UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat...

71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i SKRIPSI Oleh: ENI KURNIATI X4610051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

Transcript of UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

Oleh:

ENI KURNIATI

X4610051

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA

DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

Page 2: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Eni kurniati

NIM : X4610051

Jurusan/Program Studi : POK/Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” UPAYA PENINGKATAN

MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN LOMPAT

JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 ” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Eni Kurniati

Page 3: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Oleh :

ENI KURNIATI

X4610051

Skripsi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA

DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

progam studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Page 4: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I,

Drs.Heru

Pembimbing II,

Tri Winar

Page 5: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agus Mukholid, M.Pd

Sekretaris : Waluyo, S.Pd, M.Or

Anggota I : Drs.Heru Suranto, M.Pd

Anggota II : Tri Winarti Rahayu, S.Pd, M.Or.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Eni Kurniati. UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAMMENGIKUTI PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOKMELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDMUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas MaretSurakarta. Juni 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatanbermain dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaranlompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakartatahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitiandilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaantindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. SubjekPenelitian adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta yang berjumlah18 siswa yang terdiri dari 6 siswa putra dan 12 siswa putri. Sumber data dalampenelitian ini berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalahdengan observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasiantar peneliti. Analisis data menggunakan teknik analisisdeskriptif kualitatif.Prosedur penelitian menggunakan tahapan daur siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan bermain dapatmeningkatkan motivasi siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklusII. Dari hasil analisis yang diperolehdatapembelajaran lompat jauh gaya jongkokpada kondisi awal yang semula 38.89% meningkat pada akhir siklus I menjadi66.67% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 94.44% dari jumlahkeseluruhan siswa.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan bermainmeningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh gayajongkok melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8Surakart tahun pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: motivasi siswa, pendekatan bermain.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Jangan Pernah Takut Untuk Gagal Namun Jangan Sampai Salah Menggambil

Resiko

( Penulis )

Selalu Ikhtiar Semua Cobaan Selalu Ada Jalannya

( Penulis )

Belajar Dari Kesalahan Orang Lain

( Penulis )

Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin

( Penulis )

Page 8: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, Kupersembahkan karya ini untuk :

Keluarga besar SD Muhammadiyah 8 Surakarta

Terima kasih atas dukungannya

Bapak H.Basir dan Ibu Khoridah

Sungguh semua kasih sayang, doa tulus dan upayamu slalu mengiringi ku.

Novi cus, Khudaefah, Kembaran ku Eni

Tempatku membagi susah, senang, cinta, dan kasih saying

Agus N,Ratnasari, Dhaka, Danang dan Nova,

Pengorbanan dan Dukungan mu slalu setia membantu ku.

Calon Pendamping Hidup Ku Untung Widodo

Sumber Motivasi Terbesar ku.

Bunda Atiek, Mz Doni, Mz Radit, Mz Supri

Pengorbanan dan Dukungan mu slalu setia membantu ku.

Saudara, Teman Terkasih dan Sahabatku

Tempatku membagi susah, senang, dan kasih sayang

Rekan-rekan JPOK Angkatan 2010

Almamater

Page 9: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ” UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI

SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA

JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV

SD MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, universitas Sebelas Maret Surakarta. Disadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs.Heru Suranto, M.Pd., selaku Pembimbing I, dan Tri Winarti Rahayu,

S.Pd, M.Or., selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kepala SD Muhammadiyah 8 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

6. Susmiyati, S.Pd., selaku Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan SD Muhammadiyah 8 Surakarta, yang telah memberi

bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

7. Para siswa SD Muhammadiyah 8 Surakarta yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, besar harapan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

E K,

Page 11: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...................................................................................................... i

PERNYATAAN ........................................................................................ ii

PENGAJUAN . .......................................................................................... iii

PERSETUJUAN . ...................................................................................... iv

PENGESAHAN ........................................................................................ v

ABSRAK ................................................................................................... vi

MOTTO..................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 6

1. Aspek Psikologi Dalam Pembelajaran ................................. 6

2. Motivasi ............................................................................. 7

a. Motivasi Secara Umum .................................................. 7

b. Motivasi Siswa .............................................................. 8

1) Motivasi intrinsik ..................................................... 9

2) Motivasi ekstrinsik ................................................... 10

c. Psikologi Motivasi ......................................................... 10

d. Sumber Pembentuk Motivasi ......................................... 11

Page 12: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

e. Motivasi Berprestasi Siswa ........................................... 12

f. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ......................... 12

g. Ciri Siswa Bermotivasi Tinggi ....................................... 13

3. Pembelajaran ....................................................................... 14

a. Definisi Pembelajaran ................................................... 14

b. Cici-ciri Pembelajaran ................................................... 15

c. Prinsip-Prinsip Pembelajara ............................................. 16

d. Karakteriistik Siswa Kelas 3 – 4 ...................................... 16

e. Perencanaan Pembelajaran ............................................ 17

f. Evaluasi Pembelajaran ................................................... 17

4. Lompat Jauh ........................................................................ 18

a. Unsur-unsur Penentu Lompat Jauh ................................. 18

b. Faktor Pengaruh rendahnya Motivasi Dan Partisipasi Siswa 19

c. Teknik Lompat Jauh ...................................................... 20

1) Awalan ..................................................................... 21

2) Tumpuan .................................................................. 22

1) Melayang di Udara ................................................... 22

2) Pendaratan.................................................................. 23

5. Bermain ............................................................................... 24

a. Pengertian Bermain ......................................................... 24

b. Bermain Sambil Belajar .................................................. 26

c. Aspek-Aspek Yang Dikembangkan Dalam Bermain ... ... 26

1) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Fisik ............ 27

2) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Motorik ....... 27

3) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Sosial ........... 27

4) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Emosional .... 28

5) Manfaat Bermain Untuk Ketrampilan Olahraga ......... 28

d. Permainan Dalam Pembelajaran Lompat Jauh ................. 29

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 30

Page 13: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu penelitian ............................................... 31

1. Tempat Penelitian ................................................................ 31

2. Waktu Penelitian ................................................................. 31

B. Subyek Penelitian ................................................................... 31

C. Data dan Sumber Data ........................................................... 32

D. Pengumpulan Data ................................................................. 32

E. Uji Valditas Data .................................................................... 33

F. Analisis Data ......................................................................... 33

G. Indikator Kinerja Penelitian .................................................... 33

H. Prosedur Peneltian ................................................................. 34

1. Rancangan Siklus 1 ............................................................. 34

a. Rancangan Siklus ......................................................... 34

b. Tahap Pelaksanaan ........................................................ 35

c. Tahap Observasi .......................................................... 36

d. Tahap Refleksi ............................................................. 37

2. Rancangan Siklus 2 ............................................................ 37

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................. 38

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 39

1. Hasil Silkus I .................................................................... 39

2. Hasil Siklus II ................................................................... 45

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .............................. 50

D. Pembahasan ............................................................................ 50

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 51

B. Implikasi ............................................................................... 52

C. Saran ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 54

LAMPIRAN ............................................................................................. 56

Page 14: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ilustrasi Awalan Lompat Jauh ........................................................... 21

2.2 Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh ......................................................... 22

2.3 Ilustrasi Melayang di Udara ............................................................... 23

2.4 Ilustrasi Pendaratan Lompat Jauh ....................................................... 24

Page 15: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 31

3.2 Alat Pengumpul Data ........................................................................ 32

3.3 Indikator Kinerja Penelitan ................................................................ 33

4.1 Deskripsi Data Siklus I ...................................................................... 43

4.2 Deskripsi Data Siklus II ..................................................................... 48

4.3 Deskripsi Data Antar Siklus .............................................................. 50

Page 16: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 56

2. Perangkat RPP Siklus I ...................................................................... 57

3. Perangkat RPP Siklus II ..................................................................... 70

4. Catatan Hasil Diskusi Siklus I ............................................................ 82

5. Catatan Hasil Diskusi Siklus II ........................................................... 83

6. Data Hasil Kondisi Awal .................................................................... 84

7. Data Hasil Tindakan Siklus I .............................................................. 90

8. Data Hasil Tindakan Siklus II ............................................................. 96

9. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ............................................ 102

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ........................................ 104

11. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ........................................... 103

12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ....................................... 104

13. Foto Pembelajaran Siklus I ................................................................. 106

14. Foto Pembelajaran Siklus II ............................................................... 109

15. Dokumen Surat .................................................................................. 112

Page 17: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam

pendidikan jasmani.Maksud dan tujuan diajarkannya cabang olahraga atletik yaitu

untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan siswa dalam kemampuan gerak

anak serta mengenalkan nomor-nomor cabang olahraga atletik.Kemampuan gerak

anak dapat ditingkatkan melalui pembelajaran atletik. Oleh karena itu, cabang

olahraga atletik diajarkan di sekolah-sekolah. Adapun nomor-nomor atletik yang

diajarkan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar.

Salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik yaitu lompat

jauh. Pengertian dari lompat jauh adalah melakukan suatu bentuk gerakan

lompatan dengan tujuan untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-jauhnya.

Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat

melayang di udara dan posisi saat mendarat. Di dalam lompat jauh terdiri dari tiga

macam gaya yaitu: lompat jauh gaya jongkok (sit down in the air), lompat jauh

gaya berjalan di udara (walking in the air) dan lompat jauh gaya bergantung di

udara (schnepper).

Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam

pendidikan jasmani disekolah dasar sesuai dengan ciri perkembangannya, siswa di

sekolah dasar pada dasarnya sudah trampil melakukan unsur gerakan kegiatan

atletik.Atletik dapat meningkatkan kualitas fisik siswa sehingga lebih

bugar.Atletik dapat menyalurkan unsur kegembiraan dan sifat-sifat tertentu,

seperti kegigiihan, semangat berlomba.Namun tidak jarang atletik menjadi

kegiatan yang membosankan.Untuk mengatasi diperlukan kemasan baru dalam

bentuk kegiatan menarik dan menyenangkan. Guru harus berusaha seotimal

mungkin dalam merancang tugas gerak yang menggembirakan. Tanpa itu,

mustahil mutu pengajaran akan meningkat. Perlu disadari bahwa siswa SD

Page 18: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berbeda dengan SLTP maupun SLTA.Perbedaan itu tampak dalam cirri-ciri

pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, psikis, social dan emosionalnya.

Sekolah Dasar adalah pendidikan awal yang dapat digunakan untuk

mengembangkan pertumbuhan fisik dan kemampuan gerak siswa. Siswa Sekolah

Dasar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas bermain. Hampir seluruh waktunya

digunakan untuk bermain. Sifat bermain merupakan bawaan biologis dalam

perkembanagan motorik anak. Melalui bermain anak-anak mendapatkan rasa

senang dan kepuasan, bahkan dapat meningkatkan rasa saling menghargai.

