UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GABUGAN 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH : Oleh : SUGIYANTO X4711183 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN LOMPAT

JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GABUGAN 1

KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

OLEH :

Oleh :

SUGIYANTO

X4711183

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Sugiyanto

NIM : X4711183

Jurusan/ Program Studi : POK/ S-1 PPKHB Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN GERAK

DASAR PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI GABUGAN 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan. Saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan

Sugiyanto

Page 3: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN LOMPAT

JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GABUGAN 1

KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

SUGIYANTO

X4711183

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sugiyanto. UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN

LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUHI PENDEKATAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GABUGAN 1

KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Juli 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

lompat jauh gaya menggantung pada siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 melalui

pendekatan bermain.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus mempunyai 4 langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan,

Observasi, dan Refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012

berjumlah 39 siswa, terdiri atas 13 siswa putra dan 26 siswa puteri. Teknik

pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penelitian hasil belajar

lompat jauh gaya menggantung. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara statistik deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran

melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya

menggantung pada siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen. Dari hasil analisa diperoleh bahawa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan ketuntasan belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.

Kondisi awal dengan kentuntasan 4 siswa (10,1%), Siklus I dengan ketuntasan

13 siswa (33,34%), Siklus II dengan ketuntasan 29 siswa (74%).

Page 7: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

"… Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik

Pelindung." (Terjemahan QS. Ali Imran [3]:173)

“Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah

dengan agama hidup menjadi terarah.’’ (A.H. Mukti Ali)

“Ilmu dapat membuat orang lebih bijaksana, mencegah berbuat aniaya dan

membuat yang tak tahu arah menjadi terarah.’’ (Al Imam Al Mawardi)

“Cinta adalah anugerah dari Tuhan, maka berbahagialah bagi yang mendapatkan

cinta, tetapi jangan lupa balas pula dengan cinta sejati kita.” (penulis)

“Banggalah terhadap apa yang telah kita dapatkan dan jangan pernah merasa iri

pada apa yang dimiliki orang lain.” (penulis)

Page 8: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu,kupersembahkan karya ini untuk :

”Bapak dan Ibu”

Terimakasih yang tak ternilai karena sudah membesarkan dengan penuh

cinta dan kasih sayang yang tak henti-hentinya dan tiada batasnya, do’amu adalah

ridha Allah.

Istri dan anak-anak tercinta yang telah memberi semangat dan menjadikan

motivasi penulis, untuk selalu giat dalam belajar.

Keluarga besar SDN Gabugan 1 kecamatan Tanon kabupaten Sragen terimakasih

yang tak ternilai atas dukungan dan pengertiannya yang telah diberikan.

Teman-teman transfer S1 Penjaskesrek angkatan 2011 yang sudah aku

anggap sebagai saudara, terimakasih atas semua dukungannya.

Kakak-kakak dan adik-adik JPOK FKIP UNS

Dan

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Almamaterku Kampus JPOK Tempat

kutimba ilmu dan dan mencari pengalaman hidup.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendaknya-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ” UPAYA PENINGKATAN GERAK

DASAR PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI GABUGAN 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari prasaratan untuk

meraih gelar Sarjana pada Program Studi Penjaskesrek, Jurusan Pendidikan

Olahraga Kesehatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Drs. Wahyu sulistyo, M. Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

2. Waluyo, S.Pd, M. Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

3. Drs. Sunardi, M. Kes, sebagai Pembimbing Akademik, yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Progam

studi pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi kualifikasi guru.

4. Para siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia untuk berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian ini.

5. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Semoga Allah SWT membalas pengorbanan yang telah diberikan dengan

balasan yang lebih baik. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasn penulis. Meskipun demikian, penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Surakarta, 06 Juni 2012

Sugiyanto

X4711183

Page 11: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………......................……………………… i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI .......………………………….. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………..……………………….... iv

HALAMAN PENGESAHAN ………………...…………………........ v

HALAMAN ABSTRAK ………….....................…………..................... vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....…………………...............................

B. Rumusan Masalah …………………………………………….....

C. Tujuan Penelitian ……………..…………………………….........

D. Manfaat Penelitian ....................………………………………….

1

4

4

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ..………………………………………………....

1. Lompat Jauh ……………………………...........…………….

a. Pengertian Lompat Jauh ……………...…………............

b. Pembelajaran/Belajar ..…………………………………...

2. Bermain….. ..................…………………………………….

B. Kerangka Berpikir... ………………………………………………

6

6

8

11

16

18

Page 12: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………

1. Waktu Penelitian …………………………………………......

2. Tempat Penelitian …………………………………………....

B. Subjek Penelitian ………………………………………………...

C. Sumber Data ……………………………………………………...

D. Teknik Pengumpulan Data…………..........................................

E. Teknik Analisis Data ……………………………………………..

F. Prosedur Penelitian……………………………………………….

20

20

20

22

22

25

25

26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Tindakan Per Siklus……………………………

1. Siklus I Pertemuan I ..................................................................

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Pelaksanaan……………………………………….

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

2. Siklus I Pertemuan II…………………………………………

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Peklaksanaan……………………………………….

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

3. Siklus II Pertemuan I…………………………………………..

a. Perencanaan Tindakan……...……………………………...

b. Tahap Peklaksanaan……………………………………….

c. Observasi dan Interprestasi………………………………..

d. Analisis dan refleksi……………………………………….

B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus………………………

C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………..

29

32

32

33

35

36

38

38

38

41

42

43

43

44

46

47

49

50

Page 13: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………….

B. Implikasi………………………………………………………….

C. Saran……………………………………………………………..

53

53

56

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

LAMPIRAN .............................................................................................

57

59

Page 14: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ………………

Teknik dan Alat Pengumpulan Data………………………….....………

Permainan Dalam Lompat Jauh………………….…………......……….

Deskripsi Data Awal/Pra Siklus Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas

V SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012 ..........................................

Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V

SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012...........................................

Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V

SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012...........................................

Diskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa…….

Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II

Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gabugan 1

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2011/2012.................................................................................................

20

26

27

31

41

47

49

51

Page 15: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Awalan Lompat Jauh ...…………………......................................

Tolakan Lompat Jauh …………………………………………………

Saat Melayang ………………………..............................................

Pendaratan………………………..…………………………………...

Desain Penelitian Tindakan Kelas……………………………………

Grafik Pra Siklus………………………………………………………

Grafik Akhir Siklus I………………………………………………….

Gambar Akhir Siklus II……………………………………………….

Histogram Nilai Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh

Siswa…………………………………………………………………...

