UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari...

61
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 50 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALPINGEN KECAMATAN PENGADEGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : ANDIK HANDOKO X 4710007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 50 METER

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 2 TEGALPINGEN KECAMATAN PENGADEGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ANDIK HANDOKO X 4710007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

ii

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andik Handoko

NIM : X 4710007

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dan

Rekreasi.

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR LARI CEPAT 50 METER MELALUI PENDEKATN BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALPINGEN KECAMATAN

PENGADEGAN PURBALINGGA TAHUN 2011/2012” ini benar-benar hasil

karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Andik Handoko

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 50 METER

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 2 TEGALPINGEN KECAMATAN PENGADEGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

ANDIK HANDOKO

X 4710007

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

Juli 2012

PERSETUJUAN

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

iv

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012.

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes Rony Syaifullah, S.Pd.M.Pd NIP. 19630608 199010 2 001 NIP. 19760826 200212 1 002

PENGESAHAN

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

v

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 31 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes

Sekretaris : Tri Winarti Rahayu, S.Pd.M.Or

Anggota I : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes

Anggota II : Rony Syaifullah, S.Pd.M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

vi

Andik Handoko. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 50 M MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALPINGEN KECAMATAN PENGADEGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan pendekatan bermain.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Tegalpingen Pengadegan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Tegalpingen tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 24 orang yang terbagi atas 12 siswa putra dan 12 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan pengukuran kemampuan gerak lari cepat 50 m dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi planning, action, observation dan reflection.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan gerak lari cepat 50 m maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar lari cepat 50 m pada kondisi awal (22.55%), siklus I (28.06%), siklus II (29.43%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (3.83%). Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (71.58%), siklus I (77.64%), siklus II (82.67%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (11.9%).

Simpulan penelitian ini adalah melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 m pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata kunci : Analisis deskriptif komparatif, pendekatan bermain, hasil belajar.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

vii

MOTTO

v Tubuh yang sehat, jiwa yang kuat, prestasi meningkat.

v Barang siapa yang diwaktu sorenya merasakan kelelahan karena bekerja,

berkarya dengan tangannya sendiri, maka di waktu sore itu pulalah di ampuni

dosanya.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

viii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini untuk :

1. Bapak dan ibu tercinta yang telah

membimbing dan mendidik saya tanpa

pamrih agar menjadi anak yang berguna

bagi bangsa dan negara.

2. Orang-orang terdekatku yang selalu

memberikan motivasi, masukan-masukan

serta saran untuk kami.

3. Sahabat-sahabatku guru penjas yang

selalu bersama-sama dalam suka dan

duka.

4. Teman-teman PPKHB Angkatan II

Purbalingga FKIP JPOK UNS Surakarta,

yang selalu memotivasi dan bekerja keras

dan semangat untuk menyelesaikan

kuliah, walaupun sudah sepuh.

5. Almamater.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian

Tindakan Kelas mata pelajaran penjasorkes dengan materi atletik (lari cepat 50

m).

Penyusunan laporan ini didasarkan pada tugas akhir. Melalui mata kuliah

ini mahasiswa diberi kesempatan untuk berlatih meningkatkan kemampuan

mengajar dengan berbagai kegiatan dalam menemukan dan mengatasi masalah

dalam pembelajaran yang dikelolanya, lebih spesifik lagi, setelah melaksanakan

PTK mahasiswa mampu membuat laporan hasil perbaikan yang dilakukan melalui

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menyusun laporan perbaikan ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi

tugas akhir. Harapan dengan disusunnya laporan ini dapat membantu mengatasi

masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, khususnya di

SD Negeri 2 Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi banyak mengalami

hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut

dapat diatasi, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan

terimakasih kepada yang terhornat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Sebelas Maret.

4. Dra. Hanik Liskustyawati selaku dosen Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Roni Syaifullah, S.Pd.M.Pd selaku dosen Pembimbing II, yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

x

6. Kepala SD Negeri 2 Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Teman-teman mahasiswa PPKHB kelompok 3 Purbalingga yang telah

membantu penelitian.

8. Siswa-siswi SD Negeri 2 Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, yang tidak dapat

disebut satu persatu.

Sangat disadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Andik Handoko

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 6

A. Landasan Teori ......................................................................... 6

1. Lari Cepat (Sprint)…………………………………………... . 6

2. Belajar dan Pembelajaran…………………………………… . 7

B. Kerangka Bepikir...................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 19

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 19

1. Tempat Penelitian…………………………………………... 19

2. Waktu Penelitian……………………………………………. 19

Halaman

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

xii

B. Subjek Penelitian ...................................................................... 19

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 20

D. Pengumpulan Data .................................................................... 20

E. Uji Validitas Data……………………………………………….. 21

F. Analisis Data ............................................................................ 21

G. Indikator Kinerja Penelitian…………………………………… .. 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 27

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................... 27

B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 27

1. Kondisi Awal………………………………………………… 27

2. Siklus I………………………………………………………. . 28

3. Siklus II………………………………………………………. 31

4. Antar Siklus…………………………………………………. . 35

C. Pembahasan .............................................................................. 36

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 43

A. Simpulan .................................................................................. 43

B. Implikasi .................................................................................. 43

C. Saran ........................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 45

LAMPIRAN.............................................................................................. 46

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel :

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan ......................................... 19

2. Alat Pengumpulan Data........................................................................ 20

3. Prosentase Target Capaian.................................................................... 22

4. Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal

ke siklus 1............................................................................................ 36

5. Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus I .................................................................................... 37

6. Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas

V SD Negeri 2 Tegalpingen Tahun Pelajaran 2011/2012dari siklus

1 ke siklus 2 ......................................................................................... 37

7. Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus 1

ke siklus 2............................................................................................ 38

8. Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas

V SD Negeri 2 Tegalpingen tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus 2.................................................................................... 39

9. Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen tahun pelajaran 2011/2012 dari kondsi

awal ke siklus 2.................................................................................... 39

10. Kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2

Tegalpingen tahun pelajaran 2011/2012 ............................................... 40

11. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus 1 ............................................... 41

12. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II .............................................. 42

Halaman

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

1. Skema Kerangka Berpikir .................................................................... 16

2. Siklus PTK .......................................................................................... 24

3. Kondisi Awal Lari Cepat 50 Meter ...................................................... 28

4. Kondisi Siklus 1 Lari Cepat 50 Meter ................................................... 30

5. Kondisi Siklus 2 Lari Cepat 50 Meter ................................................... 33

Halaman

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Surat Keterangan Penelitian............................................................ ......... 47

