UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

download UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

of 54

Transcript of UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    1/54

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 14 TAHUN 2005

    TENTANG

    GURU DAN DOSEN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a . bah wa pem ban gun an n asional da lam bidan g pen didikanadalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa danmeningkatkan kual i tas manusia Indonesia yang ber iman,ber takwa, dan berakhlak mulia ser ta menguasai i lmupengetahuan, teknologi , dan seni dalam mewujudkanmasyarakat yang maju, adi l , makmur, dan beradabberdasarkan Pancasi la dan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

    b. bah wa u ntu k men jamin per lua sa n dan pemera taa n aks es ,peningkatan mutu dan re levansi , ser ta ta ta pemerintahanyang baik dan akuntabi l i tas pendidikan yang mampumen ghadap i t an tan gan sesu a i dengan tun tu tan pe rubah an

    kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukanpemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secaraterencana, terarah, dan berkesinambungan;

    c. bah wa gu ru d an d osen mem pu nyai fu ngsi , peran , dankedudukan yang sanga t s t r a teg i s da lam pembangunannasional dalam bidang pendidikan sebagaimana dimaksudpad a hu ru f a , sehingga per lu dikemba ngka n seba gai profesiyang bermartabat;

    d . bah wa berdasa rka n pe r t imban gan sebaga ima na d ima ksu dpad a hu ru f a , hu ru f b , dan h u ru f c per lu dibent u k Unda ng-Undang tentang Guru dan Dosen;

    Mengin gat : 1. Pas al 20 , Pas al 22 d, da n Pasa l 31 Und an g-Un da n g Das arNegara Republik Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis temPendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4301);

    Dengan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    2/54

    - 2 -

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPU B LIK INDONESIA

    dan

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : UNDANG-UNDANG TEN TANG GURU DAN DOSEN.

    BAB I

    KETEN TU AN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Gur u ad alah pend idik profesiona l den gan tugas u tam a

    mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melat ih ,menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikananak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,dan pendidikan menengah.

    2. Dosen ada lah pend idik pr ofesiona l da n ilmu wan den gantugas u tama ment rans fo rmas ikan , mengembangkan , danmenyebarluaskan i lmu pengetahuan, teknologi , dan senimelalui pendidikan, penel i t ian, dan pengabdian kepadamasyarakat.

    3. Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesoradalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masihmengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.

    4. Profesiona l ad alah peker jaan ata u kegiat an yan g dilaku ka noleh seseorang dan menjadi sumber penghasi lan kehidupanyang memerlukan keahl ian, kemahiran, a tau kecakapanyang mem enu hi s t an dar mu tu a tau n orma ter t en tu se r t amemerlukan pendidikan profesi.

    5. Penyelenggara pendidikan adalah Pemerintah, pemerintahdaerah, a tau masyarakat yang menyelenggarakanpendidikan pada jalur pendidikan formal.

    6. Satuan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    3/54

    - 3 -

    6. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikanyang menyelenggarakan pendidikan pada ja lur pendidikanformal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan.

    7. Perjanj ian ker ja a tau kesepakatan ker ja bersama adalahperjanjian tertulis antara guru atau dosen denganpenyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yangmemuat syarat-syarat ker ja ser ta hak dan kewaj iban parapihak dengan pr insip kesetaraan dan kesejawatan

    berdasarkan peraturan perundang-undangan.8. Pemutusan hubungan ker ja a tau pemberhent ian ker ja

    adalah pengakhiran per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker jabersa m a guru a ta u dosen kar ena sesua tu hal yangmengakibatkan berakhirnya hak dan kewaj iban antara guruatau dosen dan penyelenggara pendidikan atau satu anpendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    9. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikanak ad em ik yan g h ar u s dimiliki oleh gu ru ata u dosen sesu aidengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal ditempat penugasan.

    10. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai olehguru atau dosen dalam melaksanakan tugaskeprofesionalan.

    11. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidikuntuk guru dan dosen.

    12. Sert i f ikat pendidik adalah bukt i formal sebagai pengakuanyan g diberika n kepad a gur u dan dosen seb agai ten agaprofesional.

    13. Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadanhu ku m yan g didir ikan dan diuru s oleh guru u nt u kmengembangkan profesionalitas guru.

    14. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah perguruantinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untukmenyelenggarakan program pengadaan guru padapen didikan an ak us ia dini jalur pen didikan form al,pend id ikan das a r, dan / a tau pend id ikan menengah , ser t auntuk menyelenggarakan dan mengembangkan i lmukependidikan dan nonkependidikan.

    15. Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen ataspeker jaan nya dar i penyelenggara pendidikan at au sa tu anpen didikan da lam ben tu k fina ns ia l secara berka la sesu aidengan peraturan perundang-undangan.

    16. Penghasilan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    4/54

    - 4 -

    16. Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosendalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugaskeprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsippen ghargaa n ata s das ar pres ta s i dan men cerminka nmartabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional.

    17. Daerah khusus adalah daerah yang terpenci l a tauterbelakang; daerah dengan kondis i masyarakat adat yangterpenci l ; daerah perbatasan dengan negara la in; daerah

    yang mengalami bencana alam, bencana sosia l , a tau daerahyang berada dalam keadaan darurat lain.

    18. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesianonp emer in ta h yang mem pu nya i pe rha t i an dan pe ran andalam bidang pendidikan.

    19. Pemerintah adalah pemerintah pusat.

    20. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi , pemerintahkabupaten, atau pemerintah kota.

    21. Menter i adalah menter i yang menangani urusanpemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.

    BAB II

    KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN T U JUAN

    Pasal 2

    (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesionalpada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, danpendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (2) Pengaku an kedu du kan guru seb agai tena ga profesiona lseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dibu kt ikan den gansertifikat pendidik.

    Pasal 3

    (1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesionalpada jenjang pendidikan t inggi yang diangkat sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    (2) Pengaku an kedu du ka n dosen sebagai tena ga profesiona l seba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dibu kt ikan den gansertifikat pendidik.

    Pasal 4 . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    5/54

    - 5 -

    Pasal 4

    Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimanadimak su d dalam Pasa l 2 ayat (1) berfun gsi u nt u k men ing katkanm arta bat dan peran gur u sebagai agen pem belajara n berfu ngsiuntuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

    Pasal 5

    Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimanadimak su d dalam Pasa l 3 ayat (1) berfun gsi u nt u k men ing katkanm arta bat dan peran dosen sebagai agen pembelajara n,pengembang i lmu pengetahuan, teknologi , dan seni , ser tapengabd i kepada masyaraka t be r fungs i un tuk meningka tkanmutu pendidikan nasional.

    Pasal 6

    Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional ber tujuanu nt u k melaks an aka n s is tem pen didikan nas iona l da nmewujudkan tujuan pendidikan nasional , yai tu berkembangnya

    potensi peser ta didik agar menjadi manusia yang ber iman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat ,berilmu, cakap, kreatif , mandiri , serta menjadi warga negarayang demokratis dan bertanggung jawab.

    BAB III

    PRINSIP PROFESIONALIT AS

    Pasal 7

    (1) Pr ofesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan

    khusus yang di laksanakan berdasarkan pr insip sebagaiberikut:a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;b. m emiliki komitmen un tu k men ingka tka n m u tu

    pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang

    pendidikan sesuai dengan bidang tugas;d. memil iki kompetensi yang diper lukan sesuai dengan

    bidang tugas;e. memil iki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas

    keprofesionalan;

    f. memperoleh . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    6/54

    - 6 -

    f. m emp eroleh penghas ilan yan g di tentu kan sesu ai den ganprestasi kerja;

    g. memi l ik i kesempatan un tuk mengembangkankeprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajarsepanjang hayat;

    h. m emiliki jaminan per l ind u ngan hu ku m dalammelaksanakan tugas keprofesionalan; dan

    i. memil iki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan

    mengatur hal-hal yang berkai tan dengan tugaskeprofesionalan guru.

    (2) Pemberda yaan profesi guru a tau pem berda yaan profesidosen diselenggarakan melalui pengembangan dir i yangdi laku kan secara dem okrat is , berkead i lan , t idakdiskr iminat i f , dan berkelanjutan dengan menjunjung t inggihak asasi manusia , n i la i keagamaan, ni la i kul tural ,kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

    BAB IV

    GURU

    Bagian KesatuKualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi

    Pasal 8

    Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikatpendidik, sehat jasmani dan rohani , ser ta memil iki kemampuanuntuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    Pasal 9

    Kuali f ikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atauprogram diploma empat.

    Pasal 10

    (1) Kompeten si guru s ebagaima na dima ksu d dalam Pasa l 8mel iput i kompetensi pedagogik, kompetensi kepr ibadian,kompetensi sosia l , dan kompetensi profesional yangdiperoleh melalui pendidikan profesi.

    (2) Ketentuan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    7/54

    - 7 -

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guruseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r denganPeraturan Pemerintah.

    Pasal 11

    (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

    (2) Sert ifikas i pen didik diselenggara ka n oleh pergu ru an tinggiyang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.

    (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif ,transparan, dan akuntabel.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidikseb agaim an a dim ak su d pa da ayat (2) da n ayat (3) diatu rdengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 12

    Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memilikikesem pat an yan g sam a u nt u k diangkat menjadi guru pad asatuan pendidikan tertentu.

