PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES · PDF fileDoamu yang tiada terputus, kerja keras...
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES · PDF fileDoamu yang tiada terputus, kerja keras...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KASIHAN NGADIROJO
WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
MA’RIFATULLAH DIYAH.W
X4610081
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Ma’rifatullah Diyah.W
Nim : X4610081
Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskes
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELALAR LOMPAT JAUH GAYA
JONGKOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KASIHAN
NGADIROJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutib
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, juli 2012
Yang membuat pernyataan
Ma’rifatullah Diyah. W
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KASIHAN NGADIROJO
WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
MA’RIFATULLAH DIYAH.W
X4610081
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Penjaskes, Jurusan Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Wahyu Sulistyo, M.Kes
NIP. 19490505 198503 1 001
Dra. Ismaryati, M.Kes
NIP. 19630505 198903 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 26 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi : (Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes …………….Sekretaris : Slamet Widodo, S.Pd, M.Or ....................
Anggota I : Drs. Wahyu Sulistyo, M. Kes . ......................
Anggota II : Dra. Ismaryati, M. Kes . .....................
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan,
Prof. Dr. Rer. Nat. Sajidan, M.SiNIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
"Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras"
"Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan
menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain
yang telah terbuka"
( William J. Siegel )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, ku persembahkan karya ini untuk :
Ristanto (ayah) dan Retno Ekowati (ibu)
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, dan senantiasa
memberiku semangat. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian.
Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayang orang tuaku.
Hafifah Rochwidzatul Jannah (adik), Ali Ma’sum Baharudin (adik), dan
keluarga besarku yang selalu memberi doa serta dukungan.
Pahad Febrianto, someone who is always there beside me, keeping my day,
motivating, reminding me when I'm wrong.
Nani Ningrum, Laksito Adhi, Rudi Febridianto, Anita Sulistyawati
(sahabatku) yang telah menemani perjuanganku dan mengajariku tentang
arti kebersamaan
Teman-teman transfer angkatan tahun 2010 berkat kalian juga lah aku
bersemangat menyelesaikan skripsi ini
Kakak-kakak, adik-adik JPOK UNS
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Almamaterku Kampus JPOK
tempat kutimba ilmu dan mencari pengalaman hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan
skripsi ini.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Wahyu Sulistyo, M. Kes. sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Dra. Ismaryati, M. Kes. sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Kepala Sekolah SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri yang telah
memberikan ijin penelitian.
7. Para siswa kelas IV SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri yang telah
bersedia menjadi sumber data dalam penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat
bermanfaat.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
Ma’rifatullah Diyah Widyaningrum. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOKPADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KASIHAN NGADIROJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri dengan menerapkan model pembelajaran Team Games Tournament.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas IV SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri, tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 14 orang yang terdiri atas 9 siswa putri dan 5 siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan obeservasi dan penilaian hasil belajar serta unjuk kerja lompat jauh gaya jongkok. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif.
Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 57,14% atau 8 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 85,71%, atau 12 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran team games tournament dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran team games tournament dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SD Negeri 3Kasihan Ngadirojo Wonogiri.
Kata kunci : Penerapan model pembelajaran TGT, hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN.................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. v
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 7
A. Kajian Pustaka............................................................................. 7
1. Lompat Jauh ........................................................................... 7
a. Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok............................. 7
b. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok .................................. 7
2. Pembelajaran .......................................................................... 12
a. Pengertian Pembelajaran.................................................... 12
b. Tujuan Pembelajaran ......................................................... 13
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran............................................. 15
d. Ciri-ciri Pembelajaran........................................................ 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
e. Tujuan Pembelajaran Lompat Jauh di Sekolah Dasar ....... 18
3. Bermain ................................................................................. 19
a. Pengertian Bermain............................................................ 19
b. Bermain Sambil Belajar..................................................... 20
c. Aspek-aspek yang dikembangkan dari Bermain ............... 21
4. Pembelajaran Lompat Jauh dengan Model Pembelajaran
Team Games Tournament ........................................................... 23
a. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................ 23
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif....................... 23
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif........................... 23
3. Aplikasi Pembelajaran Kooperatif .......................... 24
4. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif......................... 25
5. Model Pembelajaran Kooperatif TGT .................... 25
b. Model TGT dalam pembelajaran Lompat Jauh ................. 26
B. Kerangka Berpikir....................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
1. Tempat Penelitian.................................................................. 34
2. Waktu Penelitian .................................................................. 34
B. Subjek Penelitian......................................................................... 35
C. Sumber Data................................................................................ 35
D. Pengumpulan Data ...................................................................... 35
E. Uji Validitas Data........................................................................ 36
F. Analisis Data ............................................................................... 37
G. Prosedur Penelitian...................................................................... 38
1. Rancangan Siklus I................................................................ 39
a. Tahap Perencanaan.......................................................... 39
b. Tahap Pelaksanaan.......................................................... 39
c. Pengamatan Tindakan ..................................................... 39
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) ............................................... 40
2. Rancangan Siklus II .............................................................. 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .......................... 41
A. Deskripsi Pratindakan ................................................................. 43
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus......................................... 43
1. Siklus I .................................................................................. 43
a. Pertemuan I ..................................................................... 43
1) Tahap perencanaan Tindakan.................................... 43
2) Tahap Pelaksanaan.................................................... 43
3) Observasi dan Interpretasi......................................... 46
4) Analisis dan Refleksi................................................. 47
b. Pertemuan II .................................................................... 49
1) Tahap perencanaan Tindakan.................................... 49
2) Tahap Pelaksanaan.................................................... 50
3) Observasi dan Interpretasi......................................... 53
4) Analisis dan Refleksi................................................. 53
2. Siklus II ................................................................................. 55
a. Pertemuan I ..................................................................... 55
1) Tahap perencanaan Tindakan.................................... 55
2) Tahap Pelaksanaan.................................................... 56
3) Observasi dan Interpretasi......................................... 57
4) Analisis dan Refleksi................................................. 58
b. Pertamuan II .................................................................... 60
1) Tahap perencanaan Tindakan.................................... 60
2) Pelaksanaan Tindakan............................................... 60
3) Observasi dan Interpretasi......................................... 62
4) Analisis dan Refleksi................................................. 62
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................ 64
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 64
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN................................. 67
A. Simpulan ..................................................................................... 67
B. Implikasi ..................................................................................... 67
C. Saran ........................................................................................... 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 69
LAMPIRAN............................................................................................ 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif............................................. 25
2. Rancangan Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian........ 34
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 36
4. Prosentase Target Capaian .......................................................... 40
5. Deskripsi Kondisi Awal .............................................................. 42
6. Deskripsi Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siklus I
Pertemuan 1................................................................................. 49
7. Deskripsi Data Siklus I Pertemuan 2 Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Jongkok ..................................................................... 54
8. Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya
Jongkok ....................................................................................... 54
9. Deskripsi Data Siklus II Pertemuan 1 Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Jongkok ..................................................................... 59
10. Deskripsi Data Siklus II Pertemuan 2 Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Jongkok ..................................................................... 63
11. Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok.............................................................................. 63
12. Deskripsi Perbandingan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya
Jongkok ....................................................................................... 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ilustrasi Awalan Lompat Jauh Gaya Jongkok............................. 8
2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok.......................... 10
3. Ilustrasi Gerakan Melayang di Udara Lompat Jauh Gaya
Jongkok ....................................................................................... 11
4. Ilustrasi Posisi Pendaratan........................................................... 12
5. Permainan Estafet Kardus ........................................................... 28
6. Permainan Lompat Gelang.......................................................... 29
7. Permainan Siapa Cepat ............................................................... 29
8. Permainan Halang Rintang ......................................................... 30
9. Kerangka Berpikir....................................................................... 32
10. Analisis Interaktif........................................................................ 37
11. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................ 38
12. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I sampai Siklus II.... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Pembelajaran .................................................................. 68
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 69
3. Rencana Pelaksanaan Siklus II.................................................... 82
4. Kartu Ceria Siklus I dan Siklus II ............................................... 96
5. Rekapan Nilai Aspek Afektif, Kognitif, dan Psikomotor ........... 98
6. Penilaian Akhir Siklus I dan Siklus II......................................... 102
7. Lembar Observasi Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotor
Sik ............................................................................................... 104
8. Lembar Observasi Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotor
Siklus II ....................................................................................... 107
9. Lembar Observasi Aktivitas Guru .............................................. 110
10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 111
11. Rekapan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok................................ 112
12. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 113
13. Lampiran Surat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu
maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar melalui berbagai
aktivitas fisik dalam rangka memperoleh keterampilan dan meningkatkan derajat
kesegaran jasmani. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik sebagai pembentukan diri, baik dalam hal fisik
maupun mental.
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi
jangka panjang dalam upaya peningkatan kehidupan manusia, hasil yang
diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu,
pendidikan jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan
kesabaran dan keikhlasan. Pendidikan jasmani selain dilakukan melalui aktivitas
fisik juga dapat dilakukan melalui permainan yang dirancang untuk meningkatkan
derajat kesegaran jasmani. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai
tujuan pendidikan”.
Ditinjau dari aspek gerakannya, gerakan yang terdapat dalam cabang
atletik merupakan gerak dasar yang dilakukan manusia seperti berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Dalam ruang lingkup permainan dan olahraga, atletik
merupakan salah satu cabang yang diajarkan dalam pendidikan jasmani. Tujuan
diajarkannya cabang atletik yaitu untuk membantu perkembangan dan
pertumbuhan siswa dalam kemampuan gerak anak serta mengenalkan nomor-
nomor cabang atletik. Kemampuan gerak anak dapat ditingkatkan melalui ruang
lingkup permainan dan olahraga. Oleh karena itu, cabang atletik diajarkan di
sekolah-sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Ruang lingkup permainan dan olahraga mempunyai peranan penting
dalam pendidikan jasmani (penjas). Gerakan-gerakan dalam cabang atletik hampir
ada di semua cabang olahraga lainnya. Nilai-nilai yang sesuai dengan norma
kehidupan akan tumbuh dan berkembang pada siswa melalui pembelajaran atletik.
Dengan demikian siswa secara langsung ikut aktif berpartisipasi dalam proses
kegiatan pembelajaran atletik. Untuk menciptakan suasana tersebut, maka guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memegang peranan penting. Pihak
guru seharusnya tidak hanya mengembangkan kemampuan gerak sesuai kegiatan
nomor cabang atletik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran
(sportivitas atau fair play), disiplin, pantang menyerah, semangat, saling
menghormati dan percaya diri.
Dalam ruang lingkup pemainan dan olahraga di sekolah, diajarkan
berbagai macam nomor cabang atletik. Adapun nomor-nomor atletik yang
diajarkan meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Dari tiap-tiap nomor tersebut di
dalamnya terdapat beberapa nomor yang diajarkan. Untuk nomor lari terdiri dari
lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh, lari gawang, dan lari sambung.
Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat
tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru
dan lontar martil.
Salah satu nomor lompat dalam cabang atletik yaitu lompat jauh yang
mempunyai peran penting untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan
anak. Pengertian dari lompat jauh adalah melakukan suatu bentuk gerakan
lompatan dengan tujuan untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-jauhnya.
Kelangsungan gerak pada lompat jauh adalah awalan, tumpuan, posisi saat
melayang di udara dan posisi saat mendarat. Di dalam lompat jauh terdiri dari tiga
macam gaya yaitu: lompat jauh gaya jongkok (sit down in the air), lompat jauh
gaya berjalan di udara (walking in the air) dan lompat jauh gaya bergantung di
udara (schnepper).
Sekolah Dasar adalah pendidikan awal yang dapat digunakan untuk
mengembangkan pertumbuhan fisik dan kemampuan gerak siswa. Siswa Sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dasar tidak dapat dipisahkan dari aktifitas bermain. Siswa kelas IV mempunyai
karakteristik sosial emosional yaitu ingin selalu bermain, lebih suka kegiatan yang
beregu daripada individu, serta menginginkan kebebasan tetapi masih dalam
perlindungan orang dewasa.
Berdasarkan karakteristik tersebut, maka pembelajaran lompat jauh di
Sekolah Dasar harus disesuaikan dengan kondisi siswa. Perlu diketahui oleh
seorang guru bahwa siswa Sekolah Dasar mempunyai karakter cepat bosan. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka pembelajaran lompat jauh hendaknya bisa diajarkan
secara bervariasi dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan. Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran atletik harus diterapkan
melalui bentuk-bentuk model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa. Seorang guru harus mampu menerapakan model
pembelajaran yang baik dan tepat. Dengan model pembelajaran yang tepat, siswa
akan mudah menerima materi pelajaran dan hasilnya juga akan optimal.
Dalam melaksanakan pembelajaran atletik di sekolah, masih banyak guru
penjas yang belum memberikan suatu bentuk pelajaran atletik yang sesuai, masih
menggunakan pembelajaran yang konvensional. Siswa perlu diberikan materi
pelajaran dengan benar yang tersusun dengan baik dan menarik. Hal ini karena,
anak-anak usia sekolah berada pada masa perkembangan dan pertumbuhan,
sehingga pembelajaran atletik yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak. Tingkat usia SD (Sekolah Dasar) merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan sehingga di tingkat usia anak SD khususnya
kelas IV masih didominasi oleh masa bermain (siswa tertarik pada permainan)
sehingga guru harus menyesuaikan dengan usia perkembangan siswa. Disamping
itu siswa juga kurang motivasi dalam melakukan materi atletik yang sedang
diajarkan karena penyampaian materi yang monoton.
Berdasarkan observasi di SD Negeri 3 Kasihan, diketahui pelaksanaan
pembelajaran penjas secara keseluruhan telah berjalan. Namun dalam
pembelajaran atletik khususnya materi lompat jauh, masih banyak siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
belum maksimal dalam hasil belajarnya. Faktor perencanaan, pengemasan dan
penyajian pembelajaran yang kurang menarik, serta pembelajaran yang monoton
yaitu pembelajaran yang bertujuan pada penguasaan teknik dan prestasi
menjadikan siswa kurang berminat terhadap pembelajaran lompat jauh.
Permasalahan pembelajaran tersebut tentunya berakibat pada hasil belajar siswa,
baik yang berhubungan dengan nilai proses maupun hasilnya.
Seiring dengan kemajuan di dunia pendidikan, muncul banyak model
pembelajaran yang dapat menjadi salah satu alternatif dari permasalahan
pembelajaran yang ada saat ini, sekaligus dapat digunakan untuk menciptakan
suksesnya tujuan pembelajaran. Meskipun begitu, model pembelajaran belum
banyak diterapkan di sekolah karena guru belum banyak yang mempelajari model
model pembelajaran. Memberikan pembelajaran atletik yang menarik, praktis dan
diminati siswa adalah tugas seorang guru. Oleh karena itu guru harus mampu
menyesuaikan kebutuhan yang berhubungan dengan siswa dan materi
pembelajaran tersebut. Guru juga harus mampu menerapkan pendekatan, model,
metode dan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
disampaikan.
