usulan

26
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kayu albasia (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) adalah jenis tanaman kayu yang sangat baik ditanam di areal hutan rakyat. Kayu albasia menjadi satu di antara alternatif serta menjadi primadona di dalam dunia perkayuan. Budidaya kayu albasia menjadi pilihan karena pertumbuhannya cepat, waktu tebang lebih pendek, mampu ditanam di berbagai keadaan tanah, kayunya condong lebih lurus, produktivitasnya tinggi, dan multi fungsi dari mulai akar hingga pucuk daun memiliki kegunaan yang tidak kecil bagi kehidupan. Salah satu keunggulan dari kayu albasia dijadikan sebagai penghijauan di seluruh areal, seperti lahan penghijauan pinggir jalan, penghijauan fasilitas umum pemda, dan lokasi kawasan industri-industri sebagai tanaman pembatas. Kayu albasia memiliki prospek pasar cukup tinggi. Permintaannya bukan hanya di dalam negeri, namun juga 1

description

d

Transcript of usulan

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKayu albasia (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) adalah jenis tanamankayuyang sangat baik ditanam di areal hutan rakyat. Kayu albasia menjadi satu di antara alternatif serta menjadi primadona di dalam dunia perkayuan. Budidaya kayu albasia menjadi pilihan karena pertumbuhannya cepat, waktu tebang lebih pendek, mampu ditanam di berbagai keadaan tanah, kayunya condong lebih lurus, produktivitasnya tinggi, dan multi fungsi dari mulai akar hingga pucuk daun memiliki kegunaan yang tidak kecil bagi kehidupan. Salah satu keunggulan dari kayu albasia dijadikan sebagai penghijauan di seluruh areal, seperti lahan penghijauan pinggir jalan, penghijauan fasilitas umum pemda, dan lokasi kawasan industri-industri sebagai tanaman pembatas.Kayu albasia memiliki prospek pasar cukup tinggi. Permintaannya bukan hanya di dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Pasar ekspor kayu albasia menjadi pilihan yang menguntungkan. Permintaan dan harga jual kayu albasia setiap tahun semakin meningkat, karena kayu albasia tidak hanya dipakai untuk bahan baku industri kayu tetapi bisa digunakan untuk mebel atau barang kerajinan seni yang bernilai tinggi seperti patung. PT. Arumbai Kasembadan terletak di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas bergerak di bidang pengolahan kayu telah berdiri sejak tahun 1993. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan berupa laminated board dan bare core. Laminated board adalah produk kayu olahan yang dihasilkan dari penggabungan kepingan kayu ke arah penampang lebar dengan cara dikempa (di press) menggunakan perekat, dengan ketentuan luas penampang masing-masing keping tidak lebih dari 4.000 mm2 sedangkan bare core adalah susunan kayu yang dipadatkan, sehingga menghasilkan bentuk serupa papan. Produk papan ini biasa digunakan sebagai panel dinding.Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut adalah kayu albasia. Perusahaan mendapatkan kayu albasia dari dua supplier yaitu Albasia Aan Cilongok dan TPK Serayu Banyumas. Kayu albasia yang didapatkan dari kedua supplier tersebut masih berbentuk gelondongan dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu menggunakan kayu super. Pengiriman yang dilakukan tidak menentu jumlah dan waktunya karena bergantung pada produksi kayu petani.Setelah mengalami beberapa tahap proses produksi yang membedakan antara produk laminated board dengan bare core yaitu terletak pada bentuk kayu albasia yang digunakan. Produk kayu albasia olahan laminated board dalam produksinya menggunakan bahan baku kayu albasia dalam bentuk log (gelondongan) dan memiliki mutu yang bagus tanpa cacat, sedangkan untuk produk olahan bare core dalam produksinya menggunakan bahan baku kayu albasia yang sudah dalam bentuk balok dengan kualitas kayu yang masih terdapat cacat, seperti warna kayu yang coklat atau tidak putih dan terdapat mata kayu. Perbedaan tersebut menyebabkan kualitas produk laminated board lebih bagus dibandingkan dengan bare core. Pemasaran produk laminated board dan bare core tidak hanya mencakup wilayah nasional, tetapi saat ini sudah merambah ke pasar luar negeri yaitu dengan melakukan ekspor ke Jepang dan Korea.Kegiatan produksi dan penjualan yang dilakukan suatu perusahaan perlu perencanaan yang baik. Salah satu perencanaan penjualan yang perlu diperhatikan adalah perhitungan harga pokok produk yang dapat dijadikan acuan dalam penetapan harga jual dan besar kecilnya laba yang akan diterima.Harga pokok produk dapat dihitung dengan dua cara, yaitu harga pokok produksi dan harga pokok produk bersama. Harga pokok produksi digunakan apabila produk yang dihasilkan perusahaan hanya satu jenis, sedangkan harga pokok produk bersama digunakan apabila produk yang dihasilkan perusahaan lebih dari satu jenis.Perhitungan harga pokok produk bersama dibutuhkan dalam rangka untuk mengetahui alokasi biaya bersama untuk masing-masing produk yang dihasilkan. Informasi biaya yang dibutuhkan yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) dan biaya non produksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum). Informasi ini penting bagi perusahaan yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis serta dalam pengambilan berbagai keputusan, diantaranya penetapan harga jual.Manajer sebagai penentu harga jual membutuhkan informasi biaya penuh untuk mempertimbangkan konsekuensi laba dari tiap harga jual yang ditentukan. Harga jual produk yang ditentukan harus dapat memberikan jaminan atau kepastian pada manajemen bahwa harga jual tersebut dapat menutup semua biaya serta mendapatkan laba bagi perusahaan. Mulyadi (2001), pada dasarnya dalam keadaan normal, harga jual produk atau jasa harus dapat menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan menghasilkan laba yang dikehendaki. Biaya penuh merupakan total pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan produk atau jasa, sehingga semua pengorbanan ini harus dapat ditutup oleh pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa.Penetapan harga jual pada PT. Arumbai Kasembadan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan, tetapi perhitungan yang dilakukan belum dirumuskan secara terperinci dan masih ada biaya yang belum diperhitungkan seperti biaya penyusutan. Perhitungan yang perlu dilakukan oleh PT. Arumbai Kasembadan diantaranya adalah penentuan harga jual produk, misalnya dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi.Harga pokok produk yang diperhitungkan adalah biaya produk bersama, hal ini dikarenakan PT. Arumbai Kasembadan menghasilkan produk lebih dari satu jenis. Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pentingnya mengetahui biaya produk bersama agar tidak ada kebocoran penerimaan yang diakibatkan oleh tidak terhitungnya biaya yang dikeluarkan pada proses produksi yang berbeda.Perusahaan yang menghasilkan produk bersama biasanya ingin mengetahui besarnya kontribusi masing-masing produk bersama tersebut terhadap seluruh penghasilan perusahaan, karena dengan demikian dapat diketahui dari beberapa macam produk bersama tersebut, jenis produk yang menguntungkan atau jenis produk yang perlu didorong pemasarannya.Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :1. Berapa besar biaya produk bersama yang dikeluarkan oleh PT. Arumbai Kasembadan untuk menghasilkan produk-produknya?2. Berapa harga jual laminated board dan bare core yang dihasilkan PT. Arumbai Kasembadan?3. Berapa laba produk bersama yang dihasilkan oleh PT. Arumbai Kasembadan?

B. Tujuan PenelitianBerdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Menghitung besarnya biaya produk bersama yang dikeluarkan oleh PT. Arumbai Kasembadan.2. Menghitung harga jual laminated board dan bare core yang dihasilkan oleh PT. Arumbai Kasembadan.3. Menghitung laba produk bersama di PT. Arumbai Kasembadan.

C. Manfaat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan agar dapat bermanfaat sebagai :1. Bahan pertimbangan bagi PT. Arumbai Kasembadan dalam pengambilan keputusan penetapan harga jual laminated board dan bare core.2. Sumber informasi untuk menambah pengetahuan serta wawasan mengenai penentuan harga jual produk bersama dari hasil penelitian ini.

II. KERANGKA PEMIKIRANA. Kerangka PemikiranPT. Arumbai Kasembadan merupakan perusahaan agroindustri yang bergerak di bidang pengolahan kayu albasia yang memproduksi laminated board dan bare core. Bahan baku utama yang diperlukan untuk memproduksi laminated board dan bare core adalah kayu albasia. Produksi laminated board dan bare core yang dilakukan perusahaan tidak lepas dari adanya korbanan yang harus dikeluarkan atau sering disebut dengan biaya. Suatu perusahaan dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan yang telah dicapai selama periode usaha perlu memperhatikan harga pokok produk. Besarnya harga pokok produk pada agroindustri yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis diperlukan perhitungan biaya bersama terlebih dahulu. Perhitungan biaya bersama diperlukan bagi perusahaan yang memiliki produk bersama.Produk yang dihasilkan PT. Arumbai Kasembadan adalah laminated board dan bare core. Kedua produk tersebut terbuat dari bahan baku yang sama yaitu kayu albasia, akan tetapi harga jual dari masing-masing produk berbeda. Perbedaan ini didasari oleh proses lanjutan yang dialami setiap model tidak sama yang mengakibatkan biaya proses lanjutan juga berbeda.Bastian dan Nurlela (2006), produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan dalam suatu rangkaian atau seri produk secara bersama dengan menggunakan bahan, tenaga kerja dan biaya overhead secara bersama. Produk bersama mengharuskan suatu perusahaan untuk menghitung biaya produk bersama. Biaya produk bersama adalah biaya yang diolah secara bersama seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead untuk menghasilkan beberapa produk. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang digunakan secara bersama oleh produk bersama tersebut. Perhitungan biaya ditujukan pada saat pengalokasian biaya pada masing-masing produk.Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode dibawah ini (Mulyadi, 2005):1. Metode nilai jual relatif2. Metode satuan fisik3. Metode rata-rata biaya per satuan4. Metode rata-rata tertimbangBiaya produk bersama dihitung untuk mengetahui alokasi dari biaya bersama tersebut terhadap masing-masing produk yang dihasilkan. Perhitungan alokasi biaya bersama pada PT. Arumbai Kasembadan akan dilakukan dengan menggunakan metode satuan fisik. Metode satuan fisik hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama tetapi mutunya berlainan. Harga pokok masing-masing produk dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi. Jalan pikiran yang mendasari metode ini adalah karena semua produk dihasilkan dari proses yang sama, maka tidak mungkin biaya untuk memproduksi satu satuan produk berbeda satu sama lain (Mulyadi, 2005).Harga pokok produk per unit merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh manajemen perusahaan dimana informasi ini berguna untuk menentukan harga jual dan besar kecilnya laba dari setiap produk yang dihasilkan. Apabila perusahaan tidak memperhitungkan harga pokok produk per unit maka besar kecilnya laba yang akan diperoleh tidak akan dapat terlihat jelas serta dapat menyebabkan kerugian apabila harga jual yang ditetapkan lebih rendah dari harga pokok produk per unit. Metode harga pokok membantu perencanaan manajemen sebab metode harga pokok memberikan gambaran yang lebih jelas tentang efek tambahan produksi terhadap biaya dan laba.

PT. Arumbai KasembadanBerdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan skema kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1.

Output :Laminated BoardBare CoreInput :Bahan Baku : Kayu AlbasiaBahan PenolongUpah Tenaga Kerja

Perhitungan Biaya Produk BersamaBiaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxxBiaya overhead pabrikxxx +Biaya produk bersamaxxx

Perhitungan Harga Pokok Produk per Unit= Harga pokok produksi Jumlah produk yang dihasilkan

Penentuan Harga Jual Produk

Perhitungan Laba Produk Bersama = TR-TC

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di PT. Arumbai Kasembadan, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2014.

B. Sasaran PenelitianSasaran penelitian adalah sumber data yang didapatkan dari PT. Arumbai Kasembadan yang memproduksi laminated board dan bare core.

C. Rancangan PenelitianRancangan penelitian adalah studi kasus. Metode ini merupakan suatu pendekatan dari penelitian yang bersifat kasus, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan (Soekartawi, 2005).

D. Metode Pengambilan Data dan Jenis data1. Metode Pengambilan Dataa. ObservasiObservasi dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung ke objek penelitian pada PT. Arumbai Kasembadan Banyumas dengan maksud untuk melihat langsung semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaannya sehubungan dengan objek penelitian.b. Studi pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan mempelajari hasil-hasil penelitian, literatur, internet dan sumber lain yang relevan dengan penelitian.2. Jenis Dataa. Data primerData primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, yaitu dengan metode wawancara dan pengamatan di lapangan.b. Data sekunderData sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dapat berupa data yang telah diolah oleh perusahaan selama kurun waktu Juli-Agustus. Data yang berkaitan dengan penelitian diantaranya data biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) dan biaya non produksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum).

E. Variabel dan PengukuranVariabel-variabel yang diamati pada penelitian ini adalah:1. ProdukProduk adalah laminated board dan bare core yang dihasilkan selama satu periode produksi yang dinyatakan dalam satuan volume.2. Harga jual laminated board dan bare coreHarga jual adalah jumlah uang yang dibebankan oleh perusahaan kepada pembeli atas barang yang dibeli. Variabel ini diukur dalam satuan rupiah.3. Biaya produksiBiaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi laminated board dan bare core yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan terdiri atas :a. Biaya bahan bakuBiaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembelian bahan baku dalam suatu periode produksi. Variabel ini diukur dengan satuan rupiah m3.b. Biaya tenaga kerja langsungBiaya tenaga kerja langsung meliputi upah dari seluruh tenaga kerja yang menangani secara langsung kegiatan produksi. Variabel ini diukur dengan satuan rupiah.c. Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Variabel ini diukur dalam satuan rupiah.4. Biaya non produksiBiaya non produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai selain kegiatan produksi yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Biaya non produksi terdiri dari :a. Biaya pemasaranBiaya yang digunakan dalam rangka pemasaran produk, terdiri atas biaya gaji bagian pemasaran, biaya promosi, dan biaya transportasi. Variabel ini diukur dalam satuan rupiah.b. Biaya administrasi dan umumBiaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan fungsi administrasi perusahaan, terdiri atas biaya gaji staf administrasi kantor dan biaya telepon. Variabel ini diukur dalam satuan rupiah. 5. Biaya bersamaBiaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.6. LabaSejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu. Variabel ini diukur dalam satuan rupiah.

F. Metode Analisis Data1. Menentukan besarnya biaya produk bersamaPerhitungan biaya produk bersama sebagai berikut (Mulyadi, 2005):Biaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxxBiaya overhead pabrik (variabel dan tetap)xxx +Biaya produk bersamaxxx2. Menghitung alokasi biaya bersama menurut metode satuan fisikAlokasi biaya bersama menurut metode satuan fisik meliputi (Bustami dan Nurlela, 2006):a. Alokasi joint cost = x biaya bersamab. Harga pokok produksi masing-masing produkHarga pokok produksi = Alokasi joint cost + biaya proses lanjutan.c. Harga pokok produksi per unitHarga pokok produksi per unit =

3. Perhitungan laba produk bersamaTujuan alokasi biaya bersama adalah untuk penghitungan laba, agar dapat diketahui berapa besar kontribusi masing-masing produk bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan. Perhitungan laba produk bersama (Mulyadi, 2005):Tabel 1.Perhitungan Laba Produk BersamaProdukAProdukBJumlah

Hasil penjualanXxxxXx

Harga pokok produksixx -xx -xx -

Laba kotor xx xx xx

Biaya non produksi:

Biaya pemasaranXxxxxx

Biaya administrasi dan umumxx +xx +xx +

xx - xx - xx -

Laba xx xx xx

G. Jadwal Pelaksanaan PenelitianTabel 2. Jadwal Pelaksanaan PenelitianJenis KegiatanBulan ke

IIIIIIIV V

Observasi dan Ijin Penelitianxxx

Pembuatan Proposalxxx

Pengumpulan DataXxx

Tabulasi Dataxxx

Analisis Dataxxxxxx

Penyusunan Skripsixxx xxx

DAFTAR PUSTAKABustami, B dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogyakarta.Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok Edisi 2 Buku I. BPFE, Yogyakarta.

Soekartawi. 2005. Agroindustri: dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Raja Grafindo, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Kedua. AMP YKPN, Yogyakarta.

_______. 2005. Akuntansi Biaya Edisi 5. AMP YKPN, Yogyakarta.Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

11