Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

73
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia Sehat 2010 diharapkan tidak sekedar angan-angan. Untuk mencapainya diharapkan ada peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat bangsa Indonesia, untuk mencapai itu semua salah satunya diperlukan peningkatan status gizi masyarakat. Dalam usaha mencapai status gizi masyarakat yang optimal petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan tugasnya beracuan pada program-program yang telah ditentukan. Program tersebut yaitu : 1. Menurunkan prevalensi kekurangan energi protein (KEP) 2. Menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A (KVA) 3. Menurunkan prevalensi anemia gizi besi (AGB) 1

Transcript of Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Page 1: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia Sehat 2010 diharapkan tidak sekedar angan-angan. Untuk

mencapainya diharapkan ada peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat

bangsa Indonesia, untuk mencapai itu semua salah satunya diperlukan

peningkatan status gizi masyarakat.

Dalam usaha mencapai status gizi masyarakat yang optimal petugas gizi

puskesmas dalam melaksanakan tugasnya beracuan pada program-program yang

telah ditentukan. Program tersebut yaitu :

1. Menurunkan prevalensi kekurangan energi protein (KEP)

2. Menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A (KVA)

3. Menurunkan prevalensi anemia gizi besi (AGB)

4. Menurunkan prevalensi gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY)

5. Menurunkan prevalensi gizi lebih

Puskesmas adalah unit kerja terdepan pelaksana program perbaikan gizi di

daerah. Oleh karena itu petugas Puskesmas perlu dibekali pengetahuan dan

keterampilan demi keberhasilan pelaksanaan program gizi

Wilayah kerja puskesmas Tanjung Pagar meliputi 1 kelurahan yaitu :

kelurahan Tanjung Pagar. Daerah ini terletak pada ketinggian 0,6 meter di bawah

permukan laut, sehingga merupakan daratan pasang surut di pinggir sungai.

1

Page 2: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Jumlah penduduknya Tahun 2011 adalah 6104 jiwa dengan Jumlah bayi 141

jiwa, jumlah anak balita 654 jiwa, jumlah bumil 88 jiwa, jumlah bufas 13 jiwa,

dan Jumlah Kepala Keluarga 2017 jiwa.

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di

masyarakat yang memerlukan penanganan secara terpadu dari berbagai sektor

terkait. Puskesmas merupakan unit kerja terdepan pelaksana program perbaikan

gizi di daerah.1,2

Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang

gizi makro dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein.

Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan

ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein. Kekurangan

zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.2

Masalah gizi utama yang dihadapi masyarakat sampai sekarang antara

lain: GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), AGB (Anemi Gizi Besi),

KEP (Kekurangan Energi Protein) dan KVA (Kekurangan Vitamin A). Beberapa

faktor penyebab timbulnya masalah tersebut antara lain, kurang pengetahuan,

adanya perilaku dan kebiasaan yang salah terhadap konsumsi makanan, tradisi

dan kepercayaan tertentu masih masih diyakini oleh masyarakat. Hal ini makin

diperparah dengan kondisi ekonomi dan tingkat penghasilan penduduk yang

masih rendah sehingga masalah gizi menjadi semakin luas dan komplek dan

berpengaruh pula pada kualitas sumber daya manusia (SDM).3

2

Page 3: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Data Susenas menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang menurun dari

37,5 % ( 1989 ) menjadi 24,6 % ( 2000 ). Namun kondisi tersebut tidak diikuti

dengan penurunan prevalensi gizi buruk bahkan prevalensi gizi buruk cenderung

meningkat.3

Mulai tahun 1998 upaya penanggulangan balita gizi buruk mulai

ditingkatkan dengan penjaringan kasus, rujukan dan perawatan gratis di

Puskesmas maupun Rumah Sakit, Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) serta

upaya-upaya lain yang bersifat Rescue. Bantuan pangan ( beras Gakin dll ) juga

diberikan kepada keluarga miskin oleh sektor lain untuk menghindarkan

masyarakat dari ancaman kelaparan. 2

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak gizi buruk dengan gejala

klinis (marasmus, kwashiorkor, marasmus-kwashiokor) umumnya disertai dengan

penyakit infeksi seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Tuberculosis serta penyakit infeksi lainnya. WHO menunjukkan bahwa 54%

angka kesakitan pada balita disebabkan karena gizi buruk.3

Untuk mengantisipasi masalah diatas, diperlukan upaya pencegahan dan

penanggulangan secara terpadu di setiap pelayanan kesehatan dan memerlukan

keterlibatan berbagai sektor dengan melakukan koordinasi antar sektor termasuk

dengan masyarakat. 4

Upaya perbaikan gizi masyarakat yang telah dilaksanakan melalui

Puskesmas bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan memperbaiki status

gizi masyarakat. Tenaga pelaksana gizi di puskesmas merupakan tenaga yang

langsung berhadapan dengan masyarakat dengan berbagai tugas pokok antara lain:

3

Page 4: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Penentuan prioritas masalah, merencanakan kegiatan program gizi, pelaksanakaan

dan pencatatan pelaporan program gizi di puskesmas dalam rangka

penanggulangan masalah gizi, memberikan informasi dan penyuluhan kepada

masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi

sehingga diharapkan masalah gizi yang ada bisa diatasi.1,4

1.2. Tujuan

Program perbaikan gizi bertujuan menurunkan angka penyakit kurang gizi

yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah terutama

pada terutama pada usia yang rawan gizi seperti bayi dan balita serta ibu nifas dan

ibu menyusui.. Hal ini mendukung upaya penurunan angka kematian bayi, balita

dan kematian ibu, meningkatkan kemampuan dan keterampilan keluarga dalam

menerapkan keluarga sadar gizi, serta mendorong terwujudnya norma keluarga

kecil bahagia dan sejahtera. Program ini juga berusaha memperbaiki keadaan gizi

masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi pangan.

1.3 Sasaran

Sasaran semua bayi, balita, bumil dan bufas yang berada di wilayah

Puskesmas Tanjung Pagar.

4

Page 5: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

BAB II

ISI

2.1. POKOK-POKOK PROGRAM PERBAIKAN GIZI

Pengertian

Upaya perbaikan gizi adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut

pelayanan dan perbaikan gizi di masyarakat.

Program perbaikan gizi meliputi usaha-usaha sebagai berikut : 1

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah kegiatan masyarakat

untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di

Indonesia. Kegiatan-kegiatan UPGK meliputi :

a). Penyuluhan gizi masyarakat.

Tujuan kegiatan ini adalah terjadinya proses perubahan pengertian, sikap

dan perilaku yang lebih sehat mengenai kegunaan dan pemanfaatan pelayanan

gizi yang tersedia di masyarakat.

b). Pelayanan gizi melalui Posyandu

Adapun kegiatan pelayanan gizi yang dipadukan di Posyandu adalah :

pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan balita, suplementasi vitamin

A, suplementasi pil zat besi, pemberian oralit, penyuluhan gizi dan pemberian

makanan tambahan.

c). Peningkatan pemanfaatan tanaman pekarangan

5

Page 6: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Salah satu kegiatan pelayanan gizi di Posyandu adalah Pemberian

Makanan Tambahan (PMT) kepada anak balita. Untuk mendukung kegiatan

ini, akan menggalakkan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan

makanan seperti sayuran dan buah-buahan.

