Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap...
Transcript of Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap...
56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA SALATIGA.
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA.
UPT DISDIKPORA KECAMATAN TINGKIR
SEKOLAH DASAR NEGERI KUTOWINANGUN 12
Alamat: Jl. Wuni Benoyo I/20 Salatiga 50742, Telp. (0298) 329282
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
NO : 412 2/140/ 2014
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhamad Slamet, S.Pd.
NIP : 19590128 197911 1 003
Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12
Menerangkan bahwa :
Nama : Putri Fajar Dwi Astuti
NIM : 292010514
Status : Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga
Telah melakukan penelitian dengan judul βUpaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual Auditori Kinestetik) pada Kelas
V Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12 Salatigaβ.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Salatiga, 25 Maret 2014
58
Lampiran 2
RPP IPA Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK
Siklus I
Pelajaran : IPA
Kelas : V / II
Guru : Ibu Nanik Tri Murni
Peneliti : Putri Fajar Dwi Astuti
Waktu : 6x 35 menit
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta
fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah
III. Indikator Pembelajaran
1. Mendeskripsikan pengertian pesawat sederhana.
2. Menjelaskan mengenai pengungkit atau tuas.
3. Menjelaskan mengenai bidang miring.
4. Menjelaskan mengenai katrol.
5. Menjelaskan mengenai roda berporos.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan berbagai pesawat sederhana.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan menggunakan pesawat sederhana.
V. Material
- Pesawat sederhana.
- Macam-macam pesawat sederhana
VI. Model dan Metode
Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik)
Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab
59
VII. Proses Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan (5 menit)
- Guru menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang
diharapkan.
b. Inti
Eksplorasi (20 menit)
- Guru meminta siswa untuk menyebutkan alat-alat di sekitar mereka
yang dapat membantu meringankan pekerjaan.
- Siswa menyebutkan alat-alat di sekitar mereka secara bergantian.
- Siswa membaca materi tentang pesawat sederhana.
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang pesawat sederhana.
- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis tuas atau pengungkit (golongan
pertama, kedua, dan ketiga).
Elaborasi (20 menit)
- Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa.
- Siswa membentuk kelompok dengan anggota 5-6 orang.
- Siswa memperagakan cara menggunakan alat-alat (tuas/pengungkit)
yang disediakan.
- Siswa menuliskan hasil percobaan mereka pada lembar hasil
percobaan.
Konfirmasi (15 menit)
- Siswa menuliskan hasil percobaan di depan kelas.
- Siswa membuat kesimpulan.
Gunting, tang, pemotong kuku dan cabutan paku merupakan pengungkit jenis
pertama.
Pembuka tutup botol, pemotong kertas, dan gerobak dorong merupakan
pengungkit jenis kedua.
Staples, pinset, dan alat pancing merupakan pengungkit jenis ketiga.
60
c. Penutup (10 menit)
- Siswa dan guru membuat kesimpulan bahwa setiap alat yang berguna
bagi manusia disebut pesawat.
- Pada tuas golongan pertama posisi titik tumpu berada di antara beban
dan kuasa.
- Pada tuas golongan kedua posisi beban berada di antara titik tumpu
dan kuasa.
- Pada tuas golongan ketiga posisi titik kuasa berada di antara beban dan
titik tumpu.
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (10 menit)
- Guru mengingatkan apa yang dipelajari siswa pada pertemuan
sebelumnya.
- Menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang diharapkan.
b. Inti
Eksplorasi (20 menit)
- Siswa membaca materi tentang bidang miring dan katrol.
- Siswa melakukan percobaan tentang bidang miring dan katrol.
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang bidang miring dan katrol.
Kolaborasi (20)
- Siswa berkelompok dengan anggota 5-6 orang.
- Siswa memotong gambar-gambar benda.
- Siswa bekerja sama dalam mengklasifikasikan gambar-gambar benda
ke dalam kelompoknya (bidang miring, katrol dan roda berporos).
- Siswa menempelkan gambar pada kolom sesuai dengan jenis benda.
Konfirmasi (15 menit)
- Siswa maju secara bergantian mengklasifikasikan benda sesuai dengan
jenisnya di depan kelas.
61
c. Penutup (5 menit)
- Bidang miring, katrol, dan roda berporos termasuk dalam pesawat
sederhana.
