UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN...

155
UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN KEMANDIRIAN ANAK ASUH DALAM PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PADA PSAA AL-KHAIRIYAH CILANDAK BARAT Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: SYAMSUL BAHRI NIM: 1110054100053 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Transcript of UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN...

Page 1: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN KEMANDIRIAN ANAK

ASUH DALAM PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PADA PSAA

AL-KHAIRIYAH CILANDAK BARAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

SYAMSUL BAHRI

NIM: 1110054100053

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB
Page 3: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB
Page 4: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) Jurusan

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini, telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari saya terbukti bahwa dalam penulisan skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari karya

orang lain (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku

dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Syamsul Bahri

Page 5: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

i

ABSTRAK

Syamsul Bahri

Upaya Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Anak Asuh di Panti Sosial

Asuhan Anak Al-Khairiyah Cilandak Barat

Melihat fenomena yang ada sekarang, banyak kita dapati tingkah laku remaja

yang bertentangan dengan norma-norma ajaran agama, seperti mabuk-mabukan,

perkelahian, perkosaan, bahkan sudah ada yang menjurus kearah pembunuhan.Untuk

mewujudkan remaja berkepribadian tinggi dan berbudi pekerti yang luhur, diperlukan

adanya pembinaan khusus yang dapat memberikan sentuhan yang membangkitkan

semangat remaja dalam segala bidang.

Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apa saja upaya yang

dilakukan oleh PSAA Al Khairiyah dalam memberikan pembinaan kepribadian dan

kemandirian bagi anak asuh, metode apa yang digunakan dalam melakukan

pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi anak asuh, serta apa saja faktor

pendukung dan penghambat PSAA Al Khairiyah dalam melakukan pembinaan bagi

anak asuh.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

metode deskriptif analisis. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan

wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan

Ketua PSAA Al Khairiyah dan beberapa pengurus serta tiga anak asuh, dimana anak

asuh tersebut memiliki kriteria yaitu sudah memasuki usia remaja. Observasi

dilakukan untuk menggambarkan sarana dan prasarana yang ada di PSAA Al

Khairiyah dan dokumentasi digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan

kegiatan pembinaan yang ada di PSAA Al Khairiyah.

Adapun hasil penelitian ini adalah, upaya yang dilakukan PSAA Al Khairiyah

dalam upaya memberikan pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi anak asuh

adalah melalui pendidikan agama seperti membaca Al-Qur’an, mengkaji kitab,

pendidikan akhlak, dan ceramah. Selain itu upaya yang dilakukan dengan

memberikan bantuan dana pendidikan formal bagi anak asuh. Metode yang

digunakan dalam memberikan pembinaan adalah melalui pengasramaan dan

pelayanan konseling. Selain itu terdapat pula faktor pendukung diantaranya adanya

kepedulian masyarakat sekitar, perhatian dari Pemerintah dan lokasi yang strategis

dan faktor penghambat antara lain sarana dan prasarana yang belum memadai, SDM

yang minim, pemanfaatan media elektronik yang kurang maksimal dan donatur yang

tidak tetap.

Page 6: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Upaya Pembinaan Kepribadian Dan Kemandirian Anak Asuh di Panti

Sosial Asuhan Anak Al Khairiyah Cilandak Barat”. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan semoga kita termasuk dalam golongan yang

istiqomah menjalankan sunnahnya hingga hari kiamat.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Sosial Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu

Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,

Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial, Ibu Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekretaris

Program Studi Kesejahteraan Sosial. Terima kasih atas nasehat dan

bimbingannya.

3. Ibu Rubiyanah, MA selaku dosen pembimbing yang telah membantu

mengarahkan, memberikan masukan dan selalu bersedia meluangkan

waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

iii

4. Seluruh dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalamannya kepada

penulis.

5. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai Ibu Hj. Farida S.Pd dan Bapak

Madinah Haka yang tidak pernah berhenti mendoakan dan memberikan

dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Dan untuk kakak

yang sangat penulis sayangi Oktavina S.Pd, yang turut memberikan

motivasi kepada penulis dan dukungan demi kelancaran skripsi ini.

6. Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman

Kesejahteraan Sosial angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan

namanya satu-persatu.

7. Serta sahabat-sahabat Majelis Nurul Hidayah dan Al Habib Abdurrahman

bin Muhammad Al Haddad yang turut mendoakan dan memberikan

motivasi kepada penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

Jakarta, Februari 2017

Syamsul Bahri

Page 8: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .....................................................................................6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................................7

E. Metodelogi Penelitian ............................................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................................18

A. Anak Yatim ..........................................................................................................................18

1. Pengertian Anak Yatim ..................................................................................................19

2. Pola Pengasuhan Anak Yatim ........................................................................................19

B. Konsep Pembinaan ...............................................................................................................24

1. Pengertian Pembinaan ....................................................................................................24

2. Pembinaan Yatim Piatu Menurut Islam .........................................................................26

Page 9: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

v

3. Jenis-Jenis Pembinaan Dalam Islam …………………………………………………28

4. Upaya-Upaya Dalam Pembinaan ……………………………………………………..31

C. Kepribadian ..........................................................................................................................34

1. Pengertian Kepribadian ..................................................................................................34

2. Aspek-Aspek Kepribadian .............................................................................................35

3. Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian ...........................................................36

D. Kemandirian ………………................................................................................................38

1. Pengertian Kemandirian ……........................................................................................38

2. Aspek-Aspek Kemandirian ….......................................................................................40

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ........................................................41

E. Kesejahteraan Sosial ………………………………….......................................................44

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial ……………………………………………………..44

2. Nilai dan Prinsip Kesejahteraan Sosial ………………………………………………46

3. Metode Intervensi Sosial …………………………………………………………….50

4. Bidang Kesejahteraan Sosial ………………………………………………………...51

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA .............................................................................65

A. Latar Belakang Berdiri dan Perkembangannya ....................................................................65

B. Tujuan Yayasan Al Khairiyah ..............................................................................................67

C. Visi dan Misi ........................................................................................................................68

D. Struktur Organisasi ...............................................................................................................69

E. Program Kerja ……………………………………….........................................................72

Page 10: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

vi

F. Sarana dan Prasarana ……………………………………………………………………..74

G. Jemis Pembinaan di PSAA Al Khairiyah …………………………………………...........76

H. Pendanaan …………………………………………………………………….......…....…77

BAB IV TEMUAN LAPANGAN & ANALISIS .......................................................................78

A. Upaya yang Dilakukan PSSA Al Khairiyah Dalam Pembinaan Kepribadian dan

Kemandirian Anak Asuh .....................................................................................................78

1. Upaya Pembinaan Kepribadian…………….....................................................................78

a. Memberikan Pembinaan Pendidikan Agama...............................................................78

b. Memberikan Bantuan Dana Pendidikan Formal…..…………………………………81

2. Upaya Pembinaan Kemandirian… ……………………………………………………..83

a. Memberikan Keterampilan Budidaya Ikan Lele……………………...…………….83

b. Memberikan Pembinaan Kewiraushaan Penjualan Telur

Puyuh……………………..…………………………………………………………85

c. Memberikan Keterampilan Menjahit……….………………………………………86

B. Faktor Pendukung dan Penghambat PSAA Al Khairiyah dalam Melakukan

Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian bagi Anak

Asuh.....................................................................................................................................93

1. Faktor Pendukung…….. …………………………………...........................................93

a. Kepedulian Masyarakat ……………………………………………………………..93

b. Perhatian Pemerintah …………………………………………………………...…..94

c. Lokasi Strategis ……………………………………………………………………..96

2. Faktor Penghambat ……………………………………………………………………97

Page 11: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

vii

a. Sarana dan Prasarana yang Kurang

Memadai…………………………………………………………………………….97

b. Minimalnya Sumber Daya Manusia ………………………………………………..98

c. Pemanfaatan Media Elektronik Yang Kurang Maksimal………………………….100

d. Donatur Yang Tidak Tetap………………………………………………………...101

BAB V PENUTUP......................................................................................................................106

A. Kesimpulan .........................................................................................................................106

B. Saran ...................................................................................................................................108

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................109

LAMPIRAN

Page 12: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Karakteristik Informan…………………………………........... 10

Tabel 2.1 Klasifikasi HSO......................................................................... 44

Tabel 3.1 Data Pegawai di PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat ............. 67

Tabel 3.2 Data Anak Asuh Berdasarkan Status Keluarga ........................ 67

Tabel 3.3 Data Anak Asuh Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 68

Tabel3.4 Jadwal Kegiatan Belajar Yayasan PSAA Al-Khairiyah............ 71

Page 13: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Pedoman Observasi

Lampiran 5 Pedoman Dokumentasi

Lampiran 6 Transkrip Wawancara

Lampiran 7 Hasil Observasi

Lampiran 8 Hasil Dokumentasi

Page 14: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

mempunyai harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, sehingga ia memiliki

hak asasi manusia yang melekat dan tak terpisahkan dari semua anggota manusia.

Setiap anak akan mengalami perkembangan pada setiap fase kehidupannya. Pada

masa ini anak mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.

Perkembangan psikososial pada anak sangat berperan penting untuk kehidupan

sang anak kedepannya. Karena pada tahapan ini anak belajar menjadi makhluk

sosial yang menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan

tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja

sama. Jika anak tidak bisa melewati masa-masa perkembangan psikososial sudah

pasti akan mengalami kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.1

Pada masa perkembangan psikososial ini, anak akan menjalani proses

mengenal norma dan peraturan dalam sebuah komunitas (masyarakat). Anak akan

selalu hidup dalam kelompok, sehingga perkembangan psikososial adalah mutlak

bagi setiap orang untuk dipelajari, beradaptasi dan menyesuakan diri.

Anak yang masih berkembang, berubah dan masih memiliki sifat

ketergantungan kepada orang lain. Serta keadaannya secara mutlak masih

membutuhkan bantuan, bimbingan dari orang tua, keluarga atau pengganti dari

1 Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010),Cet,1.h,8

Page 15: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

2

orang tua dan keluarganyalah untuk menyelenggarakan hidup dan

kehidupannya.Disinilah tugas orang tua dan keluarga menjadi tanggung jawab

untuk membimbing, mendidik dan mengarahkan kedewasaan jasmani dan

rohaninya sehingga anak menjadi manusia yang mampu hidup mandiri didalam

menjalani kehidupannya.2

Proses perkembangan yang dialami anak akan menimbulkan permasalahan

bagi mereka sendiri dan bagi mereka yang berada didekat dengan lingkungan

hidupnya.3 Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang pesat pada era

global saat ini terasa sekali pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat, khususnya

dalam bidang pendidikan, sosial dan budaya.4Dan melihat fenomena yang ada

sekarang, banyak kita dapati tingkah laku remaja yang bertentangan dengan

norma-norma ajaran agama, seperti mabuk-mabukan, perkelahian, perkosaan,

bahkan sudah ada yang menjurus kearah pembunuhan.Untuk mewujudkan remaja

berkepribadian tinggi dan berbudi pekerti yang luhur, diperlukan adanya

pembinaan khusus yang dapat memberikan sentuhan yang membangkitkan

semangat remaja dalam segala bidang.

Indikator yang sangat nyata adalah semakin banyaknya para pelajar yang

terlibat dalam tindak pidana.Berdasarkan data yang dihimpun Komisi Nasional

Perlindungan Anak (Komnas Anak) pada bulan januari tahun 2015.Jumlah anak

yang bermasalah dengan hukum di Jakarta masih sangat tinggi. Dalam setahun

terakhir, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mencatat 1.851

2 Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010),Cet,1.h,76 3 Y.Singgih D.Gunarsa.Psikologi Remaja,(Jakarta: Gunung Mulia, 2004),hal. 3

4 M. Sulton dan M.Khusnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Prespektif

Global,(Yogyakarta: Laksbang PresSindo,2006), hal.1

Page 16: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

3

anak berusia di bawah 18 tahun tersangkut kasus kriminal. Artinya, jumlahnya

meningkat dua kali lipat daripada tahun sebelumnya, yakni 730 kasus. Berdasar

data Komnas Anak, 52 persen atau sekitar 166 kasus merupakan tindak pidana

pencurian. Sisanya, merupakan kasus kekerasan, pemerkosaan, penyalahgunaan

narkotika, perjudian, dan penganiayaan. Di antara sejumlah kasus yang ditangani

penyidik, sekitar 89 persen berakhir di pengadilan. Jika dilihat dari usia, anak-

anak yang berurusan dengan hukum sangat memprihatinkan. Yang termuda

berusia 9-12 tahun.Jumlahnya mencapai 9 persen.Artinya, mereka belum

memahami tindakannya dapat berakibat hukuman badan. Sisanya, dilakukan anak

usia 13-18 tahun.5

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdisnas)

No.20/2003 dikatakan bahwa, pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.6 Meski begitu, pada umumnya

pendidikan biasa diidentikan dengan sekolah sebagai institusi formal yang

dilegalisir oleh Negara. Sehingga yang terkonstruk di masyarakat adalah, jika

ingin mendapatkan pendidikan, seseorang harus bersekolah.

Permasalahannya adalah tidak semua orang bisa dengan mudah

bersekolah. Banyak hal yang seringkali menjadi hambatan sekaligus permasalahan

dalam pendidikan kita sampai saat ini. Menurut penulis, beberapa permasalahan

5 http://www.jawapos.com/baca/artikel/11053/kurang-perhatian-1851-anak-dki-bermasalah-

hukum#http 6 Undang-undang Repubik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Page 17: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

4

itu antara lain yaitu kurangnya akses dan juga persoalan budaya (patriarki).

Permasalah-permasalahan ini membuat masyarakat miskin dan marjinal7

(misalnya perempuan) sulit untuk mengenyam pendidikan formal.

Panti Asuhan Al-Khairiyah beserta perangkatnya yang ada adalah sebagai

lembaga sosial yang memberikan pendidikan di daerah Cilandak Barat. Adanya

panti asuhan Al-Khairiyah dengan segala aspek kehidupan dan perjuangannya

memiliki nilai yang strategis dalam membina insan yang berkualitas dalam ilmu,

iman, dan amal. Hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah bahwa Panti Sosial

Asuhan Anak Al-Khairiyah banyak melahirkan remaja-remaja yang mandiri.

Menurut data Lembaga Rohis ada 15 panti yang tidak pada naungan

pemerintah yang berada di Jakarta Selatan, seperti salah satunya yaitu Yayasan

Al-Mubarokah. Yayasan Al-Mubarokah yang berada di Lebak Bulus, yayasan

tersebut memiliki kesamaan dengan panti Al-Khairiyah keduanya mempunyai

program pendidikan dan pembinaan pada anak asuhnya. Akan tetapi yayasan Al-

Mubarokah tidak memberikan pelayanan berupa keterampilan dikarenakan

kurangnya sumber tenaga yang ada di yayasan tersebut, yayasan Al-Mubarokah

hanya terfokus dengan pendidikan pembinaan saja, namun sebaliknya yayasan Al-

Khairiyah memberikan pembinaan, bimbingan serta keterampilan untuk para anak

asuhnya.8

Yayasan Al Khairiyah mempunyai program yang cukup baik dalam

hal pembinaan dan bimbingan. Namun itu hanya terbatas pada pembekalan saja

7 Masyarakat Marjinal adalah mereka yang terpinggirkan atau lemah dalam segi akses,

ekonomi, sosial, hukum, budaya dan sebagainya, sehingga membuat mereka tidak dapat

menikmati kehidupan yang adil dan setara seperti orang-orang pada umumya. 8 http://rohis.itsar.org/daftar-panti-asuhan-di-jakarta-dan-sekitarnya-2015/http

Page 18: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

5

tetapi untuk selanjutnya, berhasil atau tidaknya pengurus tidak bertanggung jawab

tergantung pada usaha anak asuh ketika sudah berada di masyarakat.

Panti Asuhan Al-Khairiyah yang terletak di Cilandak Barat Jakarta Selatan

adalah salah dari sekian panti asuhanyang ada di Jakarta, bertanggung jawab

untuk membina akhlak anak asuh, agar supaya mereka menjadi manusia yang

beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Di Panti Asuhan Al-Khairiyahini lebih

aktif dalam kegiatan keagamaan dan keterampilan. Dari sinilah maka penulis

tertarik untuk mengetahui lahirnya Panti Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah dan

peranannya dalam pembinaan pada anak asuh.

Yayasan ini didirikan pada tahun 1987 olehUmi Hj. Marwanih. Beliau

adalah pendiri Panti Asuhan Al-Khairiyah ini yang dilatarbelakangi oleh

keprihatinan Umi Hj. Marwanih terhadap perilaku masyarakat dan anak remaja

yang putus sekolah sehingga tidak sedikit yang melanggar aturan-aturan norma

masyarakat dan aturan-aturan agama. Meskipun panti asuhan ini masih terbatas

pada kalangan anak-anak serta remaja putra dan putri saja, akantetapi orientasi

utama juga diberikan terhadap masyarakat sekitarnya, yakni masyarakat Cilandak

Barat. Pada mulanya pembinaan ini hanya melalui pengajian rutin ibu-ibu yang

diadakan setiap minggunya, yang mana para jamaahnya yaitu dari kalangan

masyarakat menengah kebawah, lalu adanya dorongan dari masyarakat sekitar

yang akhirnya didirikannya Panti Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah.

Dari sinilah peneliti menjadikan Panti Asuhan Al-Khairiyah sebagai obyek

penelitian, dimana Panti Asuhan sebagai lembaga masyarakatyang memiliki

peranan penting masyarakat sekitar dalam memberikan pembinaan serta

Page 19: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

6

kemandirian dan kreatifitas anak. Karena pendidikan akhlak merupakan jiwa dari

pendidikan Islam itu sendiri seperti nama pada panti tersebut dengan tujuan anak

menjadi manusia yang mampu hidup mandiri didalam menjalani kehidupannya.

Atas dasar itulah yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih jelas,

dalam sebuah skripsi yang berjudul ” Upaya Pembinaan Kepribadian

Dan Kemandirian Anak Asuh Dalam Pelayanan Kesejahteraan

Sosial Pada PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlau luas, maka peneliti

memfokuskan hanya pada Upaya Pembinaan Kepribadian dan

Kemandirian Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah

Cilandak Barat.

2. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan pembatasan masalah di atas, penulis membuat

rumusan masalah yaitu:

a. Bagaimana pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan Panti

Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah kepada anak asuh?

b. Bagaimana upaya yang dilakukan Panti Sosial Asuhan Anak Al-

Khairiyah dalam memberikan pembinaan kepribadian dan

kemandirian kepada anak asuh ?

Page 20: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

7

c. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam

memberikan pembinaan kepribadian dan kemandirian anak asuh di

Panti Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan Panti

Sosial Asuhan Anak Al-Khairiyah kepada anak asuh.

2. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Panti Asuhan Al-Khairiyah

dalam pembinaan kepribadian dan kemandirian kepada anak asuh.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan

kepribadian dan kemandirian kepada anak asuh.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis

Memberikan sumbangan pengembangan pengetahuan bagi

kompetensi pekerjaan sosial yang berkaitan dengan upaya pembinaan

kepribadian dan kemandirian anak asuh.

2. Manfaat Praktis

Memberikan masukan dan saran kepada lembaga Pemerintah

maupun non Pemerintah dalam melakukan pembinaan kepribadian dan

kemandirian bagi anak asuh.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif Etnografi. yaitu uraian dan penafsiran suatu budaya atau

Page 21: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

8

sistem kelompok sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan

mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.

Etnografi merupakan proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai

proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap

suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat

dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per

satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau

makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.9

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa

membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

Jenis penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati guna

mendapat data-data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan adalah

berupa kata-kata karena adanya penerapan metode kualitatif. Laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Panti Sosial Asuhan

Anak Al-Khairiyah, Jl.H.Batong II RT07/006 No 56 (12430) Kel.

Cilandak Barat (021) 7510913.

9 http://pinkqu.blogspot.com/2013/04/ringkasan-jenis-jenis-penelitian.html

Page 22: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

9

Waktu penelitian ini dilakukan sejak bulan September 2015 sampai

dengan Juli 2016.

4. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan untuk pemilihan informan dalam penelitian

ini adalah ialah purposive sampling. Pemilihan purposive sampling

berdasarkan karena ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih

karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan

dilakukan.10

Strategi sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

strategi typical sampling atau sampling yang bersifat khas atau unik.

Typical sampling adalah suatu strategi yang digunakan untuk kasus-

kasus yang bersifat khas atau unik atau individu-individu yang

memiliki karakteristik unik. Unik dapat berarti tidak biasa, tetapi

bukan merupakan suatu hal yang ekstrim. Identifikasi yang dapat

dilakukan oleh peneliti adalah dengan bertanya langsung kepada

individu yang bersangkutan atau dengan menggunakan data

demografis atau data survei, tergantung dari kasus yang akan diteliti.11

Untuk itu peneliti memilih beberapa pengurus dari PSAA Al-

Khairiyah dan beberapa anak asuh PSAA Al-Khairiyah.

Keterangan informasi yang akan diperoleh dapat dilihat pada tabel

berikut:

10 Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h. 106.

11

Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h. 108.

Page 23: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

10

Tabel 1.1

Karakteristik Informan

5. Sumber Data

Data Primer diperoleh dari proses penelitian langsung dari

partisipan atau sasaran penelitian, yaitu sumber yang berasal dari

Ketua PSAA Al-Khairiyah, Penanggung jawab program kepribadian

dan kemandirian serta beberapa siswa sebagai penerima manfaat dari

program pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai literatur,

buku-buku, Perpustakaan, atau internet yang terkait dengan penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu

wawancara dan studi dokumen.

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang yang salah

satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi

No Informasi yang

dicari Informan Jumlah

1 Profil PSAA Al-

Khairiyah

Ketua PSAA Al-

Khairiyah

1 Orang

2 Program

Kepribadian PSAA

Al-Khairiyah

Penanggung Jawab

Program Kepribadian

PSAA Al-Khairiyah

2 Orang

3 Program

Kemandirian

Penanggung Jawab

Program Kemandirian

PSAA Al-Khairiyah

2 Orang

4 Anak Asuh

Manfaat Program

Kepribadian dan

Kemandirian

3 Orang

Jumlah 8 Orang

Page 24: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

11

untuk suatu tujuan tertentu.12

Bentuk wawancara yang digunakan

adalah wawancara tidak terstruktur karena peneliti akan

melakukan wawancara secara mendalam dan percakapan ini mirip

dengan percakapan informal.

b. Teknik Observasi

Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan

mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,

kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.13

Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan

adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat

berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat

didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur.14

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen

yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang

subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan peneliti untuk mendapatkan gambaran dari sudut

pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya

yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang

12 Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h.118.

13

M.Djunaidi Ghono dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 165.

14

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h.131.

Page 25: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

12

bersangkutan.15

Teknik dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah foto-foto, brosur, buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian, teori maupun literatur lainnya.

7. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah

data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-

ketegori/struktur klarifikasi.16

Ada beberapa cara dalam menganalisis

data, secara garis besar peneliti ini dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya diperoleh dari

lapangan jumlahnya cukup banyak.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan

data.Penelitian kualitatif tersebut disusun dan disajikan dalam

bentuk narasi, visual gambar, bagan, tabel, dan lain sebagainya.

c. Penyimpulan Data (Conclusion Drawing/verification)

Pengambilan kesimpulan data dengan menghubungkan tema

penelitian, sehingga mempermudah untuk menarik kesimpulan.

15

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h.143. 16

Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.66

Page 26: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

13

8. Teknik Keabsahan Data

Burhan Bungin dalam bukunya penelitian kualitatif mengatakan

bahwa dalam melakukan penelitian kualitatif seringkali menghadapi

persoalan dalam menguji keabsahan hasil penelitian, hal ini

dikarenakan banyak hal, yaitu karena, (1) alat penelitian yang

diandalkan adalah wawancara dan observasi mendukung banyak

kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol

dalam observasi partisipatif, (2) sumber data kualitatif yang kurang

akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.17

Oleh sebabitu,

hendaknya seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J. Moleong dalam

bukunya Metodologi Kualitatif dalam menentukan keabsahan data

adalah dengan melakukan triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.18

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, sehingga data yang

diperoleh sangat berpeluang untuk keluar dari obyektifitas, untuk itu

cukup penting untuk penulis melakukan pemeriksaan kembali data

yang diperoleh, dengan tujuan untuk mendapatkan kevalidan data.

Teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah

triangulasi sumber dan metode. Menurut Burhan Bungin, triangulasi

yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

sedangkan triangulasi sumber membandingkan apa yang dikatakan

17

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 156. 18

Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 330.

Page 27: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

14

didepan umum dengan apa yang dikatakan orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

9. Tinjauan Pustaka

Ada berbagai macam hasil penelitian yang mempunyai hubungan

dengan judul penulis, dan tidak terdapat judul yang sama dengan

penulis gunakan, yaitu Metode Bimbingan Agama Untuk Pembinaan

Penyandang Masalah Sosial di Jakarta Barat. Adapun hasil penelitian

yang mempunyai hubungan dengan judul penulis itu adalah.

