USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

42
USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI INTEGRASI PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY DALAM PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY SERTA PENGARUHNYA PADA SIKAP, PENGALAMAN BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KIMIA TIM PENGUSUL Arini Siti Wahyuningsih, M.Pd., M.Sc. 0702088803 Noly Shofiyah, M.Pd., M.Sc. 0726038603 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO OKTOBER, 2017

Transcript of USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Page 1: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

USULAN

RISET TERAPAN INSTITUSI

INTEGRASI PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY DALAM

PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY SERTA PENGARUHNYA

PADA SIKAP, PENGALAMAN BELAJAR DAN PERSEPSI

MAHASISWA TERHADAP KIMIA

TIM PENGUSUL

Arini Siti Wahyuningsih, M.Pd., M.Sc. 0702088803

Noly Shofiyah, M.Pd., M.Sc. 0726038603

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

OKTOBER, 2017

Page 2: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id
Page 3: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Integrasi Pendekatan Green Chemistry dalam

Pembelajaran Guided Inquiry dan Pengaruhnya pada Sikap,

Pengalaman Belajar dan Persepsi Mahasiswa terhadap

Kimia

2. Tim Peneliti No Nama Jabatan Bidang

Keahlian

Instansi Asal Alokasi waktu

(jam/minggu)

1 Arini Siti W Ketua Pembelajaran

Kimia, Green

Chemistry

Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

2 Noly Shofiyah Anggota Inovasi Model

Pembelajaran

(Inkuiri, PBL)

Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):

Mahasiswa prodi Pendidikan IPA semester 1 & 5

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : bulan: Oktober tahun: 2017

Berakhir : bulan: Februari tahun: 2018

5. Usulan Biaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Rp 6.000.000

6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)

Laboratorium IPA, FKIP Umsida

7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)

-

8. Temuan yang ditargetkan (metode, teori, produk, atau masukan kebijakan)

1. Bahan Ajar untuk Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green Chemistry

2. Keefektifan Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green Chemistry pada

Sikap, Pengalaman dan Persepsi Mahasiswa terhadap Kimia

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,

tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung

pengembangan iptek)

Kontribusi dari penelitian ini akan memberikan hasil bahwa pengenalan

pendekatan

Green Chemistry sebagai pendekatan kimia yang ramah lingkungan yang

diintegrasikan

dalam pembelajaran Guided Inquiry untuk perkuliahan mahasiswa calon guru

IPA dan

diharapkan mampu memberikan pengaruh positif pada sikap, pengalaman dan

persepsi

mahasiswa terhadap kimia.

10. Kontribusi pada pencapaian renstra UMSIDA (uraian sedikitnya 2 paragraf)

Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental yang didahului

dengan pengembangan bahan ajar pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green

Chemistry. Penelitian ini termasuk ke dalam bidang penelitian unggulan Sosial

dan Humaniora. Kontribusi dari penelitian ini akan memberikan penguatan

Page 4: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

kepada pencapaian renstra UMSIDA, khususnya dalam tema unggulan inovasi

dan implementasi model, media dan teknologi pembelajaran.

Dalam penelitian ini akan dikembangkan bahan ajar Guided Inquiry yang

diintegrasikan dengan prinsip – prinsip Green chemistry. Bahan ajar tersebut

dapat menjadi salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran kimia di

laboratorium serta sebagai upaya untuk memperkenalkan konsep kimia ramah

lingkungan kepada mahasiswa calon guru kimia sehingga memberikan

pengaruh positif pada sikap, pengalaman belajar dan persepsi mahasiswa

terhadap kimia. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada seminar

internasional terindeks.

11. Rencana luaran yang ditargetkan

No Jenis Luaran Target

Capaian Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan

1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal Internasional

bereputasi

Nasional

Terakreditasi

2 Artikel ilmiah dimuat di

prosiding

Internasional

terindeks

Nasional

3 Invited speaker dalam team

ilmiah

Internasional

Nasional

4 Visiting lecturer Internasional

5 Hak Kekayaan Intelektual

(HKI)

Paten

Paten

Sederhana

Hak Cipta

Merek

Dagang

Rahasia

Dagang

Desain

Produk

Industri

Indikasi

Geografis

Perlindungan

Varietas

Tanaman

Perlindungan

Topografi

Sirkuit

Terpadu

6 Teknologi Tepat Guna

Page 5: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

No Jenis Luaran Target

Capaian Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan

7 Model/Purwarupa/Desain/Karya

Seni/Rekayasa Sosial

8 Bahan Ajar √ Blue

print

9 Tingkat Kesiapan Teknologi

(TKT)

√ Skala 4

12. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama jurnal ilmiah internasional

bereputasi atau nasional terakreditasi dan tahun rencana publikasi)

The 5th

International Conference on Research, Implementation and

Education of Mathematics and Science (ICRIEMS)

Page 6: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.................................................................................................. i

Halaman Pengesahan...................,....................................................................

Identitas dan Uraian umum .............................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................

Daftar tabel ......................................................................................................

Daftar gambar ..................................................................................................

Ringkasan.........................................................................................................

ii

iii

vi

vii

viii

ix

BAB I. PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang .......................................................................................

B. Fokus penelitian .....................................................................................

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................

D. Kegunaan Penelitian ..............................................................................

E. Definisi Istilah ........................................................................................

1

3

3

3

4

BAB II. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA

5

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA 8

A. State of the art........................................................................................

B. Pendekatan Green Chemistry ................................................................

C. Pembelajaran Guided Inquiry ...............................................................

D. Sikap, Pengalaman Belajar dan Persepsi terhadap Kimia ....................

E. Roadmap Penelitian ..............................................................................

8

9

11

12

13

BAB IV. METODE PENELITIAN

16

A. Tahapan Penelitian.................................................................................

B. Setting Penelitian ..................................................................................

C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................

D. Analisis Data .........................................................................................

16

17

18

18

BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 21

A. Anggaran Biaya Penelitian....................................................................

B. Jadwal Penelitian ..................................................................................

21

21

DAFTAR RUJUKAN 22

LAMPIRAN 25

Page 7: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Roadmap Penelitian Bidang Sosial Humaniora ........................... 6

Tabel 3.1 Dua belas Prinsip Green Chemistry.............................................. 10

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Guided Inquiry........................................... 12

Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Bahan Ajar ............................ 19

Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Keterlaksanaan SAP............................. 19

Tabel 4.3 Kriteria Klasifikasi Nilai Gain ...................................................... 20

Tabel 5.1 Rincian Anggaran Biaya Penelitian............................................... 21

Tabel 5.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 21

Page 8: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan alir renstra penelitian Umsida 2016 - 2020........................ 5

Gambar 3.1 Roadmap Penelitian Pengusul tentang Pendekatan

Green Chemistry .......................................................................... 14

Gambar 4.1 Tahapan Pengembangan LKM Guided Inquiry berorientasi

Pendekatan Green Chemistry .................................................... 16

Page 9: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

RINGKASAN

Kimia merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak

mengandung konsep abstrak. Selain itu, Kimia sangat erat kaitannya dengan penggunaan

zat dan proses yang berbahaya di laboratorium. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap

sikap, pengalaman belajar dan persepsi mahasiswa dalam mempelajari Kimia. Pada

akhirnya, hasil belajar mahasiswa terhadap mata kuliah yang terdapat konsep Kimia

kurang memuaskan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

menginvestigasi keefektifan integrasi pendekatan Green Chemistry dalam pembelajaran

Guided Inquiry pada sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap Kimia. Desain

penelitian ini adalah pre-experimental design dengan menggunakan metode one group

pre-test and postest design. Namun, penelitian ini diawali dengan pengembangan bahan

ajar Guided Inquiry berbasis Green chemistry untuk menghasilkan lembar kerja

mahasiswa yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses

pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif

kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kuesioner CAEQ

(Chemistry Attitudes and Experiences Quesioner) dan kuesioner Chemistry Perception.

