UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO 02 KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Oleh: INDAH YUNIANI X4610070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2012

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN ALAT BANTU

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO 02

KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

INDAH YUNIANI

X4610070

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Agustus 2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Indah Yuniani

NIM : X 4610070

Jurusan/Program studi : POK/ penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN

ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO

2KECAMATAN JEBRES SURAKARTA” ini benar – benar merupakan hasil karya

saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan di cantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta , 13 Agustus 2012

Yang membuat pernyataan

Indah Yuniani

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN ALAT BANTU

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO 2

KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

Oleh:

INDAH YUNIANI

X4610070

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyarat mendapatkan gelar

SarjanaPendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Agustus 2012

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Agustus 2012

Pembimbing I

Drs. H. Mulyono, M.M

NIP. 195108091976111001

Pembimbing II

Haris Nugroho,S.Pd., M.Or

NIP. 197202081999031003

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :.....

Tanggal : .....

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Waluyo,S.Pd.,M.Or

Sekretaris : SlametWidodo, S.Pd., M.Or.

Anggota I : Drs. H. Mulyono, M.M.

Anggota II :Haris Nugroho,S.Pd., M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS. Ar-Ra’d: 11 )

Barang siapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan kesulitannya hendaklah dia

mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.

(HR. Ahmad)

Hidup sekali, maka lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.

(Penulis)

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada Allah SWT dan sholawat atas Nabi Muhammad

Sallahu’alaihiwassalam, kupersembahkan skripsi ini untuk:

# Bapak Hadi Supeno dan Ibu Sudarmi,

kedua orang tua yang selalu memberi dorongan material maupun non material

# Adik – adikku tersayang,

yang selalu mendoakan siang malam

# Teman-teman S1 Penjaskesrek seperjuangan

Perjuangan bersama kalian memberikan kesan mendalam penuh arti bagiku

# Teman-teman Ponpes Muttaqien

Kalian adalah keluarga kedua bagi hidupku saat ini, semoga ukhuwah ini terjalin

selamanya

# Almamater tercinta, UNS Surakarta

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Indah Yuniani.UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN ALAT BANTU PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO 2KECAMATAN JEBRES

SURAKARTA.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.Agustus 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan hasil belajar lari cepat melalui

pendekatan bermain dengan alat bantu pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mojosongo 02 Jebres Surakarta tahun

pelajaran 2011 /2012yang berjumlah 26 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa,

dan dokumen terkait. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, dan

dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi

metode. Analisis data adalah analisis deskriptif. Prosedur penelitian adalah model

spiral yang saling berkaitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatanbermaindengan alat

bantu dapat meningkatkanhasil belajar lari cepat yaitumeningkat dari 34,62% pada

kondisi awal menjadi 46,15% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 88,46% pada

akhir siklus II.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan bermain dengan alat bantu

dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Mojosongo 02 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011 /2012.

Kata kunci: Pendekatan bermain, alat bantu, hasil belajar lari Cepat.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PENGAJUAN ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 8

1. Lari................................................................................. ........... 8

2. Pendekatan Pembelajaran ............................................. ............ 14

3. Pendekatan Bermain ..................................................... ............ 16

4. Alat Bantu Pembelajaran .............................................. ............ 22

5. Hasil Belajar............................................................................... 32

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 33

C. Kerangka Berfikir ............................................................................ 34

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................... 36

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 36

B. Subjek Penelitian ............................................................................. 37

C. Data dan Sumber Data ..................................................................... 37

D. Pengumpulan Data .......................................................................... 38

E. Uji Validasi Data ............................................................................. 38

F. Analisis Data ................................................................................... 40

G. Indikator Kinerja Penelitian………………………………………... 40

H. Prosedur Penelitian.....……………………………………………… 41

BAB IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……….. 47

A. Deskripsi PraTindakan......................………………………………. 47

B. Diskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus……………………………... 49

C. Perbandingan Hasil Penelitian…………………………………….. 67

D. PembahasanHasil Penelitian.............................................................. 71

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………… 77

B. Implikasi………………………………………………………… 77

C. Saran.............................................................................................. 78

DAFTAR PUSATAKA………………………………………………………. 79

LAMPIRAN…………………………………………………………………... 81

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan………............................ 36

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .............................................. … 38

Tabel 3.3Indikator ketercapaian belajar siswa .................................................. … 41

Tabel 4.1 Deskripsi Kondisi Awal .................................................................... … 48

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Tes Belajar Pada Siklus I ........................................ … 56

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Tes Belajar Pada Siklus II ....................................... … 64

Tabel 4.4Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus……............................68

Tabel 4.5.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II ........... … 69

Tabel 4.6.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus ke Siklus II ........ … 70

Tabel 4.7Rekapitulasi Rerata Nilai Hasil Belajar ............................................. … 71

Tabel 4.8 Perkembangan Ketuntasan Hasil Belajar .......................................... … 72

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Ilustrasi sikap saat memasuki garis finish ..................................... 17

Gambar 2.2. Ilustrasi lari menggunakan bendera.............................................. 27

Gambar 2.3. Ilustarasi lari mengitari bintang.................................................... 28

Gambar 2.4. Ilustrasi Lari menggunakan simpai .............................................. 28

Gambar 2.5.Ilustrasi Lari memasukkan simpai dalam lintasan ........................ 29

Gambar 2.6. Ilustrasi lari memasukkan simpai ................................................. 29

Gambar 2.7. Ilustarasi gerak lari menyentuh kardus......................................... 30

Gambar 2.8. Ilustrasi gerak lari memindah kardus ........................................... 30

Gambar 2.9.Ilustrasi gerak larimembawa kardus .............................................. 30

Gambar 2.10 Ilustrasi lari mengambil benda dalam lingkaran ......................... 31

Gambar 2.11. Ilustarasigerak lari menghindari bola ......................................... 32

Gambar 2.12. Ilustrasi gerak lari memindah bola atau benda ........................... 33

Gambar 2.13.Kerangka berfikir ........................................................................ 35

Gambar 3.2Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 42

Gambar4.1 Grafik Nilai Siswa Prasiklus .......................................................... 49

Gambar4.2 Grafik Nilai Siswa Siklus I............................................................. 56

Gambar4.3 Grafik Nilai Siswa Siklus II ........................................................... 65

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Rata – Rata Hasil Belajar Prasiklus ............ 68

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Rata – Rata Hasil Belajar Siklus I .............. 69

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Rata – Rata Hasil Belajar Siklus II ............. 70

Gambar 4.7 Grafik Perkembangan Antar Siklus............................................... 72

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .................................................................... 82

Lampiran 2. Petunjuk Tes ................................................................................. 83

Lampiran 3. Petunjuk TesDan pengukuran Lari ............................................... 84

Lampiran 4. Rekapitulasi nilai siswa PraSiklus ............................................... 86

Lampiran 5. RPP Siklus 1 ................................................................................. 87

Lampiran 6. RPP Siklus 2 ................................................................................. 104

Lampiran 7. Rekapitulasi nilai siswa Siklus I ................................................... 120

Lampiran 8. Rekapitulasi nilai siswa Siklus II ................................................. 121

Lampiran 9. Foto Pembelajaran Siklus I ........................................................... 122

Lampiran 10. Foto Pembelajaran Siklus II ....................................................... 124

Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Siswa Sebelum Tindakan

kondisi awal (pra siklus)………………...….................................. 127

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus I Dan Siklus II............................ 131

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI

CEPAT MELALUI PENDEKATANBERMAIN DENGAN ALAT BANTU

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MOJOSONGO 2KECAMATAN

JEBRES SURAKARTA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Olahraga Kesehatan dan

Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Mulyono, M.M.sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Haris Nugroho,S.Pd., M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

6. Kepala Sekolah dan Guru Penjas SDN Mojosongo 2 yang telah memberikan ijin

penelitian.

7. Guru olahraga SDN Mojosongo 2 yang telah bersedia membantu dan menjadi

kolaborator dalam penelitian.

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

8. Siswa kelas IV SDN Mojosongo 2 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta,13 Agustus 2012

Penulis,

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengabdian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, bangsa dan negara (UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Thn

2003).Dalam konteks pendidikan formal, kegiatan belajar mengajar merupakan

kegiatan yang pokok. Kegiatan belajar mengajar merupakan proses interaksi antara

guru dan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut,

guru merupakan faktor dominan dan paling bertanggung jawab atas terselenggaranya

proses belajar mengajar yang efektif. Komponen-komponen belajar mengajar sebagai

berikut: (1) Tujuan(2) bahan Pelajaran (3)kegiatan belajar mengajar (4) metode (5)

alat (6) sumber belajar (7) evaluasi. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai

melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.

Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja tetapi juga

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor selain itu pendidikan jasmani juga mencakup

aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual.Pendidikan jasmani dan kesehatan yang

diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting yaitu, memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar

melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara

sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk

pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani didalamnya diajarkan

beberapa macam cabang olahraga yang terangkum kurikulum pendidikan jasmani.

Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu atletik.

Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga yang diajarkan dari sekolah

tingkat paling rendah (SD) bahkan Perguruan Tinggi (PT).Cabang olahragaAtletik

yang diajarkan di sekolah mencakup empat nomor yang dilombakan yaitu: (1) Jalan,

(2) Lari, (3) Lompat, (4) Lempar. Dari setiap nomor tersebut didalamnya terdapat

beberapa nomor yang diperlombakan. Untuk nomor lari terdiri atas: lari jarak pendek,

jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung, dan lari cross

county. Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat

tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru

dan lontar martil.

Lari Jarak Pendek merupakan salah satu nomor lari yang diajarkan di

sekolah-sekolah. Untuk siswa Sekolah Dasar lari Jarak Pendek yang diajarkan yaitu

60 meter. Jika dibandingkan dengan nomor lari lainnya, lari cepat lebih sederhana,

sehingga lari cepat lebih awal diajarkan bagi siswa sekolah sebelum mempelajari

nomor lari lainnya.Lari cepat bagi siswa sekolah dasar perlu diupayakan oleh

guru.Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan

jasmanimemiliki pengetahuan dan pemahaman tentang model-model

pembelajaran.Pada umumnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar

didasarkan pada keterampilan yang sebenarnya atau menggunakan peralatan

sebenarnya. Dari pembelajaran keterampilan yang sebenarnya, ternyata siswa sekolah

dasar mengalami kendala atau kesulitan, karena pada masa kanak-kanak kemampuan

gerak Lari baru berkembang. Gerak lari yang baru berkembang pada masa kanak-

kanak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani tidak dapat dilaksnakan secara

maksimal. Untuk mengatasi kendala atau kesulitan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani, maka seorang guru harus mampu mencarikan solusi yang tepat agar tujuan

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembelajaran pendidikan jasmani tercapai.Seorang guru penjasorkes dituntut

untuk mampu menciptakan kondisi belajar yang baik. Pembelajaran yang

diberikan kepada siswa harus dapat membangkitkan motivasi belajar

siswadengan memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang

menyenangkan.Antusiasme siswa dalam sebuah pembelajaran sangat penting,

pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan

menjadi penyebab timbulnya perhatian. Jadi guru harus berusaha dan berpikir keras

untuk membuat konsep yang tepat dan bervariasi dalam mengembangkan rencana

pembelajaran.Menggunakan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap

pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: (1) menimbulkan

kegairahan belajar, (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak

didik dengan lingkungan kenyataan dan (3) memungkinkan anak didik belajar sendiri

menurut kemampuan dan minatnya.Dalam mengajarkan materi penjas seorang guru

harus bisa menyesuaikan materi sesuai dengan kondisi atau karakteristik anak sekolah

dasar ( SD ) yang memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapkan melalui

bermain. Karakteristik siswa inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara

keinginan guru dan anak, serta guru harus mampu menerapkan model pembelajaran

yang baik dan tepat sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar.

Agar suatu kegiatan belajar mengajar efektif banyak hal yang perlu

diperhatikan seperti membuat siswa tertarik dengan pembelajaran.Melalui pendekatan

bermain menggunakan alat bantu yang sederhana dalam membelajarkan materi

pendidikan jasmani, maka para siswa akan memperoleh suasana atau hal-hal baru.

Dengan permainan menggunakan peralatan yang sederhana dan menarik perhatian

siswa akan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang dapat

menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan lebih aktif bergerak mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani. Jika siswa aktif bergerak dalam mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani, seperti gerakan melompat, meloncat, berlari dan

lain sebagainya, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan gerak.

