Uts Orde Baru Dan Reformasi

31
UTS ORDE BARU DAN REFORMASI TAKE HOME EXAM JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS UPI KODE : B 1. Jelaskan manfaat dari perkuliahan Sejarah Orde Baru dan Reformasi serta manfaat metode diskusi dengan tema-tema pada Sejarah Orde baru-Reformasi bagi mahasiswa Jurdik Sejarah ! Jawab : Manfaat perkuliahan Sejarah Orde Baru dan Reformasi bagi mahasiswa Jurdik Sejarah diantaranya : - Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Jurdik Sejarah tentang sejarah nasional Indonesia pada masa Orde Baru dan masa Reformasi - Mengetahui dinamika perpolitikan, social, budaya, ekonomi dan keamanan Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi - Dapat mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi pada masa Orde baru dan Reformasi - Sebagai bahan pembelajaran sejarah SMA atau SMP ketika kelak sudah menjadi seorang guru Sejarah Manfaat metode diskusi dengan tema-tema pada Sejarah Orde baru-Reformasi bagi mahasiswa Jurdik Sejarah diantaranya : - Mengajarkan mahasiswa jurdik Sejarah khususnya saya agar dapat berbicara, bertanya, dan mengeluarkan pendapat.

Transcript of Uts Orde Baru Dan Reformasi

Page 1: Uts Orde Baru Dan Reformasi

UTS ORDE BARU DAN REFORMASI

TAKE HOME EXAM

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS UPI

KODE : B

1. Jelaskan manfaat dari perkuliahan Sejarah Orde Baru dan Reformasi serta manfaat

metode diskusi dengan tema-tema pada Sejarah Orde baru-Reformasi bagi mahasiswa

Jurdik Sejarah !

Jawab :

Manfaat perkuliahan Sejarah Orde Baru dan Reformasi bagi mahasiswa Jurdik Sejarah

diantaranya :

- Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Jurdik Sejarah tentang

sejarah nasional Indonesia pada masa Orde Baru dan masa Reformasi

- Mengetahui dinamika perpolitikan, social, budaya, ekonomi dan keamanan

Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi

- Dapat mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi pada masa Orde baru

dan Reformasi

- Sebagai bahan pembelajaran sejarah SMA atau SMP ketika kelak sudah menjadi

seorang guru Sejarah

Manfaat metode diskusi dengan tema-tema pada Sejarah Orde baru-Reformasi bagi

mahasiswa Jurdik Sejarah diantaranya :

- Mengajarkan mahasiswa jurdik Sejarah khususnya saya agar dapat berbicara,

bertanya, dan mengeluarkan pendapat.

- Dapat mengetahui tata cara diskusi yang benar.

- Menjadikan mahasiswa jurdik Sejarah berskap kritis terhadap materi yang di

diskusikan

- Dapat bertukar pikiran, pengetahuan, dan argumentasi dengan teman mengenai

materi yang ada dalam tema-tema Sejarah Orde Baru-Reformasi.

- Dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi pada masa Orde baru secara

kronologis menurut waktu terjadinya.

- Dapat menganalisis peristiwa-peristiwa yang kontroversial.

Page 2: Uts Orde Baru Dan Reformasi

2. a. Jelaskan latar belakang peristiwa MALARI 1974 !

Jawab :

Latar belakang terjadinya peristiwa Malari salah satunya ketika tanggal 24

Oktober 1973 dalam sebuah dialog di Universitas Indonesia lahir petisi 24 Oktober yang

isinya membahas masalah kepincangan pembagian hasil pembangunan pemaksaan

hokum taktik kuropsi yang semakin terjadi, penyalah gunaan kekuasaan, melonjaknya

harga barang pokok dan juga masalah pengangguran. Bulan berikutnya November 1973,

menteri kerja sama pembanguan Belanda sekaligus ketua IGGI (inter-Government Group

on Indonesia) J.C. Pronk dating ke Jakarta di bandara Halim dihadang sekelompok

mahasiswa yang melakukamn demontrasi anti modal asing.

Diskusi-diskisi mengenai modal asing dan korupsi semakin memuncak pada akhir

tahun 1973. Tanggal 31 desember 1973 sekitar 1500 mahasiswa dari Jakarta, Bandung

dan Padang berkumpul dihalaman fakultas Universitas Indonesia. Mereka

menyelenggarakan malam tirakat guna menunjukkan keprihatinan akan keadaan

masyarakat Indonesia saat itu. Dalam waktu singkat diskusi mengenai modal asing dan

penyimpangan di dalam tubuh pemerintah ini bermuara pada isu seputar kepemimpinan

nasional. Dikalangan mahasiswa mulia dilontarkan ide untuk menggatikan presedien

Soeharto dengan calon-calon lainnya.

Membanjirnya produk Jepang menciptakan hegemoni baru. Pasar Indonesia

mutlak dikuasasi Jepang sehingga memancing kemarahan mahasiswa untuk bertindak.

Dari Juli 1943 sampai Januari 1974 terjadi demonstrasi hampir setiap hari di berbagai

kota. Kedatangan PM Jepang Tanaka ke Indonesia disambut mahasiswa dengan

demonstrasi. Isu yang diangkat berkisar hutang luar negeri, penjajahan modal asing dan

penghapuasan jabatan Asisten Pribadi Presiden. Peristiwa Malari (Malapetaka Lima

Belas Januari) adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi

pada 15 Januari 1974. Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Tanaka

Kakuei sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan

menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdana

kusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk

pangkalan udara. Tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari

Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina

Page 3: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Graha ke pangkalan udara. Kedatangan Ketua Inter-Governmental Group on Indonesia

(IGGI), Jan P. Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi anti modal asing.

Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.

Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta

berasap. Soeharto memberhentikan Soemitro sebagai Panglima Kopkamtib, langsung

mengambil alih jabatan itu. Jabatan Asisten Pribadi Presiden dibubarkan. Kepala Bakin

Soetopo Juwono digantikan oleh Yoga Sugama.

b. Jelaskan kronologi peristiwanya serta bagimana reaksi pemerintah Orde baru !

Jawab :

14 Januari 1974

Diselanggarakan Pertemuan Badan Kerjasama Dewan Mahasiswa. Diputuskan

untuk melakukan pengerahan massa di Monas untuk menyampaikan memorandum

kepada PM Tanaka. Belakangan, rencana ini dibatalkan mengingat keluarnya pernyataan

Pangab Jenderal M. Panggabean bahwa demonstrasi-demonstrasi mahasiswa mengarah

ke tindakan subversive. Untuk menghindari kecurigaan, atas permintaan Hariman

Siregar, Gurmilang Kartasasmita (Wakil Ketua II DMUI) mengabarkan ke Kopkamtib

akan rencana mereka berdemonstrasi menyambut kedatangan PM Tanaka.

Para mahasiswa kemudian berasumsi bahwa pihak militer telah mengetahui

rencana mereka. Hal ini diperkuat dengan adanya komunikasi antara Jesy A. Moninca

dengan Kolonel Hasan Basri, Asisten Pertama Komandan Militer Jakarta. Kepada Hasan

Basri, Jesy menceritakan bahwa indikasi Liem Bian Kie akan melakukan terror terhadap

aksi-aksi mahasiswa. Para mahasiswa curiga, Liem Bian Kie dan Ramadi beserta CSIS

akan mengerahkan massa untuk merusak aksi-aksi mereka. Sore harinya, para mahasiswa

berkumpul di Halim Perdanakusuma untuk berdemo menyambut kedatangan PM Tanaka.

15 Januari 1974

Gagal menemui Tanaka, para mahasiswa berkumpul di Universitas Trisakti. Cara

itu diisi oleh orasi Hariman Siregar dan Jusuf A.R. Menurut kesaksian Jopi Lasut, dalam

perjalanan menuju Trisakti, ia dan rekan-rekannya bertemu dengan massa "para pelajar

Golkar" yang dipimpin oleh Moas (anak buah Liem Bian Kie). Namun, para pelajar

Golkar itu tempaknya tidak menuju Trisakti. Sekitar pukul 14.00 acara berakhir.

Page 4: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Menurut versi mahasiswa, mendengar adanya kerusuhan massa dibeberapa tempat

serta ada mobil-mobil yang dijungkirbalikkan massa, para mahasiswa lalu kembali ke

kampus masing-masing. Hariman Siregar menyaksikan massa mengamuk. Sementara

menurut versi pemerintah, setelah pertemuan itu para mahasiswa lalu turun ke jalan.

Jakarta memanas. Asap seolah menutupi gedung-gedung mewah. Pasar Senen merupakan

daerah yang terparah. Took-toko dirampok serta dijarah.

Diwaktu yang sama, Soemitro sedang mengikuti rapat Dewan Wanjakti bersama

Jenderal M. Panggabean. Ketika Soedomo mengabarkan keadaan sedang genting,

Soemitro yang hendak keluar dari rapat berkali-kali dicegah oleh Panggabean. Setelah

mendengar massa bergerak menyerbu Kedubes Jepang, Soemitro turun menuju Thamrin.

Di perrjalanan ia bertemu dengan sekelompok pemuda dan anak kecil yang ingin bertemu

dengan Tanaka. Mereka meneriakkan seruan "Hidup pak Mitro!". Oleh Soemitro, massa

digiring menuju Kebayoran. Sempat terjadi dialog "lembut" antara Soemitro yang berdiri

di atas jip dengan para demonstran.

15-16 Januari 1974

Ada kabar bahwa sejumlah orang yag membawa pentungan dan ketapel datang ke

UI untuk menerima instruksi, kabar ini disanggal oleh para mahasiswa. Tentara mulai

bertindak represife. Korban pun berjatuhan. Hariman Siregar, atas saran Ali Sadikin,

menuju TVRI untuk call off massa.

16 Januari 1974

Jopi Lasut mengaku melihat beberapa orang dari Kelompok 10 tengah berkumpul

di UI dengan massa nonkampus, mereka lalu bergerak menuju Senen. Para mahasiswa

diprovokasi agar keluar dari kampus oleh sekelompok massa tak dikenal namun dicegah

oleh Hariman Siregar. Mendengar terjadi kerusuhan, Gubernur Ali Sadikin mendatangi

mahasiswa. Sementara perwakilan datang menemui Soedomo untuk melaporkan bahwa

kerusuhan ini berada di luar kendali mereka.

Pangab Jenderal M. Panggabean mengunjungi Senen. Mengetahui keberadaan Ali

Sadikin di kampus, Soemitro yang khawatir suasana menjadi tambah panas

kemudianmemanggil Bang Ali dang menegurnya "Kalau ingin jadi Presiden itu haknya.

Tapi jangan mengacaukan keadaan", pikir Soemitro lagi. Setelah itu, Soemitro

Page 5: Uts Orde Baru Dan Reformasi

mendatangi Soeharto untuk mengundurkan diri, namun permintaannya ditolak oleh

Soeharto.

Setelah Peristiwa 15 Januari 1974

Berang dengan sikap mahasiswa yang menunjukkan kecenderungan lepas tangan

atas peristiwa Malari, Soemitro memerintahkan pada Soedomo agar menangkap Hariman

Siregar dan DMUI. "Mereka sudah bukan anak kecil lagi dan harus mempertanggung

jawabkan perbuatan mereka." Tegas Soemitro. Sekurangnya 11 orang meninggal, 300

luka-luka, dan 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor rusak, 144

bangunan terbakar dan 160 kg emas dirampok daro took-toko perhiasan. Sebuah catatan

yang kelam yang nyaris saja meruntuhkan kekuasaan Soeharto dan Orde Baru.

c. Pengaruh/dampaknya terhadap perpolitikan di RI !

