ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN
SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
SITI FARIDA
NIM : 201 06 0007
JURUSAN SYARIAH
PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
i
ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN
SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Disusun Oleh :
SITI FARIDA
NIM : 201 06 007
JURUSAN SYARIAH
PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Salatiga, 13 Agustus 2009
Hal : Pengujian Naskah Tugas Akhir
Kepada
Yth. Ketua STAIN SALATIGA
Di
Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan
seperlunya, maka Tugas Akhir saudari :
Nama : Siti Farida
NIM : 201 06 007
Judul : Analisis Teknik Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah
Mandiri di Bank Syariah Mandiri capem Klaten.
Dapat diajukan dalam sidang
Demikian untuk menjadi periksa
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pembimbing
Faqih Nabhan SE, MM
NIP. 19741230 200212 1 002
iii
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No.02 Telp (0298) 323706, 323433 SalatigaWebsite : www.stainsalatiga.ac.ad. E-mail : [email protected]
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir : ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG KLATEN
Nama : Siti FaridaNIM : 201 06 007Program Studi : Keuangan dan Perbankan IslamTelah dipetahankan di depan sidang Munaqasyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Dewan Penguji,
Ketua
Sekretaris
Dr.Imam Sutomo, M.Ag Dr.H.Muh
Saerozi, M.Ag
NIP. 19580827 198303 1 002 NIP. 19660215
199103 1 001
Penguji I Penguji
II
Drs.H.Imam Baihaqi, M.Ag Anton Bawono,
SE, M.Si
NIP. 19571108198703 1 001 NIP. 19740320
2000312 1 001
Pembimbing
Faqih Nabhan, SE, MM
NIP. 19741230 200212 1 002
iv
MOTTO
Hidup sekali hiduplah yang berarti
Tidak ada usaha yang sia-siabila dilakukan dengan perjuangan
Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda
Hargailah cinta bila ingin dicintai&
maknailah sebuah arti cinta karena rasa cinta yang tak pernah mati
karena tua adalah cinta yang sejati
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :
1. Umi Q tersayang yang telah memberi doa dan dukungan
2. Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi
3. Sahabatku yang senantiasa membantu Q dalam
penyusunan Tugas Akhir ini
4. Untuk seseorang yang selalu ada dihati Q
5. Untuk My Kitty yang menemani Q
6. Teman-teman Q yang selalu memberikan dukungan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Analisa Teknik Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah Mandiri di BSM
capem Klaten. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi
Agung Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenui
persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi
Keuangan dan Perbankan Islam jurusan syariah STAIN Salatiga.
Penyusuna Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis
atas bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun
materiil. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga
2. Bapak H. Agus Waluyo, M. Ag, selaku ketua Program Studi DIII Keuangan
dan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga
3. Bapak faqih Nabhan, SE, MM selaku pembimbing yang telah mencurahkan
waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas
Akhir ini
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi DIII Keuangan dan Perbankan Islam
(KPI) STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang
sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini
vii
5. Wawan Haryanto, selaku pimpinan Bank Syariah Mandiri kantor cabang
pemabantu Klaten
6. Karyawan dan karyawati BSM yang membantu penulis dalam mendapatkan
data-data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini
7. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberiakan
motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual
8. Teman-teman DIII dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat
dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah
berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tak ada gading yang tak retak,
begitu pula dengan laporan ini yang jaug dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapka kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi
lebih baiknya laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis
mohon maaf atas keterbatasan penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan ini
dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi penulis dan
manfaat bagi pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2009
Penulis
Siti Farida201 06 007
viii
ABSTRAK
Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu dapat dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga pemindah bukuan atau transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan atau tabungan dikenakan biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana dapat diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di dalam pembentukan laba bagi bank syariah.
Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau tabungan pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai modal (shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal (mudhorib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa.Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi hasil yang diberikan kepada pemegang rekening tabungan mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan antara kedua belah pihak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:
a) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh nasabah pemegang rekening.
b) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:
1. Pendapatan yang diperoleh bank syariah 2. Nisbah bagi hasil3. Saldo rata-rata nasabah 4. Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagi hasil pada sistem penghitungan bagi hasil pada tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten dan sejauh mana perkembangan atau peningkatan tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................................................................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMIBING................................................................................................................................................................................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................................................................................................................................................................
iv
MOTTO................................................................................................................................................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN................................................................................................................................................................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................................................................................................
vii
ABSTRAK
x
........................................................................................................................
........................................................................................................................
ix
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL................................................................................................................................................................................................................................................
xiii
DAFTAR GRAFIK................................................................................................................................................................................................................................................
xiv........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................................................................................
6
C. Tujuan dan Manfaat
xi
................................................................................................
................................................................................................
7
D. Metode Penelitian................................................................................................................................................................................................
8
E. Sistematika Penulisan................................................................................................................................................................................................
9................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka................................................................................................................................................................................................
11
B. Kerangka Teoritik................................................................................................................................................................................................
14
BAB III Laporan Objek Penelitian
A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri................................................................................................................................................................................................
33
B. Struktur Organisasi................................................................................................................................................................................................
36
xii
C. Produk-produk dan Jasa BSM
50
D. Nilai-nilai Perusahaan................................................................................................................................................................................................
65
E. Profil dan kepemilikan saham................................................................................................................................................................................................
69
F. Strategi dan Kinerja................................................................................................................................................................................................
70
G. Visi dan Misi BSM................................................................................................................................................................................................
74
BAB IV Analisis Data
A. Karakteristik Tabungan Syariah Mandiri................................................................................................................................................................................................
76
B. Analisis terhadap Bagi Hasil Simpanan................................................................................................................................................................................................
78
C. Tingkat Perkembangan Nasabah Tabungan Syariah Mandiri
xiii
................................................................................................
................................................................................................
82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan & Penutup................................................................................................................................................................................................
87
B. Saran................................................................................................................................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Wadiah Yad-amanah................................................... 21
Gambar 2.2 Skema Wadiah Yad-dahamanah............................................. 26
Gambar 3.3 Struktur Organisasi BSM......................................................... 38
xiv
Gambar 3.4 Struktur Organisasi BSM per April 2009................................. 39
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Bunga dan Riba............................................. 19
Tabel 3.2 Tabel Profil BSM Cabang Klaten............................................. 69
Tabel 4.3 Tabel Jumlah Nasabah Tabungan Syariah Mandiri di BSM Capem
Klaten Tahun 2007.................................................................... 83
xv
Tabel 4.4 Analisis Trend Jumlah Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun
2007........................................................................................... 85
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun 2007......... 83
Grafik 4.2 Grafik Kenaikan Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun
2007........................................................................................... 84
xvi
Grafik 4.3 Grafik Analisis Trend Nasabah Tabungan Syariah Mandiri Tahun
2007........................................................................................... 86
xvii
ABSTRAK
Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu dapat dapat
ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga
pemindah bukuan atau transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan atau
tabungan dikenakan biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan
diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana
dapat diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di dalam
pembentukan laba bagi bank syariah.
Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau tabungan
pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai modal
(shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal (mudhorib),
kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua kegiatan ekonomi
yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa.
Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi hasil yang diberikan kepada
pemegang rekening tabungan mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang
telah diperjanjikan antara kedua belah pihak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:
a) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh nasabah
pemegang rekening.
b) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:
1. Pendapatan yang diperoleh bank syariah
2. Nisbah bagi hasil
3. Saldo rata-rata nasabah
4. Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagi hasil pada sistem
penghitungan bagi hasil pada tabungan syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang
Pembantu Klaten dan sejauh mana perkembangan atau peningkatan tabungan
syariah di Bank Syariah Mandiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 21 tahun 2008 bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Secara konsep, bank syariah adalah bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam yaitu mengedepankan keadilan,
kemitraan, keterbukaan, dan universalitas bagi seluruh kalangan (Yusak
Laksmana, 2009 : 10).
Perbankan Syariah sebagai salah satu lembaga yang mempraktikkan
ekonomi syariah, menunjukan pertumbuhan yang luar biasa dinegeri kita.
Perbankan konvensional seolah berlomba untuk segera melahirkan unit usaha
syariah. Yang telah memiliki unit usaha syariah juga telah bersiap melepasnya
menjadi entitas tersendiri, terpisah dari bank induknya melalui spin off dan
menyuntik permodalannya agar mampu tumbuh berkembang menjadi besar.
Bank-bank umum syariah yang telah eksis juga tak mau kalah agresif
melakukan ekspansi dan memperluas jaringan. Kondisi tersebut juga tak lepas
dari dukungan pemerintah dengan diterbitkannya undang-undang No. 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Ternyata perbankan syariah sebagai
institusi bisnis sangat menjanjikan secara praktik, produk dan layanan, bank
syariah juga sesuai dengan konsep islam yang rahmatan lil alamin
1
2(bermanfaat untuk seluruh alam), yaitu mempraktikkan yang mengembangkan
nilai-nilai syariah yang universal, tanpa membedakan latar belakang pribadi
seseorang dan keyakinan.
Perbankan islam memberikan layanan bebas bunga kepada para
nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk
transaksi. Islam melarang kaum muslim menarik atau membayar bunga (riba).
Pelarangan inilah yang membedakan sistem perbankan islam dengan sistem
perbankan konvensional. Secara teknis, riba adalah tambahan pada jumlah
pokok pinjaman sesuai dengan jangka waktu peminjaman dan jumlah
pinjamannya. Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba
ada kaitannya dengan bunga (interest) atau tidak, namun sekarang
nampaknya ada consensus dikalangan ulama bahwa istilah riba meliputi
segala bentuk bunga (Latifa M algaoud, 2001 : 11).
Aransemen profit-sharing (bagi hasil) seperti mudharabah dan
musyarakah hampir ada sebelum datangnya islam. Di Timur Tengah pra-
Islam, kemitraan-kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudharabah
berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bunga sebaagai cara
untuk membiayai aktivitas ekonomi.
Semenjak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), bank syariah
mulai berkembang di Indonesia. Bank ini mampu bertahan pada saat krisis
keuangan melanda Indonesia tahun 1997, secara perlahan bank syariah
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa layanan yang berdasarkan
prinsip syariah. Ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 10
3Tahun 1998 diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang
dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang
tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk
membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi
bank syariah. Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat
perbankan, sejumalah bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang
perbankan syariah bagi para stafnya. Sebagian bank tersebut ingin menjajaki
untuk membuka defisi atau cabang syariah dalam institusinya, sebagian
lainnya bahkan berencana mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank
syariah.
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah
pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Secara
struktural, Bank Syariah Mandiri (BSM) berasal dari Bank Susila Bakti
(BSB), sebagai salah satu anak perusahaan dilingkup Bank Mandiri yang
kemudian dikonversikan menjadi bank syariah secara penuh. Dalam rangka
melancarkan proses konversi menjadi bank syariah, Bank Syariah Mandiri
(BSM) menjalin kerjasama dengan Tazkia Institute, terutama dalam bidang
pelatihan dan pendampingan konversi (M Syafii Antonio, 2001 : 23).
Salah satu cabangnya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
Pembantu (capem) Klaten, Produk yang ditawarkan terdiri atas produk
penghimpunan dana dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan
dana yang ada yaitu :
41. Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Jenis tabungan yang ditawarkan adalah :
a. Tabungan Syariah Mandiri
Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan
yang berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan
ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek atau bilyet giro.
b. Tabungan Mabrur dan Umrah
Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi
umat islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.
c. Tabungan Berencana Bank Syariah Mandiri
Tabungan Berencana Bank syariah Mandiri adalah
jenis tabungan berjangka untuk mempersiapkan beragam kebutuhan
di masa depan dengan fasilitas perlindungan asuransi gratis.
5d. Tabungan Investa Cendikia
Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana
beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan bagi
masa depan buat anak.
2. Giro Bank Syariah Mandiri
Giro bank Syariah Mandiri adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek bilyet giro atau alat
perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah (akad
penitipan uang antara pihak yang mempunyai uang dengan pihak yang
diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan uang, dimana
ppihak penerima titipan berhak memanfaatkannya).
3. Deposito Bank Syariah Mandiri
Deposito Bank Syariah Mandiri adalah jenis penanaman dana
nasabah pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank yang bersangkutan.
4. Reksadana Bank Syariah mandiri
Reksadana Bank Syariah Mandiri adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek (kumpulan efek
yang dimiliki secara bersama kolektif oleh para pemodal dalam
reksadana) manajer investasi, yang dapat berbentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta (sahib al-mal / Rabb al mal) dengan manajer
6investasi sebagai wakil sahib al-mal, maupun antara manajer investasi
sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna investasi.
Dari jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri (BSM) di atas, jenis penghimpunan dana yang paling banyak
diminati oleh masyarakat adalah tabungan syariah mandiri, hal itu
dikarenakan kemudahan yang diberikan oleh bank untuk masyarakat
dalam melakukan transaksi tabungan syariah. Selain itu bagi hasil yang
diberikan juga menarik dibandingkan dengan bunga bank lainnya, untuk
itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
ANALISIS TEHNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN
SYARIAH MANDIRI DI BSM CABANG PEMBANTU KLATEN.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusuan Tugas Akhir ini penulis menggunakan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik tabungan syariah mandiri di BSM Cabang
Pembantu Klaten?
2. Bagaimana tehnik perhitungan bagi hasil tabungan syariah mandiri di
BSM Cabang Pembantu Klaten?
3. Bagaimana tingkat perkembangan tabungan syariah mandiri di BSM
Cabang Pembantu Klaten?
7C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui tehnik perhitungan bagi hasil tabungan syariah di
BSM Cabang Pembantu Klaten.
b. Untuk mengetahui karakteristik tabungan syariah mandiri di BSM
Cabang Pembantu Klaten.
c. Untuk mengetahui tingkat perkembangan tabungan syariah mandiri di
BSM Cabang Pembantu Klaten.
2. Tujuan dan Kegunaan
a. Bagi Perusahaan
1) Bisa lebih professional dalam menyampaikan system bagi hasil
tabungan syariah mandiri di BSM Capem Klaten
2) Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan pelayanan di masa
yang akan datang
3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja
perusahaan
b. Bagi STAIN atau lembaga
1) Untuk menambah perbendaharaan ilmiah di perpustakaan STAIN
Salatiga yang dapat dibaca oleh mahasiswa serta seluruh dosen
dan staf
2) Untuk menambah pengetahuan
8c. Bagi Penulis
1) Untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah
kedalam praktek kerja secara langsung
2) Penulis akan semakin paham dengan system ekonomi syariah
D. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode
deeskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia,
suatu obyek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun peristiwa
masa sekarang, dengan maksud agar penulis dapat menggambarkan
tentang obyek Tugas Akhir ini.