Menurut survey selama ini pada nomor lari khususnya lari jarak pendek di

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

SD Negeri mojosongo 2, Kecamatan Jebres,Surakarta, Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dirasa kurang maksimal karena kurangnya sarana dan ketertarikan siswa pada

pembelajaran lari jarak pendek, didasarkan pada pembelajaran keterampilan

sebenarnya.Suatu realita sehari-hari di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

bidang studi Pendidikan Jasmani berlangsung, masih banyak guru belum

memberdayakan seluruh potensinya dalam mengelola pembelajaran baik dalam

menguasai materi maupun dalam menggunakan media pembelajaran. Dalam praktek

di lapangan sering sekali didapati pembelajaran Penjas yang kurang efektif dan

efisien. Dalam pengajaran materi, kebanyakan guru tidak menggunakan media atau

alat bantu. Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu

informasi/pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh

siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini disinyalir

karena tidak tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas para guru.

Tidak tersedianya media pembelajaran/alat bantu di sekolah menjadi salah satu faktor

penyebab guru malas dan kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran dan dunia

anak lebih dekat dengan situasi permainan dari pada yang serius, di dalam

pembelajaran disajikan banyak variasi-variasi agar tidak mudah jenuh sebab siswa

kerap kali juga cepat bosan melaksanakan kegiatannya. Model pendekatan bermain,

dimaksudkan untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan motorik melalui

aktivitas bermain yang variatif, berjenjang tingkat kesulitannya. Permainan atletik

merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak dan tantangan tugas gerak yang

dekat dengan pengalaman nyata. Dengan demikian guru dapat memanfaatkan

pendekatan bermain ini untuk memotivasi siswa melakukan lari cepat dengan

memberikan materi yang merangsang untuk bermain, yaitu menggunakan pemanasan

dengan permainan agar siswa senang dalam mengikuti pembelajaran lebih lanjut.

Pembelajaranlari melalui pendekatan bermain dengan menngunakan alat

bantu bola dan benderabertujuan untuk merangsang siswa tehadap peningkatan

penguasaan lari cepat. Namun dari model pembelajaran tersebut belum diketahui

efektivitasnya, karena pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan,

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sehingga belum diketahui apakah pembelajaran tersebut mempengaruhi hasil belajar

lari cepat. Untuk itu perlu adanya penelitian yang menggunakan model tersebut.

Kenyataan di lapangan kita temukan siswa merasa kurang senang dan

kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya lari cepat,anak akan

merasa bosan dan enggan untuk mengikuti dengan berbagai alasan.Pembelajaran

melalui pendekatan bemain dan menggunakan alat bantu bendera,dan bola sebagai

rangsangan siswa terhadap penguasaan lari cepat dengan baik. Di sisi lain juga

bertujuan untuk mengembangkan penguasaan teknik lari cepat. Namun demikian, lari

dapat dicapai dengan baik tidak hanya dipengaruhi pembelajaran yang baik dan

terprogram tetapi juga teknik merupakan unsur penting dalam lari cepat.

Dari berbagai penyebab di atas masalah yang muncul sesungguhnya adalah

guru belum menggunakan model pembelajaran dantidak tersedianya alat bantu,

sehingga pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran merupakan solusi

untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti

pembelajaran lari cepat. Melalui Pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran

penjas diharapkan hasil belajar lari siswa akan meningkat. Namun Pendekatan

bermain dengan alat bantu pembelajaran penjas belum diketahui seberapa besar

pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar lari jarak cepat siswa. Untuk

membuktikan apakah Pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran

pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lari

jarak pendek, maka perlu dibuktikan melalui Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan upaya untuk mengetahui

seberapa besar optimalnya pembelajaran melalui pendekatan bermain denganalat

bantu pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar lari cepat.Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) melalui pembelajaran menggunakan pendekatan bermain dengan alat

bantu pembelajaran pendidikan jasmani ini diberikan pada siswa kelas IV SD

Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta Tahu Ajaran 2011/ 2012. Berdasarkan

silabus dan kurikulum yang ada pada tempat penelitian ini cabang olahraga atletik

yang diajarkan untuk nomor lari yaitu laricepat.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis

bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

pada siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta Tahunajaran 2011 /

2012, dengan judul ”Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Lari cepat Melalui

Pendekatan Bermain Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mojosongo

2Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Permasalahan ini peneliti temukan

ketika observasi di SD Negeri 2 Mojosongo Jebres Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang menjadi pokok

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah pembelajaran melalui

pendekatan bermaindengan alat bantu (Bendera, simpai, kardus dan bola) yang dapat

meningkatkan hasil belajar Lari CepatpadasiswakelasIV SD Negeri Mojosongo

2JebresSurakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian

ini adalahUntuk :

Meningkatkan hasil belajar lari cepat melalui pendekatan bermain dengan alat bantu

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru penjas SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta

a. Meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan

mengembangkan permainan dengan menggunakan alat bantu, dalam rangka

perancangan pembelajaran PAIKEM.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

profesional, terutama dalam pengembangan bermain menggunakan alat

bantu.

2. Bagi siswa kelas IV

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas, serta

meningkatkan hasil belajar lari Cepat (sprint) 60 meter.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar Lari Cepat (Sprint) 60 meter, serta

mendukung pencapaian prestasi Lari Cepat (Sprint) 60 meter.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Lari

a. Pengertian Lari

Sebelum menguraikan mengenai pengertian dan teknik lari cepat

terlebih dahulu perlu diketahui bahwa : lari merupakan salah satu nomor yang

terdapat dalam cabang olahraga atletik. Lari adalah istilah yang digunakan

dalam cabang olahraga atletik yaitu frekuensi langkah yang dipercepat sehingga

pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang menurut Mochamad

Djumindar A. Widya, (2004:13).Kemudia definisi lari menurut Soegito (1992:

8) bahwa, “Lari ialah gerak maju yang diusahakan agar dapat mencapai tujuan

(finish) secepat mungkin atau dalam waktu singkat”.

b. Kecepatan

Banyak dalam cabang olahraga kecepatan merupakan komponen fisik

yang esensial. Kecepatan menjadi faktor penentu di dalam cabang olahraga

seperti sprint, tinju beberapa cabang olahraga permainan dan lain sebagainya.

Kecepatan tidak hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat

pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang

sesingat-singkatnya. Kecepatan ditentukan frekuensi stimulus, kemauan,

mobilitas syarat, kecepatan kontraksi otot, tingkat otomatis gerak dan power

otot. Berkaitan dengan kecepatan Andi Suhendro (1999:4.20) menyatakan

bahwa, “kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Sedangkan menurut Mulyono B

(2007:58) “Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam

periode waktu yang singat. Menurut Suharno HP (1993 : 23) bahwa, ”kecepatan

adalah suatu kecepatan reaksi otot yang ditandai dengan pertukaran antara

kontraksi dan relaksasi yang menuju maksimal”.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pada prinsipnyapendapat para ahli tersebut mempunyai pengertian

yang hampir sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kecepatan

merupakan bentuk gerakan berulang-ulang untuk menempuh jarak tertentu yang

di lakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk mendapatkan kecepatan

yang maksimal, maka harus didukung gerakan dari bagian tubuh yang

mendukung gerakan lari (ayunan lengan) yang dilakukan secara baik dan benar.

Seperti dikemukakan M. Furqon H. (1995:70) bahwa, “untuk lari cepat (sprint),

lebar ayunan gerakan-gerakan yang optimal (misalnya panjang langkah) dan

frekuensi gerakan-gerakan (misalnya rata-rata langkah) merupakan karakteristik

utama”.

c. Lari Cepat

Pengertian atau definisi lari jarak pendek (sprint) menurut Aip

Syarifudin (1992: 41) disebutkan bahwa:

“Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu cara lari dimana

si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal

mungkin. Artinya harus melakukan lari-lari yang secepat-cepatnya

dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari

start) sampai melewati garis akhir (finish)”.

Hal itu seperti yang dikemukakan oleh Aip Syarifudin dan Muhadi

(1992: 63) bahwa, “Lari jarak pendek (sprint) adalah suatu cara lari dimana si

atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan yang maksimal

mungkin”.

Menurut Yudha M. Saputra (2001 : 97) Lari Cepat (Sprint) adalah

kemampuan yang ditandai proses memindahkan posisi tubuhnya, dari satu

tempat ketempat lain secara cepat, melebihi gerak dasar pada keterampilan lari

santai (jogging).

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan para ahli tersebut,

dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian lari cepat adalah suatu cara lari

untuk menempuh jarak tertentu yang dilakukan dengan kecepatan yang

maksimal dengan waktu yang sesingkat-singkatnya dari garis start sampai

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

finish. Untuk dapat melakukan lari cepat dengan baik dan benar, maka harus

menguasai teknik lari cepat dengan baik dan benar.

d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Lari Cepat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lari cepat

agar bisa diperoleh prestasi yang maksimal. Seperti dikemukakan oleh Tamsir

Riyadi (1985: 23) bahwa, “Pada lari jarak pendek perlu memperhatikan 4

masalah yaitu: (1) starting position, (2) starting action, (3) sprinting action, (4)

finishing action”. Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa, faktor yang

dapat mempengaruhi pencapai prestasi lari cepat meliputi faktor teknik dan

faktor fisik. Faktor teknik dalam lari cepat meliputi starting position,starting

action finishing action. Sedangkan faktor fisik meliputi banyak hal seperti

tenaga otot, koordinasi, kecepatan kontraksi, dan hal lainnya yang berhubungan

dengan fisik.

Tujuan lari adalah menggerakkan badan ke depan akibat dari gaya

dorongan ke belakang terhadap tanah, dengan melakukan gerak mengais

(pawing movement). Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pelari adalah

selalu berlari dalam posisi duduk, kaki tidak diluruskan sepenuhnya, dan tubuh

tidak condong ke depan. Tehnik-tehnik khusus yang harus diperhatikan dalam

lari adalah sebagai berikut:

Badan condong ke depan 25-30 derajat, usahakan badan rileks. Kaki

ditolakan kuat-kuat sampai lurus ke belakang, kemudian satu lutut ditarik ke

depan diangkat tinggi setinggi panggul (rata pinggang), tungkau bawah

mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar sesuai dengan panjang

tungkai masing-masing pelari. Lengan bergantung di samping badan secara

wajar, siku ditekuk 90 derajat, tangan menggenggam rileks. Gerakan atau

ayunan lengan ke depan dan belakang, mengikuti gerakan tungkai. Tangan dan

kaki bergerak berimbang, semakin cepat gerakan kaki maka semakin cepat pula

gerak tangan mengikutinya. Punggung lurus dengan kepala, pandangan lurus ke

depan.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lari

Potensi atau pembawaan sejak lahir merupakan faktor yang dominan

yang akan mempengaruhi kecepatan lari seseorang. Salah satu faktor yang

dominan dari pembawaan adalah tipe otot yang dimiliki. Menurut Bompa

(1983) yang dikutip Harsono (1988:218) faktor yang mempengaruhi kecepatan

yaitu : “(1) Keturunan (geredity) dan natural talent. (2) Waktu reaksi, (3)

Kemampuan untuk mengatasi tahanan (resistance) ekternal, (4) Teknik, (5)

Konsentrasi dan semangat, (6) Elasisitas otot”. Pendapat lain dikemukakan

Suharno HP. (1993:48) bahwa faktor-faktor penentu kecepatan secara umum

adalah: (1) Macam fibril otot yang dibawa sejak lahir (pembawaan), fibril

berwarna putih (pahsic) baik untuk gerak yang cepat, (2) Pengaturan nervous

system, (3) Kekuatan otot, (4) Kemampuan elastisitas dan relaksasi suatu otot,

(5), Kemauan dan disiplin individu atlet.

Faktor bawaan khususnya fibril otot putih merupakan faktor yang

menentukan kecepatan yang dimiliki seseorang. Semakin banyak fibril otot

putih dimiliki, maka kecepatannya akan baik. Lebih lanjut, Suharno HP. (1993 :

48) faktor-faktor penentu khusus kecepatan lari meliputi : (1) Tergantung pada

kekuatan otot yang bekerja, (2) Panjang tungkai atas, (3) Frekuensi gerak dan

(4) Teknik lari yang sempurna.

f. Teknik Lari Cepat

Di dalam lari cepat terdapat 3 macam teknik yang harus dipahami dan

dikuasai, menurut Aip Syarifuddin (1992: 41) bahwa, “Dalam lari jarak pendek

ada tiga teknik yang harus dipahami dan dikuasai yaitu mengenai: (1) teknik

start, (2) teknik lari, (3) teknik melewati garis finish”.

Penguasaan teknik lari cepat yang baik akan dapat mendukung

pencapaian prestasi lari cepat secara optimal. Agar siswa dapat melakukan lari

cepat dengan baik dan memperoleh prestasi yang optimal, maka teknik-teknik

tersebut harus dipahami dan dikuasai. Untuk lebih jelasnya ketiga teknik lari

cepat tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Teknik Start

Start atau disebut juga pertolakan merupakan kunci pertama yang

harus dikuasai oleh seorang sprinter. Dalam melakukan start bila terjadi

keterlambatan itu berarti kerugian besar bagi seorang sprinter. Dalam lari

cepat60 meter kemenangan diperoleh dengan selisih waktu yang sangat

kecil, karena itu kemampuan melakukan start yang baik sangat

diperlukan.Dalam melakukan start, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh

seorang pelari. Pelari harus mendengar baik, aba – aba “Bersedia”, “Siap”

,”Ya”.