Jawab :

Kerusuhan yang terjadi di mana-mana, membuat rakyat juga yang sengsara.

Pedagang di pasar hampir tak ada, siswa tak bisa sekolah, karyawan tak bisa ke kantor,

dan banyak lagi kesusahan lainnya. Kurang lebih aling 11 orang meninggal, 300 luka berat

dan ringan, serta 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor

dirusak/dibakar, 144 buah bangunan rusak berat. Sedikitnya 160 kg emas hilang dari

sejumlah tokoh perhiasan. Selain itu beberapa tokoh yang terlibat dan dianggap bersimpati

pada peristiwa Malari juga dipenjara, antara lain Subadio Sastrosatomo, Sarbini

Somawinata, Adnan Buyung Nasution, Dorodjatun Kuncoro Jakti, Rahmat Tollen, dan H.J

Princen. Pemerintah juga menutup sejumlah surat kabar, diantaranya Harian Nusantara,

Indonesia Raya, Abadi, Pedoman, Mahasiswa Indonesia, Haran Kami, dan Jakarta Pos.

Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan,

Jakarta berasap. Soeharto menghentikan Soemitro sebagai Pangkomkamtib, langsung

mengambil alih jabatan itu. Aspri Presiden dibubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono

"didubeskan", diganti Yoga Sugama. Bagi Soeharto, kerusuhan 15 Januari 1974

mencoreng kening karena peristiwa itu terjadi di depan hidung tamu negara, PM Jepang.

Malu yang tak tertahankan menyebabkan ia untuk selanjutnya amat waspada terhadap

semua orang/golongan serta melakukan sanksi tak berampun terhadap pihak yang bisa

mengusik pemerintah.

Page 6: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Selanjutnya, ia amat selektif memilih pembantu dekatnya, antara lain dengan kriteria

"pernah jadi ajudan Presiden". Segala upaya dijalankan untuk mempertahankan dan

mengawetkan kekuasaan, baik secara fisik maupun secara mental.

Dampak sosial terbesar dari Malari adalah penodaan citra dan peran politik

mahasiswa dan massa sehingga diberlakukan depoliti-sasi dalam bermasyarakat dan

bernegara serta pemberedelan beberapa media massa akibat pemberitaan peristiwa itu.

Dampak peristiwa Malari memancing kemarahan rezeim Orde Baru. Kampus menjadi

kawasan yang semakin ketat diawasi. Intel ditebar dan mahasiswa kritis dan vokal diberi

catatan khusus. Meski begitu, aksi mahasiswa terus berjalan. Aksi mulai mengarah pada

penolakan kepemimpinan Soeharto yang dianggap gagal menjalankan amanat rakyat.

Rezim Orba merespon keadaan ini dengan memberlakukan NKK/BKK.

NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus) adalah sebuah upaya untuk menjaga

situasi kampus agar tetap statis dan berorientasi akademis. Lahir pada masa ini kegiatan

Dies Natalis dan berbagai perayaan seremonial kampus. Mahasiswa diorientasikan agar

lulus tepat empat tahun lalu memasuki dunia kerja. BKK (Badan Koordinasi Kampus)

adalah upaya pembredelan aktivitas mahasiswa melalui pengawasan ketat oleh rektorat

sebagai kepanjngan tangan pemerintah.

d. Buat analisis adanya pertentangan antara Ali Murtopo dengan Sumitro? Jelaskan

argumentasi anda!

Jawab :

Peristiwa MALARI 1974 memunculkan beberapa versi mengenai sebab-sebab

terjadinya. Diantaranya adalah versi mengenai adanya pertentangan antara Soemitro

(Pangkomkamtib) dengan Ali Moertopo (asisten pribadi Presiden Soeharto.) Beberapa

pengamat melihat peristiwa MALARI 1974 sebagai ketidaksenangan kaum intelektual

terhadap Asisten pribadi (Aspri) Presiden Soeharto (Ali Moertopo, Soedjono

Humardani, dan lain-lain) yang memiliki kekuasaan sangat besar. Sebelum peristiwa

MALARI mencapai klimaksnya, gerakan-gerakan bernada anti Jepang meningkat.

Para mahasiswa melakukan beberapa kali demonstrasi tetapi Jendral Sumitro,

Panglima Komando Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban, bersikap lunak terhadap

Page 7: Uts Orde Baru Dan Reformasi

kritik-kritik yang sebagian besar dilontarkan kepada kegiatan-kegiatan kelompok

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Ketika mahasiswa menyerang perjanjian-perjanjian, Sumitro tidak hanya

menghindar untuk melakukan tindakan represif, tetapi juga pada bulan November

1973, ia mengunjungi kampus universitas di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa

Timur, di mana ia menjanjikan adanya Pola Kepemimpinan baru termasuk komunikasi

dua arah. Secara implisit ia menyemangati mahasiswa dan pers untuk menyerang

kebijaksanaan “Asisten Pribadi” (ASPRI) Presiden Soeharto pada waktu bersamaan.

Setelah berkonsultasi dengan Kepala Badan Koordinasi Intelejen Nasional (Kabakin),

Letnan Jendral Sutopo Juwono, Sumitro mendekati pemimpin-pemimpin Islam dan

menawarkan untuk merumuskan Rancangan Undang-Undang perkawinan yang baru,

menggantikan Rancangan Undang-Undang yang sebelumnya didukung Ali Murtopo.