1. Asrul Muharam Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam 2007, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Pola Komunikasi Dalam

Pembinaan Keagamaan Di Panti Sosial Bina Laras 04 Cipayung

Jakarta Timur”.

Penulis skripsi diatas menjelaskan pola komunikasi dalam

pembinaan keagamaan di panti rehabilitasi sosial bina laras 04

adalah pola komunikasi kelompok (group communication) yang

bersifat sentralistik, Dimana seorang Pembina menjadi pusat

sentral dalam berkomunikasi terutama dalam memberikan materi-

materi pembinaan keagamaan terhadap pekerja seks komersial

(PSK) yang menjadi murid binaannya.

Beberapa faktor yang telah penulis kemukakan pada intinya

faktor penghambat lebih dominan berasal dari dalam diri seorang

PSK itu sendiri. Oleh karena itu pembinaan dipanti tersebut lebih

menanamkan kepada kesadaran, pembinaan mental dan

keagamaan. Sebagai pondasi yang kuat dalam menghadapi

Page 28: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

15

berbagai masalah-masalah serta serta sebagai usaha untuk

menghindari kembalinya para warga binaan pada kebiasaan

sebelumnya.

2. Nurul Hikmah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam, Dalam skripsi yang berjudul:

Peran Yayasan Al-Fikr Dalam Pelayanan Sosial Terhadap Yatim

Piatu Di Desa Gembong Rt 02/04 Balaraja Tangerang.

Penjelasan skripsi diatas yaitu Subjek dan Objeknya : subjek

skripsi ini adalah peran yayasan Al-Fikr dalam pelayanan sosial

terhadap siswa yatim piatu dan objeknya adalah Desa Gembing Rt

02/04 Balaraja Barat Tangerang.

Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah:

pertama, kegiatan pelayanan sosial apa saja yang diberikan kepada

anak-anak yatim piatu di Yayasan Al-Fikr Gembong Balaraja ?

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis (mahasiswa Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2004) dengan judul

“Peran Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah dalam Pemberdayaan

Yatim Piatu di Kelurahan Jurang Mangu, Kecamatan Pondok Aren,

Kota Tangerang Selatan”. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis

menjelaskan tentang pemberdayaan yang diberikan oleh Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah kepada anak-anak yatim piatu dan

menjelaskan tentang faktor pendukung, faktor penghambat, serta

dampaknya terhadap warga sekitar.

Page 29: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

16

4. Iin Nurhayati (mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam angkatan 2006) dengan judul “Stretegi Panti Asuhan

Baiturrahman dalam Pemberdayaan Anak Asuh di Yayasan Masjid

Jami Bintaro Jaya”. Iin melakukan penelitian tentang

pemberdayaan anak asuh melalui pelayanan yang pada strategi

pengembangan bidang pendidikan dan bidang bantuan sosial.

Dari penelitian-penelitian ini adalah, para peneliti hanya

memberikan gambaran tentang keseluruhan proses pelayanan

sosial yang dilakukan oleh lembaga, baik itu lewat pemberdayaan

maupun strategi-strategi yang dilakukan tanpa melihat apakah

anak-anak asuh yang berada didalam lembaga benar-benar

terpenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu, diperlukan

penelitian lebih lanjut untuk menganalisa kebutuhan dasar anak

asuh. Adapun penelitian ini berisikan tentang pembinaan

pengembangan kemandirian dan kreatifitas yang diberikan oleh

panti asuhan Al-Khairiyah kepada anak asuh serta faktor yang

mendukung.

10. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian (terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, teknik pemilihan subyek dan informan,

sumber data, teknik analisis data, teknik keabsahan data), serta

Sistematika Penulisan.

Page 30: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

17

BAB II Landasan Teori, Bab ini mengemukakan tentang

Konsep Pembinaan, Kepribadian, Kemandirian, serta Kesejahteraan

Sosial.

BAB III Gambaran Umum, Bab ini meliputi Sejarah Singkat

Lembaga, Profil Lembaga, Visi dan Misi Lembaga, Tujuan, Landasan

Konseptual, Struktur Organisasi, Sarana dan Prasarana, Sumber Dana.

BAB IV Hasil Penelitian dan Analisis Data, Pada bab ini memuat

tentang temuan-temuan dan analisis yang mendukung secara garis

besar mengenai pelayanan yang diberikan kepada anak asuh dalam

melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian, upaya yang

dilakukan PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan pembinaan

kepribadian dan kemandirian, serta faktor pendukung dan penghambat

dalam melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian.

BAB V Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran dengan daftar

pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 31: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Anak Yatim

1. Pengertian Anak Yatim

Secara kebahasaan istilah yatim memiliki dua pengertian. Pertama,

istilah yatim bersal dari perkataan al-yummu yang berarti terputusnya

hubungan anak dengan orang tua sebelum anak-anak itu mencapai usia

akil-balig. Kedua, perkataan yatim mengacu pada sesuatu atau seseorang

yang sendiri, menyendiri, tunggal, atau sebatang kara sebagaimana tersurat

pada ungkapan ad-durrat al-yatimah yang berarti mutiara tunggal atau

pada ungkapan al-bayt al-yatim yang berarti rumah yang menyendiri,

yakni rumah yang jauh dari tetangga.1

Dari uraian kebahasaan tersebut, dapat ditarik suatu pengertian

bahwa yatim adalah anak-anak yang kehilangan bapak dan ibu atau

kehilangan bapak saja karena meninggal dunia, ketika usia mereka belum

dewasa. Akibat dari kehilangan bapak dan atau ibu tersebut, maka anak-

anak yatim bukan saja kehidupannya menjadi sebatang kara, tetapi juga

mereka kehilangan pencari nafkah, pendidikan dalam lingkungan keluarga,

tokoh yang memberikan rasa aman, dan figur teladan yang menjadi

sumber inspirasi dalam kehidupan anak.

Ada dua persoalan penting yang dihadapi anak-anak yatim dalam

pengertian kehilangan orang tua, yakni dimensi psikologis dan dimensi

1 Asep Usman Ismail, MA. Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan

Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan, (Tangerang:

Penerbit Lentera Hati 2012), h. 166

Page 32: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

19

ekonomis.Secara psikologis, anak-anak yatim adalah anak-anak yang

kehilangan orang tua, bapak dan ibu, yang memberikan perlindungan, rasa

aman, cinta, dan kasih sayang.Sementara ekonomis, anak-anak yatim

adalah anak-anak yang kehilangan orang tua yang memberikan nafkah

untuk kelangsungan hidup, kesehatan dan pendidikan.Anak-anak yatim

dari kalangan kaum dhuafa kehilangan dua-duanya sekaligus, kehilangan

dimensi psikologis maupun ekonomis. Sementara anak-anak yatim hanya

kehilangan dimensi psikologis saja, sedangkan dari segi ekonomis tidak

kehilangan sesuatu apapun.2

2. Pola Pengasuhan Anak Yatim

Menurut catatan Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, perkataan al-

yatim dan yatiman dalam bentuk tunggal dan perkataan al-yatama dalam

bentuk jamak disebut di dalam Al-Qur‟an sebanyak 22 kali.Pertama,

kelompok ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkenaan dengan anak-anak yatim

yang memiliki harta.terhadap mereka, Al-Qur‟an menekankan agar para

wali anak-anak yatim melindungi diri dan harta mereka sebagaimana

dipaparkan pada ayat berikut3:

2 Asep Usman Ismail, MA Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan

Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan, (Tangerang:

Penerbit Lentera Hati 2012), cet1, hal. 167 3 Asep Usman Ismail, MA Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan

Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan, (Tangerang:

Penerbit Lentera Hati 2012), cet1, hal. 168

Page 33: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

20

م رشد ا ٱبتها ٱنيتمى حتى إذا بهغا ٱنىكاح فإن ءاوستم مى

ا إسراف نا تأكه م ن م أم ا إني مه فٲدفع بدارا أن يكبرا ا

مه كان فقيران غىيك ا فهيأكم بٲنمعرف فإذا ا فهيستعفف

حسيب كفى بٲنه م دا عهي م فأش ن م أم ٦ا دفعتم إني

“Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk

kawin.Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas

(pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka

harta-hartanya.Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih

dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa

(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di

antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri

(dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin,

maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian

apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah

kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka.

Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu)”

(QS.an-Nisa [4]:6)

أ ي أحسه حتى يبهغ أشديۥ فا نا تقربا مال ٱنيتيم إنا بٲنتي

٤٣ا ل بٲنعد إن ٱنعد كان مس

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan

cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan

penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta

pertanggungan jawabnya”(QS. Al-Isra’[17]:34).

Ayat ini hemat penulis, menegaskan prinsip pengasuhan anak

yatim dan pengelolaan harta mereka sebagai berikut4:

a. Bahwa wali anak-anak yatim, baik orang maupun lembaga,

yang menangani dan bertanggungjawab mengurusi anak-anak

yatim, tidak dibolehkan menggunakan harta tersebut untuk

4 Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan Membangun

Paradigma Sosial Islam yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan, (Tangerang: Penerbit Lentera

Hati 2012), cet1, hal.169

Page 34: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

21

kepentingan pribadinya mengalokasikan dan mengelola harta

mereka kecuali dengan cara dan sistem yang mendatangkan

manfaat dan mengembangkan harta itu sendiri bagi

kepentingan anak-anak yatim hingga mereka dewasa, yang

memiliki harta warisan dari orang tua mereka.

b. Bahwa cara dan sistem yang mendatangkan manfaat dan

mengembangkan harta anak yatim itu adalah sistem yang

sekurang-kurangnya menjamin keutuhan harta itu sedemikian

rupa dengan dokumen dan surat-surat yang absah dan memiliki

kekuatan hukum yang kuat, serta menjadikan harta itu

mendatangkan keuntungan dan bertambah.

c. Bahwa lembaga sosial yang mengurusi anak yatim, seperti

Panti Asuhan dan Yayasan Amal Sosial hendaklah

mengembangkan kapasitas pelayanan sosialnya secara

professional dengan manajemen yang rasional, terbuka, dan

dapat dipertanggungjawabkan di hadapan akuntan publik.

d. Sekiranya lembaga-lembaga sosial, yang mengurusi anak-anak

yatim tersebut menawarkan program kepada masyarakat dan

meminta masyarakat untuk memberikan bantuan finansial,

maka penawaran program tersebut, menurut hemat penulis,

merupakan janji kepada masyarakat yang harus dipenuhi

dengan sebaik-baiknya; karena janji akan dimintai

pertanggungjawaban, baik di dunia maupun di akhirat,

sebagaimana disebutkan pada ayat di atas bahwa :

Page 35: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

22

“sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban.”

Singkatnya, bahwa lembaga sosial yang bertanggung jawab

atas pengasuhan anak-anak yatim yang mempunyai harta

warisan itu harus dapat mempertanggugjawabkan aset

kekayaan anak-anak yatim tersebut kepada masyarakat luas.

Menurut hemat penulis, menegaskan prinsip-prinsip etika rasional

dan modern dalam menangani anak yatim, terutama anak yatim perempuan

yang memiliki aset kekayaan. Pertama, hindarilah hubungan yang terlalu

dekat dengan mereka dengan menerapkan sistem pergaulan yang islami.

Kedua, teguhkan pendirian untuk mengurusi harta anak yatim secara

profesional, amanah dan ikhlas dengan dukungan sistem administrasi yang

rapihdan modern agar para pengurus Yayasan Amal Sosial, Panti Asuhan

Anak Yatim, atau Pesantren Yatim Piatutidak sampai tergoda untuk

memakan, menggunakan, dan menyelewengkan harta anak yatim, karena

tindakan itu merupakan tindakan kezaliman yang nyata. Ketiga, buanglah

jauh-jauh pikiran, rencana, dan niat untuk menikahi anak yatim perempuan

yang memiliki aset kekayaan, jika tidak bisa melindungi diri mereka dan

aset kekayaannya dengan adil.5

Adapun terhadap anak yatim yang tergolong dhuafa, al-Qur‟an dan

as-Sunnah menegaskan beberapa sikap dan perlakuan yang harus

diperlihatkan kepada mereka. Pertama, hendaklah orang-orang beriman

memuliakan mereka dengan memberikan perlindungan kepada anak-anak

yatim dari rasa takut, cemas, dan sedih karena kehilangan orang tua.

5 Asep Usman Ismail, MA Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan

Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan,(Tangerang:

Penerbit Lentera Hati 2012), h. 170

Page 36: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

23

Kedua, menanggung biaya hidup mereka dengan sebaik-baiknya secara

wajar, layak, dan sederhana sesuai dengan pola hidup yang berlaku pada

masyarakatnya. Ketiga, menjamin kelangsungan pendidikan anak-anak

yatim dengan sebaik-baiknya sehingga mereka mendapat bekal pendidikan

yang cukup untuk bisa hidup (life skill education) secara mandiri dan

bermatabat. Keempat, memosisikan anak-anak yatim sebagaimana anak

sendiri dengan mengintegrasikan mereka dalam kehidupan keluarga

sehingga mereka tidak kehilangan kehangatan, keintiman, perlindungan,

cinta dan kasih sayang dalam satu keluarga yang utuh. Anak-anak yatim

sebaiknya dipelihara dengan pola asuh sistem keluarga, bukan dengan

sistem panti asuhan. Mereka sebaiknya dijadikan anak angkat oleh setiap

keluarga muslim yang mampu lahir batin; namun jika sistem ini belum

memungkinkan, bisa saja anak-anak yatim itu diasuh dalam sebuah panti

dengan pola pengasuhan sebagaimana layaknya di dalam keluarga.

Hendaklah melakukan evaluasi internal secara kritis, terutama

tentang manajemen pelayanan, kualitas pelayanan, cakupan pelayanan,

pola asuh, dan bimbingan, terutama bimbingan tentang pengembangan

potensi diri secara holistic, yaitu pengembangan seluruh potensi diri anak

yatim yang meliputi potensi kecerdasan intelektual, emosional, dan

spiritual. Dengan demikian, anak-anak yatim itu memiliki kesempatan

yang sama dengan anak-anak yang bukan yatim dalam mengembangkan

potensi kecerdasan mereka dengan menumbuhkan minat baca,

mengembangkan kemampuan memahami isi bacaan, dan menambah

wawasan pengetahuan.

Page 37: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

24

B. Konsep Pembinaan

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia menjadi

“bina” kata “pembinaan” yang mendapatkan akhiran “an” berasal dari

“bina” yang berarti bangun, memperbaiki atau memperbaharui.6 Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembinaan mengandung arti

penyempurna, pembaharuan usaha, tindakan dan persiapan yang akan

dilakukan secara berdaya guna dan berhasil berguna untuk memperoleh

hasil yang baik.7

Menurut Miftah Thoha Pembinaan adalah suatu tindakan, proses,

hasil, atau pernyatan yang lebih baik.Dalam hal ini menunjukkan adanya

kemanjuan, peningkatan pertumbuhan, evolusi atas berbagai

kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur

dari definisi pembinaan yaitu pertama pembinaan itu bisa berupa suatu

tindakan, proses, atau pernyataan tujuan. Dan yang kedua, yaitu

pembinaan bisa menunjukkan pada perbaikan atas sesuatu.

Secara umum pembinaan disebut sebagai sebuah perbaikan

terhadap pola kehidupan yang direncanakan. Setiap manusia memiliki

tujuan hidup tertentu dan ia memiliki keinginan untuk mewujudkan tujuan

tersebut. Apabila tujuan tersebut tidak tercapai maka manusia akan

berusaha untuk menata ulang pola kehidupannya.8

6 Departemen Sosial R.I Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial,(Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial 2010), hal.117 7 Poerdaminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),

cet ke-3 h.23 8 Musanef, Manajemen Kepegawaian di Indonesia,(Jakarta: Tri Ubaya Sakti. 2009), h, 35

Page 38: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

25

Secara konseptual, pembinaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan).

Karenanya, ide utama pembinaan bersentuhan dengan konsep mengenai

kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dan dihubungkan dengan

kemampuan individu untuk membuat individu melakukan apa yang

diinginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.

Dalam pelaksaan konsep pembinaan hendaknya didasarkan pada

hal bersifat efektif dan pragmatis dalam arti dapat memberikan pemecahan

persoalan yang dihadapi dengan sebak-baiknya, dan pragmatis dalam arti

mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga

bermanfaat karena dapat diterapkan dalam praktik.

Arti kata “pembinaan” di tinjau dari segi terminologi yaitu:

Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan agar terus menerus

untuk memperbaiki, mengangkat, mengarahkan dan mengembangkan

kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan sehari-hari

baik dalam kehidupan pribadi, maupun kehidupan sosial masyarakat.9

Menurut Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

(BP-4) memberi pengertian tentang pembinaan adalah segala upaya

pengelolaan berupa merintis, meletakan dasar, melatih membiasakan,

memelihara dan mencegah, mengawasi, menyantuni, mengarahkan serta

mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan,

9 Proses Penerangan Bimbingan atau dakwah Agama, Pembinaan Rohani Islam pada

Darmawanita, (Jakarta: Penerbit Depag, 1984), h.8

Page 39: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

26

mewujudkan manusia sejahtera, dengan mengadakan dan menggunakan

segala dana dan daya yang dimiliki.10

Menurut Mangunhardjana, pembinaan adalah suatu proses belajar

dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal

baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang

menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan

kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan kecakapan

yang baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang sedang dijalani

secara lebih efektif.11

2. Pembinaan Yatim Piatu Menurut Islam

Adapun beberapa hal yang pokok dalam pembinaan anak yatim

yaitu diantaranya:

a. Memelihara Hartanya

Adakalanya anak yatim yang ditinggal wafat oleh bapaknya, dan

ia (bapaknya) meninggalkan warisan untuk anak tersebut, baik banyak

maupun sedikit, haruslah dijaga dan dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Hal ini apabila keadaan anak yatim tersebut

masih kecil atau sudah dewasa tetapi belum dapat mengurus sendiri

hartanya. Sedangkan orang yang ikut mengurusnya boleh

mempergunakan dengan maksud yang baik dan wajar. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:

10

Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan dan Penceraian BP-4, Membina Keluarga

Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h.3 11

A. Mangunhardjana, Pembinaan Arti dan Metodenya, (Jakarta:Kanisius,1989), h.12

Page 40: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

27

ي أحسه حتى يبهغ أشديۥ نا تقربا مال ٱنيتيم إنا بٲنتي

Artinya:

“ Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara

yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.” (Q.S Al An‟am,

6:152).

b. Menjamin makan dan minumnya

Menjamin makan dan minumnya adalah kebutuhan pokok bagi

kehidupan manusia. Tanpa makan dan minum manusia akan lemah

baik secara fisik maupun daya pikirnya. Orang yang suka berbuat baik

kepada anak yatim, dikasihinya, diusap kepalanya dengan maksud

disantuni diberi makan, pakaian, nanti hati mereka akan menjadi lunak,

mau menerima nasehat dan sebagainya. Dan apa-apa yang dicita-

citakan insya Allah akan tercapai. Demikian janji Allah terhadap orang

mengasuhi anak yatim.

c. Memberikan Kasih Sayang

Sebagaimana pengertian anak yatim yaitu anak yang kehilangan

kasih sayang dari orang tuanya, karena meninggal dunia.Sebagai

realisasi dari pemberian kasih sayang terhadap anak yatim misalnya

dengan cara memberikan santunan berupa uang, pakaian atau makanan

pada hari-hari raya besar umat Islam, atau mengajak ke tempat-tempat

rekreasi atau ke tempat-tempat bersejarah untuk menambah wawasan

mereka. Apabila mereka melakukan kesalahan hendaklah ditegur

dengan lemah lembut dan wajar, jangan langsung memarahinya.

Page 41: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

28

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

ر ٩فأما ٱنيتيم فها تق

Artinya :

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku

sewenang-wenang”(Q.S. Ad-Dhuha, 93:9)

d. Memberikan Pendidikan

Selain memberikan kasih sayang dan memberikan nafkah

kepada anak yatim, kita wajib memberikan pendidikan kepada mereka

yang berorientasi kepada akhlak, diantaranya adalah mengajarkan tata

cara melaksanakan shalat kepada anak-anak.

3. Jenis-Jenis Pembinaan dalam Islam

Allah SWT dengan hikmah-Nya menciptakan manusia dalam

berbagai macam keadaan, bermacam tingkat kehidupan, sehingga

perlu adanya pemahaman pada diri agar ia tidak mudah terbawa oleh

suatu keadaan. Oleh karena itu untuk menjaga kondisi yang baik harus

dijaga, dibina, dan dikembangkan dari mulai lahir hingga mati. Ada

beberapa jenis pembinaan diantaranya adalah :

a. Pembinaan Aqidah

Aqidah merupakan suatu hal yang dominan dalam ajaran Islam,

oleh karena itu apabila seseorang akan masuk agama Islam, maka hal

yang pertama yang harus dilakukan adalah penanaman aqidah pada

orang tersebut yaitu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat,

karena masalah aqidah adalah merupakan suatu hal yang sangat pokok,

Page 42: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

29

maka perlu adanya penanaman aqidah yang sebenar-benarnya dalam

kalbu dan jiwa kita dengan menempuh jalan yang sudah digariskan

Rasulullah SAW. Caranya yaitu dengan pendidikan, pengajaran dan

pembinaan yang sistematik serta kemudian merawatnya sampai hidup

subur sehingga akhirnya aqidah itu dapat mencapai puncak tertinggi

yakni tertanam kokoh dan tak mungkin terobohkan lagi.

Pada saat ini kita sedang disibukkan dengan pembangunan di

segala bidang, termasuk juga pembangunan di bidang aqidah. Sudah

tiba saatnya bagi kita umat Islam untuk memurnikan kembali aqidah,

mengembalikan aqidah menurut apa yang telah diajarkan oleh

Rasulullah SAW. Untuk meluruskan kembali aqidah banyak caranya,

banyak jalan yang harus ditempuh. Diantaranya yang terpenting yaitu

memperdalam kembali dan memperteguh keimanan, mengamalkan Al-

Qur‟an dan Hadits, menegakkan keadilan dan beraqidah seperti aqidah

Rasulullah.

b. Pembinaan Akhlak

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,

yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan,tanpa

melakukan maksud untuk memikirkan lebih lama. Maka jika sifat

tersebut melahirkan suatu tindakan terpuji menurut ketentuan akal dan

norma agama, dinamakan akhlak yang baik, manakala ia melahirkan

tindakan yang jahat maka dinamakan akhlak yang buruk.12

12

Mahyudin, Kuliah Aklak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), cet ke-4, h.4

Page 43: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

30

Akhlak mempunyai posisi yang sangat penting dalam ajaran

agama Islam, baik sebagai individu maupun anggoa masyarakat dan

bangsa. Sehingga setiap aspek dari agama ini selalu berorientasi pada

pembentukan dan pembinaan akhlak dalam kehidupan manusia, maka

risalah Rasulullah SAW yang paling utama adalah memperbaiki

akhlak. Pembinaan akhlak pada saat ini di mana banyak berbagai

kesulitan sebagai dampak dari kemajuan di bidang IPTEK, sangat

diperlukan untuk melahirkan anak-anak yang berakhlak mulia. Oleh

karena itu pembinaan akhlak harus dirancang dengan strategi yang

baik, sistematik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh untuk

menghasilkan manusia yang baik akhlaknya.

c. Pembinaan Ibadah

Bahwa hubungan manusia dengan Allah disebut pengabdian

atau biasa yang kita sebut dengan ibadah. Hubungan manusia dengan

Allah diwujudkan dalam perbuatan ibadah dan ibadah tidak boleh

terputus walau sesaat. Ibadah yang langsung kepada Allah disebut

ibadah mahdhab, adapun ibadah yang berupa hubungan sesama

makhluk disebut ghairumahdhab.

“kata ibadah berasal dari bahasa Arab, yaitu abada yang

berarti berserah diri, patuh dan tunduk. Dalam ilmu fiqih ibadah

diartikan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta

dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-

Nya.13

13

Abudin Nata, “Metodologi Studi Islam”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada, 2003),

cet ke-8, h.370

Page 44: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

31

Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah,

karena didorong dan dibangkitkan oleh aqidah tauhid.Majlis Tarjih

Muhammadiyah mendefinisikan ibadah sebagai upaya mendekatkan

diri kepada Allah melaksanakan segala perintah-Nya dan

mengamalkan segala yang diizinkan-Nya. Ibadah ada yang umum dan

ada juga yang khusus. Yang umum adalah segala amalan yang

diizinkankan Allah, sedangkan yang khusus adalah apa yang telah

ditetapkan Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya

yang tertentu.14

C. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah metode berpikir manusia terhadap

realita.Kepribadian juga merupakan kecendrungan-kecendrungan manusia

terhadap realita.15

Dengan kata lan kepribadian adalah apa yang ada dalam

pikiran dan hati kita.

Personality as the reasonably stable patterns of emotions,

motivers, and behavior that distinguish one person form another.

Kepribadian bukanlah sesuatu yang dapat dikenakan ataupun ditinggalkan

sebagimana orang yang mengenakan pakaian ataupun mengikuti gaya

mode tertentu. Kepribadian adalah tentang diri pribadi secara keseluruhan.

