UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN …eprints.ums.ac.id/20029/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN …eprints.ums.ac.id/20029/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN SRUNI
MUSUK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
SRI WAHYUNI HADI
NIM: A54C090015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
1
2
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN SRUNI MUSUK
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Sri Wahyuni Hadi A 54C090015, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 54 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei-Agustus 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan alat pengumpulan data meliputi butir soal tes. Hasil penelitian dipaparkan sebagai metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/201. Hal ini ditandai dengan: (1) Hasil penilaian pembelajaran siklus I sebanyak 75 % siswa mendapat nilai tes minimal 65. (2) Hasil penilaian pembelajaran siklus II 100 % siswa mendapat nilai tes materi memberi tanggapan terhadap suatu minimal sama dengan 65. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama bagi guru bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca puisi yang menyenangkan dan menarik minat siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca. Kata kunci: Kemampuan, Berbicara, dan metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD)
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia
cenderung terlalu fokus pada guru, dan kurang terfokus pada siswa. Sehingga
dalam proses belajar mengajar hanya guru yang aktif sementara siswa
cenderung pasif. Indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang
kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya pemusatan
perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap
pertanyaan guru.
Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya dalam hal berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk sampai
saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan ulangan harian
menunjukkan masih terdapat siswa yang nilainya di bawah nilai minimal lulus
(65). Berdasarkan identifikasi guru Bahasa Indonesia, hal ini berkaitan dengan
rendahnya minat dan motivasi sehingga siswa kurang bersemangat dan cepat
bosan saat pembelajaran berlangsung.
Mengingat permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode yang
tepat agar tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi
dasar berbicara tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan
hasil belajar Bahasa Indonesia, khususnya dalam kompetensi dasar berbicara
pada siswa kelas V SD Sruni Musuk, penulis menerapkan metode Student
Teams Achievement Divisions (STAD). Metode ini dipilih karena merupakan
salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan
kreatifitas siswa (Suprijono, 2009:111).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis
bermaksud mengadakan penelitian tentang “Upaya meningkatkan
Kemampuan Berbicara dengan Metode Student Teams Achievement Divisions
(STAD) pada Siswa Kelas V SD Sruni Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013”.
4
B. Perumusan Masalah
Apakah dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni
Musuk Pelajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui peningkatkan kemampuan
berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada
siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013”.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Manfaat Teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa, dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa
kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013.
b. Guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan
kegiatan pembelajaran.
c. Sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu
sekolah
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Hakikat dan Hasil Belajar
Gagne dalam Suprijono (2009:2) berpendapat belajar adalah
perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.
Sementara itu Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman
(2009:35) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi
dengan lingkungannya. Perbuatan belajar adalah perbuatan yang
5
disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku
(pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-keterampilan) dirinya
melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003:1).
b. Tujuan Belajar
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk
untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik,
mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu
pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran
(standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut
Aunurrahman (2009:176) secara garis besar ada dua hal, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
a) Ciri khas siswa
b) Sikap terhadap belajar
c) Motivasi Belajar
d) Konsentrasi Belajar
e) Mengolah Bahan Belajar
f) Menggali Hasil Belajar
g) Rasa Percaya Diri
h) Kebiasaan Belajar
2) Faktor-faktor Eksternal Belajar
a) Faktor Guru
b) Lingkungan Sosial
c) Kurikulum Sekolah
d) Sarana dan Prasarana
2. Komunikasi dalam Pembelajaran
Komunikasi dan hubungan manusiawi antara guru dan siswa
merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
6
pembelajaran. Hal ini disebabkan bantuan guru kepada siswa di dalam
maupun di luar pembelajaran formal dapat memberi pengaruh, terutama
dorongan yang bersifat psikis untuk menyelesaikan tugas-tugas dan
penyelesaian pendidikan.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Hakikat Pembelajaran Bahasa.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, oleh
karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi antara satu
dengan yang lain (Depdikbud, 1995).
