UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : KRISNAWATI NUR ZAMZAM X4711088 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V

SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

KRISNAWATI NUR ZAMZAM

X4711088

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Krisnawati Nurzamzam

NIM : X4711088

Program Studi : PENJASKESREK

Menyatakan bahwa skripsi berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS V SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012“ ini adalah

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri yang penulis ambil dari

pengalaman selama kegiatan pelaksanaan tindakan kelas. Selain itu diambil pula

sumber informasi dan pengalaman kerja selama menjadi guru di Sekolah Dasar

yang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapatdibuktikan bahwa skripsi ini

hasil jiplakan orang lain saya bersedia menerima sanksi atas perbuatannya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Krisnawati Nurzamzam

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V

SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Oleh

KRISNAWATI NURZAMZAM

X4711088

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan PendidikanOlahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SURAKARTA

2012

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi,

Fakultas Kekuguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I

Drs.H.Agus Margono, M.Kes NIP.19580822 198403 1 002

Pembimbing II

Pomo Warih Adi,Spd.M.Or NIP.19821225 200812 1 002

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari Senin

Tanggal 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

( Nama Terang ) (Tanda Tangan)

Ketua Drs. Heru Suranto, M.Pd .........................

Sekretaris Singgih Hendarto, S.Pd.M.Pd .........................

Anggota I Drs Agus Margono, M.Kes .........................

Anggota II Pomo Warih Adi, S.Pd.M.Or .........................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembantu Dekan 1

Prof.Dr.H.rer.nat.Sajidan, M.Si NIP : 19660415 199103 1 002

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Krisnawati Nurzamzam 2012. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJA LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lari sambung dengan pendekatan bermain dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), pertemuan dalam penelitian ini berjumlah dua kali dan setiap pertemuan menunjukkan tahapan perkembangan proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lari sambung. Subjek penelitian ini adalah siswa SD N 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang kelas V tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 22 dengan rincian 13 Putra dan 9 Putri.

Instrument yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan, kartu ceria dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal ke setelah tindakan kelas, dimana nilai rata-rata pembelajaran lari sambung pada kondisi awal 40% atau ketuntasan hasil belajar siswa hanya 8 siswa dari 22 siswa, setelah dilakukan tindakan kelas, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 80, 30 % atau 18 siswa dari 22 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke setelah tindakan kelas sebesar 40% diukur dari KKM 75.

Kata Kunci : Hasil belajar, lari sambung, pendekatan bermain.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

v “Dan sesungguhnya Kami (Allah ) telah menurunkan kepadamu ayat-ayat

yang jelas dan tidak ada yang ingkar kepadaNya melainkan orang-orang

yang fasik” ( QS Albaqarah 99 )

v “Pengetahuan adalah warisan yang masih mulia, budi pekerti ibarat

pakaian yang baru dan pikiran ibarat cermin yang bening” ( Ali bin Abi

Thalib )

v Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai

v Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

(Aristoteles)

v Dalam pendidikan kehidupan pikiran berangsur secara bertahap dari

percakapan – percakapan ilmiah menuju teori – teori intelektual, menuju

perasaan spiritual, dan kemudian sampai pada Tuhan ( Kahlil Gibran ).

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBEHAN

Puji syukurku padamu ya Allah ku persembahkan karya tulis ini kepada :

Bapak dan Ibu

Yang telah merawat, membimbing dan mendidik dengan hati yang bening

tulus ikhlas agar menjadi manusia yang berguna bagi Nusa Bangsa dan

Agama.

Abdul Hakim, S.Hi , Suami

Yang selalu mendampingi, mendukung dan memberiku motivasi serta

semangat untuk terus menerus berkarya.

Rahmi Zahiyatul Mumtaz

Anakku tercinta , terima kasih atas ketulusan hati doamu

Rekan-rekan guru penjas

Yang punya perhatian untuk keberhasilan pendidikan bangsa, khususnya

pendidikan jasmani.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah

memberikan ilmu, inspirasi dan kemuliaan .Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJA

LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Prof.Dr.H.Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H.Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan

dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd.M.Or, Ketua Program Jurusan Pendidikan Olahraga

Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Agus Margono, M.Kes, sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.

5. Pomo Warih Adi, S.Pd.M.Or, sebagai dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK UNS Surakarta yang secara tulus

menularkan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Kepala SD N 05 Semingkir yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian

8. Keluargaku yang selalu memberikan semangat.

9. Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal

Kabupaten Pemalang yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Sebagai penutup semoga semua pihak yang membantu selesainya

skripsi ini mendapat balasan yang setimpal serta mendapat pahala dari Allah

SWT. Penulis,sebagai peneliti sangat menerima saran-saran dari teman-teman

demi untuk perbaikan pada langkah-langkah selanjutnya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia pada

umumnya, dan Pendidikan Jasmani pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Krisnawati Nurzamzam

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................... i

PERNYATAAN.................................................................................................. ii

PENGAJUAN SKRIPSI .................................................................................... iii

PERSETUJUAN ................................................................................................. iv

PENGESAHAN ................................................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II. KAJIAN TEORI................................................................................. 5

A. Kajian Pustaka .............................................................................. 5

1. Lari Sambung ......................................................................... 5

a. Nomor-nomor Lari ............................................................. 5

b. Pengertian Lari ................................................................... 6

c. Teknik dasar Lari Sambung .............................................. 7

2. Pembelajaran .......................................................................... 8

a. Hakekat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...................... 8

b. Konsep Pembelajaran ........................................................ 9

3. Pembelajaran dengan pendekatan bermain ............................ 10

a. Teori Bermain ................................................................... 10

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Fungsi Bermain dalam Pendidikan ................................... 11

4. Pendekatan Bermain dalam Lari Sambung............................. 12

5. Macam Pendekatan Bermain Lari Sambung .......................... 13

B. Kerangka Berfikir ......................................................................... 16

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 17

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 17

1. Tempat Penelitian ................................................................ 17

2. Waktu Penelitian ................................................................. 17

B. Subjek Penelitian ........................................................................ 17

C. Sumber Data ............................................................................... 18

D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 18

E. Analisis Data .............................................................................. 18

F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 19

G. Proses Penelitian ......................................................................... 20

1. Uraian rancangan Rancangan Siklus I ................................ 21

2. Uraian rancangan Rancangan Siklus II ............................... 24

H. Indikator Capaian Penelitian ....................................................... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 27

A. Deskripsi Pra Tindakan .............................................................. 27

B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 28

Siklus 1 ....................................................................................... 28

a. Perencanaan Tindakan ........................................................ 28

b. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 29

c. Observasi dan Intepretasi .................................................... 33

d. Analisis dan Refleksi Tindakan .......................................... 36

C. Perbandingan Kondisi Awal Dengan Hasil Siklus I ................... 36

D. Pembahasan ................................................................................ 37

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................ 42

A. Simpulan ..................................................................................... 42

B. Implikasi ..................................................................................... 42

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Saran ........................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 43

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Cara Memegang Tongkat ................................................................................ 8

2. Estafet Mengelilingi Barisan ........................................................................... 14

3. Tengok Belakangmu ....................................................................................... 15

4. Kerangka Berfikir ........................................................................................... 16

5. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 20

6. Uraian Rancangan Tindakan Kelas ................................................................. 22

7. Selisih Hasil Peningkatan Pembelajaran ......................................................... 37

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Kondisi Awal .......................................................................................... 2

2. Ekspresi Siswa ................................................................................................. 2

3. Data Rencana Kegiatan .................................................................................. 17

4. Prosentase Indikator Capaian Keberhasilan Lari Sambung ............................ 26

5. Deskripsi data awal hasil belajar lari sambung ............................................... 28

6. Hasil Presentase Penilaian Afektif Lari Sambung siklus I ............................... 34

7. Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lari Sambung Siklus I ............................ 35

8. Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Lari Sambung Siklus I ...................... 35

9. Hasil Rekapitulasi Deskripsi data akhir ......................................................... 35

10. Perbandingan Hasil Belajar lari sambung sebelum dan sesudah diberikan

metode bermain .............................................................................................. 36

11. Deskripsi Hasil Penelitian dari kondisi awal ke Siklus I ............................... 36

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I ........................................................................................... 45

2. RPP Siklus II ......................................................................................... 53

3. Daftar Nama Siswa ................................................................................ 61

4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa ......................................... 62

5. Format Observasi Pembelajaran Lompat Jauh Siklis I ......................... 63

6. Daftar Absen Siswa Pertemuan Siklus I ................................................ 65

7. Rekapitulasi Kepuasan Siswa Kondisi Awal ........................................ 67

8. Lembar Penilaian Kondisi Awal Siswa ................................................ 68

9. Lembar Hasil Penilaian Afektif Siklus I ................................................ 70

10. Lembar Hasil Penilaian Kognitif Siklus I ............................................. 71

11. Lembar Hasil Penilaian Psikomotor Siklus I ......................................... 72

12. Rekapitulasi Kepuasan Siswa Siklus I .................................................. 74

13. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 75

14. Surat Keterangan .................................................................................. 76

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan strategi

permainan/olahraga, internalisasi nilai – nilai (sportivitas, jujur kerjasama, dll).

Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-

metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai

pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,

inovatif, terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Sesuai dengan karakteristik siswa SD, usia 7 – 13 tahun kebanyakan dari mereka

cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan

pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan

karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada usia tersebut seluruh aspek

perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotor dan afektif mengalami

perubahan.

Lari Sambung merupakan cabang pembelajaran atletik yang kurang

dapat diminati oleh siswa, hal ini terlihat kurangnya antusiasme siswa dalam

mengikutinya. Peneliti mengamati selama proses pembelajaran lari sambung,

banyak siswa kurang dapat menguasai ketrampilan teknik lari sambung dengan

baik. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang salah satunya

kreatifitas guru pendidikan jasmani dalam mengembangkan metode pembelajaran

yang sederhana, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Salah satu

pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini adalah

pendekatan bermain.

Tabel 1. Deskripsi awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V

SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun

Pelajaran 2011/2012.

1

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Tabel 1. Data Kondisi Awal

Rentang

Nilai Ket Kriteria Jml Siswa

Presentase

(%)

80 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 79 Baik Tuntas 5 27

70 – 75 Cukup Tuntas 3 14

66 – 69 Kurang Tidak Tuntas 8 36

60 – 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 6 27

∑ 22 100

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri 05

Semingkir kelas V siswa di kelas tersebut masih mengalami kesulitan dalam

melakukan lari sambung. Secara umum, siswa memiliki kemampuan menengah

ke bawah, disamping beberapa anak memiliki intelegensi di atas rata-rata. Dalam

sebuah observasi kelas, dapat diketahui bahwa anak kelas V tidak memiliki

motivasi tinggi terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa

siswa yang ngobrol karena terlalu lama menunggu giliran, malas dalam

mengerjakan yang di berikan guru. Hasil observasi yang diperoleh selama

observasi awal, rata-rata nilai kelas menunjukkan angka 40 % adalah 8 siswa

yang tuntas dari 22 siswa. Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan adalah 75. Besar nilai tersebut menjadi bukti bahwa hasil

belajar siswa di kelas V belum mencapai Kriteria Ketuntansan Minimum (KKM)

nilai 75. Disamping itu dapat dilihat dari rekap hasil kepuasan siswa terhadap

proses pembelajaran lari sambung adalah :

Tabel 2 : Ekspresi Siswa

No Ekspresi Siswa Keterangan Jumlah Siswa

1 Siswa senang 8

2 Siswa biasa-biasa saja 10

3 Siswa tidak senang 4

Jumlah 22

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pembelajaran yang dilakukan diatas kurang berhasil, ini disebabkan

siswa selalu meniru apa yang dikatakan dan dicontohkan guru dalam

pembelajaran sehingga siswa kurang mengeksplorasi kemampuan pada dirinya

dalam mengembangkan sebuah materi sesuai dengan bakat atau pengetahuan

yang dimilikinya dan siswa merasa kesulitan mengemilinasi rasa takut dan malu

dalam mengungkapkan pendapat yang siswa miliki sehingga menghambat dalam

proses pembelajaran mengakibatkan proses komunikasi pembelajaran

berlangsung dalam satu arah saja yaitu hanya menyampaikan materi yang

dibutuhkan dalam kompetensinya tetapi tidak mau menerima masukan yang

datangnya dari luar, siswa atau orang lain sehingga siswa hanya menerima apa

yang diinformasikan atau disampaikan oleh guru.Artinya proses pembelajaran

belum melibatkan anak secara aktif, guru masih menjadi pusat, kurangnya model

pembelajaran, gaya yang mengakjar yang sifatnya monoton dan media

pembelajaran yang kurang terpenuhi.

Berdasarkan pengamatan dan uraian di atas, peneliti bertujuan

mengambil judul yang berkaitan dengan permainan Lari sambung. Judul yang

akan peneliti tuliskan adalah “ Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Lari sambung

melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri 05 Semingkir

kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan

hasil balajar lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir tahun

ajaran 2011/2012

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah bertujuan untuk

meningkatkan proses minat dan partisipasi siswa dalam mengikuti pokok bahasan

atletik lari sambung melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri

05 Semingkir tahun ajaran 2011/2012.

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam menerapkan

strategi pembelajaran yang menyenangkan, khususnya untuk meningkatakan

minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran atletik lari sambung.

2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam

mengikuti pembelajaran atletik lari sambung dengan menerapkan metode

bermain.

3. Dengan hasil penelitian tindakan kelas ini membantu memperbaiki

pembelajaran pendidikan jasmani disekolah.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Lari Sambung

a. Nomor – Nomor Lari

Nomor-nomor yang dilombakan dalam atletik meliputi : jalan, lari,

lompat dan lempar. Pada umumnya nomor-nomor yang dilombakan dalam cabang

olahraga atletik adalah berbeda antara wanita dan pria. Baik dalam jarak jauh,

jalan cepat, lompat dan lempar. Nomor atletik yang dilombakan sebagai berikut :

a) Jalan cepat : 3 km, 5 km, 10 km, dan 20 km ( untuk wanita ).10m, 20 km,

30 km, 50 km ( untuk pria ).

b) Lari : 100m, 200m, 400m, 800m, 1500m, 3000m, 5000m, 10000m, estafet,

marathon ( untuk wanita ).

c) Lempar : lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru, lontar martil.

d) Lompat : lompat tinggi, lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi galah.

e) Panca lomba.

f) Sapta lomba.

b. Pengertian Lari Sambung

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua. Olahraga ini

dilakukan oleh manusia sejak jaman purba. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya

manusia dimuka bumi ini atletik sudah ada. Hal ini karena gerakan seperti

berjalan, berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh

manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menjalankan adalah sarana penggerak

terestrial memungkinkan manusia atau binatang untuk bergerak cepat dengan

berjalan kaki. Hal ini hanya ditetapkan dalam bentuk atletik sebagai kiprah di

mana pada titik-titik teratur selama siklus menjalankan kedua kaki dari tanah. Hal

ini berbeda dengan berjalan, di mana satu kaki selalu bersentuhan dengan tanah,

kaki disimpan kebanyakan lurus dan pusat gravitasi kubah atas kaki dalam mode

pendulum terbalik. [1] Sebuah fitur karakteristik dari tubuh berjalan dari sudut

pandang mekanika pegas-massa, adalah bahwa perubahan energi kinetik dan

5

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

potensial dalam langkah yang terjadi secara simultan, dengan penyimpanan energi

yang dicapai oleh tendon otot kenyal dan elastisitas pasif. [2] berjalan dapat

merujuk kepada salah satu dari berbagai kecepatan mulai jangka dari jogging

untuk berlari.

Nenek moyang umat manusia mengembangkan kemampuan untuk

menjalankan empat dan satu juta setengah tahun yang lalu, mungkin untuk

berburu binatang. Berjalan Kompetitif tumbuh dari festival keagamaan di

berbagai daerah. Rekaman tanggal balap yang kompetitif kembali ke Games

Tailteann di Irlandia pada 1829 SM, sedangkan Olimpiade pertama yang tercatat

terjadi pada 776 SM. Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya

bertujuan untuk meneruskan berita yang elah diketahui sejak lama. Di Yunani,

estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan

untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api Olimpiade

berasal dari tradisi Yunani tersebutLari estafet 4x100 meter dan 4x400 meter bagi

pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade

tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4x100 meter bagi wanita sejak tahun 1928

menjadi nomor Olimpiade dan 4x400 meter dilombakan sejak tahun 1972.

Lari sambung adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai

dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari sambung adalah

kecepatan. Kecepatan dalam lari sambung adalah hasil kontraksi yang kuat dan

cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan

sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada

perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu

regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan

keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai

pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari

pelari kesatu kepada pelari berikutnya. Nomor lari sambung yang sering

diperlombakan adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam

melakukan lari sambung bukan teknik lari saja yang perlu diperhatikan, tetapi

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah) pergantian seperti penyesuaian

jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

Seorang pelari sambung (sprinter) yang potensial bila dilihat dari

komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch)

lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro

dibanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai

10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari sambung itu dilahirkan

/ bakat bukan dibuat.

c. Teknik dasar Lari sambung

Lari sambung biasa disebut lari estafet atau lari beregu yang terdiri dari

empat orang pelari. Lari ini di lakukan bersambung dan bergantian membawa

tongkat sampai finish.

1) Lari estafet : terdiri dari empat orang pelari, keberhasilan yang dicapai sangat

ditentukan pada saat melakukan pergantian estafet. Suatu tim pelari harus

memilki pelari tercepat dan mampu melakukan pergantian tongkat dengan

sempurna.

2) Pergantian tongkat estafet : terbagi menjadi dua yaitu

- Pergantian tongkat estafet tanpa melihat (non visual) yaitu cara pelari

menerima tongkat tanpa melihat kepada yang memberi tongkat estafet.

