UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN...

16
UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: MUKTISARI ANDAYANI F 100 090 212 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN...

Page 1: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:

MUKTISARI ANDAYANI

F 100 090 212

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan
Page 3: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan
Page 4: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

iv

UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Muktisari Andayani

Lisnawati Ruhaena, S.Psi.M.Si., Psi

[email protected]

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABTRAKSI

Proses perkembangan seorang anak memerlukan peran dan dukungan dari orang-

orang terdekat supaya tercapai perkembangannya. Namun dengan berkembangnya era

modernisasi tak jarang para orang tua menggeser peran dan fungsinya dalam keluarga.

Peran orang tua dalam mendidik anak terutama yang berkaitan dengan proses membaca

sangatlah penting. Anak akan lebih cepat dapat membaca jika diajarkan secara kontinyu

oleh orang tua sendiri, hal ini dimaksudkan agar anak lebih siap jika sudah memasuki

bangku sekolah. Artinya peran dukungan lingkungan rumah sangat diperlukan oleh anak

supaya proses pengembangan kemampuan membaca anak tidak terhambat. Tujuan

penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam dan mendeskripsikan upaya-

upaya yang dilakukan orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca

pada anak. Penentuan informan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu

pengambilan informan berdasarkan ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya. Kriteria dari informan penelitian ini adalah ibu yang bekerja di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo yang mengembangkan kemampuan membaca anak

pada kelas 1 SD. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti mengambil 6 informan ibu yang

mengembangkan kemampuan membaca anak pada kelas 1 SD yang merupakan pegawai

dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pertama rutinitas dan

kebiasaan orang tua bekerja untuk mendampingi anak belajar yaitu pada malam hari.

Dan peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan membaca dengan cara

menyediakan fasilitas seperti media kartu dan buku bacaan, membacakan buku bacaan

yang menarik perhatian anak, menggunakan metode belajar sambil bermain, dan

meyerahkan kegiatan belajar kepada guru les dan pembantu. Kedua dampak yang

dihadapi orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca yaitu orang tua

merasa lelah ketika pulang kerja sehingga orang tua hanya menyediakan fasilitas belajar

untuk anak tanpa adanya pendampingan belajar hal ini yang membuat anak menjadi

sering protes. Ketiga upaya yang dilakukan oleh orang tua bekerja dalam

mengembangkan kemampuan membaca anak yaitu dengan cara mengetahui kondisi dan

jadwal anak sehari-hari, mendatangkan guru pendamping untuk mengajari anak belajar,

mengajak anak ke perpustakaan daerah, dan juga mengajak anak untuk pergi ke toko

buku.

Kata kunci : upaya, orangtua bekerja, kemampuan membaca

Page 5: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

1

PENDAHULUAN

Anak merupakan makhluk

ciptaan Tuhan yang sangat

membutuhkan kasih sayang dan

pemeliharaan dalam proses

perkembangan. Dari proses

perkembangan ini seorang anak

memerlukan peran dan dukungan dari

orang – orang terdekat supaya

tercapai perkembangannya. Namun

dengan berkembangnya era

modernisasi tak jarang para orang tua

menggeser peran dan fungsinya

dalam keluarga. Hal ini yang

menjadikan semua lapisan

masyarakat ingin menyejahterakan

kehidupan baik bidang ekonomi

maupun bidang pendidikan. Untuk

bidang pendidikan pemerintah

menerapkan UU No.20 Tahun 2003

tentang prinsip penyelenggaraan

pendidikan BAB III pasal 4 ayat 5

disebutkan pendidikan

diselenggarakan dengan

mengembangkan budaya membaca,

menulis, berhitung bagi segenap

masyarakat. Seperti yang diketahui

bahwa membaca merupakan fungsi

tertinggi dari sistem kerja otak

sehingga hanya dapat dilakukan oleh

manusia, dimana hal ini menjadi

kunci utama seseorang untuk dapat

masuk pada ruang ilmu dan

pengetahuan. Keaktifan membaca

saat ini sangat dibutuhkan dan

menjadi kemampuan dasar yang

sangat penting bagi kemajuan

masyarakat maupun individu

terutama bagi anak-anak.