Histogram Perbandingan Hasil Belajar Lompat Jauh Setelah

Diberikan Model Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas V SDN

Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2011/2012………………………………………………………….......

8

8

9

10

23

32

43

49

51

53

Page 16: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan I..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan II..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan I…

Rekapitulasi Data Awal Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V

SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012...................................................................

Rekapitulasi Siklus I Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD

Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012...................................................................

Rekapitulasi Siklus II Hasil. Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD

Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012..................................................................

Implementasi RPP………………………………………………….

Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran…………………………

Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I.

Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II

Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I

Foto Diskusi Bersama Guru Pamong dan Guru Mitra, Refleksi dan

Observasi Pembelajaran…………………………………………....

Foto Pembelajaran Siklus I Pertemuan I.......................................

Foto Pembelajaran Siklus I Pertemuan II......................................

Foto Pembelajaran Siklus II Pertemuan I…………………………..

60

76

91

106

109

112

115

118

122

126

130

134

135

136

137

Page 17: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai komponen pendidikan

yang memadukan secara keseluruhan antara pengetahuan dan praktik lapangan

telah disadari oleh banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaanya pembalajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan berjalan belum efektif.

Penyelenggaraan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan sebenarnya harus mulai disadari bahwa model pembelajaran tidak harus

terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan

perkembangan siswa.

Isi dan urutan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan dengan

karakteristik siswa sehingga menarik dan menyenangkan.Sarana pembelajaran

ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada

perkembangan pribadi anak seutuhnya.

Konsep dasar dan model pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajarkan

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melaluai aktifitas jasmani yang

didesain untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Lompat jauh adalah salah satu

materi pendidikan jasmani yang tercantum dalam kurikulum.

Page 18: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Lompat jauh merupakan bagian dari cabang atletik. Nomor lompat jauh

berupa melompat diatas papan tolakan untuk menghasilkan lompatan yang jauh

(sugito, dkk,1994: 59).

Ada beberapa gaya yang terdapat dalam lompat jauh, yakni:(1) gaya

jongkok (gaya orthodok ), (2) gaya berjalan di udara (walking in the air), dan (3)

gaya menggantung (gaya snepper).

Olahraga atletik merupakan olahraga yang menjemukan bagi siswa kelas

V dan kurang menyenangkan, sehingga mereka cepat bosan dalam mengikuti

pembelajaran khususnya lompat jauh, sehingga berdasarkan permasalahan itulah

yang menjadikan motivasiasidalam upaya peningkatan pembelajaran lompat

jauh.Berdasarkan pengamatan dan berbagai pengalaman pembelajaran lompat

jauh selama ini, siswa banyak melakukan kesalahan pada saat tolakan.Pada saat

ini pemerintah telah menerapkan kebijakan pelaksanaan kurikulum baru yang

disesuaikan dengan tuntutan jaman.Kebijakan itu ditandai dengan pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara nasional.

Kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru dalam kegiatan pembelajaran

untuk semua mata pelajaran. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini

terdapat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Tujuan

Pembelajaran dan materi pokok untuk masing-masing mata pelajaran. Dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru harus berpedoman pada kurikulum

tersebut, sehingga diharapkan siswa akan dapat mencapai standar kompetensi

Page 19: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pada masing-masing mata pelajaran, dan tujuan dari pembelajaran tersebut

akirnya dapat tercapai.

Kendala yang sering dialami siswa SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen dalam mengikuti olahraga adalah lompat jauh. Selama

pembelajaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1 dalam mengikuti

olahraga atletik khususnya lompat jauh masih kurang diminati, karena pada

umumnya siswa lebih gemar olahraga yang berkaitan dengan bermain seperti

permainan kasti, bolavoli dan sepak bola.

Bertolak pada hal tersebut maka peneliti akan mencoba menggunakan

bermain dalam pembelajaran lompat jauh gaya menggantung, karena bermain ini

dirasa sangat ringan dan mudah untuk dipelajari.

Selain itu siswa SD Negeri Gabugan 1 senang bermain saat jam istirahat.

Sehingga peneliti merasa dengan bermain ini akan dapat lebih efesian dalam

upaya meningkatkan pembelajaran lompat jauh gaya menggantung, khususnya

untuk siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1.

Maka dengan bermain tersebut akan memberikan kesempatan siswa untuk

mengoreksi kesalahan yang telah dilakukan dalam melakukan lompat jauh gaya

menggantung. Maka berdasarkan hal tersebut peneliti akan mencoba menuangkan

gagasan dalam penitian tindakan kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, maka rumusan

masalah dapat di uraikan sebagai berikut:

Page 20: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

’’Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkanhasil belajar

lompat jauh gaya menggantungpada siswa kelasV SD Negeri Gabugan 1

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012’’?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, penilitianini

bertujuan sebagai berikut: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lompat

jauh gaya menggantung melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD

Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Secara Teoritis;

Menambah wawasan bagi semua guru pendidikan terutama pendidikan

jasmani serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya,

2. Secara Praktis.

a. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal lompat jauh jauh

gaya menggantung. Penelitian ini juga memberikan sebuah pendekatan

pembelajaran lompat jauh di SD Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Bagi Guru, tentang peningkatan pembelajaran lompat jauh dengan bermain

lompat tali dan memperbaiki program efektifitas dalam pembelajaran

pendidikan jasmani khususnya lompat jauh gaya menggantung.

c. Bagi Siswa, diharapkan mampu melakukan lompat jauh dengan baik

khususnya siswa kelas V SD Negeri Gabugan 1.

d. Bagi Peneliti, mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian

tindakan kelas, memperdalam atletik khususnya lompat jauh gaya

menggantung, dan mengetahui kekurangan diri pada saat mengajar yang

dapat dijadikan acuan untuk mengoreksi diri.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lompat Jauh

a. Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang

olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,

melayang dan mendarat sejauh-jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat jauh

tersebut harus dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus

pelaksanaannya agar diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Aip Syarifuddin

(1992: 90) menyatakan, “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat

mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan

selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat

dan dengan jalan melalui tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang

sejauh-jauhnya”.

Menurut Andang Suherman, dkk (2001: 117) menyatakan bahwa

prinsip dasar lompat jauh adalah meraih kecepatan awalan yang setinggi-

tingginya sambil mampu tetap melakukan tolakan yang kuat ke atas dengan

satu kaki untuk meraih ketinggian saat melayang yang memadai sehingga

dapat menghasilkan jarak lompatan. Untuk itu kondisi fisik dan teknik yang

memadai perlu dimiliki oleh seorang pelompat yang baik.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Pengaruh kondisi fisik akan terlihat pada kecepatan pelompat ketika

melakukan awalan dan kekuatan tolakan pada lompat jauh. Sedangkan

keserasian gerak sangat tergantung pada kemampuan tehniknya. Apabila

kecepatan lari awalan dan kekuatan menolak ini dilakukan dengan teknik

awalan dan tolakan yang baik, maka hasil tolakannyapun akan baik pula.

Balesteros (Andang Suherman, dkk (2001: 117) menyatakan bahwa lompat

jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan

dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki menolak. Hasil dari

kedua gaya menentukan parabola titik gravitasi. Jonath (Andang Suherman,

dkk (2001: 117), mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dua pertiga

prestasi lompat jauh bergantung pada ancang-ancang, dan hanya sepertiga

bergantung pada tenaga loncat.

Dengan demikian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gerakan

ancang-ancang dengan lari secepatnya kemudian menumpu pada papan tolakan

dengan hentakan satu kaki, kemudian tubuh melayang di udara sejauh-jauhnya

dan mendarat dengan kedua kaki dengan keseimbangan yang baik.

Ada beberapa gaya dan teknik yang terdapat dalam lompat jauh, yakni

gaya jongkok (tuch), gaya berjalan di udara (walking in the air) dan gaya

menggantung (hang). Maka agar seorang siswa dapat menguasai lompat jauh

dengan benar perlu mengetahui tahapan lompat jauh yang benar.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tahapan dalam lompat jauh antara lain meliputi:

1) Tahap awalan

Guna awalan dalam lompat jauh adalah untuk mendapatkan kecepatan

yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan.

Gambar 1: Teknik awalan (IAAF, 2000: 88)

2) Tahap tolakan

Gunakan tolakan kaki agar tercapainya lompatan yang cukup, tanpa

kehilangan kecepatan maju.Tolakan dilakukan dengan satu kaki yang kuat

dan hindari tolakan kaki yang salah, yaitu kaki melewati papan tolakan.

Gambar 2: Teknik tolakan (IAAF, 2000: 89)

Page 25: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Tahap melayang

Melayang di udara dapat dilakukan dengan berbagai cara yang bisa

digunakan oleh atelit lompat jauh yaitu: gaya jongkok (tuck) gaya berjalan

di udara (walking in the air), dan gaya menggantung (the hang). Dalam

melayang di udara bukan cara melayangnya yang di utamakan, tetapi tetap

terpeliharanya keseimbangan badan dan mengusahaknakan tekanan udara

sekecil mungkin. Dalam penelitian ini yang digunakan gaya jongkok

sehingga sikap badan saat melayang adalah jongkok.

Gambar 3: Teknik melayang (IAAF, 2000: 91)

4) Tahap pendaratan

Pendaratan merupakan tahap terpenting, karena pada saat pendaratan

semua gerakan harus dikordinasikan agar mencapai hasil yang

maksimal.Gerakan yang harus dikordinasikan adalah gerakan kaki, kepala,

lengan tangan pada saat badan turun dan kaki meyentuh pasir.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Gambar 4: Teknik pendaratan (IAAF, 2000: 93)

Setelah menguasai teknik-teknik lompat jauh harus mengetahua

kesalahan-kesalahan dalam lompat jauh yang mungkin terjadi antara lain:

1) Awalan yang kurang cepat. Ini dapat terjadi karena usaha agar dapat

memusatkan perhatian kepada tumpuan, atau karena berusaha agar

tumpuan tepat pada balok dengan langkah yang diperkecil atau diperlebar.

2) Langkah yang kurang tepat jaraknya

3) Awalan yang dipercapat baru pada saat akan menumpu pada balok

4) Awalan yang terlalu pendek jaraknya.

5) Tumpuan kurang keras sehingga titik berat badan tidak terangkat naik

6) Sudut tumpuan terlalu besar sehingga arah lompatan ke atas seperti pada

lompat tinggi.

7) Kaki ayun kurang berfingsi untuk mengangkat berat badan

8) Terlalu mementingkan gerakan-gerakan pada waktu melayang

9) Kurang berani pada waktu mengacungkan kaki kedepan sewaktu mendarat

10) Selalu mendarat pada pantat.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Belajar/ Pembelajaran

Pengerian tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

psikologi antara lain adalah sebagai berikut:

a. R. Gagne (Djamarah, 1999: 22) belajar adalah suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan

tingkah laku.

b. Herbart (Joe, 2009: 1) belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan

pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya dengan melalui

hafalan.

c. Menurut W. S Winkel (Anni, 2004: 3) dikatakan bahwa: ‘‘belajar adalah

suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersikap relatif

konstan dan berbekas’’.

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, daya

reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada diri

individu (Nana Sudjana, 2004:24).

Page 28: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar

adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan

ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :

1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).

Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja

dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu

yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan,

misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin

meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar.

Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan.Dia

menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi

Pendidikan.Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari

bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh

sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan

Psikologi Pendidikan.

2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).

Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada

dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah

diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan,

sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang mahasiswa telah belajar

Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia mengikuti

Page 29: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan

keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akandilanjutkan dan dapat

dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.

3. Perubahan yang fungsional.

Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa

sekarang maupun masa mendatang.Contoh : seorang mahasiswa belajar

tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilannya dalam

psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan

mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan

mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi

guru.

4. Perubahan yang bersifat positif.

Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke

arah kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang

Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam dalam Prose Belajar

Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual

atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah

mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan

berkeinginan untuk menerapkan prinsip-prinsip perbedaan individual maupun

prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5. Perubahan yang bersifat aktif.

Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif

berupaya melakukan perubahan.Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh

pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut

aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku psikologi

pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan

sebagainya.

6. Perubahan yang bersifat permanen

Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung

menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya,

mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan

mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri

mahasiswa tersebut.

7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.

Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin

dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan

yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh

pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang

diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan

tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai

aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

8. Perubahan prilaku secara keseluruhan.

Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh

pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap

dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori

Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-

Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru

menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan

dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.

Proses belajar terdapat komponen pendukung yang dapat mendorong

tercapainya tujuan utama dari proses pembelajaran yang ditandai dengan

adanya perubahan perilaku. Proses pembelajaran dialami setiap orang

sepanjang hayat serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.