2. Sumber Data
Data yang digunakan oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian
Tugas Akhir ini adalah :
a. Data Primer
Data Primer adalah sejumlah data yang diperoleh secara
langsung dari lokasi penelitian.
b. Data sekunder
Data sekundaear adalah data yang diperoleh dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku dan dokumen-dokumen BSM
yang ada hubungannya dengan obyek yang akan diteliti.
93. Metode Pengumpulan Data
a. Interview (wawancara)
Wawancara yang dilakukan secara langsung dengan
karyawan BSM. Teknik pengumpulan data ini digunakan penulis
untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara lisan melalui
bercakap-cakap dengan cara bertatap muka untuk melengkapi data
yang diperoleh atau teknik yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dengan melakukan tanya jawab secara
langsung.
1) Observasi (Pengamatan)
Obsservasi ini digunakan oleh penulis untuk
mengumpulkan data-data dalam suatu penelitian.
2) Studi Kepustakaan
Merupakan data yang diperoleh dengan cara mempelajari
buku-buku atau literatur dan sumber data tertulis lain yang
berhubungan dengan masalah yang diamati.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini menyajikan permasalahan dalam
penulisan Tugas Akhir ini yaitu latar belakang masalah, rumusan
10
masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menyajikan permasalahan yaitu telaah pustaka dan
kerangka teoritik
Bab III Laporan Obyek
Pada bab laporan obyek ini menyajikan data mengenai gambaran
umum tempat penelitian penulis.
Bab IV Analisis
Pada bab analisis ini menyajikan data mengenai telaah kritis
terhadap masalah yang telah dirumuskan.
Bab V Kesimpulan
Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan implikasi (saran) yang
telah diteliti pada bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah pustaka
Menurut Muhammad (2004 : 20), menjelaskan bahwa melalui
kerjasama ekonomi akan terbangun pemerataan dan kebersamaan. Fungsi-
fungsi diatas menunjukkan bahwa melalui bagi hasil akan menciptakan suatu
tatanan ekonomi yang lebih merata. Implikasi dari kerjasama ekonomi adalah
aspek sosial politik dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah untuk memperjuangkan kepentingan bersama dibidang ekonomi,
kepentingan negara dan kesejahteraaan rakyat.
Menurut Wiroso ( 2005 : 88), menjelaskan bahwa dari pengamatan
yang dilakukan saat ini lembaga syariah, baik Bank Umum syariah, Bank
Konvensional, yang mempunyai cabang syariah, Bank Perkreditan rakyat
Syariah, (BPRS), dan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) di Indonesia, dalam
melakukan distribusi hasil usaha antara pemilik dana atau shahibul maal
(deposan) dengan lembaga keuangan syariah sebagai mudharib masih
mempergunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) selama ini belum ada
yang mempergunakan metode pembagian laba (profit sharing).
Menurut Karim (2007 : 300), menjelaskan bahwa dalam mengelola
harta mudharabah, bank menutup biaya operasional tabungan dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, bank juga tidak
diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa ada persetujuan
dengan yang besangkutan. Sesuai dengan ketentuan, PPH bagi hasil tabungan
11
12
mudharabah dibebankan langsung ke rekening tabungan mudharabah pada
saat perhitungan bagi hasil. Perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah
dilakukan berdasarkan saldo rata-rata harian yang dihitung ditiap akhir bulan
dan di buku awal berikutnya.
Menurut Antonio (2001 : 98), menjelaskan bahwa inti dari bagi hasil
pada dasarnya adalah terletak pada kerjasama antara pihak yang mempunyai
modal (shohibul maal ) dengan pihak yang akan menjalankan modal
(mudharib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam semua
kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun jasa. Salah satu
bentuk kerjasama yang dilakukan dalam dunia bisnis atau ekonomi islam
adalah qirad atau mudharabah. Qirad atau mudharabah adalah kerjasama
antara pemilk modal atau uang dengan pengusaha pemilik keterampilan atau
tenaga dalam pelaksanaan unit-unit ekonomi atau proyek usaha yang telah
disepakati bersama.
Menurut Ascarya ( 2007 : 48), dijelaskan bahwa akad bank syariah
yang utama dan paling penting yang disepakati oleh para ulama adalah akad
dengan pola bagi hasil dengan prinsip mudharabah (trustee profit sharing) dan
musyarakah (joint venture profit sharing), dengan prinsip bahwa tidak ada
bagian keuntungan tanpa ambil bagian dalam resiko atau untuk setiap
keuntungan ekonomi riil harus ada biaya ekonomi riil.
Menurut Wiyono (2005 : 59), menjelaskan bahwa konsep bagi hasil
berbeda sama sekali dengan konsep bunga yang diterapkan pada bank
konvensional. Dalam bank syariah, konsep bagi hasil sebagai berikut :
13
1. Pemilik dana menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan bank
yang bertindak sebagai pengelola dana
2. Pengelola atau bank syariah mengelola dana tersebut dalam sistem pool of
fund, selanjutnya bank akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam
proyek atau usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek
syariah.
3. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup
kerjasama, nominal, nisbah, dan jangka waktu berlakunya kesepakatan
tersebut.
Menurut Lucky ( 2004 : 4), menjelaskan bahwa Bagi hasil menurut
terminologi asing atau bahasa asing (inggris) dikenal dengan nama profit
sharing. Dalam kamus ekonomi profit sharing yaitu pembagian laba. Secara
definisif profit sharing juga dapat diartikan distribusi beberapa bagian dari
laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Pembagian itu dapat berbentuk
suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh
pada tahun-tahun sebelumnya,atau dapat berbentuk pembayaran mingguan
atau bulanan.
Hal ini tertera dalam Al-Quran yang mendasarinya yaitu:
1. Kerjasama dalam ekonomi islam dapat menciptakan kerja produktif
sehari-hari dari masyarakat (Qs, 3: 103; 5: 3; 9: 71, 105)
2. Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial (Qs, 3:
103; 5: 3; 9: 71, 105)
14
3. Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak
merata (Qs, 177: 16; 69: 25-37; 89: 17-20; 107: 1-7)
4. Melindungi kepentingan ekonomi lemah (Qs, 4:5-10; 74-76; 89: 17-26)
5. Membangun organisasi yang berprinsip Syarikat, sehingga terjadi proses
yang kuat membantu yang lemah (Qs, 43:32)
6. Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling ketergantungan serta
pertukaran barang dan jasa karena tidak mungkin berdiri sendiri (Qs,
92:8-10; 96: 6)
B. Kerangka Teoritik
1. Bagi hasil
a. Pengertian bagi hasil
Bagi hasil adalah kerjasama antara pihak yang mempunyai
modal (shohibul maal) dengan pihak yang akan menjalankan modal
(mudhorib), kerjasama dalam perekonomian harus dilakukan dalam
semua kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi barang maupun
jasa.
b. Prinsip bagi hasil
Beberapa prinsip bagi hasil tabungan syariah yaitu :
1) Penentusn besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu aqad dan
berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi
2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh
15
3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan
4) Tidak ada yang merugikan keuntungan bagi hasil
5) Bagi hasil terantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika
proyek tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua pihak
2. Tabungan
a. Pengertian
Tabungan atau simpanan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Sedangkan tabungan syariah adalah simpanan yang
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan
ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek
atau bilyet giro.
b. Macam-macam tabungan atau simpanan
1) Tabungan Mabrur dan Umrah
Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi umat
islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.
