UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... ·...

23

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... ·...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran
Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

26

dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti

yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus

No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan

Jumlah Siswa

Persentase (%)

1

Keaktifan

Senang mengerjakan (4) 5 20

Kurang senang mengerjakan (3) 7 28

Tidak senang mengerjakan (2) 13 52

2

Inisiatif

Selalu memberi tanggapan (4) 4 16

Memberi tanggapan (3) 8 32

Jarang memberi tanggapan (2) 13 52

3

Konsentrasi

Selalu memperhatikan(4) 3 12

Memperhatikan(3) 7 28

Kurang memperhatikan(2) 15 60

4

Kerjasama

Mengerjakan bersama teman(3) 5 20

Mengerjakan sendiri (3) 8 32

Diam saja (2) 12 48

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa pada kondisi awal (pra siklus),

sebagian besar siswa masih kurang akif dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dari

52% siswa tidak senang mengerjakan. Kemudian pada aspek inisiatif juga menunjukkan kategori

kurang, yaitu sebesar 52% tidak pernah memberi tanggapan. Selanjutnya pada aspek kosentarsi

juga menunjukkan hal yang demikian, yaitu 60% siswa kurang memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru. Begitu juga dengan aspek kerjasama, sebagian besar atau 48% siswa

masih diam saja.

Menurut teori, aktivitas siswa akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan siswa

dalam belajar sehingga keadaan ini merupakan masalah yang cukup penting untuk dicari

solusinya sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Keaktifan, inisiatif, kosentrasi dan

kerjasama merupakan beberapa faktor yang dapat mepengaruhi hasil belajar siswa.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

27

Untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA, peneliti

memberikan angket kepada siswa. Hasil angket tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Angket tentang Aktivitas Guru IPA dalam Proses Pembelajaran pada Pra Siklus

No Indikator Jawaban Siswa

Ya (%) Ragu-ragu (%)

Tidak (%)

1 Menghargai inisiatif siswa 32 48 20

2 Mengatur tata ruang belajar 60 28 12

3 Melibatkan siswa untuk berdiskusi 12 8 80

4 Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa 48 20 32

5 Menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif 32 20 48

6 Menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan

32 16 52

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa pada pra siklus

masih ragu-ragu dalam menanggapi penghargaan guru terhadap inisiatif siswa. Selain itu, siswa

juga menganggap pembelajaran IPA yang dilaksanakan guru di kelas masih kurang

menyenangkan. Hal ini disebabkan metode pembelajaran yang digunakan guru masih

menggunakan metode ceramah, sehingga semangat/motivasi belajar siswapun masih rendah.

Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kondisi awal (pra siklus) mengenai

hasil belajar IPA, peneliti mengadakan tes awal berupa tes tertulis. Adapun hasil tes awal tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Skor Tes Formatif IPA Pada Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

80 1 4 % Tuntas

75 1 4 % Tuntas

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

28

70 2 8 % Tuntas

65 1 4 % Tuntas

60 2 8 % Belum Tuntas

55 3 12 % Belum Tuntas

50 5 20 % Belum Tuntas

45 4 16 % Belum Tuntas

40 2 8 % Belum Tuntas

35 3 12 % Belum Tuntas

30 1 4 % Belum Tuntas

Jumlah 25 100%

Agar lebih jelas mengenai hasil tes formatif IPA pada pra siklus dapat dibuat rekapitulasi

dan grafik sebagaimana berikut:

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif IPA Pada Pra Siklus

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 30

Nilai Rata-rata 47,60

Siswa yang Tuntas 5

% Siswa yang Tuntas 20 %

Siswa yang Belum Tuntas 20

% Siswa yang Belum Tuntas 80 %

Grafik 4.1

Distribusi Skor Tes Pada Pra Siklus

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

29

Berdasarkan dari data-data di atas, terlihat dengan jelas bahwa nilai hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari nilai ketuntasan belajar siswa

yang baru mencapai 20% atau baru 5 siswa yang mencapai nilai KKM 65. Nilai rata-rata IPA juga

masih rendah, yaitu sebesar 47,60.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