Kata kunci: Pendekatan Green Chemistry, Guided Inquiry, Sikap, Pengalaman dan

Persepsi terhadap Kimia

Page 10: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia adalah dasar dari ilmu sains yang mempelajari berbagai konsep

abstrak terkait sifat makroskopik dan mikroskopik bahan – bahan kimia. Terkait

dengan hal tersebut, ilmu kimia menjadi kurang disenangi dan cenderung

dipandang sulit oleh siswa. Selain itu, pembelajaran tentang konsep kimia sering

disampaikan secara monoton dengan metode ceramah, berpusat pada guru,

prosesnya kurang bermakna dan kurang menuntut keterampilan siswa

(Rahmawanna, Adlim, & Halim, 2016). Pada akibatnya, siswa memiliki sikap

dan persepsi yang negatif terhadap kimia karena memiliki pengalaman belajar

seperti yang telah digambarkan.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi pada pendidikan tinggi se

tingkat universitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kimia menjadi

disiplin ilmu yang seakan “sulit” bagi mahasiswa calon guru IPA. Hal tersebut

dapat disebabkan oleh pembawaan dosen saat mengajar, konsep kimia yang

terlalu abstrak dan luas serta proses pembelajaran dalam menyampaikan konsep

kimia yang membosankan. Kemungkinan besar, sikap, pengalaman belajar dan

persepsi terhadap kimia saat duduk di bangku sekolah terbawa sampai masuk ke

perguruan tinggi sehingga pandangan terhadap kimia menjadikannya bagian dari

ilmu sains yang paling kurang diminati dibanding fisika atau biologi.

Sikap, pengalaman belajar dan persepsi yang positif terhadap kimia

merupakan beberapa faktor yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap

keberhasilan dalam belajar kimia (Yunus & Ali, 2013). Sikap yang positif dapat

mendukung minat belajar terhadap disiplin ilmu kimia (Khan & Ali, 2012).

Pengalaman belajar kimia, baik di kelas maupun di laboratorium, sebaiknya

mendukung proses pembelajaran dalam menyampaikan konsep – konsep kimia

yang abstrak (Coll, Dalgety, & Salter, 2002). Investigasi persepsi terhadap kimia

dapat memberikan informasi lebih banyak dan eksklusif tentang pembelajaran

kimia daripada hanya sekedar informasi terkait sikap (Wells, 2003).

Page 11: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Kimia sebernarnya dapat menjadi suatu alat utama yang berfungsi

menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk cinta dan peduli pada kondisi

lingkungan serta berperan utama juga dalam perlindungan dan konservasi

lingkungan untuk kehidupan masyarakat yang akan datang (Development, 2005).

Oleh karenanya, diperlukan usaha untuk bisa mengubah sikap dan persepsi siswa

yang negatif terhadap kimia dengan memberikan pengalaman belajar yang

bermakna dan memungkinkan terhubung dengan isu – isu lingkungan yang

relevan.

Pendekatan green chemistry dapat menjadi pilihan yang tepat untuk

diintegrasikan ke dalam pembelajaran kimia saat ini yang diharapkan lebih

bermakna dan relevan juga terhadap kondisi lingkungan. Pendekatan ini dapat

menghadirkan cerminan dari sebuah proses pendidikan yang berkelanjutan

(Venkataraman, 2009). Dalam praktiknya, penerapan pendekatan green chemistry

didasarkan pada 12 prinsip (Anastas, Levy, & Parent, 2009). Dengan menerapkan

ke 12 prinsip green chemistry, rancangan produk dan proses kimia dapat

meminimalisir atau menghilangkan penggunaan dan pembuangan senyawa kimia

yang berbahaya. Dengan demikian, pengenalan prinsip – prinsip green chemistry

secara tidak langsung dapat memberdayakan mahasiswa calon guru untuk

menyelesaikan permasalahan lingkungan (Parrish, 2007).

Pembelajaran kimia yang membosankan dan monoton pada metode ceramah

dapat diatasi dengan menerapkan variasi pendekatan pembelajaran aktif, salah

satunya adalah guided inquiry. Pembelajaran berbasis proses inkuiri mengajak

mahasiswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses penemuan secara ilmiah

dan autentik (Margus Pedaste et al., 2015). Lebih dari itu, secara khusus

implementasi pembelajaran guided inquiry dapat menjadikan proses belajar

menjadi bermakna karena mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengecek

pemahamannya sendiri dan merefleksi sejauh mana hasil proses belajar yang

telah diperoleh (Douglas & Chiu, 2012).

Penerapan model pembelajaran guided inquiry dengan integrasi prinsip –

prinsip green chemistry diharapkan dapat memberikan proses belajar yang

komprehensif, holistik dan menarik tentang kimia karena terhubung secara

Page 12: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

langsung dalam penyelesaian masalah lingkungan dalam kehidupan sehari – hari.

Pada akhirnya, sikap, pengalaman belajar dan persepsi tentang kimia yang

diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran dapat berubah ke arah yang

lebih positif dan dapat mempengaruhi ketercapaian prestasi akademik.

Tabel 1.1 Rencana Capaian Penelitian Riset Terapan Institusi (RTI)

No Jenis Luaran Target Capaian Waktu

Pencapaian

1 Jurnal internasional Submited April 2018

3 Waktu Penelitian 5 Bulan Februari 2018

B. Fokus Penelitian

1. Integrasi pendekatan Green chemistry dalam pembelajaran guided inquiry

2. Sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan bahan ajar yang valid untuk pembelajaran guided inquiry

berorientasi Green chemistry

2. Menginvestigasi keterlaksanaan pembelajaran guided inquiry berbasis prinsip

– prinsip Green chemistry.

3. Menganalisis keefektifan integrasi pendekatan Green chemistry dalam

pembelajaran guided inquiry terhadap sikap, pengalaman dan persepsi

mahasiswa pada kimia.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil dari studi empiris yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat, antara lain :

1. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan untuk pengembangan

pembelajaran berwawasan lingkungan, salah satunya melalui implementasi

pendekatan Green chemistry.

Page 13: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

2. Bagi Dosen

Sebagai acuan dosen dalam melaksanakan inovasi pembelajaran yang dapat

menstimulasi sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa yang positif

terhadap ilmu sains.

3. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat melatih keterampilan mahasiswa untuk melakukan

eksperimen kimia yang ramah lingkungan dengan tahapan guided inquiry.

E. Definisi Istilah

Untuk menyamakan persepsi tentang variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendekatan Green Chemistry merupakan pendekatan ramah lingkungan

dalam meminimalkan penggunaan bahan dan produk berbahaya dalam proses

kimia yang didasarkan pada 12 prinsip. Prinsip – prinsip tersebut

diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium pada matakuliah

Kimia dasar dan larutan.

2. Pembelajaran Guided Inquiry merupakan pembelajaran yang mengacu pada

hands-on activity sebagai kegiatan penemuan dalam membangun pemahaman

dan pengetahuan bermakna. Mahasiswa calon guru IPA diajak aktif terlibat

melakukan eksperimen kimia yang ramah lingkungan sesuai tahapan guided

inquiry mulai dari memformulasikan rumusan masalah dan hipotesis,

merancang dan melakukan eksperimen untuk menguji kebenaran hipotesis,

menganalisis data serta menarik suatu kesimpulan.

3. Sikap, Pengalaman dan Persepsi terhadap Kimia

Dalam konteks penelitian ini, sikap diartikan sebagai perilaku positif atau

negatif mahasiswa terhadap kimia sebagai bagian dari ilmu sains.

Pengalaman belajar terhadap kimia merupakan pengalaman yang dihasilkan

dari keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran yang mengandung konsep

kimia. Sedangkan, persepsi terhadap kimia digambarkan sebagai sudut

pandang mahasiswa yang komprehensif terhadap kimia sebagai bagian

keilmuan dan pembelajaran sains.

Page 14: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BAB II

RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA

Rencana Strategis (Renstra) Penelitian tahun 2016 - 2020 Umsida akan

memberikan arah dan kebijakan untuk mencapai tujuan selama 5 (lima) tahun

mengenai pelaksanaan penelitian sesuai dengan Renstra Universitas. Gambar 2.1

memberikan gambaran garis besar penyusunan Renstra penelitian Umsida yang

menghasilkan 2 topik bidang penelitian unggulan yaitu (1) energi dan pangan

alternatif, (2) sosial dan humaniora. Setiap bidang penelitian unggulan terbagi

menjadi beberapa tema unggulan yang akan menjadi acuan penelitian unggulan di

Umsida.

Gambar 2.1 Bagan Alir Renstra Penelitian UMSIDA 2016 – 2020

Pelaksanaan renstra penelitian Umsida yang telah disusun tersebut membutuhkan

langkah strategis dalam bentuk roadmap atau peta jalan penelitian. Peta jalan penelitian

merupakan rincian pelaksanaan program kegiatan penelitian yang hendak dicapai

dalam jangka waktu tertentu. Secara ideal peta jalan penelitian akan menjadi sangat

berguna pabila memuat penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan, waktu yang

Page 15: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan, serta pelaksana kegiatan. Sebagai sebuah

peta jalan, setiap kegiatan penelitian harus memuat sasaran maupun tujuan yang

hendak dicapai.

Penelitian yang akan diajukan ini bertujuan untuk memberikan inovasi pada

pembelajaran kimia dengan mengintegrasikan pendekatan Green Chemistry ke dalam

model pembelajaran Guided Inquiry dengan harapan akan memberikan pengaruh

positif terhadap sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa pada kimia. Tujuan

tersebut sejalan dengan pencapaian renstra penelitian dengan topik unggulan tentang

inovasi dan implementasi model, media dan teknologi pembelajaran yang termasuk

ke dalam bidang unggulan PT sosial dan humaniora. Tabel 2.1 memberikan gambaran

yang jelas tentang roadmap penelitian bidang sosial dan humaniora.

Tabel 2.1 Roadmap Penelitian Bidang Sosial Humaniora

Page 16: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Implementasi dan efektivitas renstra penelitian Umsida tahun 2016 sampai

2020 diukur dengan menggunakan indikator kinerja, terutama dalam bentuk

luaran penelitian. Penelitian ini merupakan riset terapan yang merencanakan

target luaran berupa blue print bahan ajar guided inquiry yang terintegrasi dengan

prinsip – prinsip Green Chemistry. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan luaran

tambahan berupa publikasi artikel ilmiah dan dimuat dalam prosiding

internasional terindeks yaitu The 5th

International Conference on Research,

Implementation and Education of Mathematics and Science (ICRIEMS) yang

diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta sekitar bulan Mei 2018.

Terkait dengan hal tersebut, maka dibutuhkan sinergi antar anggota peneliti guna

menghasilkan inovasi dan luaran yang ditargetkan. Pemilihan anggota dalam tim

peneliti telah mencakup bidang keahlian pembelajaran kimia berbasis Green

Chemistry dan bidang keahlian inovasi model pembelajaran guided inquiry yang

diharapkan akan mendukung terwujudnya tujuan penelitian dan pencapaian

renstra penelitian dengan topik terkait.

Page 17: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. State of the art

Penelitian mengenai pendekatan Green Chemistry telah banyak dilakukan di

beberapa negara dengan tujuan untuk memberikan inovasi pengajaran kimia yang

lebih berwawasan lingkungan dan melihat pengaruhnya pada berbagai jenis

variabel. Salah satunya adalah penelitian dari University Sains Malaysia yang

menunjukkan bahwa pendekatan Green Chemistry berhasil mengubah orientasi

nilai lingkungan mahasiswa sains dan perilakunya terhadap lingkungan serta

meningkatkan kemampuan problem solving dan decision making terkait

permasalahan lingkungan (Mageswary, Ismail., & Norita, 2012).

Di Indonesia, prinsip – prinsip Green Chemistry telah banyak diintegrasikan

ke dalam berbagai model pembelajaran dan variabel. Seperti halnya, model

pembelajaran konstruktivisme yang dikembangkan berorientasi Green Chemistry

pada materi larutan penyangga untuk siswa SMA (Riyanti, Cahyono, & Haryani,

2013). Berikutnya, pendekatan Green Chemistry disisipkan dalam model

pembelajaran inkuiri terbimbing dan menginvestigasi keefektifannya terhadap

keterampilan proses sains siswa SMA (Afiyanti, Cahyono, & Soeprodjo, 2013).

Dalam penelitian yang diusulkan ini, peneliti ingin menginvestigasi

integrasi pendekatan Green Chemistry dalam guided inquiry dan melihat

pengaruhnya pada sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia.

Penelitian terkait sikap, pengalaman dan persepsi siswa terhadap sains atau kimia

telah banyak dilakukan di dunia internasional. Penelitian yang terhitung awal

tentang sikap mahasiswa terhadap kimia dilakukan pada tahun 1999 oleh peneliti

asal Afrika Selatan yang mengamati korelasi antara sikap dan persepsi mahasiswa

terhadap kimia dengan hasil belajar (Cukrowska & Mina, 1999). Tahun 2004, di

Yunani telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara hasil belajar siswa

kelas 11 SMA dengan sikapnya terhadap kimia (Salta & Tzougraki, 2004).

Penelitian yang lebih terbaru dilakukan di Nigeria pada tahun 2012 yang

mengidentifikasi tentang pengaruh problem based learning (PBL) terhadap sikap

Page 18: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

siswa SMP terhadap kimia dan hasil belajarnya (Ekpete, 2012). Selain itu,

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Yunus & Ali, 2013) di Malaysia

diketahui bahwa sebagian besar siswa SMP memiliki sikap negatif terhadap kimia

karena kurang berminat dengan mata pelajarannya dan silabusnya. Di Indonesia,

penelitian tentang sikap terhadap kimia masih belum terlalu banyak. Salah

satunya adalah penelitian tentang penerapan pendekatan Chemo-Enterpreneurship

(CEP). Hasilnya diketahui bahwa penerapan pendekatan tersebut dalam

pembelajaran kimia dapat memberikan pengaruh positif pada sikap siswa SMA

dan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha (Rahmawanna et al., 2016).

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu dan relevan, belum ada yang

menginvestigasi pengaruh integrasi pendekatan Green Chemistry dalam

pembelajaran guided inquiry pada sikap, pengalaman dan persepsi terhadap kimia.

Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti hal tersebut. Penjelasan

berikutnya adalah tinjauan pustaka terkait dengan pendekatan Green Chemistry,

pembelajaran guided inquiry dan sikap, pengalaman dan persepsi terhadap kimia.

B. Pendekatan Green Chemistry

Pendekatan Green Chemistry merupakan rancangan dan penggunaan

metode yang dapat meminimalkan bahaya penggunaan dan produksi bahan - bahn

kimia yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan (Anastas et al., 2009).

Pendekatan ini tepat untuk diterapkan di laboratorium penelitian tingkat

universitas dan sekolah di mana hal tersebut dapat dipelihara dengan cara yang

sangat positif. Hal tersebut juga menunjukkan kepada akademisi kimia/IPA

memiliki sebuah kesempatan untuk mengembangkan perencanaan kimia yang

baru dan optimis terhadap kontribusi masa depan. Prinsip Green Chemistry yang

diterapkan dengan baik di kelas dapat memberikan makna jangka panjang kepada

siswa.

Salah satu cara yang sedang dipelajari oleh ahli dan akademisi kimia adalah

bagaimana menerapkan pendekatan Green Chemistry dengan mengikuti kedua

belas prinsipnya yang disajikan pada Tabel 3.1.

Page 19: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Tabel 3.1 Dua Belas Prinsip Green Chemistry

No Prinsip Green Chemistry Penjelasan

1. Prevention (pencegahan) Lebih mencegah sampah daripada harus merawat atau

membersihkannya setelah sampah dihasilkan.

2. Atom economy (penghematan

atom)

Metode sintesis sebaiknya dirancang untuk memaksimalkan

pemasukan semua bahan yang digunakan dalam proses

sampai terbentuk hasil akhir.

3. Less hazardous chemical

synthesis

(sintesis kimia yang tidak

berbahaya)

Dimanapun dapat dipraktikkan, metode sintesis sebaiknya

dirancang untuk menggunakan dan menghasilkan zat – zat

yang tidak berbahaya atau beracun bagi manusia dan

lingkungan.

4. Designing safer chemicals

(merancang zat - zat kimia

yang aman)

Produk kimia sebaiknya dirancang untuk menampilkan atau

menunjukkan fungsinya sesuai yang diinginkan dengan

meminimalkan racunnya.

5. Safer solvents and auxiliaries

(penggunaan pelarut yang

lebih aman)

Penggunaan zat pembantu (contohnya pelarut atau agen

persiapan) sebaiknya tidak perlu dibuat dan tidak berbahaya

ketika digunakan.

6. Design for energy efficiency

(rancangan efisiensi energi)

Kebutuhan energi untuk proses kimia sebaiknya

diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan dan

ekonomi dan sebaiknya diminimalkan. Jika mungkin,

metode sintesis sebaiknya dilakukan pada saat suhu dan

tekanan ruangan.

7. Use of renewable feedstock

(penggunaan bahan mentah

yang dapat diperbaharui)

Sebuah bahan mentah sebaiknya dapat diperbaharui

daripada dalam praktiknya menghabiskan baik secara

teknik dan ekonomis.

8. Reduce derivatives

(mengurangi zat turunan)

Turunan yang tidak perlu (penggunaan grup blocking,

perlindungan/penurunan perlindungan, dan modifikasi

sementara proses fisika/kimia) sebaiknya diminimalkan

atau dicegah jika mungkin karena tahap ini membutuhkan

reagen tambahan dan dapat menghasilkan sampah.

9. Catalysis (penggunaan katalis) Reagen katalitik melebihi reagen stoikiometri.

10. Design for degradation

(rancangan proses penguraian)

Produk kimia sebaiknya dirancang sehingga pada akhir

fungsinya, produk tersebut dipecah menjadi produk yang

terurai yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di

lingkungan.

11. Real-time analysis for

Pollution prevention

(analisis waktu untuk

pencegahan polusi)

Metodologi analitik membutuhkan pengembangan yang

lebih jauh memungkinkan untuk waktu nyata, dalam proses

pengawasan dan pengontrolan sebelum pembentukan zat

berbahaya.

12. Inherently safer chemistry for

Accident prevention

(kimia yang lebih aman untuk

mencegah terjadinya

kecelakaan)

Zat dan bentuk zat yan digunakan dalam proses kimia

sebaiknya dipilih untuk meminimalkan potensi kecelakaan

kimia, termasuk pelepasan, peledakan, dan kebakaran)

Sumber: (Anastas et al., 2009)

Menurut (Haack, Hutchison, Kirchhoff, & Levy, 2005), pendekatan baru

dalam bidang kimia ini dirasa mampu untuk mengembangkan keterampilan dan

pengetahuan para praktisi dan akademisi kimia/IPA tentang sebuah keberlanjutan

Page 20: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

alam karena kedua belas prinsipnya menuntunnya untuk lebih memperhatikan

sebuah proses kimia yang aman bagi dirinya, masyarakat dan juga lingkungan.

C. Pembelajaran Guided Inquiry

Pembelajaran berbasis inquiry merupakan strategi pendidikan yang

mengajak siswa mengikuti metode dan melatihnya menjadi ilmuan yang

profesional dalam rangkan membangun pengetahuan (Keselman, 2003). Definisi

pembelajaran berbasis inquiry adalah sebagai sebuah proses penemuan hubungan

sebab akibat baru dengan memformulasikan hipotesis dan mengujinya dengan

melakukan eksperimen dan/atau pengamatan (M Pedaste & Sarapuu, 2006).

Pembelajaran inquiry lahir dari teori belajar dan pembelajaran yang

dikemukakan oleh Jean Piaget, Lev Vygotsky dan David Ausubel. Teori – teori

tersebut termasuk ke dalam filosofi pembelajaran konstruktivisme (Cakir, 2008).

Pendekatan konstruktivisme menekankan pada pengetahuan yang terbentuk oleh

kemampuan berpikir aktif setiap individu. Oleh karena itu, kegiatan

pembelajarannya lebih hands-on activities dan mengajak siswa aktif terlibat

daripada sekedar menghafal konsep.

Laboratorium berbasis inquiry, menurut National Science Education

Standards merupakan sebuah laboratorium yang menyediakan kesempatan bagi

siswa untuk bertanya tentang pertanyaan yang berorientasi ilmiah, membuat

hipotesis, merancang dan melakukan investigasi ilmiah, membuat penjelasan

ilmiah berdasarkan bukti eksperimen dan mengkomunikasikan serta

mempertahankan argumen ilmiah (Council, 2000). Percobaan inquiry telah

terbukti menjadi sebuah pendekatan yang efektif dalam pembelajaran kimia di

laboratorium (Sanger, 2009). Praktikum inquiry membawa banyak keuntungan

karena siswa ditantang untuk berlatih menggunakan sumber belajar dan bekerja

dalam grup untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, termasuk

keterampilan berpikir krisi dan analisis.

Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan

menggunakan aktivitas guided inquiry dapat dilihat pada Tabel 2.2 Proses

pembelajaran ini mencakup aktivitas guru dan siswa. Langkah-langkah model

Page 21: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri dari beberapa tahapan, yaitu introduction

(pembukaan), questioning (pertanyaan), planning (perencanaan), implementing

(pengimplementasian), concluding (penyimpulan), dan reporting (pelaporan).

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Guided Inquiry

Tahapan

Pembelajaran

Aktivitas

Guru Siswa

Introduction

(pembukaan)

Memperkenalkan dan mengarahkan

siswa terhadap topik yang akan

dipelajari.

Menemukan pengetahuan awal yang

dimiliki oleh siswa terhadap topik.

Menemukan kesalahan konsep yang

dimiliki oleh siswa.

1. Memperhatikan apa yang

disampaikan oleh guru

Questioning

(permasalahan)

Menuntun siswa merumuskan

permasalahan dan hipotesis.

Merumuskan permasalahan dan

hipotesis.

Planning

(perencanaan)

1. Menuntun siswa untuk

merencanakan eksperimen

dengan beberapa pertanyaan.

2. Apa bahan dan alat yang kalian

butuhkan?

3. Apa prosedur yang akan kalian

lakukan untuk mengumpulkan

data?

4. Bagaimana kalian melakukan

observasi dan merekam data?

1. Membuat prosedur

eksperimen.

2. Menentukan alat dan bahan

yang akan digunakan.

3. Menentukan teknik observasi

yang akan dilakukan.

4. Menentukan teknik merekam

data

Implementation

(pengimplentasian)

Menuntun siswa dalam

menggunakan alat dan bahan.

2. Menuntun siswa dalam melakukan

prosedur eksperimen.

3. Menuntun siswa dalam

mengobservasi dan merekam data.

Menggunakan alat dan bahan.

2. Melakukan prosedur eksperimen.

Melakukan kegiatan observasi dan

merekam data yang diperoleh.

Concluding

(penyimpulan)

Menuntun siswa untuk merumuskan

suatu kesimpulan berdasarkan bukti-

bukti yang di dapat dan hipotesis

yang telah dirumuskan.

Merumuskan suatu kesimpulan

berdasarkan bukti-bukti yang di

dapat dan hipotesis yang telah

dirumuskan.

Reporting

(pelaporan)

Menuntun siswa dalam melaporkan

hasil eksperimen yang telah

dilakukan melalui kegiatan diskusi.

Melaporkan hasil yang telah

diperoleh dalam bentuk makalah,

dan dipresentasikan kepada teman-

temannya dengan menggunakan

media (powerpoint, gambar)

D. Sikap, Pengalaman Belajar dan Persepsi terhadap Kimia

Sikap adalah kecenderungan untuk berpikir, merasakan atau bertindak

secara positif maupun negatif terhadap objek di lingkungan (Petty, 1995). Ahli

psikologi sosial membagi tiga komponen sikap: kognitif, afektif dan perilaku.

Komponen kognitif merupakan seperangkat kepercayaan terhadap atribut – atribut

Page 22: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

sikap terhadap objek tertentu dan penilaiannya didasarkan pada hasil paper-pencil

test (kuesioner). Komponen afektif termasuk di dalamnya perasaan tentang suatu

objek dan penilaiannya menggunakan hasil indikator psikologi (tingkat perasaan).

Yang terakhir, komponen perilaku menggambarkan cara seseorang bertindak

terhadap suatu objek dan penilaiannya ditentukan oleh hasil pengamatan secara

langsung (Eagly & Chaiken, 2003).

Terkait dengan kimia sebagai salah satu bagian dari ilmu sains, sikap

terhadap sains dipandang sebagai perasaan positif atau negatif tentang sains yang

menunjukkan gambaran luas terhadap kepercayaan tentang sains dan dinyatakan

sebagai hal penting karena mampu memprediksi perilaku yang relevan dengan

sains (Koballa & Crawley, 1985). Sikap siswa terhadap sains telah diteliti secara

luas. Kesimpulan umum yang telah direview menunjukkan bahwa (1) sains

dirasakan sulit dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan, (2) sains dirasakan

menjadi penyebab permasalahan sosial dan lingkungan, (3) sains lebih disukai

oleh siswa laki – laki daripada wanita, (4) minat terhadap sains menurun seiring

siswa berada pada jenjang sekolah menengah, (5) pandangan negatif lebih banyak

terhadap fisika sains daripada biologi sains (Ramsden, 1998).

Pengalaman belajar terhadap kimia dipertimbangkan sebagai segala sesuatu

pengalaman yang dihasilkan dari pembentukan kepercayaan tentang kimia

(dimana kepercayaan itu terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan) (Coll et

al., 2002).

Istilah persepsi sering disamakan artinya dengan sikap atau juga dibedakan

artinya dari sikap (Wells, 2003). Definisi persepsi perilaku adalah bagaimana

seseorang melihat dirinya dan juga perilaku orang lain (Peterson dan Yaakobi,

1979). Terdapat empat kategori persepsi terhadap sains yaitu (1) pandangan

terhadap guru sains, (2) pandangan terhadap kelas sains, (3) pandangan tentang

manfaat belajar sains, (3) pandangan tentang ilmuan sains (Yager & Yager, 1985).

E. Roadmap Penelitian

Peta jalan penelitian pengusul mengacu kepada renstra penelitian bidang

unggulan sosial dan humaniora dengan topik unggulan inovasi dan implementasi

Page 23: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

media, model dan teknik pembelajaran. Gambar 3.1 memberikah arah penelitian

yang telah dan hendak dicapai oleh peneliti terkait penelitian tentang pendekatan

Green Chemistry yang merupakan salah satu inovasi pembelajaran kimia berbasis

ramah lingkungan.

Studi pendahuluan terkait penelitian tentang pendekatan Green Chemistry

telah dilakukan oleh peneliti sejak tahun 2014. Di tahun pertama, riset yang

dilakukan adalah penelitian pengembangan bahan ajar mahasiswa dalam bentuk

Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berorientasi Green Chemistry. Kemudian, di

tahun berikutnya tahun 2015, peneliti menerapkan bahan ajar tersebut dalam

Gambar 3.1. Roadmap Penelitian Pengusul tentang Pendekatan Green Chemistry

perkuliahan kimia dasar di laboratorium dan didapatkan hasil bahwa pembelajaran

laboratorium berbasis Green Chemistry dapat mengubah orientasi nilai

lingkungan mahasiswa menjadi lebih bersifat homosentris dan ekosentris serta

meningkatkan keterampilan berpikir kreatifnya. Di tahun 2016, peneliti melalukan

penelitian research and development (R & D) tentang pengembangan modul

praktikum untuk perkuliahan kimia dasar dan larutan yang menerapkan prinsip –

prinsip Green Chemistry. Setelah dikembangkan, modul tersebut diterapkan

dalam pembelajaran untuk mengetahui keefektifannya terhadap pengetahuan

mahasiswa tentang K3 laboratorium. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

praktikum kimia dasar dan larutan yang berbasis pendekatan Green Chemistry

Page 24: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

dapat melatihkan K3 laboratorium kepada mahasiswa karena pemahaman

mahasiswa tentang K3 laboratorium terbukti meningkat.

Di tahun ini, peneliti ingin menggabungkan pembelajaran guided inquiry

dengan pendekatan Green Chemistry dan menginvestigasi pengaruhnya pada

sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia. Sebagai tahap awal

penelitian, peneliti telah melakukan observasi dan wawancara kepada mahasiswa

untuk mengetahui bagaimana sikap, pengalaman dan persepsi awal mahasiswa

terhadap kimia. Hasil pra penelitian tersebut akan menjadi bahan dalam

pengembangan bahan ajar guided inquiry. Selain itu, peneliti juga sedang

mempersiapkan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diadopsi ke dalam

bahasa Indonesia.

Page 25: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan. Berikut penjelasan setiap

tahapannya:

1. Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Tahap pertama dari penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar guided

inquiry dengan disisipkan prinsip – prinsip Green Chemistry. Bahan ajar yang

dikembangkan berupa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Gambar 4.1

menunjukkan setiap tahapan pengembangannya yang mengacu pada (Lee &

Owens, 2004).

Gambar 4.1. Tahapan Pengembangan LKM Guided Inquiry beorientasi

Pendekatan Green Chemistry

Studi Pendekatan

Green Chemistry

Analisis Materi

dan Kegiatan Lab

Analisis Sikap,

pengalaman, persepsi

1) Menyusun Kerangka dari Pengembangan LKM

2) Mengembangkan LKM yang sesuai dengan kerangka

Draf 1 DESAIN AWAL LKM

3). Meninjau dan perbaiki LKM

Telaah (teman sejawat)

Analisis & Revisi Draf 2

Validasi Ahli (Dosen Kimia)

Analisis & Revisi Draf 3

4) Mengimplementasikan LKM

Page 26: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

2. Tahap Pre-experimental Study

Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-experimental study dengan

menggunakan hanya satu kelompok penelitian tanpa adanya kelompok

pembanding (Creswell, 2012). Kelompok tersebut akan mendapatkan perlakuan

selama penelitian berupa pembelajaran kimia dengan menggunakan model guided

inquiry yang terintegrasi dengan pendekatan Green Chemistry. Langkah pertama

melakukan pengukuran sebagai uji awal, selanjutnya dikenakan perlakuan dalam

jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan uji akhir. Desain penelitian

digambarkan sebagai berikut:

O1 X O2

keterangan:

O1 adalah uji awal (pretest) untuk mengetahui sikap, pengalaman dan

persepsi awal mahasiswa terhadap kimia

O2 adalah uji akhir (posttest) untuk mengetahui sikap, pengalaman dan

persepsi mahasiswa terhadap kimia

X adalah Perlakuan kegiatan pembelajaran guided inquiry berbasis

pendekatan Green Chemistry

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan IPA FKIP Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018

tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

3. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPA semester

ganjil Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang mengampu mata kuliah

Kimia Dasar dan Larutan dengan fokus penelitian pada sikap, pengalaman

dan persepsi mahasiswa terhadap kimia

Page 27: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam ini, antara lain:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan dalam rangka memperoleh data

tentang keterlaksaan SAP dan aktivitas mahasiswa selama melakukan kegiatan

pembelajaran guided inquiry dengan Pendekatan Green Chemistry. Observasi

dilakukan oleh 2 pengamat yaitu asisten laboratorium dengan menggunakan

instrumen lembar pengamatan keterlaksanaan SAP dan lembar pengamatan

aktivitas mahasiswa.

2. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap, pengalaman

dan persepsi mahasiswa terhadap kimia sebelum dan sesudah pembelajaran

guided inquiry dengan pendekatan Green Chemistry. Kuesioner yang digunakan

terdapat dua jenis yaitu Chemistry Attitudes and Experiences Quesionnaire

(CAEQ) dan Chemistry Perception Questionnaire (CPQ). CAEQ dikembangkan

oleh (Coll et al., 2002) terdiri dari 35 item pernyataan. Sedangkan, CPQ

dikembangkan oleh (Wells, 2003) terdiri dari 35 item pernyataan. Skala yang

digunakan pada tiap kuesioner tersebut adalah skala likert lima poin yaitu sangat

setuju, setuju, ragu – ragu, setuju, sangat setuju. Kuesioner yang digunakan akan

melewati tahap validasi bahasa oleh Dosen Bahasa Inggris karena mengalami

proses alih bahasa.

D. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah:

1. Analisis Data Validasi Bahan Ajar

Bahan ajar yang dikembangkan kemudian dinilai (divalidasi) oleh dua orang

pakar pendidikan IPA menggunakan Instrumen Lembar Validasi Instrumen. Data

hasil penilaian dianalisis secara deskriptif.

Page 28: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Bahan Ajar

Interval Skor Kategori Penilaian

4,20 < Skor ≤ 5,00 Sangat Baik

3,40 < Skor ≤ 4,19 Baik

2,60 < Skor ≤ 3,39 Cukup

1,80 < Skor ≤ 2,59 Kurang

1,00 ≤ Skor ≤ 1,79 Sangat Kurang

(Diadaptasi dari (Riduwan, 2010))

2. Analisis Data Keterlaksanaan SAP

Pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dilakukan oleh 2 pengamat yang

sudah dilatih memberikan penilaian yang tepat . Kriteria setiap fase pembelajaran

dinilai dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom keterlaksanaan (ya atau

tidak) dan pada kolom penilaian (4 = “Sangat Baik”, 3 = “Baik”, 2 = “Kurang”, 1

= “Sangat Kurang”). Teknik analisis data secara deskriptif dengan teknik

persentase berikut.

Keterangan:

P = Persentase keterlaksanaan SAP

K = Jumlah aspek yang terlaksana

N = Jumlah keseluruhan aspek yang diamati

Penilaian keterlaksanaan SAP pada setiap fase, ditentukan dengan

membandingkan rata-rata skala penilaian yang diberikan kedua pengamat dengan

kriteria penilaian berikut.

Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Pengamatan Keterlaksanaan SAP

Interval Skor Kategori Penilaian

3,50 < Skor ≤ 4,00 Sangat Baik

2,50 < Skor ≤ 3,49 Baik

1,75 < Skor ≤ 2,49 Kurang

1,00 ≤ Skor ≤ 1,74 Sangat Kurang

(Diadaptasi dari (Riduwan, 2010))

100% x N

K

P

Page 29: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

3. Analisis Data Sikap, Pengalaman dan Persepsi terhadap Kimia

Besarnya perubahan sikap, pengalaman dan persepsi dianalisis dengan

rumus Hake (1999):

pre

prepost

S - 100%

S - Sg

Keterangan:

g (gain) = perubahan sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa

Spre = nilai pre-test (%)

Spost = nilai post-test (%)

Savinainen & Scott (2002) mengklasifikasikan gain yang diperoleh sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Kriteria Klasifikasi Nilai Gain

Interval Skor Kategori Gain

(g) > 0,7 Tinggi

0,7 ≥ (g) ≥ 0,3 Sedang

(g) < 0,3 Rendah (Sumber: (Savinainen & Scott, 2002))

Page 30: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BAB V

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Anggaran Biaya Penelitian

Rencana anggaran biaya untuk melakukan penelitian integrasi pendekatan

Green Chemistry ke dalam pembelajaran guided inquiry dan pengaruhnya

terhadap sikap, pengelaman dan persepsi mahasiswa pada kimia diperkirakan

sebesar Rp. 6.000.000 (Enam Juta Rupiah Rupiah). Adapun perincian anggaran

biaya penelitian sebagai berikut:

Tabel 5.1 Rincian Anggaran Biaya Penelitian

No Jenis Anggaran Biaya yang diusulkan

1 Honor Peneliti Rp. 1.550.000

2 Peralatan penunjang Rp. 1.150.000

3 Bahan Habis pakai Rp 800.000

4 Perjalanan Rp. 1.000.000

5 Lain-lain Rp. 1.500.000

Jumlah Rp. 6.000.000

B. Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun akademik 2017, yaitu antara bulan

Oktober 2017 sampai dengan Februari 2018 dengan alokasi waktu yang

dijabarkan pada Tabel 5.1.

Table 5.2. Jadwal Pelaksanaan penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Oktober

2017

Nopember

2017

Desember

2017

Januari

2018

Februari

2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi awal

2. Finalisasi

proposal

3. Pengembangan

&Validasi Modul

4. Pelaksanaan

penelitian

5. Analisis dan

Pembahasan

6. Kesimpulan

7. Pelaporan

8. Penggandaan

Laporan

Page 31: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

DAFTAR RUJUKAN

Afiyanti, N. A., Cahyono, E., & Soeprodjo. (2013). Keefektifan Inkuiri

Terbimbing Berorientasi Green Chemistry terhadap Keterampilan Proses

Sains. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8(1), 1281.

Anastas, P. T., Levy, I. J., & Parent, K. E. (2009). Green Chemistry Education.

ACS Symposium Series (Vol. 1011). https://doi.org/10.1021/bk-2009-

1011.fw001

Cakir, M. (2008). Constructivist Approach to Learning in Science and Their

Implication for Science Pedagogy: A literature review. International Journal

of Environmental and Science Education, 3(4), 193– 206.

Coll, R. K., Dalgety, J., & Salter, D. (2002). The Development of The Chemistry

Attitudes and Experiences Questionnaire (CAEQ). Chemistry Education

Research and Practice in Europe, 3(1), 19–32.

Council, N. R. (2000). Inquiry and the national science education standards: A

guide for teaching and learning. Washington DC: National Academy Press.

Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and

evaluating quantitative and qualitative research. Educational Research (Vol.

4). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Cukrowska, E., & Mina, G. (1999). Attitudes towards chemistry and their

relationship to student achievement in introductory chemistry courses. South

Africa Journal Chemical, 52(1), 8–14.

Development, C. centre. (2005). Integrated Curriculum for Secondary Schools

Curriculum Specifications, Chemistry form 4. Retrieved from

http://www.smkpp14.net/web_document/hsp_chemistry_f4.pdf

Douglas, E. P., & Chiu, C. (2012). Process-oriented Guided Inquiry Learning in

Engineering, 56(Ictlhe), 253–257.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.652

Eagly, A. H., & Chaiken, S. (2003). The psychology of attitudes. Fort Worth, TX:

Harcourt Brace Jovanovich.

Ekpete, O. A. (2012). Improving Students ’ Performance and Attitude towards

Chemistry through Problem-Based-Solving Techniques. International

Journal of Academic Research in Progressive Education and Development,

1(1), 167–174.

Haack, J., Hutchison, J. E., Kirchhoff, M. M., & Levy, I. J. (2005). Going Green:

Lecture Assignments and Lab Experiences for The College Curriculum.

Journal of Chemical Education, 82, 974–978.

Keselman. (2003). Supporting inquiry learning by promoting normative

Page 32: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

understanding of multivariable causality. Journal of Research in Science

Teaching, 40, 898–921. https://doi.org/10.1002/tea.10115

Khan, G. N., & Ali, A. (2012). Higher Secondary School Students ’ Attitude

towards Chemistry, 8(6), 165–169. https://doi.org/10.5539/ass.v8n6p165

Koballa, T. R., & Crawley, F. E. (1985). The influence of attitude on science

teaching and learning. School Science and Mathematics, 85, 222–232.

Lee, W. L., & Owens, D. L. (2004). Multimedia-based Instructional Design:

Computer-based. San Francisco: John Wiley & Sons.

Mageswary, K., Ismail., Z. H., & Norita, M. (2012). The Efficacy of a Green

Chemistry Laboratory-based Pedagogy: Changes in Environmental Values of

Malaysia Pre-service Teachers. International Journal of Science and

Mathematics Education, 10, 497–592.

Parrish, A. M. (2007). Toward The Greening of Our Mind: A New Special Topics

Course. Journal of Chemical Education, 84, 245–247.

Pedaste, M., Mäeots, M., Siiman, L. A., Jong, T. De, Zacharia, Z. C., &

Tsourlidaki, E. (2015). Phases of inquiry-based learning : Definitions and the

inquiry cycle. Educational Research Review, 14, 47–61.

https://doi.org/10.1016/j.edurev.2015.02.003

Pedaste, M., & Sarapuu, T. (2006). Developing an effective support system for

inquiry learning in a Web-based environment. Journal of Computer Assisted

Learning, 22(1), 47–62.

Petty, R. (1995). Attitude change. In A. Tesser (Ed.), Advanced social psychology.

New York: McGraw - Hill.

Rahmawanna, Adlim, & Halim, A. (2016). Pengaruh Penerapan Pendekatan

Chemo-Enterpreneurship (CEP) terhadap Sikap Siswa pada Pelajaran Kimia

dan Minat Berwirausaha. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(2), 113–117.

Ramsden, J. M. (1998). Mission impossible?: Can anything be done about

attitudes to science? International Journal of Science Education, 20, 125–

137.

Riduwan. (2010). Dasar - dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riyanti, Cahyono, E., & Haryani, S. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran

Konstruktivisme Beriorientasi Green Chemistry Materi Larutan Penyangga.

Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 2(1), 165–

171.

Salta, K., & Tzougraki, C. (2004). Attitude Towards Chemistry Among 11th

Grade Students in High Schools in Greece. Wiley Periodicals.

https://doi.org/10.1002/sce.10134

Page 33: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Sanger, M. (2009). How does inquiry-based instruction affect teaching majors’

views about teaching and learning science? Journal of Chemical Education,

85, 297–302.

Savinainen, A., & Scott, P. (2002). The Force Concept Inventory: A Tool for

Monitoring Student Learning. Journal of Physic Education, 1(37), 45–52.

Venkataraman, B. (2009). Education for sustainable development. … Science and

Policy for Sustainable Development, 2005–2014.

https://doi.org/10.2139/ssrn.1485401

Wells, R. R. (2003). The development of an instrument to assess Chemistry

Perceptions. Journal of advanced nursing. Texas Tech University.

https://doi.org/10.16953/deusbed.74839

Yager, R. E., & Yager, S. o. (1985). Changes in perceptions of science for third,

seventh, and eleventh grade students. Journal of Research in Science

Teaching, 22(4), 347–358.

Yunus, F. W., & Ali, Z. M. (2013). Attitude towards Learning Chemistry among

Secondary School Students in Malaysia. Journal of ASIAN Behavioural

Studies, 3(11), 1–11.

Page 34: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

LAMPIRAN

Lampiran 1: Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Honorarium Tim Peneliti

Honor Jumlah

Orang

Honor/jam

(Rp)

Waktu

(Jam/Minggu)

Minggu Total Honor

(1 tahun) (Rp)

Ketua Peneliti 1 orang 20,000 2 20 800,000

Anggota Peneliti 1 orang 15.000 2 20 600.000

Tenaga Laboran 1 orang 9.375 2 8 150.000

Sub Jumlah 1.550.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga

Satuan

(Rp)

Total

Biaya

(Rp)

Kertas A4 70gr Print dokumen 5 40,000 200.000

Boardmarker Untuk menulis di papan tulis 6 10,000 60.000

Tinta Spidol Isi Spidol boardmarker 3 15.000 45.000

Tinta printer Print dokumen 3 120,000 360,000

Materai Surat Pernyataan 2 7.500 15.000

CD RW Penggandaan penelitian 4 5.000 20.000

Kuota data Mengakses atau penelusuran

pustaka online

2 50,000 100.000

Sub jumlah 800.000

3. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga

Satuan

(Rp)

Harga

Peralatan

(Rp)