- Guru memberitahu siswa untuk belajar sebagai persiapan tes evaluasi
pesawat sederhana.
VIII. Sumber Belajar
- Buku sekolah elektronik IPA untuk SD dan MI kelas V oleh Heri
Sulistyanto dan Edy Wiyono.
- KIT IPA Pesawat Sederhana
IX. Kisi-kisi Soal
SK KD Indikator No. Soal
5. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
fungsinya.
5.2
Menjelaskan
pesawat
sederhana
yang dapat
membuat
pekerjaan
lebih mudah
a. Mendeskripsikan
pengertian pesawat
sederhana.
1 (PG), 1
(uraian)
b. Menjelaskan
mengenai
pengungkit atau
tuas.
2, 3, 9
(PG)
2 (uraian)
c. Menjelaskan
mengenai bidang
miring.
4, 6 (PG)
3 (uraian)
d. Menjelaskan
mengenai katrol.
5, 10 (PG)
4 (urain)
Jalan berkelok-kelok, tangga, sekrup berulir dan pisau termasuk dalam
bidang miring.
Sumur dan alat pengangkut di pelabuhan termasuk dalam katrol.
Roda, alat pemintal benang, dan gear termasuk dalam roda berporos.
62
e. e. Menjelaskan
mengenai roda
berporos
7,8 (PG)
5 (uraian)
X. Kriteria Penilaian
Keterangan:
N : Nilai
B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan
ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal
pada tes bentuk penguraian.
St : banyaknya butir soal.
Salatiga, 25 Februari 2014
Skor = N = π΅
ππ‘Γ 100 (π ππππ 0 β 100)
63
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan
secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu !
1. Setiap alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia
disebut....
a. Katrol b. Tuas c. Pesawat d.
Mobil
2. Penjepit Kue atau gorengan termasuk dalam pengungkit jenis ke ....
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
3. Jenis pesawat sederhana yang menggunakan tuas adalah....
a. Engsel pintu b. Paku c. Ketapel
d. Gunting
4. Kapak, sekrup, pisau, dan paku merupakan contoh-contoh dari...
a. Bidang miring b. Tuas c. Pengungkit d.
Katrol
5. Menimba air di sumur memanfaatkan katrol....
a. Tetap b. Bebas c. Ganda d. Blok
6. Tujuan dari pembuatan bidang miring adalah....
a. Menambah beban c. Mengurangi pekerjaan
b. Mengurangi kuasa d. Meringankan pekerjaan
7. Pembuatan gerenda putar menggunakan prinsip....
a. Tuas b. Bidang miring c. Roda berporos d.
Katrol rangkap
8. Perhatikan alat-alat berikut !
I. Kursi roda IV. Timba sumur
II. Bor listrik V. Sekrup
III. Roda sepeda
Alat yang menggunakan prinsip roda berporos yaitu....
a. I dan II b. I dan III c. III dan IV d. II
dan V
64
9. Amati gambar berikut ini !
Gambar di atas termasuk dalam pengungkit jenis ke ....
a. I b. II c. III d. IV
10. Perhatikan gambar berikut ini !
Jenis katrol yang digunakan pada gambar tersebut yaitu ....
a. Tetap b. Bebas c. Ganda d. Blok
katrol
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apakah pesawat sederhana itu ? Sebutkan jenis-jenisnya !
2. Jelaskan mengenai perbedaan tiga jenis pengungkit / tuas dan beri masing-
masing 1 contoh !
3. Mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok ?
4. Jelaskan perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas !
5. Sebutkan lima contoh alat yang menggunakan prinsip roda berporos dalam
kehidupan sehari-hari !
65
Kunci Jawaban :
I.
1. C 6. D
2. C 7. C
3. D 8. B
4. A 9. B
5. A 10. B
II.
1. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk
mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Jenis-jenis
pesawat sederhana adalah tuas/pengungkit, bidang miring, katrol, dan
roda berporos.
2. Perbedaan dari ketiga jenis pengungkit adalah :
a. Pengungkit jenis pertama posisi titik tumpu berada di antara titik
kuasa dan titik beban. Contoh : gunting
b. Pengungkit jenis kedua posisi titik beban berada di antara titik
tumpu dan titik kuasa. Contoh : pemecah kemiri
c. Pengungkit jenis ketiga posisi titik kuasa berada di antara titit
tumpu dan titik beban. Contoh : alat pancing.
3. Jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar tidak terlalu menanjak
sehingga energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
4. Perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas adalah :
a. Katrol ganda : tersusun dari katrol bebas dan katrol tetap.
b. Katrol tetap : katrol yang dipasang pada tempat tertentu dan tetap
berada pada tempatnya.
c. Katrol bebas : katrol yang tidak dipasang pada tempat yang tetap,
sehingga dapat berpindah-pindah.
5. Contoh alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip
roda berporos antara lain : setir mobil, roda kulkas, roda sepeda,
gerindra berputar, alat pemintal benang.
66
Lampiran 4 LKS Siklus I
Pesawat Sederhana : Tuas / Pengungkit
Diskusikan dan tunjukkan letak Titik Tumpu (TT), Titik Beban (TB), dan Titik
Kuasa (TK) benda-benda pada gambar-gambar di bawah ini dengan tepat !
Setelah itu tuliskan benda mana saja yang termasuk dalam pengungkit jenis
pertama, jenis kedua, dan jenis ketiga.
67
Tugas Kelompok
Potong gambar-gambar di bawah ini, kemudian tempelkan gambar-gambar
tersebut pada kolom yang sesuai dengan jenis masing-masing benda !
68
Tempelken gambar benda-benda sesuai dengan jenisnya dalam tabel berikut ini!
Bidang Miring Katrol Roda Berporos
69
Lampiran 5 Materi Siklus I
PESAWAT SEDERHANA
A. PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan
manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan
alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan
beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit, contohnya
mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain.
B. MACAM-MACAM PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas,
bidang miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat
jenis pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.
1. Pengungkit / Tuas
Pernahkah kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar?
Bagaimana caranya agar batu dapat digeser? Alat yang dapat membantu untuk
menggeser batu yang besar adalah linggis. Linggis merupakan salah satu jenis
tuas. Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau
pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk
mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika
kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K).
Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat
bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
Gambar 1. Contoh pengungkit / tuas
70
Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas
digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan
tuas golongan ketiga.
a. Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara
beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting,
linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Gambar 2. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit jenis pertama.
b. Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk
tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak
beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
Gambar 3. Letak beban, tumpu, dan kuasa pengungkit jenis kedua.
c. Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk
tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa
digunakan untuk memindahkan pasir. Coba perhatikan letak titik tumpu, beban,
dan kuasa pada gambar berikut!
71
Gambar 4. Sekop adalah contuh pengungkit jenis ketiga.
2. Bidang Miring
Ketika liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah
pegunungan untuk mencari udara segar. Ingatkah kamu? Jalan-jalan di sana
ternyata dibuat berkelok-kelok. Mengapa demikian?
Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara
kerja bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat
berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan
yang menanjak.
Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan
menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat
yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk.
Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan
benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun
demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh
untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh.
Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa
perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
Gambar 5. Contoh alat dengan prinsip bidang miring.
72
3. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada
katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara
kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu,
kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol
bebas, dan katrol ganda.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada
saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh
katrol tetap.
Gambar 6. Contoh katrol tetap.
b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi
katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini
biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah
satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik
maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.
73
Gambar 7. Alat pengangkat peti kemas di pelabuhan menggunakan katrol
bebas.
c. Katrol Ganda
Katrol ganda merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas.
Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban
dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang
katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat
beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Gambar 8. Katrol ganda.
4. Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah
poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah
satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti
setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
74
Gambar 9. Roda berporos pada sepeda.
75
Lampiran 6
RPP IPA VAK
Siklus II
Pelajaran : IPA
Kelas : V / II
Guru : Nanik Tri Murni
Peneliti : Putri Fajar Dwi Astuti
Waktu : 6 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya /
model.
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mendeskripsikan sifat- sifat cahaya.
III. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang sumber cahaya.
2. Menjelaskan sifat- sifat cahaya.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan sumber-sumber cahaya.
2. Siswa dapat menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.
V. Material
1. Sifat-sifat cahaya
Cahaya merambat lurus.
Cahaya menembus benda bening.
Cahaya dapat dipantulkan.
Cahaya dapat dibiaskan.