Menurut saya, tindakan Soemitro tersebut tidak sesuai dengan jabatannya yaitu

sebagai Pangkomkamtib yang pada masa tersebut terkenal sebagai garda paling depan

Soeharto dengan sikap nya yang terkenal tegas.

Dua minggu kemudian Sumitro berusaha memperkuat posisinya dengan

mencari dukungan dari kalangan pendukung-pendukungnya sendiri, dan dari kalangan

luar seperti dari Jendral A. H. Nasution dan Gubernur Akademi Militer yang

dikecewakan, Sarwo Edhie. Dikabarkan bahwa pada tanggal 11 Januari 1974, Sumitro

dan Nasution mengunjungi kota kecil Magelang, di Jawa Tengah, tempat Akademi

Militer. Walaupun Gubernur Akademi Militer, Sarwo Edhie tidak disebutkan dalam

laporan tersebut, tetapi diperkirakan dengan kuat mereka bermaksud untuk

mengadakan perundingan-perundingan dengan Sarwo Edhie (Kompas, 14 Januari

1974).

Diduga bahwa Sumitro mengharapkan protes-protes mahasiswa terhadap

kunjungan Tanaka, akan digunakan untuk melemahkan posisi Ali Murtopo dan

Sudjono Humardani. Pada hari-hari menjelang kedatangan Perdana Mentri Jepang

Tanaka pada tanggal 14 Januari 1974, kekangan-kekangan yang biasanya diterapkan

Komando Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban telah dikendorkan lagi. Pada

tanggal 15 Januari 1974, pagi hari setelah kedatangan Tanaka, terjadi peristiwa

demonstrasi mahasiswa anti dominasi ekonomi Jepang di Indonesia dan kecaman

Page 8: Uts Orde Baru Dan Reformasi

terhadap Asisten Pribadi Presiden Soeharto, Ali Murtopo dan Sudjono Humardani.

Akhirnya aksi unjuk rasa terjadi hampir di seluruh ruas jalan kota Jakarta. Ribuan

mahasiswa berbaris di jalan-jalan tengah kota dan membagikan surat-surat selebaran

yang berisi tuntutan untuk membubarkan ASPRI, penurunan harga, dan

pemberantasan korupsi.

Ada pendapat yang menyatakan pusat pertokoan yang besar di pasar Senen

dibakar dan dirampok oleh gerombolan preman yang dipimpin kaki tangan Ali

Murtopo, dalam upaya membendung aksi demo mahasiswa. Jendral Sumitro berpidato

di depan para demonstran dengan nada bersahabat di muka gedung kedutaan besar

Jepang. Diduga ia ingin menunjukkan sikap, bahwa jangan menumpas, ketika para

mahasiswa berdemonstrasi yang besar anti Jepang. Bagaimanapun rencana Sumitro

berubah menjadi huru-hara selama dua hari mulai pagi berikutnya. Kalau di satu pihak

Sumitro mendapat dukungan dari kalangan militer untuk menghapuskan peranan

ASPRI, tetapi di pihak lain perwira-perwira Angkatan Darat dengan cepat merapatkan

barisan dalam menghadapi awal pemberontakan masa rakyatnya. Ada desas-desus

menyatakan Ali Murtopo terlibat dalam membangkitkan massa dengan maksud

mengdiskreditkan Sumitro.

KESIMPULAN

Menurut saya, konflik antara Soemitro dengan Ali Murtopo disebabkan

ketidaksenangan Soemitro dengan adanya Asisten pribadi Presiden (ASPRI) yang

dinilai kekuasaannya terlampau besar. Ketidaksenangan Soemitro itu tercermin dalam

setiap tindakannya yang dengan sengaja melakukan pendekatan terhadap mahasiswa,

para petinggi ABRI dan para ulama. Bahkan ketika mahasiswa mulai mengadakan

demonstrasi, Soemitro yang selayaknya bersikap tegas sebagai cermin khas sikap

Pangkomkamtib, beliau malah terkesan “membiarkan” mahasiswa untuk

berdemonstrasi dan melakukan tindakan yang mengancam ketenangan. Kemudian

dalam salah satu tuntutan para mahasiswa pada aksi “Tritura ‘74” ada tuntutan

“bubarkan ASPRI” yang seakan membenarkan hasutan Soemitro. Pada puncaknya

tanggal 15 januari 1974, dimana beribu-ribu mahasiswa berdemonstrasi, sikap

Soemitro tampak seperti pahlawan di tengah kekacauan. Tindakannya pun jauh dari

perkiraan. Tidak ada tindakan represif dari Soemitro terhadap massa demonstran yang

Page 9: Uts Orde Baru Dan Reformasi

dianggap telah membuat kekacauan. Ali Murtopo sendiri disinyalir terlibat sebagai

dalang peristiwa MALARI 1974. Dia yang merupakan rival dari Soemitro disebut-

sebut telah mengerahkan massa yang brutal sehingga kondisi Jakarta pada saat itu

sangat tidak kondusif dan dengan kondisi yang demikian, Soemitro sebagai

pangkomkamtib dianggap gagal menjalankan tugasnya yaitu menjaga keamanan dan

ketertiban.

3. a. Jelaskan apa arti dari Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi !

Jawab :

Orde Lama :

Orde Lama adalah istilah yang diciptakan oleh Orde Baru. Bung Karno sangat

keberatan masa kepemimpinannya dinamai Orde Lama. BK lebih suka dengan

nama Orde Revolusi. Tapi BK tak berkutik karena menjadi tahanan rumah (oleh

pemerintahan militer Orde Baru) di Wisma Yaso (sekarang jadi Museum TNI

Satria Mandala Jl. Gatot Subroto Jakarta). Istilah ini untuk menyebut era

kepemimpinan Sukarno, tepatnya setelah Indonesia medeka.

