Uretritis Non-Spesifik

5
Uretritis NonSpesifik Definisi Infeksi Genital non spesifik (IGNS) adalah penyakit menular seksual berupa peradangan di uretra, rektum, atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik [1] . Pada pria sering disebut sebagai uretritis non spesifik (UNS) oleh karena terutama mengenai uretra [2] . Yang dimaksud dengan kuman spesifik adalah kuman yang dengan fasilitas laboratorium biasa/sederhana dapat diketemukan seketika, misalnya gonokok, Candida albicans, Trichomonas vaginalis, dan Gardnerella vaginalis [1] . Epidemiologi [2] Di beberapa negeri ternyata insidens IGNS merupakan PMS yang paling tinggi dan angka perbandingan dengan uretritis gonore kira-kira 2:1. UNS banyak ditemukan pada orang dengan keadaan social ekonomi lebih tinggi, usia lebih tua, dan aktivitas seksual yang tinggi. Juga ternyata pria lebih banyak daripada wanita dan golongan heteroseksual lebih banyak daripada golongan homoseksual. Etiologi Penyebab paling sering ialah Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, dan Mycoplasma hominis [2] . Selain itu ada juga dugaan bahwa penyebab dari UNS adalah alergi dan bakteri [1] .

description

Catatan singkat mengenai Uretritis non-gonore. Sekumpulan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang tidak dapat diidentifikasi dengan menggunakan percobaan laboratorium sederhana.ini juga catatan buatan teman (Gaby) sebagai tugas PBL Urogenitalia.Semoga bermanfaat

Transcript of Uretritis Non-Spesifik

Page 1: Uretritis Non-Spesifik

Uretritis NonSpesifik

Definisi

Infeksi Genital non spesifik (IGNS) adalah penyakit menular seksual berupa peradangan di

uretra, rektum, atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik [1]. Pada pria sering disebut

sebagai uretritis non spesifik (UNS) oleh karena terutama mengenai uretra[2]. Yang dimaksud

dengan kuman spesifik adalah kuman yang dengan fasilitas laboratorium biasa/sederhana dapat

diketemukan seketika, misalnya gonokok, Candida albicans, Trichomonas vaginalis, dan

Gardnerella vaginalis [1].

Epidemiologi[2]

Di beberapa negeri ternyata insidens IGNS merupakan PMS yang paling tinggi dan angka

perbandingan dengan uretritis gonore kira-kira 2:1. UNS banyak ditemukan pada orang dengan

keadaan social ekonomi lebih tinggi, usia lebih tua, dan aktivitas seksual yang tinggi. Juga

ternyata pria lebih banyak daripada wanita dan golongan heteroseksual lebih banyak daripada

golongan homoseksual.

Etiologi

Penyebab paling sering ialah Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, dan Mycoplasma

hominis[2]. Selain itu ada juga dugaan bahwa penyebab dari UNS adalah alergi dan bakteri[1].

Patogenesis[1]

- Chlamydia trachomatis

Telah terbukti bahwa lebih 50% daripada semua kasus UNS disebabkan oleh kuman ini.

Chlamydia trachomatis merupakan parasit intraobligat, menyerupai bakteri negatif-gram.

Dalam perkembangannya Chlamydia trachomatis mengalami 2 fase:

o Fase I: disebut fase noninfeksiosa, terjadi keadaan laten yang dapat ditemukan

pada genitalia maupun konjungtiva. Pada saat ini kuman sifatnya intraselular dan

berada di dalam vakuol yang letaknya melekat pada inti sel hospes, disebut badan

inklusi.

Page 2: Uretritis Non-Spesifik

o Fase II: fase penularan, bila vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan

elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru.

- Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis

Ureaplasma urealyticum merupakan 25% penyebab UNS dan sering bersamaan

dengan Chlamydia trachomatis. Dahulu dikenal dengan nama T-strain mycoplasma.