Usaha perbaikan gizi institusi (UPGI)

UPGI adalah salah satu program pokok perbaikan gizi yang bertujuan

untuk mendorong agar berbagai institusi pemerintah dan swasta memberikan

perhatian lebih besar dalam peningktan keadaan gizi warganya. Peran tenaga

Puskesmas dalam UPGI adalah membimbing dan membina pengelola/kader di

institusi dalam melakukan kegiatan pelayanan gizi berdasarkan pedoman yang

telah ditetapkan. Tenaga Puskesmas bersama sektor terkait, dapat melakukan

supervisi kegiatan UPGI ke Rumah Sakit, Perusahaan, Panti, Sekolah, Asrama

Haji atau Lembaga Pemasyarakatan di wilayahnya.

Pencegahan dan penanggulangan gondok endemik

Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat kekurangan unsur

yodium yang diperlukan untuk pembuatan hormon tiroid dalam waktu lama.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

- Registrasi penduduk desa

- Penyuntikan larutan yodium dalam minyak (lipiodol)

- Pencatatan dan pelaporan

- Evaluasi dampak

Pencegahan & penanggulangan kekurangan vitamin A

6

Page 7: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Prinsip dasar penggulangan kekurangan vitamin A di Indonesia adalah

menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh melalui 2 cara yaitu :

- Penyuluhan untuk meningkatkan konsumsi vitamin A alami.

- Suplementasi vitamin A melalui

(a). Cara langsung : distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi

(200.000 IU)

(b). Cara tidak langsung : fortifikasi (penambahan) vitamin A pada

bahan makanan

Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi

Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar Hb lebih rendah dari normal

akibat kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi yang diperlukan untuk

pembentukan darah (misal : zat besi, asam folat, vitamin B12) tanpa

memandang penyebab kekurangan darah tersebut. Kegiatan yang dilakukan

meliputi :

- Pencegahan dan penanggulangan anemia besi dikaitkan dengan

kegiatan UPGK dalam bentuk pemberian tablet besi bagi bumil-

busu

- Penggalakan konsumsi bahan pangan alami sumber zat besi

Sistem kewaspadaan pangan dan gizi

Program ini bertujuan meningkatkan konsumsi pangan dan gizi serta

mencegah timbulnya konsumsi pangan. Kegiatan yang dilakukan meliputi :

- Sistem Isyarat Dini Dan Intervensi (SIDI) / pemantauan wilayah

setempat bidang pangan dan gizi.

7

Page 8: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

- Sistem Informasi Pangan dan Gizi (SIPG)

- Pemantauan Status Gizi (PSG)

- Pemantauan Program Gizi (PPG)

Perbaikan makanan bayi dan anak

Program ini bertujuan melestarikan dan meningkatkan kebiasaan

menyusui bayi / anak umur 0 – 24 bulan serta memperbaiki kebiasaan

pemberian MP-ASI. Kegiatannya meliputi :

- Peningkatan penggunaan ASI melalui :

(a). Pendidikan dan penyuluhan

(b). Peningkatan pelayanan masyarakat

(c). Perundang-undangan

(d). Penelitian dan monitoring

- Perbaikan MP-ASI / makanan balita

(a). Pengkajian tentang perilaku masyarakan tentang pemberian

MP-ASI

(b). Pendidikan dan penyuluhan

(c). Monitoring dan evaluasi

(d). Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk memproduksi

MP- ASI yang murah dan tersedia di tempat.

- Perbaikan makanan bumil-busu

Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan para ibu melalui

penyuluhan, pemantauan dan penerapan teknologi tepat guna

8

Page 9: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

secara terpadu dengan kegiatan perbaikan pemberian makanan bayi

dan anak.

A. Kekurangan Energi Protein (KEP)

Masalah kurang energi dan protein merupakan salah satu masalah gizi di

Indonesia Anak Usia di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang

rawan terhadap kurang gizi. Setelah terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan

sejak pertengahan tahun 1997, kasus gizi kurang bahkan gizi buruk bertambah.

KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya

konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi

angka kecukupan gizi (AKG). KEP terdiri dari :

1. KEP ringan yaitu apa bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak

pada pita warna kuning diatas garis merah atau BB/U 70% - 80% buku

median WHO-NCHS

2. KEP sedang yaitu apa bila hasil penimbangan berat badan pada KMS berada

di bawah garis merah (BGM) atau BB/U 60% - 70% buku median WHO-

NCHS

3. KEP berat yaitu apa bila hasil penimbangan BB/U < 60% buku median

WHO-NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat dan KEP sedang.

B. Anemia Gizi Besi (AGB)

Anemia gizi besi (AGB) yaitu dimina tubuh kekurangan zat besi yang

berkelanjutan dalam makanan sehari-hari. AGB dapat diderita oleh semua

9

Page 10: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

golongan umur terutama ibu hamil, anak balita, anak sekolah dan tenaga kerja

wanita.

Menurut United Nation (1994) tingginya prevalensi anemia pada

kehamilan melatarbelakangi terjadinya kematian pada ibu sewaktu hamil, bersalin

atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan atau komplikasi penanganannya.

Bahkan diperkirakan sekitar 50% dari kematian maternal di negara-negara

berkembang dilatarbelakangi secara langsung maupun tidak langsung oleh anemia

difesiensi besi pada saat menjelang atau sewaktu bersalin.

Zat besi juga diperlukan untuk menunjang kerja otak. Kekurangan zat besi

bisa mengurangi produksi sel darah merah. Remaja perempuan yang kurang

mengkonsumsi zat besi cendrung mempunyai IQ rendah.

Perempuan hamil memerlukan zat besi dua kali lebih banyak dari saat

dirinya tidak hamil karena pendarahan atau sesudah melahikan yang bagi ibu

sehat tidak membahayakan, bagi ibu hamil dengan anemia berat dapat

menimbulkan kematian selain itu bisa menyebabkan pertumbuhan janin dalam

kandungan terganggu, terjadinya BBLR dan meningkatnya kematian perinatal.

Pada bayi dan anak dengan defisiensi besi menyebabkan anak menjadi apatis,

kurang aktif dan menurunkan kemampuan kognetif

C. Kurang Vitamin A (KVA)

Bangsa Indonesia patut berbangga, karena kita telah dapat mengatasi

masalah kebutaan akibat kurang vitamin A (KVA). Namun demikian kita perlu

waspada karena sedikit kelengahan, masalah tersebut dapat muncul kembali. Dari

10

Page 11: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

hasil penelitian diketahuibahwa sekitar 50% anak-anak Indonesia masih menderita

KVA yang belum menunjukan gejala-gejala nyata (KVA subklinis)

Indonesia adalah negara yang kaya sumber Vitamin A alami. Oleh sebab

itu supaya peningkatan konsumsi bahan makanan kaya vitamin A alami

merupakan tujuan dari upaya penaggulangan KVA di Indonesia. Di samping itu,

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi memang masih perlu dianjurkan

terutama untuk golongan yang mempunyai resiko tinggi untuk menderita KVA.

KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh

sangat berkurang. Kedaan ini berpengaruh buruk terhadap kesehatan tubuh.

Berbagai organ tubuh dapat terkena, mulai dari organ-organ system pernapasan

sampai dengan sistem kekebalan .

KVA umunya berkaitan dengan penyakit-penyakit lain seperti diare,

campak, pneumonia. Anak yang menderita KVA apabila terkena penyakit diare,

campak dan pnemoni, maka penyakit akan lebih berat dan lebih lama

dibandingkan dengan anak-anak yang cukup vitamin A. Anak-anak yang

menderita KVA berat lebih banyak terancam jiwanya. KVA berat juga dapat

mengakibatkan kebutaan.

D. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Masalah GAKY merupakan masalah yang serius karena diperkirakan pada

saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang

lingkungannya miskin yodium.

Penderita GAKY memiliki produktivitas kerja yang rendah, sehingga

dapat mengurangi penghasilan sampai 15%, karena itu pengagulangan GAKY

11

Page 12: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

yang paling tepat adalah dengan suplementasi yodium, baik secara langsung

melalui pemberian kapsul minyak beryodium maupun tidak langsung melalui

konsumsi garam beryodium.

Hasil survey pemetaan tahun 1998 menunjukan terjadinya penurunan

tajam angka prevalensi GAKY, yaitu dari 27,7% pada tahun 1992 menjadi 9,8%.

Hal ini memberikan gambaran adanya keberhasilan program penanggulangan

GAKY secara nasional . Namun demikian bila dilihat menurut kecamatan , masih

banyak penduduk yang tinggal diaerah endemik. Selain itu penurunan angka TGR

tersebut belum diikuti oleh tingkat konsumsi garam bertodium yang pada tahun

1998 masih sebesar 65,2%

Dalam SNI kadar yodium dalam garam ditentukan sebesar 30-80 ppm

dalam bentuk KI)3, hal ini dikaitkan dengan jumlah garam yang dikonsumsi tiap

orang perhari adalah 6-10 gr, sedangkan kebutuhan tubuh akan yodium adalah

sekitar 100-150 gr tiap orang per hari.

2.2 PROGRAM PERBAIKAN GIZI DI PUSKESMAS TANJUNG PAGAR

TAHUN 2011

Sasaran program perbaikan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas

Tanjung Pagar pada tahun 2011, yaitu :

1. Jumlah penduduk : 6.104 orang

2. Jumlah bayi : 141 orang

3. Jumlah balita : 654 orang

4. Jumlah bumil : 88 orang

5. Jumlah bufas : 13 orang

12

Page 13: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Program perbaikan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Pagar

pada tahun 2011 dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam

dan luar gedung.

A. Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Tanjung Pagar5

1. Kegiatan Dalam Gedung

- Monitoring status gizi di puskesmas

Kegiatan berupa penimbangan setiap bayi dan balita yang datang ke

Puskesmas serta mencatat di KMS.

S K D N

2010 111 111 90 70

2011 150 150 104 80

10

30

50

70

90

110

130

150

Gambar 2.1. Grafik SKDN Bayi Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Dari gambar di atas terlihat bahwa S adalah jumlah bayi

seluruhnya dan D adalah jumlah bayi yang ditimbang di puskesmas ini.

Terlihat bahwa pada tahun 2011 jumlah bayi yang ditimbang hanya 104

13

Page 14: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

dibandingkan dengan jumlah bayi seluruhnya. Hal ini disebabkan karena

bayi tidak hanya ditimbang di puskesmas, tetapi bisa saja ditimbang di

posyandu, bukan di puskesmas sehingga jumlahnya menjadi sedikit.Selain

itu orang tua hanya membawa anaknya untuk ditimbang hanya jika

bersamaan dengan imunisasi sehingga, pemantauan agak sulit.

S K D N

2010 684 683 472 380

2011 952 952 485 385

50

150

250

350

450

550

650

750

850

950

Gambar 2.2. Grafik SKDN Balita Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Dari gambar di atas terlihat bahwa S adalah jumlah balita

seluruhnya dan D adalah jumlah balita yang ditimbang di puskesmas ini.

Terlihat bahwa pada tahun 2011 jumlah balita yang ditimbang hanya 485

orang dibandingkan dengan jumlah bayi seluruhnya, yaitu 952 orang. Hal

ini disebabkan karena balita tidak hanya ditimbang di puskesmas, tetapi

bisa saja ditimbang di posyandu, bukan di puskesmas sehingga jumlahnya

menjadi sedikit.Selain itu orang tua hanya membawa anaknya untuk

ditimbang hanya jika balita ini sakit, sehingga pemantauan agak sulit.

14

Page 15: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

- Distribusi tablet tambah darah pada ibu hamil dan ibu nifas

Program ini dilakukan untuk pencegahan anemia besi dengan pembagian

tablet besi bagi wanita-wanita hamil/menyusui serta penyuluhan

penggunaan bahan pangan alami sumber zat besi.

- Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita serta ibu nifas

Program ini dilakukan pada bulan Februari dan Agustus pada semua anak

balita (1 – 5 tahun) yang sehat. Pada anak dan balita yang berkunjung ke

Puskesmas, diperiksa keadaan mata & tingkat sakitnya. Selain itu,

diadakan penyuluhan tentang pentingnya vitamin A dan cara peningkatan

sumber vitamin A terutama sayuran hijau.

- Konsultasi berbagai masalah gizi

Kegiatan berupa wawancara pola makanan/menu serta membaca hasil

laboratorium. Rujukan ke Poli Gizi selama tahun 2011 sebanyak 19 orang

dengan Diet :

15

Page 16: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

1

3

5

7

9

11

Gambar 2.3. Grafik diet pada pasien yang ada di bagian gizi Puskesmas Tanjung Pagar 2011

Dari gambar di atas terlihat bahwa jumlah diet yang terbanyak

pada konsultasi gizi di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 adalah diet

Rendah garam, kemudian disusul diet DM dan rendah kalori. Diet rendah

garam berada pada posisi pertama karena sesuai dengan tabel 2.1. yaitu

10 penyakit terbanyak di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 adalah

penyakit hipertensi, sehingga dietnya adalah diet rendah garam.

16

Page 17: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Tabel 2.1. Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Tanjung PagarNo Jenis Penyakit Jumlah

1 Hipertensi 1714

2 ISPA 1384

3 Gangguan Gigi 1027

4 Gastritis 623

5 Diabetes Melitus 434

6 Diare 346

7 Batuk 324

8 Dermatitis 322

9 Artritis 207

10 Penyakit Lain 237

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tanjung Tahun 2011

- Penyuluhan gizi

Dilakukan saat orang datang ke puskesmas Tanjung Pagar, ataupun sedang

berkonsultasi ke bagian gizi. Penyuluhan dilakukan secara individu dan

kelompok. Untuk media biasanya digunakan leaflet yang dibagikan kepada

pasien. Pada bulan Juli 2011 puskesmas Tanjung Pagar melaksanakan

penyuluhan di kelas bumil 2x dan bulan September penyuluhan TTD

Mandiri di SMPN 18.

2. Kegiatan Luar Gedung

- Monitoring dan pemantauan status gizi melalui kegiatan posyandu

Kegiatan berupa penimbangan setiap bayi dan balita yang datang ke

Posyandu serta mencatat di KMS. Pemantauan status gizi tingkat

Posyandu di kelurahan ini dengan memakai standart BB/U, TB/U, dan

BB/TB.

17

Page 18: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Pemantauan Status Gizi di tahun 2011 dilaksanakan dibulan April

sebanyak 100 sampel :

a. BB/U

L P

Buruk 3 1

Kurang 23 11

Baik 33 29

Lebih 0 0

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

27.5

32.5

Gambar 2.4.Grafik BB/U masyarakat puskesmas Tanjung Pagar

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan BB/U jumlah

masyarakat yang bergizi baik lebih banyak dibandingkan dengan gizi

kurang dan gizi buruk. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kesadaran

masyarakat akan pentingnya gizi mulai meningkat, serta rajinnya

masyarakat berkonsultasi atau berobat ke puskesmas sehingga untuk

status gizi dapat di pantau dengan baik. Selain itu gambar ini dapat

menjadi indikator keberhasilan penyuluhan tentang gizi.

18

Page 19: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

b. TB/U

L P

Pendek 18 12

Normal 41 29

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

27.5

32.5

37.5

42.5

Gambar 2.5.Grafik TB/U masyarakat puskesmas Tanjung Pagar

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan TB/U jumlah

masyarakat yang tingginya normal baik laki-laki maupun perempuan

lebih banyak dibandingkan dengan yang pendek. Hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi mulai

meningkat, serta rajinnya masyarakat berkonsultasi atau berobat ke

puskesmas sehingga untuk status gizi dapat di pantau dengan baik.

19

Page 20: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

c. BB/TB

L P

Krs Sekali 0 0

Kurus 1 0

Normal 59 40

Gemuk 0 0

5

15

25

35

45

55

Gambar 2.6.Grafik BB/TB masyarakat puskesmas Tanjung Pagar

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan BB/TB jumlah

masyarakat yang bergizi normal baik laki-laki maupun perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan yang kurus, kurus sekali, dan gemuk. Hal

tersebut dapat disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya

gizi mulai meningkat, serta rajinnya masyarakat berkonsultasi atau

berobat ke puskesmas sehingga untuk status gizi dapat di pantau dengan

baik. Selain itu gambar ini dapat menjadi indikator keberhasilan

penyuluhan tentang gizi.

Selain melalui Posyandu, kegiatan lain yang telah dilakukan yakni

melalui Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TB-ABS)

yang dilaksanakan pada SDN Tanjung Pagar 1, SDN Tanjung Pagar 3,

SDN Tanjung Pagar 4, MI Darul Khairat, dan MI Darul Nasihin.

a. Status Gizi Berdasarkan (TB/U)

20

Page 21: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

1.Sangat Pendek

L P Total

SDN T. Pagar 1 0 0 0

SDN T. Pagar 3 0 1 1

SDN T. Pagar 4 1 3 4

MI Darul Khairat 0 0 0

MI Darul Nasihn 0 0 0

0.25

0.75

1.25

1.75

2.25

2.75

3.25

3.75

Gambar 2.7. Grafik TB-ABS pada anak sekolah yang sangat pendek

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan TB/U jumlah anak

yang sangat pendek ada banyak yaitu sejumlah 4 orang pada SDN

Tanjung Pagar 4 dibandingkan sekolah lain. Hal tersebut dapat

disebabkan oleh kurang rajinnya orang tua berkonsultasi atau berobat ke

puskesmas sehingga untuk status gizi belum dapat di pantau dengan

baik. Selain itu menurut wawancara kader gizi dengan orang tua anak,

sebagian anak tidak menyukai susu dan jarang berolahraga. Sehingga

seharusnya diberikan program pemberian susu untuk anak-anak di

sekolah ini secara berkala.

21

Page 22: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

2.Normal

L P Total

SDN T. Pagar 1 17 15 32

SDN T. Pagar 3 13 10 23

SDN T. Pagar 4 12 14 26

MI Darul Khairat 8 5 13

MI Darul Nasihn 8 8 16

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

27.5

32.5

Gambar 2.8. Grafik TB-ABS pada anak sekolah yang normal

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan TB/U jumlah anak yang

tinggi badannya normal yaitu sejumlah 32 orang pada SDN Tanjung Pagar 1

dibandingkan sekolah lain. Hal tersebut dapat disebabkan oleh rajinnya orang tua

berkonsultasi atau berobat ke puskesmas sehingga untuk status gizi belum dapat

di pantau dengan baik. Selain itu menurut wawancara kader gizi dengan orang tua

anak, sebagian anak menyukai susu dan sering berolahraga yang merupakan

ekstrakurikuler di sekolah ini.

22

Page 23: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

3.Pendek

L P Total

SDN T. Pagar 1 1 1 2

SDN T. Pagar 3 0 0 1

SDN T. Pagar 4 1 4 5

MI Darul Khairat 1 2 3

MI Darul Nasihn 1 0 1

0.25

0.75

1.25

1.75

2.25

2.75

3.25

3.75

4.25

4.75

Gambar 2.9. Grafik TB-ABS pada anak sekolah yang pendek

Dari gambar di atas terlihat bahwa berdasarkan TB/U jumlah anak

yang pendek ada banyak yaitu sejumlah 5 orang pada SDN Tanjung

Pagar 4 dibandingkan sekolah lain. Hal tersebut dapat disebabkan oleh

kurang rajinnya orang tua berkonsultasi atau berobat ke puskesmas

sehingga untuk status gizi belum dapat di pantau dengan baik. Selain itu

menurut wawancara kader gizi dengan orang tua anak, sebagian anak

tidak menyukai susu dan jarang berolahraga. Sehingga seharusnya

diberikan program pemberian susu untuk anak-anak di sekolah ini secara

berkala.

23

Page 24: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

- Distribusi tablet tambah darah ibu hamil

Distribusi Tablet Besi pada Bumil pada Puskesmas Tanjung Pagar Tahun

2011 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Fe1 Fe3

Target 74 74

2010 100 92.62

2011 79.25 72.33

5

15

25

35

45

55

65

75

85

95

Gambar 2.10. Grafik Distribusi Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil

Untuk distribusi tablet Fe pada bumil (ibu hamil) Fe1 di

puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 sudah tercapai dengan baik,

yaitu target yang harus dicapai adalah 74% orang dan yang dicapai

oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar 79,25%. Program ini

sudah tercapai dengan baik dikarenakan: Kader yang aktif, dimana jika

bumil tidak datang ke puskesmas maka kader yang telah mendata

jumlah ibu hamil akan mendatangi ke rumah-rumah warga untuk

mendistribusikan tablet Fe. Selain itu juga ibu hamil rajin berkunjung

ke puskesmas, posyandu, dan poskesdes.

24

Page 25: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Untuk distribusi tablet Fe pada bumil (ibu hamil) Fe3 di

puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 belum tercapai dengan baik,

yaitu target yang harus dicapai adalah 74% orang dan yang dicapai

oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar 72,33 %. Program ini

belum tercapai dengan baik dikarenakan: kurangnya partisipasi

masyarakat dalam kunjungan yang selanjutnya ke puskesmas,

masyarakat cenderung ke poskesdes dan posyandu, sehingga data Fe 3

ibu tidak ada di puskesmas.

- Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita serta ibu nifas

Distribusi Vitamin A diberikan kepada Bufas, Bayi dan Balita

1. Distribusi Vitamin A pada Bufas

10

30

50

70

90

Gambar 2.11. Grafik Distribusi Vitamin A pada Bufas

Untuk distribusi vitamin A di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

pada bufas (ibu nifas) sudah tercapai dengan baik, yaitu target yang

harus dicapai adalah 78% dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung

Pagar adalah sebesar 88,81% orang. Program ini sudah tercapai dengan

baik dikarenakan: Kader yang aktif, dimana jika bufas tidak datang ke

25

Page 26: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

puskesmas maka kader yang telah mendata jumlah ibu nifas akan

mendatangi ke rumah-rumah warga untuk mendistribusikan vitamin A.

Selain itu juga ibu nifas rajin berkunjung ke puskesmas, posyandu, dan

poskesdes.

2. Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita

Bayi Balita Bayi & Balita

Target 78 78 78

2010 92.86 90.92 91.09

2011 92.4 84.4 88.4

72.5

77.5

82.5

87.5

92.5

Gambar 2.12. Grafik Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita

Untuk distribusi vitamin A di puskesmas Tanjung Pagar tahun

2011 pada bayi dan balita sudah tercapai dengan baik, yaitu untuk bayi

target yang harus dicapai adalah 78% dan yang dicapai oleh puskesmas

Tanjung Pagar adalah sebesar 92,4%. Untuk balita target yang harus dicapai

adalah 78% dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar

84,4%. Program ini sudah tercapai dengan baik dikarenakan: Kader yang

aktif, dimana jika bayi tidak datang ke puskesmas maka kader yang telah

mendata jumlah bayi dan balita akan mendatangi ke rumah-rumah warga

untuk mendistribusikan vitamin A. Selain itu juga orang tua rajin

berkunjung ke puskesmas, posyandu, dan poskesdes.

26

Page 27: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

- Pembinaan dan pelaksanaan PMT

Pemberian MP-ASI pada bayi BGM dilaksanakan dengan kegiatan berupa

pembagian Biskuit, bubur dan susu. Dimana untuk PMT langsung dibagi

oleh dinas kesehatan jumlah anak yang mendapat MP ASI berupa

bubur,dan jika dari provinsi mendapatkan biskuit.

Puskesmas Tanjung Pagar mendistribusikan MP-ASI sebanyak :

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

5.5

Gambar 2.13. Grafik Distribusi MP-ASI

2. Distribusi PMT Bumil KEK

Bumil KEK yang mendapatkan PMT pada tahun 2011 sebanyak 10 bumil

0.51.52.53.54.55.56.57.58.59.5

Gambar 2.14. Grafik Distribusi PMT pada Bumil KEK

27

Page 28: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

- Pemberian obat cacing pada anak sekolah.

Obat cacing yang diberikan berupa pirantel pamoat yang diberikan tiap

satu tahun sekali untuk masing-masing sekolahan. Distribusi obat cacing

di tahun 2011 dilaksanakan di bulan:

1. April yaitu MI Darul Nasihin dan MI Darul Khairat dengan jumlah

sampel 90 murid.

2. Juli yaitu SDN Tanjung Pagar 3 dan SDN Tanjung Pagar 1 dengan

jumlah sampel 90 murid.

- Pemantauan garam beryodium tingkat sekolah dasar

Monitoring garam beryodium di wilayah Puskesmas Tanjung Pagar pada

tahun 2011 dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Pagar 4 pada

bulan April dan di kelurahan Tanjung Pagar RT 17 pada bulan Juli dengan

jumlah sampel 21 orang, dimana sampel merupakan murid kelas 4 dari

masing-masing sekolah.

a. SDN Tanjung Pagar 4

28

Page 29: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

Gambar 2.15. Grafik Pemantauan garam beryodium di SDN Tanjung Pagar 4

b. Kelurahan Tanjung Pagar RT 7

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

Gambar 2.16. Grafik Pemantauan garam beryodium di Kelurahan Tanjung Pagar RT 7

- Penyuluhan dan pembinaan kader

Di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pagar terdapat Arisan kader dan

pembinaan dilaksanaan setiap satu tahun sekali. Kader Gizi berjumlah

25 orang, dimana masing-masing posyandu ada 5 kader, karena

29

Page 30: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

posyandu berjumlah 5 buah maka total kader seluruhnya ada 25 orang,

dengan syarat bersedia menjadi kader dan dipilih oleh pihak kelurahan.

Selain itu, juga telah dilaksanakan pemberian materi mengenai gizi dan

program-program lain pada saat arisan Kader. Dibawah ini adalah nama-

nama kader yang ada di puskesmas Tanjung Pagar.

Tabel 2.2. Nama-nama Kader di wilayah kerja puskesmas tanjung pagar

No Nama kader Posyandu

1   Norhamidah Teratai 1

2   Saniah Teratai 1

3   Zaleha Teratai 1

4   Hj. Mariam Teratai 1

5   Santi Teratai 1

6   Nor Adaniah Teratai 2

7   Sawrini Teratai 2

8   Norjenah Teratai 2

9   Saidah Teratai 3

10   Zakiah Teratai 3

11   Zaitun Teratai 3

12   Nordiana Teratai 3

13   Hadijah Teratai 3

14   Marlina Teratai 4

15   Norhasanah Teratai 4

16   Aminah Teratai 4

17   Imis Teratai 4

18   Siti Hasanah Teratai 4

19   Purnama Teratai 4

20   Ibay Teratai 4

21   Siti Taibah Pokbang

22   Jumiati Pokbang

30

Page 31: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

23   Halimah Pokbang

24   Latifah Pokbang

25   Siti maulana Pokbang

- Program ASI Eksklusif

Cakupan ASI Ekslusif wilayah Puskesmas Tanjung Pagar

5

15

25

35

45

55

65

Gambar 2.17. Grafik program ASI Eksklusif

Cakupan Program ASI Eksklusif di wilayah puskesmas Tanjung Pagar masih

sangat rendah, dimana target yang diharapkan adalah 67% dan yang dicapai

hanya 27,36%. Hal-hal yang mempengaruhi ini adalah perilaku yang sulit

dirubah walaupun sudah dilakukan penyuluhan dan kebiasaan masyarakat

setempat dan didukung oleh pendidikan yang rendah, sehingga menyebabkan

program ini masih rendah. Faktor keluarga dan Mitos-mitos tertentu seperti

pemberian air tajin, madu, dan air gula pada neonatus masih dipercayai

masyarakat setempat sehingga menghambat program ini.

31

Page 32: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

2.3 HASIL KEGIATAN

Tabel 2.3.Hasil Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Puskesmas Tanjung Pagar Tahun 20115

Target 2011 Realisasi Pencapaian

Persentasec. Distribusi Tablet Fe

  Bumil Fe 1 = K1 118 142 120%

  Fe 3 118 128 108%

d. Distribusi Vit. A

  Bayi 59 61 103%

  Balita 625 573 91,6%

  Bufas 111 141 127%

(Sumber : Laporan tahunan puskesmas Tanjung Pagar, 2011)

Keterangan :S : Jumlah bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung PagarK : Jumlah bayi dan balita yang memiliki KMS di wilayah kerja Puskesmas Tanjung PagarD : Jumlah bayi dan balita yang ditimbangN : Jumlah bayi dan balita yang naik timbangannyaD/S : Menunjukkan tingkat partisipasi masyarakatN/D : Menunjukkan hasil penimbanganK/S : Menunjukkan liputan program

32

KEGIATAN / PROGRAM

TARGET 2011Cakupan (%)

 PENCAPAIANJumlah (%)

Program Perbaikan Gizi a. Penimbangan Bayi

  D / S 70 73.6

  N / S 70 56.2

  N / D 80 90.3

  K / S 100 100

b.

Penimbangan Balita

  D / S 70 51.2

  N / S 70 41

  N / D 80 89.5

  K / S 100 100

Page 33: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

N/S : Menunjukkan pencapaian programFe1 : Sulfas ferosus 1Fe3 : Sulfas ferosus 3

Penimbangan Bayi

D / S N / S N / D K / S0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Target CakupanPencapaian

Gambar 2.18. Grafik Target dan pencapaian Penimbangan Bayi di Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Berdasarkan Gambar 2.1. didapatkan kesimpulan bahwa untuk penimbangan

bayi di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 dimana nilai D/S yang

menggambarkan tingkat partisipasi sudah mencapai target, yaitu target yang harus

dicapai adalah 70 % dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah

sebesar 73,6 %. Program ini tercapai dengan baik dikarenakan:

karena kadernya aktif. Kader yang masing-masing berjumlah 5 orang

pada tiap posyandu masing-masing bertugas untuk menjaga pendaftaran,

penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan PMT. Untuk penyuluhan

dilakukan secara individu dan kelompok baik secara langsung dan tidak

33

Page 34: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

langsung setiap ada jadwal posyandu. Untuk media biasanya

menggunakan leaflet.

Untuk nilai N/S yang menggambarkan pencapaian program belum mencapai

target, yaitu targetnya adalah 70%, namun hasil yang dicapai oleh puskesmas

Tanjung Pagar adalah hanya 56,2%. Program ini belum tercapai dengan baik

karena :

Pendidikan sebagian masyarakat yang masih rendah berdampak pada

kurangnya kesadaran akan kesehatan.

Bayi yang datang ke posyandu dan puskesmas ada yang sakit sehingga

berat badan tidak meningkat

Yang datang ke posyandu dan puskesmas orangnya berbeda-beda setiap

bulan, sehingga kenaikan berat badan tidak bisa dipantau.

Partisipasi masyarakat yang masih kurang

Untuk nilai N/D yang menunjukkan hasil penimbangan, program ini sudah

mencapai target, yaitu targetnya adalah 80%, namun hasil yang dicapai oleh

puskesmas Tanjung Pagar adalah 90,3 %. Program ini sudah tercapai dengan baik

karena : anak yang datang ke posyandu dan puskesmas yang berat badannya naik

itu datanya dibagi dengan yang ditimbang, bukan data bayi seluruhnya. Sehingga

program ini tercapai dengan baik.

Untuk nilai K/S yang menunjukkan liputan program, cakupan program

sudah mencapai target, yaitu targetnya adalah 100%, dan hasil yang dicapai oleh

puskesmas Tanjung Pagar adalah hanya 100%. Program ini sudah tercapai dengan

baik karena :

34

Page 35: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Karena ketersediaan KMS sudah mencapai target

Tidak berhubungan dengan data, karena posyandu dan puskesmas sudah

tau semua target sasaran sudah punya KMS.

Wilayah kerja puskesmas tanjung pagar hanya meliputi 1 kelurahan,

sehingga semua bayi dapat tercover.

Penimbangan Balita

D / S N / S N / D K / S0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Target CakupanPencapaian

Gambar 2.19. Grafik Target dan pencapaian Penimbangan Balita di Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Berdasarkan Gambar 2.2. didapatkan kesimpulan bahwa untuk penimbangan

balita di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 dimana nilai D/S yang

menggambarkan tingkat partisipasi belum mencapai target, yaitu target yang harus

dicapai adalah 70 % dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah

hanya sebesar 51,2 %. Program ini belum tercapai dengan baik dikarenakan balita

yang ditimbang dibagi dengan seluruh balita yang ada di puskesmas Tanjung

Pagar, sedangkan yang datang hanya 50 %, sehingga target ini tidak tercapai.

35

Page 36: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Untuk penimbangan balita di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 dimana

nilai N/S yang menggambarkan pencapaian program belum mencapai target, yaitu

target yang harus dicapai adalah 70 % dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung

Pagar adalah hanya sebesar 41 %. Program ini belum tercapai dengan baik

dikarenakan:

Balita yang ditimbang yang berat badannya naik dibagi dengan seluruh

balita yang ada di puskesmas Tanjung Pagar, sedangkan yang datang

hanya 50 %, sehingga target ini tidak tercapai.

Pendidikan sebagian masyarakat yang masih rendah berdampak pada

kurangnya kesadaran akan kesehatan dengan membawa anak-anaknya ke

puskesmas dan posyandu.

Ekonomi yang rendah turut berperan serta dalam hal ini, dimana orang tua

tidak dapat memberikan makanan bergizi, sehingga berat badan anak tidak

naik.

Untuk nilai N/D yang menunjukkan hasil penimbangan, program

ini sudah mencapai target, yaitu targetnya adalah 80%, namun hasil yang

dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah 89,5 %. Program ini sudah

tercapai dengan baik karena: balita yang datang ke posyandu dan

puskesmas yang berat badannya naik itu datanya dibagi dengan yang

ditimbang, bukan data balita seluruhnya. Sehingga program ini tercapai

dengan baik. Selain itu juga Wilayah kerja puskesmas tanjung pagar hanya

meliputi 1 kelurahan, sehingga semua balita dapat tercover.

36

Page 37: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Untuk nilai K/S yang menunjukkan partisipasi liputan program, cakupan

program sudah mencapai target, yaitu targetnya adalah 100%, dan hasil yang

dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah hanya 100%. Program ini sudah

tercapai dengan baik karena :

Karena ketersediaan KMS sudah mencapai target

Tidak berhubungan dengan data, karena posyandu dan puskesmas sudah

tau semua target sasaran sudah punya KMS.

Wilayah kerja puskesmas tanjung pagar hanya meliputi 1 kelurahan,

sehingga semua bayi dapat tercover.

Distribusi Vit. A Bayi Balita Bufas0

100

200

300

400

500

600

700

Target (jumlah)Target (%)Pencapaian (jumlah)Pencapaian (%)

Gambar 2.20. Grafik Target dan pencapaian Distribusi Vit A di Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Berdasarkan Gambar 2.3. didapatkan kesimpulan bahwa untuk distribusi

vitamin A di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 pada bayi sudah tercapai

dengan baik, yaitu target yang harus dicapai adalah 59 orang dan yang

37

Page 38: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar 61orang. Program ini

sudah tercapai dengan baik dikarenakan: Kader yang aktif, dimana jika bayi

tidak datang ke puskesmas maka kader yang telah mendata jumlah bayi dan

balita akan mendatangi ke rumah-rumah warga untuk mendistribusikan

vitamin A. Selain itu juga orang tua rajin berkunjung ke puskesmas,

posyandu, dan poskesdes.

Untuk distribusi vitamin A di puskesmas Tanjung Pagar tahun

2011 pada bufas (ibu nifas) sudah tercapai dengan baik, yaitu target yang

harus dicapai adalah 111 orang dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung

Pagar adalah sebesar 141 orang. Program ini sudah tercapai dengan baik

dikarenakan: Kader yang aktif, dimana jika bufas tidak datang ke puskesmas

maka kader yang telah mendata jumlah ibu nifas akan mendatangi ke rumah-

rumah warga untuk mendistribusikan vitamin A. Selain itu juga ibu nifas

rajin berkunjung ke puskesmas, posyandu, dan poskesdes.

38

Page 39: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Distrubi Tablet Fe Bumil Fe 1  = K1 Fe 30

20

40

60

80

100

120

140

160

Target (jumlah)Target (%)Pencapaian (jumlah)

Gambar 2.21. Grafik Target dan pencapaian Distribusi Tablet Fe di Puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

Berdasarkan Gambar 2.4. didapatkan kesimpulan bahwa untuk distribusi

tablet Fe pada bumil (ibu hamil) K1 di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

sudah tercapai dengan baik, yaitu target yang harus dicapai adalah 118 orang dan

yang dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar 142 orang. Program

ini sudah tercapai dengan baik dikarenakan: Program ini sudah tercapai dengan

baik dikarenakan: Kader yang aktif, dimana jika bumil tidak datang ke

puskesmas maka kader yang telah mendata jumlah ibu hamil akan mendatangi ke

rumah-rumah warga untuk mendistribusikan tablet Fe. Selain itu juga ibu hamil

rajin berkunjung ke puskesmas, posyandu, dan poskesdes.

Untuk distribusi Tablet Fe 3 di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011 pada

bumil sudah tercapai dengan baik, yaitu target yang harus dicapai adalah 118

orang dan yang dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah sebesar 128 orang.

39

Page 40: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Program ini sudah tercapai dengan baik dikarenakan: Program ini belum tercapai

dengan baik dikarenakan: kurangnya partisipasi masyarakat dalam kunjungan

yang selanjutnya ke puskesmas, masyarakat cenderung ke poskesdes dan

posyandu, sehingga data Fe 3 ibu tidak ada di puskesmas

40

Page 41: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

NO

KEGIATAN / PROGRAM

TARGET 2011

PENCAPAIAN PER BULAN TAHUN 2011    

Cak %JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOP DES PENCAPAIANCak

% Cak % Cak % Cak % Cak % Cak % Cak %Cak

% Cak % Cak % Cak % Cak % JLH %

3Program Perbaikan Gizi 

 

  a. Penimbangan Bayi      D / S 70 78.4 83.8 76.5 67.3 60.7 63.3 70 86 68 86.7 74 68 73.6    N / S 70 54.95 68.5 57.4 52 42 51.3 54.7 64.7 52 68 54.67 54 56.2    N / D 80 83.56 92.68 89.66 95.12 88.7 91.7 95.4 88.99 91.8 93.6 85.4 87.1 90.3    K / S 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100         b. Penimbangan Balita      D / S 70 61.4 87.1 43.7 43.3 40.6 39.03 41.4 68.7 40.5 65.3 43.02 40.8 51.2    N / S 70 51.8 68.6 35.9 34.7 33.04 33.8 36.7 41.4 34.9 51.1 36.4 33.8 41    N / D 80 92.5 90.9 93.1 88.8 91.7 95.4 95.2 64.7 96.2 84.5 92.3 89.4 89.5    K / S 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100         c. Distrubi Tablet Fe  

    Bumil Fe 1 = K1 118 74 24 15.1 5 3.2 74.4

127.6

8 5 8 5 11 6.9 12 7.6 148.8

16 10.1 138.2

127.6

142 89.3

    Fe 3 118 74 10 6.3 12 7.6 116.9

106.3

8 5 8 5 11 6.9 12 7.6 106.3

13 8.3 127.6

116.9

128 80.5

       d. Distribusi Vit. A  

39

Page 42: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

    Bayi 59 78 0 0 52 92.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69 92 0 0 0 0 0 0 0 0 61 81.3    Balita 626 78 0 0 520 90.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 625 77.9 0 0 0 0 0 0 0 0 573 71.5

    Bufas 111 78 8 5.6 10 6.9 106.9

106.9

17 11.9 8 5.6 16 11.2 17 11.9 149.8

12 8.4 139.1

64.2

141 98.6

Tabel 2.4. Hasil Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Puskesmas Tanjung Pagar Tiap Bulan Tahun 20115

40

Page 43: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

2.4 ANALISA PERMASALAHAN

Jumlah bayi yang ditimbang hanya 104 dibandingkan dengan jumlah bayi

seluruhnya. Hal ini disebabkan karena bayi tidak hanya ditimbang di

puskesmas, tetapi bisa saja ditimbang di posyandu, bukan di puskesmas

sehingga jumlahnya menjadi sedikit.Selain itu orang tua hanya membawa

anaknya untuk ditimbang hanya jika bersamaan dengan imunisasi

sehingga, pemantauan agak sulit.

Terlihat bahwa pada tahun 2011 jumlah balita yang ditimbang hanya 485

orang dibandingkan dengan jumlah bayi seluruhnya, yaitu 952 orang. Hal

ini disebabkan karena balita tidak hanya ditimbang di puskesmas, tetapi

bisa saja ditimbang di posyandu, bukan di puskesmas sehingga jumlahnya

menjadi sedikit.Selain itu orang tua hanya membawa anaknya untuk

ditimbang hanya jika balita ini sakit, sehingga pemantauan agak sulit.

Hipertensi masih menjadi penyakit terbanyak, sehingga diet rendah garam

menjadi diet yang terbanyak pada konsultasi gizi di puskesmas Tanjung

Pagar tahun 2011

Berdasarkan TB/U jumlah anak yang sangat pendek ada banyak yaitu

sejumlah 4 orang pada SDN Tanjung Pagar 4 dibandingkan sekolah lain.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurang rajinnya orang tua

berkonsultasi atau berobat ke puskesmas sehingga untuk status gizi belum

dapat di pantau dengan baik. Selain itu menurut wawancara kader gizi

dengan orang tua anak, sebagian anak tidak menyukai susu dan jarang

41

Page 44: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

berolahraga. Sehingga seharusnya diberikan program pemberian susu

untuk anak-anak di sekolah ini secara berkala.

Cakupan Program ASI Eksklusif di wilayah puskesmas Tanjung Pagar

masih sangat rendah, dimana target yang diharapkan adalah 67% dan yang

dicapai hanya 27,36%. Hal-hal yang mempengaruhi ini adalah perilaku

yang sulit dirubah walaupun sudah dilakukan penyuluhan dan kebiasaan

masyarakat setempat dan didukung oleh pendidikan yang rendah, sehingga

menyebabkan program ini masih rendah. Faktor keluarga dan Mitos-mitos

tertentu seperti pemberian air tajin, madu, dan air gula pada neonatus

masih dipercayai masyarakat setempat sehingga menghambat program ini.

Untuk nilai N/S yang menggambarkan pencapaian program belum

mencapai target, yaitu targetnya adalah 70%, namun hasil yang dicapai

oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah hanya 56,2%. Program ini belum

tercapai dengan baik karena : Pendidikan sebagian masyarakat yang masih

rendah berdampak pada kurangnya kesadaran akan kesehatan, Bayi yang

datang ke posyandu dan puskesmas ada yang sakit sehingga berat badan

tidak meningkat, Yang datang ke posyandu dan puskesmas orangnya

berbeda-beda setiap bulan, sehingga kenaikan berat badan tidak bisa

dipantau, serta Partisipasi masyarakat yang masih kurang.