VI. Model dan Metode
Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik)
Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab
VII. Proses Pembelajaran
76
Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan
Guru bertanya βKenapa kita bisa melihat benda-benda di sekitar kita?β
βBayangkan kalau ini malam hari dan tidak ada lampu yang menyinari
kelas ini, apakah kita bisa melihat benda di sekeliling kita?β
b. Inti
Eksplorasi
1. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang sumber-sumber
cahaya di sekitar mereka.
2. Siswa menyebutkan sumber-sumber cahaya yang ada di sekitar
mereka.
3. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang merambat lurus
dan menembus benda bening.
4. Guru memberitahu siswa bahwa mereka akan bereksperimen
tentang sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda
bening.
5. Guru menjelaskan cara melakukan eksperimen.
Elaborasi
1. Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang.
2. Siswa melakukan eksperimen cahaya yang merambat lurus
(terlampir 1).
3. Siswa melakukan eksperimen cahaya menembus benda bening
(terlampir 2).
4. Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan.
Konfirmasi
1. Siswa menuliskan hasil eksperimen di depan kelas.
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang jelas
dan meluruskan kesalahpahaman.
c. Penutup
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pelajaran hari ini.
77
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan
Guru mengingatkan siswa tentang materi yang mereka pelajari
sebelumnya dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
b. Inti
Eksplorasi
1. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang dapat
dipantulkan dan dibiaskan.
2. Guru menjelaskan tentang eksperimen tentang cahaya yang dapat
dipantulkan dan dibiaskan.
Elaborasi
1. Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang.
2. Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dipantulkan
(terlampir 3).
3. Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dibiaskan (terlampir
4).
4. Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan.
Konfirmasi
1. Siswa melaporkan hasil pengamatan mereka.
2. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan hal-hal yang salah.
3. Guru dan siswa menyimpulkan.
c. Penutup
Cahaya selalu merambat lurus, tidak dapat berbelok.
Cahaya dapat menembus benda-benda bening seperti plastik jernih,
gelas, dan gelas berisi air jernih.
Cahaya yang mengenai cermin datar dipantulkan secara teratur.
Bayangan yang dibentuk.......
Cahaya yang mengenai cermin cekung............
Cahaya yang mengenai cermin cembung...............
Cahaya yang melalui dua medium yang berbeda akan dibiaskan.
78
Guru memberitahu siswa bahwa pertemuan berikutnya mereka akan
melakukan tes evaluasi cahaya.
VIII. Sumber Belajar
a. KIT Cahaya
b. Peralatan untuk percobaan cahaya merambat lurus (lilin, layar
berlubang, benang, korek api).
c. Peralatan untuk percobaan cahaya menembus benda bening (lilin,
plastik jernih, gelas, karton, buku, gelas berisi air jernih, triplek).
d. Peralatan untuk percobaan cahaya dapat dipantulkan (cermin datar,
sendok alumunium).
e. Peralatan untuk percobaan pembiasan cahaya (gelas berisi air,
pensil).
f. Buku sekolah elektronik IPA kelas 5 SD oleh Heri Sulistyanto dan
Edy Wiyono.
IX. Kisi-kisi Soal
SK KD Indikator No. Soal
6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya / model.
6.1 Mendeskripsi-
kan sifat- sifat
cahaya.
a. Menjelaskan
tentang sumber
cahaya.
b. Menjelaskan sifat-
sifat cahaya.
X. Kriteria Penilaian
Skor = N = π΅
ππ‘Γ 100 (π ππππ 0 β 100)
79
Keterangan:
N : Nilai
B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan
ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal
pada tes bentuk penguraian.
St : banyaknya butir soal.
Salatiga, Maret 2014
80
Lampiran 7LKS Pertemuan Pertama Siklus II
Percobaan Cahaya Merambat Lurus
1. Siapkan lilin, korek api, benang, dan tiga buah layar dari karton.
2. Buatlah lubang kecil pada layar di posisi titik yang sama pada ketiga
karton tersebut.
3. Susunlah peralatan seperti tampak pada gambar. Jika posisi lubang sudah
lurus (segaris), amatilah dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu
melihat cahaya lilin ?
4. Geserlah posisi ketiga layar ke kanan atau ke kiri seperti gambar di bawah
ini. Pastikan lubang tetap segaris dengan cara menarik benang melalui
lubang-lubang pada layar. Amati ! Apakah kamu dapat melihat cahaya
lilin?
5. Aturlah kembali ketiga layar dalam posisi lurus. Kemudian geser layar A
ke kiri atau ke kanan.
