upload.pdf

110
ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : SITI FARIDA NIM : 201 06 0007 JURUSAN SYARI’AH PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009 i

Transcript of upload.pdf

  • ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN

    SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN

    TUGAS AKHIR

    Disusun Oleh :

    SITI FARIDA

    NIM : 201 06 0007

    JURUSAN SYARIAH

    PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2009

    i

  • ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN

    SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN

    TUGAS AKHIR

    Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Ahli Madya

    Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam

    Disusun Oleh :

    SITI FARIDA

    NIM : 201 06 007

    JURUSAN SYARIAH

    PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2009

    ii

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Salatiga, 13 Agustus 2009

    Hal : Pengujian Naskah Tugas Akhir

    Kepada

    Yth. Ketua STAIN SALATIGA

    Di

    Salatiga

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan

    seperlunya, maka Tugas Akhir saudari :

    Nama : Siti Farida

    NIM : 201 06 007

    Judul : Analisis Teknik Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah

    Mandiri di Bank Syariah Mandiri capem Klaten.

    Dapat diajukan dalam sidang

    Demikian untuk menjadi periksa

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Pembimbing

    Faqih Nabhan SE, MM

    NIP. 19741230 200212 1 002

    iii

  • DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

    Jl. Tentara Pelajar No.02 Telp (0298) 323706, 323433 SalatigaWebsite : www.stainsalatiga.ac.ad. E-mail : [email protected]

    PENGESAHAN TUGAS AKHIR

    Judul Tugas Akhir : ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG KLATEN

    Nama : Siti FaridaNIM : 201 06 007Program Studi : Keuangan dan Perbankan IslamTelah dipetahankan di depan sidang Munaqasyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.

    Dewan Penguji,

    Ketua

    Sekretaris

    Dr.Imam Sutomo, M.Ag Dr.H.Muh

    Saerozi, M.Ag

    NIP. 19580827 198303 1 002 NIP. 19660215

    199103 1 001

    Penguji I Penguji

    II

    Drs.H.Imam Baihaqi, M.Ag Anton Bawono,

    SE, M.Si

    NIP. 19571108198703 1 001 NIP. 19740320

    2000312 1 001

    Pembimbing

    Faqih Nabhan, SE, MM

    NIP. 19741230 200212 1 002

    iv

  • MOTTO

    Hidup sekali hiduplah yang berarti

    Tidak ada usaha yang sia-siabila dilakukan dengan perjuangan

    Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda

    Hargailah cinta bila ingin dicintai&

    maknailah sebuah arti cinta karena rasa cinta yang tak pernah mati

    karena tua adalah cinta yang sejati

    v

  • PERSEMBAHAN

    Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :

    1. Umi Q tersayang yang telah memberi doa dan dukungan

    2. Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi

    3. Sahabatku yang senantiasa membantu Q dalam

    penyusunan Tugas Akhir ini

    4. Untuk seseorang yang selalu ada dihati Q

    5. Untuk My Kitty yang menemani Q

    6. Teman-teman Q yang selalu memberikan dukungan

    vi

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas rahmat, taufiq serta

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

    Analisa Teknik Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah Mandiri di BSM

    capem Klaten. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi

    Agung Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenui

    persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi

    Keuangan dan Perbankan Islam jurusan syariah STAIN Salatiga.

    Penyusuna Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

    atas bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun

    materiil. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini

    penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga

    2. Bapak H. Agus Waluyo, M. Ag, selaku ketua Program Studi DIII Keuangan

    dan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga

    3. Bapak faqih Nabhan, SE, MM selaku pembimbing yang telah mencurahkan

    waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas

    Akhir ini

    4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi DIII Keuangan dan Perbankan Islam

    (KPI) STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

    sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini

    vii

  • 5. Wawan Haryanto, selaku pimpinan Bank Syariah Mandiri kantor cabang

    pemabantu Klaten

    6. Karyawan dan karyawati BSM yang membantu penulis dalam mendapatkan

    data-data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini

    7. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberiakan

    motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual

    8. Teman-teman DIII dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat

    dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini

    9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah

    berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tak ada gading yang tak retak,

    begitu pula dengan laporan ini yang jaug dari sempurna. Untuk itu penulis

    mengharapka kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi

    lebih baiknya laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis

    mohon maaf atas keterbatasan penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan ini

    dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi penulis dan

    manfaat bagi pembaca.

    Salatiga, 13 Agustus 2009

    Penulis

    Siti Farida201 06 007

    viii

  • ABSTRAK

    Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu dapat dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga pemindah bukuan atau transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan atau tabungan dikenakan biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana dapat diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di dalam pembentukan laba bagi bank syariah.

    Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau tabungan pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

    Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai modal (shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal (mudhorib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa.Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi hasil yang diberikan kepada pemegang rekening tabungan mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan antara kedua belah pihak.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:

    a) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh nasabah pemegang rekening.

    b) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:

    1. Pendapatan yang diperoleh bank syariah 2. Nisbah bagi hasil3. Saldo rata-rata nasabah 4. Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah

    Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagi hasil pada sistem penghitungan bagi hasil pada tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten dan sejauh mana perkembangan atau peningkatan tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri.

    ix

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................................................................................................................................................................................

    ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMIBING................................................................................................................................................................................................................................................

    iii

    HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................................................................................................................................................................

    iv

    MOTTO................................................................................................................................................................................................................................................

    v

    PERSEMBAHAN................................................................................................................................................................................................................................................

    vi

    KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................................................................................................

    vii

    ABSTRAK

    x

  • ........................................................................................................................

    ........................................................................................................................

    ix

    DAFTAR ISI................................................................................................................................................................................................................................................

    x

    DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................................................................................................................................

    xii

    DAFTAR TABEL................................................................................................................................................................................................................................................

    xiii

    DAFTAR GRAFIK................................................................................................................................................................................................................................................

    xiv........................................................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang................................................................................................................................................................................................

    1

    B. Rumusan Masalah................................................................................................................................................................................................

    6

    C. Tujuan dan Manfaat

    xi

  • ................................................................................................

    ................................................................................................

    7

    D. Metode Penelitian................................................................................................................................................................................................

    8

    E. Sistematika Penulisan................................................................................................................................................................................................

    9................................................................................................

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka................................................................................................................................................................................................

    11

    B. Kerangka Teoritik................................................................................................................................................................................................

    14

    BAB III Laporan Objek Penelitian

    A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri................................................................................................................................................................................................

    33

    B. Struktur Organisasi................................................................................................................................................................................................

    36

    xii

  • C. Produk-produk dan Jasa BSM

    50

    D. Nilai-nilai Perusahaan................................................................................................................................................................................................

    65

    E. Profil dan kepemilikan saham................................................................................................................................................................................................

    69

    F. Strategi dan Kinerja................................................................................................................................................................................................

    70

    G. Visi dan Misi BSM................................................................................................................................................................................................

    74

    BAB IV Analisis Data

    A. Karakteristik Tabungan Syariah Mandiri................................................................................................................................................................................................

    76

    B. Analisis terhadap Bagi Hasil Simpanan................................................................................................................................................................................................

    78

    C. Tingkat Perkembangan Nasabah Tabungan Syariah Mandiri

    xiii

  • ................................................................................................

    ................................................................................................

    82

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan & Penutup................................................................................................................................................................................................

    87

    B. Saran................................................................................................................................................................................................

    87

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    LAMPIRAN

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Skema Wadiah Yad-amanah................................................... 21

    Gambar 2.2 Skema Wadiah Yad-dahamanah............................................. 26

    Gambar 3.3 Struktur Organisasi BSM......................................................... 38

    xiv

  • Gambar 3.4 Struktur Organisasi BSM per April 2009................................. 39

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Bunga dan Riba............................................. 19

    Tabel 3.2 Tabel Profil BSM Cabang Klaten............................................. 69

    Tabel 4.3 Tabel Jumlah Nasabah Tabungan Syariah Mandiri di BSM Capem

    Klaten Tahun 2007.................................................................... 83

    xv

  • Tabel 4.4 Analisis Trend Jumlah Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun

    2007........................................................................................... 85

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Grafik Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun 2007......... 83

    Grafik 4.2 Grafik Kenaikan Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun

    2007........................................................................................... 84

    xvi

  • Grafik 4.3 Grafik Analisis Trend Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun

    2007........................................................................................... 86

    xvii

  • ABSTRAK

    Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu dapat dapat

    ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga

    pemindah bukuan atau transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan atau

    tabungan dikenakan biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan

    diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana

    dapat diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di dalam

    pembentukan laba bagi bank syariah.

    Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau tabungan

    pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan

    perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

    Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai modal

    (shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal (mudhorib),

    kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua kegiatan ekonomi

    yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa.

    Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi hasil yang diberikan kepada

    pemegang rekening tabungan mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang

    telah diperjanjikan antara kedua belah pihak.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:

    a) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh nasabah

    pemegang rekening.

    b) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:

    1. Pendapatan yang diperoleh bank syariah

    2. Nisbah bagi hasil

    3. Saldo rata-rata nasabah

  • 4. Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah

    Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagi hasil pada sistem

    penghitungan bagi hasil pada tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang

    Pembantu Klaten dan sejauh mana perkembangan atau peningkatan tabungan

    syariah di Bank Syariah Mandiri.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Menurut UU No. 21 tahun 2008 bank syariah adalah bank yang

    menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

    jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah. Secara konsep, bank syariah adalah bank yang beroperasi

    berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam yaitu mengedepankan keadilan,

    kemitraan, keterbukaan, dan universalitas bagi seluruh kalangan (Yusak

    Laksmana, 2009 : 10).

    Perbankan Syariah sebagai salah satu lembaga yang mempraktikkan

    ekonomi syariah, menunjukan pertumbuhan yang luar biasa dinegeri kita.

    Perbankan konvensional seolah berlomba untuk segera melahirkan unit usaha

    syariah. Yang telah memiliki unit usaha syariah juga telah bersiap melepasnya

    menjadi entitas tersendiri, terpisah dari bank induknya melalui spin off dan

    menyuntik permodalannya agar mampu tumbuh berkembang menjadi besar.

    Bank-bank umum syariah yang telah eksis juga tak mau kalah agresif

    melakukan ekspansi dan memperluas jaringan. Kondisi tersebut juga tak lepas

    dari dukungan pemerintah dengan diterbitkannya undang-undang No. 21

    tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Ternyata perbankan syariah sebagai

    institusi bisnis sangat menjanjikan secara praktik, produk dan layanan, bank

    syariah juga sesuai dengan konsep islam yang rahmatan lil alamin

    1

  • 2(bermanfaat untuk seluruh alam), yaitu mempraktikkan yang mengembangkan

    nilai-nilai syariah yang universal, tanpa membedakan latar belakang pribadi

    seseorang dan keyakinan.

    Perbankan islam memberikan layanan bebas bunga kepada para

    nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk

    transaksi. Islam melarang kaum muslim menarik atau membayar bunga (riba).

    Pelarangan inilah yang membedakan sistem perbankan islam dengan sistem

    perbankan konvensional. Secara teknis, riba adalah tambahan pada jumlah

    pokok pinjaman sesuai dengan jangka waktu peminjaman dan jumlah

    pinjamannya. Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

    ada kaitannya dengan bunga (interest) atau tidak, namun sekarang

    nampaknya ada consensus dikalangan ulama bahwa istilah riba meliputi

    segala bentuk bunga (Latifa M algaoud, 2001 : 11).

    Aransemen profit-sharing (bagi hasil) seperti mudharabah dan

    musyarakah hampir ada sebelum datangnya islam. Di Timur Tengah pra-

    Islam, kemitraan-kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudharabah

    berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bunga sebaagai cara

    untuk membiayai aktivitas ekonomi.

    Semenjak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), bank syariah

    mulai berkembang di Indonesia. Bank ini mampu bertahan pada saat krisis

    keuangan melanda Indonesia tahun 1997, secara perlahan bank syariah

    mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa layanan yang berdasarkan

    prinsip syariah. Ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 10

  • 3Tahun 1998 diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang

    dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang

    tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk

    membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi

    bank syariah. Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat

    perbankan, sejumalah bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang

    perbankan syariah bagi para stafnya. Sebagian bank tersebut ingin menjajaki

    untuk membuka defisi atau cabang syariah dalam institusinya, sebagian

    lainnya bahkan berencana mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank

    syariah.

    Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah

    pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Secara

    struktural, Bank Syariah Mandiri (BSM) berasal dari Bank Susila Bakti

    (BSB), sebagai salah satu anak perusahaan dilingkup Bank Mandiri yang

    kemudian dikonversikan menjadi bank syariah secara penuh. Dalam rangka

    melancarkan proses konversi menjadi bank syariah, Bank Syariah Mandiri

    (BSM) menjalin kerjasama dengan Tazkia Institute, terutama dalam bidang

    pelatihan dan pendampingan konversi (M Syafii Antonio, 2001 : 23).

    Salah satu cabangnya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang

    Pembantu (capem) Klaten, Produk yang ditawarkan terdiri atas produk

    penghimpunan dana dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan

    dana yang ada yaitu :

  • 41. Tabungan

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan

    dengan itu. Jenis tabungan yang ditawarkan adalah :

    a. Tabungan Syariah Mandiri

    Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan

    yang berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad

    mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

    syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan

    ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan

    cek atau bilyet giro.

    b. Tabungan Mabrur dan Umrah

    Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi

    umat islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang

    dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.

    c. Tabungan Berencana Bank Syariah Mandiri

    Tabungan Berencana Bank syariah Mandiri adalah

    jenis tabungan berjangka untuk mempersiapkan beragam kebutuhan

    di masa depan dengan fasilitas perlindungan asuransi gratis.

  • 5d. Tabungan Investa Cendikia

    Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana

    beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan bagi

    masa depan buat anak.

    2. Giro Bank Syariah Mandiri

    Giro bank Syariah Mandiri adalah simpanan yang penarikannya

    dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek bilyet giro atau alat

    perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah (akad

    penitipan uang antara pihak yang mempunyai uang dengan pihak yang

    diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan uang, dimana

    ppihak penerima titipan berhak memanfaatkannya).

    3. Deposito Bank Syariah Mandiri

    Deposito Bank Syariah Mandiri adalah jenis penanaman dana

    nasabah pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

    tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank yang bersangkutan.

    4. Reksadana Bank Syariah mandiri

    Reksadana Bank Syariah Mandiri adalah wadah yang

    dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

    selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek (kumpulan efek

    yang dimiliki secara bersama kolektif oleh para pemodal dalam

    reksadana) manajer investasi, yang dapat berbentuk akad antara pemodal

    sebagai pemilik harta (sahib al-mal / Rabb al mal) dengan manajer

  • 6investasi sebagai wakil sahib al-mal, maupun antara manajer investasi

    sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna investasi.

    Dari jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah

    Mandiri (BSM) di atas, jenis penghimpunan dana yang paling banyak

    diminati oleh masyarakat adalah tabungan syariah mandiri, hal itu

    dikarenakan kemudahan yang diberikan oleh bank untuk masyarakat

    dalam melakukan transaksi tabungan syariah. Selain itu bagi hasil yang

    diberikan juga menarik dibandingkan dengan bunga bank lainnya, untuk

    itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

    ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN

    SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN.

    B. Rumusan Masalah

    Dalam penyusuan Tugas Akhir ini penulis menggunakan rumusan

    masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana karakteristik tabungan syariah mandiri di BSM Cabang

    Pembantu Klaten?

    2. Bagaimana tehnik perhitungan bagi hasil tabungan syariah mandiri di

    BSM Cabang Pembantu Klaten?

    3. Bagaimana tingkat perkembangan tabungan syariah mandiri di BSM

    Cabang Pembantu Klaten?

  • 7C. Tujuan dan Kegunaan

    1. Tujuan

    Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

    a. Untuk mengetahui tehnik perhitungan bagi hasil tabungan syariah di

    BSM Cabang Pembantu Klaten.

    b. Untuk mengetahui karakteristik tabungan syariah mandiri di BSM

    Cabang Pembantu Klaten.

    c. Untuk mengetahui tingkat perkembangan tabungan syariah mandiri di

    BSM Cabang Pembantu Klaten.

