usaha

8
Friday, 15 November 2013 Biografi Elang Gumilang – Kontraktor Perumahan Khusus Orang Miskin Elang Gumilang Jika kita amati perumahan disekitar kita, pada umumnya hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang berduit saja. Sedangkan untuk orang ‘kelas bawah’ mungkin hanya gigit jari untuk bisa memiliki rumah sendiri apalagi di perumahan. Mungkin hal inilah yang telah ditangkap oleh Elang Gumilang, seorang anak muda yang tak hanya peduli pada dirinya namun juga pada orang yang kekurangan untuk menciptakan perumahan khusus orang miskin. Bagaimana sebenarnya kisah sukses dan Biografi Elang Gumilang, berikut ulasan penulis. Biografi Berayahkan seorang kontraktor bukan mustahil bagi Elang Gumilang untuk mencoba segala jenis usaha. Awal tahun 2005, ketika ia masih menjadi mahasiswa di IPB, ia membeli sepetak tanah dan mulai mmebnagun rumah pertamanya. Modalnya dari patungan bersama teman-teman semasa SMA nya dan kuliahnya. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi itu langsung laku ketika selesai dibangun. Terbukti orang perlu akan rumah murah seharga 25 jutaan yaitu harga yang bagi sebagian kalangan menengah keatas tak akan cukup untuk membeli sebuah tas bermerk namun sangat dibutuhkan oleh kalangan bawah.

description

Jenis peluang usaha

Transcript of usaha

Friday, 15 November 2013Biografi Elang Gumilang Kontraktor Perumahan Khusus Orang Miskin

Elang Gumilang

Jika kita amati perumahan disekitar kita, pada umumnya hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang berduit saja. Sedangkan untuk orang kelas bawah mungkin hanya gigit jari untuk bisa memiliki rumah sendiri apalagi di perumahan. Mungkin hal inilah yang telah ditangkap oleh Elang Gumilang, seorang anak muda yang tak hanya peduli pada dirinya namun juga pada orang yang kekurangan untuk menciptakan perumahan khusus orang miskin. Bagaimana sebenarnya kisah sukses dan Biografi Elang Gumilang, berikut ulasan penulis.

Biografi

Berayahkan seorang kontraktor bukan mustahil bagi Elang Gumilang untuk mencoba segala jenis usaha. Awal tahun 2005, ketika ia masih menjadi mahasiswa di IPB, ia membeli sepetak tanah dan mulai mmebnagun rumah pertamanya. Modalnya dari patungan bersama teman-teman semasa SMA nya dan kuliahnya. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi itu langsung laku ketika selesai dibangun. Terbukti orang perlu akan rumah murah seharga 25 jutaan yaitu harga yang bagi sebagian kalangan menengah keatas tak akan cukup untuk membeli sebuah tas bermerk namun sangat dibutuhkan oleh kalangan bawah.

Saat itu jumlah pekerja Elang masih 7 orang untuk mengurus administrasi hingga pemasaran. Namun lambat laun, bisnisnya ini berakar dan menggeliat hingga tumbuh. Dari satu unit bertambah hingga tiga unit, bertambah terus hingga mencapai 200 an rumah dibangunnya.

Setelah berhasil membangun dan memasarkan rumahnya, Elang Gumilang dengan kecerdasan bisnisnya kemudian mentargetkan membangun 2000 unit rumah sederhana. Dibawah bendera Semesta Guna Grup, perusahaan miliknya ia berusaha mewujudkan targetnya. Dalam waktu setahun, investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang tadinya bernilai 50 ribu melejit hingga 5 kali lipat dalam dua semester.

Omset pertahunnya pasti bikin pengusaha manapun berdecak kagum mengingat awal mula sepak terjangnya karena tak kurang dari 20 miliar per tahun dapat ia bukukan. Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah 80 miliar hingga 100 miliar ke bisnisnya.

Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB, anak dari pasangan H. Enceh dan Hj. Prianti, kini bisa mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar 30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya. Elang Gumilang, pemuda kelahiran Bogor 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnisnya sejauuh yang ia bisa dan setinggi yang dapat ia capai.

Rahasia Sukses Bisnis Elang Gumilang

Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berda namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orang tuanya tertanam baik. Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa yang gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasahsaat duduk di bangku kelas tiga SMA. Ketika itu ia menentukan target, saat lulus harus dapat menghasilkan uang 10 juta sendiri untuk biaya kuliah. Padahal jika ia minta ke ortunya tentulah dikasih, namun itulah Elang. Ia ingin menempa dirinya agar bisa mandiri. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Elang berjualan donat ke sekitar sekolah dasar di Bogor, namun akhirnya ketahuan orang tuanya juga dan dia disuruh berhenti karena UAN akan menjelang.

Bukan Elang namanya jika harus kehilangan akal. Ia kemudian mengikuti perlombaan Java Economic Competition se-Jawa dan Kompetisi Ekonomi oleh UI dan ia keluar sebagai pemenangnya. Uang hadiahnya ia kumpilkan untuk biaya kuliah.

Setamat SMA, Elang masuk ke Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah bermodal uang sejuta ia kembali berniat untuk bisnis. Awalnya ia berjualan sepatu dan mampu menangguk untung 3 juta, kemudian berganti menyuplai lampu neon fakultas. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampu Philips untuk menyetok lampu di kampusnya. Alhamdulillah untuk setiap pembelian saya untung 15 juta rupiah, ucapnya bangga. Namun karena bisnis lampu perputarannya lambat, ia kemudian beralih ke bisnis minyak goreng.

Bisnis minyak goreng ini perputarannya cepat namun menggunakan otot sehingga mengganggu kuliah. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Ia kemudian memikirkan bisnis yang tak menggunakan otot. Ia bertukar pikiran dengan dosen dan beberapa pengusaha lokal. Alhasil tercetuslah bisnis lembaga kursus bahasa Inggris di kampusnya. Elang menggunakan tenaga pengajar langsung dari luar negeri sehingga kampus mempercayakan lembaga milik Elang tersebut sebagai mitra. Karena bisnis kursusan ini tak menggunakan otot, Elang kemudian menggunakan waktu luangnya untuk menjadi pemasar perumahan.

Sebenarnya tanpa harus beralih ke bisnis properti, Elang sudah berkecukupan, ia sudah punya mobil dan rumah sendiri padahal masih kuliah semester 6. Namun Elang merasa ada yang kurang. Ia kemudian berdialog dengan nuraninya, Kenapa saya merasa resah, padahal segalanya saya sudah punya. Apa lagi yang membuat sya resah? begitu isi hatinya berkecamuk.

Jawaban dari Sang Kuasa pun datang. Bisnis propertilah yang ditunjukkan oleh Allah pada Elang untuk digeluti namun properti untuk orang miskin hal ini karena hatinya tersentuh, Banyak orang di Indonesia terutama di kota besar yang belum memiliki rumah karena mahalnya harga properti. Padahal diantara mereka sudah berumur 60an tahun. Biasanya kendalanya adalah DP yang mahal dan cicilan yang mencekik, begitu ungkapnya.

Akhirnya masuklah ia di bisnis ini. Elang kemudian mengiklankan propertinya di koran lokal untuk menekan biaya. Karena harga perumahan yang ditawarkan begitu murah, pada tahap awal langsusng terjual habis. Walau harganya sangat murah namun fasilitas pendukungnya lumayan lengkap seperti klinik 24 jam, angkot 24 jam, ada lapangan olah raganya, dekat sekolah juga serta dekat pasar dan rumah ibadah. Kebanyakan konsumennya adalah buruh pabrik, staf TU IPB, dan ada juga pemulung.

Sukses yang sudah ditangan tak lantas membuat Elang lupa diri. Justru ia semakin mendekatkan diri pada Sang Kuasa, terbukti untuk setiap penjualan ia sisihkan 10 persen untuk kegiatan amal seperti membantu orang miskin, memberi bantuan modal pada pengusaha kecil serta memberi beasiswa.

Sebenarnya ada lagi impian Elang Gumilang, ia ingin mendirikan perusahaan yang bisa mempekerjakan 100 ribu orang untuk menyerap pengangguran.

Wah... Salut sama Elang Gumilang. Semoga hidupnya selalu gemilang seperti namanya. Suksessss.....

BiodataNama : Elang GumilangTTL : Bogor, 6 April 1985Pendidikan : 2003-2007 Mahasiswa Manajemen FEM IPBNama Usaha : Developer Griya Salak Endah 1 dan 2, Developer Bumi Warnasari Endah dan Griya Ciampea Endah, Pemilik Pertambangan Pasir Kuarsa.Alamat : Jl. Kyai Haji Abdullah No 194 Ring Road Taman Jasmin, BogorPenghargaan 2008 Indonesias Top Young Enterpreneur 2007 Pemenang Wirausaha Muda Mandiri Kategori Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana.

Baca Juga Biografi Berikut Ini :Biografi Wahyu Aditya Menjadi Pengusaha Muda dari Hobi MenggambarBiografi Firmansyah Budi Prasetyo Pemilik Tella Krezz, Menuai Rupiah Dengan Menaikkan Gengsi SingkongBiografi Hendy Setiono Pemilik dan Pendiri Kebab Turki, Hobi Makan Sumber Penghasil RupiahBiografi Henky Eko Sriyantono Pemilik Bakso Cak Eko, Sukses Setelah 10 Kali BangkrutBiografi Denni Delyandri Pemilik Kek Pisang Villa, Oleh-Oleh Khas BatamBiografi Syammahfuz Chazali Menyulap Kotoran Sapi Jadi EmasBiografi Saptuarai Sugiharto Pemilik Kedai Digital, Sukses Dengan Rumus ATM Dan PISSBiografi Jerry Aurum Fotografer Profesional yang Sukses Merubah Keterbatasan Menjadi KekuatanBiografi Sinta Melawan Kemiskinan Dengan Keripik PisangBiografi Nur Annisa Rahmawati Pemilik Butik Online Annisa, Menembus Dunia Dengan Internet

Posted by Evi Aryani at 08:46 Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestLabels: Biografi, Inspirator, Kisah Sukses, Kisah Sukses Pengusaha, Kontraktor Sukses, Pebisnis Sukses, Pedagang, Pengusaha, Pengusaha Muslim, Pengusaha Sukses, Profil

Elang Gumilang Raih Sukses di Usia Muda28 May 2014 Hits : 55,67437

Elang Gumilang yang meraih sukses lewat bisnis properti ini ternyata pernah menjadi pedagang donat dan minyak gorengMenjadi pengusaha sukses dan memimpin perusahaan dengan berpenghasilan besar tidak harus menunggu tua, namun bisa memulai dari umur yang sangat belia. Setidaknya ini bukanlah mimpi tapi kenyataan. Pasalnya sudah banyak cerita menggambarkan pengusaha muda sukses yang mengawali usahanya dari awal dan salah satunya Elang Gumilang, CEO PT Dwikarsa Semestaguna, pengusaha muda yang sukses di bidang properti.

Kisah sukses pemuda seperti Elang diIndonesiamasih langkah dan mungkin hanya seribu satu, karena walaupun masih berstatus mahasiswa dirinya sudah memimpin sebuah perusahaan dengan omzet bermiliaran.

Di saat mahasiswa lainnya disibukkan dengan pergulatan kuliah untuk menggapai masa depan yang lebih baik, Elang sudah mendapatkannya. Pemuda kelahiran Bogor 23 tahun lalu sudah mempunyai masa depan yang baik dengan sukses membuka lapangan kerja dan memperkerjakan ratusan orang berkat kegigihannya untuk berwirausaha yang sudah terasah sejak di bangku SMA.

Menurut Elang, kesuksesan yang diraihnya saat ini bukanlah datang begitu saja. Tapi usaha dengan kerja keras, karena sesuatu tidak didapatkan dengangratis. Pesan tersebut yang selalu diajarkan kedua orang tuanya.

Semangat bisnisnya sudah terlihat sejak kecil dan bahkan naluri beriwarusahanya sangat tajam dalam melihat peluang usaha. Tak ayal dirinya sempat merasai berbagai macam pekerjaan, mulai dari berdagang donat, menjadi tukang minyak goreng, jualan bolham hingga terakhir menjadideveloperproperti untuk pembangunan rumah sangat sederhana. Dikatakannya, bisnisnya di bidang properti diawali sebagaimarketingperumahan.

Berkat pengalaman sebagai marketing perumahan yang dinilai cukup, telah membuatnya mempunyai pengetahuan di dunia properti. Sejak saat itu, diapun memberanikan diri ikuttenderdalam properti. Kesuksesan yang didapatkannya waktu itu menang dalam tender pembangunan sekolah dasar diJakartaBarat senilai Rp 162 juta.

Kemudian, ambisinya yang ingin terus maju membawanya membangun rumah sangat sederhanya bagi rakyat kecil. Pasalnya saat ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk kalangan berduit saja.

Dengan modal patungan Rp 340 juta, pada tahun 2007 Elang mulai membangun rumah sehat sederhana (RSS) yang difokuskan untuk si miskin berpenghasilan rendah. Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu. Modalnya Elang putar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya. Rumah bercat kuning pun satu demi satu mulai berdiri.

Elang membangun rumah dengan berbagai tipe, mulai tipe 22/60 dan juga tipe 36/72. Rumah-rumah yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi tersebut ditawarkan hanya seharga Rp 25 juta dan Rp 37 juta per unitnya.

Berbisnis tidak selamanya berjalan lurus dan pasti ada gelombangnya, terlebih sektor properti. Kekurangan modal dan memaksanya memeras otak mencari jalan keluar. Namun hal tersebut disiasatinya dengan mencari penyandang dana dengan sistem bagi hasil. "Kebetulan latar pendidikan saya dari ekonomi, sedikit-sedikit tahu jurusnya," katanya.

Meskipun demikian, dia tetap mempertahankan komposisi kepemilikan sebesar 40 persen.

Naiknya harga bahan baku membuatnya perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dan termasuk dengan kondisi krisis ekonomi global saat ini. Bila dahulu Elang melepas satu unit rumah sederhana seharga Rp 23 juta per unit, sekarang rencana anggaran biaya (RAB) mencapai Rp 33 juta per unit. Dengan jumlah itu baru bisa menutupi biaya produksi sekaligus memberi keuntungan. (bn/dari berbagai sumber)BACA JUGA Berawal Dari Pengalaman Dirampok, Antonius Kini Sukses Berbisnis Alat Kejut Prihandono Hasilkan Rp 1 Juta Seminggu Dari Bisnis Telur Semut CobaccoCrafting: Kerajinan Daun Tembakau yang Didirikan dengan Modal "Bonek" Karsiman, Mantan Sekuriti yang Jadi Pengusaha Reza Utama: Mau Jadi Market Leader, Jangan Pakai Me-Too Strategy! Endro Purwanto: Mantan Jurnalis yang Sukses Berwirausaha Kuliner