Untuk penimbangan balita di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

dimana nilai D/S yang menggambarkan tingkat partisipasi belum

mencapai target, yaitu target yang harus dicapai adalah 70 % dan yang

dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah hanya sebesar 51,2 %.

42

Page 45: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Program ini belum tercapai dengan baik dikarenakan balita yang

ditimbang dibagi dengan seluruh balita yang ada di puskesmas Tanjung

Pagar, sedangkan yang datang hanya 50 %, sehingga target ini tidak

tercapai.

Untuk penimbangan balita di puskesmas Tanjung Pagar tahun 2011

dimana nilai N/S yang menggambarkan pencapaian program belum

mencapai target, yaitu target yang harus dicapai adalah 70 % dan yang

dicapai oleh puskesmas Tanjung Pagar adalah hanya sebesar 41 %.

Program ini belum tercapai dengan baik dikarenakan: Balita yang

ditimbang yang berat badannya naik dibagi dengan seluruh balita yang ada

di puskesmas Tanjung Pagar, sedangkan yang datang hanya 50 %,

sehingga target ini tidak tercapai, Pendidikan sebagian masyarakat yang

masih rendah berdampak pada kurangnya kesadaran akan kesehatan

dengan membawa anak-anaknya ke puskesmas dan posyandu, Ekonomi

yang rendah turut berperan serta dalam hal ini, dimana orang tua tidak

dapat memberikan makanan bergizi, sehingga berat badan anak tidak naik.

Pencatatan dan pelaporan yang sering terlambat dan tidak lengkap,

sehingga data bayi dan balita yang ada di puskesmas tidak lengkap.

43

Page 46: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

2.5 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Data-data bayi dan balita harus dibuat 2 rangkap yaitu untuk data posyandu

dan data puskesmas, sehingga datanya lengkap saat dilaporkan.

Penyuluhan kepada orang tua bayi dan balita untuk rajin ke posyandu dan

balita untuk menimbang berat badan, tidak hanya membawa anaknya saat

anak sakit saja.

Selain itu juga kader ataupun petugas gizi sering-sering memberikan

penyuluhan tentang bahaya hipertensi, komplikasi, dan pengobatannya serta

rajin mengecek tekanan darah ke puskesmas.

Bekerjasama dengan sektor terkait untuk memberikan program pemberian

susu untuk anak-anak di sekolah ini secara berkala.

Terus melakukan penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi ASI eksklusif

serta merubah paradigma masyarakat mengenai Mitos-mitos tertentu seperti

pemberian air tajin, madu, dan air gula pada neonatus masih dipercayai

masyarakat setempat sehingga menghambat program ini.Penyuluhan dapat

dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, baik secara individu

ataupun kelompok.

Meningkatkan daya tarik Posyandu dan puskesmas

Hal ini untuk meningkatkan cakupan kunjungan balita ke Posyandu sehingga

target penimbangan balita dapat tercapai. Upaya untuk meningkatkan daya

tarik Posyandu antara lain dengan mengadakan acara-acara yang

diperuntukkan untuk balita, misalnya mengadakan perlombaan untuk balita-

balita bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan tertentu.

44

Page 47: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Meningkatkan kerjasama dan koordinasi yang baik antara dokter, tenaga

kesehatan puskesmas dan kader sehingga kegiatan pencatatan dan pelaporan

masalah gizi berjalan lancar.

Meningkatkan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan dan kader-kader

kepada ibu-ibu, melalui kegiatan lintas sektoral misalnya, melalui kegiatan

PKK, yasinan atau arisan serta pengajian-pengajian yang diadakan di

kampung.

Pokok-pokok usaha promotif yang perlu lebih intensif ditingkatkan antara lain

meliputi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan penggunaan ASI (ASI

Eksklusif) dan perbaikan makanan bumil-busu karena hal tersebut berkaitan

dengan masih rendahnya pengetahuan serta faktor kebiasaan masyarakat yang

sulit diubah.

45

Page 48: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan program

peningkatan gizi di Puskesmas Tanjung Pagar telah berjalan dengan cukup baik,

akan tetapi masih terdapat kendala di antaranya kegiatan penimbangan bayi dan

balita yang cakupan D/S dan N/S masih berada di bawah target serta kurangnya

kerjasama lintas sektor, selain itu juga target pencapaian program ASI Eksklusif

yang masih rendah.

Saran

Perlu adanya kerjasama lintas sektor dalam penemuan penderita BGM,

sosialisasi, peningkatan gizi anak dan bumil,dan penyuluhan terus menerus

mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif .

46

Page 49: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas

Jilid III. Jakarta, 1992

2. Mambo. Penanggulangan gizi buruk. (online)

(http://www.dinkespurworejo.go.id diakses tanggal 24 Mei 2011)

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas

Jilid II. Jakarta, 1999

4. Anonymous. Pedoman penatalaksanaan kurang energi protein. (online)

(http://www.gizi.net diakses tanggal 24 Mei 2011)

5. Laporan Badan Pusat Statistik Banjarmasin, 2010

6. Bagian Tata Usaha Puskesmas Tanjung Pagar, 2011

7. Laporan Tahunan Puskesmas Tanjung Pagar, 2011

8. Laporan Bulanan Program Perbaikan Gizi Puskesmas Tanjung Pagar

Bulan Desember 2011

47

Page 50: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

LAMPIRAN

Lampiran 1. SKDN Bayi

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

20

40

60

80

100

120

140

160

111 111

136

150 150 150 150 150 150 150 150 150

8793

104 10191 95

105

129

102

130

111102

61

76 78 78

63

77 82

97

78

102

82 81S

K

D

N

Lampiran 2. SKDN Anak Balita

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

573 573

753802 802 802 802 802 802 802 802 802

352

499

329 347 323 313 332

551

325

524

345 327297

393

271 278 265 271 294332

280

410

292 271

S

K

D

N

48

Page 51: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Lampiran 3. SKDN Balita

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Jan Peb

MartApr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

684 684

889952 952 952 952 952 952 952 952 952

439

592

433 448414 408 437

680

427

654

456 429358

469

349 356 328 348 376429

358

512

374 352

S

K

D

N

Lampiran 4. Cakupan Penimbangan Bayi

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

K/S

N/S

N/D'

D/K

D/S

49

Page 52: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Lampiran 5. Cakupan Penimbangan Anak Balita

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

K/S

N/S

N/D'

D/K

D/S

Lampiran 6. Cakupan Penimbangan Balita

Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

K/S

N/S

N/D'

D/K

D/S

50

Page 53: Upaya Pokok GIZI Pkm Tanjung Pagar

Lampiran 7. Distribusi Vitamin A

Jan Peb Mrt Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

Bufas 8 10 10 10 10 8 16 17 14 12 13 6

Bayi 0 52 0 0 0 0 0 69 0 0 0 0

Balita 0 520 0 0 0 0 0 625 0 0 0 0

Lampiran 8. Distribusi Tablet Besi

Jan Peb Mrt Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

Fe1 24 5 7 12 8 8 11 12 14 16 13 12

Fe3 10 12 11 10 8 8 11 12 10 13 12 11

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

51