Dari pengerian di atas maka, untuk mengembangkan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

pada perserta didik.Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud

melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat

pada perserta didik. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran disusun untuk

memberikan bantuan kepada siswa, agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran secara profesional.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Bermain

Menurut Yudha (2001: 6) bermain adalah suatu kegiatan yang

menyenangkan.Bermain yang dilakukan secara tertata, mempuyai manfaat

yang besar bagi perkembangan siswa. Menurut Badrut Tamam (2009: 1),

pendekatan bermain pada umumnya diberikan untuk anak prasekolah, taman

kanak-kanak, dan anak usia SD. Pendekatan bermain efektif karena dapat

meningkatkan kemampuan kognitif, memenuhi perasaan ingin tahu,

kemampuan inovatif, kritis, dan kreatif, juga membantu mengatasi perasaan

bimbang dan tertekan. Dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan

sambil bermain, anak belajar sesuai tuntutan taraf perkembangannya.

Dengan mengetahuai manfaat bermain diharapkan guru dapat

mengembangkan aspek perkembangan siswa. Menurut Yudha (2001: 7-9)

aspek dalam pendekatan bermain meliputi:

a. Manfaat Bermain untuk Perkembangan fisik

Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang

melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa tersebut akan

menjadi sehat.

b. Manfaat bermain untuk perkembangan motorik

Aspek motorik seperti: jalan, lari, lempar, dan lompat dapat

dikembangkan melalui kegiatan bermain.

c. Manfaat bermain untuk perkembangan sosial

Page 33: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Siswa akan belajar berbagai giliran, melakukan kegiatan bersama dan

mempertahankan hubungan yang sudah terbina, atau mencari cara

pemecahan masalah yang dihadapi teman mainnya.

d. Manfaat bermain untuk perkembangan emosional

Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, siswa

akan mempunyai penilain terhadap dirinya tentang kelebihan yang

dimilikinya, sehingga dapat membantu perkembangan konsep diri kearah

yang positif.

e. Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga

Apabila terampil berlari, melemper, dan melompat, maka akan lebih siap

untuk menekuni bidang olahraga. Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan

perkembangan adalah atletik.Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni

jalan, lari, lompat, dan lempar.

Bermain dan permainan merupakan bagian hidup dari kehidupan

manusia. Bermain dan permainan memiliki arti yang hampir sama. Menurut

Matakupan (1995: 18) orang yang bermain melakukan suatu permainan,

sedangkan permainan merupakan sesuatu yang dimainkan. Menurut Karl

Groos (Matakupan, 1995: 18) mengatakan bahwa bermain mempuyai tugas

biologik, maksutnya dengan bermain, maka terjadi proses biologis atau

dengan kata lain proses berfungsinya organ-organ tubuh.

Oleh karenanya dalam teori bermain selalu digunakan kedua istilah ini

secara bersama.Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

Page 34: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bermain atau permainan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan

aktifitas yang digunakan sebagi hiburan.

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan bermain sebagai dasar

penguasan teknik tolakan, karena dalam bermain yang dibutuhkan adalah lari,

lompat, berdasarkan hal tersebut maka peneliti memadukan antara bermain

dengan pembelajaran lompat jauh. Selain itu, dalam pembelajaran lompat jauh

gaya menggantung agar siswa dapat bermain dan terbiasa saat melakukan

tolakan dalam proses lompat jauh gaya menggantung.

B. Kerangka Berpikir

Salah satu peningkatan pembelajaran siswa adalah melalui olahraga

atletik nomor lompat jauh.Lompat jauh merupakan materi di dalam cabang

olahraga atletik. Menurut Rochman, dkk (2004: 26) nomor lompat jauh

merupakan bagian dari cabang atletik. Nomor lompat jauh berupa melompat

di atas papan tolakan untuk menghasilkan lompatan yang jauh.Oleh karena

itu, dalam pemebelajaran materi pokok atletik terutama teknik lompat jauh

diperlukan komunikasi atau arahan yang tepat dari guru kepada siswa supaya

teknik dasar lompat jauh dapat dikuasai dengan baik dan mendapatkan hasil

yang maksimal dalam melakukan lompat jauh.

Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan pendidik untuk

mempelajari lompat jauh terkesan belum mampu untuk meningkatkan

kemampuan pemahamaan mengenai teknik-teknik lompat jauh khususnya

Page 35: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

gaya menggantung. Salah satu pembelajaran lompat jauh yang berorientasi

pada pengalaman sehari-hari dan menerapakan lompat jauh dalam kehidupan

sehari-hari adalah dengan bermain.

Berdasarkan pemikiran tersebut penulis merancang pelaksanaan

pembelajaran yang akan dibutuhkan sebagai pengamatan dalam mengetahui

tingkat perkembangan dan keberhasilan dari permainan yang diterapkan.

Yang mana hal tersebut adalah perwujudan penulisan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang penulis lakukan dalam rangka meningkatkan penguasaan

lompat jauh siswa kelas V SD NegeriGabugan 1 Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, alur kerangka

pemikiran dalam penelitian ini secara skematis sebagai berikut :

Gambar 3. Alur Kerangka Berfikir

Kondisi awalGuru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar pembelajaran guling depan

a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas

b. Tingkat kesegaran jasmani rendah

c. Dan yang paling utama hasil belajar lompat jauh rendah

Tindakan

Menerapkan pembelajaran pendekatan bermain

Siklus I: guru dan peneliti menyusun bentuk pembelajaran dengan pendekatan bermain guna mempermudah gerak lompat jauh

Kondisi akhir

Melalui pembelajaran pendekatan bermain, hasil belajar siswa dapat meningkat

Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan hasil belajar lompat jauh dapat meningkat

Page 37: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen kelas V semester 2 tahun pelajaran

2011/2012

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari bulan April sampai Juli 2012, yang

dilaksanakan dalam siklus-siklus yang akan mengaplikasikan pembelajaran dengan

pokok permasalahan bagaimana cara meningkatkan pembelajaran lompat jauh gaya

menggantung dengan cara pendekatan bermain.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

No. Rancangan Kegiatan

Waktu (Bulan)

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

1. Persiapan

Page 38: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan data penalitian atau

pelaksanaan tindakan

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian Laporan

Page 39: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kelas V Negeri Gabugan 1 Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen dengan jumlah siswa 39 yang terdiri dari 13 siswa purta dan

26siswa putri tahun pelajaran 2011/2012.

C. Sumber Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

classroom action researcd atauPenelitian Tindakan Kelas, yang bertujuan untuk

memperoleh perbaikan dan peningkatan berdasarkan hasil proses pembelajaran di

SD Negeri Gabugan 1, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang

dihadapai oleh guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan efesien. Melalui penelitian tindakan

kelas ini permasalahan yang ditemukan dan dihadapi oleh guru dapat di

selesaikan atau dicarikan solusinya.

