Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal di dalam kehidupan manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia ini terdapat pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa), untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antar pendidik dengan peserta didik. Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau nilai atau pelatihan ketrampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah dimiliki siswa, sebab siswa bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar. Mereka itu telah memiliki sesuatu sedikit atau banyak telah berkembang (teraktualisasi) atau sama sekali masih kuncup (potensial). Upaya untuk mengembangkan potensi pada siswa dapat dilakukan dengan proses belajar. Dimana belajar adalah

Transcript of Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

Page 1: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal di dalam kehidupan

manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia ini terdapat pendidikan. Pendidikan

pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa),

untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antar pendidik

dengan peserta didik.

Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam pengembangan dirinya,

yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya

kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

sekedar memberikan pengetahuan atau nilai atau pelatihan ketrampilan.

Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah

dimiliki siswa, sebab siswa bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar.

Mereka itu telah memiliki sesuatu sedikit atau banyak telah berkembang

(teraktualisasi) atau sama sekali masih kuncup (potensial).

Upaya untuk mengembangkan potensi pada siswa dapat dilakukan dengan

proses belajar. Dimana belajar adalah suatu proses psikologis yang terjadi pada

diri seseorang yang menyebabkan terjadinya perubahan yang relatif tetap.

Perubahan itu tidak hanya berupa penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga

keterampilan dan kompetensi. Guru di sekolah memiliki peranan yang sangat

strategis dalam menentukan keberhasilan suatu proses belajar. Oleh karena itu,

guru harus memotivasi siswa agar berhasil dalam belajar.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis. Peranannya yang khas adalah

dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat dalam belajar.

Motivasi belajar akan mempunyai pengaruh yang besar dalam kegiatan belajar

siswa. Dengan naik dan menurunnya motivasi belajar siswa maka guru harus

memberikan motivasi kepada para siswanya agar siswa selalu optimis dan lebih

percaya diri dalam belajar.

Page 2: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

Upaya guru dan motivasi siswa saling memiliki hubungan dikarenakan

motivasi merupakan tujuan dari upaya guru dan upaya guru merupakan rambu-

rambu untuk mengatur motivasi siswa pada kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dari latar belakang di atas, penulis mengangkat judul UPAYA-UPAYA

GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah pengertian motivasi belajar?

2. Upaya-upaya apa yang dilakukan guru untuk memotivasi siswa?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang

lengkap mengenai upaya-upaya guru untuk memotivasi siswa dalam belajar.

Page 3: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat

dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.

Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada

pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,

perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan

berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986)

mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang

dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti

perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.

Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.

Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005), motivasi secara harafiah yaitu sebagai

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi,

berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak

melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau

mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri

maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan

Page 4: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada

kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.

Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah

setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan

menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa

pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun

dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai.

2.2 Upaya Guru untuk memotivasi siswa

Seperti diketahui, motivasi belajar siswa tidak sama kuatnya. Pada siswa

yang motivasinya bersifat intrinsik, kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak

tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan siswa yang motivasinya

belajarnya bersifat ekstrinsik. Kemauan untuk belajar sangat tergantung pada

kondisi di luar dirinya. Namun demikan, di dalam kenyataan, motivasi ekstrinsik

inilah yang banyak terjadi, lebih-lebih pada anak-anak dan remaja. Oleh karena

itu, upaya menimbulkan dan meningkatkan motivasi belajar, khususnya oleh guru,

merupakan suatu hal yang perlu dan wajar.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

2. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

Page 5: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah

dimiliki oleh siswa.

4. Mengembangkan cita-cita atau aspirasi siswa.

1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar

Ada beberapa prinsip yang terkait dalam proses belajar, misalnya

perhatian siswa, keaktifan siswa, keterlibatan langsung siswa,

pengulangan belajar, materi pelajaran yang merangsang dan menantang,

pemberian balikan dan penguatan (reinforcement) dan lain-lain.

Agar motivasi belajar siswa meningkat, hendaknya guru berusaha

menciptakan situasi sedemikian rupa, sehingga perhatian, keterlibatan

siswa dan lain-lain yang termasuk prinsip belajar berfungsi secara

optimal.

2. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Yang dimaksud dengan unsur-unsur dinamis dalam belajar ialah unsur-

unsur yang keberadaannya dapat berubah-ubah, dari tidak ada menjadi

ada, dari keadaan melemah menjadi menguat. Termasuk dalam unsur-

unsur ini antara lain bahan mengajar dan upaya pengadaannya, suasana

belajar dan upaya pengembangannya, kondisi siswa dan upaya

penyiapannya dan penguatannya.

Guru hendaknya berusaha mengorganisasikan materi pelajarn sehingga

siswa mudah dan senang mempelajarinya. Selain itu guru harus pula

mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih materi pelajaran, antara

lain tingkat kemampuan siswa, tingkat perkembangan (usia) siswa,

keterkaitannya dengan pengalaman siswa, kesesuaian materi dengan

minat atau lingkungan siswa.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah

dimiliki oleh siswa

Siswa lebih senang mempelajari materi pelajaran yang baru, apabila

siswa mempunyai latar belakang pengalaman untuk mempelajari materi

baru tersebut. Oleh karena itu, guru pandai-pandai memilih contoh-

Page 6: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

contoh untuk menjelaskan suatu konsep baru, contoh-contoh ini

hendaknya banyak terdapat di lingkungan siswa.

4. Mengembangkan cita-cita atau aspirasi siswa

Setiap siswa mempunyai cita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam

belajar, namun tidak semua siswa mencapai kesuksesan tersebut.

Kesuksesan biasanya dapat meningkatkan aspirasi dan kegagalan

mengakibatkan aspirasi rendah. Untuk meningkatkan aspirasi ini,

hendaknya guru tidak menjadikan siswa selalu gagal. Kegagalan yang

berkepanjangan menyebabkan perencanaan siswa tidak realistik dan

siswa menjadi tidak bergairah untuk mencapainya. Alangkah idealnya

apabila siswa diberi kesempatan merumuskan tujuan belajar yang sesuai

dengan kemampuannya, sehingga motivasi mereka untuk mencapai

tujuan itu lebih kuat.

Page 7: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri

maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

2. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah

dimiliki oleh siswa.

4. Mengembangkan cita-cita atau aspirasi siswa.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai upaya-upaya

guru untuk memotivasi siswa dalam belajar.

Page 8: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/ diakses pada

tanggal 27 April 2011

http://motivasibelajar.net/pengertian-motivasi-belajar diakses pada tanggal 27

April 2011

http://klik-motivasi.blogspot.com/2010/12/motivasi-belajar-definisi.html diakses

pada tanggal 27 April 2011

Page 9: Upaya Untuk Memotivasi Siswa-makalah

UPAYA-UPAYA GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR

GAUDENSIA YULIANTI ULENIM. 2009272030

KELAS P/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORESENDE2011