Terdapat berbagai model pembelajaran yang mempunyai keunggulan
dalam memecahkan masalah pembelajaran. Dari berbagai model pembelajaran
yang ada, salah satu model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satunya
adalah team games tournament (TGT) merupakan salah satu model pembelajaran
yang di dalamnya memperlihatkan tahapan-tahapan dasar model pembelajaran
dan mudah dipelajari. Model pembelajaran TGT merupakan salah satu model
pembelajaran yang efektif, mudah dan sederhana sehingga dapat diterapkan pada
pembelajaran di sekolah. Pembelajarkan lompat jauh dengan menerapkan model
pembelajaran TGT merupakan strategi dalam pembelajaran. Dengan
menggunakan model pembelajaran TGT dapat menantang anak melalui games
serta turnament, serta dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang
mendalam untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran TGT
sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar lompat jauh.
Penelitian tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Hal itu dilakukan sebagai upaya agar lebih berhasil pembelajaran lompat
jauh di SDN 3 Kasihan khususnya pada siswa kelas IV.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar
lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri Tahun
Pelajaran 2011/2012 ?
Devinisi Operasianal Variabel dam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok
Hasil belajar yang dicapai pada penelitian ini diperoleh melalui 3 aspek
penilaian yang terdiri dari tes psikomotor, kognitif dan afektif. Dalam
penelitian ini gaya yang digunakan dalam lompat jauh adalah gaya
jongkok.
2. Model pembelajaran team games tournament (TGT)
Model pembelajaran TGT merupakan pembelajaran yang menerapkan
permaian yang didalamnya terkandung kompetisi. Didalam penelitian ini
memggunakan permainan estafet kardus, lempar gelang, siapa cepat,
halang rintang, maju mundur, ganjil genap, katak mencari telur dan jump-
jump.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
“Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh menggunakan model
pembelajaran TGT pada siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kasihan
Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012”.
D. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat
memberi manfaat antara lain:
“Dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh bagi siswa yang dijadikan subyek
penelitian”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Lompat Jauh
a. Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang
olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,
melayang dan mendarat sejauh-jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat
jauh tersebut harus dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus
pelaksanaannya agar diperoleh lompatan sejauh-jauhnya.
Prinsip dari lompat jauh yaitu mencapai jarak lompatan sejauh-
jauhnya. Untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, maka
seorang siswa dapat melakukannya dengan berbagai gaya salah satunya
gaya jongkok. Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di
udara (sit down in the air). Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang
dilakukan pada saat melayang di udara membentuk gerakan seperti orang
jongkok atau duduk. Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat saat
membungkukkan badan dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan.
Pada saat mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan, mendarat dengan
bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan. Untuk menghindari
kesalahan saat mendarat, maka diikuti dengan menjatuhkan badan ke
depan.
b. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok
Teknik adalah suatu proses yang menimbulkan keaktifan jasmani
dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga.
Teknik lompat jauh merupakan faktor yang sangat penting dan
harus dikuasai seorang pelompat. Teknik lompat jauh terdiri dari beberapa
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bagian yang harus dilaksanakan secara baik dan urut. Teknik lompat jauh
gaya jongkok terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan
mendarat. Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan
dengan tidak terputus-putus agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Untuk lebih jelasnya keempat teknik lompat jauh dapat diuraikan secara
singkat sebagai berikut:
1. Awalan
Awalan adalah gerakan permulaan dalam usaha untuk
mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan. Awalan
merupakan tahap pertama dalam lompat jauh. Tujuan awalan adalah
untuk mendapatkan kecepatan maksimal pada saat akan melompat dan
membawa siswa pada posisi yang optimal untuk tolakan. Awalan
lompat jauh harus dilakukan dengan lancar, agar tepat dalam melakukan
tumpuan dan mempunyai kecepatan saat melayang di udara.
Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya
sebelum salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. Menurut Jerver
(2005: 34) bahwa “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah untuk
meningkatkan kecepatan horisontal secara maksimum tanpa
menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. Jarak awalan lompat jauh
tidak ada aturan khusus, namun bersifat individual tergantung dari
masing-masing siswa. Hal penting dalam mengambil jarak awalan
adalah dimana siswa memperoleh kecepatan yang maksimal. Untuk
lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi pemberian tanda untuk
membuat cherkmark untuk ketepatan tumpuan sebagai berikut:
1,22m Bak Pasir
Tanda 30-35 m Tanda P: 9m L: 2,75m
pertama kedua
Gambar 1. Ilustrasi Awalan Lompat Jauh Gaya Jongkok(Syarifuddin, 1992:91)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya
sebelum salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. Menurut Jerver
(2005: 34) bahwa “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah untuk
meningkatkan kecepatan horisontal secara maksimum tanpa
menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. Jarak awalan tidak perlu
terlalu jauh, tetapi sebagaimana pelari mendapatkan kecepatan tertinggi
sebelum salah satu kaki menolak. Jarak awalan tersebut antara 30-35
meter. Berkaitan dengan awalan lompat jauh Jarver (2009: 25)
menyatakan:
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan lari sebelum melompat, yaitu: jarak lari harus cukup panjang, sehingga memungkinkan peningkatan kecepatan sedemikian rupa sesuai kebutuhan pada saat take off. Dalam keadaan lari, atlet harus tetap mampu mengontrol posisi tubuhnya, sehingga dapat melakukan take off yang efektif. Gerak lari harus dilakukan secara konsisten dan uniform (seragam), sehingga atlet dapat mencapai titik take off dengan tepat. Untuk seorang pemula, sebaiknya jarak lari cukup 20-25 meter saja, sedang untuk yang sudah berpengalaman maka jarak lari itu dapat ditingkatkan hingga sejauh 30-35 metertergantung pada kemampuan yang bersangkutandalam penambahan kecepatan.
Jarak awalan lompat jauh tidak ada aturan khusus, namun bersifat
individual tergantung dari masing-masing pelompat. Hal terpenting
dalam mengambil jarak awalan yaitu pelompat dimungkinkan
memperoleh kecepatan yang maksimal. Kecepatan awalan harus sudah
dicapai tiga atau empat langkah sebelum balok tumpuan. Tiga atau
empat langkah terakhir sebelum menumpu tersebut dimaksudkan untuk
mengontrol saat menolak dibalok tumpuan.
2. Tumpuan
Tumpuan atau tolakkan merupakan perubahan gerak datar ke
gerak tegak atau ke atas yang dilakukan secara cepat. Tumpuan
dilakukan dengan cara yaitu, sebelumnya siswa sudah
mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada
langkah terakhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas. Tolakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dilakukan dengan menolakkan salah satu kaki menumpu tanpa
langkah melebihi papan tumpu untuk mendapatkan tolakan ke depan
atas dengan kekuatan yang maksimal. Jerver (2009: 26) menyatakan,
“Maksud dari take off adalah merubah gerakan lari menjadi suatu
lompatan, dengan melakukan lompatan tegak lurus, sambil
mempertahankan kecepatan horisontal semaksimal mungkin”.
Lompatan dilakukan dengan mencondongkan badan ke depan dan
sambil mempertahankan kecepatan saat badan dalam posisi
melayang.
Daya dorong yang kuat dapat diperoleh secara maksimal
dengan menggunakan kaki tumpu yang paling kuat. Ketepatan
melakukan tumpuan akan menunjang keberhasilan lompatan.
Kesalahan menumpu (melewati balok tumpuan), lompatan
dinyatakan gagal atau diskualifikasi. Sedangkan jika penempatan
kaki tumpu berada jauh sebelum balok tumpuan akan sangat
merugikan terhadap pencapaian jarak lompatan.
Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Syarifuddin, 1992:91)
3. Melayang di Udara
Sikap melayang di udara sangat erat kaitannya dengan
kecepatan awalan dan kekuatan tolakan. Karena pada waktu menolak
dari papan tolak, badan pelompat dipengaruhi oleh suatu kekuatan
yang disebut “daya penarik bumi”. Daya penarik bumi ini bertitik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
berat pada suatu titik yang disebut titik berat badan (T.B./center of
gravity).
Salah satu usaha untuk mengatasi daya tarik bumi tersebut
yaitu harus melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya disertai dengan
ayunan kaki dengan kedua tangan sebagai keseimbangan. Semakin
cepat awalan dan semakin kuat tolakan yang dilakukan, maka akan
semakin lebih lama dapat membawa badan melayang di udara.
Dengan demikian akan dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh
yang menentukan hasil lompatan. Hal yang perlu diperhatikan pada
saat melayang di udara yaitu menjaga keseimbangan tubuh, sehingga
akan membantu pendaratan.
Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan melayang di udara
lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:
Gambar 3. Ilustrasi Gerakan Melayang di Udara Lompat Jauh Gaya
Jongkok
(Syarifuddin, 1992:91)
4. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap terakhir dari rangkaian
teknik lompat jauh. Pendaratan merupakan hasil yang dicapai
dalam lompat jauh. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk
dan kaki lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien. Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
waktu mulai menyentuh pasir, pelompat memegaskan lutut dan
menggeserkan pinggang ke depan, dan lengan mengayun ke depan.
Menurut Jarver (2009: 31-32) beberapa hal yang patut
diperhatikan dalam melakukan pendaratan pada cabang lompat
jauh antara lain:
a) Posisi landing yang terbaik hendaknmya merupakan lanjutan dari pola melayang pusat gaya berat tubuh
b) Tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan tungkai terjulur lurus ke depan.
c) Tangan yang terletak di belakang tubuh sebelum landing, harus segera dilempar ke muka begitu kaki menyentuh pasir.
d) Gerakan segera dari tangan akan membantu tubuh untuk bertumpu di atas kaki.
e) Posisi landing yang efisien tergantung pada gerakan yang digunakan pada waktu melayang.
Gambar 4. Ilustrasi Posisi Pendaratan
(Syarifuddin, 1992:91)
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Belajar merupakan sebuah proses dari yang belum bisa menjadi
bisa dari yang belum tahu menjadi tahu. Benny A. Pribadi (2009: 6)
menyatakan “Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang agar memperoleh kompetensi berupa keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan”. Proses belajar dilakukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
meningkatkan kemampuan atau kompetensi diri. Sehingga akan terjadi
perubahan dalam hal pemikiran dan tindakan karena pengalaman yang
dimilikinya.
Pembelajaran adalah usaha guru untuk membentuk tingkah laku
dan pola pikir anak didik ke arah positif. Menurut Darsono (2000: 24)
dalam Hamdani (2011: 23) menyatakan bahwa “aliran kognitif
mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang
sedang dipelajari”. Adapun menurut Sugandi (2004:9) dalam Hamdani (
2011: 23 ) “pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa
untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan
minat dan kemampuannya”. Hal ini menujukkan bahwa unsur
kesengajaan dari pendidik diperlukan dalam memberikan suatu
pembelajaran.
Sedangkan pengajaran dimaknai sebagai proses, cara
mengajarkan atau menyampaikan materi. Sehingga kegiatan belajar
mengajar berpusat pada guru, guru menyampaikan materi kepada siswa
dan siswa menjadi penerima materi.
b. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan mengajar harus memiliki tujuan yang jelas sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus
mampu menerapkan cara mengajar yang baik dan sesuai untuk mencapai
tujuan yang dimaksud.
Dalam http://1103.pendampingansmk.fkip.uns.ac.id/2011/10/25/4
Adapun kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu :
1) Kemampuan pedagogik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Guru harus menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, empational, intelektual selain itu dituntut
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran.
2) Kemampuan kepribadian
Guru dituntut bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan mencerminkan budaya nasional indonesia. Selain itu harus
menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, serta menjadi
teladan.
Dalam kegiatan pembelajaran guru harus merencanakan
program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan
penilaian dan evaluasi serta menguasai materi yang diajarkannya.
Jika seorang guru memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang
optimal. Tugas utama guru adalah mengkondisikan siswa agar
belajar aktif sehingga potensi dirinya dapat berkembang dengan
maksimal. Dengan belajar yang aktif, siswa ikut berpartisipasi dalam
setiap kegiatan pembelajaran yang dapat membentuk kompetensi,
yaitu kemamampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifat
positif.
Untuk itu seorang guru harus memiliki kemampuan yang
baik dalam menyampaikan pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar
yaitu, guru harus mampu menerapkan model mengajar yang tepat
dan mampu membelajarkan siswa menjadi aktif dan antusias untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan
pembelajaran merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Pembelajaran yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai
pendidik.
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya menurut Nasution yang
dikutip Gino dkk (1998: 51) dalam Kristiyanto (2010: 125) bahwa
“perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan,
melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala
aspek organisme atau pribadi seseorang”.
Perubahan akibat dari belajar, secara keseluruhan pada diri
siswa untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa,
maka dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang tepat. Menurut Wina Sanjaya dalam Agus
Kristiyanto (2010: 125) menyatakan bahwa sejumlah prinsip yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran
diantaranya:
1) Berpusat pada siswa
2) Belajar dengan melakukan
3) Mengembangkan kemampuan sosial
4) Mengembangkan keingintahuan,imajinasi dan fitrah
5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
6) Mengembangkan kreatifitas siswa
7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi
8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik
9) Belajar sepanjang hayat
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk
diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip
belajar yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
d. Ciri-Ciri dalam Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan
menyampaikan informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada
siswa agar terjadi perubahan pengetahuan atau keterampilan pada diri
siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat
ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda
upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran,
sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar terjadi proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai. Ciri-ciri
pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan
belajar, suasana belajar dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri
pembelajaran tersebut harus diperhatikan dalam proses belajar
mengajar. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan sebagai
berikut:
1) Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa
tidak dapat melakukan tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan
upaya untuk menemukan sebab-sebabnya dan kemudian
mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas ajar dari guru.
Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar
tumbuh motivasi pada dirinya.
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang
mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan
berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Jadi
motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat
tercapai.
2) Bahan Belajar
Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan
atau materi belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan
dicapai siswa dan memperhatikan karakteristik siswa agar dapat
diminati siswa.
Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang
berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka
perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta atau
yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri
siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran.
3) Alat Bantu Belajar
Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat
alat yang dapat membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Alat bantu pembelajaran adalah semua alat yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus
berusaha agar materi yang disampaikan atau disajikan mampu
diserap dengan mudah oleh siswa. Apabila pengajaran
disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka siswa
akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik.
4) Suasana Belajar
Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
akan berjalan dengan baik, apabila terjadi komunikasi dua arah
yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga, adanya
kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar
akan berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan
dengan karakteristik siswa, maka tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
5) Kondisi Siswa yang Belajar
Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat
yang berbeda, tetapi juga memiliki kesamaan yaitu memiliki
langkah-langkah perkembangan dan memiliki potensi yang
perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan kondisi
siswa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi
siswa dalam proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran
lebih menekankan pada peranan dan partisipasi siswa bukan
peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan sebagai
fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.
e. Tujuan Pembelajaran Lompat Jauh di Sekolah Dasar
Setiap pembelajaran mempunyai maksud dan tujuan-tujuan
tertentu, begitu pula dalam pembelajaran lompat jauh. Pembelajaran
lompat jauh mempunyai tujuan yang tidak terlepas dari tujuan
pendidikan jasmani secara umum. Adapun tujuan penjas yaitu :
1) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan gerak.
2) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung didalamnya (sportivitas, kejujuran,
disiplin, tanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis).
3) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang
positif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dilihat dari perkembangan anak kelas IV, secara umum
pembelajaran lompat jauh sebagai materi yang disampaikan di
kelas IV mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan
gerak siswa. Tujuan umum tersebut dapat terwujud dengan
tercapainya tujuan-tujuan khusus dalam pembelajaran tersebut,
sebagaimana dicantumkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru dengan mengacu pada
kurikulum dan silabus mata pelajaran Penjas untuk kelas IV SD,
Kompetensi dasar : mempraktikan gerak dasar atletik yang
dimodifikasi dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah,
sportifitas, percaya diri dan kejujuran. Indikator : melakukan
lompat jauh gaya jongkok. Siswa usia kelas IV juga termasuk usia
masa bermain sehingga materi dalam pembelajaran ini cocok jika
disajikan dalam bentuk permainan.
3.Bermain
a. Pengertian Bermain
Bermain dalam bahasa Inggris disebut “games” (kata benda),
“to play” (kata kerja), “toys” (kata benda) ini berasal dari kata “main”.
Dalam kamus bahasa Indonesia, kata main berarti “melakukan
perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat tertentu atau
tidak), berbuat sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.” Bermain
dipandang sebagai suatu kegiatan yang mengandung keasyikan dan
dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas, tanpa paksaan dengan
tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu melakukan kegiatan
tersebut.
Menurut Hidayatullah (2008: 4) menyatakan bahwa:
Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan
sukarela, di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau
sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
sesuatu hal yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan
pemikiran. Bermain juga bersifat serius karena bermain memberikan
kesempatan untuk meningkatkan perasaan anak untuk menguasai
sesuatu dan memunculkan rasa untuk menjadi manusia penting.
Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di luar kenyataan,
dengan memasuki suatu dunia imajiner.Bermain memberikan suatu
arena di mana anak masuk dan terlibat untuk menghilangkan dirinya,
namun secara berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan
dirinya dari bermain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
aktifitas jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang, mempunyai
tujuan yang mempunyai dampak yang positif pada pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sehingga melalui bermain dapat memberikan
pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa. Melalui bermain
anak dapat mengekspresikan diri dan mempersiapkan diri untuk
menjadi dewasa.
Menurut Saputra (2001: 9-10) kegiatan atletik bernuansa
permainan mengandung beberapa ciri sebagai berikut:
1) Siswa terlibat dalam tugas gerak yang bervariasi dengan irama tertentu.
2) Mengakibatkan kegemaran berlomba/bersaing secara sehat.3) Menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat
berlatih.4) Tugas gerak yang mengandung resiko yang sepadan dengan
kemampuan siswa dan menjadi tantangan.5) Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang
baru.
b. Bermain Sambil Belajar
Aktivitas bermain sangat disukai oleh anak-anak, sebab anak
lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain. Didalam dunia
bermain anak juga biasa sambil belajar. Namun dalam masyarakat luas,
permainan atau bermain sering diartikan dengan suatu aktivitas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
kurang penting seperti kegiatan canda, senda gurau, dan tidak serius, atau
tidak berguna.
Dunia bermain merupakan salah satu media bagi anak untuk
belajar. Menurut Hidayatullah (2006: 2) berpendapat, “Bermain
merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia
sekitarnya sehingga menemukan sesuatu dari pengalaman bermain. Dunia
bermain merupakan kegiatan yang memiliki unsur kesenangan dan
kepuasan yang terletak di dalam situasi di waktu kegiatan bermain
berlangsung. Dan dunia bermain sebenarnya sangat menguntungkan bagi
anak-anak untuk berekspresi dan bereksplorasi dengan dunia sekitarnya”.
c. Aspek-Aspek yang dikembangkan dari Bermain
Suatu kegiatan dapat dikatakan aktivitas bermain jika kegiatan
tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan ciri dari aktivitas
bermain. Berikut ini dijelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam bermain
sebagai berikut:
1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik
Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan
kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa
tersebut akan menjadi sehat, otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi
kuat. Siswa dapat menyalurkan kreatifitas dengan bermain. Dalam
melakukan kegiatan bermain, siswa tidak dibatasi dengan aturan-
aturan yang mengikatnya. Agar kegiatan bermain memberi pengaruh
yang positif bagi perkembangan fisik siswa, maka guru dapat
merancang kegiatan bermain yang sesuai dengan perkembangan fisik
anak.
2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik
Aspek motorik seperti lari, lempar dan lompat dapat
dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah
tampak pada saat kita amati siswa yang lari kejar-kejaran untuk
menangkap temannya. Pada awalnya belum terampil untuk berlari,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
tetapi dengan bermain kejar-kejaran, kemudian siswa berminat untuk
melakukannya dan menjadi lebih terampil dalam berlari. Keterampilan
akan berkembang melalui pengalaman belajar dan kesempatan yang
banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh keceriaan.
3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial
Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan
teman sebayanya. Siswa akan belajar berbagi, menggunakan mainan
secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, atau mencari cara
pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman bermainnya. Mereka
akan selalu mencari teman sebaya untuk bisa bermain. Pengalaman
belajar yang diberikan melalui pendekatan bermain biasanya
meningkatkan antusias siswa. Dengan rancangan pengajaran yang
kreatif, pengalaman itu akan berhasil merangsang perkembangan
sikap sosial siswa.
4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi
Bagi siswa tingkat SD, bermain merupakan suatu kebutuhan.
Tidak ada siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain siswa
dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Dari kegiatan bermain
yang dilakukan bersama sekelompok teman, siswa akan berusaha
melebihi kemampuan temannya, sehingga dapat membantu
pembentukan konsep diri ke arah yang lebih positif.
5) Manfaat Bermain untuk Pengembangan Keterampilan Olahraga
Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan melompat,
maka ia lebih siap untuk menekuni bidang olahraga tertantu pada
saatnya nanti. Jadi, kalau siswa terampil melakukan kegiatan tersebut,
maka lebih percaya diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang
lebih sulit. Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan
siswa adalah atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni, jalan,
lari,lompat dan lempar. Kegiatan ini akan menjadi dasar bagi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dalam berolahraga. Khususnya dalam pendidikan jasmani, perlu ditata
secara serius mengenai kegiatan atletik yang bernuansa permainan.
4. Pembelajaran Lompat Jauh dengan Model Team Games Tournament
a. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Sanjaya (2006:239) dalam Hamdani (2011 :30)
menyatakan, “model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian
kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang dirumuskan”. Dalam pembelajaran
kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecilyang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan membantu untuk
memahami materi pelajaran.Keberhasilan kerja dalam model
pembelajaran TGT dipengaruhi keterlibatan anggota kelompok itu
sendiri.
2) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama
dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu
sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri atas empat
atau lima orang siswa heterogen, yang mewakili seluruh bagian
dari kelas dalam hal kinerja akademik. Dimaksudkan, kelompok
heterogen terdiri atas campuran kemampuan siswa, jenis kelamin,
dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima
perbedaan cara bekerja dengan teman yang berbeda latar
belakangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Pembelajaran kooperatif menjadi salah satu
pembaharuan dalam pergerakan reformasi pendidikan.
Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk pengajaran
dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe pembelajaran
konvensional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam
kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk
mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran
sosial.
Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri,
antara lain:
a) Setiap anggota memiliki peran
b) Terjadi interaksi langsung diantara siswa
c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara
belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya
d) Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal
kelompok
3) Aplikasi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran
konvensional yang menerapkan sistem menjatuhkan lawan, yaitu
keberhasilan siswa diorientasikan pada kegagalan siswa lain.
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi, yaitu
keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh
keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini
dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting
yang dirangkum oleh ibrahim dalam Hamdani ( 2011: 32-33 ),
sebagai berikut :
a) Hasil belajar akademik
b) Penerimaan terhadap perbedaan individu
c) Pengembangan ketrampilan social
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4) Fase-fase Pembelajaran Kooperatif
Tabel 1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase Perilaku guru
Fase 1 :
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai selama pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar
Fase 2 :
Menyajikan informasi
Dengan cara demonstrasi atau melalui
bahan bacaan
Fase 3 :
Mengorganisasi siswa ke dalam
kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa cara
membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar saat
melakukan transisi secara efisien
Fase 4 :
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Membimbing kelompok belajar saat
melaksanakan tugas
Fase 5:
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang akan diajarkan
Fase 6 :
Memberikan penghargaan
Menghargai upaya dan hasil belajar
individu dan kelompok.
5) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe
atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan pada
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan
yang bisa meningkatkan semangat belajar siswa. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Model TGT dikembangkan pertama kali oleh David De
Vries dan Keith Edward. Model ini merupakan suatu pendekatan
kerja sama antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama
antar siswa. Dalam pembelajaran ini terdapat penggunaan teknik
permainan. Permainan ini mengandung persaingan menurut aturan
- aturan yang telah ditentukan. Dalam permainan diharapkan tiap-
tiap kelompok dapat menggunakan pengetahuan dan
keterampilannya untuk bersaing agar memperoleh suatu
kemenangan. Menggunakan model TGT membantu guru untuk
meningkatkan pemahaman dan motivasi di antara murid-murid,
yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Dalam Robert E. Slavin (2005:166-167) Ada lima
komponen utama dalam TGT :
(1) Penyajian kelas
(2) Kelompok (tim)
(3) Games
(4) Tournament
(5) Penghargaan kelompok (team recognise)
b. Model TGT dalam Pembelajaran Lompat Jauh
(1) Penyajian Kelas
Model pembelajaran pertama-tama diperkenalkan
didalam kelas, lalu menyampaikan materi ajar yang akan
diajarkan. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang
sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh
guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(2) Team
Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili
seluruh bagian dari kelas dari hal kinerja akademik, jenis
kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah
memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan
lebih khusus lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya
untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru
menyampaikan materi lompat jauh, tim berkumpul untuk
memahami teknik-teknik dalam lompat jauh, tim adalah fitur
penting dalam TGT. Pada tiap poinnya yang ditekankan adalah
membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk timnya,
dan tim pun harus membantu tiap anggotanya.
(3) Game
Gamenya terdiri dari permainan-permainan yang
relevan dalam lompat jauh yang dirancang untuk
meningkatkan aspek kerjasama, ketrampilan, maupun teknik
lompat jauh. Game tersebut dimainkan dalam beberapa
kelompok, yang masing-masing kelompok heterogen.
(4) Tournament
Turnamen adalah sebuah struktur dimana game
berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau
akhir unit, setelah guru memberikan materi lompat jauh dan
tim telah melaksanakan tugas kelompok. Pada turnamen
pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja
turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja
I, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang
seimbang ini, memungkinkan para siswa dari semua tingkat
kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap
skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
(5) Rekognisi tim (Penghargaan kelompok)
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lainnya apabila skor rata-rata mencapai
kriteria tertentu. Skor tim dapat digunakan untuk menentukan
dua puluh persen dari peringkat mereka.
Berikut ini adalah pembelajaran lompat jauh dengan
menggunakan model pembelajaran team games tournament :
(a) Bermain Estafet Kardus
Siswa dibentuk dua kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 4 siswa kemudian kelompok tersebut
mengambil bola dengan cara berlari sambil memindahkan
kardus dari titik awal sampai dengan titik akhir.
Gambar 5. Permainan Estafet Kardus
(b) Bermain Lompat Gelang
Siswa dibuat menjadi dua kelompok siwa yang
berada dibarisan paling depan mengambil dua gelang, satu
gelang di letakan di bawah dan siswa berdiri di tengah
gelang tersebut kemudian gelang ke dua dilempar ke depan
setelah itu siswa berpindah dari gelang 1 ke gelang 2
dengan cara melompat dua kaki dan seterusnya sampai ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
titik akhir dan kembali ke barisan untuk tos dengan siswa
berikutnya yang akan melakukan.
Gambar 6. Permainan Lompat Gelang
(c) Bermain Siapa Cepat
Siswa melakukanya satu persatu sesuai kelompok
masing-masing, pertama yaitu lari dengan irama tetap
setelah itu siswa berlari melewati simpai dan melakukan
tolakan untuk menyundul bola yang digantung serta
mendarat dengan posisi jongkok.
Gambar 7. Permainan Siapa Cepat
(d) Bermain Halang Rintang
Siswa dibuat menjadi dua kelompok yaitu kelompok
kanan dan kelompok kiri, Kelompok kanan berlari ke arah
kanan dan kelompok kiri berlari ke arah kiri setelah sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
di titik ujung siswa harus berusaha bisa melewati halang
rintang yang berupa bilah dan gelang untuk kembali lagi ke
titik awal kemudian melakukan tos dengan siswa berikutnya
yang akan melakukan.
Gambar 8. Permainan Halang Rintang
Dalam mengajar permainan dengan model TGT
seperti gambar di atas, diperlukan kreativitas guru dalam
mengajar. Penerapan permainan di atas menekankan pada
unsur melompat, juga menciptakan kesempatan yang
merangsang para siswa untuk mencoba sendiri kemampuan
melompat dalam suasana bermain dan kompetisi. Dalam
mengajar dengan penerapan model pembelajaran TGT perlu
memperhatikan dan menciptakan berbagai variasi
kesempatan belajar, termasuk mengembangkan
keterampilan gerak anak. Di dalam program semacam ini
anak akan memperoleh suatu landasan keterampilan gerak
yang memungkinkan anak berpartisipasi dengan baik. Jika
anak telah memperoleh keterampilan melalui permainan,
maka olahraga menjadi suatu alternatif pengisi waktu luang
yang menarik dalam kehidupan anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas, secara
sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 9. Kerangka berpikir
1. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pembelajaran lompat jauh
2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok masih rendah
Tindakan
Kondisi Awal
Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok meningkat
Penerapan model pembelajaran Team Games Tournament
Guru kurang kreatif dan Inovatif dalam proses pembelajaran penjas
Siklus II : Peneliti dan kolaborator menyusun bentuk pengajaran berupa permainan menggunakan model pembelajaran TGT yaitu Permainan estafet kardus dengan menggunakan bilah, lompat kardus, halang rintang dengan menyundul bola, dan permainan siapa cepat
Siklus I : Peneliti dan kolaboratormenyusun bentuk pengajaran berupa permainan estafet kardus, Lompat kardus, halang rintang, dan permainan siapa cepat
Kondisi Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pembelajaran merupakan kegiatan pokok dari keseluruhan
proses pendidikan. Berhasil tidaknya tujuan pendidikan yang
dicapai tergantung dari berhasil tidaknya proses pembelajaran yang
dialami oleh peserta didik. Akan tetapi hal tersebut tidak terlepas
dari faktor pendukungnya, yaitu guru, siswa, strategi pengajaran
serta fasilitas penunjang lainnya. Dari beberapa faktor tersebut,
guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati
kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor
penunjang yang lain, guru sebagai subjek pendidikan sangat
menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Dalam proses
pembelajaran komponen utamanya adalah guru dan siswa. Agar
proses pembelajaran berhasil, guru harus dapat membimbing siswa,
sehingga dapat mengembangkan pengetahuannya. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut guru harus memahami sepenuhnya materi
yang diajarkan, kreatif dan inovatif dalam dalam membuat
perencanaan program pembelajaran dengan model pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan, sehingga memotivasi siswa
untuk mengikuti seluruh tahapan proses pembelajaran. Namun pada
kenyataannya guru cenderung menggunakan pendekatan tradisional
dengan sifat kaku, yang terikat pada peraturan dan teknik dasar,
dengan tuntutan penguasaan prestasi yang mendasar pada olahraga
prestasi (sport oriented) dalam pembelajarannya, tujuan utamanya
bukan proses melainkan hasil akhir sebuah penilaian tanpa
melakukan modifikasi pembelajaran sehingga membuat siswa
bosan, kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran,
dan pada akhirnya siswa menghindar dari kegiatan pembelajaran
atletik.