Dalam penelitian tindakan kelas membutuhkan kolabolator sebagai

pengamat pembelajaran.Penelitian tindakan kelas diuraikan dalam beberapa siklus

atau daur.Siklus dalam sebuah rangkaian baru terhenti apabila tindakan yang

dilakukan oleh peneliti sudah di efaluasi dengan baik.Apabila peneliti

menemukan kekurangan atau kesalahan pada siklus dasar atau pertama, maka

dapat memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkan dalam daur

menuju perencanaan langkah tindakan kedua. Sebuah daur penelitian tindakan

kelas terdiri dari Perencanaan (P), Implementasi Tindakan (T) Observasi atau

Page 40: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pengamatan (O), dan Refleksi (R), model Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat

di bawah ini:

SIKLUS II SIKLUS III

SIKLUS I

Gambar 5. Disain Penelitian Tindakan Kelas(PTK), H.E Mulyasa (2009:73).

Perencanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus, setiap siklus dua

kali tatap muka, dan setiap tatap muka menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit

dengan tenggang waktu antar siklus satu minggu. Setiap pertemuan pembelajaran

lompat jauh selalu menerapkan bermain. Target ketuntasan pembelajaran lompat

jauh 70% siswa yang mencapai KKM = 70.

Indikator keberhasilan tindakan meliputi perubahan siswa dalam

mengikuti pembelajaran (lompat jauh gaya menggantung ), siswa terlihat senang

dalam mengikuti pembelajaran serta ditandai dengan peningkatan nilai siswa

terutama penguasaan teknik lompat jauh gaya menggantung.

Untuk menetukan tingkat keberhasilan siswa dalam penelitian ini adalah:

1. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) lompat jauh menurut Depdiknas (2008,

492) sebagai berikut:

R

P

R

O

T

P

O

T

P

R

O

T

Page 41: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Kompleksitas (n1)

1) Tinggi, rentang nilai antara 50 - 64 dengan skor 1

2) Sedang, rentang nilai antara 65 - 80 dengan skor 2

3) Rendah, rentang nilai antara 81 - 100 dengan skor 3

b. Daya dukung (n2)

1) Tinggi, rentang nilai antara 81 - 100 dengan skor 3

2) Sedang, rentang nilai antara 65 - 80 dengan skor 2

3) Rendah, rentang nilai antara 50 - 64 dengan skor 1

c. Intake (n3)

1) Tinggi, rentang nilai antara 81 - 100 dengan skor 3

2) Sedang, rentang nilai antara 65 - 80 dengan skor 2

3) Rendah, rentang nilai antara 50 - 64 dengan skor 1

Jika indikator memiliki kriteria maka nilainya adalah rata-rata setiap nilai

dari kriteria yang kita tentukan atau dirumuskan sebagai berikut:

= × 100Target ketuntasan perkembangan lompat jauh gaya menggantung sebanyak

70% siswa yang mencapai KKM.

2. Prosentase penguasaan kegiatan secara klasikal yang dirumuskan sebagai

berikut:

=JmlSubjekBerhasilJmlSubjKeseluruhan× 100%

Page 42: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa

catatan tentang hasil amatan. Hasil amatan tersebut dikumpulkan melalui

pengamatan (data observasi ), hasil tes siswa ( tes unjuk kerja ) dan angket (

tanggapan siswa terhadap pembelajaran). Pengisian angket dilakukan dengan cara

mengambil 6 siswa secara acak dari 39 siswa. Pemberian angket kepada siswa

dilaksanakan pada pertemuan terakhir setiap siklus, setelah tindakan selesai.

E. Teknik Analisis Data

Teknik Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri

dari: tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lompat jauh yang

dilakukan siswa.

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan

alat bantu pendidikan jasmani (bilah, kotak atau kardus, lingkaran atau ban, tali,

bola yang digantungkan, matras, keset).

Page 43: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sebagai

berikut:

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

NO Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa Hasil gerak dasar lompat

jauh gaya menggantung

Tes praktek Tes gerak dasar

lompat jauh gaya

menggantug

2 Siswa Partisipasi selama

kegiatan pembelajaran

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi siswa

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep

pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga

menunjukkan langkah satu putaran siklus, komponen tersebut yaitu (Pardjono,

dkk, 2007: 28-30).

1. Perencanaan yaitu rencana tindakan yang akan dibangun dan akan

dilaksanakan, sehinga harus mampu melihat jauh kedepan.

2. Implementasi Tindakan yaitu implementasi tindakan ke dalam konteks proses

belajar mengajar yang sebenarnya.

3. Pengamatan yaitu proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan

menyediakan informasi untuk tahap refleksi.

Page 44: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Refleksi yaitu upaya evaluasi diri yang secara kritis dilakukan oleh tim

peneliti, kolabolator, dan orang-orang yang terlibat didalamnya.

Hubungan dari empat komponen tersebut menunjukkan satu putaran siklus atau

kegiatan berkelanjutan.

Tabel 3. Permainan Dalam Lompat Jauh

No Nama

Permainan

Tujuan Waktu Jumlah

(siswa)

1. Lompat tali Untuk pembelajaran

tolakan kaki yang kuat

dan jauh dalam

pengenalan lompat jauh

10 - 15 menit 4 -5 siswa

2. Lompat dari atas

peti( 30 cm )

Untuk pembelajaran

melayang dan mendarat

dalam lompat jauh

10-15 menit Semua siswa

melingkar

3. Lompat tali Untuk pembelajan

tolakan kaki yang kuat

dan jauh dalam

pengenalan lompat jauh

10-15 menit 5- 6 siswa

4. Lompat dari atas

peti ( 40 cm )

Untuk pembelajaran

melayang dan mendarat

dalam lompat jauh

10-15 menit Semua siswa

melingkar

Page 45: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5. Lompat tali Untuk pembelajaran

tolakan kaki dengan

menggunakan kaki yang

paling kuat dan jauh

dalam pengenalan

lompat jauh

10-15 menit 4 -5 siswa

6. Lompat meraih

benda

Untuk pembelajaran

melayang dan mendarat

dalam lompat jauh

10 -15 menit Semua siswa

melingkar

Page 46: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas V SDN Gabugan 1 kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes lompat jauh

gaya menggantung adalah 39 siswa, yang terdiri atas 13 siswa putra dan 26 siswa

putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lompat jauh, dapat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat jauh,

sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi lompat jauh, sehingga siswa

merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak

memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman,

bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya dan ada juga yang berpura-

pura sakit.

4. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran lompat jauhyang baik

dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan

Page 47: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa

kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini karena

kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh

siswa.

5. Guru kurang dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran lompat jauh.

Guru kurang kreatif membuatcara agar siswa tertarik dengan materi.

6. Guru sedikit kesulitan menemukan model pembelajaran yang baik kepada siswa

agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran

lompat jauh. Pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil

belajar lompat jauh.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas

V SDN Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Adapun diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas

V SDN Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kondisi awal hasil belajar lompat jauh pada siswa V SDN Gabugan 1 Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan

model pembelajaran bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 48: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 4.Diskripsi Data Awal/ Pra Siklus Hasil lompat jauh Pada SiswaKelas V SDN

Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan KriteriaJumlah

AnakProsentase

>80 Baik Sekali Tuntas 1 2,5%

75 – 79 Baik Tuntas 3 7,6%

70 – 74 Cukup Tuntas 0 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 17 43%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 18 46%

39 100%

Gambar 6. Grafik Data Awal/ Pra Siklus.

0

5

10

15

20

25

30

35

60-69 70-79 80-89 90-100

Presentase Ketuntasan

Page 49: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka

dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas V SDN Gabugan 1 kecamatan Tanon

kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum menunjukan hasil belajar yang

baik khususnya materi pembelajaran lompat jauh, hal ini diketahui dari prosentase

ketuntasan belajar 10,1% siswa atau 4 siswa yang telah tuntas dalam materi

pembelajaran lompat jauh dan prosentase yang belum tuntas 89% atau 35 siswa.

Melaluidiskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan

pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran lompat jauh.Dari

observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil

pembelajaran materi lompat jauhpada siswa Kelas V SDN Gabugan 1 Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui model pembelajaran

bermain. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing

masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

1. Siklus I Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 18 Mei 2012,

sebagai berikut:

Page 50: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang

diterapkan dalam PTK, yaitu dengan model pembelajaran bermain dalam

pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran penjas.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, meliputi :

1) Pemanasan

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Melakukan pemanasan

Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran.

Adapun permainan ini bernama permainan ular tangga. Cara permainan berburu

binatang formasi bebas dalam lapangan, adalah sebagai berikut :

1. Setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompoknya untuk melakukan undian

dengan cara tos atau tingsud untuk menentukan menag dan kalah, setelah

kelompok yang menang dan kalah sudah jelas maka kelompok yang kalah harus

menjadi pemburu dan yang menang menjadi binatang. setelah ada aba-aba dari

Page 51: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

guru penjasorkes, binatang boleh berlari ke mana saja yang penting masih

dalam lapangan yang telah di buat.

2. Pemburu berhak menembak atau melemparkan bola pada siswa yang menjadi

binatang manapun.

3. Untuk menghindari tembakan atau lemparan, siswa yang menjadi binatang

harus melompat ke atas.

4. Jika siswa yang menjadi binatang terkena lemparan sesuai dengan peraturan

yang ditentukan oleh Guru,maka siwa yang menjadi binatang harus gantian

menjadi pemburu dan seterusnya.

5. Kelompok yang paling banyak menjadi binatang, maka dialah kelompok

pemenang.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran lopmat jauh,

diantaranya latihan menolak, latihan melayang, latihan mendarat, dan latihan

awalan. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan

untuk mencoba latihan-latihan tersebut.

b) Setelah selesai melakukan latihan awalan, latihan melayang, latihan mendarat,

dan latihan awalan, kemudian siswa mempraktikan rangkaian latihan-latihan

tersebut dalam bentuk permainan yang telah ditentukan oleh guru.

c) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan

evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui

Page 52: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi lompat jauh. Dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian

siswa ditugaskan untuk melakukan kembali rangkaian cara melakukan lompat

jauh, untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan.

siswa ditugaskan untuk melakukan materi dengan tertib dan disiplin.

3) Penutup

a) Pada posisi berbaris dan bersyap,siswa ditugasi untuk saling memijit dengan

temannya untuk mengurangi rasa capek,tetapi tetap menggunakan cara bermain.

b) Pada posisi berbaris dan berysaprapat,siswa saling memijit setelah ada kode

dari guru yaitu dengan aba-aba hujan gerimis, hujan lebat,pijat buaya. Supaya

semua siswa mendapatkan pijitan, maka harus di beri kesempatan untuk

berbalik arah.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru

kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan model pembelajaran bermain. Hal

ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa

semangat dan antusiassaat proses pembelajaran berlangsung.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang

dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan

karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan

biasanya.

b) Inti

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model pembelajaran bermain

yangdi berikan oleh guru. Hal ini terbukti dari peran aktif siswa saat pembelajaran

berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk melakukan kembali

pembelajaran yang telah diajarkan. Bahkan saat siswa melakukan permainan untuk

meningkatkan kemampuan lompat jauh dengan cara bermain terlihat sangat

bersemangat serta menunjukkan kerjasama yang baik . Dan pada saat melakukan

rangkaian pembelajaran lompat jauh yang telah dibuat oleh guru, siswa

menunjukkan kemampuannya masing-masing dan terlihat bersungguh-sungguh

dalam melakukannya terbukti dari perubahan kemampuan siswa dalam

melakukan rangkaian lompat jauh.

d. Analisis dan Refleksi

Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi,

adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaranmelalui model pembelajaran bermain dapat meningkatkan peran aktif

siswa selama mengikuti pembelajaran, unsur-unsur kompetisi dalam permainan

Page 54: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajara khususnya

lompat jauh dan juga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan

lompat jauh tersebut. Selain itu dengan model pembelajaran bermain siswa tidak

menjadi jenuh selama mengikuti pembelajaran lompat jauh.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Dengan model pembelajaran bermain yang terdapat unsur-unsur kompetisi

membuat siswa harus mau bekerjasama dalam kelompoknya, kendala yang

dihadapi dalam hal ini adalah membuat siswa putra dan putri mau bersatu dan satu

kelompok tanpa ada batasan dan juga rasa malu. Untuk mendorong siswa agar

lebih aktif dalam melakukan pembelajaran serta menghilangkan batasan dan juga

rasa malu tersebut maka sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa,

misalnya berupa pujian seperti: bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan

lain sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga melupakan batasan

dan juga rasa malu tersebut setelah larut dalam permainan yang diberikan.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maka perlu

ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna meningkatkan hasil

pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal yang dilakukan antara lain :

a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan

benar dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan

perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap

memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada

model pembelajaran bermain.