2) Teknik Pada Saat Lari Cepat

Untuk dapat mewujudkan teknik lari pada jarak pendek tersebut,

pentahapan latihannya antara lain, sebagai berikut :

a) Latihan Gerakan Kaki

Sikap permulaan :Berdiri tegak, kedua kaki hampir rapat, kedua

tangan disamping badan,pandangan ke depan.Gerakannya :Angkat tumit

kaki kiri ke atas tinggi, lutut dibengkokkan lurus ke depan. Kemudian

tekankan ujung kaki kiri ke tanah sambil tumit diturunkan, tumit kaki

kanan diangkat ke atas tinggi dengan lutut dibengkokkan lurus ke depan.

Tekankan lagi ujng kaki kanan ke tanah sambil lutut diturunkan dan tumit

kaki kiri diangkat ke atas tinggi. Demikian seterusnya tumit diangkat dan

diturunkan dengan menekankan ujung kaki ke tanah, dilakukan secara

bergantian. Pelaksanaannya mula-mula pelan, makin lama makin cepat.

b) Latihan pengangkatan lutut / paha

Sikap permulaan : Sama seperti pada latihan.Gerakannya

:Bersama dengan mengangkat tumit kaki kiri, lutut / paha kaki kiri

diangkat ke atas tinggi hingga paha dengan tungkai bawah membentuk

sudut ± 900

, ujung kaki menuju ke bawah ke depan, kemudian turunkan

lagi kebawah. Pada saat ujung kaki kiri kena tanah, segera tumit kaki

kanan diangkat bersamaan dengan lutut/paha diangkat tinggi ke atas,

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

hingga paha dengan tungkai bawah membentuk sudut ± 900

ujung kaki

menuju ke bawah, kemudian turunkan lagi. Demikian seterunya

dilakukan secara bergantian. Lakukan secara berulang-ulang, mula-mula

pelan, makin lama makin cepat, kemudian dilakukan sambil bergerak

maju ke depan dengan gerakan yang secepat-cepatnya.

c) Latihan ayunan tangan

Sikap permulaan : Sama seperti pada latihan

1.Gerakannya:Pertama, ayunkan tangan kiri dan tangan kanan secara

bergantian ke depan, ke belakang lurus dan lemas, pangkal gerakan

mulai dari persendian bahu seperti berjalan. Lakukan secara berulang-

ulang mula-mula pelan, makin lama makin cepat.Kedua, apabila

gerakan tersebut sudah dikuasai dan dapat dilakukan dengan benar dan

baik, kemudian sikut agak dibengkokkan dan jari-jari tangan dikepalkan

lemas. Ayunkan tangan kiri ke depan ke atas sampai ibu jari tangan ada

dimuka hidung, tangan kanan diayunkan ke belakang. Kemudian

bersamaan dengan tangan kiri dari depan diayun ke belakang, tangan

kanan diayunkan dari belakang ke depan ke atas sampai ibu jari tangan

ada dimuka hidung. Demikian seterusnya dilakukan ayunan tangan ke

depan dan ke belakang secara bergantian dan pangkal gerakannya

dimulai dari pangkal bahu. Lakukan secara berulang-ulang, mula-mula

pelan, makin lama makin cepat.

d) Latihan kecondongan badan

Sikap permulaan : Sama seperti pada latihan 1.Gerakannya :Angkat

tumit ke atas tinggi, sambil badan diluruskan dan dicondongkan ke

depan. Pada saat terasa badan akan jatuh ke depan, secepatnya lutut kaki

kiri diangkat dan dilangkahkan ke depan bersamaan dengan tangan

kanan diayun ke depan, tangan kiri diayun ke belakang. Kemudian

disusul dengan mengangkat dan melangkahkan kaki kanan ke depan,

bersamaan dengan tangan kiri diayun ke depan tangan kanan diayun ke

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

belakang. Demikian seterusnya, lakukan secara berulang-ulang sampai

benar-benar dikuasai dan dapat dilakukan dengan baik. (Aip syarifuddin

dan Muhadi 1992 :66-68)

3) Teknik Melewati garis Finish

Menurut Muhajir (2007 :55) Dalam praktiknya teknik melewati

garis finish ada tiga macam sesuai dengan kebutuhannya. Pertama, lari terus

tanpa melakukan apa-apa dan berusaha berhanti kira-kira setelah 5 meter

melewati garis finish. Kedua, pada saat akan menyentuh pita, dada

dicondongkan ke depan dan kedua tangan diayunkan ke belakang. Ketiga,

pada saat akan menyentuh pita, dada diputar dengan ayunan tangan kedepan

atas sehingga bahu sebelah maju ke depan. Dalam peraturan atletik seorang

pelari dianggap sudah memasuki garis finish ketika anggota tubuh yang

terdepan menyentuh bidang tegak garis lurus.

Gambar 2.1. Sikap saat memasuki garis finish (Muhajir 2007 :55)

2. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Menurut Depdikbud (1990: 180) pendekatan dapat diartikan,”sebagai

proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu”. Suharno, Sukardi,

Chodijah dan Suwalni (1998: 25) berpendapat, ”pendekatan pembelajaran

diartikan model pembelajaran”. Sedangkan pembelajaran menurut H.J. Gino

dkk. (1998: 32) bahwa, ”pembelajaran atau intructionmerupakan usaha sadar

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar”. Sukintaka (2004: 55) bahwa , ”pembelajaran mengandung

pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik,

tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik

mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang

mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan

membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjoedi (1999: 121) bahwa

”pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku

siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh

hasil belajar secara optimal”. Sedangkan Syaiful Sagala (2005: 68) berpendapat

bahwa ”pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh

guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan

instruksional tertentu”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang dikemukakan

dua ahli tersebut menunjukkan bahwa, dalam suatu peristiwa pembelajaran

terjadi dua kejadian secara bersama yaitu: (1) ada satu pihak yang memberi,

dalam hal ini guru, (2) pihak lain yang menerima adalah peserta didik atau

siswa. Kedua komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar

mengajar.

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek

yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi

pelajaran guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau

keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pengertian, kecakapan atau ketangkasan. Seperti dikemukakan oleh Slameto

(1995: 97) bahwa ”kegiatan mengajar meliputi penyampaian pengetahuan,

menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan yang diatur sesuai dengan

lingkungan dan yang menghubungkannya dengan subyek yang sedang diajar”.

Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada siswa,

maka harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan

pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang

terarah dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut

merupakan pendekatan yang membantu tercapainya dengan mengacu pada

pendekatan pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-seri

pembelajaran yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah

dirumuskan. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral

yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya

tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang

diterapkan oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan

metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar

siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.

3. Pendekatan Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain sangat di sukai oleh anak karena sifat dari bermain sendiri

menyenangkan. Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan ”bermain

adalah kgiatan yang menyenangkan”. Sedangkan Aip Syarifudin (2004: 17)

mengartikan” bermain adalah bentuk kegiatan yang bermanfaat/produktif untuk

menyenangkan diri”.

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan serius dan sukarela, di

mana anak berada dalam dunia yang tidak nyataatau sesungguhnya.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain

bersifat serius karena bermain memberikan sifat kesempatan untuk

meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan untuk

memunculkan rasa untuk menjadi manusia penting. Bermain bersifat

tidak nyata karena anak berada di luar kenyataan, denganmemasuki

suatu dunia imajiner. Bermain memberikan suatu arena di mana anak

masuk dan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun secara

berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari

bermain (Furqon, 2008: 4)

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

bermain yang tertata, mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan

siswa. Bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga

bagi siswa pengalaman itu bisa berupa membina hubungan antar sesama teman

dan menyalurkan perasaan yang tertekan.

Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidupseperti halnya

kebutuhan akan makan,minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat

mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti

halnya atletik adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang

kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut

Yudha M. Saputra (2001/9-10) kegiatan atletik bernuansa permainan

mengandung beberapa ciri sebagai berikut:

1) siswa terlibat dalam tugas gerak yang berfariasi dengan irama

tertentu.

2) mengakibatkan kegemaran berlomba/bersaing secar sehat.

3) menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat

berlatih

4) tugas gerak yang mengandung resiko yang sepadan dengan

kemampuan siswa dan menjadi tantangan.

5) Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang

baru.

Hibanna S. Rahman (2002: 85) mengartikan ”bermain adalah segala

kegatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak”. Selanjutnya menurut

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 698) bahwa ”bermain adalah melakukan

sesuatu untuk bersenang-senang”. Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004:

4) yaitu ”bermain adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam

belajar, anak-anak adalah ahlinya”.

Dari pengertian di atas di tarik kesimpulan yang di maksud bermain

adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan

sesuatu untuk bersenang-senang.

b. Pengertian Pendekatan bermain

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep

dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan

bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi

permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 35)

berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi

pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan

modifikasi atau pengembamgan agar sesuai dengan prinsip DAP

(developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk

kemampuan fisik)”.

Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,

pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam

bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan

suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan,

diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar menjadi

lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup

kemungkinan teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang

menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan dan

Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan, manakala guru menyadari bahwa

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill,

maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:

1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa

lama sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang

dilakukannya.

2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan

membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa

tekanan untuk menguasai strategi.

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan

lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi

bermain.

Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang

guru. Jika dalam pelaksanaan permainan kurang menarik karena teknik yang

masih rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya.

Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan

pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dibiarkan selama

pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak

tercapai.

c. Fungsi Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktifitas bermain dengan sukarela

dan akan melakukan aktifitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi

untuk memperoleh kesenangan dari aktifitas tersebut. Menurut Sukintana

(1992: 7) ”bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, kadang

memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui

kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan

dirinya”. Sedangkan menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) kegiatan bermain

dapat meningkatkan siswa dengan sasaran aspek yang dapat di kembangkan

menurut lima aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:

1) Manfaat bermain untuk perkembangan fisik.

Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang

melibatkan banyak gerakan tubuh maka tubuh siswa tersebut akan menjadi

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sehat. Otot – otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat. Siswa dapat

menyalurkan energi yang berlebihan dengan aktivitas bermain sehingga ia

tidak merasa gelisah: dalam melakukan kegiatan bermain memberi

sumbangan yang positif bagi perkembangan fisik siswa, maka guru dapat

merancang kegiatan bermain yang kontruktif bagi perkembangan fisik

siswa.

2) Manfaat bermain untuk perkembangan motorik.

Aspek motorik kasar, seperti : jalan, lari, lempar dan lompat dapat

dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah

tampak pada saat kita amati siswa yang lari kejar – kejaran untuk

menangkap temannya. Pada awalnya ia belum terampil berlari , tapi dengan

lari kejar – kejaran, maka siswa kemudian berminat untuk melakukannya

dan menjadi terampil dalam berlari. Jadi keteraturan dalam baraktivitas.

Siswa mengalami perkembangan tingkat kemampuan dalam aspek motorik

halus (fine movement) maupun motorik kasar (gross movement). Kedua

keterampilan akan berkembang melalui pengalaman belajar yang kaya dan

kesempatan yang banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh

keceriaan.

3) Manfaat bermain untuk perkembangan sosial.

Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman sebayanya.

Siswa akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan secara

bergiliran melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang

sudah terbina, atau mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan

teman mainnya.

4) Manfaat bermain untuk perkembangan emosional.

Bagi siswa SD tidak ada yang tidak sukabermain. Melalui kegiatan

bermain siswa dapat melepas ketegangan yang dialaminya. Misalnya siswa

yang gagal untuk meraih prestasi belajar yang baik, ia bisa bermain peran

seolah – olah menjadi murid terpandai.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, siswa

akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang

dimiliki, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri kearah yang

lebih positif.

5) Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga

Apabila siswa terampil berlari, melempar, dan melompat, maka ia lebih

siap untuk menekuni bidang olahraga tertentu pada saatnya nanti.jadi,

kalau siswa terampil melakukan kegiatan tersebut, ia lebih percayadiri dan

merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit. Kegiatan – kegiatan

yang relevan dengan perkembangan siswa adalah atletik. Atletik memiliki

keiatan yang khas, yakni jalan, lari, lompat dan lempar. Kegiatan ini akan

menjadi fondasi bagi siswa dalam berolahraga. Khususnya dalam konteks

pendidikan jasmani, perlu ditata secara serius mengenai kegiatan atletik

yang bernuansa permainan.

d. Dorongan Dasar Anak dalam Bermain

Dorongan dasar bagi anak sangat penting terutama dalam masa

pertumbuhan maupun perkembangan anak. Anak yang aktif biasanya

mempunyai dorongan yang cukup besar dalam perkembangannya.