Dalam pembelajaran atletik khususnya lompat jauh gaya
jongkok pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kasihan Ngadirojo
Wonogiri, siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
lompat jauh gaya jongkok, sebagian besar siswa baru menguasai
cara melakukan lompatan mereka belum mampu melakukan
gerakan secara keseluruhan sehingga hasil belajarnya pun masih
rendah. Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran lompat
jauh gaya jongkok sangat diperlukan penerapan model pendekatan
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu penerapan
model pembelajaran team games tournament. Tujuan penerapan
model pembelajaran team games tournament ini agar siswa
termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran,
dengan penuh kegembiraan dalam waktu yang relatif lama. Dengan
permainan estafet kardus, lompat gelang, halang rintang dan siapa
cepat yang didalam permainan tersebut terdapat kompetisi
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
jongkok. Dengan permainan tersebut dapat mengubah suasana
menjadi menarik dan menyenangkan bahkan siswa tertarik untuk
terlibat dalam proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
secara aktif dan bersemangat sehingga membuat siswa lebih mudah
menangkap materi ajar yang diberikan oleh guru serta lebih mudah
menguasai materi yang diajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kasihan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai juli 2012. Adapun proses pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
Kegiatan penelitianBulan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt1. Persiapan penelitiana. Koordinasi peneliti dengan
kepala sekolah dan guru Penjasb. Diskusi dengan guru untuk
mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitiand. Menyiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakana. Siklus I
- Perencanaan- Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi
b. Siklus II 3. Analisis Data dan Pelaporana. Analisis datab. Menyusun laporan/skripsic. Ujian dan revisid. Penggandaan dan
pengumpulan laporan
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa
kelas IV SDN 3 Kasihan Ngadirojo kabupaten Wonogiri tahun pelajaran
2011/2012.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa : data tentang hasil belajar lompat jauh
2. Kejadian-kejadian selama pembelajaran : peristiwa yang terjadi selama
pembelajaran, data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, dan pelaksanaan
TGT
3. Dokumentasi : kurikulum, silabus, RPP, catatan hasil belajar lompat jauh, dan
studi simak.
D. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang
keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif. Aspek kualitatif berupa catatan
lapangan pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada
lembar observasi. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
No Jenis Data Sumber DataTeknik
PengumpulanInstrumen
1Hasil belajar lompat jauh
SiswaTes praktik unjuk kerja
Tes keterampilan lompat jauh
2
Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung
Kejadian-kejadian selama PBM
Praktik dan unjuk kerja
Pengamatan
Menggunakan perekam gambar atau photo
3Efektifitas penerapan model pembelajaran TGT
Dokumentasi Pengamatan Menggunakan perekam gambar atau photo
E. Uji Validitas Data
Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi data. Teknik trianggulasi merupakan teknik uji validitas dengan
memanfaatkan sarana di luar data itu sebagai perbandingan terhadap data-data
yang telah diperoleh. Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Trianggulasi sumber yaitu data yang diperoleh dengan informan atau nara
sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak yang lain (Kepala
Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)
2. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda
agar hasilnya lebih mantap (hasil observasi dan tes) sehingga didapat hasil
yang akurat mengenai subyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis tersebut
dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif
tentang perkembangan proses pembelajaran pada sub pokok bahasan lompat jauh.
Teknik analisis ini dilakukan dalam 3 komponen yaitu :
1. Reduksi data, yaitu meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat,
melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola
yang lebih luas.
2. Penyajian data, dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang
merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna
data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul
disajikan secara sistematis dan bermakna. Berikut skema model interaktif
dalam analisis data :
Gambar 10. Analisis Interaktif
Milles dan huberman (1922 :20) dalam http://www.scribd.com/doc/41487708/31/Gambar-1-Skema-Analisis-Interaktif
Penyajian data
Reduksi data
Display data
Penarikan kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh peneliti
dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung
secara terus menerus kepada subjek penelitian.
Langkah – langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara partisipatif
atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai dari tahap
orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama. Setiap
tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu
siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap. yakni : 1. Perencanaan Tindakan; 2.
Pelaksanaan Tindakan; 3. Observasi dan Interprestasi; 4. Analisis dan refleksi
untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.
Gambar 6Gambar 11. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Hopkins (1993) dalam http://www.bakharuddin.net/2012/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk-langkah.html
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengamatan
Tahap Refleksi Siklus I
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengamatan
Tahap Refleksi Siklus II
Tahap Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun sekenario pembelajaran yang
terdiri dari :
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjas
2) Membuat rencana perencanaan pembelajaran (RPP) dengan mengacu
pada silabus.
3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
5) Menyiapkan permainan model TGT dalam lompat jauh
6) Menyiapkan permainan model TGT dalam lompat jauh
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengacu pada RPP yang
telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Menyampaikan bahan ajar secara umum dilanjutkan pemanasan.
2) Membentuk kelompok belajar
3) Melakukan teknik dasar lompat jauh menggunakan model
pembelajaran TGT.
4) Melakukan rangkaian gerakan lompat jauh.
5) Menarik kesimpulan dan memberikan penilaian selama proses
pembelajaran berlangsung.
6) Melaksanakan pendinginan.
c. Pengamatan tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap: 1. Hasil keterampilan lompat
jauh; 2 Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lompat
jauh; 3 Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap
hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya.
Tabel 4. Prosentase Target Capaian
Aspek yang
diukur
Prosentase target capaian
Cara mengukurKondisi
awalSiklus
Hasil belajar
lompat jauh28,57 % 80 %
Diamati saat guru
memberikan materi
lompat jauh
2. Rancangan Siklus II
Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,
dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan obsevasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada di lapangan. Kondisi awal penelitian diukur dari observasi lompat jauh gaya
jongkok. Observasi untuk mengetahui data tentang siswa dalam aspek psikomotor
(awalan, tumpuan, melayang, pendaratan, dan hasil), aspek kognitif (sportifitas,
percaya diri, kejujuran, pantang menyerah), dan aspek afektif (pengetahuan
tentang lompat jauh gaya jongkok).
Hasil kegiatan observasi pra tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Siswa kelas IV SDN 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran
2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik adalah
14 siswa, yang terdiri atas 5 siswa putra dan 9 siswa putri. Dilihat dari proses
pembelajaran atletik khususnya materi lompat jauh gaya jongkok, dapat
dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil. Siswa kurang
memiliki perhatian, minat dan motivasi dalam proses pembelajaran lompat
jauh gaya jongkok. Secara keseluruhan siswa baru menguasai cara melompat
secara sederhana, belum dapat melakukan rangkaian gerakan lompat jauh gaya
jongkok secara keseluruhan.
2 Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh informasi bahwa
siswa cenderung malas dan enggan untuk mengikuti proses pembelajaran
lompat jauh gaya jongkok. Saat proses pembelajaran siswa menunjukkan
sikap malas-malasan, tidak memperhatikan penjelasan guru, kurang sungguh-
sungguh dalam melaksanakan tugas gerak, ada yang berbicara dengan teman,
bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya. Terlebih lagi ketika siswa
diperintah untuk melakukan lompat jauh gaya jongkok pada bak lompat, siswa
takut kakinya sakit.
3 Materi lompat jauh gaya jongkok yang disampaikan guru masih sulit diterima
oleh siswa. Seringkali penjelasan yang disampaikan oleh guru melalui
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
peragaan langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, karena
kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh
siswa.
4 Dalam proses pembelajaran guru belum menerapkan model pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan, masih konvensional dan monoton. Pendekatan
pembelajaran yang masih konvensional, guru masih mengarahkan siswa untuk
prestasi, mengakibatkan peran aktif dan motivasi belajar siswa rendah,
sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator
melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi awal materi lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SDN 3
Kasihan Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data
yang diambil adalah hasil belajar lompat jauh gaya jongkok..
Kondisi awal hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV
SDN 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri Tahun Pelajaran 2011 / 2012 sebelum
diberikan tindakan model pembelajaran team games tournament, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Deskripsi Kondisi Awal (Pratindakan)
Aspek
Kondisi Awal
KriteriaProsentase
Jumlah
anak
AfektifPerilaku yang di
Harapkan
71,43% 10 BT
28,57% 4 Tuntas
KongnitifPerilaku yang di
Harapkan
64,29% 9 BT
35,71% 5 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang di
Harapkan
78,57% 11 BT
21,43% 3 Tuntas
Rata-rata71,43% 10 BT
28,57% 4 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
belum maksimal, karena hanya 4 siswa atau 28,57% siswa yang tuntas dari jumlah
14 siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun sebuah tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan penerapan model
pembelajaran team games tournament.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
a. Pertemuan I
1) Perencanaan Tindakan
Langkah-langkah perencanaan perbaikan pembelajaran penjas
pada materi atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok pada siklus I
pertemuan I pada tanggal 9 Mei 2012 adalah sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran
penjasorkes.
b) Membuat rencana pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran TGT pada materi lompat jauh gaya jongkok.
c) Menyiapkan sumber belajar yang terdiri dari buku penjasorkes kelas
IV dan referensi buku tentang model pembelajaran TGT untuk
membantu pengajaran.
d) Membuat permainan tentang TGT lompat jauh gaya jongkok
e) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam penelitian.
f) Membuat alat pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
Tindakan I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, selama dua
minggu yakni pada hari Rabu 9 Mei dan Rabu 16 Mei 2012. Masing -
masing pertemuan dilaksanakan selama 3 X 35 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Rabu,
9 Mei 2012) adalah materi pengembangan kebugaran jasmani yang
mengarah pada keterampilan lompat jauh gaya jongkok,. Urutan
pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo’a
dilanjutkan presensi. Pada pertemuan ini ada beberapa siswa yang
terlambat. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar mengajar mengenai
lompat jauh gaya jongkok dan menjelaskan tentang metode pembelajaran
lompat jauh gaya jongkok. Selesai diberi pengarahan siswa dibawa
kehalaman sekolah untuk melakukan pemanasan. Antusias siswa sangat
baik hal tersebut dibuktikan dengan ketidaksabaran siswa untuk segera
mencoba pembelajaran sesuai yang sudah dijelaskan.
Pemanasan yang dilakukan berupa pemanasan statis dan
pemanasan dinamis serta pemanasan dengan permainan, pada saat
pemanasan ada beberapa siswa yang berbaris dibelakang berbincang-
bincang. Sehingga guru harus menegur siswa tersebut. Pada permainan
bangau dan katak, siswa bersemangat dan ingin bermain terus.
Memasuki inti pembelajaran siswa melakukan tugas ajar berupa
materi lompat jauh gaya jongkok.
a) Awalan
Siswa berlatih awalan dengan menggunakan bilah. Siswa
dibariskan menjadi dua regu, masing masing regu terdiri dari jumlah
siswa yang sama. Satu per satu siswa berlari lalu melompati bilah
yang mempunyai jarak pendek kemudian melompati bilah yang
mempunyai jarak panjang. Pada saat berlari sebelum lompat bilah
siwa diharapkan dapat lari secepat mungkin, hal ini dimaksudkan
untuk melatih kecepatan supaya pada saat melakukan awalan siswa
dapat menambah kecepatan lari.
b) Tumpuan
Masih dalam posisi pada saat melakukan latihan awalan dua
baris siswa melakukan gerakan melompat ban yang berjajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
menggunakan kaki yang terkuat . Gerakan ini dimaksudkan untuk
melatih kekuatan kaki dan ketangkasan saat melakukan gerakan
menumpu.
c) Posisi melayang di udara.
Dalam latihan melayang siswa dibariskan dalam satu barisan.
Satu persatu siswa bergiliran untuk melakukan gerakan melompat
untuk menggapai sasaran bola yang digantungkan. Gerakan ini
dimaksudkan agar siswa terbiasa pada saat melayang menjulurkan
kedua tanganya kedepan dan keatas seperti halnya gaya jongkok.
d) Pendaratan
Posisi barisan sama seperti latihan melayang dan gerakan
diawali dengan lari dilanjutkan melompat dan mendarat dengan dua
kaki tepat di belakang bilah dalam posisi jongkok dan kedua tangan
menyentuh tanah. Gerakan ini bertujuan supaya ketika mendarat
posisi kaki dalam sikap yang benar.
Setelah berlatih teknik dasar lompat jauh gaya jongkok, kemudian
siswa melakukan permainan TGT yang mengarah pada lompat jauh gaya
jongkok. Siswa melakukan dua permainan sebagai berikut :
1. Permainan estafet kardus
Siswa dibentuk tiga kelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 siswa kemudian kelompok tersebut mengambil bola dengan
cara melompati dan memindahkan kardus dari titik awal sampai
dengan titik akhir. Kelompok yang menang akan mendapatkan skor
tertinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Permainan lempar gelang
Siswa bermain dengan kelompok yang telah ditentukan.
Kelompok yang berada dibarisan paling depan mengambil dua
gelang. Satu gelang di letakan di bawah dan siswa berdiri di tengah
gelang tersebut. Kemudian gelang ke dua dilempar ke depan setelah
itu siswa berpindah dari gelang 1 ke gelang 2 dengan cara melompat
dengan dua kaki dan seterusnya sampai ke titik akhir dan kembali ke
barisan untuk tos dengan siswa berikutnya yang akan melakukan.
Kelompok satu dan yang lainnya saling bersaing untuk memenangkan
pertandingan tersebut.
Setelah permainan, kemudian siswa melakukan rangkaian
gerakan lompat jauh gaya jongkok secara keseluruhan di bak pasir
sesungguhnya. Selesai melakukan rangkaian gerakan lompat jauh
gaya jongkok siswa dikumpulkan untuk pendinginan dan evaluasi
serta berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
3) Observasi dan Interpretasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh
peneliti dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun
hasil observasi menyimpulkan bahwa :
Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok menggunakan model
pembelajaran TGT berjalan lancar sesuai dengan RPP. Siswa terlihat
senang dengan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
TGT. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu semangat dan antusias
saat proses pembelajaran berlangsung.
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan
pemanasan yang dikemas dalam bentuk permainan. Siswa sangat
antusias dan bersemangat melakukan pemanasan karena mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan
biasanya.
b) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan
penyajian materi melalui permainan dalam TGT yang diberikan. Hal
ini dapat dilihat dari sikap antusias dan peran aktif siswa saat
pembelajaran berlangsung dan pertanyaan siswa yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apa lagi yang akan dilakukan. Pada
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan menerapkan
modelpembelajaran TGT, dilakukan secara keseluruhan siswa
tampak senang dan bersemangat karena gerakan yang dilakukan ini
cukup membuat siswa merasa tertarik dan tertantang.
c) Evaluasi dan tindak lanjut
Saat proses pembelajaran berlangsung siswa diberi 4 butir
soal untuk masing-masing individu. Soal yang diberikan bertujuan
untuk memancing pemahaman dan kemampuan siswa dalam
melakukan dan menjelaskan rangkaian gerakan lompat jauh gaya
jongkok
.
4) Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan
pertama adalah sebagai berikut:
a) Keberhasilan guru/siswa:
(1) Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran TGT dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan melakukan setiap tugas gerak
secara berulang-ulang dalam proses pelajaran.
(2) Penerapan model pembelajaran TGT lebih menantang siswa untuk
melakukan setiap tahap proses pembelajaran, karena model
pembelajarannya dalam nuansa bermain dan dengan kompetisi
yang menantang sehingga siswa tidak merasa bosan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mengikuti tahap proses pembelajaran dan merasa ada tantangan
tersendiri. Hal ini dibuktikan melalui kartu ceria yang ditulis siswa.
b) Kendala yang dihadapi guru/siswa
(1) Pada pembelajaran dibutuhkan observer sehingga peneliti secara
maksimal dalam memonitor kegiatan siswa dari awal hingga
akhir.
(2) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan
pembelajaran, sebaiknya peneliti atau guru memberikan reward
kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus, baik sekali,
tepat sekali, bagus sekali, dan lain sebagainya.
(3) Siswa mengeluh kecapekan karena harus berjalan dari sekolahan
ke lapangan
c) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara
lain:
(1) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada
kegiatan pembelajaran tersebut, maka guru memberikan penjelasan
cara bermain dengan benar dalam pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok.
(2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan
diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.
(3) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi
pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran TGT.
(4) Peneliti harus lebih memperhatikan siswa, karena masih ada
siswa yang tidak serius waktu proses pembelajaran berlangsung.
(5) Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat
membantu mengatur jalannya pembelajaran.
(6) Pelaksanaan pembelajaran berikutnya dilaksanakan di halaman
sekolah karena lokasi lapangan jauh dari sekolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 6.Deskripsi Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siklus I
Pertemuan 1
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ;T= Tuntas. BT = Belum Tuntas
Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil belajar siswa
lompat jauh gaya jongkok meningkat tetapi belum sesuai target capaian yang
dicantumkan pada proposal yaitu 80%. Sehingga masih perlu dilaksanakan
tindakan berikutnya.
b. Pertemuan II
1) Perencanaan Tindakan
Langkah-langkah perencanaan perbaikan pembelajaran
penjas pada materi atletik hususnya lompat jauh gaya jongkok pada
siklus II pertemuan 2 pada tanggal 16 Mei 2012 adalah sebagai
berikut:
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
pembelajaran penjasorkes.
Aspek
Pertemuan 1Indikator
KetuntasanKriteria
ProsentaseJumlah
anak
AfektifPerilaku yang
di Harapkan
50% 7
80%
BT
50% 7 Tuntas
KongnitifPerilaku yang
di Harapkan
35,71% 5 BT
64,29% 9 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang
di Harapkan
42,86% 6 BT
57,14% 8 Tuntas
Rata-rata42,68% 6 BT
57,14% 8 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
b) Membuat rencana pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran TGT pada materi lompat jauh gaya jongkok.
c) Membuat permainan tentang TGT lompat jauh gaya jongkok
d) Menyiapkan sumber belajar yang terdiri dari buku penjasorkes
kelas IV dan referensi buku tentang model pembelajaran TGT
untuk membantu pengajaran.
e) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam penelitian.
f) Membuat alat pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
Materi pada pelaksanaan pertemuan kedua siklus 1 (Selasa,
16 Mei 2012) adalah mengulang materi yang telah di sampaikan
pertemuan sebelumnya dan dilanjutkan materi pengembangan
kerjasama serta pengembangan kompetisi. Urutan pelaksaan
tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan
berdo’a dilanjutkan presensi. Pada pertemuan ini ada beberapa
siswa yang terlambat. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar
mengajar mengenai lompat jauh gaya jongkok dan menjelaskan
tentang metode pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Selesai
diberi pengarahan siswa dibawa kehalaman sekolah untuk
melakukan pemanasan. Antusias siswa sangat baik hal tersebut
dibuktikan dengan ketidaksabaran siswa untuk segera mencoba
pembelajaran sesuai yang sudah dijelaskan.
Untuk pemanasan berupa pemanasan statis dan dinamis
yang dilakukan dihalaman sekolah. Memasuki materi siswa
melaksanakan tugas ajar lompat jauh. Adapun variasi
pembelajaranya adalah sebagai berikut :
a) Awalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Siswa berlatih awalan dengan menggunakan bilah. Siswa
dibariskan menjadi dua regu, masing masing regu terdiri dari
jumlah siswa yang sama. Satu per satu siswa berlari lalu
melompati bilah yang mempunyai jarak pendek kemudian
melompati bilah yang mempunyai jarak panjang. Pada saat
berlari sebelum lompat bilah siwa diharapkan dapat lari secepat
mungkin, hal ini dimaksudkan untuk melatih kecepatan supaya
pada saat melakukan awalan siswa dapat menambah kecepatan
lari.
b) Tumpuan
Masih dalam posisi pada saat melakukan latihan awalan
dua baris siswa melakukan gerakan melompat ban yang berjajar
menggunakan kaki yang terkuat . Gerakan ini dimaksudkan
untuk melatih kekuatan kaki dan ketangkasan saat melakukan
gerakan menumpu.
c) Posisi melayang di udara.
Dalam latihan melayang siswa dibariskan dalam satu
barisan. Satu persatu siswa bergiliran untuk melakukan gerakan
melompat untuk menggapai sasaran bola yang digantungkan.
Gerakan ini dimaksudkan agar siswa terbiasa pada saat
melayang menjulurkan kedua tanganya kedepan dan keatas
seperti halnya gaya jongkok.
d) Pendaratan
Posisi barisan sama seperti latihan melayang dan gerakan
diawali dengan lari dilanjutkan melompat dan mendarat dengan
dua kaki tepat di belakang bilah dalam posisi jongkok dan kedua
tangan menyentuh tanah. Gerakan ini bertujuan supaya ketika
mendarat posisi kaki dalam sikap yang benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Setelah berlatih teknik dasar lompat jauh gaya jongkok,
kemudian siswa melakukan permainan TGT yang mengarah pada
lompat jauh gaya jongkok. Siswa melakukan dua permainan sebagai
berikut :
a) Permainan siapa cepat
Siswa melakukanya permainan siapa cepat sesuai dengan
kelompok masing-masing. Peraturan permainannya adalah
pertama yaitu lari dengan irama tetap setelah itu siswa berlari
melewati bilah yang ditata secara melingkar dan melakukan
tolakan pada garis yang telah tersedia lalu menyundul bola yang
digantung serta mendarat dengan posisi jongkok. Hal ini
dimaksudkan agar siswa mampu menguasai teknik lompat jauh
gaya jongkok.
b) Permainan halang rintang
Permainan ini dilaksanakan oleh 2 kelompok terlebih
dahulu, kelompok 1 diberi nama kelompok kanan, dan 1
kelompok selanjutnya diberi nama kelompok kiri, kelompok
kanan berlari ke arah kanan dan kelompok kiri berlari ke arah kiri
setelah sampai di titik ujung siswa harus berusaha bisa melewati
halang rintang yang berupa melompati bilah dan gelang untuk
kembali lagi ke titik awal kemudian melakukan tos dengan siswa
berikutnya yang akan melakukan. Setiap kelompok berusaha
mendapatkan skor tertinggi. Setelah permainan, kemudian siswa
melakukan rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok secara
keseluruhan di bak pasir sesungguhnya. Selesai melakukan
rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok siswa dikumpulkan
untuk pendinginan dan evaluasi serta berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3) Observasi dan Interpretasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh
peneliti dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa :
a) Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui penerapan
model pembelajaran TGT yang diberikan. Hal ini terlihat dari
sikap siswa yang begitu semangat dan antusias saat proses
pembelajaran berlangsung.
b) Kompetisi antar kelompok dalam nuansa bermain membuat siswa
bersemangat, hal ini terlihat dari sikap siswa yang selalu ingin
mengulangi gerakan.
c) Hasil belajar siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lompat jauh
gaya jongkok rata-rata mengalami peningkatan.
4) Analisis dan Refleksi
Pada dasarnya pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran TGT cukup memberikan semangat baru pada
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hal ini dapat diamati dari
partisipasi aktif siswa, semangat, kerjasama dan kegembiraan siswa
dalam pembelajaran, sikap siswa yang tak kenal menyerah pada saat
melakukan tes dan selalu ingin mengulangi gerakan dalam permainan
yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 7. Diskripsi Data Siklus I Pertemuan 2 Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok
.
Tabel 8. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya
Jongkok,
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; T= Tuntas : BT = Belum Tuntas
Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil
belajar siswa lompat jauh gaya jongkok meningkat tetapi belum
sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Sehingga
AspekPertemuan 2 Indikator
KetuntasanKriteria
Prosentase Jumlah anak
AfektifPerilaku yang
di Harapkan
50% 7
50%
BT
50% 7 Tuntas
KongnitifPerilaku yang
di Harapkan
42,86% 6 BT
57,14% 8 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang
di Harapkan
50% 7 BT
50% 7 Tuntas
Rata-rata42,86% 6 BT
57,14% 8 Tuntas
AspekSiklus I Indikator
Ketuntasan KriteriaProsentase
Jumlah anak
AfektifPerilaku yang di Harapkan
50% 7
50%
BT
50% 7 Tuntas
KongnitifPerilaku yang di Harapkan
35,71% 5 BT
64,29% 9 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang di Harapkan
42,86% 6 BT
57.14% 8 Tuntas
Rata-rata42,86$ 6 BT
57,14% 8 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
masih perlu peningkatan dalamsiklus II, adapun keberhasilan dan
kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali ini adalah sebagai
berikut:
a) Keberhasilan guru/siswa:
Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok yang meningkat.
b) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
(1) Kendala demi kendala bisa diatasi karena kerjasama kolaborator
dan guru.
(2) Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekatan internal
pada setiap individu maupun kelompok masih sangat berperan
terhadap semangat siswa.
(3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus satu,
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara
lain adalah:
a) Siswa yang dirasa kurang berhasil akan diberikan perhatian
yang lebih intensif pada siklus berikutnya. Dan mengubah
kelompok TGT sesuai hasil yang dicapai pada siklus I.
b) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi
tentang penerapan model pembelajaran TGT dan permainan
kompetisi antar kelompok yang mengarah pada teknik
sebenarnya dalam nuansa bermain.
2. Siklus II
a. Pertemuan I
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama,
maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 23 mei
2012 adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
pembelajaran penjasorkes.
b) Membuat rencana pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran TGT pada materi lompat jauh gaya jongkok.
c) Menyiapkan sumber belajar yang terdiri dari buku penjasorkes
kelas IV dan referensi buku tentang model pembelajaran TGT
untuk membantu pengajaran.
d) Membuat permainan tentang TGT lompat jauh gaya jongkok
e) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam penelitian.
f) Membuat alat pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal.
a) Berdoa dan presensi. Siswa berbaris dengan tertib dan disiplin.
b) Apersepsi (menghubungkan materi pembelajaran yang lalu dengan
pengetahuan siswa). Saat ini, siswa didorong untuk berani
berpendapat terkait pengetahuan lompat jauh gaya jongkok yang
sudah di pelajari sebelumnya.
c) Melakukan pemanasan statis dan dinamis.
d) Guru menjelaskan tentang gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, dan
siswa melakukan gerak dasar tersebut sesuai contoh yang diberikan
e) Siswa melakukan permainan dalam model pembelajaran TGT sebagai
berikut :
(1) Permainan estafet kardus
Siswa dibentuk tiga kelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 siswa kemudian kelompok tersebut mengambil bola
dengan cara melompati dan memindahkan kardus dari titik awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
sampai dengan titik akhir. Kelompok yang menang akan
mendapatkan skor tertinggi.
(2) Permainan Lempar Gelang
. Siswa bermain dengan kelompok yang telah ditentukan.
Kelompok yang berada dibarisan paling depan mengambil dua
gelang. Satu gelang di letakan di bawah dan siswa berdiri di tengah
gelang tersebut. Kemudian gelang ke dua dilempar ke depan
setelah itu siswa berpindah dari gelang 1 ke gelang 2 dengan cara
melompat dengan dua kaki dan seterusnya sampai ke titik akhir
dan kembali ke barisan untuk tos dengan siswa berikutnya yang
akan melakukan. Kelompok satu dan yang lainnya saling bersaing
untuk memenangkan pertandingan tersebut
f) Siswa melakukan rangkaian gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada
bak lompat.
g) Setelah kegiatan inti selesai, siswa dikumpulkan ditempat teduh. Guru
memberi evaluasi kepada siswa selama pembelajaran berlangsung.
Siswa diberi 5 butir soal untuk mengetahui pemahan siswa tentang
gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.
3) Observasi dan Interpretasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh guru
dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil
observasi menyimpulkan bahwa :
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias
melakukan pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa. Siswa
tidak malas belajar dan selalu ingin mengulangi permainan.
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira. Siswa lebih
banyak bergerak dan melakukan dengan semangat dan antusias. Tapi
ada satu siswa yang kurang bersemangat, karena belum sarapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
b) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian
materi melalui penerapan model pembelajaran TGT yang diberikan.
Hal ini dapat dilihat dari sikap antusias dan peran aktif siswa saat
pembelajaran berlangsung dan pertanyaan siswa yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apa lagi yang akan dilakukan. Pada
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, saat siswa diberi kesempatan
untuk melompat pada bak lompat secara keseluruhan siswa tampak
senang dan bersemangat karena gerakan yang dilakukan ini cukup
membuat siswa merasa tertarik dan tertantang.
c) Evaluasi dan tindak lanjut
Saat proses pembelajaran berlangsung siswa diberi 4 butir soal
untuk masing-masing individu. Soal yang diberikan bertujuan untuk
memancing pemahaman dan kemampuan siswa yang telah dipelajari
sebelumnya dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.
4) Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan
pertama adalah sebagai berikut:
a) Keberhasilan guru/siswa:
Penerapan model pambalejaran TGT pada siklus II ini semakin
membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti
dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap
unsur gerakan dan melalui kartu ceria yang ditulis oleh siswa, yang
semuanya merasa senang. Ini dibuktikan dengan adanya kartu ceria yang
ditulis oleh siswa.
b) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
(1) Peneliti harus selalu memonitor kegiatan siswa dari awal hingga
akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
(2) Siswa harus selalu diingatkan agar setiap pagi sarapan terlebih
dahulu agar saat dalammengikuti proses belajar mengajar akan
konsentrasi.
c) Rencana Perbaikan:
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus II pertemuan
pertama, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan
berikutnya, antara lain adalah:
(1) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut
maka peneliti selalu memberikan penjelasan cara bermain dengan
benar dalam pembelajaran dengan menerapkan model TGT.
(2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan
diberikan perhatian lebih dan selalu diberi kesempatan untuk
mencoba.
