ANTARA/ZAINUDDIN MN AKSES TERPUTUS AK Hasil Petani ... · AKSES TERPUTUS: Ratusan kendaraan antre...

1
8 N USA NTARA SENIN, 23 MEI 2011 AKSES TERPUTUS: Ratusan kendaraan antre melewati jalan penghubung Kota Palu dan Pesisir Barat, yang terputus di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (20/5). Akibat terputusnya jalan itu, pengendara harus antre berjam-jam untuk melewati jalan tersebut. ANTARA/ZAINUDDIN MN Hasil Petani Bengkulu Sulit Dipasarkan Infrastruktur jalan di jalur lintas barat (jalinbar) dan penghubung antarprovinsi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung, rusak berat. Kawasan Urut Sewu kembali Tegang KETEGANGAN mencuat lagi di kawasan Urut Sewu, Kebu- men, Jawa Tengah (Jateng) sepekan terakhir. Hal ini dipicu adanya pemasangan spanduk yang bertulisan provokatif dan isu penyerangan. Ketua Forum Paguyuban Pe- tani Kebumen Selatan (FPPKS) Seniman mengakui adanya isu penyerangan oleh kelompok kontra FPPKS. “Mulai saat ini kami berkumpul di Pantai Bocor, karena ada isu serangan terhadap tempat kami. Meski sampai sekarang kenyataannya belum ada. Tetapi kami tetap siaga di sini,” tegas Seniman, kemarin. Dalam sepekan terakhir muncul sejumlah spanduk di jalanan sekitar Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jateng. Bertuliskan ‘Warga Setrojenar bukan ang- gota FPPKS’, ‘Awas bahaya laten komunis dan NII’. Seniman menilai pemasang- an spanduk tersebut merupa- kan upaya provokasi pihak ter- tentu. Bahkan, sempat muncul isu adanya demo yang menolak FPPKS. Ia mengatakan, setelah ben- trokan pada Sabtu (16/4) silam antara warga dan TNI, muncul kelompok penentang FPPKS. Namun darimana asal dan anggota kelompok itu tidak diketahui warga. Lalu muncul spanduk dan isu demo dan pe- nyerangan bagi warga/petani Setrojenar. “Jelas semuanya membuat keresahan kepada para petani Setrojenar. Namun, kami tidak akan bertindak apa-apa, hanya berjaga-jaga saja,” ujarnya. Koordinator Hukum Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen (TAPUK) Teguh Purnomo mengatakan, sua- sana yang telah kondusif bisa bergeser. Apalagi isinya malah kontraproduktif terhadap upa- ya penyelesaian damai seng- keta tanah yang terjadi di Urut Sewu. “Kami sudah minta kepada petani untuk tidak berbuat yang tidak sesuai dengan hu- kum. Kami juga mengimbau kepada pihak-pihak lain tidak melakukan upaya provokasi dan dapat menahan diri.” Sebagaimana diketahui, petani menolak latihan militer di kawasan itu karena seng- keta agraria. TNI dan warga saling mengklaim memiliki hak mengelola lahan di pesisir selatan Kebumen. (LD/N-4) Kami sangat mengharapkan kegiatan normalisasi dapat diteruskan lagi karena saat ini ancaman banjir lahar dingin masih tetap tinggi.” Samsul Bakri Camat Cangkringan Bupati Sleman Diminta Teruskan Normalisasi Sungai WARGA lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya di kawasan aliran Sungai Gendol, berharap pe- merintah daerah meneruskan kegiatan normalisasi aliran sungai berhulu di Merapi yang telah berakhir pada 14 Mei. “Kami sangat mengharapkan kegiatan normalisasi aliran sungai berhulu Merapi, yang berakhir 14 Mei, dapat dite- ruskan lagi karena saat ini ancaman banjir lahar dingin masih tetap tinggi,” kata Camat Cangkringan, Kabupaten Sle- man, Samsul Bakri, kemarin. Menurut dia, surat kepu- tusan Bupati Sleman tentang normalisasi sungai berhulu di Merapi yang berakhir pada 14 Mei, membuat alat-alat berat yang sebelumnya beroperasi di aliran Sungai Gendol sudah tidak lagi beroperasi. “Alat-alat berat itu sangat diperlukan juga untuk kanal- isasi aliran sungai. Jika tidak ada kanalisasi, kami khawatir terjadi banjir lahar dingin me- luap ke pemukiman warga, khususnya di wilayah Desa Argomulyo,” kata Samsul. Menurut dia, sebelumnya ada sekitar 10 alat berat yang beroperasi di sekitar dam Bronggang, namun saat ini hanya sekitar dua unit saja. “Kami hanya bisa mengan- dalkan alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak. Alat berat ini juga lebih diutamakan untuk membuat kanalisasi di wilayah Kecamatan Ngemplak.” Bila SK bupati