4.2.1 Rencana Tindakan

Berdasarkan gambaran umum tentang kondisi awal (pra siklus) siswa dapat disimpulkan

adanya masalah pokok dalam pembelajaran IPA di kelas yang diteliti, yaitu aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran masih rendah. Hal ini akhirnya menyebabkan nilai ketuntasan belajar

siswa pada mata pelajaran IPA menjadi rendah.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti membuat suatu rencana tindakan penelitian

untuk siklus I dengan menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario ini mulai dicoba

penggunaan metode STAD (Student Team Achievement Divisions) untuk pembelajaran IPA

tentang perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

Materi yang digunakan adalah sesuai dengan Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi wujud

benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan

wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas, dan 6.3 Menjelaskan hubungan

antara sifat bahan dengan kegunaannya.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

30

Skenario pembelajaran secara terinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang terdapat dalam lampiran. Namun, secara garis besar dapat dijelaskan

seperti tabel 4.5 berikut.

4..2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan 4 jam pelajaran (4 x 35 menit) yang

dilaksanakan pada minggu II bulan November 2011, yaitu pada hari Rabu tanggal 9 November

2011.

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini, peneliti dibantu oleh 2 (dua) orang

rekan sejawat sebagai kolaborator, yaitu Bapak Karmito dan Ibu Siti Sulikhah. Kolaborator ini

membantu mengobservasi aktivitas guru/peneliti dan aktivitas belajar siswa selama kegiatan

pembelajaran dilakukan. Setelah itu, mereka dimintai pendapat dan sarannya dalam kegiatan

refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan perencanaan

tindakan siklus berikutnya

Tabel 4.5

Skenario Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. 1.

Pra Pembelajaran Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang wujud benda

Membaca materi pelajaran tentang wujud benda

2. Menyiapan benda yang akan dibuat percobaan

B 1

Pelaksanaan Pembelajaran Menjelaskan macam-macam wujud benda

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2 Menjelaskan gambaran umum tentang perubahan wujud benda

Menemutunjukkan macam-macam wujud dan perubahan wujud benda

3 Menjelaskan tata cara permainan kuis dalam model STAD

Memperhatikan penjelasan guru tentang tata cara permainan kuis

4 Membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa

Melakukan percobaan dan melakukan pengamatan tentang perubahan wujud benda

5 Guru memimpin presentasi kelompok Melakukan presentasi kelompok

6 Guru memberikan kuis individu Menjawab kuis secara individu yang

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

31

diberikan guru dan anggota kelompok tidak boleh membantu

7 Guru memberikan penilaian Menerima nilai yang diberikan guru

8 Guru memberikan penghargaan Menerima penghargaan yang diberikan guru

9 Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Bertanya/menyampaikan pendapat tentang pembelajaran

10 Memberikan rangkuman materi Mencatat rangkuman materi

11 Melaksanakan evaluasi Mengerjakan lembar evaluasi

.

Berikut hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I mulai dari awal

sampai akhir pertemuan:

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pertemuan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan

fisik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Kemudian guru melaksanakan kegiatan

apersepsi yaitu mengaitkan materi sebelumnya yaitu tentang macam-macam wujud benda

dengan materi yang akan disampaikan yaitu tentang perubahan wujud benda. Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawabnya. Selanjutnya guru

menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dari materi yang akan dipelajari.

Dilihat dari aktivitas siswa, pada kegiatan awal ini siswa kelihatan siap untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari semangat yang ditunjukkan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa antusias menjawab pertanyaan pendahuluan

yang diberikan guru. Selain itu, siswa juga terlihat memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, guru IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam

pembelajaran. Guru memfasilitasi munculnya gagasan baru dari siswa baik secara lisan

maupun tertulis. Siswa diberikan tugas untuk melakukan percobaan tentang perubahan

wujud benda melalui kerja kelompok. Masing-masing kelompok disuruh untuk

mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok yang lain menanggapinya.

Untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan umpan balik yang positif, guru

memberikan kuis untuk dijawab siswa. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang mencapai nilai tertinggi.

c. Akhir pertemuan

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

32

Pada akhir pertemuan, guru IPA bersama siswa membuat rangkuman mengenai

materi yang diajarkan. Selanjutnya melakukan penilaian dan merencanakan tindak lanjut

serta menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.

Hasil Tindakan. Setelah tindakan pembelajaran pada siklus I dilakukan, diperoleh hasil belajar

siswa pada aspek kognitif maupun hasil belajar siswa aspek keterampilan sosial. Berdasarkan

dari hasil belajar siswa aspek kognitif, peneliti mendapatkan data hasil tes yang dilakukan pada

akhir siklus. Tes yang diberikan berupa tes tertulis dalam bentuk isian. Adapun hasil tes yang

diperoleh adalah seperti pada tabel 4.6 berikut.

Dengan memperhatikan hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, dapat dilihat bahwa dengan diterapkannya metode STAD dalam pembelajaran IPA,

siswa yang kurang aktif, kurang konsentrasi, dan kurang bekerjasama dengan teman lain

jumlahnya menjadi berkurang bila dibanding dengan kondisi pada pra siklus, yaitu sebelum

diterapkannya metode STAD. Dengan diterapkannya metode ini, keaktifan, inisiatif, konsetrasi

dan kerjasama menjadi meningkat.

Tabel 4.6

Distribusi Skor Tes IPA Pada Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

90 1 4 % Tuntas

85 1 4 % Tuntas

80 2 8 % Tuntas

75 2 8 % Tuntas

70 4 16 % Tuntas

65 5 20 % Tuntas

60 3 12 % Belum Tuntas

55 2 8 % Belum Tuntas

50 3 12 % Belum Tuntas

45 2 8 % Belum Tuntas

40 1 4 % Belum Tuntas

Jumlah 25 100%

Sedangkan untuk penilaian siswa tentang aktivitas guru dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA dapat dilihat dari jawaban siswa melalui angket yang telah peneliti berikan.

Adapun hasil angket tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

33

Agar lebih jelas mengenai hasil tes formatif IPA pada pra siklus dapat dibuat rekapitulasi

dan grafik sebagaimana berikut:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif IPA Pada Siklus I

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-rata 66,40

Siswa yang Tuntas 15

% Siswa yang Tuntas 60 %

Siswa yang Belum Tuntas 10

% Siswa yang Belum Tuntas 40 %

Grafik 4.2

Distribusi SkorTes Formatif IPA Pada Siklus I

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

34

Adapun hasil belajar siswa pada aspek keterampilan sosial dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I

No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan

Jumlah Siswa

Persentase (%)

1

Keaktifan

Senang mengerjakan (4) 10 40

Kurang senang mengerjakan (3) 12 48

Tidak senang mengerjakan (2) 3 12

2

Inisiatif

Selalu memberi tanggapan (4) 11 44

Memberi tanggapan (3) 11 44

Jarang memberi tanggapan (2) 2 8

3

Konsentrasi

Selalu memperhatikan(4) 9 36

Memperhatikan(3) 15 60

Kurang memperhatikan(2) 1 4

4

Kerjasama

Mengerjakan bersama teman(3) 16 64

Mengerjakan sendiri (3) 6 24

Diam saja (2) 3 12

Tabel 4.9

Hasil Angket tentang Aktivitas Guru IPA dalam

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

35

Proses Pembelajaran Pada Siklus I

No Indikator Jawaban Siswa

Ya (%) Ragu-ragu (%)

Tidak (%)

1 Menghargai inisiatif siswa 60 28 12

2 Mengatur tata ruang belajar 80 20 0

3 Melibatkan siswa untuk berdiskusi 48 20 32

4 Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa 76 24 0

5 Menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif

84 16 0

6 Menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan

80 20 0

Dari data tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa dengan metode STAD sebagian besar

siswa sudah menganggap bahwa Guru mata pelajaran IPA sudah menghargai inisiatif siswa,

mengatur tata ruang kelas yang tepat, menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan

menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Adanya peningkatan

aktivitas siswa ini akan mampu menjadikan nilai IPA siswa menjadi lebih meningkat dari

sebelumnya.