    Pasal 13

    (1) Pemerintah dan pemerintah daerah waj ib menyediakanan ggara n un tu k peningka tan ku al ifikas i aka dem ik dansertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkatoleh satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

    (2) Ketentu an lebih lan jut mengena i an ggara n un tu kpeningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik

    seba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r denganPeraturan Pemerintah.

    Bagian KeduaHak dan Kewajiban

    Pasal 14

    (1) Dal am melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:

    a. memperoleh . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    8/54

    - 8 -

    a. m emperoleh pengh as ilan di a ta s kebu tu ha n hidu pminimum dan jaminan kesejahteraan sosial;

    b. men dapa tkan p romos i dan pen ghargaan sesu a i dengantugas dan prestasi kerja;

    c. memperoleh per l indungan dalam melaksanakan tugasdan hak atas kekayaan intelektual;

    d. mempero leh kesempatan un tuk meningka tkankompetensi;

    e. mempero leh dan memanfaa tkan sa rana dan p rasa ranapembela ja ran u n tu k menu njang ke lan caran tugaskeprofesionalan;

    f. m emiliki kebeba sa n dalam m emb erikan pen ila ian da niku t menen tuk an kelu lus an , penghargaan , dan / a tausanksi kepada peser ta didik sesuai dengan kaidahpendidikan, kode et ik guru, dan peraturan perundang-undangan;

    g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalammelaksanakan tugas;

    h. m emiliki kebeba sa n un tu k berser ikat dalam organ isasiprofesi;

    i. m emiliki kesem pata n u ntu k berpera n dalam penent u an

    kebijakan pendidikan; j. mempero leh kesempatan un tuk mengembangkan dan

    m eningkatk an ku al ifikasi aka dem ik dan kom petens i;dan/atau

    k. mem peroleh pelat iha n dan p engemb an gan profesi dalambidangnya.

    (2) Ketentu an lebih lan jut mengena i ha k gu ru se bagaimanadimak su d pada ayat (1) dia tu r dengan Peratu ranPemerintah.

    Pasal 15

    (1) Pengha si lan di a ta s kebu tu ha n hidu p m in im u mseba gaima n a dimak su d dalam Pasa l 14 ayat (1) hu ru f ameliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji , se rta penghasi lan la in berupa tunjangan profesi , tunjanganfungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkai t dengan tugasnya sebagai guru yang di te tapkandengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

    (2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh Pemerintah a tau pemerintah daerahdiberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (3) Guru . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    9/54

    - 9 -

    (3) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji be rdasarkanperjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

    Pasal 16

    (1) Pemerintah mem berikan tun jan gan profesi seba gaima nadima ks u d dalam Pas al 15 ayat (1) kepa da gur u yan g telah

    memiliki sertifikat pendidik yang diangkat olehpen yelenggara pend idikan dan / ata u sat u an pend idikan yan gdiselenggarakan oleh masyarakat.

    (2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberika n seta ra den gan 1 (sa tu ) ka li gaji pokok gur u yan gdiangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah a tau pemerintah daerah pada t ingkat , masakerja, dan kualifikasi yang sama.

    (3) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanjanegara (APBN) dan / ata u an ggara n penda pat an da n belan jadaerah (APBD).

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi gurusebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 17

    (1) Pemer in tah dan / a tau pemer in ta h dae rah mem ber ikantu njan gan fu ngsional seba gaima na dim aks u d dalam Pasal15 ayat (1) kepa da gur u yan g dian gkat oleh sat u anpendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah danpemerintah daerah.

    (2) Pemer in tah dan / a tau pemer in ta h dae rah mem ber ikansubsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalamPas al 15 ayat (1) kepa da gur u yan g dian gkat oleh sat u anpendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

    (3) Tu njan gan fu ngsional seba gaim an a dim aks u d pada ayat (1)dan su bsidi tu njan gan fu ngsional seba gaima na dimak su dpad a ayat (2) dia lokasikan d alam an ggara n pend apa tan d anbelanja negara dan / ata u an ggara n pen dap ata n dan belan jadaerah.

    Pasal 18 . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    10/54

    - 10 -

    Pasal 18

    (1) Pemer in tah member ikan tun jangan khusus se bagaimanadima ks u d da lam Pasa l 15 ayat (1) kep ad a gu ru yan gbertugas di daerah khusus.

    (2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberika n seta ra den gan 1 (sa tu ) ka li gaji pokok gur u yan gdiangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

    Pemerintah a tau pemerintah daerah pada t ingkat , masakerja, dan kualifikasi yang sama.

    (3) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaera h di daera h khu su s, berh ak ata s ru ma h dina s yangdisediakan oleh pemerinta h daerah s esu ai dengankewenangan.

    (4) Ketentu an lebih lanjut mengena i tu n jangan khu su ssebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 19

    (1) Mas lahat tamb ah an sebagaiman a dimak su d dalam Pasal 15ayat (1) meru pak an tam bah an kesejah teraa n yang diperolehda lam ben tu k tun jan gan pend id ikan , a su ran s i pend id ikan ,beasiswa, dan penghargaan bagi guru, ser ta kemudahanu nt u k mem peroleh pendidikan bagi pu tra dan pu tr i guru ,pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

    (2) Pemer in tah dan / a tau pemer in tah dae rah menjaminte rwujudnya mas laha t t ambahan sebaga imana d imaksudpada ayat (1).

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahanseb agaim an a dim ak su d pa da ayat (1) da n ayat (2) diatu r

    dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 20

    Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

    a. merencanakan pembela ja ran , me laksanakan p rosespembelajaran yang bermutu, ser ta meni la i dan mengevaluasihasil pembelajaran;

    b. men ingka tka n dan men gem ban gkan ku al ifikasi aka demikdan kom petens i secara berkelanju tan seja lan den ganperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

    c. bertindak . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    11/54

    - 11 -

    c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasarper t imbangan jenis kelamin, agama, suku, ras , dan kondis ifisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

    d. men ju n jun g t inggi pe ra tu ran pe run dan g-u nda ngan , hu ku m,dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

    e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

    Bagian KetigaWajib Kerja dan Ikatan Dinas

    Pasal 21

    (1) Dalam keadaan da rura t , Pemer in tah dapa t member lakukanketent u an wajib ker ja kepad a guru dan / ata u warga negaraIndonesia la innya yang memenuhi kual i f ikasi akademik dankompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai guru dida era h khu su s di wilayah Negara Kesa tu an Repu blikIndonesia.

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negaraInd onesia seba gai guru da lam kead aa n daru rat sebagaiman adimak su d pada ayat (1) dia tu r dengan Peratu ranPemerintah.

    Pasal 22

    (1) Pemer in tah dan / a tau pemer in tah dae rah dapa t men e tapkanpola ikat an dinas bagi calon gu ru u nt u k memen u hikepen t ingan pem ban gun an pen didikan nas iona l a ta ukepentingan pembangunan daerah.

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagicalon guru s ebagaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu rdengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 23

    (1) Pemerintah mengembangkan s is tem pendidikan guru ikatandinas berasrama di lembaga pendidikan tenagakepen didikan u ntu k m enjam in efis iens i dan m u tupendidikan.

    (2) Kurikulum . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    12/54

    - 12 -

    (2) Kurikulum pendidikan guru pada lembaga pendidikantenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ha rus mengembangkan kompetens i yang d ipe r lukan un tukmendukung pe laksanaan pend id ikan nas iona l , pend id ikanberta raf in tern asional , dan p endidikan berba sis keu nggulanlokal.

    Bagian KeempatPengangkatan, Penempatan, Pemindahan,

    dan Pemberhentian

    Pasal 24

    (1) Pemerintah waj ib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam ju m la h , k u a lifik a s i a k a d em ik , m a u p u n d a la m k om p et en s iseca ra mera ta un tuk menjamin keber langsungan sa tuanpendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal sertauntuk menjamin keber langsungan pendidikan dasar danmenengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

    (2) Pemerintah provinsi waj ib memenuhi kebutuhan guru, baikdalam jumlah, kual i f ikasi akademik, maupun dalamkompetensi secara merata untuk menjaminkeber langsungan pendidikan menengah dan pendidikankhusus sesuai dengan kewenangan.

    (3) Pemer in tah kabu pa ten / ko ta wa jib mem enu hi kebu tu ha nguru, baik dalam jumlah, kual i f ikasi akademik, maupundalam kompeten si secara merata un tu k m enjam inkeber langsungan pendidikan dasar dan pendidikan anakusia dini jalur pendidikan formal sesuai dengankewenangan.

    (4) Penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan anak usia

    dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, danpendidikan menengah yang diselenggarakan olehmasyaraka t wa j ib memenuhi kebu tuhan guru- te tap , ba ikdalam jumlah, kual i f ikasi akademik, maupunkompetensinya untuk menjamin keber langsunganpendidikan.

    Pasal 25

    (1) Pengangkatan dan penempatan guru di lakukan secaraobjektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (2) Pengangkatan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    13/54

    - 13 -

    (2) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuanpendidikan yang diselenggarakan Pemerintah a taupemerintah daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    (3) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuanpendidikan yang diselenggarakan masyarakat dilakukan olehpenyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yangbersangkutan berdasarkan per janj ian ker ja a taukesepakatan kerja bersama.