16
2) Tabungan Berencana
Tabungan Berencana adalah jenis tabungan berjangka
yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian
bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya
sesuai target pada waktu yang diinginkan.
3) Tabungan Investa Cendikia
Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana
beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan
bagi masa depan buat anak.
4) Tabungan Dollar
Tabungan dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar
yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat sesuai
ketentuan bank dengan nasabah.
5) Tabungan Kurban
Tabungan kurban adalah simpanan investa yang
bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah
kurban dan aqiqah.
6) Tabungan simpatik
Tabungan simpatik adalah simpaanan dalam mata uang
rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang
disepakati.
17
7) Tabungan Syariah Mandiri
Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan yang
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau bilyet giro.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan adalah:
1) Besar kecilnya imbalan bagi hasil tabungan yang dinikmati oleh
nasabah pemegang rekening.
2) Tabungan pada bank syariah sangat tergantung pada:
a) Pendapatan yang diperoleh bank syariah
b) Nisbah bagi hasil
c) Saldo rata-rata nasabah
d) Total saldo rata-rata dana tabungan di bank syariah
Dalam prakteknya mekanisme perhitungan bagi hasil dapat
didasarkan pada dua cara yaitu sebagai berikut :
a) Profit Sharing (bagi laba)
Perhitungan bagi hasil menurut profit sharing adalah
perhitungan bagi hasil yang berdasarkan pada laba dan
pengelola dana yaitu pendapatan usaha dikurangi dengan
beban usaha untuk mendapatkan usaha tersebut.
18
b) Revenue sharing (bagi pendapatan)
Adalah perhitungan bagi hasil yang mendasarkan
pada revenue (pendapatan) dari pengelola dana pendapatan
usaha sebelum dikurangi dengan beban usaha untuk
mendapatkan usaha tersebut.
Tabungan BSM tidak mengenal system bunga tetapi
menggunakan system bagi hasil. Yang merupakan sistem dimana
dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan
kegiatan usaha. Dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian
hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau
lebih. Bagi hasil dalam system perbankan syariah merupakan ciri
khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan di dalam aturan
syariah yang barkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan
terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya
penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai
kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-
Tharodhin) pada masing- masing pihak tanpa adanya paksaan.
19
d. Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil
Tabel 2.1
No. BUNGA BAGI HASIL
1.
Penentuan bunga dibuat saat awal
aqad dilakukan dengan asumsi
harus selalu untung rugi
Penentuan bunga dibuat saat
awal aqad dilakukan dengan
asumsi untung rugi
2.Besarnya prosentase tergantung dari
jumlah uang yang dipinjamkan
Rasio bagi hasil tergantung
pada jumlah keuntungan yang
diperoleh
3.
Besarnya pembayaran bunga selalu
tetap atau flat terlepas dari untung
atau rugi nsabah
Besarnya bagi hasil
tergantung dari keuntungan
yang diperoleh. Jika merugi,
ditanggung bersama sesuai
kesepakatan
4.Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agama termasuk agama islam
Tidak ada yang meragukan
keabsahan Bagi Hasil
5.Jumlah bunga tetap dan tidak
tergantung pada kinerja usaha
Jumlah pembagian laba
meningkat tergantung pada
kinerja usaha
6.
Jika trjadi kerugian, maka kerugian
itu hanya ditanggung si peminjam
(debitur) saja
Jika terjadi kerugian, maka
hal itu ditanggung bersama
oleh pemilik modal dan
peminjam
7.Besarnya bunga yang harus dibayar
si peminjam pasti diterima bank
Dalam system bagi hasil
besarnya tidak pasti,
tergantung pada keuntungan
perusahaan yang dikelola si
peminjam
3) Pokok-pokok perhitungan bagi hasil tabungan syariah
Jika diperhitungkan adalah sebagai berikut :
20
a) Contoh kasus I
Bapak A memiliki tabungan Rp 10.000.000,- jangka waktu 1
bulan, nisbah antara deposan dan bank 57% : 43% , jika
keuntungan bank yang diperoleh untuk tabungan dalam 1
bulan sebesar Rp 20.000.000,- dan rata-rata saldo tabungan
dalam jangka waktu 1 bulan adalah Rp 950.000.000,-. Berapa
keuntungan yang diperoleh Bapak A ?
Jawab :
Keuntungan yang diperoleh Bapak A adalah
= Rp 10.000.000,00 X Rp 20.000.000,00 X 57%
Rp 950.000.000,00
= Rp 120.000,00
Kesimpulannya
Besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh tergantung pada
(1) Nominal tabungan nasabah
(2) Rata-rata saldo tabungan untuk jangka waktu tertentu yang
ada pada bank
(3) Jangka waktu tabungan karena berpengaruh pada lamanya
investasi
Nominal BH = Nominal Tabungan X keuntungan tab Nasl X Nisbah Nasabah
Rata-rata saldo tab Nasl
21
(4) Bank syariah memberikan keuntungan kepada deposan
dengan pendekatan
LDR (Loan to Deposit Ratio) yaitu mempertimbangkan
rasio antara pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan
(5) Dalam perbankan syariah, LDR bukan saja mencerminkan
keseimbangan, tetapi juga keadilan karena bank
benar-benar membagikan hasil riil dari dunia usaha (loan)
kepada penabung (deposit) (Muhammad, 2007 : 57).
4) Metode penghitungan bagi hasil
Metode penghitungan bagi hasil digunakan oleh penulis
dalam penyusunan TA ini didasarkan pada buku kepustakaan dan
brosur yang ada di Bank Syariah Mandiri (BSM). Penghitungan
bagi hasil atas dasar proyeksi laporan keuangan nasabah.
Dalam mengelola Lembaga Keuangan konvensional.
Bank syariah dengan system bagi hasil dirancang untuk untuk
terbinanya kebersamaan dan menanggung resiko usaha dan bagi
hasil. Dalam menanggung resiko usaha dan berbagai hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul maal).
Bagi hasil tabungan mudharabah adalah imbalan bagi
hasil yang diberikan kepada pemegang rekening tabungan
mudharabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah
diperjanjikan antara kedua belah pihak.
22
Sedangkan besarnya tingkat bagi hasil sangat tergantung
kinerja usaha bank. demikian, tidak bisa ditentukan diawal.
Tetapi BSM bisa memberikan tingkat nisbah bagi hasilnya.
sedangkan pengertian nisbah bagi hasil adalah nilai prosentasi
tingkat bagi hasil antara pemilik dana dengan pengelola. Nisbah
bagi hasil ditetapkan oleh bank secara berkala.
Produk-produk bank syariah sesuai sesuai dengan fungsi
dan jenis dana yang dapat dikelola oleh bank syariah melahirkan
berbagai macam jenis produk pengumpulan dan penyaluran dana
oleh bank syariah.Dalam hal ini akan dibahas tentang produk
pengumpulan dana bank syariah.
Pelayanan jasa simpanan atau tabungan berupa simpanan
atau tabungan yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan atau
tabungan yang terikat dan tidak terikat atas jangka waktu dan
syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya.