Ketika seseorang melihat ataupun mendengar mengenai sesuatu hal, maka

ia akan mengumpulkan informasi tersebut dan mengolahnya sesuai dengan

kaidah berpikir yang telah diambilnya sebagai standar dalam berpikirnya.

14

Abudin Nata, “Metodologi Studi Islam”, h.82 15

Yadi Purwanto, Psikologi Kepribadian, (Bandung: Refika Aditama 2007), hal. 254

Page 45: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

32

Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu yang relatif

permanen dan memberikan, baik konsistensi maupun individualis pada

perilaku seseorang.16

Menurut W. Stern seorang psikolog (1871-1938) asal Jerman

mengemukakan bahwa kepribadian adalah aktualisasi dan realisasi dari

hal-hal yang sejak semula telah terkandung dalam jiwa seseorang.17

Adapun menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan kepribadian adalah

hasil kerja bareng dan dinamika integratif dari struktur kepribadian, yang

terdiri dari potensi nahsiyah (jasad dan naluri) dan potensi akal dalam

penggunaannya.18

2. Aspek-Aspek Kepribadian

Para ahli psikologi menekankan bahwa yang dipelajari oleh

psikologi bukanlah jika tetapi tingkah laku manusia, baik perilaku yang

kelihatan atau tersembunyi. Tingkah laku manusia dianalisis dalam tiga

aspek, yatiu:

a. Aspek kognitif (pengenalan), yaitu pemikiran, ingatan, khayalan, daya

bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan dan penginderaan. Fungsi

dari aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan

mengendalikan tingkah laku.

b. Aspek afektif, yatu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan

kehidupan alam perasaan dan emosi. Fungsinya sebagai energi atau

tenaga mental yang menyebabkan tingkah laku.

16

Spencer A. Rathus, Psychology Consepts and Connection, Eight Edition, (USA:

Thomson HigherEducation, 2007) hal 399 17

Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, (Bandung: Sinar Baru, 1987), hal 63 18

Yadi Purwanto, Psikologi Kepribadian, (Bandung: Refika Aditama 2007), hal.288

Page 46: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

33

c. Aspek motorik yang berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku

manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani lainnya.19

3. Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian seseorang akan terhambat dikarenakan

oleh dua faktor, yaitu:

A. Faktor Internal Diri

Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang

berasal dari dalam diri individu sendiri disebabkan oleh:

1) Individu yang tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas

Individu yang tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas

kemudian hanya mengikuti arus ataupun gaya hidup orang lain.

Dengan mengikuti jalan hidup orang lain maka ia tidak akan

dapat mengembangkan potensi yang ia miliki sehingga

kepribadiannya tidak akan berkembang dan hanya akan menjadi

individu yang selalu bergantung kepada orang lain.

2) Individu yang kurang termotivasi dalam hidupnya

Individu yang tidak mempunyai motivasi dalam hidupnya

akan membuat dirinya menjadi pribadi yang malas dan enggan

untuk mengembangkan dirinya sehingga dia hanya mau

menjalani hidup dengan apa yang ia punya tanpa ada usaha

untuk mengembangkan potensi dirinya.

19

Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, (Bandung: Sinar Baru, 1987), hal. 68

Page 47: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

34

3) Individu yang enggan menelaah

Individu yang enggan menelaah berarti individu yang tidak

mau mengintropeksi dirinya. Individu yang terlalu percaya diri

ataupun yang terlalu tidak percaya diri bisa menghambat

kepribadiannya. Karena hal ini dapat menjadikan seseorang

yang sombong atau justru individu yang minder.

4) Faktor usia

Seseorang yang telah berumur merasa bahwa mereka telah

lebih banyak mengetahui arti kehidupan, ada perasaan jenuh

untuk berubah lagi setelah berbagai perubahan yang dilakukan

sepanjang usia.

B. Faktor Eksternal Diri

Hambatan perkembangan kepribadian individu secara

eksternal terjadi diantaranya disebabkan oleh:

1) Faktor tradisi budaya

Pada setiap budaya, seseorang mengalami tekanan untuk

mengembangkan pola kepribadian yang sesuai harapan standar

yang ditentukan budayanya. Kelompok menetapkan budaya

sebagai model untuk pola kepribadian yang dsetujui untuk

menekan individu-individu yang tergabung di dalamnya untuk

berperilaku sesuai norma budaya kelompok tersebut. Karena

tekanan tersebut, individu akhirnya menyesuaikan diri

mengikuti pola perilaku yang diterapkan oleh kelompok dan

Page 48: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

35

pada akhirnya perilaku tersebut menetapkan kecenderungan

pola perilaku indvidu.

2) Penerimaan Sosial/Masyarakat

Penerimaan sosial masyarakat juga mempengaruhi keinginan

individu untuk mengembangkan kepribadiannya, penerimaan

sosial yang tinggi menimbulkan rasa percaya diri yang

berpengaruh pada peningkatan konsep diri positif. Sedangkan

penerimaan sosial yang rendah akan menjadikan seseorang

rendah diri, menarik diri dari kontak sosial dan terjadi

kecenderungan menutup diri yang akan berpengaruh pada

pengembangan konsep diri.

D. Kemandirian

1. Pengertian Kemandirian

Kemandirian mempunyai pengertian dari berbagai istilah seperti

otonomi (otonomy), Independen (independent), self reliance.Pada dasarnya

kemandirian dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun

perbuatan, sebab sebenrnya sikap merupakan dasar dari terbentuknya suatu

perbuatan. Kemandirian sendiri dalam islam dapat dilihat dari orang yang

sudah memasuki fase baligh, yaitu dimana anak telah sampai dewasa

karena usia ini anak cenderung akan kesadaran penuh terhadap dirinya

sendiri sehingga diberikan tanggung jawab berupa agama, kehidupan

sosial dan pemilihan kesejahteraan bagi dirinya.20

20

Abdul Mujib, Nuansa-nuansa Psikologi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada,2002), h.75

Page 49: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

36

Kemandirian merupakan suatu kemampuan psikologis yang

seharusnya sudah dimiliki secara sempurna oleh individu-individu masa

akhir remaja. Istilah kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti

diri sendiri, berdiri sendiri, berarti bertanggung jawab atas perilaku sendiri.

Kemandirian adalah merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting

sebab selain dapat mempengaruhi kinerja (performance) individu.

Kemandirian juga dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan

hidupnya tanpa didukung dengan sifat kemandirian dalam diri seseorang,

maka sulit baginya untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam

penyelesaian tugas-tugas kerjanya, atau dengan kata lain kemandirian

adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang

lain.21

Kemandirian seseorang ditentukan dari sikapnya, karena

kemandirian berkaitan erat dengan sikap seseorang yang dilakukan karena

sikap tampaknya mempengaruhi tingkah laku melalui dua mekanisme

yang berbeda. Kita dapat memberikan pemikiran yang hati-hati pada sikap

dan kita mampu memprediksi tingkah laku dalam situasi dimana kita tidak

dapat melakukan pemikiran tersebut. Sikap mempengaruhi tingkah laku

dengan membentuk persepsi kita terhadap situasi.22

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kemandirian merupakan suatu keadaan pada seorang

individu yang telah mengenali identitas dirinya, mampu melakukan suatu

hal untuk dirinya sendiri, memiliki hasrat bersaing untuk maju demi

21

Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika,1997), h.89 22

W.A Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2004), h.78

Page 50: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

37

kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk

mengatasi masalah yang dihadapi, dan mampu bertanggungjawab terhadap

apa yang dilakukannya.

2. Aspek-Aspek Kemandirian

Ada beberapa aspek kemandirian yang perlu dipahami yaitu:

a. Pengambilan keputusan : memiliki kemampuan untuk memilih atau

menentukan suatu hal sesuai dengan apa yang diyakini.

b. Kebebasan : mampu berperilaku percaya diri untuk mentukan jalan

hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain

c. Kontrol diri : mampu menahan ekspresi, emosi, dan untuk

mengatur perilaku dalam situasi sosial.

d. Sikap asertif : memiliki kecenderungan maupun menggunakan hak

dalam berhadapan dengan orang lain tanpa menyinggung perasaan.

e. Tanggung jawab terhadap diri dan orang lain : memiliki kesadaran

bahwa diri pribadi merupakan bagian dari manusia yang harus

bertindak sesuai dengan moral sosial, serta mengetahui hak dan

kewajiban dalam masyarakat.23

Menurut Yusuf dalam bukunya tentang psikolosi anak dan remaja

dikutip dari Douvan bahwa kemandirian terdiri dari tiga aspek

perkembangan, yaitu:

a. Kemandirian aspek emosi, yaitu ditandai oleh kemampuan remaja

memecahkan ketergantungan (sifat kekanak-kanakannya) dari orang

23

Anggara Kusumaatmaja, “Hubugan Kemandirian dengan Prestasi Akademik Remaja

di Perguruan Tinggi.” (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Unversitas Indonesia, 2002), h.15

Page 51: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

38

tua dan mereka dapat memuaskan kebutuhan kasih sayang dan

keakraban di luar rumahnya.

b. Kemandirian aspek perilaku, kemandirian berperilaku merupakan

kemampuan remaja untuk mengambil keputusan tentang tingkah laku

pibadnya, seperti dalam memilih pakaian, sekolah/pendidikan, dan

pekerjaan.

Kemandirian aspek nilai, kemandirian nilai ditunjukkan remaja dengan

dimilikinya seperangkat nilai-nilai yang dikonstruksikan sendiri oleh

remaja, menyangkut baik-buruk, benar-salah, atau komitmennya terhadap

nilai-nilai agama.24

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian

Dalam kehidupan masyarakat kita, metode “mempengaruhi” adalah

metode yang penting digunakan baik melalui radio, televisi, majalah oleh

karena itu sejumlah penyebab yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Individu sering mencari sumber informasi yang mendukung

pendapatnya yang sudah ada.

b. Banyak informasi melalui media cetak (massa) tidak datang secara

langsung kepada kita, tetapi disampaikan oleh pemimpin opini dalam

kelompok tempat kita bergabung.

c. Informasi yang menyimpang kerap kali diubah bentuknya sedemikian

rupa.25

24

S.N.L. Yusuf, Psikologi Anak dan Remaja (Bandung: PT. Rosdakarya, 2000), h.81 25

Samsunu Wijyanti Mar‟at dan Lieke Indieningsih Kartono, Prilaku Manusia Pengantar

Singkat Psikologi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006),h.65

Page 52: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

39

Ada bebeapa faktor yang dapat menyebabkan kemandirian

seseorang terbentuk antara lain:

a. Faktor Internal

Faktor-faktor interal didalam diri sendiri, yaitu selektifitas, daya

pilihan, atau minat perhatiannya untuk menerima dan mengelola pengaruh-

pengaruh yang datang dari luar dirinya adalah :

1) Faktor pengembangan dan Kemandirian dan Kematangan.

Seiring dengan pertumbuhan usia dan keterkaitan kematangannya,

manusia memasuki tahap perkembangan dan tugas perkembangan yang

berbeda Secara psikologis, sehubungan dengan tugas perkembangan

tersebut manusia yang dewasa dan matang harus menjadi pribadi yang

mandiri.

2) Faktor jenis kelamin

Laki-laki dituntut untuk mandiri dari pada perempuan, karena

sebagian masyarakat menganggap bahwa anak laki-laki memiliki tanggung

jawab yang besar terhadap masa depan kehidupan keluarganya.26

b. Faktor Eksternal

Dalam faktor eksternal ini faktor yang berasal dari yang

mempengaruhi kemandirian seseorang, salah satu sumber penting yang

jelas-jelas membentuk sikap kita dari orang lain melalui proses

pembelajaran-pembelajaran ini terjadi melalui beberapa proses yaitu:

26

Tina Afiatin, “Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian,” Jurnal Psikologi

thnXX no.1(1993) Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, h.4

Page 53: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

40

1) Pembelajaran berdasarkan asosiasi prinsip dasar psikologi bahwa

ketika stimulus muncul berulang-ulang diikuti stimulus yang lain,

maka stimulus pertma akan segera dianggap sebagai tanda-tanda

berbagai mnculnya stimulus yang mengikutinya. Classical

conditioning yangt terjadi melalui penampilan stimulus dibawah

ambang kesadaran seseorang

2) Belajar untuk mempertahankan pandangan yang benar, bentuk dasar

dari pembelajaran dimana respon yang menimbulkan hasil positif atau

mengurangi hasil negatif diperkuat.

3) Pembelajaran berdasarkan observasi, belajar dari contoh salah satu

bentuk dasar belajar dimana individu mempelajari tingkah laku atau

pemikiran baru melalui observasi terhadap orang lain.

4) Perbandingan sosial dan pembentukan sikap, sebuah proses dasar

untuk pembelajaran melalui observasi. Proses dimana kita

membandingkan diri kita dengan orang lain untuk menentukan apakah

pandangan kita terhadap kenyataan sosial benar atau salah.

E. Organisasi Pelayanan Sosial (HSO)

1. Pengertian Organisasi Pelayanan Sosial

HSO merupakan wadah yang dibentuk dengan tujuan untuk

membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya, dan juga untuk

mempermudah proses pelayanan, sejumlah proram disusun secara

sistematis sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta

tepat sasaran. Human Service Organizations (HSO) bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. HSO memiliki ruang lingkup

Page 54: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

41

yang lebih luas yang meliputi organisasi pemerintah (government

organizations), organisasi non pemerintah (non government

organizations), maupun pihak swasta (private organizations) yang

memperhatikan masalah-masalah sosial dan masalah kesejahteraan

sosial dalam arti sempit seperti masalah yang terkait prostitusi, anak

jalanan, tuna netra, tuna rungu dan tuna grahita.27

2. Klasifikasi HSO

Organisasi pelayanan sosial dibedakan dengan birokrasi, salah

satunya karena fakta bahwa “bahan dasar” terdiri dari manusia dan

dapat dibedakan oleh transformasi yang mereka tujukan dalam diri

klien. Oleh karena itu, organisasi pelayanan sosial dapat

diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi berikut:

1. Tipe yang dilayani

Hasenfeld membagi tipe klien menjadi dua, yaitu:

Normal Funcsioning (berfungsi secara normal) yaitu

organisasi yang mandat utamanya untuk memelihara dan

meningkatkan kesejahteraan orang-orang yang dipandang

berfungsi secara baik.

Malfuncsioning (kurang berfungsi secara baik) organisasi

yang mandate utamanya adalah mengontrol, mengurangi dan

memperbaiki penyakit atau penyimpangan orang-orang yang

dipandang kurang berfungsi secara baik.

27

Isbandi Rukminto, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Jakarta: FISIP UI

Press, 2005), h.86

Page 55: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

42

2. teknologi transformasi (seperti prosedur-prosedur dan teknik-

teknik yang mereka gunakan untuk membawa perubahan dalam

diri klien)

Hasenfeld membagi tipe teknologi informasi organisasi menjadi

tiga, yaitu:

People-processing technologies

Teknologi ini berusaha mentransformasikan klien bukan

dengan mengubah sifat-sifat mereka, akan tetapi dengan

memberikan mereka suatu label sosial dan status public

yang membangkitkan reaksi-reaksi yang bermanfaat dari

unit sosial yang lain. Misalnya penyandang masalah akan

mendapatkan perlakuan tertentu dari organisasi bentuknya

dengan membuat diagram masalah bahwa orang tersebut

akan kelihatan memiliki masalah tertentu.

People-sustaining technologies

Teknologi ini berusaha mencegah, memelihara dan

memperlambat memburuknya kesejahteraan personal klien

tanpa merubah ciri-ciri orang tersebut. Misalnya pelayanan

dukungan kepada panti asuhan, pelayanan akomodasi

People-changing technologies

Teknologi ini bertujuan secara langsung mengubah sifat-

sifat klien dalam rangka memperbaiki kesejahteraan

mereka. Misalnya melakukan terapi individual atau terapi

Page 56: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

43

kelompok, memberikan konseling, perawatan penyakit,

rehabilitasi pekerjaan sosial.

People-controling technologies

Teknologi ini melakukan aktifitas dalam mengontrol,

membatasi atau dalam beberapa hal menekan prilaku orang

tertentu. Misalnya lembaga pemasyarakatan, pelayanan

koreksional, rumah sakit.28

Kesejahteraan sosial adalah mencakup berbagai tindakan yang

dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang

lebih baik, sedangkan menurut rumusan Undang-Undang Republik

Indonesia No. 6 thun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok

kesejahteraan sosial, pasal 2 ayat 1 “Kesejahteraan sosial ialah suatu tata

kehidupan dan penghidupan sosial materil maupun spiritual yang diliputi

rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang

memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang

sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung

tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.29

28

Yeheskel Hasenfeld, Human Service Organizations, (USA: Prentice Hall, inc. 1974),

h.78 29

Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar

Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan (Jakarta: FISIP UI Press, 2005), h.16

Page 57: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

44

People

processing

People

sustaining

People

chaning

People

controlling

Fungsional BPS

Badan

Akreditasi

Jaminan

sosial

Rumah

peristirahatan

Sekolah

umum

Pramka

PKBI

Pelayanan

koreksional

Malfunctioning Klinik

diagnostic

Pengadilan

anak

Rumah

perawatan

Panti asuhan

Rumah

Pusat

rehabilitasi

korban

narkotika

Rumah sakit

Lembaga

pemasyarakatan

3. Definisi Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Pelayanan kesejahteraan sosial adalah serangkaian kegiatan

pelayanan yang ditunjukkan untuk membantu individu, keluarga,

kelompok, organisasi, dan masyarakat yang membutuhkan atau mengalami

permasalahan sosial, baik yang bersifat pencegahan, perlindungan,

pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi sosial, maupun pengembangan

guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi

kebutuhan secara memadai, sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi

sosial

Pelayanan kesejahteraan sosial diartikan juga sebagai bentuk

tindakan nyata atau aktifitas yang dilaksanakan oleh individu, kelompok,

masyarakat dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau

Page 58: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

45

menanggulangi permasalahan masyarakat sehingga terwujud kesejahteraan

sosial yang diharapkan.30

Dalam pengertian lebih luas, Romanyshyn menyatakan, bahwa

pelayanan kesejahteraan sosial bukan hanya sebagai usaha memulihkan,

memelihara, dan meningkatkan kemampuan keberfungsian sosial individu

dan keluarga, melainkan juga sebagai usaha untuk menjamin berfungsinya

kolektifitas seperti kelompok sosial, organisasi, serta masyarakat.31

The Social Work Dictionary, menyebutkan bahwa pelayan

kesejahteraan sosial merupakan aktifitas pekerja sosial dan profesi lain

dalam rangka membantu orang agar berkecukupan, mencegah

ketergantungan, memperkuat relasi keluarga, memperbaiki keberfungsian

sosial, individu, keluarga kelompok, dan masyarakat. Jenis pelayanan

kesejahteraan sosial yang spesifik adalah membantu orang memanfaatkan

sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan, mengevaluasi

kemampuan orang dalam memelihara anak dan ketergantungan yang lain

konseling dan psikoterapi, penghubung dan rujukan, mediasi, advokasi

kasus sosial, menginformasikan organisasi yang menyediakan pelayanan

kesehatan dan mengkaitkan klien dengan sistem sumber.32

Menurut Alfred J. Khan, pelayanan-pelayan yang diberikan oleh

lembaga kesejahteraan sosial disebut dengan “pelayan kesejahteraan

sosial”. Di negara-negara berkembang tertentu, pelayanan kesejahteraan

30

Dwi Heru Sukoco, Modul Diklat Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Tingkat Ahli

Madya (Jakarta: Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pegawai Departemen Sosial), h.88 31

Warto, dkk. Efektifitas Program Pelayanan Sosial di Panti dan Non Panti (Yogyakarta:

B2P3KS Press, 2009), h.10 32

Dwi Heru Sukoco, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategis

(Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial), h.102

Page 59: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

46

sosial dimaksudkan sebagai pelayanan yang difokuskan pada bantuan

untuk perorangan atau keluarga yang mengalami masalah penyesuaian diri

dan pelaksaan sosial, ketelantaran. Di negara lainnya digunakan istilah

“pelayan sosial” untuk mencakup apa yang terkandung dalam pengertian

pelayanan kesejahteraan sosial diatas ditambah dengan:

1. Bantuan sosial, yaitu dengan ditekankan pada pemberian bantuan

uang dan atau barang.

2. Program-program kesehatan yang tidak tercakup program yang

dikembangkan oleh swasta.

3. Pendidikan

4. Perumahan rakyat

5. Program-program ketenagakerjaan

6. Fasilitas umum33

Secara idiologis, pelayanan kesejahteraan sosial didasari keyakinan

bahwa tindakan sosial dan pengorganisasian sosial merupakan suatu wujud

nyata dari kebijakan sosial sebagai representasi kehendak publik dalam

mempromosikan kesejahteraan kewarganegara.34

Dari beberapa uraian mengenai pengertian pelayanan kesejahteraan

sosial diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesejahteraan

sosial adalah suatu kegiatan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dan

pemecahan masalah yang dialami oleh individu, keluarga, dan masyarakat

yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi sosial, dan lembaga swadaya

33

Nurdin Widodo, dkk, Studi Pelayanan Sosial Remaja Putus Sekolah Terlantar Melalui

Panti Sosial Bina Remaja (Jakarta: P3KS Press, 2009), h.24 34

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, Dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001), h.14

Page 60: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

47

masyarakat agar mereka memiliki harga diri dan kepercayaan diri sehingga

mampu menjalankan fungsi sosial dengan baik dalam kehidupan

bermasyarakat.

4. Tujuan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Tujuan pelayanan sosial menurut Anthony H. Pascal adalah35

:

1) Memberikan perlindungan kepada orang yang mengalami

kehilangan kemampuan. Pelayanan kesejahteraan sosial

dilaksanakan untuk melindungi orang yang tidak memiliki

kemampuan lagi disebabkan oleh kondisi tertentu.

2) Menyediakan pilihan-pilhan kepada penerima pelayanan.

Karena setiap orang memiliki potensi diri dan masalah yang

berbeda-beda. Maka setiap orang dapat memilih bentuk dan jenis

pelayanan tertentu sesuai dengan potensi dan masalah yang

dihadapinya

3) Mengembangkan keberfungsian sosial. Kondisi ini ditandai

dengan ketidakmampuan dalam memenuhi sosial dasar. Pelayanan

sosial diberikan untuk membantu orang agar mereka dapat

memenuhi kebutuhan sosial dasar.

4) Meningkatkan keadilan untuk memperoleh kesempatan.

Pelayanan kesejahteraan sosial diarahkan pada upaya menciptakan

keadilan bagi setiap orang untuk memperoleh berbagai kesempatan

sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

35

Alit Kurnisari, dkk., Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Di Panti Sosial Marsudi

Putra (PSMP), (Jakarta: P3KS Press, 2009), h.15

Page 61: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

48

5) Memelihara terpenuhinya kebetuhan minimal. Kebutuhan

minimal ini diarahkan pada pengertian kebutuhan dasar yang

meliputi makan, pakaian, tempat tinggal dan kesehatan. Pelayanan

kesejahteraan sosial diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan

minimal ini, baik bersifat fisik-organis, sosial, dan psikologis.

5. Fungsi Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Untuk melakukan upaya-upaya dalam proses pembinaan maka

hendaknya perlu dilakukan penggalian masalah. Untuk menghindari

membesarnya masalah maka perlu dilakukan pencegahan yang berarah.

Dalam perspektif kesejahteraan sosial upaya pencegahan tersebut

adalah bagian dari fungsi usaha kesejahteraan sosial.

a. Fungsi Pencegahan

Kata pencegahan secara umum berarti suatu tindakan untuk

menghalangi, merintangi atau menahan terjadinya sesuatu.Dalam

dunia Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) pencegahan diartikan sebagai

upaya untuk menghalangi, merintangi, atau menahan terjadinya dan

berkembangnya atau timbulnya kembali masalah sosial. Berdasarkan

atas pengertian itu maka fungsi pencegahan dalam usaha kesejahteraan

sosial mengandung tiga unsur kegiatan yaitu:36

1. Mencegah timbulnya masalah sosial

2. Mencegah berkembangnya atau meluasnya masalah sosial dalam

kehidupan masyarakat.

36

Departemen Sosial R.I Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial,(Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial), hal.47

Page 62: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

49

3. Mencegah timbulnya atau kambuhnya kembali permasalahan sosial

yang pernah dialami/disandang oleh perorangan, keluarga dan

masyarakat.

b. Fungsi Penyembuhan

Fungsi penyembuhan dalam dunia pekerjaan sosial sering juga

disebut fungsi rehabilitasi yang diartikan sebagai proses

refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan

penyandang masalah kesejahteraan sosial mampu melaksanakan fungsi

sosialnya dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan proses

refungsionalisasi karena kegiatan penyembuhan ini mendasarkan diri

pada asumsi bahwa para penyandang masalah kesejahteraan sosial itu

karena masalah yang dideritanya mereka kehilangan kemampuannya

untuk berfungsi sosial. Dengan berdasarkan atas asumsi itu usaha

kesejahteraan sosial berusaha mengembalikan kemampuan mereka

untuk berfungsi sosial lagi, itulah sebabnya usaha kesejahteraan sosial

ini dikatakan melaksanakan refungsionalisasi atau memfungsikan

kembali.