Tabel 9. Diskripsi Data Siklus II pertemuan 1 Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ;T= Tuntas : BT = Belum Tuntas
Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil
belajar siswa lompat jauh gaya jongkok meningkat tetapi belum sesuai
Aspek
Pertemuan 1Indikator
ketuntasanKriteria
ProsentaseJumlah
anak
AfektifPerilaku yang di
Harapkan
28,57% 4
80%
BT
71,43% 10 Tuntas
KongnitifPerilaku yang di
Harapkan
57,14% 8 BT
42,86% 6 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang di
Harapkan
35,71% 5 BT
64,29% 9 Tuntas
Rata-rata35,71% 5 BT
64,29% 9 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
target capaian yang dicantumkan pada proposal. Maka harus
dilaksanakan tindakan selanjutnya,
b. Pertemuan II
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama,
maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan 2 tanggal 30 mei
2012 adalah sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran
penjasorkes.
b) Membuat rencana pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran TGT pada materi lompat jauh gaya jongkok.
c) Menyiapkan sumber belajar yang terdiri dari buku penjasorkes kelas
IV dan referensi buku tentang model pembelajaran TGT untuk
membantu pengajaran.
d) Membuat permainan tentang TGT lompat jauh gaya jongkok
e) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam penelitian.
f) Membuat alat pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal.
a) Berdoa dan presensi. Siswa berbaris dengan tertib dan disiplin.
b) Apersepsi (menghubungkan materi pembelajaran yang lalu dengan
pengetahuan siswa). Saat ini, siswa didorong untuk berani
berpendapat terkait pengetahuan lompat jauh gaya jongkok yang
sudah di pelajari sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
c) Guru memberikan tanya jawab tentang pengetahuan siswa tentang
lompat jauh gaya jongkok yang di pelajari sebelumnya untuk
mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran.
d) Melakukan pemanasan statis dan dinamis.
e) Guru menjelaskan tentang gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, dan
siswa melakukan gerak dasar tersebut sesuai contoh yang diberikan
f) Siswa melakukan permainan dalam model pembelajaran TGT sebagai
berikut :
(1) Permainan siapa cepat
Siswa melakukanya permainan siapa cepat sesuai dengan
kelompok masing-masing. Peraturan permainannya adalah
pertama yaitu lari dengan irama tetap setelah itu siswa berlari
melewati bilah yang ditata secara melingkar dan melakukan
tolakan pada garis yang telah tersedia lalu menyundul bola yang
digantung serta mendarat dengan posisi jongkok. Hal ini
dimaksudkan agar siswa mampu menguasai teknik lompat jauh
gaya jongkok.
(2) Permainan halang rintang
Permainan ini dilaksanakan oleh 2 kelompok terlebih
dahulu, kelompok 1 diberi nama kelompok kanan, dan 1
kelompok selanjutnya diberi nama kelompok kiri, kelompok
kanan berlari ke arah kanan dan kelompok kiri berlari ke arah kiri
setelah sampai di titik ujung siswa harus berusaha bisa melewati
halang rintang yang berupa melompati bilah dan gelang untuk
kembali lagi ke titik awal kemudian melakukan tos dengan siswa
berikutnya yang akan melakukan. Setiap kelompok berusaha
mendapatkan skor tertinggi. Setelah permainan, kemudian siswa
melakukan rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok secara
keseluruhan di bak pasir sesungguhnya. Selesai melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok siswa dikumpulkan
untuk pendinginan dan evaluasi serta berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran.
3) Observasi dan Interpretasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh guru
dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil
observasi menyimpulkan bahwa :
a) Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran TGT. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu
semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung, serta
melalui kartu ceria yang ditulis siswa.
b) Kompetisi antar kelompok dalam nuansa bermain membuat siswa
bersemangat, hal ini terlihat dari sikap siswa yang selalu ingin
mengulangi gerakan dan hasil belajar siswa dalam melakukan rangkaian
gerakan lompat jauh gaya jongkok rata-rata mengalami banyak
peningkatan.
4) Analisis dan Refleksi
Pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui penerapan
model pembelajaran TGT cukup memberikan nuansa baru pada
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hal ini dapat dilihat dari hasil tes
dan observasi pada siklus II yang meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 10. Diskripsi Data Siklus II Pertemuan 2 Hasil Belajar Lompat
Jauh Gaya Jongkok
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ;T= tuntas : BT = Belum Tuntas
. Tabel 11. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lompat Jauh
Gaya Jongkok,
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; T= tuntas, BT = Belum Tuntas.
Aspek
Pertemuan 2Indikator
KetuntasanKriteria
ProsentaseJumlah
anak
Afektif0 0
80%
BT
100% 14 Tuntas
Kongnitif21,43% 3 BT
78,57% 11 Tuntas
Psikomotor21,43% 3 BT
78,57% 11 Tuntas
Rata-rata14,29% 2 BT
85,71% 12 Tuntas
Aspek
Siklus II Indikator
Ketuntasan KriteriaProsentase
Jumlah
anak
AfektifPerilaku yang
di Harapkan
14,29% 2
75%
BT
85,71% 12 Tuntas
KongnitifPerilaku yang
di Harapkan
28,57% 4 BT
71,43% 10 Tuntas
PsikomotorPerilaku yang
di Harapkan
14,29% 2 BT
85,71% 12 Tuntas
Rata-rata14,29% 2 BT
85,71% 12 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil belajar
siswa lompat jauh gaya jongkok meningkat sesuai target capaian yang
dicantumkan pada proposal. Maka siklus II dapat dihentikan.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Untuk perbandingan hasil tindakan antarsiklus baik saat kondisi awal,
setelah Siklus I maupun setelah siklus II dapat dilihat pada tabel yang disajikan di
bawah ini.
. Tabel 12 . Deskripsi Perbandingan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya
Jongkok
Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; T = Tuntas;BT = Belum Tuntas
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa
kelas IV SDN 3 Kasihan NgadirojoWonogiri dengan menggunakan model
Aspek
Data awal Siklus I Siklus II
%Jumlah
siswakriteria %
Jumlah
siswaKriteria %
Jumlah
siswakriteria
Kognitif71,43% 10 BT 50% 7 BT 14,29% 2 BT
28,57% 4 Tuntas 50% 7 Tuntas 85,71% 12 Tuntas
Afektif64,29% 9 BT 35,71% 5 BT 28,57% 4 BT
35,71% 5 Tuntas 64,29% 9 Tuntas 71,43% 10 Tuntas
Psikomo
tor
78,57% 11 BT 42,86% 6 BT 14,29% 2 BT
21,43% 3 Tuntas 57.14% 8 Tuntas 85,71% 12 Tuntas
Rata-rata71,43% 10 BT 42,86% 6 BT 14,29% 2 BT
28,57% 4 Tuntas 57,14% 8 Tuntas 85,71% 12 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
pembelajaran TGT. Dengan penggunaan model pembelajaran TGT tersebut,
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang semula bersifat monoton dan
kurang antusias siswa, akan menjadi lebih menyenangkan, tidak monoton, tidak
menegangkan, dan membangkitkan semangat siswa terhadap pembelajaran lompat
jauh gaya jongkok.
Penerapan model pembelajaran team games tournament (TGT)
merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan dengan
kompetisi antar kelompok belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh
gaya jongkok menerapkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok ke dalam bentuk
permainan dengan kompetisi dengan cara yang sederhana, menarik, dan
menyenangkan, sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran menjadi lebih
optimal dan lebih aktif.
Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari sebelum tindakan
hingga akhir siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir siklus I. Sebelum
pelaksanaan tindakan, siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan nilai pada
angka 75 untuk hasil rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok sebanyak
71,43% atau 10 siswa belum tuntas dan sebanyak 4 siswa atau 28,57% telah
tuntas. Selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus I, yaitu untuk hasil
rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok menjadi sebanyak 42,86% atau 6
siswa belum tuntas dan sebanyak 8 siswa atau 74,19% telah tuntas dan mencapai
indikator target capaian pada siklus I.
Gambar 12. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I sampai Siklus II
belum tuntas
tuntas0
50
100
kondisi awal siklus isiklus II
belum tuntas
tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Peningkatan hasil proses belajar lompat jauh gaya jongkok pada penelitian
ini mengalami peningkatan dari siklus I. Pada siklus II ini hasil belajar lompat
jauh gaya jongkok menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan. Siswa yang mampu melakukan lompat jauh
gaya jongkok dengan baik atau telah mencapai batas ketuntasan untuk hasil tes
rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok. Dengan demikian, penelitian
tindakan kelas pada siswa kelas IV SDN 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri dalam
upaya meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok ini telah mencapai
keberhasilan pada pelaksanaan siklus kedua. Dengan tercapainya indikator
keberhasilan, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I sampai siklus II disajikan
dalam bentuk diagram sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian pada siswa kelas IV SDN 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri
Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Dari hasil analisis
yang diperoleh pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa
dalam kategori tuntas sebesar 85,71% atau siswa yang tuntas 12 siswa dari jumlah
14 siswa. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh simpulan
bahwa:
Penerapan model pembelajaran team games tournament dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV SDN 3
Kasihan Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini menunjukan
bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh
siswa kelas IV SDN 3 Kasihan Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
Dengan demikian penerapan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
dengan model pembelajaran TGT dapat digunakan guru penjas sebagai suatu
alternatif dalam pembelajaran penjas kususnya untuk meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok. Karena model pembelajaran TGT merupakan salah
satu model pembelajaran yang di dalamnya memperlihatkan tahapan-tahapan
dasar sistem pembelajaran yang sederhana, mudah dipelajari, menyenangkan,
serta menantang karena menggunakan permainan dan kompetisi, sehingga dapat
menarik perhatian siswa menjadi lebih aktif dan pada akhirnya dapat merangsang
ranah afektif, ranah kognitif dan terutama ranah psikomotor siswa sehingga
pembelajaran penjas kususnya atletik menjadi lebih efektif .
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
C. Saran
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang
ditimbulkan, disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi guru penjas SD, untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
jongkok hendaknya menerapkan model pembelajaran TGT.
2. Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang
lengkap pada mata pelajaran penjas, untuk menunjang kelancaran proses
pembelajaran.
3. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok harus
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran TGT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: pustaka Setia
Hidayatullah, MF. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain. Buku Pegangan Guru Penjas di Sekolah Dasar. Universitas Sebalas Maret.
Hopkins (1993). Alur Tahapan Siklus Dalam PTK. Diperoleh 15 Mei 2012. Dari http://www.bakharuddin.net/2012/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk-langkah.html
Jarver, J. 2009. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: Pioner Jaya.
Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru. Diperoleh 13 Maret 2012. Dari http://1103.pendampingansmk.fkip.uns.ac.id/2011/10/25/4
Kristiyanto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Sekolah Dasar. Diperoleh 5 Maret. Dari 2012http://www.scribd.com/doc/22973660/lompat-jauh
Milles dan Huberman (1922 :20). Skema Analisis Interaktif. Diperoleh 10 Maret 2012. Dari http://www.scribd.com/doc/41487708/31/Gambar-1-Skema-Analisis-Interaktif
Pribadi, BA. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Sanjaya, W. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Saputra, YM. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik Pendekatan Bermain untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Jakarata: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar & Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga
Slavin, RE. 2005. Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media
Syarifuddin, A. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Tamamijaya (2011). Karakteristik Anak Sekolah Dasar. Dasar. Diperoleh 1 Maret 2012, Dari http://tamamijaya.blogspot.com/2011/10/karakteristik-anak-anak-sd-dari-kelas-1.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok. Diperoleh 5 Maret 2012. Dari http://www.google.co.id/search?q=teknik+lompat+jauh&hl=id&client=firefox-a
Tugas Utama Guru dalam Pembelajaran. Diperoleh 13 Maret 2012. Dari http://www.scribd.com/doc/42420886/tugas utama guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Lampiran 1SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : ...........................Bidang studi : Pendidikan Jasmani Olahraga KesehatanKelas : IVSemester/ tahun : II / 20..-20..Standart Kompetensi : 6 mempraktikan gerak dasar ke dalam permaianan bola kecil dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
KompetensiDasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiata pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
PeilaianAlokasiWaktu
SumberbelajarTehnik
BentukInstrumen
ContohInstrumen
6.3 Mempraktikan gerak dasar atletik yang dimodifikasi lompat, loncat dan lempar dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportifitas, percaya diri dan kejujuran
c. Lompat jauh latih an pendukung :- melompat tanpa awalan- meraih bola yang digantung- melompat dengan awalan- lompat jauh gaya jongkok- lapangan lompat jauh
Melakukan lompat tanpa awalan
Melakukan melompat meraih bola yang digantung
Melakukan lompat jauh gaya jongkok
Melakukan lompat jauh gaya jongkok
Menggambar lapangan lompat jauh
Melakukan gerak lompat dengan dua kaki dan satu kaki dengan control dan gaya yang konsisten
Melakukan loncat mencapai sasaran tertentu dengan gaya yang konsisten
Melakukan gerakan loncat dengan awalan
Mengkombinasikan gerakan loncat dengan awalan berjalan/berlari tanpa /dengan alat
-Tes praktekketrampilan
- Tugas- Pengama tan
- Lakukan lompat tanpa awalan sesuai nomor urut !
- Lakukan lompat dengan meraih benda yang digantung
secara urut absen !
-Lakukan lompat jauh gaya jongkok bergantian !
4X 35menit(2xPert)
Buku Penjaskes/cd
Diktat permainan bola kecil
Lapangan Pemukul
kipers Bola kipers Tiang hinggap Scoring
board/keset Pluit Kapur line/tali
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )Kerja sama ( Cooperation )Toleransi ( Tolerance )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD NEGERI 3 KASIHAN
Kelas : IV
Semester : 1I ( dua )
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
Mempraktekkan gerak dasar kedalam permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar atletik yang dimodifikasi: lompat, loncat, dan lempar dengan
memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportifitas, percaya diri, dan kejujuran.
Indikator
a. Melakukan awalan lompat jauh gaya jongkok, dengan joging menuju lari yang
dipercepat sampai menjelang tolakan.
b. Melakukan tolakan lompat jauh gaya jongkok, dengan tolakan menggunakan kaki
yang terkuat.
c. Melakukan di udara lompat jauh gaya jongkok, dengan kaki ditarik kebelakang, dan
saat melayang membentuk seperti busur panah.
d. Melakukan mendarat lompat jauh gaya jongkok
A. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan benar.
B. Materi Ajar
Lompat jauh gaya jongkok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
C. Alokasi Waktu
2 X pertemuan ( 6 X 35 menit )
D. Metode Pembelajaran
1. Instruksi Verbal
2. Ceramah
3. Komando
4. Demonstrasi
5. Latihan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 3 X 35 menit )
No Kegiatan Belajar Gambar MetodeAlokasi
waktu
1 Pendahuluana. Guru mengatur siswa &
memberikan kesempatan siswa untuk menyiapkan temanya menjadi 4 sap, dan berdo’a
b. Guru melakukan presensimenjelaskan tujuan pelajarandan menjelaskan materi yang akan diajarkan.
c. Mengatur , memimpin dan memberi kesempatan siswa untuk pemanasan (Statis dan dinamis) :1) Kaki dibuka selebar
bahu, kedua tangan dikaitkan dan ditarik ke atas kepala.
2) Kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan dikaitkan dan didorong di depan dada sampai lurus.
X
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
ket :
X = guru
x = siswa
- Demonstrasi
- Latihan
- Komando
15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
3) Kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan dikaitkan dan ditarik kebelakang badan.
