UTS TASAWUF

7
AKHLAK TASAWUF Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Dosen Pembimbing: Akhmad Sodiq, M. Ag Oleh : Disusun oleh: Disusun oleh: Nurul Aini (107070002647) Semester V Kelas B FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1

Transcript of UTS TASAWUF

Page 1: UTS TASAWUF

AKHLAK TASAWUF

Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pembimbing:

Akhmad Sodiq, M. Ag

Oleh :

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Nurul Aini (107070002647)

Semester V Kelas B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

1

Page 2: UTS TASAWUF

1. Proses pembentukan akhlak dapat digambarkan pada skema berikut ini:

Menurut skema tersebut dapat dijelaskan bahwa proses pembentukan akhlak dimulai dari

tahap pertama, yaitu niat di dalam hati, yang merupakan sebuah perdebatan batin yang

mempertimbangkan masukan berupa ilham dan was-was. Kemudian setelah terbentuk niat,

tahap kedua, adalah munculnya perilaku yang merupakan sebuah ekspresi dari niat yang telah

terbentuk tadi. Perilaku ini muncul dengan kesadaran dan pemikiran. Namun, biasanya masih

bersifat terpaksa. Setelah muncul perilaku, kemudian pada tahap ketiga, terjadilah sebuah

kebiasaan dari perilaku tersebut, kebiasaan ini tidak bersifat terpaksa karena dilakukan dengan

perasaan ringan serta tidak merasa berat dalam melakukannya. Lalu pada tahap keempat,

setelah kebiasaan tersebut diinternalisasikan lebih dalam lagi, maka akan terbentuklah sikap

yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan yang dilakukan dengan

mudah dan gampang, serta secara spontan tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan karena

sudah menjadi kebiasaan. Perbuatan inilah yang dinamakan akhlak (mengandung tiga unsur;

perilaku, keadaan jiwa, dan tanpa dipikir). Pada tahap akhlak ini pelaku akan selalu

merasakan kenikmatan.

2. a. Proses pembentukan akhlak mahmudah

Pada dasarnya proses pembentukan akhlak mahmudah tidaklah berbeda dengan proses

pembentukan akhlak pada umumnya, yaitu dimulai dari niat, perilaku, kebiasaan hingga

kemudian timbullah akhlak. Pada akhlak mahmudah, perbuatan yang dimunculkan adalah

perbuatan sesuai dengan perintah Allah dan rasulnya yang kemudian melahirkan

2

Niat

Perilaku

Kebiasaan

Akhlak

Page 3: UTS TASAWUF

perbuatan yang baik (Al-Akhlakul Mahmudah). Akhlak mahmudah ini berasal dari Allah

dan Malaikat yang kemudian merasuk kedalam al-qalb manusia, dibenarkan oleh al-aql

dan menyatu dengan al-nafs lalu di aplikasikan dalam bentuk akhlak mahmudah.

b. Proses pembentukan akhlak madzmumah

Pada dasarnya proses pembentukan akhlak madzmumah tidaklah berbeda dengan proses

pembentukan akhlak pada umumnya, yaitu dimulai dari niat, perilaku, kebiasaan hingga

kemudian timbullah akhlak. Pada akhlak madzmumah, perbuatan yang dimunculkan

adalah perbuatan sesuai dengan apa yang dilarang oleh Allah dan rasulnya dan melahirkan

perbuatan-perbuatan yang buruk/tercela (Al-Ahklakul Madzmumah). Akhlak mazmumah

berasal dari iblis dan syaitan yang langsung masuk kedalam jiwa (al-nafs) dan dibenarkan

oleh al-aql. Akhlak ini terputus atau tidak masuk ke dalam hati manusia sehingga ia

menjadi akhlak madzmumah.

3. Ragam bisikan batin ada empat macam, yaitu:

a. Hadits al-nafs, yaitu bisikan diri yang hanya sekedar bisikan tanpa adanya kecenderungan

untuk melakukan

b. Mail al-tabi’I, yaitu berupa kecenderungan yang telah didukung oleh keinginan untuk

melakukan

c. I’tiqad, yaitu keyakinan berupa kecenderungan yang telah didukung oleh keinginan untuk

melakukan

d. Ham bi al-niyat wa al-qasd, yaitu berupa kecenderungan yang didukung oleh keinginan

kuat yang telah menjadi niat bulat untuk lahirnya perilaku. Bersifat mantap dengan niat dan

sengaja.

4. Penyakit ruhani menurut Ibnu ‘Ajibah al-Hasani terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Penyakit nafs

yaitu penyakit ruhani yang disebabkan oleh godaan an-nafs atau nafsu yang berupa

kekuatan spiritual yang mendorong manusia untuk melakukan suatu perbuatan atau untuk

mengambil suatu keputusan. Hal ini menimbulkan pertarungan antara nafs yang

dikendalikan oleh iman (an nafs an-Natiqah) dengan nafs yang dikendalikan oleh syahwat

3

Page 4: UTS TASAWUF

(an nafs al hayawaniyah) terus berlangsung sepanjang sejarah manusia. Ada kalanya hati

menang melawan kehendak nafsu. Ada kalanya hati kalah dan nafsu menjadi pemenang.

Jika Nafsu ini dimiliki oleh seseorang, maka akhlak yang dimiliki orang tersebut

merupakan akhlak binatang (nafsu hewani atau ar-ruh al-hayawani), karena sebagian sifat

manusia adalah bersifat kebinatangan. Nafsu ini mencemari jiwa dengan dorongan nafsu

hewani (keinginan hayawaniah) yang dapat berbentuk berbagai dorongan pemenuhan

kehendak tubuh dan jasad lahiriyah (hedonistik) semata, seperti; perut, seks, dan

kesenangan dunia saja. godaan nafs ini menjadi sulit dikendalikan ketika penyakit hubbud

dun-ya dan pengagungan materi sudah menguasai.

b. Penyakit hati

yaitu penyakit ruhani yang disebabkan oleh bisikan setan. Setan membisikkan angan-angan

palsu ke dalam hati dan berusaha membuat manusia ragu akan adanya Allah dan akhirat

serta membuat kehidupan di dunia ini seolah-olah tampak menarik dimata manusia.

Manusia yang mengidap penyakit hati ini mengikuti perkataan-perkataan setan karena

memang apa yang dibisikkan oleh setan itu sesuai dengan hawa nafsu mereka. Oleh karena

itu, seseorang yang mengalami penyakit hati ini memiliki akhlak yang serupa dengan

akhlak setan. Dimana orang tersebut hanya memikirkan dan mengharapkan sebuah

penghargaan (prestise) dan prestasi. Setan menjadi penyebab bagi manusia untuk

mempunyai sikap dan sifat yang buruk dan merusak, misalnya sifat yang senang akan

kekuasaan (kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara

yang diinginkan), sombong/takabbur (memandang rendah orang lain dan memandang

tinggi atau mulia diri sendiri. Salah satu penyebabnya adalah kekuasaan), dan hasud

(perasaan iri hati/dengki serta rasa atau sikap tidak senang terhadap kenikmatan yang

diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya). Sifat-sifat tersebut dimiliki

oleh setan, seperti halnya; setan berusaha menguasai hati manusia untuk mengikuti

langkah-langkahnya sehingga keinginannya agar dapat membuat manusia sesat dapat

tercapai (kekuasaan), setan memandang tinggi dirinya yang diciptakan dari zat yang lebih

mulia yaitu api dan memandang rendah manusia yang diciptakan dari zat yang rendah

yaitu tanah (sombong), setan juga mempunyai sifat iri kepada manusia (hasud).

Demikianlah akhlak setan yang coba ditularkan kepada manusia melalui penyakit hati.

4

Page 5: UTS TASAWUF

c. Penyakit ruh

yaitu penyakit ruhani yang disebabkan oleh pencarian atau pengharapan akan sebuah

karamah, sorga, serta meminta kehormatan di sisi Allah (tidak ikhlas) atas perbuatan atau

amalan yang telah dilakukan. tidak semata-mata karena Allah Padahal sesungguhnya,

ikhlas merupakan syarat keabsahan ibadah. Jika amal merupakan kegiatan badan atau

jasmani, maka ikhlas adalah roh (jiwa) nya.

5