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............................... 48

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .............................. 66

4. Nilai Studi Awal .................................................................................. 80

5. Nilai Siklus I..................................................................... ....................... 81

6. Nilai Siklus II........................................................................................... 82

7. Prestasi Yang Ditempuh Dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus 2 .............. 83

8. Nilai Kemampuan Gerak Lari 50 m Kondisi Awal ............................... 84

9. Nilai Kemampuan Gerak Lari 50 m Siklus I ......................................... 85

10. Nilai Kemampuan Gerak Lari 50 m Siklus II ........................................ 86

11. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Teknik Lari Cepat 50 Meter

Kondisi Awal..................................................................... ...................... 87

12. Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pada Lari Cepat 50 Meter

Kondisi Awal..................................................................... ...................... 88

13. Rubrik Penilaian Perilaku Dalam Lari Cepat 50 Meter

Kondisi Awal..................................................................... ...................... 89

14. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Teknik Lari Cepat 50 Meter Siklus I........ 90

15. Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pada Lari Cepat 50 Meter

Siklus I..................................................................... ............................... 91

16. Rubrik Penilaian Perilaku Dalam Lari Cepat 50 Meter Siklus I............. .. 92

17. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Teknik Lari Cepat 50 Meter Siklus II .... . 93

18. Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pada Lari Cepat 50 Meter

Siklus II..................................................................... .............................. 94

19. Rubrik Penilaian Perilaku Dalam Lari Cepat 50 Meter Siklus II.............. 95

20. Grid Prestasi Lari Cepat 50 m ............................................................... 96

21. Grid Kemampuan Lari Cepat 50 m ....................................................... 97

22. Dokumentasi Penelitian........................................................................ 98

Halaman

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum berganti kurikulum, penataran, pelatihan, seminar,

penyetaraan pendidikan, adalah upaya yang nyata sebagai usaha peningkatan

mutu pendidikan yang bermuara pada hasil belajar siswa yang optimal. Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional)

pada pasal 37 ayat 1 point h dinyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan

menengah wajib memuat Pendidikan jasmani dan Olahraga”, tetapi pada Permen

No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi, pada Struktur Kurikulum Istilah yang

digunakan adalah Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran

melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran

jasmani.Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada

pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya

mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan,

kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan

sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah

raga.

Pendidikan jasmanimerupakan sarana untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat

yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang

seimbang.

Banyak Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar terutama di Kabupaten

Purbalingga melakukan pembelajaran hanya menggunakan metode-metode yang

konfensional tanpa mencoba untuk menerapkan metode atau teknik lain dalam

pembelajaran khususnya pada saat pembelajaran pendidikan jasmani. SD Negeri 2

1

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

2

Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga khususnya kelas V

berjumlah 24 anak terdiri dari laki-laki berjumlah 12siswa dan perempuan

berjumlah 12 siswa. Selama ini proses kegiatan belajar mengajar pendidikan

jasmani di SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga khususnya atletik lari cepat 50 meter, siswa masih mengalami

kesulitan. Ini dapat dilihat dari rendahnya nilai hasil belajar pada tahun 2010/2011

yang lulus/sesuai KKM. Berdasarkan pengamatan peneliti dari beberapa

pembelajaran atletik lari cepat 50 meter selama ini, masih banyak siswa kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran lari cepat 50 meter dikarenakan siswa

merasa takut untuk melakukan lari takut terjadi cidera dan guru dalam

memberikan pembelajaran kurang menarik membuat siswa enggan mengikuti

pembelajaran, siswa lebih menginginkan permainan sepak bola atau kasti bagi

siswa perempuan karena dipandang siswa apabila telah melakukan sepak bola

atau kasti itu sudah merasakan puas dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan

jasmani. Ini menujukkan proses pembelajaran yang belum melibatkan siswa

secara aktif, guru masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya model

pembelajaran, gaya mengajar serta pemodifikasian dan media pembelajaran yang

masih kurang untuk mencapai tujuan pendidikan.

Batas ketuntasan minimal diperoleh dari musyawarah guru mata

pelajaran tingkat sekolah, dengan memperhatikan faktor relevansi, tingkat

kemampuan sebelumnya dan tingkat kesulitan, maka ketuntasan minimal SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga tahun

pelajaran 2010/2011 adalah 70. Artinya siswa dikatakan tuntas bila pembelajaran

mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70. Keberhasilan pembelajaran

ditunjukan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Ketika peneliti

melakukan tes mata pelajaran penjasorkes materi atletik lari cepat 50 meter pada

siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga tahun ajaran 2010/2011 belum memenuhi harapan. Dari Kriteria

Ketuntasan Minimal yang di tentukan 65 baru 10 siswa dari 25 siswa. Hal ini

disebabkan oleh beberapa masalah dari teknis sampai non teknis. Berdasarkan

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

3

hasil survei di SDN 2 Tegalpingen di dapat dari 24 siswa (12 siswa putra dan 12

siswa putri) siswa kelas V yang menyukai dan berminat dengan pelajaran

pendidikan jasmani hanya 20 siswa. Dari hasil observasi itu penulis menemukan

masalah, masih banyak siswa yang kurangnya minat dan belajar lari cepat 50

meter, kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen ketika

melakukan serangkaian gerakan lari cepat 50 meter antara lain: (1) Siswa merasa

bosan karena dalam pembelajaran lebih banyak ke tehnik (monoton), (2) Siswa

kesulitan dalam menangkap dan mengaplikasikan teknik lari cepat 50 meter, (3)

siswa kurang tertarik terhadap pelajaran pendidikan jasmani khususnya atletik lari

cepat 50 meter sehingga nilainya kurang memuaskan, (4) siswa kurang

berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran lari cepat 50 meter

dikarenakan siswa merasa takut untuk melakukan lari,takut terjadi cidera dan guru

dalam memberikan pembelajaran kurang menarik membuat siswa enggan

mengikuti pembelajaran, siswa lebih menginginkan permainan sepak bola atau

kasti bagi siswa perempuan karena dipandang siswa apabila telah melakukan

sepak bola atau kasti itu sudah merasakan puas dalam mengikuti pembelajaran

Pendidikan jasmani. Ini menujukkan proses pembelajaran yang belum melibatkan

siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya model

pembelajaran, gaya mengajar serta pemodifikasian dan media pembelajaran yang

masih kurang untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kenyataan di atas merupakan sesuatu yang perlu dipikirkan agar dapat

secara nyata merealisasikan pemilihan teknik yang beragam. Dengan pemilihan

teknik yang tepat, kegiatan siswa dalam belajar akan dapat ditingkatkan, dan akan

semakin bermakna. Pemilihan teknik yang tepat dapat membuat siswa senang dan

nyaman mengikuti pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani yang dianggap

menakutkan.