Di dalam dunia pendidikan,

membaca menjadi penting fungsi dan

kedudukannya yaitu sebagai modal

utama membuka jendela dunia. Hal

ini berdasarkan pada keyakinan

bahwa membaca merupakan salah

satu cara yang efektif untuk

mendapatkan informasi. Akan tetapi,

semua informasi itu tidak akan dapat

diperoleh jika tidak didahulukan

dengan adanya kemampuan membaca

seperti yang dijelaskan oleh Mulyono

(2008) bahwa membaca erat

hubungannya dengan adanya

pengenalan simbol-simbol bahasa

tulis dimana ini merupakan stimulus

yang digunakan sebagai pembantu

dalam proses mengingat tentang apa

yang dibaca. Maka kemampuan

membaca seorang anak sebaiknya

diajarkan pada masa anak – anak

terutama pada rentang usia 5 sampai 8

Page 6: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

2

tahun karena pada dasarnya anak

yang berada di usia tersebut sudah

diperkenalkan mulai tentang huruf

dan kata – kata. Cara seperti ini lebih

mempersiapkan anak – anak dapat

membaca ketika memasuki bangku

sekolah dasar yang sebenarnya sudah

diharuskan lancar dan memiliki

kemampuan membaca.

Kemampuan membaca dibagi

menjadi 2 tahap hal tersebut sesuai

dengan pendapat Dardjowidjojo

(2010) yaitu tahap pemula dan tahap

lanjut. Tahap pemula ini diterapkan

membaca untuk anak – anak yang

baru mengenal huruf dan kata

biasanya yang termasuk dalam tahap

ini anak PAUD dan TK biasanya pada

usia 4 sampai 6 tahun, sedangkan

tahap lanjutan dimaksudnya untuk

anak yang sudah dapat merangkai

kata demi kata dan nantinya

merangkai menjadi sebuah kalimat

hal ini diterapkan untuk anak – anak

yang sudah mulai untuk masuk dalam

bangku sekolah dasar terutama kelas

1 dan 2 SD yaitu usia 7 sampai 8

tahun. Belajar membaca bagi anak

yang kondusif itu berada direntang

usia 4 sampai 8 tahun yaitu usia anak

TK sampai kelas 2 SD. Jadi tanpa

adanya latar belakang membaca yang

baik anak akan mengalami kesulitan

jika di usia 8 sampai 9 tahun tidak

dapat membaca dengan baik.

Sehingga untuk menjadi pembaca

yang baik sangat tipis harapannya,

biasanya anak akan benar-benar

menolak sekolah dan seluruh proses

belajar (Hainstock, 2002). Mengatasi

hal tersebut diperlukan peran dari

lingkungan terdekat anak yaitu

keluarga dimana peran orang tua

dirasa sangat penting dalam

mendampingi anak belajar membaca.

Sehingga kemampuan membaca itu

akan timbul dari dirinya sendiri tetapi

perlu adanya peran dan dukungan dari

pihak - pihak luar salah satunya

keluarga. Dimana orang tua menjadi

pendidik yang utama dan pertama

bagi anak-anak.

Banyaknya fenomena

mengembangkan kemampuan

membaca seperti saat ini yang

memberikan dampak positif dan

negatif bagi seluruh masyarakat

terutama bagi anak yang memiliki

orang tua bekerja. Dampak positif

yang dirasakan anak yang memiliki

orang tua bekerja yaitu anak akan

merasa selalu mendapat fasilitas yang

Page 7: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

3

lengkap dari orang tua seperti

memasukan anak dalam sekolah yang

memiliki fasilitas baik, diberikan

buku bacaan yang lengkap, bahkan

tak jarang juga orang tua memberikan

les tambahan untuk anak. Sedangkan

terdapat juga dampak negatif yang

dirasakan anak ketika orang tua

bekerja yaitu kurangnya perhatian dan

pendamping berkaitan dengan proses

belajar membaca yang dilakukan

orang tua pada anak, dan kurang

adanya pemberian contoh membaca

yang diajarkan oleh orang tua.

Sehingga dirasakan oleh anak – anak

bahwa keluarga merupakan sosok

paling penting dalam perkembangan

psikologis anak. Keluarga merupakan

tempat paling penting dimana seorang

anak akan mendapatkan dasar bentuk

kemampuannya agar besoknya bisa

menjadi manusia yang berhasil

(Gunarsa, 2004). Oleh karena itu

tugas orang tua sangatlah penting

dalam proses belajar anak. Dimana

orang tua memandang bahwa

membaca sebagai hal yang paling

penting, karena dengan membaca

anak akan membuka jendela disemua

bidang ilmu (Guthrie, 2003).

Dibuktikan dari banyaknya penelitian

yang menyatakan bahwa orangtua

yang memberikan dorongan dan

bantuan pada anaknya secara khusus,

dapat memberikan efek yang sangat

besar. Dimaksudkan disini adalah

seorang anak yang selalu dipantau

perkembangan psikologisnya oleh

orang tua akan lebih mudah teratasi

proses perkembangannya dibanding

dengan yang tidak.

Anak yang tidak mendapat

dukungan tampak terlihat dari

kurangnya pendampingan orang tua

terhadap anak hal ini dapat dilihat

dari anak yang memiliki orang tua

bekerja. Dimana keduanya dituntut

untuk bekerja selama kurang lebih 9

jam per harinya dalam seminggu. Ini

berarti orang tua berada di luar

lingkungan keluarga berkisar antara

pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

Padahal idealnya seseorang itu

menjalani aktifitas kehidupan sehari-

hari kurang lebih 15 jam. Bisa

dibayangkan berapa waktu yang

tersisa yang dipakai untuk keluarga

dirumah. Hal ini belum lagi terjadi

pada orang tua yang harus bekerja

diluar kota dimana mereka harus

menempuh perjalanan pulang-pergi (

nglaju ) yang juga akan memerlukan

Page 8: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

4

waktu untuk menempuh jarak sekian

kilometer agar dapat kembali

kerumah masing-masing.

Fenomena ini sering terjadi,

dimana banyak pasangan suami dan

istri yang sama-sama bekerja kurang

memperhatikan perkembangan anak.

Orang tua yang bekerja hanya

memiliki waktu berinteraksi dengan

anak yang terbatas. Sehingga lebih

senang melimpahkan tugas

pengajaran terutama dalam hal belajar

membaca pada guru, tetapi seperti

yang semua orang ketahui bahwa

didalam kelas formal perhatian guru

akan terpecah jadi tidak mungkin

seorang guru dapat memperhatikan

satu anak. Untuk itu sebagai

tambahan anak belajar membaca

selain di sekolah sangatlah penting

peran orang tua dalam membantu

anak belajar membaca di rumah maka

diperlukan komunikasi yang baik

dimana orang tua sebagai

pendamping belajar membaca anak di

rumah. Oleh karenanya kemampuan

membaca perlu dimunculkan dengan

adanya keterlibatan orang tua dalam

proses membaca.

Perkembangan anak sangatlah

bergantung dengan keterlibatan orang

tua dalam pendampingan belajar

anak.

Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk memahami secara

mendalam dan mendeskripsikan

upaya – upaya yang dilakukan orang

tua bekerja dalam mengembangkan

kemampuan membaca pada anak.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Soeharto (2002) upaya

merupakan bagian dari aspek yang

dinamis dalam kedudukan (status)

terhadap sesuatu. Apabila seseorang

telah melakukan hak dan

kewajibannya sesuai dengan

kedudukan-nya, maka ia dinyatakan

sudah melakukan suatu upaya. Jadi

upaya merupakan bagian dari usaha

atau suatu cara yang sudah terencana

dan terarah untuk menjaga sesuatu hal

agar tercapai apa yang diinginkan.