Politik saat itu adalah hampir mirip dengan sekarang; banyak partai dengan

beberapa partai besar. Kesalahan kepemimpinan Sukarno adalah dia terlalu dekat

ke golongan kiri (komunis) dan malah menjauhi golongan kanan (agama),

Orde baru :

Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan

antara kekuasaan masa Sukarno(Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa

yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan PKI tahun 1965.

Soeharto menggunakan istilah “orde baru” untuk kekuasaannya, sesuatu yang

dibedakan dengan orde lama dan kerapkali ditimpakan kepada era-Soekarno.

Orde baru, dalam kacamata rejim Soeharto, merupakan koreksi total terhadap

penyimpangan orde lama, pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari

tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia

berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di

negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga

semakin melebar.

Page 10: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Orde reformasi

Tata pemerintahan sesudah orde baru yang mengadakan perombakan sistem yang

lama ke arah sistem demokrasi yaitu perubahan secara drastis untuk perbaikan

(bidang sosial, politik, atau agama). Orde reformasi dimulai pada pertengahan

1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan

digantikan wakil presiden BJ Habibie.

b. Bagaimana proses terjadinya integrasi Timtim ke NKRI ?

Jawab :

Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir

Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat

di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang

saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang

bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan

Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan

Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975.

Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika

terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober dan

November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil

(sebagian besarnya wanita dan anak-anak karena para suami mereka adalah pendukung

faksi integrasi dengan Indonesia). Dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977

dengan Sydney Morning Herald, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik

mengatakan bahwa "jumlah korban tewas berjumlah 50.000 orang atau mungkin 80.000".

Tak lama kemudian, kelompok pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia

pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil

alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.

Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember

1975, FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan

untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian

mati di hutan karena pemboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati

karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri

Page 11: Uts Orde Baru Dan Reformasi

ke tentara Indonesia, namun Tim Palang Merah International yang menangani orang-

orang ini tidak mampu menyelamatkan semuanya.

Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh

kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat. Sehingga

banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di

Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti Francisco Xavier do

Amaral, Presiden Pertama Timor Leste yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste

pada tahun 1975. Seandainya Jenderal Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak

menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka

mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor Leste Sekarang.

Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang

dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal

FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus

menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor

Timur pada waktu itu tentang keberakaan suaminya. Selama perang saudara di Timor

Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan

Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal

(60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILIN menurut laporan resmi PBB).

Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan ada pula yang mati

kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan tentara

Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom napalm, serta mortir-mortir

(Nevins, 2008: 72).

Integrasi Timor Timur kepada wilayah NKRI ditandai dengan lahirnya Deklarasi

Balibo pada tanggal 30 November 1975. Intinya, Deklarasi Balibo adalah pernyataan

kesepakatan mereka atas nama rakyat Timor Timur, memproklamasikan pengintegrasian

bekas Timor Portugis ke negara kesatuan Republik Indonesia sebagai provinsi ke-27,

Timor Timur. Timor Timur resmi menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai

provinsi ke-27 setelah gubernur jendral Timor Timur terakhir Mario Lemos Pires

melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang

saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Timur dan selalu

mengklaim Timor Timur sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak

Page 12: Uts Orde Baru Dan Reformasi

pernah diurus dengan baik. Secara konstitusional, integrasi Timor Timur menjadi wilayah

Republik Indonesia ditetapkan melalui Ketetapan MPR No. VI/MPR/1978, tanggal 22

Maret 1978, setelah sebelumnya diatur dengan UU No. 7/1976 tanggal 17 Juli 1976.

c. Jelaskan latar belakang Timtim lepas dari RI pada masa era Reformasi 1999 !

Tanggapan anda selaku mahasiswa terhadap lepasnya Timtim dari RI, setuju atau tidak

? argumentasinya ? lengkapi dengan peta wilayah RI waktu ada Timtim maupun

setelah lepasnya Timtim !

Jawab :

Latar belakang Timtim lepas dari RI pada masa era Reformasi 1999

Posisi Timor Timur yang terselip di sela kebulatan wilayah Indonesia memang

menjadikannya seperti kerikil dalam sepatu. Membuatnya serba canggung. Dalam masa

perang dingin, Amerika Serikat sering menggembosi kekuatan  komunisme di seluruh

penjuru dunia. Mereka khawatir Timor Portugis (nama  Timor Timur pada masa lampau)

menjadi salah satu basis komunisme di Asia Tenggara sebagai perpanjangan poros

Pyongyang - Ho Chi Minh City yang gagal dieliminasi melalui perang Korea dan perang

Vietnam. Sangat wajar jika Indonesia dibuat sedikit paranoid sehingga mau  dijadikan

bumper oleh Amerika Serikat. Apalagi Indonesia senantiasa dibayang-bayangi kisah  G-

30-S yang menempatkan komunisme sebagai bahaya laten. Dengan dukungan

terselubung Amerika Serikat, Indonesia akhirnya berhasil menjadikan Timor Timur

sebagai propinsi ke-27. Australia bahkan termasuk negara yang mendukung lobby

Indonesia di PBB. 

Australia tidak menentang Indonesia karena Australia pun berkepentingan atas

keberadaan Timor Timur yang berada di pintu Utaranya. Kisah Timor Timur ternyata

tidak berjalan semulus dugaan dan rencana. Setidak-tidaknya ada 3 macam keinginan

yang mulanya menjadi sebab perang saudara di Timor Timur setelah Portugal angkat kaki

dari bumi Loro Sae, yakni: 

1. Setuju bergabung dengan Indonesia (yang bukannya tanpa reserve, 

melainkan ada kesepakatan-kesepakatan khusus). 