    Pasal 26

    (1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaerah dapat ditempatkan pada jabatan struktural.

    (2) Ketentu an lebih lanjut men gena i penem pat an guru ya ngdi ang kat oleh Pemeri nt ah a tau pemeri nt ah daerah pada

    ja b a ta n s t r u k tu ra l s eb a ga im a n a d im a k s u d p a d a a ya t (1)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 27

    Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuanpendidikan di Indonesia wajib mematuhi kode etik guru danperaturan perundang-undangan.

    Pasal 28

    (1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaerah dapat dipindahtugaskan antarprovinsi ,a n t a r k a b u p a t e n / a n t a r k o t a , a n t a r k e c a m a t a n m a u p u nan ta r sa tuan pend id ikan ka rena a lasan kebu tuhan sa tuanpendidikan dan/atau promosi.

    (2) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaerah dapat mengajukan permohonan pindah tugas , baika n t a r p r o vin s i , a n t a r k a b u p a t e n / a n t a r k o t a , a n t a r k e ca m a t a nma up u n an ta r sa tu an pend id ikan sesua i dengan pe ra tu ranperundang-undangan.

    (3) Dalam h al perm ohon an kepind ah an dikab u lkan, Pemerintahata u pemerinta h daerah mem fas i litas i kepinda ha n gu ruseba gaima na dima ksu d pada ayat (2) sesu ai dengankewenangan.

    (4) Pemindahan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    14/54

    - 14 -

    (4) Pemindahan guru pada satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggarapen didikan atau satu an pendidikan yang bersa ngku tanberdasarkan per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker jabersama.

    (5) Ketentu an lebih lan ju t men genai pem ind ah an gur usebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 29

    (1) Gur u yan g ber tu gas di daera h khu su s memperoleh ha k yangm eliput i ken aikan pa n gkat rut in secara otomatis , ken aikanpa n gkat istim ewa seb an yak 1 (sa tu ) ka li, da n perlin du n gandalam pelaksanaan tugas.

    (2) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaerah wa j ib mena nda tan gan i pe rnya taan k esanggupanuntuk di tugaskan di daerah khusus pal ing sediki t se lama 2(dua) tahun.

    (3) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahda era h yan g telah bertu gas selam a 2 (du a) ta h u n ata u lebihdi daer ah kh u su s berh ak pind ah tu gas sete lah tersedia gurupengganti.

    (4) Dalam hal ter jadi kekosongan guru, Pemerintah a taupemerintah daerah waj ib menyediakan guru penggant iuntuk menjamin keber lanjutan proses pembelajaran padasatuan pendidikan yang bersangkutan.

    (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai guru yang bertugas didaerah khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , ayat(2), aya t (3), da n aya t (4) dia tu r den gan Pera tu ra nPemerintah.

    Pasal 30

    (1) Gur u dapa t diberhen t ikan dengan horm at da r i jabata nsebagai guru karena :a. meninggal dunia;b. mencapai batas usia pensiun;c. atas permintaan sendiri;d. sak i t ja sm an i dan / a tau rohan i seh ingga t idak dapa t

    melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12(dua belas) bulan; atau

    e. berakhirnya . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    15/54

    - 15 -

    e. berakhirnya per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker jabersama antara guru dan penyelenggara pendidikan.

    (2) Gu ru dap at diberh ent ikan t idak dengan horm at dar i jabata nsebagai guru karena:a. melanggar sumpah dan janji jabatan;b. melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja

    bersama; atauc. melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1

    (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.(3) Pemberhent ian guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dan ayat (2) di laku kan sesu ai dengan peratu ran peru nd an g-undangan.

    (4) Pemberhent ian guru karena batas usia pensiunseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) hu ru f b dilaku kanpada usia 60 (enam puluh) tahun.

    (5) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaerah yang diberhent ikan dar i jabatan sebagai guru,kecua l i seba gaima na d ima ksu d pada ayat (1) hu ru f a danhu ru f b , t idak dengan sen dir inya diberh ent ikan seb agai

    pegawai negeri sipil.

    Pasal 31

    (1) Pemberh ent ian gu ru sebagaima na dim aks u d dalam Pasal 30ayat (2) dap at di laku ka n sete lah gur u yang bersan gkuta ndiberi kesempatan untuk membela diri.

    (2) Gur u pad a satu an pen didikan yan g diselenggaraka n olehmasyarakat yang diberhent ikan dengan hormat t idak ataspermintaan sendir i memperoleh kompensasi f inansia l sesuaidengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

    Bagian KelimaPembinaan dan Pengembangan

    Pasal 32

    (1) Pembina an dan pengemba ngan gu ru mel ipu t i pem binaa ndan pengembangan profesi dan karier.

    (2) Pembina an dan pengemb an gan profesi guru seba gaima nadimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik,kompetensi kepr ibadian, kompetensi sosia l , dan kompetensiprofesional.

    (3) Pembinaan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    16/54

    - 16 -

    (3) Pembina an dan pengemb an gan profesi guru seba gaima nadimak su d pad a ayat (1) di laku kan m elalui jaba tanfungsional.

    (4) Pembinaan dan pengembangan kar ier guru sebagaimanadimak su d pada ayat (1) mel ipu t i pen u gasan , ken aikanpangkat, dan promosi.

    Pasal 33

    Kebijaka n s t ra tegis pemb inaa n da n pen gem ban gan profesi dankarier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah, pemerintah daerah, a tau masyarakat di te tapkandengan Peraturan Menteri.

    Pasal 34

    (1) Pemerintah dan pemerintah daerah waj ib membina danmengembangkan kual i f ikasi akademik dan kompetensi gurupad a satu an pen didikan yan g diselenggaraka n olehPemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

    (2) Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakatwaj ib membina dan mengembangkan kual i f ikasi akademikdan kompetensi guru.

    (3) Pemerintah dan pemerintah daerah waj ib memberikananggaran untuk meningkatkan profesional i tas danpengabdian guru pada satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,dan/atau masyarakat.

    Pasal 35

    (1) Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitumerencanakan pembela ja ran , me laksanakan pembela ja ran ,meni la i hasi l pembelajaran, membimbing dan melat ihpeserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.

    (2) Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ada lah seku ran g-ku ran gnya 24 (du a pu lu h em pat) jam ta ta pm u ka dan seban yak-ban yakn ya 40 (empa t pu lu h) jam ta ta pmuka dalam 1 (satu) minggu.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja guruseb agaim an a dim ak su d pa da ayat (1) da n ayat (2) diatu rdengan Peraturan Pemerintah.

    Bagian Keenam . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    17/54

    - 17 -

    Bagian KeenamPenghargaan

    Pasal 36

    (1) Gur u yan g berpres tas i, berdedikas i luar biasa , dan / ata uber tu gas di daera h khu su s berh ak memp erolehpenghargaan.

    (2) Gur u yan g gugur dalam melaksa na kan tu gas di daera hkh u su s mem peroleh pengh argaa n dar i Pemerintah ,pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

    Pasal 37

    (1) Penghargaan dapat diber ikan oleh Pemerintah, pemerintahdaerah , ma syaraka t , o rgan isas i p rofes i, dan / a tau sa tu anpendidikan.

    (2) Penghargaan dapat diber ikan pada t ingkat sekolah, t ingkatdesa / ke lu r ah an , t ingka t kecam atan , t ingka tkab u pat en/ kota , t ingkat provins i, t ingkat na sional ,dan/atau tingkat internasional.

    (3) Penghargaan kepada guru dapat diber ikan dalam bentuktanda jasa , kenaikan pangkat is t imewa, f inansia l , p iagam,dan/atau bentuk penghargaan lain.

    (4) Penghargaan kepada guru di laksanakan dalam rangkamemperingat i har i u lang tahun kemerdekaan Republ ikIndonesia , har i u lang tahun provinsi , har i u lang tahunkabu pa ten / ko ta , ha r i u lang t ah u n sa tua n pend id ikan , ha r ipen didikan na sional , ha r i guru na sional , dan / ata u har ibesar lain.

    (5) Ketentu an lebih lan jut mengena i pem berian pengha rgaansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), danayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 38

    Pemerintah dap at men etapk an ha r i guru na sion al seba gaipen ghargaa n kepada gu ru yan g diatu r den gan perat u ranperundang-undangan.

    Bagian Ketujuh . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    18/54

    - 18 -

    Bagian KetujuhPerlindungan

    Pasal 39

    (1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat , organisasiprofesi , dan / ata u satu an pendidikan waj ib mem berikanperlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas.

    (2) Perlindu n gan sebagaima na dima ksu d pada ayat (1) m eliput iper l indungan hukum, per l indungan profesi , ser taperlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.

    (3) Perl indungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mencakup per l indungan hukum te rhadap t indak kekerasan ,ancaman, per lakuan diskr iminat i f , in t imidasi , a tauperlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tuapeserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.

    (4) Perl indungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mencakup per l indungan t e rhadap pemutusan hubungankerja yang t idak sesu ai den gan peratu ran peru nd an g-undangan, pemberian imbalan yang t idak wajar,pembatasan da lam menyampaikan pandangan , pe lecehanterh ada p profesi , dan pemb ata sa n/ pelaran gan la in yangdapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.

