Uts al islam

5
AL-ISLAM 2 NAMA : RIZKI CHANDRA PURNAMA NIM : 2010 46 0022 JURUSAN : ARSITEKTUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 1. DALAM MENETAPKAN HUKUM, ISLAM MENGGUNAKAN ALQUR’AN, AL-HADIST DAN IJTIHAD. JELASKAN PENGERTIAN IJTIHAD, JELASKAN SYARAT YANG HARUS DIPENUHI BAGI SEORANG MUJTAHID SERTA MASALAH APA SAJA YANG BOLEH DILAKUKAN IJTIHAD? JAWAB: Ada beberapa pengertian tentang Ijtihad, yaitu di antaranya: Menurut bahasa : yang berarti : Berusaha keras, Sungguh-sungguh, mencurahkan tenaga, memeras fikiran. Menurut istilah : Suatu pekerjaan yang mempergunakan segala kemampuan daya ruhaniah untuk mengeluarkan hukum syara/menggali hukum berdasar al- Qur’an dan al-Hadits. Syarat untuk Mujtahid yaitu di antaranya: Menguasai Bahasa Arab Memiliki pengetahuan yang memadai tentang seluk beluk Al-Qur’an (Ulumul Qur’an) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang Sunnah Memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu – ilmu yang berhubungan dengan disiplin ilmu Bermoral / Berakhlak Masalah – masalah yang diangkat merupakan hal yang tidak terdapat di Al-Qur’an dan As-Sunnah. Umumnya berhubungan dengan masalah kehidupan social sehari seperti: Masalah Ekonomi: Saham, Bungan Bank, Asuransi Dll. Masalah Politik: Bentuk Negara, Dll. Teknologi: Cloning, Bayi tabung, Dll.

description

uts al islam

Transcript of Uts al islam

  • AL-ISLAM 2

    NAMA : RIZKI CHANDRA PURNAMA

    NIM : 2010 46 0022

    JURUSAN : ARSITEKTUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

    1. DALAM MENETAPKAN HUKUM, ISLAM MENGGUNAKAN ALQURAN, AL-HADIST DAN

    IJTIHAD. JELASKAN PENGERTIAN IJTIHAD, JELASKAN SYARAT YANG HARUS DIPENUHI

    BAGI SEORANG MUJTAHID SERTA MASALAH APA SAJA YANG BOLEH DILAKUKAN

    IJTIHAD?

    JAWAB:

    Ada beberapa pengertian tentang Ijtihad, yaitu di antaranya:

    Menurut bahasa : yang berarti : Berusaha keras, Sungguh-sungguh,

    mencurahkan tenaga, memeras fikiran.

    Menurut istilah : Suatu pekerjaan yang mempergunakan segala kemampuan

    daya ruhaniah untuk mengeluarkan hukum syara/menggali hukum berdasar al-

    Quran dan al-Hadits.

    Syarat untuk Mujtahid yaitu di antaranya:

    Menguasai Bahasa Arab

    Memiliki pengetahuan yang memadai tentang seluk beluk Al-Quran (Ulumul

    Quran)

    Memiliki pengetahuan yang cukup tentang Sunnah

    Memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu ilmu yang berhubungan dengan

    disiplin ilmu

    Bermoral / Berakhlak

    Masalah masalah yang diangkat merupakan hal yang tidak terdapat di Al-Quran dan

    As-Sunnah. Umumnya berhubungan dengan masalah kehidupan social sehari seperti:

    Masalah Ekonomi: Saham, Bungan Bank, Asuransi Dll.

    Masalah Politik: Bentuk Negara, Dll.

    Teknologi: Cloning, Bayi tabung, Dll.

  • 2. HADATS DAN NAJIS ADALAH DUA HAL YANG HARUS BERSIH JIKA MELAKSANAKAN

    KEWAJIBAN SHOLAT. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN HADATS DAN NAJIS,

    SEBUTKAN APA SAJA YANG TERMASUK HADATS DAN JELASKAN BAGAIMANA CARA

    MENSUCIKAN HADATS DAN NAJIS?