    2. Tujuan dan Kegunaan

    a. Bagi Perusahaan

    1) Bisa lebih professional dalam menyampaikan system bagi hasil

    tabungan syariah mandiri di BSM Capem Klaten

    2) Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan pelayanan di masa

    yang akan datang

    3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja

    perusahaan

    b. Bagi STAIN atau lembaga

    1) Untuk menambah perbendaharaan ilmiah di perpustakaan STAIN

    Salatiga yang dapat dibaca oleh mahasiswa serta seluruh dosen

    dan staf

    2) Untuk menambah pengetahuan

  • 8c. Bagi Penulis

    1) Untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah

    kedalam praktek kerja secara langsung

    2) Penulis akan semakin paham dengan system ekonomi syariah

    D. Metode Penelitian

    1. Tipe Penelitian

    Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode

    deeskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia,

    suatu obyek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun peristiwa

    masa sekarang, dengan maksud agar penulis dapat menggambarkan

    tentang obyek Tugas Akhir ini.

    2. Sumber Data

    Data yang digunakan oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian

    Tugas Akhir ini adalah :

    a. Data Primer

    Data Primer adalah sejumlah data yang diperoleh secara

    langsung dari lokasi penelitian.

    b. Data sekunder

    Data sekundaear adalah data yang diperoleh dengan cara

    membaca dan mempelajari buku-buku dan dokumen-dokumen BSM

    yang ada hubungannya dengan obyek yang akan diteliti.

  • 93. Metode Pengumpulan Data

    a. Interview (wawancara)

    Wawancara yang dilakukan secara langsung dengan

    karyawan BSM. Teknik pengumpulan data ini digunakan penulis

    untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara lisan melalui

    bercakap-cakap dengan cara bertatap muka untuk melengkapi data

    yang diperoleh atau teknik yang digunakan untuk memperoleh

    informasi dari responden dengan melakukan tanya jawab secara

    langsung.

    1) Observasi (Pengamatan)

    Obsservasi ini digunakan oleh penulis untuk

    mengumpulkan data-data dalam suatu penelitian.

    2) Studi Kepustakaan

    Merupakan data yang diperoleh dengan cara mempelajari

    buku-buku atau literatur dan sumber data tertulis lain yang

    berhubungan dengan masalah yang diamati.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan

    Pada bab pendahuluan ini menyajikan permasalahan dalam

    penulisan Tugas Akhir ini yaitu latar belakang masalah, rumusan

  • 10

    masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian dan sistematika

    penulisan.

    Bab II Landasan Teori

    Pada bab ini menyajikan permasalahan yaitu telaah pustaka dan

    kerangka teoritik

    Bab III Laporan Obyek

    Pada bab laporan obyek ini menyajikan data mengenai gambaran

    umum tempat penelitian penulis.

    Bab IV Analisis

    Pada bab analisis ini menyajikan data mengenai telaah kritis

    terhadap masalah yang telah dirumuskan.

    Bab V Kesimpulan

    Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan implikasi (saran) yang

    telah diteliti pada bab sebelumnya.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah pustaka

    Menurut Muhammad (2004 : 20), menjelaskan bahwa melalui

    kerjasama ekonomi akan terbangun pemerataan dan kebersamaan. Fungsi-

    fungsi diatas menunjukkan bahwa melalui bagi hasil akan menciptakan suatu

    tatanan ekonomi yang lebih merata. Implikasi dari kerjasama ekonomi adalah

    aspek sosial politik dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara

    musyawarah untuk memperjuangkan kepentingan bersama dibidang ekonomi,

    kepentingan negara dan kesejahteraaan rakyat.

    Menurut Wiroso ( 2005 : 88), menjelaskan bahwa dari pengamatan

    yang dilakukan saat ini lembaga syariah, baik Bank Umum syariah, Bank

    Konvensional, yang mempunyai cabang syariah, Bank Perkreditan rakyat

    Syariah, (BPRS), dan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) di Indonesia, dalam

    melakukan distribusi hasil usaha antara pemilik dana atau shahibul maal

    (deposan) dengan lembaga keuangan syariah sebagai mudharib masih

    mempergunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) selama ini belum ada

    yang mempergunakan metode pembagian laba (profit sharing).

    Menurut Karim (2007 : 300), menjelaskan bahwa dalam mengelola

    harta mudharabah, bank menutup biaya operasional tabungan dengan

    menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, bank juga tidak

    diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa ada persetujuan

    dengan yang besangkutan. Sesuai dengan ketentuan, PPH bagi hasil tabungan

    11

  • 12

    mudharabah dibebankan langsung ke rekening tabungan mudharabah pada

    saat perhitungan bagi hasil. Perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah

    dilakukan berdasarkan saldo rata-rata harian yang dihitung ditiap akhir bulan

    dan di buku awal berikutnya.

    Menurut Antonio (2001 : 98), menjelaskan bahwa inti dari bagi hasil

    pada dasarnya adalah terletak pada kerjasama antara pihak yang mempunyai

    modal (shohibul maal ) dengan pihak yang akan menjalankan modal

    (mudharib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua

    kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa. Salah satu

    bentuk kerjasama yang dilakukan dalam dunia bisnis atau ekonomi islam

    adalah qirad atau mudharabah. Qirad atau mudharabah adalah kerjasama

    antara pemilk modal atau uang dengan pengusaha pemilik keterampilan atau

    tenaga dalam pelaksanaan unit-unit ekonomi atau proyek usaha yang telah

    disepakati bersama.

    Menurut Ascarya ( 2007 : 48), dijelaskan bahwa akad bank syariah

    yang utama dan paling penting yang disepakati oleh para ulama adalah akad

    dengan pola bagi hasil dengan prinsip mudharabah (trustee profit sharing) dan

    musyarakah (joint venture profit sharing), dengan prinsip bahwa tidak ada

    bagian keuntungan tanpa ambil bagian dalam resiko atau untuk setiap

    keuntungan ekonomi riil harus ada biaya ekonomi riil.

    Menurut Wiyono (2005 : 59), menjelaskan bahwa konsep bagi hasil

    berbeda sama sekali dengan konsep bunga yang diterapkan pada bank

    konvensional. Dalam bank syariah, konsep bagi hasil sebagai berikut :

  • 13

    1. Pemilik dana menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan bank

    yang bertindak sebagai pengelola dana

    2. Pengelola atau bank syariah mengelola dana tersebut dalam sistem pool of

    fund, selanjutnya bank akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam

    proyek atau usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek

    syariah.

    3. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup

    kerjasama, nominal, nisbah, dan jangka waktu berlakunya kesepakatan

    tersebut.

    Menurut Lucky ( 2004 : 4), menjelaskan bahwa Bagi hasil menurut

    terminologi asing atau bahasa asing (inggris) dikenal dengan nama profit

    sharing. Dalam kamus ekonomi profit sharing yaitu pembagian laba. Secara

    definisif profit sharing juga dapat diartikan distribusi beberapa bagian dari

    laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Pembagian itu dapat berbentuk

    suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh

    pada tahun-tahun sebelumnya,atau dapat berbentuk pembayaran mingguan

    atau bulanan.

