UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

89
UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU HEDONISME SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar RIDWAN NIM: 105190178612 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1437 H/2016 M

Transcript of UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Page 1: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU HEDONISME

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

RIDWAN

NIM: 105190178612

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1437 H/2016 M

Page 2: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Upaya Pendidikan Islam dalam Mengatasi Perilaku

Hedonisme

Nama : Ridwan

NIM : 105190178612

Fakultas/Jurusan : Agama Islam/Pendidikan Agama Islam

Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk diajukan dan dipertahankan dihadapan tim penguji

ujian skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 16 Jumadil Akhir 1437 H

26 Maret 2016 M

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H.M Alwi Uddin, M.Ag Ferdinan, S.Pd.I., M.Pd.I.

NBM. 487432 NIDN. 923078001

Page 3: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor : Jl. Sultan Alauddin No.295 Gedung Iqra Lt. IV Tlp. (0411)851914 Makassar 90223

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Upaya Pendidikan Islam dalam Mengatasi Perilaku

Hedonisme” telah di ujikan pada hari Sabtu 08 November 2016 M bertepatan dengan

17 Muharram 1437 H dihadapan tim penguji dan dinyatakan telah dapat di terima dan

disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama Islam pada

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 16 Jumadil Akhir 1437 H

26 Maret 2016 M

DEWAN PENGUJI

Ketua : Drs. H. Marwadi Pewangi, M.Pd.I. ( )

Sekretaris : Dr. Abd. Rahim Razaq, M.Pd. ( )

Penguji I : Dr. Maryam, M.Th.I. ( )

Penguji II : Drs. St. Rajiah Rusydi.M.Pd.I. ( )

Pembimbing I : Dr. H.M Alwi Uddin, M.Ag ( )

Pembimbing II : Ferdinan, S.Pd.I., M.Pd.I. ( )

Disahkan Oleh:

Dekan Fakultas Agama Islam

Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I NBM: 554 612

Page 4: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor : Jl. Sultan Alauddin No.295 Gedung Iqra Lt. IV Tlp. (0411)851914 Makassar 90223

BERITA ACARA MUNAQASYAH

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar telah mengadakan Sidang Munaqasyah pada: Hari / Tanggal : Sabtu, 2 Safar 1437 / 14 November 2015 M. Tempat : Kampus UNISMUH Makassar JL.Sultan Alauddin No.259 Makassar.

MEMUTUSKAN Bahwa Saudara Nama : Ridwan NIM : 105190178612 Judul Skripsi : “UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI

PERILAKU HEDONISME” Dinyatakan : LULUS Mengetahui Ketua,

Drs. H. Marwadi Pewangi, M.Pd.I.

NIDN. 0931126249

Sekretaris,

Dr. Abd. Rahim Razaq, M.Pd.

NIDN. 0920085901

Penguji I : Dr. Maryam, M.Th.I. ( )

Penguji II : Dra. Marjani Alwi, M.Ag. ( )

Pembimbing I : Dr. H.M Alwi Uddin, M.Ag ( )

Pembimbing II : Ferdinan, S.Pd.I., M.Pd.I. ( )

Makassar, 16 Jumadil Akhir 1437 H 26 Maret 2016 M

Dekan

Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I NIDN. 093112624

Page 5: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis/peniliti yang bertanda tangan di bawah

ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/ peneliti

sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat

di buat atau dibantu secara langsung orang lain keseluruhan, maka skripsi dan

gelar yang diperoleh karenanya batal demI hukum.

Makassar, 20 Rajab 1437 H 28 April 2016 M Peneliti

RIDWAN

Page 6: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt. penguasa alam semesta,

yang telah menurunkan petunjuk untuk manusia sehingga manusia dapat

membedakan mana yang hak dan mana yang batil.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Saw. yang telah menghibahkan hidupnya di jalan Allah swt. dan juga

kepada orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan-Nya hingga akhir zaman.

Syukur alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Upaya pendidikan islam dalam mengatasi perilaku hedonisme”,

guna memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam

pada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari peran serta dari

berbagai pihak yang memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis. Oleh

karena itu dengan rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kepada Kedua Orang Tua Penulis, Sayyid Dan Fatimah, Yang Selama

Ini Memberikan Perhatian Dalam Setiap Langkah Dan Gerak Selama

Menjalani Perkuliahan.

2. Dr. H. Irwan Akib. M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah berusaha semaksimal mungkin sehingga kampus

Page 7: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi kampus yang

terkemuka di Indonesia bagian timur.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd. I. Dekan Fakultas Agama Islam,

yang senantiasa melakukan pengembangan Fakultas sehingga

Fakultas Agama Islam Menjadi Fakultas yang terakreditasi Baik.

4. Ibu Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si. Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam, yang senantiasa memberikan masukan dan pelayanan yang

baik bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam termasuk

penulis.

5. Dr. H.M Alwi Uddin, M.Ag. sebagai Dosen Pembimbing I dan

Ferdinan, S.Pd.I., M.Pd.I. sebagai Pembimbing II, dalam penyelesaian

Skripsi ini, yang telah membimbing dan meluangkan waktunya mulai

dari proses pengajuan judul sampai penyelesaian skripsi ini.

6. Dosen dan Staf Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang senantiasa memberikan pelajaran ilmu selama

perkuliahan berlangsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan study

dengan baik.

7. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Ulama Tarjih Universitas

Muhammadiyah Makassar yang senantiasa memberi dukungan dan

inspirasi pada penulis, serta semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Page 8: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Teriring do‟a semoga jasa-jasa dan kebaikan mereka mendapatkan

imbalan yang lebih baik dari Allah swt. Amin.

Makassar, 20 Rajab 1437 H 28 Maret 2016 M

Penulis

RIDWAN NIM. 105190178612

Page 9: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

ABSTRAK

RIDWAN, 105190178612 “Upaya Pendidikan Islam dalam Mengatasi Perilaku Hedonsime” (Dibimbing oleh H.M Awi Uddin dan Ferdinan)

Tantangan akan pendidikan Islam semakin nyata dan semakin kompleks, dewasa ini banyak perilaku-perilaku yang menyimpang dari roh pendidikan Islam itu sendiri, di antaranya adalah perilaku Hedonisme. Hedonisme menyatakan manusia hendaknya mencari sebesar-besarnya kebahagiaan untuk dirinya dan wajib menghadapkan segala perbuatanya kearah meraih kebahagiaan.

Dari latar belakang di atas, penelitian ini membahas mengenai, bagaimana dampak perilaku Hedonisme dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana upaya pendidikan Islam dalam mengatasi perilaku Hedonisme.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kajian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif yaitu pengungkapan data melalui deskripsi (pemaparan), sehingga dalam pengelolaannya mengadakan dan mengemukakan sifat data yang diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan kesimpulan. Adapun hasil penelitian yang penulis temukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;

Pertama, Dampak dari perilaku hedonisme diantaranya adalah tidak pernah merasa puas, bersikap egoistis, lemahnya iman, dan cinta dunia.

Kedua, Upaya pendidikan Islam mengatasi perilaku hedonisme di antaranya adalah pembinaan pribadi anak, pemahaman keagamaan anak, pembinaan akhlak anak, menumbuhkan karakter qur‟ani, menjadikan rasulullah Saw sebagai teladan hidup, menerapkan sifat positif dalan perilaku dunia, pendidikan akhlak anak melalui model tauhid, dan pembinaan akhlak dalam pendidikan Islam.

Page 10: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PESETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................…..................…....….…........1

B. Rumusan Masalah .................................................…........…….….......5

C. Tujuan Penelitian ......................................….…..........................…......5

D. Manfaat Penelitian ................................................…….........................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................6

A. Pendidikan Islam ................................................................................. 6

1. Pengertian Pendidikan Islam ......................................................... 6

2. Dasar Pendidikan Islam ..................................................................9

3. Tujuan Pendidikan Islam …….........................................................15

B. Perilaku Hedonisme .............................................................................17

1. Pengertian Perilaku Hedonisme .....................................................18

2. Pengertian Hedonisme ...................................................................18

3. Ragam dan Ciri-Ciri Perilaku Hedonisme ...................................... 19

4. Hedonisme dalam Pandangan Islam ............................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................25

A. Jenis Penelitian ................................................……....................….... 25

B. Variable Penelitian .............................…............................................. 25

C. Defenisi Operasional Variable …...…………………………......…........ 26

D. Teknik Pengumpulan Data ...........………………………........……....... 26

E. Teknik Pengelolaan Data .................................................................... 27

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 28

Page 11: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB IV HASIL PENELITIAN …………..………………………………..……...... 29

A. Bagaimana Dampak Perilaku Hedonisme Dalam kehidupan sehari

hari……………………………..………………………………….……....... 29

1. Hidup bersenang-senang ................................................................ 29

2. Tidak Pernah Merasa Puas ............................................................ 31

3. Bersikap Egoistik …......................................................................... 34

4. Lemahnya Iman .............................................................................. 36

5. Cinta dunia ...................................................................................... 38

B. Bagaimana Upaya Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Perilaku

Hedonisme …….............................................................................….. 41

1. Pembinaan Pribadi Anak ................................................................ 41

2. Pemahaman Keagamaan Anak ...................................................... 43

3. Pembinaan Akhlak Anak ................................................................. 46

4. Menumbuhkan Karakter Qurani ..................................................... 51

5. Menjadikan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Hidup ..................... 59

6. Menerapkan Sifat Positif dalam Perilaku Dunia .............................. 63

7. Pendidikan Akhlak Anak Melalui Model Tarhib .............................. .67

BAB V PENUTUP ….................………..……………………………………....... 71

A. Kesimpulan ......................................................................................... 71

B. Saran-Saran ........................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 73

RIWAYAT HIDUP ………………………………......………………………………. 76

Page 12: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada dua bahasa yang terdapat dalam pendidikan, yaitu ilmu

pendidikan teoritik dan ilmu pendidikan praktek dalam tataran teoritik, istilah

pendidikan berhubungan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan

perbaikan kehidupan suatu masyarakat. (Ulil Amri, 2012:41 ) literatur,

khususnya di bidang filsafat dan antropologi dijumpai berbagai pandangan

para ahli tentang hakikat manusia, hidup, arti dan peranan

eksistensinya/keberadaan selalu aktual. Selain menjadi pokok permasalahan

juga dilihat dari peristiwa besar apapun yang dipecahkan di bumi ini, pada inti

dan akhirnya selalu bertautan dengan manusia.

Al-quran menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia agar

menjadikan tujuan akhir atau hasil segala aktifitasnya sebagai

pengabdiannya kepada Allah, sebagaimana yang dinyatakan dalam Firman

Allah. QS. Adz-dzariat 51:56

Terjemahnya:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku.”(Kementerian Agama, RI. 2012:523)

Page 13: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Al-Qusyairi berpendapat bahwa betul ada penjelasan dari Nabi

Saw melalui hadisnya yang mutawatir mengenai ketetepan Allah Swt tentang

dua kelompok manusia calon penghuni Surga dan calon penghuni Neraka

Tetapi, karena tak seorang pun mengetahui ketetapan Allah Swt Itu, maka

semua manusia (termasuk mereka yang ditetapkan sebagai ahl al-nar) wajib

berusaha beribadah kepada Allah Swt (Nanang Gojali, 2004:67)

Ayat Al-quran yang menegaskan bahwa manusia adalah khalifah

Allah. Dalam statusnya sebagai khalifah, manusia hidup di alam mendapat

tugas dari Allah untuk memakmurkan bumi sesuai dengan konsep yang

ditetapkannya. Manusia sebagai khalifah Allah memikul beban yang sangat

berat, tugas ini dapat diaktualisasikan jika manusia dibekali dengan

pengetahuan. Semua ini dapat dipenuhi dengan proses pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu proses terhadap didik berlangsung

terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini

berlangsung dalam jangka waktu tertentu bila anak didik sudah mencapai

pribadi dewasa susila maka ia sepenuhnya bertindak sendiri bagi

kesejahteraan hidupnya dan masyarakat. (Hasbullah, 2012: 5)

Pengertian pendidikan tersebut bila di kaitkan dengan pendidikan

Islam dapat di fahami bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan

rohani berdasarkan hukum agama Islam menuntut terbentuknya kepribadian

utama menurut ajaran Islam. Kepribadian muslim dimaksud ialah kepribadian

yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat

1

Page 14: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

berdasarkan nilai-nilai dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam

tersebut.

Pendidikan Islam yang dilakukan Nabi di Makkah merupakan

prototype (sifat yang pertama) yang bertujuan untuk membina pribadi muslim

agar menjadi kader yang berjiwa kuat dan dipersiapkan menjadi masyarakat

Islam, Muballigh dan pendidik yang baik. Setelah hijrah pendidikan Islam

mengalami perkembangan dan pendidikan di arahkan disamping membentuk

kader Islam juga diarahkan untuk membina aspek-aspek kemanusiaan dalam

mengelola dan menjaga kesejahteraan alam semesta. (Abuddin Nata ,2013:

11)

Pendidikan Islam berdasarkan tujuan diatas, pertama-tama

berusaha membekali anak didik dengan keterampilan-keterampilan yang

perlu bagi kepentingan dirinya dan masyarakat. Dalam pandangan

pendidikan Islam, ditegaskan bahwa mendidik adalah suatu kewajiban dan

mutlak dilaksanakan karena anak yang baru lahir itu masih dalam keadaan

serba lemah dan belum menetahui sesuatu apapun. Serta masih dalam

keadaan fitrah.

Hidup dan kehidupan manusia itu perlu di berikan pendidikan,

pengajaran, pengalaman, keterampilan teknologi, dan sarana pendukung

lainya agar manusia mencapai kebahagiaan. Hal ini seperti yang di

kemukakan oleh oleh Moh. Athiyah Al-Abrasy bahwa pendidikan islam

bukan hanya mengutamakan dari kerohanian dan moral saja, tetapi juga

Page 15: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

pendidikan fisika, matematika, ilmu social serta pendidikan yang sifatnya

praktis, sehingga dengan demikian pendidikan telah sampai tingkat

kebahagiaan hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat sebagai tujuan

hidup manusia (Moh.Atyiah Al abrasy,1990: 12).

Namun tantangan akan pendidikan Islam semakin nyata dan

semakin kompleks, dewasa ini banyak perilaku-perilaku yang menyimpang

dari roh pendidikan Islam itu sendiri, di antaranya adalah perilaku

Hedonisme. Hedonisme menyatakan manusia hendaknya mencari sebesar

besarnya kehidupan dan inti dari kehidupan adalah menikmatinya. Oleh

karena itu kehidupan yang baik adalah kehidupan yang memuaskan.(

Gordon Graham, 2015: 56)

Namun apakah paham seperti ini sesuai dengan ajaran Islam, dan

bagaimanakah dampak dari paham Hedonisme terhadap perilaku kaum

Muslimin. Olehnya itu berangkat dari permasalahan di atas penulis tertarik

untuk melakukan penelitian di dalam skripsi ini mengenai upaya pendidikan

Islam dalam mengatasi perilaku Hedonisme.

Page 16: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas,

terdapat beberapa hal yang pokok pembahasan penelitian ini. Antara lain:

1. Bagaimana dampak perilaku Hedonisme dalam kehidupan sehari hari ?

2. Bagaimana upaya pendidikan Islam dalam mengatasi perilaku

Hedonisme ?

C. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk dapat memahami upaya pendidikan islam dalam mengatasi

perilaku Hedonisme dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk dapat mengetahui bagaimana upaya pendidikan Islam dalam

mengatasi perilaku Hedonisme.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis, penelitian ini dapat menambah dan memperkaya

khasanah pengetahuan mengenai upaya pendidkan islam hedonisme dan

dampaknya terhadap pendidikan islam.

2. Manfaat praktis, penelitian ini turut memberikan sumbangan pemikiran

yang ilmiah dan obyektif tentang upaya pendidikan islam dalam mengatasi

perilaku hedonisme.

Page 17: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Secara bahasa pendidikan dapat di artikan perbuatan (hal, cara,

dan sebagainya) mendidik; berarti pula mengetahui pula tentang mendidik

atau pemeliharaan (latihan dan sebagainya badan, batin dan sebagainya

(W.J.S. Poerdarminta,1991:250)

Kemudian Pendidikan Islam adalah proses pewarisan dan

pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedomankan

ajaran islam sebagaimana termatub dalam alquran dannah rasul. juga di

artikan usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak sesuai

dengan ajaran Islam atau sesuatu upaya dengan ajaran Islam, memikir,

merumuskan dan berbuat berdasarkan nilai- nilai Islam, serta

bertanggungjawab sesuai dengan ajaran Islam” ( Zuharini dkk.1992: 13)

Pendidikan Islam merupakan suatu proses pembentukan individu

berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad

Saw. Melalui proses yang mana individu dibentuk agar dapat mencapai

derajat yang tinggi sehingga ia mampu menunaikan tugasnya sebagai

khalifah di muka bumi yang dalam kerangka lebih lanjut mewujudkan

kebahagiaan dunia dan akhirat.dan dapat difahami bahwa pendidikan Islam

6

Page 18: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum Islam menuju

terbentukya kepribadian utama menurut ajaran Islam, kepribadian yang

bermaksud nilai nilai pendidikan Islam memilih dan berbuat serta

memutuskan berdasarkan nilai dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai

nilai pendidikan Islam tersebut.(Azyumardi Azra, 2000:6)

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang seutuhnya,akal dan

hatinya,rohani dan jasmania, akhlak dan keterampilanya, karena pendidikan

Islam menyiapkan manusia untuk kehidupan dan menyiapkan untuk

menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan, dan kejahatanya,manis

dan pahitnya.(Yusuf Al-Qardawy,1986:50)

Pendidikan Islam sangat menganjurkan agar anak didik senantiasa di

tuntun dan di bina sebaik-baiknya tentang pendidikan akhlak agar kelak

dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya dan diridhoi

oleh Allah Swt. Ada beberapa keistimewaan akhlak yang menjadi

karakteristik Muhammad Rabbi‟ Mahmud Jauhari, Guru besar akidah filsafat

di universitas Al-Azhar, cairo menjelaskan beberapa karakteristik akhlak

sebagai berikut:

a) Bersifat Universal.

b) Logis menyentuh perasaan sesui hati nurani

c) Memiliki dimensi tanggung jawab, baik dari sector pribadi ataupun

masyarakat.

Page 19: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

d) Tolak ukur tidak saja di tentukan dengan realita perbuatan tapi juga di

lihat dari segi motif perbuatan.

e) Dalam pengawasan pelaksanaan Islami tumbuhkan kesadaran bahwa

yang mengawasi adalah Allah Swt.

f) Akhlak Islami selalu memandang manusia sebagai insan yang terdiri

dari aspek jasmani dan rohani yang harus di bangun secara seimbang.

g) Kebaikan yang di tawarkan ahlak Islami adalah untuk kebaikan manusia,

mencakup tiap ruang dan waktu.

h) Ahlak Islam selalu memberikan penghargaan ganjaran atau reward di

dunia maupun di akhirat bagi setiap kebaikan demikian juga setiap

keburukan di berikan sanksi atau hukuman. (Ulil Amri Syafri, 2012: 76)

Pandangan ini, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam bukan

sekedar transfer knowledge tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditaati

di atas pondasi keimanan dan kesalehan, yaitu suatu sistem yang terkait

secara langsung dengan Tuhan. Pendidikan Islam di Indonesia memiliki

begitu banyak model pengajaran, baik yang berupa pendidikan sekolah,

maupun pendidikan non-formal seperti pengajian, arisan dan sebagainya.

Untuk institusi pendidikan lembaga formal dewasa ini adalah sekolah dan

madrasah.

Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di

Indonesia. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan istilah madrasah ini

digunakan untuk satu Jenis pendidikan Islam di Indonesia, meskipun

Page 20: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

demikian, madrasah sebagai suatu sistem pendidikan Islam berkelas dan

mengajarkan sekaligus ilmu-ilmu keagamaan dan non keagamaan sudah

tampak sejak awal abad 20, walaupun pada saat itu sebagian di antara

lembaga-lembaga pendidikan itu masih menggunakan istilah school/sekolah

(Jurnal Al-Banjari, 2006:35).

Beberapa pengertian pendidikan Islam diatas, dapat penulis

simpulkan bahwa pendidikan Islam diharapkan menghasilkan manusia yang

berguna bagi dirinya (shohih li nafsihi) dan orang lain (sholih li ghoirihi). Serta

membentuk kepribadian seseorang menjadi insan ulul kamil, artinya manusia

yang utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan

normal dan pendidikan Islam tidak hanya pada sebagai upaya pencerdasan

semata, tetapi juga penghambaan diri kepada Tuhannya.

2. Dasar Pendidikan Islam

Setelah membahas tentang pengertian pendidikan Islam yang telah

dipaparkan diatas, selanjutnya yang menjadi pembahasan adalah dasar

pendidikan Islam itu sendiri. Menurut Ahmad D. Marimba dasar-dasar

pendidikan adalah atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan roahani si terdidik meuju terbentuknya

kepribadian yang utama unsur unsure yang terdapat dalam pendidikan

adalah.

a. Usaha (kegiatan),usaha itu berupa bimbingan berupa pertolongan dan di

lakukan secara sadar;

Page 21: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

b. Ada pendidik,pembimbing atau penolong;

c. Ada yang terdidik atau si terdidik;

d. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;

e. Dalam usaha itu tentu ada alat alat yang di pergunakan (Ahmad

D.Marimba, 1987: 19)

Dasar pokok dari pendidikan islam ada dua yaitu:

1. Al-quran

Secara etimologi Al quran adalah mashdar (infinitif) dari kata (qara-a---

yaqra-u---qira-atan---qur’a-nan) yang berarti bacaan. Al-quran dalam artian

bacaan ini misalnya terdapat dalam firman Allah dalam QS. Al-Qiyamah. 75:

17 - 18

Terjemahnya:

“Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan

membacakannya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka

ikutilah bacaan itu”. (Departemen agama RI. 2012: 575-576)

Disamping dalam pengertian mashdar dengan pengertian bacaan atau

cara membacanya, Quran juga dapat dipahami dalam pengertian maf’ul,

dengan pengertian yang dibaca (maqru’). Dalam hal ini apa yang dibaca

(maqru’) diberi nama bacaan (qur’an) atau penamaan maf’ul dengan

mashdar.

Menurut Imam Syafi‟i sebagaimana yang dikutif oleh Yunahar Ilyas (2013

: 15), Quran adalah ism a’lam ghairu mustaq (nama sesuatu yang tidak ada

Page 22: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

asal katanya), merupakan nama khusus untuk firman Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad saw, seperti halnya taurat dan injil yang tidak

memiliki asal kata.

Secara terminologis, Al quran adalah

كلام الله المنزل على محمد صلى الله عله وسلم المتلو بالتواتر والمتعبد بتلاوته

Artinya:

Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang dibaca

dengan mutawatir dan beribadah dengan membacanya. Yunahar ilyas

(2013 : 16).

2. Sunnah

Assunnah menurut bahasa berarti jalan hidup yang di jalani atau di

bahasakan, baik jalan hidup itu baik atau buruk. Terpuji ataupun tercelah

pengertian serupa ini sejalan dengan bunyi hadis nabi yang artinya: “barang

siapa yang membuat sunnah yang terpuji, maka baginya pahala sunnah itu

pahala orang lain yang mengamalkanya, dan barang siapa menciptakan

sunnah yang buruk itu dan dosa orang yang mengamalkanya sampai hari

kiamat. HR.Muslim. (Abuddin Nata, 1994: 155)

Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan Islam karena sunnah

hakikatnya tak lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Quran itu

sendiri, disamping memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan

Islam karena Allah Swt menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai teladan

bagi umatnya yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan, persetujuan

sifat fisik atau budi, atau biografi baik pada masa sebelum kenabian ataupun

Page 23: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

sesudahnya. Sunnah menurut pengertian sinonim dengan hadist menurut

sebagian mereka.

Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah. QS. Al Ahzab, 33: 21

Terjemahnya:

“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengigat Allah. (Kementerian Agama RI. 2012:420)

Nabi mengajarkan dan mempraktekkan sikap dan amal baik kepada

istri dan sahabatnya, dan seterusnya mereka mempraktekkan pula seperti

yang dipraktekkan Nabi dan mengajarkan pula kepada orang lain.

Adapun konsepsi dasar pendidikan yang dicontohkan Nabi

Muhammad Saw sebagai berikut: (Ramayulis, 2010:123)

a. Disampaikan sebagai rahmatan li al-alamin.

seperti firman Allah dalam QS. Al-Anbiya 21 ayat 107 sebagai berikut:

Terjemahnya:

Page 24: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi se luruh alam”.(Kementerian Agama,2012:331)

b. Disampaikan secara Universal

c. Apa yang disampaikan merupakan kebenaran mutlak. Seperti firman

Allah dalam QS Al-Hijr 15 : 9

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan pasti kami (pula) yang memeliharanya”. (Kementerian Agama, RI. 2012:262)

d. Kehadiran, Nabi sebagai evaluator atas segala aktivitas pendidikan.

Seperti firman Allah dalam QS. Asy syuura 42 : 48

Terjemahnya:

“Jika mereka berpaling, (ingatlah) Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai Pengawas bagi mereka. kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami, Dia menyambut nya dengan gembira; tetapi jika mereka ditimpa kesusahan karena perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya

Page 25: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

mereka ingkar), sungguh, manusia itu sangat ingkar (kepada nikmat).” Kementerian Agama, RI 2012:489)

e. Perilaku Nabi sebagai figur identifikasi (uswah hasanah) bagi

umatnya. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Ahzab 33

ayat 21

Terjemahnya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah. ( Kementerian Agama, RI. 2012:420)

Menurut Ramayulis adanya dasar yang kokoh ini terutama Al-Quran

dan Sunnah, karena keabsahan dasar ini sebagai pedoman hidup sudah

mendapat jaminan Allah Swt dan Rasul-Nya.(Ramayulis ,2010:123) Firman

Allah Dalam (Q.S. Al-Baqarah 2:2).

Terjemahnya:

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Kementerian Agama, RI. 2012:2)

Lebih lanjut Ramayulis menjelaskan, bahwa prinsip menjadikan Al-

Quran dan Sunnah sebagai dasar pendidikan islam bukan hanya dipandang

sebagai kebenaran keyakinan semata. lebih jauh kebenaran itu juga sejalan

Page 26: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

dengan kebenaran yang dapat diterima oleh akal yang sehat dan bukti

sejarah. Dengan demikian menurut dia, barangkali wajar jika kebenaran itu

kita kembalikan kepada pembuktian kebenaran.Adapun kebenaran yang

dikemukakan-Nya mengandung kebenaran yang hakiki, bukan kebenaran

spekulatif dan relatif. Hal ini sesuai firman-Nya yang menjamin terhadap

kebenaran tersebut. sebagai firman Allah Swt dalam: QS.Al-Hijr: 15: 9.

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan pasti kami

(pula) yang memeliharanya”. (Kementerian Agama, RI. 2012: 262)

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah Swt menurunkan Alqur‟an

dengan senantiasa menjaganya demikianlah,seyogyanya seorang

muslim selalu berusaha menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah Swt

agar selalu dalam lindungannya. Sebagaimana di kemukakan bahwa

datangnya ajaran Islam yang di bawa oleh para rasul yang telah di utus

oleh Allah Swt untuk di luruskan dan mengacu kepada perkembangan

budaya manusia dengan menjadikan rahmatan lil alamin.

3. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan islam di bagi menjadi dua yaitu tujuan umum

dan tujuan husus tujuan umum adalah beribadah kepada Allah Swt

tujuan ini pula bersifat berlaku di setiap tempat, waktu dan keadaan.

Sedangkan tujuan hususus pendidikan Islam di tetapkan berdasarkan

Page 27: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

keadaan tempat dalam mempertimbangkan keadaan geografis. Tujuan

husus tersebut dapat dapat di rumuskan berdasarkan ijtihad para

ahli.(Muhammad Azmi 2006)

Tujuan pendidikan Islam harus sinkron dengan tujuan agama

Islam, yaitu berusaha pendidikan individu mukmin agar tunduk, bertaqwa,

dan beribadah dengan baik kepada Allah, sehingga memperoleh

kebahagiaan di dunia dan akhirat

Tujuan pendidikan Islam lebih lanjut menurut Abuddin Nata

adalah “Membimbing umat manusia agar menjadi hamba yang bertaqwa

kepada Allah SWT yakni melaksanakan segala perintahnya dan

menjauhi segala larangannya dengan penuh kesadaran dan ketulusan”.

(Abuddin Nata 2005:166)

Aspek tujuan pendidikan Islam merupakan masalah sentra sebab

tanpa adanya tujuan yang terarah aktivitas pendidikan menjadi tidak jelas

tanpa arah. Aspek tujuan dalam pendidikan Islam setidaknya harus

mengacu pada sumber pendidikan yang ada, Alqur‟an dan sunnah serta

berlandaskan pada hakekat keberadaan manusia sendiri sebagaiman

konsepsinya dalam Islam. Alqur‟an juga menegaskan, sebagaimana

firman Allah dalam QS. Al an am, 6:162

Page 28: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya:

Katakanlahlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, tuhan seluruh alam. (Kementrian Agama RI,2012:

150)

Jelaslah bahwa sesungguhnya tujuan pendidikan Islam identik

dengan tujuan hidup seseorang muslim, yaitu manusia yang selalu

beribadah setiap gerak hidupnya. Selain itu tujuan pendidikan Islam

adalah menghasilkan manusia muslim yang mempunyai kepribadian

sempurna dengan pola taqwa yang berarti bahwa pendidikan agama

Islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna baik untuk

dirinya maupun untuk masyarakat. Agar tercapai kebahagiaan dan

keselamatan hidup di dunia dan di akhirat serta senang dan gemar

mengamalkan ajaran agama Islam dalam hubungan dengan pencipta,

manusia sesamanya dengan lingkungan dan dengan dirinya sendiri.

B. Perilaku Hedonisme

1. Pengertian Perilaku

Tiap-tiap perbuatan yang berdasar kehendak disebut “Kelakuan”,

seperti kata benar dan dusta, perbuatan dermawan dan kikir. Kelakuan

manusia mempunyai dasar-dasar yang timbul dari jiwa seperti instink dan

adat kebiasaan. Panca indera tidak dapat melihat pada dasar-dasar jiwa

Page 29: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

akan tetapi dapat melihat pada bekas-bekasnya, inilah yang disebut

dengan kelakuan atau perilaku.(Ahmad Amin, 1995:12)

Perilaku di dalam islam juga biasa disebut dengan kata Akhlak,

berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata

Khaliq (Pencipta), makhluk (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan ).

Ibrahim Anis berpendapat bahwa “Akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau

buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.(Yunahar Ilyas,

2011:1)

Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons

organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut.

Secara Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi

individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa dia

adalah makhluk hidup. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara

lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,

membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas

manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati

oleh pihak luar.

Page 30: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

2. Pengertian Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa

orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak

mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang

menyakitkan (Frans Magnis Suseno, 1987:114). Hedonisme merupakan

ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan

tujuan hidup dan tindankan manusia (Lorenz Ghunther Kostner 2000:282)

Hedonisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa

kenikmatan merupakan kebaikan alamia dan satu satunya kebaikan,

sedangkan rasa sakit adalah keburukan alamia. (Gordon Graham, 2015:

61)

Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani Hedonismos dari akar

kata hedone, artinya "kesenangan" (Henk Ten Napel, 2009:158). Paham

ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan

manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri (K.

Bertens, 2000:235-238). Hampir sulit membedakan faham ini dengan

faham Egoisme. Dalam Georgias, misalnya, dialog yang telah

didiskusikan pada bab sebelumnya, pandangan-pandangan Callicles

menunjukkan sikap egois dan hedonis. (Gordon Graham: 2015:56)

3. Ragam dan Ciri-Ciri Perilaku Hedonisme

Ragam Hedonisme menurut menurut Epicurus:

1. Hedonisme Egoistis

Page 31: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan

semaksimal mungkin. Kesenangan yang dimaksud ialah dapat

dinikmati dengan waktu yang lama dan mendalam. Contohnya:

makan-makanan yang enak-enak, jumlah dan jenisnya banyak,

disediakan waktu yang cukup lama untuk menikmati semuanya,

seperti pada jamuan makan ala Romawi. Bila perut sudah penuh,

maka disediakan sebuah alat untuk menggigit kerongkongan, dengan

demikian isi perut dapat dimuntahkan keluar, kemudian dapat diisi

kembali jenis makanan yang lain sampai puas. (Bertand Russell, 2004:

372)

2. Hedonisme Universal

Suatu aliran hedonisme yang mirip dengan ulitarisanisme kesenangan

maksimal bagi semua, bagi banyak orang. Contohnya: bila berdansa

bersama-sama, waktunya semalam suntuk, tidak boleh ada seorang

pun yang absen, ataupun kesenangan-kesenangan lainnya yang dapat

dinikmati bersama oleh semua orang. (Bertrand Russel, 2004:372)

Menurut Cicerno ada beberapa ciri-ciri Hedonisme yaitu:

1. Memiliki pandangan gaya Instan, melihat sesuatu perolehan harta

dari hasil akhir bukan proses untuk membuat hasil akhir. Hal ini

membawa kearah sikap selanjutnya yaitu, melakukan rasionalisasi

atau pembenaran dalam memenuhi kesenangan tersebut.

Page 32: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

2. Menjadi penggemar modernitas fisik. Orang tersebut

berpandangan bahwa memiliki barang-barang berteknologi tinggi

adalah kebanggaan.

3. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi.

Relativitas ini berarti sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah

masuk ke tataran kenikmatan atau dapat disebut enak, namun

baginya tidak enak.

4. Memahami banyak keingininan-keinginan spontan yang muncul.

Dalam penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat

sedikit sehingga ketika orang menginginkan sesuatu harus segera

dipenuhi.

5. Ketika mendapat masalah yang dia anggap berat muncul

anggapan bahwa dunia begitu membencinya.

6. Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit

dengan skala uang yang dimiliki berada di hidup orang menengah

dan tidak ada musibah selama memegang uang tersebut. Untuk

masalah-masalah saja begitu kompleks dan jenisnya banyak belum

termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah dan sebagainya.

(Bertrand Russel 2004: 335).

4. Hedonisme Dalam Pandangan Islam

Kondisi dunia yang semakin mengglobal. Perembesan budaya

antar bangsa di dunia tidak terelakkan lagi. Termasuk di dalamnya

Page 33: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

ideologi dan gaya hidup manusia yang sudah tidak dapat dibedakan lagi

antara suatu bangsa dengan bangsa lain dan pemeluk suatu agama

dengan pemeluk agama lain. Hal ini merupakan bukti bahwa telah terjadi

pergeseran gaya hidup umat manusia yang semula berorientasi pada

masalah diniyyah, ideologis menjadi madiyyah, (menjadi jadi)

bendawi,(bersifat kebendaan) hedonis dan sekuler. Hedonisme itu tidak

berkata bahwa manusia itu tidak sunyi dari kelezatan bahkan berkata

hendaklah manusia itu mencari sebesar bsar kelezatan, dan apabila ia

hendak memilih diantara beberapa perbuatan wajib ia memilih yang paling

besar kelezatanya(Ahmad Amin, 1995:90)

Standar kesuksesan seseorang di zaman ini, kebanyakan diukur

dengan seberapa banyak seseorang menguasai harta kekayaan dengan

tanpa melihat asal-muasal harta tersebut didapat. Standar halal atau

haram seolah bukan merupakan masalah utama. Sebuah ungkapan yang

sering terdengar adalah, “mencari yang haram saja susah apalagi yang

halal”, walaupun disampaikan dengan nada bercanda, akan tetapi paling

tidak hal tersebut merupakan cermin perilaku hedonistik dan materialistik

sebagai gaya hidup yang sedang menjadi tren di zaman ini. Pendidikan

Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Allah Swt. Cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi,

berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya

sendiri, bangsa dan Negara terhadap dirinya. (Arif Armai, 2002: 03)

Page 34: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Hedonisme adalah sebuah kepercayaan bahwa kesenangan harus

merupakan tujuan utama dalam hidup. Sedangkan dalam bahasa Arab

“hedonisme” disebut dengan istilah “Madzhab Al Ladzzdzah.“ ( Dalam

kamus Al-Munawwir, 1264) disebutkan sebagai berikut: “Hedonisme

adalah sebuah aliran yang mengatakan bahwa sesungguhnya kelezatan

dan kebahagiaan adalah tujuan utama dalam hidup.”

Di dalam Al-Qur‟an, kalimat yang semakna dengan hedonisme

adalah sebagaimana dalam QS. At takaatsur, 102: 1

Terjemahnya:

“Bermegah megahlah telah melalaikan kamu”. (kementrian

Agama, RI. 2012:600)

“bermegah-megahan” dengan membubuhkan catatan kaki, “bermegah-

megahan dalam perihal anak, harta, pengikut, kemuliaan dan

seumpamanya.”

Al-Qur‟an telah memperingatkan umat manusia agar senantiasa

waspada terhadap penyakit ini dengan sangat keras dengan ancaman

siksaan yang amat pedih, baik ketika berada di alam barzakh maupun di

alam akhirat kelak. Hal ini terlihat jelas bahwa maksud dari firman Allah,

“Alhaakumuttakatsur” adalah wa’id atau ancaman terhadap orang-orang

yang selama hidupnya hanya sibuk mengurusi urusan-urusan duniawi.

sampai mereka masuk ke liang lahat sedang mereka tidak sempat

bertaubat. Mereka pasti akan mengetahui akibat perbuatan mereka itu

Page 35: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

dengan “ainul yaqin.” Islam merupakan syariat Allah bagi manusia yang

dengan bekal syariat itu manusia beribadah. Agar manusia mampu

memikul dan merealisasikan amanat besar jadi pandangan Islam

hedonisme sebagai paham bahwa manusia itu hendaknya mencari

sebesar besar kelezatan untuk dirinya. Hedonisme ini dalam pandangan

Islam, melalui pendidikan Islam maka ajaran yang di bawanya adalah

bersikap menyelamatkan anak manusia dari penindasan dan

pencampakan system materialisme, paham serba boleh, dan pemanjaan.

( Abdurrahman An nahlawi, 2002: 27)

Allah telah berpesan agar jangan sampai mati kecuali dalam

memeluk agama Islam. Karena hanya kaum Muslimin yang memiliki masa

depan. Kehidupan dunia bukanlah masa depan, sebab kehidupan dunia

adalah “maata’un qolil” yang serba semu dan penuh dengan tipu daya.

Agama Islam adalah harga mati yang tidak dapat digantikan dengan

apapun di dunia ini kecuali keridha‟an Allah.

Page 36: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat kajian

kepustakaan (Library Research) yang difokuskan pada penelusuran dan

penelaan literature serta bahan pustaka yang dianggap ada kaitannya Upaya

Pendidikan Islam dalam mengatasi perilaku hedonisme.

B. Variabel Penelitian

Penulisan skripsi ini yang diteliti adalah Pendidikan Islam Dalam

Menghadapi Perilaku Hedonisme.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Pendidikan Islam sebagai variabel indevendent variabel (variabel bebas)

yaitu menjadi sebab terjadinya atau adanya suatu perubuhan pada

devendent variabel (variabel terikat).

2. Perilaku Hedonisme sebagai devendent variabel (variabel terikat) yaitu

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya indevendent

variabel (variabel bebas).

Page 37: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

C. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman ataupun kekeliruan dalam

memahami, maka perlu ditegaskan istilah judul tersebut. Adapun istilah yang

perlu penulis tegaskan:

1. Perilaku Hedonisme

Perilaku hedonisme adalah perilaku yang suka bersenang senang

perilaku ini di kenal sebagai mencari kesengan sebanyak mungkin dan

menghinndari perasaan perasaan yang menyakitkan, yaitu bertujuan untuk

mencari kenikmatan saja. Teori yang mengatakan bahwa tindakan manusia

di tentukan, terutama oleh usahanya dalam mencari kehidupan yang

menyenangkan.

2. Pendidikan Islam

Melalui pendidikan Islam dapat menyelamatkan para pendidik yang

ada pada kalangan umat muslim dari penindasan dan pencampakan

system materialisme paham serba boleh. Pendidikan Islam sangat

memperhatikan penataan individu baik dari segi aqidah dan juga dapat

menerima akal dan fitrahnya. Pendidikan Islam adalah upaya yang di

lakukan terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat

tempat yang benar dari segala suatu dalam tatanan penciptaan.

Page 38: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang ditempuh penulis yaitu melakukan

riset kepustakaan (Library Research) yaitu suatu analisis yang penulis

pergunakan dengan jalan membaca dan menelaah beberapa literatur karya

ilmiah yang ada kaitannya dengan skripsi yang akan diteliti dengan

menggunakan cara pengambilan data sebagai berikut:

1. Kutipan langsung yaitu kutipan secara langsung tampa mengubah satu

katapun dan kata-kata pengarang yang biasa dengan Quotasi.

2. Kutipan tidak langsung yaitu mengutip seluruh isi bacaan dengan

menggunakan kata-kata sipeneliti atau si pembaca sendiri yang biasanya

juga dengan Parapharase.

Ada dua sumber penelitian skripsi ini:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer maksudnya adalah berupa buku-buku yang

secara khusus membahas tentang Hedonisme dan Pendidikan Islam.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah referensi atau buku-buku yang dapat

mendukung permasalahan pokok yang dibahas.

E. Teknik Pengelolaan Data

Seluruh data yang dihimpun melalui riset kepustakaan semua data

bersifat kualitatif, yaitu pengungkapan data melalui deskripsi (pemaparan),

sehingga dalam pengelolaannya yaitu mengadakan dan mengemukakan sifat

Page 39: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

data yang diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan

kesimpulan.

F. Teknik Analisis Data

Sebagai peneliti kualitatif, pada tahap analisis setidak-tidaknya ada

tiga tahapan yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan

(conclusion drawing). Tiga komponen tersebut berproses secara siklus.

Model yang demikian terkenal dengan sebutan model analisis interaktif

(Interaktive Model of Analysis).

Metode ini menggunakan induktif dan deduktif. Metode induktif yaitu

berpola pikir kesimpulan dari khusus ke umum. Sedang metode deduktif yaitu

berpola pikir dari umum ke khusus.

Page 40: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Bagaimana Dampak Prilaku Hedonisme Dalam Kehidupan Sehari Hari.

Kehidupan manusia sehari hari banyak hal yang mempengaruhi

perilaku seseorang salah satunya adalah perilaku hedonisme, di mana

perilaku hedonisme itu sangat beragam dapat di lihat dari pembahasan

berikut.

1. Hidup Bersenang-Senang

Salah satu dampak dari prilaku hedonisme yaitu perilaku hidup yang

suka bersenang-senang, bagi paham ini, apabila seorang bimbang antara

dua perbuatan atau bimbang terhadap suatu perbuatan ditinggalkan atau

dilakukanya, maka hendaknya ia menghitung hitung banyak sedikitnya

kelezatan dan kepedihan untuk dirinya dan mempertimbangkan antara

keduanya. Kalau berat kelezatannya maka baiklah ia, kalau berat

kepedihannya maka buruklah ia, maka sama antara kelezatan dan

kepedihanya maka ia bebas memilih antara keduanya. (Ahmad Amin, 1993:

91).

Namun tidak hanya mahasiswa saja, namun perilaku hidup yang

suka bersenang-senang sudah hampir menyerang kepada berbagai lapisan

masyarakat, anak-anak, tua, muda dan lain sebagainya. Padahal dalam

29

Page 41: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

agama islam tujuan hidup tidak hanya untuk mencari kesenangan belaka,

sebagaimana Allah Swt berfirman dalam QS Al an am 06: 44

Terjemahnya:

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang Telah diberikan

kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan

untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang Telah

diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,

Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Kementerian Agama, RI.

2012:132)

Ayat di atas menjelaskan bahwa kebanyakan perilaku manusia

sekarang ini melupakan peringatan Allah Swt. Bisikan halus dari setan yang

mengajak seseorang berbuat maksiat dan dosa pada akhirnya merusak citra

diri dari harga diri dan kesenangan yang berlebihan. Ketika kebiasaan

sehari hari terlalu banyak kesenagan di dalamnya maka tunggu azab Allah.

budayapun semakin hari semakin meningkat dalam kehidupan ini banyak

mengikuti bisikan setan. Banyak yang di luar kota kota di temui dalam

melampiaskan kesenangannya yang menghabiskan waktunya di mall dan

melakukan kegiatan yang hanya bisa menghambur hamburkan uang dan

hanya menghilangkan masalah sesaat untuk mendapatkan kesenangan.

Penjelasan di atas penulis menguraikan berbagai contoh hidup

bersenang senang salah satunya adalah berlebi lebihan dalam

Page 42: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

menggunakan hidupnya dan suka keramaian, menyukai kehidupan yang

berlebihan, dan banyak hal sikap bersenang senang tidak memikirkan masa

depan mencari harta untuk dirinya sendiri.

2. Tidak Pernah Merasa Puas

Kemudian dampak selanjutnya yaitu tidak pernah merasa puas,

bila kita saksikan dewasa ini orang beramai-ramai dalam merevolusi

peradaban hidupnya untuk di proyeksikan pada matrealistis, dalam hal ini

kehidupan yang tidak perna merasa puas mirip dengan orang orang yang

membanggakan dirinya termasuk orang orang yang congkak yaitu tidak

pernah merasa puas apa yang ia miliki. Hakekat kebanggaan diri atau tidak

pernah merasa puas (kesombongan) yang timbul di dalam batin dengan

menghayalkan kesempurnaan ilmu. Bilamana ia melihat kepadanya sebagai

sifat tanpa memperhatikan nilai kesombongan tersebut dan ini termasuk sifat

yang tidak pernah merasa puas karena meninggikan sifat (ujub)

membanggakan dirinya, dan ia termasuk sifat yang membinasakan.(ihya

ulumuddin, 2013: 274)

Fenomena ini memaksa manusia modern untuk memeras otak dan

keringat guna mengacu kekurangan-kekurangan materi yang ada pada

dirinya, mereka ingin menumpuk dan terus menumpuk harta bendanya.

Mereka juga yakin tanpa materi orang akan tercampakkan dan terisolir

mengganti kedudukan tuhan. Penyembahan-penyembahan harta benda.

Page 43: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Maka tidak perlu terkejut bila sering kali mendengar manusia modern banyak

yang menjadi stres, gila, dan kebingungan.

Faham hedonisme membuat manusia terpecah-pecah di mana

kegiatan rohani dan duniawi jadi terpisah, yang nanti menyeretnya pada

materealisme buta, seperti yang di pakai komunis dan Kristen. Padahal

materealisme sering sekali menyeret mereka pada malapetaka dan

kehancuran psikologi. Karena keseimbangan pemburuan materi dan tidak

diimbangi dengan system control rohani, sehingga dirinya muda mengalami

stres, trauma dan neorosis, hal ini bila mereka bentukan pada persoalan-

persoalan yang ruwet yang berkaitan dengan ekonomi. Apa gejala mereka

sampai berbuat begitu? Karena mereka memisahkan antara kehidupan

ekonomi dengan kegiatan spiritual, Sehingga dengan mekanisme kerja

ekonominya tidak di kendalikan oleh kegiatan spiritual (rohani) yang bisa

mengontrol jiwanya yang rapu. Sungguh luar biasa konsep ekonomi Islam,

yang selalu mengkaitkan dengan agama kode-kode etik dan agama norma-

norma susila. (Muhammad Al-Fitra Haqiqi, 2005: 183)

Sedangkan perilaku panjang angan-angan ini berasal dari syetan

Allah Swt berfirman dalam QS An Nisaa, 4: 120.

Terjemahnya:

“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan

membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal

Page 44: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan

belaka.” (Kementerian Agama,RI 2012: 97 )

Penjelasan ayat di atas menjelaskan dalam Al qur‟an bahwah

Setan adalah makhluk yang sesat, berusaha menyesatkan manusia, dan

selalu melanggar perintah Allah Swt. Manusia yang mengikuti bisikan setan

bolehjadi dapat menggairahkan hidup untuk sementara waktu tetapi akan

mengalami yang masa akan datang karena itu mengikuti panjang angan

angan, sangat bahaya karena itu adalah tipuan belakang saja.

Pengaruhnya saat ini yang menjadi landasan pokok yaitu budaya

yang tidak merasa puas akan hak Allah yang di berikan kepada manusia,

hal ini terjadi karena ketidak tahuannya akan fadhilah (keutamaan) orang

miskin dan bahaya kekayaan. Seperti yang pernah terjadi pada pemilik dua

kebun yang congkak dan akhirnya binasa. Seperti yang ada dalam Qs. Al

kahfi 18,34.

Terjemahnya:

Dan dia mempunyai kekayaan besar, Maka ia Berkata kepada

Kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia:

"Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku

lebih kuat". (Kementerian Agama, RI 2012: 297)

Page 45: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa manusia ketika

mempunyai kekayaan besar maka orang mukmin kebanyakan mengejek

dari mereka membanggakan harta dari Allah Swt.padahal kalau kita melihat

hadis yang di riwayatkan oleh Ibnu Umar ra, ia berkata bahwa Rasulullah

Saw.

فمال : كن ف عن ابن عمر رض الله عنهما لال : أخذ رسول الله صلى الله عله و سلم بمنكب

ت فلا تن نا كأنن غرب أو عابر سبل , وكان ابن عمر رض الله عنهما مول : إذا أمس تظر الد

ب تن لمرضن , ومن حاتن لموتن الص اح , وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء , وخذ من صح

Artinya: Memegang kedua pundakku seraya bersabda, jadilah kamu di dunia ini seakan akan orang asing atau seorang musafir, dan Ibnu umar ra. berkata jika kamu berada di sore hari, janganlah menunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari, janaganlah menunggu sore hari. Pergunakanlah kesempatan masa sehatmu untuk sakitmu, dan dari masa hidupmu untuk matimu.(HR.Al- Bukhari) (Imam An-nawawi,2004: 157)

Kandungan dari hadis di atas bahwa manusia tidak seharusnya

menjadikan dunia sebagai tempat yang mereka banggakan. Lalu tidak pandai

menggunakan kenikmatan Bahkan dipergunakan untuk kemaksiatan, Ia tidak

pernah sadar akan perbuatan yang mempergunakan nikmat Allah itu untuk

kesesatan dan kerusakan dirinya sendiri serta melanggar aturan dan hukum

Allah Swt.

Berbagai contoh selama ini manusia cenderung dengan kehidupan

yang tidak pernah merasa puas dalam kehidupanya yaitu mengedepankan

sikap sombongnya kepada manusia dan sikap congkak, dari berbagai aspek

kehidupanya. Hal ini banyak manusia yang lupa dengan peringatan Allah

Page 46: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Swt, orang yang tidak merasa puas adalah orang yang ketika mempunyai

kekayaan besar maka dia tidak perna menghitung hitungnya dan tidak

merasa banyak hartanya dan tidak perna merasa puas akan hal itu. Pangkat

yang di berikan dianggap kecil, gaji tinggipun dianggap rendah karena tidak

lagi mensyukuri akan nikmat Allah yang di berikan kepadanya.

3. Bersikap Egoistik

Dampak perilaku hedonisme yang berikutnya yaitu egoistik.

Hedonisme juga paham yang mementingkan diri sendiri tanpa

memperhatikan orang lain. Sebagaimana pernyataanya yang mengatakan

bahwa manusia itu hendaknya mencari sebesar-besar kelezatan untuk

dirinya sendiri dan wajib menghadapkan segala perbuatanya kearah

menghasilkan kelezatan. (Ahmad Amin, 1993: 91)

Hedonisme juga akan mengarahkan kita pada kondisi tidak

memperdulikan orang lain, karena kita hanya ingin memuaskan diri kita

sendiri. Serapan asing juga di sebut dan bahasa Indonesia, kata egois yang

berarti orang yang mementingkan diri sendiri, tidak peduli akan orang lain

atau masyarakat. Allah Swt berfirman dalam QS. At taubah: 9: 71

Page 47: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya:

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian

yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,

mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan

zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana. (Kementerian Agama, RI 2012:198).

Ayat di atas memberikan gambaran kepada para manusia non

egoistik bahwa orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Bukan dalam ajaran untuk mementigkan diri saja. Tetapi mengeluarkan

harta yang Allah berikan pada manusia yaitu menunaikan zakat, mendirikan

shalat, dan mentaati rasulnya. Egois paham tersebut cenderung

mengabaikan kepentingan orang banyak demi untuk meraih kebahagian

individualis yang sebanyak-banyaknya.

Sikap egois ini sangat mempengaruhi akhlak manusia terutama

dalam kalangan pendidikan dewasa ini yang sangat mengahawatirkan masa

depan anak, apalagi mementingkan diri sendiri yaitu menyembunyikan ilmu

yang bisa di bagi antar sesama. Egois ini pula sebagaimana penulis

mengatakan dari pembahasan bahwa egois cenderung mengabaikan

kepentingan orang banyak juga dalam hal meraih kebahagiaan diri sendiri.

4. Lemahnya Iman

Page 48: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Kemudian perilaku hedonisme pula mengakibatkan melemahnya

keimanan. Di antara faktor-faktor yang menyebabkan melamahnya

keimanan karena cinta dunia dan senang berangan-angan yang merupakan

dampak dari perilaku hedonisme. Sehingga bila keimanan sudah lemah

maka akan menimbulkan kurangnya ghairah dan semangat dalam

melakukan dan melaksanakan ibadah kepada Allah. Jika kondisi dan situasi

seperti ini terus dibiarkan maka kemungkinan besar maka hidup ini akan

jauh dari agama dan suatu pertanda bahwa kemunafikan itu mulai tertanam

dalam diri manusia. Jika iman ini sudah lemah maka akan banyak timbul

penyakit hati pada diri kita merasa khawatir, selalu dalam kecemasan dan

ketakutan yang ber, jika iman sudah lemah maka kita akan merasa penyakit

jiwa yang membuat kita menjadi tidak tenang, stress, selalu berada dalam

tekanan, selalu lebih-lebihan. Para ulama sepakat menyatakan bahwa iman

itu dapat bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman dikarenakan taat

beribadah, sedangkan berkurangnya iman disebabkan oleh maksiat. (H.M.

Amrin Rauf, 2012:65)

Alqur‟an telah menjelaskan lemahnyah iman seseorang hingga

dirinya menjadi lupa darinya dan lalai. Sebagaimana Allah Swt berfirman

dalam QS. Al a‟raf, 7: 146.

Page 49: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya: Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku) mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah Karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya. (Kementrian Agama RI, 2012: 168)

Ayat di atas menerangkan bahwa orang orang yang

menyombongkan dirinya akan mendapatkan penghidupan yang sempit,

penyebab kesempitan batin seseorang adalah lupa terhadap Allah Swt baik

dari hukum, aturan, atau asma dan sifatnya. Seseorang dikatakan lemah

iman karena jauh dari ajaran islam dan jauh pula dari Alqur‟an kemudian

datanglah ancaman Allah yang senangtiasa memperingati manusia agar

kelak nantinya manusia yang beriman bisa mempertanggung jawabkan

perbuatanya didunia.

5. Cinta Dunia

Orang yang terjangkiti perilaku hedonisme juga akan Melupakan

kematian disebabkan karena dalam cinta dunia yang mempengaruhinya,

Page 50: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

cinta dunia menyebabkan manusia menjadi lupa kehidupan abadinya di

akhirat.

Paham hedonisme tidak mempercayai hal-hal yang goib seperti

perkataan epicurus salah seorang penganut paham hedonisme bahwa

manusia sesudah mati tidak hidup lagi, sebab itu hidup adalah barang

sementara yang tidak ternilai harganya, karena buatlah hidup ini apa yang

dapat di capai. Sebab setelah mati, segala kesenangan, kebahagiaan akan

hilang.(Muhammad Hatta, 1983: 146)

Mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa

lalu, bagaimana sebuah bangsa dihancurkan oleh azab Allah sebab karena

cinta dunia yang berlebihan dan melupakan akhiratnya. Allah Swt dalam

QS.Shaad:38. 26

Terjemahnya:

“Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu karena akan

menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang

sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena

mereka melupakan hari perhitungan.” (Kementerian Agama, RI

2012:455)

Ayat di atas menerangkan bahwa soal melampaui batas adalah

penggunaan atau membelanjakan harta yang cenderung boros, padahal

Islam melarang orang untuk berlaku boros, kehidupan manusia saat ini yang

Page 51: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

tak terlihat sungguh banyak orang orang yang melampaui batas baik itu dari

segi pemborosan harta makanan dan kecintaan dunia yang berlebihan dan

melupakan hari perhitungan kelak.

Bermegah-megahan itulah yang menyebabkan seseorang lalai

dalam mengingat kematian, dalam beribadah, dan tidak memanfaatkan

waktunya sebaik mungkin. Seyogyanya, kita malu kepada Allah Swt. Jika

mayoritas waktu yang kita jalani lebih banyak di manfaatkan untuk hura-hura

dan mengejar gemerlapnya duniawi. (H.M. Amrin Rauf, 2012:104)

Al qur‟an berfirman dalam QS. Attaubah, 9: 34- 35

Terjemahnya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu,( Kementrian Agama RI, 2012: 193)

Allah Swt sangat murka kepada mereka yang melakukan al-kanzu

(perbuatan menimbun harta), sebagaimana telah dijelaskan dalam firman-Nya

Page 52: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

diatas. Namun sering ummat manusia di antara mereka salah memahami

pandangan-Nya, berkenaan dengan urusan harta duniawi tersebut. Ada dari kita

yang menduga, bahwa Islam melarang orang kaya, bahwa mengumpulkan harta

itu tercela, saat baru membaca satu ayat itu saja. Banyak juga dari kita yang

menganggap : kepapaan itu lebih terpuji daripada kebercukupan,

Allah Swt berfirman dalam QS. Al humazah, 104: 2.

Terjemahnya: Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. (Kementrian Agama RI, 2012: 601) Ayat diatas menjelaskan bahwa mengumpulkan dan menghitung

hitung harta yang menyebabkan dia menjadi kikir dan tidak mau menginfakkan

hartanya di jalan Allah. Penyakit inilah yang menyebabkan seorang muslim

menjadi lemah. Sehingga musuh-musuh dengan leluasa menebar rasa takut dan

sifat pengecut dalam dirinya, syaitan-syaitan (manusia dan jin) dengan mudah

menyesatkannya. Sementara orang-orang kafir dan musuh Islam lainnya

memandangnya dengan sebelah mata.

Perkembangan dewasa ini sangat banyak yang hanya

mengedepankan kecintaan dunianya saja sebagai contoh Persaingan hidup yang

kian ketat tak lagi terhindarkan terutama bagi mereka yang hidup di kota-kota besar.

Contohnya pengembangan terjadi dimana-mana, para developer berlomba-lomba

menciptakan rumah-rumah berdesain terkini, mobil-mobil tumpah ruah di jalanan hingga

Page 53: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

mengakibatkan kemacetan pajang di jalan-jalan ibukota, mall-mall besar dan mewah

berdiri dimana-mana, apartment dibangun layaknya gedung-gedung pencakar langit,

ruko-ruko berjejer disepanjang jalan. Akibat dari kecintaan dunia yang berlebihan.

B. Bagaimana Upaya Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Prilaku

Hedonisme

Pendidikan Islam bertujuan membentuk kepribadian manusia sebagai

khalifa Allah. Salah satu hadirnya pendidikan Islam adalah mengatasi perilaku

yang tersembunyi yaitu perilaku hedonisme dalam kalangan anak dewasa ini

dan masyarakat. Dapat di lihat dari pembahasan berikut.

1. Pembinaan Pribadi Anak

Upaya mengatasi perilaku hedonisme salah satu upayanya dengan

melakukan pembinaan pribadi anak, pembinaan pribadi anak dewasa ini ialah

memperhatikan ajaran-ajaran pendidikan Islam yaitu al-Qur‟an dan as-sunnah

Ajaran Pendidikan Akhlak Islam meliputi segala segi kehidupan manusia

berdasarkan asas kebaikan dan bebas dari segala kejahatan. Islam tidak hanya

mengajarkan tetapi menegakkannya, dengan janji dan sangsi Ilahi yang Maha

Adil. Tuntutan moral sesuai dengan bisikan hati nurani , yang menurut kodratnya

cenderung kepada kebaikan dan membenci keburukan. (Sahilun A. Nasir,1980:

98-99)

Pembentukan kepribadian bukanlah suatu proses yang berlangsung

cepat, melainkan memakan waktu yang cukup lama. Ia berproses dari diri

manusia sejak manusia itu berada dalam kandungan, maka islam mengajarkan

Page 54: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

kepada setiap wanita yang mengandung untuk banyak membaca al-Qur‟an, dan

selalu ingat kepada Allah pada masyarakat tertentu juga berkembang adat,

bahkan menjadi kepercayaan turun-temurun, calon ayah dan ibu yang

menginginkan anaknya, baik dalam hal-hal yang berpatang dalam hal-hal

tertentu selama anak dalam masih kandungan. Sejauh mana dampak positif dari

sikap calon orang tua tersebut terhadap anak yang berada dalam kandungan

memang belum bisa di buktikan secara ilmia, namun apa yang di lakukan oleh

masyarakat tersebut merupakan tradisi yang melekat kuat dikalangan mereka.

Sebagaimana pendidikan dan pengajaran, pengembangan kepribadian seorang

anak merupakan tanggung jawab orang tua. (Yusran Asmaul, 1994: 47)

Globalisasi dan perkembangan pada masa sekarang ini, anak-anak

sangat membutuhkan bimbingan, baik secara formal maupun secara non-formal,

karena anak-anak inilah yang akan menjadi penerus bangsa yang akan datang.

orang tua sebagai pemeran utama dalam mendidik anaknya di dalam

berakhlakul qarimah.

Anak lahir dalam keadaan suci dengan kata lain belum tahu apa-apa

tentang suatu hal. Upaya itu harus membina pribadi anak yang mempunyai ilmu

pengetahuan serta dapat beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Karena

kondisi pada saat sekarang ini kebanyakan di antara anak-anak yang

mempunyai budi pekerti yang buruk di karenakan kurangnya didikan mereka dari

orang tuanya. orang tualah yang sangat berperan di dalam pembinaan pribadi

anak.(H.M Sattu Alang, 2005:52)

Page 55: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Demikian peranan orang tua terhadap anak adalah sangat besar, ini

disebabkan karena orang tua adalah orang paling dekat dengan anaknya. Agar

anak menjadi anak yang baik, cerdas, dan tidak mudah terpengaruh dengan

perilaku hedonisme maka orang tua harus tahu kemanpuan yang lebih maju,

untuk dikembangkan, baik lewat pendidikan keluarga maupun pendidikan di

sekolah.

2. Pemahaman Keagamaan Anak

Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan

dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang

pertama (masa anak) dari umur 0-12 tahun.(H.M Sattu Alang, 2005:58)

Demikian juga penekanan pemahaman keagamaan terhadap anak

merupakan salah satu upaya dalam mengatasi perilaku hedonisme, karena

pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan

latihan-latihan yang dilahirkannya pada masa kecilnya. Seseorang pada waktu

masa kecilnya tidak mendapatkan didikan agama, maka masa dewasanya

nanti, ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam hidupnya. Lain halnya

dengan orang yang diwaktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman

beragama, dengan betul-betul agama keIslamnya baik misalnya ibu-bapaknya

juga hidup menjalankan agama, lingkungan sosial. Perkembangan moral anak

tentang baik dan buruknya sesuatu tergantung dari apa yang dikatakan orang

tua walaupun anak saat itu belum tahu benar hakekat atau perbedaan antara

Page 56: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

baik dan buruk, sebab saat itu anak anak juga belum mampu mengusai dirinya

sendiri. (Abu Ahmad t,th: 68-69)

Apabila seorang anak pada masa anak itu tidak mendapatkan didikan

agama dan tidak pula mempunyai pengalaman, maka ia nanti setelah dewasa

akan cenderung kepada sikap negatif terhadap hidup dalam lingkungan yang

tidak beragama, maka nantinya ia akan menjadi dewasa tanpa agama dan bisa

terjerumus kedalam perilaku hedonisme.

Pada dasarnya, dalam ajaran Islam melalui pendidikan tertentu, rasa

keagamaan anak dididik dan dikembangkan melalui sekurang-kurangnya dua

cara yaitu:

a. Langsung dari Tuhan

Pada masa mudah, maka Allah Swt. Memerintahkan kepada melaikat

mengambil roh di alam roh, kemudian dibawahnya menghadap kepada Allah

Swt, sebelum roh itu diantar menjadi jiwa kepada mudgah. Pada saat itulah,

roh dikuatkan keyakinannya oleh Allah Swt, dengan bersuci tentang ke-Esaan

Allah, sehingga dalam naluri manusia terdapat kesiapan alamiah untuk

mengenal Allah sebgai Tuhan, sebab telah ada dalam jiwanya sejak dalam

sulbi. Allah Swt berfirman dalam QS. al-A‟raf 7, 172

Page 57: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (Kementerian Agama, RI 2009:173)

Penjelasan ayat diatas yaitu secara fitrah, Manusia bertuhankan Allah

swt. Tetapi karena kesombongan dan kekerasan hatinya, ia mengingkari-nya.

Maka di dalam hatinya terdapat sifat dusta. Manusia juga berjanji untuk

mentauhidkan Allah Swt. Dan hanya meminta serta menyerahkan dirinya

kepadanya, agar manusia tetap menjaga Kesucian alamia untuk mengenal

Allah sebagai tuhan.

b. Melalui si ibu

Prof Casimir mengatakan bahwa anak dalam kandungan telah dapat

didikan melalui ibunya. Ketika seorang ibu yang hamil dianjurkan membaca

ayat-ayat suci al-Quran, khususnya ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah

nabi-nabi tertentu agar anak yang ada dalam kandungannya dapat tenang

dan baik adanya.

Seorang ibu harus memperhatikan perkembangan fisik dan

pembinaan emosional anak pada masa peralihan serta membina naluri

keagamaannya, kesinambungan agar naluri keagamaan yang dibawa sejak

lahir tidak menjadi sikap yang menyimpang.(Sattu Alang, 2005: 62)

Page 58: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Melalui pembinaan si ibu maka anak bisa terhindar dari sebuah

perilaku yang mengarahkan anak yang cenderung menyukai hal hal yang

tidak di harapkan kepada orang tua. Salah satu bimbingan yang biasa di

lakukan si ibu adalah mengajarkan kepada anak untuk bertuhan (tauhidullah)

mengajarkan akidah anak dalam menumbuhkan pemahaman Islam yag

anggun dan berkarya dalam bermasyarakat. Penulis tambahkan agar si ibu

juga memikirkan masa depan anak.

3. Pembinaan Akhlak Anak

Salah satu upaya pula dalam mengatasi perilaku hedonisme yaitu

dengan melakukan pembinaan akhlak anak. Anak yang dibina dengan

pembinaan akhlak akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

kehidupan pribadinya dan orang tua sebagai pemimpin dalam kehidupan

dunia. Rasulullah Saw bersabda:

جل راع أهله كلكم راع وكلكم مسئول عن رعته , والإمام راع ومسئول عن رعته , ولر ف

ت زوجها ومسئولة عن رعتها, والخادم راع ف مال ومسئول عن رعته , والمرأة راعة ف ب

سده ومسئول عن رعته , فكلكم راع ومسئول عن رعته )متفك عله(

Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan stiap kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinanya. kepala negara adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. seorang suami adalah pemimpin di rumah tangganya dan dia brtanggung jawab terhadap keluarganya. seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab terhadap rumah tangganya seorang pembantu adalah pemimpin pada harta benda majikannya dan dia bertanggung jawab terhadap kepemimpinnaya.( HR. Muttafaqqun alaih)

Page 59: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Anak yang memiliki kehidupan pribadi yang baik, tidak akan

didapatkan kecuali anak tersebut telah didik serta dibina dari segala aspek

kehidupan yang dilandasi dengan nilai-nilai pendidikan akhlak. Anak adalah

amanah yang di titipkan oleh Allah Swt kepada orang tua untuk dapat

dibesarkan, dipelihara, dirawat dan dididik dengan sebaik-baiknya. Dengan

ungkapan lain orang tua adalah pemimpin yang bertugas memimpin anak-

anaknya dalam kehidupan di dunia ini. Kepemimpinan itu harus di

pertanggung jawabkanya nanti di hadapan Allah Swt. (Yunahar Ilyas,

2011:172)

Ajaran Islam akhlak menepati kedudukan yang istimewaan dan sangat

penting hal ini dapat kita cermati dalam hadis nabi Saw. Beliau bersabda:

م مكارم الخلاق انما بعثت لتم

Artinya:

Sesungguhnya sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan

yang mulia”.(HR.Baihaqhi)

Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam sehungga

Rasulullah Saw. pernah mendefenisikan agama itu dengan akhlaq yang baik

(khusnul khuluq). Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada

Rasulullah Saw:

ه وسلم : حسن الخلك سول صل الله عل ن ؟ فمال الر ا رسول الله, ما الد

Artinya:

Ya Rasulullah apakah agama itu? Beliai menjawab agama adalah

akhlak yang baik.

Page 60: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Pendefenisian agama Islam dengan akhlaq yang baik itu sebanding

dengan pendefinisian ibadah haji dengan wuquf di arafah. Rasulullah

menyebutkan; haji adalah wukuf di arafa artinya tidak sah haji seorang tanpa

wukuf di arafah. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan

seseorang nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang baik, rasulullah

Saw, bersabda:

زان العبد المؤمن وم المامة من حسن الخلك م ء أثمل ف ما من ش

....)رواه الترمذى(

Artinya:

Tidak ada satupun yang akan memberatkan timbangan (kebaikan)

seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang

baik… (H.R Turmidzi)

Orang yang paling dicintai serta paling dekat dengan Rasulullah

adalah yang paling baik akhlaknya. (Yunahar Ilyas, 2011: 6-7)

Masa anak-anak adalah masa terpenting dalam pembinaan akhlak,

masa tersebut memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pada masa sebelum dan

sesudahnya. Pada masa itulah seorang pendidik atau orang tua memiliki

peluang yang sangat besar dalam membentuk anak sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh orang tuanya. Seorang pendidik yang baik akan selalu

berupaya untuk menanamkan segala jenis pembinaan akhlak kepada

anaknya. Orang tua selaku pendidik pertama dan utama memiliki peran yang

sangat menentukan dalam pembinaan akhlak dalam keluarga.

Page 61: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Akhlak menempati posisi penting dalam Islam, karena

kesempurnaan Islam seseorang sangat tergantung kepada kebaikan dan

kemuliaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah menusia yang

memiliki akhlak yang mulia, manusia yang memiliki akhlak yang mulialah

yang akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. (Muhammad Azmi,

2006:54)

Para ahli pendidikan Islam bahwa tujuan pendidikan Islam adalah

pembentukan akhlak, Muhammad Athyia Al-abrasy mengatakan pembinaan

akhlak dalam Islam untuk membentuk orang-orang yang bermoral baik,

sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulai dalam tingkah laku, bersifat

bijaksana, sopan dan beradab. Jiwa dari pendidikan Islam pembinaan moral

dan akhlak. (Muhammad Athyia Al- Abrasi 1993.15 )

Ibnu miskawaih merumuskan tujuan pembinaan akhlak yaitu tujuan

pembinaan akhlak yaitu terwujudnya sikap batin yang mendorong secara

spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik, sehingga

mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagian sejati dan sempurna.

(Abuddin Nata, 2010: 11)

Tujuan pembinaan akhlak yang ingin di capai oleh Ibn Miskawaih

bersifat menyeluruh yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti

yang seluas luasnya.

Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia.

Akhlak yang mulia ini sangat di tekankan karena di samping akan membawa

Page 62: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi

masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain akhlak utama yang di

tampilkan seseorang, tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagian

dunia dan akhirat. (Abuddin Nata, 2000: 169-170)

Allah Swt menggambarkan dalam Al-Qur‟an tentang janjinya

terhadap orang yang berakhlak baik diantaranya firman Allah Swt. dalam

Q.S. An-Nahl.16: 97

Terjemahnya:

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadana kehidupan ang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala ang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(Kementrian agama, RI 2012:278)

Orang yang selalu melaksanakan akhlak mulia mereka akan

senantiasa memperoleh kehidupan yang baik, mendapatkan pahala yang

berlipat ganda di akhirat dan akan di masukkan kedalam surga. Demikian

orang yang berakhlak mulia akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan

di akhirat. Kenyataan sosial membuktikan bahwa orang yang beraakhlak

baik akan disukai oleh masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan di

bantu untuk di pecahkan, walau mereka tidak mengharapkanya peluang

Page 63: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

kepercayaan dan kesempatan silih berganti kepadanya. (Muhammad azmi,

2006 :61)

Akhlak yang baik tidak akan terwujud pada seseorang tanpa adanya

pembinaan yang dilakukan. Oleh karena itu, pembinaan akhlak sangat perlu

diimplemtasikan sehari-sehari, juga sebagai upaya dalam menghindari

perilaku hedonisme. Perlu di ketahui bahwa ajaran ahklaq dalam Islam

bersumber dari wahyu yang termaktub dari alqur‟an sunnah. Akhlaq dalam

Islam bukanlah moral yang dengan syarat, berdasarkan situasi. Tetapi

akhlaq yang benar benar memiliki yang mutlak untuk memperoleh

kebahagiaan dunia dan akhirat sehingga akhlak ini suatu perbuatan yang

terpuji dalam ajaran Islam.

4. Menumbuhkan Karakter Qur’ani

Al-Qur‟an telah melakukan proses penting dalam pendidikan

manusia sejak di turunkanya wahyu pertama oleh Nabi Muhammad SAW.

Ayat tersebut mengajak seluruh manausia untuk meraih ilmu pengetahuan

melalui pendidikan membaca. Allah Swt berfirman: dalam QS, Al Alq 96, 1-6.

Terjemahnya:

Page 64: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmu yang maha mulia. yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya sekali-kali tidak ! Sungguh manusia itu melampau batas. (Kementrian Agama RI, 2012: 597)

Ayat di atas menyebutkan bahwa Allah mengajar manusia dengan

perantaraan menulis dan membaca, manusia hanyalah sebagai penemu

ilmu ilmu dan memanfaatkan apa yang di perintahkan Allah Swt.

Sebagaimana Allah menjelaskan di atas, yang mengajar manusia sebagai

perantara kalam, yaitu pendidikan yang membawa ahlak yang baik kepada

manusia.

Jika kita kaji lebih dalam, sesungguhnya pendidikan dalam Islam

telah di mulai di utusnya nabi Adam a.s. Kedunia. Sebagaimana firman

Allah Swt dalam QS,Al baqarah 2, 30 - 31.

Terjemahnya:

Page 65: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" (Kementrian Agama RI, 2012: 6)

Ada dua alasan pokok yang bisa disebutkan bahwa Al-Qur‟an

berperan besar melakukan proses pendidikan kepada umat manusia.

Pertama, Al-Qur‟an banyak menggunakan term-term yang mewakili dunia

pendidikan, misalnya, term ‟‟ilmu” yang di ungkap sbananyak 94 kali (belum

termasuk turunan katanya), „‟hikmah” yang menggambarkan keilmuan

sebanyak 20 kali, ya, kiluun” yang menggambarkan proses berpikir diungkap

sebanyak 24 kali, “ta‟lam” yang di ungkap sebanyak 12 kali ”talamuuna“

yang di ungkap sebanyak 56 kali. “yas mauun” yang di ungkap senyak 19

kali” azakkaru” yang di ungkap senyak 6 kali, dan term term lainya.

Beberapa term pendidikan yang di gunakan dalam ayat ayat Al-Qur‟an

antara lain: QS. Al Mujadilah 58 : 11

Page 66: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (kementrian agama RI, 2012: 543)

Melanjutkan ayat berikut Allah berfirman, QS. An.Nisa 4,:113

Terjemahnya: Sekiranya bukan Karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Allah Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu. (Kementrian Agama RI, 2012: 96)

Kedua, Al-Qur‟an mendorong umat manusia untuk berfikir dan

melakukan analisis dan penomena yang ada di sekitar kehidupan mereka.

Page 67: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Menurut an-nahlawy, al-Qur‟an memiliki 4 hal cara dalam melakukan hal

tersebut. (Abdurrahman An-Nahlawy,2002:40-42)

1. Al-qur‟an mengungkapkan realita yang di hadapi langsung oleh manusia,

seperti laut, gunung, bulan, dan lain sebagainya. Kemudian al-Qur‟an

mendorong akal manusia untuk merenungkan proses tersebut. Pada

konteks al-Qur‟an selalu memberikan motivasi bahwa semua ini adalah

tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

2. Al-qur‟an memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia

yang terkait tentang alam semesta

3. Al-qur‟an mendorong fitrah manusia untuk menyadari bahwa realitas alam

ini butuh satu kekuatan yang mengatur, penjaga keseimbangan, dan ada

yang keterkaitan berujung pada kesimpulan tentang hubungan antara

manusia dengan sang kholid tersebut.

4. Al-qur‟an mendorong manusia untuk tunduk dan khusyu‟ kepada sang

Khalid untuk merelesasikan kesadaran tersebut. (Uilil Amri Syafri, 2012:

60)

Saatnya bagi kita kembali untuk menyuburkan akar-akar spiritual

kembali ke jalan Ilahi dan kuat beribadah kepada Allah swt, dan kuat mencari

rezeki dalam hidup. Jika perilaku hedonisme dibiarkan saja, ini akan menjadi

racun bagi dunia pendidikan Islam yang di mana manusia kerap

menggelutinya, padahal kalau kita lihat dalam dunia pendidikan haruslah

bersikap kepedulian, mencerdaskan bangsa, tujuan pendidikan negara kita

Page 68: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya tentu bukan untuk

menciptakan bangsa yang hedonisme, tetapi bangsa yang punya spiritual,

punya emosional peduli pada sesama dan tidak selfish atau mengutamakan diri

sendiri. Merupakan suatu hal yang wajar apabila manusia hidup untuk mencari

kesenangan, karena sifat dasar manusia adalah ingin selalu bermain (homo

ludens) dan bermain adalah hal hakiki yang senantiasa dilakukan untuk

memperoleh kesenangan. Namun, bukan berarti kita bisa dengan bebas

mendapatkan kesenangan, hingga menghalalkan berbagai cara.

Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan

manusia diatas luasnya permukaan bumi dan dalam lamanya masa yang tidak

di berikan bumi. Al-qur‟an di turunkan untuk menjadi petunjuk dan sebagai

kabar gembira bagi orang-orang yang bertakwa. Allah menyuruh hamba-

hamba yang beriman melalui seruan yaayyu halladzina amanu, sorang

mukmin yang membaca seruan tersebut, niscaya akan seruan menjawab: ya

robbi aku memenuhi seruanmu. hubungan antara seruan Allah dan tanggapan

seorang mukmin itulah yang melahirkan sebuah dialog. Kondisi terebut bisa

berlangsung sebaliknya jika seorang mukmin berdialog dengan doa, Allah

yang maha tinggi akan menjawabnya sesuai dengan konteks hambanya. Dalil-

dalil yang menunjukan tersebut sangat jelas, diantaranya adalah perkataan

abu hurairah bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:

ن وب ن لاة ب تعال: لسمت الص ه وسلم مول لال الل عل صل الل عبدي سمعت النب

ن،ولعبدي ماسأل نصف

Page 69: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Artinya:

Allah Swt berfirman aku telah membagi shalat antara aku dan

hambaku, untuk separuh dan separuhnya lagi untuk hambaku, dan

baginya apa yang dia minta. (H.R.Muslim)

Selain hal yang dapat dijadikan indikasi dalam melihat pengaruh

dalam melihat karakter qur‟ani yaitu: Senantiasa merenungkan pertanyaan-

pertanyaan yang di lontarkan dalam al-Qur‟an dan menjawabnya sesuai

dengan bisikan qur‟an. Menumbuhkan karakter berikutnya merasakan betapa

berpengaruhnya makna-makna yang tersirat dalam al-Qur‟an terhadap

emosionalitas dan kehidupan pribadi nabi Saw. Ketika beliau mendengar

sebagaimana dalam QS. An-nisaa, 4: 41.

Terjemahnya: Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). (Kementerian Agama, RI 2009:85)

Beliau berkata kepada si pembaca cukuplah hadis yang diriwatkan

Ahmad dan Al-Bukhari dan Ibnu Mas‟ud. Yang menerangkan tentang surah

An-Nisaa hingga sampailah kepada ayat maka bagaimana halnya orang

kafir nanti apabila kami mendatangkan. Maka nabi bersabda sekarang

cukuplah sudah tiba-tiba air mata tergenang di kedua matanya.

Menumbuhkan qur‟ani berikutnya adalah mengarahkan perilaku dan

Page 70: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

perbuatan selaras dengan tuntunan al-Qur‟an. Sikap seperti itu hasil alamiah

dari pengaruh emosional dan kepuasan penalaran yang di timbulkan oleh

metode dialog. Tentu saja seorang mukmin akan menanggapi segala

pertanyaan, deskripsi, janji, ancaman, atau azab Allah melalui perilaku

sehari hari. (Abdurrahman An Nahlawi, 1995: 204-209)

Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] Telah

menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, Telah mengabarkan

kepadaku ['Alqamah bin Martsad] Aku mendengar [Sa'd bin Ubaidah] dari

[Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Utsman] radliallahu 'anhu, dari Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

ح ركم من تعلم المرآن وعلمه لال وألرأ أبو عبد الر اج خ من ف إمرة عثمان حتى كان الحج

ذي ألعدن ممعدي هذ لال وذان ال

Artinya: Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya." Abu Abdirrahman membacakan (Al Qur`an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini. (Al imam Al-Bukhari, 2009: 353 ).

Hadis Nabi di atas, bahwa nabi memotivasi generasi untuk

mempelajari dan menggunakan Al-Qur‟an di mana dimana keutaam

seseorang sangat di tentukan sejauhmana ia berinteraksi Al-Qur‟an. Di sisi

lain Al-Quran mengarahkan kejalan yang lurus (jalan) yang lebih lurus dan

memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan

amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

Page 71: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Penjelasan di atas agar manusia menjaga alqur‟an dan menjadikan

sebagai pedoman untuk menumbuhkan karakter qur‟ani terhadap pembinaan

anak dan mengajar anak dalam meNcotohi kisa kisa yang ada di dalam

alqur‟an. Hal ini menunjukkan pentingnya mengajar kependidikan dalam

alqur‟an terhadap anak dan pembiasaan sehari hari, dan orang tua juga

sebagai contoh menjadikan al qur‟an sebagai landasan pendidikan Islam.

5. Menjadikan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Hidup

Rasulullah Saw. Adalah orang yang paling mengerti dan dan paling

baik dalam pengaturan dan pengelolaan waktu. Sebagai pemimpin, hal yang

tak bisa di tawar ialah pengaturan waktu. Mengingat pemimpin tidak hanya

berurusan dengan diri dan keluarganya, tetapi juga orang yang di pimpinya.

(M. Sanusi, 49: 2014)

Kebutuhan itulah Allah itulah Allah mengutus nabi muhamad Saw.

Sebagai hamba dan rasulnya menjadi teladan bagi manusia dalam

mewujudkan tujuan pendidikan Islam, melalui firman Allah Swt dalam QS. Al

ahzab,33. 21

Terjemahnya:

Page 72: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik. (kementrian agama RI, 2012: 420)

Kepribadian, karakter, perilaku, dan interaksi beliau dengan manusia

merupakan pengenjewantahan hakikat Al-qur‟an, etika, dan hukum-

hukumnya secara praktis, manusiawi, dan dinamis. Lebih dari itu, akhlak

beliau merupakan perwujudan landasan dan metode pendidikan yang

terdapat di dalam Al-qur‟an.

Pada dasarnya manusia sangat cenderung memerlukan sosok

teladan dan panutan yang mampu mengarahkan manusia pada jalan

kebenaran dan sekaligus menjadi perumpamaan nabi yang menjelaskan

cara mengamalkan syariat Allah. Oleh karena itu, Allah mengutus rasul-

rasulnya untuk menjelaskan berbagai syariat, sebagaimana Allah Swt

berrfirman dalam QS. An Nahl 16, 43 - 44

Terjemahnya:

Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada

orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,.

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan

kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia

Page 73: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka

memikirkan. (Kementerian Agama, RI 2012: 272)

Kecenderungan itu akan tampak jelas dalam kondisi yang asing atau sulit di

hadapi seseorang, meskipun bagi orang lain, kondisi tersebut relatif mudah di

hadapi. (Abdurrahman An Nahlawi, 1995: 261)

Tidak ada orang lain yang paling bisa di teladani hidupnya selain

rasulullah sallahu alaihi wasallam, sosok yang pantas di jadikan panutan

dalam mengurusi berbagai hal, dalam pribadi beliau dalam pribadi beliau ,

berpendar sejuta kisah berbagai ketekunan. Disiplinn waktu, giatnya bekerja,

tekun beribadah, dan rasa kepedulianya sangat tinggi antar sesama. (M.

Sanusi, 2014:155 )

Keteladan yang sering di lakukan Nabi yang dianggap sangat

penting yaitu shalat fajar. Diantara shalat-shalat sunnah ada shalat sunnah

yang memiliki keutamaan yang tak ternilai harganya. Dua rakaat yang

memiliki keutamaan, sampai-sampai Rasulallah Saw. Tidak pernah

meninggalkannya, yakni sebuah amalan ringan, namun syarat pahala, yang

tidak selayaknya disepelekan oleh seorang hamba. Amalan terbiasa juga

adalah dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh atau disebut juga shalat

sunnah fajar. Shalat ini amalan paling pagi yang di tekuni oleh Rasulullah

Saw. Secara istiqomah, karena keutamaanya. Beliau tidak pernah berhenti

menjaga dua rakaat antara shalat antara adzan dan iqomah shalat subuh ini.

Namun lantaran termasuk shalat sunnah, maka beliau tidak melebih-lebihkan

Page 74: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

dalam melakukannya. Beliau cukup meringkasnya dengan meringankannya

beliau tidak memanjangkan bacaannya dengan syarat tidak melanggar

perkara perkara yang wajib dalam shalat keterangan mengenai hal ini di

tunjukkan dalam hadis berikut:

ن أخبرته أن رسول الله صلى الله عله و سلم عن ابن عمر أن حفصة أم المؤمنن كان إذا سكت ن خففت بح ركع ركعت ن من الذان لصلاة الصبح وبدا الص المؤذ

.لبل أن تمام الصلاة

Artinya: Dari ibnu umar beliau berkata bahwa hafshah immul mu‟minin telah mencritakan kepadanya bahwa dahulu, bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk shlat subuh, dan telah masuk waktu subuh, maka rasuullah melaksanakan shalat sunnah dua rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan shalat subuh (HR.Bukhari)

Di ceritakan juga oleh Aisyah r.a.bahwa:

صل لامة من كان النب ن النداء والإ ن ب فت ن خف ه وسلم صل ركعت الله عل

بح. صلاة الص

Artinya:

Dahulu nabi Saw shalat dua rakaat ringan antara adzan dan iqomah

shalat shubuh. (HR.Bukhari).

Aisyah Ra. juga menjelaskan ringanya shalat nabi Saw dengan

menyatakan:

بح حتى إن ن لبل صلاة الص ن الت كعت ه وسلم خفف الر صلى الله عل كان النب

للول : هل لرأ بأم الكتاب؟.

Artinya:

Page 75: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Rasulullah Saw meringankan dua rakaat shalat sunnah sbuh

sebelum shalat fardu subuh, sampai sampai aku bertanya: apakah

beliau membaca surah alfatihah? (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis-hadis diatas menunjukkan sunnahnya memperingan shalat

ketika melaksanakan shalat sunnah subuh. Tentu saja yang di maksud

meringankan shalat disini dengan tetap menjaga rukun dan hal hal yang wajib

dalam shalat.(M.Sanusi, 2014: 157-159)

Keterangan tersbut diatas menunjukkan bahwa rasulullsh Saw.

Rasulullah Saw dalam ibadahnya beliau selalu istiqomah dalam

melaksanakan apapun baik itu dari ibadahnya, tauhidnya, aqidahnya juga

dari keteladanannya dalam melaksanakan perintah Allah Swt, dan

menundukkan kepalanya kepada wanita yang ia lihat. Maka pantaslah

rasulullah di jadikan sebagai contoh teladan yang baik.

6. Menerapkan Sifat Positif Dalam Perilaku Duniawi

Kesenangan sementara, dunia bukan tujuan akhir manusia.

Karenanya manusia di katakan tertipu jika ia melupakan tujuan akhir yang di

ciptakan Allah untuknya, Yaitu akhirat yang abadi. Allah Swt berfiman dalam

, Qs. Albaqarah, 2. 86

Page 76: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya: Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(Kementerian Agama, RI 2012: 13)

Sebagaimana sambungan ayat di atas. Allah Swt berfirman Dalam QS.

Yunus 10: 7-8

Terjemahnya: Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (Tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (Kementrian Agama RI, 2012: 209)

Lanjutan ayat yang lain Allah Swt berfirman dalam QS. Al a‟raaf, 7: 32

Page 77: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya:

Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang

Telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah

yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu

(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia,

khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat." Demikianlah kami

menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui.