Berdasarkan karakteristik siswa Sekolah Dasar tersebut, maka

pembelajaran lompat jauh di Sekolah Dasar harus disesuaikan dengan kondisi

siswa. Perlu diketahui oleh seorang guru bahwa siswa Sekolah Dasar mempunyai

karakter cepat bosan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pembelajaran lompat

jauh hendaknya bisa diajarkan secara bervariasi dalam bentuk aktivitas yang

menyenangkan. Perkembangan anak SD masih senang dengan pembelajaran

pendidikan jasmani yang bersifat bermain, karena pada usia tersebut mereka

cenderung mencari sesuatu yang menyenangkan yaitu dengan bermain, termasuk

dalam pembelajaran atletik. Seorang guru harus mampu menerapakan

pembelajaran yang baik dan tepat. Dengan pembelajaran yang tepat, siswa akan

mudah menerima materi pelajaran dan hasilnya juga akan optimal.

Dalam pelaksanaan pembelajaran atletik di sekolah-sekolah, masih

banyak para guru penjasorkes (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)

belum memberikan suatu bentuk pelajaran atletik yang sesuai. Siswa perlu

diberikan materi pelajaran dengan benar yang tersusun dengan baik dan

bervariasi. Hal ini karena, anak-anak usia sekolah dasar merupakan masa

perkembangan dan pertumbuhan, sehingga pembelajaran atletik yang diberikan

harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak sehingga berakibat pada

motivasi belajar siswa. Tingkat usia SD (Sekolah Dasar) merupakan masa-masa

tumbuh dan berkembang sehingga di tingkat usia anak SD khususnya kelas IV

masih didominasi oleh masa bermain (siswa tertarik pada permainan) sehingga

guru harus menyesuaikan dengan usia perkembangan siswa.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa antara

lain kurang kreatifnya guru Pendidikan jasmani di sekolah, model pembelajaran guru

yang tidak menyesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan perkembangan

anak. Pengamatan penulis di kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta

menunjukan proses pembelajaran belum melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan belajar dan pembelajaran. Kurang efektifnya suatu metode dalam proses

belajar dan pembelajaran yang diterapkan oleh guru mengakibatkan hanya

sebagian siswa saja yang secara aktif mengikuti proses pembelajaran, sedangkan

beberapa siswa masih asyik bercanda, ngobrol dengan teman, atau bermain sendiri

dilapangan tanpa menghiraukan apa yang dijelaskan oleh guru. Kurangnya

motivasi dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan menurunkan

tingkat keberhasilan siswa dalam belajar oleh karena itu diperlukan suatu tindakan

yang mampu melibatkan partisipasi siswa dan sekaligus dapat digunakan untuk

mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran demi tercapainya

tujuan pembelajaran yang direncanakan.

Guru selama ini cenderung menggunakan pendekatan yang mendasarkan

pada olahraga prestasi dalam pembelajarannya, sehingga dalam proses

pembelajarannya jelas dari penjas itu sendiri, tujuan utamanya bukan proses

melaikan hasil akhir sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru menentukan

tugas-tugas bagi siswa melalui kegiatan fisik ta ubahnya seperti latihan olahraga.

Biasanya tujuan pembelajaran ditekankan pada penguasaan yang mengarah pada

pencapaian tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan,

ukuran lapangan maupun jumlah pemain. Guru dituntut harus lebih kreatif,

inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif bagi siswa, atau

menyenangkan tanpa meninggalakan tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil observasi kondisi awal penelitian yang dilakukan di

SD Muhammadiyah 8 Surakarta kelas IV, siswa – siswi tersebut masih banyak

yang tidak termotivasi dalam pembelajaran penjas khususnya pada pokok bahasan

lompat jauh. Hasil observasi pada saat pembelajaran lompat jauh hanya sekitar

38,8% dari jumlah siswa 18 orang yang artinya hanya 7 siswa yang mau

Page 20: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

melakukan gerak tersebut selebihnya ada yang ramai sendiri bahkan tidak

memperhatikan materi yang yang diajarkan guru.

Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah

bahwa perlu alternatif atau solusi yang dipakai antara lain pengunaan alat bantu,

latihan mandiri, pendekatan bermain, pendekatan audio visual. Salah satu

pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah tersebut adalah pendekatan bermain.Bermain adalah suatu kegiatan yang

menyenagkan, dan kegiatan ini sangat disukai oleh anak-anak.Pendekatan

bermain yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa

mempelajari materi yang disampaikan guru dengan rasa senang dan menarik

sehingga dapat memberikann motivasi tersendiri kepada siswa untuk bergerak

tanpa harus keluar dari tujuan awal pembelajaran.Cara pendekatan bermain ini

perlu diteliti karena untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi pada

siswa.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 ?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan

penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

Hasil penelitian ini akan diggunakan untuk meningkatkan motivasi siswa

dengan penerapan bermain dalam pembelajaran penjas khususnya lompat jauh

kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Manfaat lain

adalah :

1. Bagi Guru Penjas SDMuhammadiyah 8 Surakarta

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan

mengembangkan model pembelajaran dengan pendekatan bermain,

dalam rangka perancangan pembelajaran PAIKEM.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran

yang akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya

secara profesional, terutama dalam pengembangan model

pembelajaran.

2. Bagi Siswa kelas IV SDMuhammadiyah 8 Surakarta

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjas, serta meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

b. Dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan lompat jauh gaya

jongkok, serta mendukung pencapaian prestasi lompat jauh gaya

jongkok.

3. Bagi Sekolah SDMuhammadiyah 8 Surakarta

Dapat digunakan sebagai salah satu masukan penting dalam pengembangan

kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Sehingga kualitas proses dan

hasil pembelajaran di sekolah dapat meningkat.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Aspek Psikologi Dalam Pembelajaran

Psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan

pengalaman manusia berolahraga dalam interaksi dengan manusia lain dan dalam

situasi sosial yang merangsangnya. Secara garis besar, ruang lingkup psikologi

olahraga meliputi dua hal, yaitu belajar ketangkasan gerak dan unjuk laku.

Dalam membina aspek psikis atau mental siswa, pertama-tama perlu

disadari bahwa setiap siswa harus dipandang secara individual, yang satu berbeda

dengan yang lainnya.Kontribusi atau sumbangan ilmu psikologi dalam pencapaian

prestasi menunjukkan bahwa semakin tinggi level kejuaraan, semakin besar pula

kontribusi aspek psikologisnya. Beberapa masalah psikologis yang paling sering

timbul di dalam olahraga, khususnya dalam pembelajaran penjasorkes disekolah,

antara lain :

a. Kecerdasan

Menurut Wechsler dalam Heru Suranto (2005 : 25) Kecerdasan adalah

merupakan potensi atau kemampuan yang bersifat umum yang dimiliki

seseorang atau individu untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional

dan menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya.

b. Bakat

Bakat adalah kemampuan atau potensi untuk membentuk keberhasilan

dalam mengerjakan sesuatu, jika kecerdasan bersifat umum , maka bakat

bersifat khusus.

c. Minat

Minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan atau

melakukan objek tertentu diantara sejumlah obyek yang tersedia, seseorang

Page 23: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menentukan pilihannya sebagai minat, berminat terhadap sesuatu belum tentu

menyenangi namun sebaiknya minat juga disenangi.

d. Emosi

Merupakan gejala kejiwaan,yang muncul karena adanya persepsi

seseorang terhadap sesuatu, artinya luapan emosional dapat menjadikan

bermacam-macam manifestasi dan ekspresi yang berbeda-beda antar orang

yang satu dengan yang lain, tergantung persepsi masing-masing, emosi

mencakup berbagai macam perasaan.

e. Konsentrasi

Konsentrasi adalah banyak sedikitnya pemikiran dan perhatian

terhadap sesuatu yang akan dilaksanakan, konsentrasi dapat lebih intensif,

kurang intensif, konsentratif, distributif, dan dapat muncul karena sengaja,

dapat juga secara spontan, karena banyak hal yang dapat mengganggu

konsentrasi.

f. Frustasi

Frustasi adalah perasaan dimana seseorang benar-benar tidak dapat

keluar dari tekanan kesulitan, setelah melakukan berbagai upaya untuk keluar

dari tekanan/ kesulitan.

g. Motivasi

Motivasi adalah merupakan seluruh proses dari adanya kebutuhan,

yang menimbulkan dorongan untuk dilakukan perilaku tertentu, demi

memenuhi kebutuhan yaitu tercapainya tujuan,dalam bentuk pasifnya motivasi

disebut motif, motivasi dari dalam (instrinsik) lebih bersifat stabil, dibanding

yang dari luar (ekstrinsik) karena bersifat labil.

2. Motivasi

a. Motivasi secara Umum

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu kata “movere”

yang berarti bergerak. Dalam konteks sekarang, motivasi dapat

didefinisikan sebagai seluruh proses dari adanya kebutuhan yang

menimbulkan dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi

Page 24: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

memenuhi kebutuhan yaitu tercapainya tujuan. Motivasi yang pada

umumnya diartikan sebagai suatu dorongan, sebenarnya adalah

merupakan proses. Menurut Heru Suranto (2005: 42) “Motivasi

merupakan seluruh proses dari adanya kebutuhan yang menimbulkan

dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi memenuhi

kebutuhan yaitu tercapainya tujuan”. Jika motivasi merupakan proses,

maka yang disebut menjadi sumbernya adalah motif. Perbuatan atau

perilaku seseorang selain ditentukan oleh faktor-faktor dari luar, juga

ditentukan oleh faktor dari dalam individu sendiri.Faktor dari dalam yang

dimaksud adalah kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang disebut

motif.

Motif merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu

movere, yang artinya adalah menggerakkan atau mendorong untuk

bergerak. Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai penggerak atau

pendorong bagi manusia ke arah tujuan tertentu. Selanjutnya setelah

motif itu menjadi aktif, kemudian menjadi apa yang disebut motivasi.

b. Motivasi Siswa

Motivasi sangat penting dalam peningkatan pencapaian materi

pembelajaran siswa disekolah, jika siswa tidak mempunyai motivasi,

strategi apapun yang diterapkan guru dalam mengajar tidak akan

menolong siswa dalam mengikuti pelajaran penjasorkes. Jika motivasi

siswa rendah ia tidak akan memaksimalkan gerakannya sehingga tidak

mampu menghasilkan gerakan yang maksimal pada materi pembelajaran

yang diberikan. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh ingatan atau kejadian

masa lalu yang tidak begitu baik.Misalnya saat melakukan rangkaian

gerakan lompat jauh sering tidak benar atau kemampuan diri yang

terbatas membuat motivasi seorang siswa menjadi rendah. Sebaliknya,

jika ingatan atau kejadian masa lalu baik, misalnya ia sering mendapat

penghargaan dari guru atau teman karena melakukan rangkaian gerakan

tolak peluru dengan bena, maka dalam proses selanjutnya ia akan

Page 25: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

semangat dan mempunyai motivasi yang lebih tinggi lagi untuk mencapai

prestasi yang lebih tinggi juga.