1. Siklus I Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan pada

siklus I pertemuan II tanggal 30 Mei 2012 yang juga akan dilakukan penilaian adalah

sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang

diterapkan dalam PTK, yaitu dengan model pembelajaran bermain dalam

pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

Page 56: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan pembelajaran secara umum

c) Melakukan pemanasan

Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran.

Adapun permainan ini bernama permainan ular tangga. Cara permainan berburu

binatang formasi bebas dalam lapangan, adalah sebagai berikut :

Setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompoknya untuk melakukan undian

dengan cara tos atau tingsud untuk menentukan menag dan kalah, setelah

kelompok yang menang dan kalah sudah jelas maka kelompok yang kalah harus

menjadi pemburu dan yang menang menjadi binatang. setelah ada aba-aba dari

guru penjasorkes, binatang boleh berlari ke mana saja yang penting masih dalam

lapangan yang telah di buat.

Adapun permainannya adalah sebagai berikut :

1.Pemburu berhak menembak atau melemparkan bola pada siswa yang menjadi

binatang dengan ketentuan yang telah di tentukan oleh guru .

2.Untuk menghindari tembakan atau lemparan, siswa yang menjadi binatang

harus melompat ke atas.

3.Jika siswa yang menjadi binatang terkena lemparan sesuai dengan peraturan

yang ditentukan oleh guru,maka siwa yang menjadi binatang harus gantian

menjadi pemburu dan seterusnya.

4.Kelompok yang paling banyak menjadi kelompok binatang maka dialah yang

Page 57: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang menjadi pemenangnya.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan materi lompat jauh, yaitu

pembelajaran tolakan atau menump, pembelajaran melayang, pembelajaran

mendarat, dan pembelajaran awalan. Setelah guru selesai menjelaskan

kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba.

b) Dalam pelaksanaan masing-masing pembelajaran diharapkan siswa melakukan

berkali-kali agar kemampuan siswa lebih meningkat .

c) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan

evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui

kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi lompat jauh yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya

jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan lopat

jauh dari awalan, tolakan, saat melayang di udara, dan saat mendarat. Pada

pelaksanaan rangkaian pembelajaran lompat jauh ini di awali dari urutan absen

nomer 1 dan seterusnya kemudian setelah sampai pada urutan absen terakir di

ulangi lagi dari nomer awal dan berulang-ulang.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

Page 58: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a) Siswa dibariskan kemudian diberi koreksi tentang materi yang telah di pelajari

dan di adakan tanya jawab, selanjutnya di adakan penguluran serta diajak

bernyanyi untuk menghilangkan rasa capek.

b) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa

kemudian siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran melalui model pembelajaran bermain cukup

memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaranlompat jauh, hal ini dapat

dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan juga banyak

siswa yang meminta untuk mengulangi tes lompat jauh, karena belum puas dengan hasil

yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum memenuhi target yang diharapkan masih

ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus I dan diharapkan ada peningkatan hasil

belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 5. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lompat jauh Pada Siswa Kelas

V SDN Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai Keterangan KriteriaJumlah

AnakProsentase

>80 Baik Sekali Tuntas 3 7,70%

75 – 79 Baik Tuntas 10 25,64%

70 – 74 Cukup Tuntas - 0%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 5 12,82%

Jumlah 39 100%

Gambar 7. Grafik Akhir Siklus I

d. Analisis dan Refleksi

Dari tabel pencapaian hasil di atasmenunjukkan bahwa hasil belajar lompat jauh

siswa meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Akan tetapi

0

5

10

15

20

25

30

60-69 70-79 80-89 90-100

Presentase…

Page 60: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan

kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah :

1) Keberhasilan guru/siswa:

Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lompat jauh yang cukup

bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 33,3% atau 13 siswasedangkan siswa

yang belum tuntas 66,7% atau sekitar 26 siswa.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :

a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit dapat

diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga pengembangan untuk

mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus II.

b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan

pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada perbaikan-

perbaikan pada siklus berikutnya,untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal,

adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :

a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat menerima

pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa agar menjaga kondisi

fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal.

Page 61: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa masih

kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan sehingga termotivasi

untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.

2. Siklus II Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 02 April 2012, yang juga dijadikan untuk

melakukan penilaian adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian lompat

jauh.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses

pelaksanaan pembelajaran lompat dapat berjalan dengan lancar.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat,

adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut :

1) Pemanasan

a) Berdoa dan absensi

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

Page 62: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c) Melakukan pemanasan

Seperti pada pertemuan sebelumnya pemanasan menggunakan

permainan yang mengarah pada materi inti, pada pertemuan I dan pertemuan

II siklus I guru menggunakan permainan berburu binatang yang dirasa paling

mendekati dan memberikan dampak positif pada pembelajaran lompat jauh.

Adapun permainan berburu binatang adalah sebagai berikut :

1. Pemburu bebas menembak atau melempar siswa yang menjadi biatang

dengan ketentuan perkenaan yang telah di tentukan oleh guru.

2. Untuk menghindari lemparan atau tembakan maka siswa yang menjadi

binatang harus melompat ke atas.

3. Jika siswa yang menjadi binatang terkena tembakan atau lemparan bola

dengan ketentuan yang telah di tentukan oleh guru, maka siwa yang

menjadi binatang harus berubah menjadi pemburu dan seterusnya.

4. Kelompok siswa yang paling banyak mencatat menjadi kelompok binatang

itulah yang menjadi pemenangnya.

2) Inti Pelajaran

a) Guru memberi panjelasan tentang materi lompat jauh dari pembelajaran awalan,

tolakan, saat melayang di udara, dan mendarat.

b) Selesai menjelaskan materi lompat jauh, kemudian guru menugaskan siswa

untuk melakukan kembali apa yang telah diajarkan oleh guru pada pertemuan

sebelumnya.

Page 63: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c) Setelah siswa selesai melakukan pembelajaran awalan, tolakan, melayang di

udara, dan pendaratan, kemudian guru mengajak siswa melakukan

gabungandari pembelajaran tersebut pada bak lompat yang telah dipersiapkan

oleh guru. Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk

melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa

mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi lompat jauh yang belum dipahami. Setelah selesai

bertanyajawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan

dari pembelajaran lompat jauh dari awalan, tumpuan, saat melayang, dan

pendaratan untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah

diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan lompat jauh pada bak lompat

yang telah disediakan dan dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa

sekaligus guru mengambil penilaian sebagai bahan evaluasi pada siklus II.

