Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap...

50
56 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Transcript of Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap...

Page 1: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 2: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

57

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA SALATIGA.

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA.

UPT DISDIKPORA KECAMATAN TINGKIR

SEKOLAH DASAR NEGERI KUTOWINANGUN 12

Alamat: Jl. Wuni Benoyo I/20 Salatiga 50742, Telp. (0298) 329282

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

NO : 412 2/140/ 2014

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhamad Slamet, S.Pd.

NIP : 19590128 197911 1 003

Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12

Menerangkan bahwa :

Nama : Putri Fajar Dwi Astuti

NIM : 292010514

Status : Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga

Telah melakukan penelitian dengan judul β€œUpaya Meningkatkan Hasil Belajar

IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual Auditori Kinestetik) pada Kelas

V Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12 Salatiga”.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Salatiga, 25 Maret 2014

Page 3: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

58

Lampiran 2

RPP IPA Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK

Siklus I

Pelajaran : IPA

Kelas : V / II

Guru : Ibu Nanik Tri Murni

Peneliti : Putri Fajar Dwi Astuti

Waktu : 6x 35 menit

I. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta

fungsinya.

II. Kompetensi Dasar

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan

lebih mudah

III. Indikator Pembelajaran

1. Mendeskripsikan pengertian pesawat sederhana.

2. Menjelaskan mengenai pengungkit atau tuas.

3. Menjelaskan mengenai bidang miring.

4. Menjelaskan mengenai katrol.

5. Menjelaskan mengenai roda berporos.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan berbagai pesawat sederhana.

2. Siswa dapat menjelaskan tujuan menggunakan pesawat sederhana.

V. Material

- Pesawat sederhana.

- Macam-macam pesawat sederhana

VI. Model dan Metode

Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik)

Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab

Page 4: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

59

VII. Proses Pembelajaran

Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan (5 menit)

- Guru menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang

diharapkan.

b. Inti

Eksplorasi (20 menit)

- Guru meminta siswa untuk menyebutkan alat-alat di sekitar mereka

yang dapat membantu meringankan pekerjaan.

- Siswa menyebutkan alat-alat di sekitar mereka secara bergantian.

- Siswa membaca materi tentang pesawat sederhana.

- Guru dan siswa bertanya jawab tentang pesawat sederhana.

- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis tuas atau pengungkit (golongan

pertama, kedua, dan ketiga).

Elaborasi (20 menit)

- Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa.

- Siswa membentuk kelompok dengan anggota 5-6 orang.

- Siswa memperagakan cara menggunakan alat-alat (tuas/pengungkit)

yang disediakan.

- Siswa menuliskan hasil percobaan mereka pada lembar hasil

percobaan.

Konfirmasi (15 menit)

- Siswa menuliskan hasil percobaan di depan kelas.

- Siswa membuat kesimpulan.

Gunting, tang, pemotong kuku dan cabutan paku merupakan pengungkit jenis

pertama.

Pembuka tutup botol, pemotong kertas, dan gerobak dorong merupakan

pengungkit jenis kedua.

Staples, pinset, dan alat pancing merupakan pengungkit jenis ketiga.

Page 5: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

60

c. Penutup (10 menit)

- Siswa dan guru membuat kesimpulan bahwa setiap alat yang berguna

bagi manusia disebut pesawat.

- Pada tuas golongan pertama posisi titik tumpu berada di antara beban

dan kuasa.

- Pada tuas golongan kedua posisi beban berada di antara titik tumpu

dan kuasa.

- Pada tuas golongan ketiga posisi titik kuasa berada di antara beban dan

titik tumpu.

Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan (10 menit)

- Guru mengingatkan apa yang dipelajari siswa pada pertemuan

sebelumnya.

- Menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang diharapkan.

b. Inti

Eksplorasi (20 menit)

- Siswa membaca materi tentang bidang miring dan katrol.

- Siswa melakukan percobaan tentang bidang miring dan katrol.

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang bidang miring dan katrol.

Kolaborasi (20)

- Siswa berkelompok dengan anggota 5-6 orang.

- Siswa memotong gambar-gambar benda.

- Siswa bekerja sama dalam mengklasifikasikan gambar-gambar benda

ke dalam kelompoknya (bidang miring, katrol dan roda berporos).

- Siswa menempelkan gambar pada kolom sesuai dengan jenis benda.

Konfirmasi (15 menit)

- Siswa maju secara bergantian mengklasifikasikan benda sesuai dengan

jenisnya di depan kelas.

Page 6: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

61

c. Penutup (5 menit)

- Bidang miring, katrol, dan roda berporos termasuk dalam pesawat

sederhana.