Pada proses pembelajaran atletik khususnya lari cepat 50 meter, guru

hanya mempergunakan metode ceramah dan demonstrasi, hal ini kurang

mendukung terjadinya proses komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

4

kurang begitu mengenai, karena gerakan yang cepat pada saat demonstrasi

menyebabkan siswa kurang begitu menerima pesan yang disampaikan oleh guru.

Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran akan menurunkan

tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, oleh karena itu diperlukan suatu

tindakan yang mampu melibatkan peran aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa ketertarikan siswa pada

pembelajaran lari cepat 50 meter sangat rendah. Peranan dan fungsi guru

penjasorkes akan terwujud apabila guru tersebut memiliki inisiatif, kreativitas

serta inovasi dalam menyajikan pembelajaran yang menarik minat siswa, sehingga

penggunaan alat atau sarana pembelajaran untuk menunjang proses belajar lari

cepat 50 meter sangatlah diperlukan, karena siswa akan senang dan semakin

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, juga hal tersebut hal itu akan

memudahkan guru dan terutama siswa menangkap pesan yang disampaikan oleh

guru.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan HasilBelajarLari

Cepat 50 Meter melalui Pendekatan Bermain padaSiswa Kelas V SD Negeri 2

Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten PurbalinggaTahun Pelajaran

2011/ 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti berkonsultasi dengan

supervisor, teman sejawat sebagai observer dan semua komponen yang ada di

dalam sekolah maka rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah

pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 m pada siswa

kelas V SDN2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2011/2012 ?.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah adalah untuk

meningkatan hasil belajar lari cepat 50 M melalui pendekatan bermain pada siswa

kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yaitu :

1. Guru Penjaskes di Lingkungan Kecamatan Pengadegan dan Sekitarnya

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan model pembelajaran

sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.

2. Siswa SD Negeri 2 Tegalpingen

Dengan banyak model pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi

dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain.

3. SD Negeri 2 Tegalpingen

Hasil penilitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan model pembelajaran.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lari Cepat ( Sprint )

Lari cepat disebut juga lari sprint. Lari cepat sangat membutuhkan

kecepatan pelari. Biasanya perlombaan lari cepat menempuh jarak pendek.

Start yang digunakan pada lari cepat adalah start jongkok.

Dalam melakukan start jongkok ada tiga hal yang harus diperhatikan

oleh seorang pelari . Pelari harus benar-benar berkonsentrasi untuk

mendengar aba-aba ‘’bersedia’’, ‘’ siap ‘’ , ‘’ya’’, hal tersebut dikemukakan

oleh Sunaryo Basuki (1979: 60)

a. Aba-aba “Bersedia” : 1) Posisi awal jongkok. 2) Salah satu lutut diturunkan,didekatkan dengan ujung kaki sehingga

nampak segaris dengan jarak satu kepal. 3) Letakan kedua tangan tepat dibelakang garis start dengan ibu jari

terbuka sedang jari yang lain rapat. 4) Pandangan mengarah kedepan. 5) Pusatkan perhatian pada aba-aba berikutnya.

b. Aba-aba “Siap” : 1) Angkat pinggul lebih tinggi dari kepala. 2) Angkat lututkaki depan hingga membentuk sudut 90 derajat. 3) Angkat lutut kaki belakang hinggamembentuk sudut 120 derajat. 4) Leher tetap rileks pandangan mengarah lurus kedepan.

c. Aba-aba “Ya” : 1) Ayunkan lengan, tolakan kaki belakang sekuat tenaga, dan lari. 2) Pertahankan kecondongan badan untuk beberapa saat. 3) Lakukan latihan ini dalam beberapa kali.

d. Sikap yang benar pada lari cepat : Pada waktu berlari seorang pelari yang baik harus memperhatikan syarat- syarat berikut agar ia bisa mencapai hasil yang maksimal. 1) Langkah kaki panjang dan cepat. 2) Ayunan lengan seirama dengan langkah kaki. 3) Badan condong ke depan dan pandangan lurus ke depan. 4) Bertumpu dengan ujung kaki.

6

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

7

e. Sikap memasuki garis finish Garis finish mempunyai arti penting, karena garis finish adalah

tujuan utama setiap pelari. Pelari harus mengeluarkan segala tenaga untuk lebih awal memasuki garis finis. Garis finish dibuat dengan cat warna putih atau dengan pita yang direntangkan.

Untuk memasuki garis finish, ada beberapa tehnik yang harus diperhatikan, yaitu: a. Kecepatan lari sedikit ditambah. b. Condongkan dada ke depan dan kedua tangan diayun ke belakang. c. Dada di putar dengan ayunan tangan ke depan sehingga bahu sebelah

maju ke depan.

2. Belajar dan Pembelajaran

a. Hakikat Belajar

Hakekat belajar sudah dikenal luas diberbagai kalangan walaupun

sering diartikan secara common sense atau pendapat umum saja. Untuk

memahami konsep belajar secara utuh, perlu digali lebih dahulu

bagaimana para pakar psikologi dan pakar pendidikan. Pengertian belajar

yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler (1986: 1), yang

menyatakan bahwa Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia

untuk mendapatkan aneka ragam Competencies, skills, and attitudes.

Kemampuan (Competencies), Ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes)

tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi

sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepangjang hayat.

Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya

dalam pendidikan informal keturutsertaannya dalam pendidikan formal

dan atau pendidikan non formal.

Pandangan lain tentang belajar yang dirintis oleh Wiliam James, John Dewey, James Catel dan Edward Thorndike tahun 1890-1900 (Bell-Gredler, 1986 20-25), pada dasarnya para ahli psikologi melihat belajar sebagai proses psikologis yang disimpulkan dari hasil penelitian tentang bagaimana anak berpikir (Hall:1883), atau disimpulkan dari bagaimana binatang belajar (Thorndike:1898), atau dari hasil pengamatan praktek pendidikan (Dewey:1899).

Menurut Sugihartono dkk (2007: 74), mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

8

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya.

Menurut Rober (dalam Sugihartono dkk 2007: 74), mendefinisikan belajar dalam dua hal yaitu yang pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan yang kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan.

Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menyebabkan

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku ataupun kecakapan,

sikap, kebiasaan, kepandaian atau pengertian.

b. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain pembelajanan adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang

manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi

pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),

serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasiitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadaj dan mudah diterima oleh

siswa. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang

untuk membantu seseorang mempe1aji suatu kemampuan atau nilai yang

baru. Proses pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

9

dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang

dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan.

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi

melalui interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai

pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu

akan ada perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran

dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu

tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan

antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut Purwadarminta (1976) yang dikutip HJ.Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (1998:30) bahwa pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Hal mi juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa “mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa”.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi

antara guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

menifasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan

pembelajaran berkaitan erat jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil

belajar tersebut. Kegiatan belajar merupakan masalah yang sangat

kompleks dan melibatkan keseluruhan aspek psikofisik, bukan saja aspek

kejiwaan, tetapi juga aspek neurofisiologis. Namun setelah guru berusaha

untuk memusatkannya dan menangkap perhatian siswa pada peristiwa

pembelajaran maka sesuatu yang asing itu menjadi berangsur-angsur

berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan semaksimal

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

10

mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi

proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk

interaksi sosial kultural melalui media massa. Dalam konteks pendidikan

non formal justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi

dalam lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain

sebagainya. Hanya Sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan

lingkungan.

Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas

pembelajaran adalah “Proses interaksi peserta didik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar” jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri

pembelajaran yaitu inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa

ini menunjukkan bahwa unsur kesengajaan dan pihak di luar individu yang

melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan atau

kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama dalam pembelajaran.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang

jelas. Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna tujuannya

tidak jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode

mengajar juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru

harus menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman

belajar, metode, dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan

yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses

belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan cara

mengajar cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan

mengajar meliputi pengetauan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

11

menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar. Kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan yang dikemukakan

Nana Sudjana (2005: 19) yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni: (1) Merencanakan program belajar mengajar. (2) Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar. (3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar. (4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya. Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan

program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan

pembelajaran dan menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika

seorang guru memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi

yang diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil

belajar dapat dicapai dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan

tugas diantaranya mengelola proses pengajaran berupa aktivitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan. Husdarta

dan Yudah M.Saputra (2000: 4) mengemukakan bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptaan iklim atau atmosfir supaya proses belajar terjadi di kelas di lapangan, ciri utamanya terjadinya proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan

dalam menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru

harus mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu

membelajarkan siswa manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan

oleh guru.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

12

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution

yang dikutip H.J. Gino dkk (1998: 51) bahwa “perubahan akibat belajar

tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam

kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat,

penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang”.

Perubahan akibat dan belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Menurut Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus

diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

(1) Berpusat pada siswa (2) Belajar dengan melakukan (3) Mengembangkan kemampuan sosial (4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah (5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah (6) Mengembangkan kreatifitas siswa (7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi (8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik (9) Belajar sepanjang hayat.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar

yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Pendekatan Pembelajaran

1. Hakekat Pendekatan

Guru selalu dihadapkan pada berbagai hal yang memerlukan

pengambilan keputusan sehubungan dengan tugasnya baik sebelum,

selama maupun sesudah terjadinya proses atau situasi belajar

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

13

mengajar. Guru harus mengambil keputusan-keputusan tentang apa,

bagaimana, kapan, untuk apa dan sebagainya mengenai setiap situasi

atau kondisi belajar yang perlu diciptakan. Termasuk mengambil

keputusan mengenai pelaksanaan rencana yang telah dibuat, dan

mengenai berhasil atau tidaknya pelaksanaan rencana. Berhasil

tidaknya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui

setelah dilakukan kegiatan evaluasi. Disamping itu, hasil evaluasi bisa

juga digunakan sebagai masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan

program selanjutnya.

Unsur-unsur pendekatan yang berkenaan dengan strategi belajar

mengajar merupakan unsur penting. Pendekatan pembelajaran dalam

pendidikan jasmani sangat kompleks dan banyak macamnya. Rusli

Lutan (1994 : 39), menyatakan bahwa, "Pendekatan mengajar terdiri

dari dua kelompok, yaitu pendekatan secara mengajar langsung dan

tidak langsung". Pendekatan mengajar langsung meliputi : metode

mengajar komando, metode mengajar individual, metode mengajar

resiprokal, metode mengajar inklusi. Sedangkan yang dikategorikan

sebagai pendekatan mengajar tidak langsung adalah pendekatan

mengajar eksplorasi,guide diseovery,dandivergent production.

Sedangkan Supandi (1992 : 24-42), menyatakan bahwa "Secara garis

besarnya berbagai pendekatan proses belajar mengajar pendidikan

jasmani itu meliputi : metode komando, metode tugas, metode

resiprokal, metode mandiri berstruktur, metode diskoveri terbimbing

dan metode pemecahan masalah".

2. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah

pembelajaran pendidikan jasmani yang dapat diberikan di segala

jenjang pendidikan . Hanya saja porsi dan bentuk pendekatan bermain

yang akan diberikan harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam

kurikulum. Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia,

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

14

perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang diikuti oleh

mereka.

Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat kaitannya

dengan perkembangan imajinasi prilaku yang sedang bermain, karena

daya imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh

lebih meriah. Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru

pendidikan jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu

kepada siswanya tentang imajinasi permainan yang akan di

lakukannya.

3. Fungsi Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktifitas bermain dengan

sukarela danakan melakukan aktifitas bermain tersebut dengan

kesungguan, demi untuk memperoleh kesenangan dari aktifitas

tersebut. Menurut Sukintana (2004:7) ”bermai dengan rasa senang,

untuk memperoleh kesenangan, kadang memerlukan kerjasama

dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman,

patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya”.

Selanjutnya meurut Yudha M. Saputra (2001:6) ”dengan bemain dapat

memberikan pengalamanbelajar yang sangat berharga untuk siswa”.

Sedangkan menurut Yudha M. Saputra (2001:6) kegiatan bermain

dapat meningkatkan siswa dengan sasaran aspek yang dapat di

kembangkan menurut lima aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:

a) Manfaat bermain untuk perkembangan fisik. b) Manfaat bermain untuk perkembangan motorik. c) Manfaat bermain untuk perkembangan sosial. d) Manfaat bermain untuk perkembangan emosional. e) Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga.