Hasil wawancara dengan kolaborator juga menunjukkan hasil serupa. Kedua kaloborator

(Bapak Karmito dan Ibu Siti Sulikhah) memberikan penjelasan yang hampir sama, yaitu bahwa

dalam siklus I ini peneliti sudah bisa meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan dari data-data di atas, terlihat dengan jelas bahwa nilai hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA pada siklus I sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dari

kondisi awal (pra siklus). Hal ini ditunjukkan dari nilai ketuntasan belajar siswa yang sudah

mencapai 60%. Nilai rata-rata IPA juga meningkat menjadi 66,40. Namun demikian, nilai hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus I ini belum mencapai indikator kinerja yang

peneliti tetapkan.

4.2.3 Refleksi

Berdasarkan dari data-data yang peneliti kumpulkan bersama mitra kolaborasi

sebagaimana tercantum di atas, maka selanjutnya peneliti melakukan kegiatan refleksi untuk

mengevaluasi kegiatan pembelajaran siklus I. Refleksi ini dilakukan dengan cara menganalisis

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

36

data-data yang terkumpul mengenai kelebihan, kekurangan, maupun hambatan-hambatan yang

terjadi selama pembelajaran untuk dicarikan solusinya. Dalam kegiatan refleksi ini peneliti

berdisikusi dengan pengamatan/kolaborator dan selanjutnya peneliti jadikan dasar pertimbangan

untuk menyusun skenario pembelajaran pada siklus berikutnya (siklus II).

Dari data yang peneliti peroleh, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah

mengalami peningkatan meskipun masih ada beberapa siswa yang menunjukkan aktivitas belajar

yang relatif rendah. Dari aktivitas guru dalam pembelajaran juga sudah menunjukkan aktivitas

yang meningkat dari pada kondisi awal. Guru mata pelajaran IPA sudah menghargai inisiatif

siswa, mengatur tata ruang kelas yang tepat, menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif

dan menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

Selain itu, nilai hasil belajar siswa belum mencapai indikator kinerja yang peneliti

tetapkan yaitu ketuntasan belajar IPA juga baru mencapai 60% atau belum mencapai indikator

kinerja 75%. Dengan memperhatikan masukan dari kolaborator, peneliti menyimpulkan bahwa

ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penerapan metode STAD.

Adapun kelebihan kegiatan pembelajaran pada siklus I melalui penerapan metode STAD

adalah sebagai berikut: (1) guru bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,

(2) Guru bisa mendorong siswa untuk belajar dengan bekerjasama dan mandiri Sedangkan

kelemahan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran siklus I, yaitu: (1) Sebagian siswa

belum sepenuhnya mengikuti skenario pembelajaran yang ditetapkan oleh guru/peneliti, (2) Guru

belum memanfaatkan media pembelajaran audio visual.

Dengan memperhatikan indikator kinerja yang telah ditetapkan, peneliti menilai bahwa

penelitian tindakan yang telah dilaksanakan sampai siklus I ini belum berhasil. Data yang bersifat

kualitatif memang menunjukkan adanya peningkatan bila dibanding pada kondisi pra siklus. Akan

tetapi jika melihat data hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa baru mencapai 60%.

Penelitian dianggap baru berhasil jika indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan, yaitu minimal

75% siswa mencapai nilai ketuntasan minimal IPA sebesar 65. Melihat data tersebut, peneliti

memutuskan untuk melanjutkan kegiatan penelitian dengan siklus II.

Tindak Lanjut

Dengan memperhatikan data tes hasil belajar pada siklus I, peneliti membuat program

perbaikan dan program penganyaan. Program penganyaan diberikan kepada siswa yang telah

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

37

mencapai nilai ketuntasan sejumlah 15 siswa. Sedangkan program perbaikan diberikan kepada

siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sejumlah 10 siswa.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.3.1 Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti menyusun

kembali rencana tindakan siklus II yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus II sebagaimana terlampir. Skenario pembelajaran siklus II kegiatan intinya sama

dengan kegiatan pada siklus I, yaitu penerapan model pembelajaran STAD. Namun, dalam

skenario siklus II ini mengalami beberapa perbaikan/penyempurnaan terutama dalam kegiatan

pembelajaran. Dalam siklus II ini, kegiatan pembelajaran menggunakan media LCD Proyektor

yang sebelumnya belum diterapkan dalam siklus I.

