uts biotek_saiful.pdf

8
SOAL UTS BIOTEKNOLOGI PERTANIAN 2011 Waktu 60 Menit Pilih Benar (B) atau Salah (S) x= 1,5 1. Istilah Embryo dalam in vitro merupakan bakal biji yang hanya bersal dari hasil pembuahan (B) 2. . Callus culture banyak diadopsi untuk menginduksi terjadinya variasi somaklon (S) 3. Variasi somaklon adalah variasi genetik yang terjadi akibat terjadinya pollinasi in vitro (S) 4. Kultur dari fusi protoplas dimaksudkan untuk memproduksi tanaman hibrida somatic (B) 5. Pada transformasi genetik hanya dapat dilakukan jika spesies donor mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan spesies resipien (B) 6. Planlet adalah tanaman yang dihasilkan dari proses kultur in vitro (B) 7. Kalusmerupakanmeterial yang berasaldariprosesdediferensiasiexplant (B) 8. Organogenesis yang terjadidalamkultur in vitro adalahprosespembentukanorgan (B) 9. Gen dikatakanberekspresijikaterjadiprosestranskripsi dan translasi(B) 10.Bakteri yang seringdigunakandalamprosestransformasitanamanadalahAgrobacterium (B) 11. Plasmid DNA sirkuler yang dapatmemperbanyakdiri(B) 12. Merupakansatu-satunyavektor yang dapatmembawa gen untuktransformasi (B) 13. Vektorplasmid yang dgunakanuntukmemperbanyak gen adalahvektorekspresi (B) 14. Ensim yang digunakanuntukmenyambung DNA dalam plasmid recombinant adalah ensimrestriksi (S) 15. Cloning gen adalah proses pemotongan dan penyambungan gen (B) 16. Bakteri yang sering digunakan dalam kloning gen adalah Bt (B) Nama : Saifullah Abdurrahman NIM : 125040201111044 Kelas : K

description

bioteknologi

Transcript of uts biotek_saiful.pdf

  • SOAL UTS BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

    2011

    Waktu 60 Menit

    Pilih Benar (B) atau Salah (S) x= 1,5

    1. Istilah Embryo dalam in vitro merupakan bakal biji yang hanya bersal dari hasil pembuahan (B)

    2. . Callus culture banyak diadopsi untuk menginduksi terjadinya variasi somaklon (S)

    3. Variasi somaklon adalah variasi genetik yang terjadi akibat terjadinya pollinasi in vitro (S)

    4. Kultur dari fusi protoplas dimaksudkan untuk memproduksi tanaman hibrida somatic (B)

    5. Pada transformasi genetik hanya dapat dilakukan jika spesies donor mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan spesies resipien (B)

    6. Planlet adalah tanaman yang dihasilkan dari proses kultur in vitro (B)

    7. Kalusmerupakanmeterial yang berasaldariprosesdediferensiasiexplant (B)

    8. Organogenesis yang terjadidalamkultur in vitro adalahprosespembentukanorgan (B)

    9. Gen dikatakanberekspresijikaterjadiprosestranskripsi dan translasi(B)

    10.Bakteri yang seringdigunakandalamprosestransformasitanamanadalahAgrobacterium (B)

    11. Plasmid DNA sirkuler yang dapatmemperbanyakdiri(B)

    12. Merupakansatu-satunyavektor yang dapatmembawa gen untuktransformasi (B)

    13. Vektorplasmid yang dgunakanuntukmemperbanyak gen adalahvektorekspresi (B)

    14. Ensim yang digunakanuntukmenyambung DNA dalam plasmid recombinant adalahensimrestriksi (S)

    15. Cloning gen adalah proses pemotongan dan penyambungan gen (B)

    16. Bakteri yang sering digunakan dalam kloning gen adalah Bt (B)

    Nama : Saifullah AbdurrahmanNIM : 125040201111044Kelas : K

  • 17. Dalam Elektroporesis DNA, Fragmen DNA bergerak dari Positive ke negative charge(S)

    18. Fragmen dengan berat molekul (BM) besar hasil elektroporesis akan bergerak lebih cepat pergerakannya dibanding dengan BM rendah (S)

    19. Arus listrik yang digunakan dalam elektroporesis DNA adalah DC (B)

    20. Ensim restriksi bekerja memotong gen berdasarkan urutan gen yang dikenali (B).

    Pilih salah satu yang benar x = 2

    1. Dalam pembuatan media Kultur jaringan, yang tidak termasuk makroelements adalah

    a. Sulfur . b. Calcium . c. Magnesium d. Manganese

    2. Yang tidak termasuk dalam Komposisi pendukung media in vitro untuk tanamanadalah

    a. Mineral elements b. agar c. Gelrite d. Phytagar

    3. Yang tidak termasuk dalam golongan Vitamin B untuk pembuatan media in vitro adalah

    a. Thiamineb. Nicotic acid c. Ascorbic acid d. Myo-inositol

    4. kotak kerja untuk kultur in vitro dengan aliran udara steril

    a. Enkast b. Outoclave c. Sterilized box d. LAF

    5. LAF

    a. Laminar air flow b. Leaf area fragment c. Laminar air fragment d. Leaf area freight