Dorongan dasar adalah suatu keinginan untuk melakukan dan

menghasilkan sesuatu. Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang

kemungkinan besar merupakan sifat turunan atau pengaruh lingkungan.

Dorongan dasar dikaitkan dengan pengaruh masyarakat, guru, orang tua, dan

teman-teman sendiri. Biasanya dorongan besar akan berpola sama pada setiap

anak dan tidak dipengaruhi oleh sifat kematangan. Dorongan tersebut niscaya

mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasnmani dan untuk

menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak (Mahendra 2002: 8)

Sedangkan dorongan-dorongan tersebut menurut Agus Mahendra

(2004:9) sebagai berikut:

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Dorongan untuk bergerak.

2) Dorongan untuk berhasil dan mendapatkan pengakuan

3) Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat

4) Dorongan untuk bekerja sama dam bersaing

5) Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik

6) Dorongan untuk bertualang

7) Dorongan untuk kepuasan kreatif

8) Dorongan untuk menikmati irama

9) Dorongan untuk mengetahui

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada berbagai

macam dorongan diantaranya: untuk bergerak, mendapatkan pengakuan,

bekerja sama, bertualang dan lain-lain.

5. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Menurut Wikipedia.org alat adalah benda yang digunakan untuk

mempermudah pekerjaan kita sehari-hari, sedangkan alat bantu pembelajaran

merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam penyampaikan materi

pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi

untuk membantu dan mempraktikkan sesuatu dalam proses pendidikan

pengajaran. Acapkali kata media pendidikan digunakan secara begantian

dengan istilah alat bantu atau media komunikasiseperti yang dikemukakan

Hamalik (1986) yang dikutip oleh Azhar Arsyad(2002: 4) bahwa hubungan

komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila

menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan

perkataan lain, alat bantu ini adalah benda untuk mempermudah pemahaman

terhadap materi pembelajaran dan membantu mempraktikkan sesuatu dalam

proses pendidikan pengajaran.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) secara

terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut:

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak

3) Membatu mengatasi hambatan bahasa

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan

cepat.

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan

yang diterima kepada orang lain

7) Mempermudah peyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan.

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan

Seperti diuraikan diatas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang

diterima melalui indera.

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-

konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan

yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam

waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan

tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar

dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna

yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang

belajar sedangkan yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media

tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa mejadi

lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

c. Macam-Macam Pendekatan bermain dengan Alat Bantu Pembelajaran

Berkaitan dengan kemampuan lari cepat, bentuk latihan yang diberikan

dalam Penilitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya untuk lari cepat 60 meter.

Menurut Soegito (1992: 8) bahwa, “Lari ialah gerak maju yang diusahakan agar

dapat mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam waktu singkat”.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kemudian juga definisi lari cepat atau lari jarak pendek menurut Aip Syarifudin

(1992: 41) disebutkan bahwa:

”Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu cara lari dimana

si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal

mungkin. Artinya harus melakukan lari-lari yang secepat-cepatnya

dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari

start) sampai melewati garis akhir (finish)”.

Berkaitan dengan lari cepat yang dikemukakan dua ahli tersebut,

dalam PTK ini akan memberikan perlakuan pembelajaran lari

cepatmenggunakan pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran.

Mochamad Djumidar A.Widya (2004:15-27) dan M. Yudha Saputra (2001:

109-115) memberikan bentuk pembelajaran lari sebagai berikut:

1) Pembelajaran Lari Cepat Dengan Bermain Menggunakan Bendera

a) Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

(1) Guru menyiapkan 3 lintasan lari

(2) Masing-masing lintasan ditata bendera-bendera yang telah disediakan

dengan jarak yang telah ditentukan kira-kira 1 meter.

(3) Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok

menempati lintasan yang telah disediakan.

(4) Siswa melakukan lari zig-zag melewati bendera, siswa melakukan

secara bergantian regu yang terakhir yang paling cepat mencapai finis

adalah regu pemenangnya.

Gambar 2.2. Lari Menggunakan Bendera

2) Lari Mengelilingi Bintang

a) Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat gambar bintang di tengah lapangan indoor

atau out door.

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu bendera.

(3) Sebuah bendera ditempatkan di titik pusat bintang.

(4) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

mengintari bintang.

(5) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari (joging) mengelilingi bintang.

(6) Tahap ke tiga, setiap siswa ditugasi untuk berlari secepat mungkin

melewati bendera yang ada pada bintang tersebut.

Gambar 2.3. Lari Menggitari bintang

3) Gerak lari bermain dengan menggunakan simpai atau ban

a) Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 3 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu simpai dan

bilah.

(3) Simpai diletakkan di tiap barisan dengan jumlah 1 simpai.

(4) Tiap kelompok dibagi menjadi dua dan berhadap – hadapan di

tiaplintasan.

(5) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

membawa simpai dan memberikannya keteman yang ada

dihadapannya.

(6) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari membawa simpaidan

memberikannya keteman yang ada di hadapannya dan lari bergantian.

Gambar 2.4. Lari menggunakan simpai berhadapan

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b) Gerak lari memasukkan simpai dari patok A ke B

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 3 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu simpai dan

corong.

(3) Simpai diletakkan di tiap barisan dengan jumlah 3 simpai.

(4) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

membawa simpai dan meletakkannya dalam corong.

(5) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari membawa simpai dan

meletakkannya dalam corongsetelah habis ganti barisan

belakangbegitu seterusnya bergantian.

Gambar 2.6. Lari Memasukkan Simpai atau ban

c) Gerak lari memasukkan simpai ke tiap patok

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 2 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu simpai dan

corong.

(3) Simpai diletakkan di tiap barisan dengan jumlah 3 simpai.

(4) Corong diletakkan pada tiap lintasan berjarak kira – kira 2 meter.

(5) Tiap kelompok berjumlah sama.

(6) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

membawa simpai dan memletakkannya dalam corong.

(7) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari membawa simpai dan

meletakkannya di tiap-tiap corong pada lintasan.

Gambar 2.5. Lari memasukkan simpai dalam lintasan

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4) Lari menggunakan kotak atau kardus

Lari menggunakan kardus ini bertujuan untuk memperbaiki togok agar pada

waktu berlari bahu tidak goyang.

a) Gerak lari menyentuh kardus atau kotak

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 3 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu kotak

kardus.

(3) Masing-masing lintasan ditata 2 kotak atau kardus (kotak A dan B).

(4) Dibagi dalam dua kelompok.

(5) Tahap pertama, Setiap siswa secara bergantian melakukan lari

menyentuh kotak A kemudian kotak B baru ke sebrang, begitu juga

sebaliknya (hilir mudik diantara kotak atau kardus).

Gambar 2.7. Gerak Lari Menyentuh Kotak atau Kardus

b) Lari memindahkan kotak atau kardus

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 3 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu kotak

kardus.

(3) Masing-masing lintasan diberikan 3-5 kardus yang disusun.

(4) Satu kelas dibagi dalam dua kelompok.

(5) Setiap siswa secara bergantian lari membawa kardus dari lintasan A

dan meletakkannya pada lintasan B.

Gambar 2.8. Gerak Lari Memindahkan Kardus

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c) Gerak lari membawa kardus berpasangan

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru dan siswa membuat 3 lintasan lurus di tengah lapangan.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu kotak

kardus.

(3) Masing-masing lintasan diberikan 3-5 kardus yang disusun.

(4) Satu kelas dibagi dalam dua kelompok.

(5) Setiap siswa secara bergantian lari membawa kardus berpasangan dari

lintasan A dan meletakkannya pada lintasan B.

Gambar 2.9. Gerak Lari Membawa Kotak atau Kardus

5) Gerak permainan lari menggunakan bola

a) Lari mengambil bola di lingkaran

Setiap siswa memegang satu benda (bola atau batu kecil).setelah dibuat

lingkaran kecil dengan ukuran garis tengah 2 meter, semua bola

dipegang oleh setiap siswa dikumpulkan dilingkaran. Ada satu siswa

yang menjaga bola di tengah lingkaran. Lingkaran kedua lebih besar

dari lingkaran pertama dengan jarak dari lingkaran kecil 3 meter.

Lingkaran yang besar ini merupakan tempat siswa berdiri serta diberi

nomer urut. Bila guru memanggil nomor ganjil maka yang berlari

mengambil bola adalah siswa dengan nomor ganjil. Guru memanggil

nomor genap dan ganjil bergantian. Pelari mengambil bola sebanyak –

banyaknya tanpa terpegang oleh penjaga. Bila saat mengambil tangan

pengambil terpegang oleh penjaga maka pengambil tersebut mati dan

tidak boleh mengambil lagi. Yang terbanyak mengumpulkan bola adalah

pemenangnya.

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2.10. Gerak Lari Mengambil benda dalam lingkaran

b) Lari menghindari bola

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

(1) Guru menyiapkan lapangan berbentuk persegi panjang tiap sudut

diberi bendera.

(2) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu bola,

bendera dan rafia.

(3) Satu kelas dibagi dalam dua kelompokA dan B.

(4) kelompok Amembawa bola dan kelom B lari di dalam lapangan ban

menghindaribola yang di lempar kelompok A, secara bergantian

Gambar 2.11. Gerakan menghindar bola

c) Gerak lari Memindahkan bola

Siswa dibagi menjadi beberapa regu. Satu regu terdiri dari lima sampai

sepuluh siswa. Lapangan diberi garis awal yang disebut garis start. Siswa

dari masing – masing regu berdiri dibelakang garis start. Jarak lari yang

akan ditempuh 10 meter. Pada batas akhir atau garis finish di beri tanda

serta kotak. Lapangan dibuat empat lintasan karena terdiri dari empat regu

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yaitu regu A,B,C dan D. Didepan garis start diberi kotak tempat menaruh

benda yang akan dipindahkan. Benda yang dipindahkan bisa berupa bola

kecil atau kerikil. Jumlah bola kecil dalam kotak berjumlah 5 buah. Setiap

siswa memindahkan 5 bola. Setelah aba – aba peluit berbunyi, pelari

pertama langsung mengambil bola untuk dipindahkan kekotak di garis

akhir. Bola harus tetap dalam kotak. Kemudian dilanjutkan oleh pelari

kedua , ketiga ,keempat dan seterusnya. Regu yang paling cepat

memindahkan bola paling cepat adalah regu pemenangnya.

Gambar 2.12. Memindah Bola atau benda

Dari bentuk-bentuk pembelajaran lari diatas telah menggunakan

permainan dengan alat bantu pembelajaran. Dengan bermain menggunakan alat

bantu pembelajaran yang menyenangkan siswa akan aktif bergerak, sehingga

kemampuan lari cepatnya akan meningkat.

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sahertian (2004), hasil belajar merupakan gambaran tingkat

penguasaan siswa terhadap sasaran pada topik bahasan yang dieksperimenkan,

yang diukur berdasarkan jumlahskor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai

dengan sasaran belajar. Sudjana (1992:22) menyimpulkan bahwa hasil belajar

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajar.

Dimyati & Mudjiono (1994) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

suatu puncak proses belajar siswa yang dapat diukur melalui penilaian guru.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan gambaran

tingkat penguasaan siswa terhadap suatu topik bahasan setelah siswa menerima

pengalaman belajar yang dapat diukur melalui penilaian guru.

b. Klasifikasi Hasil Belajar

Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-ranah tersebut dengan

hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik secara hirarkis. Diantara para ahli yang mendalami ranah-ranah

kejiwaan tersebut adalah Bloom, Karthwohl dan Simpson. Mereka menyusun

penggolongan perilaku berkenaan dengan kemampuan internal dalam

hubungannya dengan tujuan pembelajaran. Hasil penelitian mereka dikenal dengan

“Taksonomi Instruksional Bloom dan kawan-kawan”. Bloom dan kawan-kawan

tergolong pelopor yang mengkategorikan perilaku jenis hasil belajar. Meskipun

tidak luput dari kritik, taksonomi tersebut masih dapat digunakan untuk

mempelajari perilaku dan kemampuan internal akibat belajar.

Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah

atau kawasan, yaitu : (a) ranah kognitif (Bloom, dkk), yang mencakup enam jenis

atau tingkatan perilaku, (b) ranah afektif (Karthwohl, Bloom dkk), yang mencakup

lima jenis perilaku, (c) ranah psikomotor (Simpson) yang tersiri dari tujuh perilaku

atau kemampuan psikomotorik. Masing-masing ranah dijelaskan berikut ini :

1) Ranah Kognitif (Bloom dkk), terdiri dari enam jenis perilaku :

a) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah

dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat

berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau

metode.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari makna hal-hal yang

dipelajari.

c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak

dalam kemampuan menggunakan prinsip.

d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya

tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program kerja.

f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal

berdasarkan criteria tertentu. Sebagai contoh kemampuan menilai hasil

karangan.