Alat praktikum

Neraca

Labu Ukur 100 mL

Klem

Statif

Corong Kaca

Untuk penunjang

kegiatan di

laboratorium

1

2

4

4

5

120.000

80.000

35.000

75.000

50.000

120.000

160.000

140.000

300.000

250.000

Bahan Praktikum

Soda kue

Asam Cuka 25%

Garam

Gula

Asam Sitrat

Garam Oksalat

Vitamin C

Untuk penunjang

kegiatan di

laboratorium

10 sachet

5 botol

1 kg

1 kg

5 sachet

250 gram

1

2.500

5.000

10.000

15.000

5.000

65.000

15.000

25.000

25.000

10.000

15.000

25.000

65.000

15.000

Sub Jumlah 1.150.000

Page 35: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

4. Perjalanan

Kegiatan Justifikasi Jumlah Harga

Satuan

Total

Biaya

Transport Perjalanan Peneliti ke

seminar internasional

2 (PP) 200.000 400.000

Akomodasi Penginapan selama

seminar

2 200.000 400.000

Konsumsi selama seminar 2 100.000 200.000

Sub Jumlah 1.000.000

5. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Jumlah Harga

Satuan

Total

Biaya

Pemakalah seminar

internasional

Mempublikasikan hasil

penelitian

1 1.000.000 1.000.000

Penggandaan

laporan

Penggandaan dan

penjilidan laporan

4 eks 25.000 100.000

Validasi Honor Validator 2 200.000 400.000

Sub Jumlah 1.500.000

Total Anggaran yang diperlukan 6.000.000

Page 36: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

1. Susunan Organisasi Tim Peneliti

No Nama / NIDN Instansi Asal Bidang

Keahlian

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian

Tugas

1 Arini Siti

Wahyuningsih/

0702088803

Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

Pembelajaran

Kimia, Green

Chemistry

4 jam/minggu Ketua

Peneliti

2 Noly Shofiyah/

0726038603

Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

Inovasi Model

Pembelajaran

(guided

inquiry)

2 jam/minggu Anggota

Penelitian

3 Faridhotul Mahasiswa

Pendidikan IPA

- 2 jam/minggu Laboran

Page 37: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti

BIODATA KETUA PENELITI

1. Identitas Diri

Nama : Arini Siti Wahyuningsih, M.Pd., M.Sc.

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan Fungsional : -

Jabatan Struktural : Dosen Tetap Yayasan

Prodi/ Fakultas : Pendidikan IPA/ FKIP

NIK : 215552

NIDN : 0702088803

Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 02 Agustus 1988

Alamat Rumah : Jl. Gedongan Gg 2 no. 54 Kota Mojokerto 61319

E-mail : [email protected]

Nomor Telepon/HP : 0857 5565 6554

Alamat Kantor : Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo.

2. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Negeri

Surabaya

Pascasarja Universitas

Negeri Surabaya

Science and

Mathematic Education

Curtin University,

Western Australia

-

Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Kimia MIPA -

Tahun Masuk- Lulus 2006-2010 2011-2015 -

Judul Skripsi/ Thesis Pengembangan

Chemistry Student Book

Berorientasi Somatis,

Audio, Visual,

Intelektual (SAVI) pada

Materi Pemisahan

Campuran Kelas VII

SMP

The Effect of Green

Chemistry Laboratory

Learning on Pre-

Service Chemistry

Teachers'

Environmental Value

Orientation and

Creative Thinking Skill

-

Nama Pembimbing Mukhlis, S.Pd., M.Pd Prof. Dr. Sri

Poedjiastoeti, M.Si.

Prof. Dr. Suyono, M.Pd

-

Page 38: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

3. Pengajaran

Daftar Mata Kuliah yang pernah diampu:

No. Nama Mata Kuliah sks Prodi

1. Kimia Dasar 3 Pendidikan IPA

2. Zat Energi 3 Pendidikan IPA

3. Belajar dan Pembelajaran 3 Pendidikan IPA

4. Asesmen 2 Pendidikan IPA

5. Metabolisme 3 Pendidikan IPA

6. AMDAL 2 Pendidikan IPA

7. Konsep Dasar IPA 3 PGSD

4. Penelitian

No. Judul Penelitian Tahun Publikasi

1. Pengembangan Chemistry Student

Book Berorientasi Somatis, Audio,

Visual, Intelektual (SAVI) pada

Materi Pemisahan Campuran Kelas

VII SMP

2010 Skripsi

2. The Effect of Green Chemistry

Laboratory Learning on Pre-Service

Chemistry Teachers' Environmental

Value Orientation and Creative

Thinking Skill

2015 Tesis

3. Pengembangan Modul Praktikum

Kimia Dasar Berbasis Green

Chemistry untuk Mahasiswa Calon

Guru IPA

2017 p-ISSN: 2407-2311

e-ISSN: 2527-7634

Jurnal Pena Sains Vol.

4, No. 1, April 2017

4. Penerapan Prinsip Green Chemistry

dalam Pengembangan Modul

Praktikum untuk Mata Kuliah Larutan

2017 Seminar nasional

Pendidikan FKIP

UMSIDA tahun 2017

4. Pengabdian kepada Masyarakat

No. Kegiatan Tahun Bukti

1. Pemilihan Jajanan Sehat dan

Permainan Ramah Anak

2017 Sertifikat Pemateri

Page 39: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

BIODATA ANGGOTA PENELITI

1. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Noly Shofiyah, M.Pd, M.Sc

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Jabatan Fungsional : -

4. NIP/NIK : 213369

5. NIDN : 0726038603

6. Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 26 Maret 1986

7. E-mail : [email protected]

8. Nomor Telepon/HP : 085648320268

9. Alamat Kantor : Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo

10 Nomor Telepon/Faks : 0318945444/0318949333

12 Mata Kuliah yang Diampu : - Gerak dan Perubahan

- Asesmen

- Filsafat Sains

- IPA Sekolah

2. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Negeri

Surabaya

- Universitas Negeri

Surabaya (Dual

Degree)

- Curtin University

Bidang Ilmu Pendidikan Fisika Pendidikan Sains/ Master

of Science

Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2010-2013

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Penerapan Pembelajaran

IPA Terpadu Dengan

Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

terhadap Pemahaman

Konsep dan Kinerja

Siswadi SMP Negeri 19

Surabaya

Fostering Student’s

Scientific Reasoning

Through 5E Model of

Instruction on Tenth

Grade Student of Physics

Class in SMAN 15

Surabaya.

Nama Pembimbing/

Promotor

Eko Hariyono, M.Pd Prof. Budi Jatmiko, M.Pd

Dr. Z. A. Imam Supardi,

M.S

.

Page 40: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Rp)

1 2015 Remediasi Miskonsepsi Konsep Gerak

dan Gaya Melalui Penerapan Model

Pembelajaran 7E Pada Mahasiswa

Calon Guru IPA Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo

Umsida 2.000.000

2 2015 Identifikasi Awal Literasi Sains

Mahasiswa IPA pada Konsep IPA

Mandiri -

3 2016 Pengembangan Buku Ajar

Pembelajaran IPA I Untuk Melatih

Kecakapan Mengajar Mahasiswa

Umsida 4.000.000

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Rp)

1 2016 Ibm Bagi Guru Taman Kanak-Kanak

Melalui Pelatihan Pembuatan Pop Up

Book Sebagai Media Pembelajaran

Sains

Umsida 4.000.000

5. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Ta

hun

1 Deskripsi Literasi Sains Awal

Mahasiswa Pendidikan IPA pada

Konsep IPA

Jurnal Pedagogia,

FKIP Umsida

Volume 4

No. 2, Tahun

2015.

2 Remediasi Miskonsepsi Konsep

Gerak Dan Gaya Melalui Penerapan

Model Pembelajaran 7e (Learning

Cycle) Pada Mahasiswa Calon Guru

IPA Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo

Jurnal Sains dan

Pendidikan Fisika,

FMIP, UNM

Volume 12, No. 2

Agustus 2016

Page 41: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Seminar Nasional Pendidikan

Sains 2016 “Mengubah Karya

Akademik Menjadi Bernilai

Ekonomi Tinggi”

Studi Literatur:

Pentingnya Guru

Mengetahui “What

Students Already

Know”

23 Januari 2013,

Universitas Negeri

Surabaya

Page 42: USULAN RISET TERAPAN INSTITUSI - apra.umsida.ac.id

Lampiran 4. Surat Pernyataan Peneliti