4) Kaki selebar bahu, tangan kakan ke atas, tangan kiri disamping badan. Gerakannya tarik-tarik lengan secara bergantian.
5) Kaki dibuka selebar bahu, berat badan berada di kaki kanan. Gerakan memindahkan berat badan di kaki kanan ke kaki kiri bergantian.
6) Kaki kiri di depan berat badan di kaki kiri, kaki kanan lurus di belakang, memindahkan berat badan.
7) Melengkungkan sisi badan.Siswa berpasangan dan melakukan gerakan melengkungkan badan.
8) Meluruskan bagian atas dan punggung.Siswa berpasangan dan melakukan gerakan meluruskan bagian atas dan punggung.
9) Melakukan pemanasan dengan permainan Bangau dan Katak.
Membuat berkelompok (4-5 orang) siswa berlatih gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dalam permainan kecil “bangau dan katak” ( siswa A berada didalam lingkaran dan siswa B berada diluar lingkaran,
Permainan Bangau dan
Katak
Ket :
= tim A
= tim B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
siswa B mengejar siswa A dengan cara melompat dengan satu kaki. Siswa A menghindar dengan cara melompat seperti katak. Apabila si katak tertangkap, maka ia harus membantu bangau untuk mendapatkan katak )
2 Kegiatan intia. Secara beregu (5 orang)
melakukan permainan dengan peraturan sederhana.
1. Permainan estafet kardusSiswa dibentuk tiga kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5siswa kemudian kelompok tersebut mengambil bola dengan cara melompati dan memindahkan kardus dari titik awal sampai dengan titik akhir. Kelompok yang menang akan mendapatkan skor tertinggi.
2. Permainan lempar gelangKelompok yang berada dibarisan paling depan mengambil dua gelang. Satu gelang di letakan di bawah dan siswa berdiri di tengah gelang tersebut. Kemudian gelang ke dua dilempar ke depan setelah itu siswa berpindah dari gelang 1 ke gelang 2 dengan cara melompat dengan dua kaki dan seterusnya sampai ke titik akhir dan kembali ke barisan untuk tos dengan siswa berikutnya yang akan melakukan. Kelompok satu dan yang lainnya saling
1. Permainan Estafet
kerdus
2. Permainan lempar
gelang
- Latihan 75 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
bersaing untuk memenangkan pertandingan tersebut.
b. Secara klasikal memperhatikan peragaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dalam permainan yang dilakukan oleh guru dan atau siswa yang dianggap memiliki keterampilan lompat jauh
c. Secara bergantian siswa memperagakan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok beruapa :
- AwalanSiswa melewati bilah.
- TumpuanMelewati ban, menggunakan satu kaki
- melayang di udaramenyendul bola yang digantung dengan menggunakan satu kaki
- PendaratanSiswa melewati bilah dengan posisi jongkok
d. Secara perorangan guru memperbaiki gerak dasar lompat jauh yang dilakukan oleh siswa
e. Siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok pada bak lompat
awalan
Tumpuan
Melayang diudara
Pendaratan
Melakukan lompat jauh
gaya jongkok
3 Penutup - Evaluasi/Tanya jawab- Penenangan
Komando 15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Pertemuan II (3 X 35 menit)
No Kegiatan Belajar Gambar MetodeAlokasi
waktu
1 Pendahuluan
a.Guru mengatur siswa & memberikan kesempatan siswa untuk menyiapkan temanya menjadi 4 sap, dan berdo’a b.Guru melakukan presensimenjelaskan tujuan pelajarandan menjelaskan materi yang akan diajarkan.c.Mengatur, memimpin dan memberi kesempatan siswa untuk pemanasan (Statis dan dinamis)
X
x x x x x
x x x x x
x x x x x
ket :
X = guru
x = siswa
- Demonstrasi 15 menit
2 Kegiatan inti
a. Melakukan permainan sesuai kelompok yang telah ditentukan.
1. Permainan siapa cepatSiswa melakukanya satu persatu, pertama yaitu lari dengan irama tetap setelah itu siswa berlari melewati simpai dan melakukan tolakan untuk menyundul bola yang digantung serta mendarat dengan posisi jongkok.
2. Permainan halang rintang
Permainan ini dilaksanakan oleh 2 kelompok terlebih dahulu, kelompok 1 diberi nama kelompok kanan, dan 1 kelompok selanjutnya diberi nama kelompok kiri,kelompok kanan berlari ke arah kanan dan kelompok kiri berlari ke arah kiri setelah
1. Permainan siapa cepat
2. Permainan halang rintang
- Demonstrasi
- Latihan
75 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
sampai di titik ujung siswa harus berusaha bisa melewati halang rintang yang berupa bilah dan gelang untuk kembali lagi ke titik awal kemudian melakukan tos dengan siswa berikutnya yang akan melakukan. Setiap kelompok berusaha mendapatkan skor tertinggi.
b. Secara klasikal memperhatikan peragaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dalam permainan yang dilakukan oleh guru dan atau siswa yang dianggap memiliki keterampilan lompat jauhc. Secara bergantian siswa memperagakan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok berupa :
- AwalanSiswa melewati bilah.
- TumpuanMelewati ban, menggunakan satu kaki
- melayang di udaramenyendul bola yang digantung dengan menggunakan satu kaki
- Pendaratan
d. Siswa melakukan Lompat jauh gaya jongkok pada bak lompat.
awalan
Tumpuan
Melayang diudara
Pendaratan
Lompat jauh gaya jongkok
3 Penutup - Evaluasi/Tanya jawab- Penenangan
- Komando 15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
F. Penilaian
a. Kriteria penilaian psikomotor
Aspek Kriteria Nilai
Awalan 1. Kecepatan awalan dengan irama tetap
2. Langkah terakhir diperpanjang
3. Saat akan menumpu lutut sedikit ditekuk
4. Akselerasi
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Tumpuan 1. Kaki jatuh dibalok tumpuan
2. Badan condong ke belakang
3. Tolakan dengan sekuat tenaga
4. Kaki digerakan ke bawah seperti mencakar
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Melayang
di udara
1. Badan tegak dan pandangan ke depan atas
2. Saat melayang kaki sedikit ditekuk
3. Posisi badan dalam posisi jongkok
4. Saat melayang stabil ( tidak banyak gerakan )
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Pendaratan 1. Pada saat mendarat berat badan dibawa ke depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
2. Mendarat pada kedua tumit
3. Kedua lutut ditekuk
4. kedua tangan ke depan
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Hasil Putri :
2, 75 - 3, 00
2, 60 - 2, 74
2, 25 - 2, 59
< 2, 24
Putra :
3, 00 – 3, 30
2, 75 – 2, 95
2, 40 – 2, 74
< 2, 39
100
85
75
60
100
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai psikomotor = ---------------------------------------
5
b. Kriteria penilaian afektif
Aspek Kriteria Nilai
Nilai pantang
menyerah
Selalu berusaha untuk mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Sering untuk mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Kadang-kadang berusaha mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Tidak pernah berusaha untuk mencoba kembali dalam
100
85
75
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
aktifitas pembelajaran
Nilai sportivitas Selalu menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Sering menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Kadang-kadang menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Tidak pernah menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
100
85
75
60
Nilai percaya diri Selalu berani dalam melakukan unjuk kerja
Sering berani dalam melakukan unjuk kerja
Kadang-kadang berani dalam melakukan unjuk kerja
Tidak pernah berani dalam melakukan unjuk kerja
100
85
75
60
Nilai kejujuran Selalu melaksanakan tugas sesuai perintah
Selalu melaksanakan tugas sesuai perintah
Kadang-kadang melaksanakan tugas sesuai perintah
Tidak pernah melaksanakan tugas sesuai perintah
100
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai afektif = ---------------------------------------
4
c. Kriteria penilaian kognitif
Aspek Kriteria Nilai
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan awalan
1. Kecepatan awalan dengan irama tetap
2. Langkah terakhir diperpanjang
3. Saat akan menumpu lutut sedikit
ditekuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
4. Akselerasi
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan tumpuan
1. Badan condong ke belakang
2. Tolakan dengan sekuat tenaga
3. Kaki digerakan ke bawah seperti
mencakar
4. Kaki jatuh dibalok tumpuan
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan melayang diudara
1. Badan tegak dan pandangan ke depan
atas
2. Saat melayang kaki sedikit ditekuk
3. Posisi badan dalam posisi jongkok
4. Saat melayang stabil ( tidak banyak
gerakan )
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan pendaratan dalam lompat jauh gaya jongkok
1. Pada saat mendarat berat badan
dibawa ke depan
2. Mendarat pada kedua tumit
3. Kedua lutut ditekuk
4. kedua tangan ke depan
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai afektif = ---------------------------------------
4
Nilai psikomotor + Nilai Afektif + Nilai Kognitif
Nilai akhir =
3
G. Sumber Belajar
Sumber Belajar
1. Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga,
2010
2. Buku penjasorkes kelas IV, 2011
Wonogiri, 16 April 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Joko Rahmanto, S. Pd Ma’rifatullah diyah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Nama Sekolah : SD NEGERI 3 KASIHAN
Kelas : IV
Semester : 1I ( dua )
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
Mempraktekkan gerak dasar kedalam permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar atletik yang dimodifikasi: lompat, loncat, dan lempar dengan
memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportifitas, percaya diri, dan kejujuran.
Indikator
a. Melakukan awalan lompat jauh gaya jongkok, dengan joging menuju lari yang
dipercepat sampai menjelang tolakan.
b. Melakukan tolakan lompat jauh gaya jongkok, dengan tolakan menggunakan kaki
yang terkuat.
c. Melakukan di udara lompat jauh gaya jongkok, dengan kaki ditarik kebelakang, dan
saat melayang membentuk seperti busur panah.
d. Melakukan mendarat lompat jauh gaya jongkok
A. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan benar.
B. Materi Ajar
Lompat jauh gaya jongkok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
C. Alokasi Waktu
2 X pertemuan ( 6 X 35 menit )
D. Metode Pembelajaran
1. Komando
2. Demonstrasi
3. Latihan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 3 X 35 menit )
No Kegiatan Belajar Gambar MetodeAlokasi
waktu
1 Pendahuluan
a. Guru mengatur siswa &
memberikan kesempatan siswa
untuk menyiapkan temanya
menjadi 4 sap, dan berdo’a
b. Guru melakukan presensi
menjelaskan tujuan pelajaran
dan menjelaskan materi yang
akan diajarkan.
c. Mengatur , memimpin dan
memberi kesempatan siswa
untuk pemanasan (Statis dan
dinamis) :
1) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
ditarik ke atas kepala.
2) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
didorong di depan dada
sampai lurus.
3) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
ditarik kebelakang badan.
X
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
ket :
X = guru
x = siswa
- Demonstrasi
- Latihan
- Komando
15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
4) Kaki selebar bahu, tangan
kakan ke atas, tangan kiri
disamping badan.
Gerakannya tarik-tarik
lengan secara bergantian.
5) Kaki dibuka selebar bahu,
berat badan berada di kaki
kanan. Gerakan
memindahkan berat badan
di kaki kanan ke kaki kiri
bergantian.
6) Kaki kiri di depan berat
badan di kaki kiri, kaki
kanan lurus di belakang,
memindahkan berat badan.
7) Melengkungkan sisi badan.
Siswa berpasangan dan
melakukan gerakan
melengkungkan badan.
8) Meluruskan bagian atas
dan punggung.
Siswa berpasangan dan
melakukan gerakan
meluruskan bagian atas dan
punggung.
d. Melakukan pemanasan dengan
permainan “Katak Mencari
Telur”
Peraturan permainan ini,kedua
kelompok berlomba untuk
mengambil bola atau telur yang
berada di depan mereka.Tapi
untuk mengambil telur tersebut
para siswa harus melompat seperti
katak. Telur yang sudah diambil
Permainan Katak mencari
Telur
Ket :
: siswa
: telur
: arah siswa mengambil
bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
kemudian diberikan kepada siswa
yang berada di belakangnya
kemudian ditaruh lagi di tempat
semula.kelompok yang paling
cepat mengembalikan telur adalah
pemenangnya.
2 Kegiatan inti
a. Melakukan permainan “
estafet kardus “
Siswa dibentuk tiga kelompok
masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 siswa kemudian
kelompok tersebut mengambil
bola dengan cara melompati
dan memindahkan kardus dari
titik awal sampai dengan titik
akhir. Kelompok yang menang
akan mendapatkan skor
tertinggi.
b. Siswa melakukan permainan
Lempar Gelang
Kelompok yang berada
dibarisan paling depan
mengambil dua gelang. Satu
gelang di letakan di bawah dan
siswa berdiri di tengah gelang
tersebut. Kemudian gelang ke
dua dilempar ke depan setelah
itu siswa berpindah dari gelang
1 ke gelang 2 dengan cara
melompat dengan dua kaki dan
seterusnya sampai ke titik akhir
dan kembali ke barisan untuk
Permainan Estafet Kardus
Permainan lempar gelang
- Latihan 75 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
tos dengan siswa berikutnya
yang akan melakukan.
Kelompok satu dan yang
lainnya saling bersaing untuk
memenangkan pertandingan
tersebut.
c. Siswa melakukan lompat jauh
gaya jongkok pada bak lompat
Lompat jauh gaya jongkok
pada bak lompat
3 Penutup - Evaluasi/Tanya jawab- Pendinginan
Komando 15 menit
Pertemuan 2 ( 3 X 35 menit )
No Kegiatan Belajar Gambar MetodeAlokasi
waktu
1 Pendahuluan
a. Guru mengatur siswa &
memberikan kesempatan siswa
untuk menyiapkan temanya
menjadi 4 sap, dan berdo’a
b. Guru melakukan presensi
menjelaskan tujuan pelajaran
dan menjelaskan materi yang
akan diajarkan.
c. Mengatur , memimpin dan
memberi kesempatan siswa
untuk pemanasan (Statis dan
dinamis) :
1) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
ditarik ke atas kepala.
2) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
X
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
ket :
X = guru
x = siswa
- Demonstrasi
- Latihan
- Komando
15 me
nit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
didorong di depan dada
sampai lurus.
3) Kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan dikaitkan dan
ditarik kebelakang badan.
4) Kaki selebar bahu, tangan
kakan ke atas, tangan kiri
disamping badan.
Gerakannya tarik-tarik
lengan secara bergantian.
5) Kaki dibuka selebar bahu,
berat badan berada di kaki
kanan. Gerakan
memindahkan berat badan
di kaki kanan ke kaki kiri
bergantian.
6) Kaki kiri di depan berat
badan di kaki kiri, kaki
kanan lurus di belakang,
memindahkan berat badan.
7) Melengkungkan sisi badan.
Siswa berpasangan dan
melakukan gerakan
melengkungkan badan.
8) Meluruskan bagian atas
dan punggung.
Siswa berpasangan dan
melakukan gerakan
meluruskan bagian atas dan
punggung.
d. Siawa melakukan pemanasan
dengan permainan “ganjil
genap”
Siswa melakukan permainan
Permainan ganjil genap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
“ganjil genap”. pada garis start
siswa diberi pertanyaan berupa
penjumlahan, lalu siswa
mengambil jawabannya yang
diletakkan pada ujung lintasan.
Siswa melompati gawang pralon
lalu mengambil jawaban.