    (5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimanadimak su d pad a ayat (2) men caku p per l ind u n gan terh ada pris iko gangguan keamanan ker ja , kecelakaan ker ja ,kebakaran pada waktu ker ja , bencana alam, kesehatanlingkungan kerja, dan/atau risiko lain.

    Bagian Kedelapan

    Cuti

    Pasal 40

    (1) Guru m empero leh cu t i sesua i dengan pe ra tu ra n pe run dan g-undangan.

    (2) Gur u dapa t mem peroleh cut i u nt u k s tu di den gan tetapmemperoleh hak gaji penuh.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai cut i sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan PeraturanPemerintah.

    Bagian Kesembilan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    19/54

    - 19 -

    Bagian KesembilanOrganisasi Profesi dan Kode Etik

    Pasal 41

    (1) Guru membentuk organisasi profesi yang bers i fa tindependen.

    (2) Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    berfungsi untuk memajukan profesi , meningkatkankompetensi , kar ier, wawasan kependidikan, per l indunganprofesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.

    (3) Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.(4) Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud

    pad a ayat (1) di laku ka n sesu ai den gan peratu ranperundang-undangan.

    (5) Pemer in tah dan / a tau pemer in ta h dae rah dapa tmemfasi l i tas i organisasi profesi guru dalam pelaksanaanpembinaan dan pengembangan profesi guru.

    Pasal 42

    Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:

    a. menetapkan dan menegakkan kode etik guru;

    b. memberikan bantuan hukum kepada guru;

    c. memberikan perlindungan profesi guru;

    d. melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; dan

    e. memajukan pendidikan nasional.

    Pasal 43

    (1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan danmartabat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan,organisasi profesi guru membentuk kode etik.

    (2) Kode etik seb agaim an a dima ks u d pada a yat (1) berisi n orm adan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaantugas keprofesionalan.

    Pasal 44

    (1) Dewan kehorm at an guru diben tu k oleh organ isas i pr ofesiguru.

    (2) Keanggotaan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    20/54

    - 20 -

    (2) Keanggotaan serta mekanisme kerja dewan kehormatan guruseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r dalam an ggara ndasar organisasi profesi guru.

    (3) Dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dibentu k un tu k men gawasi pelaksa na an kode et ik gu rudan mem berikan rekomend asi pem berian san ksi a ta spelanggaran kode etik oleh guru.

    (4) Rekomen das i dewan kehorm ata n profesi guru s ebagaiman adima ks u d pada aya t (3) h ar u s objektif, t idak di skriminatif,dan t idak ber tentangan dengan anggaran dasar organisasiprofesi serta peraturan perundang-undangan.

    (5) Organisasi profesi guru waj ib melaksanakan re komendasidewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat(3).

    BAB V

    DOSEN

    Bagian KesatuKualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik

    Pasal 45

    Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikatpendidik, sehat jasmani dan rohani , dan memenuhi kual i f ikasila in yang dipersyaratkan satuan pendidikan t inggi tempatber tugas , ser t a memi lik i kemam pu an u n tu k mewu ju dkan tu ju anpendidikan nasional.

    Pasal 46

    (1) Kual i f ikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalamPasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi programpascasar jana yang terakredi tas i sesuai dengan bidan gkeahlian.

    (2) D osen memiliki kualifikasi akademik minimum:a. lu lusan program magis ter untuk program diploma atau

    program sarjana; danb. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.

    (3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luarbiasa dapat diangkat menjadi dosen.

    (4) Ketentuan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    21/54

    - 21 -

    (4) Ketentuan la in mengenai kual i f ikasi akademik sebagaimanadima ks u d pad a ayat (1) da n ayat (2) da n keah lian d enga nprestas i luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)di tentukan oleh masing-masing senat akademik satuanpendidikan tinggi.

    Pasal 47

    (1) Ser t i f ikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksuddalam Pasal 45 diber ikan sete lah memenuhi syarat sebagaiberikut:a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada

    perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;b. m emiliki jabata n akad emik seku ran g-kura ngn ya as is ten

    ahli; danc. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi

    yang menyelenggarakan program pengadaan tenagakependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan olehPemerintah.

    (2) Pemerintah men etapk an perguru an t inggi yang terak redi tas iuntuk menyelenggarakan program pengadaan te naga

    kependidikan sesuai dengan kebutuhan.(3) Keten tu an lebih lan jut m engen ai sert ifikat pen didik u n tu k

    dosen sebagaima na dima ksu d pada ayat (1) dan pen etapa nperguruan t inggi yang terakredi tas i sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 48

    (1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.

    (2) Jenjang jabatan akademik dosen-te tap terdir i a tas as is tenahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.

    (3) Persyarata n u nt u k men du du ki jabata n aka dem ik profesorharus memiliki kualifikasi akademik doktor.

    (4) Pengatu ran kewenan gan jenjan g jabata n akad emik dandosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikantinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 49

    (1) Profesor meru pa kan jaba tan ak adem ik ter t inggi pad a satu anpendidikan t inggi yang mempunyai kewenanganmembimbing calon doktor.

    (2) Profesor . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    22/54

    - 22 -

    (2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dankarya i lmiah ser ta menyebarluaskan gagasannya untukmencerahkan masyarakat.

    (3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumentallainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya danmendapa t pengakuan in te rnas iona l dapa t d iangka t menjad iprofesor paripurna.

    (4) Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor par ipurnaseb agaim an a dima ks u d pa da ayat (3) diteta pk an oleh setiapperguru an t inggi sesu a i dengan pe ra tu ra n pe run dan g-undangan.

    Pasal 50

    (1) Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dankompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi dosen.

    (2) Setiap orang, yang akan diangkat menjadi dosensebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengikutiproses seleksi.

    (3) Set iap orang dapat diangkat secara langsung menduduki jen ja n g ja b a ta n a k a d em ik t er t en t u b er d a s a rk a n h a s ilpeni la ian terhadap kual i f ikasi akademik, kompetensi , danpengalaman yang dimiliki.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai se leksi sebagaimanadimak su d pad a ayat (2) dan pen gangkat an ser ta peneta pan

    jen ja n g ja b a ta n a k a d em ik t er t en tu s eba ga im a n a d im a k s u dpa da ayat (3) diten tu ka n oleh setiap sat u an pen didikantinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Bagian KeduaHak dan Kewajiban

    Pasal 51

    (1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak:a. m emp eroleh pen ghas i lan di a ta s kebu tu ha n hidup

    minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;b. men dapa tkan p rom os i dan pen ghargaan sesu a i dengan

    tugas dan prestasi kerja;c. memperoleh per l indungan dalam melaksanakan tugas

    dan hak atas kekayaan intelektual;

    d. memperoleh . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    23/54

    - 23 -

    d. mempero leh kesempatan un tuk meningka tkankompetensi , akses sumber belajar, informasi , sarana danprasarana pembelajaran, ser ta penel i t ian dan pengabdiankepada masyarakat;

    e. memil iki kebebasan akademik, mimbar akademik, danotonomi keilmuan;

    f. m emiliki kebeba san d alam m emb erikan p eni la ian danmenentukan kelulusan peserta didik; dan

    g. memil iki kebebasan untuk berser ikat dalam or ganisasiprofesi/organisasi profesi keilmuan.

    (2) Ketentu an lebih lan ju t mengena i h ak dosen se bagaimanadimak su d pada ayat (1) dia tu r dengan Peratu ranPemerintah.

    Pasal 52

    (1) Penghas ilan di a ta s kebu tu ha n h idu p m inim u mseba gaima n a dimak su d dalam Pasa l 51 ayat (1) hu ru f ameliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji , se rta penghasi lan la in yang berupa tunjangan profesi , tunjanganfungs iona l , tun jangan khusus , tun jangan kehormatan , se r t amaslahat tambahan yang terkait dengan tugas se bagai dosenyang di te tapkan dengan pr insip penghargaan atas dasarprestasi.

    (2) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yangdiselenggarakan oleh Pemerintah a tau pemerintah daerahdiberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (3) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yangdiselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji be rdasarkanperjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

    Pasal 53

    (1) Pemerintah mem berikan tun jan gan profesi seba gaima nadima ks u d dalam Pas al 52 ayat (1) kepa da dosen yan g telahmemiliki sertifikat pendidik yang diangkat olehpen yelenggara pen didikan dan / ata u sa tu an pend idikantinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

    (2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberika n seta ra den gan 1 (sa tu ) ka li gaji pokok dos en yan gdiangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dankualifikasi yang sama.

    (3) T unjangan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    24/54

    - 24 -

    (3) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanjanegara.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesisebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 54

    (1) Pemerintah mem berikan tu njan gan fu ngsional seba gaima nadima ks u d dalam Pas al 52 ayat (1) kep ad a dosen yangdiangkat oleh Pemerintah.

    (2) Pemerintah mem berikan sub sidi tu n jangan fu ngsionalseba gaima na dim aks u d dalam Pasa l 52 ayat (1) kepad adosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yangdiselenggaraka n oleh mas yaraka t sesu ai den gan perat u ranperundang-undangan.