- Guru memberitahu siswa untuk belajar sebagai persiapan tes evaluasi

pesawat sederhana.

VIII. Sumber Belajar

- Buku sekolah elektronik IPA untuk SD dan MI kelas V oleh Heri

Sulistyanto dan Edy Wiyono.

- KIT IPA Pesawat Sederhana

IX. Kisi-kisi Soal

SK KD Indikator No. Soal

5. Memahami

hubungan

antara gaya,

gerak, dan

energi, serta

fungsinya.

5.2

Menjelaskan

pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih mudah

a. Mendeskripsikan

pengertian pesawat

sederhana.

1 (PG), 1

(uraian)

b. Menjelaskan

mengenai

pengungkit atau

tuas.

2, 3, 9

(PG)

2 (uraian)

c. Menjelaskan

mengenai bidang

miring.

4, 6 (PG)

3 (uraian)

d. Menjelaskan

mengenai katrol.

5, 10 (PG)

4 (urain)

Jalan berkelok-kelok, tangga, sekrup berulir dan pisau termasuk dalam

bidang miring.

Sumur dan alat pengangkut di pelabuhan termasuk dalam katrol.

Roda, alat pemintal benang, dan gear termasuk dalam roda berporos.

Page 7: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

62

e. e. Menjelaskan

mengenai roda

berporos

7,8 (PG)

5 (uraian)

X. Kriteria Penilaian

Keterangan:

N : Nilai

B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan

ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal

pada tes bentuk penguraian.

St : banyaknya butir soal.

Salatiga, 25 Februari 2014

Skor = N = 𝐡

𝑆𝑑× 100 (π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž 0 βˆ’ 100)

Page 8: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

63

Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I

I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan

secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu !

1. Setiap alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia

disebut....

a. Katrol b. Tuas c. Pesawat d.

Mobil

2. Penjepit Kue atau gorengan termasuk dalam pengungkit jenis ke ....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

3. Jenis pesawat sederhana yang menggunakan tuas adalah....

a. Engsel pintu b. Paku c. Ketapel

d. Gunting

4. Kapak, sekrup, pisau, dan paku merupakan contoh-contoh dari...

a. Bidang miring b. Tuas c. Pengungkit d.

Katrol

5. Menimba air di sumur memanfaatkan katrol....

a. Tetap b. Bebas c. Ganda d. Blok

6. Tujuan dari pembuatan bidang miring adalah....

a. Menambah beban c. Mengurangi pekerjaan

b. Mengurangi kuasa d. Meringankan pekerjaan

7. Pembuatan gerenda putar menggunakan prinsip....

a. Tuas b. Bidang miring c. Roda berporos d.

Katrol rangkap

8. Perhatikan alat-alat berikut !

I. Kursi roda IV. Timba sumur

II. Bor listrik V. Sekrup

III. Roda sepeda

Alat yang menggunakan prinsip roda berporos yaitu....

a. I dan II b. I dan III c. III dan IV d. II

dan V

Page 9: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

64

9. Amati gambar berikut ini !

Gambar di atas termasuk dalam pengungkit jenis ke ....

a. I b. II c. III d. IV

10. Perhatikan gambar berikut ini !

Jenis katrol yang digunakan pada gambar tersebut yaitu ....

a. Tetap b. Bebas c. Ganda d. Blok

katrol

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Apakah pesawat sederhana itu ? Sebutkan jenis-jenisnya !

2. Jelaskan mengenai perbedaan tiga jenis pengungkit / tuas dan beri masing-

masing 1 contoh !

3. Mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok ?

4. Jelaskan perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas !

5. Sebutkan lima contoh alat yang menggunakan prinsip roda berporos dalam

kehidupan sehari-hari !

Page 10: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

65

Kunci Jawaban :

I.

1. C 6. D

2. C 7. C

3. D 8. B

4. A 9. B

5. A 10. B

II.

1. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk

mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Jenis-jenis

pesawat sederhana adalah tuas/pengungkit, bidang miring, katrol, dan

roda berporos.

2. Perbedaan dari ketiga jenis pengungkit adalah :

a. Pengungkit jenis pertama posisi titik tumpu berada di antara titik

kuasa dan titik beban. Contoh : gunting

b. Pengungkit jenis kedua posisi titik beban berada di antara titik

tumpu dan titik kuasa. Contoh : pemecah kemiri

c. Pengungkit jenis ketiga posisi titik kuasa berada di antara titit

tumpu dan titik beban. Contoh : alat pancing.

3. Jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar tidak terlalu menanjak

sehingga energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

4. Perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas adalah :

a. Katrol ganda : tersusun dari katrol bebas dan katrol tetap.

b. Katrol tetap : katrol yang dipasang pada tempat tertentu dan tetap

berada pada tempatnya.

c. Katrol bebas : katrol yang tidak dipasang pada tempat yang tetap,

sehingga dapat berpindah-pindah.

5. Contoh alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip

roda berporos antara lain : setir mobil, roda kulkas, roda sepeda,

gerindra berputar, alat pemintal benang.

Page 11: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

66

Lampiran 4 LKS Siklus I

Pesawat Sederhana : Tuas / Pengungkit

Diskusikan dan tunjukkan letak Titik Tumpu (TT), Titik Beban (TB), dan Titik

Kuasa (TK) benda-benda pada gambar-gambar di bawah ini dengan tepat !

Setelah itu tuliskan benda mana saja yang termasuk dalam pengungkit jenis

pertama, jenis kedua, dan jenis ketiga.

Page 12: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

67

Tugas Kelompok

Potong gambar-gambar di bawah ini, kemudian tempelkan gambar-gambar

tersebut pada kolom yang sesuai dengan jenis masing-masing benda !

Page 13: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

68

Tempelken gambar benda-benda sesuai dengan jenisnya dalam tabel berikut ini!

Bidang Miring Katrol Roda Berporos

Page 14: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

69

Lampiran 5 Materi Siklus I

PESAWAT SEDERHANA

A. PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA

Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan

manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan

alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan

beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit, contohnya

mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain.

B. MACAM-MACAM PESAWAT SEDERHANA

Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas,

bidang miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat

jenis pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.

1. Pengungkit / Tuas

Pernahkah kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar?

Bagaimana caranya agar batu dapat digeser? Alat yang dapat membantu untuk

menggeser batu yang besar adalah linggis. Linggis merupakan salah satu jenis

tuas. Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau

pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk

mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika

kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K).

Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat

bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.

Gambar 1. Contoh pengungkit / tuas

Page 15: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

70

Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas

digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan

tuas golongan ketiga.

a. Tuas golongan pertama

Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara

beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting,

linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.

Gambar 2. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit jenis pertama.

b. Tuas golongan kedua

Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk

tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak

beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.

Gambar 3. Letak beban, tumpu, dan kuasa pengungkit jenis kedua.

c. Tuas golongan ketiga

Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk

tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa

digunakan untuk memindahkan pasir. Coba perhatikan letak titik tumpu, beban,

dan kuasa pada gambar berikut!

Page 16: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

71

Gambar 4. Sekop adalah contuh pengungkit jenis ketiga.

2. Bidang Miring

Ketika liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah

pegunungan untuk mencari udara segar. Ingatkah kamu? Jalan-jalan di sana

ternyata dibuat berkelok-kelok. Mengapa demikian?

Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara

kerja bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang

menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat

berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan

yang menanjak.

Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan

menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat

yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk.

Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan

benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun

demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh

untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh.

Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa

perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.

Gambar 5. Contoh alat dengan prinsip bidang miring.

Page 17: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

72

3. Katrol

Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada

katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara

kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu,

kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol

bebas, dan katrol ganda.

a. Katrol Tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada

saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.

Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh

katrol tetap.

Gambar 6. Contoh katrol tetap.

b. Katrol Bebas

Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi

katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini

biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah

satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik

maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat

pengangkat peti kemas di pelabuhan.

Page 18: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

73

Gambar 7. Alat pengangkat peti kemas di pelabuhan menggunakan katrol

bebas.

c. Katrol Ganda

Katrol ganda merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas.

Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban

dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang

katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat

beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

Gambar 8. Katrol ganda.

4. Roda Berporos

Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah

poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah

satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti

setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.

Page 19: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

74

Gambar 9. Roda berporos pada sepeda.

Page 20: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

75

Lampiran 6

RPP IPA VAK

Siklus II

Pelajaran : IPA

Kelas : V / II

Guru : Nanik Tri Murni

Peneliti : Putri Fajar Dwi Astuti

Waktu : 6 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya /

model.

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat- sifat cahaya.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menjelaskan tentang sumber cahaya.

2. Menjelaskan sifat- sifat cahaya.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan sumber-sumber cahaya.

2. Siswa dapat menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.

V. Material

1. Sifat-sifat cahaya

Cahaya merambat lurus.

Cahaya menembus benda bening.

Cahaya dapat dipantulkan.

Cahaya dapat dibiaskan.

VI. Model dan Metode

Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik)

Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab

VII. Proses Pembelajaran

Page 21: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

76

Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan

Guru bertanya β€œKenapa kita bisa melihat benda-benda di sekitar kita?”