Berkaitan dengan itu, jenis simpanan atau tabungan yang dapat
dikumpulkan oleh bank syariah adalah sangat beragam sesuai
dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan
tersebut.
Adapun akad yang mendasari berlakunya simpanan di bank
syariah adalah akad wadiah dan mudharabah yaitu :
23
1. Simpanan atau tabungan wadiah
Simpanan atau tabungan adalah titipan dana yang setiap waktu
dapat dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan
semacam surat berharga pemindah bukuan atau transfer dan perintah
membayar lainnya. Simpanan atau tabungan dikenakan biaya
administrasi namun oleh karena dana dititipkan diperkenankan untuk
diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana dapat
diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut berperan di
dalam pembentukan laba bagi bank syariah.
Simpanan atau tabungan yang berakad wadiah ada dua yaitu:
a. Wadiah Yad al-amanah (Trustee Depository)
Wadiah amanah adalah pihak yang menerima titipan
tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang
yang dititipkan tersebut sampai diambil kembali oleh nasabah
penitip. Sedangkan bank dapat meminta imbalan (ujrah) atas
penitipan uang tersebut, dan memberikan bonus kepada nasabah
dari hasil pemanfaatan uang titipan namun tidak boleh
diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung kepada
kebijakan penerima titipan (bank).
Wadiah amanah memiliki karakrteristik sebagai berikut:
24
1) Harta atau barang yang dititipkan tidak oleh dimanfaatkan
dan digunakan oleh penerima titipan.
2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah
yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang
yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya
3) Sebagai konpensasi, penerima titipan diperkenankan untuk
membebankan biaya kepada yang menitipakan.
4) Mengingat barang atau harta yang dititpkan tidak boleh
dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan
yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan
atau save deposit box.
Mekanisme wadiah yad al-amanah dapat digambarkan
dalam diagram sebagai berikut:
1. Titipan Barang
2. Bebankan biaya penitipan
Gambar 2.1Skema Al-Wadiah yad Al-Amanah
b. Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
Wadiah yad adh-dhamanah adalah pihak yang menerima
titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang
yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari
Nasabah / Muwaddi
(Penitip)
Bank / Mustawda
(penyimpan)
25
pengguna dana dan bank dapat memberikan insentif kepada
penitip dalam bentuk bonus. Apabila dari hasil pemanfaatan
tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak
penerima titipan (bank).
Wadiah adh-dhamanah memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat
dimanfaatkan oleh yang menerima titipan.
2) Barang yang dititipkan dapat menghasilkan manfaat karena
dimanfaatkan. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi
penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan
kepada penitip.
3) Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini yaitu
tabungan dan giro.
4) Bank syariah tidak boleh memberikan bonus (semacam jasa
giro) dalam kontrak ataupun dijanjikan dalam akad, tetepi
benar-benar pemberian sepihak sebagai tanda terima kasih
dari pihak bank.
5) Jumlah pemberian bonus sepenuhnya merupakan
kewenangan manajemen bank syariah karena pada prinsipnya
dalam akad ini penekanannya adalah titipan.
6) Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadiah
karena pada prinsipnya tabungan mirip dengan giro, yaitu
26
simpanan yang bisa diambil setiap saat. Bedanya tabungan
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang
dipersamakan.
Mekanisme wadiah yad adh-dhamanah dapat
digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
1. Titip dana
4.Beri bonus
2.Pemanfaatandana
3.Bagi Hasil
Gambar 2.2Skema Al-Wadiah yad Al-Amanah (Antonio 2001: 148-149).
Dana wadiah diketahui sebesar dengan jumlah dana yang
dititipkan pada saat terjadinya transaksi. Penerimaan yang
diperoleh atas pengelolaan dana titipan diartikan sebagai
pendapatan bank dan bukan merupakan unsure keuntungan yang
harus dibagikan.
Pengakuan bonus dalam transaksi wadiah adalah sebagai
berikut:
Nasbah
(Penitip)
Bank
Mustawda
(Penyimpan)
USERS. OF
Fund
(Nasabah Pengguna Dana)
27
1) Pemberian bonus kepada nasabah diakui sebagai beban
pada saat terjadinya.
a) Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank syariah
lain diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima.
b) Penerimaan bonus dari penempatan dana syariah pada bank
sentral diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima.
c) Penerimaan bonus dari penempatan dana pada non bank
syariah diakui sebagai pendapatan dana qardhul hasan pada
saat kas diterima (Faqih Nabhan 2003 : 31).
Dasar hukum pengembangan transaksi berprinsip al-
wadiah:
1) Al-Quran yang dijadikan rujukan dasar akad transaksi al-
wadiah
a) Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak
menerimanya. (Qs. Annisa58)
b) Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanahnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa
kepada Tuhannya (Qs. Al-Baqarah 283).
2) Sunnah
Hadits-hadits Rasul yang dapat dijadikan
rujukan yaitu:
28
a) Berkata Rasulullah saw, sampaikanlah (tunaikanlah)
amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan
membalas khianat kepada orang yang telah khianatimu
(HR Abu Daud dan Tirmidzi) menurutnya hukum hadits
ini shahih baginya.
b) Dari ibnu Umar berkata bahwasanya Rasulullah saw telah
bersabada tiada kesempurnaan iman bagi orang yang
tidak beramanah, tiada shalat bagi orang yang tidak suci
(HR Thabrani)
3) Ijma
Para tokoh islam sepanjang zaman ialah berijma akan
al-wadiah, karena kebutuhan manusia. (Sistem dan Operasi
Bank Syariah, Muhammad 2001:7).
2. Simpanan atau tabungan mudharabah
Simpanan atau tabungan mudharabah adalah simpanan atau
tabungan pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat
dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak
penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi menjadi dua yaitu:
a. Mudharabah mutlaqah (URIA)
Dalam mudharabah mutlaqah atau URIA (Unrestricted
Investment Account), bahwa tidak ada pembatasan bagi bank
dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak
29
memberikan persyaratan apapun kepada bank. Jadi bank memiliki
kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis
manapun yang diperkirakan menguntungkan. Mudharabah yang
memberikan kewenangan penuh kepada pihak lainnya (mudharib)
dalam menentukan jenis dan tempat investasi, sedangkan
keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan bersama.
Terdapat dua jenis penghimpunan dana dari penerapan
mudharabah mutlaqah diatas yaitu tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah.
Ketentuan dalam produk ini adalah:
1) Bank wajib memberitahukan kapada pemilik dana mengenai
nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau
pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbilkan
dari penyimpanan dana.
2) Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku
tabungan sebagai bukti penyipanan serta kartu ATM atau alat
penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito
mudharabah bank wajib memberikan sertifikat atau tanda
penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.
3) Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh
penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
4) Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan
jangka waktu yang telah disepakati.
30
5) Ketentuan-ketentuan yang lain yang lain yang berkaitan
dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
b. Mudharabah Muqayyadah (RIA)
Mudharabah memberikan kewenangan terbatas kepada
pihak lainnya (mudhariab) dalam menentukan jenis dan tempat
investasi. Sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi menurut
kesekatan bersama.
Mudharabah muqayyadah (RIA) ini dibagi menjadi dua
yaitu:
1) Mudharabah nnuqayyadah (RIA) on balance sheet
Mudharabah nnuqayyadah RIA on balance sheet
yaitu simpanan khusus dimana pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank.
2) Mudharabah muqayyadah RIA of balance Sheet
Mudharabah muqayyadah RIA of balance Sheet
merupakan penyaluran dana mudharah langsung kepada
pelaksanaan usahanya, dimana bank sebagai pihak perantara
(arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan
pelaksana usaha (Karim, 109:111).
Simpanan atau tabungan mudharabah ini telah
disebutkan dalam Qs. Al-Muzammil 20 yang berbunyi Dan
31
orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah
Hadits riwayat ibnu Majah dalam sunnah
diriwayatkan, dari Suhaib ra bahwa Rasulullah bersabda tiga
perkara di dalamnya terdapat keberkatan sebagai berikut:
a) Menjual dengan pembayaran secara kredit
b) Mugaradhah (nama lain mudharabah)
c) Mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah dan bukan untuk dijual.
Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik
dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari
pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau
pengelolaan dana mudharabah tersebut, apabila bank syariah
memperoleh hasil usaha yang yang besar maka distribusi hasil usaha
didasarkan pada jumlah yang besar,sebaliknya apabila bank syariah
memperoleh hasil usaha yang sangat kecil. Hal ini berbeda dengan
bank konvensional, dimana pembayaran dalam bentuk bunga
dibayarkan dibayarkan dalam jumlah tetap. Bank syariah menjalankan
fungsi sebagai manager investasi dari pemilik dana (deposan) karena
besar kecilnya pendapatan atau imbalan yang diterima oleh pemilik
dana sangat tergantung pada keahlian atau keprofesionalisan para
pengelola bank syariah.
32
Konsep ini terdapat unsur keadilan dimana tidak ada suatu
pihak yang diuntungkan sementara pihak yang lain dirugikan antara
pemilik dana dan pengelola sehingga besarnya benefit yang diperoleh
deposan sangat tergantung pada kemampuan bank dalam
menginvestasikan dana-dana yang diamanahkannya.
Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah akan
membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang
telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
Dalam mengelola dana bank tidak bertanggung jawab terhadap
kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun apabila
yang terjadi adalah mis management (salah urus), bank bertanggung
jawab penuh terhadap kerugian tersebut.
BAB III
LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan
moneter tahun 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak yang negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional
yang didominasi oleh bank-bank konvesional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan menrestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pertama kali dengan nama PT.
Bank Industri Nasional yang disingkat dengan PT. BINA atau disebut juga PT.
National Industri Banking Corporation Ltd. yang berkantor pusat di Jakarta.
Kemudian pada tanggal 29 April 1969 nama Bank diubah menjadi PT. Bank
Susila Bakti.
Sesuai dengan Akta Pernyataaan Keputusan rapat no. 29 tanggal 19
Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di
Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan
surat keputusan No.C2-1201.HT.01.04.Th.1999 tanggal 01 Juli 1999 serta
33
34
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.87 tanggal 31
Oktober 2000, Tambahan No.6587, nama Bank diubah dari PT Susila Bakti
menjadi PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Dengan Keputusan Rapat No. 7
tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH.
Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat
No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, SH. notaris di Jakarta,
serta Akta Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8
September 1999 dibuat dihadapan Sujipto, SH. notaris Jakarta yang telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31
Oktober 2000, Tambahan No.6588, nama bank diubah dari PT. Bank Syariah
Sakinah Mandiri menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Selanjutnya Bank mendapatkan ijin usaha dari Bank Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonneasia No. 1/24/KEP.
GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip
syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 01
November 1999.
Posisi saat ini Kantor pusat bank Syariah Mandiri berada di Jalan MH.
Thamrin No. 05 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007,
Bank memiliki 57 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu, 69 Kantor
35
Kas, 28 Payment Point, 48 Kantor Layanan Syariah dan 1 kantor kas
keliling.
Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka
cabangnya yang ke-037 di Klaten, bank tersebut mulai beroperasi tepatnya
pada tanggal 01 Mei 2003.
Bank ini hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu
memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai
rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di Perbankan Indonesia.
Bank Syariah Mandiri memperoleh kepercayaan dari mitra
koresponden domestik maupun internasional. Dukungan tersebut
memungkinkan BSM untuk terus melayani kebutuhan nasabah dalam produk
dan jasa treasury serta perbankan internasional seperti jasa transaksi eksport-
import (BSM L/C), jasa pengiriman atau penerimaan valas (remittance),
garansi bank (bank guarantee), stanby L/C dan Collection.
BSM telah menjalin hubungan dengan 300 bank koresponden, jaringan
kerja tersebut meliputi kerjasama dalam hal penyediaan fasilitas pengiriman
uang bagi para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, fasilitas
penarikan uang tunai bagi jemaah haji di tanah suci dan fasilitas penyediaan
financing transaksi Letter of Credit (L/C ).
36
Dengan dukungan yang luas Bank Syariah Mandiri, keunggulan
tegnology, pengalaman dan image yang baik diharapkan Bank Syariah
Mandiri mampu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.
1. Tujuan Pendirian Bank Syariah Mandiri
a. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong masyarakat untuk
menabung.
b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi nasabah.
c. Menumbuhkan kesadaran untuk memahami dan mengamalkan budaya
kerja Islami.
d. Meningkatkan produk dan jasa uasaha yang diberikan dengan cara
meningkatkan fasilitas yang ada, penyaluran pembiayaan kepada
masyaraka atau pengusaha yang membutuhkan dana khususnya untuk
para pengusaha Islam.
e. Menumbuhkan usaha-usaha ekonomi produktif bagi nasabah atau
anggota.
B. Struktur Organisasi
Sruktur organisasi Bank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa
menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus mengantisipasi
dinamika lingkungan bisnis. Untuk tujuan itulah manajamen BSM melakukan
restrukturisasi organisasi. Tujuanya untuk organisasi BSM lebih focus dan
efisien. Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit kerja yang
37
memiliki karakteristik yang sama dalm direktorat. Adapun stuktur organisasi
BSM yang terbaru saat ini :
38
Dewan Pengawas Syariah
Direktur Utama
Dewan Komisaris Komite Audit
KomiteRemunerasi &
Nominasi
Komite Pemantau Resiko
DirektoratOperasi & Pendukung
Direktorat Kepatuhan & ManajemenResiko
Direktorat Treasury & Jaringan
Direktorat Pembiayaan Komersial & Konsumer
Direktorat Pembiayaan Koperasi & Komersial
Divisi Sarana & Logistik
Divisi Hubungan Korporasi & Hukum
Divisi Operasi & Akuntansi
Divisi Sistem & Tegnologi
Komite Manajemen Resiko
Divisi Manajemen
Resiko
Divisi Kepatuhan & Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Divisi Perencanaan & Pengembang-an Manajemen Kinerja
Divisi Sumber Daya Insani
Desk Sisdur & Pengawasan
Divisi Dana, Treasury, Perban Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro
DivisiRestrukturi-sasi
Divisi Penyelesaian Pembiayaan
Divisi Pengembangan Jaringan
Cabang
S K D Perbankan Internasional
SAD Dana
Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program
Divisi Pembiayaan Konsumer
Divisi Pembiayaan Konsumersial Cabang
Divisi Pengembangan Produk
Divisi PembiayaanKorporasi & Investasi
Divisi Pembiayaan Komersial Pusat
Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi
Staf Ahli Direksi
RUPS
Devisi Pengawasan Intern
Gambar 3.3Struktur Organisasi BSM Cabang
Klaten
39
2. Struktur Organisasi BSM Capem Klaten per April 2009
Gambar 3.4
Struktur Organisasi BSM Cabang Klaten per April 2009
Job Description
a. Kepala Cabang Pembantu
1) Mengelola secara optimal sumber daya Capem agar dapat
mendukung kelancaran operasional Capem.
2) Mengkoordinir pembuatan Rencana Kerja (RKAP)
Tahunan Capem
3) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk
bank guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah
ditetapkan baik pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa.
KEPALA CAPEMWAWAN HARYANTO
OPERATION OFFICERBUDI PRASETIJO
TELLER
ARI KUNCORO
TELLER
DEWI INDAH W
BO & ADMIN
DWI INDRIASTUTI
CSACHMAD BASYIR
QZ
ACCOUNT OFFICER
CHRISNA MANDARWATI
MESSANGER
PURWANTO
OFFICE BOY
ALI MAHMUD
SECURITY
1. NGADIYONO2. SRIYONO3. SASONGKO
DRIVER
ALI AKBAR
40
4) Memastikan realisasi target operasional Capem serta
menetapkan upaya-upaya pencapaiannya.
5) Melakukan kegiatan penghimpunan dana, pemasaran
pembiayaan, pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target
yang telah ditetapkan.
6) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman
analisa pembiayaan guna antisipasi resiko dengan
penekanan pada : kesahan pemohon pembiayaan, aspek
legalitas nasabah, kewajiban limit pembiayaan, perhitungan
margin/nisbah, aspek pengamanan termasuk penetapan
prasyarat dan syarat pembiyaan.
7) Bersama dengan anggota komite lainnya memutuskan
pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya atau
dimintakan persetujuan ke kantor pusat.
8) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan
wewenangnya.
9) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun
investor.
10) Memantau kualitas aktiva produktif dan mengupayakan
kolektabilitas lancar minimal sama dengan target yang telah
ditetapkan direksi.
11) Memonitor pelaksanaan penagihan tunggakan kewajiban
nasabah.
41
12) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan
dibidang pemasaran dan operasi sampai dengan batas
wewenanganya.
13) Mensosialisasikan pedoman-pedoman, ketentuan-ketentuan
dan kebijakan direksi kepada pegawai terkait.
14) Memberi persetujuan pengeluaran biaya untuk kepentingan
cabang sesuai dengan batas wewenangnya
15) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberikan
wewenang pengoprasian AS-400 untuk selalau memelihara
dan menjaga kerahasiaan paasword dan sandi masing-
masing termasuk kerahasiaan password yang menjadi
tanggung jawabnya.
16) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung
terhadap kondisi lingkungan serta keamanan capem.
17) Memastikan bahwa seluruh transaksi capem telah dicatat
secara benar pada laporan keuangan capem.
18) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran
pengiriman laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia
setempat.
19) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan
oleh seluruh jajaran capem.
20) Menandatangani surat-surat keluar atas nama capem.
42
21) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern
yang berhubungan dengan kegiatan capem.
22) Secar berkala minimal sebulan sekali dan diadakan melalui
cash opname.
23) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi
mengenai perkembangan ekonomi, pembangunan dan dunia
usaha setempat untuk dijadikan indikator pengembangan
usaha capem.
24) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang
untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada
nasabah dan meningkatkan produktifitas individu.
25) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan
audit intern/ekstern.
26) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi
dan tugas setiap unit kerja cabang sesuai dengan pedoman
organisasi capem.
27) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke
kantor pusat.
28) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas
sumber daya yang tersedia guna memetapkan langkah-
langkah/strategi yang akan dilakukan.
43
29) Menetapkan, mengesahkan dan merotasi pegawai serta
memberikan job description kepada masing-masing
pegawai capem.
30) Melakukan penilaian pegawai, mengusulkan kenaikan gaji/
pangkat, promosi jabatan, penghargaan/hukuman pegawai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
31) Menegakkan disiplin dan dedikasi pegawai dengan
memberi contoh yang baik dalam segala bidang.
32) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah
Mandiri kepada seluruh pegawai capem.
b. Account Officer
1) Mendapatkan calon pembiayaan nasabah yang prospektif.
2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.
3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam
bentuk NAP.
4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang
di ajukan.
5) Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan
pembiayaan nasabah.
6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan
keputusan komite pembiayaan.
7) Membina hubungan pembiayaan antara bank dengan
nasabah.
44
8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang
dikelola agar kolektabilitas lancar.
9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.
10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah
pembiayaan.
c. Operation Officer
1) Memastikan terkendalinya biaya operasional capem atau
UPS dengan efisien dan efektif.
2) Memastikan dan mengelola transaksi haraian operasional
telah sesuai deangan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.
3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang
optimal di kantor Capem atau UPS.
4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan adsminitrasi,
dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).
5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga
bank, PIN, Kartu ATM maupun key acces layanan e-
banking lainya.
6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi adsminitrasi
kepegawaian, sarana dan prasarana kantor capem atau UPS.
7) Memastikan dan mengelola implementasai KYCP dengan
baik.
45
8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja
mingguan/bulanan di unitnya, untuk memastikan
kesesuaianya dengan rencana kerja unit kerjanya.
9) Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target
kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk
memastikan tercapainya target kerja unit.
10) Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya,
untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan rencana/target kerja dan SOP yang berlaku.
d. BO & ADMIN
1) Melaksanakan pemerisaan ulang atas semua transaksi
keluar-masuk maupun Nota Debet Keluar/Masuk setiap
hari.
2) Menatausahakan persediaan blanko Nota Kredit/ Nota
Debet.
3) Memeriksa kebenaran/kecocokan antara fisik blanko Nota
Kredit/ Nota Debet dengan kartu persediaan.
4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy Nota Kredit/ Nota
Debet atau Aplikasi Transfer).
5) Melaksanakan corporate culture (SIFAT).
6) Melaksanakan tugas lainya yanag ditunjuk oleh atasan.
46
e. Teller
1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu :
a) Membuka dan menutup khasanah/brangkas.
b) Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam
brangkas.
c) Mengambil/menyimpan uang tunai dari/ke dalam
brangkas.
d) Melaksanakan pengawasan khasanah/brangkas.
2) Pada awal/akhir hari mengambil/menyimpan box teller dari/
ke dalam khasanah.
3) Bersama-sama dengan kepala KCP :
a) Menghitung persediaan uang dalam box Teller.
b) Pada awal/akhir hari membuka/menutup box Teller.
4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar
dan cepat dengan memperhatikan batas wewenang yang
dimiliki.
5) Membuku (posting) mutasi kas secara benar malalui
terminalnya.
6) Menyerahkan cek/bilyet giro, slip penarikan serta bloter
kepada kepala KCP untuk diperiksa.
7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang
akan dilabel (diikat dengan kertas vignet Bank BSM).
47
8) Mengkompilasi daftar penerimaan dan pengeluaran kas,
menghitung saldo kas akhir hari dan meancocokan dengan
jumlah fisik saldo uang tunai yang ada di dalam box-nya
sendiri.
9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan
memcocokanya dengan rekapitulasi kliring penyerahan.
10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi
hari dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal
(work station).
11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan
mencocokan dengan tiket-tiketnya.
12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash
opname setiap akhir bulan.
13) Menampung usul, saran nasabah/investor dan diteruskan
kepada kepala KCP untuk ditindaklanjuti.