Lilik Sudarwati Adisasmito (2007: 32) mengemukakan bahwa

“Motivasi merupakan energi psikologi olahraga yang sangat penting,

tidak hanya saat bertanding namun juga memelihara serta menyesuaikan

kegiatan motorik selama proses latihan”. Artinya motivasi mengarahkan

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menjamin

kelangsungan dalam mengikuti pembelajaranan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Siswa yang bermotivasi rendah dapat dilihat keseriusan

dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes di

sekolah.Misalnya mengabaikan penjelasan guru, tidak bersemangat

melakukan gerakan yang diinstruksikan guru, tidak tepat waktu,

rendahnya konsentrasi saat pembelajaran berlangsung, tidak mempunyai

inisiatif belajar (tergantung pada guru), dan sebagainya. Motivasi dibagi

menjad dua bagian, yaitu :

1) Motivasi Intrinsik

Adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan

suatu tugas atau perilaku tertentu. Siswa dengan motivasi intrinsik

biasanya bertanggung jawab, tekun, bekerja keras, teratur, dan disiplin

dalam mengikuti dan melaksanakan apa yang diberikan guru, serta

tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain. Keberhasilan dalam

melakukan gerakan yang diperolehnya merupakan suatu kepuasan dan

selalu dievaluasi untuk lebih ditingkatkan. Dan jika kegagalan yang

didapat tidak akan membuatnya terlalu kecewa, karena dapat diterima

yang selanjutnya akan diperbaiki melalui latihan-latihan dirumah.

Kegagalan yang dialami tidak akan membuat seorang siswa

menjadi putus asa, melainkan menjadi motivator untuk menjadi lebih

baik lagi di pertemuan materi pembelajaran penjasorkes berikutnya.

Aktivitas yang dilandasi oleh motivasi intrinsik cenderung bertahan

lama daripada motivasi lainnya.Oleh karena itu, motivasi intrinsik

perlu ditumbuhkembangkan dalam diri setiap siswa.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Motivasi Ekstrinsik

Adalah motivasi yang ditimbulkan dari berbagai sumber dari

luar atau yang disebut motif sosial, yaitu menyangkut kebutuhan

sosial seperti hadiah yang dijanjikan( nilai ), penghargaan dari guru

atau teman. Selain itu, motivasi ekstrinsik bisa bersumber dari orang

tua, guru, dan teman.

Beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pendidik untuk

menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut :

a) Pendidik memperlakukan anak didiknya sebagai manusia yang

berpribadi; artinya pendidik menghargai pikiran, perasaan, dan

lain-lain. (pendidik dalam hal ini menggunakan pendekatan

humanistik ).

b) Pendidik dalam proses pendidikan menggunakan teknik atau

meted yang bervariasi sehingga membawa anak didik termotivasi

mengikuti kegiatan pendidikan.

c) Pendidik menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

pengertian anak didik.

d) Pendidik harus selalu memberikan bimbingan mengatasi kesulitan

anak didik baik kesulitan akademis maupun kesulitan pribadi.

e) Pendidik harus menunjukan minat yang cukup besar terhadap isi

atau materi yang diajarkan.

f) Pendidik mempunyai kecintaan dalam arti bahwa pendidik penuh

tanggung jawab membantu mereka mengembangkan berbagai

kemampuan pribadi anak didik dan bukan memanjakan anak

didik.

c. Psikologi Motivasi

Pakar psikologi motivasi Abraham Maslow memaparkan teori

hierarki kebutuhan dari motivasi. Maslow menyatakan bahwa psikologi

motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, yaitu :

1) Psikologi

Page 27: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Merupakan kebutuhan dasar yang utama, antara lain kebutuhan akan

makanan, minum, udara untuk bertahan hidup.

2) KeamananAntara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan

emosional.

3) CintaKeinginan untuk dicintai dan mencintai, mengandung kebutuhan akan

kasih sayang dan rasa memiliki.

4) PenghargaanKebutuhan akan reputasi, kebanggan, kepercayaan diri, kekuatan, dan

pengakuan dari orang lain

5) Aktualisasi DiriKeinginan untuk menjadi apa yang ia inginkan, untuk menjadi yang

terbaik adalah kesangupan dari menjadi apa.

d. Sumber Pembentuk Motivasi

Agar motivasi meningkat Lilik Sudarwati Adisasmito (2007 :

36) menyatakan sumber-sumber pembentuk motivasi pada siswa antara

lain sebagai berikut :

Pertama, Dalam Diri Siswa Sendiri. Misalnya kemampuan fisik,kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman suksesdan gagal, latar belakang sosial budaya, serta tingkatkedewasaan.Peran seorang guru sebagai motivator cukup pentingdalam menumbuhkan motivasi siswa sesuai latar belakang yangdimilikinya dengan menggunakan pendekatan personal. Kedua,Sekolahan, Prasarana dan sarana sangat diperlukan untuk menunjangminat seorang siswa dalam memgikuti pembelajaran. Kelengkapansarana belajar seperti lapangan yang cukup, alat yang masih layakdigunakan dan alat bantu pembelajaran yang sudah dimodifikasi danmodel pembelajaran bermain sehingga siswa menjadi lebihbersemangat. Lingkunga hendaknya dapat menimbulkanrangsangan-rangsangan terhadap persepsi siswa, harapan, cita-citadalam mengikuti pembelajaran, serta rasa puas terhadap pelajaranpenjasorkes disekolahan.Dalam pembelajaran, perlu diciptakansuasana yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri denganketentuan-ketentuan pembelajaran, menerima petunjuk guru, sertametode pembelajaran yang menimbulkan gairah.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e. Motivasi Berprestasi Siswa

Motivasi berprestasi merupakan keinginan yang kuat untuk

mencapai kesuksesan dengan cepat di mana kesuksesan itu tergantung

pada kemampuan siswa itu sendiri. “Motivasi berprestasi adalah motivasi

yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan atau menghindari celaan

dari sendiri maupun orang lain dan berhubungan dengan performa dalam

situasi yang menerapkan standar keberhasilan”. (Lilik Sudarwati

Adisasmito, 2007 : 36).

f. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

1) Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar

Perilaku di sekolah sudah menjadi pola umum.Upaya

pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa

prinsip belajar tersebut antara lain: a) belajar menjadi bermakna bila

siwa memahami tujuan belajar. b) belajar menjadi bermakna bila

siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya. c)

Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala

kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu. d) Sesuai

dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan belajar

siswa semakin bertambah. e) Belajar menjadi menantang bila siswa

lebih memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi

kehidupan dikemudian hari.

2) Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran

Guru adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar.

Guru lebih memahami keterbatasan wakti bagi siswa. Seringkali siswa

lengah tentang nilai kesempatan belajar. Oleh karena itu guru dapat

mengupayakan optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri

siswa dan yang ada di lingkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut,

sebagai berikut: a) Pemberian kesempatan pada siswa untuk

mengungkapkan hambatan belajar yang dialaminya. b) Memelihara

minat, kemauan, dan semangat belajarnya. c) Meminta kesempatan

Page 29: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pada orang tua siswa, agar member kesempatan kepada siswa agar

beraktualisasi diri dalm belajar. d) Memanfaatkan unsur-unsur

lingkingan yang mendorong belajar.e) Menggunakan waktu secara

tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.f)

Guru merangsang siswa dengan penguatan memberi rasa percaya diri

bahwa ia bisa mengatasi segala hambatan dan “pasti berhasil”.

3) Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa

Guru wajib menggunakan pengalaman belajar dan

kemampuan siswa dalam mengelola kemampuan belajar. Upaya

optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan

sebagai berikut: a) Siswa ditugasi membaca bahan belajar

sebelumnya. b) Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa. c)

Guru memecahkan hal-hal yang sukar. d) Guru mengajarkan cara

memecahkan dan mendidik keberanian mengatasi kesukaran. e) Guru

memberi kesempatan pada siswa yang mampu memecahkan masalah

untuk membantun temannya yang mengalami kesukaran. f) Guru

memberi pengutan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran

belajarnya sendiri. g) Guru menghargai pengalaman dan kemampuan

siswa agar belajar secara mandiri.

g. Ciri Siswa Bermotivasi Tinggi

Menurut Lilik Sudarwati Adisasmito (2007 : 48) Siswa yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1) Berani Mengambil Resiko dan Melakukan EvaluasiSiswa yang melakukan evaluasi baik saat berhasil maupun gagal

dan meminta umpan balik kepada teman maupun guru adalahsiswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi.Ia lebihsuka bekerja dalam situasi di mana ia dapat memperoleh umpanbalik yang konkret tentang apa yang sudah ia lakukan. Karenajika tidak, mereka tidak dapat mengetahui apakah mereka sudahmelakukan sesuatu dengan baik dibandingkan yang lain ataubelum. Umpan balik ini selanjutnya akan dipergunakan untukmemperbaiki prestasinya.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Bertanggung Jawab dan DisiplinSiswa yang motivasi berprestasinya tinggi memiliki tanggung jawab

yang penuh dalam menjalankan materi pembelajaran yangdiberikan kepadanya dengan bersungguh-sungguh dan disiplintinggi. Tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dapat dilihatdari tepat waktunya dalam datang mengikuti pelajaranpenjasorkes, melakukan gerakan yang diperintahkan dengansemangat dan bersungguh-sungguh.

3) TekunSiswa yang motivasi berprestasinya tinggi lebih tekun dalam

mengikuti pelajaran dan melakukan gerakan sesuai denganmateri ajar. Siswa yang mengalami kegagalan dalam melakukangerakan akan selalu mencoba, ulet, semangat, dan pantangmenyerah walaupun belum berhasil.

Dalam proses pembelajaran dikelas,bisa berkembang dua situasi

yang berbeda berkaitan dengan motivasi siswa. Seorang guru merasa

bersemangat ketika siswa yang dihadapi memiliki motivasi yang tinggi

dalam belajar. Sebaliknya, guru bisa merasa kecewa ketka melihat

siswanya tidak termotivasi terhadap pelajaran yang diajarkan atau

terhadap cara dia mengajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut

mampu mengkreasi berbagai cara agar motivasi siswa dapat muncul dan

berkembang dengan baik.

3. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran menurut Sudjana (2010) merupakan setiap upaya

yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan

peserta didik melakukan kegiatan belajar. menurut Huitt (2003) yang

dikutip Aunurrahman (2010), mengemukakan rasionalitas

pengembangan model pembelajaran. Model-model pembelajaran

dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan

dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai

karakteristik kepribadian, kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi

antara individu satu dengan lainnya. Disamping didasari pertimbangan

keragaman siswa, pengembangan model pembelajaran juga dimaksudkan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, agar

mereka tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan

dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri

warga berguna untuk mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan

pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan aspek yang sangat

penting dan mempunyai hubungan fungsional untuk mencapai tujuan

intruksional. Untuk itu seorang guru atau pelatih harus memilih atau

menentukan pendekatan pembelajaran mana yang sesuai untuk

pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya

proses pembelajaran secara efektif dalam kegiatan interaksional.

Pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan analisis terhadap hal-hal

tertentu. Dengan demikian kegiatan pembelajaran dengan sendirinya

harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

merupakan faktor yang penting dalam menentukan pembelajaran.

b. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan

informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi

perubahan pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan

hal tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda

upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga

dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi

proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk,

(1998: 36) menyatakan, “Ciri-ciri pembelajaran terletak pada adanya

unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa yaitu 1) motivasi belajar,

2) bahan belajar, 3) alat bantu belajar, 4) suasana belajar dan 5) kondisi

subyek belajar”.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut

Nasution yang dikutip H.J. Gino dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan

akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga

dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan,

minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek organisme

atau pribadi seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri

siswa. Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa,

maka dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip

pembelajaran yang tepat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42)

bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi perhatian dan motivasi,

keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan

dan penguatan serta perbedaan individual”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip

pembelajaran meliputi tujuh aspek yaitu perhatian, keterlibatan langsung

atau berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan

serta perbedaan individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal,

maka prinsip-prinsip pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam

pembelajaran dengan baik dan benar.

d. Karakteristik siswa kelas 3 - 4

Menurut Djumidar ( 1998: 9.3) Katakteristik siswa kelas 3 – 4:

1) Karakteristik dilihat dari sudut pandang fisik : a) Ketahananbertambah, senang aktiivitas kontak fisik bagi anak pria. b)Perbaikan koordinasi seperti lempar, memukul,melomat dansebagainya. c) Pertumbuhan terus meningkat. d) Koordinasitangkima ( tangan kaki dan mata ).

2) Karakteristik ditinjau dari sudut mental : a) Ruang lingkupbertambah. b) Kemampuan berfikir meningkat karenapengalaman-pengalamannya. c) Anak senang dengan gerak yangberirama. d) Sudah bercita-cita. e) Minat terhadap permainanmeningkat. f) Senang berlomba dan olahraga beregu. g)

Page 33: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menirukan orang-orang dewasa atau idolanya. h) Motivasinyatinggi.

Bentuk penyajian pembelajaran dengan bentuk permainan,

sedikit senam si buyung, gerak dan lagu, lomba, meniru dan tugas . Dari

sini penelti mengabil pendekatan bermain karena sesuai dengan

karekteristik siswa yaitu minat terhadap permainan meningkat.

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat diartikan

sebagai perkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan

dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP juga

mengambarkan prosedur dan pengoraginasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

telah dijabarkan di dalam silabus.Langkah-langkah Penyusunan RPP

yaitu a. mengisi kolom identitas; b. menentukan alokasi wajtu yang

dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan; c. menetukan SK,

KD dan indikator yang akan digunakan; d. merumuskan tujuan

pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan;

e. mengidentifikasi materi ajar berdasrkan materi pokok atau

pembelajaran yang terdapat dalam silabus; f. menentukan metode

pembelajaran yang akan digunakan; g. menentukan langkah

pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir; h.

menentukan alat/bahan/sumber belajar; i. menyusun criteria penilaian,

lembar pengamatan, contoh soal, teknik penilaian.

f. Evaluasi Pembelajaran

Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari aktivitas pembelajaran secara keseluruhan. Pembelajaran di

lingkungan formal (sekolah) adalah tanggung jawab guru atas hasil

kegiatan yang dicapai oleh siswa.Dengan demikian, guru patut dibekali

dengan ketrampilan melakukan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung

Page 34: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

tugasnya yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran siswa.Dalam hal ini,

guru bertugas mengukur apakah siswa telah menguasai ilmu yang telah

dipelajarinya sesuai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Hanik

Liskustyawati (2006 :21) mengemukakan, “Tes merupakan salah satu

alat untuk mengumpulkan data atau informasi karakteristik suatu objek”.

Menurut Sutrisno Hadi(1997 : 129) yang dikutip oleh

Sugihartono dkk, “Pengukuran adalah suatu tindakan untuk

mengidentifikasikan besar kecilnya gejala”. Sedangkan Remmers dkk

(1960 : 129) yang dikutip oleh Sugihartono dkk berpendapat bahwa,

“Pengukuran adalah suatu proses untuk menetapkan dengan pasti luas,

dimensi dan kuantitas dari sesuatu dengan cara membandingkan terhadap

ukuran tertentu. Hasil pengukuran dapat berupa angka atau uraian

tentang kenyataan yang menggambarkan derajat kualitas, kuantitas, dan

ekstensi keadaan yang diukur.

Sugihartono dkk (2007 : 130) menyatakan, “Penilaian adalah

suatu tindakan untuk memberikan interpretasi terhadap hasil pengukuran

dengan menggunakan norma tertentu untuk mengetahui tinggi rendahnya

atau baik buruknya aspek tertentu. Evaluasi sendiri mempunyai adalah

pengujian tingkat penguasaan ilmu untuk menentukan hasil akhir dari

capaian prestasi pembelajaran setiap siswa.Dari uraian tersebut, evaluasi

mengarah pada hasil akhir pembelajaran yang dicapai oleh siswa.Hal ini

dilakukan melalui analisis dan simpulan terhadap lembaran kerja siswa

serta ulangan hariannya.Kegiatan evaluasi ini dilakukan pada akhir

pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan/ terjadwal.

4. Lompat Jauh

a. Unsur-Unsur Penentu Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang

olahraga atletik.Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,

melayang dan mendarat sejauh-jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat

jauh tersebut harus dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus

Page 35: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pelaksanaannya agar diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Seperti yang

dikemukakan oleh Aip Syarifuddin (1992: 90) “Lompat jauh adalah suatu

bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya

membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara)

yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melalui tolakan pada satu

kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”. Di dalam lompat jauh

terdiri dari 3 macam gaya yaitu: lompat jauh gaya jongkok, lompat jauh

gaya berjalan di udara (Walking in the air) dan lompat jauh gaya

bergantung di udara (Schnepper). Berdasarkan ketiga gaya tersebut,

penelitian ini akan mengkaji dan meneliti tentang lompat jauh gaya

bergantung di udara (Schnepper).

Gaya lompat jauh yang dikenal adalah gaya jongkok, pada

umumnya banyak dilakukan oleh anak-anak sekolah karena dianggap gaya

peling mudah untuk dipelajari. Cara melakukannya, Syaifuddin (1992

menjelaskan sebagai berikut : pada waktu lepas dari tanah (papan tolakan),

keadaan sikap badan di udara jongkok, dengan jalan membulatkan badan

dengan kedua lutut ditekuk, kedua tangan kedepan. Pada waktu akan

mendarat kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu, kedua tangan ke

depan.( Hlm. 93)

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Dan

Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran Lompat Jauh

Proses belajar mengajar hanya didominasi oleh beberapa siswa

saja, hal ini menunjukan kurang efektifnya suatu metode dalam proses

belajar dan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kurangnya tingkat

motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya hanya sebagian

siswa saja yang secara aktif mengikuti proses pembelajaran, sedangkan

beberapa siswa masih asyik bercanda, ngobrol dengan teman, atau bermain

sendiri dilapangan tanpa menghiraukan apa yang dijelaskan oleh guru.

Kurangnya motivasi dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan

menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar oleh karena itu

Page 36: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

diperlukan suatu tindakan yang mampu melibatkan partisipasi siswa dan

sekaligus dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

direncanakan.

Faktor lain dalam pengajaran pendidikan jasmani yang dianggap

membosankan dan kurang disenangi adalah model pembelajaran guru yang

tidak menyesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan perkembangan

anak. Guru pendidikan jasmani selama ini mengajarkan materi dan

memperlakukan siswa sama dengan orang dewasa. Pendidikan Jasmani untuk

Sekolah Dasar seharusnya berbeda dengan orang dewasa. Kegiatan jasmani

merupakan sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan pengelolaan

yang benar melalui pendekatan pertumbuhan dan perkembangan anak. “Anak

bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil”. Untuk itu setiap anak memiliki

ciri dan sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula.

Bila orang dewasa memiliki kegiatan jasmani dalam bentuk olahraga

dengan fasilitas yang standar, maka anak-anak memerlukan implementasi

kegiatan jasmani dengan segala peralatannya yang khas sesuai dengan ciri dan

sifat anak tersebut. Kondisi ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan

kegiatan jasmani dan olahraga sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangannya.

c. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam

melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan

suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau

dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara

efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam

latihan atau perlombaan.

Teknik lompat jauh terdiri dari beberapa bagian yang dalam

pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan harmonis. Menurut

Soegito (1992: 55) menyatakan, “Faktor-faktor yang sangat menentukan

Page 37: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

untuk mencapai prestasi lompat jauh adalah awalan, tumpuan, lompatan,

saat melayang, dan pendaratan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, teknik

lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan

mendarat. Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan

dengan harmonis dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi

yang optimal.Berikut penjelasannya:

1) Awalan

Awalan merupakan tahap pertama dalam lompat jauh. Tujuan

awalan adalah untuk mendapatkan kecepatan maksimal pada saat akan

melompat dan membawa pelompat pada posisi yang optimal untuk

tolakan. Awalan yang benar merupakan prasyarat yang harus dipenuhi,

untuk menghasilkan jarak lompatan yang sejauh-jauhnya.

Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya

sebelum salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. “Maksud

berlari sebelum melompat ini adalah untuk meningkatkan kecepatan

horisontal secara maksimum tanpa menimbulkan hambatan sewaktu

take off ”. Jarak awalan tersebut antara 35-45 meter.

Menurut Aip Syarifuddin (1992: 91) bahwa "Untuk menjaga

kemungkinan pada waktu melakukan awalan itu tidak cocok, atau

ketidak tepatan antara awalan dan tolakan, biasanya pelompat membuat

dua buah tanda (chek mark) antara permulaan akan memulai melakukan

awalan dengan papan tolakan". Untuk lebih jelasnya berikut ini

disajikan ilustrasi pemberian tanda untuk membuat chek mark untuk

ketepatan tumpuan sebagai berikut:

Bak Pasir

Tanda Tanda Papan pertama kedua tolak

Gambar 2.1. Ilustrasi Awalan Lompat Jauh

(Aip Syarifuddin, 1992:91)

Page 38: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Tumpuan

Tumpuan merupakan perubahan gerak datar ke gerak tegak

atau ke atas yang dilakukan secara cepat. Tumpuan dilakukan dengan

cara yaitu, sebelumnya pelompat sudah mempersiapkan diri untuk

melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada langkah terakhir, sehingga

seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara. Tolakan dilakukan

dengan menolakkan salah satu kaki untuk menumpu tanpa langkah

melebihi papan tumpu untuk mendapatkan tolakan ke depan atas yang

besar. Maksud dari take off adalah merubah gerakan lari menjadi suatu

lompatan, dengan melakukan lompatan tegak lurus, sambil

mempertahankan kecepatan horisontal semaksimal mungkin. Lompatan

dilakukan dengan mencondongkan badan ke depan membuat sudut

lebih kurang 45° dan sambil mempertahankan kecepatan saat badan

dalam posisi horisontal.

Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan menumpu untuk menolak:

Gambar 2.2 Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh

(Aip Syarifuddin, 1992:75)

d. Melayang di Udara

Setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka dengan

posisi badan condong ke depan ia terangkat ke udara, bersamaan dengan

ayunan kedua tangan keatas. Untuk mendapatkan tinggi dan jauhnya

lompatan pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan

secepat-cepatnya. Pada waktu naik, badan harus ditahan dalam keadaan

rileks, kemudian dilakukan gerakan sikap tubuh waktu di udara. Pada saat

melayang kaki ayun diangkat ke depan, kaki tolak selepas dari balok

Page 39: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tumpu diayunkan kembali ke belakang sejajar dengan kaki ayun, sikap

badan dibusungkan ke depan atau melenting ke belakang, lengan ke atas

belakang dengan kepala tengadah. Berikut ini disajikan ilustrasi melayang

di udara lompat gaya jongkok:

Gambar 2.3. Ilustrasi Melayang di Udara (Aip Syarifuddin, 1992:73)

e. Pendaratan

Pendaratan merupakan tahap terakhir dari rangkaian gerakan

lompat jauh. Pendaratan merupakan prestasi yang dicapai dalam lompat

jauh. Mendarat dengan sikap dan gerakan yang efisien merupakan kunci

pokok yang harus dipahami oleh pelompat. Mendarat dengan sikap badan

hampir duduk dan kaki lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien.

Pada waktu mulai menyentuh pasir, pelompat memegaskan lutut dan

menggeserkan pinggang ke depan, sehingga badan bagian atas menjadi

agak tegak dan lengan mengayun ke depan.

Menurut Soegito (1992: 41) teknik pendaratan sebagai berikut: Pada saatbadan akan jatuh di pasir lakukan pendaratan sebagaiberikut:1)Luruskan kedua kaki ke depan. 2)Kedua kaki sejajar.3)Bungkukkan badan ke depan. 4)Ayunkan kedua tangan ke depan.5)Berat badan dibawa ke depan.Pada saat jatuh di pasir ataumendarat : 1)Usahakan jatuh pada ujung kaki sejajar.2)Segera lipatkedua lutut. 3)Bawa dagu ke dada sambil mengayun kedua tangan kebawah arah belakang.

Gambar 2.4. Ilustrasi Pendaratan Lompat Jauh (Aip Syarifuddin, 1992:75)

Page 40: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Bermaina. Pengertan Bermain

Menurut Dani Wardani (2009: 17-18) Permainan, bermain atau

padanan kata dalam bahasa Inggris disebut “games” (kata benda), “to

play” (kata kerja), “toys” (kata benda) ini berasal dari kata “main”. Dalam

kamus bahasa Indonesia, kata main berarti “melakukan perbuatan untuk

tujuan bersenang-senang (dengan alat tertentu atau tidak) ; berbuat sesuatu

dengan sesuka hati, berbuat asal saja.” Dan dalam dunia psikologi kegiatan

bermain dipandang sebagai “suatu kegiatan (atau lebih luasnya aktivitas)

yang mengandung keasyikan (fun) dan dilakukan atas kehendak diri

sendiri, bebas, tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh

kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut”.

Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan ”Bermain

adalah kegiatan yang menyenangkan”. Aip Syarifudin (2004: 17)

mengartikan, ”Bermain adalah bentuk kegiatan yang bermanfaat/produktif

untuk menyenangkan diri”. Selanjutnya M. Furqon Hidayatullah (2008: 4)

menyatakan bahwa:

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dansukarela, di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atausesungguhnya.Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikatoleh sesuatu hal yang menyenangkan, dengan tidak banyakmemerlukan pemikiran.Bermain juga bersifat serius karenabermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan perasaananak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untukmenjadi manusia penting.Bermain bersifat tidak nyata karenaanak berada di luar kenyataan, dengan memasuki suatu duniaimajiner.Bermain memberikan suatu arena di mana anak masukdan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun secaraberlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya daribermain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas

jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai tujuan

pegembangan mempunyai dampak yang positif pada pertumbuhan dan

Page 41: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

perkembangan anak.Sehingga melalui bermain dapat memberikan

pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa.

Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan

hidup seperti halnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, dan lain-lain.

Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan

diri untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik adalah nuansa permainan

menyediakan pengalaman gerak yang kaya yang membangkitkan motivasi

pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut Yudha M. Saputra (2001: 9-10)

kegiatan atletik bernuansa permainan mengandung beberapa ciri sebagai

berikut:

1) Siswa terlibat dalam tugas gerak yang berfariasi dengan irama tertentu.2) Mengakibatkan kegemaran berlomba/bersaing secara sehat.3) Menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat

berlatih.4) Tugas gerak yang mengandung resiko yang sepadan dengan kemampuan

siswa dan menjadi tantangan.5) Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang baru.

Hibanna S. Rahman (2002: 85) mengartikan ”Bermain adalah

segala kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak”.

Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 698) bahwa

”Bermain adalah melakukan sesuatu untuk bersenang-senang”. Sedangkan

menurut Agus Mahendra (2004: 4) yaitu ”Bermain adalah dunia anak,

sambil bermain mereka belajar, dalam belajar, anak-anak adalah ahlinya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud bermain

adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan

sesuatu untuk bersenang-senang.

b. Bermain Sambil Belajar

Aktivitas bermain sangat disukai oleh anak-anak, sebab anak-anak

lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain. Didalam dunia bermain

anak-anak juga biasa sambil belajar. Namun permainan atau bermain sering

dimaksudkan dengan suatu aktivitas yang bernada negatif (kurang berarti)

Page 42: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

setidaknya dilihat dari fungsi, seperti kegiatan bernuansa canda, senda gurau,

dan lebih jauhnya tidak serius, atau tidak berguna dilakukan dan berkaitan

dengan hal remeh atau tidak berarti sama sekali.

Dunia bermain merupakan salah satu media bagi anak untuk belajar.

Menurut M. Furqon H. (2006: 2) berpendapat, “Bermain merupakan cara

untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitarnya sehingga

menemukan sesuatu dari pengalaman bermain. Dan menurut Dani Wardani

(2009 : 24) menyatakan bahwa, "Mempelajari dunia permainan berarti kita

sadar akan pentingnya pertumbuhan anak kita dan lebih jauh kita ikut

membantu secara tidak langsung, mencoba mengkaji alternative metodologi

belajar baru untuknya”.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dunia

bermain merupakan kegiatan yang memiliki unsur kesenangan dan kepuasan

yang terletak di dalam situasi di waktu kegiatan bermain berlangsung. Dan

dunia bermain sebenarnya sangat menguntungkan bagi anak-anak untuk

bereksperimen dan bereksplorasi dengan dunia sekitarnya.

c. Aspek-Aspek yang Dikembangkan dari Bermain

Suatu kegiatan dapat dikatakan aktivitas bermain jika kegiatan

tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan ciri dari aktivitas bermain.

Menurut Rusli Lutan (1992: 4) ciri-ciri dari bermain yaitu, "Bermain

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, suka rela tanpa

paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan ikatan peraturan".

Menurut Soemitro (1992: 47) menyatakan, “Dengan bermain di dalamnya

terkandung nilai-nilai yaitu: 1) nilai-nilai mental, 2) nilai-nilai fisik

(kesehatan) dan, 3) nilai-nilai sosial”. Sedangkan Yudha M. Saputra (2001: 7)

berpendapat, “Aspek yang dikembangkan dari bermain mencakup fisik,

motorik, sosial, emosional, kepribadian, kognisi, keterampilan olahraga dan

lain sebagainya”. Untuk lebih jelasnya nilai-nilai yang terkandung dalam

bermain dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik

Page 43: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan

kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa

tersebut akan menjadi sehat, otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat.

Siswa dapat menyalurkan energi yang berlebihan dengan aktivitas

bermain, sehingga tidak merasa gelisah. Dalam melakukan kegiatan

bermain, siswa tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang mengikatnya.

Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi

perkembangan fisik siswa, maka guru dapat merancang kegiatan bermain

yang kontruktif bagi perkembangan fisik anak.

2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik

Aspek motorik kasar seperti lari, lempar dan lompat dapat

dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah

tampak pada saat kita amati siswa yang lari kejar-kejaran untuk

menangkap temannya. Pada awalnya belum terampil untuk berlari, tetapi

dengan bermain kejar-kejaran, kemudian siswa berminat untuk

melakukannya dan menjadi lebih terampil dalam berlari. Keteraturan dan

kreativitas siswa mengalami perkembangan tingkat kemampuannya

dalam aspek motorik halus (fine movement). Kedua keterampilan akan

berkembang melalui pengalaman belajar yang kaya dan kesempatan yang

banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh keceriaan.

3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial

Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman

sebayanya. Siswa akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan

secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan

hubungan yang sudah terbina, atau mencari cara pemecahan masalah

yang dihadapi dengan teman bermainnya. Perkembangan sosial pada

siswa tingkat SD sedang memasuki masa bermain. Mereka akan selalu

mencari teman sebaya untuk bisa bermain bersama. Pengalaman belajar

yang disuguhkan melalui pendekatan bermain biasanya mampu

memenuhi keinginan siswa. Dengan rancangan pengajaran yang kreatif,

Page 44: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pengalaman itu akan berhasil merangsang perkembangan sikap sosial

siswa.

4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi

Bagi siswa tingkat SD, bermain merupakan suatu kebutuhan.

Tidak ada siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain siswa dapat

melepaskan ketegangan yang dialaminya. Misalnya, siswa yang sering

gagal untuk meraih prestasi belajar yang baik, ia dapat bermain peran

seakan-akan menjadi murid yang terpandai. Dari kegiatan bermain yang

dilakukan bersama sekelompok teman, siswa akan mempunyai penilaian

terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat

membantu pembentukan konsep diri ke arah yang lebih positif.

5) Manfaat Bermain bagi Pengembangan Keterampilan Olahraga

Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan melompat,

maka ia lebih siap untuk menekuni bidang olahraga tertantu pada saatnya

nanti. Jadi, kalau siswa terampil melakukan kegiatan tersebut, maka lebih

percaya diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit.

Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan siswa adalah

atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni, jalan, lari,lompat dan

lempar. Kegiatan ini akan menjadi fundasi bagi siswa. Khususnya dalam

konteks pendidikan jasmani, perlu ditata secara serius mengenai kegiatan

atletik yang bernuansa permainan.

d. Permainan Dalam Pembelajaran Lompat Jauh

Dalam mengajar lompat jauh diperlukan kreativitas guru dalam

mengajar. Penerapan bermain dengan menekankan unsur melompat, juga

menciptakan kesempatan yang merangsang para siswa untuk mencoba sendiri

kemampuan melompat dalam suasana bermain bebas dan kompetisi. Dalam

mengajar lompatperlu memperhatikan dan menciptakan berbagai variasi

kesempatan belajar, termasuk mengembangkan keterampilan gerak anak. Di

dalam program semacam ini anak akan memperoleh suatu landasan

keterampilan gerak yang memungkinkan anak berpartisipasi dengan baik.

Jika anak telah memperoleh prasayarat keterampilan permainan, maka

Page 45: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

olahraga menjadi suatu alternative pengisi waktu luang yang menarik dalam

kehidupan anak.Namun olahraga yang membutuhkan tingkat penguasaan

teknik yang tinggi belum sesuai untuk kebanyakan anak.

Semua anak harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam

berbagai permainan.Permainan memiliki nilai rekreatif yang baik,

memberikan kesempatan jasmani dan memberikan jalan keluar yang

dipertlukan untuk kegembiraan alami.Permainan bagi anak harus sederhana

dan mudah diajarkan serta hanya menggunakan sedikit

keterampilan.Sebagian besar permainan memerlukan gerak dasar lokomotor

dan memberikan wahana yang menggairahkan dalam melatih gerakan.

Permainan memiliki makna kegembiraan melalui

bermain.Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan mempesona anak.

Menurut Yudha M. Saputra (2001 : 9) semua ini ditandai dengan enam aspek

sebagai berikut :1) Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama

tertentu

2) Kegemaran berlomba/berkmpetisi/bersaing secara sehat.3) Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat.4) Tugas-tugas yang mengandung resiko menjadi tantangan.5) Kegembiraan atau kepuasan dengan memperhatikan ketangkasan

yang dikuasainya.Lompat jauh sebenarnya tidaklah susah untuk mendorong siswa

untuk melakukan aneka lompatan. Sering kali, sekedar memakai tanda-tanda

di tanah dan pola-pola garis-garis dilantai sudah cukup untuk merangsang

siswa untuk bergerak.Dengan tanda-tanda sederhana, sudah dapat dictakan

permainan loncat –loncatan dihalaman sekolah.

Di area ini tersedia kesempatan untuk menghadapi tantangan yang

merangsang gerak dengan pendekatan bermain menggunakan peralatan

seperti tali, simpai, bola, kardus dan ban sepeda. Penyusunan alat-alat

sederhana itu dapat membangkitkan motivasi untuk melakukan lompatan.

Semua rintangan atau penghalang, menjelma menjad daya tark tersendiri bagi

siswa.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian di atas maka tersusun kerangka berpikir sebagai

berikut :

1. Pembelajaran merupakan upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri siswa berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan

pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dan mempunyai hubungan

fungsional untuk mencapai tujuan intruksional.

2. Karakteristik siswa kelas 3 - 4 penyajian pembelajaran dengan bentuk

permainan, sedikit senam , gerak dan lagu, lomba, meniru dan tugas.

3. Motivasi merupakan proses dari adanya kebutuhan yang menimbulkan

dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi memenuhi kebutuhan

yaitu tercapainya tujuan.

4. Bermain merupakan pendekatan materi pembelajaran yang tepat, karena dapat

membuat siswa senang, tertarik terhadap materi, dan berminat dalam mengikuti

pembelajaran serta melalui pendekatan bermain siswa secara tidak langsung

belajar melakukan teknik yang akan dilaksanakan dalam materi palajaran

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 8

Jagalan jalan Surya No.145 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian inidilaksanakan mulai bulan November 2011 sampai

dengan selesai.

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian Tindakan Kelas.

No Rancangan Kegiatan

Waktu ( Bulan )

Nov

2011

Feb

2012

Mar

2012

Apr

2012

Mei

2012

Jun

2012

Juli

2012

1 Persiapan survei awal sampaipenyusunan proposal

2 Seleksi informan, penyiapaninstrumen dan alat

3 Pengumpulan data dantindakan

4 Analisis data

5 Penyusunan laporan

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa

kelas IV SD SD Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, yang

berjumlah 18 siswa,yang terdiri dari 6 siswa laki laki dan 12 siswa perempuan.

Page 48: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Data dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data berupa motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Sumber data dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang minat dan hasil belajar siswa dalam

gerak dasar lompat jauh dengan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV

SD Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2011 / 2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan

minat siswa melalui alat bantu pembelajaran dalam gerak dasar lompat jauh

pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2011 /

2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

adalah dengan pengamatan langsung.Pengamatan langsung untuk mendapatkan

data motivasi siswa dalam hal ini meliputi : Pantang menyerah, sportiftas, percaya

diri, dan keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam PTK ini adalah

lembar observasi. Teknik mengumpulkan data tentang motivasi siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung dengan pendekatan bermain dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

Tabel 3.2 Alat Pengumpul DataLembar Observasi Motivasi Siswa

No NamaMotivasi Siswa Dalam Pembelajaran

Awalan Tumpuan Melayang Pendaratan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

12345

Page 49: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data

dalam penelitian. Trianggulasi yang dapat digunakan yaitu:

1. Trianggulasi data

2. Trianggulasi sumber

3. Trianggulasi metode

4. Trianggulasi antar peneliti

Di dalam penelitian tindakan kelas ini uji validitas data menggunakan:

Trianggulasi antar peneliti yaitu dilakukan dengan cara menggunakan lebih

dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui

memperkaya khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari

subjek penelitian. Tetapi perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali

data itu harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari

konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias

baru dari triangulasi.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dan

validitas data.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja penelitian ini mengukur persentase tingkat pencapaian

keberhasilan siswa.Untuk indikator pencapaian dalam PTK di SD

Muhammadiyah 8 Surakarta dilakukan dengan observasi untuk melihat

peningkatan motivasi siswa. Dari sini dapat diketahui apakah hasil motivasi yang

sudah dicapai siswa telah memenuhi target capaian. Persentase indikator kinierja

pencapaian keberhasilan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 50: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang diukurPersentase siswa yang

ditargetkanCara mengukur

Motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran

lompat jauh

75%

Pengamatan selama proses

pembelajaran

berlangsung

H. Prosedur Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

motivasi siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Dalam

melaksanakan setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, (4) refleksi untuk

perencanaan siklus berikutnya. Langkah–langkah PTK secara prosedurnya

dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya)

bekerjasama, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan

dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan

refleksi – evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk

kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan

penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Menganalisis Kurikulum

Mempraktikan gerak dasar atletik yang dimodifikasi,lompat, loncat

dan lempar dengan memperhatikan nilai pantang menyerah,

sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

2) Membuat RPP

a) Awalan (± 15 menit )

Page 51: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

(1) Siswa dibariskan

(2) Berdo’a

(3) Absensi, kemudian Apersepsi

(4) Pemanasan

b) Inti (± 45 menit )

(1) Lari zig-zag

(2) Lompat kancil

(3) Melakukan bermain lempar gelang

(4) Melompati teman.

c) Penutup (± 10 menit )

(1) Evaluasi

(2) Berdo’a dan siswa dibubarkan.

3) Sarana Pembelajaran

Guru penjas telah menyiapkan sarana pembelajaran antara lain

a) Bilah c) kun e) Simpai

b) Kardus d) Bola kasti f) Gelang

4) Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini dengan cek list metode observasi.

b. Tahap Pelaksanaan ( Action )

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Melaksanakan kegiatan awal dan menjelaskan kegiatan belajar

mengajar secara umum.

2) Melakukan pemanasan dengan bermain(Nelayan menjala ikan)

3) Melakukan gerak lompat jauh kemudian diterapkan dalam bentuk

bermain.

a) Gerak dasar awalan lompat jauh dengan bermain lari zig – zag

yang telah disiapkan oleh guru. Dengan tujuan agar siswa lebih

Page 52: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

tetarik dengan metode permainan ini dibandingkan dengan awalan

lari yang sesungguhnya yang masih malas-malasan.

b) Gerak dasar tumpuan lompat jauh dengan bermain lompat kancil

yang telah disiapkan oleh guru. Dengan tujuan agar siswa lebih

tetarik dengan metode permainan ini dibandingkan dengan

pembelajaran tumpuan yang sesungguhnya akan masih takut.

c) Gerak dasar melayang diudara lompat jauh dengan bermain

melempar gelang yang telah disiapkan oleh guru. Dengan tujuan

agar siswa lebih tetarik dengan metode permainan ini dibandingkan

dengan melayang yang sesungguhnya.

d) Gerak dasar pendaratan lompat jauh dengan bermain melompati

teman yang telah disiapkan oleh guru. Dengan tujuan agar siswa

lebih tetarik dengan metode permainan ini dibandingkan dengan

tumpuan yang sesungguhnya.

4) Melaksanakan kegiatan akhir dan pendinginan.

c. Pengamatan Observasi ( Obsevation )

Tahap obsevasi adalah tahap pengamatan yang dilakukan dalam

proses pembelajaran dari awal sampai akhir, baik kejadian yang diinginkan

maupun kejadian yang tidak diinginkan.

1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran lompat jauh (baik yang diinginkan

maupun yang tidak diinginkan)

2) Aktivitas guru dalam pembelajaran lompat jauh (baik yang diinginkan

maupun yang tidak diinginkan)

3) Hasil proses pembelajaran siswa (baik yang diinginkan maupun yang

tidak diinginkan)

d. Tahap Refleksi ( Reflection )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap

hasil penelitian dan refleksi berkaiatan dengan proses pembelajaran yang

tercatat dalam pengamatan observasi yang muncul, baik kejadian yang

diinginkan maupun kejadian yang tidak diinginkan. Refleksi ini berkaitan

Page 53: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dengan perbaikan kriteria tindakan yang akan direncanakan pada siklus

tidakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran penjasorkes.Demikian

juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta

analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Akhir siklus ini

peneliti utama dan kolaborator harus melakukan refleksi secara komperhensif

danmembuat kesimpulan analisis bahwa tindakan yang dilakukan telah berhasil

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum penelitian diadakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi untuk mengetahui kondisi nyata yang ada pada kelas IV SD

Muhammadiyah 8 Surakarta. Observasi ini digunakan untuk mengetahui motivasi

siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok sebelum diberi tindakan

menggunakan pendekatan bermain dalam proses pembelajarannya. Hasil kegiatan

observasi awal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012,

yang mengikuti materi pelajaran penjas sejumlah 17 Siswa, yang terdiri atas

11 siswa putri dan 6 siswa putra. Diamati dari proses pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok, dapat dikatakan proses pembelajaran kurang berhasil

karena motivasi siswa terhadap materi guru kurang sesuaii dengan

karakteristik siswa itu sendiri. Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran.

Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa hanya sekedar melakukan

gerakan saja. Sebagian besar masih melakukan gerakan yang salah. Bahkan

siswa putra lebih suka bermain sepak bola dan siswa putri lebih suka kasti

keinginan untuk mempelajari materi yang lain masih kurang. Selain itu

keterbatasan alat dan lapangan menjadikan pembelajaran tidak maksimal.

Latar belakang keluarga dari peserta didik yang rata-rata masih menengah

kebawah dan kurangnya perhatian dari orang tua yang menyebabkan anak

menjadi tidak semangat mengikuti pembelajaran penjas.

2. Guru kurang kreatif dalam memberikan model pembelajaran mengakibatkan

situasi pembelajaran kurang menarik dan menyenangkan,hanya sebagian

siswa saja yang secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Keadaan seperti

ini berdampak pada rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan data awal yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai

yang menunjukkan ketuntasan 33,33 % atau 9 siswa dari jumlah keseluruhan

siswa. Ini berarti siswa atau 66,67% belum mencapai batas KKM yaitu nilai

75. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah 75 menjadi bukti kongkrit

bahwa kemampuan gerak lokomotor siswa di kelas III A belum mampu

mencapai nilai yang baik.

Dari kondisi awal yang telah diketahui, peneliti menerapkan dua

siklus dengan pendekatan bermain untuk menyelesaikan permasalahan yang

terjadi pada kelas IV. Pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing

menggunakan model-model bermain. Di dalam permainan tersebut

menggunakan alat-alat yang dapat mendukung motivasi dalam proses

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Skenario pembelajaran telah dibuat

sebagai kegiatan lanjutan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi, analisis dan refleksi tindakan.

B. Deskripsi Hasil Penelitian1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pada tanggal 21 Mei 2012,

sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan analisis dalam silabus untuk mengetahui materi

dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengacu

pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu

menggunakan pendekatan bermain untuk meningkatkan motivasi

siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

3) Menyiapkan alat yang digunakan dalam bermai untuk membantu

pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi atau pengamatan pembelajaran.

Page 56: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal

21 Mei 2012, di halaman SD Muhammadiyah 8 Surakarta.Setiap tatap

muka dilaksanakan selama 2x45 menit. Tahap pelaksanaan dilakukan

dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan

dalam RPP, implementasinya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru Menyiapkan peralatan / media pembelajaran, setting letak dan

alat.

b) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa kemudian mempresensi.

c) Guru memberikan apersepsi, motivasi, penjelasan tujuan

pembelajaran dan indikator yang harus dicapai.

d) Melakukan pemanasan.

Pemanasan menggunakan model permainan nelayan menjala

ikan.Cara permainan :Tiga siswa dipilih untuk menjadi nelayan,

siswa yang lain bertugas menjadi ikan. Cara nelayan menangkap

ikan adalah dengan cara melompat seperti katak. Setelah itu ikan

berusaha menghindari sinelayan dengan cara berjalan engklek. Jika

siikan tertangkap maka ikan tersebut ikut menjadi nelayan.Ikan

yang tertangkap terakhir oleh nelayan maka ialah pemenangnya.

2) Kegiatan Inti.

a) Awalan

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan awalan yang

benar dan memberikan contoh gerakan kemudian peserta didik

mempraktekkan dalam bentuk bermain. Permainan yang digunakan

adalah lar zig-zag. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Anak

terdepan dari tiap kelompok memegang bola. Jarak antara anak

yang satu dengan anak yang lain adalah dua meter. Anak terdepan

yang memulai perlombaan. Setiap peluit berbunyi, anak terdepan

dengan membawa bola berlari zig-zag diantara teman-teman

Page 57: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dikelompoknya sampai anak yang paling belakang, kemudian

memutar dan kembali berlari zig-zag kedepan, dilanjutkan pelari

berikutmya sampai yang terahir.

b) Tumpuan

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan tumpuan yang

benar dan memberikan contoh gerakan kemudian peserta didik

mempraktekkan dalam bentuk bermain. Permainan yang digunakan

adalah lompat kancil. Anak dibariskan beberapa kelompok, tiap

kelompok berbanjar berdiri di garis start. Anak yang terdepan yang

memulai perlombaan. Caranya, bila bilah / rotan dijepit dipaha

belakang. Apa bila peluit dibunyikan anak terdepan melompat

dengan satu kaki (kaki lain menjepit bilah) sampai batas yang

ditentukan, kemudian memutar kembali kegaris start diganti oleh

teman berikutnya sampai anak terahir.

c) Melayang

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan melayang yang

benar dan memberikan contoh gerakan kemudian peserta didik

mempraktekkan dalam bentuk bermain. Permainan yang digunakan

adalah lempar gelang. Siswa dibuat menjadi dua kelompok dengan

jumlah yang sama saling berhadapan. Siswa kelompok 1

memegang bola, dan siswa kelompok 2 siap untuk menangkap

bola. Ketika peluit dibunyikan siswa yang memegang bola bersiap-

siap untuk melempar bola kepada teman yang berada

didepannya.dengan cara kaki ditekuk, pandangan kedepan dan arah

bola melambung dengan awalan posisi badan setengah jongkok

melempar bola dan diakhiri dengan posisi berdiri .dilakukan secara

bergantian.

d) Mendarat

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan mendarat yang

benar dan memberikan contoh gerakan kemudian peserta didik

mempraktekkan dalam bentuk bermain. Permainan yang digunakan

Page 58: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

adalah lompati teman. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, yang

sama banyak dan berbanjar duduk digaris start. Anak paling

belakang yang memulai perlombaan. Caranya, anak melompati

teman dengan posisi jongkok. Apa bila peluit dibunyikan, anak

memulai melompati teman dengan posisi jongkok sampai anak

terdepan. Kemudian anak jngkok didepan anak terdepan dengan

diberi jarak yang ditentukan. Dan digantikan baris berikutnya

sampai anak terahir.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Siswa berdoa kemudian dibubarkan

c. Observasi Tindakan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat

proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan

lembar observasi dan lembar penilaian terhadap motivasi siswa dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok selama mengikuti proses KBM.

Hasil observasi tersebut adalah :

1) Proses tindakan.

Pertemuan Pertama pembelajaran lomat jauh gaya jongkok

cukup baik. Guru sudah menyampaikan materi dan memberi contoh.

Namun masih banyak siswa yang gerakannya masih salah.Masih ada

beberapa siswa yang belum bisa dikondisikan mengikuti pembelajaran

dengan baik. Ada 1 siswa (Aulia Arsyi Nur R.) yang tidak mengikuti

proses tindakan karena tidak membawa sragam olahraga.

a) Pemanasan.

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat

antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang

berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b) Inti.

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model

pembelajaran bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari

peran aktif siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali

siswa meminta untuk melakukan kembali gerakan maupun teknik-

teknik yang telah diajarkan. Bahkan pada saat melakukan

pembelajaran lari zig-zag dengan berkompetisi terlihat sangat

bersemangat serta menunjukan kerjasama yang baik pada tiap

kelompoknya masing-masing. Permainan kedua tumpuan

menggunakan permainan lompat kancil menunjukan kesemangatan

siswa dan keceriaan siswa. Dan pada saat permainan lempar gelang

dan juga permainan melompati teman siswa terlihat bersungguh-

sungguh dalam melakukannya.

Tabel 4.1Diskripsi Data Siklus I

NO Aspek YangDiamati Jumlah Rata-rata

1 Awalan 209 11.612 Tumpuan 207 11.53 Melayang 201 11.174 Tumpuan 203 11.28

Jumlah 820 45.56Rata-rata 45.56 2.53

Siswa Tuntas 12 66.67%

2) Pengaruh tindakan

Pembelajaran yang menggunakan pendekatan bermaian ternyata

lebih menarik perhatian siswa.Peserta didik menjadi termotivasi untuk

mengikuti permainan yang diberikan oleh guru.Perbaikan-perbaikan

gerakan mulai bisa diamati menjadi lebih baik meskipun belum

semuanya mengalami peningkatan.

3) Kendala dalam implementasi tindakan

Ada beberapa kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan

tindakan.Pada pertemuan pertama, siswa masih sulit diatur di awal

Page 60: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kegiatan.Konsentrasi siswa terkadang tidak fokus.Pada permainan

nelayan menjala ikan tidak bisa dimaksimalkan.Pada permainan

lompat kancil juga terdapat kendala dengan bilah yang dijepit pada

kaki belakang siswa kesulitan untuk melakukan engklek, pada

akhirnya bilah tidak terpakai dan siswa lompat kancil tanpa menjepit

bilah. Permainan lemar gelang juga masih belum terlaksana seperti

yang diharapkan karena siswa lebih terfokus pada lemparan bolanya

bukan ada gerakan badan.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Kendala yang dihadapi dapat diidentifikasi penyebabnya.Dalam

1 halaman digunakan 2 kelas dalam waktu yang bersamaan.

Konsentrasi yang tidak fokus disebabkan karena siswa melihat secara

langsung kelas lain dengan materi pembelajaran yang berbeda.

Kendala dalam pelaksanaan permainan karena belum sepenuhnya

memahami tentang peraturan dan skenario pelaksanaannya.

b. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama tersebut,

peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Pada pertemuan pertama, indikator yang tercantum dalam RPP belum

sepenuhnya tercapai. Namun demikian telah menujukan hasil yang

lebih baik. Terbukti dengan hasil rekap nilai dimana siswa yang

nilainya sudah mencapai KKM bertambah 3 siswa. Bukti ini diperoleh

dari hasil penilaian pada motivasi siswa.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar terdapat perubahan pada

perminan lompat kancil dengan rencana yang telah dibuat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikarenakan terdapat

kesulitan.

3) Pendekatan bermain dalam proses pembelajaran yang diterapkan oleh

peneliti dan guru lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa

Page 61: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal.

4) Siklus 1 pertemuan pertama, indikator yang tercantum dalam RPP

juga belum sepenuhnya tercapai. Namun ada peningkatan yang lebih

baik lagi. Pada pertemuan ini, ada 3 siswa yang semula belum tuntas

mampu mencapai batas KKM.

5) Untuk menghindari gangguan konsentrasi siswa, guru harus tetap

menjaga suasana kondusif diwaktu proses belajar mengajar.

Mengkondisikan siswa untuk tidak terpengaruh dengan kelas lain.

Salah satu caranya adalah dengan membuat barisan yang berlawanan

arah dengan kelas yang lain dan juga membuat perhatian ke guru.

6) Agar pembelajaran menjadi lebih tertib, guru harus selalu memantau,

mengingatkan siswa, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran atau bercanda dengan temannya.

Berdasarkan diskripsi data diatas pada akhir siklus 1 dapat dilihat 12

siswa sudah mencapai batas KKM.Angka ini menunjukkan 66.67 % dari jumlah

siswa di Kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta telah tuntas. Persentase ini

belum memenuhi target capaian yaitu 75 %. Maka proses tindakan dilanjutkan ke

Siklus II.