3) Penutup

a) Pada kegiatan penutup siswa diajak melakukan pendinginan, dan dilanjutkan

tanya jawab tentang materi yang telah di ajarkan serta di ajak bernyanyi untuk

mengurangi rasa capek.

b) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada pembelajaran dengan model pembelajaran bermain, ternyata dapat

meningkatkan semangat serta peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat

jauh, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II yang memuaskan.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 6. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lompat jauh Pada Siswa Kelas

V SDN Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2011/2012

Rentang Nilai Keterangan KriteriaJumlah

AnakProsentase

>80 Baik Sekali Tuntas 5 13%

75 – 79 Baik Tuntas 24 61%

70 – 74 Cukup Tuntas - 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 7 18%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 8%

Jumlah 39 100%

Gambar 8. Grafik Akhir siklus II.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut:

0

5

10

15

20

25

60-69 70-79 80-89 90-100

Presentase Ketuntasan

Page 65: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

1) Keberhasilan guru/siswa:

Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lompat jauh

meningkat dari 10,1% pada kondisi awal menjadi 33,34% pada akhir siklus I dan

meningkat menjadi 74% pada akhir siklus II. Dari perbandingan peningkatan

prosentase tersebut maka guru mampu memberikan materi pembelajaran lompat

jauh dengan baik yaitu dengan melakukan model pembelajaran bermain dan

berdampak pada antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran yang baik sehingga

siswa mampu memahami pembelajaran lompatjauh secara maksimal dan juga

pencapaian hasil pembelajaran lompat jauh yang maksimal pula. Penerapan model

pembelajaran bermain ternyata dapat memberi pencerahan sebagai alternatif dalam

memberikan pembelajaran guna meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran lompat jauh sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik

dan memiliki antusias yang tinggi sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Dari prosentase di atas maka hasil pembelajaran lompat jauh pada siklus II pertemuan

ke I telah memenuhi target dari yang diharapkan. Oleh karena itu model pembelajaran

bermain dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh dapat memberikan pencerahan

kepada guru sebagai alternatif dalam memilih model-model pembelajaran khususnya

materi pembelajaran lompat jauh guna meningkatkan hasil belajar siswa dan juga

sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa

dapat berperan aktif selama mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari

pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.

Page 66: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Setelah dilakukan deskripsi data tiap siklus. Maka dari hasil tersebut disajikan

perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan peningkatan hasil

penelitiann yang telah dicapai. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tes awal, tes

setelah siklus I dan setelah siklus II maka deskripsi analisis data hasil tes lompat jauh

dan nilai ketuntasan belajar siswa disajikan sebagai berikut :

Tabel 7. Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lompat jauh Siswa

Tes Statistik

Pra siklusJumlah 2361

Rerata 60

Siklus IJumlah 2651

Rerata 68

Siklus IIJumlah 2876

Rerata 74

Page 67: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar lompat jauh

siswa dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :

Gambar 9. Histogram Nilai Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar lompat jauh Siswa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II maka dapat

disimpulkan adanya peningkatan pembelajaran lompat pada siswa kelas V SDN

Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Perbandingan hasil belajar pada Pra silkus, akhir siklus I dan akhir siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

0

20

40

60

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nila

i

Ketuntasan Hasil Belajar Lompat jauh

Rerata

Page 68: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 7. Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil

Belajar Lompat jauh Pada Siswa Kelas V SDN Gabugan 1 Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012

RentangNilai KeteranganProsentasi

Pra Siklus Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali 2,5% 8% 13%

75 – 79 Baik 7,6% 25,34% 61%

70 – 74 Cukup 0% 0% 0%

65 – 69 Kurang 43% 53,84% 18%

< 64 Kurang Sekali 46% 12,82% 8%

Page 69: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Melalui tabel perbandingan hasil belajar lompat jauh di atas apabila diilustrasikan

dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut :

Gambar 10. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Lompat jauh Setelah Diberikan

Model Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas V SDN Gabugan 1

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Dari Histogram perbandingan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas V SDN

Gabugan 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I dan

siklus II.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

BaikSekali

Baik Cukup Kurang KurangSekali

Pra Siklus 3% 7,60% 0,00% 43% 46,00%

Siklus I 8% 25,34% 0% 54% 12,82%

Siklus II 13,00% 61,00% 0% 18,00% 8,00%

Ketuntasan Hasil Belajar Lompat jauh Siswa

Page 70: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SDN Gabugan 1 Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua

siklus.Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Pembelajaran melalui model pendekatan bermain, dapat meningkatkan hasil

belajar lompat jauh pada siswa kelas V SDN Gabugan 1 Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh

peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II.Hasil belajar lompat jauh pada

siklus I dalam kategori tuntas adalah 33,34% jumlah siswa yang tuntas adalah 13

siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori

tuntas sebesar 74%, sedangkan siswa yang tuntas 29 siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal

dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan. Faktor

Page 71: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan

guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode

yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta model pembelajaran yang

digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari

siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Model

pembelajaranyangmenarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optima, ldalam hal ini khususnya model

pembelajaran bermain.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan

siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di lapangan.

Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi dan

dalam mengelola kelas serta didukung oleh model pembelajaran dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat dan

motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui model

pembelajaran bermain dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun

hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru

yang ingin memilih alternatif dalam menggunakan model-model pembelajaran. Bagi

guru bidang studi Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan Olahraga, hasil

Page 72: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses

pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar

lompat jauh yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.Apalagi bagi guru yang

memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran

yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan

fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang

pendidik yang profesional dan inovatif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran melalui bermain untuk peningkatan

hasil belajar siswa terhadap pembelajaran lompat jauh, maka siswa memperoleh

pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjasorkes sebelumnya.

Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan bagi siswa, menjadi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapat

kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan

pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan

refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan

kualitas pembelajaran Penjas (baik proses maupun hasil) dan peningkatan hasil

belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran Penjas, penerapan model pembelajaran

melalui bermain dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut

Page 73: UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN …/Upaya... · terputus pada guru, tetapi orientasi pembelajaran harus disesuaikan juga dengan perkembangan siswa. Isi dan urutan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

untuk aktif dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk

mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan

skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting

dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya

pada guru SDN Gabugan 1 KecamatanTanon Kabupaten Sragen:

1. Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan yang

sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi yang diberikan, agar siswa tidak

terlalu jenuh dan dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Karena

pembelajaran bermain merupakan karakter siswa sekolah dasar dimana di dalam

bermain mengandung unsur kegembiraan dan keceriaan.