.(Kementrian Agama RI, 2012: 155)

Beberapa ayat diatas mengisaratkan hubungan manusia dengan

dunia serta sifat-sifat dunia yang penting kita ketahui sifat itu diantaranya:

a. Dunia adalah gambaran kesenangan sementara atau hanya sebagai

sarana lintasan manusia untuk menuju akhirat. Karenanya dunia,

bukanlah tujuan terakhir manusia.

b. Dunia sangat sarat perhiasan, keindahan, nafsu, sahwat, dan kelezatan

yang justru inilah ujian dan cobaan hakiki bagi manusia.

c. seorang muslim, boleh bahkan berhak, menikmati keindahan dunia dalam

batas yang sesui syar‟i, dia dapat menikmati dunia bersama-sama orang

kafir atau orang yang melihat Allah dari segi material (agnotis) dengan

syarat tidak mendorong kelalaian kepada Allah dia dapat memiiki harta

dengan pengeluaran zakat atau mempunyai anak untuk dididik ketaatan

kepada Allah. Artinya seorang muslim dapat menikmati perkara yang di

bolehkan syariat dengan tujuan untuk mengamalkan syariat tersebut.

d. Dunia memiliki kaedah-kaedah sosial dan kemanusiaan yang di wujudkan

dalam bentuk mansyarakat dan bangsa, barangsiapa yang berusaha di

dunia, hasilnya akan dihasilkan di dunia dan barang siapa yang

Page 78: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

menaklukkan dunia untuk keridhaan Allah, dia akan beruntung di dunia

dan di akhirat.

e. Rentang waktu kehidupan dunia ini sangatlah singkat tidak lebih dari

sesaat menurut perhitungan akhirat. Sebagaimana Allah Swt berfirman

dalam Qs. Thaha. 20,102-104.

Terjemahnya: (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)" Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika Berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja". (Kementrian Agama RI, 2012: 319).

Penjelasan ayat tersebut mengingatkan di dalam kehidupan manusia

bahwa tiupan sangkakala yang kedua, yaitu tiupan untuk membangkitkan

manusia dari kuburnya atau menghidupkannya kembali. Maksud dengan

lurus jalannya, ialah orang yang agak lurus pikirannya atau amalannya di

antara orang-orang yang berdosa dan itu

Page 79: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

f. Kehidupan di dunia adalah ajang keletihan, kerja keras, dan

kesungguhan.

g. Orang-orang yang beriman akan mendapatkan pertolongan Allah, baik di

dunia maupun di akhirat pada dasarnya, tujuan kehidupan dunia ini

bukan hanya untuk melahirkan kekafiran dan kerusakan.

h. kehidupan dunia lebih banyak di pergunakan senda gurau dan

kebanggaan oleh manusia. (Abdurrahman An Nahlawi, 1995: 58-61)

Pendidikan Islam mengarahkan manusia agar menjadi khalifah di

permukaan bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu perilaku bermasyarakat.

Gambaran di atas menjelaskan bahwa pendidikan bermasyarakat sangatlah

penting apalagi di barengi dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bebas

dari Penyimpanan yang berperilaku hedonisme yaitu sifat mementingkan diri

sendiri mengejar kebahagian dunia dan tidak mempercayai yang gaib.

Menerapkan sikap positif kepada anak perlunya dengan cara

pendekatan memberikan contoh yang baik sehingga kehidupan duniawi di

barengi juga dengan akhirat, tidak lupa sama Allah dan membentuk pribadi yang

kokoh dalam perilaku duniawi dan mengajarkan sikap keteladanan positif

terhadap anak. Sehingga tidak ada dampak kepada anak sikap negatif dalam

melakukan hal yang buruk.

7. Pendidikan Akhlak Anak Melalui Model Tarhib

Page 80: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Pengertian tarhib secara terminologi adalah ancaman atau intimidasi

melalui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan,

atau perbuatan yang telah dilarang Allah. Model tarhib yang di maksud dari

pembahasan diatas adalah bersumber dari Allah Swt. Semua tarhib yang

disampaikan Allah kepada manusia bersifat ancaman yang di sampaikan dalam

proses mendidik manusia. Alqur‟an juga mengandung tarhib yaitu upaya

menakut nakuti manusia upaya menakut nakuti manusia agar menjauhi dan

meninggalkan larangan.

Pendidikan akhlak anak melalui model tarhib bila hal ini terwujud

maka esensi dari pendidikan akhlak melalui pendekeatan ini telah melahirkan

manusia yang berkepribadian muslim yang taat terhadap hukum dan ketetapan

syariat Islam berdasarkan persaan penuh harap kepada karunia dan janjinya,

seiring juga itu melahirkan jiwa jiwa yang takut melakukan pelanggaran kepada

syariat Islam lantaran rasa takut dan ancamanya.

Adapun kaitannya dengan Al-qur‟an kalimat-kalimat tarhib yang biasa

di ungkapkan. Sebagaimana Allah Swt berfirman. QS. Al baqarah, 2: 178

Page 81: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih. (Kementerian Agama RI, 2012: 27)

Dalam surah lain di jelaskan pula dalam Q.S. Al-maaidah, 5: 2

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya dan binatang-binatang qalaa-

Page 82: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

id dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi

Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya

dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah

berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu

kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-

menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya. (Kementerian Agama RI, 2012:107)

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah Swt menjelaskan kepada orang

orang yang beriman untuk tidak melanggar aturan turan Allah yaitu tidak

melanggar pada saat bulan bulan yang di larang. Ayat inipula menjelaskan

kaitanya dengan larangan tolong menolong dari perbuatan dosa untuk

menghindar siksaan Allah maka sebagai ummat manusia harus menanamkan

rasa takut kepada Allah dengan senagtiasa mendekatkan diri. Hal ini bila di

kaitkan dengan model tarhib upaya menakut nakuti manusia agar menjauhi

perbuatan yang dilarang. Sesungguhnya Allah amat berat siksanya.

Pendidikan ini bila menggunakan model tarhib adalah pendidikan yang

melihat manusia tidak saja dari aspek akal dan jasmani, tetapi juga melihat

aspek hati atau jiwa manusia. Model ini memanfaatkan sifat takut yang ada pada

diri manusia, rasa takut yang ada pada diri manusia tersebut dididik menjadi

takut yang bermakna tidak berani melakukan kesalahan atau pelanggaran,

karena ada sanksi dan hukumannya..

Page 83: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Model ini bisa di terapkan pada usia anak-anak ataupun remaja. Pada

usia tuapun masih tetap relevan penggunaan metode tarhib tersebut asalkan

penerapan metode ini disesuikan dengan kondisi hati atau kejiwaan peserta

didik. Model tarhib yang di gunakan dalam melakukan pendidikan akhlak dapat

melahirkan rasa takut yang sering di sebut dengan istilah al khauf, yaitu takut

kepada Allah SwT. dan mampu membenahi akhlak dan sikap perilakunya. (Ulil

Amri Syafri, 2012: 118-124).

Model tarhib ini masih relefan(bersangkut paut) dalam penggunaan

pada usia remaja ataupun anak anak jadi pendidikan manusia sangat diharapkan

agar konsep tersebut tarhib ini bisa di jadikan pedoman bagi sipa saja yang

melanggar aturan Allah. Karena dengan adanya tarhib ini manusia bisa jadi

berubah menjadi lebih baik dan menjauhi larangan Allah Swt. Penulis berharap

agar setiap anak diberikan konsep akhlak melalui pendidikan tarhib tersebut agar

kiranya mendapat dorongan yang kuat terhadap si pendidik.

Page 84: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui pembahasan mengenai upaya pendidikan Islam mengatasi

perilaku hedonisme di atas maka pada bab penutup ini penulis menarik

sebuah kesimpulan sebagai berikut.

1. Dampak dari perilaku hedonisme di antaranya: Hidup bersenang-senang,

Tidak Pernah Merasa Puas, Bersikap Egois, Lemahnya Iman, Cinta

Dunia.

2. Upaya pendidikan Islam mengatasi perilaku hedonisme di antaranya:

pemahaman keagamaan anak, pembinaan akhlak anak, menumbuhkan

karakter qur‟ani menjadikan rasulillah swt. sebagai teladan, menerapkan

sikap positif dalam perilaku dunia, pendidikan akhlak anak melalui model

tarhib.

Page 85: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

B. Saran-saran

1. Untuk para orang tua hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-

anak. Tanamkan nilai moral yang nantinya berguna bagi mereka. Misal

tanamkan sikap hidup hemat, arahkan mereka pada pergaulan yang

baik,dan didik mereka untuk mandiri.

2. bagi para remaja, berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan hanya

mengejar kesenangan saja. Masa depan masih panjang, masih banyak hal

yang berguna yang dapat mereka lakukan tanpa harus hura-hura dan foya-

foya.

3. Untuk peneliti selanjutnya, tentunya penelitian mengenai perilaku

hedonisme ini masih jauh dari kata sempurna olehnya diharapkan adanya

peneletian selanjutnya yang menyangkut masalah hedonisme yang belum

dibahas dalam penelitian ini.

71 71

Page 86: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. 2012. Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib,

Jakarta: Darul Haq.

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, 1981. Islam Dan Sekularisme, Bandung :

Pustaka.

________________.1994. Konsep Pendidikan Dalam Islam.Suatu Rangka Piker

Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, (terjemahan) Haedar Bagir, dari

judul asli The Concept Of Education In Islam: Framewokrk For An Islamic

Philosophy Of Edication, Bandung:Mizan.

Al-Qardhawy, Yusuf. 1986. Pendidkan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna.

Cet. I. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

A. Nasir, Sahilun. 1980. Etika dan Problematikanya Dewasa Ini. Bandung:

Amin, Ahmad. 1995, Etika (Ilmu Akhlak), Cet.VII. Jakarta: Bulan Bintang

Azra, Azyumardi. 2000. Pendidikan Islam: Tradisi dan Tantangan Menuju

Milenium Baru. Cet. II. Jakarta: Logis Wacana Ilmu.

Alang, H.M Sattu. 2005. Kesehatan Mental dan Terapi Islam, Makassar: CV

Berkah Utami Makassar.

Al-Fitra Haqiqi, Muhammad. 2005, Harta Halal Harta Haram, Lintas Media.

Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah,

Jogjakarta:Belukar.

An-Nahlawi, Abdurrahman. 2002. Pendidikan Agama Islam di Rumah Sekolah

dan Masyarakat. Jakarta:Gema Insani Press.

Al-Bukhari, Al-Imam 2009 Sohihul Bukhari Jilid 3 Dar Al-Kotob Al Ilmiyah.

An-nawawi, imam. 2014. Hadits Arbain An-nawawi. Jakarta:

Page 87: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Depertemen Agama RI, 2012. Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemah Per

Kata. Bekasi, Jawa Barat: Cipta Bagus Segara.

D. Marimba, Ahamad, 2012. Pengantar Filsafat Islam,Bandung:Al-Maa‟rif.

Graham, Gordon. 2015. Teori-Teori Etika. Cet. I. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Hatta, Muhammad. t.th. Alam Pikiran Yunani, Jakarta: Tintamas.

Ilyas, Yunahar. 2011. Kuliah Akhlaq. Cet.XI, (Jogjakarta: LPPI UMY)

Magnis-Suseno, Franz. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat

Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Al Munawwir Edisi ke 2 cet

14.Jogjakarta: Pustaka Progresif.

M. Sanusi. 2014. Meneladani Jam-Jam Nabi dalam Beribadah dan Bekerja.

Jogjakarta:Najah.

Ma‟luf, Louis, 1997. al-Munjid fi lughah wa al-A’lam. Cet. XXXVII; Beirut: Dar al-

Masyriq.

Nata, Abuddin (Ed.), 2013. Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

1997. Filsafat Pendidikan Islam, Cet .111, Jakarta: Wacana

Ilmu.

2010. Metodologi Studi Islam, Cet. XVII, Jakarta: Rajawali

Pers.

Poedjawijatna, WJS. 1990. Etika Filsafat Tingkah Laku, cet.VII, Jakarta: Rineka

Cipta.

Ramayulis, 2010, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

Rauf, H.M Amrin. 2012. Tips Mengatasi Rasa Malas Ibadah, Jogjakarta: Najah.

Russell, Bertand, 2014. Sejarah Filsafat Barat, Jogjakarta: Pustaka Pelajar

Soermargono, Soejono. 1987. Pengantar Etika, Yokyakarta: Tiara wacana.

Page 88: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

Syafri, Ulil Amri. 2012, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran, Jakarta:Rajawali

Pers.

Ilyas, Yunahar. 2012. Kuliah Akhlak, Yogyakarta: LPPI.

Page 89: UPAYA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU …

RIWAYAT HIDUP

Ridwan, Lahir di Jeneponto 14 Juni 1994, anak

keenam dari delapan bersaudara, pasangan dari

Sayyid dengan Fatimah. Tamat Sekolah Dasar (SD)

pada tahun 2006 di SD inpres No 170 Kapasa,

Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. Tamat

Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2009

di SMP Sanur Kapasa. Dan Tamat Sekolah Menengah

Atas (SMK) pada tahun 2012 di SMK Negeri 2 Jeneponto. Kemudian

Melanjutkan Pendidikan pada program Pendidikan Ulama Tarjih Universitas

Muhammadiyah Makassar (PUT UNISMUH) 2012-2014 dan pada program strata

satu, di Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2014-2016. Organisasi yang pernah

digeluti adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) PUT UNISMUH Makassar,