2) Ranah Afektif menurutBloom dkk, terdiritujuh jenis perilaku, yaitu :

a) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan

memperhatikan hal tersebut.

b) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap suatu

nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.

d) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai

sebagai pedoman dan pegangan hidup.

e) Pembentukan pola hidup yang mencakup kemampuan menghayati nilai, dan

membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

3) Ranah Psikomotor (Simpson), terdiri dari tujuh perilaku kemampuan motorik,

yaitu :

a) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan)

sesuatu secar khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu

tersebut. Sebagai contoh, pemilihan warna, pemilihan angka (6 dan 9),

pemilahan huruf (b dan d).

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu

keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerkan,

kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani (mental), misalnya

posisi star lomba lari.

c) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai

contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak tari, membuat

lingkaran di atas pola.

d) Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa

contoh. Msalnya melakukan lempar peluru, lompat tinggi dan sebagainya

dengan tepat.

e) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau

keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancer, efisien dan tepat.

Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.

f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan

perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khsusus

yang berlaku. Misalnya kemampuan atau keterampilan bertanding dengan

lawan tanding.

g) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik yang

baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat kreasi-

kreasi tarian kreasi baru.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang telah dilakukan

khususnya yang terkait dengan penggunaan alat bantu pembelajaran dan kemampuan

lari cepat atau sprint dengan hasil yang bervariasi atau beragam.

1. Penelitian Purwo Adi SanyotoBerjudulUpaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar

Lembing Gaya Hop Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain Pada

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Siswa Kelas X 9 Sma Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

menunjukkan bahwa Model pembelajaran dengan pendekatan bermain, sangat

baik untuk meningkatkan hasil belajar lempar lembing gaya hop,hal ini

ditunjukkan dengan hasil belajar lempar lembing gaya hop pada siklus I dalam

kategori tuntas adalah 47,04% jumlah siswa yang tuntas adalah 16 siswa. Pada

siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas

sebesar 92,73%, sedangkan siswa yang tuntas 33 siswa.

2. Penelitian Lina Oktafia Fajriyani berjudul, ” Optimalisasi Kemampuan Gerak

Dasar Lokomotor Dengan Memodifikasi Sarana Pembelajaran Pendidikan

Jasmani pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 01 Rejosari Gondangrejo Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/ 2011”, menunjukkan bahwa modifikasi sarana

pembelajaran dapat mengoptimalkan kemampuan gerak dasar yang terdiri dari

jalan, lari dan lompat. Peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor dari konsi

awal ke siklus II sebesar 32.75, sedangkan hasil belajarnya mengalami

peningkatan sebesar 76.5%.

C. Kerangka Berfikir

Atletik mempunyai peran penting terhadap cabang-cabang olahraga karena

gerakan-gerakanya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Gerakan-

gerakan yang dilakukan terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya

merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan atletik. Cabang olahraga atletik

terdiri dari nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Pembelajaran atletik di Sekolah

Dasar saat ini dikenal dengan Atletic Kids, nomor yang dipelombakan adalah lari 60

meter, lompat katak dan lempar turbo.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana untuk dapat digunakan

untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelincahan siswa. Dalam

pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang

olahraga salah satunya atletik. Untuk mengembangkan kemampuan atletik siswa

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

melalui pendidikan jasmani, maka siswa harus diberi kesempatan aktif bergerak

seluas-luasnya agar aspek-aspek dalam pandidikan jasmani dapat berkembang seperti,

keterampilan gerak, kesegaran jasmani, aspek emosi, sosial dan laun sebagainya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentu banyak gendala

atau kesulitan yang dihadapai siswa. Kendala atau kesulitan tersebut harus segera

dicarikan solusi yang tepat, salah satunya dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran. Jika dalam pembelajaran pendidikan jasmani kendala atau kesulitan

yang dihadapi tidak segera dicarikan solusi yang tepat, maka siswa tidak dapat aktif

mengikuti pembelajaran, sehingga hal ini berdampak buruk pada kemampuan atletik

siswa.

Lari cepat merupakansalah satu nomor lari dalam cabang olahraga atletik.

Lari cepat merupakan suatu gerak lari untuk menempuh jarak tertentu yang dilakukan

dengan kecepatan yang maksimal dengan waktu yang sesingkat-singkatnya dari garis

start sampai ke finish. Lari cepat atau sprint menempuh jarak tertentu, dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan lari cepat . Hal ini didasarkan pada

kurikulum pembelajaran yang ada pada tempat penelitian serta bentuk tes yang

diberikan pada subjek penelitian.

Pembelajaran lari cepat dengan pendekatan bermain dengan alat bantu ini

meliputi: lari menggunakan bendera, lari menggunakan kardus dan lari menngunakan

bola.Melalui pembelajaran lari menggunakan pendekatan bermain dengan alat bantu,

pembelajaran pendidikan jasmani siswa menjadi lebih senang dan berpartisipasi aktif.

Dengan siswa aktif mengikuti pembelajaran lari, maka akan meningkatkan hasil

belajar lari cepatnya karena siswa aktif bergerak.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 2.13. Kerangka Berpikir

Kondisi

Akhir

Tindakan

Kondisi

Awal

Melaui PTK

Guru menerapkan model

pembelajaran dengan

pendekatan bermain

mengunakan alat bantu

Siklus I : Guru dan penelitimenyusun

bentuk pengajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan dasar lari cepat melalui

pendekatan bermain.

Siklus II: Upaya perbaikan dari siklus I

sehingga meningkatkan kemampuan

dan ketrampilan lari cepat melalui

pendekatan bermain.

Melalui pendekatan bermain dengan

alat bantu dapat meningkatkan

kesegaran jasmani siswa (siswa

lebih bersemangat dan prestasi

belajar meningkat ) dah hasil belajar

lari cepat siswa dapat meningkat.

Guru kurang kreatif dan

inovatif dalam proses

pembelajaran penjas.

Siswa kurang tertarik dan cepat

bosan dengan pelajaran penjas

Tingkat kesegaran jasmani

rendah Hasil balajar Lari Cepat

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mojosongo 02 Kecamatan

JebresSurakarta. Pemilihan SDN Mojosongo 02 sebagai lokasi penelitian

dengan alasan sebagai berikut:

a. SDN Mojosongo 02 Jebres belum pernah digunakan sebagai objek

penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari penelitian ulang.

b. Terdapat permasalahan dalam pembelajaran Atletik yaituLari cepat 60

meter, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan maksud untuk

memecahkan masalah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan direncanakan dari bulan

Januari2012 sampai selesai.

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiaatan Penelitian

Rencana Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan kepala

sekolah dan guru olahraga

b. Diskusi dengan guru untuk

mengidentifikasi Masalah

pembelajaran dan merancang

tindakan

c. Menyusun proposal penelitian

d. Menyiapkan perangkat

pembelajaran dan instrumen

penelitian (lembar observasi)

e. Mengadakan simulasi

pelaksanaan tindakan

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

- Perencanaan

- Pelaksanaan tindakan

- Observasi

- Refleksi

b. Siklus I

- Perencanaan

- Pelaksanaan tindakan

- Observasi

- Refleksi

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis data

b. Penyusunan skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan pengumpulan

laporan

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa

siklus untuk melihat peningkatan hasil lari cepat (sprint) dalam penjasorkes

dengan pendekatan bermain menggunakan alat bantu (Bendera, simpai/ ban,

kardus dan bola).

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SDN

Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012.

C. Data dan Sumber Data

Sumberdata dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut :

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Siswa untuk mendapatkan data tentang lari cepat (sprint) dengan penerapan

pembelajaran pada siswa kelas IV SDN Mojosongo 2 Jebres Surakartatahun

ajaran 2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tinggkat keberhasilan penggunaan

pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran (Bendera, simpai/ ban,

kardus dan bola).pada siswa kelas IV SDN Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari : Tes dan Observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar Lari cepat

(Sprint) 60 meter yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan

permainan dengan alat bantu (Bendera, simpai/ ban, kardus dan bola).

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil belajar

keterampilan lari cepat

(sprint) 60 meter

Test praktek/hasil

tes selama

mengajar

Tes keterampilan

lari cepat(sprint)

60 meter

2 Siswa Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan

keterampilan lari cepat

(Sprint) 60 meter.

Praktik dan unjuk

kerja praktek

Melalui lembar

Observasi

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

E. Uji Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168).

Semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya

diukur atau diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Iskandar (2008: 230) triangulasi

merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap suatu data.

Dapat diartikan bahwa untuk menarik simpulan yang mantap dan bisa diterima

kebenarannya, peneliti perlu mengkajinya dari berbagai sudut pandang. Teknik-

teknik uji validitas yang dilakukan peneliti adalah sebagi berikut:

1) Triangulasi sumber data

Teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh

dari satu informan dengan informan yang lain. Data yang sama atau sejenis,

akan lebih valid kebenarannya bila digali dan dikomparasikan dari beberapa

sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti

adalah membandingkan data/informasi terkait hasil belajar lari cepat 60 meter

yaitu sumber data yang diperoleh dari: perbandingan hasil belajar lari cepat

siswa dalam pembelajaran mulai dari pra siklus sampai akhir siklus, hasil

wawancara dari guru olahraga dan siswa kelas IV, hasil observasi hasil belajar

lari cepat 60 meter dengan pendekatan bermain melalui alat bantu kemudian

disimpulkan.

2) Triangulasi metode

Peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan

metode/teknik pengumpulan data yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan

peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh dari beberapa teknik

pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik simpulan data yang

lebih kuat validitasnya. Peneliti membandingkan data yang terkumpul dari

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi kemudian ditarik simpulan

sehingga data benar-benar mendekati kevalidan.

3) Triangulasi teori

Triangulasi teori ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji

(Slamet dan Suwarto, 2007: 55). Dalam penelitian ini peneliti membandingkan

data yang diambil dari berbagi teori yang ada, baik teori tentang model

pendekatan bermain maupun teori tentang penguasaan lari cepat (sprint) yang

telah diulas pada bab II.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan lari cepat : dengan menganalisis nilai rata – rata tes Lari

cepat, Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan Lari Cepat : dengan

menganalisis rangkaian gerakan lari cepat. Kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

3. Keaktifan dan kognitif siswa : dengan mengamati perilaku siswa pada saat

pembelajaran berlangsung dan jawaban siswa atas pertanyaan yang diberikan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka – angka yang diperoleh

saat unjuk kerja lari cepat 60 meter. Menurut Iskandar, ( 2009: 131) yang

menyatakan bahwa.”Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanakan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan

prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran”.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian

(Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah meningkatnya hasil belajar melalui pendekatan bermain

dengan alat bantu pada siswa kelas IV SD N Mojosongo 02 Jebres. Indikator

penelitian ini bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP PenjasOrkes kelas IV.

Jika dalam siklus I siswa yang mendapat nilai >75 minimal sebanyak 80

% dari total siswa dalam kelas tersebut, maka pendekatan bermain dengan alat

bantu dikatakan mampu meningkatkan hasil belajar lari cepat.

Namun jika siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan maka

dilanjutkan pada siklus II hingga mencapai indikator yang diharapkan.

Jika siklus II belum juga mencapai indikator kinerja yang diharapkan

maka dilanjutkan hingga siklus-siklus berikutnya sampai indikator kinerja benar-

benar tercapai.

Tabel 3.3.Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang

diukur

Persentase target capaian

Cara mengukur Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus

2

Keaktifan

semangat siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

40%

50%

60%

Diamati saat pembelajaran

dengan menggunakan

lembar observasi oleh

peneliti dan dihitung dari

jumlah siswa yang

menunjukan kesungguhan

dalam kegiatan belajar

mengajar

Siswa yang sudah

mampu melakukan

teknik dasar lari

cepat 60 meter

dengan pendekaan

bermain

menggunakan alat

bantu

pembelajaran

60 % 70% 75%

Diamati saat pembelajaran

dengan menggunakan

lembar observasi oleh

peneliti.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Ketuntasan hasil

belajar (hasil dari

tes kemampuan

teknik dasar)

65% 75% 80% Dihitung dari jumlah

siswa yang memperoleh

nilai 75 ke atas untuk tes

lari cepat. Siswa yang

mendapat nilai 75 atau

lebih dinyatakan telah

mencapai ketuntasan

belajar.