Secara kronologis, skenario pembelajaran siklus II adalah seperti yang tertera pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Skenario Pembelajaran Siklus II

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. 1.

Pra Pembelajaran Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang wujud benda

Membaca materi pelajaran tentang wujud benda

2. Menyiapan media pembelajaran berupa LCD Proyektor

B 1

Pelaksanaan Pembelajaran Menampilkan power point tentang perubahan wujud benda

Memperhatikan tayangan wujud benda melalui power point pada proyektor.

2 Menjelaskan gambaran umum tentang perubahan wujud benda

Menemutunjukkan macam-macam wujud dan perubahan wujud benda

3 Menjelaskan tata cara permainan kuis dalam model STAD

Memperhatikan penjelasan guru tentang tata cara permainan kuis dalam model STAD

4 Membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa

Melakukan percobaan dan melakukan pengamatan tentang perubahan wujud benda

5 Guru memimpin presentasi kelompok Melakukan presentasi kelompok

6 Guru memberikan kuis individu Menjawab kuis secara individu dari guru dan anggota kelompok tidak boleh membantu

7 Guru memberikan penilaian Menerima nilai yang diberikan guru

8 Guru memberikan penghargaan Menerima penghargaan yang diberikan guru

9 Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Bertanya/menyampaikan pendapat tentang pembelajaran

10 Memberikan rangkuman materi Mencatat rangkuman materi

11 Melaksanakan evaluasi Mengerjakan lembar evaluasi

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

38

Penggunaan media LCD Proyektor ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran lebih

menarik dan menyenangkan lagi bagi siswa dan juga menjadi materi yang disampaikan guru lebih

kongkrit sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, penggunaan media pembelajaran akan

mampu mengatasi kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa, kurangnya minat dan

kegairahan, dan sebagainya. Sehingga diharapkan nilai hasil belajar siswa akan menjadi lebih

meningkat.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada Minggu ke III bulan November,

tepatnya hari Rabu 16 November 2011 dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran (4 x 35 menit).

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus II ini, peneliti juga masih dibantu oleh 2

(dua) orang rekan sejawat sebagai kolaborator, yaitu Bapak Karmito dan Ibu Sulikhah.

Kolaborator ini membantu mengobservasi aktivitas guru/peneliti dan aktivitas belajar siswa

selama kegiatan pembelajaran dilakukan. Setelah itu, mereka dimintai pendapat dan sarannya

dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan

perencanaan tindakan siklus berikutnya.

Berikut hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I mulai dari awal

sampai akhir pertemuan:

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pertemuan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan

fisik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Kemudian guru melaksanakan kegiatan

apersepsi yaitu mengaitkan materi sebelumnya yaitu tentang macam-macam wujud benda

dengan materi yang akan disampaikan yaitu tentang perubahan wujud benda. Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawabnya melalui metode tanya

jawab. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dari materi

yang akan dipelajari.

Dilihat dari aktivitas siswa, pada kegiatan awal ini siswa kelihatan siap untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari semangat yang ditunjukkan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa antusias menjawab pertanyaan pendahuluan

yang diberikan guru. Selain itu, siswa juga terlihat memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

39

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, guru IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam

pembelajaran. Guru menggunakan media audiovisual agar siswa lebih memperhatikan

materi yang disampaikan guru. Guru memfasilitasi munculnya gagasan baru dari siswa baik

secara lisan maupun tertulis. Siswa diberikan tugas untuk melakukan percobaan tentang

perubahan wujud benda melalui kerja kelompok. Masing-masing kelompok disuruh untuk

mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok yang lain menanggapinya. Untuk

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan umpan balik yang positif, guru memberikan kuis

untuk dijawab siswa. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mencapai nilai tertinggi.

c. Akhir pertemuan

Pada akhir pertemuan, guru IPA bersama siswa membuat rangkuman mengenai materi

yang diajarkan. Selanjutnya melakukan penilaian dan merencanakan tindak lanjut serta

menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.