Permainan secara umum mempunyai fungsi tertentu, fungsi

permainan ini berhubungan dengan jasmaniah atau fisik dan rohaniah

atau psikis. Perkembangan dua unsur ini dapat berkembang dengan

seimbang melalui aktivitas berupa permainan. Fisik berkaitan dengan

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

15

pertumbuhan dan perkembangan, sedang psikis berkaitan dengan

emosi. Berikut fungsi permainan menurut Sukintaka (1979: 3-17),

menggolongkan fungsi permainan dalam beberapa kategori :

(1) Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmani Pengembangan jasmaniah dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi fisik.

(2) Fungsi permainan terhadap pengembangan kejiwaan Pengembangan jiwa yang dimaksud adalah pengaruh olahraga permainan terhadap terbentuknya sikap mental seperti percaya diri, sportivitas, keseimbangan mental dan kepemimpinan.

4. Pendekatan bermain dalam pembelajaran atletik

Kesan pembelajaran atletik pada siswa adalah pembelajaran

yang yang berisikan gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, yang

hanya berisi lari, lempar dan lompat, yang tidak menuntut ketrampilan

yang tinggi namun melelahkan, sehingga unsur-unsur keriangan dan

kegembiraan tidak terungkap dalam pelaksanaan pembelajaran,

keadaan yang demikian menjadikan pangkal pembelajaran atletik

kurang mendapat perhatian bagi siswa.

Pendekatan bermain dalam pembelajaran atletik dimaksudkan

untuk menambah unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain

sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan, atau

permainannya disesuaikan dengan materi nomor yang akan

dilaksanakan, misal dalam materi lari, contoh bermain memindahkan

benda ke tempat lain. Pendekatan permainan ini dapat dilakukan

dalam nomor-nomor atletik lainnya.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

16

B. Kerangka Berpikir

Secara sederhana skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Skema kerangka berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas.

Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Melalui penggunaan alat bantu (ban bekas, kardus bekas) dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat) serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat.

a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas.

b. Tingkat kesegaran jasmani rendah.

c. Dan yang paling utama hasil belajar lari sprint 50 meter.

Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar lari sprint 50 meter, melalui pendekatan bermain dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar lari sprint 50 meter, melalui pendekatan bermain dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

17

dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru

menyampaikan materi pelajaran.

Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam

benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran praktek gerak dasar lari sprint 50

meter.

Siswa kurang mampu melakukan gerakan yang telah diajarkan oleh guru,

karena guru hanya menyampaikan materi secara verbal , adapun contoh yang

disampaikan kurang ditangkap secara optimal oleh siswa. Guru bukanlah satu-

satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya

untuk mengembangkan kemampuan berkreasi dan berfikir dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapinya.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana dan prasarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar.

Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya

partisipasi siswa secara aktif, siswa hanya berperan sebagai obyek yang hanya

mendengarkan dan menerapkan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu proses

pembelajaran kurang mengoptimalkan modifikasi pembelajaran sehingga kurang

dapat memancing peran aktif siswa dalam mengikuti pelajaran.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan proses belajar. Model nyata yang di maksud adalah media

pembelajaran,penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih

banyak melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh, merasakan, melalui alat

bantu tersebut.

Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya

disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar

modifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu ban sepeda bekas,

kardus bekas yang digunakan dalam pembelajaran gerak dasar lari cepat 50 meter.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

18

Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam RPP, setiap

pertemuan.

Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa diantaranya karena kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani di

sekolah dalam membuat dan mengembangkan media belajar sederhana, guru

kurang akan model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pendidikan

jasmani yang dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya

menggunakan metode ceramah dan penugasan, dan hanya mengejar materi

tersebut dapat selesai cepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran

tersebut bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Pemanfaatan alat bantu sederhana, ban sepeda bekas dan kardus bekas,

sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan gerak dasar lari sprint 50 meter

kepada siswa. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan,

dan memberikan penjelasan yang menditail mengenai gerak dasar lari sprint 50

meter.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 2 April 2012

sampai dengan tanggal 11 Mei 2012. Adapun rincian kegiatan waktu dan jenis

kegiatan penelitian adalah sebagi berikut :

Tabel 1.3: Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

April Mei Juni Juli Agust 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 1 2

1 Persiapan

2 Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

Siklus II

3 Pengumpulan Data

4 Analisis Data

5 Penyusunan Skripsi

6 Ujian

7 Revisi

8 Penggandaan

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga pada semester 2 tahun pelajaran

2011/2012, sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 12 siswa putri.

19

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

20

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer adalah hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan

bermain. Data ini diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri 2Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.

2. Data Sekunder berupa RPP, nilai kemampuan dan prestasi yang ditempuh

selama berlangsungnya pembelajaran.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu Tes dan

Observasi

1) Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lari cepat 50

meter yang dilakukan oleh siswa.

2) Observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar melalui pendekatan bermain.

Sedangkan alat pengumpul data yang di pergunakan penelitian sebagai

berikut:

Tabel 2.3 : Alat pengumpul data

No Sumber data Jenis data Teknik

pengumpulan Instrumen

1. Siswa Hasil kecepatan lari

Cepat 50 meter.

Tes praktik Tes

keterampilan

/kecepatan

2. Siswa Kemampuan

melakukan gerakan

lari cepat 50 meter.

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui

lembar

observasi.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

21

E. Uji Validitas Data

Tehnik pengujian data dalam penelitian menggunakan trianggulasi data

yaitu metode penelitian dan subyek penelitian (siswa). Teknik dalam pengujian

validitas data dilakukan melalui pengumpulan macam-macam data berdasarkan

pengamatan kolaborator mulai dari proses pembelajaran lari cepat 50 meter

melalui pendekatan bermain, penggunaan alat pembelajaran dan sikap siswa.

Sumber data yang diambil melalui hasil kecepatan lari melalui tes keterampilan

kecepatan dan kemampuan melakukan gerakan lari cepat 50 meter melalui tes

praktik dan unjuk kerja serta pengisian lembar observasi.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan tehnik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil kecepatan lari cepat 50 meter : Dengan menganalisis hasil rata-rata tes

lari cepat 50 meter, kemudian di katagorikan dalam klasifikasi skor yang

telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari cepat 50 meter : Dengan

menganalisis rangkaian gerakan lari cepat 50 meter, kemudian dikatagorikan

dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja lari cepat 50 meter. Menurut Iskandar, (2009:131) yang menyatakan

bahwa ”Data yang dikumpulkan pada saat kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.”

G. Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan tercapainya tujuan perlu dirumuskan indikator

keberhasilan tindakan yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi sebelum

diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan serta dapat

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

22

diukur secara jelas. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada

tabel berikut:

Tabel 3.3 : Prosentase Target Capaian

Indikator kinerja penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui

oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakanyang akan dilakukan

dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan

tindakan yang berlangsung secara terus menerus pada subjek penelitian.

Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

parsisipasif atau kolaboratif antara (peneliti dan guru) bekerjasama mulai dari

tahap orientasi hingga penyususnan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi evaluatif atas

kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan

rencana modifikasi, koreksi dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

proseedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sejauh mana pembelajaran gerak dasar lokomotor diterapkan

dalam sekolah tersebut.

Aspek yang

diukur

Prosentase yang di ukur

Cara mengukur Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus

2

Hasil lari cepat

50m

40 % 60% 80% Diamati saat guru

memberikan

materi lari cepat

50 m pada awal

pembelajaran

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

23

2. Tahap Seleksi Informan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi

c. Menetapkan indikator ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa

dengan nilai KKM 70 sebesar 70% dari keseluruhan jumlah siswa, serta

peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor 30% dari kondisi awal.

d. Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari:

1) Planning (merencanakan modifikasi sarana pembelajaran penjas yang meliputi: jalan, lari dan lompat).

2) Acting (memberi perlakukan dengan beberapa macam bentuk

pembelajaran jalan, lari, dan lompat untuk mengetahui tingkat kemampuan gerak dasar siswa sebelum dan sesudah diberi

modifikasi sarana pembelajaran penjas). 3) Observasi (melakukan tes dan pengukuran kemampuan gerak dasar

siswa, apakah kemampuan gerak siswa meningkat setelah

mendapat modifikasi sarana pembelajaran penjas). 4) Reflecting (menyimpulkan tingkat kemampuan gerak siswa setelah

mendapat perlakuan modifikasi sarana pembelajaran penjas dengan

membandingkan kondisi awal sebelum diberi modifikasi sarana

pembelajaran penjas dan sesudah diberi modifikasi sarana

pembelajaran penjas), seperti tampak pada gambar berikut ini :

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS I

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

SIKLUS II

TINDAKAN LANJUTAN

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

24

Gambar 2. Siklus PTK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan

hasil pembelajaran lari cepat 50 m melalui pendekatan bermain pada siswa kelas

V SDNegeri2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalinggatahun

pelajaran 2011/2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaiantujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahapan yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,

analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Penelitian ini di rencanakan dalam dua siklus :

1. Rancangan Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran

yang terdiri dari:

(1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

25

(2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari cepat

50m.

(3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

lari cepat 50m.

(4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

(5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara

lain.

(1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lari cepat 50m.

(2) Melakukan pemanasan

(3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran

(4) Melakukan latihan teknik dasar lari cepat 50m.

a) Cara melakukan start melalui penerapan alat bantu yang telah

disiapkan oleh guru dan peneliti.

b) Cara melakukan lari cepat 50m melalui penerapan alat bantu yang

telah disiapkan oleh guru dan peneliti.

c) Sikap yang benar lari cepat 50m.

d) Sikap gerakan lanjut melalui penerapan alat bantu.

(5) Menarik kesimpulan

(6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

(7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil ketrampilan lari cepat 50m (2)

Kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan lari cepat 50m (3)

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

26

d. Tahap evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkait dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

2. Rancangan siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai padatindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,

dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mengetahui keadaan riil di lapangan.

Hasil dari survei tersebut ditemukan beberapa hal sebagai berikut : (1) siswa kelas

5 berjumlah 24 siswa terdiri dari 12 siswa putri dan 12 siswa putra, (2)

pembelajaran atletik khususnya lari 50 meter, dapat dikatakan kurang berhasil, (3)

minat dan ketertarikan siswa masih kurang, (4) model pembelajaran atletik masih

monoton. Hal ini mengakibatkan minat dan motivasi siswa menurun sehingga

berdampak pada rendahnya hasil pembelajaran.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan dari hasil pembelajaran dan tes kemampuan lari

50 meter serta nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberikan pembelajaran

dengan pendekatan bermain, setelah diberi siklus 1 dan siklus 2. Berikut disajikan

secara berturut-turut :

1. Kondisi awal kemampuan lari cepat 50 m dan ketuntasan hasil belajar

Kondisi awal kemapuan lari cepat 50 meter dan nilai ketuntasan hasil

belajar diketahui melalui observasi dan tes kemampuan lari 50 m. Tes awal

dilakukan untuk mengetahui apakah dari siklus 1 dan siklus 2 yang diberikan

menunjukan peningkatan.

Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, menunjukan

kriteria bahwa masing-masing aspek masih belum menunjukan keberhasilan.

Oleh karena itu disusun sebuah tindakan untuk mengoptimalkan kualitas

pembelajaran materi lari sprint 50 m, dengan menggunakan pendekatan

bermain. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-

masing siklus terdiri dari 4 tahapan : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi.

27

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

28

Series 1Series 3

0

2

4

6

Series 1

Series 2

Series 3

Kondisi awal kemampuan lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 digambarkan pada sebuah grafik

sebagai berikut :

Gambar 3. Kondisi awal lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Siklus I

Berdasarkan data kondisi awal, maka prosentase nilai perlu

ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu menarik minat siswa, tidak

membosankan, mudak melakukannya dengan cara pendekatan bermain.

Pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan ini dapat memotivasi

ketertarikan dan menyenangkan sehingga menimbulkan rasa senang, riang dan

gembira.

a. Rencana Tindakan Siklus 1

Rencana tindakan siklus 1 dalam RPP siklus 1 melalui RPP siklus 1

ini, maka disepakati bahwa tindakan siklus 1 dilaksanakan satu kali

pertemuan. Siklus 1 ini dilakukan karena pembelajaran sebelumnya

diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

29

mengikuti tes kemampuan lari cepat 50 m hasilnya belum optimal. Masih

56,25% atau 9 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (70) atau belum

tuntas. Melalui hasil penelitian di atas maka peneliti dan kolaborator

merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus 1 sebagai berikut : (1)

merancang model pembelajaran dengan pendekatan bermain, (2)

menyusun RPP dengan modifikasi sarana pembelajaran dengan

menggunakan ban bekas, kardus dan blah, (3) menyusun standar penilaian.

b. Pelaksanaan tindakan 1

Siklus 1 dilaksanakan dua kali pertemuan, yakni pada hari Senin,

Tanggal 2 April 2012 dan hari Sabtu, Tanggal 28 April 2012 di halaman

SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

selama 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan, sesuai dengan RPP siklus I ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan sekaligus melaksanakan

observasi terhadap proses pembelajaran. Materi pada pelaksanaan siklus I

sesuai dengan RPP siklus 1, RPP terlampir.

c. Observasi

Observasi tindakan 1 dilakukan selama proses pelaksanaan siklus 1

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi tindakan 1.