- Pergantian tongkat estafet dengan cara melihat (visual) yaitu cara pelari

menerima tongkat dengan melihat ke belakang.

3) Pemberian dan penerimaan tongkat

- Dari bawah jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka

penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan

tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan

penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke

bawah.

- Dari atas jika pemberi memberi tongkat dengan tangan kiri maka

penerima juga menggunakan tangan kiri.

- Pergantian tongkat berlangsung didalam daerah pergantian yang

panjangnya 20 meter.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- Pergantian tongkat yang terjadi diluar daerah pergantian akan terkena

diskualifikasi.

4) Cara memegang tongkat. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan

dipegang tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh

pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat

berikutnya. Bagi pelari perta

dan tidak menyentuh garis start.

5) Hal-hal yang diperhatikan dalam lari estafet

a. Pemberian tongkat harusnya bersilang, pelari 1 dan 3 memegang tongkat

pada tangan kanan, pelari 2 dan 4 menerima pada tangan kiri.

b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan keistimewaan masing

pelari.

c. Jarak penantian pelari 2, 3 dan 4 harus diukur dengan tepat.

d. Setelah memberi tongkat jangan segera keluar dari lintasan

a. Hakekat pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat

berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani

adalah “pendidikan melalui aktifitas jas

aktifitas fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan dan pengetahuan,

mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan generik serta

Gambar 1.

Pergantian tongkat yang terjadi diluar daerah pergantian akan terkena

Cara memegang tongkat. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan

dipegang tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh

pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat

berikutnya. Bagi pelari pertama tongkat harus dipegang dibelakang garis start

dan tidak menyentuh garis start.

hal yang diperhatikan dalam lari estafet

Pemberian tongkat harusnya bersilang, pelari 1 dan 3 memegang tongkat

, pelari 2 dan 4 menerima pada tangan kiri.

Penempatan pelari hendaknya disesuaikan keistimewaan masing

Jarak penantian pelari 2, 3 dan 4 harus diukur dengan tepat.

Setelah memberi tongkat jangan segera keluar dari lintasan

2. Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat

berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani

adalah “pendidikan melalui aktifitas jasmani”. Dengan berpartisipasi dengan

aktifitas fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan dan pengetahuan,

mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan generik serta

Gambar 1. Cara Memegang Tongkat

8

Pergantian tongkat yang terjadi diluar daerah pergantian akan terkena

Cara memegang tongkat. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan

dipegang tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh

pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat

ma tongkat harus dipegang dibelakang garis start

Pemberian tongkat harusnya bersilang, pelari 1 dan 3 memegang tongkat

Penempatan pelari hendaknya disesuaikan keistimewaan masing-masing

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat

berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani

mani”. Dengan berpartisipasi dengan

aktifitas fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan dan pengetahuan,

mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan generik serta

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

nilai dan sikap yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan

pendidikan jasmani.

Memang pada dasarnya program jasmani memiliki kepentingan yang

relatif yang sama dengan program pendidikan yang lainnya dalam hal ranah

pembelajaran, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama, psikomotor,

afektif, dan kognitif. Namun demikian ada satu kekhasan dan keunikan dari

program Penjas yang tidak dimiliki oleh program pendidikan, yaitu dalam hal

pengembangan wilayah psikomotor yang biasanya dikaitkan dengan tujuan

mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian ketrampilan geraknya.

b. Konsep pembelajaran

Pengajaran konsep gerakdalam pengajaran penjas sudah semakin penting

dan sudah menjadi trend di Negara-negara maju. Trend ini didasari kepercayaan

bahwa pengajaran konsep akan membantu siswa dalam pembelajaran penjas

secara keseluruhan, terutama dengan memilih isi atau materi yang dapat ditransfer

pada situasi lain yang identik. Misalnya jika anak sudah menguasai konsep

tentang bagaimana menerima data dalam satu situasi, maka mereka akan mampu

menerapkan konsep pada situasi lain seperti pada saat menangkap, menghentikan,

mendarat. Kemampuan mentransfer tersebut adalah factor yang sangat penting

baik dalam pola pembelajaran mandiri maupun pemecahan masalah.

Istilah konsep gerak menunjuk pada gagasan kognitif yang memiliki

transfer. Konsep gerak dalam pendidikan jasmani dapat berupa sebuah label atau

nama suatu kelompok respon gerak, seperti menangkap, melempar atau

perpindahan tempat (lokomotor) yang benar-benar hanya sebuah nama dari

ketrampilan gerak yang bisa digunakan dalam berbagai situasi. Untuk mengenal

label atau nama siswa akan dihadapkan pada keharusan memahami cirri, jenis

serta syarat yang harus dipenuhi agar gerak layak disebut sesuatu.

Dipihak lain konsep gerak dapat berupa gagasan dan prinsip yang

berhubungan dengan gerak. Gagasan dan prinsip ini benar-benar bersifat kognitif

dan dapat diterapkan pada konteks dan situasi yang berbeda. Seperti konsep

penyerapan daya yang disinggung diatas.

Terdapat 6 kategori konsep yang berguna dalam pendidikan jasmani, yaitu :

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

- Rangkaian aksi (action words).

- Kualitas gerak (movement qualities).

- Prinsip gerak (movement principles).

- Strategi gerak (movement strategies).

- Pengaruh gerak (movement effects).

- Emosi gerak (movement affects).

3. Pembelajaran dengan Pendekatan Bermain

a. Teori – teori Bermain

Pendekatan permainan adalah suatu proses penyampaian pengajaran dalam

bentuk bermain tanpa mengabaikan materi inti. Permainan yang dimaksud adalah

permainan kecil yang materinya disesuaikan dengan standar kompetensi

kurikulum. Permainan kecil ini dapat digunakan untuk mengajar atletik, senam

dan cabang olahraga lainnya yang hubungannya dengan pendidikan jasmani.

Menurut (Soetoto Pontjopoetro, dkk : 2007) teori-teori dalam bermain yang

dikemukakan para ahli diantaranya :

1) Teori kelebihan tenaga dari Hebert Spencer isinya mengatakan tenaga

berlebihan yang ada pada anak menuntut jalan keluar dan dapat disalurkan

dalam permainan.

2) Teori Rekreasi dari Scaller dan Lazarus mengungkapkan bahwa permainan

itu adalah keasikan yang bukan dalam bentuk bekerja dan bermaksud

untuk bersenang-senang dan beristirahat.

3) Teori Atavisme dari Stanley Hall menerangkan bahwa permainan anak itu

adalah ulangan dari kehidupan nenek moyangnya. Teori ini boleh

dikatakan sesuai dengan pendapat Hayckel yang menetapkan bahwa

menurut Hokum dasar biogenis tiap-tiap anak itu mengulangi perbuatan

nenek moyangnya.

4) Teori persiapan / latihan dari Groos isinya memandang bermain sebagai

bentuk latihan manusia belum dewasa untuk menyiapkan fungsi bagi

keperluan hidup.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

5) Teori dari Katarsis dari Ariestoteles memandang bermain itu sebagai

saluran untuk menyalurkan segala emosi yang tertahan dan menyalurkan

emosi yang tidak dapat dinyatakan kearah yang baik.

6) Teori Fantasi dari Claparade, anak itu bermain karena dalam kehidupannya

sehari-hari tidak dapat kepuasan, sehingga ia melarikan diri kedalam

fantasi di dalam permainannya, tempat ia dapat melaksanakan segala

kehendak dan kemauannya, menjadi raja berkuasa dan sebagainya.

7) Teori Relaksasi dari Patrick bermain adalah cara untuk melepaskan diri

dari segala beban kehidupan dan segala macam paksaan. Bermain

menimbulkan kepuasan, menghilangkan ketegangan dan tekanan yang ada

pada diri pribadi.

8) Dari beberapa teori diatas maka dalam pendidikan jasmani untuk anak

harus lebih menekankan kepada aspek permainan daripada teknik cabang

olahraganya karena bermain adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

setiap manusia pada umumnya dan siswa khususnya.

b. Fungsi Bermain Dalam Pendidikan

Menurut Andang Ismail dalam bukunya Education Games, menyatakan

fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:

a) Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran

bermain sambil belajar

b) Merangsang pengembangan daya pikir, dan daya cipta dan bahasa agar

dapat menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik

c) Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman

dan menyenangkan

d) Meningkatkan kualitas pembelajaran anak

Bermain memiliki peranan yang penting dalam perkembangan anak pada

hampir semua bidang perkembangan fisik-motorik, bahasa, intilektual, moral,

sosial, maupun emosional.

1. Kemampuan Motorik

Berbagai penelitian menunjukan bahwa bermain memungkinkan anak bergerak

secara bebas sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan motoriknya.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pada saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan

menjadi suatu keseimbangan.

2. Kemampuan Kognitif

Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan dengan berinteraksi

melalui obyek yang ada di sekitarnya. Bermain memberikan kesempatan

kepada anak untuk berinteraksi dengan obyek.

3. Kemampuan Aktif.

Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan oleh teman

bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai setiap anak memahami

aturan bermain. Oleh karena itu, bermain akan melatih anak menyadari adanya

aturan dan pentingnya memahami aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari

perkembangan moral (afeksi).

4. Kemampuan Bahasa

Pada saat bermain anak dapat menggunakan bahasa, baik untuk berkomunikasi

bersama temannya maupun sekedar menyatakan pikirannya (thinking alound).

5. Kemampuan Sosial

Pada saat bermain anak berinteraksi dengan yang lain. Interaksi tersebut

mengajarkan anak cara merespon, memberi dan menerima, menolak atau setuju

dengan ide dan perilaku anak lain.

4. Pendekatan Bermain dalam Lari Sambung

Berlangsungnya aktivitas bermain khususnya pada anak-anak, tidak hanya

terjadi pada olahraga permainan saja. Dalam aktivitas bermain tersebut tidak lepas

dari gerak-gerak yang ada dalam lari sambung. Oleh karena itu pembelajaran lari

sambung dengan pendekatan bermain merupakan suatu upaya agar anak

menyukai pelajaran Lari Sambung

Lari Sambung secara bermain dapat menggugah perhatian anak-anak dan

dapat memfasilitasi semua tingkat keterampilan yang ada pada kelas yang kita

ajar. Permainan lari sambung tidak berarti menghilangkan unsur keseriusan,

mengabaikan unsur ketangkasan atau menghilangkan substansi pokok materi lari

sambung.

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kegiatannya didominasi oleh pendekatan eksplorasi dalam suasana

kegembiraan dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan berkompetisi sesuai dengan

tingkat perkembangan anak. Bermain dalam lari sambung sebetulnya tidak

dikenal batasan tingkat pendidikan, yang membedakan barangkali adalah jenis

permainan, berat ringannya, bobot permainan serta kemampuan pemahaman anak

untuk melakukannya.

Lari sambung yang berorientasi bermain dapat mengembangkan berbagai

dimensi seperti diungkapkan oleh Hans Katzenbogner/Michael Medler dalam

Yoyo Bahagia, dkk, 2000 : 57), yaitu : “dapat mengembangkan dimensi

permainan, mengembangkan berbagai variasi gerakan, dimensi irama,

kemungkinan kompetisi serta mengembangkan dimensi pengalaman. Unsur yang

terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau keceriaan. Tanda-tanda

menuju ke arah permainan yang menggembirakan tersebut antara lain: (1)

menempatkan diri pada situasi, gerakan dan irama. (2) menanamkan kegemaran

berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang sehat, penuh tantangan

dan kegembiraan. (3) unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam

bentuk praktek. (4) memberikan kesempatan untuk memamerkan kemampuan

atau ketangkasan yang dikuasainya. (Yoyo Bahagia, dkk, 2000 : 57).

Permainan lari sambung berujud manakala unsur kegembiraan dalam

praktek merasuk ke dalam diri subyek. Dengan demikian maka aktivitas bermain

lari sambung dalam penyajian materi lari sambung harus menjadi salah satu alasan

bagi guru penjas karena dapat membangun serta membangkitkan motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran tersebut.

5. Macam-macam Pendekatan Bermain Lari Sambung

1) Estafet Mengelilingi Barisan

Jumlah pemain : tidak terbatas

Alat yang digunakan : sapu tangan/tongkat/simpai

Tempat : dibangsal senam, atau dihalaman atau dilapangan

Susunan Kelas : lihat gambar

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Semua garis-garis dapat dibuat dengan cara mencoretkan kapur ke lantai,

atau dengan tali, atau dengan bilah, atau dengan benda-benda lainnya yang tidak

membahayakan siswa waktu bermain.

Aturan Permainan:

Anak-anak dibariskan menjadi empat syaf atau lebih tergantung jumlah

murid. Setiap syafnya supaya menempati tempat yang telah ditentukan

sebelumnya. Setiap syafnya mengambil jarak kurang lebih satu meter dengan

teman sesyafnya. Kemudian guru memberi lingkaran dilantai yang ditempati di

ujung-ujung barisan setiap syafnya. Lingkaran ini akan mengendalikan jarak

tempuh dari masing-masing regu. Jika tidak ada tanda ini, ada kemungkinan

panjang regu makin pendek, sehingga permainan menjadi kurang adil.

Tugas anak-anak adalah lari mengelilingi barisan dengan tujuan dapat

segera memindahkan tongkat/sapu tangan/benda lainnya kepada pelari berikutnya.

Yang menjadi pelari berikutnya adalah teman yang berdirinya paling dekat

dengan pelari pertama. Pelari pertama adalah orang yang berdiri psling ujung.

Semus pelari harus mengelilingi lingkaran yang ada di ujung. Semua pelari harus

mengelilingi lingkaran yang ada di ujung sebelah luarnya.

Bila aba-aba telah diberikan oleh guru, pelari pertama segera mamulai

permainannya.

, ,

, ,

, ,

, ,

Gambar 2. Estafet Mengelilingi Barisan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Tengok Belakangmu

Jumlah pemain : tidak terbatas

Alat yang digunakan : sapu tangan/tongkat/simpai

Tempat : dibangsal senam, atau dihalaman atau dilapangan

Susunan Kelas : lihat gambar

Aturan Permainan

Anak-anak dibariskan ditengan ruangan/lapangan membentuk lingkaran.

Salah seorang anak ditunjuk guru untuk menjadi pembawa tongkat/sapu tangan.

Seorang lagi ditunjuk menjadi pengejar pembawa sapu tangan. Pembawa

saputangan dapat melimpahkan tugasnya kepada salah seorang yang berdiri

dilingkarang dengan jalan meletakkan saputang dibelakang tumit yang dituju.

Pembawa saputangan hanya boleh lari disebalh luar lingkaran, sedang pengejar

dapat mengambil jalan pintas ditengah lingkaran. Jika pembawa saputangan dapat

tertangkap pleh pengejar, maka permainan dimulai lagi, pengejar menjadi

pembawa, dan pembawa menjadi pengejar. Dapat juga guru menunjuk anak yang

lain.

X

X

X

X

X X

X

X

X X

X

X

X X

X

X X

X

X

X

X X

X

X

X

X

X

Gambar 3. Tengok Belakangmu

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMBELAJARAN

Bila persiapan telah selesai, guru dapat memberikan tanda bahwa

perlombaan dimulai. Permainan ini diusahakan agar ada pemerataan baik

pembawa pembawa maupu

cepat dapat menangkap pembawa sapu tangan. Permainan dapat diteruskan sesuai

dengan kebutuhan.

Pendekatan bermain salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani

yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja por

pendekatan bermain yang akan diberikan harus di sesuaikan dengan aspek yang

ada dalam kurikulum. Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat

kaitannya dengan perkembangan imajinasi, maka permainan yang akan

berlangsung jauh lebih meri

pendidikan jasmani sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada

siswa imajinasi yang akan diberikan.

Gambaran tentang kerangka berfikir penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

KONDISI AWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

PEMBELAJARAN DENGAN

MODIFIKASI

SIKLUS I

SIKLUS II

telah selesai, guru dapat memberikan tanda bahwa

perlombaan dimulai. Permainan ini diusahakan agar ada pemerataan baik

pembawa pembawa maupun pengejar. Pemenang adalah pengejar yang

cepat dapat menangkap pembawa sapu tangan. Permainan dapat diteruskan sesuai

B. Kerangka Berfikir

bermain salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani

yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja porsi dalam bentuk

pendekatan bermain yang akan diberikan harus di sesuaikan dengan aspek yang

Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat

kaitannya dengan perkembangan imajinasi, maka permainan yang akan

berlangsung jauh lebih meriah. Oleh karen itu sebelum melakukan kegiatan, guru

pendidikan jasmani sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada

siswa imajinasi yang akan diberikan.

Gambaran tentang kerangka berfikir penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Kerangka Berfikir

PEMBELAJARAN HASIL BELAJARRENDAH

PEMBELAJARAN INOVATIF

HASIL BELAJAR MENINGKAT

16

telah selesai, guru dapat memberikan tanda bahwa

perlombaan dimulai. Permainan ini diusahakan agar ada pemerataan baik

gejar yang paling

cepat dapat menangkap pembawa sapu tangan. Permainan dapat diteruskan sesuai

bermain salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani

si dalam bentuk

pendekatan bermain yang akan diberikan harus di sesuaikan dengan aspek yang

Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat

kaitannya dengan perkembangan imajinasi, maka permainan yang akan

ah. Oleh karen itu sebelum melakukan kegiatan, guru

pendidikan jasmani sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada

Gambaran tentang kerangka berfikir penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan

Randudongkal Kabupaten Pemalang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan direncanakan dari bulan April - Juli 2012.