14) Memberikan usulan perbaikan pedoman /ketentuan yang
berkaitan dengan pelayanan kas kepada kepala KCP.
15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi
wewenangnya.
16) Menjaga ketertiban dan keamanaan system komputerisasi
secara fisik maupun adsminitrasi.
17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya
serta mengimplementasikan budaya SIFAT.
48
f. Customer Service
1) Memberikan penjelasan kepada nasbah/calon
nasabah/investor mengenai produk-produk Bank Syariah
Mandiri, berikut syarat-syarat maupun tata cara
prosedurnya.
2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan, sesuai
dengan permohonan investor.
3) Melayani permintaan buku cek/bilyet giro.
4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan
pemblokiran (stop payment), baik rekening giro maupun
tabungan.
5) Melayani penutupan rekening giro baik atas permintaan
investor sendiri, karena ketentuan bank (yang telah
disepakati investor), maupun karena peraturan Bank
Indonesia.
6) Melayani investor yang membutuhkan informasi tentang
saldo dan mutasi rekeningnya.
7) Melayani investor dalam hal permintaan standing order
atau intruksi pembayaran berjangka lainya.
8) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet
deposito yang hilang dan memintakan pendapat kepada
Manager Operasi untuk penanganan selanjutnya.
9) Melayani investor yang ingin pindah ke cabang lain.
49
10) Melayani nasabah dalam hal ada pemintaan
advice/tembusan rekening giro.
11) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank
seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening
nasabah, auto save, surat reverensi bank dan sebagainya.
12) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan
pemeriksaan layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah
dengan data-data yang ada pada Surat Pemberitahuan
Kiriman Uang (SPKU) dan membubuhkan paraf pada
SKPU.
13) Memberikan usulan-usulan kepada manager pemasaran
untuk perbaikan pedoman/ketentuan tentang pelayanan
kepada nasabah/investor.
14) Menjaga kerahasiaan password/sandi yang menjadi
wewenangnya.
15) Menyelenggarakan adsminitrasi kartu-kartu yang
diperlukan untuk pelayanan kepada nasabah/investor.
16) Mengimplementasikan budaya SIFAT.
17) Input data Customer facility dan Melaksanakan tugas-tugas
lainya yang ditunjuk atasan.
50
C. Produk dan Jasa di BSM Capem KLATEN
1. Produk simpanan yang ditawarkan oleh BSM adalah :
a. Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang dissepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu. Jenis tabungan yang ditawarkan adalah :
1) Tabungan Syariah Mandiri
Tabungan Syariah Mandiri adalah suatu simpanan yang
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau bilyet giro.
2) Tabungan Mabrur dan Umrah
Tabungan Mabrur dan Umrah adalah tabungan bagi umat
islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.
3) Tabungan Berencana Bank Syariah Mandiri
Tabungan berencana BSM adalah tabungan berjangka
yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian
bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya
51
sesuai target pada waktu yang diinginkan, dengan perlindungan
asuransi gratis.
4) Tabungan Investa Cendikia
Tabungan Investa cendikia adalah tabungan berencana
beserta premi asuransi untuk mempersiapkan jenjang pendidikan
bagi masa depan buat anak.
5) Tabungan Simpatik BSM
Adalah tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan
prinsip wadiah, yang penarikanya dapat dilakukan setiap
saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
6) Tabungan BSM Dollar
Adalah tabungan dalam mata uang dollar yang
penarikan dan setoranya dapat dilakukan setiap saat atau
sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip
penarikan.
7) Tabungan BSM Investa Cendekia (TIC)
Adalah tabungan berjangka yang diperuntukan
masyarakat dalam melakukan perancanaan keuangan,
khususnya perencanaan dana pendidikan bagi putra/putri.
b. Giro Bank Syariah Mandiri
Giro bank Syariah Mandiri adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek
bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad
52
adh-dhamanah (akad penitipan uang antara pihak yang mempunyai
uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk
menjaga keutuhan uang, dimana ppihak penerima titipan berhak
memanfaatkannya).
Produk Giro yang ditawarkan adalah :
1) Giro BSM
Giro BSM adalah penyimpanan dana yang disediakan bagi
nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad-
dhamanah.
2) Giro BSM Valas
Giro BSM Valas adalah simpanan dalam mata uang dollar
Amerika yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan
prinsip wadiah yad ad-dhamanah
3) Giro BSM Euro
Adalah simpanan mata uang Euro yang penarikanya setiap
saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.
4) Giro BSM Singapore Dollar
Adalah simpanan mata uang dollar Singapore yang
penarikanya setiap saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah
c. Deposito Bank Syariah Mandiri
Deposito Bank Syariah Mandiri adalah jenis penanaman dana
nasabah pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
53
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank yang
bersangkutan.
Produk Deposito yang ditawarkan oleh BSM adalah :
1) Deposito BSM Investa
Deposito BSM Investa adalah produk investa berjangka
waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip mudharabah mutlaqah. Deposito mudharabah hanya dapat
dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.
Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan
diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi apabila akad sudah
dicairkan maka akan diperpanjang secara otomatis dan tidak perlu
dilihat akad baru.
2) Deposito BSM Valas
Deposito BSM Valas adalah produk investa berjangka
waktu tertentu dalam mata uang dollar atau valuta asing yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.
d. Reksadana Bank Syariah mandiri
Reksadana Bank Syariah Mandiri adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek (kumpulan
efek yang dimiliki secara bersama kolektif oleh para pemodal dalam
reksadana) manajer investasi, yang dapat berbentuk akad antara
pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-maal / Rabb al maal) dengan
54
manajer investasi sebagai wakil sahib al-maal, maupun antara manajer
investasi sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna investasi.
2. Produk Pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM)
adalah :
a. Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri adalah
pembiayaan berdasarkan aqad jual beli berdasarkan aqad jual beli
antara bank dangan nasabah bank membeli barang yang dibutuhkan
dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan
keuntungan margin yang disepati.
b. Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah
pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah
ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
c. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Adalah penyaluran dana mudharabah muqayyadah dimana
bank bertindak sebagai agen, sehingga bank tidak menanggung resiko.
d. Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah
pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank
merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi
sesuai dengan nisbah yang dissepati.
55
e. Pembiayaan Edukasi Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pembiayaan Edukasi Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah
pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah atau perguruan tinggi atau
lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat
pendaftaran tahun ajaran atau semester baru berikutnya.
f. Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah
pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai
pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas,
dilingkungan developer maupun non developer, dengan sistem
murabahah.
g. Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima)
Pembiayaan pembelian rumah dengan penambahan benefit
berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat di ambil
nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunanya masih
dapat meng-cover total pembiayaanya dan dengan memperhitungkan
kecangkupan debt to service ratio nasabah.
h. Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang
muka bagi nasabah, dimana nilai pembiayaan adalah sebesar 100%
dari harga transaksi rumah.
56
i. Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah bersubsidi
Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat
yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka
dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap
(pegawai/karyawan)
j. Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar Bank Syariah Mandiri (BSM)
adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah
yang penariakan dananya pdapat dilakukan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Membantu menanggulangi
kesulitan likuiditas nasabah terutama kebutuhan dana jangka pendek.
Nassabah dapat memanfaatkan pembiayaan bank secara optimal sesuai
dengan
Top Related