Hasil Tindakan

Berdasarkan dari hasil belajar siswa aspek kognitif, peneliti mendapatkan data hasil tes

yang dilakukan pada akhir siklus. Tes yang diberikan berupa tes tertulis dalam bentuk isian.

Adapun melalui tes hasil belajar IPA siswa pada siklus II ini, peneliti mendapatkan data nilai hasil

belajar siswa adalah seperti pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11

Distribusi Skor Tes IPA Pada Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

100 1 4 % Tuntas

95 1 4 % Tuntas

90 2 8 % Tuntas

85 2 8 % Tuntas

80 3 12 % Tuntas

75 3 12 % Tuntas

70 4 16 % Tuntas

65 4 16 % Tuntas

60 2 8 % Belum Tuntas

55 2 8 % Belum Tuntas

50 1 4 % Belum Tuntas

Jumlah 25 100%

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

40

Agar lebih jelas mengenai hasil tes formatif IPA pada siklus II dapat dibuat rekapitulasi

dan grafik sebagaimana berikut:

Tabel 4.12

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif IPA Siklus II

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata 73,20

Siswa yang Tuntas 20

% Siswa yang Tuntas 80 %

Siswa yang Belum Tuntas 5

% Siswa yang Belum Tuntas 20 %

Grafik 4.3

Distribusi Skor Tes IPA Pada Siklus II

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

41

Berdasarkan dari data-data di atas, terlihat dengan jelas bahwa nilai hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA pada siklus II sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dari

siklus I. Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan belajar sudah mencapai 20 siswa atau 80%.

Nilai rata-rata IPA juga meningkat menjadi 73,20.

Adapun hasil belajar siswa pada aspek keterampilan sosial dapat dilihat dari tabel 4.13

berikut:

Dari data hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada

tabel 4.13, dapat dilihat bahwa dengan diterapkannya metode STAD dalam pembelajaran IPA,

siswa yang kurang aktif, kurang konsentrasi, dan kurang bekerjasama serta diam saja dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran sudah tidak ada. Hal ini menujukkan adanya peningkatan

aktivitas siswa bila dibanding pada pra siklus dan sklus I.

Tabel 4.13

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II

No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan

Jumlah Siswa

Persentase (%)

1

Keaktifan

Senang mengerjakan (4)

20 80

Kurang senang mengerjakan (3) 5 20

Tidak senang mengerjakan (2) 0 0

2

Inisiatif

Selalu memberi tanggapan (4) 11 44

Memberi tanggapan (3)

14 56

Jarang memberi tanggapan (2) 0 0

3

Konsentrasi

Selalu memperhatikan (4)

16 64

Memperhatikan (3)

9 36

Kurang memperhatikan (2)

0 0

4

Kerjasama

Mengerjakan bersama teman (3)

21 84

Mengerjakan sendiri (3)

4 16

Diam saja (2)

0 0

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

42

Sedangkan untuk penilaian siswa tentang aktivitas guru dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA dapat dilihat dari jawaban siswa melalui angket yang telah peneliti berikan.

Adapun hasil angket tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Angket tentang Aktivitas Guru IPA dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II

No Indikator Jawaban Siswa

Ya (%) Ragu-ragu (%)

Tidak (%)

1 Menghargai inisiatif siswa 92 8 0

2 Mengatur tata ruang belajar 88 12 0

3 Melibatkan siswa untuk berdiskusi 76 24 0

4 Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa 88 12 0

5 Menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif

96 4 0

6 Menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan

86 4 0

Dari data tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa dengan metode STAD sudah tidak

ada siswa yang menganggap bahwa guru IPA tidak menghargai inisiatif siswa. Bahkan hampir

semua siswa (96%) menganggap guru IPA mampu menjadikan pembelajaran yang kondusif dan

menyenangkan. Sebagian besar merasa dilibatkan guru dalam berdiskusi sehingga keberanian

siswa dalam bertanya, berpendapat dan beragumentasi menjadi meningkat.