    (3) Tu njan gan fu ngsional seba gaim an a dim aks u d pada ayat (1)dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanj anegara.

    Pasal 55

    (1) Pemer in tah member ikan tun jangan khusus se bagaimanadima ks u d dalam Pas al 52 ayat (1) kep ad a dosen yangbertugas di daerah khusus.

    (2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberika n set ar a den gan 1 (sa tu ) ka li gaji pokok dosen ya ng di ang kat oleh Pemeri nt ah a tau pemeri nt ah daerah padatingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.

    (3) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanjanegara.

    (4) Ketentu an lebih lanjut mengena i tu n jangan khu su ssebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 56

    (1) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepadaprofesor yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atausa tu an p en didikan t inggi seta ra 2 (du a) ka li gaji pokokprofesor yang diangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masakerja, dan kualifikasi yang sama.

    (2) Ketentuan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    25/54

    - 25 -

    (2) Ketentu an lebih lanjut mengena i tu njan gan kehorma tanseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r denganPeraturan Pemerintah.

    Pasal 57

    (1) Mas lahat tamb ah an sebagaiman a dimak su d dalam Pasal 52ayat (1) meru pak an tam bah an kesejah teraa n yang diperolehda lam ben tu k tun jan gan pend id ikan , a su ran s i pend id ikan ,beasiswa, dan penghargaan bagi dosen, ser ta kemudahanuntuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putr i dosen,pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

    (2) Pemer in tah dan / a tau pemer in tah dae rah menjaminte rwujudnya mas laha t t ambahan sebaga imana d imaksudpada ayat (1).

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahanseb agaim an a dim ak su d pa da ayat (1) da n ayat (2) diatu rdengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 58

    Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuanpendidikan t inggi yang diselenggarakan oleh masyarakat berhakmemperoleh jaminan sosial tenaga kerja sesuai d e ngan peraturanperundang-undangan.

    Pasal 59

    (1) Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang i lmulangka berhak memperoleh dana dan fas i l i tas khusus dar iPemerintah dan/atau pemerintah daerah.

    (2) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah khusus,berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintahdan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.

    Pasal 60

    Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosenberkewajiban:

    a. melaksanakan pendidikan, penel i t ian, dan pengabdiankepada masyarakat;

    b. merencanakan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    26/54

    - 26 -

    b. merencanakan , me laksanakan p roses pembela ja ran , se r t amenilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

    c. men ingka tka n dan men gem ban gkan ku al ifikasi aka demikdan kom petens i secara berkelanjut an seja lan den ganperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

    d. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasarper t imbangan jenis kelamin, agama, suku, ras , kondis i f is ikter tentu, a tau la tar belakang sosioekonomi peser ta didi kdalam pembelajaran;

    e. menjun jung t ingg i pe ra tu ran pe rundang-undangan , huk um,dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

    f. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

    Bagian KetigaWajib Kerja dan Ikatan Dinas

    Pasal 61

    (1) Dalam keadaan da rura t , Pemer in tah dapa t member lakukanketentu an wajib ker ja kepad a dosen dan / ata u warga negaraIndonesia la in yang memenuhi kual i f ikasi akademik dankompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai dosen didaerah khusus.

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negaraInd onesia seba gai dosen dalam keada an da ru ratseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r denganPeraturan Pemerintah.

    Pasal 62

    (1) Pemer inta h da pa t m enet ap ka n pola ikata n dina s ba gi calondosen u n tu k memenu hi kepen t ingan pe mbangunanpend idikan na siona l, a ta u un tu k m emen u h i kepen t inganpembangunan daerah.

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagicalon dosen seba gaim an a dimaks u d pada ayat (1) dia tu rdengan Peraturan Pemerintah.

    Bagian Keempat . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    27/54

    - 27 -

    Bagian KeempatPengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan

    Pemberhentian

    Pasal 63

    (1) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuanpen didikan t inggi di laku ka n secara objekt if dan t ran spa ransesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (2) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuanpendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintahdiatur dengan Peraturan Pemerintah.

    (3) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuanpendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakatdi lakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuanpendidikan t inggi yang bersangkutan berdasarkan per janj iankerja atau kesepakatan kerja bersama.

    (4) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasili tasisatuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan olehmasyarakat untuk menjamin terselenggaranya pendidikan

    yang bermutu.

    Pasal 64

    (1) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah dapat ditempatkanpada j aba tan s t ru k tu ra l sesu a i dengan pe ra tu ra nperundang-undangan.

    (2) Ketentu an lebih lan jut mengena i penem pat an dosen yangdiangkat oleh Pemerintah pada jabatan s t rukturalseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) dia tu r denganPeraturan Pemerintah.

    Pasal 65

    Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai dosen pada satuanpendidikan t inggi di Indonesia waj ib mematuhi peraturanperundang-undangan.

    Pasal 66

    Peminda ha n dosen pada satu an pen didikan t inggi yangdiselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggarapendidikan berdasarkan per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker jabersama.

    Pasal 67 . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    28/54

    - 28 -

    Pasal 67

    (1) Dosen dap at diberh ent ikan den gan horm at dar i jabata nsebagai dosen karena:a. meninggal dunia;b. mencapai batas usia pensiun;c. atas permintaan sendiri;d. t idak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus

    selama 12 (du a belas ) bu lan ka rena s aki t jas ma nidan/atau rohani; ataue. berakhirnya per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker ja

    bersama antara dosen dan penyelenggara pendidikan.

    (2) Dosen dapat diberhent ikan t idak dengan hormat dar i jabatan sebagai dosen karena:a. melanggar sumpah dan janji jabatan;b. melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja

    bersama; atauc. melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1

    (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.

    (3) Pemberhent ian dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)da n ayat (2) dilaku ka n oleh penyelenggara pen didikan a ta usat u an pend idika n t inggi yang bersa ngku tan berdas ark anperaturan perundang-undangan.

    (4) Pemberhent ian dosen karena batas usia pensiunseba gaima na dima ksu d pada ayat (1) hu ru f b dilaku kanpada usia 65 (enam puluh lima) tahun.

    (5) Profesor yang berprestas i dapat diperpanjang batas usiapensiunnya sampai 70 (tujuh puluh) tahun.

    (6) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah yang diberhentikandar i jabatan sebagai dosen, kecual i sebagaimana dimaksudayat (1) h u ru f a dan h u ru f b, t ida k dengan s end irin ya

    diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.

    Pasal 68

    (1) Pemberhent ian dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal67 ayat (2) da pa t dilak u ka n setelah dosen yan gbersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

    (2) Dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakanoleh masyarakat yang diberhent ikan dengan hormat t idakatas permintaan sendir i memperoleh kompensasi f inansia lsesu ai den gan per jan j ian ker ja a tau kesepa kat an ker jabersama.

    Bagian Kelima . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    29/54

    - 29 -

    Bagian KelimaPembinaan dan Pengembangan

    Pasal 69

    (1) Pembina an dan pengemba ngan dosen m eliput i pem binaa ndan pengembangan profesi dan karier.

    (2) Pembina an dan pen gemban gan profesi dosen sebagaiman adimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik,kompetensi kepr ibadian, kompetensi sosia l , dan kompetensiprofesional.

    (3) Pembina an da n pengemba ngan profesi dosen dilaku kanmelalui jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat(1).

    (4) Pembinaan dan pengembangan kar ier dosen se bagaimanadimak su d pada ayat (1) mel ipu t i pen u gasan , ken aikanpangkat, dan promosi.

    Pasal 70

    Kebijaka n s t ra tegis pemb inaa n da n pen gem ban gan profesi dankarier dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan o leh Pemerintah a tau masyarakat di te tapkan dengan PeraturanMenteri.

    Pasal 71

    (1) Pemerintah waj ib membina dan mengembangkan kual i f ikasiaka dem ik dan komp etensi dosen pada satu an pend idikant inggi yang diselenggarak an oleh Pemerinta h dan / ata u

    masyarakat.(2) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh

    masyarakat waj ib membina dan mengembangkan kual i f ikasiakademik dan kompetensi dosen.

    (3) Pemerintah waj ib memberikan anggaran untukmeningkatkan profesional i tas dan pengabdian dosen padasatuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan olehPemerintah dan/atau masyarakat.

    Pasal 72 . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    30/54

    - 30 -

    Pasal 72

    (1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitumerencanakan pembela ja ran , me laksanakan p rosespembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,membimbing dan melat ih , melakukan penel i t ian, melakukantugas t ambahan , se r t a melakukan pengabd ian kepadamasyarakat.

    (2) Beban ker ja sebagaima na dima ksu d pada ayat (1) seku ran g-ku ran gnya sepa dan den gan 12 (du a belas ) sa tu an kredi tsem ester dan seba nyak -ban yakn ya 16 (ena m belas) sa t u ankredit semester.

    (3) Keten tu an lebih lan jut men gena i beb an kerja dosensebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat ( 2 ) diatur olehset iap satuan pendidikan t inggi sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    Bagian KeenamPenghargaan

    Pasal 73

    (1) Dosen yang berprest as i, berdedikas i luar biasa , da n/ ata uber tu gas di da erah khu su s berh ak memp erolehpenghargaan.