diperpanjang, normalisasi selain bisa menga- tasi kemungkinan terjadi lahar dingin, juga bisa menambah pe- masukan ke kas desa. “Dengan adanya SK tersebut, pemerin- tah desa memiliki kewenangan untuk melakukan kegiatan nor- malisasi sungai sehingga desa bisa mendapatkan pemasukan yang bisa bermanfaat untuk warga,” katanya. Menurut dia, selama ini alokasi dana desa (ADD) yang diperoleh Argomulyo hanya Rp19 juta sehingga dengan adanya pendapatan tambahan dari material lahar dingin, desa bisa bergerak maju karena memiliki anggaran, tanpa harus memberatkan pemerintah ka- bupaten. “Warga Desa Argomulyo mendapatkan pembagian uang insentif dari normalisasi Su- ngai Gendol. Besaran insentif yang diterima tergantung pada kerawanan wilayah terhadap bencana lahar dingin, dengan kisaran Rp3 juta hingga Rp5 juta. Total, untuk 22 pedukuhan dibagikan uang Rp164,5 juta,” katanya. (Ant/N-1) Mantan Bendahara PPKAD Sumba Timur Segera Diadili PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera menggelar sidang perdana ka- sus korupsi di Dinas Pendapat- an Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabu- paten Sumba Timur 2005/2006, yang merugikan negara senilai Rp6,2 miliar. Tersangka adalah mantan Ben dahara PPKAD Kalendi Managa Hau, yang dibawa ke Kota Kupang menggunakan pesawat, kemarin, untuk men- jalani sidang. Dua tersangka lainnya yang juga diduga terlibat kasus ter- sebut, yakni Deny Untono dan Daud Ndakulara, masih men- jalani pemeriksaan di Polres Sumba Timur. Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumba Timur Carlos de Fatima mengatakan itu saat dihubungi dari Kupang, kemarin. “Tersangka sudah dibawa ke Kupang dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Penfui,” katanya. Modus korupsi yang dila- kukan Kalendi ialah memin- jamkan dana yang bersumber dari APBD Sumba Timur, se- lama dua tahun berturut-turut kepada Deny Untono yang ber- profesi sebagai pengusaha. Sementara itu, Daud diduga berperan membantu Kalendi untuk memuluskan pinjaman dana tersebut. Pinjaman per- tama pada 2005 sebesar Rp1,5 miliar tidak dikembalikan. Deny meminjam lagi uang sebesar Rp4,7 miliar pada 2006, juga tidak dikembalikan. Kepala Kejari Bojonegoro, Jawa Timur, Yuliardi meng- utarakan penyidik Kejari Bo- jonegoro akan melimpahkan berkas dugaan korupsi dana sosialisasi pembebasan lahan Blok Cepu dengan tersangka mantan Bupati Bojonegoro M Santoso ke pengadilan tindak pidana korupsi di Surabaya. Saat ini berkas kasus korupsi senilai Rp3,8 miliar sedang dilengkapi dengan keterangan dua orang saksi. Dia mengakui, lamanya proses pemberkasan hingga pelimpahan disebabkan keter- batasan timnya. Yuliardi menambahkan, yang menguatkan M Santoso sebagai tersangka karena saat itu yang bersangkutan yang melakukan penandatanganan MoU dengan pihak Mobile Cepu Limited (MCL) selaku kontraktor Exxon Mobile. (PO/YK/FS/N-1) PENUMPANG NAKAL: Penumpang duduk di atas atap angkutan sungai di Martapura, Banjarmasin, Kalsel, kemarin. Penumpang yang nakal ini dapat menyebabkan kapal terbalik karena tak mampu menahan beban di atasnya. Pelangsir Dihalau Pasokan BBM Normal KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengi- sian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah daerah masih ter- jadi, seperti di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kendati Tim Gabungan TNI/ Polri dan Satpol PP Kota Pa- langkaraya, Kalteng, sudah diterjunkan sejak Jumat (20/5), hingga kemarin masih ter- jadi antrean panjang kenda- raan yang didominasi truk, bus, hingga mobil pribadi dan motor di sejumlah SPBU. An- trean mencolok di SPBU yang terletak di Jalan S Parman, Jalan Rajawali, dan Jalan Teuku Imam Bonjol. Dari pantauan di hari per- tama Tim Gabungan, situasi SPBU sudah berangsur normal karena tim menindak tegas pe- langsir (mengisi BBM melalui jeriken). Tim langsung meng halau pelangsir, baik yang menggu- nakan sepeda motor maupun mobil. Namun pada hari kedua dan ketiga, antrean kembali terjadi. Sementara itu, kelangkaan BBM di Babel, menurut PT Per- tamina Cabang Depo