Diantaranya dari Fungsi penyembuhan, fungsi penyembuhan

memiliki tiga tujuan. Yaitu:

1. Memelihara kemampuan orang, baik sebagai individu, kelompok

maupun sebagai anggota masyarakat untuk mempertahankan

hidupnya.

2. Memulihkan kembali mereka-mereka yang karena sesuatu hal

terganggu kemampuannya untuk berfungsi sosial sehingga hidupnya

Page 63: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

50

terasing dari kehidupan ramai, untuk berfungsisosial kembali dan

mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berfungsi sosial.

3. Menunjang dan menjaga keluarga keluarga untuk melaksanakan

fungsi sosialisasi terhadap generasi muda yang bersifat mencegah agar

seseorang tidak terasing dari kehidupan bersama.

c. Fungsi Pengembangan

Fungsi pengembangan yaitu usaha pengembangan dan penyuluhan

adalah usaha-usaha yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kesadaran

dan tanggung jawab sosial para warga masyarakat degan meningkatan

taraf peradapan suatu kelompok masyarakat, menghilangkan tata cara

hidup yang sudah tidak serasi dengan jaman dan sebagainya, usaha-usaha

yang dilandaskan atas perikemanusiaan dan kegotong-royongan dan

sebagainya.

Berdasarkan atas uraian itu maka usaha kesejahteraan sosial yang

berfungsi pengembangan ini akan mempunyai 3 ciri pokok yaitu:37

1. Ingin meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

2. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial untuk

berpatisipasi dalam kehidupan masyarakat.

3. Berusaha untuk menjalarnya efek ganda dalam lingkugan sosial,

keluarga dan masyarakat.

d. Fungsi Penunjang

Yang dimaksud dengan fungsi usaha kesejahteraan sosial yang

berfungsi menunjang adalah usaha kesejahteraan sosial yang

37

Departemen Sosial R.I,Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial,(Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial 2010) hal.85

Page 64: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

51

akanmenunjang program dari fungsi profesi lain dalam artian usaha

kesejahteraan sosial itu dipergunakan untuk lebih meningkatkan mutu

keberhasilan yang ingin dicapai oleh profesi tersebut misalnya:38

1. Fungsi Usaha Kesejahteraan dalam program kesehatan.

2. Fungsi Usaha Kesejahteraan Sosial dalam program-program

pendidikan.

3. Fungsi Usaha Kesejahteraan Sosial dalam program pelayanan para

narapidana masih ada di Lembaga Permasyarakatan.

6. Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Panti

Panti sosial merupakan salah model atau sistem pelayanan

kesjeahteraan sosial berbasis lembaga (instutional based) yang

dikembangkan di Indonesia. Model atau sistem lainnya yaitu pelayanan

berbasis keluarga (family based) dan pelayanan berbasis masyarakat

(community based). Berbagai model atau sistem pelayanan kesejahteraan

sosial tersebut diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah

dan masyarakat.39

Didalam sistem panti sosial ini, pelayanan kesejahteraan

sosial diberikan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

yang berada di panti sosial dalam batas waktu tertentu. Selama batas waktu

tertentu tersebut panti sosial memenuhi kebutuhan dasar penerimaan

manfaat dan memberikan bimbingan mental spiritual dan sosial.

Departemen sosial sebagai instansi pemerintah memberikan

batasan tentang panti sosial sebagai lembaga pelayanan kesejahteraan

38

Departemen Sosial R. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial,(Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) hal.96 39

Edi Suharto, Membangun Rakyat Memberdayakan Rakyat, h.97

Page 65: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

52

sosial yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan memberdayakan penyandang masalah

kesejahteraan sosial kearah kehidupan normatif secara fisik, mental

dan sosial. Dalam hal ini departemen sosial, miliki kedudukan

melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap pani-panti sosial.40

Fungsi panti yang memadai tentunya harus sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Yakni bagaimana keberadaan panti dari aspek

kelembagaan. Pemenuhan kebutuhan dasar penerimaan manfaat,

pelayanan teknis, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta

pendanaannya. Oleh karena itu fungsi panti dalam pelayanan dilihat

dari beberapa aspek, yakni41

;

1. Aspek kelembagaan sebuah panti sosial perlu memiliki AD/ART,

visi dan misi, legalitas serta izin operasional.

2. Aspek Pemenuhan kebutuhan dasar sebuah panti didirikan

memiliki kewajiban untuk mampu memberikan pemenuhan

kebutuhan dasar bagi penerima manfaatnya, yang meliputi,

pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan serta

kebutuhan sehari-hari lainnya.

3. Aspek pelayanan teknis, tergantung dari masalah penerima

manfaat dan jenis pelayanan yang diberikan. Secara umum

pelayanan teknis ini meliputi kegiatan sejak pendekatan awal,

40

Alit Kurnisari, dkk., Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Di Panti Sosial Marsudi

Putra (PSMP) (Jakarta: P3KS Press, 2009),h.17 41

Alit Kurnisari, dkk., Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Di Panti Sosial Marsudi

Putra (PSMP) (Jakarta: P3KS Press, 2009),h.19

Page 66: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

53

assesment, perencanaan intervensi, intervensi, monitoring dan

evaluasi hinggga pembinaan lanjut pasca pelayanan.

4. Aspek sumber daya manusia atau (SDM) mencakup aspek

penyelenggara panti dan aspek pengembangan SDM.

Penyelenggara panti meliputi unsur pimpinan, operasional

pelayanan, dan unsur penunjang. Untuk penngembangan SDM

panti perlu memiliki program pengembangan SDM bagi personil

panti.

5. Aspek saran dan prasarana meliputi sarana pelayanan teknis,

sarana perkantoran dan sarana umum.

6. Untuk aspek pembiayaan perlu memiliki anggaran yang berasal

dari sumber tetap dan tidak tetap.

7. Memahami Konsep Organisasi Sosial

Organisasi pelayanan ini muncul sebagai akibat dari semakin

kompleksnya tuntutan manusia akan rasa tenang, tentram, nyaman, dan

terbebas dari berbagai permasalahan baik yang menyangkut individu,

kelompok maupun permasalahan dalam masyarakat.42

Oleh karena itu

badan-badan atau organisasi-organisasi sosial, baik yang bersifat formal

maupun non formal, merupakan lembaga yang menjalankan fungsi

sosial dalam bidang kesejahteraan sosial.

Organisasi sosial pada hakikatnya adalah kumpulan dari norma-

norma sosial yang diciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi

masyarakat lebih jauh. Organisasi sosial adalah pola-pola yang telah

42

Fauzik Lendriyono, ed., Beberapa Pemikiran Tentang Pembangunan Kesejahteraan

Sosial (Malang: UMM Press, 2007), h.126

Page 67: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

54

mempunyai kekuatan tetap atau pasti untuk mempertemukan beragam

kebutuhan manusia, yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang telah

mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah mapan untuk

memenuhi kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu

instruktur.

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pengembangan usaha

bidang sosial dalam usaha kesejahteraan sosial sebagaimana yang

dikemukakan Sumarno Nugroho antara lain adalah:43

1. Kemampuan mengenal masalah mereka sendiri.

2. Keinginan dan ikut serta mencari alternatif pemecahan masalah.

3. Keterlibatan individu dalam pelaksanaan usaha kesejahteraan

sosial.

4. Penyebaran metode-metode swadaya berswadaya.

5. Bimbingan dan bantuan dari pemerintah.

F. Usaha Kesejahteraan Sosial

Salah satu bentuk usaha kesejahteraan sosial adalah terbentuknya

lembaga sosial atau organisasi sosial atau panti sosial yang merupakan

wadah pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan sosial dimana usaha

kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan dan berbagai

kegiatan secara kongkret (nyata) berusaha menjawab kebutuhan ataupun

masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial itu

sendiri dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok, ataupun

komunitas.

43

Fauzik Lendriyono, ed., Beberapa Pemikiran Tentang Pembangunan Kesejahteraan

Sosial (Malang: UMM Press, 2007), h.127

Page 68: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

55

Usaha kesejahteraan sosial memberikan sumbangan untuk

mewujudkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial setiap warga dari

segala lapisan. Untuk mewujudkan dari kesejahteraan sosial sebagimana

telah dikemukakan, perlu disusun suatu program dan kegiatan yang

bermuara pada tujuan kesejahteraan sosial. Program-prgram itulah yang

biasa disebut usaha kesejahteraan sosial yang meliputi semua upaya,

program dan kegiatan yang ditunjukkan untuk mewujudkan, membina,

memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial.44

Sebagai suatu upaya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan

masyarakat, usaha kesejahteraan sosial (UKS) menjadi sebuah rutinitas

sebagai upaya pengembangan sumber-sumber daya dalam menumbuhkan,

membina dan meningkatkan terwujudnya kesejahteraan sosial serta

menunjang usaha-usaha lain yang mempunyai tujuan sama. Upaya tersebut

didasarkan prinsip-prinsip dasar kesejahteraan sosial, yakni, pertama setiap

manusia berhak untuk mendapatkan taraf kesejahteraan yang sebaik-

baiknya. Kedua, usaha kesejahteraan sosial merupakan tanggung jawab

bersama antara negara dan masyarakat. Ketiga, dalam melaksanakan

kesejahteraan sosial akan sangat diwarnai oleh sistem nilai yang berlaku

dalam masyarakat, seperti nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan,

kegotong-royongan, kebersaamaan dan kesetiakawanan.45

Usaha kesejahteraan sosial seharusnya merupakan upaya yang nyata

baik ia bersifat langsung ataupun tidak langsung sehingga apa yang

44

Fauzik Lendriyono, ed., Beberapa Pemikiran Tentang Pembangunan Kesejahteraan

Sosial (Malang: UMM Press, 2007), h.120 45

Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997), h.46

Page 69: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

56

dilakukan dapat dirasakan sebagai upaya yang benar-benar ditunjukkan

untuk menangani masalah ataupun kebutuhan yang dihadapi warga

masyarakat, dan bukan sekedar program pelayanan ataupun kegiatan yang

lebih dititik beratkan pada upaya menghidupi organisasinya sendiri

ataupun menjadikan sebagai “punggung” untuk sekedar mengekspresikan

penampilan diri sendiri dalam suatu lembaga.

Belakangan ini juga cukup populer bentuk usaha kesejahteraan sosial

dengan memberikan pelayanan semi-panti yang lebih terbuka dan tidak

kaku. Para pekerja sosial menentukan program kegiatan, pendampingan,

dan berbagai pelayanan sosial dalam rumah singgah. Rumah terbuka untuk

aktifitas, rumah belajar, rumah persinggahan, rumah keluarga pengganti.46

1. Bidang Kesejahteraan Sosial

Secara konvensional ada beberapa bidang yang masuk dalam

bidang kesejahteraan sosial dalam arti sempit, digambarkan oleh Fink

(1974), Friedlander (1980), Mendoza (1981) dan Zastrow (1966)

antara lain meliputi:

1. Bidang yang Terkait Dengan Sistem Penyampaian Layanan

(Service Delivery System).

Menurut Friedlander memainkan peranan penting, karena

dengan pengembangan jaringan sistem penyampaian layanan baik

maka salah satu unsur penting dalam proses pemberian bantuan

terhadap klien dapat terpenuhi, yaitu dalam kaitan dengan:

46

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2006), h.164

Page 70: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

57

Layanan dapat diterima dari para petugas ataupun lembaganya

(dalam hal ini lembaga non pemerintah); dan

Layanan yang ditawarkan oleh lembaga pemerintah, baik di

tingkat pusat, provinsi maupun lokal.

Bentuk layanan yang ditawarkan dari sistem ini dapat

beragam, seperti bantuan terhadap; yatim-piatu, rumah sakit, lanjut

usia, penyandang cacat, lembaga yang memberi bantuan terhadap

keluarga dari terpidana penjara, rumah penampungan untuk para

gelandangan, dan lain sebagainya.

2. Bidang yang Terkait Dengan Layanan Sosial Terhadap

Keluarga.

Layanan terhadap keluarga merupakan bidang garapan yang

menarik, karena sebagai unit dasar terkecil dari suatu masyarakat,

keluargalah yang membentuk dan mengembangkan kepribadian

seseorang. Di beberapa negara terdapat berbagai bentuk layanan

yang lebih mengkhususkan diri dari pada keluarga sebagai

homemaker services, ataupun layanan untuk para imigran dan

imigran.

3. Bidang yang Terkait Dengan Pelayanan Terhadap Anak-Anak

Dan Generasi Muda.

Fink melihat layanan terhadap anak mempunyai tanggung

jawab, antara lain untuk mendukung kehidupan keluarga,

pencegahan dan perlindungan terhadap anak agar mereka tidak

ditelantarkan ataupun dianiaya. Layanan semacam ini dilakukan

Page 71: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

58

oleh berbagai macam lembaga yang bertujuan untuk menyediakan

cara agar anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat.

Dalam kaitannya dengan pengembangan area ini, para

petugas yang bergerak di bidang ini haruslah mempunyai

pengetahuan mengenai perkembangan anak, dinamika keluarga,

peran orang tua dan pengaruh faktor sosial budaya terhadap

perkembangan anak.layanan terhadap anak-anak dan generasi

muda itu sendiri mempunyai bentuk yang beragam. Beberapa

bentuk layanan yang diberikan pada negara yang sudah

berkembang antara lain:

Layanan kesehatan ibu dan anak

Layanan untuk anak cacat

Layanan kesejahteraan anak

Layanan untuk yatim piatu dan anak terlantar

Perlindungan pekerja anak

Layanan tempat penitipan anak (day care dan child care)

4. Bidang yang Terkait Dengan Kesejahteraan Sosial Untuk

Lanjut Usia (Lansia).

Bentuk layanan yang diberikan bagi lansia dapat berbentuk

layanan guna memenuhi kebutuhan fisik ataupun kebutuhan psikis

mereka.Layanan yang diberikan dapat berbentuk layanan dalam

panti seperti panti wredha (nursing home), ataupun layanan non-

panti, seperti homemaker services, meals-on-wheels; ataupun

organized home care.

Page 72: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

59

5. Bidang yang Terkait Dengan Kelompok Khusus.

Mendoza menjelaskan bidang yang terkait dengan kelompok

khusus ini sangat beragam diantaranaya adalah:

Kelompok penyalahgunaan narkoba

Kelompok perempuan yang secara sosial kurang

diuntungkan (social disadvantaged women)

Kelompok lansia

Kelompok penyandang cacat

6. Bidang yang Terkait Dengan Lembaga Pendidikan.

Dalam lembaga pendidikan praktisi kesejahteraan sosial dapat

bergerak sebagai konselor ataupun menjadi pembimbing baik di

tingkat dasar maupun tingkat pendidikan menengah. Karena dalam

proses belajar mengajar tidak jarang para mahasiswa menemui

situasi yang memberikan tekanan (stressful situation), di mana di

saat itu diperlukan pihak yang dapat menjadi teman bicara yang

dapat meredakan dan menyalurkan stress mereka.

7. Bidang yang Terkait Dengan Pengentasan Kemiskinan.

Dalam kaitan dengan pengentasan kemiskinan, Friedlander

lebih menonjolkan pada peran praktisi dalam mengembangkan

kebijakan, program aksi komunitas di masyarakat dan

pengembangan masyarakat guna menanggulangi kemiskinan. Pada

kelompok ini, praktisi lebih banyak terkait dalam melakukan

perubahan sosial terencana di level komunitas ataupun intervensi

komunitas.

Page 73: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

60

BAB III

GAMBARAN UMUM

YAYASAN PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN FAKIR MISKIN

AL KHAIRIYAH

A. Latar Belakang Berdiri dan Perkembangannya

Yayasan Panti Asuhan Al-Khairiyah, beralamatkan di Jl. H. Batong II

Rt.007/06 Cilandak Barat Jakarta Selatan. Tekad pendirian yayasan Al-Khairiyah

ini diawali dengan pengajian ibu-ibu majlis taklim yang berdomisili di daerah

Cilandak Barat saja, yang dadakan setiap satu minggu sekali. Pencetus pendiri

yayasan panti asuhan Al-Khairiyah ini adalah Umi Hj. Marwanih , pada tahun

1979. Umi Hj. Marwanih pada awalnya mulai mengurus beberapa anak yatim

yang dititipkan oleh warga sekitar Cilandak Barat yang tidak mampu membiayai

anaknya untuk sekolah.1

Awalnya Umi Hj. Marwanih membiayai anak-anak asuhnya dengan

swadaya sendiri. Namun, setelah beberapa bulan berjalan semakin banyak anak-

anak asuh yang dititipkan kepadanya. Kemudian Umi Hj. Marwanih mencari jalan

untuk mendapatkan tempat tinggal dan biaya bagi anak-anak asuhnya yang

semakin bertambah. Selain itu, dikarenakan desakan dari masyarakat sekitar dan

ibu-ibu majlis taklim yang turut menganjurkan agar Umi Hj. Marwanih untuk

mendirikan yayasan, yang nantinya dapat menampung anak-anak yang

1 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 74: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

61

membutuhkan asuan dan pendidikan selain dari orang tua mereka yang kurang

mampu.2

Berkat bantuan dari para dermawan di sekitar Cilandak Barat dan ibu-ibu

majlis taklim yang dipimpinnya. Sehingga memperoleh dana untuk memulai

pembangunan dan pembiayaan bagi anak asuhnya. Dengan berkat Rahmat Allah

SWT, pada tanggal 12 Agustus 1987 dimulailah peletakan batu pertama sebagai

pertanda dimulailah pembangunan Yayasan Al-Khairiyah. Sehingga sekarang

yayasan tersebut sudah memiliki bangunan permanen berlantai dua.

Kemudian pada tanggal 23 Juli 1989 melalui Akte Notaris Endang Erawati

SH, kami diresmikan pada kegiatan ini menjadi bentuk yayasan bernama Panti

Asuhan Al-Khairiyah.3

Yayasan Al-Khairiyah ini merupakan lembaga sosial yang mempunyai

tujuan membantu anak-anak yatim, anak terlantar dan ekonomi lemah. Panti

Asuhan Al-Khairiyah ini mempunyai pedoman, pedoman yang dianutkan ini

adalah berpedoman pada nilai-nilai agama yang kuat yaitu islam. Agar anak-anak

asuh dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dan

pendidikan yang memang mereka harus dapatkan.

Sekarang Yayasan Al-Khairiyah dipimpin oleh Bapak H. Abdillah, yaitu

anak dari Umi Hj. Marwanih segala wewenang panti sosial ini dipegang oleh

Bapak H. Abdillah beserta kakak-kakak dan adik-adiknya serta sanak kerabat Umi

2 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016 3 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 75: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

62

Hj. Marwanih. Yayasan Al-Khairiyah tidak sembarangan dalam menerima anak

asuhnya, tetapi salah satu pengurus panti atau pengelola di panti harus melihat dan

mensurvei terlebih dahulu, jika anak tersebut memang sangat membutuhkan

bantuan dalam pendidikan, maka anak tersebut dapat tinggal dipanti dengan

segala persyaratan.4

Adapun persyaratannya adalah orang tua anak tersebut harus meminta

surat keterangan dari RT, RW dan Lurah bahwa anak tersebut dapat tinggal di

panti. tetapi bagi anak yang sudah sekolah dan orang tuanya tidak mampu lagi

untuk menyekolahkannya, maka orang tua tersebut harus membawa surat

keterangan dari sekolah asalnya. Agar anak tersebut dapat meneruskan

sekolahnya. Panti sosial ini hanya dapat menyekolahkan anak-anak asuhnya

hingga tinggat SLTA saja, setelah itu mereka dikembalikan kepada keluarganya

masing-masing.lalu bagi anak yang sudah lulus SLTA dan ia berasal dari luar

daerah, biasanya diberikan kesempatan untuk mencari pekerjaan dan

diperbolehkan tinggal dipanti untuk sementara.

Jumlah anak asuh di panti asuhan Al-Khairiyah sekarang ini sudah

mencapai 60 anak asuh, (data terlampir) anak-anak asuh yang menghuni di panti

ini tidak hanya anak-anak yang berasal dari sekitar Cilandak Barat saja, tetapi

sekarang sebagian ada yang berasal dari luar daerah seperti Kota Serang Banten.

B. Tujuan Yayasan Al-Khairiyah

Yayasan Panti Asuhan Al-Khairiyah ini merupakan institusi yang lahir

dari dan untuk masyarakat muslim khususnya yaitu mereka yang berdomisili di

4 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 76: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

63

Cilandak Barat dan masyarakat muslim pada umumnya. Beranjak dari sejarah

pendiriannya, adapun yayasan ini memiliki tujuan yaitu5:

“Memberikan layanan pada anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar dan

anak-anak kurang mampu, agar mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat

hidup layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya, keluarga maupun

masyarakat.

C. VISI dan MISI

Sebelum organisasi atau sebuah lembaga menentukan tujuan-tujuan,

terlebih dahulu harus menetapkan visi dan misi organisasi. Visi dan misi

organisasi menyajikan kerangka kerja yang menuntun suatu nilai dan kepercayaan

organisasi. Pernyataan visi misi dari suatu organisasi memainkan peran penting

dalam strategi pembangunan sistem kualitas. Visi dan misi memberikan identitas

organisasi dan pemahaman terhadap arah yang dituju.

Visi (vision) adalah suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh sebuah

organisasi di masa yang akan datang. Sedangkan misi (mission) adalah suatu

pernyataan sikap tentang aktifitas dari perusahaan atau organisasi.

Adapun visi dari Yayasan Al-Khairiyah adalah6:

“Membentuk anak-anak asuh yang memiliki jiwa mandiri, serta dapat

berguna bagi Bangsa dan Negara”

5 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016 6 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 77: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

64

Adapun misi dari Yayasan Al-Khairiyah adalah :

Berangkat dari visinya yaitu: Membentuk anak-anak asuh yang memiliki

jiwa mandiri, serta dapat berguna bagi Bangsa dan Negara, maka Yayasan Al-

Khairiyah memiliki misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan Panti Asuhan Al-Khairiyah sebagai sarana pendidikan bagi anak

yang membutuhkannya.

b. Menciptakan kesadaran kepada masyarakat yang memiliki kelebihan harta

dengan rasa tanggung jawab sosial.

D. Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi atau lembaga dengan segala aktifitasnya, terdapat

hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitasnya tersebut.Semakin

banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, semakin kompleks pula

hubungan-hubungan yang ada, untuk itu dibutuhkan suatu bagan yang

menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-

masing kegiatan atau fungsi.Bagan yang dimaksud organisasi atau struktur

organisasi.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme

formal bagaimana organisasi iu dikelola. Struktur organisasi menunjukan

kerangka atau susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara

fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, tanggung jawab yang berbeda-beda

dalam suatu organisasi. Struktur ini memegang spesialis kerja, standarisasi,

koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan

besaran (ukuran) satuan kerja.

Page 78: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

65

Adapun Struktur Organisasi Panti Asuhan Al-Khairiyah adalah7:

Adapun penjelasan berdasarkan struktur diatas ialah :

Ketua Yayasan : H. Abdillah

Sekretaris : Agus Baihaqi, S.Sos

Bendahara : Hj. Siti Rahmah

Bagian Rumah Tangga : Hj. Azizah

Bagian Pendidikan : H. A. Abdul Wahab S.Pdi

E. Deskripsi Pekerjaan

a) Ketua Yayasan

1. Menyusun strategi dan program kerja di yayasan Panti Sosial Asuhan

Anak Al-Khairiyah

2. Memberikan pengarahan, koordinasi, dan pelaksanaan tugas kepada

seluru anggota pengurus Yayasan Al-Khairiyah

3. Memberikan bimbingan, petunjuk serta pengamanan kepada seluruh

anak asuh

7 Hasil Observasi di Kantor PSAA Al Khairiyah, 27 Juli 2016

KETUA YAYASAN

BENDAHARA SEKRETARIS

BAGIAN RUMAH

TANGGA

BAGIAN PENDIDIKAN

Page 79: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

66

b) Sekretaris

1. Menyusun dan mempersiapkan arsip dan surat menyurat yang

diperlukan

2. Menyusun laporan kegiatan PSAA Al-Khairiyah

c) Bendahara

1. Menyusun anggaran penerimaan dari para donator tetap dan donator

tidak tetap serta anggaran pengeluaran Yayaasan Al-Khariyah beserta

anak asuhnya.

2. Menyusun laporan keuangan Yayasan Al-Khairiyah

d) Bagian Rumah Tangga

Memenuhi kebutuhan warga panti baik berupa bahan-bahan makanan,

pakaian anak asuh dan lain sebagainya untuk keperluan sehari-hari dan

juga memonitor segala perbaikan unit-unit bangunan panti asuhan yang

sudah tidak layak digunakan.

e) Bagian Pendidikan

1. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada seluruh anak asuh Al-

Khairiyah tentang : Shalat, mengaji serta keterampilan lain seperti

menjahit, shalawatan, bercocok tanam dan budidaya hewan ternak.