Menurut Ginting (2005)

mengatakan bahwa membaca

merupakan suatu proses memahami

teks yang tertulis. Seperti halnya yang

dikatakan oleh Nanda (2003) bahwa

membaca erat hubungannya dengan

adanya pengenalan simbol-simbol

bahasa tulis dimana ini merupakan

stimulus yang digunakan sebagai

pembantu dalam proses mengingat

Page 9: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

5

tentang apa yang dibaca,

untuk menciptakan pengertian

melalui pengalaman yang dimiliki

seseorang.

Dari penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan

membaca seorang anak sangat

dipengaruhi oleh proses belajar,

dimulai dengan pengenalan simbol-

simbol lanjut pada pengenalan huruf,

dilanjutkan lagi dengan pengenalan

kata yang nantinya berakhir pada

kalimat sehingga anak akan

memahami isi dari teks tertulis.

Terdapat 2 aspek penting dalam

kemampuan membaca, yaitu aspek

kemampuan mekanis (mechanical

skill) dan kemampuan pemahaman

(comprehension skill):

Faktor-faktor yang

mempengaruhi rendahnya membaca

menurut Prasetyono (2008) yaitu:

faktor internal, faktor eksternal.

Termasuk dalam faktor eksternal

meliputi belum kesediaanya bahan

bacaan yang sesuai, status sosial,

ekonomi, keluarga etnis, pengaruh

teman sebaya, orangtua, guru.

Menurut Cochrane (dalam

Elifia, 2012) terdapat kurang lebih

lima tahap dalam perkembanga

kemampuan membaca anak yaitu: a)

Tahap Megis (Magical stage), b)

Tahap Konsep Diri ( Self Concept

Stage )

Orang Tua Bekerja

Dalam sebuah keluarga terdiri

dari pasangan suami istri.Menurut

Niken & Theresia (2004) suami

merupakan sosok seorang ayah yang

memiliki tugas sebagai pencari

nafkah yang baik, tujuannya agar

kebutuhan ekonomi keluarga

terpenuhi. Tetapi di era sekarang ini

tak jarang juga wanita yang bekerja

dengan alasan supaya mandiri

sehingga secara ekonomi tidak

bergantung pada suami, menambah

penghasilan keluarga, mengisi waktu

luang, serta mengembangkan prestasi

atau keahlian yang lain.

Hambatan dan dukungan

menjadi faktor umum yang menjadi

pembeda antara individu dalam

pengambilan keputusan bekerja.

Menurut Bright (2004) pengam-bilan

keputusan bekerja dipengaruhi oleh:

a) Kepentingan, b) Gambaran

langsung mengenai pekerjaan atau

kegiatan, c) Kegiatan yang relevan, d)

Kondisi kerja, e) Pikiran positif

tentang kegiatan, d) dan pengalaman.

Page 10: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

6

Faktor yang menyebabkan

konflik orang tua dalam bekerja

antara lain:

a. Tekanan maksudnya adalah beban

kerja yang terlalu banyak

b. Waktu yang mengharuskan

pekerjaan tepat waktu dan

membuat seseorang dikejar

deadline.

Menurut Netemeyer (dalam

Prawitasari, 2007) membagi dimesi

konflik antara pekerjaan-keluarga

melalui work-family conflict scale

antara lain:

a. Tuntutan peran umum dimana

orang tua dituntut untuk

bertanggung jawab, komitmen

terhadap keluarga

b. Konflik berdasarkan waktu

konflik ini akan muncul ketika

sebagai orang tua jumlah waktu

yang diberikan kepada keluarga

dirasa kurang terpenuhi.

c. Konflik berdasar ketegangan

diakibatkan karena peran dalam

keluarga ataupun pekerjaan

mengganggu atas salah satu peran

tersebut.

Upaya Orang Tua Bekerja dalam

Mengembangkan Kemampuan

Membaca pada Anak

Upaya merupakan cara,

tindakan atau usaha yang terencana

dilakukan oleh seseorang untuk

mencapai apa yang diinginkan.

