VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf ·...

15
VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Oleh: ATIKA PUSPITA SARI C100140155 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf ·...

Page 1: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA

BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Oleh:

ATIKA PUSPITA SARI

C100140155

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

i

Page 3: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

ii

Page 4: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

iii

Page 5: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

1

VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA BERENCANA

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan

vasektomi dan tubektomi dalam pandangan hukum Islam (2) dapat

mendeskripsikan pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan Keluarga

Berencana (3) mengetahui Upaya MUI untuk menangani pelaksanaan vasektomi

dan tubektomi dalam pandangan hukum Islam. Penelitian yang digunakan bersifat

deskriptif dengan menggunakan pendekatan normative empiris. Data yang

diperoleh melalui penelitian di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara.Teknis

analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1)

melakukan operasi Vasektomi dan Tubektomi dalam fatwa Majelis Ulama

Indonesia diperbolehkan namun dengan syarat, pada prinsipnya yang

diperbolehkan dalam Islam itu adalah mengatur jarak keturunan (2) solusi untuk

Vasektomi dan Tubektomi adalah (a) sebaiknya penyuluhan keluarga berencana di

ikuti oleh seluruh masyarakat agar semua masyarakat dapat paham (b) sebelum

melakukan tindakan vasektomi dan tubektomi, diharapkan perlu

mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya dan persetujuan oleh suami/istri

serta keluarga.

Kata Kunci: Vasektomi dan Tubektomi, Keluarga Berencana, Fatwa Majelis

Ulama Indonesia

Abstract

This study aims to (1) identify and describe the implementation of vasectomy and

tubal ligation in the view of Islamic law (2) to describe the view of Islamic law on

the implementation of family planning (3) determine the MUI efforts to address

the implementation of vasectomy and tubal ligation in the view of Islamic law.

The research is descriptive using empirical normative approach. The data obtained

through research around the Muhammadiyah University of Surakarta. Data were

collected through the study of literature and data analysis wawancara.Teknis this

study is a qualitative method. RESULTS: (1) perform vasectomy surgery and

Tubektomi fatwa Indonesian Ulema Council is allowed but with the proviso, in

principle permissible in Islam it is set within a descendant not disconnected. (2)

Breakthrough for Vasectomy and Tubektomi is (a) should be counseling family

planning followed by the rest of society so that all people can understand (b)

before performing vasectomies is expected to consider the benefits and

mudharatnya and consent by the husband / wife and family

Keywords: Vasectomy and Tubectomy, Family Planning, Indonesian Council Of

Ulama

Page 6: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

2

1. PENDAHULUAN

Usia hukum sebenarnya sama tuanya dengan usia manusia itu sendiri, karena di

mana ada manusia maka di situ ada hukum yang mengaturnya dan mempunyai

kesinambungan antara hukum yang berlaku sekarang dengan hukum yang berlaku

sebelumnya hingga dimasa-masa lampau. Hukum perkawinan saat ini merupakan

pelestarian dan pengembangan hukum yang telah diperkenalkan Allah kepada

generasi manusia.1

Di Indonesia pernikahan telah diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan,

aturan yang dimaksud yaitu UU No.1 Tahun 1974 dan peraturan pelaksanaannya

dalam bentuk Peraturan Pemerintahan No.9 Tahun 1975, Undang-Undang

tersebut merupakan hukum materiil dari perkawinan. Menurut ketentuan dalam

pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, pengertian

pernikahan adalah:

“ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai

suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”2

Alasan pencantuman kata Ketuhanan Yang Maha Esa diatas adalah karena sila

pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang dianut oleh Negara Indonesia.