G. Prosedur Penelitian

Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah pertama

menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode Penelitian

Tindakan Kelas.Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang

dilakukan dalam siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti akan

melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung secara

terus menerus dan tindakan-tindakan ini akan dilaksanakan dalam siklus yang

peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah

dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainnya)

bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan

dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat

analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan

yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan

seterusnya.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

terlihat pada gambar 3.1

Keterangan:

1. Mengidentifikasi permasalahan umum

2. Mengadakan pengecekan dilapangan (reconnaissance)

3. Membuat perencanaan umum

4. Mengembangkan tindakan pertama

5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama

6. Refleksi-evaluatif, dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan

peningkatan pada siklus kedua dan berikutnya

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

Orientasi

Perencanaan

Orientasi Perencanaan

Berikut

Dilanjutkan Ke Siklus

Berikut?

Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Perbaikan Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(Iskandar, 2009:67)

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1. Tahap Persiapan Survei Awal

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

Peneliti mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen dan Alat

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Treatment

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a. Hasil belajar lari cepat (sprint)

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Ketepatan Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP)

d. Alat Bantu Pembelajaran (APP)

e. Pelaksanaan Pembelajaran

f. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang

dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses

pembelajaran, yakni partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok

bahasan lari cepat 60 meter.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal

survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.

H. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil

belajar lari cepat60 meter siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres,

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya. Penelitian ini, direncanakan dalam 2 siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

c) Menyusun lembar Observasi

d) Menyiapkan lembar tes dan angket

e) Menyiapkan peralatan

f) Menyiapkan lapangan

g) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian

h) Sosialisasi kepada subyek penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses

pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

2) Melakukan pemanasan 10 menit

3) Membentuk kelompok

4) Melakukan lari melalui pendekatan bermain dengan alat bantu

a) Lari melewati bendera

b) Lari melewati lintasan bintang

c) Lari menngunakan simapi

5) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

6) Membantu secukupnya pada masing-masing kelompok

7) Melaksanakan diskusi kelas

8) Menarik kesimpulan

9) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

10) Melaksanakan penenangan

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c. Tahap Observasi

Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pelaksanaan

Tindakan I. Pada Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap efektifitas

Pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran penjas yang diterapkan

terhadap proses pembelajaran teknik dasar lari cepat. Observasi dilakukan

dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi siswa.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Mengemukakan hasil temuan-temuan dari pelaksanaan tindakan I yang

memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

e. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi

terhadap dampak tindakan.

f. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan pendekatan aplikasi pembelajaran bermain pada proses

pembelajaran pendidikan jasmani maupun pada hasil pembelajaran yang

telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan

kemajuan aplikasi tindakan pertama.

g. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu

diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi

target.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus

tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran

pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan,

observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada

siklus sebelumnya.

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil

dari survei awal sebagai berikut: (1) siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2

Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 26 siswa yang terdiri atas

15 siswa putra dan 11 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lari cepat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) minat siswa

dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lari cepat masih

kurang, (3) masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran lari adalah

pembelajaran yang sangat melelahkan dan membosankan, (4) siswa kesulitan

dalam mengikuti pembelajaran, karena materi yang diajarkan guru berdasarkan

pada keterampilan yang sebenarnya, tanpa ada modifikasi ataupun alat bantu

pembelajaran, model pembelajaran lari cepat yang diterapkan masih monoton. (5)

Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru

kurang kreatif dalam menciptakan alat bantu pembelajaran. Hal ini mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya

kemampuan lari cepat siswa, (6) terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan

untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti

dengan kurangnya peralatan-peralatan pembelajaran penjas di sekolah.

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan lari cepat

dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas dengan

menggunakan pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran, Kondisi awal

penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja keterampilan teknik dasar lari

cepat(sprint) 60 meter. Observasi dan tes unjuk kerja digunakan untuk mengetahui

dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan lari

cepat(sprint) 60 meter, baik mengenai keterampilan gerak dasar maupun mengenai

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

rangkaian gerakan sebelum diberi tindakan berupa pendekatan bermain dengan

alat bantúdalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada setiap indikator, sebelum diberi

tindakan berupa pendekatan bermain dengan alat bantu dalam kegiatan belajar

mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

1. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan lari 60 yard. Tes awal

kemampuan lari cepat tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I

dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Kondisi Awal Data Hasil Belajar Lari Cepat

No Interval Nilai Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi

Prosentase

(%)

1 44-49 46,5 1 46,5 3,85%

2 50-55 52,5 1 52,5 3,85%

3 56-61 58,5 4 234 15,38%

4 62-67 64,5 10 645 38,46%

5 68-73 70,5 1 70,5 3,85%

6 74-79 76,5 9 688,5 34,62%

Jumlah 26 1737 100%

Nilai rata-rata = 1737/26 =66,81

Ketuntasan klasikal = 9/18 x 100 % = 34,62%

Nilai tertinggi = 78

Nilai terendah = 44,5

Untuk lebih jelasnya dapatdipaparkan dalam bentuk grafik pada gambar

4.1 sebagai berikut:Untuk lebih jelasnya dapatdipaparkan dalam bentuk grafik

pada gambar 4 sebagai berikut:

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4.1. Grafik Nilai Siswa Pra Siklus

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan

hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata ketuntasan hasil belajar lari cepat

siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012 yaitu66,81,sedangkan siswa yang berada pada criteria tuntas berdasarkan

KKM 75 yaitu 9 siswa (34,62%).

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msing-masing

aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran materi lari cepat

pada siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012 melalui pendekatan bermain dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani.

B. Diskripsi Tindakan Tiap Siklus

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada

setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan pendekatan bermain

dengan alat bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan

oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi

dan tes unjuk kerja dalam lari cepat(sprint) 60 meter pada tiap akhir

3,85% 3,85% 15,38%

38,46%

3,85%

0

2

4

6

8

10

12

44-49 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79

Fre

kk

uen

si

Interval Nilai

Nilai Siswa Pra Siklus

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

siklus.Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan serta refleksi tehadap tindakan. Serangkaian penelitian

yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan

pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan masing-

masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

1. SIKLUS I

a. Pertemuan I

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakannya adalah sebagai berikut:.

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Penggunaan

alat bantu pada pertemuan pertama kurang berhasil dibuat lebih

menarik lagi.

b) Menyiapkan alat bantu yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

c) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan.

(1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

(2) Pemanasan yang diberikan berupa peregangan otot secara dinamis

dan statis yang diperlukan pada unsur-unsur gerakan keterampilan

pembelajaran lari cepat(sprint) 60 meter.

(3) Stretching.

b) Inti Pelajaran

(1) Melakukan teknik dasarpembelajaran lari cepat(sprint) 60 meter,

antara lain:

(a) Pada pembelajaran awalan pertemuan, bentuk latihan merupakan

pengembangan latihan pada pertemuan sebelumnya. Pola

pembelajaran adalah gerakan bersifat kompetisi antar

regu.Gerakan yang dilakukan adalahsiswa dibariskan menjadi

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

tigaregu, masing masing regu terdiri dari jumlah siswa yang sama.

Satu per satu siswa berlari di lintasan bendera yang sudah disusun,

dan kembali lewat samping kanan dengan kecepatan maksimal,

anak paling depan lebih dulu berlari setelah selesai kembali ke

barisan dilanjutkan anak di belakangnya demikian seterusnya.

Gerakan ini dilakukan secara bersama sama antara dua regu, regu

yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali ke barisan regu

itulah keluar sebagai pemenangnya.

(b) Siswa dalam posisi tiga baris siswa melakukan gerakan berlari

dengan melewati bendera yang telah diatur rapi baik letak maupun

jaraknya. Permainan ini dilakukan dengan variasi yaitu bendera

dibentuk seperti bintang dengan posisi anak berbanjar dan

bergerak mengitari bintang. Gerakan ini dimaksudkan untuk

melatih koordinasi gerak kaki dan datang kekuatan kaki dan

ketangkasan saat melakukan gerakan lari.

(c) Pada pembelajaran awalan pertemuan,Pola pembelajaran adalah

gerakan bersifat kompetisi antar regu.Masih dalam posisi tiga baris

siswa dan setiap baris dibagi dua dan berhadap – hadapan

melakukan gerakan berlari dengan membawa simpai di berikan

barisan yang ada di hadapannya berlari bolak – balik melewati

lintasan. Gerakan ini dilakukan secara bersama sama antara dua

regu, regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali ke

barisan regu itulah keluar sebagai pemenangnya.

(d) Siswa dalam posisi tiga baris siswa melakukan gerakan berlari

dengan mengambil simpai dari patok A di pindah ke patok A.

Permainan ini dilakukan dengan maksud untuk melatih kecepatan

dan siswa mengenal jalurnya masing - masing pada saat

melakukan gerakan lari.

(e) Gerakan diawali dengan lari membawa simpai dan meletakkannya

dalam tiap patok yang berada di dalam lintasan lari. Gerakan ini

bertujuan untuk melatih kecepatan dan ketangkasan.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(f) Melakukan rangkaian gerakan lari cepat 60 meter.Setelah

melakukan teknik-teknik lari cepat dengan pendekatan bermain,

kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan

di lintasan lari.Siswa melakukan sesuai urutan absen.

c) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

(1) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).

(2) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan.

(3) Pemberian pertanyaan pada selembar kertas yang diberikan pada siswa

dan jawaban dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

3) Pengamatan Tindakan

Adapun hasil pengamaatan pada pertemuan kedua ini sebagai berikut:

a) Hasil keterampilan lari cepat 60 meter.

Dalam pertemuan kedua ini, keterampilan lari cepat 60 meter, siswa

meningkat dari pada pertemuan pertama.

b) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lari cepat 60

meter.

(1) Pada pelaksanaan siswa tampak penasaran melakukan gerakan lari,

walaupun awalnya terlihat sulit dan kebanyakan siswi putri agak malas,

tetapi pada percobaan atau latihan kedua siswa mulai bisa melakukan

gerakan lari zig - zag dengan gesit dan lincah.

(2) Pada pembelajaran, siswa tampak tertantang dengan adanya simpai dan

patok yang ditata pada lintasan awalan. Jadi seolah-olah menjadi ajang

unjuk kebolehan, menunjukkan diri mereka bisa melewati rintangan

dan teknik yang baik.

(3) Saat pemberian materi permainan dengan berkompetisi siswa terlihat

bersemangat dan percaya diri dengan kecepatan lari yang dimiliki tiap

siswa dan saling bekerja sama antar kelompok, siswa tampak tertarik.

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(4) Pada pembelajaran lari cepat 60 meter, dilakukan secara keseluruhan.

Dari start,pada saat lari, dan memasuki garis finsh. Pada pembelajaran

ini kecepatan siswa dalam berlari sudah mulai bertambah.Dengan

menggunakan kecepatan yang maksimal, Siswa melakukan urut sesuai

absen.

4) Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

a) Keberhasilan guru/siswa:

Penggunaan alat bantu pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar,

lebih menantang siswa untuk melakukan lari cepat 60 meter, karena

pembelajarannya menarik sehingga anak tidak merasa bosan dalam mengikuti

pelajaran. Apalagi dengan diberi reward siswa lebih antusias jika disuruh

melakukan gerakan-gerakan yang lain.

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

(1) Pembelajaran memerlukan perbendaharaan gerak yang bervariasi agar

siswa selalu termotivasi dalam melakukan gerakan.

(2) Tentunya pujian sebagai bentuk pemberian semangat pada anak harus

dilakukan secara terus menerus untuk memacu peningkatan prestasi anak.

(3) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan

kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di

bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

c) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran,

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain

adalah:

(1) Peneliti dituntut untuk dapat menciptakan variasi gerak yang mengarah

pada teknik lari cepat 60 metersecara kreatif.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

(2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan lebih

diperhatikan.

(3) Peneliti harus lebih pintar mengatur waktu. Pada pertemuan pertama

ini, alokasi waktu banyak dihabiskan pada kegiatan pemanasan dan inti

pelajaran. Sehingga tidak ada waktu untuk pendinginan.

(4) Peneliti harus lebih memperhatikan siswa, karena masih ada siswa

yang tidak serius waktu pembelajaran berlangsung.

b. Pertemuan II

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakannya adalah sebagai berikut:.

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama.

b) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lari cepat 60 meter.

c) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

d) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan.

(1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

(2) Melakukan pemanasan. Pemanasan yang diberikan berupa gerakan-

gerakan yang mengarah pada unsur-unsur keterampilanlari cepat 60

meter.

b) Inti Pelajaran

Pada pertemuan ketiga sudah dijadwalkan sebagai pertemuan evaluasi,

yaitu pertemuan dimana peneliti akan menguji keberhasilan anak pada

akhir pembelajaran penerapan siklus pertama. Yang pertama dilakukan

adalah menyiapkan siswa pada kondisi suasana tes yang dikehendaki

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dengan tetap mempertahankan suasana santai tapi serius. Satu per satu

siswa mulai melakukakan gerakan tiga unsur lari cepat dengan benar

sesuai dengan teknik yang diajarkan yaitu start , saat lari dan finish. Guru

mulai mengamati setiap gerakan setiap anak satu demi satu dari nomor

absen 1 hingga terakhir. Kemudian mencatatnya pada lembar penilaian lari

cepat 60 meter yang telah disiapkan.

c) Penutup

(1) Melakukan penenangan dengan gerakan peregangan.