    Hal ini tertera dalam Al-Quran yang mendasarinya yaitu:

    1. Kerjasama dalam ekonomi islam dapat menciptakan kerja produktif

    sehari-hari dari masyarakat (Qs, 3: 103; 5: 3; 9: 71, 105)

    2. Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial (Qs, 3:

    103; 5: 3; 9: 71, 105)

  • 14

    3. Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak

    merata (Qs, 177: 16; 69: 25-37; 89: 17-20; 107: 1-7)

    4. Melindungi kepentingan ekonomi lemah (Qs, 4:5-10; 74-76; 89: 17-26)

    5. Membangun organisasi yang berprinsip Syarikat, sehingga terjadi proses

    yang kuat membantu yang lemah (Qs, 43:32)

    6. Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling ketergantungan serta

    pertukaran barang dan jasa karena tidak mungkin berdiri sendiri (Qs,

    92:8-10; 96: 6)

    B. Kerangka Teoritik

    1. Bagi hasil

    a. Pengertian bagi hasil

    Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai

    modal (shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal

    (mudhorib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam

    semua kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun

    jasa.

    b. Prinsip bagi hasil

    Beberapa prinsip bagi hasil tabungan syariah yaitu :

    1) Penentusn besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu aqad dan

    berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi

    2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan

    yang diperoleh

  • 15

    3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan

    peningkatan jumlah pendapatan

    4) Tidak ada yang merugikan keuntungan bagi hasil

    5) Bagi hasil terantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika

    proyek tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan

    ditanggung bersama oleh kedua pihak

    2. Tabungan

    a. Pengertian

    Tabungan atau simpanan adalah simpanan yang penarikannya

    hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi

    tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang

    dipersamakan dengan itu.

    Sedangkan tabungan syariah adalah simpanan yang

    berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad

    mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

    syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan

    ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek

    atau bilyet giro.

    b. Macam-macam tabungan atau simpanan

    1) Tabungan Mabrur dan Umrah

    Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi umat

    islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang

    dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.

  • 16

    2) Tabungan Berencana

    Tabungan Berencana adalah jenis tabungan berjangka

    yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian

    bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya

    sesuai target pada waktu yang diinginkan.

    3) Tabungan Investa Cendikia

    Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana

    beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan

    bagi masa depan buat anak.

    4) Tabungan Dollar

    Tabungan dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar

    yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat sesuai

    ketentuan bank dengan nasabah.

    5) Tabungan Kurban

    Tabungan kurban adalah simpanan investa yang

    bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah

    kurban dan aqiqah.

    6) Tabungan simpatik

    Tabungan simpatik adalah simpaanan dalam mata uang

    rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat

    dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang

    disepakati.

  • 17

    7) Tabungan Syariah Mandiri

    Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan yang

    berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad

    mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

    prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

    syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek atau bilyet giro.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:

    1) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh

    nasabah pemegang rekening.

    2) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:

    a) Pendapatan yang diperoleh bank syariah

    b) Nisbah bagi hasil

    c) Saldo rata-rata nasabah

    d) Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah

    Dalam prakteknya mekanisme perhitungan bagi hasil dapat

    didasarkan pada dua cara yaitu sebagai berikut :

    a) Profit Sharing (bagi laba)

    Perhitungan bagi hasil menurut profit sharing adalah

    perhitungan bagi hasil yang berdasarkan pada laba dan

    pengelola dana yaitu pendapatan usaha dikurangi dengan

    beban usaha untuk mendapatkan usaha tersebut.

  • 18

    b) Revenue sharing (bagi pendapatan)

    Adalah perhitungan bagi hasil yang mendasarkan

    pada revenue (pendapatan) dari pengelola dana pendapatan

    usaha sebelum dikurangi dengan beban usaha untuk

    mendapatkan usaha tersebut.

    Tabungan BSM tidak mengenal system bunga tetapi

    menggunakan system bagi hasil. Yang merupakan sistem dimana

    dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan

    kegiatan usaha. Dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian

    hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau

    lebih. Bagi hasil dalam system perbankan syariah merupakan ciri

    khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan di dalam aturan

    syariah yang barkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan

    terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya

    penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai

    kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-

    Tharodhin) pada masing- masing pihak tanpa adanya paksaan.

  • 19

    d. Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil

    Tabel 2.1

    No. BUNGA BAGI HASIL

    1.

    Penentuan bunga dibuat saat awal

    aqad dilakukan dengan asumsi

    harus selalu untung rugi

    Penentuan bunga dibuat saat

    awal aqad dilakukan dengan

    asumsi untung rugi

    2.Besarnya prosentase tergantung dari

    jumlah uang yang dipinjamkan

    Rasio bagi hasil tergantung

    pada jumlah keuntungan yang

    diperoleh

    3.

    Besarnya pembayaran bunga selalu

    tetap atau flat terlepas dari untung

    atau rugi nsabah

    Besarnya bagi hasil

    tergantung dari keuntungan

    yang diperoleh. Jika merugi,

    ditanggung bersama sesuai

    kesepakatan

    4.Eksistensi bunga diragukan oleh

    semua agama termasuk agama islam

    Tidak ada yang meragukan

    keabsahan Bagi Hasil

    5.Jumlah bunga tetap dan tidak

    tergantung pada kinerja usaha

    Jumlah pembagian laba

    meningkat tergantung pada

    kinerja usaha

    6.

    Jika trjadi kerugian, maka kerugian

    itu hanya ditanggung si peminjam

    (debitur) saja

    Jika terjadi kerugian, maka

    hal itu ditanggung bersama

    oleh pemilik modal dan

    peminjam

    7.Besarnya bunga yang harus dibayar

    si peminjam pasti diterima bank

    Dalam system bagi hasil

    besarnya tidak pasti,

    tergantung pada keuntungan

    perusahaan yang dikelola si

    peminjam

    3) Pokok-pokok perhitungan bagi hasil tabungan syariah

    Jika diperhitungkan adalah sebagai berikut :

  • 20

    a) Contoh kasus I

    Bapak A memiliki tabungan Rp 10.000.000,- jangka waktu 1

    bulan, nisbah antara deposan dan bank 57% : 43% , jika

    keuntungan bank yang diperoleh untuk tabungan dalam 1

    bulan sebesar Rp 20.000.000,- dan rata-rata saldo tabungan

    dalam jangka waktu 1 bulan adalah Rp 950.000.000,-. Berapa

    keuntungan yang diperoleh Bapak A ?

    Jawab :

    Keuntungan yang diperoleh Bapak A adalah

    = Rp 10.000.000,00 X Rp 20.000.000,00 X 57%

    Rp 950.000.000,00

    = Rp 120.000,00

    Kesimpulannya

    Besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh tergantung pada

    (1) Nominal tabungan nasabah

    (2) Rata-rata saldo tabungan untuk jangka waktu tertentu yang

    ada pada bank

    (3) Jangka waktu tabungan karena berpengaruh pada lamanya

    investasi

    Nominal BH = Nominal Tabungan X keuntungan tab Nasl X Nisbah Nasabah

    Rata-rata saldo tab Nasl

  • 21

    (4) Bank syariah memberikan keuntungan kepada deposan

    dengan pendekatan

    LDR (Loan to Deposit Ratio) yaitu mempertimbangkan

    rasio antara pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan

    (5) Dalam perbankan syariah, LDR bukan saja mencerminkan

    keseimbangan, tetapi juga keadilan karena bank

    benar-benar membagikan hasil riil dari dunia usaha (loan)

    kepada penabung (deposit) (Muhammad, 2007 : 57).

    4) Metode penghitungan bagi hasil

    Metode penghitungan bagi hasil digunakan oleh penulis

    dalam penyusunan TA ini didasarkan pada buku kepustakaan dan

    brosur yang ada di Bank Syariah Mandiri (BSM). Penghitungan

    bagi hasil atas dasar proyeksi laporan keuangan nasabah.

    Dalam mengelola Lembaga Keuangan konvensional.

    Bank syariah dengan system bagi hasil dirancang untuk untuk

    terbinanya kebersamaan dan menanggung resiko usaha dan bagi

    hasil. Dalam menanggung resiko usaha dan berbagai hasil usaha

    antara pemilik dana (shahibul maal).

    Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi

    hasil yang diberikan kepada pemegang rekening tabungan

    mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah

    diperjanjikan antara kedua belah pihak.

  • 22

    Sedangkan besarnya tingkat bagi hasil sangat tergantung

    kinerja usaha bank. demikian, tidak bisa ditentukan diawal.

    Tetapi BSM bisa memberikan tingkat nisbah bagi hasilnya.

    sedangkan pengertian nisbah bagi hasil adalah nilai prosentasi

    tingkat bagi hasil antara pemilik dana dengan pengelola. Nisbah

    bagi hasil ditetapkan oleh bank secara berkala.