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah
keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia antara lain: (1) Berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis, (2) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (3) Menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan (4) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Peran Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
4. Kemampuan Berbicara
Pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan
seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Kemampuan berbicara
adalah kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan
7
pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi
melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika
komunikasi berlangsung secara tatap muka, berbicara itu dapat dibantu
dengan mimik dan pantomimic pembicara.
5. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Adapun langkah-langkah atau fase-fase dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions
(STAD) sebagai berikut (Pahyono : 2004).
Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari. Guru juga perlu menjelaskan tata cara
kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode
STAD.
Fase 2 : Guru membentuk kelompok, berdasarkan kemampuan
(prestasi sebelumnya), jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah
anggota tiap kelompok antara 3-5 orang siswa
Fase 3 : Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi,
menjawab soal atau mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang
diberikan guru
Fase 4 : Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok
atau kelas
Fase 5 : Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok
dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok
Fase 6 : Quizzes.
Fase 7 : Penghargaan kelompok : Berdasarkan skor penghitungan
yang diperoleh anggota, dirata-rata.
Fase 8 : Evaluasi oleh guru
B. Peran Metode STAD dalam Pembelajaran Bahasa
Penggunaan metode STAD sebagai penguat pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya pada KD berbicara.
8
Belum menggunakan metode STAD dalam pem-belajaran Bahasa
Indonesia
Menggunakan metode STAD dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
Diduga melalui penggunaan metode
STAD dapat meningkatkan
kemampuan berbicara pada siswa kelas V
C. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan mengenai
permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,
adalah melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat
meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk
tahun pelajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1.Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Sruni Musuk Boyolali,
2.Waktu
Penelitian akan dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran
2012/2013 selama 3 bulan, yakni mulai bulan Juli - September 2012.
Kondisi Akhir
Minat dan perhatian siswa kurang, hasil belajar rendah
Pra Tindakan
Tindakan
Siklus I Belajar kelom-pok dgn metode STAD
Siklus II Belajar kelom-pok dgn metode STAD
9
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelian ini di batasi pada siswa kelas V SDN
Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 15 orang terdiri dari 8 laki-
laki dan 7 perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini meliputi dua macam data yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
sedangkan data kualitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, dan
gambar (Sugiyono, 2009:15). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes
sedangkan data kualitatif diperoleh berdasarkan pada hasil observasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tes
2. Observasi
3. Dokumentasi
E. Validasi Data
Menurut Afifuddin & Saebani (2009:143) pengecekan validitas data
dengan cara trianggulasi dalam suatu penelitian meliputi :
1. Trianggulasi data, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data,
seperti dokumen, arsip, hasil diskusi refleksi pembelajaran dengan guru
dan siswa.
2. Trianggulasi teori, yaitu dengan berbagai teori yang berlainan untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat.
3. Trianggulasi metode, yaitu dengan metode tes, observasi, dan
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis kualitatif dibagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan. Ketiga alur yang di maksud adalah: reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
G
H
A
G. Indikato
U
indikator
1. Hasi
mend
kriter
2. Hasi
mend
kriter
H. Prosedu
Tah
menggun
tindakan
kembali
permasa
A. Pembah
1. Peng
pada
or Kinerja
Untuk men
r kinerja seb
l penilaian
dapat nilai
ria ketuntasa
l penilaian
dapat nilai
ria ketuntasa
ur Penelitian
hapan siklus
nakan system
n (action), p
yang mer
lahan (Sukid
hasan Hasil
gelolaan pro
Berdasark
a pra siklus, s
ngetahui ke
bagai berikut
pembelajara
tes kemamp
an minimal (
pembelajara
tes kemamp
an minimal (
n
s dalam pen
m spiral refl
pengamatan
rupakan das
din, Basrowi
Gambar 3
HASIL DA
Penelitian
oses pembel
kan penjelas
siklus I, dan
etercapaian
t:
an siklus I
puan berbic
(KKM), yait
an siklus II
puan berbic
(KKM), yait
nelitian tinda
leksi diri yan
(observe), r
sar untuk s
i & Suranto,
3.1. Tahapan
AN PEMBA
lajaran oleh
san paparan
siklus II dap
tujuan pe
sekurang-ku
cara minima
tu 65.
sekurang-k
cara minima
tu 65.
akan menuru
ng dimulai d
refleksi (ref
suatu ancan
2009:48).