(2) Memberikan evaluasi terkait dengan hasil yang diperoleh siswa,

berikut mengumumkan siapa siswa yang berhasil dan siapa siswa yang

masih kurang.

3) Pengamatan Tindakan

Pada dasarnya permainan dengan penggunaan alat bantu pembelajaran cukup

memberikan gairah baru pada pembelajaran lari cepat, hal ini dapat diamati dari sikap

siswa yang tak kenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu ingin mengulangi

gerakan lari ketika hasilnya belum memenuhi target yang diharapkan. Masih ada

kesempatan pada siklus II dengan harapan hasilnya akan lebih baik.

Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data

penelitian melalui observasi dan tes kemampuan lari cepat. Adapun deskripsi data

peningkatan ketuntasan hasil belajar melalui pendekatan bermain dengan

menggunakan alat batu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD

Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.2. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan

Pendekatan Bermain Dengan Alat Bantu Pada Siklus I

Selanjutnya dari tabel 4.2tersebut dapat digambarkan dalam gambar

4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Nilai Evaluasi Siklus I

Data siklus I nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata

nilai ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2

Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu 72,56. Sedangkan siswa yang

berada pada criteria tuntas berdasarkan KKM 75 yaitu 12 siswa (46,15%).

0%

3,85%

19,23%

26,92%

38,46%

3,85%

7,69

0

2

4

6

8

10

12

50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84

Fre

ku

ensi

Interval Nilai

Nilai Siswa Siklus I

No Interval

Nilai

Nilai

Tengah (xi) Frekuensi (fi) Fi.xi

Prosentase

(%)

1 50-54 52 1 52 3,85%

2 55-59 57 0 0 0 %

3 60-64 62 1 62 3,85%

4 65-69 67 5 335 19,23%

5 70-74 72 7 504 26,92%

6 75-79 77 10 770 38,46%

7 80-84 82 2 164 7,69%

Jumlah 26 1887 100%

Nilai rata-rata = 1887/26 =72,58

Ketuntasan klasikal = 12/26 x 100 % = 46,15%

Nilai tertinggi = 81

Nilai terendah = 50,5

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

siklus I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan metode baru yang

disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti,

penyampaian materi model inovatif dengan permainan pada pemanasan dan

penggunaan alat bantudalam melakukan pembelajaran lari cepat yakni: lari

menggunakan bendera, lari menggunakan simpai, siswa merasa senang dengan

kegiatan belajar dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sehingga siswa

mudah melakukan gerakan lari cepat yang selama ini dianggap membosankan,

melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran

ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

pada mata pelajaran pendidikan jasmani, (2) siswa mudahmenyerap pelaksanaann

kegiatan menggunakan alat bantu karena sangat membantu sekali siswa dalam

melakukan lari cepat, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik,

dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan

yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga

materi yang diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan

kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) mayoritas siswa belum

dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar lari cepat yang dicontohkan oleh

peneliti secara benar, (2) saat pembelajaran lari menggunakan bendera siswa tidak

melewati (zig-zag) tetapi dilompati, hal ini dikarenakan alat bantu yang digunakan

terlalu kecil, siswa saling berebut lintasan dan memilih-milih alat bantu yang lebih

bagus, (3) masih terdapat siswa yang kurang serius dalam melaksanakan

pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang sedang melakukan

pembelajaran, (4) siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lari

melewati bendera, lari melewati bintang dan lari menggunakan simpai, sehingga

siswa belum dapat menunjukkan kualitas gerak dasar lari cepat yang optimal.

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4) Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)

Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa kemampuan siswa

dalam melakukan teknik dasar lari cepat 60 meter, meningkat sesuai target capaian

yang dicantumkan pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu peningkatan

pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi

pada pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut:

a) Keberhasilan guru/siswa:

(1) Dari hasil tespada siklus I menunjukkan bahwa rata – rata hasil belajar

lari cepat 60 meter meningkat dari 66,81pada kondisi awal menjadi

72.58pada akhir siklus I

(2) Dari hasil tes pada siklus I menunjukkanpersentase peningkatan hasil

belajar lari cepat 60 meter dari kondisi awal 34,62% meningkat menjadi

46,15% pada akhir siklus I

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

(1) Kendala demi kendala bisa diatasi sedikit demi sedikit meskipun masih

perlu peningkatan dan pengembangan.

(2) Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekatan internal pada setiap

individu anak masih sangat berperan terhadap semangat siswa.

c) Rencana perbaikan

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran

siklus I, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara

lain adalah:

(1) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya

tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan,

misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya.

(2) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa

masih kurang berhasil karena faktor fisik maupun mental.

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. SIKLUS II

a. Pertemuan I

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada siklus pertama, maka perencanaan

tindakannya adalah sebagai berikut:

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Penggunaan

pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya kurang berhasil, jadi perlu dibuat lebih menarik dan

menantang lagi.

b) Menyiapkan alat bantu yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

c) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

d) Pemanasan.

(1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

(2) Melakukan pemanasan.

Pemanasan yang diberikan berupa peregangan otot secara dinamis dan

statis yang diperlukan pada unsur-unsur gerakan keterampilan lari

cepat (sprint) 60 meter.

b) Inti Pelajaran

(1) Gerakan menyentuh kardus.

Guru menyediakan 3 lintasan, masing-masing lintasan ditata 2 kotak

atau kardus (kotak A dan B). Setiap siswa secara bergantian

melakukan lari menyentuh kotak A kemudian kotak B baru ke

sebrang, begitu juga sebaliknya (hilir mudik diantara kotak atau

kardus)

(2) Gerakan menyusun kardus.

Pembelajaran lari sambil membawa kardus dan menyusunnya dari

garis A ke B melewati lintasan yang lurus, siswa dibariskan menjadi 4

regu dan tiap regu saling berkompetisi dan memeberi semangat agar

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

pelari semakin cepat dan maksimal dalam berlari. Lari menggunakan

kardus ini bertujuan untuk memperbaiki togok agar pada waktu berlari

bahu tidak goyang.

(3) Gerakan lari membawa kardus secara berpasangan

Guru menyiapkan lintasan lari dan kotak atau kardus. yang bertujuan

untuk menyeimbangkan ayunan tangan. Siawa secara berpasangan

membawa kardus atau kotak tersebut dari start sampai ke finish.

(4) Setiap siswa memegang satu benda (bola atau batu kecil).setelah

dibuat lingkaran kecil dengan ukuran garis tengah 2 meter, semua bola

dipegang oleh setiap siswa dikumpulkan dilingkaran. Ada satu siswa

yang menjaga bola di tengah lingkaran. Lingkaran kedua lebih besar

dari lingkaran pertama dengan jarak dari lingkaran kecil 3 meter.

Lingkaran yang besar ini merupakan tempat siswa berdiri serta diberi

nomer urut. Bila guru memanggil nomor ganjil maka yang berlari

mengambil bola adalah siswa dengan nomor ganjil. Guru memanggil

nomor genap dan ganjil bergantian. Pelari mengambil bola sebanyak –

banyaknya tanpa terpegang oleh penjaga. Bila saat mengambil tangan

pengambil terpegang oleh penjaga maka pengambil tersebut mati dan

tidak boleh mengambil lagi. Yang terbanyak mengumpulkan bola

adalah pemenangnya.

(5) Guru menyiapkan lapangan berbentuk persegi panjang tiap sudut

diberi bendera,siswa dibagi menjadi dua kelompok : A dan B,

kelompok A membawa bola dan kelom B lari di dalam lapangan ban

menghindaribola yang di lempar kelompok A, secara bergantian

(6) Siswa dibagi menjadi beberapa regu. Satu regu terdiri dari lima sampai

sepuluh siswa. Lapangan diberi garis awal yang disebut garis start.

Siswa dari masing – masing regu berdiri dibelakang garis start. Jarak

lari yang akan ditempuh 10 meter. Pada batas akhir atau garis finish di

beri tanda serta kotak. Lapangan dibuat empat lintasan karena terdiri

dari empat regu yaitu regu A,B,C dan D. Didepan garis start diberi

kotak tempat menaruh benda yang akan dipindahkan. Benda yang

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dipindahkan bisa berupa bola kecil atau kerikil. Jumlah bola kecil

dalam kotak berjumlah 5 buah. Setiap siswa memindahkan 5 bola.

Setelah aba – aba peluit berbunyi, pelari pertama langsung mengambil

bola untuk dipindahkan kekotak di garis akhir. Bola harus tetap dalam

kotak. Kemudian dilanjutkan oleh pelari kedua , ketiga ,keempat dan

seterusnya. Regu yang paling cepat memindahkan bola paling cepat

adalah regu pemenangnya

c) Penutup

(1) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

(2) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching).

(3) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

(4) Dan pemberian pertanyaan mengenai hal-hal yang diajarkan, dan

jawaban dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

3) Pengamatan Tindakan

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru

kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan

terhadap beberapa unsur gerakan dan dari hasil observasi menyimpulkan

bahwa :

a) Hasil keterampilan lari cepat (sprint) 60 meter.

Dalam pertemuan pertama ini pada siklus kedua ini, keterampilan teknik

dasar lari cepat (sprint) sudah meningkat. Dari yang belum tahu menjadi

tahu, dari yang belum bisa menjadi agak bisa bahkan menjadi bisa. Jadi

pada pertemuan kali ini siswa sudah diberi pembelajaran teknik yang lebih

sulit dari sebelumnya, tetapi dengan penyajian materi yang dipermudah

oleh peneliti.

b) Kemampuan melakukan gerakan teknik dasarlari cepat (sprint).

(1) Teknik Start

Untuk mengawali lari siswa harus siap pada saat posisi star dan harus

mendengarkan aba – aba, start yang digunakan disini adalah srart

berdiri.

(2) Pada saat lari

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Pembelajaran Pada waktu lari cepat, badan dalam posisi hampir tegak

lurus pada tanah dan condong ke depan 60 derajat. Rusli Lutan dkk.

(1992: 137) menyatakan, “posisi badan lari cepat dipertahankan tetap

menghadap ke depan dan agak condong ke depan. Sikap badan seperti

ini memungkinkan titik berat badan selalu berada di depan”.

(3) Sikap Memasuki garis finish

Dengan cara lari terus secepat-cepatnya melewati garis finish dengan

tidak mengubah posisi lari. Saat akan menyentuh pita atau melewati

garis finish, dada dicondongkan ke depan.Saat akan meneyntuh pita

atau melewati garis finish, dada diputar sehingga salah satu bahu maju

ke depan terlebih dahulu.

4) Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pendekatan bermain menggunaan alat bantu pembelajaran pada pertemuan ini

sudah dapat diterima oleh siswa, dapat dilihat dari sikap siswa yang langsung

mengikuti instruksi oleh peneliti dan penggunaan tenaga yang tidak

berlebihan dengan tidak melakukan gerakan-gerakan lain selain teknik lari

cepat.

e) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Untuk siswa yang benar-benar tidak bisa melakukan gerakan teknik dasar

lari cepat karena kondisi fisik(gemuk), peneliti dan guru kolaborasi harus

mencari solusi bagaimana cara agar siswa tersebut dapat mencapai target

tuntas pada pembelajaran lari cepat (sprint) 60 meter.

f) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran pada

pertemuan pertama maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan

berikutnya, antara lain :

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Peneliti dan guru kolaborasi mencari alternatif lain untuk siswa yang

berkendala dengan kondisi fisik(gemuk) yaitu penambahan soal atau tugas

untuk menaikkan nilai akhir sebagai hasil belajar.

b.Pertemuan II

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan kedua, maka perencanaan

tindakannya adalah sebagai berikut:.

e) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua.

f) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lari cepat 60 meter.

g) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

h) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

d) Pemanasan.

(3) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

(4) Melakukan pemanasan.Pemanasan yang diberikan berupa permainan

yang mengarah pada unsur-unsur keterampilanlari cepat 60 meter.

e) Inti Pelajaran

Pada pertemuan ketiga dijadwalkan sebagai pertemuan evaluasi, yaitu

pertemuan dimana peneliti akan menguji keberhasilan siswa pada akhir

pembelajaran penerapan siklus kedua. Yang pertama dilakukan adalah

menyiapkan siswa pada kondisi suasana tes yang dikehendaki dengan

tetap mempertahankan suasana santai tapi serius. Satu per satu siswa mulai

melakukakan gerakan tiga unsur lari dengan benar sesuai dengan teknik

yang diajarkan yaitu start, pada saat lari, memasuki garis finish. Guru

mulai mengamati setiap gerakan setiap anak satu demi satu dari nomor

absen 1 hingga terakhir. Kemudian mencatatnya pada lembar penilaian lari

cepat 60 meter yang telah disiapkan.