2. Tetap menjadi bagian Portugal sebagai koloni seperti halnya Macao. 

3. Merdeka sebagai negara baru yang berdiri sendiri. 

Page 13: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Masing-masing keinginan tersebut terkristalisasi dalam kekuatan partai-partai

politik seperti Apodeti, UDT, KOTA, Trabalhista, dan Fretilin berikut fraksi-fraksi

bersenjatanya. Setelah Timor Timur bergabung dengan Indonesia, kekuatan yang

tidak menginginkan bergabung dengan Indonesia terus melakukan aksi

yang memperlihatkan bahwa mereka masih eksis. Dalam pandangan mereka, yang terjadi

bukanlah integrasi melainkan INTERVENSI (seperti Uni Sovyet terhadap Afghanistan

pada masa itu). Upaya mereka didukung oleh lobby politik di tingkat dunia.

Berbeda dengan penanganan kasus front separatis Moro (MNLF) di

Philipina dimana Indonesia sukses dalam perannya sebagai penengah dan pendamai

sehingga Moro mendapat otonomi khusus, Indonesia justru menerapkan tangan besi

terhadap gerakan separatis di Timor Timur. Prinsip Kaisar Nero yang berusaha

meredakan keresahan rakyat Romawi dengan "memberi roti dan hiburan gladiator"

hendak diterapkan di Timor Timur. Pembangunan fisik digalakkan dimana-mana

termasuk berusaha merebut hati umat Katholik dengan membangun patung Yesus

terbesar ke-2 di dunia setelah Brasil. Dilain pihak, kekerasan terus berlangsung secara

terselubung.

Jika pada awalnya lebih banyak rakyat Timor Timur yang setuju berintegrasi

dengan Indonesia dengan harapan berakhirnya kekerasan berdarah perang saudara, pada

perkembangan selanjutnya justru kekuatan anti-integrasi kian bertambah. Hal ini dapat

dilihat dari usia generasi muda Falintil yang lebih muda usianya dibanding masa integrasi

itu sendiri.  Kecewa dan dendam. Itulah jawabannya.  Bisa jadi, mereka bahkan

pendukung integrasi. Mereka berbalik akibat kebiadaban militer yang paranoid terhadap

ulah gerilyawan Fretilin sehingga tidak pandang bulu membabat warga sipil Timor Timur

yang tidak bersalah.

Banyak anak yang mendendam pada pihak militer karena anggota keluarga

mereka dianiaya, diperkosa, diculik, dibunuh. Akibatnya, banyak anak muda yang

bergabung dengan pihak anti-integrasi bukan karena kesamaan ideologi,

melainkan dendam pada militer. Bukanya mengurangi jumlah pembangkang,

justru semakin bertambah deretan orang yang antipati. Upaya memberi keleluasaan

unjuk rasa dalam koridor demokrasi yang dicoba diterapkan oleh Sintong Panjaitan

(Pangdam Wirabhuana saat itu) sebenarnya sudah membuka peluang angin segar.

Page 14: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Menurutnya, lebih baik membiarkan riak-riak kecil yang terpantau daripada memendam

magma yang bisa meletus tanpa kendali. Namun upaya harmonisasi ini ditekuk habis

oleh aksi di luar jalur komando yang meledakkan tragedi Santa Cruz. 

Berikut adalah beberapa faktor pendorong yang menyebabkan munculnya ide

disintegrasi Timor Timur dari wilayah NKRI yang penulis tinjau dari beberapa aspek,

yaitu:

Keadaan politik

Pada tahun 1976 merupakan tahap penyesuaian system pemerintahan yang

berlaku dengan Indonesia, setelah berintegrasi disahkan oleh pemerintahan pusat di

Jakarta. Kemudian di Timor-Timur di bentuk pemerintahan sementara dan sebagai

pelaksana pemerintahan sementara diangkatlah putra Timor-Timur yaitu Arnaldo Dos

Res Aranjo, secara yuridis formal Timor-Timur sudah sah menjadi bagian negara

kesatuan Republik Indonesia dengan dikeluarkan UU VII/1976 dan peraturan no 19 tahun

1976 tentang Pemda Timor Timur yang kemudian menjadi propinsi Indonesia ke-27.

Timor Timur baru saja bergabung maka pemulihan keamanan merupakan hal

yang pokok terutama sisa FRETILIN yang masih menguasai 75% dari seluruh penduduk

Timor-Timur. Dalam perkembangan sisa FRETILIN dapat ditumpas oleh TNI (batalyon

744 dan 745) walau tidak habis. Dikarenakan mereka berada di gunung, kemudian rakyat

Timor Timur dituduh oleh TNI sebagai GPK. Maka akibatnya rakyat Timor Timur

merindukan kedamaian yang menjadi korban kdua belah pihak. Setelah terjadinya insiden

Santa Cruzdan diberikan nobel perdamaian kepada pemimpin FRETILIN yaitu “Xanana

Gusmao” dan Uskup Belo. Dukungan rakyat untuk merdeka semakin besar, oleh Presiden

Habibi dianggap sbagai beban politik dan mahal secara ekonomi kemudian Timor Timur

diberikan kebebasan untuk merdeka.

Keadaan sosial

Antara tahun 1976-1978 keadaan sosial masyarakat Timor Timur belum menentu

dan banyak diantara mereka yang hidup di kamp-kamp pengungsian. Kehidupan sehari-

hari belum stabil masih terus diawasi oleh militer. Bangunan fisik peninggalan Portugis

tidak banyak berarti bagi rakyat Timor Timur, masyarakatnya hidup miskin, buta huruf,

maka dari itu pemerintah Indonesia membangun segala sarana hidup untuk rakyat Timor

Timur. Hambatan adalah tidak memahami bahasa Tetum (TimTim) sebagai tenaga guru

Page 15: Uts Orde Baru Dan Reformasi

atau medis enggan kesana. Dikarenakan adanya konflik yang berbau ras dan agama

muncul, mereka juga mengambil tanah rakyat. Akibatnya terjadi kerenggangan ekonomi

dan puncaknya pada insiden Santa Cruz 12 November 1991 yang mirip tragedi

kemanusian dan mengundang reaksi Internasional (Kuntari, 2008: 110).

Agama

Mayoritas penduduk Timor Timur beragama katolik. Para imigran datang ke

wilayah Timor Timur dan mulai masuk dan bekerja pada instansi disana dikarenakan para

imigran beragama Islam, Protestan, Hindu dan Buddha, kenyaman rakyat Timor timur

terganggu. Perkembangan hingga tahun 1994 jumlah penganut agama lain terutama Islam

menyamai penganut agama katolik. Selain itu umat Islam menutup hubungan mreka

dengan sangat fanatik dan hidup mengelompok, hal itu menambah kemarahan

masyarakat Timor Timur, yang kemudian berakibat kerusuhan SARA dan agama itu

diangkat oleh Komnas Ham PBB.

Tanggapan terhadap lepasnya Timor Timur dari Republik indonesia

Saya setuju Timor Timur lepas dari wilayah Republik Indonesia karena

dari latar belakang sejarah nya saja Timor Timur tidak senasib dengan Indonesia

yang pernah dijajah oleh Belanda. Timor Timur telah lama dijajah oleh Portugal

walaupun ketika jepang menjajah Indonesia, Timor Timur turut dijajah. Dilihat

dari proses integrasi dengan Indonesia, Indonesia lah yang ”merangkul Timor

Timur agar bergabung ke dalam wilayah NKRI tetapi sebenarnya kondisi politik

pada saat itu yang masih dikuasai oleh Fretilin menurut saya kurang

memungkinkan bagi kelanjutan Timor Timur setelah bergabung dengan Indonesia

karena cara-cara Indonesia yang dengan melakukan operasi-operasi yaitu Operasi

Seroja yang dipandang sebagai cara yang represif dan memaksa. Walaupun

sebagain rakyat Timor Timur pada saat itu tidak setuju dengan FRETILIN tetapi

langkah Indonesia saya rasa kurang tepat dengan cara melakukan invasi militer.

Dalam pelaksanaan pembangunan di Timor Timur pemerintah Orde Baru

mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada pembangunan di daerah lain di

Indonesia, ternyata pelanggaran HAM pun terjadi di Timor Timur. Masalah di

Timor Timur datang silih berganti sampai pada klimaksnya pada tahun 1999

Presiden B. J habibie menawarkan dua opsi untuk menyelesaikan masalah Timor

Page 16: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Timur yang sudah 24 tahun merongrong stabilitas nasional. Dua opsi tersebut

adalah Otonomi luas dan jajak pendapat (referendum). Ternyata Otonomi luas

ditolak dan diadakan lah referendum, hasilnya 70% masyarakat Timor Timur

memilih untuk merdeka atau lepas dari wilayah republik Indonesia. Walaupun ada

beberapa sumber yang mengatakan bahwa ada rekayasa hasil jajak pendapat

karena keterlibatan Australia, tetapi menurut saya Timor Timur sudah tidak

memungkinkan lagi dipertahankan oleh Indonesia karena masalah Timor Timur

akan selalu menjadi beban bagi pemerintah Indonesia di tengah kompleksitas

masalah yang ada di Indonesia.

Sebagian pihak beranggapan bahwa lepasnya Timor Timur akan

berdampak kepada wilayah lain di indonesia yang ingin memisahkan diri dari

Indonesia seperti Aceh dan Maluku Selatan. Wilayah-wilayah tersebut akan

semakin melancarkan aksi-aksi yang menuntut kemerdekaan kepada pemerintah

Indonesia. Terlepas dari masalah tersebut, bagi saya Timor Timur layak untuk

menjadi sebuah negara merdeka dan saya setuju dengan keberanian B. J Habibie

untuk melepaskan Timor Timur.

Peta wilayah RI ketika ada Timot Timur dan setelah lepasnya Timor timur

Peta wilayah RI ketika Timor Timur masih bergabung dengan Indonesia

Page 17: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Peta wilayah RI setelah disintegrasi Timor Timur

4. Buat analisis apakah ada campur tangan USA dan Australia dalam kasus lepasnya

Timtim dari RI ?

Jawab :

Keterlibatan Australia

Pemerintah Indonesia dibawah pimpinan B. J Habibie telah memberi pelajaran

penting bahwa kebijakan luar negeri juga dapat memberi dampak negatif bagi

kelangsungan pemerintahan transisi. Kebijakan Habibie dalam persoalan Timor-Timur

menunjukan hal ini dengan jelas. Habibie mengeluarkan pernyataan pertama mengenai

isu Timor Timur pada bulan Juni 1998 dimana ia mengajukan tawaran untuk

pemberlakuan otonomi seluas-luasnya untuk provinsi Timor Timur. Masyarakat

internasional melihat proposal ini sebagai pendekatan baru.

Di akhir 1998, Habibie mengeluarkan kebijakan yang jauh lebih radikal dengan

menyatakan bahwa Indonesia akan memberi opsi referendum untuk mencapai solusi final

atas masalah Timor Timur. Beberapa pihak meyakini bahwa keputusan radikal itu

merupakan akibat dari surat yang dikirim Perdana Menteri Australia John Howard pada

bulan Desember 1998 kepada Habibie yang menyebabkan Habibie meninggalkan opsi

otonomi luas dan memberi jalan bagi referendum. Akan tetapi, pihak Australia

menegaskan bahwa surat tersebut hanya berisi dorongan agar Indonesia mengakui hak

menentukan nasib sendiri (right of self-determination) bagi masyarakat Timor Timur.

Karena itu, keputusan berpindah dari opsi otonomi luas ke referendum merupakan

keputusan pemerintahan Habibie sendiri.

Page 18: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Aksi kekerasan yang terjadi sebelum dan setelah referendum kemudian memojokkan

pemerintahan Habibie. Legitimasi domestiknya semakin tergerus karena beberapa hal.

Pertama, Habibie dianggap tidak mempunyai hak konstitusional untuk memberi opsi

referendum di Timor Timur karena ia dianggap sebagai presiden transisional. Kedua,

kebijakan Habibie dalam isu Timor Timur merusakan hubungan saling ketergantungan

antara dirinya dan Jenderal Wiranto, panglima TNI pada masa itu.

Habibie kehilangan legitimasi baik dimata masyarakat internasional maupun domestik.

Di mata internasional, ia dinilai gagal mengontrol TNI, yang dalam pernyataan-

pernyataannya mendukung langkah presiden Habibie menawarkan refendum, namun di

lapangan mendukung milisi pro integrasi yang berujung pada tindakan kekerasan di

Timor Timur setelah referendum.

Di mata publik domestik, Habibie juga harus menghadapi menguatnya sentimen

nasionalis, terutama ketika akhirnya pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin

Australia masuk ke Timor Timur. Australia mendukung kemerdekaan Timor Timur

karena adanya kepentingan Australia terhadap kandungan minyak di celah Timor dan

memiliki hegemoni kawasan Asia Pasifik sebagai penjaga keamanan dan perdamaian

kawasan. Kepentingan Australia terhadap Timor Timur diantaranya :

Kepentingan Politik

Australia jelas berkepentingan agar Timor Timur ini juga tidak jadi sumber

instabilitas kawasan Asia Tenggara yang jadi zona penyangga keamanannya dari

serangan utara dalam hal ini Indonesia. Bila ia menguasai Timor Timur, segala

sepak terjang Indonesia akan terpantau. Kepentingan politik Australia yang paling

kentara terhadap Timtim adalah menghindari melebarnya konflik di Timor Timur

pada masa tahun 1970-an itu menjadi ancaman bagi wilayah Australia.

Australia menghendaki Timor Timur stabil sehingga hubungan politik RI-

Australia tidak terganggu. Kepentingan Australia terhadap Indonesia adalah

melakukan unjuk kekuatan politik terhadap Timor Timur. Dengan intervensi

militer ke Timor Timur, Australia mengirim pesan kepada Jakarta tentang

kemampuan diplomatiknya yang berskala global.

Page 19: Uts Orde Baru Dan Reformasi

Dengan pendekatan kepada Amerika Serikat dan Eropa, tentara Australia berhasil

untuk memaksa masuk ke Timor Timur di bawah payung PBB.

Kepentingan Ekonomi

Dibalik sikap Australia itu terdapat keinginan menguasai sumber minyak

di perbatasan Timor Timur -Australia. Akses terhadap energi ini tak bisa

disangkal menjadi pendorong semangat Australia. Minyak yang dilukiskan sangat

besar kandungannya di perbatasan Timor Timur-Australia merupakan aset penting

bagi perkembangan ekonomi masa depan Australia. Selain itu Timor Timur akan

dijadikan daerah pemasaran barang dan jasa Australia.

Tekanan Dari Australia Terhadap Referendum Timtim

Pada masa Indonesia diterpa krisis multidimensional, Austaralia dan

Amerika Serikat tidak ingin komunis berkuasa di Timor Timur. Maka Australia

dan Amerika Serikat dengan containment policy dan domino theory-nya justru

berbalik arah dan menekan Indonesia menggunakan isu pelanggaran HAM dan

turut gencar menginginkan Indonesia segera menuntaskan masalah Timor Timur.

Selain Australia menginginkan perjanjian Timor Gap Treaty 1989 yang

menyerahkan sebagian besar pengolahan minyak pada Australia itu tetap

disetujui. Bahkan PM Howard sendiri mengancam tidak akan memberi bantuan

dana yang besar walau pemerintahan Timor Timur yang baru saja berdiri dan

membutuhkan investor asing. Selain itu, ia juga meyakinkan tidak akan menarik

1.200 pasukannya dari Timor Timur.

Australia terlibat lebih jauh dengan menekan PBB agar mengijinkan

tentaranya masuk Timor Timur yang saat itu masih sah wilayah Indonesia.

Australia dan Selandia Baru, menyadap komunikasi satelit dan pemancar lain di

wilayah Indonesia. Australia, turut gencar menginginkan Indonesia segera

menuntaskan masalah Timor Timur misalnya pertama surat PM Howard yang

mendesak Presiden Habibie untuk segera menyelenggarakan referendum diikuti

oleh serangkaian lobi intens. Kedua, Australia segera membuka kantor konsulat di

Dili. Ketiga, meningkatnya frekuensi Dubes Australia ke Dili, melebihi negara

sahabat lainnya. Keempat, kontribusi Australia yang cukup besar dalam

UNAMET, hingga mencakup 60%. Kelima, alokasi 2.500 pasukan di Darwin

Page 20: Uts Orde Baru Dan Reformasi

yang sewaktu-waktu siap dimobilisasi masuk ke Timor Timur. Kelima, Australia

sangat berambisi untuk memimpin Civpol UNAMET. Keenam, aktivitas intelijen

Australia ASIS yang menyadap informasi komunikasi TNI dan mencuri dokumen

rahasia Indonesia.Selain itu pemerintah buruh Australia memperhatikan Timor

Timur dengan menggembar-gemborkan perlunya menjaga 'kestabilan' regional,

agar keadaan tidak makin gamang setelah Komunis berjaya di Vietnam.