Pangkal- balam, Pangkalpinang, Provinsi Babel, disebabkan maraknya aktivitas pertambangan pasir timah. “Perbandingan harga solar subsidi dengan nonsubsidi jauh sekali, makanya banyak pemi- lik tambang atau oknum ter- tentu membeli solar subsidi di SPBU,” kata Rhista Ariwibowo, bagian Penjualan Pertamina Depo cabang Pangkalbalam, Pangkalpinang, kemarin. Menurutnya, kebutuhan so- lar di Babel sudah melebihi pa sokan biasanya. Biasanya Pertamina Depo Pangkalbalam memasok solar antara 1.800 kl hingga 5.000 kl per bulan. Namun, karena maraknya ak- tivitas pertambangan, kuota BBM tidak mencukupi. Ia berharap dengan adanya penerapan kartu kendali BBM nanti bisa mengatasi kelang- kaan BBM jenis solar di Babel. (SS/RF/N-4) KE di m sep ad ya isu tan Se pe ko ini Bo ter sa be sia ANTARA/HASAN ZAINUDDIN AK Pr MALIANSYAH D I Provinsi Bengkulu, kerusakan jalan ber- ada di tujuh dari 10 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Kaur, Beng- kulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Muko- muko. Jalur itu dimanfaatkan bagi angkutan barang untuk mem- bawa hasil produksi para petani serta perkebunan ke daerah lain. Sumaryono, 50, petani kopi asal Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menga- takan hingga kemarin hasil perkebunan kopinya susah di- angkut ke Lampung dan Pulau Jawa, karena kerusakan jalan yang cukup parah sehingga biaya angkut menjadi mahal. “Semula biaya angkut hanya Rp200 per kilogram barang, kini menjadi Rp800 per ki- logram. Ini mengakibatkan petani yang ada di daerah mulai menjerit, dan ini sudah berlangsung sejak 2009 hingga sekarang,” ujarnya. Penduduk tiga kabupaten di Bengkulu, yakni Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, dan Lebong, mengandal- kan sektor pertanian. Hampir 60% penduduknya menjadi petani kopi, jahe, sayuran, dan cabai. Akibat kerusakan jalan terse- but, para petani dan pemilik kebun kesulitan menjual produk mereka. ‘’Akibatnya, hasil per- tanian maupun perkebunan menjadi mahal, dan itu susah untuk bersaing. Tidak sedikit ha- sil dari kami (petani) membusuk karena tidak bisa dijual.’’ Kerusakan jalan di Bengkulu terjadi mulai dari perbatasan Provinsi Lampung, melalui Kabupaten Kaur. Kerusakan itu berlangsung sejak 2009. Jalan rusak lainnya terlihat di Kabupaten Mukomuko-Beng- kulu Utara-Bengkulu Tengah hingga Kota Bengkulu, yang sebagian tergerus oleh pasang air laut karena merupakan wilayah pesisir yang dekat dengan pantai. Selain itu, jalin- bar mulai dari Kota Bengkulu-Seluma, Bengkulu Selatan- Kaur, mengalami kerusakan yang parah. Jalan rusak parah juga ter- jadi mulai dari Kota Bengkulu- Bengkulu Tengah-Bengkulu Utara, hingga ke perbatasan Provinsi Sumatra Barat di Ka- bupaten Mukomuko. ‘’Kondisi Jalinbar, mulai dari Kabupaten Kaur hingga Kota Bengkulu mengalami kerusakan yang cukup parah akibat tidak diper- baiki dengan optimal,’’ kata Buyung, 46, sopir truk yang sering melintasi jalinbar. Ia mengutarakan, perbaikan yang dilakukan hanya dengan tambal sulam sehingga ketika kendaraan bertonase berat me- lewati ruas jalan tersebut akan terjadi kerusakan. Kerusakan jalan juga terja- di akibat kondisi alam yang berbukit, yakni pada musim hujan kawasan jalinbar sering kali longsor. Ruas jalan yang sering kali longsor berada di Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Utara. Sementara itu, jalinbar ruas Bengkulu- Lampung yang rawan longsor di Kecamatan Tais, Talo, dan Kecamatan Pino. Jalinbar Bengkulu-Padang, Sumbar, yang rawan longsor berada di Desa Urai, Keca- matan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, dan di Ke- camatan Penarik, Kabupaten Mukomuko. Perbaikan Dari Pemalang, Jawa Tengah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Preservasi Jalan dan Jembatan Tegal-Pemalang, Departemen Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Agung Sutarjo mengatakan jelang Lebaran nanti seluruh ruas jalur pantura Tegal-Pemalang, sudah selesai dikerjakan.“Pokoknya H-15 arus mudik Lebaran semuanya sudah rampung termasuk per- baikan jembatan,” jelasnya, kemarin. (AS/N-1) [email protected]