Hasil wawancara dengan kolaborator juga menunjukkan hasil serupa. Kedua kaloborator

(Bapak Karmito dan Ibu Siti Sulikah ) memberikan penjelasan yang hampir sama, yaitu bahwa

dalam siklus II ini peneliti sudah bisa meningkatkan aktivitas siswa sepenuhnya dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4.3.3 Refleksi dan Evaluasi Kegiatan Siklus II

Berdasarkan dari data-data yang peneliti kumpulkan bersama mitra kolaborasi pada

siklus II sebagaimana tercantum di atas, maka selanjutnya peneliti melakukan kegiatan refleksi

untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran siklus II. Refleksi ini dilakukan dengan cara

menganalisis data-data yang terkumpul mengenai kelebihan, kekurangan, maupun hambatan-

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

43

hambatan yang terjadi selama pembelajaran untuk dicarikan solusinya. Dalam kegiatan refleksi ini

peneliti berdisikusi dengan pengamatan/kolaborator dan selanjutnya peneliti jadikan dasar

pertimbangan apakah peneliti perlu melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya.

Dari data yang peneliti peroleh, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada

siklus II sudah mengalami peningkatan. Siswa yang kurang aktif, kurang konsentrasi, dan kurang

bekerjasama serta diam saja dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah tidak ada. Selain itu,

nilai ketuntasan belajar IPA juga sudah mencapai mencapai 80%. Dengan demikian, nilai

ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus II ini sudah mencapai indikator

kinerja yang peneliti lakukan.

Dengan memperhatikan masukan dari kolaborator, peneliti dapat menjelaskan bahwa

ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penerapan metode STAD. Adapun kelebihan

kegiatan pembelajaran pada siklus II melalui penerapan metode STAD adalah dapat

meningkatkan aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas guru dalam belajar. Penerapan model

pembelajaran STAD akan mampu menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, siswa

lebih aktif dan bekerjasama dengan temannya. Adanya peningkatan aktivitas siswa tersebut akan

dapat menjadikan hasil belajar siswa akan lebih meningkat.

Sedangkan kelemahan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran siklus II adalah

bahwa pembelajaran melalui metode STAD akan membawa hasil yang maksimal jika skenario

pembelajaran yang telah disusun oleh guru dilaksanakan dengan sepenuhnya oleh siswa dan

guru memanfaatkan media pembelajaran, terutama media audio visual.

Dengan memperhatikan indikator kinerja yang telah ditetapkan, peneliti menilai bahwa

penelitian tindakan yang telah dilaksanakan sampai siklus II ini sudah berhasil. Indikator kinerja

yang telah peneliti tetapkan, yaitu minimal 75% siswa mencapai nilai ketuntasan minimal IPA

sebesar 65 sudah tercapai. Melihat data tersebut, maka peneliti sudah tidak melaksanakan

tindakan pada siklus berikutnya.

Tindak Lanjut

Dengan memperhatikan data tes hasil belajar pada siklus II, peneliti membuat program

perbaikan dan program penganyaan. Program penganyaan diberikan kepada siswa yang telah

mencapai nilai ketuntasan sejumlah 20 siswa. Sedangkan program perbaikan diberikan kepada

siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sejumlah 5 siswa.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

44

4.4 Pembahasan dan Hasil Penelitian

Setelah peneliti melaksanakan 2 (dua) kali siklus pembelajaran maka terkumpul data-

data penelitian. Penilaian terhadap variabel output yaitu tentang hasil belajar IPA siswa dari pra

siklus sampai siklus II berakhir juga menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa.

Sebelum adanya tindakan (pra siklus) hasil belajar siswa baru 20% siswa yang mencapai nilai

ketuntasan. Hal ini berarti masih 80% siswa yang belum mencapai nilai Ketuntasan Minimal

(KKM).