2. Siklus IIa. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan, sebagai berikut:

1) Guru dan peneliti berkolaborasi membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan

dalam PTK dan berdasarkan apa yang telah terjadi pada siklus I.

2) Menyiapkan alat-alat menarik yang dapat digunakan dalam permainan

untuk membantu pembelajaran.

3) Menyusun lembar observasi atau pengamatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari rabu tanggal 28 Mei 2012, di halaman SD Muhammadiyah 8

Page 62: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Surakarta.Pembelajaran dilaksanakan selama 2x45 menit. Tahap

pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang

telah direncanakan dalam RPP, implementasinya adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal

a) Guru Menyiapkan peralatan / media pembelajaran, setting letak dan

alat.

b) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa kemudian mempresensi.

c) Guru memberikan apersepsi, motivasi, penjelasan tujuan pembelajaran

dan indikator yang harus dicapai.

d) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dan lari kelling 1 x putaran lapangan dan Siswa

dikondisikan melakukan streching dan statis dinamis.

2. Kegiatan Inti.

a) Awalan

Guru menjelaskan cara melakukan gerakanawalan yang benar

kemudian siswa menparaktekan dalam bentuk permainan estafet

gardus. Siswa dibentuk dua kelompok masing-masing kelompok

jumlah siswa sama banyak kemudian kelompok tersebut mengambil

bola dengan cara berlari sambil memindahkan bola dari titik awal

sampai dengan titik akhir.

b) Tumpuan

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan tumpuan yang benar

kemudian peserta didik mempraktekkan dalam bentuk bermain

menggunakan permainanlompat gelang. siswa dibariskan beberapa

kelompok, tiap kelompok berbanjar berdiri di garis start. Siswa yang

terdepan yang memulai perlombaan. Caranya, Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok. Siswa melewati gelang yang telah disusun Siswa

melewati gelang dengan menggunakan satu kaki .Kaki yang

digunakan adalah kaki yang terkuat. Apa bila peluit dibunyikan anak

terdepan melompat dengan satu kaki, sampai batas yang ditentukan,

Page 63: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kemudian memutar kembali kegaris start diganti oleh teman

berikutnya sampai anak terahir.

c) Melanyang

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan melompat yang

benar kemudian peserta didik mempraktekkan dalam bentuk

permainan sentuh bola. Siswa dibuat menjadi dua kelompok, bola

digantung dengan variasi ketinggian. Siswa disuruh memilih bola

dengan ketinggian berbeda tadi. Siswa mencoba menangkap bola yang

di gantung tadi dengan meloncat. Siswa terdepan berlari kemudian

memengambil posisi setengah jongkok dengan kedua lutut ditekuk

kedua lengan diayun kebelakang kemudan siswa menolak dengan

kadua kaki dan mengayun kedua lengan untuk menyentuh bola.

d) Pendaratan

Guru menjelaskan cara melakukan gerakan melompat yang

benar kemudian peserta didik mempraktekkan dalam bentuk permaina

lompat kardus. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, yang sama

banyak dan berbanjar berdiri digaris start. Anak paling depan yang

memulai perlombaan. Caranya, anak melompati kardus dengan posisi

jongkok. Apa bila peluit dibunyikan, anak memulai melompati kardus

dengan posisi jongkok sampai anak paling belakang. Kemudian anak

yang selesa melakukan membuat barisan.

3. Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Siswa berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi Tindakan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses

pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar

observasi dan lembar penilaian terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran

Page 64: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

lompat jauh gaya jongkok selama mengikuti proses KBM. Hasil observasi

tersebut adalah :

1) Proses tindakan.

Pertemuan pertama pada siklus II proses tindakan telah berjalan

dengan lancar. Guru menyampaikan materi dengan baik. Peserta didik

juga dapat dikondisikan dengan baik.Pembelajaran berlangsung

menarik.Semua siswa mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir

tindakan.

a. Pemanasan.

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan. Siswa juga terlihat antusias dengan pembelajaran kali

ini, karena melihat alat-alat yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

b. Inti.

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model

pembelajaran bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari

peran aktif siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali

siswa meminta untuk melakukan kembali gerakan maupun teknik-

teknik yang telah diajarkan.

Tabel 4.2Diskripsi Data Siklus II

NO Aspek YangDiamati Jumlah Rata-rata

1 Awalan 232 12.882 Tumpuan 235 13.053 Melayang 232 12.884 Tumpuan 233 12.94

Jumlah 932 57.65Rata-rata 51.78 3.2

Siswa Tuntas 17 94.44%

Page 65: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Pengaruh tindakan

Peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok melalui pendekatan bermain telah diamati dapat meningkatkan

kemampuan gerak.

3) Kendala dalam implementasi tindakan

Kendala yang dihadapi adalah siswa terlalu lama menunggu

sehingga anak sudah merasa bosan, dikarenakan jam pertama dipakai

untuk rapat guru membahas tes kenaikan kelas.

4) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan

Guru penjasorkes ikut dalam rapat kenaikan kelas sehingga jam

Pelajaran mundur.

d. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Pada hasil motivasi siswa menujukan peningkatan dalam melakukan

lompat jauh gaya jongkok.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh

peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses

belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih

maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat

terlaksana dengan baik.

4) Guru dan peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat

melakukan gerakan dengan benar.

5) Motivasi siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

meningkat dari 66.67 % ketuntasan pada siklus I menjadi 94.44 % pada

akhir siklus II. Ini membuktikan bahwa target capaian ketuntasan 75%

sudah tercapai

.

Page 66: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II, terdapat peningkatan

motivasi siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta. Maka deskripsi analisis

data hasil motivasi siswa disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.3: Deskripsi Data Perbandingan Antar Siklus

NO Aspek YangDiamati Siklus I Siklus II

1 Awalan 11.61 12.882 Tumpuan 11.5 13.053 Melayang 11.17 12.884 Tumpuan 11.28 12.94

Jumlah 45.56 57.65Rata-rata 2.53 3.2

Siswa Tuntas 12 17Persentase 66.67 % 94.44 %

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan keadaan

siswa 66.67% pada siklus I meningkat menjadi 94.44% pada siklus II.

Peningkatan ini merupakan peningkatan motivasi siswa pada pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta.

Indikator target capaian yang sudah terpenuhi, maka penelitian bisa diakhiri.

D. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

motivasi siswa pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Penelitian ini

dilaksanakan di kelas IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta dengan menggunakan

pendekatan bermain.Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pelaksanaan

tindakan merupakan tindak lanjut dari hasil observasiprapenelitian yang

menunjukkan bahwa persentase motivasi siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8

Surakarta dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok masih sedikit.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas tersebut, peneliti dan guru

melakukan diskusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II menunjukkan

peningkatan pembelajaran dibandingkan sebelum adanya tindakan. Pelaksanaan

siklus I berdampak positif pada meningkatnya kualitas proses dan kemampuan

gerak yang dilakukan siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah terlaksana

dengan baik, peneliti yang bekerjasama dengan guru penjasorkes menemukan

beberapa hal sebagai temuan pada saat penelitian.

Hasil analisis yang diperoleh berdasarkan data motivasi siswa terdapat

peningkatan yang signifikan pada hasil belajar dari kondisi awal.siklus I dan

siklus II. Hasil motivasi siswa yang tuntas pada kondisi awal sebanyak 7 siswa

atau persentase ketuntasan 33,33%. Siklus I mengalami peningkatan menjadi 12

siswa atau persentase ketuntasan 66.67%.Pada siklus II terjadi peningkatan

menjadi 17 siswa atau persentase ketuntasan menjadi 94.44% dari jumlah

keseluruhan siswa.Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas

IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta mencapai keberhasilan pada pelaksanaan

siklus kedua.Dengan tercapainya indikator keberhasilan, maka penelitian ini dapat

dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Page 69: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 8

Surakarta dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi,

(4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terdapat perubahan pada

perminan dengan rencana yang telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dikarenakan terdapat kesulitan yaitu pada permanan lompat

kancil. Pendekatan bermain dalam proses pembelajaran yang diterapkan oleh

peneliti dan guru lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga proses

belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal.Siklus 1

pertemuan pertama, indikator yang tercantum dalam RPP juga belum sepenuhnya

tercapai.Namun ada peningkatan yang lebih baik lagi.Pada pertemuan ini, ada 3

siswa yang semula belum tuntas mampu mencapai batas KKM.Kendala yang

dihadapi dapat diidentifikasi penyebabnya.Dalam 1 halaman digunakan 2 kelas

dalam waktu yang bersamaan. Konsentrasi yang tidak fokus disebabkan karena

siswa melihat secara langsung kelas lain dengan materi pembelajaran yang

berbeda. Kendala dalam pelaksanaan permainan karena belum sepenuhnya

memahami tentang peraturan dan skenario pelaksanaannya.

Pembelajaran dengan pendekatan bermain, dapat meningkatkan motivasi

siswa dalam mengkuti pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas

IV SD Muhammadiyah 8 Surakarta. Dari hasil analisis yang diperoleh

peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II.Hasil motivasi siswa pada

siklus I dalam kategori tuntas adalah 66.67% jumlah siswa yang tuntas adalah 12

siswa.pada siklus II terjadi peningkatan persentase dalam kategori tuntas sebesar

94.44% sedangkan siswa yang tuntas adalah 17 siswa.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

B. Implikasi

Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor.

Diantaranya adalah faktor dari guru, siswa, lingkungan, sarana dan prasarana yang

digunakan. Semua faktor tersebut saling berkaitan dan saling mendukung satu

sama lain. Untuk itu harus diupayakan agar pembelajaran dapat berlangsung

dengan baik dan lancar.Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa

dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dapat

meningkatkan motivasi siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai

suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan pengajaran

dengan bermain.

Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan pendekatan bermain

untuk peningkatan motivasi siswa terhadap pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses

pembelajaran Penjas. Pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan bagi

siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.Pemberian tindakan

dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau

kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Namun,

kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada

siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang diobservasi kemudian

dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya

peningkatan kualitas pembelajaran penjas.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru, siswa dan lembaga pendidikan SD Muhammadiyah 8

Surakarta sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi sesuai dengan

karakteristik siswa, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya

dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang

dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk

Page 71: UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI .../Upaya... · Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih

memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya dapat menerapkan metode yang tepat untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Siswa sebaiknya mengikuti proses pembelajaran dengan tertib dan

sungguh-sungguh agar tujuan pembelajaran tetap tercapai.

4. Afektif siswa yang baik hendaknya tidak hanya selama kegiatan

pembelajaran penjas berlangsung, melainkan saat belajar mandiri dengan

latihan di luar jam belajar dan jam sekolah. Diharapkan penanaman nilai-

nilai dalam penjas juga dibawa dalam pelajaran yang lain.

5. Pihak sekolah atau instansi hendaknya memperhatikan dan

menyediakansarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar

mengajar penjas.