Tabel 3 . Data Rencana Kegiatan

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

April Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi √

b. Identifikasi masalah √

c. Penentuan tindakan √

d. Pengajuan judul √

e. Penyusunan proposal √

f. Pengajuan ijin

penelitian √

2. Pelaksanaan

- Pengumpulan data

penelitian

√ √

3. Penyusunan laporan

a. Penulisan laporan √

b. Ujian skripsi √

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir

Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

17

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang penerapan pembelajaran lari sambung

dengan menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 05

Semingkir.

2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

belajar lari sambung dengan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD

Negeri 05 Semingkir.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tes

dan observasi.

1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lari sambung

dengan pendekatan bermain yang dilakukan siswa.

2. Observasi, sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa

dan guru selama kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pendekatan

belajar lari sambung dengan pendekatan bermain. Sedangkan alat yang

digunakan adalah sebagai berikut :

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil lari sambung dengan

pendekatan bermain Tes praktek

Tes ketrampilan

lari sambung

dengan pendekatan

bermain.

2 Siswa

Kemampuan melakukan

rangkaian gerak lari

sambung

Praktek dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK di analisis secara deskriptif menggunakan teknik prosentase ntuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1. Hasil ketrampilan lari sambung dengan menganalisa nilai rata-rata tes.

Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di tentukan.

2. Kemampuan melakukan gerakan ketrampilan lari sambung dengan

menganalisis rangkaian gerakan lari sambung. Kemudian dikategorikan dan

di klasifikasi skor yang telah ditentukan.

F. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu PTK. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan

dalam siklus. Peneliti akan melaksanakan tindakan secara terus menerus dan

tindakan akan dilaksanakan dalam siklus. Adapun langkah – langkah PTK secara

prosedurnya adalah dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen,

dengan tim lain) bekerjasama mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan

rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Untuk

kemudian rencana pendekatan bermain, koreksi atau penyempurnaan pada siklus

kedua.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan / perencanaan.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat.

3. Tahap pengumpulan data dan treatment.

a. Hasil belajar siswa

b. Kepuasan siswa

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Alat bantu pendidikan (Pendekatan Pembelajaran)

e. Semangat dan keaktifan siswa

f. Kartu Ceria

4. Tahap analisis data

5. Tahap penyusunan laporan

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dari skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa

secara umum penelitian di awali dengan perencanaan dan di akhiri

dengan tercapainya atau tidak tercapainya indikator

Dari skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa

secara umum penelitian di awali dengan perencanaan dan di akhiri dengan

tercapainya atau tidak tercapainya indikator.

G. Proses penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil

belajar lari sambung di SD Negeri 05 semingkir tahun ajaran 2011/2012. Adapun

setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan interpretasi, analisis dan refleksi. Untuk

perencanaan ada didalam siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam

dua siklus.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar penjasorkes.

Gambar 5. Alur Siklus penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan 1

Refleksi SIKLUS I

PENDEKATAN

Pengamatan TINDAKAN LANJUTAN

Perencanaan 2

SIKLUS II Refleksi Tes akhir

Pengamatan

PENILAIAN AKHIR

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Membuat rencana pembelajaran yang diterapkan dalam PTK, yaitu

pembelajaran lari sambung.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK.

4) Menyusun media untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan dilakukan melaksanakan proses pembelajaran

dilapangan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lari sambung.

2) Melakukan pemanasan.

3) Membentuk kelompok.

4) Melakukan latihan teknik dasar lari sambung yaitu :

- Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu.

- Cara melakukan lari sambung melalui penerapan alat bantu.

- Sikap yang benar saat lari.

- Gerak memasuki finish.

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

7) Pendinginan.

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap:1. Hasil ketrampilan lari sambung. 2.

Rangkaian gerakan lari sambung. 3. Aktifitas siswa selama pembelajaran

d. Tahap evaluasi (refleksi)

Merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian

terhadap refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan.

Uraian rancangan siklus I

1) Pemanasan

1. Pemanasan lari keliling lapangan 4x putaran.

2. Pemanasan streching.

3. Kaki kangkang, tangan di depan pinggang gerak tekuk kepala ke kanan

dan ke kiri.

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Kaki kangkang, tangan di depan dada, tarik dan rentang.

5. Tangan kanan lurus keatas tangan kiri lurus ke bawah

bergantian.

6. Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh

tanah, kaki rapat lurus.

7. Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.

8. Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas

kepala.

9. Permainan Tengok Belakangmu

2) Kegiatan Inti

a. Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada

pasangannya.

b. Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang

didepannya.

c. Gerakan lari pelan dari tiang ke tiang denga

membawa bola, tongkat di berikan pelari di depannya.

d. Gerak lari pelan dengan cara memberi dan menerima tongkat.

e. Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

Gerakan Lari Bebas

Gerakan Lari Memberi dan Menerima

Gambar 6. Uraian Rancangan Tindakan Kelas

Kaki kangkang, tangan di depan dada, tarik dan rentang.

Tangan kanan lurus keatas tangan kiri lurus ke bawah tarik ke belakang

Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh

tanah, kaki rapat lurus.

Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.

Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas

Tengok Belakangmu

Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada

Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang

Gerakan lari pelan dari tiang ke tiang dengan jarak 20 m sambil

membawa bola, tongkat di berikan pelari di depannya.

Gerak lari pelan dengan cara memberi dan menerima tongkat.

Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

Gerakan Lari dari Tiang ke TiangGerakan Lari Bebas

Gerakan Lari Memberi dan Menerima sampai Memasuki Finish

Gambar 6. Uraian Rancangan Tindakan Kelas

22

tarik ke belakang

Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh

Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.

Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas

Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada

Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang

n jarak 20 m sambil

Tiang ke Tiang

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Penutup

- Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di

bubarkan

4) Observasi

- Mengamati proses pembelajaran

- Pengkajian lembar observasi

- Mendokumentasikan pembelajaran

5) Refleksi

Menganalisis

dari tanaman ( critical friends ) guru penjas yang bersangkutan dan

kemudian di lakukan

tindakan yang telah diberikan, selanjutnya mengadakan evaluasi tentang

penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang

muncul dalam pembelajaran.

6) Analisis Kartu Ceria

senang biasa

Guru memberikan

siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing

Rangkaian Teknik Lari Sambung

Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di

Mengamati proses pembelajaran

Pengkajian lembar observasi

Mendokumentasikan pembelajaran

Menganalisis data yang di peroleh dari lembar observasi, masukan

dari tanaman ( critical friends ) guru penjas yang bersangkutan dan

kemudian di lakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai

tindakan yang telah diberikan, selanjutnya mengadakan evaluasi tentang

penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang

muncul dalam pembelajaran.

Ceria

senang biasa tidak senang

memberikan contoh gambar kartu ceria kepada siswa kemudian

siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing

Rangkaian Teknik Lari Sambung

23

yang di peroleh dari lembar observasi, masukan

dari tanaman ( critical friends ) guru penjas yang bersangkutan dan

refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai

tindakan yang telah diberikan, selanjutnya mengadakan evaluasi tentang

penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang

tidak senang

kemudian

siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing-masing

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kartu pada setiap jumlah hasil skor yang di peroleh di persentasi dan si

kategorikan sesuai dengan jawaban hasil pendapatan siswa.

2. Rancangan siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,

interprestasi analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Uraian rancangan siklus II

1) Pemanasan

1. Pemanasan lari keliling lapangan 4x putaran.

2. Pemanasan streching.

3. Kaki kangkang, tangan di depan pinggang gerak tekuk kepala ke kanan

dan ke kiri.

4. Kaki kangkang, tangan di depan dada, tarik dan rentang.

5. Tangan kanan lurus keatas tangan kiri lurus ke bawah tarik ke belakang

bergantian.

6. Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh

tanah, kaki rapat lurus.

7. Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.

8. Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas

kepala.

9. Permainan Estasfet Mengelilingi Barisan

2) Kegiatan Inti

a. Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada

pasangannya.

b. Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang

didepannya.

c. Gerakan lari pelan dari tiang ke tiang dengan jarak 20 m sambil

membawa bola, tongkat di berikan pelari di depannya.

d. Gerak lari pelan dengan cara memberi dan menerima tongkat.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

3) Penenangan

- Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di

Bubarkan

4) Observasi

- Mengamati proses pembelajaran

- Pengkajian lembar observasi

Gerakan Lari Bebas

Rangkaian Teknik Lari Sambung

Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di

Mengamati proses pembelajaran

Pengkajian lembar observasi

Gerakan Lari Bebas Gerakan Lari dari Tiang ke Tiang

Gerakan Lari Memberi dan Menerima sampai Memasuki Finish

Rangkaian Teknik Lari Sambung

25

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

- Mendokumentasikan pembelajaran

5) Refleksi

Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan

siklus II apakah berpengaruh pada peningkatan partisipasi dan hasil belajar

siswa atau tidak.

6) Analisis Kartu Ceria

senang biasa tidak senang

Guru memberikan contoh gambar kartu ceria kepada siswa kemudian

siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing-masing

kartu pada setiap jumlah hasil skor yang di peroleh di persentasi dan di

kategorikan sesuai dengan jawaban hasil pendapat siswa.

H. Indikator Capaian Penelitian

Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan Penelitian Pada Tabel :

Tabel 4. Pencapaian Prosentase Target Pencapaian

Aspek yang di ukur Prosentase target capaian Cara mengukur

Kondisi awal Siklus I

Hasil lari sambung 40% 75 %

Diamati saat guru

memberikan materi

lari sambung pada

awal pembelajaran

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melakukan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada dilapangan.

Hasil dari kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Guru kurang kreatif dalam memodifikasi alat untuk pembelajaran penjas. Hal

tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan guru

hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah sangat sedikit, sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang

menganggur.

2. Guru kesulitan dalam menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kemampuan siswa. Dalam setiap pembelajaran penjas siswa

menunjukkan sikap yang kurang berminat dan antusias. Siswa merasa bosan

dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model

pembelajaran yang disajikan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan

minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan menegur

siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu

membangkitkan minat siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan siswa pada materi lari sambung pada siswa kelas V SD

Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012. Adapun deskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lari

sambung siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

Kondisi awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05

Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012., sebelum diberi tindakan metode pembelajaran dengan pendekatan

bermain disajikan dalam bentuk table sebagai berikut :

27

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 5. Deskripsi data awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD

Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012.

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Kriteria Ketuntasan

1 75-90 9 40% Tuntas

2 60-74 13 60% Tidak Tuntas

Jumlah 22 100% 40% Tuntas

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberi

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil

belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan 40% siswa atau hanya 9 siswa

yang mengalami ketuntasan diatas KKm yang ditetapkan yaitu 75. Melalui

deskripsi data awal yang diperoleh tersebut masing-masing menunjukkan kriteria

keberhasilan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran lari sambung pada

siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, melalui pendekatan bermain.

Proses penelitian dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri 4 tahap

yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan interpretasi, Analisis

dan refleksi.

Siklus I

a) Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 18 April 2012 di SD Negeri

05 Semingkir Kec.Randudongkal Kab.Pemalang. Peneliti (sekaligus sebagai

guru penjas), dan rekan guru yang lain mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan yakni hari Rabu tanggal 02 Mei 2012 dan rabu 16 Mei 2012. Pada

tahap sebelumnya guru bersama peneliti mengukur kemampuan gerak lari

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sambung sebagai tes awal. Berdasar hasil pengukuran tersebut guru bersama

peneliti merencanakan kegiatan I tersebut sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran dengan

pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan lari sambung, yaitu

dengan langkah sebagai berikut :

a. Peneliti menjelaskan materi lari sambung , diawali dengan start

jongkok.

b. Peneliti memberi contoh lari sambung dalam bentuk bermain kepada

siswa.

c. Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan.

2) Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk materi pokok lari sambung .

3) Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pembelajaran lari sambung . Media tersebut dibuat dari bola plastik dan

tongkat estafet.

4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu berupa tes dan

non tes. Instrument tes dinilai dari hasil lari sambung , sedangkan

instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan ini direncanakan dua kali pertemuan yaitu hari Rabu 02 Mei dan

16 Mei 2012, dihalaman sekolah SD Negeri 05 Semingkir. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit. Sesuai dengan skenario

pembelajaran pada siklus I, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan sekaligus

melakukan observasi yang dibantu oleh guru mitra.

1. Pertemuan 1

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 4-5sap, guru memimpin berdoa,

dilakukan presensi dengan mengabsen siswa satu persatu. Setelah absensi

guru menjelaskan materi lari sambung. Penjelasan diawali dengan cara lari

gerak bebas dengan membawa tongkat, cara memberi dan menerima

tongkat, gerak memasuki finish. Siswa sebagian besar memperhatikan guru,

tetapi ada siswa yang mengobrol sendiri. Kegiatan berikutnya adalah

pemanasan yang dipimpin oleh guru, guru memberi contoh dan mengoreksi

siswa yang gerakannya salah, menegur siswa yang tidak serius dalam

melakukan pemanasan. Pemanasan berupa gerakan statis dan diakhiri

dengan gerakan dinamis. Waktu yang diperlukan kurang lebih 15 menit.

b. Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih 45

menit. Kegiatan inti ini terdiri games (bermain), pengenalan gerak lari.

Adapun permainan yang disajikan adalah siswa diminta bergerak kesemua

arah sambil memberikan tongkat estafet kepada teman pasangannya. Siswa

dibagi dua kelompok yaitu kelompok yang memegang tongkat estafet dan

kelompok yang tidak memegang tongkat estafet, pada saat bunyi peluit,

siswa saling memberi dan menerima dalam suatu lapangan yang telah

dibatasi. Permainan selanjutnya adalah siswa di bagi menjadi beberapa

kelompok, kemudian melakukan gerak lari pelan bergerak dari tiang ke

tiang dengan jarak kurang lebih 10 meter, pelari yang paling belakang

melakukan lari lebih cepat untuk memberikan kepada pelari yang berada

dibelakang dalam kelompoknya untuk melakukan lari lebih cepat daripada

yang berada dalam kelompok, setelah memberikan tongkat segera ke

baridan paling depan untuk bergabung. Jenis permainan selanjutnya adalah

siswa dibagi dua kelompok besar, satu kelompok melakukan lari kecil diluar

garis lapangan dan sekelompok lainnya mengadakan kontak member dan

menerima didalam garis lapangan yang telah ditentukan, beberapa saat

kemudian bergantian yang diluar masuk dan yang didalam berganti peran.

Dalam proses ini siswa masih banyak melakukan kesalahan. Walaupun ada

beberapa siswa yang suka berbincang dan bermain sendiri. Pembelajaran

selanjutnya adalah gerak teknik, gerakan teknik ini terdiri dari 3 tahap : 1.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Cara melakukan start jongkok, 2. Cara memberi dan menerima tongkat yang

benar pada lari sambung, 3. Gerak memasuki finish. Teknik pertama guru

menjelaskan kembali cara melakukan start jongkok. Anak di kondisikan

tenang agar guru dapat menjelaskan materi dapat diterima dengan baik. Bagi

pelari sambung , start merupakan kunci pertama yang harus dikuasai.

Kecerobohan dan kelambatan dalam melakukan start berarti suatu kerugian

besar bagi seorang pelari sambung , oleh karena itu cara melakukan start

yang baik harus benar-benar dipelajari. Star yang digunakan disini adalah

start jongkok. Sesuai dengan aba-aba yang diberikan maka urutan gerakan

dalam start dibagi 3 tahap, yaitu : 1. Sikap start setelah aba-aba “Bersedia”,

2. Sikap start setelah aba-aba “Siap”, dan 3. Sikap start setelah aba-aba

“ya..”. Dengan releks tetapi mantap maju kegaris start, seperti merangkak

letakkan dahulu kaki depan dibelakang garis start, disusul kaki belakang.

Selanjutnya letakkan tangan tepat dibelakang garis start lebih lebar sedikit

dari bahu, ke empat jari-jari rapat sedang ibu jari saling berhadapan

menghadap ke dalam, lengan lurus, bahu sedikit condong kedepan, sikap

seperti ini harus bnar – benar releks, bentuk ibu jari membentuk huruf V

terbalik. Selanjutnya guru meminta siswa mempraktekkan cara strart

jongkok dengan baik dan benar. Siswa dibagi 6 sap, dalam melakukan

gerakan bergantian dari baris I kemudian ke baris berikutnya. Latihan start

ini dilakukan secara klasikal. Lari sambung dilakukan bersambung dan

bergantian membawa tongkat dari garis start ke garis finish. Start yang

digunakan dalam lari sambung adalah untuk pelari pertama menggunakan

start jongkok. Pelari kedua, ketiga, keempat menggunakan start melayang.

Lari sambung bukan teknik saja yang dibutuhkan tetapi cara memberi dan

menerima tongkat harus benar. Keberhasilan lari sambung pada saat

pergantian estafet. Satu tim harus memiliki pelari tercepat dan mampu

melakukan pergantian tongkat dengan benar. Pergantian tongkat estafet

tanpa melihat (nonvisual) yaitu pelari menerima tongkat tanpa melihat

kepada yang memberi. Pergantian tongkat dengan melihat (visual) yaitu

pelari menerima tongkat estafet dengan melihat ke belakang. Adapun teknik

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

memberi dan menerima tongkat adalah dari bawah jika pemberi

memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima menggunakan

tangan kiri. Ayunkan tangan dari belakang ke depan melalui bawah. Ibu jari

terbuka lebar, sementara jari yang lain dirapatkan. Tangan penerima berada

dibawah pinggang. Gerak selanjutnya adalah gerak memasuki finish dengan

cara ambyuk. Beberapa cara yang dapat dilakukan pada saat memasuki garis

finish. Lari terus tanpa mengubah sikap lari, badan direbahkan kedepan,

kedua lengan diayun lurus kebelakang bawah (ambyuk). Dada diputar

kesalah satu sisi dengan mengayunkan lengan kanan atau kiri kedepan atas,

dengan demikian bahu sebelah maju kedepan “the shrug”. Guru mengoreksi

dari sap 1 berurutan sampai sap terakhir. Siswa kebanyakan masih belum

melakukan gerak yang sebenarnya. Guru memberi contoh seperti pada

uraian diatas, kemudian ditirukan oleh siswa dari sap 1-sap terakhir.

Kegiatan teknik ini berlangsung kurang lebih 45 menit. Dalam

mempraktekkan gerakan awalnya siswa kesulitan setelah diulang-ulang

kesalahan siswa mulai berkurang. Guru menegur siswa yang gerakannya

kurang sempurna dengan memberikan contoh gerakan yang betul.

c. Kegiatan penutup, siswa dibariskan 4 sap. Guru memberi evaluasi dan

koreksi serta memuji siswa yang melakukan tolakan dengan benar,

pembelajaran ditutup dengan doa. Siswa dibubarkan. Kegiatan ini

berlangsung kurang lebih 45 menit.

2. Pertemuan 2

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :

a. Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 4-5sap, guru memimpin berdoa,

dilakukan presensi dengan mengabsen siswa satu persatu. Setelah absensi

guru menjelaskan materi lari sambung seperti yang sudah dijelaskan pada

pertemuan 1. Penjelasan diawali dengan cara lari gerak bebas dengan

membawa tongkat, cara memberi dan menerima tongkat, gerak memasuki

finish. Siswa sebagian besar memperhatikan guru. Kegiatan berikutnya

adalah pemanasan yang dipimpin oleh guru, menegur siswa yang tidak

serius dalam melakukan pemanasan. Pemanasan berupa gerakan statis dan

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

diakhiri dengan gerakan dinamis. Kemudian guru menjelaskan cara

permaian “Tengok Belakangmu”. Aturan permainannya anak dibariskan

membentuk lingkaran, salah satu anak ditunjuk membawa tongkat dan satu

anak mengejar anak yang membawa tongkat tersebut. dengan

menggunakan tongkat estafet. Permainan ini bertujuan agar siswa

semangat dalam pembelajaran lari sambung. Waktu yang diperlukan

kurang lebih 15 menit.

b. Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih 45

menit. Kegiatan inti ini juga berupa permainan yaitu Estafet Mengelilingi

Barisan, aturan permaiannya anak dibariskan menjadi 4saf, setiap anak

harus lari mengelilingi barisan dengan memindahkan tongkat estafet

kepelari berikutnya. Dalam mempraktekkan gerakan awalnya siswa

kesulitan setelah diulang-ulang kesalahan siswa mulai mengerti.

Permainan bertambah seru dan siswa merasa senang.

c. Kegiatan penutup, siswa dibariskan 4 sap. Guru memberi evaluasi dan

koreksi serta memuji siswa yang melakukan gerakan dengan benar,

pembelajaran ditutup dengan doa. Siswa dibubarkan. Kegiatan ini

berlangsung kurang lebih 45 menit.

c) Observasi dan Intepretasi

Penelitian ini merupakan proses pembelajaran dengan metode bermain

bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan semangat siswa. Pada pertemuan I

Rabu 02 Mei 2012 selama 2x 35 menit, peneliti mengajarkan jenis bermain dan

teknik lari sambung . Yaitu memberi dan menerima tongkat estafet dengan

batas lapangan yang ditentukan. Setelah pembelajaran dengan pendekatan

bermain dilanjutkan pembelaran teknik yang diawali dengan cara melakukan

start, melakukan lari dengan ayunan tangan yang benar dan gerak memasuki

finish. Guru memberi contoh dan siswa melakukannya seperti yang

dicontohkan guru.

Dari kegiatan tersebut dapat diperoleh deskripsi tentang jalannya proses

belajar mengajar sebagai metode pembelajaran bermain. Sebelum mengajar

peneliti dan guru telah membuat rencana pembelajaran yang akan dijadikan

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pedoman dalam mengajar. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran

lari sambung , yaitu dengan cara mengajar yang sesuai, jelas dan terencana.

Pada awal pembelajaran peneliti sudah menguraikan bagaimana menerapkan

metode pembelajaran bermain untuk meningkatkan teknik kemampuan lari

sambung . Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan

materi lari sambung, siswa meniru gerakan yang dicontohkan. Peneliti

memotivasi siswa, agar siswa antusias dan aktif dalam melakukan kegiatan

pembelajaran lari sambung dengan metode bermain.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, yaitu :

1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar

72.73% sedangkan 27.27% kurang memperhatikan penjelasan dari guru.

Posisi peneliti, kadang didepan, kadang dibelakang, tujuannya untuk

mengoreksi siswa.

Tabel 6 : Hasil Presentase Penilaian Afektif Lari Sambung Siklus I

2) Siswa yang sudah memahami materi pembelajaran lari estafet dengan baik

sebesar 86.36% dan yang lain melakukan permainan kurang baik sebesar

13.64% karena kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Guru ikut

membantu peneliti dalam menilai siswa saat melakukan pembelajaran.

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Kriteria

Ketuntasan

1

2

91-100

81-90

-

14

-

63.64 %

-

Tuntas

3

4

75-80

70-74

5

3

22.72 %

13.64 %

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 22 100% 86.36% Tuntas

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 7: Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lari Sambung Siklus I

3) Siswa yang dapat melakukan tes ketrampilan teknik lari sambung dengan

baik dan benar 81.82 % sedangkan yang lain 18.18% dianggap belum

sempurna. Hal ini disebabkan masih terasa asing.

Tabel 8 : Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Lari Sambung Siklus I

4) Rekapitulasi Deskripsi data akhir siklus I hasil belajar lari sambung pada siswa

kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

Tabel 9: Hasil Rekapitulasi Deskripsi data akhir siklus I

No Aspek Penilaian Jml siswa Prosentase

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 Afektif 16 6 72.73% 27.27 %

2 Kognitif 19 3 86.36% 13.64 %

3 Psikomotor 18 4 81.82% 18.18%

jumlah 18 4 80,30% 19,70%

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Kriteria

Ketuntasan

1

2

3

81-85

75-80

70-74

12

4

6

40%

13.33%

27.27 %

Tuntas

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 22 100% 72.73% Tuntas

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Kriteria

Ketuntasan

1

2

91-100

81-90

-

16

-

72.73%

-

Tuntas

3

4

75-80

71-74

2

4

9.09%

18.18%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 22 100% 81.82% Tuntas

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5) Hasil kartu ceria 18 siswa (81.82%) menyukai model pembelajaran, yang

biasa 4 siswa (18.18%), yang tidak menyukai 0 %..

d) Analisis dan Refleksi Tindakan

Dari table pencapaian diatas, menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung

pada siklus I meningkat sesuai target pencapaian yang dicantumkan pada

proposal. Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan analisis dan

refleksi sebagai berikut :

1) Berdasakan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lari

sambung yang cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 18 orang

dan siswa yang belum tuntas 4 orang.

2) Peneliti telah berhasil membangkit kan semangat siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar dengan tertib.

3) Siswa mampu melakukan lari sambung dengan pendekatan permainan

dengan baik. Penerapan metode pembelajaran bermain lari sambung telah

berhasil meningkatan prestasi belajar baik dari segi proses maupun hasil

belajar siswa.

C. Perbandingan Kondisi Awal Dengan Hasil Siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan dari kondisi awal ke Siklus I lari sambung melalui

penerapan metode bermain pada kelas V SD N 05 Semingkir Kecamatan

Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 didapati

peningkatan hasil belajar. Adapun peningkatan hasil yang diperoleh selama proses

tindakan serta sebelum diberikan tindakan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 12. Perbandingan Hasil Belajar lari sambung sebelum dan sesudah

diberikan metode bermain

No Nilai Prosentase

Kriteria Keterangan Data Awal Siklus I

1 81-90 - 8 Tuntas Baik

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 75-80 8

3 65-74 14

40%

Dari hasil tes menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung dari kondisi awal

40% ke setelah Tindakan Kelas

Peneliti sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti

pembelajaran khususnya lari sambung dengan pendekatan bermain yang

dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus

yang diberikan. Siswa semangat untuk melaks

dengan baik.

Berdasarkan hasil pelaksanaan

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012.