Kemudian pada siklus I, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat menjadi

60%. Hal ini berarti ada 40% siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Pada siklus II,

hasil belajar siswa meningkat menjadi 80% atau hanya 20% siswa yang belum mencapai nilai

ketuntasan minimal. Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini sudah mencapai

indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan yaitu 75%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada

tabel 4.15 dan Grafik 4.4 berikut:

Tabel 4.15

Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Kriteria Persentase Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Tuntas 20% 60% 80%

2 Belum Tuntas 80% 40% 20%

Jumlah 100% 100% 100%

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

45

Grafik 4.4

Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Selanjutnya nilai rata-rata kelas juga menunjukkan hasil peningkatan mulai dari pra

siklus sampai siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata kelas baru mencapai 47,60. Kemudian

pada siklus I naik menjadi 66,40 atau mengalami peningkatan sebesar 18,80. Begitu juga

pada siklus II juga mengalami peningkatan bila dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II ini

nilai rata-rata kelas siswa meningkat menjadi 73,20. Hal ini menunjukkan adanya pencapaian

indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan.

Berdasarkan dari deskripsi dan analisis data yang peneliti sajikan di atas, dapat dilihat

beberapa temuan selama penelitian. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru dari pra

siklus sampai siklus II terus mengalami peningkatan dari segi kualitas. Sebelum pra siklus,

kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan secara monoton. Hal ini dapat dilihat dari metode

yang digunakannya. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi

pelajaran. Akibatnya siswa lebih banyak menerima pelajaran bukan melaksanakan pengalaman

belajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang menyenangkan dan membosankan bagi

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

46

siswa. Siswa kurang tertarik dan perhatian terhadap materi yang disampaikan sehingga nilai

ketuntasan belajar siswa menjadi rendah.

Setelah dilaksanakan tindakan, kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru terus

mengalami peningkatan. Pada siklus I, guru mampu menyajikan pembelajaran lebih baik bila

dibanding pra siklus. Siswa sudah merasakan kondisi pembelajaran yang dilaksanakan guru

sudah menyenangkan dan siswa sudah terlatih untuk kerjasama. Akibatnya keaktifan, inisiatif,

konsentrasi dan kerja sama siswa meningkat. Semua peningkatan aktivitas belajar siswa ini

berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif yang ditunjukkan oleh

meningkatkan hasil tes secara signifikan.

Aktivitas merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar siswa. Thomas M. Risk (dalam Daradjat, 2008: 137) mengemukakan bahwa

mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar siswa. Pengalaman itu sendiri hanya

mungkin diperoleh bila siswa itu dengan keaktifan sendiri bereaksi dengan lingkungannya. Guru

dapat membantu anak itu belajar, tetapi guru tidak dapat belajar untuk anak itu. Dengan demikian,

aktivitas belajar siswa sangat diperlukan dalam rangka mencapai hasil belajar yang baik.

Kemudian dari hasil angket siswa, dapat dilihat adanya perubahan sikap siswa terhadap

mata pelajaran IPA dan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Pada kondisi awal (pra siklus)

siswa masih menganggap bahwa pembelajaran IPA termasuk mata pelajaran yang sulit. Namun

setelah guru menerapkan metode kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions),

siswa menganggap mata pelajaran IPA lebih mudah dan proses pembelajaran yang dilakukan

guru sudah dirasa lebih menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode yang

dapat mengaktifkan dan membangun kerjasama siswa sangat diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran.

Metode yang demikian akan mampu menjadikan kondisi pembelajaran tidak

membosankan dan lebih menyenangkan, sehingga siswa akan lebih terkonsentrasi dan

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Adanya konsentrasi atau perhatian merupakan salah

satu indikator adanya minat belajar yang ada pada diri siswa. Berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh ahli, siswa yang berminat akan mampu menunjukkan hasil belajar yang lebih

baik daripada yang tidak memiliki minat belajar.

Hal ini akan berdampak pada meningkatnya nilai ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-

rata siswa. Nilai ketuntasan belajar siswa yang semula rendah setelah guru menerapkan metode

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/644/5/T1... · pada mata pelajaran IPA masih rendah. ... adanya masalah pokok dalam pembelajaran

47

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran akan mampu

meningkatkan nilai ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa. Sehingga nilai hasil belajar siswa

dapat tercapai secara optimal.