Amati dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu melihat cahaya
lilin?
6. Lakukan seperti langkah (5) tetapi yang digeser layar B.
Dapatkah kamu melihat cahaya lilin dari lubang layar C?
81
Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
1. Siapkan plastik jernih, gelas, gelas berisi air jernih, karton, tripleks, buku.
2. Nyalakan lampu kelas atau lilin.
3. Ambil plastik bening yang telah disiapkan. Tempatkan tepat di depan
mata. Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut?
4. Lepaskan plastik bening, ambil karton. Tempatkan tepat di depan mata.
Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut?
5. Lakukan hal serupa untuk benda-benda lain yang telah disiapkan.
6. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel berikut ini :
No. Jenis Penghalang Dapat Melihat Cahaya
Ya Tidak
1 Plastik jernih
2 Gelas
3 Karton
4 Buku
5 Gelas berisi air jernih
6 Keramik
Kesimpulan :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
82
Lampiran 8 LKS Pertemuan Kedua Siklus II
Cahaya dapat Dipantulkan
1. Siapkan sebuah cermin datar, sendok alumunium dan sepidol.
2. Lakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah yang
diinstruksikan !
A. Percobaan Cermin Datar
a. Berdirilah di depan sebuah cermin datar.
b. Amatilah bayangan yang terjadi pada cermin tersebut !
c. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel yang disediakan !
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Datar
Jenis Cermin Bayangan yang Terbentuk
Cermin Datar
B. Percobaan Cermin Cekung dan Cembung (Sendok Alumunium)
a. Dekatkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan
amati bayangan yang terlihat pada sendok!
b. Jauhkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan amati
bayangan yang terlihat pada sendok!
c. Bandingkanlah ukuran bagian atas sepidol dengan bayangan yang
terlihat pada saat didekatkan dan dijauhkan !
d. Lakukan langkah (a), (b), dan (c) pada bagian cembung sendok !
e. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel yang disediakan !
83
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Bayangan pada
Cermin Cekung dan Cermin Cembung
Jenis cermin Bayangan yang Terbentuk
Didekatkan Dijauhkan
Cermin Cekung
Cermin Cembung
84
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
II. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan
secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu !
1. Di bawah ini yang merupakan sumber cahaya adalah ....
a. Matahari b. Batu baterai c. Berlian d. Dinamo
2. Di bawah ini merupakan benda yang dapat ditembus cahaya, kecuali ....
a. Plastik Bening b. Kaca Jendela c. Gelas Bening d. Batu
3. Gambar percobaan di bawah ini membuktikan bahwa cahaya ....
a. Merambat melalui medium
b. Merambat lurus
c. Merambat secara teratur
d. Merambat pada bidang datar
4. Cermin yang permukaan pantulnya berbentuk cekungan disebut ....
a. Cermin cembung b. Cermin datar c. Cermin cekung d.
Cermin hias
5. Jarak bayangan dengan jarak bayangan yang berada di depan cermin datar
adalah ....
a. Sama b. Berbeda c. Lebih jauh d. Lebih dekat
6. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah ....
a. Nyata dan terbalik c. Semu dan terbalik
b. Nyata dan tegak d. Semu dan tegak
7. Cermin yang digunakan pada kaca spion mobil atau motor adalah ....
a. Cermin cekung b. Cermin datar c. Cermin cembung d. Cermin hias
8. Dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari yang sebenarnya
merupakan salah satu peristiwa ....
a. Pemantulan cahaya c. Perambatan cahaya
b. Pembiasan cahaya d. Pembentukan bayangan
85
9. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka
cahaya akan dibiaskan mendekati garis....
a. Normal b. Horizontal c. Lurus
d. Vertikal
10. Berikut yang bukan merupakan pembentuk spektrum cahaya adalah ....
a. Merah b. Abu-abu c. Ungu
d. Biru
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas !
1. Sebutkan 5 sumber cahaya yang kamu ketahui !
2. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya dan berilah masing-masing 1 contoh
peristiwanya dalam kehidupan sehari-hari !
3. Sebutkan 4 contoh benda yang dapat ditembus cahaya dan 4 contoh benda
yang tidak dapat ditembus cahaya !
4. Apakah spektrum cahaya itu ? Warna-warna apa sajakah yang membentuk
spektrum cahaya ?
