USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan...

116
i USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT KARUNG GABAH DALAM RANGKA PERBAIKAN POSTUR KERJA DI PENGGILINGAN PADI ( Studi Kasus : Penggilingan Padi di Sragen ) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BAYU PUTUT TRI NUGROHO I 1307030 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan...

Page 1: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

i

USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT KARUNG GABAH DALAM RANGKA PERBAIKAN

POSTUR KERJA DI PENGGILINGAN PADI ( Studi Kasus : Penggilingan Padi di Sragen )

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAYU PUTUT TRI NUGROHO

I 1307030

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

ii

LEMBAR PENGESAHAN

USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT KARUNG GABAH DALAM RANGKA

PERBAIKAN POSTUR KERJA DI PENGGILINGAN PADI

( Studi Kasus : Penggilingan Padi di Sragen )

S K R I P S I

oleh :

BAYU PUTUT TRI NUGROHO I 1307030

Telah disidangkan di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dan diterima guna memenuhi persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Teknik.

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 13 September 2012

Tim Penguji :

1. Taufiq Rochman, STP, MT ( ) NIP . 19701030 199802 1 001

2. Irwan Iftadi, ST, M.Eng ( ) NIP . 19700404 199603 1 002

3. Rahmaniyah Dwi Astuti, ST, MT ( ) NIP . 19760122 199903 2 001

4. Pringgo Widyo Laksono, ST, MT ( ) NIP. 1791103 200501 1 003

Mengetahui, Mengesahkan, Ketua Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi Non Reguler

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT NIP. 19711104 199903 1 001 NIP. 19791005 200312 1 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

iii

SURAT PERNYATAAN

ORISINILITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Teknik UNS yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Bayu Putut Tri Nugroho

NIM : I 1307030

Judul TA : Usulan Rancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Karung

Gabah Dalam Rangka Perbaikan Postur Kerja Di Penggilingan

Padi( Studi Kasus : Penggilingan Padi Di Sragen )

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir atau Skripsi yang saya susun

tidak mencontoh atau tidak melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika

terbukti Tugas Akhir yang saya susun tersebut merupakan hasil plagiat dari orang

lain maka Tugas Akhir yang saya susun tersebut dinyatakan batal dan gelar yang

saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila

dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup

menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 22 Oktober 2012

Bayu Putut T N I 1307030

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi ini

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang selalu dan tidak henti-hentinya melimpahkan segala

rahmat, nikmat, anugerah, kesempatan serta ilmu yang berguna sehingga

penulis dapat menuntaskan pendidikan kesarjanaan ini dengan baik dan

lancar.

2. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan do’a,kasih sayang,

semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik

3. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik

Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Taufiq Rochman, ST, MT selaku Dosen Pembimbing I dan bapak

Irwan Iftadi, ST, M.Eng, terima kasih atas segala bimbingan, bantuan,

arahan dan kesabaran Bapak selama penyelesaian Laporan Skripsi ini.

5. Ibu Rahmaniyah Dwi Astuti, ST, MT dan bapak Pringgo Widyo Laksono,

ST selaku Dosen Penguji, terima kasih atas masukan dan perbaikan untuk

Laporan Skripsi ini.

6. Bapak Wakhid A. Jauhari, ST, MT selaku koordinator Tugas Akhir yang

telah membantu mempermudah pelaksanaan Skripsi ini.

7. Dosen-dosen Teknik Industri yang memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Para staf dan karyawan Jurusan Teknik Industri, atas segala kesabaran dan

pengertiannya dalam memberikan bantuan dan fasilitas demi kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman Teknik Industri angkatan 2007, terima kasih atas

semangat,kekompakan serta bantuan selama ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

vi

10. Teman-teman kos Salman terima kasih telah memberikan semangat dalam

pengerjaan skripsi. Semoga persahabatan tetap terus terjaga.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik, masukan dan saran yang membangun untuk

penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih

dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

vii

ABSTRAK Bayu Putut Tri Nugroho, NIM: I1307030. USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT KARUNG GABAH DALAM RANGKA PERBAIKAN POSTUR KERJA DI PENGGILINGAN PADI. ( STUDI KASUS : PENGGILINGAN PADI DI SRAGEN ). Tugas Akhir. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, September 2012

Proses pemindahan karung gabah di penggilingan padi di Sragen masih ditangani tanpa alat bantu. Jarak antar stasiun 10 meter dan berat karung gabah yang dipindahkan 40 kg. Berdasarkan kuisioner Bordic Body Map yang diberikan pada pekerja, diketahui rata-rata keluhan rasa sakit terbesar pada bagian leher, lengan atas kiri, lengan atas kanan, punggung, pinggang, paha kiri, paha kanan, betis kiri, betis kanan.

Usulan rancangan troli sebagai alat bantu angkut karung gabah dilakukan dengan menganalisis postur kerja dengan metode REBA, kemudian menentukan dimensi anthropometri untuk menentukan dimensi troli yang akan dirancang. Berdasarkan pemodelan hasil rancangan dengan gambar 3D kemudian dilakukan perhitungan dengan metode REBA, bahwa usulan rancangan troli sebagai alat bantu angkut karung gabah dapat memberikan perbaikan postur kerja. Hasil skor REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi setelah perancangan adalah 6 artinya memiliki level resiko sedang.

Kata kunci : nordic body map, anthropometri, REBA, ergonomi, troli sebagai alat bantu angku karung gabah. xvii + 100 halaman ; 52 gambar; 24 tabel; 36 lampiran; Daftar Pustaka : 11 (1989-2010).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

viii

ABSTRACT Bayu Putut Tri Nugroho, NIM: I1307030. THE PROPOSAL OF THE TROLLEY DESIGN AS AN AID FOR TRANSPORTING RICE SACKS RESULTS IN IMPROVEMENT OF WORK POSTURES IN A RICE MILL. (Case Study: a rice mill in Sragen). Thesis. Surakarta: Program Study of Industrial Engineering Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, September 2012.

The process of transporting rice sacks in a rice mill in Sragen area is still held manually without transporting aid. The distance between two stations is 10 meters and the sacks weigh 40 kilograms. According to the Bordic Body Map questionnaires handed out to the workers, their complaint is about pain in neck area, upper left arm, upper right arm, back, waist, left thigh, right thigh, left calf, and right calf.

The proposal of the trolley design as an aid for transporting rice sacks is accomplished by analyzing work postures using REBA method, then deciding the anthropometry dimension to decide the dimension of the trolley design. According to the 3D (three dimensional) picture of the design, which is then supported by the calculation result using REBA method, it is found that the design of trolley as an aid for transporting rice sacks results in improvement of work postures. The highest score of REBA before the design is 10, which represents high risk level, while the score after the design is 6, represents average risk level. Keywords : nordic body map, anthropometry, REBA, ergonomics, trolley as an aid for transporting rice sacks. xvii + 100 pages ; 52 drawings; 24 tables; 36 appendixes; Reference : 11 (1989-2010).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA ILMIAH........................ iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................. iv

KATA PENGANTAR........................................................................................ v

ABSTRAK.......................................................................................................... vii

ABSTRACT........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………............... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii BAB I PENDAHAULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………….............. I-1

1.2 Perumusan Masalah………………………………………............... I-3

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………................... I-3

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………..................... I-3

1.5 Batasan Masalah…………………………………………................ I-4

1.6 Asumsi Penelitian………………………………………….............. I-4

1.7 Sistematika Penulisan……………………………………................ I-4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Perusahaan............................................................ II-1

2.2 Ergonomi............................................................................................ II-2

2.3 Nordic Body Map............................................................................... II-3

2.4 Manual Material Handling................................................................. II-4

2.4.1 Faktor Resiko Dalam Pemindahan Material.......................... II-5

2.4.2 Penyelesaian Pemindahan Material Secara Teknis................ II-6

2.4.3 Rekomendasi Batas Beban yang Boleh Diangkat................. II-7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

x

2.4.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi

Manual Material Handling.................................................. II-8

2.4.5 Faktor Resiko Sikap Kerja Terhadap Gangguan

Musculoskeletal..................................................................... II-10

2.4.6 Penanganan Resiko Kerja Manual Material Handling......... II-13

2.5 Rapid Entire Body Assessment ( REBA )........................................ II-14

2.6 Anthropometri Dalam Ergonomi.......................................................... II-22

2.6.1 Pengertian Anthropometri........................................................ II-22

2.6.2 Dimensi Anthropometri........................................................... II-25

2.7 Perancangan Dengan Metode Rasional............................................. II-27

2.7.1 Clarifying Objectives............................................................. II-27

2.7.2 Establishing Function............................................................ II-28

2.7.3 Performance Specification.................................................... II-28

2.8 Mekanika Kontruksi.......................................................................... II-28

2.8.1 Statika.................................................................................... II-29

2.8.2 Gaya...................................................................................... II-30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Identifikasi Masalah............................................................... III-2

3.1.1 Studi Literatur……………………………………………... III-2

3.1.2 Studi Lapangan……………………………………………. III-3

3.1.3 Perumusan Masalah………………………………………... III-3

3.1.4 Tujuaan Penelitian…………………………………………. III-3

3.1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………. III-3

3.2 Tahap Pengumpulan Data…………………………………………. III-4

3.2.1 Dokumentasi Postur kerja …………………………………. III-4

3.3.2 Data Anthropometri Operator...................................................... III-4

3.3.3 Data Anthropometri Operator……………………………… III-4

3.3 Tahap Pengolahan Data……………………………………………. III-4

3.3.1 Perhitungan Nilai Nordic Body Map………………………. III-4

3.3.2 Penilaian Postur kerja dengan Metode REBA…………….. III-4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xi

3.4 Tahap Perancangan………………………………………………… III-4

3.4.1 Penyusunan Konsep Perancangan…………………………. III-4

3.4.2 Penentuan Spesifikasi Perancangan……………………….. III-5

3.4.3 Perhitungan Teknik………………………………………... III-6

3.4.4 Estimasi Biaya Perancangan………………………………. III-6

3.4.5 Pemodelan Hasil Rancangan dengan Gambar 3D………… III-6

3.4.6 Penilaian Postur Kerja Perancangan dengan Metode REBA. III-7

3.5 Tahap Analisis dan Interpetasi Hasil………………………………. III-7

3.6 Tahap Kesimpulan dan Saran……………………………………… III-7

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data........................................................................... IV-1

4.1.1 Dokumentasi Postur Kerja..................................................... IV-1

4.1.2 Data Anthropometri Operator................................................ IV-3

4.2 Pengolahan Data................................................................................ IV-3

4.2.1 Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA..................... IV-3

4.3 Tahap Perancangan............................................................................ IV-15

4.3.1 Penyusunan Konsep Perancangan.......................................... IV-15

4.3.2 Penentuan Spesifikasi Perancangan....................................... IV-20

4.3.3 Perhitungan Teknik................................................................ IV-28

4.3.4 Estimasi Biaya Rancangan..................................................... IV-33

4.3.5 Pemodelan Hasil Rancangan Dengan Gambar 3D................. IV-34

4.3.6 Penilaian Postur Kerja Perancangan Dengan Metode REBA IV-37

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Analisis Hasil Penelitian…………………………………………… V-1

5.1.1 Analisis Penilaian REBA Terhadap Aktivitas

Operator Dalam Membawa Karung Gabah dari

Penimbangan Menuju Penggilingan………………………. V-1

5.1.2 Analisis Rancangan Troli Alat Bantu Angkut Gabah…….. V-2

5.1.3 Analisis Kekuatan Rangka………………………………... V-4

5.1.4 Analisis Penentuan Bahan dan Biaya……………………... V-5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xii

5.1.5 Analisis Hasil Rancangan dengan Gambar 3D

dan Perbandingan Postur Kerja…………………………… V-5

5.2 Interpretasi Hasil Penelitian……………………………………….. V-6 BAB VI Kesimpulan dan Saran……………………………………………... VI-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tindakan yang Harus Dilakukan Sesuai Dengan Batas Angkat . II-7

Tabel 2.2 Tindakan yang Harus Dilakukan Sesuai Dengan Batas Angkat . II-8

Tabel 2.3 Skor Pergerakan Punggung ......................................................... II-16

Tabel 2.4 Skor Pergerakan Leher ................................................................ II-16

Tabel 2.5 Skor Postur Kaki ......................................................................... II-17

Tabel 2.6 Skor Pergerakan Lengan Atas ..................................................... II-17

Tabel 2.7 Skor Pergerakan Lengan Bawah ................................................. II-18

Tabel 2.8 Skor Pergelangan Tangan ........................................................... II-18

Tabel 2.9 Tabel REBA A ............................................................................ II-19

Tabel 2.10 Tabel REBA B ............................................................................ II-19

Tabel 2.11 Tabel REBA C ............................................................................ II-20

Tabel 2.12 Load/Force .................................................................................. II-20

Tabel 2.13 Coupling ...................................................................................... II-20

Tabel 2.14 Activity ......................................................................................... II-21

Tabel 2.15 Level Resiko dan Tindakan ......................................................... II-22

Tabel 4.1 Tabel Anthropometri Operator .................................................... IV-3

Tabel 4.2 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.2 ...................................... IV-6

Tabel 4.3 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.2 ...................................... IV-7

Tabel 4.4 REBA Skor C untuk Gambar 4.2 ................................................ IV-8

Tabel 4.5 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.4 ...................................... IV-11

Tabel 4.6 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.4 ...................................... IV-12

Tabel 4.7 REBA Skor C untuk Gambar 4.4 ................................................ IV-13

Tabel 4.8 Hasil Penilian Skor REBA Pada Semua

Aktivitas Pengangkutan Gabah dari Penimbangan

Menuju Penggilingan .................................................................. IV-15

Tabel 4.9 Penjabaran Kebutuhan Perancangan ........................................... IV-17

Tabel 4.10 Performance Specification Perancangan Troli ............................ IV-20

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Dimensi Troli ........................... IV-23

Tabel 4.12 Estimasi Biaya Material .............................................................. IV-33

Tabel 4.13 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.28 .................................... IV-38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xiv

Tabel 4.14 Skor REBA Grup B Untuk Gambar 4.28 ................................... IV-40

Tabel 4.15 REBA Skor C untuk Gambar 4.28 .............................................. IV-41

Tabel 4.16 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.30 .................................... IV-43

Tabel 4.17 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.30 .................................... IV-45

Tabel 4.18 REBA Skor C untuk Gambar 4.30 .............................................. IV-46

Tabel 4.19 Hasil Penilian Skor Reba Pada Semua

Aktivitas Pengangkutan Gabah ................................................... IV-47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nordic Body Map........................................................................ II-4

Gambar 2.2 Range Pergerakan Punggung....................................................... II-16

Gambar 2.3 Range Pergerakan Leher.............................................................. II-16

Gambar 2.4 Range Pergerakan Kaki ….…………………………………….. II-17

Gambar 2.5 Range Pergerakan Lengan Atas................................................... II-18

Gambar 2.6 Range Pergerakan Lengan Bawah............................................... II-18

Gambar 2.7 Range Pergerakan Pergelangan Tangan....................................... II-19

Gambar 2.8 Langkah-langkah Perhitungan Metode REBA............................ II-21

Gambar 2.9 Anthropometri untuk Perancangan Produk atau Fasilitas............ II-25

Gambar 2.10 Tumpuan Rol................................................................................ II-29

Gambar 2.11 Tumpuan Sendi............................................................................ II-29

Gambar 2.12 Tumpuan Jepit.............................................................................. II-30

Gambar 2.13 Sketsa Prinsip Statika Kesetimbangan......................................... II-31

Gambar 2.14 Sketsa Shearing Force Diagram................................................... II-31

Gambar 2.15 Sketsa Normal Force.................................................................... II-31

Gambar 2.16 Sketsa Moment Bending (+)......................................................... II-32

Gambar 2.17 Landasan Sketsa Moment Bending (-).......................................... II-32

Gambar 2.18 Landasan Arah Kanan.................................................................. II-32

Gambar 2.19 Landasan Arah Kiri...................................................................... II-32

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian.................................................................. III-1

Gambar 4.1 Aktivitas Operator Bagian Penimbangan Sampai Penggilingan... IV-1

Gambar 4.2 Operator Mengangkat Gabah dari Penimbangan

Menuju Penggilingan.................................................................... IV-4

Gambar 4.3 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total............................................. IV-9

Gambar 4.4 Operator Mengangkat Gabah Menuju ke Penggilingan............... IV-9

Gambar 4.5 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total............................................ IV-14

Gambar 4.6 Clarifying Objectives Perancangan.............................................. IV-18

Gambar 4.7 Function Analysis Perancangan.................................................... IV-18

Gambar 4.8 Sub Fungsi Dasar Perancangan.................................................... IV-19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xvi

Gambar 4.9 Rangka Troli................................................................................. IV-24

Gambar 4.10 Besi Pipa Pegangan Troli............................................................. IV-24

Gambar 4.11 Roda Troli..................................................................................... IV-25

Gambar 4.12 Tuas Pengangkat Pompa Hidrolik................................................ IV-25

Gambar 4.13 Landasan Gabah........................................................................... IV-25

Gambar 4.14 Gambar 2D Tampak Samping...................................................... IV-26

Gambar 4.15 Gambar 2D Tampak Depan......................................................... IV-26

Gambar 4.16 Gambar 3D Tampak Depan......................................................... IV-27

Gambar 4.17 Gambar 3D Tampak Samping...................................................... IV-27

Gambar 4.18 Gambar 3D Tampak Belakang..................................................... IV-27

Gambar 4.19 Gambar 3D Tampak Atas............................................................ IV-28

Gambar 4.20 Gambar 3D Troli.......................................................................... IV-28

Gambar 4.21 Rangka Troli……………………………………………………. IV-29

Gambar 4.22 Reaksi Gaya-gaya Pada Rangka................................................... IV-29

Gambar 4.23 Diagram Momen Bending............................................................ IV-31

Gambar 4.24 Penampang Besi Stall Rangka Troli............................................. IV-31

Gambar 4.25 Rangka Troli................................................................................. IV-32

Gambar 4.26 Tahapan Cara Kerja Troli............................................................. IV-34

Gambar 4.27 Gambar Sudut Postur Kerja Setelah Perancangan....................... IV-35

Gambar 4.28 Operator Membawa Gabah dari Timbangan ke Troli.................. IV-37

Gambar 4.29 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total............................................. IV-41

Gambar 4.30 Operator Menaruh Gabah dari Penimbangan ke Troli................. IV-42

Gambar 4.31 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total……………………………. IV-46

Gambar 4.32 Perbandingan Postur Kerja……………………………………… IV-48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Nordic Body Map dan Form Pengukuran

Data anthropometri ........................................................................ L1

Lampiran 2 Penilaian REBA Pada Aktivitas Sebelum Perbaikan .................... L2

Lampiran 3 Penilaian REBA Pada Pemodelan Aktivitas Setelah Perbaikan .... L3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dan perumusan masalah

yang akan diangkat, tujuan, dan manfaat dari penelitian. Selanjutnya diuraikan

mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam membahas

permasalahan dan sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian ini.

I.1 Latar Belakang

Pemindahan bahan secara manual apabila tidak tidak dilakukan secara

ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri

( industrial accident ) yang disebut sebagai “ Over exertion – lifting and carrying

“ yaitu kerusakan pada jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang

berlebihan ( Nurmianto, 2004 ). Penanganan material di industri sampai saat ini

masih ada yang dilakukan secara manual. Pekerjaan penanganan material secara

manual (Manual Material Handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan,

mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain

karyawan di industri ( Muslimah, dkk. 2006 ). Pemilihan manusia sebagai tenaga

kerja dalam melakukan kegiatan penanganan material bukanlah tanpa sebab,

penanganan material secara manual memiliki suatu keuntungan yaitu fleksibel

dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban pada ruang

terbatas dan pekerjaan yang tidak beraturan.

Penggilingan padi merupakan proses produksi yang penting yang berada di

Sragen karena sebagian besar penduduk di Sragen bekerja sebagai petani sehingga

jasa penggilingan padi sangat berguna untuk menggilingankan padi petani. Pada

musim panen padi, penggilingan padi melalukan jam tambahan semula dari pukul

14.00-17.00 pada hari Senin, Rabu, Sabtu maka untuk musim panen ditambah

menjadi setiap hari dari pukul 08.00-17.00. Saat ini, bentuk sistem proses

produksi pada penggilingan padi ini masih tradisional, hal ini dapat dilihat dari

pengerjaan proses produksinya yang sebagian besar masih ditangani secara

manual, dalam artian masih banyak menggunakan tenaga manusia.

Pada Penggilingan di Sragen terdapat dua stasiun kerja dalam proses

produksinya. Stasiun kerja tersebut merupakan stasiun penimbangan dan stasiun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

I - 2

penggilingan. Pada stasiun penimbangan terjadi proses penimbangan karung

gabah sebelum gabah dibawa ke stasiun penggilingan. Gabah yang telah

ditimbang kemudian dibawa ke stasiun penggilingan yang mana pada stasiun ini

terdapat 2 mesin yang digunakan untuk menggiling padi. Mesin pertama

digunakan untuk memisahkan gabah dari sekam dan pada mesin kedua digunakan

mengolah hasil pada mesin pertama. Hasil dari penggilingan ini berupa beras dan

bekatul.

Aktifitas pemindahan karung gabah dari stasiun penimbangan menuju

stasiun penggilingan merupakan aktifitas yang paling berat. Hal ini disebabkan

karena rata-rata berat karung gabah yang dibawa adalah 40 kg setiap kali karung

gabah diangkat dan dipindahkan sehingga beban kerjanya menjadi besar , jarak

dari stasiun penimbangan ke mesin sekitar 10 meter, operator setiap kali aktifitas

dalam mengangkat dan memindahkan karung gabah sebanyak satu karung gabah

apabila karung kabah sudah menumpuk banyak maka operator harus bolak-balik

membawa gabah, dalam sehari operator dalam memindahkan karung gabah

mencapai 20 kali pada hari diluar musim panen dan untuk musim panen operator

dapat 80 kali bolak balik dalam memindahkan karung gabah, operator tidak

menggunakan alat bantu untuk mengangkat dan memindahkan karung gabah.

Dalam melalukan proses pemindahan karung gabah dari stasiun timbangan ke

stasiun penggilingan operator merasakan kesulitan dan keluhan-keluhan serta

nyeri pada tubuh terutama pada musim panen padi yang mana pekerja lebih

banyak menguras tenaga. Keluhan dan rasa nyeri yang dirasakan oleh operator

pada bagian Leher, Lengan atas kiri, Lengan atas kanan, Punggung, Pinggang,

Paha kiri, Paha kanan, Betis kiri, Betis kanan berdasarkan kuisioner nordic body

map yang diberikan kepada operator yang bekerja pada penggilingan padi ini dan

operator selalu memakai kain selendang yang dililitkan pada pinggangnya yang

digunakan untuk menahan pinggangnya pada saat mengangkat karung gabah. Jika

hal ini terus dibiarkan, maka akan dapat memberikan dampak negatif, baik bagi

perusahaan maupun bagi operator tersebut, misalkan berkurangnya produktivitas

kerja, timbulnya rasa sakit pada operator baik yang bersifat sementara maupun

permanen, meningkatnya kemungkinan terjadi kecelakaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

I - 3

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka perlu dilakukan suatu

penelitian yang dapat menghasilkan suatu rancangan alat angkut sebagai peralatan

untuk memindahkan karung gabah dari stasiun penimbangan ke stasiun

penggilingan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi dan anthropometri

operator berdasarkan metode REBA. Rapid Entire Body Assessment ( REBA )

adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat

digunakan untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan,

pergelangan tangan dan kaki seorang operator (McAtamney dan Hignett, 2000).

Metode ini dipilih karena berdasarkan hasil kuisoner, keluhan yang dialami

pekerja sebagian besar terjadi pada anggota tubuh bagian atas dan tubuh bagian

bawah. Sehingga aktivitas gerakan menjadi lebih baik dan dapat mengurangi

gangguan pada sistem musculoskeletal.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan dari penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana merancang

troli angkut karung gabah dalam rangka perbaikan postur kerja penggilingan padi

di Sragen.

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah

merancang troli angkut karung gabah berdasarkan pendekatan anthropometri

pekerja penggilingan padi di Sragen.

I.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah menghasilkan

rancangan alat bantu kerja dalam pengangkatan karung gabah ke dalam mesin

penggiling berdasarkan anthropometri tubuh pekerja sehingga meningkatkan

kenyamanan dan mengurangi keluhan musculoskeletal pada operator dan

meningkatkan produktivitas pada penggilingan padi di Sragen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

I - 4

I.5 Batasan Masalah

Agar penelitan ini tidak terlalu luas topik pembahasannya maka diperlukan

adanya pembatasan masalah, adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Pengukuran anthropometri dilakukan terhadap 2 pekeja di penggilingan

padi.

2. Hasil penelitian berupa desain 3D.

I.6 Asumsi – Asumsi

1. Metode kerja pada Penggilingan padi di Sragen tidak mengalami perubahan

selama penelitian.

2. Posisi postur tubuh operator selalu sama dalam setiap perulangan aktivitas.

I.7 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang

diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.

Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab seperti

dijelaskan, di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : STUDI PUSTAKA

Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan dan teori-

teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam penyelesaian

masalah terkait langsung dengan metode penelitian digunakan sebagai

kerangka pemecahan masalah. Pencarian sumber informasi tersebut

dapat buku, jurnal penelitian, sumber literatur lain, dan studi terhadap

penelitian terdahulu.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan,

selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir dalam melakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

I - 5

penelitian dari awal sampai penelitian selesai dalam bentuk flow

chart.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi tentang data-data / informasi yang diperlukan dalam

menganalisis permasalahan yang ada serta pengolahan data dengan

menggunakan metode yang telah ditentukan

BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Analisis berisi penjelasan dari output yang didapatkan pada tahapan

pengumpulan dan pengolahan data dan interpretasi hasil.

BAB VI : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengolahan

data dan analisis yang telah dilakukan serta rekomendasi yang

diberikan untuk perbaikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas gambaran umum Penggilingan padi di Sragen yang

merupakan tempat peneliti mengamati sistem yang berlangsung di dalamnya dan

teori-teori yang digunakan dalam penelitian, sebagai landasan dan dasar

pemikiran untuk membahas serta menganalisa permasalahan yang ada.

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

Penggilingan padi di Sragen merupakan salah satu tempat selep gabah yang

berada di kelurahan patihan. Penggilingan padi di Sragen didirikan sekitar taun

1970an dan sudah mengganti mesin selep sebanyak 3 kali semenjak didirikan.

Penggilingan padi ini buka setiap 3 hari dalam seminggu yaitu hari senin, rabu,

sabtu dan dimulai pukul 14.00 sampai 17.00 WIB tergantung dari banyaknya yang

menggilingkan gabah. Untuk musim panen jasa penggilingan ini lebih ramai

dibanding diluar musim panen dan jam kerjanya ditambah menjadi setiap hari

mulai pukul 08.00-17.00. Penggilingan padi di Sragen ini terletak di dukuh Pasar

Ayu desa Patihan Sidoharjo Sragen.Penggilingan padi ini cukup strategis karena

berada ditengah tengah desa dan berada disamping jalan utama desa Patihan.

Penggilingan padi ini memperkerjakan 2 orang laki-laki yang berasal dari daerah

sekitar yang bernama bapak Sriyono yang berumur 35 tahun dan bapak Men yang

berumur 38 tahun.

Urutan dari proses penggilingan gabah ini terdiri dari 3 tahap, tahap pertama

tahap penimbangan gabah yang mana fungsi dari penimbangan gabah ini adalah

untuk menghitung biaya dari jasa penggilingan , setiap kilogram jasa pengilingan

dihargai Rp.200,00. Tahap kedua adalah tahap pemisahan sekam(berambut) dari

gabah menggunakan mesin dompeng, mesin dompeng ini digerakan menggunakan

tenaga diesel dan proses penggilingan pada mesin ini sebanyak 2 kali, hasil dari

mesin ini berupa beras yang masih bercampur dengan bekatul. Tahap ketiga yaitu

tahap pemisahan bekatul hasil dari proses pada mesin pertama, mesin yang

digunakan adalah mesin kubuta, mesin ini juga digerakan dengan tenaga diesel

.Proses penggilingan ini sebanyak 2 kali sehingga beras hasil dari proses ini

menjadi bersih dan terpisah dari bekatul, bekatul hasil dari penggilingan ini milik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-2

dari orang yang menggilingkan.Untuk berambut hasil proses dari mesin pertama

milik pihak penggilingan padi.

2.2 Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon yang berarti “kerja” dan

nomos yang berarti “hukum alam”. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi

tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara

anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan

(Nurmianto, 2004). Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk

memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan

manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan

bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan

melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 2006).

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun

(design) ataupun rancang ulang (redesign) (Nurmianto, 2004). Hal ini dapat

meliputi perangkat keras seperti perkakas kerja, bangku kerja, kursi, pegangan alat

kerja, sistem pengendali, alat peraga, jalan/ lorong, pintu, jendela dan lain-lain.

Sedangkan secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah (Tarwaka, 2004):

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,

mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,

mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan

jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak

produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,

ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan

sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi

Suatu pengertian yang lebih komprehensif tentang ergonomi pada pusat

perhatian ergonomi adalah terletak pada manusia dalam rancangan desain kerja

ataupun perancangan alat kerja. Berbagai fasilitas dan lingkungan yang dipakai

manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuannya adalah merancang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-3

benda-benda fasilitas dan lingkungan tersebut, sehingga efektivitas fungsionalnya

meningkat dan segi-segi kemanusiaan seperti kesehatan, keamanan, dan

kepuasan dapat terpelihara. Terlihat disini bahwa ergonomi memiliki 2 aspek

sebagai contohnya yaitu efektivitas sistem manusia didalamya dan sifat

memperlakukan manusia secara manusia. Mencapai tujuan-tujuan tersebut,

pendekatan ergonomi merupakan penerapan pengetahuan-pengetahuan terpilih

tentang manusia secara sistematis dalam perancangan sisten-sistem manusia

benda, manusia-fasilitas dan manusia lingkungan. Dengan lain perkataan

ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia dalam berinteraksi

dengan obyek-obyek fisik dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

Di pandang dari sistem, maka sistem yang lebih baik hanya dapat

bekerja bila sistem tersebut terdiri dari, yaitu :

a. Elemen sistem yang telah dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

b. Elemen sistem yang saling berinterksi secara terpadu dalam usaha menuju

tujuan bersama.

Sebagai contoh, sejumlah elemen mesin dirancang baik, belum tentu

menghasilkan suatu mesin yang baik pula, bila mana sebelumnya tidak

dirancang untuk berinteraksi antara satu sama tainnya. Demikian manusia

sebagai operator dalam manusia mesin. Bila pekerja tidak berfungsi secara

efektif hal ini akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan

2.3 Nordic Body Map (NBM)

Salah satu alat ukur ergonomik sederhana yang dapat digunakan untuk

mengenali sumber penyebab keluhan musculoskeletal adalah nordic body map.

Menurut Corlet (1992) dalam Tarwaka, dkk. (2004) menyatakan bahwa melalui

nordic body map dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan

dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat

sakit. Melihat dan menganalisis peta tubuh seperti pada gambar 2.1, maka

diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja.

Cara ini sangat sederhana namun kurang teliti karena mengandung subjektivitas

yang tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-4

Gambar 2.1 Nordic Body Map Sumber: Corlet,1992 dalam Tarwaka, dkk. 2004

2.4 Manual Material Handling

Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas

pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang

menggunakan manusia sebagai sumber tenaga.

Selama ini pengertian MMH hanya sebatas pada kegiatan lifting dan

lowering yang melihat aspek kekuatan vertikal. Padahal kegiatan MMH tidak

terbatas pada kegiatan tersebut diatas, masih ada kegiatan pushing dan pulling di

dalam kegiatan MMH. Kegiatan MMH menurut pendapat McCormick dan

Sanders (1994) yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri, yaitu:

1. Kegiatan pengangkatan benda (lifting task),

2. Kegiatan pengantaran benda (caryying task),

3. Kegiatan mendorong benda (pushing task),

4. Kegiatan menarik benda (pulling task).

Pemilihan manusia sebagai tenaga kerja dalam melakukan kegiatan

penanganan material bukanlah tanpa sebab. Penanganan material secara manual

memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-5

1. Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban

pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak beraturan.

2. Untuk beban ringan akan lebih murah bila dibandingkan menggunakan mesin.

3. Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat.

2.4.1 Faktor Resiko dalam Pemindahan Material

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemindahan material adalah

sebagai berikut:

· Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat

badan operator

· Jarak horizontal dari beban relative terhadap operator.

· Ukuran beban yang harus diangkat (beban yang berukuran besar) akan

memiliki pusat massa yang letaknya jauh dari badan operator, hal ini

akan menghalangi pandangan operator.

· Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban

(mengangkat beban dari lantai akan relatif lebih sulit daripada

mengangkat beban dari ketinggian pada permukaan pinggang).

· Beban puntir pada badan operator selama aktivitas angkat beban.

· Prediksi terhadap berat beban yang diangkat. Hal ini adalah untuk

mengantisipasi beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.

· Stabilitas beban yang diangkat.

· Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.

· Berbagai macam rintangan yang menghalangiataupun keterbatasan

postur tubuh yang berada pada suatu tempat kerja.

· Kondisi kerja yang meliputi : pencahayaan, temperature, kebisingan,

dan kelicinan lantai.

· Frekuensi angkat yaitu banyaknya aktifitas angkat.

· Metode angkat yang benar (tidak boleh mengangkat beban secara tiba-

tiba )

· Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (lifting team)

· Diangkatnya suatu beban dalam suatu periode. Hal ini adalah sama

dengan membawa beban pada jarak tertentu dan memberi tambahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-6

beban pada vertebral disc ( VD ) dan invertebral disc ( ID ) pada

vertebral coloumn didaerah punggung.

2.4.2 Penyelesaian untuk Pemindahan Material Secara Teknis

Bebarapa penyelesaian secara teknik untuk pemindahan material secara

manual adalah sebagai berikut:

· Pindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancang

dengan menggunakan roller (ban berjalan).

· Gunakan meja yang dapat digerakan naik turun untuk menjaga agar

bagian permukaan dari meja kerja dapat langsung dipakai untuk

memasukan lembaran logam ataupun benda kerja lainnya kedalam

mesin.

· Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi

dan turunkan dengan bantuan gaya gravitasi.

· Berikan peralatan yang dapat mengangkat, misalnya : pada ujung

belakang truk untuk memudahkan pengangkatan material. Dengan

demikian tidak diperlukan lagi alat angkut (crane).

· Desain kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yang

ergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat.

· Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi

angkat benda pada ketinggian permukaan pinggang.

· Berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya.

· Siapkan troli dan pengungkit untuk mengangkat ujung drum.

· Bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan material yang

mengganggu jalur dari operator.

· Hindarkan lantai kerja daru sesuatu yang dapat membuat licin

sehingga membahayakan operator pada saat perjalanan memindahkan

material.

· Buatlah ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis bebas

operator.

· Tempatkan semua material sedekat mungkin dengan operator.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-7

2.4.3 Rekomendasi Batas Beban Yang Boleh Diangkat

Dalam rangka untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan sehat

maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk operator. Berikut ini dijelaskan

beberapa batasan angkat secara legal dari berbagai negara bagian benua Australia

yang dipakai untuk industri. Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat

secara internasional (Nurmianto, 2004). Batasan angkat tersebut, yaitu:

1. Batasan angkat secara legal (legal limitations),

a. Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg.

b. Pria usia 16 – 18 tahun, maksimum angkat 18 kg.

c. Pria usia lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat.

d. Wanita usia 16 – 18 tahun, maksimum angkat 11 kg.

e. Wanita usia lebih dari 18 tahun, maksimum angkat 16 kg

Batasan angkat ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, ngilu pada

tulang belakang. Disamping itu akan mengurangi ketidaknyamanan kerja pada

tulang belakang, terutama bagi operator untuk pekerjaan berat.

Komisi keselamatan dan kesehatan kerja di Inggris, pada tahun 1982 juga

telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan cara pengangkatan

material/benda kerja.

Tabel 2.1 Tindakan yang Harus Dilakukan Sesuai Dengan Batas Angkat Batasan Angkat (Kg) Tindakan

Dibawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu diadakan

16 - 34

Prosedur administrasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang dalam mengangkat beban tanpa menanggung resiko yang berbahaya kecuali dengan perantaraan alat bantu tertentu

34 - 50 Sebaiknya Operator yang terpilih dan terlatih. Menggunakan sistem pemindahan material secara terlatih. Harus dibawah pengawasan supervisor

Diatas 50

Harus memakai peralatan mekanis. Operator yang terlatih dan terpilih. Pernah mengikuti pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri. Harus dibawah pengawasan ketat

Berikutnya lembaga the National Occupational Health and Safety

Commission (Worksafe Australia) pada bulan Desember 1986 membuat peraturan

untuk pemindahan material secara aman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-8

Tabel 2.2 Tindakan yang Harus Dilakukan Sesuai Dengan Batas Angkat Level Batas Angkat (Kg) Tindakan

1 Dibawah 16 Tidak diperlukan tindakan khusus

2 16 - 34 Tidak diperlukan alat dalam mengangkat Ditekankan pada metode angkat

3 34 - 50 Tidak diperlukan alat dalam mengangkat Dipilih job redesign

4 Diatas 50 Harus dibantu dengan peralatan mekanis

2. Batasan angkat secara fisiologi,

Metode pengangkatan ini dengan mempertimbangkan rata-rata beban

metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang (repetitive lifting), sebagaimana

dapat juga ditemukan jumlah konsumsi oksigen. Hal ini haruslah benar-benar

diperhatikan terutama dalam rangka untuk menentukan batas angkat. Kelelahan

kerja yang terjadi dari aktifitas yang berulang-ulang (repetitive lifting) akan

meningkatkan resiko rasa nyeri pada tulang belakang (back injures). Menurut

Stevenson (1987) dalam Nurmianto, 2004 menyatakan bahwa repetitive lifting

dapat menyebabkan comulative trauma atau repetitive strain injures.

3. Batasan angkat secara psiko-fisik,

Metode ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berbahaya untuk

mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian yang berbeda-beda.

Ada tiga kategori posisi angkat yang didapat, yaitu:

a. Permukaan lantai ke ketinggian tangan ke ketinggian bahu (shoulder

height).

b. Ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan (vertikal).

c. genggaman tangan (knuckle height).

2.4.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manual Material Handling

Semua aktivitas manual handling melibatkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Karakteristik Pekerja

Karakeristik pekerja masing-masing berbeda dan mempengaruhi jenis

serta jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan, didefinisikan sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-9

a. Fisik (physical), yang meliputi ukuran pekerja secara umum seperti usia,

jenis kelamin, anthropometri, dan postur tubuh.

b. Kemampuan sensorik, ukuran kemampuan sensorik pekerja yang meliputi

penglihatan, pendengaran, kinestetik, sistem keseimbangan (vestibular)

dan proprioceptive.

c. Motorik, ukuran kemampuan motorik/gerak pekerja yang meliputi

kekuatan, ketahanan, jangkauan, dan karakter kinematis.

d. Psikomotorik, ukur kemampuan pekerja menghadapi proses mental dan

gerak seperti memproses informasi, waktu respon, dan koordinasi.

e. Personal, ukuran nilai dan kepuasan pekerja dengan melihat tingkah laku,

penerimaan resiko, persepsi kebutuhan ekonomi, dll.

f. Training/pelatihan, ukuran kemampuan pendidikan pekerja dalam training

formal atau keterampilan dalam menangani instruksi MMH.

g. Status kesehatan

h. Aktivitas dalam waktu luang.

2. Karakteristik karakter material atau bahan, meliputi :

a. Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat,

maupun momen inersia benda.

b. Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal, dan bentuk

benda baik itu kotak, silinder, dll.

c. Distribusi beban, ukuran letak unit dengan reaksi pekerja untuk

membawa dengan satu atau dua tangan.

d. Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan dengan tekstur,

permukaan, atau letak.

e. Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi. Aktivitas manual material

handling banyak digunakan karena memiliki fleksibilitas yang tinggi,

murah dan mudah diaplikasikan. Akan tetapi berdasar data diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa aktivitas manual material handling juga

diikuti dengan resiko apabila diterapkan pada kondisi lingkungan kerja

yang kurang memadai, alat yang kurang mendukung, dan sikap kerja

yang salah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-10

2.4.5 Faktor Resiko Sikap Kerja Terhadap Gangguan Musculoskeletal

Sikap kerja merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya

gangguan muscolosceletal. Sikap kerja yang sering dilakukan oleh manusia antara

la in berdiri, duduk, membungkuk, jongkok, berjalan, dan lain-lain. Sikap kerja

dilakukan tergantung kepada jenis pekerjaan dan sistem kerja yang ada.

1. Sikap Kerja Berdiri

Sikap kerja berdiri merupakan sikap kerja yang paling sering dilakukan saat

bekerja. Berat tubuh akan ditopang oleh satu atau kedua kaki. Aliran berat tubuh

mengalir pada kedua kaki menuju tanah karena adanya gaya gravitasi bumi.

Kestabilan posisi tubuh saat berdiri dipengaruhi posisi kedua kaki. Posisi kaki

yang sejajar lurus dengan jarak sesuai tulang pinggul akan menjaga tubuh

sehingga tidak tergelincir. Selain itu perlu menjaga kelurusan antara anggota

tubuh bagian atas dengan tubuh bagian bawah.

Sikap kerja berdiri memiliki beberapa kondisi permasalahan WMSDs. Nyeri

punggung bagian bawah (low back pain) adalah salah satu masalah pada sikap

kerja berdiri dengan sikap punggung condong ke depan. Sikap kerja berdiri terlalu

lama akan mengakibatkan penggumpalan darah di vena, karena aliran darah

berlawanan dengan gravitasi. Kejadian ini dapat mengakibatkan pembengkakan

pergelangan kaki.

2. Sikap Kerja Duduk

Sikap kerja duduk mengakibatkan munculnya keluhan pada punggung

bagian bawah, karena pada saat duduk maka otot bagian paha tertarik dan

bertentangan dengan bagian pinggul. Akibatnya tulang pelvis akan miring ke

belakang dan tulang belakang bagian lumbar L3/L4 akan mengendor. Kondisi ini

akan membuat sisi depan invertebral disk tertekan dan sekelilingnya melebar. Hal

ini menyebabkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah dan menjalar ke kaki.

Ketegangan dan rasa sakit saat bekerja dengan sikap duduk dapa dikurangi

dengan merancang tempat duduk yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

posisi duduk tanpa sandaran menaikkan tekanan pada invertebral disk sebanyak

sepertiga sampai setengah lebih banyak daripada posisi berdiri (Kroemer, 2000).

Sikap kerja duduk pada kursi membutuhkan sandaran untuk menopang punggung,

yang memungkinkan pergerakan maju-mundur untuk melindungi bagian lumbar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-11

Sandaran harus dirancang dengan tonjolan ke depan untuk memberi ruang bagi

lumbar yang menekuk.

3. Sikap Kerja Membungkuk

Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman dan juga sering menimbulkan rasa

sakit adalah sikap kerja membungkuk. Posisi ini menimbulkan ketidaknyamanan

karena tidak adanya keseimbangan dan tidak menjaga kestabilan tubuh saat

bekerja. Sikap kerja membungkuk yang dilakukan berulang dan dalam waktu

yang lama akan mengakibatkan pekerja mengalami nyeri pada punggung bagian

bawah ( low back pain ).

Pada saat membungkuk, tulang belakang bergerak ke sisi depan tubuh.

Otot perut dan bagian depan invertebral disk pada bagian lumbar mengalami

tekanan. Pada bagian ligamen sisi belakang dari invertebral disk justru mengalami

regangan. Kondisi ini menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah (low back

pain ).

Sikap kerja membungkuk akan mengakibatkan ”slipped disk”, bila diikuti

dengan pengangkatan beban berlebih. Prosesnya sama dengan sikap kerja

membungkuk, tetapi karena beban yang berlebih menyebabkan ligamen pada sisi

belakang lumbar rusak dan ada penekanan pembuluh syaraf. Kerusakan ini

disebabkan keluarnya material pada invertebral disk akibat desakan lumbar.

4. Pengangkatan Beban

Kegiatan mengangkat beban memberikan kontribusi terbesar dalam

kecelakaan kerja pada bagian punggung. Penelitian yang dilakukan NIOSH

(1981) memperlihatkan sebuah statistik yang menyatakan bahwa dua-pertiga dari

kecelakaan akibat tekanan berlebihan berkaitan dengan aktivitas

menaikan/mengangkat barang (lifting loads activity). Pengangkatan beban yang

melebihi kekuatan manusia menyebabkan penggunaan tenaga yang lebih besar

pula atau over exertion. Dari penelitian Kansal dkk menunjukkan bahwa over

exertion menjadi penyebab cedera bagian punggung paling besar, presentasenya

sekitar 64% - 74%. Adapun pengangkatan beban akan mempengaruhi lumbar,

dimana akan ada penekanan pada bagian L5/S1. Penekanan pada daerah ini

mempunyai batas tertentu untuk menahan tekanan. Invertebral disk pada bagian

L5/S1 lebih banyak menahan tekanan dibandingkan tulang belakang. Bila

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-12

pengangkatan ynag dilakukan melebihi kemampuan maka akan menyebabkan disc

herniation akibat lapisan pembungkus pada invertebral disc pada bagian L5/S1

pecah.

Cara untuk mengurangi resiko cedera yang mungkin ditimbulkan saat

mengangkat beban adalah :

a. Pikirkan dan rencanakan cara mengangkat beban. Usahakan untuk tidak

mengangkat beban melebihi batas kemampuan dan jangan mengangkat

beban dengan gerakan cepat dan tiba-tiba.

b. Tempatkan beban sedekat mungkin dengan pusat tubuh. Karena makin

dekat beban, makin kecil pengaruhnya dalam memberi tekanan pada

punggung, bahu dan lengan. Makin dekat beban maka makin mudah untuk

menstabilkan tubuh.

c. Tempatkan kaki sedekat mungkin dengan beban saat mulai mengangkat

dan usahakan dalam posisi seimbang. Tekuk lutut dalam posisi setengah

jongkok sampai sudut paling nyaman.

d. Jaga sikap punggung dan bahu tetap lurus, artinya tidak membungkuk,

menyamping atau miring (bending and twist).

e. Turunkan beban dengan menekuk lutut dalam posisi setengah jongkok

dengan sudut paling nyaman.

5. Membawa Beban

Membawa beban merupakan pekerjaan manual handling yang sering

dilakukan saat bekerja. Penentuan beban normal untuk tiap orang ada

perbedaannya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi pekerjaan yang dilakukan.

Faktor yang paling berpengaruh dari kegiatan membawa beban adalah jarak. Jarak

yang ditempuh makin jauh akan menurunkan batasan beban yang dapat dibawa.

6. Mendorong Beban

Hal terpenting dari kegiatan mendorong beban adalah tinggi tangan saat

mendorong. Tinggi pegangan antara siku dan bahu selama mendorong beban

dianjurkan dalam kegiatan mendorong beban. Hal ini bertujuan untuk

menghasilkan tenaga maksimal untuk mendorong beban dan menghindari

kecelakaan kerja bagian tangan dan bahu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-13

7. Menarik Beban

Kegiatan menarik beban biasanya tidak dianjurkan dalam memindahkan

beban, karena akan sulit mengendalikan beban. Beban alan mudah tergelincir dan

melukai pekerja. Kesulitan lain yang timbul adalah pengawasan beban yang

dipindahkan dan perbedaan jalur lintasan. Menarik beban akan aman untuk jarak

pendek.

2.4.6 Penanganan Resiko Kerja Manual Material Handling

Kondisi berbahaya yang diakibatkan oleh sikap kerja manual material

handling yang tidak tepat tentunya harus dicegah dan ditangani dengan baik.

Penanganan dan pencegahan akan lebih mudah dilakukan setelah mengetahui

faktor resiko dari manual material handling diatas. Menurut laporan NIOSH

NIOSH (National For Occupational Safety and Health) pada tahun 1981 ada enam

prosedur umum dalam menangani resiko kecelakaan/cedera akibat tindakan

manual material handling yang tidak tepat, yaitu:

1. Identifikasi pekerjaan dengan kejadian yang menyebabkan cedera

musculoskeletal tinggi dan rata-rata kepelikan tinggi dengan analisa statistik

dari data medis.

2. Observasi pekerjaan yang dicurigai dan untuk tiap beban yang akan diangkat

harus diketahui berat serta metode pengangkatan.

3. Mengembangkan pengendalian keteknikan dengan peralatan manual handling,

mengemas ulang beban dalam berat yang lebih ringan, mengatur ulang area

kerja.

4. Mengajukan pengendalian administratif. Hal yang dapat dilakukan adalah

dengan menambah pekerja untuk mengurangi frekuensi pengangkatan,

melakukan penjadwalan kerja, mengembangkan pelatihan untuk

mensosialisasikan teknik pengangkatan yang tepat, serta meningkatkan

prosedur seleksi dan penempatan pekerja dengan lebih baik.

Mengimplementasikan solusi paling mungkin dan mengevaluasi efektifitas

dengan pengecekan kesehatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-14

NIOSH adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan

keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor

yang bepengaruh yaitu:

1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan

langsung.

2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:

a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.

b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.

c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat

didepan tubuh).

3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk

pemindahan berfrekuensi tinggi.

4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu

pencatatan.

2.5 RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

REBA atau Rapid Entire Body Assessment dikembangkan oleh Dr. Sue

Hignett dan Dr. Lynn McAtamney yang merupakan ergonom dari universitas di

Nottingham (University of Nottingham’s Institute of Occupational Ergonomics).

Pertama kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomi pada tahun 2000.

Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan

dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi

kerja atau postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki seorang

operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi oleh faktor coupling, beban

eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja. Penilaian dengan

menggunakan REBA tidak membutuhkan waktu lama untuk melengkapi dan

melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu

adanya pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja operator (McAtamney

dan Hignett, 2000).

Teknologi ergonomi tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan

faktor coupling yang menimbulkan cedera akibat aktivitas yang berulang-ulang.

Penilaian postur kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-15

antara 1 sampai 15, yang mana skor yang tertinggi menandakan level yang

mengakibatkan resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini

berarti bahwa skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari

ergonomic hazard. REBA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang

beresiko dan melakukan perbaikan sesegera mungkin. Penilaian REBA terjadi

dalam empat tahap, yaitu:

1. Tahap pertama adalah pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan

bantuan video atau foto.

2. Tahap kedua adalah penentuan sudut dari bagian tubuh pekerja.

3. Tahap ketiga adalah penentuan berat benda yang diangkat, penentuan

coupling dan penentuan aktivitas pekerja.

4. Tahap keempat adalah perhitungan nilai REBA untuk postur yang

bersangkutan. Dengan didapatnya nilai REBA tersebut dapat diketahui level

resiko dan kebutuhan akan tindakan yang perlu dilakukan untuk perbaikan

kerja.

Penilaian menggunakan metode REBA yang telah dilakukan oleh Dr. Sue

Hignett dan Dr. Lynn McAtamney dijelaskan melalui tahapan-tahapan sebagai

berikut (McAtamney dan Hignett, 2000):

Tahap 1: Pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan bantuan video atau foto

Gambaran sikap (postur) pekerja dari leher, punggung, lengan, pergelangan

tangan hingga kaki di dapatkan dengan merekam atau memotret postur tubuh

pekerja. Hal ini dilakukan supaya peneliti mendapatkan data postur tubuh secara

detail (valid), sehingga dari hasil rekaman dan hasil foto bisa didapatkan data

akurat untuk tahap perhitungan serta analisis selanjutnya.

Tahap 2: Penentuan sudut dari bagian tubuh pekerja

Pada metode REBA segmen-segmen tubuh dibagi menjadi dua kelompok

yaitu grup A dan grup B. Grup A meliputi punggung (batang tubuh), leher dan

kaki. Sementara grup B meliputi lengan atas, lengan bawah dan pergelangan

tangan. Data sudut segmen tubuh pada masing-masing grup dapat diketahui

skornya, kemudian dengan skor tersebut digunakan untuk melihat tabel A untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-16

grup A dan tabel B untuk grup B agar diperoleh skor. Skor pergerakan punggung

dapat ditunjukkan pada tabel 2.3 berikut ini.

Tabel 2.3 Skor Pergerakan Punggung

Pergerakan Skor Perubahan Skor

Tegak 1

+1 jika memutar atau

miring ke samping

00-200 Flexion 00-200 Extension 2

200-600 Fleksion >200 Extension 3

>600 Fleksion 4

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000 Dari tabel 2.3, pergerakan punggung dapat ditunjukkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Range Pergerakan Punggung Sumber: Charoonsri dkk, 2008

Skor pergerakan leher dapat ditunjukkan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Skor Pergerakan Leher

Pergerakan Skor Perubahan Skor

00-200 Flexion 1 +1 jika memutar atau miring ke samping >200 Flexion atau extension 2

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Dari tabel 2.4, pergerakan leher dapat ditunjukkan pada gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Range Pergerakan Leher

Sumber: Charoonsri dkk, 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-17

Untuk skor postur kaki dapat ditunjukkan pada tabel 2.5

Tabel 2.5 Skor Postur Kaki

Pergerakan Skor Perubahan Skor

Kaki tetopang ketika berjalan atau duduk dengan bobot seimbang rata-rata

1 +1 jika lutut antara 300-600 Flexsion

Kaki tidak tertopang atau bobot tubuh tidak tidak tersebar merata

2 +2 jika lutut >600 Flexsion

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Dari tabel 2.5, pergerakan kaki dapat ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Range Pergerakan Kaki Sumber: Charoonsri dkk, 2008

Skor pergerakan lengan atas dapat ditunjukkan seperti pada tabel 2.6.

Tabel 2.6 Skor Pergerakan Lengan Atas

Pergerakan Skor Perubahan Skor 00- Extension – 200 flexion 1 +1 jika lengan atas abducted

>200 Extension

200-450 Flexion 2

+1 jika pundak atau bahu

ditinggikan

450 -900 Flexion 3 -1 jika operator bersandar atau

bobot lengan ditopang >900 Flexion 4 Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000 Dari tabel 2.6 pergerakan lengan atas dapat ditunjukkan pada gambar 2.5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-18

Gambar 2.5 Range Pergerakan Lengan Atas Sumber: Charoonsri dkk, 2008

Skor pergerakan lengan bawah dapat ditunjukkan seperti pada tabel 2.7.

Tabel 2.7 Skor Pergerakan Lengan Bawah

Pergerakan Skor 600-1000 Flexion 1 < 600 Flexion atau > 1000 Flexion 2

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Dari tabel 2.7, pergerakan lengan bawah dapat ditunjukkan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Range Pergerakan Lengan Bawah

Sumber: Charoonsri dkk, 2008

Skor pergelangan tangan dapat ditunjukkan seperti pada tabel 2.8.

Tabel 2.8 Skor Pergelangan Tangan

Pergerakan Skor Perubahan Skor

00-150 Flexion atau Extension 1 +1 jika pergelangan tangan

menyimpang atau berputar >150 Flexion atau Extension 2

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Dari tabel 2.8, pergelangan tangan dapat ditunjukkan pada gambar 2.7.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-19

Gambar 2.7 Range Pergerakan Pergelangan Tangan Sumber: Charoonsri dkk, 2008

Setelah diukur sudut-sudut segmen tubuh, langkah selanjutnya adalah

melakukan penilaian. Hasil penilaian dari pergerakan punggung (batang tubuh),

leher, dan kaki digunakan untuk menentukan skor A dengan menggunakan tabel

2.9.

Tabel 2.9 Tabel REBA A

Legs

Neck 1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Trunk

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6 2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7 3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8 4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9 5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Hasil penilaian dari pergerakan lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan

tangan digunakan untuk menentukan skor B dengan menggunakan tabel 2.10.

Tabel 2.10 Tabel REBA B

Wrist

Lower Arm 1 2

1 2 3 1 2 3

Upper Arms

1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 5 4 5 6 4 4 5 5 5 6 7 5 6 7 8 7 8 9 6 7 8 9 8 9 9

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000 Hasil skor yang diperoleh dan tabel REBA A dan tabel REBA B

digunakan untuk melihat table REBA C sehingga didapatkan skor dari tabel 2.11.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-20

Tabel 2.11 Tabel REBA C

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Tahap 3: Penentuan berat benda yang diangkat, coupling, dan aktivitas pekerja.

Selain memberikan skor pada masing-masing segmen tubuh, faktor lain yang

perlu disertakan adalah berat beban yang diangkat, coupling dan aktivitas

pekerjanya. Masing-masing faktor tersebut juga mempunyai kategori skor.

Besarnya skor berat beban yang diangkat terlihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12 Load/Force

0 1 2 +1

<5 kg 5-10 kg >10 kg Penambahan Beban Secara Tiba-tiba atau Secara Cepat

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Besarnya skor coupling dapat ditunjukkan seperti pada tabel 2.13.

Tabel 2.13 Coupling

0 Good 1 Fair 2 Poor 3 Unacceptable Pegangan pas dab tepat ditengah,genggaman kuat

Pegangan tangan bisa diterima tapi tidak ideal/coupling lebih sesuai digunakan oleh bagian lain dari tubuh

Pegangan tangan tidak bisa diterima walaupun memungkinkan

Dipaksakan,genggaman yang tidak aman, tanpa pegangan coupling tidak sesuai digunakan oleh bagian lain dari tubuh

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Besarnya skor activity dapat ditunjukkan seperti pada tabel 2.14.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 21 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 72 1 2 2 3 4 4 4 6 6 7 7 83 2 3 3 4 4 4 5 7 7 8 8 84 3 4 4 5 5 5 6 8 8 9 9 95 4 4 4 6 6 6 8 8 9 9 9 96 6 6 6 7 8 8 9 9 1 0 1 0 1 0 1 07 7 7 7 8 9 9 9 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 8 8 8 9 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 19 9 9 9 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2

1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 21 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

S co re B

S co re A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-21

Tabel 2.14 Activity

+1 Jika 1 atau lebih bagian tubuh statis,ditahan lebih dari 1 menit

+1 Jika pengulangan gerakan dalam rentang waktu singkat,diulang

lebih dari 4 kali permenit(tidak termasuk berjalan)

+1 Jika gerakan menyebabkan perubahan atau pergeseran postur

yang cepat dari posisi awal

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Tahap 4: Perhitungan nilai REBA untuk postur yang bersangkutan.

Setelah didapatkan skor dari tabel REBA A kemudian dijumlahkan dengan

skor untuk berat beban yang diangkat sehingga didapatkan nilai bagian A.

Sementara skor dari tabel Reba B dijumlahkan dengan skor dari tabel coupling

sehingga didapatkan nilai bagian B. Dari nilai bagian A dan bagian B dapat

digunakan untuk mencari nilai bagian C dari tabel REBA C yang ada.

Nilai REBA didapatkan dari hasil penjumlahan nilai bagian C dengan nilai

aktivitas pekerja. Dari nilai REBA tersebut dapat diketahui level resiko pada

musculoskeletal dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko serta

perbaikan kerja. Untuk lebih jelasnya, alur cara kerja dengan menggunakan

metode REBA dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Langkah-Langkah Perhitungan Metode REBA

Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-22

Level resiko yang terjadi dapat diketahui berdasarkan nilai REBA. Level

resiko dan tindakan yang harus dilakukan dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut ini.

Tabel 2.15 Level Resiko dan Tindakan

Action Level

Skor REBA

Level Resiko Tindakan Perbaikan

0 1 Bisa diabaikan Tidak perlu

1 2-3 Rendah/kecil Mungkin perlu

2 4-7 Sedang Perlu

3 8-10 Tinggi Perlu segera

4 11-15 Sangat tinggi Perlu saat ini juga Sumber: McAtamney dan Hignett, 2000

Dari tabel 2.15. dengan nilai REBA yang didapatkan dari hasil perhitungan

sebelumnya, dapat diketahui level resiko yang terjadi, sehingga dapat diketahui

perlu atau tidaknya dilakukan tindakan perbaikan. Perbaikan kerja yang mungkin

dilakukan berupa perancangan ulang peralatan kerja berdasarkan prinsip

Ergonomi.

2.6 Anthropometri Dalam Ergonomi

Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja

adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan

jasa produksi. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang

bangun fasilitas pada dekade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang tidak

dapat ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai

ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data operatornya.

2.6.1 Pengertian Anthropometri

Istilah anthropometri berasal dari kata anthro yang berarti “manusia” dan

metri yang berarti “ukuran”. Anthropometri adalah studi tentang dimensi tubuh

manusia (Pullat, 1992). Anthropometri merupakan suatu ilmu yang secara khusus

mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-

perbedaan ukuran pada tiap individu ataupun kelompok dan lain sebagainya

(Panero dan Zelnik, 2003). Data anthropometri yang ada dibedakan menjadi dua

kategori, antara lain (Pullat, 1992):

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-23

a. Dimensi struktural (statis)

Dimensi struktural ini mencakup pengukuran dimensi tubuh pada posisi tetap

dan standar. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap meliputi berat badan,

tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau

panjang lutut berdiri maupun duduk, panjang lengan dan sebagainya.

b. Dimensi fungsional (dinamis)

Dimensi fungsional mencakup pengukuran dimensi tubuh pada berbagai

posisi atau sikap. Hal pokok yang ditekankan pada pengukuran dimensi

fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang berkaitan dengan

gerakan-gerakan nyata yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

tertentu.

Data anthropometri dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, antara lain

(Wignjosoebroto, 1995) :

a. Perancangan areal kerja

b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas dan sebagainya

c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja komputer,

dan lain-lain

d. Perancangan lingkungan kerja fisik

Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain adalah

dikarenakan oleh faktor-faktor sebagai berikut (Nurmianto, 2004):

a. Keacakan/random

Walaupun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas

sama jenis kelamin, suku/bangsa, kelompok usia dan pekerjaannya, namun masih

akan ada perbedaan yang cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat.

Distribusi frekuensi secara statistik dari dimensi kelompok anggota masyarakat

jelas dapat diapromaksimasikan dengan menggunakan distribusi normal, yaitu

dengan menggunakan data persentil yang telah diduga, jika mean (rata-rata 0 dan

standat deviasinya telah diestimasi.

b. Jenis kelamin

Ada perbedaan signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Untuk

kebanyakan dimensi pria dan wanita ada perbedaan signifikan di antara mean dan

nilai perbedaan ini tidak dapat diabaikan. Pria dianggap lebih panjang dimensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-24

segmen badannya daripada wanita sehingga data anthropometri untuk kedua jenis

kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah.

c. Suku bangsa

Variasi di antara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang

tidak kalah pentingnya karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu

negara ke negara lain. Suatu contoh sederhana bahwa yaitu dengan meningkatnya

jumlah penduduk yang migrasi dari negara Vietnam ke Australia, untuk mengisi

jumlah satuan angkatan kerja (industrial workforce), maka akan mempengaruhi

anthropometri secara nasional.

d. Usia, digolongkan atas berbagai kelompok usia yaitu:

· Balita

· Anak-anak

· Remaja

· Dewasa

· Lanjut usia

Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk

anthropometri anak-anak. Anthropometrinya cenderung terus meningkat sampai

batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi badan manusia

mempunyai kecenderungan menurun yang disebabkan oleh berkurangnya

elastisitas tulang belakang (intervertebral discs) dan berkurangnya dinamika

gerakan tangan dan kaki.

e. Jenis pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi

karyawannya, misalnya: buruh dermaga/pelabuhan harus mempunyai postur tubuh

yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada

umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer.

f. Pakaian

Hal ini juga merupakan sumber keragaman karena disebabkan oleh

bervariasinya iklim/musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lainnya

terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin

manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal dan ukuran yang relatif

lebih besar. Ataupun untuk para pekerja di pertambangan, pengeboran lepas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-25

pantai, pengecoran logam. Bahkan para penerbang dan astronaut pun harus

mempunyai pakaian khusus.

g. Faktor kehamilan pada wanita

Faktor ini sudah jelas mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti kalau

dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan

analisis perancangan produk dan analisis perancangan kerja.

h. Cacat tubuh secara fisik

Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir yaitu

dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi

untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta

merasakan “kesamaan” dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam

pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya: keterbatasan

jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki (knee space) untuk desain meja kerja,

lorong/jalur khusus untuk kursi roda, ruang khusus di dalam lavatory, jalur khusus

untuk keluar masuk perkantoran, kampus, hotel, restoran, supermarket dan lain-

lain.

2.6.2 Dimensi Anthropometri

Data anthropometri dapat dimanfaatkan untuk menetapkan dimensi ukuran

produk yang akan dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang

akan menggunakannya. Pengukuran dimensi struktur tubuh yang biasa diambil

dalam perancangan produk maupun fasilitas dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Anthropometri Untuk Perancangan Produk atau Fasilitas Sumber: Wignjosoebroto S, 2000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-26

Keterangan Gambar 2.9 :

1 : Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai dengan ujung

kepala).

2 : Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak.

3 : Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak.

4 : Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus).

5 : Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam

gambar tidak ditunjukkan).

6 : Tinggi tubuh dalam posisi duduk (di ukur dari alas tempat duduk pantat

sampai dengan kepala).

7 : Tinggi mata dalam posisi duduk.

8 : Tinggi bahu dalam posisi duduk.

9 : Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus).

10 : Tebal atau lebar paha.

11 : Panjang paha yang di ukur dari pantat sampai dengan. ujung lutut.

12 : Panjang paha yang di ukur dari pantat sampai dengan bagian belakang dari

lutut betis.

13 : Tinggi lutut yang bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.

14 : Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang di ukur dari lantai sampai dengan

paha.

15 : Lebar dari bahu (bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk).

16 : Lebar pinggul ataupun pantat.

17 : Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan

dalam gambar).

18 : Lebar perut.

19 : Panjang siku yang di ukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam

posisi siku tegak lurus.

20 : Lebar kepala.

21 : Panjang tangan di ukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.

22 : Lebar telapak tangan.

23 : Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar kesamping kiri kanan

(tidak ditunjukkan dalam gambar).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-27

24 : Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak.

25 : Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak.

26 : Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan di ukur dari bahu sampai

dengan ujung jari tangan.

2.7 Perancangan Dengan Metode Rasional

Metode rasional menggunakan pendekatan yang sistematis dalam

perancangan. Metode ini banyak digunakan dalam perancangan karena memiliki

tahapan yang jelas sehingga dapat memberikan hasil rancangan dan produk akhir

yang berkualitas (Cross, 2000). Adapun langkah-langkah metode rasional antara

lain :

2.7.1 Clarifying Objectives

Tahap penting pertama dalam perancangan adalah bagaimana mencoba

untuk menjelaskan tujuan perancangan. Pada kenyataannya akan sangat

membantu pada keseluruhan tahap perancangan, bila tujuan perancangan sudah

jelas, walaupun tujuan itu dapat berubah selama proses perancangan. Tujuan awal

dan sementara dapat berubah, meluas atau menyempit, atau benar-benar berubah

asalkan permasalahan menjadi lebih dimengerti dan sepanjang penyelesaian ide-

ide dapat berkembang.

Clarifying objectives menunjukkan tujuan dan maksud umum untuk

pencapaian tujuan yang sedang dalam pertimbangan. Metode ini menunjukkan

bentuk diagramatis dimana tujuan-tujuan yang berbeda dihubungkan satu sama

lain, serta pola hirarki tujuan dan sub tujuan. Langkah-langkah pembuatan

clarifying objectives adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan daftar tujuan perancangan, dimana daftar tersebut diambil dari

ringkasan perancangan.

b. Menyusun daftar ke dalam kumpulan tujuan tingkat tinggi dan tingkat rendah.

Perluasan daftar tujuan dan sub tujuan secara kasar dapat dikelompokkan ke

dalam tingkatan hirarki.

c. Menggambarkan diagram clarifying objectives, hubungan hirarki dan garis

hubungannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-28

2.7.2 Establishing Function

Establishing functions bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang

dibutuhkan dan batasan sistem dari perancangan yang akan dilakukan. Langkah-

langkah pembuatan establishing functions adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan fungsi perancangan secara umum dalam perubahan input

menjadi output yang diinginkan.

b. Memecah fungsi umum menjadi sub fungsi dasar yang lebih spesifik.

c. Menggambarkan diagram blok yang menggambarkan interaksi antar sub-fungsi

dasar.

2.7.3 Performance Specification

Performance specification bertujuan untuk membuat spesifikasi yang

akurat dari kebutuhan perancangan. Spesifikasi yang telah ditentukan oleh

perancang ditetapkan sebagai tujuan perancangan dengan mencantumkan kriteria-

kriteria. Langkah-langkah pembuatan performance specification adalah sebagai

berikut :

a. Menimbang perbedaan tingkatan umum penyelesaian yang dapat diterima.

b. Menentukan tingkatan umum yang nantinya akan dioperasikan.

c. Mengidentifikasi atribut yang dibutuhkan.

Menyebutkan persyaratan yang diperlukan atribut dengan tepat dan teliti

2.8 Mekanika Konstruksi

Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos,

"seseorang yang ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang

mempelajari fungsi dan cara kerja mesin, alat atau benda yang seperti mesin.

Mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu fisika terutama

untuk ahli sains dan ahli teknik. Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu

pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam

gerakan itu. Cabang ilmu Mekanika terbagi dua : Mekanika Statik dan Mekanika

Dinamik (tidak dibahas dalam penelitian ini). Mekanika teknik dikenal juga

sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur. Pokok utama dari ilmu tersebut

adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-29

Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi

dan gaya internal).

2.8.1 Statika

Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statik dari suatu beban

terhadap gaya-gaya dan beban yang mungkin ada pada bahan tersebut, atau juga

dapat dikatakan sebagai perubahan terhadap panjang benda awal karena gaya atau

beban. Terdapat 3 jenis tumpuan dalam ilmu statika untuk menentukan jenis

peletakan yang digunakan dalam menahan beban yag ada dalam struktur, beban

yang ditahan oleh peletakan masing-masing adalah:

a. Tumpuan Rol

Yaitu tumpuan yang dapat meneruskan gaya desak yang tegak lurus bidang

peletakannya.

Gambar 2.10 Tumpuan Rol Sumber : Popov, 1989

b. Tumpuan Sendi

Tumpuan yang dapat meneruskan gaya tarik dan desak tetapi arahnya selalu

menurut sumbu batang sehingga batang tumpuan hanya memiliki satu gaya.

Gambar 2.11 Tumpuan Sendi

Sumber : Popov, 1989

c. Tumpuan Jepitan

Jepitan adalah tumpuan yang dapat menberuskan segala gaya dan momen

sehingga dapat mendukung H, V dan M yang berati mempunyai tiga gaya. Dari

kesetimbangan kita memenuhi bahwa agar susunan gaya dalam keadaan

setimbang haruslah dipenuhi tiga syarat yaitu ∑FHorisontal = 0, ∑FVertikal = 0,

∑M= 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-30

Gambar 2.12 Tumpuan Jepit Sumber : Popov, 1989

2.8.2 Gaya

Suatu konstruksi bertugas mendukung gaya-gaya luar yang bekerja

padanya yang kita sebut sebagai beban. Konstruksi harus ditumpu dan diletakkan

pada peletakan-peletakan tertentu agar dapat memenuhi tugasnya yaitu menjaga

keadaan konstruksi yang seimbang. Suatu konstruksi dikatakan seimbang bila

resultan gaya yang bekerja pada konstruksi tersebut sama dengan nol atau dengan

kata lain ∑Fx = 0, ∑Fy = 0, ∑Fz = 0, ∑M = 0.

Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan suatu benda dari keadaan diam

menjadi bergerak atau sebaliknya. Dalam ilmu statika berlaku hukum (Aksi =

Reaksi), gaya dalam statika kemudian dikenal dibedakan menjadi :

a. Gaya Luar

Gaya luar adalah gaya yang diakibatkan oleh beban yang berasal dari luar

sistem yang pada umumnya menciptakan kestabilan konstruksi. Sedangkan

beban adalah beratnya beban atau barang yang didukung oleh suatu konstruksi

atau bangunan beban dan dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

· Beban mati yaitu beban yang sudah tidak bisa dipindah-pindah, seperti

dinding, penutup lantai dll.

· Beban sementara yaitu beban yang masih bisa dipindah-pindahkan, ataupun

beban yang dapat berjalan seperti beban orang, mobil (kendaraan), kereta

dll.

· Beban terbagi rata yaitu beban yang secara merata membebani struktur.

Beban dapat dibedakan menjadi beban segi empat dan beban segitiga.

· Beban titik terpusat adalah beban yang membebani pada suatu titik.

· Beban berjalan adalah beban yang bisa berjalan atau dipindah-pindahkan

baik itu beban mrata, titik, atau kombinasi antar keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-31

b. Gaya dalam

Akibat adanya gaya luar yang bekerja, maka bahan memberikan perlawanan

sehingga timbul gaya dalam yang menyebabkan terjadinya deformasi atau

perubahan bentuk. Agar suatu struktur tidak hancur atau runtuh maka besarnya

gaya akan bergantung pada struktur gaya luar, yaitu:

c. Gaya geser (Shearing Force Diagram)

Gaya geser merupakan gaya dalam yang terjadi akibat adanya beban yang arah

garis kerjanya tegak lurus (^ ) pada sumbu batang yang ditinjau seperti tampak

pada Gambar 2.9.

Gambar 2.13 Sketsa Prinsip Statika Kesetimbangan

Sumber : Popov, 1989

Gaya bidang lintang ditunjukan dengan SFD (shearing force diagram), dimana

penentuan tanda pada SFD berupa tanda negatif (-) atau positif (+) bergantung

dari arah gaya.

Gambar 2.14 Sketsa Shearing Force Diagram

Sumber : Popov, 1989 d. Gaya Normal (Normal Force)

Gaya normal merupakan gaya dalam yang terjadi akibat adanya beban yang

arah garis kerjanya searah (// ) sumbu batang yang ditinjau

Gambar 2.15 Sketsa Normal Force Sumber : Popov, 1989

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

II-32

Agar batang tetap utuh, maka gaya dalam sama dengan gaya luar. Pada gambar

diatas nampak bahwa tanda (-) negatif yaitu batang tertekan, sedang bertanda

(+) batang tertarik.

e. Momen

Momen adalah gaya yang bekerja dikalikan dengan panjang lengan yang

terjadi akibat adanya beban yang terjadi pada struktur tersebut

Gambar 2.16 Sketsa Moment Bending (+) Sumber : Popov, 1989

Gambar 2.17 Landasan Sketsa Moment Bending (-) Sumber : Popov, 1989

Dalam sebuah perhitugan gaya dalam momen memiliki kesepakatan yang

senantiasa dipenuhi yaitu pada arah tinjauan, diantaranya:

· Ditinjau dari arah kanan

Gambar 2.18 Landasan Arah Kanan Sumber : Popov, 1989

· Ditinjau dari arah kiri

Gambar 2.19 Landasan Arah Kiri

Sumber : Popov, 1989

Bila searah jarum jam (+)

Bila berlawanan jarum jam (-)

Bila berlawanan jarum jam (-)

Bila searah jarum jam (+)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam

diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1 Metologi Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-2

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian ( Lanjutan )

Langkah-langkah penyelesaian masalah pada gambar 3.1 diuraikan

sebagai berikut:

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

Tahap ini diawali dengan studi literatur, studi lapangan, perumusan

masalah, penentuan tujuan penelitian dan menentukan manfaat penelitian.

Langkah-langkah yang ada pada tahap identifikasi masalah tersebut dijelaskan

pada subbab berikut ini.

3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahap dimana dilakukan pengkajian terhadap

referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian disesuaikan dan dievaluasi

berdasarkan referensi yang diperoleh dalam studi literatur. Adapun studi pustaka

yang diperlukan dalam penelitian ini yakni mengenai ergonomi dan perancangan

produk.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-3

3.1.2 Studi Lapangan

Pada saat memetakan permasalahan dan identifikasi permasalahan, perlu

dilakukan studi lapangan untuk mengetahui kondisi yang terjadi saat ini. Hasil

dari studi lapangan kemudian dievaluasi dengan studi literatur yang diperoleh agar

dapat diketahui permasalahan yang tengah dihadapi. Tahap pelaksanaan studi

lapangan ini antara lain yaitu dengan melakukan observasi langsung di lantai

produksi dan melakukan wawancara langsung kepada operator.

3.1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan studi lapangan di lantai produksi, didapati bahwa semua

aktivitas dalam memindahkan karung gabah masih ditangani secara manual

sehingga apabila dibiarkan terus menurus akan membuat dampat negatif baik bagi

operator maupun bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian

yang membahas masalah tersebut sehingga dapat mengurangi dampak negatif

yang terjadi di lantai produksi. Penelitian yang dapat dilakukan adalah merancang

troli angkut karung gabah dalam rangka perbaikan postur kerja di penggilingan

padi di Sragen.

3.1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat

menjawab dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan

penelitian yang ditetapkan dari hasil perumusan masalah adalah merancang troli

angkut karung gabah berdasarkan pendekatan anthropometri pekerja penggilingan

padi di Sragen.

3.1.5 Manfaat Penelitian

Suatu permasalahan akan diteliti apabila di dalamnya mengandung unsur

manfaat. Agar memenuhi suatu unsur manfaat maka perlu ditentukan terlebih

dahulu manfaat yang akan didapatkan dari suatu penelitian adapun manfaat yang

diperoleh dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan alat bantu kerja

dalam pengangkatan karung gabah ke dalam mesin penggiling berdasarkan

anthropometri tubuh pekerja sehingga meningkatkan kenyamanan dan

mengurangi keluhan musculoskeletal pada operator dan meningkatkan

produktivitas pada penggilingan padi di Sragen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-4

3.2 TAHAP PENGUMPULAN DATA

Tahap-tahap pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung

penelitian mengenai peracangan alat bantu fasilitas kerja yang berupa troli angkut

karung gabah secara ergonomis berdasarkan aspek anthropometri , sebagai

berikut:

3.2.1 Dokumentasi Postur Kerja

Pengumpulan data aktivitas di bagian penimbangan ini dilakukan dengan

cara merekam lewat video handpone dan foto digital semua aktivitas yang ada di

bagian stasiun penimbangan sampai stasiun penggilingan. Pengambilan gambar

aktivitas operator dilakukan disaat operator sedang bekerja dan hanya satu

operator yang diambil gambarnya. Data aktivitas ini digunakan untuk mengetahui

postur kerja dari operator yang bermasalah dari operator dengan menggunakan

software autocad.

3.2.2 Data Anthropometri Operator

Dalam perancangan ini diperlukan data anthropometri yang digunakan

untuk menetapkan ukuran rancangan troli. Hal ini dimaksudkan agar rancangan

yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak

mendekati karakteristik penggunanya. Pengambilan data diperoleh dari hasil

pengukuran anthropometri operator yang bekerja di penggilingan padi di Sragen

yaitu berjumlah 2 orang. Data yang diambil berjenis kelamin pria, adapun data

anthropometri yang diambil sesuai dengan variabel yang dibutuhkan dalam

perancangan troli angkut angkut.

3.3 TAHAP PENGOLAHAN DATA

3.3.1 Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA

Hasil pengambilan gambar digunakan untuk menentukan sudut-sudut dari

posisi kerja pekerja, kemudian dilakukan penyusunan skor dengan menggunakan

metode REBA yang berupa diagram atau gambar postur kerja dan kategori level

tindakan REBA.

3.4 TAHAP PERANCANGAN

3.4.1 Penyusunan Konsep Perancangan

Penyusunan konsep perancangan alat angkut karung gabah dilakukan

dengan mengacu pada identifikasi masalah yang diperoleh. Data permasalahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-5

tersebut perlu dilakukan konsep perancangan alat bantu angkut yang bertujuan

untuk mengurangi keluhan pekerja dan memberikan kenyamanan bagi pekerja.

Adapun konsep perancangan tersebut menurut (Cross,2000) :

1. Penjabaran Kebutuhan Perancangan (Need).

Penjabaran dari hasil keluhan dan keinginan pekerja dalam proses

pemindahan karung gabah.

2. Pembangkitan Gagasan Dalam Perancangan (Idea)

a. Clarifying Objectives

Bertujuan untuk menjelaskan tujuan dan subtujuan dari perancangan,

yang akan dilakukan terhadap alat serta hubungan diantara keduanya.

b. Establishing Functions

Bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan

batasan sistem dari perancangan yang akan dilakukan.

c. Performance Specification

Bertujuan untuk membuat spesifikasi yang akurat dari kebutuhan

perancangan alat yang akan dilakukan.

3.4.2 Penentuan Spesifikasi Perancangan

Pada tahap perancangan akan dilakukan penentuan spesifikasi alat yang

terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu :

1. Penentuan Dimensi

Perhitungan dimensi dilakukan untuk menentukan ukuran rancangan yang

akan dibuat. Perhitungan dimensi yang dilakukan meliputi:

a. Ukuran ketinggian troli

Data antropometri yang digunakan dalam merancang ketinggian pegangan

troli dari permukaaan lantai adalah tinggi siku berdiri (tsb). Pemilihan

persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di Sragen

hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata Ukuran panjang dan lebar alas troli

b. Ukuran lebar pegangan troli

Data yang dibutuhkan untuk menentukan panjang alas troli adalah panjang

dari karung gabah serta diberi tambahan allowence sebesar 10 cm dan

untuk lebar alas troli adalah 2 kali lebar karung gabah serta diberi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-6

tambahan allowence sebesar 10 cm karena troli perancangan dapat

memuat 3 karung gabah yang diangkut, 2 dibawah dan 1 ditumpu

diatasnya.

c. Diameter pegangan troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan lebar pegangan

troli adalah lebar bahu (lb) dengan persentil ke-50.

d. Panjang genggaman pegangan troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan diameter

pegangan troli adalah diameter lingkar genggam (dlg) dengan persentil ke-

50.

e. Ketinggian pegangan troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan panjang

genggaman pegangan troli adalah lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) dengan persentil

ke-50.

2. Penentuan Komponen

Pada tahap ini akan dilakukan suatu penetapan bahan yang digunakan dalam

merancang troli angkut karung gabah.

3. Pembuatan Rancangan

Pembuatan rancangan troli angkut karung gabah dilakukan melalui pembuatan

gambar secara 2 dimensi dan 3 dimensi.

3.4.3 Perhitungan Teknik

Perhitungan teknik diperlukan untuk mengetahui kelayakan rancangan

troli angkut karung gabah yang akan dibuat. Perhitungan teknik meliputi

penentuan beban dan perhitungan momen pada titik kritis.

3.4.4 Estimasi Biaya Rancangan

Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk perancangan troli angkut karung gabah. Biaya yang dihitung

meliputi biaya material dan biaya tenaga kerja.

3.4.5 Pemodelan Hasil Rancangan dengan Gambar 3D

Tahap ini dilakukan pemodelan hasil rancangan dengan gambar 3D.

Tujuan pemodelan untuk mengetahui cara kerja troli hasil rancangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

III-7

3.4.6 Penilaian Postur Kerja Rancangan dengan Metode REBA

Pada tahap bertujuan untuk membandingkan postur kerja pekerja sebelum

perancangan dengan setelah perancangan.

3.5 TAHAP ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL

Pada tahap ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil terhadap

pengumpulan dan pengolahan data sebelumnya.

3.6 TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN

Pada tahap ini akan membahas kesimpulan dari hasil pengolahan data

dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan kemudian

memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan untuk penelitian

selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang

digunakan sebagai acuan dalam perbaikan postur kerja dengan merancang troli

angkut karung gabah dengan mempertimbangkan anthropometri operator akan

dijelaskan pada sub bab berikut ini.

4.1 PENGUMPULAN DATA

Tahap pengumpulan data diperlukan sebagai pendukung rancangan troli

karung gabah yang ergonomis sehingga dapat memperbaiki postur kerja operator

dan menimbulkan rasa nyaman bagi operator.

4.1.1. Dokumentasi Postur Kerja

Proses aktivitas dari stasiun penimbangan ke stasiun penggilingan ini

terdapat beberapa proses dimulai dari pengangkatan karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan, menaruh karung gabah pada anak tangga

pertama tempat penggilingan, menaruh karung gabah pada anak tangga kedua

tempat penggilingan. Proses pengangkatan dan pemindahan karung gabah semua

dilakukan secara manual tanpa bantuan alat. Dokumentasi proses aktivitas sikap

kerja pada operator dari bagian penimbangan sampai penggilingan dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Fase Gerakan

Gambar Aktivitas

1.

Aktivitas operator

membawa karung

gabah dari

penimbangan menuju

penggilingan

Gambar 4.1 Aktivitas Operator Bagian Penimbangan Sampai Penggilingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-2

Fase Gerakan

Gambar Aktivitas

2.

Aktivitas operator

membawa karung gabah

dari penimbangan

menuju penggilingan

3.

Aktivitas operator

membawa karung gabah

dari penimbangan

menuju penggilingan

4.

Aktivitas operator

menaruh karung gabah

pada anak tangga

pertama tempat

penggilingan.

5.

Aktivitas operator

menaruh karung gabah

pada anak tangga

pertama tempat

penggilingan

Gambar 4.1 Aktivitas Operator Bagian Penimbangan Sampai Penggilingan

(Lanjutan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-3

Fase Gerakan

Gambar Aktivitas

6

Aktivitas operator

menaruh karung

gabah pada anak

tangga kedua

tempat

penggilingan

Gambar 4.1 Aktivitas Operator Bagian Penimbangan sampai Penggilingan

(Lanjutan)

4.1.2. Data Anthropometri Operator

Data anthropometri operator digunakan untuk menentukan ukuran

rancangan troli yang akan dibuat. Data operator yang diperlukan dalam

merancang troli karung gabah dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.1 Tabel Anthropometri Operator

No Segmen Tubuh Operator 1 Operator 2 1. Tinggi Pinggang Berdiri (tpb) 100 cm 98 cm 2. Lebar Bahu (lb) 45 cm 45 cm 3. Diameter Lingkar Genggam (dlg) 4 cm 4 cm 4. lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) 10 cm 9 cm 5. Tinggi Siku Berdiri (tsb) 109 cm 104 cm

4.2 PENGOLAHAN DATA

Pada bagian ini akan diuraikan hasil pengolahan data berdasarkan data-data

yang telah dikumpulkan pada tahapan pengumpulan data. Pengolahan data yang

dilakukan adalah penilaian postur kerja dengan REBA. Pengolahan data tersebut

dijelaskan pada sub bab berikut ini.

4.2.1. Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA

Penilaian terhadap posisi kerja dengan metode REBA digunakan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai resiko yang ditimbulkan dari posisi

kerja yang salah. penilaian terhadap postur kerja penting dilakukan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-4

mengetahui tingkat resiko (risk level) yang ditimbulkan oleh suatu aktivitas

sehingga dapat diambil tindakan yang sesuai dengan tingkat resiko yang terjadi.

Penilaian postur kerja dari tiap-tiap fase gerakan pekerja dengan metode

REBA untuk mengetahui aman atau tidaknya postur kerja yang mereka lakukan,

berikut merupakan contoh penilaian menggunakan REBA:

A. Contoh penilaian REBA fase gerakan operator dalam membawa karung

gabah dari penimbangan menuju penggilingan:

· Fase gerakan operator membawa karung gabah dari penimbangan menuju

penggilingan.

Berikut ini perhitungan skor REBA pada aktivitas operator membawa karung

gabah dari penimbangan menuju penggilingan yang dapat dilihat pada gambar

4.2.

Gambar 4.2 Operator Membawa Karung Gabah dari Penimbangan

Menuju Penggilingan

Hasil kode REBA dari sikap kerja operator membawa karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan adalah sebagai berikut :

1. Grup A

· Punggung (Trunk)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa pergerakan punggung

termasuk dalam posisi bungkuk dengan sudut 49o flexion, sehinga

dari tabel 2.3 termasuk pergerakan antara 20 o- 60 o flexion. Skor

REBA untuk pergerakan punggung ini sesuai tabel 2.3 adalah 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-5

· Leher (Neck)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa posisi kepala terhadap

sumbu tubuh lurus atau 0o, shingga dari table 2.4 termasuk dalam 0 o

- 20 o Flexsion. Skor REBA untuk pergerakan leher ini sesuai tabel

2.4 adalah 1

· Kaki (Legs)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa kaki tertopang atau

bobot tubuh tersebar merata sehingga diberi skor 1. Lutut

membentuk sudut 39o yaitu pada range antara 30o - 60o sehingga ada

perubahan skor +1. Skor REBA untuk pergerakan kaki ini sesuai

tabel 2.5 adalah 1+1= 2 .

Penentuan skor untuk grup A dilakukan dengan menggunakan tabel A

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup A

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Punggung ( trunk) : 3

Leher (neck) : 1

Kaki ( legs) : 2

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk punggung (trunk) yaitu 3

kemudian tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris neck, masukkan kode untuk leher yaitu 1 dan dilanjutkan ke

baris legs dibawahnya, masukkan kode pergerakan kaki yaitu 2.

Selanjutnya tarik garis kebawah sampai bertemu dengan kode untuk

trunk.

d. Diketahui skor untuk grup A adalah 4

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup A dengan menggunakan Tabel A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-6

Tabel 4.2 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.2

Neck 1 2 3

Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Trunk

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6

2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7 3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8

4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9

5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Setelah didapatkan nilai dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan

skor untuk berat beban yang diangkat dengan ketentuan seperti yang

tercantum pada tabel 2.12, operator mengangkat karung gabah yang beratnya

lebih dari 40 kg sehingga memiliki skor 2.

Skor total A setelah ditambah beban adalah :

Nilai tabel A = 4

Berat beban = 2

Total skor A = 4 + 2 = 6

2. Grup B

· Lengan atas (upper arm)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan lengan

atas ke depan (flexion) terhadap sumbu tubuh sebesar 32° termasuk

dalam range pergerakan 20o - 45o flexion. Skor REBA untuk

pergerakan lengan atas ini sesuai tabel 2.6 adalah 2, karena bahu

ditinggikan maka mendapat penambahan nilai 1, maka nilainya

menjadi 2 + 1 = 3

· Lengan bawah (lower arm)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan lengan

bawah ke depan (flexion) terhadap lengan atas sebesar 24° termasuk

dalam range pergerakan < 60° flexion. Skor REBA untuk pergerakan

lengan bawah ini sesuai tabel 2.7 adalah 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-7

· Pergelangan tangan (wrist)

Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

pergelangan tangan ke depan 30° (flexion) termasuk pergerakan >

15° flexion. Skor REBA untuk pergerakan pergelangan tangan ini

sesuai tabel 2.8 adalah 2.

Penentuan skor untuk grup B dilakukan dengan menggunakan tabel B

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup B

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Lengan atas (upper arm) : 3

Lengan bawah (lower arm) : 2

Pergelangan tangan (wrist) : 2

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk upper arm yaitu 2 kemudian

tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris lower arm, masukkan kode untuk lengan bawah yaitu 2 dan

dilanjutkan ke baris wrist dibawahnya, masukkan kode pergelangan

tangan yaitu 2. Selanjutnya tarik garis ke bawah sampai bertemu dengan

kode untuk upper arm.

d. Diketahui skor untuk grup B adalah 5.

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup B dengan

menggunakan Tabel B.

Tabel 4.3 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.2

Wrist

Lower Arm

1 2

1 2 3 1 2 3

Upper Arms

1 1 2 3 1 2 3

2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 5 4 5 6

4 4 5 5 5 6 7

5 6 7 8 7 8 9

6 7 8 9 8 9 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-8

Skor grup B adalah 1, ditambah dengan skor coupling dimana jenis

coupling yang digunakan adalah poor. Pada tabel 2.13 jenis coupling good

diberikan skor coupling sebesar 2, maka skor B menjadi 5+ 2 = 7.

Penentuan skor total untuk aktivitas operator mengangkat karung

gabah dari lantai dilakukan dengan menggabungkan skor grup A dan skor

grup B dengan menggunakan tabel C.

Skor A = 6

Skor B = 7

Pada kolom skor A masukkan kode 8 dan tarik garis ke kanan.

Kemudian pada baris skor B masukkan kode 8 dan tarik ke bawah sampai

bertemu kode untuk skor A sehingga diketahui skor C adalah 9.

Tabel 4.4 REBA Skor C untuk Gambar 4.2

Score B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Score A

1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7 2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8 3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8 4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9 6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10 7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11 8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11 9 9 9 9 10 10 10 11 12 11 12 12 12

10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-9

+ = Lengan bawah 2

Pergelangan tangan

2

Kopling 2

Skor B 7

Batang tubuh 3

Leher 1

Kaki 2

Tabel A 4

Beban 2

Skor A 6

Lengan atas 3

Tabel B 5

Skor C 9

Skor aktivitas 0

Final Skor 9 + =

Rekapitulasi hasil penilaian total dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:

Grup A + = Grup B

Gambar 4.3 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total

Berdasarkan tabel 2.15, dari skor REBA tersebut dapat diketahui level

tindakan 3 dengan level resiko pada muskuloskeletal yaitu tinggi (high) dan perlu

segera dilakukan perbaikan (necessary soon) untuk mengurangi resiko kerja.

· Aktivitas operator membawa karung gabah menuju ke penggilingan.

Perhitungan skor REBA pada aktivitas operator membawa karung gabah

menuju penggilingan dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Operator Membawa Karung Gabah Menuju ke Penggilingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-10

Hasil kode REBA dari sikap kerja operator membawa karung gabah

menuju penggilingan adalah sebagai berikut :

1. Grup A

· Punggung (Trunk)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa pergerakan punggung

dengan sudut 38o flexion, sehinga dari tabel 2.1 termasuk pergerakan

antara 20 o -60o flexion. Skor REBA untuk pergerakan punggung ini

sesuai tabel 2.3 adalah 3

· Leher (Neck)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa kepala dalam posisi

tegak terhadap sumbu tubuh dengan sudut 39o, shingga dari table 2.4

termasuk dalam >20 o flexion. Skor REBA untuk pergerakan leher ini

sesuai tabel 2.4 adalah 2

· Kaki (Legs)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa Kaki tidak tertopang

atau bobot tubuh tidak tidak tersebar merata sehingga diberi skor 2.

Penentuan skor untuk grup A dilakukan dengan menggunakan tabel A

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup A

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Punggung ( trunk) : 3

Leher (neck) : 2

Kaki ( legs) : 2

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk punggung (trunk) yaitu 3

kemudian tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris neck, masukkan kode untuk leher yaitu 2 dan dilanjutkan ke

baris legs dibawahnya, masukkan kode pergerakan kaki yaitu 2.

Selanjutnya tarik garis kebawah sampai bertemu dengan kode untuk trunk.

d. Diketahui skor untuk grup A adalah 5

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup A dengan

menggunakan Tabel A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-11

Tabel 4.5 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.4

Neck

1 2 3

Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Trunk

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6

2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7 3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8

4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9

5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Setelah didapatkan nilai dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan

skor untuk berat beban yang diangkat dengan ketentuan seperti yang

tercantum pada tabel 2.12, operator mengangkat karung gabah yang beratnya

lebih dari 40 kg sehingga memiliki skor 2.

Skor total A setelah ditambah beban adalah :

Nilai tabel A = 5

Berat beban = 2

Total skor A = 5 + 2 =7

2. Grup B

· Lengan atas (upper arm)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan lengan

atas ke depan (flexion) terhadap sumbu tubuh sebesar 38° termasuk

dalam range pergerakan 20o - 45 o flexion. Skor REBA untuk

pergerakan lengan atas ini sesuai tabel 2.6 adalah 2.

· Lengan bawah (lower arm)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan lengan

bawah ke depan (flexion) terhadap lengan atas sebesar 23° termasuk

dalam <60° flexion. Skor REBA untuk pergerakan lengan bawah ini

sesuai tabel 2.7 adalah 2.

· Pergelangan tangan (wrist)

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

pergelangan tangan ke depan 23° (flexion) termasuk pergerakan >

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-12

15° flexion. Skor REBA untuk pergerakan pergelangan tangan ini

sesuai tabel 2.8 adalah 2.

Penentuan skor untuk grup B dilakukan dengan menggunakan tabel B

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup B

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Lengan atas (upper arm) : 2

Lengan bawah (lower arm) : 2

Pergelangan tangan (wrist) : 2

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk upper arm yaitu 2 kemudian

tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris lower arm, masukkan kode untuk lengan bawah yaitu 2 dan

dilanjutkan ke baris wrist dibawahnya, masukkan kode pergelangan

tangan yaitu 2. Selanjutnya tarik garis ke bawah sampai bertemu dengan

kode untuk upper arm.

d. Diketahui skor untuk grup B adalah 3.

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup B dengan

menggunakan Tabel B.

Tabel 4.6 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.4

Wrist

Lower Arm

1 2

1 2 3 1 2 3

Upper Arms

1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 4

3 3 4 5 4 5 6

4 4 5 5 5 6 7

5 6 7 8 7 8 9

6 7 8 9 8 9 9

Skor grup B adalah 3, ditambah dengan skor coupling dimana jenis

coupling yang digunakan adalah poor. Pada tabel 2.13 jenis coupling good

diberikan skor coupling sebesar 2, maka skor B menjadi 3+ 2 = 5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-13

Penentuan skor total untuk aktivitas operator mengangkat karung

gabah dari lantai dilakukan dengan menggabungkan skor grup A dan skor

grup B dengan menggunakan tabel C.

Skor A = 7

Skor B = 5

Pada kolom skor A masukkan kode 7 dan tarik garis ke kanan.

Kemudian pada baris skor B masukkan kode 5 dan tarik ke bawah sampai

bertemu kode untuk skor A sehingga diketahui skor C adalah 9.

Tabel 4.7 REBA Skor C untuk Gambar 4.4

Score B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Score A

1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7 2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8 3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8 4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9 6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10 7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11 8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11 9 9 9 9 10 10 10 11 12 11 12 12 12

10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-14

+ = Lengan bawah 2

Pergelangan tangan

2

Kopling 2

Skor B 5

Batang tubuh 3

Leher 2

Kaki 2

Tabel A 5

Beban 2

Skor A 7

Lengan atas 2

Tabel B 3

Skor C 9

Skor aktivitas 0

Final Skor 9 + =

Rekapitulasi hasil penilaian total dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini: Grup A + = Grup B

Gambar 4.5 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total

Berdasarkan tabel 2.15, dari skor REBA tersebut dapat diketahui

level tindakan 3 dengan level resiko pada muskuloskeletal yaitu tinggi dan

perlu segera dilakukan perbaikan (necessary soon) untuk mengurangi resiko

kerja

B. Hasil rekapitulasi penilaian REBA pada semua aktivitas operator dalam

memindahkan karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan.

Keenam aktivitas operator dalam memindahkan karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan dilakukan penilaian postur kerja berdasarkan

metode REBA. Contoh perhitungan dengan metode REBA ini hanya dilakukan

pada 2 fase gerakan untuk mempermudah penyusunan laporan. Sedangkan

perhitungan aktivitas lainnya terdapat pada lampiran. Berikut ini hasil penilian

skor REBA pada semua aktivitas operator dalam mengangkut karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan terdapat pada tabel 4.8 .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-15

Tabel 4.8 Hasil Penilian Skor REBA Pada Semua Aktivitas Penmindahan

karung Gabah dari Penimbangan Menuju Penggilingan

No Aktivitas Action level

Skor Reba

Level Resiko

1. Operator membawa karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan

3 9 Tinggi

2. Operator membawa karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan

3 9 Tinggi

3. Operator membawa karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan

3 8 Tinggi

4. Operator menaruh karung gabah pada anak

tangga pertama tempat penggilingan.

3 9 Tinggi

5. Operator menaruh karung gabah pada anak

tangga pertama tempat penggilingan.

3 9 Tinggi

6. Operator menaruh karung gabah pada anak tangga kedua tempat penggilingan.

3 10 Tinggi

Berdasarkan perhitungan posisi kerja berdasarkan metode REBA pada

keenam aktivitas operator dalam mengangkut karung gabah dari penimbangan ke

penggilingan bahwa keenamnya memiliki level resiko tinggi yang diakibatkan

dari posisi kerja yang salah dan perlu segera dilakukan perbaikan (necessary

soon) untuk mengurangi resiko kerja. Jika dibiarkan akan menimbulkan keluhan

rasa sakit dan dalam jangka waktu tertentu hal ini dapat menyebabkan terjadinya

WMSDs (Work-Related Musculoskeletal Disorders), yaitu sekumpulan gangguan

sistem muskuloskeletal menyangkut otot, tendon dan syaraf yang diakibatkan oleh

pekerjaan penanganan material yang dilakukan secara berulang-ulang. Salah satu

sekumpulan gangguan sistem muskuloskeletal diantaranya pekerja mengalami

keluhan nyeri pada bagian punggung bagian bawah (low back pain).

4.3 TAHAP PERANCANGAN

4.3.1 Penyusunan Konsep Perancangan

Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan mengacu pada data

studi pendahuluan yang diperoleh. Data studi pendahuluan ini menunjukkan fakta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-16

yang tejadi di tempat penelitian dan memberikan informasi tentang apa yang

diinginkan pekerja. Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan cara

menjabarkan keluhan dan keinginan pekerja menjadi kebutuhan perancangan yang

dilanjutkan dengan pengembangan ide perancangan sesuai dengan kebutuhan

yang telah dibuat sebelumnya.

Perancangan troli karung gabah pada penggilingan padi melalui beberapa

tahap pokok yang harus dilalui, tahap-tahap perancangan troli karung gabah dapat

dijelaskan yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan (needs)

Pada aktivitas kerja yang dilakukan oleh pekerja pada penggilingan padi

terdapat beberapa aktivitas yang berpeluang menimbulkan rasa nyeri pada tubuh

operator. Berdasarkan penilaian Reba yang dilakukan terhadap aktivitas operator

di bagian penimbangan sampai mesin penggiling tersebut memiliki level resiko

yang cukup tinggi sehingga dari permasalahan itu maka perlu adanya perbaikan

posisi tubuh saat bekerja dan perlu alat yang digunakan untuk membantu dalam

pengangkutan karung gabah sehingga dapat mengurangi beban kerja yang dialami

operator pada saat memindahkan karung gabah.

Pada penelitian ini pernyataan keinginan pekerja pada penggilingan padi,

kemudian dijabarkan menjadi kebutuhan perbaikan posisi kerja dan perancangan

troli karung gabah. Penjabaran kebutuhan dibuat untuk menentukan batasan-

batasan masalah yang kan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan konsep

perbaikan dan perancangan troli karung gabah. Hal ini dilakukan agar dapat

menghasilkan posisi tubuh kerja dan perancangan troli karung gabah yang dapat

memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dialami pekerja pada

penggilingan padi saat melakukan aktivitas pengangkutan karung gabah.

Penjabaran kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-17

Tabel 4.9 Penjabaran Kebutuhan Perancangan

No. Pernyataan Keluhan Penjabaran Kebutuhan

1. Karung gabah terlalu berat bebanya

sehingga dalam memindahkan

karung gabah dari penimbangan ke

penggilingan pekerja merasa

kesulitan

Perlunya perancangan troli

karung gabah untuk

mempermudah aktivitas

pengangkutan karung gabah

dari bagian penimbangan ke

bagian penggilingan dan

penambahan tuas dalam

rancangan yang digunakan

untuk memudahkan dalam

menjatuhkan karung gabah.

2. Jarak pemindahannya cukup jauh

sehingga menguras tenaga dalam

membawa karena karung gabah

terlalu berat bebanya

3. Karung gabah yang besar sehingga

kesulitan dalam membawa

2. Pembangkitan Gagasan dalam Perancangan (Idea)

Berdasarkan kebutuhan perancangan yang telah dinyatakan dengan jelas,

maka dapat dikembangkan suatu ide pemecahan masalah. Gagasan atau ide yang

dikembangkan haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perancangan

yang telah dibuat sebelumnya.

Berdasarkan penjabaran kebutuhan, peneliti melihat adanya peluang untuk

mengantisipasi timbulnya keluhan pada bagian tubuh dan untuk meminimalkan

timbulnya sikap paksa dengan merancang sebuah alat bantu kerja (fasilitas kerja)

berupa troli karung gabah yang berfungsi untuk mempermudah aktivitas

pemindahan karung gabah. Peneliti berusaha memperjelas pembangkitan ide

perancangan dengan mengadopsi dan memodifikasi beberapa tahapan metode

perancangan dari Cross yang terdiri dari clarifying objectives, establishing

functions, dan performance specification untuk menggambarkan konsep

perancangan yang akan dilakukan (Cross,2000). Beberapa tahapan tersebut

adalah :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-18

a. Tahap Clarifying Objectives

Clarifying Objectives bertujuan untuk menjelaskan tujuan dan subtujuan dari

perancangan troli yang akan dilakukan, serta hubungan diantara keduanya. Untuk

lebih jelasnya penjabaran tujuan dan subtujuan dari perancangan dapat dilihat

pada pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Clarifying Objectives Perancangan

b. Tahap Establishing Functions

Establishing functions bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang

dibutuhkan dan batasan sistem dari perancangan yang akan dilakukan. Langkah

pertama yang dilakukan adalah menunjukkan fungsi perancangan secara umum

dalam perubahan input menjadi output yang diinginkan, seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.7

Gambar 4.7 Function Analysis Perancangan

Langkah selanjutnya adalah memecah fungsi umum menjadi sub fungsi

dasar yang lebih spesifik, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.8

Alat pengangkut karung gabah

Efektif

Nyaman

Aman

Sehat

Efisien

Mempermudah dalam pengangkutan karung gabah

Sesuai dengan anthropometri pekerja

Alat angkut kuat membawa beban 120 kg

Meminimasi keluhan pekerja

Mempersingkat waktu dalam pengangkutan karung gabah

Alat bantu fasilitas kerja

Input

Aktivitas kerja pada saat Pengangkutan karung gabah Kenyamanan

Output Fungsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-19

Keterangan :

Pemberian busa / karet pada tuas pengangkat bertujuan untuk membuat

kenyamanan saat mengangkat dan menjatuhkan karung gabah diatas alat

pengangkut.

Gambar 4.8 Sub Fungsi Dasar Perancangan Keterangan:

Pemberian roda depan berjumlah 2 dan roda belakang berjumlah 2, dimaksudkan

agar mempersingkat dalam proses pemindahan karung gabah.

c. Performance Specification

Performance Specification bertujuan untuk membuat spesifikasi yang akurat

dari kebutuhan perancangan alat yang akan dilakukan. Tabel 4.10. menunjukkan

performance specification dari perancangan yang dilakukan.

Tuas pengangkat Pompa hidrolik

Input

Alat bantu fasilitas kerja Kenyamanan

Output Fungsi

Mampu mengangkat beban sampai 120 kg

Pemberian busa/karet

Pemberian roda pada alat angkut

Input Output Fungsi

Alat bantu fasilitas kerja Efisien

Pemberian 2 roda depan dan 2 roda belakang

Mempersingkat waktu pemindahan karung gabah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-20

Tabel 4.10 Performance Specification Perancangan Troli

No Tujuan Kriteria Performance Specification

1. Efektif

Mempermudah dalam

pengangkutan karung

gabah

a. Rancangan berupa troli angkut sehingga

dalam pengangkutan karung gabah

lebih mudah dan tenaga yang digunakan

dalam mengoperasikanya jauh lebih

kecil daripada tanpa troli

b.Adanya tuas pengangkat pompa hidolik

yang berfungsi memudahkan dalam

menjatuhkan karung gabah dari troli

2. Nyaman

Sesuai dengan

anthropometri pekerja

Tinggi pinggang (tpb)

Lebar bahu (lb)

Diameter lingkar genggam (dlg)

Llebar jari ke-2,3,4,5 (lj)

Tinggi siku berdiri (tsb)

Memberikan kenyamanan

dalam mendorong troli dan

menjatuhkan karung gabah

dari troli

Bagian pegangan untuk mendorong troli

diberi karet atau busa

3. Aman

Troli kuat membawa beban 120 kg

Komponen rangka troli terbuat dari baja

atau besi

4. Sehat

Meminimasi keluhan

pekerja

Perubahan postur/posisi bekerja menjadi

lebih baik

5. Efisien

Mempersingkat waktu

dalam pengangkutan

karung gabah

Pemberian roda depan dan belakang

berjumlah 4 pada troli

4.3.2 Penentuan Spesifikasi Perancangan

Pada tahap perancangan akan dilakukan penentuan spesifikasi rancangan

yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-21

1. Perhitungan Dimensi

Perhitungan dimensi dilakukan untuk menentukan ukuran rancangan yang

akan dibuat.. Perhitungan dimensi yang dilakukan meliputi :

a. Ukuran Ketinggian Alas Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan ketinggian alas

angkut adalah tinggi pinggang berdiri (tpb) dengan persentil ke-50.

Perhitungan ketinggian alas troli sebagai berikut:

Tinggi alas troli = tpb (P50/ x )

= 촸 嫩幂密弥 cm

= 99 cm

b. Ukuran Panjang dan Lebar Alas Troli

Data yang dibutuhkan untuk menentukan panjang alas troli adalah

panjang dari karung gabah serta diberi tambahan allowence sebesar 10 cm dan

untuk lebar alas troli adalah 2 kali lebar karung gabah serta diberi tambahan

allowence sebesar 10 cm karena troli perancangan dapat memuat 3 karung

gabah yang diangkut, 2 dibawah dan 1 ditumpu diatasnya.

Perhitungan panjang dan alas troli

Panjang alas troli = panjang karung gabah + allowance 10 cm

= 80 cm + 10 cm

= 90 cm

Lebar alas troli = (2 × lebar karung gabah) + allowance 10 cm

= ( 2 × 55) cm + 10 cm

= 120 cm

c. Ukuran Lebar Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan lebar pegangan

troli adalah lebar bahu (lb) dengan persentil ke-50. Perhitungan lebar

pegangan troli sebagai berikut:

Lebar pegangan troli = lb (P50/ x )

= 㜐觅嫩㜐觅弥

= 45 cm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-22

dengan;

lb = lebar bahu

P50 = persentil 50

d. Diameter Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan diameter

pegangan troli adalah diameter lingkar genggam (dlg) dengan persentil ke-50.

Penggunaan persentil 50 dimaksudkan agar pekerja yang memiliki diameter

genggam lebih besar maupun yang lebih kecil dapat memegang pegangan troli

dengan nyaman.

Perhitungan diameter pegangan troli , sebagai berikut:

Diameter pegangan troli = dlg (P50/ x )

= 㜐嫩㜐弥 cm

= 4 cm

dengan;

dlg = diameter lingkar genggam

P50 = persentil 50

Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh diameter

pegangan troly hasil rancangan sebesar

e. Panjang Genggaman Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan panjang

genggaman pegangan troli adalah lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) dengan persentil ke-

50.

Perhitungan panjang genggaman pegangan troly, sebagai berikut:

Panjang genggaman pegangan troly = lj (P50/ x )

= 촸 嫩幂弥 cm

= 9,5 cm

dengan;

lj = lebar jari ke-2,3,4,5

P950 = persentil 50

f. Ketinggian Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan ukuran tinggi

pegangan troly dari permukaan lantai adalah tinggi siku berdiri (tsb) dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-23

persentil ke-50. Perhitungan ketinggian pegangan troly dari permukaan lantai,

sebagai berikut:

Ketinggian pegangan troli = tsb (P50/ x )

= 촸 幂嫩촸 㜐弥 cm

= 106,5 cm

dengan;

tsb = tinggi siku berdiri

P50 = persentil 50

Hasil rekapitulasi perhitungan dimensi troli yang akan dirancang secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Dimensi Troli

No Bagian Ukuran

1 Ketinggian alas troli 99 cm

2 Panjang dan lebar alas troli 90 dan 120 cm

3 Lebar pegangan troli 45 cm

4 Diameter pegangan troli 4 cm

5 Panjang genggaman Pegangan troli 9,5 cm

6 Tinggi pegangan troli 106,5 cm

2. Penentuan Komponen

Penentuan komponen penyusun pada usulan perancangan lat angkut

karung gabah bertujuan untuk menetapkan komponen yang digunakan sesuai

spesifikasi yang dibutuhkan. Penentuan komponen tersebut meliputi:

a. Rangka

Rangka dijadikan sebagai kekuatan utama penopang keseluruhan

beban, sehingga diperlukan bahan yang benar-benar kuat untuk menopang

keseluruhan beban. Rangka tersebut terbuat dari material pipa besi stall

dengan ukuran 25 mm x 25 mm x 1,4 mm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-24

Gambar 4.9 Rangka Troli

b. Besi Pipa Pegangan Troli ( Handle)

Handle berfungsi untuk mengemudikan troli pada saat troli

dioperasikan untuk aktivitas pemindahan kaung gabah. Adapun ukuran

pipa baja yang digunakan berdiameter 25 mm.

Gambar 4.10 Besi Pipa Pegangan Troli

c. Roda Troli

Pemberian roda bertujuan untuk memudahkan pergerakan dan

perpindahan dari alat bantu kerja yang berupa troli. Roda yang digunakan

dalam perancangan menggunakan 2 roda depan yang berdiameter 8 cm

dan 2 roda belakang berdiameter 15 cm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-25

Gambar 4.11 Roda Troli

d. Tuas Pengangkat Pompa Hidrolik

Tuas pengangkat pompa hidrolik digunakan untuk untuk memudahkan

pengangkatan karung gabah dari troli dan menjatuhkannya.

Gambar 4.12 Tuas Pengangkat Pompa Hidrolik

e. Landasan Karung Gabah

Landasan gabah ini digunakan untuk menaikan karung gabah yang

digerakan oleh pompa hidrolik.

Gambar 4.13 Landasan Karung Gabah

3. Pembuatan Rancangan

Rancangan troli dibuat berdasarkan dimensi yang telah ditentukan dan

penentuan komponen yang telah dilakukan. Pembuatan gambar rancangan

desain troli dilakukan dengan menggunakan autocad 2007 dan software

3Dmax. Berikut pembuatan gambar rancangan desain troli:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-26

a. Gambar Troli 2D

Sudut pandang yang digunakan adalah :

· Tampak samping

Gambar 4.14 Gambar 2D Tampak Samping

· Tampak Depan

Gambar 4.15 Gambar 2D Tampak Depan

b. Gambar Troli 3D

Gambar troli 3D terdiri dari beberapa sudut pandang. Sudut pandang yang

digunakan yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-27

· Tampak Depan

Gambar 4.16 Gambar 3D Tampak Depan

· Tampak Samping

Gambar 4.17 Gambar 3D Tampak Samping

· Tampak Belakang

Gambar 4.18 Gambar 3D Tampak Belakang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-28

· Tampak Atas

Gambar 4.19 Gambar 3D Tampak Atas

· Dari Sudut

Gambar 4.20 Gambar 3D Troli

4.3.3 Perhitungan Teknik

Perhitungan teknik diperlukan untuk mengetahui kelayakan rancangan

troli apabila alat bantu fasilitas kerja tersebut dibuat. Perhitungan teknik meliputi

perhitungan gaya dan momen serta perhitungan kekuatan komponen. Masing-

masing bagian akan dijelaskan sebagi berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-29

1. Perhitungan Kekuatan Rangka

a. Perhitungan Kontruksi pada Rangka

Gambar 4.21 Rangka Troli

Sebuah rancangan troli dengan panjang 1,2 m menerima tiga beban

merata disepanjang troli dengan beban sebesar 120 kg dengan masing-

masing beban 40 kg. Dengan tumpuan rol dititik A dan dititik B

b. Gaya-gaya pada Tumpuan

Gambar 4.22 Reaksi Gaya-gaya pada Rangka

l1 = l2 = l3 = 0.4 m

R1 = R2 = R3 = 40 kg/m x 0.4 m

= 16 kg

Reaksi-reaksi tumpuan RAV dan RBV dihitung dengan menerapkan

persamaan kesetimbangan 0=SM

Ø 0=S AM

0 = (RBV x l) – (R1 x (21l ) – (R2 x (l1 +

22l )) – (R3 x (l1 + l2 +

23l ))

0 = RBV x 1.2– (16 x (24.0

)) – (16 x (0.4 + 24.0

)) – (16 x (0.4+0.4+24.0

)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-30

1.2 RBV = 3.2+9.6+16

RBV = 2.18.28

= 24 kg

Ø 0=S BM

RAV x l –R1 x (21l +l2+l3) – R2 x (

22l +l3) – R3 x (

23l ) = 0

RAV x 1.2 – 16x (24.0

+0.4+0.4)-16x (24.0

+0.4)-16 x (24.0

) = 0

1.2 RAV = 3.2+9.6+16

RAV = 2.18.28

= 24 kg

Dari perhitungan di atas, diperoleh RAV =24 kg, RBV=24 kg

c. Diagram Momen Bending (DMB)

Untuk menggambarkan diagram momen bending, dengan

menerapkan kesetimbangan untuk mendapatkan bentuk kurva momen

bending.

Ma = 0

Mc = RAV x (l1) – R1 x (21l

)

= 24 x (0.4)-16 x (24.0

)

= 6,4

Md = RAV x (l1+l2)-R1 x (l2 +21l

)-R2 x (22l

)

= 24 x (0.4+0.4)-16 x (0.4 + 24.0

)-16(24.0

)

= 19.2-9.6-3.2

= 6.4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-31

Persamaan tersebut berlaku disepanjang batang dari titik A hingga

titik B. Besarnya momen bending disetiap titik dihitung akan diketahui

bentuk kurva momen bending yang terjadi.

Gambar 4.23 Diagram Momen Bending

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa momen yang terbesar

terletak di titik C dan di titik D sebesar 6,4 Nm, jadi kemungkinan

terjadinya bending terbesar adalah di kedua titik tersebut.

d. Perhitungan Kekuatan Profil Rangka Troli

Perhitungan kekuatan bahan rangka troli berdasarkan momen

terbesar yang terjadi, hal ini dilakukan agar pemilihan bahan rangka yang

digunakan mampu menahan momen yang terjadi. Penentuan ukuran

bahan berdasarkan ukuran yang ada dipasaran.

Diketahui :

Y dari batang kerangka 20x20 mm adalah 20 mm maka C=

mmy

102

202

==

I untuk pipa besi stal terdiri dari 2. Yaitu I untuk kotak luar dan I untuk

kotak dalam.

20 mm

20 mm 1,4 mm

Gambar 4.24 Penampang Besi Stall Rangka Troli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-32

Ukuran Kotak Luar P=20 mm L=20 mm

Kotak dalam P=17.2 mm L= 17.2 mm

4

3

3

33.1333312

)20(2012

mmI

I

bhI

luar

luar

luar

=

=

=

4

3

3

44.729312

)2.17(2.1712

mmI

I

bhI

dalam

dalam

dalam

=

=

=

Itotal=Iluar - Idalam

Itotal=13333.33-7293.44

Itotal=6039.89 mm4

2/6.1089.6039106400

mmN

xI

MC

=

=

=

s

s

s

=10.6 Mpa

Tegangan desain yang terjadi dengan momen terbesar adalah

10.6 Mpa. Jenis material yang dapat digunakan untuk menahan tegangan

diatas adalah besi ST 37 berdasarkan tabel material properties ( tabel

yang terdiri dari sifat-sifat material, seperti tegangan, regangan, modulus

elastisitas ) dengan alasan material ini memiliki sifat keras, mampu dilas,

mampu dikerjakan dengan baik oleh mesin, dan mudah ditemukan

dipasaran dengan harga yang relatif murah.

2. Beban Tiap Roda

Gambar 4.25 Rangka Troli

yFS = RAy + RBy = 3.40 kg

= RAy + RBy = 120 kg

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-33

MaS = 0

MbS = 0

RBy.1,2m = 40. 0,2 +40. 0,6+40. 1

RBy. 1,2m = 40(0.2+0.6+1)

RBy .1,2m = 40 kg. 1.8 m

RBy = m

mkg2,1

8,1.40 = 60 kg

RAy + RBy = 120 kg

RAy+60 kg = 120 kg

RAy = 60 kg

Jadi tiap roda berdiamter 30 cm tersebut menerima beban sebesar 60 kg

4.3.4 Estimasi Biaya Rancangan

Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk perancangan alat bantu fasilitas kerja yang berupa troli. Asumsi

biaya yang dihitung meliputi biaya material, dan biaya non material. Keseluruhan

biaya material ditunjukkan dalam Tabel 4.11. Harga yang tertera diperoleh dari

observasi di toko besi Sumber Rejeki di daerah Kusumodilagan pada bulan April

2012.

Tabel 4.12 Estimasi Biaya Material

No Bahan Ukuran Kebutuhan

Harga satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1 Baja plat Stal Kotak

20 x 20 x 1,4 mm

3068 cm 36000 tiap 6 m 184080

2 Besi pipa 30 x 26 x 2 mm

600 cm 90000 tiap 6 m 90000

3 Besi Plat 200 x 120 x 2 mm 420 x 15 cm 190000 190000

5 Roda dengan pengunci

Diameter 30 cm

2 buah 62500 125000

6 Roda tanpa pengunci

Diameter 30 cm 2 buah 30000 60000

8 Karet atau busa 4 x 5 cm 2 set 11000 22000

11 Tinner A liter 2 kaleng 15000 30000 12 cat kilogram 1 kaleng 55000 55000

13 Biaya tenaga kerja 150000 Total 906080

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-34

Jadi besarnya biaya yang diperlukan untuk membuat troli angkut karung gabah adalah Rp. 906.080,00 4.3.5 Pemodelan Hasil Perancangan dengan Gambar 3D

Pemodelan gambar 3D dibuat untuk mengetahui sistem cara kerja troli

hasil rancangan serta membandingkan kondisi postur kerja pekerja sebelum dan

setelah dilakukan perancangan troli. Gambar ilustrasi sesudah perancangan

merupakan model pekerja dalam postur kerja dengan troli, berikut ilustrasi cara

kerja troli dan sudut postur kerja pekerja sesudah perancangan.

a. Cara Kerja Troli

No Gambar Aktivitas 1.

Membawa karung gabah

dari timbangan ke troli

2.

Menaruh karung gabah

penimbangan ke troli

3.

Membawa karung gabah

dari penimbangan ke

penggilingan

Gambar 4.26 Tahapan Cara Kerja Troli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-35

No Gambar Aktivitas 4.

Menjatuhkan karung

gabah dari troli ke tangga

pertama pada mesin

penggilingan

5.

Menjatuhkan karung

gabah dari trol ke tangga

kedua pada mesin

penggilingan

Gambar 4.26 Tahapan Cara Kerja Troli ( Lanjutan )

b. Gambar Sudut Postur Kerja Setelah Perancangan

No. Gambar Aktivitas

1.

Membawa karung

gabah dari timbangan

ke troli

Gambar 4.27 Gambar Sudut Postur Kerja Setelah Perancangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-36

No. Gambar Aktivitas 2.

Menaruh karung gabah

dari penimbangan ke troli

3.

Membawa karung gabah

dari penimbangan ke

penggilingan

4.

Menjatuhkan karung

gabah dari troli ke tangga

pertama pada mesin

penggilingan

5.

Menjatuhkan karung

gabah dari trol ke tangga

pertama pada mesin

penggilingan

Gambar 4.27 Gambar Sudut Postur Kerja Setelah Perancangan ( Lanjutan )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-37

4.3.6 Penilaian Postur Kerja Perancangan dengan Metode REBA

Penilaian terhadap posisi kerja hasil perancangan dengan metode REBA

digunakan untuk membandingkan dengan posisi kerja sebelum perancangan dan

untuk mengetahui tingkat resiko yang ditimbulkan dapat berkurang dari tingkat

resiko sebelum perancangan. Berikut merupakan penilaian setelah perancangan

dengan mengggunakan REBA:

A. Contoh penilaian REBA fase gerakan operator setelah perancangan

dalam mengangkut karung gabah dari penimbangan menuju

penggilingan:

· Fase gerakan operator membawa karung gabah dari timbangan ke troli

Berikut ini perhitungan skor REBA pada aktivitas operator membawa karung

gabah dari timbangan ke troli yang dapat dilihat pada gambar 4.28.

Gambar 4.28 Operator Membawa Karung Gabah Dari Timbangan Ke Troli

Hasil kode REBA dari sikap kerja operator membawa karung gabah dari

timbangan ke troli adalah sebagai berikut :

1. Grup A

· Punggung (Trunk)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa pergerakan punggung

termasuk dalam posisi bungkuk dengan sudut 0o , sehinga dari tabel

2.3 termasuk pergerakan antara 0 o- 20 o flexion. Skor REBA untuk

pergerakan punggung ini sesuai tabel 2.3 adalah 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-38

· Leher (Neck)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa posisi kepala terhadap

sumbu tubuh lurus atau 0o, shingga dari table 2.4 termasuk dalam 0 o

- 20 o Flexsion. Skor REBA untuk pergerakan leher ini sesuai tabel

2.4 adalah 1

· Kaki (Legs)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa kaki tertopang atau

bobot tubuh tersebar merata sehingga diberi skor 1.

Penentuan skor untuk grup A dilakukan dengan menggunakan tabel A

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup A

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Punggung ( trunk) : 1

Leher (neck) : 1

Kaki ( legs) : 1

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk punggung (trunk) yaitu 1

kemudian tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris neck, masukkan kode untuk leher yaitu 1 dan dilanjutkan ke

baris legs dibawahnya, masukkan kode pergerakan kaki yaitu 1.

Selanjutnya tarik garis kebawah sampai bertemu dengan kode untuk

trunk.

d. Diketahui skor untuk grup A adalah 1

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup A dengan menggunakan Tabel A.

Tabel 4.13 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.28

Neck

1 2 3

Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Trunk

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6

2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7

3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8 4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9

5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-39

Setelah didapatkan nilai dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan

skor untuk berat beban yang diangkat dengan ketentuan seperti yang

tercantum pada tabel 2.12, operator mengangkat karung gabah yang beratnya

lebih dari 40 kg sehingga memiliki skor 2.

Skor total A setelah ditambah beban adalah :

Nilai tabel A = 1

Berat beban = 2

Total skor A = 1 + 2 = 3

2. Grup B

· Lengan atas (upper arm)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

lengan atas ke depan (flexion) terhadap sumbu tubuh sebesar 62°

termasuk dalam range pergerakan 45o - 90o flexion. Skor REBA

untuk pergerakan lengan atas ini sesuai tabel 2.6 adalah 3.

· Lengan bawah (lower arm)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

lengan bawah ke depan (flexion) terhadap lengan atas sebesar 9°

termasuk dalam range pergerakan < 60° flexion. Skor REBA untuk

pergerakan lengan bawah ini sesuai tabel 2.7 adalah 2.

· Pergelangan tangan (wrist)

Dari gambar 4.28 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

pergelangan tangan ke depan 19° (flexion) termasuk pergerakan >

15° flexion. Skor REBA untuk pergerakan pergelangan tangan ini

sesuai tabel 2.8 adalah 2.

Penentuan skor untuk grup B dilakukan dengan menggunakan tabel B

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup B

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Lengan atas (upper arm) : 3

Lengan bawah (lower arm) : 2

Pergelangan tangan (wrist) : 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-40

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk upper arm yaitu 2 kemudian

tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris lower arm, masukkan kode untuk lengan bawah yaitu 2 dan

dilanjutkan ke baris wrist dibawahnya, masukkan kode pergelangan

tangan yaitu 2. Selanjutnya tarik garis ke bawah sampai bertemu dengan

kode untuk upper arm.

d. Diketahui skor untuk grup B adalah 5.

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup B dengan

menggunakan Tabel B.

Tabel 4.14 Skor REBA Grup B Untuk Gambar 4.28

Wrist

Lower Arm 1 2

1 2 3 1 2 3

Upper Arms

1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 5 4 5 6 4 4 5 5 5 6 7 5 6 7 8 7 8 9 6 7 8 9 8 9 9

Skor grup B adalah 1, ditambah dengan skor coupling dimana jenis

coupling yang digunakan adalah poor. Pada tabel 2.13 jenis coupling good

diberikan skor coupling sebesar 2, maka skor B menjadi 5+ 2 = 7.

Penentuan skor total untuk aktivitas operator mengangkat karung

gabah dari lantai dilakukan dengan menggabungkan skor grup A dan skor

grup B dengan menggunakan tabel C.

Skor A = 3

Skor B = 7

Pada kolom skor A masukkan kode 3 dan tarik garis ke kanan.

Kemudian pada baris skor B masukkan kode 7 dan tarik ke bawah sampai

bertemu kode untuk skor A sehingga diketahui skor C adalah 6.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-41

+ = Lengan bawah 2

Pergelangan tangan

2

Kopling 2

Skor B 7

Batang tubuh 1

Leher 1

Kaki 1

Tabel A 3

Beban 2

Skor A 5

Lengan atas 3

Tabel B 5

Skor C 6

Skor aktivitas 0

Final Skor 6 + =

Tabel 4.15 REBA Skor C untuk Gambar 4.28

Score B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Score A

1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7 2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8 3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8 4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9 6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10 7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11 8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11 9 9 9 9 10 10 10 11 12 11 12 12 12

10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Rekapitulasi hasil penilaian total dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut ini:

Grup A + = Grup B

Gambar 4.29 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total

Berdasarkan tabel 2.15, dari skor REBA tersebut dapat diketahui

level tindakan 2 dengan level resiko pada muskuloskeletal yaitu sedang

(medium) .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-42

· Fase gerakan operator menaruh karung gabah dari penimbangan ke troli

Gambar 4.30 Operator Menaruh Karung Gabah Dari Penimbangan ke Troli

Hasil kode REBA dari sikap kerja operator menaruh karung gabah dari

penimbangan ke troli adalah sebagai berikut :

1. Grup A

· Punggung (Trunk)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa pergerakan punggung

termasuk dalam posisi bungkuk dengan sudut 0o , sehinga dari tabel

2.3 termasuk pergerakan antara 0 o- 20 o flexion. Skor REBA untuk

pergerakan punggung ini sesuai tabel 2.3 adalah 1

· Leher (Neck)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa posisi kepala terhadap

sumbu tubuh lurus atau 0o, shingga dari table 2.4 termasuk dalam 0 o

- 20 o Flexsion. Skor REBA untuk pergerakan leher ini sesuai tabel

2.4 adalah 1

· Kaki (Legs)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa kaki tertopang atau

bobot tubuh tersebar merata sehingga diberi skor 1.

Penentuan skor untuk grup A dilakukan dengan menggunakan tabel A

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup A

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Punggung ( trunk) : 1

Leher (neck) : 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-43

Kaki ( legs) : 1

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk punggung (trunk) yaitu 1

kemudian tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris neck, masukkan kode untuk leher yaitu 1 dan dilanjutkan ke

baris legs dibawahnya, masukkan kode pergerakan kaki yaitu 1.

Selanjutnya tarik garis kebawah sampai bertemu dengan kode untuk

trunk.

d. Diketahui skor untuk grup A adalah 1

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup A dengan

menggunakan Tabel A.

Tabel 4.16 Skor REBA Grup A untuk Gambar 4.30

Neck

1 2 3

Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Trunk

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6

2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7

3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8 4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9

5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Setelah didapatkan nilai dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan

skor untuk berat beban yang diangkat dengan ketentuan seperti yang

tercantum pada tabel 2.12, karena operator menaruh karung gabah maka skor

beratnya adalah 0.

Skor total A setelah ditambah beban adalah :

Nilai tabel A = 1

Berat beban = 0

Total skor A = 1 + 0 = 1

2. Grup B

· Lengan atas (upper arm)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

lengan atas ke depan (flexion) terhadap sumbu tubuh sebesar 50°

termasuk dalam range pergerakan 45o - 90o flexion. Skor REBA

untuk pergerakan lengan atas ini sesuai tabel 2.6 adalah 3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-44

· Lengan bawah (lower arm)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

lengan bawah ke depan (flexion) terhadap lengan atas sebesar 10°

termasuk dalam range pergerakan < 60° flexion. Skor REBA untuk

pergerakan lengan bawah ini sesuai tabel 2.7 adalah 2.

· Pergelangan tangan (wrist)

Dari gambar 4.30 dapat diketahui bahwa sudut pergerakan

pergelangan tangan ke depan 25° (flexion) termasuk pergerakan >15°

flexion. Skor REBA untuk pergerakan pergelangan tangan ini sesuai

tabel 2.8 adalah 2.

Penentuan skor untuk grup B dilakukan dengan menggunakan tabel B

pada REBA WorkSheet. Langkah – langkah penentuan skor untuk grup B

yaitu :

a. Kode REBA adalah :

Lengan atas (upper arm) : 3

Lengan bawah (lower arm) : 2

Pergelangan tangan (wrist) : 2

b. Pada kolom pertama, masukkan kode untuk upper arm yaitu 2 kemudian

tarik garis ke arah kanan.

c. Pada baris lower arm, masukkan kode untuk lengan bawah yaitu 2 dan

dilanjutkan ke baris wrist dibawahnya, masukkan kode pergelangan

tangan yaitu 2. Selanjutnya tarik garis ke bawah sampai bertemu dengan

kode untuk upper arm.

d. Diketahui skor untuk grup B adalah 5.

Berikut ini adalah hasil penentuan skor untuk grup B dengan

menggunakan Tabel B.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-45

Tabel 4.17 Skor REBA Grup B untuk Gambar 4.30

Wrist

Lower Arm

1 2

1 2 3 1 2 3

Upper Arms

1 1 2 3 1 2 3

2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 5 4 5 6

4 4 5 5 5 6 7

5 6 7 8 7 8 9

6 7 8 9 8 9 9

Skor grup B adalah 1, ditambah dengan skor coupling dimana jenis

coupling yang digunakan adalah poor. Pada tabel 2.13 jenis coupling good

diberikan skor coupling sebesar 0 karena tidak mengangkat, maka skor B

menjadi 5+ 0 = 5.

Penentuan skor total untuk aktivitas operator mengangkat karung

gabah dari lantai dilakukan dengan menggabungkan skor grup A dan skor

grup B dengan menggunakan tabel C.

Skor A = 1

Skor B = 5

Pada kolom skor A masukkan kode 1 dan tarik garis ke kanan.

Kemudian pada baris skor B masukkan kode 5 dan tarik ke bawah sampai

bertemu kode untuk skor A sehingga diketahui skor C adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-46

+ = Lengan bawah 2

Pergelangan tangan

2

Kopling 0

Skor B 5

Batang tubuh 1

Leher 1

Kaki 1

Tabel A 1

Beban 0

Skor A 1

Lengan atas 3

Tabel B 5

Skor C 3

Skor aktivitas 0

Final Skor 3 + =

Tabel 4.18 REBA Skor C untuk Gambar 4.30

Score B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Score A

1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7

2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8

3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8

4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9

5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9

6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10

7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11

8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11

9 9 9 9 10 10 10 11 12 11 12 12 12

10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12

11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Rekapitulasi hasil penilaian total dapat dilihat pada gambar 4.31 berikut ini:

Grup A + = Grup B

Gambar 4.31 Bagan Rekapitulasi Penilaian Total

Berdasarkan tabel 2.15, dari skor REBA tersebut dapat diketahui

level tindakan 1 dengan level resiko pada muskuloskeletal yaitu rendah (low)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-47

B. Hasil rekapitulasi penilaian REBA pada semua aktivitas operator dalam

mengangkut karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan

setelah perancangan.

Kelima aktivitas operator dalam mengangkut karung gabah dari

penimbangan menuju penggilingan setelah perancangan dilakukan penilaian

postur kerja berdasarkan metode REBA. Contoh perhitungan dengan metode

REBA ini hanya dilakukan pada 2 fase gerakan untuk mempermudah

penyusunan laporan. Sedangkan perhitungan aktivitas lainnya terdapat pada

lampiran. Berikut ini hasil penilian skor REBA pada semua aktivitas operator

dalam mengangkut karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan

setelah perancancangan terdapat pada tabel 4.21.

Tabel 4.19 Hasil Penilian Skor Reba Pada semua Aktivitas Pengangkutan

karung Gabah

No Aktivitas Action level

Skor Reba

Level Resiko

1. Operator membawa karung gabah dari

timbangan ke troli

2 6 sedang

2. Operator menaruh karung gabah dari

penimbangan ke troli

1 3 rendah

3. Operator membawa karung gabah dari

penimbangan ke penggilingan

0 1 Dapat diabaikan

4. Operator menjatuhkan karung gabah dari

troli ke tangga pertama pada mesin

penggilingan

0 1 Dapat diabaikan

5. Operator menjatuhkan karung gabah dari

trol ke tangga kedua pada mesin

penggilingan

0 1 Dapat diabaikan

Perbandingan postur kerja dan penilaian postur kerja dengan metode REBA

sebelum dan sesudah perancangan dijelaskan pada gambar 4.29.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

IV-48

Sebelum Perancangan Setelah Perancangan

No Gambar Aktivitas Gambar Aktivitas

1.

Operator membawa karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan Skor REBA 9

Operator membawa karung gabah dari timbangan ke troli Skor REBA 6

2.

Operator membawa karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan Skor REBA 9

Operator menaruh karung gabah dari penimbangan ke troli Skor REBA 3

3.

Operator membawa karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan Skor REBA 8

Operator membawa karung gabah dari penimbangan ke penggilingan Skor REBA 1

4.

Operator menaruh karung gabah pada anak tangga pertama tempat penggilingan. Skor REBA 9

Operator menjatuhkan karung gabah dari troli ke tangga pertama pada mesin penggilingan Skor REBA 1

5. Operator menaruh karung gabah pada anak tangga pertama tempat penggilingan. Skor REBA9

Operator menjatuhkan karung gabah dari troli ke tangga pertama pada mesin penggilingan Skor REBA 1

6.

Operator menaruh karung gabah pada anak tangga kedua tempat penggilingan. Skor REBA 10

Operator menjatuhkan karung gabah dari trol ke tangga pertama pada mesin penggilingan Skor REBA 1

Gambar 4.32 Perbandingan Postur Kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-1

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang

telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya . Analisis dan interpretasi

hasil tersebut akan diuraikan dibawah ini.

5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, diperoleh hasil

bahwa aktivitas proses pemindahan karung gabah dari penimbangan yang

menunjukan skor REBA yang tinggi sehingga memerlukan perbaikan fasilitas

kerja. Perbaikkan difokuskan pada perbaikkan postur kerja pekerja dengan

merancang fasilitas kerja berupa troli sebagai alat bantu angkut gabah. Secara

terperinci langlah-langkah tersebut dipaparkan sebagai berikut:

5.1.1 Analisis Penilaian REBA Terhadap Aktivitas Operator Dalam

Membawa Karung Gabah dari Penimbangan Menuju Penggilingan

Perhitungan posisi kerja dengan metode REBA dilakukan pada keenam

aktivitas operator dalam membawa karung gabah dari penimbangan menuju

penggilingan. Dari hasil penilaian REBA diketahui keenamnya memiliki level

resiko tinggi dengan rekomendasi perlu segera dilakukan perbaikan (necessary

soon) untuk mengurangi resiko kerja. Skor REBA yang tinggi ini disebabkan

karena skor dari masing-masing segmen tubuh yang tinggi mulai dari punggung,

leher, kaki ,lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan.

Segmen-segmen tubuh yang tinggi itu adalah punggung yang mana sudutnya

mencapai 69o flexion karena operator membawa karung gabah dari belakang dan

punggungya sebagai tumpuan dari karung gabah. Segmen tubuh yang kedua

adalah leher yang mana sudutnya mencapai 50 o flexion pada saat operator

menjatuhkan karung gabah pada anak tangga pertama. Segmen tubuh ketiga

adalah kaki yang mana sudutnya mencapai 64o flexion pada saat operator

menjatuhkan karung gabah pada anak tangga pertama karena letak anak tangga

yang rendah sehingga operator harus merendahkan tubuhnya untuk menjatuhkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-2

karung gabah. Segmen tubuh yang keempat adalah lengan atas yang mana

sudutnya mencapai 127 o flexion pada saat operator membawa gabah dari

penimbangan menuju penggilingan karena operator membawa karung gabah dari

belakang dan telapak tangan melewati bahu sehingga lengan atas terangkat keatas

sehingga sudut yang terbuat menjadi besar. Segmen tubuh yang kelima adalah

lengan bawah 53 o flexion pada saat operator menaruh gabah pada anak tangga

kedua tempat penggilingan karena anak tangga kedua tinggi sehingga lengan atas

mengangkat karung gabah agak tinggi sehingga terbentuk sudut tersebut. Segmen

keenam adalah pergelangan tangan 62° flexion pada saat operator menaruh gabah

pada anak tangga pertama tempat penggilingan karena posisi karung gabah

dibelakang dan lengan bawah melewati bahu sehingga pergelangan tangan tertarik

kebelakang dan membentuk sudut yang besar.

5.1.2 Analisis Rancangan Troli Alat Bantu Angkut Gabah

Pemilihan data antropometri yang tepat sangat penting dalam perancangan

sebuah produk Pemilihan data antropometri yang tidak tepat akan menghasilkan

suatu rancangan produk yang tidak ergonomis. Pada sub bab ini akan dianalisis

pemilihan data anthropometri dan jenis persentil yang digunakan dalam

merancang troli alat bantu angkut gabah.

1. Ukuran Ketinggian Alas Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan ketinggian alas

angkut adalah tinggi pinggang berdiri (tpb). Pemilihan tinggi pinggang berdiri

agar operator tidak membungkuk dalam menaruh karung gabah diatas troli

sehingga sudut yang dibentuk pada punggung menjadi kecil bahkan posisi

punggung dapat menjadi tegak dan menghasilkan skor yang kecil pula.

Pemilihan persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di

Sragen hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata.Tinggi alas troli adalah 99 cm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-3

2. Ukuran Panjang dan Lebar Alas Troli

Data yang dibutuhkan untuk menentukan panjang alas troli adalah panjang

dari gabah serta diberi tambahan allowence sebesar 10 cm dan untuk lebar alas

troli adalah 2 kali lebar gabah serta diberi tambahan allowence sebesar 10 cm

karena troli perancangan dapat memuat 3 gabah yang diangkut, 2 dibawah dan 1

ditumpu diatasnya.

Pemilihan data tersebut disesuaikan dengan dimensi dari karung gabah karena

karung gabah yang akan dipindahkan. Pemberian allowence sebesar 10 cm agar

gabah tidak mudah jatuh apabila berada diatas troli. Panjang alas troli adalah 90

cm dan Lebar alas troli adalah 120 cm.

3. Ukuran Lebar Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan lebar pegangan troli

adalah lebar bahu (lb) dengan persentil ke-50.

Pemilihan lebar bahu agar posisi tangan baik lengan atas dan lengan bawah

agar lebih nyaman dan tidak mudah lelah. Apabila lebar pegangan terlalu lebar

maka otot tangan akan tertarik kesamping sehingga akan membuat lebih lelah.

Pemilihan persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di

Sragen hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata. Lebar Pegangan Troli adalah 45 cm.

4. Diameter Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan diameter pegangan

troli adalah diameter lingkar genggam (dlg) dengan persentil ke-50.

Pemilihan diameter lingkar genggam dalam menentukan diameter pegangan

agar dalam memegang pegangan troli operator lebih nyaman karena sesuai dengan

lingkar genggam dari operator tersebut.

Pemilihan persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di

Sragen hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata. Diameter Pegangan adalah 4 cm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-4

5. Panjang Genggaman Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan panjang genggaman

pegangan troli adalah lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) dengan persentil ke-50.

Pemilihan lebar jari ke-2,3,4,5 dalam mentukan panjang genggaman

pegangan troli agar dalam memegang pegangan troli operator lebih nyaman

karena sesuai dengan anthropometri operator.

Pemilihan persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di

Sragen hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata. Panjang Genggaman Pegangan adalah 9,5 cm.

6. Ketinggian Pegangan Troli

Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan ukuran tinggi

pegangan troly dari permukaan lantai adalah tinggi siku berdiri (tsb) dengan

persentil ke-50. Perhitungan ketinggian pegangan troly dari permukaan lantai.

Pemilihan tinggi siku berdiri dalam menentukan ketinggian pegangan troli

agar sudut yang dibentuk dari lengan atas menjadi kecil dan bahkan menjadi nol

sehingga skor REBA menjadi lebih kecil.

Pemilihan persentil ke-50 karena jumlah operator pada penggilingan padi di

Sragen hanya berjumlah dua orang sehingga persentil yang digunakan adalah

persentil rata-rata. Ketinggian Pegangan troli adalah 106,5 cm.

5.1.3 Analisis Kekuatan Rangka

Rangka tersebut terbuat dari material pipa besi stall dengan ukuran 25 mm x

25 mm x 1,4 mm. Untuk mengetahui apakah rangka itu aman untuk menahan

beban, dilakukan perbandingan terhadap tegangan ijin desain untuk rangka

dengan tegangan ijin untuk profil besi pipa. Berdasarkan pada perhitungan pada

bab sebelumnya, diperoleh hasil bahwa tegangan ijin desain sebesar 10,6 Mpa.

sedangkan tegangan ijin pada material besi yang digunakan sebesar 220 Mpa

maka rangka troli aman untuk menahan beban yang dibebankan kepadanya (10,6

Mpa < 220 Mpa ).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-5

5.1.4 Analisis Penentuan Bahan dan Biaya

Material yang digunakan untuk desain rangka troli alat bantu angkut gabah

terbuat dari pipa besi stall dengan ukuran ketebalan 1,4 mm. Penggunaan besi

dipilih dengan beberapa pertimbangan. Sebagai alternatif pembanding adalah

kayu. Berikut perbandingan antara keduanya.

Tabel 5.1 Tabel perbandingan material besi dengan material kayu Material Besi Material Kayu

· Lebih kuat dalam menahan

beban. · Mudah dibentuk, seperti

dibengkokan. · Tidak mudah rapuh karena

cuaca · Lebih awet

· Lebih lemah dalam menahan beban.

· Sulit dibentuk.

· Lebih mudah rusak atau rapuh karena cuaca baik cuaca panas maupun dingin

· Kurang awet

Berdasarkan pertimbangan pada tabel 5.1 maka diambil keputusan untuk

menggunakan bahan dari besi sebagai rangka troli alat bantu angkut gabah.

Total biaya pembuatan troli alat bantu angkut gabah adalah sebesar Rp

906.080,00. Total biaya didapat dari toko besi Sumber Rejeki di daerah

Kusumodilagan pada bulan April 2012.

5.1.5 Analisis Hasil Rancangan dengan Gambar 3D dan Perbandingan Postur Kerja

Gambar model dibuat per fase gerakan kemudian dilakukan penilaian

terhadap gambar 3D tersebut dengan menggunakan metode REBA. Penilaian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi postur kerja setelah perancangan yang

diilustrasikan melalui gambar 3D ini masih berpotensi menimbulkan cidera

musculoskeletal. Hasil penilaian ini kemudian dibandingkan dengan hasil

penilaian terhadap fase gerakan pekerja sebelum perancangan.

Berdasarkan table 4.19 dapat dilihat bahwa hasil penilaian dengan metode

sesudah perancangan terjadi penurunan level resiko. Semula skor REBA sebelum

perancangan menghasilkan skor yang tinggi tetapi setelah perancangan skor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-6

REBA yang dihasilkan menjadi sedang, rendah dan dapat diabaikan. Misalnya

untuk fase gerakan membawa karung gabah yang semula sebelum perancangan

skor REBA yang dihasilkan menunjukan skor 9 dengan level resiko tinggi dan

sesudah perancangan menghasilkan skor REBA 1 dengan level resiko dapat

diabaikan.

Penurunan level resiko ini terjadi karena terjadinya perubahan postur kerja

pekerja sebelum perancangan dan sesudah perancangan. Dari semula posisi postur

kerja operator membawa gabah dengan punggung membungkuk dan beban yang

diangkat berat kemudaian setelah rancangan alat maka berubah menjadi posisi

punggung tegak dan tidak ada beban yang diangkat karena operator hanya

mendorong troli.

Dari keseluruhan penilaian setelah perancangan dapat diperoleh hasil bahwa

postur tubuh pekerja memiliki level resiko lebih rendah dibandingkan dengan

sebelum perancangan sehingga resiko cidera musculoskeletal menjadi lebih kecil.

Terjadinya penurunan level resiko ini karena adanya perubahan postur kerja yang

disebabkan troli alat bantu angkut gabah yang ergonomis sehingga

memungkinkan pekerja untuk dapat bekerja dengan postur tubuh yang baik. Troli

hasil rancangan dapat meningkatkan produktifitas karena troli dapat mengangkut

3 karung gabah sekaligus dengan jarak tempuh 16 meter sedang sebelum

perancangan, operator memindahkan karung gabah satu persatu sehingga jarak

tempuhnya 30 meter ketika membawa 3 karung gabah.

5.2 INTEPRETASI HASIL PENELITIAN

Troli alat bantu angkut gabah hasil rancangan sudah memenuhi semua

kebutuhan perancangan yang dibuat. Keluhan operator yang semula dalam

membawa karung gabah terlalu berat dan menurunkan ke tempat penggilingan

maka dengan adanya troli ini maka beban yang dibawa menjadi ringan karena

operator hanya mendorong troli saja dan kesulitan dalam menurunkan ke

penggilingan dengan adanya troli operator hanya mengungkit tuas dari pompa

hidrolik sehingga tenaga yang dibutuhkan operator lebih sedikit. Dengan adanya

troli pekerjaan akan menjadi lebih cepat karena troli dilengkapi dengan roda dan

dalam membawa karung gabah yang semula operator merasa kesulitan karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

V-7

karung gabah yang besar dengan adanya troli maka operator hanya meletakan

diatas troli dan operator hanya mendorong tanpa membawa secara manual. Troli

rancangan juga lebih efisien karena dapat membawa 3 karung gabah sekaligus

sehingga akan lebih meningkatkan produktifitas di penggilingan padi. Desain dari

troli yang ergonomis sesuai dengan anthropometri dari operator maka pekerjaan

menjadi efektif, aman dan nyaman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: USULAN RANCANGAN TROLI SEBAGAI ALAT BANTU …/Usulan... · REBA tertinggi sebelum perancangan adalah 10 artinya memiliki level resiko yang tinggi, sedangkan hasil skor REBA tertinggi

VI-1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan

saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, dijelaskan pada sub bab berikut

ini.

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan desain troli alat bantu angkut karung gabah berdasarkan

anthropometri operator, dengan penilaian metode REBA yang telah memberikan

hasil penurunan level resiko. Skor REBA sebelum perancangan aktivitas

pengangkutan karung gabah sampai 10 tetapi setelah perancangan skor REBA

menjadi 1.

2. Meningkatkan produktivitas pada penggilingan padi. Troli hasil rancangan dapat

mengangkut 3 karung gabah sekaligus sedangkan sebelum perancangan operator

hanya dapat membawa 1 karung gabah.

6.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan terhadap penelitian selanjutnya yaitu

Sebaiknya pada timbangan diberi semacam conveyor untuk meletakan karung gabah

pada troli alat bantu angkut karung gabah, karena setelah perancangan operator masih

mengangkat karung gabah ke troli sehingga skor REBAnya paling tinggi diantara

aktifitas yang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user