    Produk-produk bank syariah sesuai sesuai dengan fungsi

    dan jenis dana yang dapat dikelola oleh bank syariah melahirkan

    berbagai macam jenis produk pengumpulan dan penyaluran dana

    oleh bank syariah.Dalam hal ini akan dibahas tentang produk

    pengumpulan dana bank syariah.

    Pelayanan jasa simpanan atau tabungan berupa simpanan

    atau tabungan yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan atau

    tabungan yang terikat dan tidak terikat atas jangka waktu dan

    syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya.

    Berkaitan dengan itu, jenis simpanan atau tabungan yang dapat

    dikumpulkan oleh bank syariah adalah sangat beragam sesuai

    dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan

    tersebut.

    Adapun akad yang mendasari berlakunya simpanan di bank

    syariah adalah akad wadiah dan mudharabah yaitu :

  • 23

    1. Simpanan atau tabungan wadiah

    Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu

    dapat dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan

    semacam surat berharga pemindah bukuan atau transfer dan perintah

    membayar lainnya. Simpanan atau tabungan dikenakan biaya

    administrasi namun oleh karena dana dititipkan diperkenankan untuk

    diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana dapat

    diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di

    dalam pembentukan laba bagi bank syariah.

    Simpanan atau tabungan yang berakad wadiah ada dua yaitu:

    a. Wadiah Yad al-amanah (Trustee Depository)

    Wadiah amanah adalah pihak yang menerima titipan

    tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang

    yang dititipkan tersebut sampai diambil kembali oleh nasabah

    penitip. Sedangkan bank dapat meminta imbalan (ujrah) atas

    penitipan uang tersebut, dan memberikan bonus kepada nasabah

    dari hasil pemanfaatan uang titipan namun tidak boleh

    diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung kepada

    kebijakan penerima titipan (bank).

    Wadiah amanah memiliki karakrteristik sebagai berikut:

  • 24

    1) Harta atau barang yang dititipkan tidak oleh dimanfaatkan

    dan digunakan oleh penerima titipan.

    2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah

    yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang

    yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya

    3) Sebagai konpensasi, penerima titipan diperkenankan untuk

    membebankan biaya kepada yang menitipakan.

    4) Mengingat barang atau harta yang dititpkan tidak boleh

    dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan

    yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan

    atau save deposit box.

    Mekanisme wadiah yad al-amanah dapat digambarkan

    dalam diagram sebagai berikut:

    1. Titipan Barang

    2. Bebankan biaya penitipan

    Gambar 2.1Skema Al-Wadiah yad Al-Amanah

    b. Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)

    Wadiah yad adh-dhamanah adalah pihak yang menerima

    titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang

    yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari

    Nasabah / Muwaddi

    (Penitip)

    Bank / Mustawda

    (penyimpan)

  • 25

    pengguna dana dan bank dapat memberikan insentif kepada

    penitip dalam bentuk bonus. Apabila dari hasil pemanfaatan

    tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak

    penerima titipan (bank).

    Wadiah adh-dhamanah memiliki karakteristik sebagai

    berikut:

    1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat

    dimanfaatkan oleh yang menerima titipan.

    2) Barang yang dititipkan dapat menghasilkan manfaat karena

    dimanfaatkan. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi

    penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan

    kepada penitip.

    3) Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini yaitu

    tabungan dan giro.

    4) Bank syariah tidak boleh memberikan bonus (semacam jasa

    giro) dalam kontrak ataupun dijanjikan dalam akad, tetepi

    benar-benar pemberian sepihak sebagai tanda terima kasih

    dari pihak bank.

    5) Jumlah pemberian bonus sepenuhnya merupakan

    kewenangan manajemen bank syariah karena pada prinsipnya

    dalam akad ini penekanannya adalah titipan.

    6) Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadiah

    karena pada prinsipnya tabungan mirip dengan giro, yaitu

  • 26

    simpanan yang bisa diambil setiap saat. Bedanya tabungan

    tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang

    dipersamakan.

    Mekanisme wadiah yad adh-dhamanah dapat

    digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

    1. Titip dana

    4.Beri bonus

    2.Pemanfaatandana

    3.Bagi Hasil

    Gambar 2.2Skema Al-Wadiah yad Al-Amanah (Antonio 2001: 148-149).

    Dana wadiah diketahui sebesar dengan jumlah dana yang

    dititipkan pada saat terjadinya transaksi. Penerimaan yang

    diperoleh atas pengelolaan dana titipan diartikan sebagai

    pendapatan bank dan bukan merupakan unsure keuntungan yang

    harus dibagikan.

    Pengakuan bonus dalam transaksi wadiah adalah sebagai

    berikut:

    Nasbah

    (Penitip)

    Bank

    Mustawda

    (Penyimpan)

    USERS. OF

    Fund

    (Nasabah Pengguna Dana)

  • 27

    1) Pemberian bonus kepada nasabah diakui sebagai beban

    pada saat terjadinya.

    a) Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank syariah

    lain diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima.

    b) Penerimaan bonus dari penempatan dana syariah pada bank

    sentral diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima.

    c) Penerimaan bonus dari penempatan dana pada non bank

    syariah diakui sebagai pendapatan dana qardhul hasan pada

    saat kas diterima (Faqih Nabhan 2003 : 31).

    Dasar hukum pengembangan transaksi berprinsip al-

    wadiah:

    1) Al-Quran yang dijadikan rujukan dasar akad transaksi al-

    wadiah

    a) Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk

    menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak

    menerimanya. (Qs. Annisa58)

    b) Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

    maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

    amanahnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa

    kepada Tuhannya (Qs. Al-Baqarah 283).

    2) Sunnah

    Hadits-hadits Rasul yang dapat dijadikan

    rujukan yaitu:

  • 28

    a) Berkata Rasulullah saw, sampaikanlah (tunaikanlah)

    amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan

    membalas khianat kepada orang yang telah khianatimu

    (HR Abu Daud dan Tirmidzi) menurutnya hukum hadits

    ini shahih baginya.

    b) Dari ibnu Umar berkata bahwasanya Rasulullah saw telah

    bersabada tiada kesempurnaan iman bagi orang yang

    tidak beramanah, tiada shalat bagi orang yang tidak suci

    (HR Thabrani)

    3) Ijma

    Para tokoh islam sepanjang zaman ialah berijma akan

    al-wadiah, karena kebutuhan manusia. (Sistem dan Operasi

    Bank Syariah, Muhammad 2001:7).

    2. Simpanan atau tabungan mudharabah

    Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau

    tabungan pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat

    dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

    Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak

    penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi menjadi dua yaitu:

    a. Mudharabah mutlaqah (URIA)

    Dalam mudharabah mutlaqah atau URIA (Unrestricted

    Investment Account), bahwa tidak ada pembatasan bagi bank

    dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak

  • 29

    memberikan persyaratan apapun kepada bank. Jadi bank memiliki

    kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis

    manapun yang diperkirakan menguntungkan. Mudharabah yang

    memberikan kewenangan penuh kepada pihak lainnya (mudharib)

    dalam menentukan jenis dan tempat investasi, sedangkan

    keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan bersama.

    Terdapat dua jenis penghimpunan dana dari penerapan

    mudharabah mutlaqah diatas yaitu tabungan mudharabah dan

    deposito mudharabah.

    Ketentuan dalam produk ini adalah:

    1) Bank wajib memberitahukan kapada pemilik dana mengenai

    nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau

    pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbilkan

    dari penyimpanan dana.

    2) Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku

    tabungan sebagai bukti penyipanan serta kartu ATM atau alat

    penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito

    mudharabah bank wajib memberikan sertifikat atau tanda

    penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.

    3) Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh

    penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

    4) Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan

    jangka waktu yang telah disepakati.

  • 30

    5) Ketentuan-ketentuan yang lain yang lain yang berkaitan

    dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah.

    b. Mudharabah Muqayyadah (RIA)

    Mudharabah memberikan kewenangan terbatas kepada

    pihak lainnya (mudhariab) dalam menentukan jenis dan tempat

    investasi. Sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi menurut

    kesekatan bersama.

    Mudharabah muqayyadah (RIA) ini dibagi menjadi dua

    yaitu:

    1) Mudharabah nnuqayyadah (RIA) on balance sheet

    Mudharabah nnuqayyadah RIA on balance sheet

    yaitu simpanan khusus dimana pemilik dana dapat

    menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh

    bank.

    2) Mudharabah muqayyadah RIA of balance Sheet

    Mudharabah muqayyadah RIA of balance Sheet

    merupakan penyaluran dana mudharah langsung kepada

    pelaksanaan usahanya, dimana bank sebagai pihak perantara

    (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan

    pelaksana usaha (Karim, 109:111).

    Simpanan atau tabungan mudharabah ini telah

    disebutkan dalam Qs. Al-Muzammil 20 yang berbunyi Dan

  • 31

    orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

    karunia Allah

    Hadits riwayat ibnu Majah dalam sunnah

    diriwayatkan, dari Suhaib ra bahwa Rasulullah bersabda tiga

    perkara di dalamnya terdapat keberkatan sebagai berikut:

    a) Menjual dengan pembayaran secara kredit

    b) Mugaradhah (nama lain mudharabah)

    c) Mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan

    rumah dan bukan untuk dijual.

    Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik

    dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari

    pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau

    pengelolaan dana mudharabah tersebut, apabila bank syariah

    memperoleh hasil usaha yang yang besar maka distribusi hasil usaha

    didasarkan pada jumlah yang besar,sebaliknya apabila bank syariah

    memperoleh hasil usaha yang sangat kecil. Hal ini berbeda dengan

    bank konvensional, dimana pembayaran dalam bentuk bunga

    dibayarkan dibayarkan dalam jumlah tetap. Bank syariah menjalankan

    fungsi sebagai manager investasi dari pemilik dana (deposan) karena

    besar kecilnya pendapatan atau imbalan yang diterima oleh pemilik

    dana sangat tergantung pada keahlian atau keprofesionalisan para

    pengelola bank syariah.

  • 32

    Konsep ini terdapat unsur keadilan dimana tidak ada suatu

    pihak yang diuntungkan sementara pihak yang lain dirugikan antara

    pemilik dana dan pengelola sehingga besarnya benefit yang diperoleh

    deposan sangat tergantung pada kemampuan bank dalam

    menginvestasikan dana-dana yang diamanahkannya.

    Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah akan

    membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang

    telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

    Dalam mengelola dana bank tidak bertanggung jawab terhadap

    kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun apabila

    yang terjadi adalah mis management (salah urus), bank bertanggung

    jawab penuh terhadap kerugian tersebut.

  • BAB III

    LAPORAN OBJEK

    A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

    Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999,

    sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan

    moneter tahun 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan

    moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

    panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak yang negatif

    yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak

    terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional

    yang didominasi oleh bank-bank konvesional mengalami krisis luar biasa.

    Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan menrestrukturisasi dan

    merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

    PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pertama kali dengan nama PT.

    Bank Industri Nasional yang disingkat dengan PT. BINA atau disebut juga PT.

    National Industri Banking Corporation Ltd. yang berkantor pusat di Jakarta.

    Kemudian pada tanggal 29 April 1969 nama Bank diubah menjadi PT. Bank

    Susila Bakti.

    Sesuai dengan Akta Pernyataaan Keputusan rapat no. 29 tanggal 19

    Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di

    Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan

    surat keputusan No.C2-1201.HT.01.04.Th.1999 tanggal 01 Juli 1999 serta

    33

  • 34

    diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.87 tanggal 31

    Oktober 2000, Tambahan No.6587, nama Bank diubah dari PT Susila Bakti

    menjadi PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri.

    Sesuai dengan Akta Pernyataan Dengan Keputusan Rapat No. 7

    tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH.

    Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat

    No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,

    keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, SH. notaris di Jakarta,

    serta Akta Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8

    September 1999 dibuat dihadapan Sujipto, SH. notaris Jakarta yang telah

    mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

    Surat Keputusan No.16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta

    diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31

    Oktober 2000, Tambahan No.6588, nama bank diubah dari PT. Bank Syariah

    Sakinah Mandiri menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

    Selanjutnya Bank mendapatkan ijin usaha dari Bank Indonesia

    berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonneasia No. 1/24/KEP.

    GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip

    syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 01

    November 1999.

    Posisi saat ini Kantor pusat bank Syariah Mandiri berada di Jalan MH.

    Thamrin No. 05 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007,

    Bank memiliki 57 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu, 69 Kantor

  • 35

    Kas, 28 Payment Point, 48 Kantor Layanan Syariah dan 1 kantor kas

    keliling.

    Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka

    cabangnya yang ke-037 di Klaten, bank tersebut mulai beroperasi tepatnya

    pada tanggal 01 Mei 2003.

    Bank ini hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu

    memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

    kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

    rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

    dalam kiprahnya di Perbankan Indonesia.

    Bank Syariah Mandiri memperoleh kepercayaan dari mitra

    koresponden domestik maupun internasional. Dukungan tersebut

    memungkinkan BSM untuk terus melayani kebutuhan nasabah dalam produk

    dan jasa treasury serta perbankan internasional seperti jasa transaksi eksport-

    import (BSM L/C), jasa pengiriman atau penerimaan valas (remittance),

    garansi bank (bank guarantee), stanby L/C dan Collection.

    BSM telah menjalin hubungan dengan 300 bank koresponden, jaringan

    kerja tersebut meliputi kerjasama dalam hal penyediaan fasilitas pengiriman

    uang bagi para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, fasilitas

    penarikan uang tunai bagi jemaah haji di tanah suci dan fasilitas penyediaan

    financing transaksi Letter of Credit (L/C ).

  • 36

    Dengan dukungan yang luas Bank Syariah Mandiri, keunggulan

    tegnology, pengalaman dan image yang baik diharapkan Bank Syariah

    Mandiri mampu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.

    1. Tujuan Pendirian Bank Syariah Mandiri

    a. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong masyarakat untuk

    menabung.

    b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi nasabah.

    c. Menumbuhkan kesadaran untuk memahami dan mengamalkan budaya

    kerja Islami.

    d. Meningkatkan produk dan jasa uasaha yang diberikan dengan cara

    meningkatkan fasilitas yang ada, penyaluran pembiayaan kepada

    masyaraka atau pengusaha yang membutuhkan dana khususnya untuk

    para pengusaha Islam.

    e. Menumbuhkan usaha-usaha ekonomi produktif bagi nasabah atau

    anggota.

    B. Struktur Organisasi

    Sruktur organisasi Bank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa

    menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus mengantisipasi

    dinamika lingkungan bisnis. Untuk tujuan itulah manajamen BSM melakukan

    restrukturisasi organisasi. Tujuanya untuk organisasi BSM lebih focus dan

    efisien. Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit kerja yang

  • 37

    memiliki karakteristik yang sama dalm direktorat. Adapun stuktur organisasi

    BSM yang terbaru saat ini :

  • 38

    Dewan Pengawas Syariah

    Direktur Utama

    Dewan Komisaris Komite Audit

    KomiteRemunerasi &

    Nominasi

    Komite Pemantau Resiko

    DirektoratOperasi & Pendukung

    Direktorat Kepatuhan & ManajemenResiko

    Direktorat Treasury & Jaringan

    Direktorat Pembiayaan Komersial & Konsumer

    Direktorat Pembiayaan Koperasi & Komersial

    Divisi Sarana & Logistik

    Divisi Hubungan Korporasi & Hukum

    Divisi Operasi & Akuntansi

    Divisi Sistem & Tegnologi

    Komite Manajemen Resiko

    Divisi Manajemen

    Resiko

    Divisi Kepatuhan & Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

    Divisi Perencanaan & Pengembang-an Manajemen Kinerja

    Divisi Sumber Daya Insani

    Desk Sisdur & Pengawasan

    Divisi Dana, Treasury, Perban Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro

    DivisiRestrukturi-sasi

    Divisi Penyelesaian Pembiayaan

    Divisi Pengembangan Jaringan

    Cabang

    S K D Perbankan Internasional

    SAD Dana

    Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program

    Divisi Pembiayaan Konsumer

    Divisi Pembiayaan Konsumersial Cabang

    Divisi Pengembangan Produk

    Divisi PembiayaanKorporasi & Investasi

    Divisi Pembiayaan Komersial Pusat

    Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi

    Staf Ahli Direksi

    RUPS

    Devisi Pengawasan Intern

    Gambar 3.3Struktur Organisasi BSM Cabang

    Klaten

  • 39

    2. Struktur Organisasi BSM Capem Klaten per April 2009

    Gambar 3.4

    Struktur Organisasi BSM Cabang Klaten per April 2009

    Job Description

    a. Kepala Cabang Pembantu

    1) Mengelola secara optimal sumber daya Capem agar dapat

    mendukung kelancaran operasional Capem.

    2) Mengkoordinir pembuatan Rencana Kerja (RKAP)

    Tahunan Capem

    3) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk

    bank guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah

    ditetapkan baik pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa.

    KEPALA CAPEMWAWAN HARYANTO

    OPERATION OFFICERBUDI PRASETIJO

    TELLER

    ARI KUNCORO

    TELLER

    DEWI INDAH W

    BO & ADMIN

    DWI INDRIASTUTI

    CSACHMAD BASYIR

    QZ

    ACCOUNT OFFICER

    CHRISNA MANDARWATI

    MESSANGER

    PURWANTO

    OFFICE BOY

    ALI MAHMUD

    SECURITY

    1. NGADIYONO2. SRIYONO3. SASONGKO

    DRIVER

    ALI AKBAR

  • 40

    4) Memastikan realisasi target operasional Capem serta

    menetapkan upaya-upaya pencapaiannya.

    5) Melakukan kegiatan penghimpunan dana, pemasaran

    pembiayaan, pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target

    yang telah ditetapkan.

    6) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman

    analisa pembiayaan guna antisipasi resiko dengan

    penekanan pada : kesahan pemohon pembiayaan, aspek

    legalitas nasabah, kewajiban limit pembiayaan, perhitungan

    margin/nisbah, aspek pengamanan termasuk penetapan

    prasyarat dan syarat pembiyaan.

    7) Bersama dengan anggota komite lainnya memutuskan

    pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya atau

    dimintakan persetujuan ke kantor pusat.

    8) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan

    wewenangnya.

    9) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun

    investor.

    10) Memantau kualitas aktiva produktif dan mengupayakan

    kolektabilitas lancar minimal sama dengan target yang telah

    ditetapkan direksi.

    11) Memonitor pelaksanaan penagihan tunggakan kewajiban

    nasabah.

  • 41

    12) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan

    dibidang pemasaran dan operasi sampai dengan batas

    wewenanganya.

    13) Mensosialisasikan pedoman-pedoman, ketentuan-ketentuan

    dan kebijakan direksi kepada pegawai terkait.

    14) Memberi persetujuan pengeluaran biaya untuk kepentingan

    cabang sesuai dengan batas wewenangnya

    15) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberikan

    wewenang pengoprasian AS-400 untuk selalau memelihara

    dan menjaga kerahasiaan paasword dan sandi masing-

    masing termasuk kerahasiaan password yang menjadi

    tanggung jawabnya.

    16) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung

    terhadap kondisi lingkungan serta keamanan capem.

    17) Memastikan bahwa seluruh transaksi capem telah dicatat

    secara benar pada laporan keuangan capem.

    18) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran

    pengiriman laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia

    setempat.

    19) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan

    oleh seluruh jajaran capem.

    20) Menandatangani surat-surat keluar atas nama capem.

  • 42

    21) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern

    yang berhubungan dengan kegiatan capem.

    22) Secar berkala minimal sebulan sekali dan diadakan melalui

    cash opname.

    23) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi

    mengenai perkembangan ekonomi, pembangunan dan dunia

    usaha setempat untuk dijadikan indikator pengembangan

    usaha capem.

    24) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang

    untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada

    nasabah dan meningkatkan produktifitas individu.

    25) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan

    audit intern/ekstern.

    26) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi

    dan tugas setiap unit kerja cabang sesuai dengan pedoman

    organisasi capem.

    27) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke

    kantor pusat.

    28) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas

    sumber daya yang tersedia guna memetapkan langkah-

    langkah/strategi yang akan dilakukan.

  • 43

    29) Menetapkan, mengesahkan dan merotasi pegawai serta

    memberikan job description kepada masing-masing

    pegawai capem.

    30) Melakukan penilaian pegawai, mengusulkan kenaikan gaji/

    pangkat, promosi jabatan, penghargaan/hukuman pegawai

    sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    31) Menegakkan disiplin dan dedikasi pegawai dengan

    memberi contoh yang baik dalam segala bidang.

    32) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah

    Mandiri kepada seluruh pegawai capem.

    b. Account Officer

    1) Mendapatkan calon pembiayaan nasabah yang prospektif.

    2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

    3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam

    bentuk NAP.

    4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang

    di ajukan.

    5) Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan

    pembiayaan nasabah.

    6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan

    keputusan komite pembiayaan.

    7) Membina hubungan pembiayaan antara bank dengan

    nasabah.

  • 44

    8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang

    dikelola agar kolektabilitas lancar.

    9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.

    10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah

    pembiayaan.

    c. Operation Officer

    1) Memastikan terkendalinya biaya operasional capem atau

    UPS dengan efisien dan efektif.

    2) Memastikan dan mengelola transaksi haraian operasional

    telah sesuai deangan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.

    3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang

    optimal di kantor Capem atau UPS.

    4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan adsminitrasi,

    dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai

    dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).

    5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga

    bank, PIN, Kartu ATM maupun key acces layanan e-

    banking lainya.

    6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi adsminitrasi

    kepegawaian, sarana dan prasarana kantor capem atau UPS.

    7) Memastikan dan mengelola implementasai KYCP dengan

    baik.

  • 45

    8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja

    mingguan/bulanan di unitnya, untuk memastikan

    kesesuaianya dengan rencana kerja unit kerjanya.

    9) Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target

    kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk

    memastikan tercapainya target kerja unit.

    10) Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya,

    untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai

    dengan rencana/target kerja dan SOP yang berlaku.

    d. BO & ADMIN

    1) Melaksanakan pemerisaan ulang atas semua transaksi

    keluar-masuk maupun Nota Debet Keluar/Masuk setiap

    hari.

    2) Menatausahakan persediaan blanko Nota Kredit/ Nota

    Debet.

    3) Memeriksa kebenaran/kecocokan antara fisik blanko Nota

    Kredit/ Nota Debet dengan kartu persediaan.

    4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy Nota Kredit/ Nota

    Debet atau Aplikasi Transfer).

    5) Melaksanakan corporate culture (SIFAT).

    6) Melaksanakan tugas lainya yanag ditunjuk oleh atasan.

  • 46

    e. Teller

    1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu :

    a) Membuka dan menutup khasanah/brangkas.

    b) Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam

    brangkas.

    c) Mengambil/menyimpan uang tunai dari/ke dalam

    brangkas.

    d) Melaksanakan pengawasan khasanah/brangkas.

    2) Pada awal/akhir hari mengambil/menyimpan box teller dari/

    ke dalam khasanah.

    3) Bersama-sama dengan kepala KCP :

    a) Menghitung persediaan uang dalam box Teller.

    b) Pada awal/akhir hari membuka/menutup box Teller.

    4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar

    dan cepat dengan memperhatikan batas wewenang yang

    dimiliki.

    5) Membuku (posting) mutasi kas secara benar malalui

    terminalnya.

    6) Menyerahkan cek/bilyet giro, slip penarikan serta bloter

    kepada kepala KCP untuk diperiksa.

    7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang

    akan dilabel (diikat dengan kertas vignet Bank BSM).

  • 47

    8) Mengkompilasi daftar penerimaan dan pengeluaran kas,

    menghitung saldo kas akhir hari dan meancocokan dengan

    jumlah fisik saldo uang tunai yang ada di dalam box-nya

    sendiri.

    9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan

    memcocokanya dengan rekapitulasi kliring penyerahan.

    10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi

    hari dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal

    (work station).

    11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan

    mencocokan dengan tiket-tiketnya.

    12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash

    opname setiap akhir bulan.

    13) Menampung usul, saran nasabah/investor dan diteruskan

    kepada kepala KCP untuk ditindaklanjuti.

    14) Memberikan usulan perbaikan pedoman /ketentuan yang

    berkaitan dengan pelayanan kas kepada kepala KCP.

    15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi

    wewenangnya.

    16) Menjaga ketertiban dan keamanaan system komputerisasi

    secara fisik maupun adsminitrasi.

    17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya

    serta mengimplementasikan budaya SIFAT.

  • 48

    f. Customer Service

    1) Memberikan penjelasan kepada nasbah/calon

    nasabah/investor mengenai produk-produk Bank Syariah

    Mandiri, berikut syarat-syarat maupun tata cara

    prosedurnya.

    2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan, sesuai

    dengan permohonan investor.

    3) Melayani permintaan buku cek/bilyet giro.

    4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan

    pemblokiran (stop payment), baik rekening giro maupun

    tabungan.

    5) Melayani penutupan rekening giro baik atas permintaan

    investor sendiri, karena ketentuan bank (yang telah

    disepakati investor), maupun karena peraturan Bank

    Indonesia.

    6) Melayani investor yang membutuhkan informasi tentang

    saldo dan mutasi rekeningnya.

    7) Melayani investor dalam hal permintaan standing order

    atau intruksi pembayaran berjangka lainya.

    8) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet

    deposito yang hilang dan memintakan pendapat kepada

    Manager Operasi untuk penanganan selanjutnya.

    9) Melayani investor yang ingin pindah ke cabang lain.

  • 49

    10) Melayani nasabah dalam hal ada pemintaan

    advice/tembusan rekening giro.

    11) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank

    seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening

    nasabah, auto save, surat reverensi bank dan sebagainya.

    12) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan

    pemeriksaan layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah

    dengan data-data yang ada pada Surat Pemberitahuan

    Kiriman Uang (SPKU) dan membubuhkan paraf pada

    SKPU.

    13) Memberikan usulan-usulan kepada manager pemasaran

    untuk perbaikan pedoman/ketentuan tentang pelayanan

    kepada nasabah/investor.

    14) Menjaga kerahasiaan password/sandi yang menjadi

    wewenangnya.

    15) Menyelenggarakan adsminitrasi kartu-kartu yang

    diperlukan untuk pelayanan kepada nasabah/investor.

    16) Mengimplementasikan budaya SIFAT.

    17) Input data Customer facility dan Melaksanakan tugas-tugas

    lainya yang ditunjuk atasan.

  • 50

    C. Produk dan Jasa di BSM Capem KLATEN

    1. Produk simpanan yang ditawarkan oleh BSM adalah :

    a. Tabungan

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang

    dipersamakan dengan itu. Jenis tabungan yang ditawarkan adalah :

    1) Tabungan Syariah Mandiri

    Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan yang

    berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad

    mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

    prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

    syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek atau bilyet giro.

    2) Tabungan Mabrur dan Umrah

    Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi umat

    islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang

    dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.

    3) Tabungan Berencana Bank Syariah Mandiri

    Tabungan berencana BSM adalah tabungan berjangka

    yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian

    bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya

  • 51

    sesuai target pada waktu yang diinginkan, dengan perlindungan

    asuransi gratis.

    4) Tabungan Investa Cendikia

    Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana

    beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan

    bagi masa depan buat anak.

    5) Tabungan Simpatik BSM

    Adalah tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan

    prinsip wadiah, yang penarikanya dapat dilakukan setiap

    saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

    6) Tabungan BSM Dollar

    Adalah tabungan dalam mata uang dollar yang

    penarikan dan setoranya dapat dilakukan setiap saat atau

    sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip

    penarikan.

    7) Tabungan BSM Investa Cendekia (TIC)

    Adalah tabungan berjangka yang diperuntukan

    masyarakat dalam melakukan perancanaan keuangan,

    khususnya perencanaan dana pendidikan bagi putra/putri.

    b. Giro Bank Syariah Mandiri

    Giro bank Syariah Mandiri adalah simpanan yang

    penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek

    bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad

  • 52

    adh-dhamanah (akad penitipan uang antara pihak yang mempunyai

    uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk

    menjaga keutuhan uang, dimana ppihak penerima titipan berhak

    memanfaatkannya).

    Produk Giro yang ditawarkan adalah :

    1) Giro BSM

    Giro BSM adalah penyimpanan dana yang disediakan bagi

    nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad-

    dhamanah.

    2) Giro BSM Valas

    Giro BSM Valas adalah simpanan dalam mata uang dollar

    Amerika yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan

    prinsip wadiah yad ad-dhamanah

    3) Giro BSM Euro

    Adalah simpanan mata uang Euro yang penarikanya setiap

    saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.

    4) Giro BSM Singapore Dollar

    Adalah simpanan mata uang dollar Singapore yang

    penarikanya setiap saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah

    c. Deposito Bank Syariah Mandiri

    Deposito Bank Syariah Mandiri adalah jenis penanaman dana

    nasabah pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

  • 53

    waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank yang

    bersangkutan.

    Produk Deposito yang ditawarkan oleh BSM adalah :

    1) Deposito BSM Investa

    Deposito BSM Investa adalah produk investa berjangka

    waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan

    prinsip mudharabah mutlaqah. Deposito mudharabah hanya dapat

    dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.

    Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan

    diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi apabila akad sudah

    dicairkan maka akan diperpanjang secara otomatis dan tidak perlu

    dilihat akad baru.

    2) Deposito BSM Valas

    Deposito BSM Valas adalah produk investa berjangka

    waktu tertentu dalam mata uang dollar atau valuta asing yang

    dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.

    d. Reksadana Bank Syariah mandiri

    Reksadana Bank Syariah Mandiri adalah wadah yang

    dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

    selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek (kumpulan

    efek yang dimiliki secara bersama kolektif oleh para pemodal dalam

    reksadana) manajer investasi, yang dapat berbentuk akad antara

    pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-maal / Rabb al maal) dengan

  • 54

    manajer investasi sebagai wakil sahib al-maal, maupun antara manajer

    investasi sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna investasi.

    2. Produk Pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM)

    adalah :

    a. Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri adalah

    pembiayaan berdasarkan aqad jual beli berdasarkan aqad jual beli

    antara bank dangan nasabah bank membeli barang yang dibutuhkan

    dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan

    keuntungan margin yang disepati.

    b. Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah

    pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah

    ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai

    dengan nisbah yang disepakati.

    c. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet

    Adalah penyaluran dana mudharabah muqayyadah dimana

    bank bertindak sebagai agen, sehingga bank tidak menanggung resiko.

    d. Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah

    pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank

    merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi

    sesuai dengan nisbah yang dissepati.

  • 55

    e. Pembiayaan Edukasi Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Pembiayaan Edukasi Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah

    pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah atau perguruan tinggi atau

    lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat

    pendaftaran tahun ajaran atau semester baru berikutnya.

    f. Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah

    pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai

    pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas,

    dilingkungan developer maupun non developer, dengan sistem

    murabahah.

    g. Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima)

    Pembiayaan pembelian rumah dengan penambahan benefit

    berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat di ambil

    nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunanya masih

    dapat meng-cover total pembiayaanya dan dengan memperhitungkan

    kecangkupan debt to service ratio nasabah.

    h. Pembiayaan Griya BSM DP 0%

    Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang

    muka bagi nasabah, dimana nilai pembiayaan adalah sebesar 100%

    dari harga transaksi rumah.

  • 56

    i. Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah bersubsidi

    Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat

    yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka

    dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap

    (pegawai/karyawan)

    j. Pembiayaan Dana Berputar

    Pembiayaan Dana Berputar Bank Syariah Mandiri (BSM)

    adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah

    yang penariakan dananya pdapat dilakukan sewaktu-waktu

    berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Membantu menanggulangi

    kesulitan likuiditas nasabah terutama kebutuhan dana jangka pendek.

    Nassabah dapat memanfaatkan pembiayaan bank secara optimal sesuai

    dengan