2 Kegiatan inti
a. Guru mengumpulkan siswa,
dan memberikan arahan materi
inti.
b. Guru menjelaskan materi
tentang pengembangan
keterampilan gerak dasar
lompat jauh gaya jongkok dan
menjelaskan permainan
dengan menggunakan model
pembelajaran TGT yaitu:
1. Permainan siapa cepat
Siswa melakukanya satu persatu,
pertama yaitu lari dengan irama
tetap setelah itu siswa berlari
melewati simpai dan melakukan
tolakan untuk menyundul bola
yang digantung serta mendarat
dengan posisi jongkok.
2. Permainan halang rintang
Permainan ini dilaksanakan oleh 2
kelompok terlebih dahulu,
kelompok 1 diberi nama kelompok
kanan, dan 1 kelompok
selanjutnya diberi nama kelompok
kiri, kelompok kanan berlari ke
arah kanan dan kelompok kiri
berlari ke arah kiri setelah sampai
Permainan siapa cepat
Permainan halang rintang
Melakukan lompat jauh
- Latihan 75 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
F. Penilaian
a. Kriteria penilaian psikomotor
Aspek Kriteria Nilai
Awalan 1. Kecepatan awalan dengan irama tetap
2. Langkah terakhir diperpanjang
3. Saat akan menumpu lutut sedikit ditekuk
4. Akselerasi
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Tumpuan 1. Badan condong ke belakang
2. Tolakan dengan sekuat tenaga
3. Kaki digerakan ke bawah seperti mencakar
4. Kaki jatuh dibalok tumpuan
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
100
85
di titik ujung siswa harus berusaha
bisa melewati halang rintang yang
berupa bilah dan gelang untuk
kembali lagi ke titik awal
kemudian melakukan tos dengan
siswa berikutnya yang akan
melakukan. Setiap kelompok
berusaha mendapatkan skor
tertinggi
c. Siswa melakukan lompat jauh
gaya jongkok pada bak lompat
gaya jongkok
3 Penutup
- Evaluasi/Tanya jawab
- Pendinginan
Komando 15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Siswa memenuhi 1 kriteria 75
60
Melayang
di udara
1. Badan tegak dan pandangan ke depan atas
2. Saat melayang kaki sedikit ditekuk
3. Posisi badan dalam posisi jongkok
4. Saat melayang stabil ( tidak banyak gerakan )
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Pendaratan 1. Pada saat mendarat berat badan dibawa ke depan
2. Mendarat pada kedua tumit
3. Kedua lutut ditekuk
4. kedua tangan ke depan
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Hasil Putri :
> 3.00
2. 50 – 2. 99
2. 20 – 2. 50
< 2. 19
Putra :
> 3.50
2. 90 – 3.49
2.50 – 2.89
< 2.49
100
85
75
60
100
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai psikomotor = ---------------------------------------
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
b. Kriteria penilaian afektif
Aspek Kriteria Nilai
Nilai pantang
menyerah
Selalu berusaha untuk mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Sering untuk mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Kadang-kadang berusaha mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
Tidak pernah berusaha untuk mencoba kembali dalam aktifitas pembelajaran
100
85
75
60
Nilai sportivitas Selalu menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Sering menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Kadang-kadang menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
Tidak pernah menaati peraturan guru dan peraturan dalam permainan
100
85
75
60
Nilai percaya diri Selalu berani dalam melakukan unjuk kerja
Sering berani dalam melakukan unjuk kerja
Kadang-kadang berani dalam melakukan unjuk kerja
Tidak pernah berani dalam melakukan unjuk kerja
100
85
75
60
Nilai kejujuran Selalu melaksanakan tugas sesuai perintah
Selalu melaksanakan tugas sesuai perintah
Kadang-kadang melaksanakan tugas sesuai perintah
Tidak pernah melaksanakan tugas sesuai perintah
100
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai afektif = ---------------------------------------
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
c. Kriteria penilaian kognitif
Aspek Kriteria Nilai
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan awalan
1. Kecepatan awalan dengan irama tetap
2. Langkah terakhir diperpanjang
3. Saat akan menumpu lutut sedikit
ditekuk
4. Akselerasi
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan tumpuan
1. Badan condong ke belakang
2. Tolakan dengan sekuat tenaga
3. Kaki digerakan ke bawah seperti
mencakar
4. Kaki jatuh dibalok tumpuan
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan yang benar saat melakukan melayang diudara
1. Badan tegak dan pandangan ke depan
atas
2. Saat melayang kaki sedikit ditekuk
3. Posisi badan dalam posisi jongkok
4. Saat melayang stabil ( tidak banyak
gerakan )
siswa menyebutkan 4 kriteria
siswa menyebutkan 3 kriteria
siswa menyebutkan 2 kriteria
siswa menyebutkan 1 kriteria
100
85
75
60
Bagaimana gerakan 1. Pada saat mendarat berat badan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
yang benar saat melakukan pendaratan dalam lompat jauh gaya jongkok
dibawa ke depan
2. Mendarat pada kedua tumit
3. Kedua lutut ditekuk
4. kedua tangan ke depan
Siswa memenuhi 4 kriteria
Siswa memenuhi 3 kriteria
Siswa memenuhi 2 kriteria
Siswa memenuhi 1 kriteria
100
85
75
60
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai afektif = ---------------------------------------
4
Nilai psikomotor + Nilai Afektif + Nilai Kognitif
Nilai akhir =
3
G. Sumber Belajar
Sumber Belajar
1. Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga,
2010
2. Buku penjasorkes kelas IV, 2011
Wonogiri, April 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Joko Rahmanto, S. Pd Ma’rifatullah diyah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Lampiran 4
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJO
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus I
Nama
Permainan lompat jauh gaya jongkokPermainan
estafet kardusPermainan
lempar gelangPermainan
halang rintangPermainan siapa
cepat
1 Aan Alfiansyah 2 Aditya Hendra. W 3 Al Dhea Ramadhani 4 Andi Yoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna Rohayati 8 Endah Utami N 9 Handayani
10 Pradila Putri 11 Febri Singgih 12 Susilo Hari W 13 Yola Putri. D 14 Era Prihana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJO
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus II
Nama
Permainan lompat jauh gaya jongkokPermainan
estafet kardusPermainan
lempar gelangPermainan
halang rintangPermainan siapa
cepat
1 Aan Alfiansyah 2 Aditya Hendra. W 3 Al Dhea Ramadhani 4 Andi Yoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna Rohayati 8 Endah Utami N 9 Handayani
10 Pradila Putri 11 Febri Singgih 12 Susilo Hari W 13 Yola Putri. D 14 Era Prihana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Lampiran 5PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJO
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHANAlamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus 1 pertemuan 1
NO.
NAMAASPEK
Rata-rata
KKMKeteranga
n T/TBpsikomotor
afektif kognitif
1 Aan Alfiansyah 80 88 85 84 75 T
2 Aditya Hendra. W 82 60 60 67 75 BT
3 Al Dhea Ramadhani 82 88 80 83 75 T
4 Andi Yoga 82 88 60 77 75 T
5 Devita Maharani 64 60 60 61 75 BT
6 Dwi Ana Romadhoni 60 60 86 69 75 BT
7 Eka Isna Rohayati 80 85 86 84 75 T
8 Endah Utami Ningsih 60 60 80 67 75 BT
9 Handayani 64 60 60 61 75 BT
10 Pradila Putri 80 60 77 72 75 BT
11 Febri Singgih 80 82 85 82 75 T
12 Susilo Hari Wibowo 82 88 77 82 75 T
13 Yola Putri. D 60 88 60 69 75 BT
14 Era Prihana 60 60 80 66 75 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRIDINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJOSEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus 1 pertemuan 2
NO.
NAMAASPEK
Rata-rata
KKMKeteranga
n T/TBpsikomotor
afektif kognitif
1 Aan Alfiansyah 80 92 82 85 75 T
2 Aditya Hendra. W 80 92 60 77 75 T
3 Al Dhea Ramadhani 77 88 80 82 75 T
4 Andi Yoga 86 83 64 78 75 T
5 Devita Maharani 60 64 60 61 75 BT
6 Dwi Ana Romadhoni 60 60 72 64 75 BT
7 Eka Isna Rohayati 80 72 86 79 75 T
8 Endah Utami Ningsih 60 60 78 66 75 BT
9 Handayani 60 72 60 64 75 BT
10 Pradila Putri 66 82 76 75 75 T
11 Febri Singgih 83 86 72 80 75 T
12 Susilo Hari Wibowo 88 88 60 79 75 T
13 Yola Putri. D 60 85 75 73 75 BT
14 Era Prihana 60 72 70 67 75 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRIDINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJOSEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus 2 pertemuan 1
NO.
NAMAASPEK
Rata-rata
KKMKeteranga
n T/BTpsikomotor
Afektif kognitif
1 Aan Alfiansyah 83 88 80 84 75 T
2 Aditya Hendra. W 82 86 63 77 75 T
3 Al Dhea Ramadhani 83 80 85 83 75 T
4 Andi Yoga 80 80 67 76 75 T
5 Devita Maharani 60 63 64 62 75 BT
6 Dwi Ana Romadhoni 61 67 60 63 75 BT
7 Eka Isna Rohayati 82 85 73 80 75 T
8 Endah Utami Ningsih 60 71 64 65 75 BT
9 Handayani 64 71 64 66 75 BT
10 Pradila Putri 77 78 85 80 75 T
11 Febri Singgih 85 82 80 82 75 T
12 Susilo Hari Wibowo 85 86 80 84 75 T
13 Yola Putri. D 60 86 73 73 75 BT
14 Era Prihana 80 80 82 80 75 T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRIDINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJOSEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
Siklus 2 pertemuan 2
NO.
NAMAASPEK
Rata-rata
KKMKeteranga
n T/BTpsikomotor
afektif kognitif
1Aan Alfiansyah
93 88 88 90 75 T
2 Aditya Hendra. W 88 86 80 85 75 T
3 Al Dhea Ramadhani 85 88 87 87 75 T
4 Andi Yoga 90 86 86 87 75 T
5 Devita Maharani 65 76 60 67 75 BT
6 Dwi Ana Romadhoni 80 80 71 79 75 T
7 Eka Isna Rohayati 83 85 82 83 75 T
8 Endah Utami Ningsih 86 82 82 83 75 T
9 Handayani 60 77 60 66 75 BT
10 Pradila Putri 82 80 83 82 75 T
11 Febri Singgih 82 90 85 86 75 T
12 Susilo Hari Wibowo 85 87 77 83 75 T
13 Yola Putri. D 60 88 60 69 75 BT
14 Era Prihana 77 80 86 81 75 T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS I
No NamaSportivitas Pantang menyerah Percaya diri Kejujuran
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
LEMBAR OBSERVASI ASPEK KOGNITIF
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS I
No NamaSoal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTOR
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS I
No NamaAwalan Tumpuan Melayang Pendaratan Hasil
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS II
No NamaSportivitas Pantang menyerah Percaya diri Kejujuran
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
LEMBAR OBSERVASI ASPEK KOGNITIF
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS II
No NamaSoal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTOR
LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SIKLUS II
No NamaAwalan Tumpuan Melayang Pendaratan Hasil
100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 60 100 85 75 601 Aan alfiansyah 2 Aditya Hendra W 3 Al Dhea Rahmadani R 4 Andi Prayoga 5 Devita Maharani 6 Dwi Ana R 7 Eka Isna R 8 Endah Utami N 9 Handayani 10 Pradila Putri E 11 Febri Singgih H v v 12 Susilo Hari Sarbowo 13 Yola Putri D 14 Era Prihana N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Lampiran 9
Lembar Observasi Aktivitas GuruPada Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Nama Guru : Joko Rahmanto, S,PdMateri : Lompat jauh gaya jongkokKelas/semester : IV / genapHari/Tanggal : Pertemuan ke : 1 ( satu )Siklus ke : 1 ( satu )
Petunjuk Pengisian:Berikan tanda (√) pada kolom nilai tentang aktivitas guru saat pembelajaran.4. amat baik, 3. Baik, 2. Cukup, 1. kurang
No Indikator / aspek yang diamati Nilai Ket.4 3 2 1
I. Kegiatan awal1 Guru mengatur siswa dan memberi kesempatan
siswa untuk menyiapkan temannya.2 Berdoa bersama3 Melakukan presensi4 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan materi yang akan di ajarkan.5 Mengatur dan memimpin pemanasan (statis dan
dinamis) II. Kegiatan inti
6 Guru membuat 2 kelompok siswa dalam permainan “estafet kardus”
7 Guru mengatur kelompok siswa dalam permainan “lompat gelang”
8 Guru memimpin siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok pada bak lompat
III. Kegiatan akhir11 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang
di ajarkan.12 Guru memberi refleksi13 Guru menutup pelajaran
Observer
( )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Lampiran 10Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Pada Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Nama siswa : Materi : Lompat jauh gaya jongkokKelas/semester : IV / genapHari/Tanggal : Pertemuan ke : 1 ( satu )Siklus ke : 1 ( dua )
Petunjuk Pengisian:Berikan tanda (√) pada kolom nilai tentang aktivitas guru saat pembelajaran.4. amat baik, 3. Baik, 2. Cukup, 1. kurang
No Indikator / aspek yang diamati Nilai Ket.4 3 2 1
I. Kegiatan awal1 Siswa berbaris 4 syaf.2 Berdoa bersama3 Memperhatikan dan mendengarkan presensi4 Memperhatikan materi yang disampaikan guru5 Melakukan pemanasan (statis dan dinamis)
II. Kegiatan inti6 Melakukan kerjasama kelompok dalam
permainan “estafet kardus ”7 Guru mengatur kelompok siswa dalam
permainan “lompat gelang”8 Siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok
III. Kegiatan akhir11 Memperhatikan dan menjawab pertanyaan dari
guru.12 Melakukan pendinginan13 Siswa kembali ke kelas dengan tertib
Observer
( )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Lampiran 11
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS PENDIDIKAN KEC. NGADIROJO
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KASIHAN
Alamat : Pakelan, Kasihan, Ngadirojo Kode Pos : 57681
REKAPAN HASIL LOMPATAN SIKLUS 1 & 2
NO NAMAHasil lompatan
Siklus I Siklus 21 2 1 2
1 Aan Alfiansyah 2.60 2.80 3.00 3.002 Aditya Hendra. W 2.65 2.60 3.10 3.153 Al Dhea Ramadhani 2.45 2.60 3.00 3.064 Andi Yoga 2.58 2.90 3.09 3.015 Devita Maharani 2.19 2.31 2.04 2.156 Dwi Ana Romadhoni 2.08 2.10 2.11 2.197 Eka Isna Rohayati 22.57 2.53 3.00 3.118 Endah Utami Ningsih 2.00 2.00 2.03 2.209 Handayani 2.00 2.08 2.12 2.1510 Pradila Putri 2.05 2.21 2.78 2.8311 Febri Singgih 2.78 2.83 3.15 3.1712 Susilo Hari Wibowo 2.64 2.71 3.45 3.3013 Yola Putri. D 2.10 2.12 2.15 2.1814 Era Prihana 2.11 2.18 2.45 2.73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 10
DOKUMENTASI
Gambar Kegiatan awal (pemanasan)
Gambar Permainan estafet kardus
Gambar Permainan Lempar Gelang