Transcript of ANTARA/ZAINUDDIN MN AKSES TERPUTUS AK Hasil Petani ... · AKSES TERPUTUS: Ratusan kendaraan antre...

8 NUSANTARA SENIN, 23 MEI 2011

AKSES TERPUTUS: Ratusan kendaraan antre melewati jalan penghubung Kota Palu dan Pesisir Barat, yang terputus di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (20/5). Akibat terputusnya jalan itu, pengendara harus antre berjam-jam untuk melewati jalan tersebut.

ANTARA/ZAINUDDIN MN

Hasil Petani Bengkulu Sulit Dipasarkan

Infrastruktur jalan di jalur lintas barat (jalinbar) dan penghubung antarprovinsi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung, rusak berat.

Kawasan Urut Sewu kembali TegangKETEGANGAN mencuat lagi di kawasan Urut Sewu, Kebu-men, Jawa Tengah (Jateng) sepekan terakhir. Hal ini dipicu adanya pemasangan spanduk yang bertulisan provokatif dan isu penyerangan.

Ketua Forum Paguyuban Pe-tani Kebumen Selatan (FPPKS) Seniman mengakui adanya isu penyerangan oleh kelompok kontra FPPKS. “Mulai saat ini kami berkumpul di Pantai Bocor, karena ada isu serangan terhadap tempat kami. Meski sampai sekarang kenyataannya belum ada. Tetapi kami tetap siaga di sini,” tegas Seniman,

kemarin.Dalam sepekan terakhir

muncul sejumlah spanduk di jalanan sekitar Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jateng. Bertuliskan ‘Warga Setrojenar bukan ang-gota FPPKS’, ‘Awas bahaya laten komunis dan NII’.

Seniman menilai pemasang-an spanduk tersebut merupa-kan upaya provokasi pihak ter-tentu. Bahkan, sempat muncul isu adanya demo yang menolak FPPKS.

Ia mengatakan, setelah ben-trokan pada Sabtu (16/4) silam antara warga dan TNI, muncul

kelompok penentang FPPKS. Namun darimana asal dan anggota kelompok itu tidak diketahui warga. Lalu muncul spanduk dan isu demo dan pe-nyerangan bagi warga/petani Setrojenar.

“Jelas semuanya membuat keresahan kepada para petani Setrojenar. Namun, kami tidak akan bertindak apa-apa, hanya berjaga-jaga saja,” ujarnya.

Koordinator Hukum Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen (TAPUK) Teguh Purnomo mengatakan, sua-sana yang telah kondusif bisa bergeser. Apalagi isinya malah

kontraproduktif terhadap upa-ya penyelesaian damai seng-keta tanah yang terjadi di Urut Sewu.

“Kami sudah minta kepada petani untuk tidak berbuat yang tidak sesuai dengan hu-kum. Kami juga mengimbau kepada pihak-pihak lain tidak melakukan upaya provokasi dan dapat menahan diri.”

Sebagaimana diketahui, petani menolak latihan militer di kawasan itu karena seng-keta agraria. TNI dan warga saling mengklaim memiliki hak menge lola lahan di pesisir selatan Kebumen. (LD/N-4)

Kami sangat mengharapkan

kegiatan normalisasi dapat dite ruskan lagi karena saat ini ancaman banjir lahar dingin masih tetap tinggi.”

Samsul BakriCamat Cangkringan

Bupati Sleman DimintaTeruskan Normalisasi Sungai

WARGA lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya di kawasan aliran Sungai Gendol, berharap pe-merintah daerah meneruskan kegiatan normalisasi aliran sungai berhulu di Merapi yang telah berakhir pada 14 Mei.

“Kami sangat mengharapkan kegiatan normalisasi aliran sungai berhulu Merapi, yang berakhir 14 Mei, dapat dite-ruskan lagi karena saat ini ancaman banjir lahar dingin masih tetap tinggi,” kata Camat Cangkringan, Kabupaten Sle-man, Samsul Bakri, kemarin.

Menurut dia, surat kepu-tusan Bupati Sleman tentang normalisasi sungai berhulu di Merapi yang berakhir pada 14 Mei, membuat alat-alat berat yang sebelumnya beroperasi di aliran Sungai Gendol sudah tidak lagi beroperasi.

“Alat-alat berat itu sangat diperlukan juga untuk kanal-isasi aliran sungai. Jika tidak ada kanalisasi, kami khawatir terjadi banjir lahar dingin me-

luap ke pemukiman warga, khususnya di wilayah Desa Argomulyo,” kata Samsul.

Menurut dia, sebelumnya ada sekitar 10 alat berat yang ber ope rasi di sekitar dam Bronggang, namun saat ini hanya sekitar dua unit saja.

“Kami hanya bisa mengan-dalkan alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak. Alat berat ini juga lebih diutamakan untuk membuat kanalisasi di wilayah Kecamatan Ngemplak.”

Bila SK bupati diperpanjang, normalisasi selain bisa menga-

tasi kemungkinan terjadi lahar dingin, juga bisa menambah pe-masukan ke kas desa. “Dengan adanya SK tersebut, pemerin-tah desa memiliki kewenangan untuk melakukan kegiatan nor-malisasi sungai sehingga desa bisa mendapatkan pemasukan yang bisa bermanfaat untuk warga,” katanya.

Menurut dia, selama ini alokasi dana desa (ADD) yang diperoleh Argomulyo hanya Rp19 juta sehingga dengan adanya pendapatan tambahan dari material lahar dingin, desa bisa bergerak maju karena memiliki anggaran, tanpa harus memberatkan pemerintah ka-bupaten.

“Warga Desa Argomulyo mendapatkan pembagian uang insentif dari normalisasi Su-ngai Gendol. Besaran insentif yang diterima tergantung pada kerawanan wilayah terhadap bencana lahar dingin, dengan kisaran Rp3 juta hingga Rp5 juta. Total, untuk 22 pedukuhan dibagikan uang Rp164,5 juta,” katanya. (Ant/N-1)

Mantan Bendahara PPKAD Sumba Timur Segera Diadili

PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera menggelar sidang perdana ka-sus korupsi di Dinas Pendapat-an Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabu-paten Sumba Timur 2005/2006, yang merugikan negara senilai Rp6,2 miliar.

Tersangka adalah mantan Ben dahara PPKAD Kalendi Managa Hau, yang dibawa ke Kota Kupang menggunakan pesawat, kemarin, untuk men-jalani sidang.

Dua tersangka lainnya yang juga diduga terlibat kasus ter-sebut, yakni Deny Untono dan Daud Ndakulara, masih men-jalani pemeriksaan di Polres Sumba Timur.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumba Timur Carlos

de Fatima mengatakan itu saat dihubungi dari Kupang, ke marin. “Tersangka sudah dibawa ke Kupang dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Penfui,” katanya.

Modus korupsi yang dila-kukan Kalendi ialah memin-jamkan dana yang bersumber dari APBD Sum ba Timur, se-lama dua tahun berturut-turut kepada Deny Untono yang ber-profesi sebagai pengusaha.

Sementara itu, Daud diduga berperan membantu Kalendi untuk memuluskan pinjaman dana tersebut. Pinjaman per-tama pada 2005 sebesar Rp1,5 miliar tidak dikembalikan. Deny meminjam lagi uang sebesar Rp4,7 miliar pada 2006, juga tidak dikembalikan.

Kepala Kejari Bojonegoro, Jawa Timur, Yuliardi meng-

utarakan penyidik Kejari Bo-jonegoro akan melimpahkan berkas dugaan korupsi dana sosialisasi pembebasan lahan Blok Cepu dengan tersangka mantan Bupati Bojonegoro M Santoso ke pengadilan tindak pidana korupsi di Surabaya.

Saat ini berkas kasus ko rupsi senilai Rp3,8 miliar sedang dilengkapi dengan keterangan dua orang saksi.

Dia mengakui, lamanya proses pemberkasan hingga pelimpahan disebabkan keter-batasan timnya.

Yuliardi menambahkan, yang menguatkan M Santoso sebagai tersangka karena saat itu yang bersangkutan yang melakukan penandatanganan MoU dengan pihak Mobile Cepu Limited (MCL) selaku kontraktor Exxon Mobile. (PO/YK/FS/N-1)

PENUMPANG NAKAL: Penumpang duduk di atas atap angkutan sungai di Martapura, Banjarmasin, Kalsel, kemarin. Penumpang yang nakal ini dapat menyebabkan kapal terbalik karena tak mampu menahan beban di atasnya.

Pelangsir DihalauPasokan BBM Normal

KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengi-sian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah daerah masih ter-jadi, seperti di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Kendati Tim Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Kota Pa-langkaraya, Kalteng, sudah diterjunkan sejak Jumat (20/5), hingga kemarin masih ter-jadi antrean panjang kenda-raan yang didominasi truk, bus, hingga mobil pribadi dan motor di sejumlah SPBU. An-trean mencolok di SPBU yang terletak di Jalan S Parman, Jalan Rajawali, dan Jalan Teuku Imam Bonjol.

Dari pantauan di hari per-tama Tim Gabungan, situasi SPBU sudah berangsur normal karena tim menindak tegas pe-langsir (mengisi BBM melalui jeriken).

Tim langsung meng halau pelangsir, baik yang menggu-nakan sepeda motor maupun mobil. Namun pada hari kedua dan ketiga, antrean kembali terjadi.

Sementara itu, kelangkaan BBM di Babel, menurut PT Per-tamina Cabang Depo Pangkal-balam, Pangkalpinang, Provinsi Babel, disebabkan maraknya aktivitas pertambangan pasir timah.

“Perbandingan harga solar subsidi dengan nonsubsidi jauh

sekali, makanya banyak pemi-lik tambang atau oknum ter-tentu membeli solar subsidi di SPBU,” kata Rhista Ariwibowo, bagian Penjualan Pertamina Depo cabang Pangkalbalam, Pangkalpinang, kemarin.

Menurutnya, kebutuhan so-lar di Babel sudah melebihi pa sokan biasanya. Biasanya Pertamina Depo Pangkalbalam memasok solar antara 1.800 kl hingga 5.000 kl per bulan. Namun, karena maraknya ak-tivitas pertambangan, kuota BBM tidak mencukupi.