    JAWAB:

    Hadats merupakan sesuatu yang kotor dalam pandangan syariat islam yang wajib

    dibersihkan ketika akan melaksanakan syariat islam yang lain yang menuntut

    persyaratan suci seperti shalat dan thawaf.

    Najis adalah sesuatu yang menurut ajaran islam dianggap kotor dan harus dibersihkan

    baik yang melekat pada tubuh, pakaian maupun tempat ibadah (Sayid Sabik, 1976:32).

    Benda benda yang digolongkan najis adalah : Bangkai, darah yang mengalir, daging

    babi, segala jenis khamer, jilatan anjing, air kencing, kotoran manusia dan kotoran

    binatang.

    Yang termasuk kategori hadats diantaranya adalah

    1. Hadats besar

    Jika seseorang junub baik karena bersenggama atau mimpi, laki laki

    maupun perempuan.

    Haid, darah kotor yang keluar secara periodik dari seorang wanita yang

    telah baligh, biasanya 1 minggu

    Nifas, darah yang keluar dari seorang wanita yang telah melakukan proses

    persalinan, biasanya 40 hari

    2. Hadats Kecil

    Jika sesuatu keluar dari saluran pembuangan sebelah depan

    Jika sesuatu keluar dari pembuangan sebelah belakang

    Cara mensucikan hadats dapat dilakukan dengan 3 cara :

    Berwudlu. Hanya digunakan untuk mensucikan hadats kecil saja

    Mandi Syari. digunakan untuk mensucikan hadats besar

    Tayamum. Dapat digunakan untuk mensucikan hadats kecil maupun besar, jika

    tidak ditemukan air atau sakit yang membahayakan kesehatan.

  • Cara mensucikan najis diantaranya :

    Air kencing bayi laki laki yang belum mengkonsumsi apa apa cukup diperciki air

    (disiram).

    Najis jilatan anjing dicuci tujuh kali yang diawali dengan cucian yang dicampur

    dengan tanah.

    Najis selain yang tersebut di atas harus dicuci dengan air sampai bersih dan

    hilang warna, rasa dan bau.

    3. TAYAMUN ADALAH SALAH SATU CARA YANG DIAJARKAN RASULULLAH UNTUK

    MENSUCIKAN HADATS KECIL DAN HADATS BESAR. JELASKAN CARA TAYAMUN

    MENURUT PUTUSAN MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN JELASKAN SYARAT

    SESEORANG DIPERBOLEHKAN MELAKSANAKAN TAYAMUN?

    JAWAB:

    Cara Tayamum:

    Sediakan tanah (debu) yang bersih.

    Niat melaksanakan tayamum untuk mensucikan hadats.

    Tempelkan kedua belah telapak tangan ke tanah (debu)

    Menyapu muka dengan kedua belah tangan

    Menyapu kedua belah tangan

    Syarat untuk melaksanakan tayamum yaitu hanya boleh dilakukan jika:

    Tidak terdapat air ketika akan membersihkan hadats.

    Sakit yang tidak memungkinkan menyentuh air ( sakit jika menggunakan air)

    4. WUDHU ADALAH CARA BERSUCI YANG DISYARIATKAN OLEH AJARAN ISLAM, JELASKAN

    TATA CARA MENURUT PUTUSAN MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH, SERTA JELASKAN

    APA HIKMAH DARI BERWUDHU?

    JAWAB:

    Tata cara berwudhu:

    a. Dimulai dengan membaca basmalah.

    b. Bacaan basmalah diikuti dengan niat.

    c. Bacaan basmalah dan niat dilakukan sambil mencuci telapak tangan sebanyak 3

    kali, yang merupakan awal kegiatan berwudlu.

  • d. Menggosok gosok gigi dengan sesuatu yang dapat menghilangkan kotoran yang

    terdapat dalam rangkaian gigi.

    e. Berkumur kumur dan menghisap air dengan hidung.

    f. Membasuh muka sebanyak 3 kali.

    g. Membasuh (mencuci tangan dengan menggosok gosok sampai bersih dari mulai

    ujung jari sampai sikut

    h. Mengusap kepala.

    i. Mencuci kedua telinga, baik telinga bagian luar maupun bagian dalamnya. Telinga

    bagian luar diusap dengan menggunakan ibu jari sedangkan telinga bagian dalam

    diusap dengan menggunakan telunjuk.

    j. Mencuci kedua belah kaki sampai mata kaki sambil digosok gosok hingga bersih

    k. Membaca syahadat. Asyhaduan la ila haillallah wahdahu la syarikalah wa

    asyhaduanna muhammadan rasulullah

    Hikmah berwudhu:

    Berwudlu adalah simbol dari ajaran kebersihan

    Target kebersihan ajaran islam adalah kebersihan lahiriah dan batiniah

    1. Kebersihan lahiriah

    Sehari lima kali kita diperintahkan membasuh anggota badan yang paling sering

    bersentuhan dengan dunia luar : mulut, hidung, tangan, muka, kepala, telinga

    dan kaki

    2. Kebersihan Batiniyah.

    Selain lahiriah manusia bersih juga batin atu ruhani manusia juga harus bersih

    dari ujub, sombong, berkata kotor, dll.

    membersihkan mulut dan hidung sebagai simbol dalam kerkata tidak boleh

    mengeluarkan kata kotor dan menyakitkan orang lain dan kita harus bersih dari

    sikap ingin tahu urusan orang lain.

    Membasuh muka sebagai simbol kita harus selalu menyenangkan orang lain.

    Membasuh tangan sebagai simbol kita harus bersih dari perbuatan mengambil

    barang milik orang lain.

    Membasuh kepala sebagai simbol kita harus bersih dari fikiran kotor

    Membasuh kaki sebagai simbol kemanapun melangkah harus bersih dari perbuatan

    maksiat

  • 5. JELASKAN APASAJA YANG MENJADI ALASAN PENTINGNYA SHALAT BAGI UMMAT,

    URAIKAN APA YANG BEDA DALAM CARA MELAKSANAKAN SHALAT MENURUT PUTUSAN

    TARJIH MUHAMMADIYAH DAN MSYARAKAT UMUM DAN MANA YANG DIPAKAI OLEH

    PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

    JAWAB:

    Shalat memiliki kedudukan yang sangat penting :

    1. merupakan bukti penghambaan terhadap khaliq,

    2. identitas seorang muslim dan

    3. berdasar hadits nabi yang pertama dipertanyakan di akherat adalah shalat. Jika

    shalatny baik maka semua amalnya di anggap baik

    Tata cara melaksanakan Shalat

    1. Shalat dimulai dengan takbiratul ihram yang diawali terlebih dahulu dengan niat.

    2. Meletakan tangan kanan dan kiri di atas dada dengan posisi tangan kanan di atas

    tangan kiri.

    3. Membaca iftitah, bisa membaca allahamma baid baini . Atau wajjahtu wajhiya

    4. Membaca taawadz. [16.98] Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu

    meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

    5. Membaca basmalah

    6. Membaca alfatihah

    7. Membaca surat atau ayat ayat al-quran setelah al-fatihah pada rakaat 1 dan 2.

    8. Ruku, dan membaca tasbih subhanakallahumma atau subhana robbiah adzim

    9. Berdiri dari ruku (itidal)

    10. Sujud dan membaca subhanakallahumma atau subhana robbiah ala.

    11. Bangkit dari sujud dan membaca doa. Allahummagfirli warhamni wajburni wahdini

    warzukni..

    12. Tasyahud awal untuk shalat dengan jumlah rakaat 3 dan 4 dan tasyahud akhir untuk

    shalat yang 2 rakaat.

    13. Salam, memalingkan wajah kekanan dan kekiri sampai bagian pipi kanan dan kiri

    terlihat oleh jamaah.

    Perbedaan dalam cara melaksanakan shalat menurut putusan tarjih muhammadiyah

    dengan masyarakat umum diantaranya:

    1. Muhammadiyah tidak memberikan pedoman dalam melafadzkan niat.

    2. Bacaan iftitah biasanya membaca allahumma baid baini.. atau wajjahtu wajhiya.

    Bukan allahuakbar kabiro.

    3. Membaca taawadz dan basmalah sebelum membaca al fatihah.