Adapun pelaksanaannya sebagai berikut : (1) peneliti dan kolaborator

menyusun RPP sebagai pedoman dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

(2) peneliti melakukan proses pembelajaran, dalam hal ini mengacu pada

alur pembelajaran, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran lari cepat

50 m dengan pendekatan bermain, (4) peneliti mengadakan tes lari 50 m.

Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

kemampuan lari 50 m.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Siklus 1

Selama pelaksanaan siklus 1, maka peneliti melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan lari cepat

50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan model pendekatan bermain.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

30

05

1015

Series 3

Series 2

Series 1

Berdasarkan data peningkatan kemampuan lari cepat 50 m dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukan bahwa dari kondisi awal ke siklus I

ada peningkatan rata-rata sebesar 37,5%. Hal ini menunjukan bahwa

setelah diberi pembelajaran pada siklus 1 kemampuan lari cepat 50 m dan

ketuntasan belajar mengalami peningkatan.

Pada siklus 1 kemampuan lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 digambarkan pada

sebuah grafik sebagai berikut :

Gambar 4. Kondisi siklus 1 lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Pada pelaksanaan siklus 1 terdapat beberapa kelebihan yang dapat

dijadikan tolak ukur keberhasilan siklus 1. Adapun kelebihannya sebagai

berikut : (1) siswa merasa tertarik dan senang dengan model

pembelajarannya, (2) siswa merasa rileks dalam melaksanakannya tanpa

adanya beban atau tanpa merasa terpaksa, (3) siswa mudah menangkap

atau menyerap pelaksanaan pembelajarannya karena menggunakan model

pendekatan bermain.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan siklus 1 ini masih terdapat

beberapa kelemahan di antaranya : (1) mayoritas siswa belum dapat

mempraktekan beberapa gerakan yang diperagakan oleh peneliti secara

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

31

benar, (2) saat pembelajaran sprint melewati rintangan bilah seharusnya

ujung kaki yang menapak, tapi masih banyak siswa yang menggunakan

telapak kaki, (3) kurang memahami contoh yang disampaikan atau

dilakukan oleh peneliti, sehingga siswa belum dapat menunjukan

kemampuan lari cepat yang optimal.

e. Analisis dan Refleksi Siklus 1

Berdasarkan hasil observasi tindakan 1 tersebut, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut : (1) pada

pelaksanaan siklus 1 telah menunjukan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan

proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada RPP

siklus 1, (3) tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal

sebelum mendapatkan tindakan, (4) model pembelajaran yang diterapkan

mampu mengatur kelas sehingga proses belajar mengajar dapat

berlangsung lebih maksimal, (5) pada pembelajaran siklus 1 masih ada

beberapa siswa yang belum menunjukan hasil yang maksimal, masih ada

beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dan belum sesuai

target yang ditetapkan yaitu nilai ketuntasan sebesar 70, sehingga

dilanjutkan ke siklus 2, (6) kelebihan dan keberhasilan siklus 1 akan

dipertahankan dan ditingkatkan.

3. Siklus 2

Siklus 2 merupakan tindak lanjut dari siklus 1 dimana dalam

pelaksanaannya siklus 1, rata-rata sebagian siswa belum menunjukan hasil

yang maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan

siklus 2 mengacu pada siklus 1, karena merupakan perbaikan dari siklus 1.

Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus 2 di antaranya :

a. Rencana Siklus 2

Peneliti dan kolaborator mendiskusikan perencanaan dan tindakan

siklus 2 yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

32

tindakan pada siklus 2, mengacu pada hasil analisis dan refleksi 1 yang

termuat dalam RPP tindakan siklus 2.

b. Pelaksanaan Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan dua kali pertemuan, yakni pada hari Jum’at,

Tanggal 4 Mei 2012 dan hari Jum’at, Tanggal 11 Mei 2012. Masing-

masing dilaksanakan selama 2 x 35 menit, sesuai dengan RPP pada siklus

2 dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Seluruh proses pembelajaran dalam siklus 2 ini merupakan penguat,

karena materi secara dasar sudah diberikan pada tindakan sebelumnya.

Materi terlampir pada RPP siklus 2. Peneliti dan kolaborator

melakukan tes untuk siklus 2 dengan mencatat hasilnya pada blangko yang

telah disiapkan, kemudian melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang

telah dilakukan.

c. Observasi Siklus 2

Obervasi siklus 2 dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut : (1) mengamati

proses pembelajaran gerak lari cepat 50 m yang dikemas dalam bentuk

permainan, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran yang mengacu

pada alur pembelajaran, (3) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi

kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik,

(4) melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan

gerak lari cepat 50 m, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

peningkatannya.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Siklus 1

Selama pelaksanaan siklus 2, maka peneliti pengambilan data

penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan lari cepat 50 m

dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan pendekatan bermain pada siswa

kelas 5 SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten

Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

33

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 3

Series 2

Series 1

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak lari cepat 50 m

dan nilai ketuntasan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukan

kemampuan gerak lari cepat 50 m rata-rata meningkat sebesar 1.37.

Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 5.01. Hal ini

menunjukan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan

gerak lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan belajar mengalami peningkatan.

Penghitungan peningkatan kemampuan gerak lari cepat 50 m dan nilai

ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan

kemampuan gerak lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar siklus

1 ke siklus 2 terlampir. Selain itu jika dilihat dari kondisi awal ke siklus 2

kemampuan lari cepat 50 m dan ketuntasan nilai hasil belajar mengalami

peningkatan.

Pada siklus 2 kemampuan lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 digambarkan pada

sebuah grafik sebagai berikut :

Gambar 5. Kondisi siklus 2 lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SDN 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

34

Berdasarkan data peningkatan kemampuan lari cepat 50 m dan nilai

ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 menunjukkan

kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012 rata-rata meningkat sebesar 3.83. Sedangkan peningkatan nilai

ketuntasan belajar rata-rata 11.09. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah

diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan gerak lari cepat 50 m dan

ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan

kemampuan lari cepat 50 m dan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi

awal ke siklus 2 terlampir.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan

tindakan II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah

memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target

pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat kelebihan yang dapat

digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan II,

adapun kelebihan pada pelaksanaan tindakan II diantaranya: (1) sebagian

siswa telah mampu menunjukkan gerak dasar lari cepat 50 m dengan baik.