Mycoplasma hominis juga sering bersama-sama dengan Ureaplasma urealyticum.

Mycoplasma hominis sebagai penyebab UNS masih diragukan karena kuman ini

bersifat komensal yang dapat menjadi pathogen dalam kondisi-kondisi tertentu.

Ureaplasma urealyticum merupakan mikroorganisme paling kecil, negatif-Gram, dan

sangat pleomorfik karena tidak mempunyai dinding sel yang kaku.

- Alergi

Ada dugaan bahwa UNS disebabkan oleh reaksi alergi terhadap komponen sekret

alat urogenital pasangan seksualnya. Alasan ini dikemukakan karena pada pemeriksaan

sekret UNS tersebut ternyata steril dan pemberian antihistamin dan kortikosteroid

mengurangi gejala penyakit.

- Bakteri

Mikroorganisme penyebab UNS ini adalah Staphylococcus dan difteroid. Sesungguhnya

bakteri ini dapat tumbuh komensal dan menyebabkan uretritis hanya pada beberapa

kasus.

Gejala Klinis[1]

Pria

Gejala baru timbul biasanya setelah 1-3 minggu kontak seksual dan umumnya tidak

seberat gonore. Gejalanya berupa disuria ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering kencing,

dan kelurarnya duh tubuh seropurulen. Dibandingkan dengan gonore, perjalanan penyakit lebih

lama karena masa inkubasi yang lebih lama dan ada kecenderungan kambuh kembali.

Wanita

Page 3: Uretritis Non-Spesifik

Infeksi lebih sering terjadi di serviks dibandingkan dengan di vagina, kelenjar Bartholin,

atau uretra sendiri. Sama seperti pada gonore, umumnya wanita tidak menunjukkan gejala.

Sebagian kecil dengan keluhan keluarnya duh tubuh vagina, disuria ringan, sering kencing, nyeri

di daerah pelvis, dan disparenia.

Komplikasi[2]

Hampir sama dengan gonore. Pada pria dapat terjadi prostatitis, vesikulitis, epididimitis, dan

striktur uretra. Pada wanita dapat terjadi bartolinitis, prokitis, salpingitis, dan sistitis. Peritonitis

dan hepatitis juga pernah dilaporkan.

Diagnosis[1]

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan

laboratorium terlebih dahulu harus disingkirkan kuman-kuman spesifik yakni gonokok,

Trichomonas vaginalis, Candida albicans, dan Gardnerella vaginalis.

Untuk laboratorium dengan fasilitas terbatas, kriteria diagnostik berdasarkan jumlah sel leukosit

PMN pada sediaan hapus duh tubuh dengan pewarnaan gram, yakni jumlah sel PMN lebih dari 5

per lapangan penglihatan besar dan tidak ditemukan kuman gonokok, Trichomonas vaginalis,

dan Candida albicans. Kriteria secara makroskopis ialah dapat dilihat adanya benang-benang

dalam urin.

Penatalaksanaan[2]

Obat yang paling efektif adalah golongan tetrasiklin dan eritromisin. Indikasi ertitromisin adalah

untuk pasien yang tidak tahan tetrasiklin atau wanita hamil. Dosis tetrasiklin HCL dan

eritromisin adalah 4x500 mg sehari selama 1 minggu atau 4x250 mg sehari selama 2 minggu,

doksisiklin, dan minosiklin dosis pertama 200 mg, dilanjutkan dengan 2 x 100 mg sehari selama

1-2 minggu. Kotrimoksasol, spiramisin, dan ofloksasin juga dapat digunakan.

Prognosis[1]

Kadang-kadang tanpa pengobatan penyakit lambat laun berkurang dan akhirnya sembuh

sendiri (50-70% dalam waktu kurang lebih 3 bulan). Setelah pengobatan, kira-kira 10% penderita

akan mengalami eksaserbasi/rekurens.

Page 4: Uretritis Non-Spesifik