Dalam mengembangkan kemampuan

membaca perlu adanya tindakan yang

dapat dilakukan oleh orang tua. Peran

orang tua dalam mendidik anak yang

berkaitan dengan proses membaca

sangatlah penting dalam proses

belajar anak. Terutama peran dari

seorang ibu dimana seorang ibu

bekerja dituntut untuk melakukan

peran ganda yang seimbang agar

nantinya tidak menimbulkan konflik,

hal ini sejalan dengan penelitian

Apperson (2002) peran ganda

mayoritas dimiliki oleh pria dan

wanita yaitu menjadi orang tua dan

pekerja yang mengharuskan mereka

untuk bekerja full-time. Hal ini

menimbulkan konflik, dan

menempatkan wanita memiliki

tingkatan konflik lebih tinggi

dibanding pria.

Page 11: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

7

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif

fenomenologis

dengan maksud untuk

mengembangkan pemahaman

mengenai bentuk hambatan yang

dilakukan oleh orang tua bekerja

dalam mengembangkan kemampuan

membaca pada anak.Menurut

Moleong (2007), penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain

sebagainya.

Penentuan informan dalam

penelitian ini diambil secara

purposive sampling, yaitu

pengambilan informan berdasarkan

ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang

telah ditentukan sebelumnya. Kriteria

dari informan penelitian ini adalah

ibu yang bekerja di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Sukoharjo yang

mengembangkan kemampuan

membaca anak pada kelas 1 SD.

Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti

mengambil 6 informan ibu yang

mengembangkan kemampuan mem-

baca anak pada kelas 1 SD yang

merupakan pegawai dari Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

Pengumpulan data pada

penelitian ini dilakukan melalui dua

tahapan. Tahapan pertama adalah

proses dimana peneliti menggali data

melalui wawancara yang dilakukan di

tempat yang telah disepakati bersama.

Tahapan yang kedua adalah proses

observasi yang dilakukan secara

berkala dan pada waktu-waktu yang

telah ditentukan sebelumnya. Peneliti

juga melengkapi data dengan proses

dokumentasi berupa foto kegiatan

wawancara dan yang berkaitan

dengan proses pengembangan

kemampuan membaca.

Analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara deskriptif

naratif yaitu menceritakan dengan

runtut data yang diperoleh dari

lapangan. Data yang diperoleh akan

dianalisis dengan menggunakan

analisis isi (content analysis) yang

diperoleh dari hasil wawancara. Dan

untuk observasi dianalisis secara

deskriptif.

Page 12: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

8

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara

dengan para informan yang terdiri

dari 6 orang tua (ibu-ibu) bekerja,

maka dapat diketahui Terbentuknya

upaya mengembangkan ini tidak lepas

dari bantuan dan dukungan dari orang

lain terutama lingkungan terdekat

yaitu keluarga dimana orang tua

menjadi pemeran utama dalam proses

mengembangkan kemampuan

membaca anak. Menurut Guthrie

(2003) bahwa orangtua memandang

membaca sebagai hal yang paling

penting, karena dengan membaca

anak akan membuka jendela disemua

bidang ilmu.

Seluruh informan dalam

penelitian ini memberikan upaya

terbaik dalam mengembangkan

kemampuan membaca anak. Beragam

cara yang orang tua terapkan dalam

mengembangkan kemampuan

membaca kepada anak-anak,

disesuaikan dengan kemampuan serta

keinginan anak. Orang tua yang

terlibat langsung dalam kegiatan

mengembangkan kemampuan

membaca ini menjadikan orang tua

tersebut lebih paham mengenai

bagaimana orang tua bekerja

mengembangkan kemampuan

membaca anak. Dalam penelitian ini,

informan yang berprofesi sebagai ibu

yang bekerja terikat dengan ikatan

dinas di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Sukoharjo dalam

mengembangkan kemampuan

membaca anak yaitu dengan

menyediakan fasilitas seperti

berlangganan majalah anak-anak dan

membelikan buku-buku yang

menarik untuk anak-anak,

membacakan buku cerita supaya anak

juga tertarik pada buku, membuatkan

alat bantu belajar membaca dan

mempratekannya, membuatkan soal,

berperan aktif mengetahui kondisi

dan mood anak, melakukan kegiatan

belajar yang santai tapi serius yaitu

dengan diselingi permainan.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

dan pembahasan dalam penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa untuk