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

f) Penutup

(3) Melakukan penenangan dengan gerakan peregangan.

(4) Memberikan evaluasi terkait dengan hasil yang diperoleh siswa,

berikut mengumumkan siapa siswa yang berhasil dan siapa siswa yang

masih kurang.

3) Pengamatan Tindakan

Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan data

penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan kemampuan lari cepat

dan nilai ketuntasan hasil belajar melalui pendekatan bermain dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV

SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan

Pendekatan Bermain Dengan Alat Bantu Pada Siklus II

Selanjutnya dari table 4.3tersebut dapat digambarkan dalam gambar

4.3 sebagai berikut:

No Interval

Nilai

Nilai

Tengah (xi) Frekuensi (fi) Fi.xi

Prosentase

(%)

1 68-72 70 3 207 11,54%

2 73-77 75 1 72 3.85%

3 78-82 80 4 150 15,38%

4 83-87 85 8 468 30,77%

5 88-92 90 4 1053 15,38%

6 93-97 95 6 84 23,08%

Jumlah 26 2215 100%

Nilai rata-rata = 2215/26 =85,19

Ketuntasan klasikal = 23/26 x 100 % = 88,46%

Nilai tertinggi = 96

Nilai terendah = 68.5

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.3. Grafik Nilai Evaluasi Siklus II

Data siklus II kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar

menunjukkan bahwa, rata-rata nilai ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas

IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu

85,19, sedangkan siswa yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 75

yaitu 23 siswa (88.46%).

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus

II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target

dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan

pada pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu

menunjukkan gerak lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik

atau benar, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan

dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran, siswa

menjadi lebih tertarik dan senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam

pembelajatan.

3,85% 15,38%

30,77% 15,38%

23,08%

11,3%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

68-72 73-77 78-82 83-87 88-92 93-97

Fre

ku

ensi

Interval Nilai

Nilai Siswa Siklus II

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan

atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa

yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal

dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang

mengikuti pembelajaran

4. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi siklusII tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali

pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II,(2)

pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran

dengan permainan menggunakan alat bantu yang diterapkan oleh peneliti dan guru

mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan

pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada

tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana

target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang

diharapkan.

Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa kemampuan siswa

dalam melakukan teknik dasar lari cepat 60 meter, meningkat sesuai target

capaian yang dicantumkan pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu

peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan

yang terjadi pada pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut:

a) Keberhasilan guru/siswa:

(3) Dari hasil tespada siklus I menunjukkan bahwa rata – rata hasil

belajarlari cepat 60 meter meningkat dari 72,58menjadi 85.19 pada

akhir siklus II.

Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(4) Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan persentase peningkatan hasil

belajar lari cepat 60 meter dari 46,15% meningkat menjadi 88,46% pada

akhir siklus II

(5) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lari cepat 60

meter meningkat dari 12.48 pada kondisi awal menjadi 10.49 pada

akhir siklus I.

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

(3) Kendala demi kendala bisa diatasi sedikit demi sedikit meskipun masih

perlu peningkatan dan pengembangan.

(4) Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekatan internal pada setiap

individu anak masih sangat berperan terhadap semangat siswa.

c) Rencana perbaikan

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran

siklus I, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara

lain adalah:

(1) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya

tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan,

misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya.

(2) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa

masih kurang berhasil karena faktor fisik maupun mental.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012dapat

dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Hasil BelajarLari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari kondisi

awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.4. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi

Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil BelajarLari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus 1

Peningkatan Hasil

Belajar

66.81 72.58 5.77

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD NegeriMojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

sebesar 5.77

66.81 72.58

5.77

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Perbandingan Peningkatan Hasil BelajarLari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas

IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari

siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari Siklus I

ke Siklus II.

Rata-Rata Hasil

BelajarSiklus I

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

72.58 85.19 12.61

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012 dari Siklus I ke Siklus II.

72.58

85.19

12.61

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Siklus I ke Siklus II

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar

mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 12,61.

3) Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas

IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari

kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi

Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil BelajarLari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

66,81 85,19 18,38

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut

66.81

85.19

18.38

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Mojosongo 2 Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/

2012 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II

sebesar 18.38.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan

dari hubungan antarsiklus. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada

tahap observasi (pengamatan) pada masing-masing siklus. Peningkatan hisil

belajar terlihat dari rerata prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah

dilaksanakan tindakan siklus I dan II. Hal ini dapat dilihat di tabel 4.7 sebagai

berikut ini :

Tabel 4.7 Rekapitulasi Rerata Nilai Hasil belajar lari cepat pada Prasiklus, Siklus I

dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yang

mencapai KKM ≥ 75 mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rerata hasil

belajar lari cepat peserta didik pada prasiklus sebelum tindakan adalah 66,81.

Kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 72,58. Sedangkan pada

akhir pelaksanaan siklus II, nilai rerata Hasil belajar Lari cepat peserta didik

adalah 85,19. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa pendekatan bermain

No Pembelajaran Hasil belajar

lari cepat Kondisi Awal

Setelah Dilaksanakan

Tindakan

Siklus I Siklus II

1 Nilai Rerata 66,81 72,58 85,19

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dengan menggunakan alat bantu tepat untuk membantu meningkatkan Hasil

belajar lari cepat 60 meter peserta didik. Secara garis besar perkembangan

ketuntasan belajar peserta didik antara pra siklus, siklus 1, dan siklus II pada tabel

4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8. Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta didik pada

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 9 34,62 12 46,15 23 88,46

2 Belum Tuntas 17 65,38 14 53,84 3 11,53

Dari tabel 4.8 perkembangan ketuntasan nilai hasil belajar lari cepat 60

meter di atas dapat dibuat grafik pada gambar 4.19 sebagai berikut:

Gambar 4.8 Grafik Perkembangan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perkembangan prosentase klasikal dari tiap siklus terjadi peningkatan.

Pada prasiklus prosentase klasikal peserta didik sebesar 34,62%, pada

siklus I nilai rerata kelas meningkat menjadi 46,15%. Selanjutnya nilai rerata

kelas hasil belajar lari cepat 60 meter peserta didik mengalami peningkatan

34,62%

46,15%

88,46%

65,38%

53,84%

11,53%

Jum

lah

sis

wa

pra siklus siklus I siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

signifikan pada siklus II menjadi 88,46%. Peningkatan tersebut membuktikan

bahwa pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran tepat untuk

membantu meningkatkan kualitas hasil belajar lari cepat 60 meter.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar lari cepat 60 metermelaluipendekatan bermain dengan

alat bantu pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian

ini akan dijabarkan secara garis besar pembelajaran lari cepat 60 meter dari

prasiklus dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan

pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran.

Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa minat belajar peserta didik masih kurang

dalam mengikuti pembelajaran lari cepat, kebanyakan peserta didik mengalami

rasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran lari serta kurang memperhatikan dan

serius daam mengikuti pembelajaranbyang dilakukan kurang maksimal karena

hanya dengan metode ceramah dan penugasan tanpa menggunakan, alat bantu dan

permainan, kualitas guru dalam mengajar lari cepat belum maksimal, sarana dan

prasarana kurang memadai, lingkungan yang kurang mendukung.

Nilai hasil belajar lari cepat 60 meter peserta didik kelas IV SD Negeri 02

Mojosongo Jebres masih rendah terbukti dengan banyaknya peserta didik yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Pada prasiklus peserta didik yang belum

tuntas KKM sebanyak 17 atau 65,38 peserta didik, sedangkan yang sudah

tuntas KKM sebanyak 9 peserta didik atau 34,62%.Oleh karena itu dilakukan

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat 60 meterpeserta didik.

2. Siklus I

Berdasarkan tindakan dilaksanakan pada siklus I terbukti adanya

peningkatan hasil belajar lari cepat 60 meterpeserta didik. Dalam proses

pembelajaran hasil belajar lari cepat 60 metersiklus I terkesan lebih hidup dan

menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal karena peserta didik baru

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pertama kali bermain menggunakan alat bantu. Peserta didik lebih berminat dan

terlihat aktif dalam pembelajaran terutama ketika praktik pada diskusi kelompok

dan permainan. Kerjasama dan kesungguhan peserta didik sangat jelas terlihat

karena model permainan ini dilakukan secara kelompok dan kompetisi yang

mengutamakan kerjasama dan keseriusan dari anggota kelompoknya, karena

keberhasilan kelompok juga tergantung dari kerja individu dalam

memperjuangkan kelompoknya. Selain itu pada umumnya peserta didik belum

dapat memanfaatkan waktu. Hal ini karena peserta didik tidak memikirkan betapa

terbatasnya waktu yang tersedia sehingga mereka kurang bisa memanfaatkan

waktu dengan baik.

Pada siklus I indikator hasil belajar lari cepat 60 meter yang ingin dicapai

adalah 80% peserta didik dapat tuntas KKM. Hal ini berarti dalam siklus I

diharapkan sebanyak 21 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM. Namun

pada siklus I banyaknya peserta didik yang tuntas KKM diketahui sebanyak

12peserta didik atau 46,15% sudah tuntas dan masih terdapat 14 peserta didik

atau 53,84% yang belum tuntas KKM. Jumlah ketuntasan seperti itu dapat

dikatakan bahwa nilai hasil belajar lari cepat 60 meter sudah mengalami

peningkatan dibanding saat prasiklus namun belum mencapai indikator kinerja.

Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang

terkait faktor-faktor yang menyebabkan penilaian hasil belajar lari cepat 60 meter

peserta didik kurang maksimal yaitu: sebagian peserta didik masih terlihat salah

dalam mempraktekkan gerakan. Rerata peserta didik menggunakan alat bantu

masih kurang konsentrasi dalam pembelajaran karena seagian peserta didik masih

belum memahami permainan karena kurangnya perhatian. Kelancaran peserta

didik pada siklus I rerata cukup lancar. Namun, untuk ketepatan dalam melakukan

rangkainan pembelajaran lari cepat peserta didik rerata nilainya masih kurang

memuaskan, terkadang peserta didik dalam melakukan gerakan tidak sesuai

dengan yang dicontohkan. Selain itu beberapa peserta didik yang nilainya rendah,

tertinggal dengan temannya, disebabkan karena kurang memahami materi/konsep

lari cepat pada saat guru sedang memberikan pelajaran di lapangan, seperti

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

beberapa peserta didik ada yang bergurau sendiri, ada pula peserta didik yang

mengantuk.

Peningkatan hasil belajar lari cepat 60 meter pada siklus I belum

memuaskan dan masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan

hasil belajar lari cepat 60 meter peserta didik semakin meningkat. Oleh karena itu,

penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar lari cepat 60 mete

yang signifikan dari tindakan sebelumnya, dilihat dari aktivitas pembelajaran

lari cepat dengan Pendekatan bermain menggunakan alat bantu pembelajaran,

pada siklus I aktivitas peserta didik nilai rerata peserta didikhanya sebanyak 5,77

dari keseluruhan peserta didik, kemudian meningkat menjadi 18.38 pada siklus

II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan Pendekatan bermain menggunakan

alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan.

Kualitas pembelajaran lari cepat siklus II terjadi peningkatan. indikator

kinerja pada siklus II adalah 80%. Dengan jumlah keseluruhan 26 peserta didik,

terdapat 23 peserta didik atau 88,46% tuntas KKM dan 3 peserta didik atau

11,53% yang belum tuntas KKM. Peningkatan pembelajaran lari cepat melalui

pendekatan bermain dengan alat bantu pembelajaran pada siklus II sudah

memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan

tindakan dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil. Nilai tes unjuk kerja

kemampuan lari cepat peserta didik dengan melalui pendekatan bermain dengan

alat bantu pembelajaran yang telah dilaksanakan guru menunjukkan peningkatan

dari siklus I sampai siklus II dibandingkan dengan kondisi awal. Ketuntasan

klasikal akhir siklus mencapai 88,46%

Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru kelas IV sebelum

diterapkannya Pendekatan bermain menggunakan alat bantu pembelajaran,

diketahui bahwa guru menyadari pembelajaran Lari cepat yang selama ini

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya...upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatanbermain dengan alat bantu pada siswa kelas iv sd negeri mojosongo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dilaksanakan belum optimal. Sedangkan hasil wawancara setelah

diterapkannyaPendekatan bermain menggunakan alat bantu pembelajaran,

menunjukkan bahwa pembelajaran menjadi semakin menarik sehingga peserta

didik tidak kesulitan dalam menguasai materi. Hal tersebut ditunjukkan dengan

adanya peningkatan nilai hasil belajar lari cepat 60 meter.