2. Mengembangkan pendidikan agama terhadap seluruh anak asuh.

Adapun jumlah seluruh pegawai PSAA Al-Khairiyah Cilandak

Barat adalah 10 orang seperti terlihat dalam table dibawah ini:

Page 80: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

67

Tabel 3.1

Data Pegawai di PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat

NO NAMA JABATAN

1 H. Abdillah Ketua Yayasan

2 Agus Baihaqi, S.Sos Sekretaris

3 Hj. Siti Rahmah Bendahara

4 Hj. Azizah Bagian Rumah Tangga

5 H. A. Abdul Wahab S.Pdi Bagian Pendidikan

6 Leha Petugas dapur

7 Andri Zarkasih Instruktur Keterampilan

8 Hasan Basri Instruktur Keterampilan

9 Maisaroh Instruktur Keterampilan

10 Idris Petugas Keamanan

Sumber : TU PSAA Al Khairiyah Cilandak Barat

F. Profil Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Al-Khairiyah.

Tabel 3.2

Data Anak Asuh Berdasarkan Status Keluarga

NO Status Keluarga Keterangan

1 Orang Tua Tidak Mampu 10 Orang

2 Yatim 3 Orang

3 Piatu 1 Orang

4 Yatim Piatu 5 Orang

5 Perceraian Keluarga 3 Orang

6 Anak Terlantar 4Orang

Jumlah 26 Orang

Sumber : TU PSAA Al-Khairiyah

Daya tampung Anak Asuh PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat 2016 ini

terdapat 26 orang anak asuh yang biasanya mencapai 50 anak. Berdasarkan tabel

Page 81: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

68

tersebut, terdapat sepuluh orang yang berstatus orang tua tidak mampu, tiga orang

yatim, satu orang piatu, lima orang bertatus yatim piatu, tiga orang perceraian

keluarga dan empat orang anak terlantar.

Di bawah ini adalah profil anak asuh di PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat

berdasarkan tingkat pendidikan, data anak asuh pada tingkat SD terdapatsatu

orang, tingkat SMP tiga belas orang, tingkat SMA/SMK dua belas orang dapat

dilihat dengan rinci pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Data Anak Asuh Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO. Tingkat Pendidikan Kelas 6 Kelas I Kelas II Kelas

III

KET

1 SD 1 1

2 SMP 3 6 4 13

3 SMK 3 9 12

Jumlah 26 Orang

Sumber : TU PSAA Al-Khairiyah Cilandak Barat

G. Program Kerja

Setiap suatu lembaga atau organisasi, pasti memiliki program kerja karena

dengan adanya program, kegiatan-kegiatan yang direncanakan akan lebih terarah,

begitu pula adanya Yayasan Al-Khairiyah. Secara garis besar segala bentuk

aktifitas yang bergulir di lingkungan panti asuhan Al-Khairiyah dapat

dikategorikan kepada beberapa kategori yaitu8:

8 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 82: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

69

1. Memberikan pendidikan kepada anak asuh, baik pendidikan umum maupun

pendidikan agama

Kegiatan ini dilakukan secara rutinitas yaitu dilakukan setiap hari setelah

shalat maghrib hingga waktu isya. Di yayasan itu sendiri dilengkapi dengan

majelis ta’lim yang sering digunakan untuk pengajian ibu-ibu. Dalam

pembinaan rohani ini pembimbing memberikan pelajaran-pelajaran agama

seperti ilmu fiqih, tajwid serta tahlil dan doa sehari-hari.

2. Memberikan Santunan

Memberikan santunan atau bantuan yang dilakukan secara rutin oleh Yayasan

Al-Khairiyah, pemberian santunan ini tidak sebatas diberikan untuk anak asuh

yang berada di panti saya namun fakir miskin yang berada disekitar yayasan

juga diberikan santunan berupa sembako seperti beras, minyak, gula dll.

3. Memberikan pembayaran uang sekolah

Yayasan Al-Khairiyah ini sangat memperhatikan pendidikan anak-anak

asuhnya, yaitu dengan memberikan tunjangan pembayaran uang SPP anak

asuh.Kegiatan ini diberikan pada tiap bulan bagi pembayaran uang sekolah

dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah kejuruan.Segala pembayaran

ditanggung oleh yayasan.

4. Meningkatkan taraf hidup

Yayasan Al-Khairiyah dalam upaya meningkatkan taraf hidup tidak selalu

harus bersifat konsumtif tetapi produktif. Hal ini dilakukan supaya anak tidak

selalu berpangku tangan kepada yayasan tersebut, tetapi harus kreatif dan

dapat memberikan hasil yang baik. Seperti misalnya pelayanan menabung

bagi anak asuh.

Page 83: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

70

5. Memberikan keterampilan

Yayasan Al-Khairiyah selain memberikan pembinaan, santunan, dan

meningkatkan taraf hidup, juga memberikan keterampilan-keterampilan

khusus diantaranya.Yaitu : Kursus Komputer, Bahasa Arab dan Bahasa

Inggris. Tak hanya itu yayasan juga memberikan keterampilan-keterampilan

lain misalnya bercocok tanam, budidaya hewan ternak seperti: ikan lele,

kewirausahaan penjualan telur puyuh. Semua itu dilakukan diluar jam sekolah

atau dihari libur. Tujuan itu agar kelak semua anak asuh mempunyai keahlian

dan tidak buta sama sekali dengan bahasa dan tekhnologi yang sudah maju

seperti sekarang ini. Sehingga ketika sudah tidak berada di yayasan lagi, si

anak bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Selain program kerja yang memiliki orientasi jangka panjang dan

kontinyuitas di PSS Al-Khairiyah juga memiliki jadwal kegiatan belajar baik

berupa pembinaan kepribadian dan kemandirian yang dilakukan sehari-hari,

sebagai kegiatan penunjang agar anak-anak asuhnya memiliki kemampuan dalam

berbagai bidang seperti keagamaan dan keterampilan umum.9

9 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua Yayasan PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 84: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

71

Table 3.4

Jadwal Kegiatan Belajar Yayasan Panti Asuhan Al-Khairiyah

NO Hari Pelajaran Waktu

1 Senin Ilmu Fiqih Ba’da Maghrib

2 Selasa Shalawat + Iqra Ba’da Maghrib

3 Rabu Alquran + Shalawat Ba’da Maghrib

4 Kamis Membaca surah Yasin +

Waqiah + Al-Mulk

Tahlilan + Ratiban

Pembacaan Maulid

5 Jumat Bercocok Tanam +

menjahit dan Budi daya

Hewan Ternak

Ba’da Ashar

6 Sabtu Bercocok Tanam +

menjahit dan Budi daya

Hewan Ternak

Pagi dan Siang

7 Minggu Les Berbahasa Inggris

Bercocok Tanam +

menjahit dan Budi daya

Hewan Ternak

Pagi dan Siang

Sumber : Hasil Wawancara dengan Ketua Yayasan PSAA Al-Khairiyah

Selain jadwal kegiatan belajar anak asuh yang tertulis diatas, untuk

pembelajaran secara formal seperti sekolah, itu dikerjakan di luar sekolah.

H. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan bagian yang terpenting yang harus

dimiliki dan diadakan oleh setiap lembaga atau organisasi baik lembaga bisnis

maupun lembaga sosial termasuk Al-Khairiyah disini sebagai lembaga sosial.

Karena adanya sarana dan prasarana ini akan menjadi penunjang dari setiap

aktifitas yayasan untuk meningkatkan mutu pendidikan, pembinaan serta

kesejahteraan anak asuhnya.

Page 85: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

72

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Yayasan Panti Asuhan

Yatim Piatu dan Fakir Miskin Al-Khairiyah adalah :

1. Kantor

2. Ruang Tamu

3. Ruang Jaga

4. Asrama

5. Kamar tidur

6. Tempat tidur

7. Komputer

8. Lemari Pakaian

9. Ruang Makan

10. Ruang Masak

11. Mushola / Aula

12. MCK

13. Tempt Wudhu

14. Perpustakaan

15. Ruang Belajar

16. Ruang Keterampilan

Dengan adanya sarana dan prasarana sebagai aktifitas dipanti asuhan ini,

diharapkan semua kegiatan maupun tujuan yang ditetapkan oleh Yayasan Al-

Khairiyah dapat berjalan dengan baik dan Lancar.

I. Jenis Pembinaan di Panti Sosial Asuhan Al-Khairiyah

Pembinaan yang diberikan oleh Panti Asuhan terhadap para anak asuh

dibagi menjadi dua kategori yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan

kemandirian.10

1. Pembinaan Kepribadian adalah pembinaan yang bertujuan

meningkatkan kualitas pribadi anak asuh agar memiliki mental

10

Wawancara pribadi dengan Ustadz H.A. Abdul Wahab selaku PembinaBagian

Pendidikan di PSAA Al Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016

Page 86: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

73

spiritual yang baik, memiliki kesadaran hukum yang baik, memiliki

kesadaran berbangsa dan ernegara yang baik dan memiliki

kemampuan intelektual yang baik.

2. Pembinaan Kemandirian adalah pembinaan yang bertujuan

meningkatkan kemampuan anak asuh untuk mencari penghidupan

melalui kegiatan bimbangan kerja.

Masing-masing kategori pembinaan diatas dapat diuraikan lagi sebagai

berikut:

1. Program Pembinaan Kepribadian terbagi menjadi :

a. Program membaca Al-Quran

Gambar 3.1: Program Pembinaan Kepribadian

Anak asuh mempelajari Al Quran dengan tujuan memperoleh

petunjuk Ilahi dalam upaya menata kehidupan mulai dari sejak dini

sampai dewasa (kehidupan dirinya sendiri), sesuai dengan

kapasitasnya selaku bagian dari tatanan kehidupan.

Page 87: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

74

b. Program Pengajian Kitab ilmu agama

Gambar 3.2: Program Pembinaan Kepribadian

Pendidikan yang paling utama untuk diberikan kepada anak

asuh adalah pendidikan agama, karena pendidikan agama inilah yang

akan membimbingnya untuk senantiasa berada didalam jalan

kebaikan. Dan dengan dia mengetahui tentang agamanya, maka dia

akan mengetaui tentang tujuan dia hidup di dunia ini. Aqidah dan

Akhlak merupakan suatu hal yang dominan dalam ajaran Islam, oleh

karena itu apabila seseorang mempelajari agama Islam, maka hal yang

pertama yang harus dilakukan adalah penanaman aqidah pada anak.

Page 88: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

75

c. Program ceramah agama

Gambar 3.3: Program Pembinaan Kepribadian

Pidato yang baik akan memberikan kesan positif bagi orang-

orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato/

berbicara didepan umum dapat membantu dalam mencapai karir yang

baik. Pidato juga selalu digunakan dalam ruang lingkup yang resmi.

Misalnya di institusi pendidikan, pemerintahandan lain-lain. Di PSAA

Al-Khairiyah ini juga anak asuh diajarkan untuk belajar berpidato

untuk melatih kemampuan anak asuh berbicara di depan khalayak dan

juga melatih kepercayaan diri pada anak asuh.

Page 89: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

76

2. Program Pembinaan kemandirian terbagi menjadi :

a. Peternakan : Kewirausahaan Penjualan telur ayam puyuh

Gambar 3.4: Program Pembinaan Kepribadian

PSAA Al-Khairiyah juga memberikan pembinaan

kewirausahaan kepada anak-anak asuh dengan cara menjual telur

puyuh tersebut kepada masyarakat sekitar. Telur yang dihasilkan

merupakan hasil budidaya burung puyuh di PSAA Al-Khairiyah, anak

asuh diajarkan tentang cara memelihara dan pemberi pakan yang baik

serta anak asuh juga berfokus pada penjualan telur tersebut.

Page 90: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

77

b. Perikanan : lele,

Gambar 3.5: Program Pembinaan Kepribadian

Upaya kemandirian yang diberikan oleh PSAA Al-Khairiyah

kepada anak asuh salah satunya adalah budidaya ikan lele. Budidaya

ikan lele merupakan salah satu unit pembinaan kemandirian di PSAA

Al-Khairiyah dimana pihak PSAA Al-Khairiyah menyediakan tempat

untuk melakukan kegiatan budidaya ikan lele, menyediakan bibit ikan,

menyediakan pakan serta menyediakan seorang mentor untuk

memberikan edukasi sekaligus mengawasi budidaya ikan lele yang

dilakukan oleh para anak asuh.

Page 91: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

78

c. Menjahit

Gambar 3.6: Program Pembinaan Kepribadian

PSAA Al-Khairiyah juga memberikan keterampilan menjahit

bagi para anak asuh. Mereka diajarkan bagaimana menjahit baju dan

celana, mereparasi baju dan celana. Tujuannya adalah dengan mereka

memiliki keterampilan menjahit diharapkan mereka mampu memiliki

usaha menjahit sendiri.

J. Pendanaan

Merupakan faktor penunjang yang sangat penting bagi setiap organisasi

atau yayasan yaitu pendanaan untuk terlaksananya program kerja, dan merupakan

faktor penghambat suatu program kerja organisasi atau yayasan apabila dana tidak

memadai. Dalam melaksanakan program-programnya PSAA Al-Khairiyah

memiliki sumber pendanaan dari Pemerintah dan dari para donatur.

Page 92: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

79

BAB IV

ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

Berdasarkan temuan lapangan, maka pada bab ini peneliti akan menjelaskan

tentang jenis pembinaan di PSAA Al Khairiyah, dalam upaya pembinaan yang

dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan pembinaan menggunakan

model atau sistem pelayanan berbasis lembaga (instutional based) seperti yang sudah

dijelaskan di bab II halaman 48, pelayanan kesejahteraan sosial berbasis panti

mempunyai sifat pelayanan yang berbentuk pencegahan, rehabilitasi sosial,

pengembangan, perlindungan, dan penunjang guna mengatasi permasalahan yang

dihadapi. Sehingga penyandang masalah kesejahteraan sosial mampu melaksanakan

fungsi sosial. Hasil temuan lapangan tersebut akan dianalisa sesuai dengan teori yang

peneliti anggap relevan.

A. Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pada PSAA Al-Khairiyah dalam

Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Anak Asuh

1. Pelayanan Pengasramaan

Pelayanan yang diberikan oleh PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan

pembinaan bagi anak asuh adalah melalui Pelayanan Kesejahteraan Sosial

seperti yang sudah dijelaskan pada (bab II halaman 42) People-sustaining

technologies, Teknologi ini berusaha mencegah, memelihara dan

memperlambat memburuknya kesejahteraan personal klien tanpa merubah

ciri-ciri orang tersebut. Misalnya pelayanan dukungan kepada panti asuhan,

pelayanan akomodasi.

Page 93: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

80

The Social Work Dictionary menyebutkan pelayanan kesejahteraan

sosial merupakan aktifitas pekerja sosial dan profesi lain dalam rangka

membantu orang agar berkecukupan, mencegah ketergantungan,

memperbaiki keberfungsian sosial, individu, keluarga, dan kelompok

masyarakat.

PSAA Al-Khairyah memberikan Pelayananakomodasi berupa pelayan

pengasramaan dengan tujuan agar anak asuh diharapkan dapat fokus

dalam belajar. Tidak hanya belajar di sekolah tetapi juga belajar dalam

ilmu agama dan keterampilan lainnya, berikut penuturan dari H. Abdillah

selaku Ketua PSAA Al-Khairiyah:

“jadi metode yang kita pilih disini itu adalah pengasramaan. Kenapa

pengasramaan? Karena dengan anak-anak ada di asrama ini, kita harapkan

mereka bisa fokus dalam belajar.Tidak hanya belajar sekolah yang fokus,

tapi juga disinikan ada belajar agama, ada belajar keterampilan seperti

menjahit, budi daya ikan lele. Dan dengan mereka ada di asrama, kita bisa

lebih gampang untuk mengontrol mereka.”1

Senada dengan Ketua PSAA Al-Khairiyah, Bapak Agus Baihaqi

juga mengatakan bahwa metode pengasramaan yang dipilih sudah tepat,

karena demi memudahkan mengontrol anak asuh dan diharapkan anak-

anak bisa lebih fokus dalam belajar, berikut penuturannya:

“Kalau buat kita disini, yang paling pas itu metodenya ya pengasramaan

karena memudahkan kita untuk memantau mereka, maklum aja ya karena

tidak semua anak-anak jarak sekolahnya deket panti. Terus juga kita

pengen mereka fokus belajar kalau di asrama, dan di asrama inikan juga

1 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku ketua PSAA Al-Khairiyah, Jakarta, 27

Juli 2016

Page 94: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

81

diajarin ilmu agama yang mungkin tidak didapatkan mereka ditempat lain.

Kalau di sekolah cuma dapet pelajaran agama sedikit tapi kalau di asrama

setiap hari ada kegiatan yang sifatnya agama, misalnya mengaji, sholat

berjamaah.”2

Berdasarkan informasi diatas terlihat bahwa metode yang

digunakan dalam melakukan pembinaan adalah pengasramaan.Metode ini

dipilih karena pihak PSAA Al-Khairiyah menginginkan para anak asuh

fokus dalam belajar selain itu juga lebih mudah untuk memantau anak

asuh dalam berkegiatan sehari-hari.

Selain itu pelayanan pengasramaan yang diberikan oleh panti ini

telah menyediakan bangunan permanen, tempat beribadah, ruang kantor

pengurus panti, tersediannya 2 kamar (1 kamar untuk anak laki-laki dan 1

kamar untuk anak perempuan, yang difasilitasi dengan 4 buah kipas angin,

tempat tidur, bantal, seprei, lemari pakaian, meja gosokan, setrikaan, dan

lemari sepatu di depan pintu kamar), ruang dapur, laboratorium komputer,

1 ruang aula dengan difasilitasi alat musik, 12 kamar mandi.3

Bentuk dari program pelayanan pengasramaan ini yaitu dengan

memberikan anak-anak asuh tempat tinggal yang nyaman dan tentram.

Tujuan program ini untuk membantu anak asuh yang ada di panti dalam

menjalankan kegiatan sehari-hari mereka baik di dalam panti maupun

kegiatan di luar panti, supaya mereka bisa betah dan nyaman tinggal di

panti, karena panti adalah tempat tinggal atau rumah kedua untuk mereka.

2 Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku pengurus di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016. 3 Observasi gedung PSAA Al Khairiyah 24 Agustus 2016.

Page 95: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

82

Menurut hasil penelitian penulis bahwa pelayaan pengasramaan ini

sudah sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sebelumnya oleh

PSAA Al-Khairiyah ini. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur

sebanding dengan jumlah anak yang ada di panti ini. Selain itu setiap

bulan mereka juga mendapatkan perlengkapan mandi dan mencuci

pakaian seperti sabun, deterjen, shampo, pasta gigi, pewangi pakaian. Hal

ini diungkapkan oleh salah seorang siswa di PSAA Al Khairiyah:

“waktu saya datang kesini, saya langsung dikasih tau oleh staf kamar saya

disini, ini tempat tidur saya, ini lemari saya gitu kak, terus juga sebulan

sekali inipasti deh dapat keperluan mencuci, kaya deterjen, atau juga

pewangi pakaian buat nyetrika baju, pokonya lengkap kak.”4

Namun beberapa fasilitas yang ada di kamar mereka seperti AC

akan segera ditarik oleh panti. Menurut pengakuan anak asuh hal tersebut

dikarenakan menurut pihak panti fasilitas tersebut terlalu mewah untuk

anak panti. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh seorang anak asuh

sebagai berikut:

“iyah kak disini sih lengkap kok fasilitasnya. Tapi nih yah kak, katanya

sih nanti kayak AC bakal ditarik sama panti. Jadi kita tidur ngga pakai AC

lagi, terus kak kalo tidur cuma pakai kipas angin ajah. Terus tuh kak

pakaian kotor kita disediakannya pakai plastik aja. Kan jadi ngga rapi yah

kak.Kalau aku denger sih yah kak dari ibu pengasuh, kita itu terlalu

mewah untuk ukuran anak panti. Jadi ngga perlu tidur pakai AC.”5

4 Wawancara pribadi dengan Ridwan selaku anak asuh, Jakarta 24 Agustus 2016.

5 Wawancara pribadi dengan Ali selaku anak asuh, Jakarta 24Agustus 2016.

Page 96: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

83

Mengenai hal tersebut kemudian dijelaskan oleh Bapak Baihaqi

selaku pembina di PSAA Al-Khairiyah, mengapa beberapa fasilitas yang

ada di panti dan di kamar mereka harus ditarik:

“oh mengenai hal tersebut ya dikarenakan guling yang mereka pakai

memang sudah tidak layak menurut kami. Kami sedang melakukan

pengajuan untuk membeli bantal guling yang baru. Kalau mengenai AC,

memang akan kita cabut karena untuk ukuran panti itu terlalu

mewah,mewah disini bukan hal yang gimana gimana ya. Tapi masalah AC

memang untuk semua panti ngga boleh ada, efeknya ngga baik buat

mereka, jadi malas dan manja dan juga untuk hemat akomodasi

pembayaran listrik juga.Orang mereka tinggal dirumah aja ngga pakai AC

kok takutnya mereka jadi ketergantungan ketika sudah keluar dari panti

dan jadi tidak mandiri.”6

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa PSAA Al-Khairiyah

Diberikannya pelayanan pengasramaan bagi anak asuh. pelayanan ini

diberikan agar dalam pelaksanaan pembinaan diharapkan anak asuh dapat

fokus dalam belajar, para pengasuh juga akan lebih mudah untuk

mengontrol serta pembinaan kemandirian juga diharapkan lebih intensif

melalui pelayanan pengasramaan. Selain itu PSAA Al-Khairiyah juga

memberikan pelayanan fasilitas-fasilitas kepada anak asuh guna

mendukung aktivitas sehari-hari seperti shampoo, sabun, tempat tidur, dan

sebagainya. Namun berdasarkan hasil temuan di lapangan, terdapat

beberapa pernyataan dari para santri bahwa fasilitas AC yang selama ini

ada akan ditarik oleh pihak panti dikarenakan fasilitas tersebut dinilai

6 Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 24Agustus 2016

Page 97: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

84

terlalu mewah, selain itu juga guna menghemat biaya operasional pihak

panti.

2. Pelayanan Konseling

Pelayanan yang diberikan oleh PSAA Al-Khairiyah dalam

melakukan pembinaan bagi anak asuh adalah melalui Pelayanan

Konseling, pelayanan ini bertujuan secara langsung mengubah sifat-sifat

klien dalam rangka memperbaiki kesejahteraan mereka seperti yang sudah

dijelaskan pada (bab II halaman 42) People-changing technologies.

Pelayanan konseling yang dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah adalah

dengan memanggil para anak asuh yang terlihat memilki masalah seperti

malas dalam mengikuti pelajaran, memiliki konflik dengan teman dan lain

sebagainya. Dalam memberikan pelayanan konseling, pihak PSAA Al-

Khairiyah bekerjasama dengan psikolog. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Agus Baihaqi sebagai berikut :

“Kita sih manggil anak-anak yang sekiranya kita lihat ada masalah,

misalnya berantem sama temen, melanggar tata tertib, ya kaya gitulah.

Nah biasanya kalo seminggu sekalinya itu kita ajuin 3 atau 4 orang.

Misalnya nih kira-kira ada anak yang kok sekarang agak aneh ya, kok dia

ada perubahan, dia suka bolos, suka diem termenung atau apalah itu. Itu

kita ajuin 3 atau 4 orang per minggu. Begitu psikolog datang kita kasih

aja.Psikolog biasanya datang seminggu sekali, tapi kadang 2 minggu,

tergantung sih dia bisanya kapan gitu, udah dijadwalin sama dianya.”7

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang anak asuh di panti.

Ia menyatakan bahwa psikolog tidak hanya menyelesaikan masalah-

7 Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 24Agustus 2016

Page 98: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

85

masalah pada siswa yang dianggap bermasalah, namun juga memberikan

motivasi kepada para siswa, berikut penuturannya:

“Psikolog yang datang kesini setiap hari jumat. Tapi tergantung dianya

bisa apa engga jarang datang juga soalnya kak. Aku juga jarang si kak…

konseling gitu sama psikolog. Biasanya lebih sering cerita aja sama temen

dibanding psikolog. Lebih enak aja kak sama teman kayak curhat gitu

jadinya.terus juga psikolognya suka kasih motivasi aja ke kita-kita.”8

Berdasarkan pernyataan diatas, terlihat bahwa PSAA Al-Khairiyah

memiliki pelayanan konseling bagi para anak asuh yang memiliki masalah

di panti seperti bertengkar dengan teman, bolos sekolah dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan konseling tersebut, pihak panti bekerjasama dengan

psikolog.Selain memberikan konseling bagi para anak asuh, psikolog juga

memberikan motivasi kepada para anak asuh di panti. Namun pada

pelaksanaannya psikolog tersebut jarang memberikan pelayanan konseling

bagi para anak asuh sehingga anak asuh lebih nyaman untuk bercerita

kepada temannya.

