Upaya meningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan...
Transcript of Upaya meningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan...
BABBABBABBAB IVIVIVIV
HASILHASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN
4.14.14.14.1 KondisiKondisiKondisiKondisi AwalAwalAwalAwal
Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil
belajar IPA. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data melalui
dokumentasi kelas.berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa hasil
belajar IPA kelas 5 sangat rendah. Dari tes eveluasi yang dilakukan oleh guru diperoleh
data hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut :
dari jumlah siswa klas 5 sebanyak 14 yang mendapat nilai di atas kkm hanya 4 siswa,
yang di bawah kkm sebanyak 10 siswa.
Hasil penelitian dapat dilihat dari data tabel 1 yang ditemukan selama pra siklus
berlangsung. Dalam perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dan
siklus II terdapat beberapa data yang berkaitan dengan permasalahan pembelajaran.
Adapun permasalahan permasalahan yang menjadi fokus perhatian pada proses
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Data temuan hasil pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti dan teman sejawat memperoleh
data. Data yang dimaksud adalah data hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran
IPA tentang Organ Pernafasan Manusia sebagai berikut :
a. Siswa masih kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Siswa belum mampu menyerap materi pembelajaran.
c. Siswa kurang memperhatikan petunjuk guru karena lebih memperhatikan
media yang digunakan oleh guru.
Atas dasar data yang diperoleh akhirnya diputuskan bahwa hasil pembelajaran
belum mencapai tingkat ketuntasan maksimal. Pada perbaikan pembelajaran siklus I
masih terdapat 7 dari seluruh siswa yang berjumlah 14 siswa. 7 siswa tersebut belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.
4.24.24.24.2 RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan
4.2.14.2.14.2.14.2.1 SiklusSiklusSiklusSiklus kekekeke IIII (((( 5555 xxxx 35353535 menitmenitmenitmenit ))))
Perencanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA pada siklus ke I akan dilaksanakan 3
tahapan pertemuan yaitu tanggal 19, 21 dan 22 Agustus 2013. Persiapan yang dilakukan
oleh peneliti tercantum di bawah ini :
Persiapan :
a)Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pelajaran IPA dengan
materi pembelajaran Organ Pernafasan Manusia.
b)Menyiapkan media pembelajaran dan sumber pembelajaran.
c)Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.
d)Menyiapkan lembar soal tes untuk evaluasi pembelajaran.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 1111
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru mengawali pembelajran dengan apersepsi, mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang siapa yang pernah sakit batuk dan bagian mana yang dirasakan lalu
tiap siswa ambil nafas sambil meraba dadanya.
2.Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran tentang organ pernafasan manusia
dan hal-hal yang berkaitan dengan pernafasan manusia.
3.Guru memotivasi siswa agar lebih giat belajar.
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Meminta siswa mengamati gambar alat pernafasan manusia.
2.Guru menginformasikan kepada siswa tentang nama organ pernafasan manusia.
3.Siswa diminta menunjuk gambar alat pernafasan secara bergantian.
4.Guru membentuk kelompok yang terdiri 4 sampai 5 siswa.
5.Tiap kelompok membuat daftar penyakit yang menyerang organ saluran pernafasan.
6.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
7.Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil kerja kelompok.
8.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.
9.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal.
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AkhirAkhirAkhirAkhir
1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas.
2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya.
3.Guru menutup kegiatan pembelajaran.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 2222
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang fungsi organ hidung.
2.Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Guru menginformasikan pada siswa cara membuat format diskripsi fungsi masing
masing organ pernafasan manusia.
2.Guru membentuk kelompok yang terdiri 4 sampai 5 siswa.
3.Secara berkelompok siswa membuat daftar fungsi masing-masing organ pernafasan
manusia.
4.Secara berkelompok siswa membuat diskripsi nama penyakit yang menyerang organ
paru-paru manusia.
5.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
6.Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil kerja kelompok.
7.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.
8.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AkhirAkhirAkhirAkhir
1.Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2.Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman.
3.Guru menutup kegiatan pembelajaran
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 3333
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru mengatur tempat duduk siswa.
2.Guru memberikan semangat siswa untuk mengerjakan evaluasi.
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Guru memberikan soal-soal ulangan materi pertemuan 1 dan 2
2.Guru meminta siswa mengerjakan soal secara individu.
3.Siswa mengerjakan soal tes secara individu.
4.Bersama siswa, guru membahas soal yang sulit.
5.Guru mengkoreksi dan memberi nilai soal-soal ulangan.
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AkhirAkhirAkhirAkhir
1.Guru memasukkan nilai ke format penilaian.
2.Guru menutup kegiatan pembelajaran.
RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, hasil belajar siswa
kelas 5 semester I pada pelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia telah mengalami
peningkatan dari pra siklus sebesar 28,57% menjadi 50% pada siklus I dari 14 siswa.
Tetapikarena indikator ketuntasan diharapkan sebesar 75%, maka kegiatan penelitian
pada siklus I oleh peneliti akan dilanjutkan ke siklus II.
4.2.24.2.24.2.24.2.2 SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII (((( 5555 xxxx 35353535 menitmenitmenitmenit ))))
PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan TindakanTindakanTindakanTindakan
Dari hasil kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siswa
kelas 5 SD Negeri Batiombo 02 pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan
yaitu sebesar 75%, maka kegiatan penelitian pada siklus I akan dilanjutkan ke siklus II.
Implementasi kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada
siswa kelas 5 SD Negeri Batiombo 02 pada siklus II ini akan dilaksanakan melalui 3
pertemuan, yaitu tanggal 26,29 dan 30 Agustus 2013. Adapun persiapannya yaitu :
PersiapanPersiapanPersiapanPersiapan ::::
a)Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pelajaran IPA dengan
materi pembelajaran Organ Pernafasan Manusia.
b)Menyiapkan media pembelajaran dan sumber pembelajaran.
c)Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.
d)Menyiapkan lembar soal tes untuk evaluasi pembelajaran.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 1111
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru menyuruh siswa untuk bernafas dalam-dalam lalu mengeluarkan udara nafas di
depan cermin. Apa yang terjadi ?
2.Mengkomunikasikan tujuan kegiatan pembelajaran pada hari ini yang ingin dicapai
yaitu mempelajari sistem pernafasan manusia dan membahas cara memelihara
organ pernafasan manusia.
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Guru menginformasikan kepada siswa tentang hal-hal yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada organ pernafasan manusia.
2.Guru menginformasikan kepada siswa tentang cara-cara memelihara kesehatan
organ pernafasan.
3.Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang.
4.Guru membagikan lembar kerja pada tiap kelompok
5 Tiap kelompok membuat daftar penyebab terjadinya gangguan pernafasan.
6.Tiap kelompok membuat daftar cara-cara memelihara organ pernafasan.
7.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
8.Tiap-tiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompok kepada guru.
9.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa
10.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal.
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AkhirAkhirAkhirAkhir
1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas.
2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya.
3.Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
4.Guru menutup kegiatan pembelajaran
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 2222
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru mengingatkan kembali tentang gangguan organ pernafasan manusia.
2.Guru menginformasikan tujuan kegiatan pembelajaran pada hari ini tentang
proses . pernafasan dada dan pernafasan perut.
3.Guru memberikan motifasi supaya siswa lebih giat belajar
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Guru menginfomasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari..
2.Siswa membentuk kelompok terdiri 3 sampai 4 anggota.
3.Guru membagikan lembar kerja kepada tiap kelompok siswa.
4.Siswa melakukan kerja kelompok untuk membahas proses pernafasan dada dan
proses pernafasan perut.
5.Siswa melakukan kerja kelompok untuk membahas fungsi keluar masuknya udara
ke paru-paru.
6.Salah satu anggota kelompok presentasi dan melaporkan hasil kerjanya.
7.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.
8.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal.
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan akhirakhirakhirakhir
1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas.
2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya.
3.Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
4.Guru menutup kegiatan pembelajaran.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan kekekeke 3333
a)a)a)a) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AwalAwalAwalAwal
1.Guru mengatur tempat duduk siswa.
2.Guru memberikan semangat siswa untuk mengerjakan evaluasi.
b)b)b)b) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti
1.Guru memberikan soal-soal ulangan materi pertemuan 1 dan 2
2.Guru meminta siswa mengerjakan soal secara individu.
3.Siswa mengerjakan soal tes secara individu.
4.Bersama siswa, guru membahas soal yang sulit.
5.Guru mengkoreksi dan memberi nilai soal-soal ulangan.
c)c)c)c) KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan AkhirAkhirAkhirAkhir
1.Guru memasukkan nilai ke format penilaian.
2.Guru menutup kegiatan pembelajaran.
RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan model pembelajaran cooperative learning ternyata telah mampu meningkatkanhasil belajar mata pelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siswa kelas 5 SD
N Batiombo 02 Kec. Bandar Kab. Batang semester I tahun pelajaran 2013 / 2014.
Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah siswa 14 anak pada siklus I yang mencapai kkm
hanya 50% atau 7 siswa, sedangkan pada siklus II yang mencapai kkm 92,86% atau 13
siswa.
4.34.34.34.3 HasilHasilHasilHasil TindakanTindakanTindakanTindakan
4.3.14.3.14.3.14.3.1 AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis datadatadatadata hasilhasilhasilhasil belajarbelajarbelajarbelajar IPAIPAIPAIPA PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus
Dari kegiatan tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa kelas 5 diperoleh
data hasil belajar IPA sebelum dilakukan pembelajaran siklus I yaitu sebagai berikut :
TabelTabelTabelTabel 4.14.14.14.1DistribusiDistribusiDistribusiDistribusi FrekwensiFrekwensiFrekwensiFrekwensi HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus
No Interval Frekwensi Persentase
1 80 – 89 1 7,14%
2 70 – 79 3 21,42%
3 60 – 69
4 50 – 59 5 35,71%
5 40 – 49 4 28,57%
6 30 – 39 1 7,14%
Jumlah 14 100%
Rata – rata nilai 52,14
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di atas
KKM sebesar 60 hanya ada 4 siswa, sedangkan 10 siswa yang lain mendapat nilai di
bawah KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA masih rendah.
TabelTabelTabelTabel 4.24.24.24.2KetuntasanKetuntasanKetuntasanKetuntasan HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus
No Skor KetuntasanJumlah
Frekwensi Presentasi
1 ≥ Tuntas 4 28,57%
2 < Belum tuntas 10 71,43%
Jumlah 14 100%
Rata - rata 52,14
Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan
nilai di atas KKM 60 hanya ada 4 siswa yang lainnya sejumlah 10 siswa masih mendapat
nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram
berikut ini :
DiagramDiagramDiagramDiagram 4.14.14.14.1
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 5 SD N Batiombo 02 Se-
mester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
Berdasarkan diagram 4.2 hasil analisis yang digambarka diagram diatas dapat
diambil kesimpulan, pada mata pelajaran IPA kelas 5 siswa ysng sudah tuntas hanya
mencapai 28,57%, sedangkan yang belum tuntas mencapai 71,43%.
4.3.2.4.3.2.4.3.2.4.3.2. AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA siklussiklussiklussiklus IIII
Kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran cooperative learning mengalami peningkatan. Diskripsihasil belajar IPA tentang organ pernafasan manusia pada siklus I dapat dilihat pada tabel
4.3 di bawah ini :
TabelTabelTabelTabel 4.34.34.34.3DistribusiDistribusiDistribusiDistribusi FrekwensiFrekwensiFrekwensiFrekwensi HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA SiklusSiklusSiklusSiklus IIII
No Interval Frekwensi Persentase
1 80 – 89 1 7,14%
2 70 – 79 4 28,57%
3 60 – 69 2 14,28%
4 50 – 59 5 35,71%
5 40 – 49 2 14,28%
Jumlah 14 100%
Rata – rata nilai 57,85
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 40
Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 40 –
49 = 2 siswa atau 14,28%, 50 – 59 = 5 siswa atau 35,57%, 60 – 69 = 2 siswa atau 14, 28%,
70 -79 =4 siswa atau 28,57%, yang mendapat nilai 80 – 89 = 1 siswa atau 7,14%.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPA tentang
organ pernafasan manusia, dapat disajikan tabel yang ada di halaman berikut ini :
TabelTabelTabelTabel 4.44.44.44.4KetuntasanKetuntasanKetuntasanKetuntasan HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA SiklusSiklusSiklusSiklus IIII
No Skor KetuntasanJumlah
Frekwensi Presentasi
1 ≥ Tuntas 7 50%
2 < Belum tuntas 7 50%
Jumlah 14 100%
Rata - rata 57,85
Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan
nilai di atas KKM 60 hanya ada 7 siswa yang lainnya sejumlah 7 siswa masih mendapat
nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram
berikut ini :
DiagramDiagramDiagramDiagram 4.24.24.24.2
Diagram 4.2 ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Batiombo 02 siklus 1
semester I tahun pelajaran 2013 / 2014.
Dari analisis yang digambarkan pada diagram 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang
mengalami ketuntasan belajar hanya 50%, artinya belum sesuai dengan indikator ketuntas
an minimal sebesar 75%. Maka dari itu kegiatan penelitian siklus I akan peneliti lanjutkan
ke kegiatan siklus II.
HasilHasilHasilHasil ObservasiObservasiObservasiObservasi
Hasil observasi dari peneliti adalah sebagai berikut, kegiatan pembelajaran IPA
dengan menggunakan model coperative learning menunjukkan peningkatan. Hal tersebutdapat dilihat dari hasil evaluasi pada akhir siklus I 50% siswa mencapai KKM, walaupun
yang 50% lainnya belum mencapai KKM.
RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Dari data hasil pemaparan diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal yang
diperoleh baru mencapai 50%, artinya belum sesuai dengan harapan yaitu sebesar 75%,
sehingga kegiatan penelitian ini perlu perbaikan dengan siklus ke II.
4.3.34.3.34.3.34.3.3 AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA pada siklus II dari perolehan data hasil tes
evaluasi menunjukkan peningkatan yang siknifikan dibandingkan dengan kegiatan
pembelajaran pada siklus I. Dari diskripsi hasil belajar IPA pada siklus II dapat pada tabel
berikut :
TabelTabelTabelTabel 4.54.54.54.5DistribusiDistribusiDistribusiDistribusi FrekwensiFrekwensiFrekwensiFrekwensi HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
No Interval Frekwensi Persentase
1 90 – 100 4 28,57%
2 80 – 89 7 50%%
3 70 – 79 1 7,14%
4 60 – 69 1 7,14%
5 50 – 59 1 7,14%
Jumlah 14 100%
Rata – rata nilai 78,57
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai hasil kegiatan belajar IPA pada si-
klus II mengalami peningkatan. Siswa yang mendapat nilai 50 – 59 = 1 siswa atau 7,14%,
yang mendapat nilai 60 – 69 = 1 siswa atau 7,14%, yang mendapat nilai 70 – 79 = 1
siswa atau 7,14%, yang mendapat nilai 80 – 89 = 7 siswa atau 50%, dan yang mendapat
nilai 90 – 100 = 4 siswa atau 28,57%.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPA tentang
organ pernafasan manusia, dapat disajikan tabel yang ada di bawah ini :
TabelTabelTabelTabel 4.64.64.64.6KetuntasanKetuntasanKetuntasanKetuntasan HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
No Skor KetuntasanJumlah
Frekwensi Presentasi
1 ≥ Tuntas 13 92,86%
2 < Belum tuntas 1 7,14%
Jumlah 14 100%
Rata - rata 78,57
Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan
nilai di atas KKM 60 mencapai 13 siswa yang lainnya sejumlah 1 siswa masih mendapat
nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.6 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram
berikut ini :
DiagramDiagramDiagramDiagram 4.34.34.34.3
Dari analisis yang digambarkan pada diagram 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang
mengalami ketuntasan belajar mencapai 92,86%, artinya sudah sesuai dengan indikator
ketuntasan yang diharapkan minimal sebesar 75%. Maka dari itu kegiatan penelitian siklus
II tidak akan peneliti lanjutkan ke kegiatan siklus III.
4.44.44.44.4 HasilHasilHasilHasil AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData
Dari analisis data kegiatan pembelajaran IPA pada pra siklus, siklus I dan siklus II di
atas, dapat diketahui melalui tabel gabungan data siklus ke tiga nya di bawah ini :
TabelTabelTabelTabel 4.74.74.74.7KetuntasanKetuntasanKetuntasanKetuntasan HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPAIPAIPAIPA PraPraPraPra Siklus,Siklus,Siklus,Siklus, SiklusSiklusSiklusSiklus I,I,I,I, dandandandan SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
No Skor KetuntasanPra Siklus Siklus I Siklus II
Frek % frek % frek %
1 60 ≥ Tuntas 4 28,57 7 50 13 92,86
2 < Belum Tuntas 10 71,43 7 50 1 7,14
Jumlah 14 100 14 100 14 100
Rata – rata Nilai 52,14 57,85 78,57
Kemudian data ketuntasan hasil kegiatan belajar IPA pra siklus, siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada diagram 4.4 yang ada di bawah ini :
DiagramDiagramDiagramDiagram 4.44.44.44.4
Berdasarkan diagram ketuntasan hasil belajar IPA di atas, dapat diketahui ada
peningkatan hasil belajar, dari pra siklus yang tuntas 28,57% atau 4 siswa, pada siklus I
yang tuntas 50% atau 7 siswa, kemudian pada siklus II yang tuntas 92,86%.
4.54.54.54.5 PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan
Dari tabel, grafik serta data – data yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
juga disertai hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa kelas 5 semester 1 SD N Batiombo 02 dengan menggunakan mo
del pembelajaran cooperative learning, dapat menunjukkan keberhasilan dan peningkatan.Dimulai dari pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus masih memperoleh hasil yang
kurang memuaskan, jauh dari harapan penulis. Dari 14 siswa baru 4 siswa atau 28,57%
yang mendapat nilai diatas KKM 60, sehingga tingkat ketuntasannya baru mencapai
28,57% da- ri target yang diharapkan sebesar 75%. Setelah diadakan perbaikan
pembelajaran ternyata perolehan nilai tes evaluasi ada kenaikan yang cukup pada Siklus I
yaitu dari 14 siswa yang mendapat nilai diatas KKM ≥60 ada 7 siswa atau 50 % tetapi
belum mencapai tingkat ketuntasannya yaitu 75 % maka perlu adanya perbaikan pada
siklus II karena perolehan nilai hasil belajar siswa belum maksimal atau belum 75 %.
Pada siklus II dapat dilihat adanya peningkatan pembelajaran jika dibandingkan
dengan siklus I. Yang memperoleh nilai di atas KKM sejumlah 13 siswa atau 92,86%. Hal
ini dimungkinkan karena kekurangan siklus I disempurnakan oleh siklus II dengan cara
menggunakan bantuan media LCD yang dilakukan oleh guru dan penggunaan model
pembelajaran cooperative learning yang lebih sempurna dengan bantuan media LCD tadi.
Model pembelajaran cooperative learning selain dapat meningkatkan hasil belajar
juga mampu meningkatkan kerja sama individu di dalam kelompok, belajar berkomunikasi
dan berdiskusi dalam membahas tugas-tugas yang harus diselesaikan. Siswa juga belajar
menyampaikan pendapat, saling menghormati antar individu walaupun ada perbedaan ke
mampuan berfikir.
Dari hasil pembahasan di atas juga dapat diambil kesimpulan bahwa model
pembelajaran cooperative learning merupakan suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struk tur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih. Model pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap perbedaan individu, dan pengembangan ketrampilan sosial.