Selanjutnya dengan ketentuan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam (KHI) telah

dirumuskan pengertian pernikahan menurut hukum Islam adalah :

“akad yang sangat kuat atau mitsaqon golizan untuk mentaati perintah

Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.” Sementara itu pasal 3

juga diatur bahwa tujuan pernikahan adalah “untuk mewujudkan

kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.”3

Menurut Sajuti Talib, pernikahan adalah suatu perjanjian yang suci dan kokoh

untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang

perempuan membentuk keluarga yang kekal, santun menyantuni, kasih mengasihi,

1Mardani, 2011, “Hukum Perkawinan Islam di Dunia Modern”, Jakarta:Graha Ilmu, hlm. 8

2UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 1

3KHI Pasal 2 dan Pasal 3

Page 7: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

3

tentram dan bahagia.4 Salah satu solusi yang diambil Pemerintah adalah

dilaksanakannya program Keluarga Berencana (KB) sebagai jalan keluar untuk

mengatasi permasalahan tersebut.5 Dalam pelaksanaannya, Keluarga Berencana

(KB) ada beberapa metode, diantara metode-metode Keluarga Berencana (KB) ini

yang paling menarik perhatian kaca mata hukum Islam adalah dengan cara

sterilisasi atau vasektomi dan tubektomi.6

2. METODE

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan

antara penelitian hukum yuridis dan penelitian hukum empiris.7Jenis Penelitian

yang digunakan penulis adalah deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang keadaan subjek dan objek sebagaimana adanya.8

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di sekitar Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Pengambilan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa

data lebih lengkap. Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini meliputi (1)

Data primer yaitu hasil wawancara dengan Dokter dan Bidan untuk memberikan

keterangan secara bebas dalam praktik Vasektomi dan Tubektomi (2) Data

sekunder terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.9 Metode

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan antara

yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah (a) Studi kepustakaan10

(b)

wawancara (c) metode analisis data, Cara yang dipergunakan dalam analisis data

pada penelitian ini menggunakan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data

yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak narasi, cerita, dokumen tertulis

4Santoso, “Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam Dan Hukum

Adat”, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosial Keagamaan, Yudisia, Vol.7, No.2 thn 2016, Hlm

122 5Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Tarjih, 2000, “Keluarga Sejahtera”, Yogyakarta:

Pt.Persatuan, Hlm.42 6Ibid, hlm. 50

7I Made Pasek Diantha, 2016, Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Prenada Media

Group, Hal.12 8Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 1988, hal.12

9Kudzalifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Universitas Muahmmadiyah Surakarta, Hal. 8. 10

Suratman dan Philips Dillah, 2013, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Alfabeta, Hal 123

Page 8: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

4

dan tidak tertulis. Data tersebut kemudian di analisis dengan metode berpikir

deduktif,.11

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Vasektomi dan Tubektomi menurut hukum Islam dan peraturan

perundang-undangan sebagai salah satu metode Keluarga Berencana

Dalam hukum Islam, Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan

hukum tidak memuat seperangkat aturan baku terkait dengan permasalahan

keluarga berencana. Namun, Islam memberikan seperangkat aturan moral

sehubungan dengan permasalahan KB. Di dalam Alqur’an dan Hadis, yang

merupakan sumber pokok Islam yang menjadi pedoman hidup (way of life)

bagi umat Islam, tidak ada nash yang sharih (clear statement) yang melarang

ataupun yang memerintahkan ber-KB secara eksplisit. Karena itu, hukum ber-

KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam (qaidah fiqhiyyah) yang

menyatakan:

“Pada dasarnya segala sesuatu/perbuatan itu boleh, kecuali /sehingga ada

dalil yang menunjukkan keharamannya.”

3.2 Fatwa MUI dapat menjadi dasar hukum dilakukannya Vasektomi dan

Tubektomi

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 1979, Diantara orang-orang yang

menentang vasektomi, didasarkan pada penolakan terhadap praktik

perencanaan keluarga yang dikenal sebagai program Keluarga Berencana (KB)

Mereka mengutip pemikiran Al-Qur’an untuk mendukung perlawanan mereka

sebagai berikut (1) Jumlah besar sangat dianjurkan dalam Islam (2) Anak

adalah hiasan kehidupan (3) Melahirkan anak adalah tujuan perkawinan (4)

Kontrasepsi adalah wa’d atau pembunuhan (5) Perencanaa keluarga

bertentangan dengan kehendak Allah (qadar) dan meragukan kemampuan-Nya

untuk memberikan rezeki.12

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000, (1) Pada dasarnya, agama

Islam memperbolehkan manusia melakukan pengaturan kelahiran anak dengan

11

Beni Ahmad Saebani, 2009, Metode Penelitian Hukum, Bandung: CV Pustaka Setia, Hal.111 12

Muhyiddin, op.cit hlm.79

Page 9: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

5

tujuan yang positif seperti untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta

dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak menimbulkan bahaya (2)

Pemandulan dengan melakukan Vasektomi (pemotongan/penutupan saluran air

mani laki-laki) atau Tubektomi (pemotongan/penutupan saluran telur pada

wanita) dengan tujuan untuk membatasi kelahiran anak adalah perbuatan

haram (3) Tubektomi dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan medis dari

dokter yang profesional yang bersifat amanah, bahwa apabila yang

bersangkutan hamil atau melahirkan akan membahayakan jiwanya dan atau

anaknya.13

Fatwa majelis Ulama Indonesia Tahun 2009, Vasektomi hukumnya haram,

karena (1) Vasektomi sebagai alat kontrasepsi KB sekarang ini dilakukan

dengan memotong saluran sperma. Hal itu berakibat terjadinya kemandulan

tetap (2) Upaya rekanalisasi (penyambungan kembali) tidak menjamin

pulihnya tingkat kesuburan kembali yang bersangkutan.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2012, Vasektomi hukumnya haram,

kecuali (1)Untuk tujuan yang tidak menyalahi syari’at (2) Tidak menimbulkan

kemandulan permanen (3) Ada jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang

dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti semula (4) Tidak menimbulkan

bahaya (madharat) bagi yang bersangkutan (5) Tidak dimasukkan ke dalam

program dan metode kontrasepsi mantap14

Faktor yang mempengaruhi keputusanMajelis Ulama Indonesia dalam

mengeluarkan Fatwa, (1) Faktor pertama yang harus diketahui rupanya

berkaitan dengan kecenderungan untuk membantu kebijakan pemerintah (2)

Ada keinginan untuk menghadapi dan menjawab tantangan zaman modern.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa fatwa-fatwa MUI adalah hasil dari

seperangkat keadaan sosial budaya dan sosial politik, yang kebijakan

pemerintah merupakan bagian di dalamnya.15

MUI terus berupaya meningkatkan fungsi dan peranannya dalam upaya

meningkatkan kualitas umat di berbagai bidang kehidupan sesuai dengan

13

Fatwa, 28 Desember 2014, Fatwa Seputar Vasektomi Dan Tubektomi, hlm.2,

www.muidkjakarta.or.id diakses pada tanggal 9 Maret 2018, pukul 13.45 WIB 14

Muhyiddin, op,cit, hlm.13 15

Fatkul mujib, op.cit, hlm.28

Page 10: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

6

tuntutan zaman dan seirama dengan semakin lajunya derap pembangunan. Ada

kalanya perjuangan politik membutuh-kan dukungan agama, sebagaimana

kedudukan agama di suatu Negara dan Daerah secara publik akan menguat

dengan adanya dukungan politik dalam berbagai bentuk. Politik dan agama jika

menyatu secara signifikan bagaikan dua sisi yang berbeda dari satu mata uang

yang sama yang memberikan nilai dan harga (two sides of the same coin).16

3.3 Perbandingan Vasektomi Dan Tubektomi di Luar Negeri

Di Amerika Latin termasuk Meksiko, kriteria orang yang melakukanvasektomi

adalah sebagai berikut (1) berusia lebih dari 30 tahun (2) memiliki jumlah anak

tiga atau lebih (3) tinggal didaerah perkotaan (4) sebelum menggunakan

metode vasektomi mereka sudah menggunakan metode KB yang lain (5)

memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.17

Di India

hal pertama kali yang dilakukan oleh dokter-dokter bedah sebelum

dilakukannya operasi tubektomi adalah memberi motivasi kepada pasien

tentang pentingnya tubektomi bagi keluarga berencana. Sebagian besar peserta

yang menjalani tubektomi adalah yang memiliki 3 sampai 4 anak. Semua

peserta tubektomi yang telah menjalani operasi menerima insentif ekonomi

sebagai kebijakan pemerintah setelah operasi, hampir semua mengatakan

bahwa uang yang diterima dihabiskan sebagai uang transportasi dan

pengobatan. Sebenarnya sebagian besar peserta menegaskan bahwa mereka

akanmemilih untuk operasi bahkan tanpa adanya insentif keuangan seperti itu

untuk kebaikan mereka sendiri18

Di Cina Kebijakan negara "membatasi jumlah

populasi dan meningkatkan kualitas populasi" (Chen Muhua, 1986) adalah

panduan untuk membentuk kebijakan kesuburan lokal. Menurut

peraturan provinsi tentang perencanaan kelahiran saat ini,

Pemerintah mengadvokasi pernikahan yang terlambat, terlambat melahirkan,

16

ibid, hlm.73-74 17

Maria luisa marván, phd1, yamilet ehrenzweig, phd1, and dianeth hernández-aguilera, phd1,

mexican men’s view of vasectomy, xalapa, mexico, american journal of men’s health, vol. 11(3)

610 –617 © the author(s) 2016, hal.6-9 18

Ruchi kalra, sameer phadnis, ankur joshi, perceptual analysis of women on tubectomy and other

family planning services: a qualitative study, madhya pradesh, india, international journal of

reproduction, contraception, obstetrics and gynecology kalra r et al. Int j reprod contracept obstet

gynecol, vol.4 edisi.1, 2015, hal.98

Page 11: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

7

dan setiap pasangan hanya memiliki satu anak. Anak kedua hanya

diijinkan untuk pasangan yang masuk dalam kategori tertentu Di Cina metode

sterilisasi telah digunakan sebanyak 30% dari kontrasepsi yang ada. Menurut

data yang diteliti, jumlah pemakaian tubektomi sebanyak 20.3 juta dan 13,8

juta untuk vasektomi data ini diambil pada tahun 1971 dan 1978.19

3.4 Metode Pengaturan jarak kalahiran menurut Al-quran dan dengan

cara Medis

Metode pengaturan jarak kelahiran menurut Al-quran, Sebenarnya dalam Al-

Quran dan Al-Hadist tidak ada nas yang shohih yang melarang atau

memerintahkan KB secara eksplisit, tetapi dalam Al-Qur’an ada ayat-ayat yang

berindikasikan tentang diperbolehkannya mengikuti program KB begitu juga

dengan al-Hadis. Karena itu hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah

hukum Islam yaitu:

“Hukum-hukum itu bisa berubah sesuai dengan perubahan zaman, tempat

dan keadaan”.20

Metode pengaturan jarak kelahiran menurut Al-quran adalah melakukan

hubungan terputus (al-‘azl) metode ini bisa disebut dengan Coitus Interuptus,

hal ini termasuk metode KB secara alami namun tingkat keberhasilanya

rendah. Hukum ‘Azl ada perselisihan di antara ulama, namun pendapat terkuat

adalah Mubah diperkuat dengan HR. Bukhari no.5207/5208-5209, Muslim

no.1440 yang berbunyi:

“Kami (para sahabat) melakukan ‘Azl di jaman Rasulullah shallallaahu

‘alaihi wa sallam”

Metode pengaturan jarak kehamilan menurut Medis, Metode yang digunakan

oleh pasangan suami-istri secara umum yaitu:

19 Population Report, Population and Birth Planning in th e People's Republic of China, madhya

pradesh, india, Information Program, The Johns Hopkins University, Hampton House, 624 North

Broadway, Balt imore. M aryland, vol.x no.1, 1982, hal.15

20

suhaedah, pengaturan jarak kehamilan menurut al-quran,(makassar: universitas Islam

negeri alauddin), 2013, hlm 23

Page 12: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

8

(1) Kondom, juga bisa dikiaskan dengan ‘Azl karena sama-sama mencegah

tumpahnya sperma ke dalam rahim dan hukumnya Mubah. Sesuai dengan

kaidah fiqhiyah:

“Hukum pengganti sama dengan hukum yang digantikan”

(2) Menggunakan Pil KB, yang merupakan alat kontrasepsi yang umum

dan mengandung hormone progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi

(3) Suntik KB, ada dua jenis suntik KB yaitu suntik KB yang bekerja

selama tiga bulan untuk mencegah kehamilan dan suntik KB yang bekerja

selama satu bulan.

(4) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), boleh digunakan karena

Insyaallah tidak merusak rahim hanya sebagai pencegah atau mematikan

sperma ketika hendak masuk ke rahim.21

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari skripsi ini berdasarkan dari tujuan, hasil penelitian dan

pembahasan, Keluarga Berencana adalah salah satu komponen terkecil dari

sebuah Negara yang jika dapat dikembangkan secara optimal maka

menghasilkan manusia berkualitas.

4.1.1 Tujuan umum Keluarga Berencana yaitu meningkatkan kesejahteraan

ibu dan anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga

Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat

yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin

terkendalinya pertambahan penduduk dan tujuan khusus meliputi

pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan

ketahanan dan kesejahteraan.

4.1.2 Ada beberapa Faktor yang mempengaruhi keputusan MUI dalam

mengeluarkan fatwa yaitu:

21

Raehanul Bahraen, Fiqh dan Muamalah Cara KB yang mudah dan sederhana, 30 oktober 2011,

www.muslim.or.id, diakses pada tanggal 23 Mei 2018 pukul 19:18 WIB

Page 13: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

9

1) Faktor pertama yang harus diketahui rupanya berkaitan dengan

kecenderungan untuk membantu kebijakan pemerintah

2) Ada keinginan untuk menghadapi dan menjawab tantangan zaman

modern. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa fatwa-fatwa MUI

adalah hasil dari seperangkat keadaan sosial budaya dan sosial

politik, yang kebijakan pemerintah merupakan bagian di

dalamnya

4.1.3 Dalam persoalan hukum Vasektomi dan Tubektomi selama kurun

waktu kurang lebih 30 tahun yaitu tepatnya pada tahun 1979 sampai

tahun 2012 ditetapkan hukumnya dalam bentuk fatwa MUI sebanyak

empat kali; tiga kali fatwa dinyatakan haram dan yang terakhir

dinyatakan haram kecuali keadaan memenuhi syarat. Yang terakhir

inilah menegaskan kebolehan (ibādah) Vasektomi dengan syarat yakni

pada tahun 2012. Pada tahun ini MUI tetap menetapkan bahwa

Vasektomi hukumnya haram, kecuali jika Untuk tujuan yang tidak

menyalahi syari’at, tidak menimbulkan kemandulan permanen, Ada

jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan

fungsi reproduksi seperti semula (rekanalisasi), tidak menimbulkan

bahaya (madarat) bagi yang bersangkutan, Tidak dimasukkan ke

dalam program dan metode kontrasepsi mantap.

4.2 Saran

Adapun saran dari pembahasan permasalahan tersebut di atas adalah:

4.2.1 sebaiknya penyuluhan Keluarga Berencana di ikuti oleh seluruh

masyarakat yang ada di Indonesia agar semua masyarakat dapat lebih

paham apa arti dari Keluarga Berencana

4.2.2 Diharapkan agar hukum ber-KB tepatnya pada kontrasepsi penggunaan

Vasektomi dan Tubektomi lebih jelas lagi, karena banyak masyarakat

yang bingung akan apakah penggunaan Vasektomi dan Tubektomi itu

diperbolehkan oleh hukum Islam atau tidak.

4.2.3 sebelum melakukan tindakan Vasektomi dan Tubektomi, diharapkan perlu

mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya dengan matang, dan

Page 14: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

10

persetujuan oleh suami/istri dan keluarga agar tidak mengalami

penyesalan pada akhirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ahmad Beni Saebani, 2009, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Cv

Pustaka Setia

Dillah Philips Dan Suratman, 2013, Metode Penelitian Hukum, Bandung:

Alfabeta

Dimyati Kudzalifah Dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum,

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Made I Pasek Diantha, 2016, Metodologi Penelitian Hukum Normatif,

Jakarta: Prenada Media Group

Mardani, 2011, “Hukum Perkawinan Islam Di Dunia Modern”, Jakarta: Graha

Ilmu

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Tarjih, 2000, “Keluarga Sejahtera”,

Yogyakarta: Pt.Persatuan

Soekanto Soerjono, 1988,Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar

Grafika,

Jurnal

Muhyiddin, Fatwa Mui Tentang VasektomiTanggapan Ulama dan

Dampaknya terhadap PeningkatanMedis Operasi Pria (MOP), Volume

24, Nomor 1, April 2014, www.journal.walisongo.ac.id, diakses tanggal 19

oktober, pukul 13.00 WIB

Mujib Fatkul, Perkembangan Fatwa Di Indonesia, Nizham, Vol. 4, No. 01

Januari - Juni 2015, www.journal.stainmetro.ac.id, diakses pada tanggal 14

september 2017, pukul 08.00 WIB

Ruchi kalra, sameer phadnis, ankur joshi, perceptual analysis of women on

tubectomy and other family planning services: a qualitative study, madhya

pradesh, india, international journal of reproduction, contraception,

obstetrics and gynecology kalra r et al. Int j reprod contracept obstet

gynecol, vol.4 edisi.1, 2015, hal.98

Santoso, “Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan,

Hukum IslamDan Hukum Adat”, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosial

Keagamaan, Yudisia, Vol.7, No.2 thn 2016

Surat Kabar

Bahraen Raehanul, Fiqh dan Muamalah Cara KB yang mudah dan sederhana, 30

oktober 2011, www.muslim.or.id, diakses pada tanggal 23 Mei 2018 pukul

19:18 WIB

Fatwa, “fatwa seputar vasektomi dan tubektomi” 28 desember 2014,

www.muidkjakarta.or.iddiakses pada tanggal 12 september 2017, pukul

13.00 WIB

skripsi

Page 15: VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI PADA KELUARGA …eprints.ums.ac.id/64251/10/NASKAH PUBLIKASI atika.pdf · analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian:(1) melakukan

11

Shofian Andi efendi, 2011, Pengaruh Fatwa MajelisUlama Indonesia (MUI)

terhadap pengaruh pengambilan kebijakan pemerintah Indonesia,

konsentrasi ketatanegaraan Islam program studi jinayah siyasah fakultas

syariah dan hukum uin syarif hidayatullah, Jakarta,

(www.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4116/1/andi%2

0shofian%20efendi-fsh.pdf), diaksespadatanggal 17 mei 2018, pukul 16.08

WIB

Suhaedah, 2013, Pengaturan Jarak Kehamilan Menurut Al-Quran, jurusan tafsir

hadis fakultas ushuluddin dan filsafat, Universitas Islam Negeri Alauddin,

Makassar

Undang-undang

UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 1

KHI Pasal 2 dan Pasal 3