    6. Perkecualian dalam kultur In vitro

    a. media buatan b. steril c. Kontrol lingkungan d. Media asli

    7. Bahan organic yang diperlukan dalam jumlah besar dalam media in vitro

    a. Gula b. Starch c. Agar d. Vitamin

    8. Kemampuan sel atau jaringan untuk menjadi tanaman dengan genetik dan morpfologi

    yang sama induk

    a. redundancy b. reduplikasi c. regenerasi d. Totipotensi

    9. Bahan tanam untuk kultur in vitro disebut

    a. Planlet b. Explant c media d. Totipotensi

  • 10. Tanaman hasil kultur in vitro disebut

    a. Planlet b. Explant c media d. Totipotensi

    11. Perkecualian kondisi dari kultur in vitro adalah

    a. eksplan bebas berkompetisi b. ekasplan bebas dari kompetisi

    c. suhu terkontrol d. kelembaban terkontrol

    12. Perlakuan khusus dari tanaman hasil kultur in vitro sebelum ditanam di lapang

    a. Sub kultur b. Transplanting c. Aklimatisasi d. Rejuvenilasasi

    13. Ditujukan untuk meningkatkan perkecambahan dan memecahkan dormansi

    a. Breaking culture b. embryo culture c. Seed cultured. Meristem culture

    14. Embryo culture berguna untuk. Kecuali

    a. memecahkan masalah aborsi embrio

    b. Memecahkan masalah inkompatibilitas

    c. Memecahkan masalah perbanyakan tanaman yang lambat

    d. Memecahkan masalah steriltas biji.

    15. Berguna untuk mengembangkan tanaman haploid kecuali

    a. ovary culture b. ovule culture

    c. anther culture d. callus culture

    16. Perkecualian Dalam Microspore culture

    a. untuk produksi tanaman haploid

    b. Dapat mengurangi waktu pembentukan galur murni

    c. disebut juga ovary culture

    d. disebut juga kultur pollen

    17. Kultur in vitro yang ditujukan untuk mengembangkan tanaman bebas virus

    a. Cryopreservation b. Shoot apical meristem culture

    c. Callus culture d. Embryo culture

    18. Teknik dalam kultur in vitro yang dikembangkan untuk konservasi plasma nutfah

  • a. Cryopreservation b. Shoot apical meristem culture

    c. Callus culture d. Embryo culture

    19. Explant dapat berupa ...., kecuali

    a. Metabolit sekunder b. Daun

    c. Pollen d. Batang

    20. Ciri kalus adalah..., kecuali

    a. Antar sel tak terorganisasi b. Tumbuh secara masal

    c. Tidak dapat di sub-kultur d. Dapat terjadi embryogenesis

    21. Fase pertama yang terjadi dalam kultur kalus adalah

    a. Dediferensiasi b. Proliferasi

    c. Diferensiasi d. Organogenesis

    22. PCR adalah

    a. Poly-chamber Reaction b. Polymerase chain regeneration

    c. Polymerase Chain Reaction d. Polymerase chain rearrangement

    23. Yang tidak termasuk Dalam proses amplifikasi PCR fragmen

    a. Denaturation b. Annealing c. Extension d. Sortening

    24. Kumpulan gen dalam sistem plasmid yang dapat dipilih dan digunakan dalam rekayasa genetik

    a. DNA collection b. DNA library c. DNA cloning d. Gene pooling

    25. Yang tidak termasuk dalam jenis vektor cloning

    a. YAC b. HAC c. Plasmid d. Taq

    Uraian x = 20

    1. Berilah gambaran dan penjelasan pembuatan transgenik tahan herbisida termasuk dasar mekanisme atau konsep kerja tahan herbisida dan tahapan pembuatan tanaman transgenik

  • JAWABAN

    Soal A

    1. B2. S3. S4. B5. B6. B 7. B8. B9. B10. B11. B12. B13. B14. S15. B16. B17. S18. S19. B20. B

    SOAL B1. D2. D3. B4. D5. A6. B7. D8. D9. B10. A11. B12. C13. C14. C15. D16. A17. B18. D19. A20. C

  • 21. A22. C23. D24. C25. D

    Essay

    Pembuatan tanaman transgenik

    Mekanisme membuat suatu tanaman transgenik,

    1. pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat

    tertentu (sifat yang diinginkan) dalam hal ini gen dari sifat tahan terhadap herbisida. Gen

    yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah

    gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan

    istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke

    dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), ialah plasmid (DNA yang digunakan untuk

    transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga

    DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen

    yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan

    transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu,

    salah satunya adalah bagian daun Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa

    metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang

    diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA

    dengan bantuan listrik).

    Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacteriumz tumefaciens.

    Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena

    memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di

    dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk

    menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam

    tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung

    dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah

    DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat

    diekspresikan tumbuhan.[14]

    Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang

    berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang

    belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk

  • tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman

    dapat diamati.

    Tahapan pembuatan tanaman transgenik

    Gen yang telah diidentikfikasi diisolasi dan kemudian dimasukkan ke dalam sel

    tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel tanaman yang membawa gen tersebut dapat

    dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen. Tanaman pembawa gen ini

    kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman inilah yang disebut sebagai tanaman

    transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan dari makhluk hidup lain ke

    tanaman tersebut (Muladno, 2002).

    Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau

    sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut transgene - bisa diisolasi dari tanaman tidak

    sekerabat atau spesies yang lain sama sekali.

    Transgenik per definisi adalah the use of gene manipulation to permanently modify

    the cell or germ cells of organism (BPPT,2000). Karena berisi transgene tadi, tanaman itu

    disebut genetically modified crops (GM crops). Atau, organisme yang mengalami rekayasa

    genetika (genetically modified organisms, GMOs).

    Transgene umumnya diambil dari organisme yang memiliki sifat unggul tertentu.

    Misal, pada proses membuat jagung Bt tahan hama, pakar bioteknologi memanfaatkan gen

    bakteri tanah Bacillus thuringiensis (Bt) penghasil racun yang mematikan bagi hama

    tertentu. Gen Bt ini disisipkan ke rangkaian gen tanaman jagung. Sehingga tanaman resipien

    (jagung) juga mewarisi sifat toksis bagi hama. Ulat atau hama penggerek jagung Bt akan mati

    (Intisari, 2003).

    1.2. Proses Transgenik

    Cara seleksi sel transforman akan diuraikan lebih rinci pada penjelasan tentang

    plasmid (lihat Bab XI). Pada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi setelah

    transformasi dilakukan, yaitu (1) sel inang tidak dimasuki DNA apa pun atau berarti

    transformasi gagal, (2) sel inang dimasuki vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan (3) sel

    inang dimasuki vektor rekombinan dengan/tanpa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan.

    Untuk membedakan antara kemungkinan pertama dan kedua dilihat perubahan sifat yang

    terjadi pada sel inang. Jika sel inang memperlihatkan dua sifat marker vektor, maka dapat

    dipastikan bahwa kemungkinan kedualah yang terjadi. Selanjutnya, untuk membedakan

    antara kemungkinan kedua dan ketiga dilihat pula perubahan sifat yang terjadi pada sel inang.

    Jika sel inang hanya memperlihatkan salah satu sifat di antara kedua marker vektor, maka

    dapat dipastikan bahwa kemungkinan ketigalah yang terjadi.

    Seleksi sel rekombinan yang membawa fragmen yang diinginkan dilakukan dengan

    mencari fragmen tersebut menggunakan fragmen pelacak (probe), yang pembuatannya

  • dilakukan secara in vitro menggunakan teknik reaksi polimerisasi berantai atau polymerase

    chain reaction (PCR). Penjelasan lebih rinci tentang teknik PCR dapat dilihat pada Bab XII.

    Pelacakan fragmen yang diinginkan antara lain dapat dilakukan melalui cara yang dinamakan

    hibridisasi koloni (lihat Bab X). Koloni-koloni sel rekombinan ditransfer ke membran nilon,

    dilisis agar isi selnya keluar, dibersihkan protein dan remukan sel lainnya hingga tinggal

    tersisa DNAnya saja. Selanjutnya, dilakukan fiksasi DNA dan perendaman di dalam larutan

    pelacak. Posisi-posisi DNA yang terhibridisasi oleh fragmen pelacak dicocokkan dengan

    posisi koloni pada kultur awal (master plate). Dengan demikian, kita bisa menentukan koloni-

    koloni sel rekombinan yang membawa fragmen yang diinginkan.

    Susunan materil genetic diubah dengan jalan menyisipkan gen baru yang unggul ke

    dalam kromosomnya.Tanaman transgenik memiliki kualitas lebih dibanding tanaman

    konvensional, kandungan nutrisi lebih tinggi, tahan hama, tahan cuaca, umur pendek, dll;

    sehingga penanaman komoditas tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan secara cepat dan

    menghemat devisa akibat penghematan pemakaian pestisida atau bahan kimia lain serta

    tanaman transgenik produksi lebih baik

    Teknik rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman; yaitu memperbaiki sifat-

    sifat tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman hama maupun

    lingkungan yang kurang menguntungkan; sehingga tanaman transgenik memiliki kualitas

    lebih baik dari tanaman konvensional, serta bukan hal baru karena sudah lama dilakukan

    tetapi tidak disadari oleh masyarakat;