HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

142
MOTTO HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI Karya sederhana ini ku persembahkan teruntuk: Ayah dan Ibuku tercinta, melalui cucuran keringat, tangisan, do’a dan air mata engkau membesarkanku (semoga ini bukan akhir dari usaha ananda untuk dapat membahagiakan kalian, tetapi merupakan awal dari usaha itu) Kakakku tersayang (gapailah cita setinggi mungkin dan bahagiakanlah orang tua kita selagi masih ada asa) Orang terkasih dalam hidupku (terima kasih yang tak terhingga untuk kebahagiaan yang telah kau berikan kepadaku karena kau telah menjadikan aku bagian dari hidupmu) v

Transcript of HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Page 1: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

MOTTO

HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN

ADALAH TOLERANSI

Karya sederhana ini ku persembahkan teruntuk:

• Ayah dan Ibuku tercinta, melalui cucuran keringat, tangisan, do’a

dan air mata engkau membesarkanku (semoga ini bukan akhir dari

usaha ananda untuk dapat membahagiakan kalian, tetapi merupakan

awal dari usaha itu)

• Kakakku tersayang (gapailah cita setinggi mungkin dan

bahagiakanlah orang tua kita selagi masih ada asa)

• Orang terkasih dalam hidupku (terima kasih yang tak terhingga

untuk kebahagiaan yang telah kau berikan kepadaku karena kau

telah menjadikan aku bagian dari hidupmu)

v

Page 2: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi B) Desember 2010 C) Nur’Aini D) Hubungan self concept dan adjustment dengan prestasi belajar remaja. E) xii + 91 Halaman (belum termasuk lampiran) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing siswa dalam periode tertentu. Dalam penelitian ini yaitu nilai rata-rata raport siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel tahun 2010-2011. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain self concept dan adjustment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment dengan prestasi belajar remaja. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tangsel dengan jumlah sampel sebanyak 100 siswa yang diambil dengan simple random sampling. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah skala self concept dan adjustment dalam bentuk skala Likert. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan regresi ganda (multiple regression) dengan menggunakan sofware SPSS 16.0. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment dengan prestasi belajar remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran bahwa untuk penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji variabel self concept secara spesifik, seperti konsep diri akademik; memilih sampel yang tepat yaitu kelas X untuk variabel adjustment. Kepada pihak atau lembaga yang bersangkutan, bahwasanya nilai raport yang dijadikan untuk mengukur prestasi belajar siswa ternyata tidak dapat mewakili prestasi belajar yang sesungguhnya. Oleh karena itu, hendaknya disertai dengan penilaian-penilaian prestasi belajar lainnya sebagai tolok ukur keberhasilan belajar. F) Bahan Bacaan: 41 buku (1959-2010) + 4 jurnal.

vi

Page 3: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, rahmat dan hidayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “HUBUNGAN SELF CONCEPT DAN ADJUSTMENT DENGAN PRESTASI BELAJAR REMAJA”. Shalawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Dalam hal ini penulis sangat menyadari akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, sehingga penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Alhamdulillah dengan keikhlasan dan bantuan dari berbagai pihak, sudah sepantasnya penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi, beserta jajaranya di Fakultas

Psikologi yang telah memberikan banyak hal untuk penulis jadikan sebagai bekal kehidupan.

2. Dra. Diana Mutiah, M. Si dan Natris Idriyani, M. Si, pembimbing 1 dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu, membimbing dan membagi ilmunya kepada penulis selama belajar dan menyelesaikan penulisan skripsi ini di Fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ayahanda dan Ibunda tercinta, bapak Abdul Muin dan Ibunda Rusnani yang senantiasa penulis hormati dan sayangi seta selalu kubanggakan dan yang selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada ananda, memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan do’a demi kesuksesan anaknya tercinta.

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi, pimpinan dan seluruh karyawan perpustakaan dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh jajaran staf bidang akademik Fakultas Psikologi atas bantuannya kepada kami untuk mengurus nilai-nilai, surat izin, dan lain-lain, serta memberikan petunjuk prosedur penyelesaian persyaratan kelulusan.

6. Ibu Sri Supryantini yang telah meminjamkan alat ukur adjustment kepada peneliti.

7. Kak Dodo yang senantiasa mengarahkan, meluangkan waktu dan membagi ilmunya kepada peneliti sampai penelitian ini selesai

8. Guru-guru dan siswa-siswi SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel yang turut membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian.

vii

Page 4: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

9. Kak Ari Sandi tercinta yang senantiasa memberi semangat yang luar biasa kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakak-kakakku tersayang, Kak Marhaeni, Kak Anam Anshori dan Kak Sriwahyuni terima kasih telah memberikan semangat dan dorongan serta mendo’akan peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Teman-teman dan sahabat-sahabatku tercinta Mas Diana, Kartika Sari, Prima Retha, Mira Dewi Yani, Herly Novitasari, teman-teman kelas C yang tidak dapat disebutkan satu persatu serta semua teman angkatan 2006 tak terkecuali.

12. Teman-teman dan sahabat-sahabatku Shadiq At-Taqwa, Kak Mashdar, Kak Uus, Kak Jamal, Suherman, Rahim, Kak Burhan selaku ketua IKAMI Sul-Sel Cab. Ciputat, serta seluruh teman-teman IKAMI Cab Ciputat.

13. Adikku tersayang, Uyun yang telah menemani dan membantu peneliti saat uji referensi. Semoga hafalan dan kuliahnya di IIQ (Institut Ilmu Al-Qur’an) lancar dan penuh barakah.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik mereka mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT dan senantiasa berada dalam lindungan-NYA. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca khususnya dan bagi perkembangan ilmu psikologi pada umumnya. Amien.

Jakarta, 27 November 2010

Penulis

viii

Page 5: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ….…………........................……........................ i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ….........………………………………… iii HALAMAN PERNYATAAN ………………………………….......... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………….......... v ABSTRAKSI ……………………………………………………………...... vi KATA PENGANTAR ……………………………………….................. vii DAFTAR ISI …………….………………………………….....................… ix DAFTAR TABEL …………….…………………................…………….. xi DAFTAR GAMBAR …...........………….………………………………....... xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………............ 1 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian .……..................... 8

1.2.1 Pembatasan masalah …………………………..................... 8 1.2.2 Perumusan masalah ........……………………………........ 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………..................... 9 1.3.1 Tujuan penelitian ....……………………………................ 9 1.3.2 Manfaat Penelitian ………...........……………………… 9

1.4 Sistematika Penulisan ………………………………………............. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Prestasi Belajar ......………………………….......………….. 12

2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ................... 15 2.1.2 Pengukuran prestasi belajar (hasil belajar) .....….............. 18

2.2 Self Concept (Konsep Diri) ………………………..………………… 21 2.2.1 Definisi self concept (konsep diri) ………………………. 21 2.2.2 Perkembangan dan proses pembentukan self concept ……. 24 2.2.3 Konsep diri positif dan konsep diri negatif …....…….……. 28 2.2.4 Karakteristik konsep diri remaja (SMP-SMA) ………….... 31 2.2.5 Dimensi-dimensi self concept .…………………….................. 35 2.2.6 Implikasi perkembangan konsep diri peserta didik terhadap

Pendidikan ............................................................................ 39 2.3 Adjustment (Penyesuaian Diri) …………………….........………..….. 41

2.3.1 Definisi penyesuaian diri (adjustment) ……….................. 41

ix

Page 6: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

2.3.2 Aspek-aspek penyesuaian diri ...…………............................… 46 2.3.3 Karakteristik penyesuaian diri remaja ……...……………. 472.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri ............. 51

2.4 Remaja ................................................................................................ 54 2.4.1 Definisi remaja akhir ……………..............…………..…… 56

2.5 Kerangka Berpikir ……………………………………………............ 57 2.6 Hipotesis …………….............….....………………………………. 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ….............………………………………….. 60 3.2 Metode Penelitian .........……………………….........………………. 60 3.3 Variabel Penelitian ……………………………………....................... 61 3.3.1 Identifikasi variabel penelitian ……..................................... 61 3.3.2 Definisi konseptual variabel penelitian ….....…………… 61 3.3.3 Definisi operasional variabel penelitian …………………. 62 3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................….… 64 3.4.1 Populasi penelitian ………………...................................... 64 3.4.2 Sampel penelitian …………………..….………………… 64

3.4.3 Teknik pengambilan sampel …………................................... 64 3.5 Metode dan instrumen penelitian …..................……………………. 65 3.5.1 Metode pengumpulan data ……..…………..................…. 65 3.5.2 Instrumen penelitian …….................…………………….. 66 3.6 Teknik Uji Instrumen ………………....…………...........………….. 67 3.6.1 Uji instrumen …...............…………………………….....… 67 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……............…………........… 68 3.8 Hasil Uji Instrumen Penelitian …..............…………....…………... 70 3.8.1 Uji validitas ………………………......………………… 70 3.9 Prosedur Penelitian …............………………….....……………….. 74 BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .................................................... 76

4.1.1 Subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ......................... 76 4.1.2 Subjek penelitian berdasarkan usia ..................................... 77

4.2. Hasil Penelitian .................................................................................. 77 4.2.1. Uji korelasi .......................................................................... 77

4.2.2 Uji regresi linear .................................................................... 79

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ….……………………………………………..........…. 82 5.2 Diskusi ……………………………………………....……………… 82 5.3 Saran ………………………………………………………................ 85 5.3.1 Saran teoritis …...............…………….……………………. 86 5.3.2 Saran praktis ……..........……………………………….… 86 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 88 LAMPIRAN

x

Page 7: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Self Concept ………………………. 70 Tabel 3.2 t-value Skala Self Concept ......................................................... 71 Tabel 3.3 Blue Print Try Out Skala Adjustment ...................................... 72 Tabel 3.4 t-value Skala Adjustment ……………………………………. 73 Tabel 4.1 Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 76 Tabel 4..2 Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ........................................... 77 Tabel 4.3 Correlations …………………………………………………. 78 Tabel 4.4. Model Summary ........................................................................ 79 Tabel 4.5 Anovab ........................................................................................ 80 Tabel 4.6 Coefficientsa …………………………………………………… 81

xi

Page 8: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir …….…………………………... . 58

Page 9: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur’Aini

NIM : 106070002280

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN SELF

CONCEPT DAN ADJUSTMENT DENGAN PRESTASI BELAJAR

REMAJA” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan

tindakan plagiat dalam penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang

ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya

dalam skripsi. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai

dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat

atau ciplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 27 November 2010

Yang Menyatakan

Nur’Aini

NIM: 106070002280

IV

Page 10: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini mengemukakan bab pendahuluan yang meliputi latar

belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pelaksanaan pendidikan di Indonesia diarahkan pada

tercapainya tujuan pendidikan nasional serta pengembangan potensi anak didik

secara optimal. Pengembangan potensi belajar siswa dapat dilihat pada sistem

nilai yang ditekankan dalam dunia pendidikan yaitu pencapaian prestasi belajar.

Dengan menetapkan prestasi belajar sebagai patokan perilaku, guru selalu

berusaha agar siswa mencapai patokan perilaku tersebut.

Menurut Djamarah (1990), prestasi belajar adalah hasil penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan

penguasaan bahan pelajaran yang diajarkan pada mereka (Rusyan, 1994). Nashar

(2004), mengatakan prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa

setelah melalui kegiatan belajar. Sependapat dengan Nashar, Abdurrahman

(1999), mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh

setelah melalui kegiatan belajar. Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai

dari apa yang sudah dikerjakan atau apa yang sudah diusahakan sesudah belajar.

Perubahan-perubahan positif pada diri anak menunjukkan adanya hasil

belajar. Hasil belajar pada setiap anak berbeda-beda, dan hasil belajar biasanya

Page 11: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

2

disebut dengan prestasi belajar. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan

taraf hasil belajar yang ditunjukkan seseorang setelah mendapat pendidikan atau

latihan.

Setiap siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa dapat berhasil mencapai prestasi

belajar yang ditetapkan.

Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh

bermacam-macam faktor. Menurut Medinus (1969), Winkel (1996), Wahyuni

(Gunarsa, 1983) dan Slameto (1995), mengatakan bahwa prestasi belajar

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

yaitu intelegensi (kemampuan intelektual), minat, bakat, kepribadian, sikap

terhadap sekolah, keberhasilan dan kegagalan dimasa lalu. Dan faktor ekstern

yaitu hubungan orang tua dan anak, status sosial ekonomi keluarga dan guru.

Dalam kehidupan sehari-sehari atau lingkungan di sekolah seorang siswa

mempunyai standar yang harus dicapai yaitu prestasi belajar. Tetapi terkadang

harapan atau standar sekolah tidak selamanya dapat dicapai oleh semua anak

didik. Banyak di antara anak didik menghadapi kegagalan dalam belajar.

Pada umumya, sistem nilai yang ditekankan dalam dunia pendidikan

adalah pencapaian prestasi belajar. Prestasi belajar ini selanjutnya dijadikan

patokan perilaku, guru selalu berusaha agar mencapai patokan tersebut. Sudah

barang tentu tidak semua siswa mencapai prestasi belajar yang ditetapkan. Siswa

yang berhasil mencapai prestasi belajar yang ditetapkan, akan dipandang sebagai

siswa yang mempunyai kemampuan dan usaha yang tinggi oleh guru atau siswa-

Page 12: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

3

siswa lain. Sebaliknya, siswa yang tidak berhasil mencapai prestasi belajar yang

ditetapkan, dipandang sebagai siswa yang tidak atau kurang mempunyai

kemampuan dan usaha.

Pandangan yang diberikan oleh guru maupun siswa lain merupakan

tanggapan-tanggapan yang sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri siswa.

Tanggapan positif, yaitu memandang siswa sebagai siswa yang mempunyai

kemampuan dan usaha tinggi akan membantu siswa bersikap positif terhadap

dirinya sendiri. Sikap ini akan mempengaruhi pendekatan siswa dalam

menghadapi tugasnya, dan lebih jauh lagi mempengaruhi prestasi belajar

(Pudjijogyanti, 1985).

Studi dari Bachman dan O’Malley, telah membuktikan adanya hubungan

yang signifikan antara konsep diri dengan keberhasilan pendidikan yaitu prestasi

belajar siswa (dalam Burns, 1993).

Nylor mengemukakan bahwa konsep diri memiliki hubungan positif dan

signifikan dengan prestasi belajar (dalam Desmita, 2009). Di dalam penelitian

terhadap riset yang diadakan di Amerika, Purkey, menyimpulkan bukti-bukti riset

keseluruhan dengan jelas memperlihatkan sebuah hubungan yang tetap antara

konsep diri dan pencapaian prestasi belajar (dalam Burns, 1993). Desmita (2009)

mengatakan bahwa siswa yang memiliki konsep diri positif, memperlihatkan

prestasi yang baik di sekolah, atau siswa yang berprestasi tinggi di sekolah

memiliki penilaian diri yang tinggi. Stenner dan Katzenmeyer, menyelidiki

hubungan antara konsep diri dengan pencapaian prestasi ditemukan skor yang

Page 13: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

4

besar (dalam Burns, 1993). Jadi, konsep diri penting dalam memperkirakan

pencapaian prestasi akademis.

Berdasarkan data-data di atas, terlihat bahwa konsep diri berhubungan

dengan prestasi belajar dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar. Namun hasil penelitian seorang mahasiswi Universitas Indonesia

yaitu Sintha Hapsari (2001), dengan judul skripsi “Hubungan konsep diri dengan

prestasi belajar remaja akhir” bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

konsep diri dengan prestasi belajar remaja akhir. Oleh karena itu, penelitian

terhadap hubungan konsep diri (self concept) dan prestasi belajar perlu dilakukan

untuk membuktikan apakah ada atau tidak ada hubungan antara self concept

dengan prestasi belajar remaja.

Hal ini disebabkan karena pada masa remaja keberhasilan prestasi belajar

sangat penting untuk memasuki tahap perkembangan selanjutnya yaitu masa

dewasa karena untuk dapat memasuki tahap perkembangan selanjutnya, remaja

diharapkan mempunyai potensi-potensi akademis untuk dapat memasuki masa

dewasa yang mempunyai konsep diri yang baik sehingga dapat menerima dirinya

sebagaimana adanya dan akhirnya mempengaruhi tingkah laku penyesuaian

dirinya dalam belajar.

Apabila individu tidak memiliki konsep diri yang baik (konsep dirinya

negatif) cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah, karena konsep diri

mempengaruhi perilaku yang akan diambil oleh setiap individu. Sebaliknya,

individu yang mempunyai konsep diri positif akan memandang baik bagi dirinya

Page 14: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

5

sehingga dapat mempengaruhi perilaku individu dalam menyesuaikan diri agar

dapat berprestasi dengan baik.

Konsep diri yang dimiliki seseorang mengarah pada hubungan tingkah

laku sehari-hari dan keyakinan yang dianut mengenai diri individu itu sendiri.

Berdasarkan penelitian Mussen, Conger dan Kagan (1974), diungkapkan bahwa

konsep diri negatif dapat menghambat prestasi belajar anak. Fink mendapatkan

hubungan yang signifikan antara konsep diri yang rendah dengan pencapaian

akademis yang rendah (Burns, 1993).

Selain konsep diri, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

adalah penyesuaian diri (adjustment). Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Tallent (1978), yang menyatakan bahwa penyesuaian diri akan

meningkatkan prestasi belajar. Hal ini didukung juga dengan hasil penelitian

Achyar (2001), yang menyatakan bahwa penyesuaian diri berkorelasi dengan

prestasi belajar, di mana penyesuaian diri dapat meningkatkan efek positif

terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, hasil penelitian Sapto Legowo (2005),

menunjukkan bahwa ada pengaruh penyesuaian diri terhadap prestasi belajar

siswa. Begitupun hasil penelitian Laily Safura & Sri Supriyantini (2006),

memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penyesuaian diri

dengan prestasi belajar siswa (Jurnal Psikologia, 2006).

Menurut Schneiders (1964), Penyesuaian diri adalah proses kecakapan

mental dan tingkah laku seseorang dalam menghadapi tuntutan-tuntutan baik dari

diri sendiri maupun dari lingkungan. Sedangkan menurut Haber dan Ruyon

(1984), penyesuaian diri merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus

Page 15: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

6

dalam kehidupan di mana individu melakukan suatu reaksi untuk melakukan dan

mengatasi setiap perubahan dalam lingkungannya.

Penyesuaian diri berlangsung secara terus-menerus antara memuaskan

kebutuhan diri sendiri dengan tuntutan lingkungan, termasuk tuntutan orang lain

secara kelompok maupun masyarakat. Menyesuaikan diri berarti mengubah

dengan cara yang tepat untuk memenuhi syarat tertentu (Sukadji, 2000).

Seorang individu tidak dilahirkan dalam keadaan sudah mampu

menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri (Hartono & Sunarto,

2002). Banyak individu yang menderita dan merasa tidak mampu mencapai

kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri baik

dalam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada

umumnya. Sehingga menghambat ia untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Eddy Hendrarno (1987), mengemukakan bahwa proses penyesuaian diri

tidaklah selalu dapat berlangsung secara efektif. Tidak jarang individu sering

mengalami hambatan. Kecanggungan, atau bahkan salah dalam melakukan

penyesuaian. Akibat dari keadaan semacam itu adalah timbulnya kelainan tingkah

laku siswa.

Jika individu tidak mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain maka

akan timbul kesalahan penilaian baik terhadap dirinya maupun orang lain

sehingga tingkah lakunya akan merugikan baik pada dirinya maupun orang lain.

Pada sekolah menengah atas (SMA) siswa berada pada tahap perkembangan

remaja, tepatnya masa remaja akhir yaitu yang berusia 15-20 tahun (WHO dalam

Sarwono, 2004). Pada masa ini tugas perkembangan yang tersulit bagi siswa

Page 16: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

7

adalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri (Hurlock, 1980). Selain itu,

peralihan dari SMP ke SMA di mana terjadi pergerakan dari posisi teratas (di

sekolah SMP mereka adalah murid-murid yang paling tua, paling besar, dan siswa

yang paling berkuasa di sekolah) ke posisi terendah (di sekolah SMA, menjadi

murid-murid yang paling muda, paling kecil, dan paling lemah di sekolah). Hal

tersebut seringkali menimbulkan masalah bagi banyak siswa yang kurang dapat

menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Hartono & Sunarto (2002), menambahkan bahwa bagi siswa yang baru

memasuki sekolah lanjutan atas mungkin akan mangalami kesulitan dalam

membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan

untuk ikut aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler. Mereka juga mungkin akan

mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman-teman, dan

mata pelajarannya. Sebagai akibat antara lain adalah prestasi belajar siswa

menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri sangat

diperlukan bagi siswa yang menjalani seluruh aktivitasnya di sekolah dan

penyesuaian diri ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk melihat

hubungan self concept dan adjustment dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri

1 Tangsel.

Page 17: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

8

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1. Pembatasan masalah

Pembatasan masalah yang berhubungan dengan self concept dan

adjustment dengan prestasi belajar remaja yaitu:

1. Konsep diri (self concept) adalah pandangan keseluruhan yang dimiliki

individu tentang dirinya sendiri dan terdiri dari kepercayaan, evaluasi, dan

kecenderungan berperilaku (Burns, 1993).

2. Penyesuaian diri (adjustment) adalah suatu proses yang mencakup respon-

respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil

memenuhi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami dalam

dirinya (Schneiders, 1964).

3. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai

hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakannya yang

mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode

tertentu (Gunarso, 1982). Dalam hal ini yaitu nilai rata-rata raport semester

genap pada kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel tahun 2010-2011.

4. Remaja dalam hal ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel. Karena

masa ini siswa memasuki masa remaja akhir yaitu pada masa ini remaja mulai

membentuk dan memiliki konsep diri yang lebih akurat dari pada masa-masa

sebelumnya (Papalia, 2004). Selain itu, remaja adalah masa yang penting

dalam hal prestasi (Santrock, 2003).

Page 18: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

9

1.2.2. Perumusan masalah

Dari pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Apakah ada hubungan yang signifikan antara self concept dan

adjustment dengan prestasi belajar remaja?”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian

ini menjadi lebih terarah dan lebih jelas, maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment

dengan prestasi belajar remaja?

1.3.2. Manfaat penelitian

1.3.2.1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan self concept, adjustment dan prestasi

belajar dan dapat menambah khasanah serta menjadi literatur tambahan dalam

ilmu psikologi pendidikan, dan perkembangan.

1.3.2.2. Manfaat praktis

Diharapkan dapat mengetahui dan memperhatikan hal-hal yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar yaitu self concept dan adjustment sehingga peserta

didik dapat mencapai prestasi belajar yang telah ditentukan atau bisa mendapatkan

prestasi sebaik mungkin dengan memiliki konsep diri dan penyesuaian diri yang

Page 19: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

10

positif. Selain itu, dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan, menambah

pengalaman, dan memperluas pengetahuan dalam melakukan kegiatan

pendidikan, bagi orangtua dapat dijadikan sebagai informasi awal dalam

membimbing putra-putrinya sebagai kerjasama antara orangtua dan sekolah, bagi

guru kelas dapat dimanfaatkan dalam mendukung proses pembelajaran di kelas,

dan bagi kepala sekolah dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan

memotivasi guru di sekolah.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini mengemukakan bab pendahuluan yang meliputi latar

belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II KAJIAN TEORI

Tentang kajian teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang

digunakan untuk melihat permasalahan yang diteliti meliputi: definisi

prestasi belajar, faktor- faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar,

pengukuran prestasi belajar (hasil belajar), definisi konsep diri,

perkembangan dan proses pembentukan konsep diri, konsep diri positif

dan konsep diri negatif, karakteristik konsep diri remaja (SMP-SMA),

dimensi-dimensi konsep diri, implikasi perkembangan self concept peserta

didik terhadap pendidikan, definisi adjustment (penyesuaian diri), aspek-

Page 20: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

11

aspek penyesuaian diri, karakteristik penyesuaian diri remaja, faktor-faktor

yang mempengaruhi penyesuaian diri, definisi remaja akhir dan kerangka

berpikir serta hipotesis penelitian.

Bab III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi

konseptual dan definisi operasional, variabel penelitian, subjek penelitian

yang terdiri dari populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data yang terdiri dari metode dan instrument penelitian,

teknik analisa data yang terdiri dari reliabilitas dan validitas alat ukur.

Bab IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan daftar pustaka.

Bab V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, diskusi dan saran

Page 21: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

12

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan beberapa teori tentang variabel-variabel

yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti. Pertama akan dipaparkan teori

tentang prestasi belajar, konsep diri, adjustment, dan masa remaja. Bahasan

berikutnya adalah kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

2.1. Definisi Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya

perubahan pada diri siswa baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun dalam

sikapnya. Indikator dari perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi

belajarnya.

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam

belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi

yang diperoleh siswa setelah belajar mengajar berlangsung.

Istilah prestasi belajar kerap kali diungkapkan atau digunakan dalam dunia

pendidikan untuk mengungkapkan kondisi hasil belajar siswa atau peserta didik

yang telah melalui proses pembelajarannya dalam suatu masa tertentu.

Dalam kamus etimologi bahasa Indonesia dikatakan bahwa prestasi adalah

a). Pencapaian, b). Penampilan, c). Kemampuan. Kata prestasi berasal dari bahasa

Belanda yaitu “prestatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

prestasi yang berarti hasil usaha. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa

Page 22: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

13

Indonesia (1988), prestasi belajar adalah penguasaan, pengetahuan, atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pembelajaran, yang ditunjukkan

dengan tes atau angka. Serta dalam Kamus Bahasa Indonesia karangan W. J. S.

Koewadarminta (1976), arti prestasi menurut bahasa adalah hasil yang telah

dicapai (dikerjakan, dilaksanakan). Sedangkan menurut istilah prestasi adalah

bukti keberhasilan yang dicapai. Jadi prestasi bisa diartikan sebagai hasil dari

berbagai proses dengan membuahkan tujuan yang diharapkan.

Sunarto (1985), mengatakan prestasi belajar adalah kemampuan seseorang

dalam menguasai sejumlah program setelah program selesai dan prestasi ini bisa

dilambangkan dalam bentuk nilai (angka) sehingga mencerminkan keberhasilan

belajar atau prestasi belajar siswa dalam periode tertentu. Oleh karena itu, prestasi

belajar siswa dapat dilihat dari nilai raport pada setiap caturwulan. Poerwanto

(1986), memberikan definisi prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh

seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.

Demikian juga Utami Munandar (1999), menyatakan bahwa prestasi belajar dapat

dinilai dari angka raport.

Ngalim Purwanto (1995), berpendapat bahwa prestasi merupakan sesuatu

yang digunakan untuk menilai belajar yang diberikan guru kepada siswanya atau

dosen kepada mahasiswanya dalam waktu tertentu. Maka prestasi belajar dapat

diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai seseorang siswa dalam rangkaian

proses belajar-mengajar, baik dinyatakan dalam angka maupun huruf. Dengan

prestasi belajar ini seorang guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswanya

dalam menyampaikan pelajarannya dan siswa dalam menerima pelajaran.

Page 23: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

14

Prestasi belajar menurut Nawawi (1981), adalah tingkat keberhasilan siswa

mempelajari materi pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pembelajaran tertentu.

Menurut Winkel (2004), prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang

dapat dicapai. Tirtonegoro mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan belajar yang mengatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak dalam periode tertentu (Prayitno, 2005). Prestasi belajar disebut juga hasil

belajar (Nashar, 2004). Hasil belajar merupakan konsekwensi logis dari terjadinya

perbuatan belajar (Nashar, 2004). Belajar itu terjadi jika ada stimuli yang dapat

mempengaruhi individu yang belajar, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari

waktu sebelum belajar dan setelah belajar. Hasil belajar adalah merupakan

kemampuan yang dicapai peserta didik setelah mengikuti program belajar-

mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Nana (2009), hasil

belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil

belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.

Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang

merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan

siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran

atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan

Page 24: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

15

angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah

dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi.

Dari beberapa definisi prestasi belajar di atas, maka penulis dapat

simpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport

setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar yang dilambangkan

dengan angka-angka atau huruf-huruf.

2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa (Gunarsa,

2006) terbagi dua yaitu internal dan eksternal.

1. Dimensi internal

a. Kecerdasan

Tidak dapat disangkal bahwa prestasi yang ditampilkan anak di sekolah

mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang relatif lebih

tinggi tentu lebih mudah menangkap dan mencerna pelajaran-pelajaran

yang diberikan di sekolah daripada anak-anak yang memiliki kecerdasan

yang lebih rendah.

b. Kepribadian si anak

Sikap anak yang pasif, rendah diri, mempunyai kecenderungan agresif dan

dapat merupakan faktor yang menghambat anak dalam menampilkan

prestasi yang diharapkan. Anak-anak yang biasanya dikarakteristikkan

seperti itu sebagai anak yang mempunyai harga diri yang kurang baik dan

Page 25: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

16

juga tampak kurang ada rasa aman dalam dirinya untuk dapat berprestasi

dengan baik.

Dengan demikian, kita melihat bahwa siswa yang memiliki konsep diri

yang kurang (negatif) dapat menghambat anak dalam menampilkan

prestasi yang diharapkan.

c. Motivasi atau hasrat untuk berprestasi

Kurangnya hasrat untuk berprestasi pada anak dapat disebabkan oleh

berbagai hal, antara lain: ketidakpuasan terhadap prestasi yang diperoleh,

kurangnya rangsangan dari pihak sekolah ataupun orangtua.

2. Dimensi eksternal

A. Lingkungan si anak

Faktor lingkungan ini dapat berupa:

1. Lingkungan sekolah

a. Guru: Tidak jarang kita mendengar bahwa seorang anak

menampilkan prestasi yang rendah karena ia tidak senang dengan

sikap ataupun tingkah laku gurunya.

b. Teman-teman: Sering kita melihat anak-anak yang mudah

terpengaruh oleh teman-temannya. Di sekolah ia tidak

mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru tetapi sibuk

bermain atau memperhatikan teman-temannya. Adanya rasa kurang

sesuai dengan teman-teman di sekolah dapat pula menyebabkan

anak enggan ke sekolah, dan ini tentu saja mengakibatkan anak

enggan belajar.

Page 26: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

17

c. Situasi belajar: Lindgren mengemukakan bahwa situasi belajar

dapat mempengaruhi prestasi sekolah anak.

A. Lingkungan rumah

Di sini termasuk bagaimana hubungan yang terjalin antara anak dengan

orangtuanya ataupun dengan saudara-saudaranya. Bagaimana sikap,

perhatian, serta minat orangtua terhadap sekolah. Begitu juga bagaimana

status sosial ekonomi orangtua.

B. Sikap masyarakat sekitar terhadap sekolah

Apabila masyarakat di sekitar anak itu tidak menganggap bahwa sekolah

adalah merupakan suatu hal yang penting, maka hal ini akan

mempengaruhi keinginan anak untuk menampilkan prestasi yang baik di

sekolah.

Faktor-faktor tersebut di atas saling berkaitan dalam mempengaruhi

prestasi belajar. Oleh karena itu, sering kita jumpai anak-anak yang sebenarnya

cerdas tetapi prestasi sekolahnya buruk. Dengan perkataan lain, anak-anak

tersebut tidak menampilkan prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki.

(Gunarsa, 2006). Karena memiliki konsep diri negatif atau memandang dirinya

tidak mampu.

Memang berbagai faktor diperlukan guna mendukung tampilnya prestasi

yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Salah satu di antaranya

adalah konsep diri dan penyesuaian diri siswa. Menurut Desmita (2009), konsep

diri merupakan salah satu variabel yang dapat memberikan efek positif dalam

proses pendidikan. Selain itu, penyesuaian diri dapat meningkatkan pretasi belajar

Page 27: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

18

(Tallent, 1978). Oleh karena itu, Rendahnya prestasi belajar siswa di kelas banyak

disebabkan oleh pandangan dan sikap negatif siswa terhadap diri sendiri serta

penyesuaian diri yang dimiliki siswa.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa konsep diri dan penyesuaian diri mempunyai peranan dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.1.2. Pengukuran prestasi belajar (hasil belajar)

Dalam bukunya Nana Syaodih Sukmadinata (2007), yang berjudul

“landasan psikologi proses belajar” mengatakan bahwa alat untuk mengukur hasil

belajar disebut dengan tes belajar atau tes prestasi belajar atau achievement test.

Kemudian Nana (2007), mengemukakan bahwa tes hasil belajar disusun oleh

guru-guru untuk setiap mata pelajaran pada setiap semester atau caturwulan

minimal dapat disusun satu tes hasil belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik

yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunkaan instrumen tes dan non tes.

Pelaksanaan pengukuran berlangsung selama proses belajar mengajar sampai pada

akhir belajar.

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes ataupun non tes yang sering

dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifuddin Anwar mengemukakan

tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap

keberhasilan seseorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali

Page 28: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

19

informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes

prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap

performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang

telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal, tes prestasi belajar dapat

berbentuk ulangan.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar di sekolah yang dinyatakan

dalam bentuk skor yang diperoleh dengan hasil tes mengenai sejumlah materi

pelajaran yang tercantum dalam kurikulum dan akan disampaikan dalam laporan

pendidikan berupa raport.

Indikator prestasi belajar sampai saat ini masih menjadi masalah yang

paling mendasar dalam sistem pendidikan perlu dievaluasi secara terus menerus

dalam waktu yang teratur. Dalam skripsi ini indikator disimpulkan dalam bentuk

raport. Raport diberikan kepada siswa setiap akhir semester. Dalam raport

dijelaskan hasil nilai belajar siswa dari semua mata pelajaran yang telah diterima.

Baik nilai harian maupun nilai ulangan-ulangan semester/THB semua hasil belajar

tersebut tertuang dalam bentuk nilai dan tertulis di buku raport tersebut. Jadi

raport harus dimiliki oleh setiap siswa.

Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai

akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Dan prestasi

belajar dapat dinilai dengan cara sebagai berikut:

Page 29: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

20

1. Tes Formatif

Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif. Tes formatif

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah

mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes

formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. Tes

ini adalah diberikan pada akhir setiap program. Dalam pengalaman sekolah,

tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian (Suharsimi Arikunto,

2005).

2. Tes Sumatif

Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian

sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam

pengalaman sekolah, tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang

biasanya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan atau akhir semester

(Suharsimi Arikunto, 2005).

Menentukan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan

dengan pengungkapan hasil belajar. Ada beberpa alternatif norma pengukuran

tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, diantaranya

yaitu:

a. Norma skala angka 1-10

b. Norma skala angka 1-100

Jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih separuh tugas atau mendapat

lebih dari setengah instrumen evaluasi dengan benar, ia dianggap telah memenuhi

target minimal keberhasilan belajar (Suharsimi Arikunto, 2002).

Page 30: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

21

Banyak cara untuk menentukan prestasi belajar, diantaranya yaitu dengan

evaluasi dari guru. Setelah siswa melakukan proses belajar secara rutin, maka

untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dilakukan oleh siswa tersebut berhasil

atau tidak maka guru melakukan evaluasi dengan berbagai cara di antarnya:

1. Tes lisan

2. Tulisan

3. Pilihan ganda, dan

4. Esai

Prestasi belajar siswa yang digunakan di SMA Negeri 1 Tangsel diperoleh

dari data primer berupa laporan hasil ujian semester (Nilai Raport) siswa/i SMAN

1 Tangsel pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang mencerminkan

hasil belajar, kepribadian, prakarsa atau inisiatif, bertanya dan disiplin.

2.2. Self Concept (Konsep Diri)

2.2.1 Definisi self concept (konsep diri)

Self concept adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau

penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan (Chaplin,

2006).

Konsep diri umumnya dipahami sebagai sikap, pandangan dan keyakinan

individu terhadap keseluruhan dirinya. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki

seseorang tentang dirinya, yakni merupakan gambaran dari keyakinan yang

dimiliki orang tentang dirinya sendiri. Sikap, pandangan dan keyakinan diri ini

mencakup seluruh dimensi: prestasi, psikologis, aspirasi, dan fisik. Seluruh sikap,

Page 31: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

22

pandangan dan keyakinan individu dalam memandang dirinya akan tampak dalam

setiap tingkah lakunya. Menurut Slameto (2010), konsep diri merupakan suatu

kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri yang relatif sulit diubah. Konsep diri

tumbuh dan interaksi seseorang dengan orang-orang lain yang berpengaruh dalam

kehidupannya.

Perkins (1958), menyatakan bahwa konsep diri adalah semua persepsi,

kepercayaan, perilaku dan nilai-nilai yang digunakan diri seseorang untuk

mendeskripsikan dirinya sendiri, dan konsep diri seorang anak berubah seiring

dengan cara pandang dirinya pada suatu periode waktu. Sementara itu, Calhoun

dan Acocella (1995), mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran mental diri

seseorang.

Menurut Sarlito (2009), konsep diri (self concept) merupakan kesadaran

seseorang mengenai siapa dirinya. Sedangkan Menurut Atwater (1983), konsep

diri berfungsi sebagai suatu filter yang menyaring segala sesuatu yang dilihat atau

didengar. Dengan demikian, konsep diri mengadakan suatu pengaruh selektif pada

pengalaman seseorang, sehingga seseorang cenderung mempersepsikan, menilai

dan bahkan bertindak dengan cara yang konsisten dengan konsep diri yang

dimiliki. Bila seseorang menganggap dirinya sebagai kompeten, sikap ini

mengarahkan perilakunya ke arah peningkatan (atau sekurang-kurangnya

memelihara) kompetensi. Demikian pula sebaliknya; seorang anak yang

menganggap dirinya tidak kompeten bersikap negatif terhadap dirinya, pesimis

terhadap keberhasilan, ia cenderung mengindari situasi yang menuntut prestasi

Page 32: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

23

dan dengan demikian kehilangan kesempatan yang dapat mengubah gambaran diri

negatif. (Amaryllia Puspasari, 2004).

Fitts (1971), mengatakan persepsi terhadap diri sendiri merupakan aspek

yang sangat penting yaitu diri sebagaimana dilihat, dihayati dan dialami. Inilah

yang disebut sebagai konsep diri seseorang. Jadi konsep diri seseorang merupakan

persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Fitts juga mengatakan

bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menilai dirinya sendiri sebagaimana

ia lakukan terhadap hal-hal lain. Dengan kemampuan ini ia dapat mengatakan

bahwa dirinya pintar atau tidak, berharga atau tidak, dan sebagainya.

Jika manusia mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberi

arti dan penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya sendiri, hal ini

menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya

untuk melihat dirinya sebagaimana ia lakukan terhadap objek-objek lain. Diri

yang dilihat, dihayati, dialami. Ini disebut sebagai konsep diri (Fitts, 1971).

Konsep diri adalah struktur mental atau totalitas dari pikiran, perasaan dalam

hubungan dengan diri sendiri (Rosenberg, 1965).

Konsep diri (self concept) adalah pandangan keseluruhan yang dimiliki

individu tentang dirinya sendiri dan terdiri dari kepercayaan, evaluasi, dan

kecenderungan berperilaku (Burns, 1993). Konsep diri juga merupakan

pandangan dan sikap individu terhadap kesadaran dirinya (Pudjijogyanti, 1988).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan konsep diri adalah

gambaran seseorang atau pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang terdiri

dari kepercayaan, evaluasi, dan kecenderungan berperilaku.

Page 33: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

24

2.2.2 Perkembangan dan proses pembentukan self concept

Tidak dapat disangkal bahwa konsep diri mempunyai peranan penting

dalam menentukan perilaku individu. Tetapi dalam perkembangan dan

pembentukannya konsep diri dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu

dalam hubungannya dengan individu lain yang berarti bagi individu tersebut

(significant others), karena konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa

sejak lahir. Dengan demikian perlu dijelaskan perkembangan dan pembentukan

konsep diri individu mulai dari bayi hingga konsep diri menetap pada masa

remaja.

Para ahli sependapat bahwa konsep diri bukan bawaan sejak lahir. Seorang

anak ketika lahir belumlah menyadari dirinya dan lingkungannya. Hal ini

ditekankan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Allport menyatakan: “....the

infent is not aware of himself as a self” (Hall & Lindzey, 1985).

Menurut Allport, bayi yang baru lahir merupakan ciptaan hereditas dan

bertingkah laku hanya berdasarkan refleks dan dorongan primitif. Bayi belum

menyadari dirinya sebagai self. Namun sesudah masa kelahiran tersebut bayi

mulai belajar secara perlahan-lahan melalui pengalaman dengan tubuh dan

lingkungannya, dan mulai berkembangan kesadaran tentang dirinya yang timbul

seiring dengan meningkatnya kemampuan persepsi.

Pada masa bayi, kedekatan antara bayi dengan orangtua menentukan rasa

aman dan rasa cinta seorang bayi. Perasaan aman dan cinta ini menentukan

konsep dirinya terutama berhubungan dengan anggapan orangtua terhadap dirinya

(Hurlock, 1986).

Page 34: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

25

Pada masa kanak-kanak (2-6 tahun), keluarga memegang peranan penting

dalam mengembangkan konsep diri anak karena keluarga merupakan lingkungan

sosial pertama yang dikenal oleh seorang anak. Melalui keluarga anak mengalami

proses sosialisasi primer (Hoffman & Hall, 1994), dan anak mengembangakan

aspek kesadaran diri (self awareness) serta berkembangnya self image yang

ditandai dengan cita-cita anak (Allport dalam Hall & Lindzey, 1985).

Pada akhir masa kanak-kanak (6 tahun-pubertas) lingkungan sosial anak

semakin meluas yang berarti pengaruh sosial di luar keluarga terhadap anak

semakin besar. Dalam hubungnnya dengan lingkungan di luar rumah, anak

menemukan tuntutan baru dan membingungkan dari kelompok yang berbeda

dengan orangtuanya (Allport dalam Hall & Lindzey, 1985). Pengaruh teman

sebaya dan reference group mulai memegang peranan penting dalam

pembentukan konsep diri anak. Anak semakin mengidentifikasi diri dengan

kelompok usianya dan mengadopsi tingkah laku peer group-nya. Namun

demikian, hubungan keluarga masih sangat mempengaruhi perkembangan

kepribadiannya.

Papalia (1995), mengatakan bahwa konsep diri mulai terbentuk selama

masa “middle childhood” (6-12/pubertas). Pada masa ini konsep diri berkembang

lebih realistik dan anak mulai tahu apa yang mereka butuhkan untuk hidup dan

untuk masa depan mereka. Anak mulai memiliki gambaran diri yang positif atau

negatif mengenai diri mereka sendiri, yang melekat untuk waktu yang lama

setelah masa kanak-kanak.

Page 35: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

26

Menignjak usia remaja, dalam memandang lebih detail dari anak-anak.

Anak-anak biasanya hanya mempunyai penerimaan atau pandangan yang sempit

tentang diri mereka seperti apakah saya?. Apakah saya baik atau buruk.

Sedangkan remaja memiliki kepekaan yang lebih jauh tentang diri mereka

(Jersild, 1978), seperti saya baik hampir di setiap waktu, saat ayah saya tidak

mengizinkan saya memiliki mobil, dan ketika saya harus belajar untuk ujian

biologi (Hart, Maloney dan Demon, 1987).

Pada masa remaja, anak tumbuh menjadi individu yang sadar akan dirinya

sendiri dan melakukan introspeksi terhadap dirinya. Dari sinilah mereka kemudian

mulai memandang dirinya dengan lebih realistik dan spesifik. Ini menandakan

bahwa pada masa remaja, anak mulai membentuk dan memiliki konsep diri yang

akurat daripada masa-masa sebelumnya (Rice, 1990).

Pada perkembangannya, konsep diri akhirnya akan mulai menetap dan

stabil pada usia remaja akhir. Pada masa remaja awal (12-14 tahun) walaupun

tampaknya stabil, konsep diri masih dapat berubah karena pengaruh dari teman

sebayannya. Konsep diri mulai sulit berubah pada masa remaja akhir yaitu usia

sekitar 15-20 tahun. Pada masa ini konsep diri seorang sudah mantap karena

konsep mengenai diri yang dibentuknya sudah relatif menetap dan stabil

(Gunarsa, 1984). Sependapat dengan Gunarsa, Offer & Howard (1972),

mengatakan bahwa remaja akhir mempunyai konsep diri yang stabil daripada

remaja awal.

Page 36: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

27

Jadi, walaupun konsep diri mengalami proses perkembangan namun pada

masa-masa tertentu yaitu pada masa remaja akhir, konsep diri seseorang relatif

sudah menetap dan stabil.

Pada masa anak-anak konsep diri yang dimiliki seseorang biasanya

berlainan dengan konsep diri yang dimiliki ketika memasuki usia remajanya.

Konsep diri seorang anak masih bersifat tidak realistis, hanya didasarkan atas

imajinasi-imajinasi tertentu dalam dirinya.

Tetapi apabila perkembangan seorang anak tergolong normal, maka

konsep diri yang lama berganti dengan konsep diri yang baru dan sejalan dengan

berbagai penemuan-penemuan ataupun pengalaman-pengalaman yang ia peroleh

pada usia-usia selanjutnya. Jadi, konsep diri yang tidak realistis berubah menjadi

konsep diri yang lebih realistis.

Menurut Gunarsa (2006), konsep diri tersusun atas tahapan-tahapan, yaitu:

a) Konsep diri primer

Konsep diri ini terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap lingkungan

terdekat, yaitu lingkungan rumahnya sendiri. Setelah anak bertambah

besar, ia mempunyai hubungan yang lebih luas dari pada hanya sekedar

hubungan dalam lingkungan keluarganya. Ia mempunyai lebih banyak

teman, dan lebih banyak kenalan serta mempunyai lebih banyak

pengalaman. Akhirnya, anak akan memperoleh konsep diri yang baru dan

berbeda dari apa yang sudah terbentuk dalam lingkungan rumahnya. Ini

menghasilkan suatu konsep diri sekunder.

Page 37: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

28

b) Konsep diri sekunder

Konsep diri sekunder terbentuk banyak ditentukan oleh bagaimana konsep

diri primernya. Ketika seseorang memasuki jenjang keremajaannya, maka

ia mengalami begitu banyak perubahan dalam dirinya. Sikap-sikap atau

tingkahlaku yang ditampilkannya juga akan mengalami perubahan-

perubahan (Gunarsa, 2006). Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa

konsep diri pada seorang remaja cenderung tidak konsisten. Menurut

Gunarsa (2006), melalui cara ini, si remaja mengalami suatu

perkembangan konsep diri sampai akhirnya ia memiliki suatu konsep diri

yang konsisten yaitu pada masa remaja akhir.

2.2.3 Konsep diri positif dan konsep diri negatif

Berdasarkan perkembangan konsep diri yang telah dijelaskan dapat terlihat

bahwa konsep diri terbentuk karena hasil interaksi individu dengan

lingkungannya, terutama hubungan dengan orang lain (Zurcher & Deux, et.al,

1977, 1982). Dalam pembentukannya konsep diri melalui interaksi sosial, hal

yang terpenting bahwa hubungan interpersonal akan mempengaruhi konsep diri

yang dominan yaitu hubungan dengan “significant others” sehingga dapat

terbentuk konsep diri positif atau konsep diri negatif pada setiap individu.

b. Konsep diri positif

Dalam pembentukannya konsep diri dapat berkembang ke arah positif dan

negatif. Valerian menyatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif

Page 38: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

29

dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan

kemampuannya, dan akan merasa puas dengan diri dan hidupnya.

Montana (2001), memberikan ciri-ciri tingkah laku individu yang

mempunyai konsep diri positif yaitu:

1. Bercita-cita menjadi pemimpin (menginginkan kepemimpinan).

2. Mau menerima kritikan yang bersifat membangun.

3. Mau mengambil resiko secara lebih sering.

4. Bersifat mandiri terhadap orang lain.

5. Yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan tergantung pada usaha,

tindakan dan kemampuan yang dimiliki.

6. Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya.

7. Percaya bahwa ia mempunyai kontrol dan pengaruh terhadap peristiwa

atau kejadian dalam kehidupannya.

8. Menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri.

9. Sabar menghadapi kegagalan atau frustasi, tahu bagaimana cara

menangani kerugian secara positif.

10. Dapat menangani pekerjaan yang ambisius.

11. Merasa mampu menangani atau mempengaruhi lingkungannya dan

bangga terhadap perilaku dan tindakannya.

12. Menangani persoalan dengan keyakinan dan kepercayaan.

Dari ciri-ciri tingkah laku individu yang menggambarkan konsep diri

positif dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengembangkan konsep diri positif

akan merasa dirinya berharga dan merasa diri lebih mampu dalam menghadapi

Page 39: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

30

berbagai pengalaman dan situasi, merasa dapat menyelesaikan tugas dengan baik

dan memandang keberhasilan yang diperoleh merupakan hasil dari usahanya dan

karena kemampuan yang dimilikinya serta menerima kritikan sebagai hal yang

membangun sehingga ia dapat meraih prestasi yang tinggi.

c. Konsep diri negatif

Selain konsep diri positif, individu dapat membentuk konsep diri negatif.

Montana (2001), memberikan ciri tingkah laku individu yang mempunyai konsep

diri negatif. Individu yang mempunyai konsep diri negatif mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Menghindari peran-peran kepemimpinan.

2. Menghindari kritikan dan tidak mau mengambil resiko.

3. Tidak mempunyai atau kurang mempunyai kemampuan untuk bertahan

terhadap tekanan.

4. Kurang memiliki motivasi belajar, bekerja dan umumnya mereka

mempunyai kesehatan emosi dan psikologis kurang baik.

5. Mudah terpengaruh pada penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hamil

di luar nikah, keluar dari sekolah atau terlibat kejahatan.

6. Lebih merasa perlu untuk dicintai dan diperhatikan sehingga mereka

lebih mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain.

7. Ia akan berbuat apa saja untuk menyesuaikan diri dan menyenangkan

orang lain. Orang dewasa berpikir dia adalah anak-anak yang baik

karena mereka adalah orang-orang yang menyenangkan. Tetapi

Page 40: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

31

keperluan untuk menyenangkan orang lain dapat menimbulkan

masalah bagi mereka.

8. Ia mudah frustasi, menyalahkan orang lain atas kekurangannya.

9. Menghindar dari keadaan-keadaan sulit untuk tidak “gagal” dan

bergantung pada orang lain.

Dari ciri-ciri tingkah laku individu yang menggambarkan konsep diri

negatif, dapat diambil kesimpulan bahwa anak yang mengembangkan konsep diri

negatif mempunyai kesulitan dalam menerima dirinya sendiri, bahkan sering

menolak dirinya, merasa tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan

menganggap keberhasilan yang diperoleh bukan karena hasil usahanya dan karena

kemampuannya.

2.2.4 Karakteristik konsep diri remaja (SMP-SMA)

Ketika anak-anak memasuki masa remaja, konsep diri mereka mengalami

perkembangan yang sangat kompleks dan melibatkan sejumlah aspek dalam diri

mereka. Santrock (1998), menyebutkan sejumlah karakteristik penting

perkembangan konsep diri pada masa remaja, yaitu:

a) Abstrac and idealistic

Pada masa remaja, anak-anak lebih mungkin membuat gambaran tentang

diri mereka dengan kata-kata yang abstrak dan idealistik. Meskipun tidak

semua remaja menggambarkan diri mereka dengan cara yang idealis,

namun sebagian besar remaja membedakan antara diri mereka yang

sebenarnya dengan diri yang diidamkannya.

Page 41: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

32

b) Differentiated

Dibandingkan dengan anak yang lebih muda, remaja lebih mungkin untuk

menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi yang semakin

terdiferensiasi. singkatnya, dibandingkan dengan anak-anak, remaja lebih

mungkin memahami bahwa dirinya memiliki diri-diri yang berbeda-beda

(differentiated selves), sesuai dengan peran atau konteks tertentu.

c) Contradictions within the self

Setelah remaja mendeferensiasikan dirinya ke dalam sejumlah peran dan

dalam konteks yang berbeda-beda, maka muncullah kontradiksi antara

diri-diri yang terdiferensiasi ini.

d) The fluctiating self

Seorang peneliti menjelaskan sifat fluktuasi dari diri remaja tersebut

dengan metafora “the barometric self” (diri barometrik). Diri remaja akan

terus memiliki ciri ketidakstabilan hingga masa di mana remaja berhasil

membentuk teori mengenai dirinya yang lebih utuh, dan biasanya tidak

terjadi hingga masa remaja akhir bahkan hingga masa dewasa awal.

e) Real and ideal, true and false selves

Munculnya kemampuan remaja untuk mengkonstruksikan diri ideal

mereka di samping diri yang sebenarnya, merupakan sesuatu yang

membingungkan bagi remaja tersebut. Kemampuan untuk menyadari

adanya perbedaan antara diri yang nyata (real self) dengan diri yang ideal

(ideal self) menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif

mereka.

Page 42: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

33

f) Social comparison

Sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa, dibandingkan dengan anak-

anak, remaja lebih sering menggunakan social comparison (perbandingan

sosial) untuk mengevaluasi diri mereka sendiri

g) Self-conscious

Karakteristik lain dari konsep diri remaja adalah bahwa remaja lebih sadar

akan dirinya (self-conscious) dibandingkan dengan anak-anak dan lebih

memikirkan tentang pemahaman diri mereka.

h) Self-protective

Mekanisme untuk mempertahankan diri merupakan salah satu aspek dari

konsep diri remaja. Meskipun remaja sering menunjukkan adanya

kebingungan dan konflik yang muncul akibat adanya usaha-usaha

introspeksi untuk memahami dirinya, remaja ternyata juga memiliki

mekanisme untuk melindungi dan mengembangkan dirinya.

i) Unconcious

Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan bahwa komponen yang

tidak disadari termasuk dalam dirinya, sama seperti komponen yang

disadari.

j) Self-integration

Terutama pada masa remaja akhir, konsep diri menjadi lebih terintegrasi,

di mana bagian yang berbeda-beda dari diri secara sistematik menjadi satu

kesatuan (Desmita, 2009).

Page 43: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

34

Dari karakteristik konsep diri remaja SMP-SMA di atas, dapat

disimpulkan bahwa pada awal masa remaja, remaja membuat gambaran tentang

dirinya dengan kata-kata yang abstrak dan idealistik, remaja berusaha

menggambarkan dirinya menggunakan sejumlah karakteristik dalam hubungan

dengan teman sebaya, bahkan dalam hubungan dengan lawan jenisnya. Konsep

diri remaja terus berubah hingga pada saat remaja akhir konsep diri mulai

menetap dan stabil, remaja mulai mampu membedakan diri yang nyata dan diri

yang ideal, serta remaja memiliki mekanisme untuk melindungi dan

mengembangkan dirinya. Selain itu, pada masa remaja akhir konsep diri mulai

terintegrasi.

2.2.5 Dimensi-dimensi self concept

Fitts (1971), melihat bahwa pengamatan seseorang terhadap dirinya dapat

dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal.

1) Dimensi Internal

Pada dimensi internal, individu melihat dirinya sebagai suatu kesatuan unik

dan dinamis ketika ia melakukan pengamatan dan penilaian terhadap identitas

dirinya, tingkah lakunya dan kepuasan dirinya. Berdasarkan dimensi internal,

Fitts melihat ada 3 bagian dari diri yaitu identitas diri, diri sebagai pelaku dan

diri sebagai penilai.

a. Diri identitas (The identity self), yaitu label ataupun simbol yang

dikenakan oleh seseorang untuk menjelaskan dirinya dan membentuk

identitasnya. Label-label ini akan terus bertambah seiring dengan

Page 44: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

35

bertumbuh dan meluasnya kemampuan seseorang dalam segala bidang.

Diri identitas ini adalah aspek yang paling mendasar dari konsep diri.

b. Diri pelaku (The behavioral self), yaitu pandangan individu terhadap

tingkah lakunya atau caranya bertindak. Dalam melakukan sesuatu

seseorang didorong oleh stimulus eksternal dan internal. Konsekuensi dari

tingkah laku dipertahankan atau tidak suatu tingkah laku. Di samping itu

juga menentukan apakah suatu tingkah laku akan diabstraksikan,

disimbolisasikan, dan digabungkan dalam diri identitas.

c. Diri penilai (The judging self), manusia cenderung menilai sejauh mana

hal-hal yang dipersepsikan memuaskan dirinya. Interaksi antara diri

identitas, diri pelaku dan intergrasi dari dalam keseluruhan konsep diri

meliputi bagian diri yang ketiga yaitu diri sebagai penilai. Diri penilai

berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, penghayal, pembanding, dan

terutama sebagai penilai diri. Di samping fungsinya sebagai mediator yang

menghubungkan kedua diri sebelumnya.

2) Dimensi Eksternal

Pengamatan diri dimensi eksternal timbul dalam pertemuan dengan dunia

luar, secara khusus hubungan interpersonal. Ada lima bagian diri yang

tercakup dalam dimensi eksternal, yaitu diri fisik, diri personal, diri sosial, diri

etika moral dan diri keluarga.

a. Diri fisik, yaitu cara seseorang dalam memandang dirinya dari sudut

pandang fisik, kesehatan, penampilan keluar, dan gerak motoriknya.

Konsep diri seseorang dianggap positif apabila ia memiliki pandangan

Page 45: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

36

yang positif terhadap kondisi fisiknya, penampilannya, kondisi

kesehatannya, kulitnya, tampan atau cantiknya, serta ukuran tubuh yang

ideal. Dianggap sebagai Konsep diri yang negatif apabila ia memandang

rendah atau memandang sebelah mata kondisi yang melekat pada fisiknya,

penampilannya, kondisi kesehatannya, kulitnya, tampan atau cantiknya,

serta ukuran tubuh yang ideal.

b. Diri personal, yaitu cara seseorang dalam menilai kemampuan yang ada

pada dirinya dan menggambarkan identitas dirinya. Konsep diri seseorang

dapat dianggap positif apabila ia memandang dirinya sebagai pribadi yang

penuh kebahagiaan, memiliki optimisme dalam menjalani hidup, mampu

mengontrol diri sendiri, dan sarat akan potensi. Dapat dianggap sebagai

konsep diri yang negatif apabila ia memandang dirinya sebagai individu

yang tidak pernah (jarang) merasakan kebahagiaan, pesimis dalam

menjalani kehidupan, kurang memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri,

dan potensi diri yang tidak ditumbuhkembangkan secara optimal.

c. Diri sosial, yaitu persepsi, pikiran, perasaan, dan evaluasi seseorang

terhadap kecenderungan sosial yang ada pada dirinya sendiri, berkaitan

dengan kapasitasnya dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya,

perasaan mampu dan berharga dalam lingkup interaksi sosialnya. Konsep

diri dapat dianggap positif apabila ia merasa sebagai pribadi yang hangat,

penuh keramahan, memiliki minat terhadap orang lain, memiliki sikap

empati, supel, merasa diperhatikan, memiliki sikap tenggang rasa, peduli

akan nasib orang lain, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial di

Page 46: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

37

lingkungannya. Dapat dianggap sebagai konsep diri yang negatif apabila ia

merasa tidak berminat dengan keberadaan orang lain, acuh tak acuh, tidak

memiliki empati pada orang lain, tidak (kurang) ramah, kurang peduli

terhadap perasaan dan nasib orang lain, dan jarang atau bahkan tidak

pernah melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas sosial.

d. Diri etika moral, berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, serta

penilaian seseorang terhadap moralitas dirinya terkait dengan relasi

personalnya dengan Tuhan, dan segala hal yang bersifat normatif, baik

nilai maupun prinsip yang memberi arti dan arah bagi kehidupan

seseorang. Konsep diri seseorang dapat dianggap positif apabila ia mampu

memandang untuk kemudian mengarahkan dirinya untuk menjadi pribadi

yang percaya dan berpegang teguh pada nilai-nilai moral etik, baik yang

dikandung oleh agama yang dianutnya, maupun oleh tatanan atau norma

sosial tempat di mana dia tinggal. Sebaliknya, konsep diri individu dapat

dikategorikan sebagai konsep diri yang negatif bila ia menyimpang dan

tidak mengindahkan nilai-nilai moral etika yang berlaku baik nilai-nilai

agama maupun tatanan sosial yang seharusnya dia patuhi.

e. Diri keluarga, berkaitan dengan perspesi, perasaan, pikiran, dan penilaian

seseorang terhadap keluarganya sendiri, dan keberadaan dirinya sendiri

sebagai bagian integral dari sebuah keluarga. Seseorang dianggap

memiliki konsep diri yang positif apabila ia mencintai sekaligus dicintai

oleh keluarganya, merasa bahagia berada di tengah-tengah keluarganya,

merasa bangga dengan keluarga yang dimilikinya, dan mendapat banyak

Page 47: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

38

bantuan serta dukungan dari keluarganya. Dianggap negatif apabila ia

merasa tidak mencintai sekaligus tidak dicintai oleh keluarganya, tidak

merasa bahagia berada di tengah-tengah keluarganya, tidak memiliki

kebanggaan pada keluarganya, serta tidak banyak memperoleh bantuan

dari keluarganya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam setiap konsep diri

individu terdapat dua dimensi yang mempengaruhi konsep diri dan saling

berhubungan dalam membentuk suatu kepribadian yang akhirnya mempengaruhi

perilaku dan performa individu dalam kelas atau interaksi siswa terhadap

lingkungannya.

2.2.6 Implikasi perkembangan self concept diri peserta didik terhadap

pendidikan

Konsep diri memengaruhi perilaku peserta didik dan mempunyai

hubungan yang sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar mereka.

Peserta didik yang mengalami permasalahan di sekolah pada umumnya

menunjukkan tingkat konsep diri yang rendah. Oleh karena itu, dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, guru perlu melakukan upaya-upaya

yang memungkinkan terjadinya peningkatan konsep diri peserta didik. Berikut ini

beberapa strategi yang mungkin dapat dilakukan guru dalam mengembangkan dan

meningkatkan konsep diri peserta didik.

1. Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru.

Page 48: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

39

Dalam mengembangkan konsep diri yang positif, siswa perlu

mendapat dukungan dari guru. Dukungan guru ini dapat ditunjukkan

dalam bentuk dukungan emosional (emotional support), seperti

ungkapan empati, kepedulian, perhatian, dan umpan balik, dan dapat

pula berupa dukungan penghargaan (esteem support), seperti melalui

ungkapan hormat (penghargaan) positif terhadap siswa, dorongan

untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan siswa dan

perbandingan positif antara satu siswa dengan siswa lain. Bentuk

dukungan ini memungkinkan siswa untuk membangun perasaan

memiliki harga diri, memiliki kemampuan atau kompeten dan berarti.

2. Membuat siswa merasa bertanggung jawab.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan sendiri

atas perilakunya dapat diartikan sebagai upaya guru untuk memberi

tanggung jawab kepada siswa.

3. Membuat siswa merasa mampu.

Membuat siswa merasa mampu dapat dilakukan dengan cara

menunjukkan sikap dan pandangan yang positif terhadap kemampuan

yang dimiliki siswa. Guru harus berpandangan bahwa semua siswa

pada dasarnya memiliki kemampuan, hanya saja mungkin belum

dikembangkan. Dengan sikap dan pandangan positif terhadap

kemampuan siswa ini, maka siswa juga akan berpandangan positif

terhadap kemampuan dirinya.

4. Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis.

Page 49: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

40

Dalam upaya meningkatkan konsep diri siswa, guru harus membentuk

siswa untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai serealistis

mungkin, yakni tujuan yang realistis ini dapat dilakukan dengan

mengacu pada pencapaian prestasi di masa lampau.

5. Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis.

Pada saat mengalami kegagalan, adakalanya siswa menilainya secara

negatif, dengan memandang dirinya sebagai orang yang tidak mampu.

Untuk menghindari penilaian yang negatif dari siswa tersebut, guru

perlu membantu siswa menilai prestasi mereka secara reaslistis, yang

membantu rasa percaya akan kemampuan mereka dalam menghadapi

tugas-tugas sekolah dan meningkatkan prestasi belajar dikemudian

hari.

6. Mendorong siswa agar bangga dengan diriya secara realistis.

Upaya lain yang harus dilakukan guru dalam membantu

mengembangkan konsep diri peserta didik adalah dengan memberikan

dorongan kepada siswa agar bangga dengan prestasi yang dicapai

merupakan salah satu kunci untuk menjadi lebih positif dalam

memandang kemampuan yang dimiliki.

Dengan demikian, untuk menanamkan dan mengembangkan konsep diri

positif siswa hendaknya guru di sekolah memberikan dukungan pada siswa baik

dukungan emosional maupun dukungan penghargaan, memberikan siswa

tanggung jawab dalam mengambil keputusan serta tidak memberikan penilaian

secara subjektif terhadap siswa.

Page 50: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

41

2.3 Adjustment (Penyesuaian Diri)

2.3.1. Definisi adjustment (penyesuaian diri)

Individu adalah makhluk yang unik dan dinamik, tumbuh dan

berkembang, serta memiliki keragaman kebutuhan, baik dalam jenis, tataran

(level), maupun intensitasnya. Keragamana cara individu dalam memenuhi

kebutuhannya menunjukkan adanya keragaman pola penyesuaian diri individu.

Bagaimana individu memenuhi kebutuhannya akan menggambarkan pola

penyesuaian dirinya. Proses pemenuhan kebutuhan ini pada hakikatnya

merupakan proses penyesuaian diri. Dalam hal ini Mustafa Fahmi (1977),

menulis:

”Pengertian luas tentang proses penyesuaian terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya, yang dituntut dari inidividu tidak hanya mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam dan keadaan di luar, dalam lingkungan di mana dia hidup, akan tetapi juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya orang lain dan macam-macam kegiatan mereka.... jika mereka ingin penyesuaian, maka hal itu menuntut adanya penyesuaian antara keinginan masing-masingnya dengan suasana lingkungan sosial tempat mereka berada.”

Sifat dinamik dari perilaku individu memungkinkannya mampu

memperoleh penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian diri itu sendiri bersifat

dinamik dan bukan statik. Bahkan menurut Hollander (1981), sifat dinamis

(dynamism) ini menjadi kualitas esesnsial dari penyesuaian diri. Penyesuaian diri

terjadi kapan saja individu menghadapi kondisi-kondisi lingkungan baru yang

membutuhkan suatu respons. Misalnya remaja yang mulai memasuki jenjang

pendidikan SMA akan menghadapi situasi dan kondisi lingkungan yang baru.

Page 51: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

42

Penyesuaian diri mencakup belajar untuk menghadapi keadaan baru

melalui perubahan dalam tindakan atau sikap. Sepanjang hidupnya individu akan

mengadakan perubahan perilaku, karena memang dia dihadapakan pada kenyataan

dirinya dan lingkungannya yang terus berubah. Ini berarti bahwa ”adjustmnet is a

lifelong proccess, and people must continue to meet and deal with the stresses and

challenges of life in order to achieve a healthy personality” (Derlega & Janda,

1978).

Menurut Desmita (2009), Adjustment (penyesuaian diri) merupakan suatu

konsturk psikologis yang luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi

individu terhadap tuntutan baik lingkungan dari luar maupun dari dalam diri

individu itu sendiri. Menurut Grasha dan Kirschenbaum (1980), ”adjustment is

concerned with matching our current abilities to the demands of living.”

penyesuaian diri merupakan usaha mencocokkan antara kemampuan yang ada

dengan tuntutan hidup. Sedangkan menurut Lazarus (1976), ”adjustment consists

of the psychological processes by means of which the individual managers or

copes with various demands or pressures.” penyesuaian diri terdiri dari proses-

proses psikologis individu yang berusaha untuk mengatasi berbagai tuntutan atau

tekanan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri:

a. Merupakan tingkah laku

b. Terdiri dari proses psikologis

c. Bertujuan untuk mencocokkan antara kemampuan yang ada dengan tuntutan

hidup yang berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang.

Page 52: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

43

Schneiders (1964), juga menyebut penyesuaian diri (adjustment) sebagai:

”A process involving both mental and behavioral responsses, by which an individual strives to cope succesfully with inner needs, tensions, frustations and conflicts, and to effect a degree of harmony between these inner demands and those impossed on him by the objective world in which he lives.”

Jadi, penyesuaian diri (adjustment) pada prinsipnya adalah suatu proses

yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dengan mana individu berusaha

untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-

ketegangan konflik-konflik dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud

tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang

diharapkan oleh lingkungan di mana ia tinggal.

Menurut Calhoun (1990), adjustment adalah interaksi yang kontinyu

dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia anda. Sedangkan

menurut Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (2004), penyesuaian diri yang

baik adalah (well adjusted person), individu yang mampu melakukan respon-

respon yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Dikatakan efisien artinya

mampu melakukan respon dengan mengeluarkan tenaga dan waktu sehemat

mungkin. Dikatakan sehat artinya bahwa respon-respon yang dilakukannya sesuai

dengan hakikat individu, lembaga, atau kelompok antarindividu, dan hubungan

antarindividu dengan penciptanya. Bahkan, dapat dikatakan bahwa sifat sehat ini

adalah gambaran karakteristik yang paling menonjol untuk melihat atau

menentukan bahwa suatu penyesuaian diri itu dikatakan baik.

Page 53: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

44

Menurut Heber dan Runyon (1984), penyesuaian diri yang baik adalah bila

seseorang dapat menerima keterbatasan yang tidak dapat diubah, namun ia tetap

berusaha memodifikasi keterbatasan itu semaksimal mungkin. Sedangkan

penyesuaian diri yang buruk adalah yang menerima kenyataan secara pasif dan

tidak memiliki usaha apapun untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian, orang yang dipandang mempunyai penyesuaian diri

yang baik adalah individu yang telah belajar bereaksi terhadap dirinya dan

lingkungannya dengan cara-cara yang matang, efisien, memuaskan dan sehat,

serta dapat mengatasi konflik mental, frustasi, kesulitan pribadi dan sosial

sehingga siswa mampu mewujudkan tingkat keselarasan atau harmoni antara

tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan lingkungan sekolah baik dengan para

guru maupun dengan teman-teman di sekolah.

Menurut Bernand (1982), terdapat tiga masalah yang berhubungan dengan

penyesuaian diri di sekolah, yaitu penyesuaian diri dengan kelompok teman

sebaya (peer group), penyesuaian diri dengan para guru, dan penyesuaian diri

dalam hubungan dengan orangtua, guru dan murid (Mappiare, 1982).

Pertama, penyesuaian diri dengan kelompok teman sebaya muncul akibat

adanya keinginan bergaul dengan teman sebaya. Menurut Hurlock (1980), bahwa

penyesuaian diri dengan teman sebaya merupakan hal utama yang dihadapi

remaja.

Kedua, penyesuaian diri dengan para guru. Kebutuhann ini timbul karena

dalam perkembangannya remaja ingin melepaskan diri dari keterikatan dengan

Page 54: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

45

orangtua, ingin mendapatkan orang dewasa lain yang dapat dijadikannya sahabat

dan sebagai pembimbing.

Ketiga, penyesuaian diri dalam hubungan dengan orangtua, guru dan murid.

Kebutuhan ini dilatar belakangi antara lain, remaja ingin berkembang tanpa

bergantung pada orangtua, ingin diakui sebagai individu yang mempunyai hak-

hak sendiri, dan orang yang mampu memecahkan persoalannya sendiri.

2.3.2 Aspek-aspek penyesuaian diri

Penyesuaian diri dapat dilihat dari empat aspek kepribadian, yaitu:

kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial, dan tanggung

jawab (Desmita, 2009).

1. Kematangan emosional mencakup aspek-aspek:

a. Kemantapan suasana kehidupan emosional

b. Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain.

c. Kemantapan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan

d. Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri.

2. Kematangan intelektual mencakup aspek-aspek:

a. Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri

b. Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya

c. Kemampuan mengambil keputusan

d. Keterbukaan dalam mengenal lingkungan.

Page 55: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

46

3. Kematangan sosial mencakup aspek-aspek:

a. Keterlibatan dalam partisipasi sosial

b. Kesediaan kerjasama

c. Kemampuan kepemimpinan

d. Sikap toleransi

e. Keakraban dalam pergaulan.

4. Tanggung jawab mencakup aspek-aspek:

a. Sikap produktif dalam mengembangkan diri

b. Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara fleksibel

c. Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan interpersonal

d. Kesadaran akan etika dan hidup jujur

e. Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai.

f. Kemampuan bertindak independen.

2.3.3 Karakteristik penyesuaian diri remaja

Menurut Haber dan Runyon (1984), ada lima karakteristik individu yang

dapat menyesuaikan diri dengan baik, yaitu:

1. Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas

Kemampuan untuk mempersepsi secara akurat sesuai dengan realitas

adalah salah satu syarat untuk mencapai penyesuaian diri yang baik. Sehubungan

dengan persepsi yang akurat terhadap realitas ini, aspek yang terpenting adalah

kemampuan individu untuk mengenali konsekuensi dari tindakannya dan

mengarahkan tingkah lakunya.

Page 56: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

47

2. Mampu mengatasi atau menangani stres dan kecemasan

Kecemasan, stres, dan rasa tidak bahagia sering mengganggu kehidupan,

karena untuk menyesuaikan diri, individu cenderung untuk membandingkan

antara tuntutan lingkungan yang dihadapi dengan kemampuan yang dimiliki.

Perbandingan-perbandingan ini membuat individu menetapkan suatu target dan

sering bersifat muluk. Bila target ini tercapai, maka biasanya individu akan puas,

dan bila tidak tercapai maka individu akan kecewa dan cemas.

Penyesuaian diri yang efektif tercapai bila siswa mampu mengatasi

kecemasan dan stres yang dihadapinya, yaitu dengan cara membuat tujuan hidup

yang realistis atau dengan cara membuat tujuan-tujuan jangka pendek yang lebih

mudah dicapai, sehingga timbul perasaan puas dan bahagia.

3. Memiliki citra diri (self image) yang positif

Psikolog sepakat bahwa persepsi diri seseorang itu merupakan indikator

dan kualitas penyesuaian dirinya. Siswa kelas XI SMA dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan secara efektif bila ia dapat memandang atau menilai dirinya

secara positif dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

4. Mampu mengekspresikan perasaan

Orang yang sehat secara emosional adalah orang yang mampu merasakan

dan mengekspresikan seluruh spektrum dari emosi dan perasaannya. Mereka

dapat menunjukkan emosinya secara realitas dan pelampiasan emosi yang

diekspresikannya harus realistis, yaitu dengan tertawa atau tersenyum. Jika siswa

sedang marah, emosi yang diekspresikannya juga harus realistis, namun harus

Page 57: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

48

hati-hati dalam mengekspresikannya agar jangan sampai menyakiti orang lain,

baik secara fisik maupun psikis. Oleh sebab itu, untuk mengekspresikan emosi

perlu dipikirkan terlebih dahulu cara yang sebaik-baiknya sebelum bertindak.

5. Memiliki hubungan interpersonal yang baik

Selain mampu mengekspresikan emosi dan perasaannya, siswa juga harus

memiliki penyesuaian diri yang baik, mampu mencapai tingkat keakraban

(intimacy) dalam hubungan sosialnya. Mereka biasanya kompeten dan disukai

oleh orang lain. Begitu juga seabliknya, mereka suka untuk menghormati dan

menyukai orang lain. Mereka senang membuat orang lain nyaman akan

kehadirannya dan menyadari bahwa dalam hubungan baik, ada saat suka maupun

duka.

Selain karakteristik penyesuaian diri remaja di atas, Schneiders (1964),

juga mengemukakan karakteristik penyesuaian diri (adjustment) yang baik yaitu:

a. Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan (absence of excessive

emotionality).

Karakteristik pertama menekankan adanya kontrol dan ketenangan emosi

individu yang memungkinkannya untuk menghadapi permasalahan secara

inteligen dan dapat menentukan berbagai kemungkinan pemecahan masalah

ketika muncul hambatan. Bukan berarti tidak ada emosi sama sekali, tetapi

lebih kepada kontrol emosi ketika menghadapi situasi tertentu.

Page 58: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

49

b. Tidak terdapat mekanisme psikologis (absence of psychological

mechanisms)

Menjelaskan pendekatan terhadap permasalahan yang lebih mengindikasikan

respon yang normal dari pada penyelesaian masalah yang memutar melalui

serangkaian mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata untuk

mengubah suatu kondisi. Individu dikategorikan memiliki penyesuaian diri

yang baik jika bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha

kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

c. Tidak terdapat perasaan frustasi pribadi (absence of the sense of personal

frustration)

Individu yang mengalami frustrasi ditandai dengan perasaan tidak berdaya

dan tanpa harapan, maka akan sulit bagi individu untuk mengorganisir

kemampuan berpikir, perasaan, motivasi dan tingkah laku dalam menghadapi

situasi yang menuntut penyelesaian.

d. Pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self

direction)

Individu memiliki kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan

terhadap masalah atau konflik serta kemampuan mengorganisasi pikiran,

tingkah laku dan perasaan untuk memecahkan masalah, dalam kondisi sulit

sekalipun menunjukkan penyesuaian yang normal. Individu tidak mampu

melakukan penyesuaian diri yang baik apabila individu dikuasai oleh emosi

yang berlebihan ketika berhadapan dengan situasi yang menimbulkan konflik.

Page 59: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

50

e. Kemampuan untuk belajar (ability to learn)

Penyesuaian diri yang baik akan ditunjukkan oleh individu di mana proses

belajar berkesinambungan dari perkembangan individu sebagai hasil dari

kemampuannya mengatasi situasi konflik dan stres.

f. Pemanfaatan pengalaman (utilization of past experience)

Individu dapat menggunakan pengalamannya maupun pengalaman orang lain

melalui proses belajar. Individu dapat melakukan analisis mengenai faktor-

faktor apa saja yang dapat membantu dan mengganggu penyesuaian dirinya.

g. Sikap-sikap yang realistis dan objektif (realistic and objective attitude).

Sikap yang realistik dan objektif bersumber pada pemikiran yang rasional,

kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan individu sesuai dengan

kenyataan sebenarnya.

Dari uraian karakteristik penyesuaian diri di atas, dapat disimpulkan

bahwa siswa yang memiliki karakteristik penyesuaian diri yang positif adalah

siswa yang memiliki pertimbangan rasional dan mengarahkan diri untuk belajar

dan bersikap realistis dan objektif terhadap tuntutan dari dalam diri begitupun

terhadap tuntutan lingkungan sekitar sehingga mereka mampu berprestasi dengan

baik.

2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dapat dilihat dari

konsep psikogenik dan sosiopsikogenik. Psikogenik memandang bahwa

penyesuaian diri dipengaruhi oleh riwayat kehidupan sosial individu, terutama

pengalaman khusus yang membentuk perkembangan psikologis. Pengalaman

Page 60: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

51

khusus ini lebih banyak berkaitan dengan latar belakang kehidupan keluarga,

terutama menyangkut aspek-aspek:

1. Hubungan orangtua-anak, yang merujuk pada iklim hubungan sosial dalam

keluarga, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis atau otoriter yang

mencakup:

a. Penerimaan-penolakan orangtua terhadap anak

b. Perlindungan dan kebebasan yang diberikan kepada anak

c. Sikap dominatif-integratif (permisif atau sharing)

d. Pengembangan sikap mandiri-ketergantungan.

2. Iklim intelektual keluarga, yang merujuk pada sejauhmana iklim keluarga

memberikan kemudahan bagi perkembangan intelektual anak, pengembangan

berpikir logis atau irrasional, yang mencakup:

a. Kesempatan untuk berdialog logis, tukar pendapat dan gagasan

b. Kegemaran membaca dan minat kultural

c. Pengembangan kemampuan memecahkan masalah

d. Pengembangan hobi

e. Perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak.

3. Iklim emosional keluarga, yang merujuk pada sejauhmana stabilitas hubungan

dan komunikasi di dalam keluarga terjadi, yang mencakup:

a. Intensitas kehadiran orangtua dalam keluarga

b. Hubungan persaudaraan dalam keluarga

c. Kehangatan hubungan ayah-ibu.

Page 61: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

52

Sementara itu, dilihat dari konsep sosiopsikogenik, penyesuaian diri

dipengaruhi oleh faktor iklim lembaga sosial di mana individu terlibat di

dalamnya. Bagi peserta didik, faktor sosiopsikogenik yang dominan

mempengaruhi penyesuaian dirinya adalah sekolah, yang mencakup:

1. Hubungan guru-siswa, yang merujuk pada iklim hubungan sosial dalam

sekolah, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis atau otoriter, yang

mencakup:

a. Penerimaan-penolakan guru terhadap siswa

b. Sikap dominatif (otoriter, kaku, banyak tuntutan) atau integratif (permisif,

sharing, menghargai dan mengenal perbedaan individu)

c. Hubungan yang bebas ketegangan atau penuh ketegangan.

2. Iklim intelektual sekolah, yang merujuk pada sejauhmana perlakuan guru

terhadap siswa dalam memberikan kemudahan bagi perkembangan intelektual

siswa sehingga tumbuh perasaan kompeten, yang mencakup:

a. Perhatian terhadap perbedaan individual siswa

b. Intensitas tugas-tugas belajar

c. Kecenderungan untuk mandiri atau berkonformitas pada siswa

d. Sistem penilaian

e. Kegiatan ekstrakurikuler

f. Pengembangan inisiatif siswa (Desmita, 2009).

Jadi, dalam penyesuaian diri individu terdapat dua konsep (psikogenik dan

sosiopsikogenik) yang mempengaruhi penyesuaian diri dan saling berhubungan

Page 62: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

53

yang akhirnya mempengaruhi interaksi individu terhadap lingkungannya baik di

lingkungan ia tinggal maupun di lingkungan baru.

2.4 Remaja

Dalam perkembangan kepribadian seseorang, remaja mempunyai arti

khusus, namun begitu masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam

rangkaian proses perkembangan seseorang. Istilah adolescence atau remaja

berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti

remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa.” (Hurlock, 1980).

Menjelaskan istilah adolescence seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai

arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.

Hal ini sejalan dengan Santrock (2002), yang mengatakan bahwa usia remaja

ditandai oleh terjadinya perubahan yang besar dalam aspek fisik yaitu terjadinya

pubertas, perubahan kognitif, maupun perubahan psikososial.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,

meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa

dewasa (Singgih & Ny. S., 2003).

Erikson mengemukakan bahwa adolesensia merupakan masa di mana

terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup

pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara hakiki ia

tetap sama meskipun telah mengalami berbagai macam perubahan.

Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan karena pada

masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun

Page 63: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

54

psikis. Terjadinya banyak perubahan tersebut sering menimbulkan kebingungan-

kebingungan atau kegoncangan-kegoncangan jiwa remaja, sehingga ada orang

yang menyebutnya sebagai periode “strum und drang” atau pubertas. Mereka

bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri, memahami

dan menyeleksi serta melaksankan nilai-nilai yang ditemui di masyarakatnya, di

samping perasaan ingin bebas dari segala ikatan pun muncul dengan kuatnya.

Sementara fisiknya sudah cukup besar, sehingga disebut anak tidak mau dan

disebut dewasa tidak mampu. Tepatlah kiranya kalau ada ahli yang menyebutnya

sebagai “masa peralihan” sebagaimana diungkapkan: “a priod during which

growing person makes the transition from childhood to adulthood”. (Jersild,

1960).

Di lain pihak, Hurlock (1980), menyebutnya dengan dua istilah terpisah

tapi berdekatan, yaitu puberty dan adolescence. Menurutnya: puberty is the period

in the developmental span when the child change from an asexual to sexual

being”. (Hurlock, 1980). Sedangkan adolescence adalah: The term adolescence

comes from the latin word “adolescence”, meaning, “to grow”, or to grow to

maturity…….. As it is used today, the term “adolescence” has a broader meaning

it includes mental, emotional, and sosial maturity as well as physical maturity.

(Hurlock, 1980).

Menurut Mappiare (1982), masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun

sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi

pria.

2.4.1. Definisi remaja akhir

Page 64: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

55

Masa remaja tidak seluruhnya berada dalam kegoncangan, tapi pada

bagian akhir dari masa ini kebanyakan individu sudah berada dalam kondisi yang

stabil (apa yang disebut Hurlock dengan adolescence).

WHO memberikan definisi remaja, dikemukakan menjadi tiga kriteria,

yaitu: kriteria biologis, kriteria psikologis, dan kriteria sosial ekonomi (Sarwono,

2004). Secara lengkap definisi dari WHO tersebut berisikan sebagai berikut:

1. Kriteria biologis

Remaja adalah individu yang berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai

kematangan seksual.

2. Kriteria psikologis

Remaja adalah individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Kriteria sosial ekonomi

Remaja adalah masa di mana terjadinya peralihan dari ketergantungan sosial

ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

WHO juga menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia

remaja, hal ini ditinjau dari masa kesuburan (fertilasi wanita), batasan tersebut

juga berlaku untuk remaja pria. WHO membagi kurun usia tersebut dalam dua

bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan akhir 15-20 tahun. Pada umumnya,

siswa kelas XI SMA sudah memasuki masa remaja akhir. Sedangkan dalam

Page 65: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

56

masyarakat Indonesia mendefinisikan remaja dengan batasan usia remaja adalah

antara usia 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2004).

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa remaja adalah

masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan

adanya perkembangan dan pertumbuhan yang pesat, baik secara fisik maupun

psikis, dan batasan usianya berkisar 15-20 tahun yaitu memasuki remaja akhir.

2.5. Kerangka Berpikir

Pada masa remaja khususnya remaja akhir, keberhasilan dalam belajar

atau prestasi belajar sangat penting untuk memasuki tahap perkembangan

selanjutnya yaitu masa dewasa. Untuk dapat memenuhi tugas perkembangan masa

dewasa setiap individu membutuhkan potensi yang dibutuhkan agar dapat

mencapainya yaitu dengan cara belajar yang baik sehingga mendapatkan hasil

belajar yang optimal. Potensi tersebut dapat terlihat dalam hasil belajar yang

disebut prestasi belajar. Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh konsep diri dan

penyesuaian diri anak. Nylor (Desmita, 2009), mengemukakan bahwa konsep diri

memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar. Ia menjelaskan bahwa siswa

yang memiliki konsep diri positif, memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah.

Begitupun dengan penyesuaian diri akan meningkatkan prestasi belajar siswa

(Tallent, 1978). Penjelasan tersebut memberikan makna bahwa melalui

pemahaman konsep diri dan penyesuaian diri siswa (khususnya pada masa remaja

akhir yang duduk di kelas XI SMA) dapat diramalkan keberhasilan belajarnya.

Page 66: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

57

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang didukung dengan hasil penelitian

di atas, peneliti mengasumsikan bahwa self concept dan adjustment berhubungan

dengan prestasi belajar siswa. Maka dari itu, dapat dilihat hubungan antara konsep

diri (self concept) dan penyesuaian diri (adjustment) dengan prestasi belajar siswa

kelas XI SMAN 1 Tangsel pada bagan di bawah ini.

Bagan 2.1. Hubungan self concept dan adjustment dengan

prestasi belajar remaja

Adjustment

Self Concept

Prestasi belajar

2.6. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat

dikemukakan hipotesis atau kesimpulan sementara sebagai berikut:

Page 67: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

58

Hipotesis alternatif (Ha)

Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi belajar

remaja.

Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi belajar

remaja.

Ha3: Ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment dengan

prestasi belajar remaja.

Hipotesis nihil (Ho)

Ho1: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi

belajar remaja.

Ho2: Tidak ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi

belajar remaja.

Ho3: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment

dengan prestasi belajar remaja.

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi

konseptual dan definisi operasional, variabel penelitian, subjek penelitian yang

Page 68: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

59

terdiri dari populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan

data yang terdiri dari metode dan instrument penelitian, teknik analisa data yang

terdiri dari reliabilitas dan validitas alat ukur.

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008), penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang datanya berbentuk angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik.

Pendekatan ini dipilih karena peneliti mengolah data dalam bentuk angka-angka

ke dalam analisis statistik.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional

dengan mempelajari keeratan hubungan antara variabel-variabel bebas dengan

variabel terikat. Menurut Suryabrata (1997), penelitian korelasional digunakan

untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi-variasi pada faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi, yang

diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya keterkaitan hubungan tersebut.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk

menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu

populasi (Sevilla,et,al.,2006).

3.3. Variabel Penelitian

Page 69: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

60

3.3.1. Identifikasi variabel penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai

atau sifat yang satu sama lain terpisah. Variabel terbagi dua macam, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yaitu

independent variable atau variabel bebas terdiri dari dua (variabel) dan dependent

variable atau variabel terikat terdiri dari 1 (variabel) yang menjadi kedua variabel

tersebut adalah self concept (X1) dan adjustment (X2). Sedangkan Dependent

variable (Variabel terikat) yaitu prestasi belajar (Y).

3.3.2. Definisi konseptual

Variabel Bebas/ independent variable (IV)

Variable bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah self concept dan

adjustment.

Definisi Konseptual Self Concept (X1)

Konsep diri (self concept) adalah pandangan keseluruhan yang dimiliki

individu tentang dirinya sendiri dan terdiri dari kepercayaan, evaluasi, dan

kecenderungan berperilaku (Burns, 1993).

Adjustment

Penyesuaian diri (adjustment) adalah suatu proses yang mencakup respon-

respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil

memenuhi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami dalam

dirinya (Schneiders, 1964).

Page 70: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

61

Variabel terikat/dependent variable (DV)

Variabel terikat adalah objek dari suatu studi atau penelitian, variabel

terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.

Definisi Konseptual Prestasi Belajar (Y)

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa

sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakannya yang

mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode

tertentu (Gunarso, 1982).

3.3.3. Definisi operasional variabel penelitian

Variabel Bebas/independent variable (IV)

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah self concept dan

adjustment.

Definisi Operasional Self Concept (X1)

Konsep diri (self concept) dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh

dari siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel terhadap pandangan keseluruhan yang

dimiliki individu tentang dirinya sendiri yang diukur berdasarkan dimensi self

concept yaitu, dimensi internal terdiri dari; diri identitas (The Identity Self), diri

pelaku (The Behavioral Self), diri penilai (The Judging Self), dimensi eksternal

terdiri dari; diri fisik, diri Personal, diri sosial, diri etika moral dan diri keluarga.

Adjustment

Page 71: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

62

Penyesuaian diri (adjustment) dalam penelitian ini adalah skor yang

diperoleh dari siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel terhadap suatu proses yang

mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang diukur berdasarkan

karakteristik penyesuaian diri (adjustment) yang positif yaitu; tidak terdapat

emosionalitas yang berlebihan, tidak terdapat mekanisme psikologis, tidak

terdapat perasaan frustasi pribadi, pertimbangan rasional dan pengarahan diri,

kemampuan untuk belajar, pemanfaatan pengalaman, dan sikap-sikap yang

realistis dan objektif.

Variabel terikat/dependent variable (DV)

Variabel terikat adalah objek dari suatu studi atau penelitian, variabel

terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.

a. Definisi Operasional Prestasi Belajar (Y)

Definisi operasional prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang

dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya yang berupa angka

yang dicapai masing-masing anak dalam satu periode tertentu atau satu

caturwulan. Dalam hal ini yaitu nilai rata-rata raport semester 2 kelas X SMA

Negeri 1 Tangsel tahun 2010-2011.

3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan anggota (Kerlinger, 1973) populasi penelitian

ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel. Populasi siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Tangsel sebanyak 320 siswa.

Page 72: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

63

3.4.2. Sampel penelitian

Sampel adalah himpunan atau elemen yang akan diteliti dan dianggap

dapat menggambarkan populasinya (Salam & Aripin, 2006). Adapun jumlah

sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa kelas XI SMA

Negeri I Tangsel. Sebagaimana menurut Sevilla (1993), menjelaskan bahwa untuk

peneliitan ukuran minimum yang ditawarkan dalam penelitian korelasional dapat

diambil minimal 30 responden. Sampel penelitian pada penelitian ini sebanyak

100 siswa kelas XI SMA Negeri I Tangsel.

3.4.3. Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel

probabilitas, yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan peluang. Dalam semua

sampling probability, cara pengambilannya dilakukan secara acak (simple random

sampling), artinya semua obyek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai sampel. Cara ini bersifat obyektif (Hasan, 2002).

Dalam hal ini jumlah keseluruhan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tangsel adalah

320 siswa.

Pengambilan sampel secara random meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Menetapkan populasi, populasi di sini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Tangsel.

Page 73: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

64

2. Daftar seluruh anggota populasi, yaitu dengan melihat absensi siswa setiap

kelas yang terdiri dari 9 kelas yaitu XI 1, XI 2, XI 3, XI 4, XI 5, XI 6, XI

7, XI 8 dan XI 9.

3. Menulis nama-nama siswa pada kertas undian.

4. Mengocok undian sampai mendapatkan jumlah sampel yang diinginkan

yaitu 100 siswa.

5. Siswa-siswa yang terpilih diberi angket yang berisi pernyataan-pernyataan

dari peneliti.

3.5. Metode dan Instrumen Penelitian

3.5.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau

angket. Sedangkan instrument penelitian yang digunakan adalah skala. Skala

adalah seperangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan

individu atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993). Di dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan dua skala yaitu skala self concept dan skala adjustment.

3.5.2. Instrumen penelitian

a. Skala self concept (X1)

Pada skala self concept terdapat dua dimensi konsep diri seseorang yang

diukur yaitu dimensi internal dan eksternal. Sesuai dengan yang dikemukakan

Page 74: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

65

oleh Fitts (1971), melihat bahwa bagaimana seseorang mengamati dirinya dapat

dilihat dari dua dimensi yaitu dimensi internal dan eksternal.

Dalam skala ini terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item tersebut terdiri

dari item favorable dan unfavorable. Untuk item favorable, pilihan jawaban

sangat setuju (SS) diberi nilai 4, setuju (S) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi

nilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. sedangkan untuk item

unfavorable, pilihan jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 1, setuju (S) diberi

nilai 2, tidak setuju (TS) diberi nilai 3, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 4.

b. Skala adjustment (X2)

Skala adjustment yang digunakan pada penelitian ini adalah skala yang

telah disusun dan diuji coba oleh Laily Safura dan Sri Supriyantini pada jurnal

psikologia tahun 2006 yang berjudul hubungan antara penyesuaian diri anak di

sekolah dengan prestasi belajar. Pada skala adjustment ini tercakup dalam

karakteristik penyesuaian diri. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Schneiders,

(1964) karakteristik penyesuaian diri yang positif ada tujuh, yaitu: tidak terdapat

emosionalitas yang berlebihan (absence of excessive emotionality), tidak terdapat

mekanisme psikologis (absence of psychological mechanisms), tidak terdapat

perasaan frustasi pribadi (absence of the sense of personal frustration),

pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self

direction), kemampuan untuk belajar (ability to learn), pemanfaatan pengalaman

(utilization of past experience), dan sikap-sikap yang realistis dan objektif

(realistic and objective attitude).

Page 75: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

66

Dalam skala ini terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Item-item tersebut terdiri

dari item favorable dan unfavorable. Untuk item favorable, pilihan jawaban

sangat setuju (SS) diberi nilai 4, setuju (S) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi

nilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. sedangkan untuk item

unfavorable, pilihan jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 1, setuju (S) diberi

nilai 2, tidak setuju (TS) diberi nilai 3, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 4.

3.6. Teknik Uji Instrumen

3.6.1. Uji instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis melakukan uji instrumen (try

out) alat ukur kepada 60 siswa/i dari sampel penelitian. Uji instrument dilakukan

dengan maksud untuk:

1. Sejauhmana pemahaman sampel terhadap pernyataan atau item-item yang

diberikan.

2. Mengetahui validitas instrument dan item yang valid akan digunakan pada

penelitian sebenarnya (field test).

3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrument.

3.7. Teknik Pengolahan dan Analis Data

Metode pengolahan data adalah suatu metode yang digunakan untuk

menganalisa data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis.

Page 76: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

67

Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis multi regresi,

untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variabel X1 (self concept) dan

X2 (adjustment) dengan Y (prestasi belajar). Analisis multi regresi adalah suatu

metode untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat dari lebih satu variabel

bebas terhadap satu veriabel terikat, dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi

dan regresi.

Jika r hitung > r tabel maka korelasi dianggap signifikan (Ha diterima dan

Ho ditolak). Namun, apabila r hitung < r tabel maka korelasi dianggap tidak

signifikan (Ha ditolak dan Ho diterima).

1. Uji Validitas

Menurut Azwar (1996), validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur

(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.

Analisis faktor biasanya digunakan dalam mengembangkan istrumen

penelitian. Setelah memutuskan apa yang diukur, seorang peneliti juga perlu

melihat apakah item yang telah dibuat benar-benar berhubungan atau mewakili

konstruk yang telah ditentukan. Metode yang dikenal untuk menangani persoalan

ini adalah analisis faktor atau CFA (confirmatory factor analysis).

Untuk melakukan confirmatory factor analysis penulis menggunakan

sofware Lisrel 8.30. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah item-item yang

disusun benar-benar dapat mengukur konstruk yang akan diukur. Sebelum hal ini

Page 77: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

68

dilakukan, perlu diuji terlebih dahulu apakah suatu model individual (semua item

mengukur satu hal yang sama ini) ini memang fit dengan data yang ada.

Setelah data fit dapat dilakukan analisis apakah item sesuai dengan

konstruk. Dengan berpatokan pada t-value (>1,96) dapat diketahui item yang

dianggap gugur dan item yang lolos seleksi.

2. Uji Regresi Ganda

Uji regresi ganda yang digunakan untuk menguji hipotesis. Di mana

analisis multi regresiadalah suatu metode untuk mengkaji akibat-akibat dan

besarnya akibat dari lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat,

dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi dan regresi (Kerlinger, 2004). Maka

dalam regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel predictor

atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih

dengan sebuah variablel terikat (Y) (Husaini Usman, 2008). Analisi regresi ganda

dalam penelitian ini diperoleh melalui program SPSS Versi 16.0.

3.8. Hasil Uji Instrumen Penelitian

3.8.1. Uji validitas

Berikut ini adalah blue print self concept dan adjustment.

Page 78: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

69

Tabel 3.2. Blue Print Try Out Skala Self Concept

Dimensi Indikator Item

Jumlah Favourable Unfavourable

Internal

Diri identitas (Self identity) 1 6, 11 3

Diri pelaku (The behavioral self )

3, 16 15, 18 4

Diri penilai (The judging self)

13*,20, 21 12 4

Eksternal

Diri fisik 5*, 23* - 2

Diri pribadi 7* 9, 17 3

Diri sosial 19*, 22* 8, 10 4

Diri etika moral 14* 4 2

Diri keluarga 2* - 1

Total 13 10 23

*item tidak valid

CFA (confirmatory factor analysis) Skala Self Concept

Dalam analisis skala self concept penulis menggunakan sofware Lisrel

8.30. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah item-item yang disusun benar-

benar dapat mengukur konstruk yang akan diukur. Sebelum hal ini dilakukan,

perlu diuji terlebih dahulu apakah suatu model individual (semua item mengukur

satu hal yang sama ini) ini memang fit dengan data yang ada. Hasil dari analisis

tahap ini dapat terlihat pada lampiran.

Page 79: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

70

Dari proses komputasi diketahui bahwa nilai Chi-Square (714.89) dengan

df (230). Hal ini berarti data yang ada tidak fit. Namun jika sebagian besar

kesalahan pengukuran (error) pada setiap item dibuat berkorelasi satu sama lain

model ini dapat dianggap fit dengan data, karena nilai RMSEA = 0,042 <0,05 dan

P-value = 0,05681 > 0,05.

Setelah data fit dapat dilakukan analisis apakah item sesuai dengan

konstruk. Dengan berpatokan pada t-value (>1,96) dapat diketahui item yang

dianggap gugur dan item yang lolos seleksi. Informasi nilai t-value dapat dilihat

pada tabel di bawah ini;

Tabel 3.3. t-value skala Self Concept No

Item T No

Item t 01 2.1 13 1.36 02 0.31 14 -0.35 03 -1.2 15 5.03 04 7.42 16 0.06 05 0.91 17 3.6 06 8.92 18 7.38 07 0.81 19 1.30 08 3.83 20 -2.58 09 3.93 21 2.14 10 3.66 22 -0.29 11 3.88 23 0.29 12 4.62

Dilihat dari t-value, ada 10 item yang dinyatakan gugur yaitu item

2,3,5,7,13,14,16,19,22 dan 23, karena t-value-nya < 1.96. Sisanya, yaitu 13 item

dalam skala self concept dapat mengukur atau menghasilkan informasi tentang

konstruk yang ditetapkan secara teoritis.

Tabel 3.4. Blue Print Try Out Skala Adjustment

Dimensi Indikator Item Jumlah

Page 80: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

71

Favorable

Unfavorable

Karakteristik penyesuaian diri

yang baik

Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan (absence of excessive emotionality)

11* 16, 20 3

Tidak terdapat mekanisme psikologis (absence of psychological mechanisms)

6 1, 12 3

Tidak terdapat perasaan frustasi pribadi (absence of the sense of personal frustration)

2, 13 - 2

Pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self direction)

7, 17, 21 3 4

Kemampuan untuk belajar (ability to learn)

4, 14 8 3

Pemanfaatan pengalaman (utilization of past experience)

9, 18, 22 5, 15, 19 6

Sikap-sikap yang realistis dan objektif (realistic and objective attitude)

- 10 1

Total 12 10 22

*Item tidak valid

Analisis Faktor Konfirmatori Skala Adjustment

Untuk melakukan analisis faktor confirmatory skala adjusment ini penulis

juga menggunakan sofware Lisrel 8.30. Dari proses komputasi dapat diketahui

bahwa nilai Chi-Square (767,74) dengan df (209) dan p (0,0). Hal ini berarti data

yang ada tidak fit. Namun jika sebagian besar kesalahan pengukuran (error) pada

Page 81: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

72

setiap item dibuat berkorelasi satu sama lain model ini dapat dianggap fit dengan

data, karena nilai RMSEA = 0,039 (<0,05) dan P-value = 0,09615 (> 0,05).

Setelah data fit dapat dilakukan analisis apakah item sesuai dengan

konstruk. Dengan berpatokan pada T-value (>1,96) dapat diketahui item yang

dianggap gugur dan item yang lolos seleksi. Informasi nilai t-value dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5. t-value No

Item t No

Item T 01 4.72 12 5.01 02 2.74 13 4.86 03 4.99 14 5.2 04 4.71 15 6.83 05 7.21 16 6.26 06 3.91 17 5.02 07 7.05 18 6.09 08 5.89 19 3.01 09 2.77 20 4.41 10 5.76 21 5.24 11 0.97 22 3.65

Dilihat dari t-value, ada satu item yang tidak valid, yaitu item nomor 11

yang memiliki t-value 0.97 (<1,96). Dengan demikian item ini dianggap tidak

dapat memberikan informasi tentang adjustmentt. Selebihnya, 21 item lain dalam

skala adjustment dapat mengukur atau menghasilkan informasi tentang konstruk

yang ditetapkan secara teoritis.

3.9. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu:

Page 82: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

73

1. Tahap persiapan

• Dimulai dengan perumusan masalah yang akan diteliti.

• Menentukan variabel yang akan diteliti.

• Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang tepat

mengenai variabel penelitian.

• Menentukan subjek penelitian.

• Persiapan alat pengumpulan data dengan menentukan dan menyusun

alat ukur atau instrument penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu berupa skala model likert yang terdiri dari skala self

concept, adjustment dan prestasi belajar diperoleh dari nilai rata-rata

rapot siswa kelas XI SMAN Tangsel.

2. Tahap uji coba alat ukur

• Melakukan uji coba terhadap alat ukur yang telah dibuat. Uji coba

dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2010 kepada siswa-siswi kelas XI

SMAN 3 Tangsel.

• Memilih item-item dari skala yang valid dan reliabel.

• Memilih dan menyusun kembali item-item yang valid dan reliabel

untuk dijadikan alat ukur siap pakai dalam penelitian ini.

3. Tahap pelaksanaan

• Menentukan jumlah sampel penelitian.

• Melaksanakan pengambilan data penelitian pada tanggal 5 & 8

November 2010.

4. Tahap pengolahan data

Page 83: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

74

• Melakukan skoring terhadap skala hasil jawaban responden.

• Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan membuat

tabel data.

• Menganalisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis.

• Membuat kesimpulan dan laporan akhir.

Page 84: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

75

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data yang diambil pada penelitian,

gambaran umum mengenai subjek penelitian serta hasil penelitian yang telah

dilaksanakan.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tangsel yang berlokasi di Jalan

Pendidikan Nomor 49 Ciputat-Tangerang Selatan. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan jumlah keseluruhan kelas sebanyak IX

kelas yaitu dari kelas XI.1 sampai kelas XI.9. Sedangkan jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 100 siswa yang terdiri dari siswa kelas XI.1, XI.2 dan

XI.3. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2010.

4.1.1 Subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1 Subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 45 orang 45%

Perempuan 55 orang 55%

Jumlah 100 orang 100%

Page 85: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

76

Dari tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa subjek penelitian yang berjenis

kelamin laki-laki berjumlah 45 orang (45%) dan subjek yang berjenis kelamin

perempuan berjumlah 55 orang (55%).

4.1.2. Subjek penelitian berdasarkan usia

Subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Subjek penelitian berdasarkan usia

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

15 Tahun 28 orang 28%

16 Tahun 70 orang 70%

17 Tahun 2 orang 2%

Jumlah 100 orang 100%

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berusia

15 tahun berjumlah 28 orang (28%), sedangkan subjek yang berusia 16 tahun

berjumlah 70 (70%) dan subjek yang berusia 17 tahun berjumlah 2 orang (2%).

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji korelasi

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian

ini menggunakan rumus korelasi pearson. Dalam penghitungannya, peneliti

dibantu dengan software SPSS 16.0. berikut ini adalah hasil perhitungannya:

Page 86: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

77

4.3 Tabel Correlations Self Concept Adjustment Prestasi Belajar

Self Concept Pearson Correlation

1 .515** .017

Sig. (2-tailed) .000 .868

N 100 100 100

Adjustment Pearson Correlation

.515** 1 .125

Sig. (2-tailed) .000 .213

N 100 100 100

Prestasi Belajar Pearson Correlation

.017 .125 1

Sig. (2-tailed) .868 .213

N 100 100 100**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1. Hipotesis:

Ho1: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi

belajar remaja

Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi belajar

remaja

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis nihil yaitu tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi belajar

remaja diterima. Di mana pada kolom kelima dari tabel di atas terdapat angka

0,17 dengan nilai signifikan 0,868 > 0,05.

Page 87: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

78

2. Hipotesis:

Ho2: Tidak ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi

belajar remaja

Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi belajar

remaja

Dari tabel correlations di atas, diketahui bahwa hipotesis nihil yaitu tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi belajar

remaja diterima. Di mana pada kolom kelima dari baris keempat terdapat angka

0,125 dengan nilai signifikan 0,213 > 0,05.

4.2.2 Uji regresi linear

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian

ini adalah dengan teknik linear berganda (multiple linier regression). Prestasi

belajar sebagai kriteria, sedangkan self concept dan adjustment sebagai prediktor

yang kemudian membentuk persamaan regresi. Untuk pengolahan data dengan

teknik ini akan dibantu dengan komputerisasi software SPSS 16.0. Berikut ini

hasil pengujian masing-masing hipotesis statistik dalam penelitian ini:

Tabel 4.4. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of The Estimate

1 .137a .019 -.001 3.56288

a. Predictors: (Constant), Adjustment, Self Concept

Page 88: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

79

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai R sebesar 0,137 menunjukkan tidak

ada korelasi antara self concept dan adjustment dengan prestasi belajar remaja.

Nilai R Square sebesar 0,019 menunjukkan hanya 1,9% peran atau kontribusi self

concept dan adjustment mampu menjelaskan variabel prestasi belajar remaja.

Selebihnya prestasi belajar dapat dijelaskan dengan variabel lain yaitu selain self

concept dan adjustment.

Tabel 4.5 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23.663 2 11.832 .932 .397a

Residual 1231.327 97 12.694

Total 1254.990 99

a. Predictors: (Constant), Adjustment, Self Concept

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Hipotesis:

Ho3: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment

dengan prestasi belajar remaja

Ha3: Ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment dengan

prestasi belajar remaja

Pada kolom signifikan (Sig.) terdapat angka 0.397 >0,05 maka hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dan

adjustment terhadap prestasi belajar remaja diterima.

Page 89: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

80

Tabel 4.4 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 114.573 4.452 25.733 .000

Self Concept -.059 .107 -.065 -.554 .581

Adjustment .100 .073 .159 1.355 .179 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Hipotesis:

Ho1: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi

belajar remaja

Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi belajar

remaja

Ho2: Tidak ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi

belajar remaja

Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi belajar

remaja

Pada kolom sig (kolom ke-7 dari kiri) terdapat angka 0,581 > 0.05.

Artinya hipotesis nihil pertama (Ho1) yaitu tidak ada hubungan yang signifikan

antara self concept dengan prestasi belajar diterima. Demikian juga terdapat

angka 0,179 > 0.05 yang artinya bahwa hipotesis nihil kedua (Ho2) yaitu tidak

ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi belajar remaja

diterima.

Page 90: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

81

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, diskusi dan saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang telah dikemukakan pada Bab

sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dengan prestasi

belajar remaja.

2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara adjustment dengan prestasi

belajar remaja.

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara self concept dan adjustment

dengan prestasi belajar remaja.

Hal ini menunjukkan hipotesis nihil (Ho) diterima berarti siswa SMA

Negeri I Tangsel yang memiliki self concept dan adjustment yang positif bukan

berarti akan memiliki prestasi yang tinggi.

5.2. Diskusi

Dari hasil penelitian telah didapat bahwa tidak ada hubungan positif yang

signifikan antara self concept dan adjustment dengan prestasi belajar. Berdasarkan

data yang diperoleh melalui tabel 4.2 terlihat R Square (R2) menunjukkan nilai

sebesar 0.019 atau 1,9%. Hal ini berarti bahwa self concept dan adjustment secara

Page 91: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

82

bersama-sama (simultan) memberikan sumbangsih terhadap prestasi belajar hanya

1,9%. Dengan demikian, 9,1% prestasi belajar dapat dijelaskan oleh variabel

selain self concept dan adjustment.

Dalam penelitian ini, variabel predictor yang pertama yaitu self concept

tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar remaja. Hasil

penelitian ini sama halnya dengan hasil penelitian seorang mahasiswi Universitas

Indonesia yaitu Hapsari, Sintha (2001) dengan judul skripsi “Hubungan Konsep

Diri dengan Prestasi Belajar Remaja Akhir” bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar remaja akhir. Namun, hal ini

bertolak belakang dengan studi yang telah dilakukan oleh Bachman dan O’Malley

(1977), telah membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri

dengan keberhasilan pendidikan yaitu prestasi belajar siswa (Burns, 1993).

Begitupun dengan riset yang diadakan di Amerika, Purkey (1970), menyimpulkan

bukti-bukti riset keseluruhan dengan jelas memperlihatkan sebuah hubungan yang

positif antara konsep diri dan pencapaian prestasi belajar (Burns, 1993).

Dalam hal ini, siswa yang memiliki self concept positif tidak memberikan

pengaruh terhadap prestasi belajar. G.H. Mead (1934), menyebut konsep diri

sebagai suatu produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan

organisasi pengalaman-pengalaman psikologis. Pengalaman-pengalaman

psikologis ini merupakan hasil eksplorasi individu terhadap lingkungan fisiknya

dan refleksi dari “dirinya sendiri” yang diterima dari orang-orang yang

berpengaruh pada dirinya. Oleh karena itu, apakah konsep diri mempengaruhi

prestasi belajar ataukah prestasi belajar yang mempengaruhi konsep diri, masih

Page 92: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

83

sering ditanyakan. Studi-studi korelasi menunjukkan hubungan positif yang besar

antara prestasi siswa dengan hasil pengukuran konsep dirinya. Tapi data-data

demikian tidak dapat menyatakan hubungan sebab akibat.

Sama halnya variabel prediktor (independent variable) yang pertama,

prediktor kedua yaitu adjustment tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan

prestasi belajar remaja. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Achyar

(2001), yang menyatakan bahwa penyesuaian diri (adjustment) berkorelasi dengan

prestasi belajar, di mana penyesuaian diri (adjustment) dapat meningkatkan efek

positif terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, hasil penelitian Sapto Legowo

(2005), menunjukkan bahwa ada pengaruh penyesuaian diri terhadap prestasi

belajar siswa. Begitupun dengan hasil penelitian seorang mahasiswi psikologi

yaitu Susilawati (2000), dengan judul skripsi “pengaruh penyesuaian diri anak

terhadap prestasi belajar di MTS Anwarul Falah Cikarang-Bekasi” yang

menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara penyesuaian diri

anak terhadap prestasi belajar di sekolah.

Penyesuaian diri siswa kelas XI SMA Negeri I Tangsel tidak berkorelasi

dengan prestasi belajar. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Laily Safura & Sri

Supriyantini (2006), memperlihatkan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar siswa

kelas I SMP Gajah Mada, Medan dengan hasil yang diperoleh menunjukkan

koefisien korelasi sebesar rxy = 0.405 dengan niali p = 0.01. (Jurnal Psikologia,

2006). Dalam hal ini sampel penelitian yang berbeda di mana sampel penelitian

yang diambil adalah siswa kelas XI. Sebaiknya mengambil sampel siswa kelas X.

Page 93: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

84

Namun pada saat penelitian dilakukan pada tanggal 5 & 8 November raport belum

dibagikan karena pada saat tersebut SMA Negeri 1 Tangsel baru selesai ujian

tengah semester. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI dengan mengambil nilai raport semester dua kelas X.

Sedangkan sampel yang diambil dari penelitian Laily Safura & Sri Supriyantini

(2006) adalah siswa yang duduk di kelas I. hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Hartono & Sunarto (2002), mengatakan bahwa bagi siswa yang

baru memasuki sekolah lanjutan, seperti SMP atau SMA kemungkinan akan

mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan

anatara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan

ekstra kurikuler dan mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru,

teman-teman dan mata pelajarannya.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, penulis menyadari

bahwa secara keseluruhan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan

keterbatasan tersebut, penulis mencoba berbagi pengalaman dan memberikan

saran sebagai pertimbangan dalam melakukan penelitian yang terkait yaitu saran

teoritis dan saran praktis. Berikut uraiannya:

Page 94: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

85

5.3.1. Saran Teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memilih sampel yang

sesuai dengan variabel-variabel penelitian. Seperti pada variabel

adjustment sebaiknya mengambil sampel kelas X atau siswa kelas VII.

2. Untuk peneliti yang ingin meneliti judul yang sama disarankan untuk

menggunakan faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini

seperti teman bergaul, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan

metode mengajar. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang baik.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji variabel self concept

secara spesifik, seperti konsep diri akademik.

5.3.2. Saran Praktis

Setalah diuraikan beberapa saran teoritis di atas, selanjutnya akan

disarankan kepada pihak terkait bebrapa hal berikut ini:

1. Bagi siswa walaupun hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa self

concept dan adjustment memberikan sumbangsih hanya 1,9%, namun

siswa diharapkan memiliki self concept (konsep diri) dan adjustment

(penyesuaian diri) yang positif untuk meningkatkan prestasi belajar.

Selain itu, siswa diharapkan memiliki self concept yang positif, di mana

dengan memiliki self concept yang positif siswa akan mudah

menyesuaikan diri di sekolah.

Page 95: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

86

2. Kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian ini sebaiknya membantu

siswa membentuk self concept yang positif. Seperti, membantu siswa

merasa bangga dengan potensi yang dimiliki, mendapat dukungan dari

guru, dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis.

3. Kepada lembaga yang terkait dengan penelitian ini, bahwasanya nilai

raport yang dijadikan untuk mengukur prestasi belajar siswa ternyata

tidak dapat mewakili prestasi belajar yang sesungguhnya. Oleh karena

itu hendaknya disertai dengan penilaian-penilaian prestasi belajar

lainnya sebagai tolok ukur keberhasilan belajar.

4. Bagi orangtua hendaknya membantu dan mengarahkan anak dalam

memiliki konsep diri (self concept) yang positif sehingga anak mampu

menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan masyarakat.

Page 96: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

87

DAFTAR PUSTAKA

Achyar. (2002). Anak berbakat (gifted learns). [on_line].http: www.depdiknas.go.id/Pppg_tertulis/08-2001/Anak_berbakat.

Agustiani, Hendriati. (2006). Psikologi perkembangsan. Bandung: PT. Refika

Aditama

Ali, Mohammad & Asrori, Mohammad. (2004). Psikologi remaja; perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Andreas. (2007). Skripsi: Hubungan konsep diri akademik dengan prokrastinasi akademik. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta: Tidak Diterbitkan

Ardiani, Wulan. (1997). Skripsi: Kemampuan penyesuaian diri mahasiswa perantau ui yang memiliki prestasi akademis tinggi dan rendah. Fakultas Psikologi UI Depok: Tidak Diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Atwater, Eastwood. (1983). Psychology of adjustment. New York: Prentice-Hall.

Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Burns, R.B (1993). Konsep diri; teori pengukuran, perkembangan dan perilaku. Penerj: Eddy. Jakarta: Arcan

Calhoun, James F. (1990). Psychology of adjustment and human relationships.

Amerika Serikat: Mc Graw Hill. Crow, Lester D & Crow, Alice. (1960). Readings in educational psychology.

United State of America: Littlefield, Adams & Co Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Ciawi - Bogor Selatan:

Ghalia Indonesia

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik; panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Duffy, Karen Grover & Atwater Eastwood. (2002). Psychology for living: adjustment, growth, and behavior today. New York: Prentice Hall.

Page 97: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

88

Fitts, W.H. (1971). The self concept and self actualization. 1st ed. Los Angeles: Westrn Psychology.

Fitts, W.H. (1972). The self concept and performance. 1st ed. Los Angeles: Westrn

Psychology. Ghufron, M. Nur. & Risnawita S. Rini. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media. Gunarsa, Y. Singgih & Gunarsa, S.D. (2006). Psikologi perkembangan anak dan

remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia Gunarsa, Y. Singgih & Gunarsa, S.D. (1982). Psikologi perkembangan. Seri

Pendidikan. Jakarta: BPK Gunung Mulia Haber, Audrey dan Richard P. Runyon. (1984). Psychology of adjustment. The

Dorsey press, Illinious. Hapsari, Sintha. (2001). Skripsi: Hubungan konsep diri dengan prestasi belajar

remaja akhir. UI Depok: tidak diterbitkan. Huitt, W. (2004). Self-concept and self-esteem citation: self-concept and self-

esteem. educational psychology interactive. www.chiom.valdesta.edu Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi perkembangan; suatu pendekatan

sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga. Hurlock, B. Elizabeth. (1973). Adolescent development; fourth edition.

International Student Edition: McGraw-Hill.

Jurnal Psikologi. (2006). Perbedaan konsep diri antara remaja akhir yang mempersepsi pola asuh orangtua authoritarian, permissive, dan authoritative. Jakarta: Universitas Indonesia Esa Unggul.

Jurnal Psikologia. (2006). Hubungan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar. vol. 2, no. 1. Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: Tidak Diterbitkan.

Jurnal Pendidikan. (2005). Pengaruh penyesuaian diri terhadap prestasi belajar siswa kelas unggulan di SD Sompok Semarang. Semarang: Iswara Manggala.

Jurnal Psikologi. (1992). Penyesuian diri mahasiswa dalam kaitannya dengan konsep diri, pusat kendali, dan status perguruan tinggi. Universitas Gajah Mada Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Page 98: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

89

Kerlinger, Fred. N. (2006). Asas-asas penelitian bahavioral, edisi ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Lazarus, Richard S. (1976). Pattern of adjustment 3rd ed. Tokyo: Mc Graw-Hill Kogakusha LTD.

McDonald. (1959). Educational psychologi. Japan: Al-Mei Printing Co.

Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan bakat & kreativitas anak sekolah: petunjuk bagi guru dan orangtua. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nashar. (2004). Peranan motivasi dan kemampuan awal dalam kegiatan pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Papalia, Diane. E. (2004). Human development 9th Edition. New York: McGraw-Hill.

Purwanto, Ngalim. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Puspasari, Amaryllia. (2007). Seri membangun karakter anak dan mengukur konsep diri anak; cara praktis bagi orang tua untuk mengukur dan mengembangkan konsep diri anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Puspasari, Amaryllia (2004), Tesis: Analisis model konsep diri pelajar sekolah menengah pertama jakarta selatan dan bogor. Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Santrock, John, W. (2003). Adolescence; perkembangan remaja. edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Sarlito, Wirawan S. (2008). Psikologi remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sarlito, Wirawan, S. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Schneiders, Alexander A. (1964). Personal adjustment and mental health. New York: Holt Renehart and Winston.

Sevilla, C.G, dkk. (1993). Pengantar metode penelitian, terjemahan. Depok: UI Press.

Simon & Schuster. (1989). Adjustment and behavior: apractiocal approach. New York: Prentice Hall.

Page 99: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

90

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi belajar. (Ed Revisi 7) Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. (Edisi

Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syaodih, S. Nana. (2007). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Winkel, W. S. (2004). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Page 100: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT DA NI=22 NO=100 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 KM SY FI=AYNI.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 / MO NX=22 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK ADJUSMENT FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 FR TD 19 19 TD 20 20 TD 21 21 TD 22 22 TD 17 14 TD 5 3 TD 18 9 TD 18 7 TD 13 11 FR TD 13 2 TD 20 16 TD 11 6 TD 20 11 TD 21 19 TD 19 13 TD 16 14 TD 17 9 TD 12 1 FR TD 17 5 TD 13 5 TD 13 1 TD 13 4 TD 13 10 TD 21 13 TD 16 13 TD 20 12 TD 20 5 FR TD 11 10 TD 8 4 TD 15 7 TD 22 11 TD 22 6 TD 22 17 TD 21 4 TD 4 2 TD 14 7 TD 6 2 FR TD 14 3 TD 9 7 TD 12 3 TD 6 3 TD 15 1 TD 22 15 TD 22 8 TD 8 6 TD 6 4 TD 20 7 FR TD 20 17 TD 7 5 TD 9 5 TD 16 9 TD 19 12 TD 21 12 TD 12 4 TD 17 4 TD 16 7 TD 15 5 FR TD 16 15 TD 21 1 TD 13 12 TD 5 1 TD 16 6 TD 21 14 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi Degrees of Freedom = 150 Minimum Fit Function Chi-Square = 197.30 (P = 0.0058) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 173.00 (P = 0.096) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 23.00 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 59.75) Minimum Fit Function Value = 1.99 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.23 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.60) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.039 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.063) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.74 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.83 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (3.60 ; 4.20) ECVI for Saturated Model = 5.11 ECVI for Independence Model = 16.57 Chi-Square for Independence Model with 231 Degrees of Freedom = 1596.71 Independence AIC = 1640.71 Model AIC = 379.00 Saturated AIC = 506.00 Independence CAIC = 1720.02 Model CAIC = 750.34 Saturated CAIC = 1418.11 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.11 Standardized RMR = 0.097 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.86 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.77 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.51 Normed Fit Index (NFI) = 0.88 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.95 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.81 Critical N (CN) = 97.94

Page 101: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

DATE: 11/30/2010 TIME: 20:12 L I S R E L 8.30 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Chicago, IL 60646-1704, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file D:\ADJUSM~1\ADJUST.LS8: ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT DA NI=22 NO=100 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 KM SY FI=AYNI.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 / MO NX=22 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK ADJUSMENT FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 FR TD 19 19 TD 20 20 TD 21 21 TD 22 22 TD 17 14 TD 5 3 TD 18 9 TD 18 7 TD 13 11 FR TD 13 2 TD 20 16 TD 11 6 TD 20 11 TD 21 19 TD 19 13 TD 16 14 TD 17 9 TD 12 1 FR TD 17 5 TD 13 5 TD 13 1 TD 13 4 TD 13 10 TD 21 13 TD 16 13 TD 20 12 TD 20 5 FR TD 11 10 TD 8 4 TD 15 7 TD 22 11 TD 22 6 TD 22 17 TD 21 4 TD 4 2 TD 14 7 TD 6 2 FR TD 14 3 TD 9 7 TD 12 3 TD 6 3 TD 15 1 TD 22 15 TD 22 8 TD 8 6 TD 6 4 TD 20 7 FR TD 20 17 TD 7 5 TD 9 5 TD 16 9 TD 19 12 TD 21 12 TD 12 4 TD 17 4 TD 16 7 TD 15 5 FR TD 16 15 TD 21 1 TD 13 12 TD 5 1 TD 16 6 TD 21 14 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT Number of Input Variables 22 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 22 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 100 W_A_R_N_I_N_G: Total sample size is smaller than the number of parameters. Parameter estimates are unreliable. W_A_R_N_I_N_G: Matrix to be analyzed is not positive definite, ridge option taken with ridge constant = 0.100

Page 102: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT Covariance Matrix to be Analyzed ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.10 ITEM2 0.12 1.10 ITEM3 0.19 0.10 1.10 ITEM4 0.31 -0.11 0.15 1.10 ITEM5 0.23 0.26 0.65 0.25 1.10 ITEM6 0.13 0.30 -0.17 0.27 0.08 1.10 ITEM7 0.16 0.23 0.05 0.33 0.12 0.43 ITEM8 0.36 0.14 0.36 -0.03 0.43 -0.12 ITEM9 0.09 0.31 0.02 -0.14 0.20 0.09 ITEM10 0.40 0.04 0.34 0.37 0.53 0.05 ITEM11 -0.06 0.03 -0.04 -0.03 -0.02 0.44 ITEM12 0.58 0.36 0.33 0.41 0.49 0.22 ITEM13 0.00 0.49 0.15 -0.15 -0.02 0.25 ITEM14 0.17 0.05 0.33 0.18 0.25 0.11 ITEM15 0.34 0.03 0.30 0.39 0.48 0.03 ITEM16 0.27 0.11 0.21 0.29 0.35 0.31 ITEM17 0.13 -0.01 0.28 0.46 0.05 0.19 ITEM18 0.19 0.43 0.04 0.10 0.19 0.45 ITEM19 0.20 0.25 0.17 0.13 0.32 0.07 ITEM20 0.22 0.23 -0.05 0.09 0.02 0.23 ITEM21 -0.09 0.02 0.14 -0.04 0.18 0.28 ITEM22 0.03 0.06 0.13 0.11 0.29 0.42 Covariance Matrix to be Analyzed ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 1.10 ITEM8 0.18 1.10 ITEM9 -0.11 0.12 1.10 ITEM10 0.31 0.28 -0.02 1.10 ITEM11 0.12 -0.01 0.26 -0.25 1.10 ITEM12 0.12 0.34 0.13 0.43 -0.03 1.10 ITEM13 0.20 0.10 0.54 -0.15 0.50 0.32 ITEM14 0.35 0.28 0.06 0.12 0.18 0.14 ITEM15 0.34 0.20 0.05 0.44 -0.11 0.27 ITEM16 0.29 0.37 0.28 0.22 0.25 0.28 ITEM17 0.32 0.18 -0.17 0.19 0.10 0.07 ITEM18 0.61 0.11 0.56 0.17 0.22 0.18 ITEM19 0.11 0.21 -0.13 0.16 -0.12 0.40 ITEM20 0.39 0.34 0.07 0.10 -0.12 0.41 ITEM21 0.49 0.29 0.11 0.20 0.31 -0.07 ITEM22 0.46 -0.03 0.17 0.21 0.34 0.04 Covariance Matrix to be Analyzed ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 1.10 ITEM14 0.22 1.10 ITEM15 0.20 0.18 1.10 ITEM16 0.29 0.03 0.55 1.10 ITEM17 0.09 0.66 0.27 0.27 1.10 ITEM18 0.41 0.12 0.08 0.32 0.14 1.10 ITEM19 -0.22 0.14 0.20 0.11 0.13 -0.04 ITEM20 0.29 0.05 0.31 0.61 -0.04 0.25 ITEM21 0.14 0.40 0.24 0.26 0.33 0.37 ITEM22 0.19 0.25 0.01 0.16 0.31 0.50 Covariance Matrix to be Analyzed ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- ITEM19 1.10 ITEM20 0.08 1.10

Page 103: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM21 -0.31 0.28 1.10 ITEM22 0.02 0.04 0.33 1.10 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT Parameter Specifications LAMBDA-X ADJUSMEN -------- ITEM1 1 ITEM2 2 ITEM3 3 ITEM4 4 ITEM5 5 ITEM6 6 ITEM7 7 ITEM8 8 ITEM9 9 ITEM10 10 ITEM11 11 ITEM12 12 ITEM13 13 ITEM14 14 ITEM15 15 ITEM16 16 ITEM17 17 ITEM18 18 ITEM19 19 ITEM20 20 ITEM21 21 ITEM22 22 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 23 ITEM2 0 24 ITEM3 0 0 25 ITEM4 0 26 0 27 ITEM5 28 0 29 0 30 ITEM6 0 31 32 33 0 34 ITEM7 0 0 0 0 35 0 ITEM8 0 0 0 37 0 38 ITEM9 0 0 0 0 40 0 ITEM10 0 0 0 0 0 0 ITEM11 0 0 0 0 0 44 ITEM12 47 0 48 49 0 0 ITEM13 51 52 0 53 54 0 ITEM14 0 0 59 0 0 0 ITEM15 62 0 0 0 63 0 ITEM16 0 0 0 0 0 66 ITEM17 0 0 0 73 74 0 ITEM18 0 0 0 0 0 0 ITEM19 0 0 0 0 0 0 ITEM20 0 0 0 0 84 0 ITEM21 91 0 0 92 0 0 ITEM22 0 0 0 0 0 98 THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 36 ITEM8 0 39 ITEM9 41 0 42 ITEM10 0 0 0 43 ITEM11 0 0 0 45 46

Page 104: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM12 0 0 0 0 0 50 ITEM13 0 0 0 55 56 57 ITEM14 60 0 0 0 0 0 ITEM15 64 0 0 0 0 0 ITEM16 67 0 68 0 0 0 ITEM17 0 0 75 0 0 0 ITEM18 78 0 79 0 0 0 ITEM19 0 0 0 0 0 81 ITEM20 85 0 0 0 86 87 ITEM21 0 0 0 0 0 93 ITEM22 0 99 0 0 100 0 THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 58 ITEM14 0 61 ITEM15 0 0 65 ITEM16 69 70 71 72 ITEM17 0 76 0 0 77 ITEM18 0 0 0 0 0 80 ITEM19 82 0 0 0 0 0 ITEM20 0 0 0 88 89 0 ITEM21 94 95 0 0 0 0 ITEM22 0 0 101 0 102 0 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- ITEM19 83 ITEM20 0 90 ITEM21 96 0 97 ITEM22 0 0 0 103 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT Number of Iterations = 70 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X ADJUSMEN -------- ITEM1 0.53 (0.11) 4.72 ITEM2 0.29 (0.11) 2.74 ITEM3 0.40 (0.08) 4.99 ITEM4 0.53 (0.11) 4.71 ITEM5 0.67 (0.09) 7.21 ITEM6 0.33 (0.09) 3.91

Page 105: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM7 0.58 (0.08) 7.05 ITEM8 0.48 (0.08) 5.89 ITEM9 0.20 (0.07) 2.77 ITEM10 0.57 (0.10) 5.76 ITEM11 0.10 (0.10) 0.97 ITEM12 0.53 (0.11) 5.01 ITEM13 0.54 (0.11) 4.86 ITEM14 0.42 (0.08) 5.20 ITEM15 0.61 (0.09) 6.83 ITEM16 0.58 (0.09) 6.26 ITEM17 0.43 (0.09) 5.02 ITEM18 0.43 (0.07) 6.09 ITEM19 0.33 (0.11) 3.01 ITEM20 0.40 (0.09) 4.41 ITEM21 0.54 (0.10) 5.24 ITEM22 0.29 (0.08) 3.65

Page 106: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

PHI ADJUSMEN -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 0.88 (0.13) 6.58 ITEM2 - - 1.03 (0.14) 7.10 ITEM3 - - - - 0.91 (0.12) 7.70 ITEM4 - - -0.35 - - 0.97 (0.09) (0.13) -4.02 7.39 ITEM5 -0.20 - - 0.28 - - 0.69 (0.06) (0.06) (0.09) -3.32 4.34 7.66 ITEM6 - - 0.23 -0.21 0.11 - - 0.96 (0.08) (0.07) (0.07) (0.13) 2.96 -3.01 1.59 7.65 ITEM7 - - - - - - - - -0.21 - - (0.05) -3.88 ITEM8 - - - - - - -0.35 - - -0.29 (0.07) (0.08) -4.78 -3.56 ITEM9 - - - - - - - - 0.20 - - (0.05) 3.68 ITEM10 - - - - - - - - - - - - ITEM11 - - - - - - - - - - 0.33 (0.07) 4.61 ITEM12 0.28 - - 0.16 0.29 - - - - (0.08) (0.05) (0.07) 3.75 3.16 4.43 ITEM13 -0.10 0.29 - - -0.39 -0.46 - - (0.07) (0.08) (0.08) (0.06) -1.30 3.60 -4.74 -7.91 ITEM14 - - - - 0.18 - - - - - - (0.06) 3.09 ITEM15 0.12 - - - - - - 0.15 - - (0.08) (0.06) 1.52 2.57 ITEM16 - - - - - - - - - - 0.13 (0.05) 2.62

Page 107: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM17 - - - - - - 0.14 -0.30 - - (0.06) (0.06) 2.40 -5.39 ITEM18 - - - - - - - - - - - - ITEM19 - - - - - - - - - - - - ITEM20 - - - - - - - - -0.24 - - (0.05) -4.46 ITEM21 -0.35 - - - - -0.35 - - - - (0.08) (0.07) -4.35 -4.82 ITEM22 - - - - - - - - - - 0.28 (0.08) 3.47 THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 0.77 (0.09) 8.16 ITEM8 - - 0.89 (0.11) 7.92 ITEM9 -0.23 - - 0.99 (0.08) (0.13) -2.82 7.83 ITEM10 - - - - - - 0.77 (0.11) 6.85 ITEM11 - - - - - - -0.31 1.11 (0.08) (0.14) -3.95 8.08 ITEM12 - - - - - - - - - - 0.87 (0.11) 7.85 ITEM13 - - - - - - -0.44 0.47 0.19 (0.06) (0.08) (0.07) -6.80 6.15 2.62 ITEM14 0.15 - - - - - - - - - - (0.05) 2.85 ITEM15 0.09 - - - - - - - - - - (0.05) 2.07 ITEM16 -0.10 - - 0.20 - - - - - - (0.06) (0.06) -1.55 3.27 ITEM17 - - - - -0.20 - - - - - - (0.06) -3.36 ITEM18 0.36 - - 0.42 - - - - - - (0.08) (0.08) 4.53 5.11

Page 108: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM19 - - - - - - - - - - 0.22 (0.07) 3.06 ITEM20 0.16 - - - - - - -0.36 0.30 (0.05) (0.07) (0.05) 3.15 -5.43 5.71 ITEM21 - - - - - - - - - - -0.38 (0.08) -4.96 ITEM22 - - -0.22 - - - - 0.25 - - (0.08) (0.07) -2.73 3.51 THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 0.94 (0.11) 8.21 ITEM14 - - 0.90 (0.11) 8.05 ITEM15 - - - - 0.74 (0.09) 8.08 ITEM16 -0.19 -0.16 0.19 0.78 (0.05) (0.06) (0.05) (0.10) -3.55 -2.77 3.60 7.45 ITEM17 - - 0.41 - - - - 0.88 (0.08) (0.10) 5.42 8.42 ITEM18 - - - - - - - - - - 0.91 (0.11) 8.00 ITEM19 -0.29 - - - - - - - - - - (0.07) -3.89 ITEM20 - - - - - - 0.44 -0.15 - - (0.08) (0.06) 5.46 -2.60 ITEM21 -0.36 0.13 - - - - - - - - (0.07) (0.05) -5.23 2.41 ITEM22 - - - - -0.15 - - 0.13 - - (0.06) (0.06) -2.42 2.30 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- ITEM19 0.99 (0.14) 6.93

Page 109: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM20 - - 1.09 (0.12) 8.94 ITEM21 -0.44 - - 0.77 (0.09) (0.11) -4.81 6.81 ITEM22 - - - - - - 0.97 (0.13) 7.50 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.24 0.08 0.15 0.22 0.39 0.10 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.31 0.20 0.04 0.30 0.01 0.24 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.23 0.16 0.34 0.30 0.18 0.17 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- 0.10 0.13 0.27 0.08 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 150 Minimum Fit Function Chi-Square = 197.30 (P = 0.0058) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 173.00 (P = 0.096) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 23.00 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 59.75) Minimum Fit Function Value = 1.99 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.23 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.60) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.039 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.063) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.74 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.83 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (3.60 ; 4.20) ECVI for Saturated Model = 5.11 ECVI for Independence Model = 16.57 Chi-Square for Independence Model with 231 Degrees of Freedom = 1596.71 Independence AIC = 1640.71 Model AIC = 379.00 Saturated AIC = 506.00 Independence CAIC = 1720.02 Model CAIC = 750.34 Saturated CAIC = 1418.11 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.11 Standardized RMR = 0.097 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.86 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.77 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.51

Page 110: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Normed Fit Index (NFI) = 0.88 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.95 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.81 Critical N (CN) = 97.94 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADJUSTMENT Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 0.02 - - ITEM3 0.59 0.43 - - ITEM4 0.86 - - 0.11 - - ITEM5 - - 0.48 - - 2.06 - - ITEM6 0.11 - - - - - - 0.07 - - ITEM7 2.15 0.01 1.19 0.24 - - 0.23 ITEM8 1.41 0.14 2.31 - - 0.14 - - ITEM9 0.54 0.13 1.43 0.10 - - 0.36 ITEM10 0.68 1.28 0.06 1.01 2.65 2.30 ITEM11 0.10 0.01 2.33 1.69 0.07 - - ITEM12 - - 0.62 - - - - 0.13 0.50 ITEM13 - - - - 0.14 - - - - 0.55 ITEM14 0.31 0.03 - - 0.16 0.01 1.29 ITEM15 - - 0.72 0.59 1.37 - - 1.49 ITEM16 0.60 0.71 0.75 0.17 0.30 - - ITEM17 0.31 0.00 0.32 - - - - 1.05 ITEM18 0.34 1.73 0.22 0.06 2.03 0.49 ITEM19 0.47 0.67 0.02 0.19 0.25 0.05 ITEM20 1.19 0.55 3.04 0.79 - - 0.04 ITEM21 - - 0.61 0.02 - - 0.86 1.94 ITEM22 2.01 0.27 0.50 0.93 0.10 - - Modification Indices for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 0.01 - - ITEM9 - - 0.13 - - ITEM10 0.27 2.29 0.08 - - ITEM11 0.07 0.08 0.19 - - - - ITEM12 1.57 0.27 0.58 1.75 0.69 - - ITEM13 0.32 3.13 2.92 - - - - - - ITEM14 - - 0.62 0.19 1.10 0.29 0.38 ITEM15 - - 0.79 0.02 0.79 1.81 1.93 ITEM16 - - 0.31 - - 0.02 3.41 0.00 ITEM17 0.63 0.03 - - 0.16 0.00 2.41 ITEM18 - - 0.21 - - 0.87 0.32 1.63 ITEM19 0.01 0.00 0.09 1.84 0.73 - - ITEM20 - - 0.11 0.02 0.29 - - - - ITEM21 0.16 0.13 0.43 0.09 1.93 - - ITEM22 1.90 - - 0.13 0.03 - - 0.03 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- --------

Page 111: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM13 - - ITEM14 0.05 - - ITEM15 1.81 0.59 - - ITEM16 - - - - - - - - ITEM17 0.07 - - 0.08 0.15 - - ITEM18 0.62 0.15 1.10 2.21 3.15 - - ITEM19 - - 0.00 0.58 0.77 0.10 0.30 ITEM20 0.02 0.33 0.35 - - - - 0.90 ITEM21 - - - - 0.30 4.52 0.47 0.31 ITEM22 1.28 1.25 - - 0.10 - - 2.50 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- ITEM19 - - ITEM20 0.17 - - ITEM21 - - 3.27 - - ITEM22 1.08 0.75 2.16 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 -0.01 - - ITEM3 -0.06 -0.05 - - ITEM4 0.08 - - 0.03 - - ITEM5 - - 0.04 - - -0.10 - - ITEM6 0.02 - - - - - - -0.02 - - ITEM7 -0.08 0.01 -0.06 0.03 - - 0.02 ITEM8 0.09 0.03 0.11 - - -0.02 - - ITEM9 -0.04 0.02 -0.07 -0.02 - - -0.03 ITEM10 0.06 -0.09 -0.02 -0.07 0.08 -0.11 ITEM11 0.02 -0.01 -0.09 -0.09 0.02 - - ITEM12 - - 0.05 - - - - 0.02 0.04 ITEM13 - - - - 0.02 - - - - -0.06 ITEM14 0.03 -0.01 - - 0.03 0.01 -0.07 ITEM15 - - -0.05 0.05 0.07 - - -0.07 ITEM16 -0.05 -0.04 0.05 0.02 0.04 - - ITEM17 -0.03 0.00 0.04 - - - - 0.06 ITEM18 0.03 0.07 0.02 0.01 -0.07 0.03 ITEM19 0.06 0.07 -0.01 0.03 0.03 0.02 ITEM20 0.08 0.04 -0.11 -0.07 - - 0.01 ITEM21 - - -0.06 -0.01 - - -0.06 0.09 ITEM22 -0.11 -0.04 0.05 -0.08 0.02 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 -0.01 - - ITEM9 - - -0.02 - - ITEM10 0.02 -0.11 0.01 - - ITEM11 0.01 -0.02 0.02 - - - - ITEM12 -0.05 0.03 -0.03 0.08 0.06 - - ITEM13 0.03 -0.12 0.08 - - - - - - ITEM14 - - 0.05 0.03 -0.06 0.03 0.03 ITEM15 - - -0.05 0.01 0.05 -0.08 -0.07 ITEM16 - - 0.03 - - -0.01 0.13 0.00 ITEM17 0.05 -0.01 - - 0.02 0.00 -0.08 ITEM18 - - 0.02 - - -0.05 -0.02 0.05 ITEM19 0.00 0.00 -0.02 -0.11 -0.06 - - ITEM20 - - 0.02 -0.01 -0.03 - - - - ITEM21 0.02 0.02 0.04 -0.02 0.09 - - ITEM22 0.07 - - 0.02 0.01 - - 0.01 Expected Change for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18

Page 112: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

-------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 - - ITEM14 -0.01 - - ITEM15 0.09 -0.04 - - ITEM16 - - - - - - - - ITEM17 0.01 - - 0.02 0.03 - - ITEM18 -0.03 0.02 -0.06 0.08 -0.09 - - ITEM19 - - 0.00 0.05 -0.05 0.02 -0.03 ITEM20 -0.01 -0.04 0.04 - - - - -0.05 ITEM21 - - - - 0.03 -0.12 0.05 0.03 ITEM22 -0.09 0.08 - - 0.02 - - 0.09 Expected Change for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 -------- -------- -------- -------- ITEM19 - - ITEM20 0.03 - - ITEM21 - - 0.11 - - ITEM22 -0.07 -0.06 -0.10 - - Maximum Modification Index is 4.52 for Element (21,16) of THETA-DELTA ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY ADDJUSTMENT Standardized Solution LAMBDA-X ADJUSTMENT -------- ITEM1 0.53 ITEM2 0.29 ITEM3 0.40 ITEM4 0.53 ITEM5 0.67 ITEM6 0.33 ITEM7 0.58 ITEM8 0.48 ITEM9 0.20 ITEM10 0.57 ITEM11 0.10 ITEM12 0.53 ITEM13 0.54 ITEM14 0.42 ITEM15 0.61 ITEM16 0.58 ITEM17 0.43 ITEM18 0.43 ITEM19 0.33 ITEM20 0.40 ITEM21 0.54 ITEM22 0.29 PHI ADJUSTMENT -------- 1.00 The Problem used 130280 Bytes (= 0.2% of Available Workspace) Time used: 0.250 Seconds

Page 113: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT DA NI=23 NO=100 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM 23 KM SY FI=AYNI.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 / MO NX=23 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK SELF FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 FR TD 19 19 TD 20 20 TD 21 21 TD 22 22 TD 23 23 TD 21 13 TD 22 7 TD 10 2 TD 15 5 FR TD 17 9 TD 10 9 TD 23 14 TD 20 19 TD 11 1 TD 10 7 TD 22 8 TD 22 16 TD 4 2 TD 15 6 FR TD 20 10 TD 19 7 TD 18 7 TD 20 8 TD 3 1 TD 20 4 TD 12 4 TD 23 12 TD 16 14 TD 14 2 FR TD 14 11 TD 2 1 TD 9 1 TD 21 20 TD 20 13 TD 21 19 TD 6 3 TD 12 3 TD 18 14 TD 21 14 FR TD 16 7 TD 21 5 TD 21 12 TD 20 18 TD 17 1 TD 17 14 TD 21 16 TD 21 4 TD 21 10 TD 19 1 FR TD 19 8 TD 19 13 TD 13 10 TD 16 2 TD 18 10 TD 18 2 TD 22 4 TD 16 15 TD 8 6 TD 8 1 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi DATE: 12/ 6/2010 TIME: 9:06 L I S R E L 8.30 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file F:\BISMILLAH, U'R D'NEXT\SEM TERBARU\CFA\kirim\SC\CONCEPT.LS8: ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT DA NI=23 NO=100 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM 23 KM SY FI=AYNI.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 / MO NX=23 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK SELF FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 FR TD 19 19 TD 20 20 TD 21 21 TD 22 22 TD 23 23 TD 21 13 TD 22 7 TD 10 2 TD 15 5 FR TD 17 9 TD 10 9 TD 23 14 TD 20 19 TD 11 1 TD 10 7 TD 22 8 TD 22 16 TD 4 2 TD 15 6

Page 114: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

FR TD 20 10 TD 19 7 TD 18 7 TD 20 8 TD 3 1 TD 20 4 TD 12 4 TD 23 12 TD 16 14 TD 14 2 FR TD 14 11 TD 2 1 TD 9 1 TD 21 20 TD 20 13 TD 21 19 TD 6 3 TD 12 3 TD 18 14 TD 21 14 FR TD 16 7 TD 21 5 TD 21 12 TD 20 18 TD 17 1 TD 17 14 TD 21 16 TD 21 4 TD 21 10 TD 19 1 FR TD 19 8 TD 19 13 TD 13 10 TD 16 2 TD 18 10 TD 18 2 TD 22 4 TD 16 15 TD 8 6 TD 8 1 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Number of Input Variables 23 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 23 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 100 W_A_R_N_I_N_G: Matrix to be analyzed is not positive definite, ridge option taken with ridge constant = 0.100 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Covariance Matrix ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.10 ITEM2 0.33 1.10 ITEM3 0.37 0.22 1.10 ITEM4 0.21 0.25 -0.04 1.10 ITEM5 0.06 0.01 0.15 0.17 1.10 ITEM6 0.22 0.04 0.11 0.69 0.13 1.10 ITEM7 0.20 0.09 0.13 0.08 0.31 0.06 ITEM8 -0.07 0.03 -0.06 0.20 -0.15 0.11 ITEM9 -0.17 0.07 0.11 0.32 0.03 0.23 ITEM10 0.09 0.46 0.12 0.32 0.18 0.27 ITEM11 0.44 0.07 0.15 0.27 0.19 0.40 ITEM12 0.07 0.09 0.23 0.20 0.17 0.34 ITEM13 0.29 0.02 -0.03 0.08 0.04 0.07 ITEM14 0.18 -0.32 0.17 0.04 0.23 -0.01 ITEM15 0.17 -0.12 -0.14 0.37 -0.29 0.61 ITEM16 0.11 0.31 0.21 -0.03 -0.03 0.05 ITEM17 -0.09 0.08 0.07 0.33 0.15 0.28 ITEM18 0.07 -0.23 -0.15 0.57 0.07 0.58 ITEM19 -0.02 0.10 -0.08 0.03 0.24 0.09 ITEM20 -0.01 -0.08 0.03 -0.12 -0.06 -0.28 ITEM21 0.24 -0.02 0.04 0.30 -0.09 0.18 ITEM22 0.15 0.23 0.13 -0.16 0.02 -0.11 ITEM 0.08 -0.08 0.10 0.04 0.10 -0.02 Covariance Matrix ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 1.10 ITEM8 0.31 1.10 ITEM9 0.08 0.40 1.10 ITEM10 0.41 0.42 0.51 1.10 ITEM11 0.28 0.24 0.15 0.23 1.10 ITEM12 0.03 0.20 0.33 0.18 0.18 1.10 ITEM13 -0.04 0.10 -0.01 -0.20 0.14 0.17 ITEM14 0.13 -0.06 -0.06 -0.04 0.22 0.12 ITEM15 0.01 0.13 0.04 0.05 0.15 0.15 ITEM16 -0.09 -0.23 -0.14 0.16 -0.06 0.16 ITEM17 -0.11 0.24 0.55 0.16 0.12 0.31 ITEM18 -0.08 0.21 0.42 0.13 0.22 0.28 ITEM19 0.38 -0.08 -0.01 0.09 0.21 0.19

Page 115: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM20 0.15 0.18 0.08 -0.24 -0.04 -0.08 ITEM21 -0.08 0.06 0.13 -0.19 0.06 0.33 ITEM22 0.48 0.38 0.07 0.19 0.13 -0.10 ITEM 0.15 0.12 -0.09 -0.05 -0.04 0.30 Covariance Matrix ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 1.10 ITEM14 0.32 1.10 ITEM15 0.08 0.01 1.10 ITEM16 0.22 0.30 0.12 1.10 ITEM17 -0.06 0.09 0.18 -0.10 1.10 ITEM18 0.15 0.30 0.38 -0.01 0.52 1.10 ITEM19 0.19 0.16 -0.04 0.25 -0.14 0.18 ITEM20 0.43 0.31 -0.24 -0.03 0.07 0.12 ITEM21 0.59 0.40 0.02 0.27 0.03 0.17 ITEM22 0.12 -0.04 -0.11 0.21 -0.09 -0.03 ITEM 0.20 0.42 -0.04 0.15 -0.09 0.18 Covariance Matrix ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 1.10 ITEM20 0.37 1.10 ITEM21 0.32 0.45 1.10 ITEM22 0.11 0.09 -0.04 1.10 ITEM 0.26 0.33 0.23 0.21 1.10 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Parameter Specifications LAMBDA-X SELF -------- ITEM1 1 ITEM2 2 ITEM3 3 ITEM4 4 ITEM5 5 ITEM6 6 ITEM7 7 ITEM8 8 ITEM9 9 ITEM10 10 ITEM11 11 ITEM12 12 ITEM13 13 ITEM14 14 ITEM15 15 ITEM16 16 ITEM17 17 ITEM18 18 ITEM19 19 ITEM20 20 ITEM21 21 ITEM22 22 ITEM 23 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 24 ITEM2 25 26 ITEM3 27 0 28

Page 116: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM4 0 29 0 30 ITEM5 0 0 0 0 31 ITEM6 0 0 32 0 0 33 ITEM7 0 0 0 0 0 0 ITEM8 35 0 0 0 0 36 ITEM9 38 0 0 0 0 0 ITEM10 0 40 0 0 0 0 ITEM11 44 0 0 0 0 0 ITEM12 0 0 46 47 0 0 ITEM13 0 0 0 0 0 0 ITEM14 0 51 0 0 0 0 ITEM15 0 0 0 0 54 55 ITEM16 0 57 0 0 0 0 ITEM17 62 0 0 0 0 0 ITEM18 0 66 0 0 0 0 ITEM19 71 0 0 0 0 0 ITEM20 0 0 0 76 0 0 ITEM21 0 0 0 83 84 0 ITEM22 0 0 0 93 0 0 ITEM 0 0 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 34 ITEM8 0 37 ITEM9 0 0 39 ITEM10 41 0 42 43 ITEM11 0 0 0 0 45 ITEM12 0 0 0 0 0 48 ITEM13 0 0 0 49 0 0 ITEM14 0 0 0 0 52 0 ITEM15 0 0 0 0 0 0 ITEM16 58 0 0 0 0 0 ITEM17 0 0 63 0 0 0 ITEM18 67 0 0 68 0 0 ITEM19 72 73 0 0 0 0 ITEM20 0 77 0 78 0 0 ITEM21 0 0 0 85 0 86 ITEM22 94 95 0 0 0 0 ITEM 0 0 0 0 0 98 THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 50 ITEM14 0 53 ITEM15 0 0 56 ITEM16 0 59 60 61 ITEM17 0 64 0 0 65 ITEM18 0 69 0 0 0 70 ITEM19 74 0 0 0 0 0 ITEM20 79 0 0 0 0 80 ITEM21 87 88 0 89 0 0 ITEM22 0 0 0 96 0 0 ITEM 0 99 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 75 ITEM20 81 82 ITEM21 90 91 92 ITEM22 0 0 0 97 ITEM 0 0 0 0 100

Page 117: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Number of Iterations = 20 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X SELF -------- ITEM1 0.24 (0.11) 2.10 ITEM2 0.03 (0.11) 0.31 ITEM3 -0.13 (0.11) -1.20 ITEM4 0.74 (0.10) 7.42 ITEM5 0.10 (0.11) 0.91 ITEM6 0.82 (0.09) 8.92 ITEM7 0.09 (0.11) 0.81 ITEM8 0.42 (0.11) 3.83 ITEM9 0.40 (0.10) 3.93 ITEM10 0.39 (0.11) 3.66 ITEM11 0.40 (0.10) 3.88 ITEM12 0.47 (0.10) 4.62 ITEM13 0.15 (0.11) 1.36 ITEM14 -0.04 (0.11) -0.35 ITEM15 0.50 (0.10) 5.03 ITEM16 0.01

Page 118: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

(0.11) 0.06 ITEM17 0.38 (0.11) 3.60 ITEM18 0.72 (0.10) 7.38 ITEM19 0.15 (0.12) 1.30 ITEM20 -0.30 (0.12) -2.58 ITEM21 0.23 (0.11) 2.14 ITEM22 -0.03 (0.11) -0.29 ITEM 0.03 (0.11) 0.29 PHI SELF -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.14 (0.14) 8.43 ITEM2 0.35 1.10 (0.07) (0.13) 4.98 8.30 ITEM3 0.29 - - 1.11 (0.08) (0.16) 3.78 7.18 ITEM4 - - 0.32 - - 0.62 (0.06) (0.09) 4.96 6.56 ITEM5 - - - - - - - - 1.14 (0.16) 7.19 ITEM6 - - - - 0.23 - - - - 0.42 (0.07) (0.08) 3.53 5.46 ITEM7 - - - - - - - - - - - - ITEM8 -0.21 - - - - - - - - -0.19 (0.07) (0.06)

Page 119: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

-2.88 -3.32 ITEM9 -0.38 - - - - - - - - - - (0.08) -5.00 ITEM10 - - 0.33 - - - - - - - - (0.06) 5.16 ITEM11 0.29 - - - - - - - - - - (0.08) 3.65 ITEM12 - - - - 0.22 -0.19 - - - - (0.08) (0.07) 2.60 -2.83 ITEM13 - - - - - - - - - - - - ITEM14 - - -0.35 - - - - - - - - (0.08) -4.44 ITEM15 - - - - - - - - -0.34 0.20 (0.09) (0.07) -3.92 3.07 ITEM16 - - 0.26 - - - - - - - - (0.07) 3.61 ITEM17 -0.38 - - - - - - - - - - (0.08) -4.56 ITEM18 - - -0.25 - - - - - - - - (0.08) -3.29 ITEM19 -0.25 - - - - - - - - - - (0.07) -3.45 ITEM20 - - - - - - 0.21 - - - - (0.07) 2.97 ITEM21 - - - - - - 0.23 -0.23 - - (0.06) (0.06) 3.93 -3.79 ITEM22 - - - - - - -0.18 - - - - (0.06) -2.96 ITEM - - - - - - - - - - - - THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 1.23 (0.15) 8.32 ITEM8 - - 0.95 (0.13) 7.10

Page 120: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM9 - - - - 0.92 (0.12) 7.37 ITEM10 0.35 - - 0.34 0.94 (0.07) (0.07) (0.12) 5.16 4.64 7.98 ITEM11 - - - - - - - - 0.92 (0.13) 7.08 ITEM12 - - - - - - - - - - 0.87 (0.12) 7.05 ITEM13 - - - - - - -0.26 - - - - (0.08) -3.28 ITEM14 - - - - - - - - 0.29 - - (0.07) 4.24 ITEM15 - - - - - - - - - - - - ITEM16 -0.27 - - - - - - - - - - (0.08) -3.35 ITEM17 - - - - 0.37 - - - - - - (0.09) 3.94 ITEM18 -0.27 - - - - -0.19 - - - - (0.06) (0.06) -4.24 -3.18 ITEM19 0.50 -0.23 - - - - - - - - (0.09) (0.08) 5.77 -2.84 ITEM20 - - 0.37 - - -0.30 - - - - (0.09) (0.08) 4.26 -3.82 ITEM21 - - - - - - -0.29 - - 0.06 (0.06) (0.06) -4.58 0.95 ITEM22 0.41 0.32 - - - - - - - - (0.09) (0.08) 4.59 4.12 ITEM - - - - - - - - - - 0.23 (0.09) 2.63 THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 1.08 (0.15) 7.07 ITEM14 - - 1.06 (0.13) 8.02 ITEM15 - - - - 0.82

Page 121: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

(0.11) 7.21 ITEM16 - - 0.28 0.19 1.14 (0.08) (0.07) (0.15) 3.37 2.84 7.70 ITEM17 - - 0.16 - - - - 0.97 (0.06) (0.14) 2.53 7.02 ITEM18 - - 0.25 - - - - - - 0.60 (0.07) (0.09) 3.57 6.81 ITEM19 0.31 - - - - - - - - - - (0.09) 3.38 ITEM20 0.49 - - - - - - - - 0.36 (0.11) (0.07) 4.51 5.15 ITEM21 0.43 0.28 - - 0.25 - - - - (0.09) (0.07) (0.07) 4.71 4.09 3.65 ITEM22 - - - - - - 0.24 - - - - (0.08) 2.93 ITEM - - 0.29 - - - - - - - - (0.08) 3.59 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 1.23 (0.15) 7.96 ITEM20 0.43 1.11 (0.09) (0.15) 4.63 7.48 ITEM21 0.40 0.52 0.99 (0.08) (0.10) (0.11) 5.08 5.39 8.61 ITEM22 - - - - - - 1.05 (0.14) 7.53 ITEM - - - - - - - - 1.07 (0.15) 7.09 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.05 0.00 0.01 0.47 0.01 0.62 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.01 0.16 0.15 0.14 0.15 0.20

Page 122: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.02 0.00 0.24 0.00 0.13 0.46 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- 0.02 0.08 0.05 0.00 0.00 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 176 Minimum Fit Function Chi-Square = 263.15 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 206.64 (P = 0.057) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 30.64 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 70.64) Minimum Fit Function Value = 2.66 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.31 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.71) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.042 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.064) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.71 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.11 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (3.80 ; 4.51) ECVI for Saturated Model = 5.58 ECVI for Independence Model = 10.43 Chi-Square for Independence Model with 253 Degrees of Freedom = 986.60 Independence AIC = 1032.60 Model AIC = 406.64 Saturated AIC = 552.00 Independence CAIC = 1115.52 Model CAIC = 767.16 Saturated CAIC = 1547.03 Normed Fit Index (NFI) = 0.73 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.83 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.51 Comparative Fit Index (CFI) = 0.88 Incremental Fit Index (IFI) = 0.89 Relative Fit Index (RFI) = 0.62 Critical N (CN) = 84.73 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.11 Standardized RMR = 0.099 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.85 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.54 ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI

Page 123: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Modification Indices for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 - - - - ITEM3 - - 1.53 - - ITEM4 0.03 - - 0.31 - - ITEM5 0.02 0.29 2.08 2.00 - - ITEM6 2.58 0.02 - - 0.00 0.70 - - ITEM7 0.17 0.00 1.87 0.31 0.58 0.41 ITEM8 - - 0.02 1.54 3.23 5.14 - - ITEM9 - - 0.71 0.56 0.34 1.01 1.13 ITEM10 0.16 - - 0.28 0.30 0.76 0.00 ITEM11 - - 0.10 1.68 0.17 0.14 3.90 ITEM12 0.55 0.31 - - - - 0.74 0.01 ITEM13 1.31 0.02 0.35 0.55 0.28 0.28 ITEM14 0.76 - - 0.07 0.40 2.04 2.43 ITEM15 2.48 1.63 0.71 1.71 - - - - ITEM16 2.10 - - 1.38 0.21 0.44 0.14 ITEM17 - - 0.76 0.69 0.12 2.42 2.42 ITEM18 0.08 - - 0.24 0.02 0.06 0.28 ITEM19 - - 0.77 4.19 0.68 0.16 0.01 ITEM20 0.25 0.12 0.77 - - 0.09 0.21 ITEM21 1.33 1.19 0.11 - - - - 0.72 ITEM22 0.03 2.41 0.96 - - 0.86 3.21 ITEM 0.02 1.07 0.45 0.15 0.00 0.08 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 0.69 - - ITEM9 0.74 0.64 - - ITEM10 - - 1.61 - - - - ITEM11 0.13 1.41 0.00 0.02 - - ITEM12 0.02 0.87 1.99 1.99 0.85 - - ITEM13 0.95 0.04 0.05 - - 0.31 0.45 ITEM14 1.43 1.32 0.03 0.23 - - 1.89 ITEM15 0.14 0.23 0.02 1.19 2.01 0.02 ITEM16 - - 1.54 3.66 6.40 0.04 0.38 ITEM17 0.31 1.03 - - 1.04 0.06 0.13 ITEM18 - - 0.00 0.95 - - 0.36 1.96 ITEM19 - - - - 0.15 0.00 1.15 1.46 ITEM20 2.49 - - 0.16 - - 0.01 1.20 ITEM21 1.36 0.98 1.35 - - 0.95 - - ITEM22 - - - - 0.03 0.35 0.74 4.66 ITEM 0.01 0.03 1.10 1.39 0.27 - - Modification Indices for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 - - ITEM14 3.20 - - ITEM15 0.74 2.09 - - ITEM16 0.55 - - - - - - ITEM17 1.19 - - 2.70 1.10 - - ITEM18 0.22 - - 0.58 1.11 3.30 - - ITEM19 - - 0.44 0.08 0.45 3.02 0.53 ITEM20 - - 0.77 0.08 0.01 2.31 - - ITEM21 - - - - 2.18 - - 0.69 1.31 ITEM22 1.70 1.40 0.03 - - 0.05 2.98 ITEM 0.02 - - 0.36 0.53 0.17 0.81 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 - -

Page 124: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM20 - - - - ITEM21 - - - - - - ITEM22 0.02 1.54 0.74 - - ITEM 0.46 1.52 0.03 3.84 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 - - - - ITEM3 - - 0.09 - - ITEM4 0.01 - - -0.04 - - ITEM5 -0.01 -0.03 0.13 0.10 - - ITEM6 -0.08 0.01 - - 0.00 -0.06 - - ITEM7 -0.03 0.00 0.09 -0.04 0.05 0.03 ITEM8 - - -0.01 -0.11 -0.12 -0.18 - - ITEM9 - - 0.06 0.06 -0.03 -0.07 -0.05 ITEM10 0.03 - - 0.03 0.04 0.06 0.00 ITEM11 - - 0.02 0.12 -0.02 0.03 0.11 ITEM12 0.05 0.04 - - - - 0.07 -0.01 ITEM13 0.08 0.01 -0.05 0.05 0.05 -0.03 ITEM14 0.06 - - 0.02 0.04 0.11 -0.08 ITEM15 0.08 -0.06 -0.07 0.06 - - - - ITEM16 -0.10 - - 0.09 -0.04 -0.06 0.02 ITEM17 - - 0.06 0.07 -0.02 0.12 -0.08 ITEM18 -0.02 - - 0.04 0.01 -0.01 0.03 ITEM19 - - 0.06 -0.16 -0.05 -0.03 0.00 ITEM20 0.04 -0.02 0.07 - - 0.02 -0.03 ITEM21 0.06 -0.07 0.02 - - - - 0.04 ITEM22 0.01 0.11 0.07 - - 0.06 -0.09 ITEM 0.01 -0.07 0.06 0.02 0.00 -0.02 Expected Change for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 0.08 - - ITEM9 0.05 0.05 - - ITEM10 - - 0.08 - - - - ITEM11 0.02 0.09 0.00 0.01 - - ITEM12 -0.01 0.07 0.09 -0.09 -0.07 - - ITEM13 -0.08 0.02 -0.02 - - -0.04 0.06 ITEM14 0.08 -0.07 0.01 -0.03 - - 0.10 ITEM15 0.02 -0.03 -0.01 -0.05 -0.08 0.01 ITEM16 - - -0.10 -0.12 0.18 0.02 0.04 ITEM17 -0.03 -0.08 - - 0.07 -0.02 0.03 ITEM18 - - 0.00 0.05 - - -0.03 -0.10 ITEM19 - - - - -0.03 0.00 0.08 0.09 ITEM20 0.13 - - 0.03 - - 0.01 -0.09 ITEM21 -0.08 0.06 0.06 - - -0.05 - - ITEM22 - - - - -0.01 0.04 0.05 -0.15 ITEM -0.01 0.01 -0.07 0.07 -0.04 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 - - ITEM14 0.12 - - ITEM15 0.06 0.08 - - ITEM16 0.05 - - - - - - ITEM17 -0.08 - - 0.10 -0.08 - - ITEM18 -0.03 - - -0.03 0.08 0.10 - - ITEM19 - - -0.04 -0.02 0.05 -0.13 0.05 ITEM20 - - 0.06 -0.02 0.01 0.10 - - ITEM21 - - - - -0.07 - - 0.05 -0.06 ITEM22 0.09 -0.07 0.01 - - 0.01 0.11 ITEM -0.01 - - -0.04 0.06 -0.04 0.05

Page 125: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Expected Change for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 - - ITEM20 - - - - ITEM21 - - - - - - ITEM22 -0.01 -0.09 0.05 - - ITEM 0.05 0.09 0.01 0.14 - - Maximum Modification Index is 6.40 for Element (16,10) of THETA-DELTA ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY SELF CONCEPT Standardized Solution LAMBDA-X SELF -------- ITEM1 0.24 ITEM2 0.03 ITEM3 -0.13 ITEM4 0.74 ITEM5 0.10 ITEM6 0.82 ITEM7 0.09 ITEM8 0.42 ITEM9 0.40 ITEM10 0.39 ITEM11 0.40 ITEM12 0.47 ITEM13 0.15 ITEM14 -0.04 ITEM15 0.50 ITEM16 0.01 ITEM17 0.38 ITEM18 0.72 ITEM19 0.15 ITEM20 -0.30 ITEM21 0.23 ITEM22 -0.03 ITEM 0.03 PHI SELF -------- 1.00 Time used: 0.531 Seconds Degrees of Freedom = 176 Minimum Fit Function Chi-Square = 263.15 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 206.64 (P = 0.057) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 30.64 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 70.64) Minimum Fit Function Value = 2.66 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.31 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.71) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.042 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.064) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.71 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.11 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (3.80 ; 4.51) ECVI for Saturated Model = 5.58 ECVI for Independence Model = 10.43 Chi-Square for Independence Model with 253 Degrees of Freedom = 986.60 Independence AIC = 1032.60 Model AIC = 406.64

Page 126: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Saturated AIC = 552.00 Independence CAIC = 1115.52 Model CAIC = 767.16 Saturated CAIC = 1547.03 Normed Fit Index (NFI) = 0.73 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.83 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.51 Comparative Fit Index (CFI) = 0.88 Incremental Fit Index (IFI) = 0.89 Relative Fit Index (RFI) = 0.62 Critical N (CN) = 84.73 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.11 Standardized RMR = 0.099 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.85 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.54 DATE: 11/28/2010 TIME: 14:29 P R E L I S 2.30 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Chicago, IL 60646-1704, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file D:\SC\SELF.PR2: !PRELIS SYNTAX: Can be edited SY=D:\SC\SELF.PSF OU MA=KM SM=AYNI.COR XM Total Sample Size = 100 Thresholds for Ordinal Variables ITEM1 -1.227 1.036 ITEM2 -2.326 -0.126 ITEM3 -1.881 0.583 ITEM4 -2.326 -1.175 0.842 ITEM5 -1.341 1.227 ITEM6 -0.954 0.583 ITEM7 -1.405 0.553 ITEM8 -1.645 0.228 ITEM9 -1.282 0.440 ITEM10 -2.054 0.412 ITEM11 -1.751 -0.126 1.175 ITEM12 -0.583 1.036 ITEM13 -2.054 -0.100 1.555 ITEM14 -1.881 -0.553 1.881 ITEM15 -1.751 -0.412 1.405 ITEM16 -2.326 -0.954 1.645 ITEM17 -1.555 -0.253 1.175 ITEM18 -1.476 0.385 1.405 ITEM19 -1.881 0.954 1.751 ITEM20 -2.054 0.025 1.751 ITEM21 -1.645 0.412 ITEM22 -1.751 0.496 ITEM23 -1.751 -0.228 0.994

Page 127: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Univariate Distributions for Ordinal Variables ITEM1 Frequency Percentage Bar Chart 2 11 11.0 ������� 3 74 74.0 ����������������������������������������������� 4 15 15.0 ���������� ITEM2 Frequency Percentage Bar Chart 2 1 1.0 � 3 44 44.0 �������������������������������������� 4 55 55.0 ����������������������������������������������� ITEM3 Frequency Percentage Bar Chart 2 3 3.0 �� 3 69 69.0 ����������������������������������������������� 4 28 28.0 ������������������� ITEM4 Frequency Percentage Bar Chart 1 1 1.0 � 2 11 11.0 �������� 3 68 68.0 ����������������������������������������������� 4 20 20.0 �������������� ITEM5 Frequency Percentage Bar Chart 2 9 9.0 ����� 3 80 80.0 ����������������������������������������������� 4 11 11.0 ������ ITEM6 Frequency Percentage Bar Chart 2 17 17.0 ��������������� 3 55 55.0 ����������������������������������������������� 4 28 28.0 ������������������������ ITEM7 Frequency Percentage Bar Chart 2 8 8.0 ������ 3 63 63.0 ����������������������������������������������� 4 29 29.0 ���������������������� ITEM8 Frequency Percentage Bar Chart 2 5 5.0 ���� 3 54 54.0 ����������������������������������������������� 4 41 41.0 ������������������������������������ ITEM9 Frequency Percentage Bar Chart 2 10 10.0 �������� 3 57 57.0 ����������������������������������������������� 4 33 33.0 ��������������������������� ITEM10 Frequency Percentage Bar Chart 2 2 2.0 � 3 64 64.0 ����������������������������������������������� 4 34 34.0 ������������������������� ITEM11 Frequency Percentage Bar Chart 1 4 4.0 ���� 2 41 41.0 ����������������������������������������� 3 43 43.0 ������������������������������������������� 4 12 12.0 ������������ ITEM12 Frequency Percentage Bar Chart 2 28 28.0 ����������������������� 3 57 57.0 ����������������������������������������������� 4 15 15.0 ������������ ITEM13 Frequency Percentage Bar Chart 1 2 2.0 �� 2 44 44.0 ������������������������������������������� 3 48 48.0 ����������������������������������������������� 4 6 6.0 ������ ITEM14 Frequency Percentage Bar Chart

Page 128: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

1 3 3.0 �� 2 26 26.0 ������������������ 3 68 68.0 ����������������������������������������������� 4 3 3.0 �� ITEM15 Frequency Percentage Bar Chart 1 4 4.0 ��� 2 30 30.0 ������������������������ 3 58 58.0 ����������������������������������������������� 4 8 8.0 ������ ITEM16 Frequency Percentage Bar Chart 1 1 1.0 � 2 16 16.0 ���������� 3 78 78.0 ����������������������������������������������� 4 5 5.0 ��� ITEM17 Frequency Percentage Bar Chart 1 6 6.0 ������ 2 34 34.0 ��������������������������������� 3 48 48.0 ����������������������������������������������� 4 12 12.0 ������������ ITEM18 Frequency Percentage Bar Chart 1 7 7.0 ������ 2 58 58.0 ����������������������������������������������� 3 27 27.0 ���������������������� 4 8 8.0 ������ ITEM19 Frequency Percentage Bar Chart 1 3 3.0 �� 2 80 80.0 ����������������������������������������������� 3 13 13.0 �������� 4 4 4.0 �� ITEM20 Frequency Percentage Bar Chart 1 2 2.0 �� 2 49 49.0 ����������������������������������������������� 3 45 45.0 ������������������������������������������� 4 4 4.0 ���� ITEM21 Frequency Percentage Bar Chart 1 5 5.0 ���� 2 61 61.0 ����������������������������������������������� 3 34 34.0 �������������������������� ITEM22 Frequency Percentage Bar Chart 2 4 4.0 ��� 3 65 65.0 ����������������������������������������������� 4 31 31.0 ���������������������� ITEM23 Frequency Percentage Bar Chart 1 4 4.0 ���� 2 37 37.0 ������������������������������������� 3 43 43.0 ������������������������������������������� 4 16 16.0 ���������������� Correlation Matrix ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.000 ITEM2 0.334 1.000 ITEM3 0.372 0.217 1.000 ITEM4 0.215 0.245 -0.036 1.000 ITEM5 0.063 0.006 0.149 0.165 1.000 ITEM6 0.222 0.043 0.107 0.685 0.135 1.000 ITEM7 0.198 0.090 0.126 0.076 0.312 0.062 ITEM8 -0.071 0.029 -0.057 0.198 -0.148 0.106 ITEM9 -0.172 0.071 0.106 0.317 0.029 0.234 ITEM10 0.093 0.458 0.116 0.320 0.183 0.267

Page 129: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ITEM11 0.443 0.073 0.147 0.273 0.193 0.400 ITEM12 0.067 0.090 0.226 0.200 0.172 0.344 ITEM13 0.289 0.017 -0.033 0.083 0.045 0.074 ITEM14 0.184 -0.317 0.171 0.036 0.226 -0.009 ITEM15 0.166 -0.124 -0.136 0.368 -0.289 0.605 ITEM16 0.111 0.309 0.212 -0.030 -0.029 0.047 ITEM17 -0.085 0.075 0.068 0.335 0.150 0.278 ITEM18 0.072 -0.228 -0.154 0.571 0.068 0.579 ITEM19 -0.023 0.103 -0.080 0.026 0.242 0.092 ITEM20 -0.007 -0.081 0.027 -0.121 -0.061 -0.285 ITEM21 0.242 -0.022 0.038 0.299 -0.089 0.175 ITEM22 0.152 0.229 0.127 -0.163 0.019 -0.109 ITEM23 0.077 -0.081 0.101 0.037 0.097 -0.017 Correlation Matrix ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 1.000 ITEM8 0.311 1.000 ITEM9 0.081 0.398 1.000 ITEM10 0.409 0.422 0.505 1.000 ITEM11 0.277 0.244 0.147 0.234 1.000 ITEM12 0.028 0.205 0.328 0.177 0.182 1.000 ITEM13 -0.044 0.104 -0.013 -0.197 0.140 0.165 ITEM14 0.130 -0.058 -0.061 -0.041 0.219 0.121 ITEM15 0.010 0.133 0.040 0.048 0.145 0.152 ITEM16 -0.093 -0.225 -0.139 0.155 -0.057 0.162 ITEM17 -0.109 0.244 0.550 0.163 0.119 0.315 ITEM18 -0.081 0.205 0.420 0.127 0.220 0.276 ITEM19 0.383 -0.077 -0.014 0.094 0.211 0.186 ITEM20 0.147 0.179 0.083 -0.241 -0.042 -0.080 ITEM21 -0.084 0.063 0.133 -0.194 0.061 0.326 ITEM22 0.481 0.375 0.069 0.186 0.134 -0.095 ITEM23 0.150 0.125 -0.089 -0.052 -0.038 0.300 Correlation Matrix ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 1.000 ITEM14 0.316 1.000 ITEM15 0.083 0.013 1.000 ITEM16 0.223 0.304 0.124 1.000 ITEM17 -0.058 0.093 0.182 -0.103 1.000 ITEM18 0.147 0.297 0.377 -0.007 0.517 1.000 ITEM19 0.195 0.159 -0.045 0.255 -0.136 0.185 ITEM20 0.426 0.314 -0.238 -0.031 0.068 0.120 ITEM21 0.589 0.403 0.025 0.273 0.029 0.168 ITEM22 0.124 -0.036 -0.111 0.213 -0.086 -0.032 ITEM23 0.199 0.423 -0.035 0.146 -0.092 0.181 Correlation Matrix ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 1.000 ITEM20 0.370 1.000 ITEM21 0.322 0.451 1.000 ITEM22 0.112 0.086 -0.042 1.000 ITEM23 0.259 0.331 0.225 0.212 1.000 Means ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Means ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12

Page 130: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

-------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Means ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Means ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 -------- -------- -------- -------- -------- 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Standard Deviations ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Standard Deviations ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Standard Deviations ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Standard Deviations ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 -------- -------- -------- -------- -------- 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 The Problem used 54280 Bytes (= 0.1% of available workspace)

Page 131: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

CORRELATIONS /VARIABLES=Self Adjust Prestasi /PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations Self

Concept Adjustment Prestasi Belajar

Self Concept Pearson Correlation 1 .515** .017

Sig. (2-tailed) .000 .868

N 100 100 100

Adjustment Pearson Correlation .515** 1 .125

Sig. (2-tailed) .000 .213

N 100 100 100

Prestasi Belajar

Pearson Correlation .017 .125 1

Sig. (2-tailed) .868 .213

N 100 100 100**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 132: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

REGRESSION

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Prestasi Belajar 1.1899E2 3.56043 100

Self Concept 37.1500 3.89865 100

Adjustment 66.5300 5.68616 100

Correlations

Prestasi Belajar Self Concept Adjustment

Pearson Correlation Prestasi Belajar 1.000 .017 .125

Self Concept .017 1.000 .515

Adjustment .125 .515 1.000

Sig. (1-tailed) Prestasi Belajar . .434 .107

Self Concept .434 . .000

Adjustment .107 .000 .

N Prestasi Belajar 100 100 100

Self Concept 100 100 100

Adjustment 100 100 100

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Adjustment, Self

Concepta . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Model Summary

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig.

F Change

Page 133: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

1 .137a .019 -.001 3.56288 .019 .932 2 97 .397

a. Predictors: (Constant), Adjustment, Self Concept

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23.663 2 11.832 .932 .397a

Residual 1231.327 97 12.694

Total 1254.990 99

a. Predictors: (Constant), Adjustment, Self Concept

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 114.573 4.452 25.733 .000

Self Concept -.059 .107 -.065 -.554 .581

Adjustment .100 .073 .159 1.355 .179

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Page 134: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

LAMPIRAN

Page 135: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

PRESTASI BELAJAR

127 115 117 123 121 115 132 115 115 126 117 120 126 118 118 123 118 116 122 116 118 123 114 116 121 117 120 121 120 117 118 115 116 119 118 114 119 115 116 115 117 117 116 116 121 115 115 116 115 121 117 114 116 119 115 117 117 115 121 118 121 117 119 115 115 116 114 115 117 117 118 117 116 118 121

122 120 120 123 123 121 121 124 126 124 121 120 122 123 125 122 121 120 122 121 123 120 127 121 121

Page 136: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

ROW SKOR ADJUSTMENT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 total 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 673 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 624 2 3 3 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 664 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 744 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 634 3 4 2 2 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 604 3 4 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 1 2 3 3 614 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 804 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 664 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 623 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 643 2 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 633 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 614 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 684 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 634 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 643 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 624 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 664 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 684 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 714 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 1 4 4 3 714 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 3 4 3 3 663 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 644 4 3 2 3 2 2 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 624 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 2 693 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 683 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 3 674 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 713 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 644 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

Page 137: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 704 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 694 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 613 4 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 604 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 614 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 674 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 633 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 2 3 3 663 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 624 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 753 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 2 4 3 1 2 4 624 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 673 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 563 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 584 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 754 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 683 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 674 4 3 2 3 3 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 664 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 744 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 753 1 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 544 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 674 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 714 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 1 3 4 4 674 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 794 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 674 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 604 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 594 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 704 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 654 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 754 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 693 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 71

Page 138: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 703 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 604 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 644 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 784 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 1 3 3 4 3 2 663 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 684 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 723 3 4 2 2 2 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 603 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 703 3 3 2 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 644 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 673 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 623 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 611 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 694 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 734 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 734 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 584 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 733 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 604 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 704 3 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 703 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 584 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 674 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 664 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 664 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 784 2 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 653 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 604 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 754 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 1 4 713 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 1 3 4 602 4 2 2 1 4 4 3 3 1 3 4 2 1 3 2 4 2 4 4 4 594 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 63

Page 139: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

4 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 633 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 2 4 4 1 4 4 684 3 3 3 1 4 3 2 2 3 4 3 3 1 3 4 2 4 2 2 3 594 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 76

Page 140: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

Row Skor Self Concept 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 37 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 36 2 3 3 4 4 4 1 2 3 4 2 2 1 35 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 41 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 33 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 36 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 35 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 42 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 36 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 38 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 32 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 34 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 38 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 39 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 33 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 37 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 35 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 2 2 35 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 42 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 40 2 2 2 3 3 4 2 3 1 2 1 3 3 31 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 34 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 1 1 35 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 41 2 4 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 37 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 2 2 43 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 44 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 42 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 36 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 34 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 35 2 2 2 4 2 3 2 2 3 1 1 2 1 27 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 36 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 30 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 36 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 44 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 36 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 34 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 37 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 39 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 38 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 30 3 2 2 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 35 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 36

Page 141: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 43 4 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 1 34 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 36 3 3 3 3 3 3 1 4 2 1 2 3 3 34 4 2 2 4 3 3 4 3 1 1 2 3 3 35 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 43 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 38 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 37 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 39 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 1 35 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 46 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 41 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 38 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 33 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 2 3 2 36 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 38 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 39 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 39 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 33 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 2 39 3 3 2 4 3 4 1 3 2 2 1 3 2 33 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 42 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 32 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 32 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 38 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 43 2 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 2 2 37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 36 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 34 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 33 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 35 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 47 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 35 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 43 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 33 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 36 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 39 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 44 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 44 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 2 2 38 3 3 3 4 4 3 3 3 1 4 2 3 2 38 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 34 4 4 4 3 3 4 4 2 3 1 2 1 2 37 3 1 2 4 3 3 1 2 3 1 2 4 3 32

Page 142: HASIL TERTINGGI DARI PENDIDIKAN ADALAH TOLERANSI

3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 43