Siklus PTK
AHASAN
h guru
kondisi riil
pat diketahu
ACTION
ACTION
enelitian, d
urangnya 75
al sama den
kurangnya 90
al sama den
ut Kemmis
dengan renc
flect) dan pe
ng-ancang p
K
dan temuan
ui bahwa:
10
dirumuskan
5 % siswa
ngan nilai
0 % siswa
ngan nilai
& Taggart
ana (plan),
erencanaan
pemecahan
n penelitian
a. D
ti
u
b. G
m
d
c. G
y
2. Part
a. S
b. P
c. S
te
3. Penc
a. P
s
ju
d
Dalam prose
imbal balik
untuk aktif d
Guru selalu
melakukan d
dihadapi dala
Guru selalu
yang terarah
tisipasi Sisw
Hasil obs
Siswa menun
Perhatian sisw
Siswa terlih
erhadap bac
capaian Kem
Pra Siklus
Hasil
ebesar 63,6;
umlah sisw
ditampilkan d
Tabel 4
No Ke
1 Tu
2 Ti
Gam
4
5
6
es pembelaj
antara guru
an berseman
memberi ke
diskusi dan
am menjalan
berupaya s
dan tepat sa
wa dalam Pr
servasi menu
njukkan kesi
wa saat men
at senang
aan yang dib
mampuan B
tes pada pe
; jumlah sisw
wa yang be
dalam tabel
.5 Kemampu
eterangan
untas
dak Tuntas
mbar 4.1 Ke
0
0
0
Tuntas
jaran guru
dan siswa s
ngat mengiku
esempatan s
bertanyajaw
ni proses pem
sebaik mung
asaran.
roses Pembe
unjukkan bah
iapan mengik
ngikuti prose
dan bersem
berikan oleh
Berbicara
embelajaran
wa yang tun
elum tuntas
dan gambar
uan Berbicar
Pros
emampuan B
Tidak Tun
senantiasa
ehingga sisw
uti proses pe
eluas-luasny
wab terhada
mbelajaran
gkin agar te
elajaran
hwa selama
kuti pembela
es pembelaja
mangat dala
h guru.
prasiklus d
ntas belajar 8
s 7 orang
berikut.
ra pada Pra
sentase Ketun
53,33%
46,67 %
Berbicara pa
ntas
membangun
wa menjadi t
embelajaran.
ya kepada si
ap permasal
ercipta kond
siklus I dan
ajaran
aran baik
am meberi
diperoleh nil
8 orang (53,
(46,67%).
Siklus
ntasan
ada Prasiklus
11
n interaksi
termotivasi
.
iswa untuk
lahan yang
disi belajar
siklus II :
tanggapan
ai rata-rata
,33%); dan
Hasil ini
s
b. S
s
j
d
c. S
s
d
d
Siklus I
Hasil
sebesar 68,6
jumlah sisw
dalam tabel
Tabel 4.6
No Ke
1 Tu
2 Ti
Gamb
Siklus II
Hasil
sebesar 73,3
dan jumlah
ditampilkan
Tabel 4
No Ke
1 Tu
2 Ti
l tes pada p
67; jumlah s
a yang belum
dan gambar
6 Kemampu
eterangan
untas
dak Tuntas
bar 4.2 Prose
tes pada pe
33.; jumlah
h siswa yan
dalam tabel
4.7 Kemamp
eterangan
untas
dak Tuntas
0
100
Tu
embelajaran
iswa yang tu
m tuntas 3 o
berikut.
an Berbicara
Pros
entase Kema
embelajaran
siswa yang
ng belum t
dan gambar
puan Berbic
Pros
ntas Ti
n prasiklus d
untas belajar
orang (20%)
a pada Siklu
sentase Ketun
80%
20 %
ampuan Berb
prasiklus d
tuntas belaj
tuntas 0 or
r berikut.
ara pada Sik
sentase Ketun
100%
0 %
dak Tuntas
diperoleh nil
r 12 orang (
). Hasil ini d
us I
ntasan
bicara pada
iperoleh nila
jar 15 orang
rang (0%).
klus II
ntasan
12
ai rata-rata
(80%); dan
ditampilkan
Siklus I
ai rata-rata
g (1000%);
Hasil ini
sejak
Penn
No
1
2
3
(siklu
9,73
53,33
kena
gamb
Gambar 4
Hasil pen
k pra siklu
ngkatan kem
Tabe
pa
o Kegiatan
PembelajPra Siklu
Siklus I
Siklus II
Berdasark
us I); dan 7
poin. Berd
3 % (pra si
ikan 46,67%
bar berikut.
5
10
4.3 Prosenta
nilaian yang
us, siklus I
mampuan mem
el 4.8 Hasil T
ada Pra Siklu
aran Nil
s
kan nilai rata
73,33 (siklus
dasarkan pro
iklus); 80 %
%. Peroleha
0
50
00
Tu
ase Kemamp
dilaksanakan
hingga sik
mbaca ini di
Tes Kemamp
us, Siklus I,
ai Rata-rata
63,60
68,67
73,33
a-rata, menin
s II). Jadi ad
osentase ke
% (siklus I);
an hasil bela
untas
puan Berbica
n setiap akh
klus II me
itunjukkan p
puan Berbic
dan Siklus I
Prosentas
53
8
10
ngkat dari 6
da kenaikan
etuntasan be
; dan 100 %
ajar ini dap
Tidak Tunta
ara pada Sik
hir proses pem
engalami pe
pada tabel be
ara
I
se Ketuntasa
3,33%
80 %
00,0%
63,6 (pra sik
nilai rata-ra
elajar, meni
% (siklus II)
pat ditampilk
as
13
klus II
mbelajaran
eningkatan.
erikut.
an
klus); 68,67
ata sebesar
ngkat dari
). Jadi ada
kan dalam
B
ditampi
peningk
(belum
siklus I
1
Gamb
p
Berdasarkan
lkan pada
katan jika di
menggunak
dan siklus II
0
20
40
60
80
100
Pra Si
bar 4.4. Hasi
pada prasiklu
n perbanding
Tabel 4.8
bandingkan
kan metode
I yang telah
klus Sik
l Tes Kemam
us, Siklus I, d
gan kemamp
dan Gam
antara hasil
STAD) den
menggunak
klus I S
mpuan Berbi
dan Siklus II
puan berbica
mbar 4.4,
l tes pada p
ngan hasil t
kan metode S
iklus II
icara
I
ara siswa se
menunjukka
embelajaran
tes pada pem
STAD.
Nilai Rata
Ketuntasa
14
ebagaimana
an adanya
n pra siklus
mbelajaran
‐rata
an
15
DAFTAR PUSTAKA Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Arbi, Sutan Zanti 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Depdikbud. Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum
1994?. Yogyakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek
Pembinaan Sekolah Dasar. Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo. Hamalik, Omar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Bandung: Bumi Aksara. Mudini dan Salamat Purba. 2009. Pembelajaran Berbicara. Jakarta Depdiknas :
PPPPTK Bahasa. Pahyono. 2004. Sosialisasi Model-model Pembelajaran di LPMP Jawa Tengah
Tahun 2004. Semarang : LPMP Jawa Tengah Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses. Popham, W. James dan Eva L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis
(Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. : Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suwandi, Sarwiji 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosda Karya.