Walaupun ada sebagian kecil siswa yang belum dapat melakukannya

dengan baik, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak

kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan

pembelajaran dengan pembelajaran bermain siswa lebih tertarik dan

senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat

kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II,

adapun kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II

tersebut adalah: masih ada siswa yang kurang serius sehingga kegiatan

pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan

menggoda teman yang sedang mengikuti pembelajaran.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

35

e. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan II tersebut, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah

dan frekuensi pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan

hasil yang sesuai yakni hanya dengan 1 kali pertemuan untuk

pengambilan data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit

hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah

penyempurnaan gerakan, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah

sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Siklus atau Tindakan II, (3) model pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan bermain yang diterapkan oleh peneliti

dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan

baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian

Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah

ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

4. Antar Siklus

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan gerak lari cepat 50

m maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Peningkatan hasil belajarlari cepat 50

m pada kondisi awal (22.55%), siklus I (28.06%), siklus II (29.43%), sehingga

peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (3.83%). Nilai

ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (71.58%), siklus I (77.64%), siklus

II (82.67%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar

(11.9%).

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

36

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas V SD Negeri 2

Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m dari Kondisi

Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas V SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.4. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Kemampuan Lari Cepat 50 m

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat

50 m

5.57

28.06

2.52

Berdasarkan tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lari

cepat 50 m siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lari cepat 50 m

mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 2.52.

2. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

37

Tabel 5.4Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VSD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi Awal Kentuntasan

Hasil Belajar

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

71.58

77.64

6.06

Berdasarkan tabel5.4tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar

mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 6.06.

3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 6.4 Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dari Siklus 1 ke Siklus 2.

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat 50 m Siklus 1 Rata-Rata Peningkatan

Siklus 2 Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat 50 m

28.06

29.43

1.37

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

38

Berdasarkan tabel 6.4 tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lari

cepat 50 m siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lari cepat 50 m

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 1.37.

4. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke

Siklus 2

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 7.4Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dari Siklus 1 ke Siklus 2

Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

77.64

2.67

5.01

Berdasarkan tabel 7.4 tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar

mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 5.01.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m dari Kondisi

Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m siswa kelas V

SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

39

Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 8.4Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 50 m Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dari Kondisi Awal ke Siklus 2.

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat 50 m Kondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat

50 m

25.57

29.43

3.83

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa, kemampuan

lari cepat 50 m siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lari

cepat 50 m mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 3.83.

6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 9.4 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dari Kondisi Awal ke Siklus 2.

Rata-Rata Ketuntasan

Hasil Belajar Kondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Ketuntasan Hasil

Belajar

71.58

82.67

11.09

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

40

Berdasarkan tabel 9.4tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar

mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 11.09.

7. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas V SD

Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun

Pelajaran 2011/2012 disajikan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10.4Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 11 43.75%

75 – 79 Baik Tuntas 0 0%

70 – 74 Cukup Tuntas 0 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 2 12.5%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 11 43.75%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dengan

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 11 orang (43.75%), kategori kurang

(tidak tuntas) sebanyak 2 orang (12,5%) dan kategori kurang sekali( tidak

tuntas ) sebanyak 11 orang (43,75).

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

41

8. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas V SD Negeri 2

Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012 disajikan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1.

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 12 50%

75 – 79 Baik Tuntas 3 6.25%

70 – 74 Cukup Tuntas 6 25%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 18.75%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dengan

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 12 orang (50 %), dan kategori baik

(tuntas) 3 orang (6,25%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 6 orang (25 %)

dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 3 orang (18,75 %).

9. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus II siswa kelas V SD Negeri 2

Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012 pada Siklus II.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

42

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 19 68.75%

75 – 79 Baik Tuntas 5 31.25%

70 – 74 Cukup Tuntas 0 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012dengan

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 19 orang (68,75 %), kategori baik

(tuntas) 5 orang (31,25%).

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

43

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen

Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

2011/2012dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan

diperoleh simpulan yaitu pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar

lari cepat 50 meter pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke

siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuangerak dasar maupun nilai

ketuntasan hasil belajar. Kemampuan gerak dasar pada kondisi awal (25.55%),

siklus I (28.06%) dan siklus II (29.43%), sehingga peningkatan dari kondisi awal

ke siklus II sebesar (3.83%). Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal

(71.58%), siklus I (77.64%) dan siklus II (82.67%), sehingga peningkatan dari

kondisi awal ke siklus II sebesar (11.9%).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa melalui

pendekatan bermain dapat meningkatkanhasil belajar lari cepat 50 mpada siswa

kelas V SD Negeri 2 Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

43

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

44

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

penggunaan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang berupa peralatan

yang sederhana seperti kardus, tali, ban bekas, temannya sendiri ataupun alat yang

lain sebagai media alternatif dalam pembelajaran lari cepat 50 m. Bagi guru

bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan lari cepat 50 m

yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus

persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan

menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru Pernjasorkes se Kecamatan Pengadegansebagai

berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

45

DAFTAR PUSTAKA

Agus Margono, Agus Mukholid, Sapta Kunta Purnama, Budhi Satyawan (2009)

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Panitia Sertifikasi Guru

Rayon 13Surakarta .

Agus Mahendra,(2004). Manfaat Pendidikan Jasmani. Surabaya.

Arma Abdulloh,Agus Manadji. (2005).Dasar-dasar Pendidikan jasmani.

Surabaya.

Cholik Mutohir.(1996).Pengembangan model pengajaran pendidikan jasmani di

SD. Lembaga penelitian IKIP Surabaya.

Eddy Purnomo, (2007). Buku Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik.

Gino Suwarni,suripto,Maryanto, dan Sutijan (1988). Arti mengajar. Surabaya.

KTSP Sekolah Dasar. (2007). Hal 2-3

Pedoman Penulisan Skripsi. (2009) .FKIP Universitas Negeri Surakarta.

Tisnowati Tamat, Moekerto Murman .(2005). Pendidikan jasmani dan Kesehatan.

Universitas terbuka.

Tim Abdi Guru, Penjas Orkes kelas V. Erlangga, KTSP (2006).

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · i upaya meningkatkan hasil belajar lari cepat 50 meter melalui pendekatan bermain pada siswa kelas v sd negeri 2 tegalpingen

46

LAMPIRAN