Adapun deskripsi hasil penelitian

dijelaskan secara singkat pada Tabel berikut ini :

0

5

10

15

20

25

8

14

Gambar

Kondisi Awal

8 10 Tuntas Cukup

14 4 Tidak Tuntas Kurang

40% 80, 30 %

menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung dari kondisi awal

Tindakan Kelas meningkat 80,30%

Peneliti sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti

pembelajaran khususnya lari sambung dengan pendekatan bermain yang

dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus

yang diberikan. Siswa semangat untuk melaksanakan permainan yang disajikan

D. Pembahasan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan Tindakan Siklus I dapat disimpulkan

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD N 05

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

n deskripsi hasil penelitian dari kondisi awal ke Siklus I

dijelaskan secara singkat pada Tabel berikut ini :

Tuntas

Tidak Tuntas

18

4

Gambar 7. Selisih Hasil Peningkatan Pembelajaran

Kondisi Awal Siklus I

37

Cukup

Kurang

menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung dari kondisi awal

Peneliti sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti

pembelajaran khususnya lari sambung dengan pendekatan bermain yang

dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus

anakan permainan yang disajikan

disimpulkan

lari sambung pada siswa kelas V SD N 05

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

Siklus I dapat

Tidak Tuntas

Selisih Hasil Peningkatan Pembelajaran

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 15: Deskripsi hasil penelitian dari kondisi awal ke Siklus I

Sik

lus

Rencana

Tindakan

Pelaksanaan

Tindakan Hasil Keterangan

I

a. Peneliti dan

guru

menyusun

skenario

pembelajaran

b. Peneliti dan

guru

menyusun

Rencana

Pelaksana an

Pembelajaran

(RPP), untuk

materi lari

sambung .

c. Peneliti dan

guru menyiap

kan media /

alat

pembelajaran

dan

menyusun

instrumen.

d. Peneliti tetap

memacu

dalam

a. Peneliti memberi

kan gerakan

pemanasan pada

siswa.

b. Peneliti

menjelaskan

materi

permainan

(memberi dan

menerima

tongkat estafet)

c. Peneliti

memberikan

contoh

melakukan

pembelajaran

dengan metode

bermain

d. Peneliti memberi

contoh,

melakukan

a. 72,73%

siswa aktif

dalam

pembelajaran

lari sambung.

b. 81,82 %

siswa mampu

melakukan

permainan

dengan

memberi dan

menerima

tongkat

estafet.

c. siswa mampu

melakukan

permainan

yang

menantang.

d. 80,30 siswa

mendapat

nilai yang

baik.

e. 81,82%

siswa puas

mengikuti

· Secara umum

semua

kelemahan

yang ada dalam

proses

pembelajaran

lari sambung

dengan

pendekatan

permainan ini

telah dapat

diatasi dengan

baik.

· Peneliti telah

berhasil

membangkit

kan semangat

siswa untuk

mengikuti

kegiatan

belajar

mengajar

dengan tertib.

· Peneliti telah

memancing

respon siswa

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pembelajaran

lari sambung

e. Peneliti

memberi

nilai kepada

siswa pada

pembelajaran

teknik lari

sambung .

f. Kegiatan

pembelajaran

dilaksana kan

2x pertemuan

g. Peneliti ikut

dalam

pembelajaran

tersebut

sehingga

siswamenjadi

lebih

semangat

pembelajaran

bermain.

e. siswa banyak

yang mampu

melaksanakan

gerak teknik

Lari sambung

dengan baik dan

benar.

f. Pada akhir

pembelajaran

siswa mengisi

kartu ceria.

g. Peneliti memberi

kan motivasi

kepada siswa

agar mempunyai

semangat dalam

melakukan

model

pembelajaran

bermain.

pembelajaran

lari sambung.

terhadap

stimulus yang

di berikannya.

· Siswa mampu

melakukan lari

sambung

dengan

pendekatan

permainan

dengan baik.

· Penerapan

metode

pembelajaran

bermain lari

sambung telah

berhasil dan

menunjukkan

peningkatan

baik dari segi

proses maupun

hasil belajar

siswa..

Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti melakukan survey awal

untuk mengetauhi kondisi yang ada dilapangan. Dari hasil kegiatan survey ini,

peneliti menentukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran yang berkaitan

dengan kemampuan lari sambung perlu ditingkatkan dengan metode bermain.

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan

metode pembelajaran bermain untuk menarik siswa dan meningkatkan

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kemampuan teknik lari sambung. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja guru agar lebih efektif dan menarik dalam melaksanakan

pembelajaran di lapangan. Keberhasilan penerapan model pembelajaran bermain

untuk meningkatkan kemampua teknik lari sambung ini dapat dilihat dari

indikator-indikator sebagai berikut :

1) Siswa sudah mampu melakukan pembelajaran bermain. Pengambilan nilai

dari hasil tes yang dilakukan disetiap materi pembelajaran bermain yang

diberikan telah mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada awalnya

siswa kesulitan dalam melakukan model pembelajaran bermain tersebut,

tetapi peneliti selalu mengulang-ulang gerakan yang dianggap sukar dan

selalu menanyakan kepada siswa bagian mana yang sulit untuk dilakukan.

Lalu peneliti menjelaskan gerakan yang sukar tersebut dan memberi kan

contoh yang baik dan benar. Dengan demikian siswa menjadi mengerti dan

mengetahui kesalahannya.

2) Guru penjas sudah mampu membangkitkan semangat dan minat siswa

semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran bermain dapat dikatakan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran

bermain, dimana siswa terlihat lebih semangat dan antusias.selain itu model

pembelajaran bermain ini juga meningkatkan kreatifitas dan menciptakan

lingkungan belajar yang gembira. Hal ini terjadi karena guru penjas berusaha

membangkitkan semangat dan minat siswa dengan memberi kan

reward/hadiah berupa pujian dan nilai tambahan.

3) Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran teknik lari sambung,

siswa terlihat tertarik dengan metode pembelajaran teknik lari sambung, hal

ini dapat dilihat dari semangat dan antusias siswa saat proses pembelajaran

teknik lari sambung. Mereka begitu semangat dan gembira saat melakukan

pembelajaran tersebut. Selain itu ketertarikan siswa dapat juga dilihat dengan

kartu ceria yang diberikan oleh peneliti setelah pembelajaran berakhir.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan terdapatnya peningkatan kemampuan

teknik lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir

Kec.Randudongkal. Peningkatan pada hasil belajar siswa terjadi dari Kondisi

Awal ke setelah tindakan kelas, dimana nilai rata-rata pembelajaran lari sambung

pada kondisi awal 40% atau ketuntasan hasil belajar siswa hanya 8 siswa dari 22

siswa, setelah dilakukan tindakan kelas ketuntasan hasil belajar siswa meningkat

menjadi 80, 30 % atau 18 siswa dari 22 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi

awal ke setelah tindakan kelas sebesar 40% diukur dari KKM 75.

Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti melakukan upaya penerapan

metode pembelajaran bermain sebagai media untuk meningkatkan kemampuan

teknik lari sambung. Dengan penerapan metode bermain peneliti telah berhasil

membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar

dengan tertib. Disisi lain, penerapan metode pembelajaran bermain dalam lari

sambung telah berhasil meningkatan prestasi belajar baik dari segi proses

maupun hasil belajar siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan adanya

penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan teknik lari sambung (baik dari proses sampai hasilnya), sehingga

penelitian ini dapat digunakan guru penjas sebagai alternatif dalam proses

pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif. Dengan penerapan

pendekatan bermain, guru dapat menyalurkan kemampuannya dan memanfaatkan

fasilitas yang ada dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik

yang lebih inovatif dan professional.

Dengan diterapkannya metode pembelajaran bermain untuk

meningkatkan kemampuan teknik lari sambung maka siswa akan memperoleh

41

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran teknik lari sambung,

dimana siswa yang biasanya bosan dengan pembelajaran teknik lari sambung,

maka menjadi lebih tertarik dan senang dalam pembelajaran penjas. pendekatan

pembelajaran bermain ini sesekali perlu diterapkan dalam pembelajaran penjas

agar siswa lebih aktif.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut :

1. Pendekatan bermain dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif

dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif terutama

dalam pembelajaran Lari Sambung

2. Pengembangan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan pembelajaran penjas dapat ditempuh dengan menemukan

jenis permainan baru sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam

mengikuti pembelajaran.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UPT Penerbitan dan Percetakan UNS

( UNS Press )

Djumidar, (2006). Dasar - Dasar Atletik. Universitas Terbuka. Jakarta

Djohar, (1950). Kitab Permainan anak-anak. Jakarta : Kementrian Pendidikan,

Pengajaran dan Kebudayaan.

Mochamad Djumidar A Widya, Belajar dan Berlatih Gerakan-Gerakan Dasar

Atletik Dalam Bermai. FPOK. Jakarta

Pedoman Penulisan Skripsi, (2012). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Samsudin, (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta. Prenada Media Group.

Soekijo dan D. Situmorang, (1952). Bermain. Jakarta : Yayasan Pembangunan

Yoyo Bahagia, dkk., (2000), Atletik, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

http://www.docstoc.com/docs/9034429/PTK-penjas

http://eprints.uny.ac.id

http://rnhartanto8.blogspot.com/2010/11/metode-pembelajaran-lari

sambung.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134130-fungsipermainan-

edukatif /#ixzz1KxS1nr8r

http://www.akujagoan.com/2011/02/apakah-lari-estafetitu.html

http://www.gudangmateri.com

http://www.moccasport.co.cc/2009/02/lari-sambung.html

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2140116pengertian-lari-

sambung-estafet/#ixzz1uuFmMoVj