β€œBayangkan kalau ini malam hari dan tidak ada lampu yang menyinari

kelas ini, apakah kita bisa melihat benda di sekeliling kita?”

b. Inti

Eksplorasi

1. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang sumber-sumber

cahaya di sekitar mereka.

2. Siswa menyebutkan sumber-sumber cahaya yang ada di sekitar

mereka.

3. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang merambat lurus

dan menembus benda bening.

4. Guru memberitahu siswa bahwa mereka akan bereksperimen

tentang sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda

bening.

5. Guru menjelaskan cara melakukan eksperimen.

Elaborasi

1. Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang.

2. Siswa melakukan eksperimen cahaya yang merambat lurus

(terlampir 1).

3. Siswa melakukan eksperimen cahaya menembus benda bening

(terlampir 2).

4. Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan.

Konfirmasi

1. Siswa menuliskan hasil eksperimen di depan kelas.

2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang jelas

dan meluruskan kesalahpahaman.

c. Penutup

Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pelajaran hari ini.

Page 22: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

77

Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

Guru mengingatkan siswa tentang materi yang mereka pelajari

sebelumnya dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

b. Inti

Eksplorasi

1. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang dapat

dipantulkan dan dibiaskan.

2. Guru menjelaskan tentang eksperimen tentang cahaya yang dapat

dipantulkan dan dibiaskan.

Elaborasi

1. Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang.

2. Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dipantulkan

(terlampir 3).

3. Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dibiaskan (terlampir

4).

4. Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan.

Konfirmasi

1. Siswa melaporkan hasil pengamatan mereka.

2. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan hal-hal yang salah.

3. Guru dan siswa menyimpulkan.

c. Penutup

Cahaya selalu merambat lurus, tidak dapat berbelok.

Cahaya dapat menembus benda-benda bening seperti plastik jernih,

gelas, dan gelas berisi air jernih.

Cahaya yang mengenai cermin datar dipantulkan secara teratur.

Bayangan yang dibentuk.......

Cahaya yang mengenai cermin cekung............

Cahaya yang mengenai cermin cembung...............

Cahaya yang melalui dua medium yang berbeda akan dibiaskan.

Page 23: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

78

Guru memberitahu siswa bahwa pertemuan berikutnya mereka akan

melakukan tes evaluasi cahaya.

VIII. Sumber Belajar

a. KIT Cahaya

b. Peralatan untuk percobaan cahaya merambat lurus (lilin, layar

berlubang, benang, korek api).

c. Peralatan untuk percobaan cahaya menembus benda bening (lilin,

plastik jernih, gelas, karton, buku, gelas berisi air jernih, triplek).

d. Peralatan untuk percobaan cahaya dapat dipantulkan (cermin datar,

sendok alumunium).

e. Peralatan untuk percobaan pembiasan cahaya (gelas berisi air,

pensil).

f. Buku sekolah elektronik IPA kelas 5 SD oleh Heri Sulistyanto dan

Edy Wiyono.

IX. Kisi-kisi Soal

SK KD Indikator No. Soal

6. Menerapkan

sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan

membuat suatu

karya / model.

6.1 Mendeskripsi-

kan sifat- sifat

cahaya.

a. Menjelaskan

tentang sumber

cahaya.

b. Menjelaskan sifat-

sifat cahaya.

X. Kriteria Penilaian

Skor = N = 𝐡

𝑆𝑑× 100 (π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž 0 βˆ’ 100)

Page 24: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

79

Keterangan:

N : Nilai

B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan

ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal

pada tes bentuk penguraian.

St : banyaknya butir soal.

Salatiga, Maret 2014

Page 25: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

80

Lampiran 7LKS Pertemuan Pertama Siklus II

Percobaan Cahaya Merambat Lurus

1. Siapkan lilin, korek api, benang, dan tiga buah layar dari karton.

2. Buatlah lubang kecil pada layar di posisi titik yang sama pada ketiga

karton tersebut.

3. Susunlah peralatan seperti tampak pada gambar. Jika posisi lubang sudah

lurus (segaris), amatilah dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu

melihat cahaya lilin ?

4. Geserlah posisi ketiga layar ke kanan atau ke kiri seperti gambar di bawah

ini. Pastikan lubang tetap segaris dengan cara menarik benang melalui

lubang-lubang pada layar. Amati ! Apakah kamu dapat melihat cahaya

lilin?

5. Aturlah kembali ketiga layar dalam posisi lurus. Kemudian geser layar A

ke kiri atau ke kanan.

Amati dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu melihat cahaya

lilin?

6. Lakukan seperti langkah (5) tetapi yang digeser layar B.

Dapatkah kamu melihat cahaya lilin dari lubang layar C?

Page 26: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

81

Cahaya Dapat Menembus Benda Bening

1. Siapkan plastik jernih, gelas, gelas berisi air jernih, karton, tripleks, buku.

2. Nyalakan lampu kelas atau lilin.

3. Ambil plastik bening yang telah disiapkan. Tempatkan tepat di depan

mata. Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut?

4. Lepaskan plastik bening, ambil karton. Tempatkan tepat di depan mata.

Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut?

5. Lakukan hal serupa untuk benda-benda lain yang telah disiapkan.

6. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel berikut ini :

No. Jenis Penghalang Dapat Melihat Cahaya

Ya Tidak

1 Plastik jernih

2 Gelas

3 Karton

4 Buku

5 Gelas berisi air jernih

6 Keramik

Kesimpulan :

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 27: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

82

Lampiran 8 LKS Pertemuan Kedua Siklus II

Cahaya dapat Dipantulkan

1. Siapkan sebuah cermin datar, sendok alumunium dan sepidol.

2. Lakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah yang

diinstruksikan !

A. Percobaan Cermin Datar

a. Berdirilah di depan sebuah cermin datar.

b. Amatilah bayangan yang terjadi pada cermin tersebut !

c. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel yang disediakan !

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Datar

Jenis Cermin Bayangan yang Terbentuk

Cermin Datar

B. Percobaan Cermin Cekung dan Cembung (Sendok Alumunium)

a. Dekatkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan

amati bayangan yang terlihat pada sendok!

b. Jauhkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan amati

bayangan yang terlihat pada sendok!

c. Bandingkanlah ukuran bagian atas sepidol dengan bayangan yang

terlihat pada saat didekatkan dan dijauhkan !

d. Lakukan langkah (a), (b), dan (c) pada bagian cembung sendok !

e. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel yang disediakan !

Page 28: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

83

Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Bayangan pada

Cermin Cekung dan Cermin Cembung

Jenis cermin Bayangan yang Terbentuk

Didekatkan Dijauhkan

Cermin Cekung

Cermin Cembung

Page 29: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

84

Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II

II. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan

secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu !

1. Di bawah ini yang merupakan sumber cahaya adalah ....

a. Matahari b. Batu baterai c. Berlian d. Dinamo

2. Di bawah ini merupakan benda yang dapat ditembus cahaya, kecuali ....

a. Plastik Bening b. Kaca Jendela c. Gelas Bening d. Batu

3. Gambar percobaan di bawah ini membuktikan bahwa cahaya ....

a. Merambat melalui medium

b. Merambat lurus

c. Merambat secara teratur

d. Merambat pada bidang datar

4. Cermin yang permukaan pantulnya berbentuk cekungan disebut ....

a. Cermin cembung b. Cermin datar c. Cermin cekung d.

Cermin hias

5. Jarak bayangan dengan jarak bayangan yang berada di depan cermin datar

adalah ....

a. Sama b. Berbeda c. Lebih jauh d. Lebih dekat

6. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah ....

a. Nyata dan terbalik c. Semu dan terbalik

b. Nyata dan tegak d. Semu dan tegak

7. Cermin yang digunakan pada kaca spion mobil atau motor adalah ....

a. Cermin cekung b. Cermin datar c. Cermin cembung d. Cermin hias

8. Dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari yang sebenarnya

merupakan salah satu peristiwa ....

a. Pemantulan cahaya c. Perambatan cahaya

b. Pembiasan cahaya d. Pembentukan bayangan

Page 30: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

85

9. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka

cahaya akan dibiaskan mendekati garis....

a. Normal b. Horizontal c. Lurus

d. Vertikal

10. Berikut yang bukan merupakan pembentuk spektrum cahaya adalah ....

a. Merah b. Abu-abu c. Ungu

d. Biru

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas !

1. Sebutkan 5 sumber cahaya yang kamu ketahui !

2. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya dan berilah masing-masing 1 contoh

peristiwanya dalam kehidupan sehari-hari !

3. Sebutkan 4 contoh benda yang dapat ditembus cahaya dan 4 contoh benda

yang tidak dapat ditembus cahaya !

4. Apakah spektrum cahaya itu ? Warna-warna apa sajakah yang membentuk

spektrum cahaya ?

Jawab :

Page 31: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

86

KUNCI JAWABAN

I. 1. A 6. D

2. D 7. C

3. B 8. B

4. C 9. A

5. A 10. B

II. 1. Matahari, bintang, lilin, lampu, senter, kunang-kunang

2. Sifat-sifat cahaya :

a. cahaya merambat lurus, contohnya cahaya yang masuk melalui

sela-sela ventilasi rumah

b. cahaya dapat menembus benda bening, contohnya cahaya yang

mengenai gelas bening.

c. cahaya dapat dipantulkan, cahaya yang mengenai cermin.

d. cahaya dapat dibiaskan, contohnya dasar kolam renang yang

terlihat dangkal.

