Urgensi Aspek Pengawasan Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan...
-
Upload
truongxuyen -
Category
Documents
-
view
236 -
download
4
Transcript of Urgensi Aspek Pengawasan Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan...
Urgensi Aspek Pengawasan ImplementasiPola Pengelolaan Keuangan BLU
Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU
2
BLU untuk Indonesia yang Lebih Baik…mendukung terwujudnya bangsa yang maju dan sejahtera
Kinerja Sehat dan Akuntabel
(Compliance & Performance)
GoodBLU Governance
& Clean BLU
Pelayanan yang
berkualitas dengan
standar layanan
minimal
Layanan yang Efisien
dan Produktif
SDM Profesional dengan
Sistem Remunerasi,
Reward & Punishment yang
mendorong kinerja
KEMENKEU
K/L TEKNIS
Pembinaan
pengelolaa
n keuangan
Pembinaan
teknis
layanan
… sinergi
pembinaan
untuk
mendorong
terwujudnya tata
kelola keuangan
yang transparan
dan
akuntabel…...
…. BLU yang baik, dengan ciri kinerja, a.l:
…peningkatan pelayanan
…keterbukaanpengelolaan
…modernisasipengelolaan bisnis
…mengembangkan teknik-teknik dan inovasi baru
DASAR HUKUM
3
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG
PERBENDAHARAAN NEGARA
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN
TINGGI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2005
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.05/2016
TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN PENERAPAN POLA
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PADA SATUAN
KERJA INSTANSI PEMERINTAH
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
4
KARAKTERISTIK BLU1. Berkedudukan sebagai
instansi pemerintah(asetnya merupakankekayaan negara yangtidak dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasayang seluruh/sebagiandijual kepada masyarakat
3. Tidak mengutamakanmencari keuntungan
4. Dikelola secara otonomdengan prinsip efisiensidan produktivitas alakorporasi
FLEKSIBILITAS BLU, a.l.:1. Pendapatan dapat digunakan
langsung, dengan melakukanpengesahan ke KPPN
2. Flexible budget dengan ambang batas3. Investasi jangka pendek untuk
pengelolaan kas4. Melakukan utang jangka pendek5. Menghapuskan barang inventaris
dengan alasan efisiensi danefektivitas
6. Surplus digunakan pada tahunanggaran berikutnya dan defisitdimintakan dari APBN
TUJUAN BLUMeningkatkanpelayanankepadamasyarakatdalam rangkamemajukankesejahteraanumum danmencerdaskankehidupanbangsa
PENGERTIAN BLUBadan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikanpelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
• Sumber pendapatan dari jasalayanan/PNBP fungsional.
• Seluruh pendapatan harusdisetor ke Kas Negara.
• Dapat menggunakan PNBPfungsional atas ijin Menkeu.
• Tidak mempunyai fleksibilitaspengelolaan keuangan.
• Pertanggungjawaban dg SPM.• Sisa anggaran lebih di akhir
tahun tdk dpt digunakan lagi.• Kekayaan negara tidak
dipisahkan.
• Motif: not-for-profit.• Memberikan layanan quasi
public goods, tidak internalservice dan bukan administratif.
• Mempunyai PNBP yang signifikan(> =Rp 15 miliar).
• Dapat menggunakan PNBPsecara langsung.
• Mempunyai fleksibilitaspengelolaan keuangan negara.
• Pertanggungjawaban dg SP3B.• Surplus dapat digunakan pada
tahun anggaran berikutnya.• Kekayaan negara tidak
dipisahkan.
• Motif: Profit.• Memberikan layanan private goods
(rivalry dan excludability).• Seluruh pendapatan operasional
mampu menutupi seluruh biayaoperasional dan investasi.
• Pendapatan usaha bukanmerupakan PNBP.
• Mempunyai otonomi/fleksibilitasmanajerial yang luas.
• Surplus dapat digunakan dan untukinvestasi langsung.
• Mampu berkontribusi terhadapPNBP laba pemerintah.
• Kekayaan negara yang dipisahkan.
Karakteristik Kelembagaan
1. Unit kerja K/L untuk tujuan pemberian layananumum berdasarkan kewenangan yangdidelegasikannya.
2. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/Lsehingga status hukum BLU tidak terpisah dariK/L.
3. Menteri/pimpinan lembaga bertanggung jawabatas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraanpelayanan umum yang didelegasikan kepadaBLU dari segi manfaat layanan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLUbertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatanpemberian layanan umum yangdidelegasikannya.
5. BLU menyelenggarakan kegiatan tanpamengutamakan mencari keuntungan.
6. RKA serta LK dan kinerja BLU disusun dandisajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkandari RKA serta LK dan kinerja K/L.
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umumsejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Asas BLU
Kementerian Negara/Lembaga
BLU
BLUProblem Umum
• Transparansi/akuntabilitas terkait dengan pengelolaan keuangan internal;
• Penetapan target PNBP lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya;
• Terjadinya kasus hukum yang melibatkan pengelola BLU;
• Kepatuhan terhadap regulasi Pola Pengelolaan Keuangan BLU;
• Over capacity SDM;• Idle cash;• Pengelolaan aset tetap.
Berpotensi secara teknis mengganggu pencapaian tujuan BLU
Kondisi Riel BLU
Evaluasi Implementasi Pola Pengelolaan KeuanganBLU
(Berdasarkan Hasil Monev 2015 dan 2016)
Problema teknis berulang pada aspek:
1. Penganggaran yang belum sesuai dengan ketentuan;
2. Transparansi dan akuntabilitas yang masih perludibenahi;
3. Optimalisasi aset tetap dalam rangka Revenue Generating Activity yang masih rendah;
4. Masih kurang efektifnya keberadaan dewas;
5. Remunerasi dan penilaian kinerja belum terlaksanadengan baik;
6. Optimalisasi Idle Cash masih perlu ditingkatkan.
Contoh Kasus
Permasalahan yang melibatkan pengelola:1. Kasus pengelolaan kerjasama antara Universitas Jenderal
Soedirman dengan P.T. Antam;
2. Kasus penggelapan dana Universitas Bengkulu oleh Bendahara Pengeluaran;
3. Temuan BPK pada pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu pada Universitas Lampung yang menemukan penjaminan sertifikat deposito pada Bank BTN;
4. Terjadinya selisih pencatatan kas antara BLU Unmul dan KPPN Samarinda lebih kurang Rp 40 Milyar;
5. Terjadinya selisih pencatatan kas antara BLU Unud dan KPPN Denpasar Rp 2,7 Milyar.
Penialian kinerja BLU Pusat dilakukan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. DirekturPembinaan PK BLU, meliputi:
a. Penilaian Tingkat Kesehatan BLU (Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan).
b. Penilaian Capaian Kontrak Kinerja BLU, berdasarkan kontrak kinerja antara pemimpinBLU dengan Dirjen Perbendaharaan.
INTERNALPemeriksaaan dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI).
EKSTERNALBadan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Pengawasan, Pemeriksaan, Penilaian Kinerja
Pemeriksaan
Pengawasan• Pengawasan oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian
Negara/Lembaga, Kementerian Keuangan, dan tenaga ahli (profesional).
• Dewan Pengawas menyampaikan laporan pengawasan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga,Menteri Keuangan, dan Dirjen Perbendaharaan terdiri atas Laporan Periodik, LaporanKhusus, dan Laporan Akhir Dewas.
Penilaian Kinerja
Peran Dewas BLU
Principal
Agency
Pembinaan
Penanggungjawab pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum
K/L &Kemenkeu
BLU Unit kerja K/L yang bertujuan memberikan layanan umum
Dewas
Wakil Principal
Melakukan Pengawasan dan memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU
Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri mengenai RSB dan RBA yang disusun oleh Pengelola BLU
Mengetahui kebijakan dan tindakan yang dilaksanakan oleh Pengelola BLU
• Aspek Layanan• Apek Keuangan
Referensi:• PP Nomor 23 Tahun 2005• PMK Nomor 95/PMK.05/2016
Target Implementasi Pola PK BLU
12
Proses
Bisnis
Manajemen
kas
Manajemen
piutang-
utang
Investasi
Pemanfaatan
aset
KSO
Pengadaan
Barang/jasa
Kinerja
Layanan
Publik
Dewas
BLU
Pejabat
Pengelola BLU
SPI
BPK
Itjen