Ia berharap dengan adanya penerapan kartu kendali BBM nanti bisa mengatasi kelang-kaan BBM jenis solar di Babel. (SS/RF/N-4)

KEdi msepadyaisu

tanSepekoiniBotersabesia

ANTARA/HASAN ZAINUDDIN

AKPr

MALIANSYAH

DI Provinsi Bengkulu, kerusakan jalan ber-ada di tujuh dari 10 kabupaten/kota,

yakni Kabupaten Kaur, Beng-kulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Muko-muko.

Jalur itu dimanfaatkan bagi angkutan barang untuk mem-bawa hasil produksi para petani serta perkebunan ke dae rah lain.

Sumaryono, 50, petani kopi asal Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menga-takan hingga kemarin hasil perkebunan kopinya susah di-angkut ke Lampung dan Pulau Jawa, karena kerusakan jalan yang cukup parah sehingga biaya angkut menjadi mahal.

“Semula biaya angkut hanya Rp200 per kilogram barang, kini menjadi Rp800 per ki-logram. Ini mengakibatkan petani yang ada di daerah mu lai menjerit, dan ini sudah berlangsung sejak 2009 hingga sekarang,” ujarnya.

Penduduk tiga kabupaten di Bengkulu, yakni Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, dan Lebong, mengandal-kan sektor pertanian. Hampir 60% penduduknya menjadi petani kopi, jahe, sayuran, dan cabai.

Akibat kerusakan jalan terse-but, para petani dan pemilik kebun kesulitan menjual produk mereka. ‘’Akibatnya, hasil per-tanian maupun perkebunan menjadi mahal, dan itu susah untuk bersaing. Tidak sedikit ha-sil dari kami (petani) membusuk karena tidak bisa dijual.’’

Kerusakan jalan di Bengkulu terjadi mulai dari perbatasan Provinsi Lampung, melalui Kabupaten Kaur. Kerusakan itu berlangsung sejak 2009.

Jalan rusak lainnya terlihat di Kabupaten Mukomuko-Beng-kulu Utara-Bengkulu Tengah hingga Kota Bengkulu, yang sebagian tergerus oleh pasang air laut karena merupakan wilayah pesisir yang dekat dengan pantai.

Selain itu, jalin-bar mulai dari Kota Bengkulu-Seluma, Bengkulu Selatan-Kaur, mengalami kerusakan yang parah.

Jalan rusak parah juga ter-jadi mulai dari Kota Bengkulu-Bengkulu Tengah-Bengkulu Utara, hingga ke perbatasan Provinsi Sumatra Barat di Ka-bupaten Mukomuko. ‘’Kondisi Jalinbar, mulai dari Kabupaten Kaur hingga Kota Bengkulu mengalami kerusakan yang cukup parah akibat tidak diper-baiki dengan optimal,’’ kata Buyung, 46, sopir truk yang sering melintasi jalinbar.

Ia mengutarakan, perbaikan yang dilakukan hanya dengan tambal sulam sehingga ketika kendaraan bertonase berat me-lewati ruas jalan tersebut akan terjadi kerusakan.

Kerusakan jalan juga terja-di akibat kondisi alam yang berbukit, yakni pada musim hujan kawasan jalinbar sering kali longsor.

Ruas jalan yang sering kali longsor berada di Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Utara. Sementara itu, jalinbar ruas Bengkulu-Lampung yang rawan longsor di Kecamatan Tais, Talo, dan

Kecamatan Pino.Jalinbar Bengkulu-Padang,

Sumbar, yang rawan longsor berada di Desa Urai, Keca-matan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, dan di Ke-camatan Penarik, Kabupaten Mukomuko.

PerbaikanDari Pemalang, Jawa Tengah,

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Preservasi Jalan dan

Jembatan Tegal-Pemalang, Departemen Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Agung Sutarjo mengatakan jelang Lebaran nanti seluruh ruas jalur pantura Tegal-Pemalang, sudah selesai dikerjakan.“Pokoknya H-15 arus mudik Lebaran semuanya sudah rampung termasuk per-baikan jembatan,” jelasnya, kemarin. (AS/N-1)

[email protected]