B. Upaya yang Dilakukan PSAA Al-Khairiyah Dalam Memberikan

Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Bagi Anak Asuh

1. Upaya Pembinaan Kepribadian

a. Memberikan Pembinaan Pendidikan Agama

Pendidikan agama adalah salah satu point penting yang ditekankan

pada anak asuh di PSAA Al Khairiyah. Tujuan dari pendidikan agama

sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas pribadi anak asuh agar

8 Wawancara pribadi dengan Nadia selaku anak asuh, Jakarta 24 Agustus 2016.

Page 99: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

86

memiliki mental spiritual yang baik, memiliki kesadaran hukum yang

baik, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang baik dan

memiliki kemampuan intelektual yang baik. Dalam memberikan

pembinaan pendidikan agama, PSAA Al Khairiyah memiliki program-

program bagi anak asuh yaitu dengan memberikan pendidikan akhlak

melalui metode ceramah, belajar membaca Al-Qur’an, pengkajian kitab-

kitab agama seperti kitab fiqih dan anak-anak diminta untuk

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut hasil

wawancara peneliti dengan Bapak H. Abdillah Ketua PSAA Al

Khairiyah:

“Untuk pembinaan kepribadian sendiri adalah pembinaan yang

tujuannya itu untuk meningkatkan mental spiritual anak asuh,

memberikan pengetahuan tentang hukum dan bernegara.Dalam

pembinaan kepribadian ini biasanya pihak panti mengemasnya dalam

bentuk kegiatan-kegiatan seperti kegiatan membaca Al-Qur’an,

ceramah, pengkajian kitab-kitab, pendidikan akhlak.Nah untuk

pengetahuan tentang hukum dan bernegara itu kita masukan sebagai

materi-materi dalam ceramah, seperti itu aja sih.”9

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Abdul Wahab selaku

pengurus PSAA Al Khairiyah, bahwa pembinaan kepribadian adalah

pembinaan yang fokus pada spiritual dan kebangsaan. Pembinaan

kepribadian ini biasa dilakukan setiap hari senin hingga kamis ba’da

maghrib.

“Untuk pembinaan kepribadian ini kalau kita lihat ya sama dengan

pembinaan spitiual atau agama, dimana anak-anak diajarkan bagaimana

9 Wawancara pribadidengan H. Abdillah selaku Ketua PSAA Al-Khairiyah, Jakarta 27 Juli

2016.

Page 100: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

87

membaca Al-Qur’an, mengkaji kitab-kitab agama, mendengarkan

ceramah, menghafal surat-surat dan sebagainya. Namun dalam

pembinaan kepribadian ini juga kita masukkan materi-materi

kebangsaan dalam ceramah. Dan kegiatan pembinaan ini dilakukan dari

hari senin hingga kamis ba’da maghrib.”10

Selain hasil wawancara, peneliti juga memperkuat hasil temuan

lapangan melalui dokumentasi. Gambar ini diambil pada saat anak-anak

asuh melakukan kegiatan mengaji bersama ba’da maghrib. Pada

gambar tersebut terlihat bahwa kegiatan mengaji ini dihadiri oleh

beberapa anak asuh dan dipimpin oleh satu orang ustadz.

Gambar 4.1: Kegiatan Pembinaan Kepribadian

Dokumentasi Pribadi Peneliti

Berdasarkan informasi diatas, terlihat bahwa pembinaan

kepribadian di PSAA Al-Khairiyah memiliki tujuan untuk

meningkatkan mental spiritual anak asuh melalui kegiatan-kegiatan

spiritual seperti membaca Al-Qur’an, ceramah, dan lain sebagainya.

Tidak hanya berfokus pada pembinaan yang bersifat spiritual, namun

10

Wawancara pribadi dengan H. Abdul Wahab selaku Pembina PSAA Al Khairiyah, 27 Juli

2016.

Page 101: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

88

PSAA Al-Khairiyah dalam pembinaan kepribadian juga memberikan

pengetahuan terkait dengan wawasan kebangsaan yang dikemas

dengan metode ceramah. Pembinaan kepribadian ini dilakukan tiap

hari senin hingga kamis ba’da maghrib. Pembinaan pendidikan agama

yang dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah merupakan salah satu bentuk

pembinaan menurut Islam (lihat bab II, h. 28), dimana salah satu

pembinaan menurut Islam adalah dengan cara memberikan pendidikan

yang berorientasi pada pendidikan akhlak dan sebagainya.

b. Memberikan Bantuan Dana Pendidikan Formal

Berdasarkan tujuan didirikannya PSAA Al-Khairiyah, yaitu

memberikan bantuan pendidikan bagi anak asuh yang tergolong

kurang mampu. Tujuannya adalah agar anak asuh tersebut dapat

memperbaiki kehidupannya di masa yang akan datang melalui jenjang

pendidikan. Melalui pendidikan, diharapkan anak asuh akan mudah

dalam mencari pekerjaan dengan adanya ijazah dan keterampilan yang

mereka miliki. Tujuan selanjutnya adalah untuk menyelamatkan

generasi muda dari permasalaha sosial seperti kriminalitas,

pengangguran dan lain sebagainya.Untuk dapat memberikan bantuan

dana pendidikan bagi para anak asuh, PSAA Al-Khairiyah

menggunakan dana bantuan dari Pemerintah maupun dari para

donatur. Berikut pernyataan dari Bapak H. Abdillah selaku ketua

PSAA Al-Khairiyah mengatakan bahwa, sejauh ini upaya yang

dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah adalah upaya bersifat prefentif

Page 102: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

89

atau pencegahan sebagaimana tujuan didirikannya PSAA Al-

Khairiyah yaitu untuk mencegah kenakalan remaja yang didasari oleh

putus sekolah karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk

menyekolahkan, untuk itu PSAA Al-Khairiyah memberikan dana

untuk sekolah, berikut penuturannya:

“Dalam pelaksanaan pembinaan disini, kita sudah melakukan upaya-

upaya agar tujuan pembinaan dapat sesuai dengan target pencapaian.

Nah upaya-upaya yang dilakukan PSAA Al-Khairiyah ini adalah

dengan cara memberikan pendidikan dan pengasramaan bagi para anak

asuh. Hal tersebut didasari oleh tujuan didirikannya lembaga ini mas,

dimana kita melihat kenakalan remaja dimana-mana, banyak anak

yang putus sekolah, sehingga untuk menekan permasalahan tersebut

kita melakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan yang kita

lakukan ini ya berbentuk memberikan pendidikan dan pengasramaan

secara gratis bagi anak-anak asuh. Kira-kira begitu.”11

Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Agus Baihaqi, beliau

mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah

adalah untuk menekan permasalahan sosial yang ada, terutama

permasalahan yang menyangkut dengan permasalahan sosial seperti

anak-anak yang putus sekolah, kriminalitas dan pengangguran:

Berdasarkan data diatas, dalam melaksanakan pembinaan bagi

anak asuh PSAA Al-Khairiyah memberikan bantuan berupa bantuan

dana pendidikan formal bagi para anak asuh. Selain itu upaya yang

dilakukan PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan upaya preventif atau

pencegahan bagi anak asuh agar anak tersebut tidak terjerumus dalam

11 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua di PSAA Al Khairiyah, Jakarta

27 Juli 2016.

Page 103: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

90

permasalahan sosial adalah bagian dari implementasi dari perpektif

usaha kesejahteraan sosial (lihat bab 2, h. 51) dimana terdapat tiga

unsur kegiatan diantaranya adalah mencegah timbulnya masalah

sosial. PSAA Al-Khairiyah melakukan upaya pencegahan sebagai

bentuk kepedulian pada permasalahan sosial pada anak seperti putus

sekolah dan kenakalan remaja. Kepedulian tersebut diaplikasikan pada

pelayanan dan pembinaan yang ada di PSAA Al-Khairiyah

diantaranya memberikan bantuan dana pendidikan bagi para anak

asuh.

2. Upaya Pembinaan Kemandirian

a. Memberikan Keterampilan Budidaya Ikan Lele

Ternak Lele merupakan usaha kecil yang bisa di jalankan dengan

modal yang seadanya.Budi daya ikan Lele Salah satu upaya untuk

memberikan kecakapan hidup anak asuh dan upaya untuk

mewujudkan panti asuhan yang mandiri.

Sesuai dengan tujuan dari pembinaan kemandirian adalah untuk

meningkatkan kemampuan anak asuh untuk mencari penghidupan

melalui kegiatan bimbingan kerja. Upaya kemandirian yang diberikan

oleh PSAA Al-Khairiyah kepada anak asuh salah satunya adalah

budidaya ikan lele. Budidaya ikan lele merupakan salah satu unit

pembinaan kemandirian di PSAA Al-Khairiyah dimana pihak PSAA

Al-Khairiyah menyediakan tempat untuk melakukan kegiatan

budidaya ikan lele, menyediakan bibit ikan, menyediakan pakan serta

Page 104: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

91

menyediakan seorang mentor untuk memberikan edukasi sekaligus

mengawasi budidaya ikan lele yang dilakukan oleh para anak asuh.

Setelah ikan tersebut panen, ikan tersebut akan dijual kepada

masyarakat sekitar panti dan kepada para pengusaha tempat makan

pecel lele yang tinggal disekitar panti. Selain itu, ikan lele tersebut

juga digunakan untuk konsumsi anak asuh. Hasil penjualan dari ikan

lele tersebut akan diberikan pada anak asuh dengan persentase 70%

untuk anak asuh sebagai tambahan uang saku serta 30% untuk

keperluan kegiatan budidaya tersebut. Berikut penuturan Bapak Agus

Baihaqi selaku sekretaris PSAA Al-Khairiyah:

“Kalau pembinaan kemandirian disini, kita mendidik anak-anak

supaya memiliki kemampuan yang nantinya bisa digunakan untuk

mencari uang.Bentuk dari kegiatan kemandirian ini bentuknya budi

daya lele. Jadi pihak panti itu memfasilitasi tempat, bibit, makanan

sama guru ibaratnya. Terus kalo ikannya udah panen, nanti kita jual ke

orang-orang sekitaran sini aja. Nah uangnya nanti kita bagi-bagi, 70%

untuk anak-anak karena mereka yang menanam ikan, mengurus

sampai siap panen, yang 30% kita gunakan untuk keperluan budidaya

ini.12

Peneliti juga memperkuat hasil temuan lapangan dengan

melakukan studi dokumentasi, yaitu mengambil gambar pada lokasi

budi daya ikan lele yang menjadikan pusat pembinaan kemandirian

bagi para anak asuh di PSAA Al-Khairiyah.

12

Wawancara Pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris PSAA Al-Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 105: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

92

Gambar 4.2: Kegiatan Pembinaan Kemandirian Budidaya Ikan

Lele

Dokumentasi pribadi peneliti

Berdasarkan informasi diatas, terlihat bahwa pembinaan

kemandirian yang dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah adalah

memberikan keterampilan kepada anak asuh berupa budi daya ikan

lele. Tujuan dari pembinaan kemandirian ini adalah sebagai bentuk

memandirikan anak asuh dari segi ekonomi dikemudian hari.

b. Memberikan Pembinaan Kewirausahaan Penjualan Telur Puyuh

Selain memberikan keterampilan budidaya ikan lele, PSAA Al-

Khairiyah juga memberikan pembinaan kewirausahaan kepada anak-

anak asuh dengan cara menjual telur puyuh tersebut kepada

masyarakat sekitar. Telur yang dihasilkan merupakan hasil budidaya

burung puyuh PSAA Al-Khairiyah, anak asuh diajarkan tentang cara

memelihara dan memberi pakan yang baik serta juga berfokus pada

Page 106: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

93

penjualan telur kepada masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan agar anak

asuh memiliki jiwa wirausaha sejak dini. Berikut penuturan Bapak

Agus Baihaqi:

“anak-anak disini juga dikasih pendidikan kewirausahaan mas, salah

satunya ya jualan telur puyuh. Mereka jualan ke orang-orang sekitar

panti aja dan uangnya itu nanti untuk uang saku mereka

pribadi.Sebenarnya mereka juga bisa diajarkan budidaya telur puyuh,

tapi kita mau fokus supaya anak-anak itu punya jiwa

kewirausahaan.13

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Abdul Wahab selaku

pengurus PSAA Al-Khairiyah. Beliau mengatakan bahwa anak-anak

di PSAA Al-Khairiyah diberikan pendidikan kewirausahaan melalui

praktek langsung menjual telur puyuh:

“untuk anak-anak kita bekali dengan pembinaan kewirausahaan,

bahkan bukan sekedar teori tapi langsung praktek. Nah prakteknya itu

anak-anak kita minta untuk menjual hasil panen telur burung puyuh.14

Peneliti juga memperkuat hasil temuan lapangan dengan

melakukan studi dokumentasi, yaitu mengambil gambar pada lokasi

budidaya burung puyuh yang juga menjadikan pusat pembinaan

kemandirian bagi para anak asuh di PSAA Al-Khairiyah.

13

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku sekretaris PSAA Al-Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016 14

Wawancara pribadi dengan Bapak Abdul Wahab selaku Pembina di PSAA Al-Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016

Page 107: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

94

Gambar 4.3: Kegiatan Pembinaan

KemandirianKewirausahaan Penjualan Telur Burung Puyuh

Dokumentasi pribadi peneliti

Berdasarkan informasi diatas bahwa PSAA Al-Khairiyah

memberikan pembinaan kewirausahaan bagi para anak asuh dengan

cara mengajarkan mereka untuk menjual telur burung puyuh kepada

masyarakat sekitar PSAA Al-Khairiyah dan hasil dari penjualan

tersebut nantinya menjadi uang saku bagi mereka

c. Memberikan Keterampilan Menjahit

PSAA Al-Khairiyah juga memberikan keterampilan menjahit bagi

para anak asuh. Mereka diajarkan bagaimana menjahit baju dan

celana, mereparasi baju dan celana. Tujuannya adalah dengan mereka

memiliki keterampilan menjahit diharapkan mereka mampu memiliki

usaha menjahit sendiri. Berikut penuturan dari Bapak Agus Baihaqi:

Page 108: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

95

“anak-anak disini juga diajarin menjahit dari mulai jahit celana dan

baju. Terus juga mereka bisa vermak baju sama celana. Kita

mengajarkan mereka menjahit itu supaya nanti kedepannya mereka

bisa punya usaha jahit sendiri. Setidaknya kita mengajarkan hal yang

bermanfaat untuk mereka dimasa depan. 15

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Hj. Rahmah selaku

penanggung jawab keterampilan menjahit. Beliau mengatakan bahwa

keterampilan menjahit ini awalnya memang membosankan bagi anak-

anak muda, tapi kita terus berikan motivasi bahwa hal yang tadinya

dianggap membosankan bisa menjadi sumber mata pencaharian

nantinya jika ditekuni. Anak-anak diajarkan dari dasar seperti

bagaimana caranya membuat pola sampai jadi sebuah baju, berikut

penuturannya:

“biasa ya anak-anak muda suka susah kalo diajarin jahit, banyak yang

pada bolos kalo kelas menjahit. Tapi kita semua terus berikan

motivasi, kita bilang ke mereka kalo menjahit ini ditekuni, nanti bisa

jadi mata pencaharian.Ya lama-lama anak-anak pada ngertilah

terutama yang udah pada besar.Kita disini juga ngajarinnya pelan-

pelan, mulai dari dasar, gimana caranya buat pola sampai jadi sebuah

baju atau celana.Seperti itu.16

15

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku pengurus di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta, 27 Juli 2016 16

Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Rahmah selaku pengurus di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016

Page 109: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

96

Gambar 4.4: Pembinaan Kemandirian Keterampilan Menjahit

Dokumentasi pribadi peneliti

Berdasarkan informasi diatas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menjahit merupakan keterampilan yang kurang diminati

oleh para anak asuh, padahal keterampilan menjahit ini jika ditekuni

akan menjadi mata pencaharian nantinya. Dan materi yang diberikan

juga dimulai dari yang dasar seperti membuat pola dan seterusnya.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan di PSAA Al-

Khairiyah

1. Faktor Pendukung

a. Kepedulian Masyarakat

Bantuan dari masyarakat sekitar adalah seperti adanya donator dan

kepedulian mereka terhadap kesehatan anak asuh. Jika ada anak asuh

yang sakit, biasanya petugas kesehatan dari RW yang terlebih dahulu

memeriksa keadaan anak, berikut penuturan dari Ibu Hj. Rahmah:

“Kita juga dapat bantuan dari masyarakat mas, Alhamdulillah

masyarakat sekitar juga peduli sama anak-anak disini.Bantuan dari

Page 110: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

97

masyarakat itu macam-macam bentuknya, ada yang menjadi donatur,

pemberian bahan makanan, dan sebagainya. Terus juga kepedulian

masyarakat itu besar banget mas, kalau anak-anak disini ada yang

sakit, biasanya tim kesehatan dari RW yang datang untuk memeriksa

anak yang sakit, kalau misalnya bisa ditangani ya mereka yang

menangani, tapi kalau tidak bisa ditangani baru kita rujuk ke dokter.”17

Selain itu Bapak Agus Baihaqi juga menambahkan bahwa bantuan

dari masyarakat sekitar biasanya berupa tim kesehatan dari lingkungan

RW yang akan memeriksakan kondisi kesehatan anak-anak asuh.

Berikut penuturannya:

“kalau lingkungan disini itu sangat peduli sama anak-anak. kalau

misalnya ada anak yang sakit itu biasanya tim kesehatan di RW sini

yang meriksa kondisi anak-anak. kalo sekiranya cuma sakit-sakit biasa

aja ya paling dikasih obat sama tim kesehatan dari RW, tapi kalo

misalnya kondisi anak-anak parah ya nanti dirujuk ke rumah sakit. Ya

intinya masyarakat sekitar itu mendukunglah sama anak-anak.”18

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa dukungan dari masyarakat

sekitar terhadap anak asuh terutama dalam fakor kesehatan. Bantuan

dari masyarakat bagi anak-anak asuh adalah berupa tim kesehatan dari

RW yang datang ke PSAA Al-Khairiyah ketika ada anak asuh yang

sakit.

b. Perhatian Pemerintah

Pemerintah tersebut adalah adanya bantuan dana untuk operasional

kegiatan di PSAA Al-Khairiyah. Menurut penuturan Bapak H.

17

Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Rahmah selaku Bendahara di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016. 18

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 111: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

98

Abdillah, bantuan dari Pemerintah berupa bantuan dana dan bantuan

pemberian SDM. SDM yang dimaksud adalah pihak Pemerintah

mendatangkan tutor untuk memberikan ilmu kepada anak-anak asuh di

PSAA Al Khairiyah, berikut penuturannya:

“Alhamdulillah sekali kita ini masih diperhatikan oleh

Pemerintah.Kita dapat bantuan dari Pemerintah, ada yang bentuknya

uang dan ada yang bentuknya pengiriman SDM. Kalau yang berbentuk

uang itu biasanya kita gunakan untuk kegiatan operasional panti, dan

untuk bantuan SDM itu biasanya kita didatangkan tutor, misalnya tutor

menjahit. Cuma untuk bantuan dari Pemerintah itu yang sifatnya tidak

tetap.”19

Hal senada juga dijelaskan oleh Bapak Abdul Wahab selaku

pengurus PSAA Al-Khairiyah. Beliau mengatakan bahwa selama ini

PSAA Al-Khairiyah memang mendapatkan bantuan dana dari

Pemerintah walaupun bantuan tersebut sifatya tidak tetap. Selain

bantuan dana, Pemerintah juga terkadang memberikan bantuan SDM

yaitu tutor-tutor atau pengajar bagi anak asuh di PSAA Al-Khairiyah,

berikut penuturannya:

“Iya kita juga sering dapat bantuan dari Pemerintah, ya biasanya

bantuan uang, uangnya kita gunakan untuk melakukan pembinaan dan

biaya operasional panti lainnya. Tapi kadang Pemerintah juga

mengirimkan tenaga pengajar untuk anak-anak disini.Ya kita sih

bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini, cuma sayangnya bantuan

tersebut sifatnya tidak tetap.”20

19

Wawancara pribadi Bapak H. Abdillah selaku Ketua PSAA Al Khairiyah, Jakarta 27 Juli

2016. 20

Wawancara pribadi dengan Bapak Abdul Wahab selaku Pembina di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 112: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

99

Berdasarkan penuturan diatas, terlihat bahwa PSAA Al-Khairiyah

dalam menjalankan pembinaan mendapatkan bantuan dari Pemerintah.

Bantuan tersebut adalah bantuan dana dan bantuan berupa pengiriman

SDM sebagai tenaga pengajar bagi anak-anak di PSAA Al-Khairiyah,

namun bantuan dari Pemerintah tersebut sifatnya tidak tetap.

c. Lokasi Strategis

Bantuan terakhir yang dirasakan sebagai faktor pendukung bagi

pihak PSAA Al-Khairiyah adalah lokasi yang strategis. Lokasi PSAA

Al-Khairiyah dirasa cukup strategis, berada di ibu kota Jakarta,

mempermudah bagi donatur-donatur yang ingin memberikan bantuan,

berikut penuturan dari Bapak Agus Baihaqi:

“panti ini itu berada di Jakarta, di kawasan Cilandak, jadi sebenarnya

lokasi kita strategis. Karena lokasi kita yang strategis, jadi

mempermudah para donatur yang ingin memberikan bantuan ke anak-

anak.”21

Selain itu menurut penuturan Bapak Abdul Wahab, lokasi yang

strategis juga menjadi poin lebih bagi PSAA Al-Khairiyah. Dengan

lokasi yang strategis tersebut mempermudah para donatur untuk

mengirimkan bantuannya, berikut penuturannya:

“ya kalo dibilang lokasinya strategis sih bisa dibilang iya. Soalnya

lokasi kita mudah dijangkau dan itu yang ngebuat kita sering

kedatangan donatur untuk kasih bantuan ke anak-anak”22

21

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016. 22

Wawancara pribadi dengan Bapak Abdul Wahab selaku Pembina di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 113: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

100

Berdasarkan informasi diatas, lokasi PSAA Al-Khairiyah yang

strategis ternyata emenjadi salah satu poin yang cukup penting.Karena

lokasinya yang strategis dan mudah untuk dijangkau, hal tersebut juga

mempermudah para donatur dalam memberikan bantuan bagi anak

asuh di PSAA Al-Khairiyah.

2. FaktorPenghambat

a. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai

PSAA Al-Khairiyah dalam menjalankan berbagai pembinaan,

tidak terlepas dari sarana dan prasarana.Sarana dan prasarana

merupakan salah satu faktor yang menunjang bagi setiap

pembinaan yang dilakukan, namun pada temuan lapangan, peneliti

menemukan bahwa sarana dan prasarana yang ada di PSAA Al-

Khairiyah ternyata kurang memadai. Berikut hasil wawancara

peneliti dengan Bapak Agus Baihaqi:

“Kalau faktor penghambat pasti ada, contohnya kaya sarana dan

prasarana disini yang belum memadai padahal kegiatan itukan bisa

berjalan dengan baik, mencapai tujuan kalau ditunjang dengan

sarana dan prasarana. Contohnya aja kaya pembinaan menjahit ya,

disini mesin jahitnya tidak banyak, jadi kalau ada kelas menjahit

ya anak-anak harus gantian.Cuma ya kita sebagai pengurus

berusaha mensyukuri dan memaksimalkan yang ada.”23

Hal senada disampaikan oleh Ibu Hj. Rahmah. Beliau

mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di PSAA Al-

Khairiyah belum maksimal sehingga terkadang membuat kegiatan

23

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 114: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

101

pembinaan menjadi terhambat meskipun hambatan tersebut tidak

terlalu besar, berikut pernyataannya:

“untuk sarana dan prasarana sih ya bisa dibilang belum maksimal

terutama untuk pembinaan yang sifatnya individual kaya menjahit.

Disini tidak terlal banyak mesin jahitnya jadi ya paling untuk

mensiasatinya anak-anak bergantian, padahal harusnya udah ganti

materi baru tapi karena keterbatasan mesin jahit ya jadi lebih lama

aja. Kalo untuk yang lain kaya misalnya ruangan atau apa sih

kayanya udah cukup baik menurut saya pribadi.”24

Peneliti juga menanyakan kepada salah satu anak asuh

sebagai penerima pembinaan atau penerima manfaat dari sarana

dan prasarana:

“kalo ruangannya sih disini lumayan enak, lumayan bagus, cuma

kalo untuk kegiatan-kegiatan yang lain kaya budi daya lele gitu-

gitu tempatnya kurang luas, terus juga mesin jahitnya cuma sedikit

jadi harus gantian.”

Berdasarkan pernyataan diatas, diperoleh informasi bahwa

sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor penghambat dalam

menjalankan kegiatan pembinaan seperti jumlah mesin jahit yang

masih sedikit, kolam untuk budi daya lele yang kurang

luas.Namun hal tersebut masih bisa ditangani oleh pihak panti.

b. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Kurangnya sumber daya manusia atau SDM ternyata juga

menjadi faktor penghambat bagi PSAA Al-Khairiyah. SDM yang

dimaksud disini adalah tenaga pengajar dan pengasuh bagi anak-

24

Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Rahmah selaku Bendahara di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 115: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

102

anak yang ada di panti. Menurut Bapak H. Abdillah, untuk tenaga

pengajar yang masih kurang adalah tenaga pengajar untuk bahasa

inggris dan komputer, selain itu juga kurangnya tenaga pengasuh

yang mengawasi anak-anak ketika mereka di asrama yang masih

kurang, berikut penuturannya:

“kita disini memang kekurangan guru untuk bahasa inggris dan

komputer, makanya pembinaan kemandirian untuk bahasa

inggris dan komputer belum berjalan maksimal karena belum

ada gurunya. Terus juga untuk yang jagain anak-anak disini,

semacem pengasuh ya namanya, itu masih kurang

mas.Sedangkan anak-anak disini yang harus diawasi juga

banyak. ”25

Hal senada disampaikan oleh Bapak Abdul Wahab yang

menyatakan bahwa PSAA Al-Khairiyah saat ini kekurangan

tenaga pengasuh yang bertugas untuk menjaga anak-anak

terutama di malam hari:

“kalo yang saya lihat si kita kurang tenaga pengasuh yang jagain

anak-anak, soalnya pak ustad atau orang-orang kantornya itu

enggak nginep disini, jadi kita memang butuh pengasuh untuk

jagain anak-anak, takut anak-anak ada yang keluar malem, ada

yang enggak belajar, lebih kesitu sih.”26

Berdasarkan informasi diatas, terlihat bahwa PSAA Al-

Khairiyah memiliki kendala kekurangan SDM yaitu kurangnya

tenaga pengajar bahasa inggris dan komputer. Selain itu juga

25

Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdillah selaku Ketua PSAA Al Khairiyah, Jakarta

27 Juli 2016 26

Wawancara pribadi dengan Bapak Abdul Wahab selaku Ketua di PSAA AL Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 116: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

103

PSAA Al-Khairiyah kekurangan tenaga pengasuh, dimana tugas

pengasuh tersebut adalah menjaga dan mengawasi anak-anak

asuh di malam hari.

c. Pemanfaatan Media Elektronik yang Kurang Maksimal

PSAA Al-Khairiyah saat ini dalam mensosialisasikan

programnya belum memanfaatkan media elektronik secara

maksimal. Hal ini sangat disayangkan oleh pihak PSAA Al-

Khairiyah karena memang di panti tersebut belum menggunakan

media sosial sebagai media promosi atau sosialisasi panti karena

memang di PSAA Al-Khairiyah tidak ada tenaga ahli di bidang

teknologi informasi, berikut penuturan dari Bapak Agus Baihaqi:

“karena kita tidak punya orang IT di panti ya mas, jadi kita belum

pernah mempromosikan panti ini lewat media sosial. Padahal

sekarang modelnya apa-apa pakai medsos dan kalo pakai medsos

kan jadi lebih gampang orang tau panti kita, dan bisa jadi itu

sebagai jalan bagi para donatur yang ingin memberikan

bantuan.”27

Namun pernyataan berbeda dilontarkan oleh Ibu Hj.

Rahmah, beliau mengatakan bahwa sejauh ini PSAA Al-Khairiyah

telah menggunakan media sosial sebagai media promosi untuk

PSAA Al-Khairiyah. Melalui facebook PSAA Al-Khairiyah,

berikut kutipan wawancara dengan Ibu Hj. Rahmah:

“sebenernya kita juga punya facebook untuk sosialisasi dan

promosi panti, tapi ya memang kurang maksimal digunainnya.

27

Wawancara pribadi dengan Bapak Agus Baihaqi selaku Sekretaris di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016.

Page 117: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

104

Padahal kalo digunainnya maksimal, ya masyarakat bisa lebih

kenal panti kita.”28

Berdasarkan informasi diatas, dapat diketahui bahwa PSAA

Al-Khairiyah dalam pelaksanaannya sudah menggunakan media

sosial yaitu facebook dalam mempromosikan dan

mensosialisasikan panti, namun dalam penggunaan media sosial

tersebut masih belum maksimal.

d. Donatur yang Tidak Tetap

PSAA Al-Khairiyah dalam memberikan pembinaan bagi

para anak asuh sering kali mendapatkan bantuan dana dari para

donatur. Namun donatur tersebut bukanlah donatur tetap dan hal

tersebut dirasakan para pengurus sebagai salah satu faktor

penghambat karena tidak adanya kepastian besaran dana yang

nantinya akan berengaruh terhadap pembinaan bagi para anak

asuh, berikut pernyataan dari Bapak H. Abdillah:

“yang kita rasain itu ya bantuan dari donatur yang tidak menentu.

Memang kita tidak bisa prediksi berapa donatur tidak tetap yang

kasih bantuan tiap bulannya. Cuma ya, kalo aja bantuan dari

donatur itu jelas nominalnya dan berkelanjutan misalnya tiap

bulan sekali, ya kita akan bersyukur sekali. Karena dana dari

donatur itu juga kita gunakan untuk pembinaan anak-anak. kalo

aja dana yang didapat banyak bulan ini misalnya, ya kita kadang

panggil guru bahasa inggris atau computer buat ngajarin anak-

anak.”29

28

Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Rahmah selaku Bendahara di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta 27 Juli 2016. 29

Wawancara pribadi dengan Bapak H. Abdul Wahab selaku Pembina di PSAA Al

Khairiyah, Jakarta 27 Juli 2016.

Page 118: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

105

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Hj. Rahmah, beliau

mengatakan bahwa bantuan dari donatur itu sangat membantu

dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak di PSAA Al-

Khairiyah, namun sangat disayangkan bahwa bantuan tersebut

sifatnya tidak tetap, berikut penuturannya:

“bantuan dari para donatur itu sangat membantu kita ya dalam

memberikan pembinaan untuk anak-anak disini, hanya saja

pembinaan kadang kurang maksimal karena memang tidak

dipungkiri juga ya kalo bantuan dari donatur itu berpengaruh sama

pembinaan. Ya mungkin faktornya karena dananya dari donatur

tidak menentu, balik lagi ya karena donaturnya tidak tetap, ya

kaya gitulah mas.”30

Berdasarkan hasil wawancara diatas, terlihat bahwa kendala

yang dialami oleh PSAA Al-Khairiyah adalah masalah donatur

yang tidak tetap dalam memberikan bantuan. Bantuan dari donatur

sangatlah diperlukan bagi proses pembinaan anak asuh di PSAA

Al Khairiyah.

30

Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Rahmah selaku Bendahara di PSAA Al Khairiyah,

Jakarta, 27 Juli 2016.

Page 119: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya yang

dilakukan PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan pembinaan kepribadian dan

kemandirian bagi anak asuh. Dengan menggunakan teori usaha kesejahteraan

sosial dan ilmu kesejahteraan sosial, maka akan terlihat pelayanan

kesejahteraan apa saja yang telah diberikan PSAA Al-Khairiyah dalam

memberikan pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi anak asuh, upaya

apa yang dilakukan dalam melaksanakan pembinaan serta apa saja faktor

pendukung dan penghambat dalam memberikan pembinaan bagi anak asuh.

Pelayanan yang diberikan PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan

pembinaan kepribadian dan kemandirian adalah dengan cara memberikan

pelayanan-pelayanan bagi anak asuh, pelayanan tersebut diantaranya

pelayanan pengasramaan, pelayanan kesehatan, pelayanan konseling, dan

pelayanan pendidikan. Namun pelayanan yang difokuskan dalam melakukan

pembinaan kepribadian dan kemandirian adalah pelayanan pengasramaan dan

pendidikan. Pelayanan pengasramaan difokuskan agar anak asuh lebih mudah

diawasi dan agar anak asuhtersebut lebih fokus dalam belajar.

Upaya yang dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah dalam melakukan

pembinaan adalah melalui upaya preventif atau pencegahan dimana dalam

upaya preventif tersebut pihak lembaga berusaha untuk mengurangi

Page 120: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

107

permasalahan sosial pada anak yaitu berfokus pada anak yang putus sekolah.

Upaya ini dilakukan agar anak-anak tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.

Selain itu upaya rehabilitasi juga dilakukan oleh PSAA Al-Khairiyah dengan

memberikan biaya pendidikan, memberikan pendidikan keagamaan dan

keterampilan menjahit, budidaya ikan lele dan kewirausahaan penjualan telur

puyuh, kegiatan tersebut termasuk dalam pembinaan kepribadian dan

kemandirian yang ada di PSAA Al-Khairiyah.

Selain itu, dalam menjalankan pembinaan kepribadian dan

kemandirian, PSAA Al-Khairiyah juga memiliki faktor-faktor pendukung dan

penghambat. Faktor pendukung meliputi bantuan dari Pemerintah berupa dan

ada tutor, dukungan dari masyarakat dengan membentuk tim kesehatan RW

dan memeriksa kondisi anak-anak yang menderita sakit, serta lokasi panti

yang strategis. Selain itu faktor penghambat juga dirasakan oleh PSAA Al-

Khairiyah seperti sarana dan prasarana yang belum maksimal, kurangnya

SDM atau tenaga pengajar bahasa inggris dan komputer, pemanfaatan media

elektronik sebagai media promosi dan sosialisasi panti dan adanya donatur

yang tidak tetap. Namun faktor-faktor hambatan ini masih bisa ditangani oleh

pihak PSAA Al-Khairiyah dan tidak terlalu mengganggu jalannya pembinaan

bagi anak asuh.

Page 121: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

108

B. Saran

Saran yang hendak penulis ajukan, tidak lain hanyalah sekedar

memberi sedikit masukan yang tentunya dengan harapan agar pembinaan

kepribadian dan kemandirian di PSAA Al-Khairiyah dapat lebih baik lagi dan

dapat berjalan seoptimal mungkin.

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan adalah:

1. Untuk mengoptimalkan kegiatan pembinaan akan lebih baik apabila

peran pengasuh bukan hanya sebatas figur saja, tetapi juga harus

terlibat secara langsung dalam proses kegiatan pembinaan.

2. Hendaknya dalam pembinaan kepribadian agak lebih tegas terhadap

anak asuh, agar anak asuh lebih dapat disiplin lagi dalam

melaksanakan kegiatan pembinaan-pembinaan yang diberikan oleh

panti.

3. Untuk mengetahui proses kegiatan pendidikan anak asuh hendaknya

senantiasa bekerja sama dengan guru sekolah untuk memantau anak

asuh agar mengetahui proses dan perkembangan kegiatan anak asuh di

sekolahnya masing-masing.

Page 122: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

109

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahyadi Abdul Aziz. Psikologi AgamaKepribadian Muslim Pancasila. Bandung:

Sinar Baru. 1988.

Almanshur Fauzan dan Ghony M. Djunaidi. Metodelogi Penelitian Kualitatif.

Yogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2012

Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif Ekonomi, Kebijakan public, dan Ilmu Sosial

Lainnya. Jakarta: Kencana. 2009.

Departemen Sosial R.I. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Balai

Besar Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial 2010

Dra. Desmita, M.Si.Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2010

Herdiansyah Haris .Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika. 2010.

Ismail, Asep Usman. Al-quran dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Rintisan

Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan Dan

Berkesejahteraan. Ciputat: LenteraHati. 2012.

Kamisa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika. 1997.

Mahyudin. Kuliah Aklak Tasawuf, cet. 4. Jakarta: Kalam Mulia, 2001.

Mangunhardjana A. Pembinaan Arti dan Metodenya. Jakarta:Kanisius. 1989.

Mujib Abdul. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2002.

Musanef. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Tri Ubaya Sakti. 2009

Page 123: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

110

Mar’at, Samsunu Wijyanti. dan Kartono, Lieke Indieningsih. Prilaku Manusia

Pengantar Singkat Psikologi. Bandung: PT. Refika Aditama. 2006.

Nata Abudin.Metodologi Studi Islam, cet. 8 Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada.

2003.

Prof. Dr. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. 2009.

RukmintoISbandi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar

Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Depok: FISIP UI Press.

2005.

Situmorang, Chazali H. Mutu Pekerja Sosial di Era Otonomi Daerah. Jakarta:

Gunung Agung. 2010.

Suharto Edi. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

2001.

Sulton M. dan Khusnuridlo M. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Prespektif

Global. Yogyakarta: Laksbang PresSindo. 2006.

Suud Muhammad. Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka.

2006.

Spencer A. Rathus. Psychology Consepts and Connection, Eight Edition. USA:

Thomson Higher Education, 2007.

S.N.L. Yusuf. Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rosdakarya. 2000.

W.A Gerungan, Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama. 2004.

W.J.S. Poerdaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. 3 Jakarta: Bulan

Bintang, 1978.

Yadi Purwanto. Psikologi Kepribadian. Bandung: Refika Aditama 2007.

Page 124: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

111

Yeheskel Hasenfeld. Human Service Organizations. USA: Prentice Hall, inc 1074

Skripsi

Anggara Kusumaatmaja.“Hubugan Kemandirian dengan Prestasi Akademik

Remaja di Perguruan Tinggi.” (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Unversitas

Indonesia, 2002), h.15

Tina Afiatin.“Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian,” Jurnal Psikologi

thnXX no.1(1993) Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, h.4

Media Online

Angka perceraian meningkat.

http://www.vemale.com/relationship/keluarga/31001-fenomena-perceraian-

di-indonesia-ternyata-inilah-penyebabnya.html, diakses pada 18 September

2015.

Anak yang bermasalahdenganhukum

http://www.jawapos.com/baca/artikel/11053/kurang-perhatian-1851-anak-

dki-bermasalah-hukum.html diakses pada 4maret 2016.

Daftar Panti Asuhan di Jakarta.

http://rohis.itsar.org/daftar-panti-asuhan-di-jakarta-dan-sekitarnya-2015/html

.

Page 125: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB
Page 126: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB
Page 127: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara ketua panti

Nama :

Jabatan :

Tanggal wawancara :

Tempat wawancara :

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya panti ini?

2. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

3. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

4. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

5. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

6. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

7. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

8. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi anak asuh?

9. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan pemerintah,

dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

10. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan prasarana,

sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Page 128: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara pengurus panti

Nama :

Jabatan :

Tanggal wawancara :

Tempat wawancara :

1. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

2. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

3. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

4. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

5. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

6. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

7. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi anak asuh?

8. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan pemerintah,

dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

9. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan prasarana,

sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Page 129: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara untuk anak

Nama :

Usia :

Kelas :

Tanggal Wawancara :

1. Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pihak panti?

2. Kapan pelayanan konseling dilakukan oleh panti?

3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh panti?

4. Apa saja bentuk pembinaan kepribadian yang ada di panti?

5. Apa saja bentuk pembinaan kemandirian yang ada di panti?

Page 130: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman Observasi

1. Untuk menggambarkan bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada di PSAA Al

Khairiyah

Pedoman Dokumentasi

1. Untuk mengetahui jumlah anak asuh yang ada di PSAA Al Khairiyah

2. Untuk menggambarkan kegiatan pembinaan yang ada di PSAA Al Khairiyah

3. Untuk menggambarkan sarana dan prasarana yang ada di PSAA Al Khairiyah

Page 131: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Transkip Wawancara Ketua Panti

Nama : H. Abdillah

Tanggal wawancara : Jakarta 27 Juli 2016

Tempat wawancara : PSAA Al Khairiyah

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya panti ini?

Jawab : Berdirinya panti ini sebenarnya dari tekad pendiri yayasan Al Khairiyah yaitu

Umi saya Hj. Marwanih yang diawali dari pengajian ibu-ibu majlis taklim yang diasakan

setiap seminggu sekali di Cilandak Barat. Berdirinya sekitar taun 1979 dulu sih Umi

hanya mengurus beberapa anak yatim yang tidak mampu untuk sekolah sampe akhirnya

banyak anak-anak yang dititipin sama Umi. Karena semakin banyak otomatis butuh biaya

yang tidak sedikit jadi yaa Umi sama ibu-ibu majelis taklim mendirikan yayasan ini dan

mencari donatur di sekitar wilayah Cilandak Barat. Terus tanggal 23 Juli 1989 lewat Akte

Notaris Endang Erawati SH, diresmikan menjadi yayasan bernama Panti Asuha Al-

Khairiyah.

2. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

Jawab : visinya adalah membentuk anak-anak asuh yang memiliki jiwa mandiri, serta

dapat berguna bagi Bangsa dan Negara. Misinya ada dua, yang pertama adalah

mewujudkan Panti Asuhan Al-Khairiyah sebagai sarana pendidikan bagi anak yang

membutuhkannya. Kedua adalah Menciptakan kesadaran kepada masyarakat yang

memiliki kelebihan harta dengan rasa tanggung jawab sosial. Adapun tujuan daripada

didirikannya panti yaitu memberikan layanan pada anak-anak yatim piatu, anak-anak

terlantar dan anak-anak kurang mampu, agar mereka menjadi anggota masyarakat yang

Page 132: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya, keluarga maupun

masyarakat.

3. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

Jawab : Calon anak asuh harus melampirkan surat keterangan dari RT, RW dan

Kelurahan sebagai bukti bahwa anak tersebut bersedia untuk tinggal dan mengikuti

pembinaan di panti. Bagi anak yang pernah mengalami putus sekolah, mereka juga harus

melampirkan surat keterangan dari sekolah yang lama agar dapat melanjutkan sekolah.

4. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

Jawab : pelayanan yang ada di panti ini ada empat yaitu, pelayanan pengasramaan (lihat

di bab 4) konseling (pihak panti mendatangkan psikolog untuk memecahkan masalah

anak-anak dan memberikan motivasi, hanya saja psikolog tersebut datangnya tidak

menentu), kesehatan (bekerjasama dengan tim kesehatan RW setempat untuk memeriksa

kondisi anak dan terkadang dokter juga didatangkan. Anak-anak sudah dibekali dengan

bpjs kesehatan) dan pendidikan (pendidikan agama seperti mengaji, mengkaji kitab,

pendidikan keterampian yaitu budi daya lele dan menjahit, budi daya telur puyuh)

5. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

Jawab : kalo disini kita punya 5 program kerja, pertama yaitu memberikan pendidikan

kepada anak asuh, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Kedua,

memberikan santunan yang tidak hanya diberikan untuk anak asuh namun juga untuk

fakir miskin. Ketiga, memberikan pembayaran uang sekolah yaitu memberikan tunjangan

pembayaran uang SPP anak asuh di setiap bulannya. Keempat, meningkatkan taraf hidup

dengan mengajarkan anak asuh untuk menabung sehingga anak tidak hanya berpangku

tangan kepada yayasan saja. Kelima adalah memberikan keterampilan mencakup Kursus

Page 133: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Komputer, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, budidaya ikan lele, serta ternak burung

puyuh.

6. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

Jawab : saya selaku pengurus dan ketua di yayasan ini engga mau neko-neko dalam

mendidik anak, makanya dalam memberikan pembinaan kepada anak asuh kita buat

program yang amat sangat terarah yaa. Disini kita punya dua jenis pembinaan pertama

pembinaan kepribadian dimana bertujuan meningkatkan kualitas pribadi anak asuh agar

memiliki mental spiritual yang baik, memiliki kesadaran hukum yang baik, memiliki

kesadaran berbangsa dan bernegara yang baik dan memiliki kemampuan intelektual yang

baik. Kedua pembinaan kemandirian yang tujuannya meningkatkan kemampuan anak

asuh untuk mencari penghidupan melalui kegiatan bimbangan kerja.

7. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

Jawab : Untuk pembinaan kepribadian sendiri adalah pembinaan yang tujuannya itu

untuk meningkatkan mental spiritual anak asuh, memberikan pengetahuan tentang hukum

dan bernegara. Dalam pembinaan kepribadian ini biasanya pihak panti mengemasnya

dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti kegiatan membaca Al-Qur’an, ceramah,

pengkajian kitab-kitab. Nah untuk pengetahuan tentang hukum dan bernegara itu kita

masukan sebagai materi-materi misalnya dalam ceramah, seperti itu aja sih. Dalam

pelaksanaan pembinaan disini, kita sudah melakukan upaya-upaya agar tujuan pembinaan

dapat sesuai dengan target pencapaian. Nah upaya-upaya yang dilakukan PSAA Al

Khairiyah ini adalah dengan cara memberikan pendidikan dan pengasramaan bagi para

anak asuh. Hal tersebut didasari oleh tujuan didirikannya lembaga ini mas, dimana kita

melihat kenakalan remaja dimana-mana, banyak anak yang putus sekolah, sehingga untuk

Page 134: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

menekan permasalahan tersebut kita melakukan upaya pencegahan.Upaya pencegahan

yang kita lakukan ini ya berbentuk memberikan pendidikan dan pengasramaan secara

gratis bagi anak-anak asuh.Kira-kira begitu.

8. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi anak asuh?

Jawab : jadi metode yang kita pilih disini itu adalah pengasramaan. Kenapa

pengasramaan?Karena dengan anak-anak ada di asrama ini, kita harapkan mereka bisa

fokus dalam belajar.Tidak hanya belajar sekolah yang fokus, tapi juga disinikan ada

belajar agama, ada belajar keterampilan seperti menjahit, budi daya ikan lele.Dan dengan

mereka ada di asrama, kita bisa lebih gampang untuk mengontrol mereka.

9. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan pemerintah,

dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

Jawab : Alhamdulillah sekali kita ini masih diperhatikan oleh Pemerintah.Kita dapat

bantuan dari Pemerintah, ada yang bentuknya uang dan ada yang bentuknya pengiriman

SDM.Kalau yang berbentuk uang itu biasanya kita gunakan untuk kegiatan operasional

panti, dan untuk bantuan SDM itu biasanya kita didatangkan tutor, misalnya tutor

menjahit.Cuma untuk bantuan dari Pemerintah itu yang sifatnya tidak tetap.

10. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan prasarana,

sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Jawab : kita disini memang kekurangan guru untuk bahasa inggris dan komputer,

makanya pembinaan kemandirian untuk bahasa inggris dan komputer belum berjalan

maksimal karena belum ada gurunya. Terus juga untuk yang jagain anak-anak disini,

semacem pengasuh ya namanya, itu masih kurang mas.Sedangkan anak-anak disini yang

harus diawasi juga banyak.

Page 135: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara pengurus panti

Nama : Hj. Siti Rahmah

Jabatan : Bendahara

Tanggal wawancara : Jakarta, 27 Juli 2016

Tempat wawancara : PSAA Al-Khairiyah

1. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

Jawab : fokus didirikannya yayasan ini tujuannya agar anak-anak yang

kurang beruntung bisa merasakan pendidikan dan kehidupan yang layak bagi

anak-anak seusianya. Karena memang kewajiban seorang anak itu kan belajar

yaaa, supaya nanti ketika mereka mendapat pengetahuan bisa berguna untuk

masa depannya, supaya bisa meningkatkan kualitas hidupnya kelak di masa

depan.

2. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

Jawab : memang engga semua anak bisa kita taruh di yayasan ini, yaa kita

analisa mana yang kira-kira sangat membutuhkannya. Membuat surat

keterangan dari RT, RW dan Kelurahan setempat untuk tinggal dan diasuh di

panti.

3. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

Jawab : Jadi gini ya dijelasin dulu bahwa salah satu tujuan didirikannya panti

ini yaitu untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu

dan biasa kita sebut anak asuh.Saat ini panti kami sudah menyekolahkan anak

Page 136: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

asuh dari tingkat SD sampai SMA. Nah cuma ini yang perlu diketahui, kita

juga melibatkan anak asuh dalam memilih sekolah tapi dengan syarat nilai

UN mereka harus tinggi, misalnya mereka mau masuk SMA favorit, ya kita

usahakan supaya mereka bisa diterima disana, namun kita arhkan dulu ke

sekolah negeri. Tapi kalau untuk mereka yang nilai UN-nya tidak terlalu

tinggi, kita daftarkan mereka di sekolah-sekolah yang dekat dengan panti.Nah

dalam memilih sekolah juga kita arahkan jarak sekolah tidak boleh terlalu

jauh dari panti.

4. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

Jawab : detailnya bisa kmau tanyakan langsung sama pak H. Abdillah selaku

ketua yayasan, atau pak Agus yaa. Beliau-beliau ini bisa menjelaskan secara

detail program kerja yayasan ini.

5. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

Jawab : Kalau disini mas, anak-anak itu kita kasih pembinaan kemandirian

yang bentuknya menjahit, beternak lele dan telur burung puyuh, hal ini kita

lakukan agar setelah mereka lulus nanti, ada ilmu atau keterampilan yang bisa

digunakan untuk mencari uang, sehingga mereka bisa mandiri secara

ekonomi.

6. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

Jawab : Biasa ya anak-anak muda suka susah kalo diajarin jahit, banyak yang

pada bolos kalo kelas menjahit. Tapi kita semua terus berikan motivasi, kita

bilang ke mereka kalo menjahit ini ditekuni, nanti bisa jadi mata pencaharian.

Ya lama-lama anak-anak pada ngertilah terutama yang udah pada besar. Kita

Page 137: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

disini juga ngajarinnya pelan-pelan, mulai dari dasar, gimana caranya buat

pola sampai jadi sebuah baju atau celana. Seperti itu. Sebisa mungkin kita

para pengurus membuat anak asuh sibuk yaa, karena dengan begitu mereka

jadi tidak berbuat hal yang aneh-aneh. Apalagi sampe kena bujuk teman nya

yang nakal yaa.

7. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi

anak asuh?

Jawab : cara yang digunakan di panti dengan asrama yaa jadi anak-anak bisa

fokus belajar secara maksimal, melakukan konseling dengan mendatangkan

seorang konselor karena kan anak-anak remaja malu untuk curhat jadi penting

adanya seorang konselor, yang peling penting yaa itu tadi pendidikan mas.

8. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan

pemerintah, dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

Jawab : Kita juga dapat bantuan dari masyarakat mas, Alhamdulillah

masyarakat sekitar juga peduli sama anak-anak disini.Bantuan dari

masyarakat itu macam-macam bentuknya, ada yang menjadi donatur,

pemberian bahan makanan, dan sebagainya. Terus juga kepedulian

masyarakat itu besar banget mas, kalau anak-anak disini ada yang sakit,

biasanya tim kesehatan dari RW yang datang untuk memeriksa anak yang

sakit, kalau misalnya bisa ditangani ya mereka yang menangani, tapi kalau

tidak bisa ditangani baru kita rujuk ke dokter.

9. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan

prasarana, sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Page 138: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Jawab : Untuk sarana dan prasarana sih ya bisa dibilang belum maksimal

terutama untuk pembinaan yang sifatnya individual kaya menjahit. Disini

tidak terlal banyak mesin jahitnya jadi ya paling untuk mensiasatinya anak-

anak bergantian, padahal harusnya udah ganti materi baru tapi karena

keterbatasan mesin jahit ya jadi lebih lama aja. Kalo untuk yang lain kaya

misalnya ruangan atau apa sih kayanya udah cukup baik menurut saya pribadi.

Sebenernya kita juga punya facebook untuk sosialisasi dan promosi panti, tapi

ya memang kurang maksimal digunainnya. Padahal kalo digunainnya

maksimal, ya masyarakat bisa lebih kenal panti kita. Bantuan dari para

donatur itu sangat membantu kita ya dalam memberikan pembinaan untuk

anak-anak disini, hanya saja pembinaan kadang kurang maksimal karena

memang tidak dipungkiri juga ya kalo bantuan dari donatur itu berpengaruh

sama pembinaan. Ya mungkin faktornya karena dananya dari donatur tidak

menentu, balik lagi ya karena donaturnya tidak tetap, ya kaya gitulah mas.

Page 139: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara pengurus panti

Nama : Agus Baihaqi S.Sos

Jabatan : Sekertaris

Tanggal wawancara : Jakarta, 27 Juli 2016

Tempat wawancara : PSAA Al-Khairiyah

1. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

Intinya sih memberikan kesempatan bagi ana-anak yang kurang mampu, anak terlantar,

supaya mereka bisa mendapatkan hak-haknya sebagai anak untuk belajar, hidup dengan

layak dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, keluarga atapun masyarakat

tentunya dengan memberikan pendidikan karakter agar mereka juga tidak terjerumus

pergaulan bebas dan kenakalan-kenakalan remaja.

2. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

Jawab : harus ada surat keterangan RT, RW dan Kelurahan setermpat karena orang

tuanya tidak mampu sehingga anak tersebut bisa tinggal di panti. Lalu kita survey apakah

memang anak ini benar-benar membutuhkan bantuan kalau iya nanti kita follow up.

3. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

Jawab : Kita sih manggil anak-anak yang sekiranya kita lihat ada masalah, misalnya

berantem sama temen, melanggar tata tertib, ya kaya gitulah. Nah biasanya kalo

seminggu sekalinya itu kita ajuin 3 atau 4 orang. Misalnya nih kira-kira ada anak yang

kok sekarang agak aneh ya, kok dia ada perubahan, dia suka bolos, suka diem termenung

atau apalah itu. Itu kita ajuin 3 atau 4 orang per minggu. Begitu psikolog datang kita

kasih aja.Psikolog biasanya datang seminggu sekali, tapi kadang 2 minggu, tergantung

sih dia bisanya kapan gitu, udah dijadwalin sama dianya.

Page 140: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

4. Kalau bentuk pelayanan kesehatannya seperti apa pak?

Jawab : jadi misalnya ada anak yang sakit ada anak yang apa, disini kan anak-anaknya

sudah memakai bpjs, jadi kalo anak-anak yang sakit atau apa langsung dbawa ke

puskesmas. Disini juga disdiakan obat-obatan tapi itu buat sakit yang ringan-ringan aja.

Kayak pusing, terus juga buat perempuan yang lagi haid, minyak tawon, vitamin-vitamin.

Tapi kalo cek kesehatan, disini setahun sekali ada , wajib sampai harus di rontgen. Kalau

lingkungan disini itu sangat peduli sama anak-anak.

5. Lalu apa saja pelayanan pendidikan yang diberikan oleh panti kepada anak asuh?

Jawab : Masalah persekolahan, dia mau sekolah dimana.Kita anjurin di Negeri.Kalau

misalnya dia ngga dapat di Negeri, ya kita daftarin di Sekolah swasta yang lokasinya

dekat dari panti. Kalau misalnya anak-anak dapat sekolah negeri dia bisa tentukan sendiri

sekolahnya tapi dengan catatan jangan jauh dari panti.

6. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

Jawab : program kerja pastinya memberikan pendidikan kepada anak asuh, memberikan

pendidikan umum dan keagamaan, memberikan santunan, melakukan pembayaran uang

sekolah, memberikan keterampilan demi meningkatkan taraf hidup.

7. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

Jawab : Kalau pembinaan kemandirian disini, kita mendidik anak-anak supaya memiliki

kemampuan yang nantinya bisa digunakan untuk mencari uang. Bentuk dari kegiatan

kemandirian ini bentuknya budi daya lele. Anak-anak disini juga dikasih pendidikan

kewirausahaan mas, salah satunya ya jualan telur puyuh. Mereka jualan ke orang-orang

sekitar panti aja dan uangnya itu nanti untuk uang saku mereka pribadi. Sebenarnya

mereka juga bisa diajarkan budidaya telur puyuh, tapi kita mau fokus supaya anak-anak

Page 141: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

itu punya jiwa kewirausahaan. Anak-anak disini juga diajarin menjahit dari mulai jahit

celana dan baju. Terus juga mereka bisa vermak baju sama celana. Kita mengajarkan

mereka menjahit itu supaya nanti kedepannya mereka bisa punya usaha jahit sendiri.

Setidaknya kita mengajarkan hal yang bermanfaat untuk mereka dimasa depan.

8. Apa saja kendala yang dirasakan dalam menjalankan pembinaan?

Jawab : karena kita tidak punya orang IT di panti ya mas, jadi kita belum pernah

mempromosikan panti ini lewat media sosial. Padahal sekarang modelnya apa-apa pakai

medsos dan kalo pakai medsos kan jadi lebih gampang orang tau panti kita, dan bisa jadi

itu sebagai jalan bagi para donatur yang ingin memberikan bantuan.

9. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

Jawab : Kalau untuk upaya yang dilakukan oleh PSAA ini berbentuk pencegahan,

mencegah anak-anak dari kenakalan remaja dan putus sekolah, kriminalitas serta

pengangguran nantinya makanya kita PSAA Al Khairiyah ini memberikan pembinaan

untuk mengurangi permasalahan sosial tersebut dengan cara memberikan bantuan dana

sekolah bagi anak-anak.

10. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi anak asuh?

Jawab : Kalau buat kita disini, yang paling pas itu metodenya ya pengasramaan karena

memudahkan kita untuk memantau mereka, maklum aja ya karena tidak semua anak-anak

jarak sekolahnya deket panti. Terus juga kita pengen mereka fokus belajar kalau di

asrama, dan di asrama inikan juga diajarin ilmu agama yang mungkin tidak didapatkan

mereka ditempat lain. Kalau di sekolah cuma dapet pelajaran agama sedikit tapi kalau di

asrama setiap hari ada kegiatan yang sifatnya agama, misalnya mengaji, sholat

berjamaah. Selain itu disini juga menggunakan metode pelayanan konseling. Kita sih

Page 142: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

manggil anak-anak yang sekiranya kita lihat ada masalah, misalnya berantem sama

temen, melanggar tata tertib, ya kaya gitulah. Nah biasanya kalo seminggu sekalinya itu

kita ajuin 3 atau 4 orang. Misalnya nih kira-kira ada anak yang kok sekarang agak aneh

ya, kok dia ada perubahan, dia suka bolos, suka diem termenung atau apalah itu. Itu kita

ajuin 3 atau 4 orang per minggu.Begitu psikolog datang kita kasih aja.Psikolog biasanya

datang seminggu sekali, tapi kadang 2 minggu, tergantung sih dia bisanya kapan gitu,

udah dijadwalin sama dianya.

11. Kemarin saya sempat mewawancarai salah satu anak asuh disini pak yang mengatakan

bahwa beberapa fasilitas kamar ditarik oleh pihak panti. Bagaimana bapak menanggapi

hal tersebut?

Jawab : oh mengenai hal tersebut ya dikarenakan guling yang mereka pakai memang

sudah tidak layak menurut kami. Kami sedang melakukan pengajuan untuk membeli

bantal guling yang baru. Kalau mengenai AC, memang akan kita cabut karena untuk

ukuran panti itu terlalu mewah,mewah disini bukan hal yang gimana gimana ya. Tapi

masalah AC memang untuk semua panti ngga boleh ada, efeknya ngga baik buat mereka,

jadi malas dan manja dan juga untuk hemat akomodasi pembayaran listrik juga.Orang

mereka tinggal dirumah aja ngga pakai AC kok takutnya mereka jadi ketergantungan

ketika sudah keluar dari panti dan jadi tidak mandiri.

12. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan pemerintah,

dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

Jawab : kalau lingkungan disini itu sangat peduli sama anak-anak. kalau misalnya ada

anak yang sakit itu biasanya tim kesehatan di RW sini yang meriksa kondisi anak-anak.

kalo sekiranya cuma sakit-sakit biasa aja ya paling dikasih obat sama tim kesehatan dari

Page 143: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

RW, tapi kalo misalnya kondisi anak-anak parah ya nanti dirujuk ke rumah sakit. Ya

intinya masyarakat sekitar itu mendukunglah sama anak-anak. Panti ini itu berada di

Jakarta, di kawasan Cilandak, jadi sebenarnya lokasi kita strategis. Karena lokasi kita

yang strategis, jadi mempermudah para donatur yang ingin memberikan bantuan ke anak-

anak.

13. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan prasarana,

sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Jawab : Kalau faktor penghambat pasti ada, contohnya kaya sarana dan prasarana disini

yang belum memadai padahal kegiatan itukan bisa berjalan dengan baik, mencapai tujuan

kalau ditunjang dengan sarana dan prasarana.Contohnya aja kaya pembinaan menjahit ya,

disini mesin jahitnya tidak banyak, jadi kalau ada kelas menjahit ya anak-anak harus

gantian.Cuma ya kita sebagai pengurus berusaha mensyukuri dan memaksimalkan yang

ada.

Page 144: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara pengurus panti

Nama : H. Abdul Wahab

Jabatan : Bagian Pendidikan

Tanggal wawancara : Jakarta, 27 Juli 2016

Tempat wawancara : PSAA Al-Khairiyah

1. Apa visi, misi serta tujuan didirikannya panti?

Jawab : kalau untuk latar belakang didirikannya yayasan ini, tujuan, visi dan misi bisa

dijelaskan oleh pak haji Abdillah selaku ketua yayasan ini. Beliau bisa menjelaskan

secara rinci, karena memang yang mendirikan yayasan PSAA Al-Khairiyah ini kan umi

yang merupakan ibunda beliau.

2. Bagaimana proses tahapan penerimaan anak di panti ini?

Jawab : disini kita sebagai pengurus dalam proses penerimaan anak asuh, harus survei

terlebih dahulu, apakah anak ini sangat membutuhkan bantuan dalam pendidikan atau

tidak. Tahap awal orang tua harus meminta surat keterangan dari RT, RW dan Lurah

bahwa anak tersebut dapat tinggal di panti karena orang tuanya sudah tidak mampu lagi

meyekolahkannya. Lalu harus membawa surat keterangan dari sekolah asalnya, agar anak

tersebut dapat meneruskan sekolahnya.

3. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan oleh panti ini?

Jawab : jenis pelayanan di panti ini ada pembinaan kepribadian intinya kita mau

memperkuat karakter anak biar engga terjerumus sama kenakalan-kenakalan anak jaman

sekarang disitu kita perkuat jasmani dan rohaninya. Lalu ada pembinaan kemandirian

supaya anak asuh itu engga melulu berpangku tangan dan hanya mengandalkan yayasan

Page 145: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

untuk memenuhi kebutuhannya, tapi kita ajarkan cara bercocok tanam, berternak biar

bisa berwirausaha lah yaa walaupun levelnya masih kecil.

4. Apa saja program kerja yang dijalankan di panti?

Jawab : proker yang dijalan oleh panti hmm lumayan banyak yaa. Seperti memberikan

pendidikan kepada anak asuh, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama,

memberikan santunan, memberikan pembayaran uang sekolah, meningkatkan taraf hidup,

memberikan keterampilan.

5. Apa saja jenis pembinaan yang ada di panti ini?

Jawab : Untuk pembinaan kepribadian ini kalau kita lihat ya sama dengan pembinaan

spitiual atau agama, dimana anak-anak diajarkan bagaimana membaca Al-Qur’an,

mengkaji kitab-kitab agama, mendengarkan ceramah, menghafal surat-surat dan

sebagainya. Namun dalam pembinaan kepribadian ini juga kita masukkan materi-materi

kebangsaan dalam ceramah. Dan kegiatan pembinaan ini dilakukan dari hari senin hingga

kamis ba’da maghrib.

6. Apa saja upaya yang dilakukan dalam melakukan pembinaan?

Jawab : untuk anak-anak kita bekali dengan pembinaan kewirausahaan, bahkan bukan

sekedar teori tapi langsung praktek. Nah prakteknya itu anak-anak kita minta untuk

menjual hasil panen telur burung puyuh.

7. Metode apa yang digunakan pihak panti dalam melakukan pembinaan bagi anak asuh?

Jawab : metodenya yaitu tadi yaa pelayanan. Lebih kepada pengasramaan, konseling,

dan pendidikan.

8. Apa saja faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di panti (dukungan pemerintah,

dukungan masyarakat sekitar, serta lokasi keberadaan panti)?

Page 146: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Jawab : Iya kita juga sering dapat bantuan dari Pemerintah, ya biasanya bantuan uang,

uangnya kita gunakan untuk melakukan pembinaan dan biaya operasional panti lainnya.

Tapi kadang Pemerintah juga mengirimkan tenaga pengajar untuk anak-anak disini. Ya

kita sih bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini, cuma sayangnya bantuan tersebut

sifatnya tidak tetap. Ya kalo dibilang lokasinya strategis sih bisa dibilang iya. Soalnya

lokasi kita mudah dijangkau dan itu yang ngebuat kita sering kedatangan donatur untuk

kasih bantuan ke anak-anak

9. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan pembinaan di panti (sarana dan prasarana,

sumber daya manusia, pemanfaatan media elektronik dan donatur)?

Jawab : kalo yang saya lihat si kita kurang tenaga pengasuh yang jagain anak-anak,

soalnya pak ustad atau orang-orang kantornya itu enggak nginep disini, jadi kita memang

butuh pengasuh untuk jagain anak-anak, takut anak-anak ada yang keluar malem, ada

yang enggak belajar, lebih kesitu sih. Yang kita rasain itu ya bantuan dari donatur yang

tidak menentu. Memang kita tidak bisa prediksi berapa donatur tidak tetap yang kasih

bantuan tiap bulannya. Cuma ya, kalo aja bantuan dari donatur itu jelas nominalnya dan

berkelanjutan misalnya tiap bulan sekali, ya kita akan bersyukur sekali. Karena dana dari

donatur itu juga kita gunakan untuk pembinaan anak-anak. kalo aja dana yang didapat

banyak bulan ini misalnya, ya kita kadang panggil guru bahasa inggris atau computer

buat ngajarin anak-anak.

Page 147: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara untuk anak

Nama : Ali

Usia : 17 tahun

Kelas : XI SMK

Tanggal Wawancara : Jakarta, 24 Agustus 2016

1. Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pihak panti?

Jawab : iyah kak disini sih lengkap kok fasilitasnya. Tapi nih yah kak, katanya sih nanti

kayak AC bakal ditarik sama panti. Jadi kita tidur ngga pakai AC lagi, terus kak kalo

tidur cuma pakai kipas angin ajah .Terus tuh kak pakaian kotor kita disediakannya pakai

plastik aja.Kan jadi ngga rapi yah kak.Kalau aku denger sih yah kak dari ibu pengasuh,

kita itu terlalu mewah untuk ukuran anak panti.Jadi ngga perlu tidur pakai AC.

2. Kapan pelayanan konseling dilakukan oleh panti?

Jawab : kalau konseling biasanya setiap seminggu sekali kak, tidak semua anak akan

dikonseling dalam satu hari itu. Jadi dalam sehari kita bergantian apalagi anak-anak yang

punya masalah di sekolah atau di lingkungan panti.

3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh panti?

Jawab : kesehatan sih… Yaaa,,,, karena kalo itu kan ada petugas kesehatan , disini

kadang-kadang ada anggota RW sini yang dateng untuk mengecek kesehatan kita. Jadi

melalui anggota RW dulu kak.Mereka membantu kasih makanan terus ngasih obat untuk

kita.Ia merawat kita gitu kak. Karena kan juga disedian obat-obatan juga kak disini kalo

emang penyakitnya gak terlalu parah. Kalo Dokter dateng ya seminggu sekali aja.

4. Apa saja bentuk pembinaan kepribadian yang ada di panti?

Page 148: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Jawab : kegiatan mengaji sama pengurus panti, mendengarkan dan belajar ceramah,

bareng sama temen-temen yang tinggal di asrama intinya kita diajarkan untuk berani

berbicara di depan orang banyak.

5. Apa saja bentuk pembinaan kemandirian yang ada di panti?

Jawab : kebanyakan anka laki-laki tertarik dengan kegiatan beternak telur puyuh dan

ikan lele, terus yang perempuan sebagian besar menjahit. Tetapi ada beberapa anak laki-

laki yang ikut kegiatan menjahit, begitupun sebaliknya.

Page 149: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara untuk anak

Nama : Nadia

Usia : 14 tahun

Kelas : 8 siswi SMPN 86 Jakarta

Tanggal Wawancara : Jakarta, 24 Agustus 2016

1. Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pihak panti?

Jawab : disini lengkap kak, ada kamar mandi, tempat tidur, lemari baju, pokoknya kaya

di rumah sendiri. Malah kadang-kadang yang engga ada di rumah ada di panti hehe.

2. Kapan pelayanan konseling dilakukan oleh panti?

Jawab : Psikolog yang datang kesini setiap hari jumat. Tapi tergantung dianya bisa apa

engga jarang datang juga soalnya kak. Aku juga jarang si kak… konseling gitu sama

psikolog. Biasanya lebih sering cerita aja sama temen dibanding psikolog. Lebih enak aja

kak sama teman kayak curhat gitu jadinya.terus juga psikolognya suka kasih motivasi aja

ke kita-kita

3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh panti?

Jawab : kalo hanya untuk sakit ringan biasanya cuma pake obat-obat warung yang

disediakan oleh panti. Kalo parah kaya demam tinggi atau step dibawa ke dokter atau

puskesmas biasanya kita dibantu juga sama warga setempat.

4. Apa saja bentuk pembinaan kepribadian yang ada di panti?

Jawab : ngaji, ceramah, sholat berjamaah, kita juga biasa disiplin disini punya jadwal

piket kak.

5. Apa saja bentuk pembinaan kemandirian yang ada di panti?

Page 150: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Jawab : kalo aku sam temen-temen perempuan yang lain kebanyakn ikut menjahit, tapi

ada sih sebagian yang ikut semua kegiatan. Sebenernya tergantung dari masing-masing

minat kita disini, ibu dan ayah asuh kita disini engga maksa jadi kita bisa pilih.

Page 151: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pedoman wawancara untuk anak

Nama : Ridwan

Usia : 14 tahun

Kelas : 8 SMP Yaspia

Tanggal Wawancara : Jakarta, 24 Agustus 2016

1. Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pihak panti?

Jawab : waktu saya datang kesini, saya langsung dikasih tau oleh staf kamar

saya disini, ini tempat tidur saya, ini lemari saya gitu kak, terus juga sebulan

sekali inipasti deh dapat keperluan mencuci, kaya deterjen, atau juga pewangi

pakaian buat nyetrika baju, pokonya lengkap kak.

2. Kapan pelayanan konseling dilakukan oleh panti?

Jawab : engga tentu sih kaa kapan nya kita konseling, tapi emang setiap

minggu pasti ada konseling paling cuma beberapa orang aja engga semua.

3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh panti?

Jawab : dokter dari puskesmas biasanya dateng kesini seminggu sekali. Terus

kalo ada yang sakit flu atau demam disini ada obat-obatan. Kalo parah baru

dibawa ke puskesmas.

4. Apa saja bentuk pembinaan kepribadian yang ada di panti?

Jawab : biasanya disini kita ada mengaji, ceramah, bareng sama temen-temen

yang tinggal di asrama.

5. Apa saja bentuk pembinaan kemandirian yang ada di panti?

Jawab : saya sama temen-temen ikut beternak telur puyuh dan ikan lele,

teman yang perempuan kebanyakan menjahit.

Page 152: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Hasil Observasi

Waktu Observasi : 24 Agustus 2016

Tempat Observasi : PSAA Al Khairiyah

Orang yang terlibat : Bapak Agus Baihaqi

Deskripsi:

Peneliti tiba di PSAA Al-Khairiyah pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Peneliti kemudian

menemui Bapak Agus Baihaqi untuk meminta izin melakukan observasi. Setelah diberikan izin,

peneliti memulai observasi dengan memperhatikan bangunan PSAA Al Khairiyah. Banguan

PSAA Al Khairiyah termasuk bangunan yang permanen, dan dibagian depan terdapat masjid

yang tidak terlalu besar, kemudian tidak jauh dari masjid terlihat ruang kantor pengurus panti. Di

dalam ruangan kantor tersebut terdapat beberpa unit computer yang sedang digunakan. Tidak

jauh dari ruang kantor terdapat ruang aula yang biasa digunakan untuk acara santunan, dan di

dalam ruang aula juga terdapat beberapa alat musik. Ruang aula adalah ruangan yang disekat

dengan ruang laboratorium computer.

Setelah itu peneliti menuju ke belakang untuk melihat kamar-kamar bagi anak asuh.

Terdapat dua buah kamar dimana satu kamar untuk anak laki-laki dan satu kamar untuk anak

perempuan. Di depan kamar terdapat lemari sepatu. Masing-masing kamar tersebut, peneliti

melihat 10 unit tempat tidur bertingkat dan bantal, dan masing-masing kamar dilengkapi dengan

1 unit AC dan 2 unit kipas angin. Di sudut kamar terdapat meja setrikaan dan setrikaan,

disamping meja setrika terdapat lemari-lemari yang digunakan untuk menyimpan baju anak-

anak. Tidak jauh dari kamar, terdapat 12 kamar mandi yang biasa digunakan oleh anak-

anak.Setelah keluat dari kamar anak, peneliti melihat ruang dapur. Di ruang dapur tersebut

terdapat 2 unit kompor 2 tungku, tabung gas, lemari es, dan rak piring.

Page 153: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

HASIL DOKUMENTASI

Salah satu kegiatan pembinaan kepribadian yang diberikan oleh PSAA Al-Khairiyah

Cilandak Barat adalah memberikan pembinaan pendidikan agama untuk para anak asuh

yang dilaksanakan setelah shalat maghrib. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas

pribadi anak asuh agar memiliki mental spiritual yang baik. Tidak hanya berfokus pada

pembinaan yang bersifat spiritual, namun PSAA Al-Khairiyah dalam pembiaan

kepribadian juga memberikan pengetahuan terkait dengan wawasan kebangsaan yang

dikemas melalui dengan cara ceramah.

Page 154: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Salah satu kegiatan pembinaan kepribadian yang diberikan oleh PSAA Al-Khairiyah

Cilandak Barat adalah memberikan pembinaan kemandirian. Berupa pembinaan

keterampilan menjahit, budidaya ikan lele dan kewirausahaan penjualan telur puyuh.

Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak asuh untuk

mencari penghidupan melalui kegiatan bimbingan kerja dan juga sebagai bentuk

memandirikan anak asuh dari segi ekonomi dikemudian hari. Serta menanamkan

kemampuan potensi anak asuh dalam hal membuat atau menciptakan sesuatu untuk

melakukan kegiatan atau hal yang baik dan cermat terhadap sumber-sumber yang ada

dilingkungannya.

Page 155: UPAYA PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35321/1/SYAMSUL... · Rekan-rekan Praktikum 1 dan Praktikum 2 dan seluruh teman-teman ... BAB

Pada gambar diatas terlihat sarana dan prasarana berupa kamar tidur, tempat tidur, dapur,

mushola serta tempat pembinan kemandirian yang mana standarisasi sebuah panti harus

memiliki sarana dan prasarana yang cukup agar program pelayanan kesejahteraan sosial

dapat berjalan dengan baik