    (2) Dosen yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerahkh u su s mem peroleh pengh argaa n dar i Pemerintah ,pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

    Pasal 74

    (1) Penghargaan dapat diber ikan oleh Pemerintah, pemerintahdaerah , masyarak a t , o rgan isas i p ro fes i ke ilmu an , dan / a tausatuan pendidikan tinggi.

    (2) Penghargaan dapat diber ikan pada t ingkat sa tuanpen didikan t inggi, t ingkat kabu pat en/ kota , t ingka t provinsi ,tingkat nasional, dan/atau tingkat internasional.

    (3) Penghargaan dapat diber ikan dalam bentuk tanda jasa ,ken aikan pan gkat is t imewa, fina ns ia l, p iagam, dan / ata ubentuk penghargaan lain.

    (4) Penghargaan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    31/54

    - 31 -

    (4) Penghargaan kepada dosen di laksanakan dalam rangkamemperingat i har i u lang tahun kemerdekaan Republ ikIndonesia , har i u lang tahun provinsi , har i u lang tahunkabu pa ten / ko ta , ha r i u lang t ahu n sa tu an pend id ikan t inggi,hari pendidikan nasional, dan/atau hari besar lain.

    (5) Ketentu an lebih lan jut mengena i pem berian pengha rgaansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), danayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Bagian KetujuhPerlindungan

    Pasal 75

    (1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat , organisasiprofesi , dan / ata u sa tu an pen didika n t inggi waj ibmemberikan per l indungan terhadap dosen dalampelaksanaan tugas.

    (2) Perlindu n gan sebagaima na dima ksu d pada ayat (1) m eliput iper l indungan hukum, per l indungan profesi , ser taperlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.

    (3) Perl indungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mencakup per l indungan t e rhadap t indak kekerasan ,ancaman, per lakuan diskr iminat i f , in t imidasi , a tauperlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tuapeserta didik, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.

    (4) Perl indungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mencakup per l indungan terhadap pelaksanaan tugas dosensebagai tenaga profesional yang mel iput i pemutusanhubungan ker ja yang t idak sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan, pemberian imbalan yang t idak wajar,pembatasan kebebasan akademik , mimbar akademik , danotonomi kei lmu an , ser ta pem ba tas an / pelaran gan la in yangdapat menghambat dosen dalam pelaksanaan tugas.

    (5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimanadimak su d pada ayat (2) mel ipu t i per l ind u n gan terha da pris iko gangguan keamanan ker ja , kecelakaan ker ja ,kebakaran pada waktu ker ja , bencana alam, kesehatanlingkungan kerja, dan/atau risiko lain.

    (6) Dalam . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    32/54

    - 32 -

    (6) Dalam rangka kegiatan akademik, dosen mendapatpe r l indungan un tuk menggunakan da ta dan sumber yangdikategorikan ter larang oleh peraturan perundang-undangan.

    Bagian Kedelapan

    Cuti

    Pasal 76

    (1) Dosen memperoleh cut i sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    (2) Dosen mem peroleh cut i u nt u k s tu di dan pen eli t ian a tauu nt u k pengemb an gan i lm u pen getah u an , tekn ologi , danseni dengan memperoleh hak gaji penuh.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai cut i sebagaimanadima ks u d pada pa da ayat (1) da n ayat (2) diatu r denganPeraturan Pemerintah.

    BAB VI

    SANKSI

    Pasal 77

    (1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah a tau pemerintahdaera h yan g t idak menjalank an kewaj iban seba gaima nadimaksud dalam Pasal 20 dikenai sanksi sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    (2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. teguran;b. peringatan tertulis;c. penundaan pemberian hak guru;d. penurunan pangkat;e. pemberhentian dengan hormat; atauf. pemberhentian tidak dengan hormat.

    (3) Gur u yan g bers ta tu s ikatan dina s seba gaima na dima ksu ddalam Pasal 22 yang t idak melaksanakan tugas sesuaidengan per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker ja bersamadiberi sanksi sesuai dengan perjanjian ikatan dinas.

    (4) Guru . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    33/54

    - 33 -

    (4) Guru yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atausat u an pend idikan yang diselenggaraka n oleh mas yarak at ,yang t idak menjalankan kewaj iban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20 dikenai sanksi sesuai dengan per janj iankerja atau kesepakatan kerja bersama.

    (5) Guru yang melakukan pelanggaran kode et ik dikenai sanksioleh organisasi profesi.

    (6) Guru yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), aya t (2), a yat (3), aya t (4), da n a yat (5) m em pu n yai ha kmembela diri.

    Pasal 78

    (1) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah yang tidakmenjalankan kewaj iban sebagaimana dimaksud dalam Pasal60 d ikena i sanks i sesua i dengan pe ra tu ran pe rundang-undangan.

    (2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

    a. teguran;b. peringatan tertulis;c. penundaan pemberian hak dosen;d. penurunan pangkat dan jabatan akademik;e. pemberhentian dengan hormat; atauf. pemberhentian tidak dengan hormat.

    (3) Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atausatuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan olehmasyarakat yang t idak menjalankan kewaj iban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 dikenai sanksi sesuai denganperjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

    (4) Dosen yang bers t a tu s ikatan dinas sebagaiman a dimak su ddalam Pasal 62 yang t idak melaksanakan tugas sesuaidengan per janj ian ker ja a tau kesepakatan ker ja bersamadiberi sanksi sesuai dengan perjanjian ikatan dinas.

    (5) Dosen yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud padaaya t (1), aya t (2), aya t (3), da n a yat (4) m em pu n yai h a kmembela diri.

    Pasal 79 . . .Pasal 79

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    34/54

    - 34 -

    (1) Penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yangmelakukan pe langgaran t e rhadap ke ten tuan se bagaimanadimaksud dalam Pasal 24, Pasal 34, Pasal 39, Pasal 63 ayat(4), Pasal 71, dan Pasal 75 diberi sanksi sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    (2) Sanksi bagi penyelenggara pendidikan berupa:a. teguran;b. peringatan tertulis;c. pembatasan kegiatan penyelenggaraan satuan

    pendidikan; ataud. pembekuan kegiatan penyelenggaraan satuan

    pendidikan.

    BAB VII

    KETEN TUAN PERALIHAN

    Pasal 80

    (1) Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini:

    a. guru yang belum memiliki sertifikat pe ndidikmem peroleh tun jangan fu ngsional seba gaima nadima ks u d dalam Pa sa l 17 aya t (1) da n aya t (2) da nmempero leh mas laha t t ambahan sebaga imanadima ks u d dalam Pa sa l 19 ayat (2) pa lin g lam a 10(sepu luh ) tah u n, a ta u gu ru yang bersa ngku tan te lahmemenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik.

    b. dosen yang belum memiliki sertifikat pendidikmem peroleh tun jangan fu ngsional seba gaima nadima ks u d dalam Pa sa l 54 aya t (1) da n aya t (2) da nmempero leh mas laha t t ambahan sebaga imanadima ks u d dalam Pa sa l 57 ayat (2) pa lin g lam a 10(sepu luh ) tah u n, a ta u dosen yan g bersa ngku tan te lahmemenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik.

    (2) T unjangan . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    35/54

    - 35 -

    (2) Tu njan gan fu ngsional dan m as lah at tam bah an bagi gurudan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanj anegara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.

    Pasal 81

    Semu a pera tu ran pe run dan g-un dan gan yang be rka i t an denganguru da n dosen te tap ber laku s epan jang t idak ber ten tan gan ataubelum digant i dengan peratu ran baru berdas ark an Und an g-Undang ini.

    BAB VIII

    KETEN TU AN PENUTUP

    Pasal 82

    (1) Pemerintah m u lai melaksa na kan program ser t i fik asipen didik pa lin g lam a dalam wak tu 1 2 (du a belas) bu lanterhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini.

    (2) Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik danser t i f ikat pendidik sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang ini waj ib memenuhi kual i f ikasi akademik dansert ifikat pen didik pa lin g lam a 10 (sep u luh ) tah u n sejakberlakunya Undang-Undang ini.

    Pasal 83

    Semu a pera tu ran pe rund an g-un dan gan yan g d iper lu kan un tukmelaksanakan Undang-Undang in i ha rus d i se lesa ikan se lamba t -lamba tn ya 18 (delapan belas) bu lan sejak ber laku nya Unda ng-Undang ini.

    Pasal 84

    Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    36/54

    - 36 -

    Agar set iap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang in i dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

    Disahkan di Jakartapada tanggal 30 Desember 2005

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    ttd

    DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

    Diundangkan di Jakartapada tanggal 30 Desember 2005

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIAAD INT ERIM,

    ttd

    YUSRIL IHZA MAHENDRA

    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 157

    Salinan sesuai dengan aslin y aDEPU TI MENTERI SE KRE TA RI S NEGAR A

    BIDANG PERUND AN G-U NDANG AN,

    ABDUL WAHID

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    37/54

    PENJELASAN

    ATAS

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 14 TAHUN 2005

    TENTANG

    GURU DAN DOSEN

    I. UMUM

    Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun1945 menya taka n bah wa tu jua n nas iona l ada lah un tu k melindu ng isegenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untukmemajukan kese jah te raan umum, mencerdaskan keh idupan bangsa , daniku t me laksanakan ke te r t iban dun ia be rdasa rkan kemerdekaan ,

    perdamaian abadi , dan keadi lan sosia l . Untuk mewujudkan tujuannasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan.Selanjutnya, Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republ ik IndonesiaTah u n 1945 men gama na tka n bah wa (1) se t iap warga negara berh akmendapat pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikanda sa r da n pem erinta h wajib m em biayainya ; (3) Pemer inta hmengusahakan dan menyelenggarakan satu s is tem pendidikan nasional ,yang m eningkatk an keim an an dan ketak waan ser ta akh lak mu lia dalamran gka men cerdask an keh idupa n bangsa , yang d ia tu r dengan u nda ng-u nd an g; (4) Negara memp rior i taska n an ggara n pend idikan seku ran g-ku ran gnya 20% (du a puluh pers en) dar i an ggara n penda pat an dan belanjanegara ser ta dar i an ggara n pendap ata n dan belanja daera h un tu kmem enu h i kebu tu ha n penyelenggaraa n pendidikan n asiona l; dan (5)

    Pemerintah m ema juka n ilmu pengetah u an dan tekn ologi denganmenjunjung t inggi ni la i -ni la i agama dan persatuan bangsa untukkemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

    Salah satu amanat Undang-Undang Dasar Negara Republ ik IndonesiaTahun 1945 tersebut kemudian dia tur lebih lanjut dalam Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memilikivis i terwujudnya s is tem pendidikan sebagai pranata sosia l yang kuat danberwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    38/54

    - 2 -

    berkembang menjadi manusia yang berkual i tas sehingga mampu dan

    proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.Kuali tas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masayang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yangsem akin ketat dengan ba ngsa la in di du nia . Ku al itas ma nu sia Ind onesi atersebut dihasi lkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berm utu. Oleh karen a itu , guru d an dosen m emp u nyai fu ngsi , peran , dankedu du ka n yan g sa n gat stra tegis. Pas al 39 Ayat (2) Un dang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis tem Pendidikan Nasional menyatakanbahwa pendidik merupakan tenaga profesional . Kedudukan guru dandosen sebagai tenaga profesional mempunyai vis i terwujudnyapenyelenggaraa n pemb elajaran ses u ai dengan pr ins ip-pr ins ipprofesional i tas untuk memenuhi hak yang sama bagi se t iap warga negara

    dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

    kedudukan . . .

    Berdasa rka n u raian di a ta s , pengak u an kedud u kan gu ru dan dosensebagai tenaga profesional mempunyai misi untuk melaksanakan tu juanUndang-Undang ini sebagai berikut:1. mengangkat martabat guru dan dosen;2. menjamin hak dan kewajiban guru dan dosen;3. meningkatkan kompetensi guru dan dosen;4. memajukan profesi serta karier guru dan dosen;5. meningkatkan mutu pembelajaran;6. meningkatkan mutu pendidikan nasional;7. m engur an gi kesen jangan ketersediaan gu ru dan dosen an tardaerah

    dari segi jumlah, mutu, kualifikasi akademik, dan kompetensi;

    8. mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antardaerah; dan9. meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu.

    Berdasarkan vis i dan misi tersebut , kedudukan guru sebagai tenagaprofesiona l berfu ngsi u nt u k m eningkatk an ma rtab at gu ru ser ta perann yaseba gai agen pem belajara n u n tu k men ingka tkan mu tu pendidikanna siona l , seda ngka n kedu du kan dosen seba gai tena ga profesiona lbe r fun gs i u n tu k meningka tkan m ar taba t dosen se r t a mengemban gkani lmu pengetahuan, teknologi , dan seni untuk meningkatkan mutupendidikan nasional.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    39/54

    - 3 -

    Sejalan dengan fu n gsi tersebu t , kedu du kan guru da n dosen se bagai

    tena ga profesiona l ber tu juan u nt u k melaks an aka n s is tem pendidikanna siona l dan mewu judka n tujua n pen didikan na sional , yakn iberkembangnya potensi peser ta didik agar menjadi manusia yang ber imandan ber takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat ,berilmu, cakap, kreatif , mandiri , serta menjadi warga negara yangdemokratis dan bertanggung jawab.

    Untuk meningkatkan penghargaan terhadap tugas guru dan dosen,kedu du kan gur u dan dosen pada pend idika n ana k u sia dini ja lu rpendidikan formal , pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah,da n pen didikan tin ggi perlu diku ku h ka n den gan pem berian sertifikatpendidik. Ser t i f ikat tersebut merupakan pengakuan atas kedudukan gurudan d osen sebagai tena ga profesiona l . Dalam melaksa na kan tu gasn ya,

    guru dan dosen h aru s mem peroleh pengh asi lan di a ta s kebu tu ha n hidu pminimu m sehingga mem iliki kesem pata n u nt u k m eningkatk ankemampuan profesionalnya.Selain i tu , per lu juga diperhat ikan upaya-upaya memaksimalkan fungsida n pera n stra tegis gur u dan dosen yan g m elipu ti pen egaka n hak dankewajiban guru da n dosen seb agai ten aga pr ofesiona l, pem bina an da npengemb an gan profesi guru dan dosen, per l in du ngan hu ku m,per l indungan profesi , ser ta per l indungan keselamatan dan kesehatankerja.

    Selain . . .

    Berdasarkan vis i , mis i , dan per t imbangan-per t imbangan di a tasdiperlukan strategi yang meliputi:1. pen yelenggar aa n sert ifikas i pen didik berd as ar ka n ku alifikas i

    akademik dan kompetensi;2. pem enu ha n hak dan kewaj iban guru d an dosen sebagai tena ga

    profesional yang sesuai dengan prinsip profesionalitas;3. penyelenggaraan kebi jakan s t ra tegis dalam pengangkatan,

    penempatan, pemindahan, dan pemberhentian guru dan dosen sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah, kual i f ikasi akademik, maupunkompetensi yang di lakukan secara merata , objekt i f , dan t ransparanuntuk menjamin keberlangsungan pendidikan;

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    40/54

    - 4 -

    4. penyelenggaraan kebi jakan s t ra tegis dalam pembinaan dan

    pen gemb an gan profesi guru dan dosen un tu k m eningkatk anprofesionalitas dan pengabdian para guru dan dosen;5. peningkatan pemberian penghargaan dan jaminan per l indungan

    terhadap guru dan dosen dalam pelaksanaan tugas profesional;6. peningkatan peran organisasi profesi untuk menjaga dan

    meningkatkan kehormatan dan martabat guru dan dosen dalampelaksanaan tugas sebagai tenaga profesional;

    7. pen guat an kesetara an an tara gu ru dan dosen yang ber tu gas pad asa tu an pen didikan yan g diselenggaraka n oleh Pemerinta h danpem erint ah daera h dengan gu ru dan dosen yan g ber tu gas pad asatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;

    8. pen guat an tan ggu ng jawab dan kewaj iban Pemerinta h danpemerintah daerah dalam mereal isas ikan pencapaian anggaran

    pen didikan u nt u k mem enu hi ha k dan kewaj iban guru da n dosensebagai tenaga profesional; dan

    9. pen ingka tan peran ser ta ma syara kat dalam memen u hi ha k dankewajiban guru dan dosen.

    Pengaku an kedu du kan gur u dan dosen sebagai tena ga profesiona lmeru pa kan bagian dar i pemb ah aru an s is tem pendidikan na sional yangpe laksa na an nya mem perha t ikan be rbaga i ke ten tua n pe ra tu ra nperundang-undangan di bidang pendidikan, kepegawaian,ketenagakerjaan, keuangan, dan pemerintahan daerah.

    Sehu bu ngan dengan ha l itu , d ipe r luk an penga tu ran t en tan g kedud uk anguru da n dosen sebagai tena ga profesion al dalam su atu Un dan g-Unda ngtentang Guru dan Dosen.

    II. PASAL DEMI PASAL . . .II. PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1Cukup jelas.

    Pasal 2Ayat (1)

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    41/54

    - 5 -

    Guru sebagai tenaga profesional mengandung ar t i bahwa

    pekerjaan guru h an ya dap at dilaku kan oleh seseoran g yangmempunyai kual i f ikasi akademik, kompetensi , dan ser t i f ikatpen didik sesua i dengan pers yarata n un tu k set iap jenis dan

    jenjang pendidikan tertentu.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Pasal 3Cukup jelas.

    Pasal 4Yan g dimak su d dengan guru s ebagai agen pembelajaran (

    ) ad alah per an gu ru a n tar a lain seba gai fas ili tator, motivat or,

    pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspiras i bela jar bagipeserta didik.

    Pasal 5Cukup jelas.

    Pasal 6Cukup jelas.

    Pasal 7Cukup jelas.

    Pasal 8Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohani adalah kondis ikeseh ata n fis ik dan m enta l yang mem u ngkinka n gu ru dap atm elaks an aka n tu gas dengan baik. Kondis i keseh ata n fis ik dan men taltersebut tidak ditujukan kepada penyandang cacat.

    Pasal 9Cukup jelas.

    Pasal 10 . . .

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    42/54

    - 6 -

    Pasal 10

    Ayat (1)Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalahkemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.Yang dimaksud dengan kompetensi kepr ibadian adalahkemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia , ar i f ,dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalahkem am pu an pengua saa n m ater i pela jara n secara lu as danmendalam.

    Yang dimaksud dengan kompetensi sosia l adalah kemampuanguru u nt u k berkomu nikas i dan b er interak si secara efekt i f danefis ien dengan pes er ta didik , sesam a gu ru , oran gtua / wal i peser ta

    didik, dan masyarakat sekitar.Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Pasal 11Cukup jelas.

    Pasal 12Cukup jelas.

    Pasal 13Cukup jelas.

    Pasal 14Ayat (1)

    hu ru f aYan g dima ksu d dengan pen ghas i lan di a ta s kebutu ha nh idup min imu m ada lah pend apa ta n yan g cuku p u n tu kmem enu hi kebu tu ha n h idup guru d an ke lu a rganya seca rawajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,rekreasi, maupun jaminan hari tua.

    huruf bCukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    43/54

    - 7 -

    huruf c

    Cukup jelashuruf dCukup jelas.

    huruf eCukup jelas.

    huruf f Cukup jelas.

    huruf g . . .huruf g

    Cukup jelas.huruf h

    Cukup jelas.huruf i

    Cukup jelas.huruf j

    Cukup jelas.huruf k

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Pasal 15Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan gaj i pokok adalah satuan penghasi lanyang di te tapka n berda sar kan pan gkat , golongan , da n ma sa

    kerja.

    Yang dimaksud dengan tunjangan yang melekat pada gaj i adalahtam bah an pengha si lan sebagai komp onen kesejahtera an yan gditentukan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga.Yan g dimak su d dengan tun jangan profesi ada lah tun jangan yangdiberikan kepada guru yang memiliki sertifikat pendidik sebagaipenghargaan atas profesionalitasnya.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    44/54

    - 8 -

    Yan g d imaksu d dengan tun jan gan khu su s ada lah tu n jangan

    yang diber ikan kepada guru sebagai kompensasi a tas kesul i tanhidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerahkhusus.

    Yan g d imaksu d dengan mas lah a t t ambah an ada lah t amb ah ankesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk asuransi , pelayanankesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 16

    Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3) . . .Ayat (3)

    Tunjangan profesi dapat diperhi tungkan sebagai bagian dar ian ggar an pen didikan selain gaji pen didik da n anggara npend id ikan ked ina san u n tu k mem enu hi ke ten tua n da lam Pasal49 aya t (1) da n ayat (4) Und an g-Unda n g Nom or 20 Tah u n 20 03tentang Sistem Pendidikan Nasional .

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 17Ayat (1)

    Cukup jela s.Ayat (2)

    Cukup jelasAyat (3)

    Tunjangan fungsional dapat diperhi tungkan sebagai bagian dar ian ggar an pen didikan selain gaji pen didik da n anggara n

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    45/54

    - 9 -

    pend id ikan ked ina san u n tu k mem enu hi ke ten tua n da lam Pasa l

    49 aya t (1) da n ayat (4) Und an g-Unda n g Nom or 20 Tah u n 20 03tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Pasal 18Ayat (1)

    Tu njan gan kh u su s dap at diperhi tu ngkan sebagai bagian dar ian ggar an pen didikan selain gaji pen didik da n anggara npend id ikan ked ina san u n tu k mem enu hi ke ten tua n da lam Pasa l49 aya t (1) da n ayat (4) Und an g-Unda n g Nom or 20 Tah u n 20 03tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.

    Pasal 19Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan kemudahan untuk memperolehpen didikan bagi pu tra -pu tr i guru ada lah beru pa kesem pat an danker inganan biaya pendidikan bagi putra-putr i guru yang te lahmem enu hi sya ra t - sya ra t akadem ik un tu k menempu h pend id ikandalam satuan pendidikan tertentu.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3) . . .Ayat (3)

    Cukup jelas.

    Pasal 20Cukup jelas.

    Pasal 21Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    46/54

    - 10 -

    Pasal 22Cukup jelas.

    Pa sal 23Cukup jelas.

    Pasal 24Cukup jelas.

    Pasal 25Cukup jelas.

    Pasal 26

    Cukup jelas.

    Pasal 27Cukup jelas.

    Pasal 28Cukup jelas.

    Pasal 29Cukup jelas.

    Pasal 30Cukup jelas.

    Pasal 31Cukup jelas.

    Pasal 32Cukup jelas.

    Pasal 33Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    47/54

    - 11 -

    Pasal 34 . . .

    Pasal 34Cukup jelas.

    Pasal 35Cukup jelas.

    Pasal 36Cukup jelas.

    Pasal 37Cukup jelas.

    Pasal 38

    Cukup jelas.

    Pasal 39Cukup jelas.

    Pasal 40Cukup jelas.

    Pasal 41Cukup jelas.

    Pasal 42Cukup jelas.

    Pasal 43Cukup jelas.

    Pasal 44Cukup jelas.

    Pasal 45Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohani adalah kondis ikeseh ata n fis ik dan m enta l yang mem u ngkinka n dosen dapat

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    48/54

    - 12 -

    m elaks an aka n tu gas dengan baik. Kondis i keseh ata n fis ik dan men tal

    tersebut tidak ditujukan kepada penyandang cacat.Pasal 46

    Cukup jelas.

    Pasal 47Cukup jelas.

    Pasal 48 . . .Pasal 48

    Ayat (1)Yang dimaksud dengan dosen tetap adalah dosen yang bekerjapenuh waktu yang bers ta tus sebagai tenaga pendidik te tap pada

    satuan pendidikan tinggi tertentu.Yang dimaksud dengan dosen tidak tetap adalah dosen yangbeker ja par u h waktu yan g bers ta tu s sebagai tena ga pend idiktidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 49Cukup jelas.

    Pasal 50Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Yang dimaksud dengan secara langsung adalah tanpa ber jenjang.Ayat (4)

    Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    49/54

    - 13 -

    Pasal 51Ayat (1)hu ru f a

    Yan g dima ksu d dengan pen ghas i lan di a ta s kebutu ha nh idup min imu m ada lah pend apa ta n yan g cuku p u n tu kmem enu hi kebu t uh an h idup dosen dan ke lu a rganya seca rawajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,rekreasi, maupun jaminan hari tua.

    hu ru f bCukup jelas.

    hu ru f cCukup jelas.

    hu ru f d

    Cukup jelas.hu ru f e

    Cukup jelas.

    huruf f . . .hu ru f f

    Cukup jelas.hu ru f g

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Pasal 52Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan gaj i pokok adalah satuan penghasi lanyang di te tapka n berda sar kan pan gkat , golongan , da n ma sakerja.

    Yang dimaksud dengan tunjangan yang melekat pada gaj i adalahtam bah an pengha si lan sebagai komp onen kesejahtera an yan gditentukan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    50/54

    - 14 -

    Yan g dimak su d dengan tun jangan profesi ada lah tun jangan yang

    diberikan kepada dosen yang memiliki sertifikat pendidik sebagaipenghargaan atas profesionalitasnya.

    Yan g d imaksu d dengan tun jan gan khu su s ada lah tu n janganyang diber ikan kepada dosen sebagai kompensasi a tas kesul i tanhidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerahkhusus.

    Yan g d imaksu d dengan mas lah a t t ambah an ada lah t amb ah ankesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk asuransi , pelayanankesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 53Cukup jelas.

    Pasal 54Cukup jelas.

    Pasal 55Ayat (1)

    Lihat penjelasan Pasal 52 ayat (1)Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3) . . .Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.

    Pasal 56Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    51/54

    - 15 -

    Pasal 57Cukup jelas.

    Pasal 58Cukup jelas.

    Pasal 59Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan bidang ilmu yang langka adalah ilmuyang san gat kha s , memiliki t ingkat kesu l itan t inggi, dan / ata umempunyai nilai-nilai strategis serta tidak banyak diminati.Yan g dimak su d dengan dan a dan fas i l itas kh u su s adalah a loka sian ggara n da n kem u da ha n yan g diperun tu kka n ba gi dosen yang

    mendalami ilmu langka tersebut.Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Pasal 60Cukup jelas.

    Pasal 61Cukup jelas.

    Pasal 62Cukup jelas.

    Pasal 63Cukup jelas.

    Pasal 64Cukup jelas.

    Pasal 65Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    52/54

    - 16 -

    Pasal 66 . . .Pasal 66Cukup jelas.

    Pasal 67Cukup jelas.

    Pasal 68Cukup jelas.

    Pasal 69Cukup jelas.

    Pasal 70Cukup jelas.

    Pasal 71Cukup jelas.

    Pasal 72Cukup jelas.

    Pasal 73Cukup jelas.

    Pasal 74Cukup jelas.

    Pasal 75Cukup jelas.

    Pasal 76Cukup jelas.

    Pasal 77Cukup jelas.

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    53/54

    - 17 -

    Pasal 78Cukup jelas.

    Pasal 79Cukup jelas.

    Pasal 80Cukup jelas.

    Pasal 81 . . .Pasal 81

    Cukup jelas.

    Pasal 82Cukup jelas.

    Pasal 83Cukup jelas.

    Pasal 84Cukup jelas.

    TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4586

  • 8/16/2019 UU_NO_14_Tahun_2005.pdf

    54/54

    - i -