Jawab :
86
KUNCI JAWABAN
I. 1. A 6. D
2. D 7. C
3. B 8. B
4. C 9. A
5. A 10. B
II. 1. Matahari, bintang, lilin, lampu, senter, kunang-kunang
2. Sifat-sifat cahaya :
a. cahaya merambat lurus, contohnya cahaya yang masuk melalui
sela-sela ventilasi rumah
b. cahaya dapat menembus benda bening, contohnya cahaya yang
mengenai gelas bening.
c. cahaya dapat dipantulkan, cahaya yang mengenai cermin.
d. cahaya dapat dibiaskan, contohnya dasar kolam renang yang
terlihat dangkal.
3. Benda yang dapat ditembus cahaya : kaca jendela, gelas bening,
plastik bening, air jernih. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya :
kayu, karton, triplek, buku.
4. Spektrum cahaya adalah warna-warna yang membentuk cahaya
putih. Warna-warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, ungu.
87
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus II
CAHAYA
Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik,
yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Benda-benda yang
ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda
tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata
sehingga benda tersebut dapat dilihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua
benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.
Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang.
Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dapat
dipantulkan, danb dapat dibiaskan.
A. SIFAT-SIFAT CAHAYA
1. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kamu memerlukan senter. Ketika senter
kamu nyalakan, bagaimana arah rambatan cahaya yang keluar dari senter
tersebut? Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus.
2. Cahaya Menembus Benda Bening
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda
dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda
sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya
yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat
memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.
Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi
benda tidak tembus cahaya dan benda tembus cahaya.
Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan.
Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan
tembok. Sementara itu, benda tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca. Cobalah kamu soroti
88
jendela kaca dengan lampu senter! Cahaya lampu senter dapat menembus
kaca, bukan? Bagaimana dengan benda selain kaca?
3. Cahaya Dapat Dipantulkan
Coba ambil sentermu! Nyalakan lampu senter itu dan arahkan ke
cermin! Apa yang kamu lihat? Setelah mengenai permukaan cermin, cahaya
lampu senter itu dipantulkan. Coba carilah letak cahaya pantulan lampu senter
itu! Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan
difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya
mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar
pantul arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika
cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang
mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar
pantul memiliki arah yang teratur. Bayangan anak di awal bab ini terjadi
karena pemantulan teratur. Cermin merupakan salah satu benda yang
memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar
dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin
cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar
dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk
bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam
cermin. Bagaimana bayangan dirimu pada cermin itu? Samakah bentuk
bayanganmu dengan dirimu yang sebenarnya? Cobalah berdiri di depan
cermin dan lihat bagaimana bentuk bayanganmu !
b. Cermin Cembung
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya
melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion
pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya,
tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.
89
c. Cermin Cekung
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung
ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada
lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh
cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.
1) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat
tegak, lebih besar, dan semu (maya).
2) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata
(sejati) dan terbalik.
4. Cahaya Dapat Dibiaskan
Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya
berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah
rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut
pembiasan
Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang
lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat
yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi
garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya
sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam
terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga
dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air.
Pensil tersebut akan tampak patah.
90
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK
Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas :V/2
Hari/tanggal :Kamis, 25 Februari 2014
Siklus ke :I
Pertemuan :Pertama
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.
No. Aspek yang Diamati Skor
1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4
2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3
3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2
4 Membagi kelompok dengan tertib. 4
5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 4
6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3
7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4
8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
1
9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 3
10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 3
11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3
12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 3
13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 3
Jumlah Skor 41
Keterangan :
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
91
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52
Presentase keterampilan guru =41
52Γ 100% = 78,8%
Keterangan = Baik (B) / Berhasil
Salatiga, 25 Februari 2014
Presentase aktivitas siswa = π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’πΓ 100%
92
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK
Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas :V/2
Hari/tanggal :Kamis, 27 Februari 2014
Siklus ke :I
Pertemuan :Kedua
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.
No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan
1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4
2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3
3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 3
4 Membagi kelompok dengan tertib. 4
5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 4
6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 4
7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4
8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
4
9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 3
10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 3
11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3
12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 4
13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4
Jumlah Skor 47
Keterangan :
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
93
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52
Presentase keterampilan guru =47
52Γ 100% = 90,4%
Keterangan = Sangat Baik (SB) / Berhasil
Salatiga, 27 Februari 2014
Presentase aktivitas siswa = π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’πΓ 100%
94
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK
Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas :V/2
Hari/tanggal :Kamis, 6 Maret 2014
Siklus ke :I
Pertemuan :Pertama
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.