memahami secara mendalam dan

mendeskripsikan mengenai upaya –

upaya yang dilakukan orang tua

bekerja dalam mengembangkan

kemampuan membaca pada anak

Page 13: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

9

kelas 1 SD cara orang tua tersebut

dalam mengembangkan kemampuan

membaca di rumah meliputi

menyediakan fasilitas seperti

berlangganan majalah anak-anak dan

membelikan buku-buku yang

menarik untuk anak-anak,

membacakan buku cerita supaya anak

juga tertarik pada buku, membuatkan

alat bantu belajar membaca dan

mempratekannya, membuatkan soal,

berperan aktif mengetahui kondisi

dan mood anak, melakukan kegiatan

belajar yang santai tapi serius yaitu

dengan diselingi permainan.

Dampak yang dihadapi setiap

informan bervariasi adapun dampak

yang dihadapi orang tua bekerja

dalam mengembangkan kemampuan

membaca yaitu anak – anak akan

protes karena mereka tidak pernah

diperhatikan secara tampak seperti

teman – teman yang lain, anak

menjadi merasa iri terhadap kakaknya

karena dulunya sering di ajarkan

membaca, orang tua terkadang sudah

merasa capek dan lelah ketika sampai

di rumah dan masih harus menemani

dan mengajari anak belajar.

Menurut seluruh informan dalam

penelitian ini upaya yang sudah

dilakukan orang tua bekerja dalam

mengatasi kendala sudah efektif

karena tidak memaksakan anak untuk

belajar jika anak sedang tidak mood

belajar, orang tua mampu

menciptakan suasana baru bagi anak

yaitu belajar sambil bermain agar

anak tidak merasa jenuh atau bosan,

dan orang tua tetap mampu menjaga

komunikasi walaupun orang tua sibuk

bekerja.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian

dan kesimpulan maka terdapat

beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan yaitu:

1. Bagi subyek penelitian

diharapkan dapat memberikan

yang terbaik kepada anak-anak

mereka, karena anak akan lebih

berkembang bila hubungan antara

orang tua dan anak sangat baik.

Orang tua memberikan waktu

luang kepada anak disela-sela

kesibukan mereka.

2. Bagi peneliti lain, diharapkan

mampu menggali lebih dalam

mengenai hubungan orang tua dan

anak secara psikologis hingga

dapat berimbas pada

perkembangan anak dalam belajar

Page 14: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

10

terutama mengembangkan

membaca anak sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2003). Pendekatan

kuantitatif & kualitatif serta

kombinasi dalam penelitia

psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja.

Jakarta: Rineka Cipta

Apperson. (2002). Women Managers

and The Experience of Work-

Family Conflict. American.

Journal of Undergraduate

Research vol.1

Bright, JIM E.H.& Robert G.L. P&

Sharon W.& Joanna E. (2004).

The role of social context and

serendipitous events in career

decision making. International

journal for education and

vocational guidance.

Dardjowidjojo, S. (2010).

Psikolinguistik, pengantar

pemahaman bahasa manusia.

Unika Atma Jaya, Yayasan

Obor Indonesia. Jakarta

Davis, K. (2000). Human Retions at

Work The Dinamik of

Organization Behavior. New

York: McGraw-Hill Book

Company

Djamarah. (2008). Psikologi belajar.

Ed. II. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwijanti, J.E. (1999). “Perbedaan

Motif Antara Ibu Rumah

Tangga yang Bekerja dan

Tidak Bekerja dalam

Mengikuti Sekolah

Pengembangan Pribadi di

John Robert Powers

Surabaya”, Anima. Vol 123

No 2.

Elifia. (2012). Peningkatan

Kemampuan Membaca Anak

Melalui Permainan Kartu

Huruf Di Taman Kanak –

Kanak Agam. Padang: Jurnal

Pesona PAUD Vol.1 No. 1.

Ginting, V. (2005). Penguatan

Membaca, Fasilitas

Lingkungan Sekolah dan

Keterampilan Dasar Membaca

Bahasa Indonesia Serta Minat

Membaca Murid. Jakarta:

Jurnal Pendidikan Penabur-

Vol. 4 No.4.

Gunarsa, S.D. (2004). Psikologis

praktis: anak, remaja dan

keluarga. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Guthrie, E. (2003). Anak sempurna

atau anak bahagia?. Bandung:

Qanita Mizan

Hainstock, E.G. (2002). Montessori

untuk sekolah dasar. Jakarta:

Pustaka Delapratasa

Herdiansyah, H.(2010). Metodologi

Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika

Kartika, E. (2004). Memacu Minat

Membaca Siswa Sekolah

Dasar. Jakarta: Jurnal

Page 15: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

11

Pendidikan Penabur- No.03/

Th.III.

Marliyah. (2004). Hubungan Antara

Persepsi terhadap Dukungan

Orangtua dengan Pembuatan

Keputusan Karir pada

Remaja. Jurnal Provitae Vol.2

No.3

Masjidi, N. (2007). Agar Anak Suka

Membaca. Yogyakarta: Media

Insani

Moleong, L.J. (2002). Metodoogi

penelitian kualitatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

(2007). Metodoogi

penelitian kualitatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Mulyono, A. (2008). Pendidikan Bagi

Anak Kesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Murtiningrum, A.(2005). Analisis

Pengaruh Konflik Pekerjaan –

Keluarga Terhadap Stress

Kerja dengan Dukungan

Sosial Sebagai Variabel

Modernisasi (Studi Kasus

Pada Guru SMP 3 Negeri Di

Kabupaten Kendal). Thesis.

(online)

http;//eprinis_undip.ac.id/1521

5/1/Afina_Murtiningrum.pdf

(diunduh pada tanggal 13

september 2013)

Niken & Theresia. (2004). Hubungan

Antara Kualitas Relasi Ayah

Dengan Harga Diri Remaja

Putra. Jakarta: Jurnal

Psikologi Vol.2 No.1.

Papalia, D.E, Feldman, R.D, & Old,

S.W. (2004). Human

Development, 9 th

edition, New

York: McGraw Hill.

Poerwandari, E, K. (1998).

Pendekatan kualitatif dalam

penelitian psikologi. LPSP3,

Jakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia.

Prasetyono, D S. (2008). Rahasia

Mengajarkan Gemar

Membaca pada Anak Sejak

Dini. Think: Yogyakarta.

Prawitasari, A. K. (2007). Hubungan

Work-Family Conflicts dengan

Kepuasaan Kerja pada

Karyawati Berperan Jenis

Kelamin Androgini di PT.

Tiga Putra Abadi Perkasa

Cabang Purbalingga. Skripsi

(Tidak Diterbitkan).

Surakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Rakmat J. (2007). Psikologi

komunikasi. Bandung: Remaja

Karya.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian

kuantitatif, kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta

Weigel, D.J & Martin, S. 2005.

Literacy and Language

Development. University of

Nevada Cooperative Extention

and Agricultural Experiment

Station.

Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan

Proyek Industri. Jakarta:

Erlangga.

Page 16: UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN …eprints.ums.ac.id/28982/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · seorang anak yang selalu dipantau perkembangan psikologisnya oleh orang tua akan

12

Yulia, A. (2005). Menumbuhkan

Minat Baca Anak. Jakarta: PT

Gramedia

Yusuf, A.M. (2005). Kiat sukses

dalam karir. Padang: Ghalia

Indonesia