3. Benda yang dapat ditembus cahaya : kaca jendela, gelas bening,

plastik bening, air jernih. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya :

kayu, karton, triplek, buku.

4. Spektrum cahaya adalah warna-warna yang membentuk cahaya

putih. Warna-warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau,

biru, nila, ungu.

Page 32: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

87

Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus II

CAHAYA

Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik,

yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Benda-benda yang

ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda

tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata

sehingga benda tersebut dapat dilihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua

benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.

Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang.

Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dapat

dipantulkan, danb dapat dibiaskan.

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

1. Cahaya Merambat Lurus

Saat berjalan di kegelapan, kamu memerlukan senter. Ketika senter

kamu nyalakan, bagaimana arah rambatan cahaya yang keluar dari senter

tersebut? Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus.

2. Cahaya Menembus Benda Bening

Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda

dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda

sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya

yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat

memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.

Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi

benda tidak tembus cahaya dan benda tembus cahaya.

Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang

mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan.

Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan

tembok. Sementara itu, benda tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang

mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca. Cobalah kamu soroti

Page 33: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

88

jendela kaca dengan lampu senter! Cahaya lampu senter dapat menembus

kaca, bukan? Bagaimana dengan benda selain kaca?

3. Cahaya Dapat Dipantulkan

Coba ambil sentermu! Nyalakan lampu senter itu dan arahkan ke

cermin! Apa yang kamu lihat? Setelah mengenai permukaan cermin, cahaya

lampu senter itu dipantulkan. Coba carilah letak cahaya pantulan lampu senter

itu! Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan

difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya

mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar

pantul arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika

cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang

mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar

pantul memiliki arah yang teratur. Bayangan anak di awal bab ini terjadi

karena pemantulan teratur. Cermin merupakan salah satu benda yang

memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar

dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin

cembung dan cermin cekung.

a. Cermin Datar

Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar

dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk

bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam

cermin. Bagaimana bayangan dirimu pada cermin itu? Samakah bentuk

bayanganmu dengan dirimu yang sebenarnya? Cobalah berdiri di depan

cermin dan lihat bagaimana bentuk bayanganmu !

b. Cermin Cembung

Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya

melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion

pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya,

tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.

Page 34: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

89

c. Cermin Cekung

Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung

ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada

lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh

cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.

1) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat

tegak, lebih besar, dan semu (maya).

2) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata

(sejati) dan terbalik.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan

Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya

berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah

rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut

pembiasan

Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang

lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya

merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat

yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi

garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya

sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam

terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga

dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air.

Pensil tersebut akan tampak patah.

Page 35: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

90

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK

Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti

Kelas :V/2

Hari/tanggal :Kamis, 25 Februari 2014

Siklus ke :I

Pertemuan :Pertama

Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.

No. Aspek yang Diamati Skor

1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4

2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2

4 Membagi kelompok dengan tertib. 4

5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 4

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4

8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

1

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 3

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 3

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3

12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 3

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 3

Jumlah Skor 41

Keterangan :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Page 36: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

91

Pencapaian

Tujuan

Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan

Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran

85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil

Skor maksimum = 52

Presentase keterampilan guru =41

52Γ— 100% = 78,8%

Keterangan = Baik (B) / Berhasil

Salatiga, 25 Februari 2014

Presentase aktivitas siswa = π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘π‘’π‘™

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šΓ— 100%

Page 37: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

92

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK

Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti

Kelas :V/2

Hari/tanggal :Kamis, 27 Februari 2014

Siklus ke :I

Pertemuan :Kedua

Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.

No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan

1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4

2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 3

4 Membagi kelompok dengan tertib. 4

5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 4

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 4

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4

8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

4

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 3

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 3

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3

12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 4

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4

Jumlah Skor 47

Keterangan :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Page 38: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

93

Pencapaian

Tujuan

Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan

Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran

85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil

Skor maksimum = 52

Presentase keterampilan guru =47

52Γ— 100% = 90,4%

Keterangan = Sangat Baik (SB) / Berhasil

Salatiga, 27 Februari 2014

Presentase aktivitas siswa = π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘π‘’π‘™

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šΓ— 100%

Page 39: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

94

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK

Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti

Kelas :V/2

Hari/tanggal :Kamis, 6 Maret 2014

Siklus ke :I

Pertemuan :Pertama

Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.

No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan

1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4

2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 2

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2

4 Membagi kelompok dengan tertib. 3

5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 3

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3

8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

1

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 2

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 2

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3

12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 2

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4

Jumlah Skor 34

Keterangan :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Page 40: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

95

Pencapaian

Tujuan

Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan

Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran

85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil

Skor maksimum = 52

Presentase keterampilan guru =34

52Γ— 100% = 65,38%

Keterangan = Baik (B) / Berhasil

Salatiga, 6 Maret 2014

Presentase aktivitas siswa = π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘π‘’π‘™

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šΓ— 100%

Page 41: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

96

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK

Nama Guru : Putri Fajar Dwi Astuti

Kelas :V/2

Hari/tanggal :Selasa, 11 Maret 2014

Siklus ke :II

Pertemuan :Kedua

Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati.

No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan

1 Menempati tempat duduknya masing-masing. 4

2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. 3

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. 2

4 Membagi kelompok dengan tertib. 3

5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. 3

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 3

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 4

8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

4

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. 2

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan. 2

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru. 3

12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. 3

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. 4

Jumlah Skor 40

Keterangan :

Skor 1 = Kurang

Skor 2 = Cukup

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Page 42: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

97

Pencapaian

Tujuan

Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan

Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran

85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil

Skor maksimum = 52

Presentase keterampilan guru =40

52Γ— 100% = 76,92%

Keterangan = Baik (B) / Berhasil

Salatiga, 11 Maret 2014

Presentase aktivitas siswa = π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘π‘’π‘™

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šΓ— 100%

Page 43: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

98

Lampiran 12

Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12

Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK

No. Nama Nilai Ketuntasan (β‰₯65)

1 Effendi 60 Tidak Tuntas

2 Tamamy 63 Tidak Tuntas

3 Elda 60 Tidak Tuntas

4 Putri 76 Tuntas

5 Sixna 90 Tuntas

6 Putra 60 Tidak Tuntas

7 Wahyu 86 Tuntas

8 Diana 73 Tuntas

9 Suci 90 Tuntas

10 Safa 100 Tuntas

11 Aulia 67 Tuntas

12 Rani 40 Tidak Tuntas

13 Jeches 90 Tuntas

14 Desty 60 Tidak Tuntas

15 Ayu 70 Tuntas

16 Syakila 100 Tuntas

17 Valensi 87 Tuntas

18 Huda 57 Tidak Tuntas

19 Ika 80 Tuntas

20 Lutfi 83 Tuntas

21 Arya 57 Tidak Tuntas

22 Andika 97 Tuntas

23 Farid 53 Tidak Tuntas

24 Ulum 90 Tuntas

25 Wulan 77 Tuntas

26 Nisra 90 Tuntas

27 Hizkia 40 Tidak Tuntas

28 Dion 63 Tidak Tuntas

29 Wahyu 50 Tidak Tuntas

30 Via 77 Tuntas

31 Dian 87 Tuntas

32 Valery 80 Tuntas

33 Nasywa 100 Tuntas

34 Noval 93 Tuntas

Jumlah Siswa yang tuntas = 22 orang (65%)

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 12 orang (35%)

Page 44: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

99

Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12

Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK

No. Nama Nilai Ketuntasan (β‰₯65)

1 Ayu 77 Tuntas

2 Dion 87 Tuntas

3 Arya 57 Tidak Tuntas

4 Elda 52 Tidak Tuntas

5 Farid 63 Tidak Tuntas

6 Tamamy 78 Tuntas

7 Rani 65 Tidak Tuntas

8 Putri 87 Tuntas

9 Aulia 72 Tuntas

10 Desty 80 Tuntas

11 Dian 97 Tuntas

12 Effendi 72 Tuntas

13 Huda 80 Tuntas

14 Lutfi 93 Tuntas

15 Nasywa 85 Tuntas

16 Noval 92 Tuntas

17 Wahyu 57 Tidak Tuntas

18 Via 90 Tuntas

19 Nisra 92 Tuntas

20 Sixna 82 Tuntas

21 Syakila 88 Tuntas

22 Rahma 77 Tuntas

23 Safa 85 Tuntas

24 Ulum 83 Tuntas

25 Wulan 92 Tuntas

26 Valensi 93 Tuntas

27 Hizkia 88 Tuntas

28 Yanuar 100 Tuntas

29 Diana 70 Tuntas

30 Ika 82 Tuntas

31 Argi Putra 73 Tuntas

32 Jehezkiel 93 Tuntas

33 Andika 83 Tuntas

34 Valery 100 Tuntas

Jumlah Siswa yang tuntas = 29 orang (85%)

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 5 orang (15%)

Page 45: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

100

Lampiran 13

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 100.0

Excludeda 0 .0

Total 25 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.781 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soal1 1.00 .000 25

soal2 .28 .458 25

soal3 .76 .436 25

soal4 .96 .200 25

soal5 .52 .510 25

soal6 .16 .374 25

soal7 .20 .408 25

soal8 .96 .200 25

soal9 .16 .374 25

soal10 .28 .458 25

soal11 .52 .510 25

soal12 .16 .374 25

soal13 .24 .436 25

soal14 .32 .476 25

soal15 .96 .200 25

soal16 .28 .458 25

soal17 1.00 .000 25

soal18 .32 .476 25

soal19 .68 .476 25

soal20 .16 .374 25

Page 46: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

101

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

soal1 8.92 11.827 .000 .783

soal2 9.64 10.740 .292 .776

soal3 9.16 11.140 .171 .784

soal4 8.96 11.623 .120 .782

soal5 9.40 11.083 .142 .789

soal6 9.76 10.523 .479 .763

soal7 9.72 10.960 .259 .777

soal8 8.96 11.373 .306 .776

soal9 9.76 10.440 .516 .761

soal10 9.64 9.990 .562 .755

soal11 9.40 11.083 .142 .789

soal12 9.76 10.440 .516 .761

soal13 9.68 11.060 .199 .782

soal14 9.60 9.750 .622 .749

soal15 8.96 11.457 .244 .778

soal16 9.64 9.990 .562 .755

soal17 8.92 11.827 .000 .783

soal18 9.60 9.750 .622 .749

soal19 9.24 10.357 .406 .767

soal20 9.76 10.523 .479 .763

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.92 11.827 3.439 20

Page 47: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

102

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS II

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 100.0

Excludeda 0 .0

Total 25 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.813 30

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soal1 1.00 .000 25

soal2 .28 .458 25

soal3 .76 .436 25

soal4 .96 .200 25

soal5 .52 .510 25

soal6 .16 .374 25

soal7 .20 .408 25

soal8 .96 .200 25

soal9 .16 .374 25

soal10 .28 .458 25

soal11 .52 .510 25

soal12 .16 .374 25

soal13 .24 .436 25

soal14 .32 .476 25

soal15 .96 .200 25

soal16 .28 .458 25

soal17 1.00 .000 25

soal18 .32 .476 25

soal19 .68 .476 25

soal20 .16 .374 25

soal21 .52 .510 25

soal22 .68 .476 25

soal23 .64 .490 25

soal24 .96 .200 25

soal25 .72 .458 25

soal26 .68 .476 25

Page 48: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

103

soal27 .16 .374 25

soal28 1.00 .000 25

soal29 .32 .476 25

soal30 .96 .200 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

soal1 15.56 21.840 .000 .814

soal2 16.28 20.293 .324 .808

soal3 15.80 20.417 .313 .809

soal4 15.60 21.417 .207 .812

soal5 16.04 20.707 .188 .815

soal6 16.40 20.000 .508 .801

soal7 16.36 20.907 .205 .813

soal8 15.60 21.167 .344 .809

soal9 16.40 20.083 .482 .802

soal10 16.28 19.627 .493 .801

soal11 16.04 20.707 .188 .815

soal12 16.40 20.083 .482 .802

soal13 16.32 20.810 .211 .813

soal14 16.24 19.023 .624 .794

soal15 15.60 21.250 .298 .810

soal16 16.28 19.627 .493 .801

soal17 15.56 21.840 .000 .814

soal18 16.24 19.023 .624 .794

soal19 15.88 19.693 .454 .802

soal20 16.40 20.000 .508 .801

soal21 16.04 20.707 .188 .815

soal22 15.88 22.277 -.148 .829

soal23 15.92 20.493 .250 .812

soal24 15.60 21.417 .207 .812

soal25 15.84 20.807 .197 .814

soal26 15.88 19.693 .454 .802

soal27 16.40 20.000 .508 .801

soal28 15.56 21.840 .000 .814

soal29 16.24 19.023 .624 .794

soal30 15.60 21.417 .207 .812

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16.56 21.840 4.673 30

Page 49: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

104

Lampiran 14

FOTO-FOTO KEGIATAN

Siswa kelas 6 mengerjakan soal untuk uji instrumen.

Persiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran.

Siswa aktif menjawab pertanyaan pada saat Metode Tanya-Jawab dilaksanakan.

Page 50: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Memperbaiki Sikap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8293/8/T1_292010514...Belajar IPA dan Memperbaiki Sikap Siswa dengan Menerapkan Model

105

Antusiasme siswa pada saat melakukan percobaan menggunakan alat peraga.

Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius.