Uts Kewira

11
BAB 1 Konsep dasar kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas berarti berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) sedangkan inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things). Kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu ilmu tersendiri karena memiliki obyek, konsep, teori dan metode ilmiah. Proses kewirausahan dimulai dari proses imitasi dan duplikasi, proses pengembangan dan berakhir pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru, ide dan organisasi baru. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan dan menciptakan organisasi perusahaan baru. Watak, sifat dan karakteristik kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri : 1). Percaya Diri 2). Berorientasi pada tugas dan Hasil 3). Pengambilan resiko dan suka tantangan 4). Kepemimpinan 5). Keorisinilan 6). Berorientasi ke masa depan. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha dan berlaku dalam bidang bisnis semata,

description

nvvm

Transcript of Uts Kewira

Page 1: Uts Kewira

BAB 1 Konsep dasar kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari

kewirausahaan adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas berarti berpikir sesuatu yang baru

(thinking new things) sedangkan inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things).

Kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu ilmu tersendiri karena memiliki

obyek, konsep, teori dan metode ilmiah.

Proses kewirausahan dimulai dari proses imitasi dan duplikasi, proses pengembangan dan

berakhir pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi).

Wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana

(planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan

cara baru, ide dan organisasi baru. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha

baru, merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan

dan menciptakan organisasi perusahaan baru.

Watak, sifat dan karakteristik kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku

kewirausahaan dengan ciri-ciri : 1). Percaya Diri 2). Berorientasi pada tugas dan Hasil 3).

Pengambilan resiko dan suka tantangan 4). Kepemimpinan 5). Keorisinilan 6). Berorientasi ke

masa depan. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha dan berlaku dalam bidang

bisnis semata, tetapi juga dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif, inovatif seperti

pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya, baik individual maupun

kelompok. Perspektif Kedepan,Sifat Inovasi Tinggi, Komitmen terhadap Pekerjaan, Tanggung

Jawab, Keberanian Menghadapi Risiko, Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang

Lain , Jiwa Kepemimpinan, Kemampuan Manajerial, Kemampuan Personal

BAB 2 Ide dan peluang

Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar ide dapat

menjadi peluang, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu Menciptakan produk

Page 2: Uts Kewira

baru yang berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis produk & proses secara

mendalam, menaksir biaya awal dan memperhitungkan resiko.

Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:

1) Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang

ada,

2) Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab,

3) Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha di antaranya:

1) Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko,

2) Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah,

3) Keterampilan dalam memimpin dan mengelola,

4) Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan

5) Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Bagaimana ide bisa menjadi peluang ? Ada beberapa cara antara lain :

a. Ide dapat dilakukan melalui perubahan cara-cara memuaskan pelanggan

b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru

c. Ide dapat dihasilkan dalam modifikasi cara melakukan pekerjaaan

Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Menciptakan produk baru yang berbeda.

b. Mengamati pintu peluang.

c. Menganalisis produk & proses secara mendalam.

d. Menaksir biaya awal.

e. Memperhitungkan resiko.

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:

a. Kekuatan (Strength)

Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah

didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat

Page 3: Uts Kewira

dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mal dapat dikembangkan menjadi kos-

kosan, warnet, rental komputer, dan masih banyak lagi.

b. Kelemahan (weaknesses)

Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang

sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh:

sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer, tetapi tidak mengetahui sama sekali

keterampilan dalam mengoperasikan komputer.

c. Peluang (opportunities)

Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka

usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin di lingkungan

perkantoran, dan lain-lain.

d. Ancaman (threats)

Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang

pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang

lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu

tentangnya atau bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.

BAB 3 Memulai usaha baru

Beberapa faktor pendorong seseorang merintis usaha yaitu :

1. Faktor keluarga pengusaha;

2. Sengaja terjun menjadi pengusaha;

3. Tidak sengaja (iseng);

4. Coba-coba;

5. Terpaksa.

Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah :

1. Mendirikan usaha baru;

2. Membeli perusahaan;

Page 4: Uts Kewira

3. Kerja sama manajemen dengan sistem franchising;

4. Mengembangkan usaha yang sudah ada;

Sebagai pemula terdapat bidang usaha yang dapat digeluguti, antara lain :

1. Sektor jasa;

2. Sektor industri;

3. Sektor perikanan;

4. Sektor perdagangan;

5. Sekor pendidikan;

6. Sektor percetakan;

Untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluguti tergantung dari beberapa faktor berikut :

1. Minat atau bakat;

2. Modal;

3. Waktu;

4. Dan pengalaman.

Jenis badan hukum yang dapat dipilih yaitu :

1. Perusahaanperserorangan;

2. Firma (Fa);

3. Perseroan komanditer (CV);

4. Koperasi;

5. Yayasan;

6. Perseroan terbatas (PT).

Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai berikut :

1. Data dan Informasi tidak lengkap

2. Salah Perhitungan

3. Pelaksanaan Pekerjaan Salah

4. Kondisi Lingkungan

5. Unsur Sengaja

Page 5: Uts Kewira

Bab 4 MODAL USAHAModal adalah sesuatu yang yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari

berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang dan tenaga (keahlian).

Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiaya segala keperluan usaha, mulai dari biaya

prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja.

Sementara modal keahlian diperlukan untuk mengelola atau menjalankan usaha tersebut.

Kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Modal investasi;

2. Modal kerja.

Modal investasi digunakan untuk panjang dan berulang-ulang dan biasanya umurnya lebih dari

satu tahun. Penggunaan modal investasi untuk jangka panjang digunakan untuk membeli aktiva tetap,

seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, serta inventaris lainnya.

Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dalam satu proses

produksi. Jangka waktu modal kerja biasanya tidak lebih dari satu tahun. Modal kerja yaitu modal yang

digunakan untuk membiayai operasinal perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh modal adalah :

1. Tujuan perusahaan;

2. Masa pengembalian modal;

3. Biaya yang dikeluarkan;

4. Estimasi keuntungan.

Jenis modal dilihat dari sumbernya adalah sebagai berikut :

1. Modal sendiri, terdiri dari :

Setoran modal (saham);

Cadangan laba;

Laba yang belum dibagi;

Modal sumbangan;

Hibah.

2. Modal asing (pinjaman), terdiri dari :

Pinjaman dari dunia perbankan;

Page 6: Uts Kewira

Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya;

Pinjaman dari perusahaan nonkeuangan.

Kelebihan dan kelemahan masing-masing modal adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan modal sendiri adalah :

Tidak ada biaya;

Tidak tergantung kepada pihak lain;

Tidak memerlukan persyaratan yang rumit;

Tidak ada keharusan pengembalian modal.

2. Kekurangan modal sendiri adalah :

Jumlahnya terbatas;

Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu sulit;

Kurang motivasi pemilik.

3. Kelebihan modal pinjaman adalah :

Jumlahnya tidak terbatas;

Motivasi usaha tinggi.

4. Kekurangan modal pinjaman adalah :

Dikenakan berbagai biaya;

Harus dikembalikan;

Beban moral.

5. Kelebihan modal campuran adalah dapat mengatur komposisi modal yang seimbang.

Pinjaman;

Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebgai penyaluran dana ke masyarakat.

Pinjaman bank ini lebih dikenal dengan nama kredit bagi bank konvensional (Barat) dan pembiayaan

bagi bank syariah (Islam).

Unsur-unsur kredit ataupun pembiayaan yakni :

1. Kepercayaan;

2. Kesepakatan;

3. Jangka waktu;

4. Risiko; dan

5. Balas jasa.

Page 7: Uts Kewira

Jenis-jenis kredit atau pinjaman yang ditawarkan meliputi :

1. Kredit investasi;

2. Kredit modal kerja;

3. Kredit perdagangan;

4. Kredit produktif;

5. Kredit konsumtif;

6. Kredit profesi.

Rumusan sederhana untuk mencari besarnya angsuran, pokok pinjaman dan bunga adalah

sebagai berikut :

Angsuran = Pokok Pinjaman + Bunga

Pokok pinjaman =

Jumlah PinjamanJangka Waktu Pinjaman

=

Bunga =

% Bunga x Jumlah Pinjaman1 tahun

x 1 =

Berikut ini jenis sistem perhitungan bunga sebagai berikut :

1. Sistem flate rate

Flate rate merupakan sistem di mana nasabah mengangsur pinjamannya (jumlah angsuran) secara

tetap (sama) selama periode pinjaman. Nasabahnya, jika angsuran per bulan Rp. 1.000.000,00,

angsuran itu tidak akan berubah sampai kredit tersebut lunas.

2. Sliding rate

Sliding rate merupakan sistem di mana jumlahnya angsuran perbulan semakin mengecil atau

berkurang. Artinya, angsuran bulan berikutnya lebih kecil daripada bulan sekarang. Hal ini terjadi

karena jumlah suku bunga yang juga semakin menurun. Menurunnya suku bunga ini karena dihitung

dari sisa pinjaman, bukan dari jumlah pinjaman, namun pokok pinjamannya tetap. Misalnya

angsuran bulan ini sebesar Rp. 1.000.000,00 kemudian bulan depan menurun menjadi Rp.

950.000,00, bulan selanjutnya menurun lagi menjadi Rp. 900.000,00, dan seterusnya. (lihat contoh).

3. Floating rate

Page 8: Uts Kewira

Floating rate merupakan sistem angsuran yang besarnya berubah-ubah setiap bulan. Artinya

angsuran bulan ini tidak sama dengan bulan-bulan selanjutnya. Perubahan ini terjadi karena

perhitungan persentase bunga tergantung dari bunga yang berlaku pada bulan yang bersangkutan.

Jadi, jumlah angsuran setiap bulan bisa tetap, berkurang, atau malah bertambah.

Jenis-jenis pembiayaan yang diberikan bank syariah adalah :

Berikut ini jenis-jenis pembiayaan oleh bank syariah.

1. Al-musharakah

Yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, merupakan akad kerja dua pihak atau untuk

melakukan usaha bersama. Masing-masing pihak memberikan dana dengan kesepakatan

keuntungan dan risiko ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

2. Al-mudharabah

Yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal. Artinya akad kerja sama di mana bank

syariah membiayai seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola. Pembagian keuntungan dituang

dalam kontrak yang disepakati sebelumnya.

3. Baial’murabahah

Yaitu kegiatan jual beli barang. Pembiayaan ini meliputi penentuan harga pokok ditambah

keuntungan yang diharapkan oleh nasabah dan dibiayai oleh bank. Pembayaran oleh nasabah

dilakukan secara cicilan sesuai dengan jangka waktu usaha.

4. Ijarah

Yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan atau dengan adanya pilihan

pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain yang disebut

ijarah wa iqtina.