No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan
1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4
2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 2
3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2
4 Membagi kelompok dengan tertib. 3
5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 3
6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3
7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3
8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
1
9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 2
10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 2
11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3
12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 2
13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4
Jumlah Skor 34
Keterangan :
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
95
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52
Presentase keterampilan guru =34
52Γ 100% = 65,38%
Keterangan = Baik (B) / Berhasil
Salatiga, 6 Maret 2014
Presentase aktivitas siswa = π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’πΓ 100%
96
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK
Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas :V/2
Hari/tanggal :Selasa, 11 Maret 2014
Siklus ke :II
Pertemuan :Kedua
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.
No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan
1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4
2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3
3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2
4 Membagi kelompok dengan tertib. 3
5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 3
6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3
7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4
8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
4
9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 2
10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 2
11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3
12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 3
13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4
Jumlah Skor 40
Keterangan :
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
97
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52
Presentase keterampilan guru =40
52Γ 100% = 76,92%
Keterangan = Baik (B) / Berhasil
Salatiga, 11 Maret 2014
Presentase aktivitas siswa = π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’πΓ 100%
98
Lampiran 12
Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12
Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK
No. Nama Nilai Ketuntasan (β₯65)
1 Effendi 60 Tidak Tuntas
2 Tamamy 63 Tidak Tuntas
3 Elda 60 Tidak Tuntas
4 Putri 76 Tuntas
5 Sixna 90 Tuntas
6 Putra 60 Tidak Tuntas
7 Wahyu 86 Tuntas
8 Diana 73 Tuntas
9 Suci 90 Tuntas
10 Safa 100 Tuntas
11 Aulia 67 Tuntas
12 Rani 40 Tidak Tuntas
13 Jeches 90 Tuntas
14 Desty 60 Tidak Tuntas
15 Ayu 70 Tuntas
16 Syakila 100 Tuntas
17 Valensi 87 Tuntas
18 Huda 57 Tidak Tuntas
19 Ika 80 Tuntas
20 Lutfi 83 Tuntas
21 Arya 57 Tidak Tuntas
22 Andika 97 Tuntas
23 Farid 53 Tidak Tuntas
24 Ulum 90 Tuntas
25 Wulan 77 Tuntas
26 Nisra 90 Tuntas
27 Hizkia 40 Tidak Tuntas
28 Dion 63 Tidak Tuntas
29 Wahyu 50 Tidak Tuntas
30 Via 77 Tuntas
31 Dian 87 Tuntas
32 Valery 80 Tuntas
33 Nasywa 100 Tuntas
34 Noval 93 Tuntas
Jumlah Siswa yang tuntas = 22 orang (65%)
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 12 orang (35%)
99
Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12
Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK
No. Nama Nilai Ketuntasan (β₯65)
1 Ayu 77 Tuntas
2 Dion 87 Tuntas
3 Arya 57 Tidak Tuntas
4 Elda 52 Tidak Tuntas
5 Farid 63 Tidak Tuntas
6 Tamamy 78 Tuntas
7 Rani 65 Tidak Tuntas
8 Putri 87 Tuntas
9 Aulia 72 Tuntas
10 Desty 80 Tuntas
11 Dian 97 Tuntas
12 Effendi 72 Tuntas
13 Huda 80 Tuntas
14 Lutfi 93 Tuntas
15 Nasywa 85 Tuntas
16 Noval 92 Tuntas
17 Wahyu 57 Tidak Tuntas
18 Via 90 Tuntas
19 Nisra 92 Tuntas
20 Sixna 82 Tuntas
21 Syakila 88 Tuntas
22 Rahma 77 Tuntas
23 Safa 85 Tuntas
24 Ulum 83 Tuntas
25 Wulan 92 Tuntas
26 Valensi 93 Tuntas
27 Hizkia 88 Tuntas
28 Yanuar 100 Tuntas
29 Diana 70 Tuntas
30 Ika 82 Tuntas
31 Argi Putra 73 Tuntas
32 Jehezkiel 93 Tuntas
33 Andika 83 Tuntas
34 Valery 100 Tuntas
Jumlah Siswa yang tuntas = 29 orang (85%)
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 5 orang (15%)
100
Lampiran 13
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.781 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 1.00 .000 25
soal2 .28 .458 25
soal3 .76 .436 25
soal4 .96 .200 25
soal5 .52 .510 25
soal6 .16 .374 25
soal7 .20 .408 25
soal8 .96 .200 25
soal9 .16 .374 25
soal10 .28 .458 25
soal11 .52 .510 25
soal12 .16 .374 25
soal13 .24 .436 25
soal14 .32 .476 25
soal15 .96 .200 25
soal16 .28 .458 25
soal17 1.00 .000 25
soal18 .32 .476 25
soal19 .68 .476 25
soal20 .16 .374 25
101
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 8.92 11.827 .000 .783
soal2 9.64 10.740 .292 .776
soal3 9.16 11.140 .171 .784
soal4 8.96 11.623 .120 .782
soal5 9.40 11.083 .142 .789
soal6 9.76 10.523 .479 .763
soal7 9.72 10.960 .259 .777
soal8 8.96 11.373 .306 .776
soal9 9.76 10.440 .516 .761
soal10 9.64 9.990 .562 .755
soal11 9.40 11.083 .142 .789
soal12 9.76 10.440 .516 .761
soal13 9.68 11.060 .199 .782
soal14 9.60 9.750 .622 .749
soal15 8.96 11.457 .244 .778
soal16 9.64 9.990 .562 .755
soal17 8.92 11.827 .000 .783
soal18 9.60 9.750 .622 .749
soal19 9.24 10.357 .406 .767
soal20 9.76 10.523 .479 .763
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
9.92 11.827 3.439 20
102
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.813 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 1.00 .000 25
soal2 .28 .458 25
soal3 .76 .436 25
soal4 .96 .200 25
soal5 .52 .510 25
soal6 .16 .374 25
soal7 .20 .408 25
soal8 .96 .200 25
soal9 .16 .374 25
soal10 .28 .458 25
soal11 .52 .510 25
soal12 .16 .374 25
soal13 .24 .436 25
soal14 .32 .476 25
soal15 .96 .200 25
soal16 .28 .458 25
soal17 1.00 .000 25
soal18 .32 .476 25
soal19 .68 .476 25
soal20 .16 .374 25
soal21 .52 .510 25
soal22 .68 .476 25
soal23 .64 .490 25
soal24 .96 .200 25
soal25 .72 .458 25
soal26 .68 .476 25
103
soal27 .16 .374 25
soal28 1.00 .000 25
soal29 .32 .476 25
soal30 .96 .200 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 15.56 21.840 .000 .814
soal2 16.28 20.293 .324 .808
soal3 15.80 20.417 .313 .809
soal4 15.60 21.417 .207 .812
soal5 16.04 20.707 .188 .815
soal6 16.40 20.000 .508 .801
soal7 16.36 20.907 .205 .813
soal8 15.60 21.167 .344 .809
soal9 16.40 20.083 .482 .802
soal10 16.28 19.627 .493 .801
soal11 16.04 20.707 .188 .815
soal12 16.40 20.083 .482 .802
soal13 16.32 20.810 .211 .813
soal14 16.24 19.023 .624 .794
soal15 15.60 21.250 .298 .810
soal16 16.28 19.627 .493 .801
soal17 15.56 21.840 .000 .814
soal18 16.24 19.023 .624 .794
soal19 15.88 19.693 .454 .802
soal20 16.40 20.000 .508 .801
soal21 16.04 20.707 .188 .815
soal22 15.88 22.277 -.148 .829
soal23 15.92 20.493 .250 .812
soal24 15.60 21.417 .207 .812
soal25 15.84 20.807 .197 .814
soal26 15.88 19.693 .454 .802
soal27 16.40 20.000 .508 .801
soal28 15.56 21.840 .000 .814
soal29 16.24 19.023 .624 .794
soal30 15.60 21.417 .207 .812
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.56 21.840 4.673 30
104
Lampiran 14
FOTO-FOTO KEGIATAN
Siswa kelas 6 mengerjakan soal untuk uji instrumen.
Persiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran.
Siswa aktif menjawab pertanyaan pada saat Metode Tanya-Jawab dilaksanakan.
105
Antusiasme siswa pada saat melakukan percobaan menggunakan alat peraga.
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius.