UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new -...

56
i UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU PERMATA HATI BANGKO SKRIPSI EVA PRATIWI HANDAYANI NIM. TP. 140815 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new -...

Page 1: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

i

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU

PERMATA HATI BANGKO

SKRIPSI

EVA PRATIWI HANDAYANI

NIM. TP. 140815

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 2: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

ii

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU

PERMATA HATI BANGKO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S.1) Pendidikan Agama Islam

EVA PRATIWI HANDAYANI

NIM. TP. 140815

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 3: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

NOTA DINAS .................................................................................................. iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................. 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik ....................................................................... 6

1. Upaya .............................................................................. 6

2. Guru pendidikan agama islam .......................................... 6

3 Kenakalan siswa…………………………………………. 12

B. Studi Relevan ……………………………………………….. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ......................................... 19

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................ 20

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 22

E. Teknik Analisis Data .............................................................. 25

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................... 26

G. Jadwal Penelitian .................................................................... 28

Page 4: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

iv

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ....................................................................... 29

B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................... 37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………… 46

B. Saran………………………………………………………. 47

C. Kata Penutup……………………………………………… 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

v

Page 6: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan di negara Indonesia sampai saat ini pun

masih berlanjut, dengan menyeimbangkan antara ilmu-ilmu umum dengan ilmu-

ilmu agama. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan

negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)

duniawi ”(Anonim Al-qur’an dan terjemahan)

Sasaran utama dalam pendidikan atau subjek pendidikan adalah peserta

didik, yang dalam praktek kedudukannya sebagai subjek dan sekaligus sebagai

objek, yang dilaksanakan di sekolah.

Sekolah merupakan sumber pengalaman pendidikan, karena semua

sekolah secara keseluruhan merupakan lingkungan pendidikan, apapun jenis dan

jenjangnya. Oleh karenanya dapat dipahami peran strategis sekolah dalam

mengemban dan menjabarkan fungsi pendidikan secara luas dan

berkesinambungan. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta

berlangsung seumur hidup (Marimba, 1984: 15).

Pendidikan identik dengan kegiatan belajar mengajar dan segala aspek

yang mempengaruhinya, untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka proses

pembelajaran tersebut dilakukan secara optimal, sehingga peserta didik dapat

meraih prestasi belajar yang lebih baik. Ahmadi (1991) mengemukakan bahwa

dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai peran untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran jika ditinjau dari proses

adalah menciptakan anak didik menjadi generasi yang berdisiplin diri, baik

disiplin ilmu maupun waktu. (Basri, Hasan 1996)

Page 7: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

2

Salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam

membentuk moral siswa adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Sebab PAI

mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama.

Keberhasilan pendidikan agama di sekolah dapat dilihat dalam tiga bidang, yaitu

pengetahuan, sikap, dan tingkah laku, ketiganya diharapkan tercipta dalam satu

wujud manusia yang beriman dan berilmu, sehingga peserta didik mampu

menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam sikap kesehariannya, serta

diwujudkan dengan perilaku yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah

diterima di sekolah. Disamping itu, PAI berfungsi sebagai peran pencegahan yaitu

menangkal hal-hal negatif dari diri siswa sendiri juga lingkungan yang ada

disekitar siswa atau budaya lain yang dapat membahayakan atau menghambat

perkembangan menuju manusia seutuhnya. Dengan demikian, tampak jelas sudah

tanggung jawab guru mata pelajaran PAI untuk mendidik peserta didik dengan

pendidikannya yang baik dan berakhlakul karimah, agar peserta didik mampu

menyerap ilmu-ilmu yang diajarkannya dan mengamalkannya.

ي : وىعيه مه العلم , ومراده : أن محفىظه مه الحذيث لى أ… قىله: )وعاءيه( أي ظرفيه

اوتهى ملخصا.” كتب لملأ وعاءيه

Al-Hafizh (Ibnu Hajar al-Asqalani) –rahimahullah– berkata:

Ucapan Abu Hurairah, “Wi’a-ain (dua bejana),” maksudnya adalah, “Zharfain

(dua wadah),” … yaitu dua macam ilmu. Jadi maksud ucapan Abu Hurairah itu,

bahwasanya dia menghafal ilmu dari hadits, yang seandainya ilmu itu dituliskan,

niscaya memenuhi dua wadah.

Masa Remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan dari

masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini adalah masa yang paling kritis,

karena sangat berperan dalam membentuk kepribadiannya. Keinginan untuk

mencari jati diri dan mendapat pengakuan dari keluarga dan lingkungan sangat

kuat. (Basri, Hasan 1996)

Dalam proses pencarian jati dirinya, remaja seringkali menunjukan

perilaku yang tidak sesuai dengan nilai, norma agama, dan masyarakat. Perilaku

yang ditunjukan oleh remaja tersebut sesungguhnya merupakan reaksi dari dalam

Page 8: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

3

jiwanya untuk mendapatkan suatu perhatian dari orang lain. Kondisi semacam ini

sering tidak mendapat respon dari orang tua ataupun orang yang lebih dewasa

lainya dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja

yang sedang mengalami gejolak (Daradjat, Zakiah 1978)

Karena kenakalan itu muncul pada jenjang sekolah dan integrasi yang

paling bisa dirasakan adalah antara guru dengan murid. Problem tersebut sering

kali terjadi dalam bentuk kesulitan dalam menghadapi pelajaran disekolah, baik

dalam lisan, tulisan, maupun penyelesaian tugas. Remaja yang mengalami

problem di sekolah pada umumnya mengemukakan keluhan bahwa mereka tidak

ada minat terhadap pelajaran dan bersikap acuh tak acuh, prestasi belajar menurun

kemudian timbul sikap-sikap dan perilaku yang tidak diinginkan seperti

membolos, melanggar tata tertib, menyontek, dan menentang guru. Disamping itu,

kenakalan juga dapat dipicu karena ingin diperhatikan sehingga anak menganggu

temannya, gaduh dikelas, dan berkelahi.

Berdasarkan pengamatan awal (grand tour) yang dilakukan oleh peneliti

di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, terdapat permasalahan kenakalan

siswa. Diantara kenakalan siswa yang dapat dilihat oleh peneliti adalah terlambat

masuk kelas, gaduh di dalam kelas, mengeluarkan perkataan kotor, dan berkelahi

sesama siswa. Dengan demikian diperlukan upaya dari guru Pendidikan Agama

Islam untuk mengatasi permasalahan kenakalan siswa tersebut.

Dari pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti

tentang: “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kenakalan

Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko”.

B. Fokus Penelitian

Karena keterbatasan waktu, dana, referensi, dan tenaga, peneliti

membatasi dan memfokuskan penelitian ini pada kenakalan Siswa Kelas VIII

yang berjumlah sebanyak 15 siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

kenakalan siswa yang dapat dilihat oleh peneliti adalah terlambat masuk

kelas, gaduh di dalam kelas, mengeluarkan perkataan kotor, dan berkelahi sesama

siswa.

Page 9: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

4

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka yang

menjadi pokok-pokok permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko?

2. Apa Saja Kendala guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi

kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko?

3. Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi

kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran upaya guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan

siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

Adapun secara khusus tujuan penelitian penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui bentuk kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko.

b. Ingin mengetahui kendala guru pendidikan agama Islam dalam

menangani kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko.

Page 10: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

5

c. Ingin mengetahui upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengatasi kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan, sebagai referensi atau

rujukan, dan pustaka pada UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

b. Sebagai bahan untuk guru pendidikan agama Islam dalam menambah

wawasan tentang upaya menangani kenakalan-kenakalan siswa.

c. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan berfikir

kritis dalam melatih kemampuan untuk memahami dan menganalisis

masalah- masalah pendidikan.

Page 11: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik

1. Upaya

Upaya adalah "bagian yang dimainkan oleh orang atau bagian dari

tugas utama yang harus dilaksanakan". Berdasarkan pengertian di atas dapat

diperjelas bahwa upaya adalah bagian dari peranan yang harus dilakukan oleh

guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlaqul karimah belajar

peserta didik. Pada umumnya guru adalah orang yang memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didiknya di depan kelas. Di samping itu guru

merupakan orang yang telah memberikan bimbingan pengajaran yaitu yang

berkenaan dengan pengetahuan yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.

Upaya yang dimaksud di sini adalah sebuah usaha yang dilakukan

oleh guru pendidikan agama Islam untuk mengatasi permasalahan kenakalan

pada siswa. Usaha ini dilakukan dengan melibatkan semua komponen di

sekolah baik itu kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam, atau guru mata

pelajaran lain, terutama siswa yang diharapkan mampu bekerja sama dengan

baik.

2. Guru Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1991:335) guru berarti

orang yang kerjanya mengajar. Guru sering diidentifikasikan kepada

pengertian pendidik. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan

oleh Sardiman A.M (1990:135), bahwa guru memang pendidik, sebab

dalam pekerjaannya ia tidak hanya mengajar seseorang agar tahu beberapa

hal, tetapi guru juga melatih beberapa keterampilan dan terutama sikap

mental peserta didik. Selanjutnya dalam pasal 39 ayat (2) UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan guru

atau pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

Page 12: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

7

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Dari beberapa pengertian guru atau

pendidik di atas dapat disimpulkan bahwa guru atau pendidik adalah

tenaga profesional yang melaksanakan kegiatan operasional belajar dan

mengajar, serta melatih dan membimbing peserta didik agar menjadi

manusia yang berkepribadian baik.

Secara umum pengertian guru agama dapat diartikan guru yang

mengajarkan mata pelajaran agama (Kamus Umum Bahasa Indonesia,

1991:335). Menurut Ahmad D. Marimba (1998:98), pendidik Islam atau

guru agama Islam adalah orang yang bertanggung jawab mengarahkan

dan membimbing anak didik berdasarkan hukum-hukum agama Islam.

Sedangkan dalam literatur kependidikan Islam, seorang guru agama

memiliki pengertian ustadz, murabbi, mu’allim, mursyid, muddaris, dan

muaddib sekaligus.

Menurut ustadz seorang guru agama dituntut untuk komitmen

terhadap profesionalisme dalam mengemban tugasnya. Murabbi merujuk

pada peran guru agama dalam menumbuhkan, membina, dan

mengembangkan potensi anak didik, serta membimbingnya. Muallim

berarti seorang guru agama harus mampu menjelaskan hakikat ilmu

pengetahuan yang diajarkannya, serta menjelaskan dimensi teoretis dan

praktisnya, dan berusaha membangkitkan peserta didik untuk

mengamalkannya. Selanjutnya, mursyid adalah guru pendidikan Islam

harus menjadi pusat panutan, teladan, dan konsultasi peserta didik.

Kemudian, muddaris adalah guru agama bertugas mencerdaskan peserta

didiknya, menghilangkan ketidaktahuan berlaku dalam masyarakat.atau

memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan mereka

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

Page 13: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

8

Terakhir, kata muaddab memiliki arti bahwa seorang guru agama

bertugas untuk menciptakan suasana belajar yang dapat menggerakkan

peserta didik untuk berprilaku atau beradab sesuai dengan norma-norma,

tata susila, dan sopan santun yang

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa guru

pendidikan agama Islam (PAI) adalah tenaga profesional yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan

mengupayakan perkembangannya, baik dari segi potensi afektif, kognitif,

psikomotorik, dan spiritualnya sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama

Islam, sehingga nilai-nilai tersebut dapat tertanam pada diri peserta didik

dengan dicerminkan melalui kepribadian dan tingkah laku sehari-hari

dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. (Djamarah, Syaiful

Bahri 2000)

b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam

Pada dasarnya, tugas pendidik adalah mendidik dengan

mengupayakan pengembangan seluruh potensi peserta didik, baik aspek

kognitif, afektif, psikomotorik, maupun spiritualnya. Dalam UU No. 14

tahun 2005 pasal 1 ayat (1) dikatakan bahwa, guru memiliki tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik. Selain itu, tugas guru adalah mendidik,

mendidik disini sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar sebagaimana

dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberikan

contoh, membiasakan hal yang baik. Selanjutnya, tugas guru agama Islam

adalah:

1) Mengajarkan ilmu pengetahuan Islam

2) Menanamkan keimanan dalam jiwa anak

3) Mendidik anak agar taat menjalankan agama

4) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia

Dengan demikian tugas guru agama Islam tidak hanya

mempersiapkan bahan pelajaran, melaksanakan/ menyampaikan materi

Page 14: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

9

pelajaran dan mengevaluasi hasil pengajaran. Akan tetapi, juga harus bisa

menanamkan nilai-nilai keimanan dalam jiwa anak agar taat dalam

menjalankan agama Islam dan mendidik siswa agar memiliki akhlak yang

mulia.

Di samping memiliki tugas-tugas di atas, guru memiliki juga

tanggung jawab yang berhubungan dengan kedudukannya sebagai salah

satu komponen tenaga kependidikan. Dikutip dari Dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia (1991:1014), tanggung jawab merupakan suatu kondisi

wajib menanggung segala sesuatu sebagai akibat dari keputusan yang

diambil atau tindakan yang dilakukan (apabila terjadi sesuatu dapat

disalahkan). Tanggung jawab guru yang paling utama adalah mempunyai

rasa mengajar sebagai amanah. Sebagai pemegang amanat, guru

pendidikan agama Islam bertanggung jawab atas amanat yang diserahkan

kepadanya, sebagaimana firman Allah berikut

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”

(anonim al-qur’an dan terjemahan)

Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan

kehidupan anak didik. Juga menjadi tanggung jawab guru untuk

memberikan sejumlah norma kepada anak didik agar tahu mana perbuatan

yang susila dan asusila, mana perbuatan yang bermoral dan amoral. Selain

itu, tanggung jawab guru tidak hanya menuangkan ilmu pengetahuan ke

dalam otak anak didik. Tapi yang terpenting adalah membentuk jiwa dan

Page 15: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

10

watak anak didik. Sebab pendidikan dilakukan tidak semata-mata dengan

perkataan, tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat

diketahui tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau

menyampaikan kewajiban kepada anak didik, akan tetapi juga

membimbing mereka secara keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian

muslim. Maka tugas dan tanggung jawab utama yang harus dilaksanakan

oleh guru, terutama guru pendidikan agama Islam adalah membimbing dan

mengajarkan seluruh perkembangan kepribadian anak didik pada ajaran

Islam.

c. Peran dan Fungsi Guru Pendidikan Agama Islam

Peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam sebuah

peristiwa. Peran (role) guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus di

lakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru (Thohirin,

2006:165). Peran guru pendidikan agama Islam pada dasarnya tidak jauh

berbeda dengan guru umum lainnya, yakni sama-sama berusaha untuk

memindahkan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada anak didiknya, agar

mereka lebih banyak mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan yang

lebih luas. Akan tetapi peranan guru pendidikan agama Islam selain

berusaha memindahkan ilmu (transfer of knowledge), juga harus

menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada anak didiknya agar mereka

bisa mengaitkan antara ajaran-ajaran agama Islam dengan ilmu

pengetahuan. Di samping itu, peran guru PAI yang utama adalah

membentuk akhlak mulia dalam diri setiap siswa, sehingga bisa

diterapkannya sehari-hari.

Secara umum peran guru menurut Hasibuan sebagaimana yang

dikutip oleh Djamarah (2000:44), peran guru adalah sebagai berikut:

1) Sebagai komunikator, yaitu pendidik berfungsi mengajarkan ilmu

dan keterampilan kepada pihak peserta didik.

Page 16: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

11

2) Sebagai fasilisator, yaitu pendidik berfungsi sebagai pelancar

proses belajar mengajar.

3) Sebagai motivator, yaitu pendidik berperan untuk menimbulkan

minat dan semangat belajar peserta didik yang dilakukan secara

terus menerus.

4) Sebagai administrator, yaitu pendidik itu berfungsi melaksanakan

tugas-tugas yang bersifat administrator.

5) Sebagai konselor, yaitu pendidik berfungsi untuk membimbing

peserta didik yang mengalami kesulitan, khususnya dalam belajar.

6) Sebagai inspirator, yaitu guru harus dapat memberikan ilham yang

baik bagi kemajuan belajar anak didik.

7) Sebagai informator, yaitu guru harus memberikan informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, selain sejumlah

bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah

diprogamkan dalam kurikulum.

Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perkembangan sikap dan kepribadian tidak terbatas pelaksanaannya

melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan kata lain, fungsi guru

agama dalam membina anak didik tidak terbatas pada interaksi belajar

mengajar saja, maka fungsi guru agama menurut Daradjat (2001: 265)

yaitu:

1) Guru agama sebagai pengajar, guru bertugas membina

perkembangan pengetahuan, sikap atau tingkah laku, dan

ketrampilan.

2) Guru Agama sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan.

Pemberian bimbingan meliputi bimbingan belajar dan bimbingan

perkembangan sikap atau tingkah laku. Membimbing dan

Page 17: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

12

pemberian bimbingan dimaksudkan agar setiap anak didik

diinsyafkan mengenai kemampuan dan potensi diri anak didik yang

sebenarnya dalam kapasitas belajar dan bersikap. Jangan sampai

anak-anak didik menganggap rendah atau meremehkan

kemampuannya sendiri dalam potensinya untuk belajar dan

bersikap atau bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama Islam.

3) Guru Agama Sebagai pemimpin (manager kelas) berarti sebagai

pengelola kelas atau pengelola (manajer) interaksi belajar

mengajar. Aspek pengelolaan yang perlu mendapat perhatian oleh

guru agama, yaitu membantu perkembangan anak didik sebagai

individu dan kelompok dan memelihara kondisi kerja dan kondisi

belajar yang sebaik-baiknya di dalam maupun di luar kelas.

3. Kenakalan Siswa

a. Pengertian Kenakalan Siswa

Kenakalan berasal dari kata ”nakal” yang dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia (1991:670) kenakalan adalah tingkah laku atau

perbuatan siswa yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain dan

melanggar nilai-nilai moral maupun nilai-nilai sosial. Selanjutnya, Mussen

(1994:557) kenakalan remaja adalah suatu contoh perilaku yang di

tunjukan oleh remaja di bawah usia 18 tahun dan perbuatan tersebut

melanggar aturan, yang dianggap berlebihan dan berlawanan dengan

norma masyarakat. Kenakalan remaja disini merujuk pada kenakalan

siswa karena dilakukan pada usia sekolah. Dari beberapa pengertian

tersebut, maka yang dimaksud dengan kenakalan siswa adalah tingkah

laku atau perbuatan siswa yang melanggar hukum norma agama, norma

masyarakat, dan mengganggu ketertiban umum sehingga merugikan diri

sendiri dan orang lain.

Page 18: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

13

b. Jenis dan Bentuk Kenakalan Remaja

Beraneka ragam tingkah laku atau perbuatan siswa yang sering

menimbulkan kegelisahan dan permasalahan terhadap orang lain yang

sering dikemukakan bahwa siswa itu nakal. Kenakalan itu sedemikian rupa

mengesalkan, melelahkan maupun merugikan orang lain. Kenakalan siswa

mempunyai beberapa jenis yang dapat dibedakan, menurut Qaimi

(1992:20), kenakalan siswa terbagi dalam dua jenis yaitu kenakalan secara

sadar dan sengaja, serta kenakalan secara tidak sadar dan tanpa sengaja.

1. Kenakalan secara Sadar dan Sengaja

Pada dasarnya seorang siswa memahami betul perbuatan

buruk yang dilakukannya. siswa tahu bahwa dirinya tengah melakukan

perbuatan tercela dan sadar terhadap apa yang diperbuatnya. Namun

siswa sengaja melakukan kenakalan itu demi memaksa orang lain

untuk memenuhi keinginannya. Hal ini timbul lantaran siswa tersebut

selalu dimanja oleh orang tuanya atau lantaran pendidikannya yang

keliru. Sehingga siswa merasa tidak mungkin mewujudkan

keinginannya kecuali dengan melakukan kenakalan. Contohnya

seorang siswa mulai memahami bahwa segala sesuatu bisa diperoleh

melalui tangisan, teriakan, rengekan, kekerasan, atau berbuat

kegaduhan.

2. Kenakalan secara Tidak Sadar dan Tanpa Sengaja

Kenakalan seperti ini terjadi dimana seorang siswa melakukan

perbuatan buruk tanpa memahami keburukan perbuatannya itu. Barang

kali siswa menyangka apa yang dilakukannya demi mencapai

keinginannya itu sebagai perbuatan baik. Kenakalan siswa secara tidak

sadar dan tanpa sengaja akan menyebabkan seorang siswa memiliki

sikap yang emosional, bahkan kadang sampai memicu terjadinya

kelainan jiwa.

Selanjutnya, Daradjat (1978:9-10) menyatakan bahwa kenakalan

remaja (siswa) dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

Page 19: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

14

1) Kenakalan ringan, adalah suatu kenakalan yang tidak sampai pada

pelanggaran hukum, diantaranya: tidak patuh pada orang tua atau

guru, bolos sekolah, berkelahir, atau mengucapkan kata-kata kotor.

2) Kenakalan yang menganggu ketentraman dan keamanan orang

lain, kenakalan ini dapat digolongkan pada pelanggaran hukum

karena merugikan orang lain, yaitu: mencuri, memeras, dan

menindas (bully).

3) Kenakalan seksual, tidak terbatas pada masalah fisik saja,

melainkan juga masalah psikis dimana perasaan ingin tahu anak-

anak terhadap masalah seksual mulai muncul. Perkembangan

masalah seksual baik secara fisik maupun psikis, kerap sekali tidak

disertai dengan pengertian yang cukup untuk menghadapinya, baik

dari anak sendiri maupun pendidik serta orang tua yang tertutup

dengan masalah tersebut. Sehingga timbul kenakalan seksual

terhadap lawan jenis seperti pacaran, pemerkosaan, dan hamil di

luar nikah, kemudian kenakalan sesama jenis.

Menurut Qaimi (2002: 47), ada beberapa bentuk kenakalan siswa

yang sering menimbulkan masalah-masalah yang merugikan bagi dirinya

sendiri maupun orang lain. Bentuk-bentuk kenakalan tersebut sebagai

berikut:

1) Ketidakteraturan, misalnya melempar baju atau buang sampah

sembarang tempat, menghilangkan sarana-sarana atau barang-

barang sekolah, dan sebagainya.

2) Sifat ingin menguasai dan merasa unggul, menjadikan kedua orang

tua, pendidik dan orang sekelilingnya tunduk dan patuh kepadanya,

memenuhi segenap keinginannya dan selalu membantu dalam

meraih segala tujuannya.

3) Suka bertengkar, sikap yang merefleksikan terjadinya pemaksaan,

kejahatan, dan kekerasan.

4) Penentangan atau pembangkangan, suka melanggar peraturan.

Page 20: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

15

5) Pergi tanpa tujuan, siswa yang pergi dari rumah atau sekolahannya.

Fakta ini terjadi lantaran siswa mengalami kondisi hidup yang

tidak harmonis atau menilai bahwa berlama-lama tinggal dalam

lingkungan tidak menguntungkan dirinya. Kemudian, siswa pun

berusaha menjaga jarak dan menjauhinya.

6) Kecendrungan membuat kelompok, hubungan anak dengan

keluarganya mulai renggang dan mulai mencoba mencari teman-

teman yang berasal dari satu golongan.

7) Menganggu dan menyakiti, kecenderungan siswa menyakiti orang

lain, siswa yang suka berbuat jahat kepada temannya, menyakiti

temannya yang lebih kecil atau lebih besar dari dirinya.

8) Keras dan tindak kekerasan, fenomena kekerasan dapat berbentuk

tindak mematahkan atau melukai, pemukulan, pengrusakan,

pelecehan, dan perkelahian.

9) Urakan, sikap urakan pada siswa sebagian besar berbentuk

pembangkangan, pelanggaran, penentangan keras terhadap

peraturan dan tata tertib rumah atau sekolah.

10) Pembuat masalah, siswa yang suka membuat-buat masalah

cenderung ceroboh. Selain itu, siswa nampaknya melakukan

perbuatan jahat tersebut dengan sengaja. Misalnya, membuang atau

menyembunyikan pena atau buku milik temannya sehingga sulit

ditemukan.

11) Kecenderungan melanggar batas, seperti mencuri.

12) Sadisme, jenis penyiksaan dan tindakan kejam yang dilakukan

seseorang terhadap orang lain.

1. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa

Banyak faktor penyebab sehubungan dengan masalah kenakalan

siswa. Menurut Basri (1996:6-7) faktor penyebab terjadinya perilaku

kenakalan siswa yang memasuki usia remaja disebabkan keadaan berikut.

Pertama, kualitas diri pribadi siswa itu sendiri, seperti: perkembangan

Page 21: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

16

emosional yang kurang bahkan tidak sehat, mengalami ketidakmampuan

mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri

dalam mengatasi kegagalan dengan memilih kegiatan alternatif yang

keliru, dan pengembangan kebiasaan diri yang kurang bahkan tidak sehat

di dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti:

rumah dan keluarga dengan situasi yang gersang dari kasih sayang dan

pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan dan kesempatan

belajar dan melakukan rekreasi yang lebih sehat dan berguna bagi

perkembangan kepribadian remaja, pergeseran nilai dan moral kesusilaan

masyarakat, suguhan media masa yang merusak perkembangan moral

yang sehat dan kondisi-kondisi setempat yang menyediakan dan

merangsang individu remaja.

Dalam lingkup sekolah, kenakalan mempunyai arti semacam

"seruan pemberontakan" terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan.

Karena peserta didik menganggap gaya belajar yang di terapkan

kepadanya tidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka. Artinya,

sistem yang disajikan oleh peraturan yang ada dalam lingkup sekolah tidak

mampu memberikan kenyamanan dalam interaksi kehidupan

kesehariannya di sekolah. Sehingga kesulitan dalam menghadapi pelajaran

di sekolah, dan menyebabkan siswa melakukan perbuatan menyimpang

atau kenakalan.

Selanjutnya, Daradjat (1989: 113) berpendapat, ada beberapa

faktor yang dapat menyebabkan kenakalan siswa, sebagai berikut:

1) Kurangnya pendidikan agama.

2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap dunia pendidikan.

3) Kurang teraturnya pengisian waktu.

4) Tidak stabilnya keadaan sosial, politik, dan ekonomi.

5) Banyaknya film-film dan buku-buku bacaan yang tidak baik.

6) Merosotnya moral dan mental orang dewasa.

Page 22: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

17

7) Pendidikan dalam sekolah yang kurang baik.

8) Kurangnya perhatian masyarakat dalam pendidikan anak- anak.

B. Studi Relevan

Dalam menyelesaikan penelitian yang berjudul Upaya Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko, peneliti terlebih dahulu mengkaji dan mempelajari

beberapa penelitian terdahulu, yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan

acuan atau referensi.

Pertama, skripsi oleh Riyan Hidayat, mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Upaya Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Terusan. Hasil penelitian skripsi tersebut menunjukkan usaha

yang dilakukan guru pendidikan agama Islam yaitu bekerjasama dengan guru

Bimbingan Konseling, waka kesiswaan, wali kelas serta kepala sekolah dengan

tiga fase yaitu prefentif, represif, dan kuratif. Selain itu kerjasama antara pihak

sekolah dengan orang tua menjadi faktor pendukung dalam mengatasi kenakalan

siswa.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Hamid, mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah, dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Olak

Kemang Kota Jambi. Penelitian skripsi ini menujukkan terdapat berbagai bentuk

kenakalan diantaranya berkelahi dan membuat kegaduhan dikelas yang di

sebabkan faktor internal dan ekternal. Ada beberapa usaha guru PAI dalam

mengatasi kenakalan siswa, yaitu prefentif, represif, dan kuratif. Faktor

pendukung usaha guru PAI yaitu kerjasama antara guru dan orang tua sedangkan

faktor penghambat kurangnya kesadaran siswa dalam mematuhi peraturan.

Page 23: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

18

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Laila Istikomah,mahasiswa Program

Studi Pendidikan Agama Islam , dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) dalam menanggulangi Kenakalan Siswa di Desa Penerokan

Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari.”. Hasil penelitian dalam skripsi

tersebut menunjukkan pertama, guru pendidikan agama Islam berperan aktif dan

efektif dalam menanggulangi kenakalan siswa. Selanjutnya terdapat dua jenis

kenakalan siswa, yaitu kenakalan ringan dan berat. Terakhir, dalam

menanggulangi kenakalan siswa dengan menggunakan strategi prefentif, strategi

represif, dan strategi kuratif.

Page 24: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, jenis penelitian ini

termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Yaitu

suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap

suatu organisasi, lembaga/gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka

penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit tetapi dari

sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam. (Suharsimi Arikunto, 2002:

120)

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong

mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J Moleong, 2011: 3) Metode

deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya

menggunakan penekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini

berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung

berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian

dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya untuk

memberikan solusi tentang meningkatkan minat belajar siswa yang dimana lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

Page 25: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

20

hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011: 5)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko , atas berbagai pertimbangan; banyaknya fenomena-fenomena yang

terjadi pada siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko pertama saat

jam pembelajaran berlansung kebanyakan siswa ribut ketika guru

menjelaskan pelajaran . Kedua siswa terlihat tidak bersemangat dalam

mengikuti pelajaran di dalam kelas dan ketiga guru mengajar menggunakan

metode yang hanya bersifat menoton.

2. Subjek Penelitian

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka

yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:

a) Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko

b) Kepala Sekolah Di Smp Islam Terpadu Permata Hati Bangko

c) Para Siswa Kelas Delapan Di Smp Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

Penentuan subjek didasarkan dengan tekhnik purposive sampling.

Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan

persyaratan sampel yang di perlukan. Dalam bahasa sederhana purposive

sampling itu dapat dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika

orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat,

karakteristik, ciri, kriteria) sampel. (Lexy J Moleong, 2011: 5) Sebagai subjek

utama yaitu guru Pendidikan Agama Islam Di SMP ISLAM TERPADU

PERMATA HATI BANGKO. Adapun sebagai sumber informasi untuk

memperoleh data tentang realita permasalahan siswa, metode-metode yang

Page 26: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

21

diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan

siswa.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan

data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata

lain data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi

serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan

sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya, tanpa adanya perantara Yakni data yang diperoleh

secara langsung melalui wawancara dan pengamatan (observasi) terhadap

perkembangan permasalahan di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah

dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010: 90) Data

sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang meliputi

profil sekolah dan struktur organisasi SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

Page 27: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

22

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 207) Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah

subyek darimana data-data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 106)

Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat

melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui

observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.

“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.(Jam‟an Satori, 2009: 105)

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni Para guru, dan Para siswa.

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko.

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan siswa, baik

jumlah siswa, dan bentuk kehidupan para siswa dalam proses belajar

mengajar di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung,

(Lexy J Moleong, 2011: 125) Metode ini dilakukan dengan jalan terjun

langsung kedalam lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan

pencatatan terhadap hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang

Page 28: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

23

dibutuhkan. Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara

langsung data yang ada di lapangan, terutama tentang data yang ada di SMP

Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan mengatasi

kenakalan siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan:

a) Mengamati bentuk kegiatan dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP

Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

b) Memperhatikan metode-metode yang diterapkan para guru dalam

mengatasi masalah kenakalan siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

c) Memperhatikan tanggapan guru terhadap permasalahan-permasalahan

siswa yang terjadi di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

2. Metode Wawancara / interview

“interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”(Nasution, 2006:

113) Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data, dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan

mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan

oleh responden, Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi

dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu, guru pendidikan agama

islam, anak, dan kepala sekolah. Sebelum penulis melalukan wawancara,

penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan

penelitian.

Adapun datanya meliputi:

a) Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan guru

pendidikan agama islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko

Page 29: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

24

b) Cara yang digunakan dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko.

c) Upaya-upaya guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kenakalan

siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

d) Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang

digunakan.

Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi:

a. Interview bebas (inguided interview) dimana pewancara bebas

menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan

dikumpulkan.

b. Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang dilakukan

oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan

terperinci seperti, yang dimaksud dalam interview terstruktur.

c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas dan

interview terpimpin. (Suharsimi Arikunto, 2002: 132)

3. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal

seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138) Data

tersebut antara lain :

1) Historis dan geografis

2) Struktur Organisasi

3) Keadaan sekolah, guru, karyawan dan siswa

4) Keadaan sarana dan prasarana.

Page 30: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

25

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :

1. Reduksi Data

“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan

dokumentasi”.(Jam‟an Satori, 2009: 219) Setelah dibaca, dipelajari, maka

langkah selanjutnya adalah reduksi data.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama

penelitian berlangsung.

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data

adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melalukan penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi / penarikan kesimpulan

Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka

langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi dan analisanya menggunakan analisa model interaktif, artinya

analisa ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut.

Page 31: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

26

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan

temuan, diantaranya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada

konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh

dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan

waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara

rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono,

2012: 99) Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul

akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun

kesalahan responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Triangulasi

Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Penelitian ini menggunakan

triangulasi dengan sumber membandingkan dan mengecek balik derajat

keperayaan/informasi yang diperoleh melalui waktu penelitian kualitatif.

Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah: pertama,

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data. Kedua, pengecekan derajat kepercayaaan beberapa

sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi dengan penyidik

memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan

Page 32: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

27

kembali derajat kepercayaan data atau dengan cara membandingkan hasil

pekerjaan seorang analis dengan analis lainnya. Sedangkan, triangulasi

dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara induktif dan secara

logika. (Lexy J. Moleong, 2004: 306-307)

Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang

berpendidikan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan

Page 33: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

28

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai dari

November 2017 sampai Mei 2018. Tabel 1. menujukkan kegiatan peneliti dalam

melakukan penelitian.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Kegiatan Nov 2017 Des 2017 Jan 2018 Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Menyusun

proposal

skripsi

√ √ √ √ √ √ √ √

Konsultasi

proposal

skripsi dengan

dosen

pembimbing

√ √ √ √

Seminar

proposal

skripsi

Perbaikan

proposal

skripsi

√ √ √ √ √ √

Mengumpulkan

data

√ √ √

Menganalisis

data

√ √ √

Memperbarui

draf skripsi

√ √

Konsultasi

skripsi dengan

dosen

pembimbing

Perbaikan

skripsi

Menggandakan

skripsi

Page 34: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

30

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Sejarah berdirinya SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, yaitu

merupakan pengembangan dari SD Islam terpadu Permata Hati yang berdiri

sejak tahun 2015. SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko dirancang

sebagai sekolah Menengah unggulan yang mempelopori penerapan

pendidikan menengah terpadu, berorientasi pada masa depan untuk

mewujudkan generasi berkarater Islami yang didambakan umat. Untuk daerah

Bangko, sekolah ini menjadi model pendidikan Islam terpadu yang pertama.

Dengan menerapkan konsep full day school system (sekolah sehari penuh, dari

jam 07.30 – 16.00), sekolah ini akan lebih leluasa dalam pengembangan

kurikulumnya, sebagaimana juga diterapkan oleh berbagai pendidikan

internasional.(Dokumentasi 02 mei 2018)

2. Letak Geografis SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko terletak satu komplek dengan

TK Islam Terpadu Permata Hati dan SD Islam Terpadu Permata Hati di Jalan

Ring Road Km. 03, Kelurahan Salam Buku, Kecamatan Batang Masumai,

Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jika dilihat dari letak geografisnya,

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko terletak di wilayah yang cukup jauh

dari pusat kota sehingga menciptakan suasana tenang dan nyaman dalam

kegiatan belajar dan mengajar. (Dokumentasi 02 mei 2018)

3. Visi dan Misi SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Lembaga pendidikan SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko memiliki

Visi yaitu: “Menciptakan pendidikan yang berkualitas yang memiliki

kecerdasan intelektual dan spiritual”.

Page 35: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

30

Sedangkan Misinya yaitu:

a. Memberikan pendidikan yang baik dan berkualitas.

b. Membina murid-murid menjadi anak yang cerdas, terampil dan

berakhlakul karimah.

c. Membina anak-anak agar siap bersaing di era global yang memiliki

ketahanan fisik dan mental.

d. Melakukan Islamisasi dalam isi dan proses pembelajaran.

e. Melakukan pemberdayaan SDM secara berjenjang dan berkesinambungan.

f. Melakukan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

g. Melakukan pembimbingan secara komprehensif dengan orientasi

terbentuknya akhlak yang mulia.

h. Melakukan penggalian dan pengembangan bakat secara terprogram

i. Memberian penghargaan kepada guru dan karyawan berdasarkan prestasi

kinerja.

4. Identitas SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

a. Nama Sekolah : SMP Islam Terpadu Permata Hati

b. NPSN : 69929976

c. Jenjang Pendidikan : SMP

d. Status Sekolah : Swasta

e. Alamat Sekolah

Jalan : Ring Road Km. 03

Kelurahan : Salam Buku

Kecamatan : Batang Masumai

Kabupaten : Merangin

Kode Pos : 37315

f. No Telepon : 085266090970

g. Tahun Pendirian : 2015

h. Status Kepemilikan : Yayasan

i. NPWP :759619984333000

Page 36: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

j. No Rekening : 102801570017660 An. SMP IT Permata Hati

k. Nama Bank : Bank Batara Cabang Bangko

l. Luas Tanah : 10.000 M2

m. Luas Bangunan : 200 M2

(Dokumentasi 02 mei 2018)

5. Tujuan Pendidikan SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Setiap lembaga pendidikan tentunya memiliki tujuan pendidikan tertentu

jika dibandingkan dengan lembaga lain. Demikian pula dengan SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko, selain untuk menumbuhkembangkan potensi,

siswa-siswi SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, diharapkan memiliki 8

(delapan) karakteristik:

a. Baraqidah yang bersih.

b. Beribadah sesuai dengan sunnah Rasul SAW.

c. Berahlakul Karimah.

d. Bertubuh sehat dan kuat.

e. Cerdas, kritis dan kreatif.

f. Berjuang melawan hawa nafsu.

g. Mandiri dan mampu mengelola waktunya.

h. Peduli dan berjiwa sosial. (Dokumentasi 02 mei 2018)

6. Tata Tertib SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Demi kelancaran dan ketertiban dalam kegiatan belajar dan mengajar

diperlukan adanya suatu aturan. Aturan tersebut di tertulis dalam tata tertib

sekolah. Berikut tata tertib yang ada di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

1. Siswa mengikuti belajar mulai jam 07. 15 – 16.00 WIB dengan hari efektif

Senin-Jum‟at.

2. Menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan secara lengkap.

3. Siswa diharuskan berpakaian rapi, bersih dan sopan.

Page 37: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

4. Siswa tidak diperkenankan membawa uang kecuali untuk menabung dan

berinfak.

5. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan kecil yang mengandung

MSG berlebihan.

6. Siswa tidak diperkenankan memakai atau membawa perhiasan emas.

7. Siswa tidak diperkenankan membawa mainan, benda tajam atau

sejenisnya.

8. Siswa tidak diperkenankan berperilaku tidak sopan, berkata kasar dan

kotor.

9. Siswa tidak diperkenankan bermain di luar area sekolah. (Dokumentasi 02

mei 2018)

7. Struktur Organisasi SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, maka

diperlukan adanya suatu koordinasi yang efektif serta efisien. Untuk menjadi

organisasi yang baik, dituntut adanya sekelompok manusia yang melakukan

kerjasama dengan teratur dan harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat

berbagai unsur atau bagian yang semuanya memerlukan suatu tatanan

kerjasama yang baik. Ketentuan tugas, baik yang menyangkut hak, kewajiban

serta tanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kelancaran

penyelenggaraan program di sekolah tersebut, maka diperlukan suatu struktur

yang mengatur dan menetapkan tugas dan hubungan antar suatu personil

dengan personil yang lain. Dengan adanya struktur organisasi akan

memudahkan bagi pemimpin mengadakan pengawasan, mengkoordinasi dan

pengambilan keputusan-keputusan yang diperlukan dalam organisasi.

Sebagaimana sekolah-sekolah lainnya, SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko juga memiliki struktur organisasi sebagai wadah memperlancarkan

kerja unsur-unsur dalam lembaga pendidikan. Dengan struktur organisasi ini

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko memiliki mekanisme organisasi

Page 38: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

antara kepala sekolah dengan karyawan, majelis guru dan sesama petugas

lainnya. Untuk lebih jelas tentang struktur organisasi SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko dapat dilihat pada bagan berikut.

(Dokumentasi 02 mei 2018)

8. Keadaan Guru dan Siswa SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

a. Keadaan Guru

Guru memegang peranan penting dalam melaksanakan proses belajar

mengajar terutama dalam membentuk sumber daya manusia. Selain itu

guru juga merupakan faktor penentu dalam proses pembelajaran, dimana

Kepala

SMP IT Permata Hati

Ketua Yayasan

Permata Hati

Wakil Kepala

Kurikulum

Wakil Kepala

Kesiswaan

Wali Kelas

IX Al-Mukmin

Wali Kelas

VII Ar-Rahman

Wali Kelas

VII Ar-Rahim

Wali Kelas

VIII Al-Malik

Wali Kelas

VIII Al-Quddus

Wali Kelas

VIII As-Salam

Tata Usaha

Page 39: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

guru bertugas mengajar, mendidik, dan membimbing siswa dalam

mencapai tujuan pendidikan.

Tenaga pendidik SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko merupakan

para guru yang sudah lama terbina, yang mempunyai kepribadian Islami

sehingga dapat menjadi tauladan bagi siswa dan siswi, baik sebagai orang

tua atau teman bagi mereka di sekolah. Jika dilihat dari latar belakang

pendidikan, pendidik SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko terdiri

dari lulusan IAIN Raden Intan Lampung, STAI Bangko, dan STKIP YPM

Bangko. Pembinaan SDM guru terus dilakukan dengan standar mengikuti

training 150 jam pertahun sebagai upaya untuk mengupgrade kompetensi

guru agar sesuai yang diharapkan. Berikut data guru di SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko.

Tabel 2. Data Guru SMP Islam Terpadu Pertmata Hati Bangko

No. Nama Jabatan Status

1. Anggi Zeneri Guru Mapel GTY/ PTY

2. Cindi Berlian Guru Mapel GTY/ PTY

3. Eka Adi Candra Guru Mapel GTY/ PTY

4. Gita Mayanthy Guru BK GTY/ PTY

5. Isma Mukharomah Guru Mapel GTY/ PTY

6. Listra Pralina Guru Mapel GTY/ PTY

7. Mirnawati Guru Mapel GTY/ PTY

8. Muhammad Nanda Alfirdaus Guru Mapel GTY/ PTY

9. Suharwati Kepala Sekolah GTY/ PTY

10. Susianto Al- Bukhori Guru Mapel GTY/ PTY

11 Tanty Sriyono Guru Mapel GTY/ PTY

Keterangan:

GTY : Guru Tetap Yayasan

PTY : Pegawai Tetap Yayasan(Dokumentasi 02 mei 2018)

Page 40: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

b. Keadaan Siswa

Siswa merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran di sekolah. Berdasarkan dokumen sekolah, pada tahun ajaran

2017/2018 siswa SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko berjumlah 117

siswa. Berikut rincian jumlah siswa SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

Tabel 3. Rincian Jumlah Siswa SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

No. Kelas Jumlah

L P Jumlah

1. VII Ar-Rahman 16 11 27

2. VII Ar-Rahim 16 9 25

3. VIII Al-Quddus 21 5 26

4. VIII Al-Malik 12 3 15

5. VIII As-Salam 10 19 29

6. IX Al-Mukmin 15 21 36

(Dokumentasi 02 mei 2018)

9. Sarana dan Prasarana SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Kurikulum dan metode pembelajaran yang bagus tidak dapat

direalisasikan dengan maksimal jika tidak didukung dengan media serta

sarana dan prasarana yang memadai, sadar akan hal ini maka SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko telah menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung proses belajar mengajar, yaitu:

Tabel 4. Kondisi Sarana SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

No. Sarana Jumlah Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Guru 1 Baik

3. Ruang Tamu 1 Baik

4. Ruang TU 1 Baik

Page 41: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

5. Ruang Kelas 6 Baik

6. Ruang Perpustakaan 1 Baik

7. Koperasi Siswa 1 Baik

8. Mushalla 1 Baik

9. Kamar Mandi/ Toilet 5 Baik

10. Lapangan Upacara 1 Baik

(Dokumentasi 02 mei 2018)

Tabel 5. Kondisi prasarana SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

No. Prasarana Jumlah Keterangan

1. Papan Tulis 6 Baik

2. Meja 117 Kurang baik

3. Kursi 117 Kurang baik

4. Laptop 3 Baik

5. Printer 2 Baik

(Dokumentasi 02 mei 2018)

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat dan diketahui keadaan sarana dan

prasana yang ada di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko dapat

dikatakan cukup lengkap dan cukup memadai.

Page 42: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko

Kenakalan siswa merupakan tingkah laku atau perbuatan siswa yang dapat

menimbulkan permasalahan-permasalahan, yang merugikan dirinya sendiri

atau orang lain, dan melanggar nilai-nilai moral maupun nilai-nilai sosial.

SMP Islam Permata Hati Bangko menyebut perbuatan siswa yang betingkah

laku tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah sebagai

siswa yang tidak shalih.

Kata shalih berasal bahasa Arab yang berarti baik, tidak rusak dan patut

menurut ajaran al-Quran, dengan kata lain orang shalih adalah orang yang

perilaku dan akhlaknya sesuai dengan ajaran-ajaran al-Quran. Adapun

kenakalan siswa atau dalam hal ini disebut perbuatan tidak sholih yang

dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Islam Permata Hati Bangko, berikut

jenis-jenisnya:

Berdasarkan wawancara dengan ibu Suharwati selaku Kepala sekolah

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, beliau mengatakan:

“Di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko ini memang sering kali

ditemukan siswa yang melakukan kenakalan,siswa yang nakal adalah siswa

seringkali melanggar tata tertib/aturan yang berlaku, yang saya ketahui pernah

di SMP ini di temukan siswa yang berkata kotor,tidak memakai seragam,

mencoret fasilitas sekolah, ribut dan bermain sendiri ketika pelajaran

berlangsung, mencontek ketika ulangan. Dan bagi siswa yang bermasalah

tersebut biasanya akan dibina oleh wali kelas,kemudian setelah itu diserahkan

keruang BK,namun apabila tidak ada perubahan maka saya akan ambil

keputusan untuk memanggil orang tua siswa dan membuat surat perjanjian

bersama orang tua siswa yang bermasalah tersebut.‟‟(Wawancara. 02 mei

2018)

Page 43: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko memang seringkali

ditemukan siswa yang melakukan kenakalan hal ini dapat dibuktikan dari

seringnya siswa ditemukan melanggar aturan/tata tertib SMP seperti sering

ditemukan siswa yang berkata kotor di lingkungan SMP , tidak memakai

seragam,mencoret fasilitas sekolah.adapun bagi siswa yang bermasalah

tersebut langkah yang dilakukan adalah pembinaan oleh wali kelas,namun

apabila siswa masih sering melanggar peraturan maka akan diserahkan ke

ruang BK agar dapat pembinaan lebih lanjut,namun apabila masih tidak ada

perubahan maka akan diambil keputusan oleh kepala sekolah untuk

memanggil orang tua siswa yang bersangkutan dan membuat surat perjanjian

bersama orang tua siswa yang bermasalah tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di SMP Islam Terpadu

Permata Hati bangko bahwa ada suatu peranan/tindakan yang dilakukan guru

pendidikan agama islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko. Seperti, bagi siswa yang ketahuan membolos

tindakan yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan

memanggil orang tua siswa, hal tersebut dilakukan agar orang tua siswa dapat

membantu dalam mengatasi hal tersebut dengan cara membantu mendidik dan

mengawasi anak secara baik di rumah, kemudian bagi siswa yang membuat

suasana gaduh di dalam kelas akan diberi tindakan dengan menyuruh siswa

tersebut mencatat satu bab pelajaran tujuannya agar ada efek jera bagi siswa

tersebut agar tidak membuat gaduh kembali di dalam kelas, kemudian bagi

siswa yang berpakaian tidak rapi, maka siswa tersebut mendapatkan saksi

berupa ia disuruh memasukkan baju nya di depan kelas,kemudian bagi siswa

yang mencotek ketika ulangan maka lembar jawaban siswa tersebut diambil

dan siswa tersebut dipersilahkan meninggalkan ruangan kelas.(observasi 04

mei 2018)

Page 44: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

Berdasarkan wawancara peneliti bersama ibu mirnawati selaku guru

pendidikan agama islam di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

beliau mengatakan :

„‟ kami sebagai guru pendidikan agama islam di SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko disini apabila ada akhlaknya kurang baik seperti

berkata kotor,maka kami akan berupaya memberikan bimbingan dan

nasehat agar siswa tersebut tidak mengulangi kesalahan- kesalahan yang

sering mereka lakukan.(wawancara 08 mei 2018)

Dan selanjutnya peneliti mewawancarai salah satu siswa yang tidak

memakai seragam,pada hari kamis semua siswa di SMP Islam Terpadu

Peermata Hati Bangko memakai seragam batik sedangkan Alvin hazel

memakai seragam olahraga,siswa tersebut mengatakan :

„‟saya tidak memakai seragam dikarnakan baju saya sudah sangat

kotor dan bau apek dikarnakan sekolah nya sampe sore sehingga saya

tidak nyaman lagi memakai seragam batik maka dari itu saya memakai

seragam olahraga . (wawancara 04 mei 2018)

Berdasarkan wawancara peneliti bersama ibu mirnawati selaku guru

Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

tentang siswa yang ribut dan sibuk sendiri di kelas beliau mengatakan :

„‟saya kadang geram dengan anak- anak di kelas, kalau di tegur dengan

tegas mereka ngambek,akibatnya keesokan harinya siswa tersebeut tidak

masuk di jam pelajaran yang sama. (wawancara 04 mei 2018)

Page 45: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

2. kendala Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kenakalan

Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Berikut upaya-upaya yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko.

a. Menghilangkan Rasa Tidak Percaya Diri Pada Siswa

Menghilangkan gejala dengan mengeluarkan unek-unek dari hati siswa

adalah suatu pencegahan yang dilakukan supaya siswa tidak akan

melampiaskan keinginan melakukan kenakalan dari hati mereka, dengan

diketahui unek-unek tersebut guru dapat mengarahkannya kepada perilaku

yang baik. Hal ini dilakukan dengan cara guru Pendidikan Agama Islam

mengobrol bersama siswa-siswa disela-sela waktu istirahat. Penanganan

ini diberikan oleh guru pendidikan agama Islam terhadap tingkah laku atau

kenakalan yang dilakukan siswa secara terus menerus atau terbiasa,

dengan tujuan supaya kenakalan yang siswa lakukan tidak menjadi sarana

keburukan maupun pengrusakan terhadap akhlaqnya. Hasil dari penangan

guru pendidikan agama Islam tersebut siswa menjadi kapok tidak

mengulanginya lagi.

Berdasarkan waawancara peneliti bersama ibu mirnawati selaku guru

pai beliau mengatakan:

„‟saya sebagai guru berusaha untuk lebih dekat kepada siswa baik itu

di dalam kegiatan belajar mengaajar maupun kegiatan diluar belajar,

seperti di sela- sela waktu istirahat ataupun kegiatan tambahan seperti,

exstrakurikuler tentang mata pelajaran pai,dengan adanya kegiatan seperti

ini bisa mendekatkan jarak yang lebih mendekat antara guru dan siswa,dan

juga bisa lebih terbuka dalam siswa mengeluarkan uneg- uneg tentang

masalah yang dihadapi terutama tentang hal yang dialami siswa yang

berkaitan dengan mata pelajaran agama.(wawancara 05 mei 2018)

Page 46: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

b. Menerapkan Konsekuensi atau Peraturan dengan Prosedur yang

Jelas

Pencegahan semacam ini akan mengurangi siswa dalam berperilaku

tidak baik atau tidak akan melakukan kenakalan lagi, karena dengan

adanya konsekuensi atau peraturan tetap tinggal di kelas tidak boleh

istirahat atau dikeluarkan dari kelas sampai dititipkan ke kelas lain, ketika

melakukan pelanggaran tata tertib, maka mereka akan sadar dan merasa

malu sehingga menjadikan mereka untuk memikirkan akibat atau

konsekuensi dari peraturan yang mereka langgar.

c. Mengisi Waktu Kosong dengan Baik

Masalah pengisian waktu kosong dapat dilakukan dengan

memberikan kesibukan-kesibukan terhadap siswa, yaitu memberikan tugas-

tugas atau membaca al-Quran guna mencegah timbulnya tingkah laku yang

tidak baik atau kenakalan-kenakalan yang mereka buat.

3. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kenakalan

Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko

Beberapa upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam

dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko. Ialah, melalui kegiatan keagamaan ,melakukan pendekatan terhadap

siswa, dan memberikan sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar aturan,

semua hal tersebut dilakukan dalam upaya mengatasi kenakalan siswa di SMP

Islam Terpadu Permata Hati Bangko. (Observasi,05 mei 2018)

a) Melalui kegiatan keagamaan

Kegiatan keagamaan adalah segala kegiatan yang tidak

bertentangan dengan syariat islam dan dilakukan dengan mengharap ridho

Allah SWT. Di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko memiliki suatu

kegiatan keagamaan yang rutin yaitu membaca surah yasin setiap hari jum‟at,

dan solat dhuha berjama‟ah (observasi , 02 mei 2018)

Page 47: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

Berdasarkan wawancara dengan ibu mirnawati selaku guru

pendidikan agama islam di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko beliau

mengatakan :

„‟Adanya kegiatan keagamaan adalah merupakan salah satu upaya

dari kami sebagai guru dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP

Islam Terpadu Permata Hati Bangko, kegiatan keagamaan di smp

ini adalah dengan membaca surah yasin setiap jum‟t, dan tujuan

dari kegiatan ini adalah agar siswa diberikan kemudahan dalam

menerima pelajaran” (Wawancara, 02 mei 2018 )

Berdasarkan pengamatan peneliti di SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko bahwa di smp tersebut rutin mengadakan kegiatan keagamaan,

aktifitas tersebut adalah dengan membaca surah yasin dan kegiatan tersebut

di lakukan di kelas masing-masing siswa dan terkadang membaca secara

berjamaah dilapangan sekolah. (Observasi, 04 mei 2018)

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ibu Suharwati, selaku

kepala sekolah SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangki, beliau mengatakan:

“Di SMP Islam Terpadu Permata Hati ini memiliki kegiatan

keagamaan dengan membaca surah yasin kegiatan ini rutin satu bulan

tiap minggu, dua kali secara berjamaah dan dan dua kali dilokal

masing-masing.(Wawancara, 04 mei 2018)

b) Melakukan pendekatan terhadap siswa

Pendekatan dari guru terhadap siswa adalah merupakan suatu hal

yang sangat penting,karena dengan melakukan pendekatan terhadap siswa

akan membuat siswa menjadi merasa lebih dekat terhadap guru,dengan

adanya rasa kedekatan terhadap guru akan membuat siswa menjadi lebih

menghormati seorang guru,sehingga ketika siswa melakukan kesalahan

kemudian ditegur oleh guru maka mereka akan senang hati mau menerima

teguran dari guru tersebut.pendekatan yang dimaksud di sini adalah

pendekatan pisikologis terhadap siswa,pendekatan psikologis terhadap siswa

ini sangat membantu guru untuk memahami tabiat dan kepribadian yang

dimiliki oleh masing- masing siswa,dengan melakukan pendekatan

psikologis terhadap siswa maka kenakalan siswa di SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko dapat di atasi. (Observasi,02 mei 2018)

Page 48: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

Berdasarkan wawancara dengan ibu mirnawati selaku guru

pendidikan agama islam di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko,

beliau mengatakan:

“melakukan pendekatan terhadap masing-masing siswa adalah

merupakan upaya dari kami untuk mengatasi kenakalan siswa di

SMP Islam Terpadu Permata Hati bangko, pendekatan yang kami

lakukan adalah dengan memahami kepribadian siswa dan dengan

memahami tabi‟at masing-masing siswa maka akan membantu

kami untuk mendidik siswa tersebut menjadi lebih

baik.”(Wawancara, 02 mei 2018)

Pendekatan personal merupakan pendekatan yang sangat penting,

karena siswa memerlukan perhatian terutama dari guru yang merupakan

orang tua siswa ketika berada di SMP, berdasarkan pengamatan penulis di

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko bahwa guru disana sudah

melakukan pendekatan yang sangat baik terhadap siswanya, bentuk

perhatiannya itu bias berupa senyum terhadap siswa ketika bertemu, dan

menanyakan kabar siswa, dan terkadang guru disana juga memuji sioswa

yang melaksanakan tugas dengan baik. (Observasi, 04 mei 2018)

Berdasarkan wawancara dengan ibu suharwati selaku kepala

sekolah di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, beliau mengatakan:

“tentu di SMP ini diharuskan bagi semua guru untuk melakukan

pendekatan terhadap masing-masing siswa, seperti dengan

memberikan senyuman ketika bertemu siswa, menyapa siswa, dan

lain sebagainya hal tersebut diharapkan agar terjadi suatu ikatan

emosional antara kami sebagai guru dan juga siswa.”(Wawancara,

04 mei 2018)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ustad Muhammad nanda al-

firdaus selaku wali kelas, beliau mengatakan:

“Hal-hal yang dapat saya lakukan dalam pendekatan dengan

siswa, adalah dengan melakukan pendekatan secara personal,

seperti senyum terhadap siswa ketika bertemu, menanyakan kabar

siswa tersebut, dan memuji hal tersebut diharapkan agar siswa

merasa menjadi lebih dekat dengan saya.”(Wawancara, 04 mei

2018)

Berdasarkan wawancara dengan Hafis Althofa siswa kelas VIII

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko, siswa tersebut mengatakan :

„‟Guru disini terutama guru pendidikan agama islam dan wali kelas

kami sangat perhatian terhadap kami,biasanya ketika bertemu guru

Page 49: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

tersebut tersenyum kepada kami,menyakan kabar kami,dan ketika

pulang guru tersebut mengingatkan kami agar pulang dengan hati-

hati, dan langsung pulang kerumah.‟‟(wawancara,04 mei 2018)

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa upaya yang dapat dilakukan para guru di SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko terutama guru pendidikan agama islam

dalam mengatasi kenakalan siswa adalah dengan cara melakukan

pendekatan terhadap masing- masing siswa dengan adany‟a rasa kedekatan

antara guru dan siswa,akan membuat siswa lebih menghormati guru dan

mudah menerima saran dan masukan dari guru apabila mereka membuat

suatu kesalahan,dan adapun upaya lain yang dapat dilakukan adalah

dengan melakukan pendekatan secara personal terhadap siswa,seperti

menyapa siswa ketika bertemu dan menanyakan apa kabar siswa

tersebut,sehingga siswa tersebut berasa dekat dengan guru.

c) Memberi sanksi yang tegas terhadap siswa yang melakukan kenakalan

Sanksi adalah suatu perbuatan yang berupa tindakan yang

dilakukan oleh pihak sekolah,agar siswa yang berada di sekolah mau

mentaati peraturan- peraturan yang berlaku di sekolah tersebut dan dengan

adanya sanksi diharapkan agar siswa tidak mengulangi kesalahan yang telah

diperbuat,berdasarkan pengamatan penulis di SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko bahwa di SMP sudah menerapkan sanksi terhadap siswa,dan

sanksi yang diberikan oleh pihak SMP tentunya diharapkan akan membuat

siswa menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan

lagi.(observasi 10 mei 2018)

Berdasarkan wawancara penulis dengan ibu mirnawati selaku guru

pendidikan agama islam,di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko beliau

mengatakan :

„‟hal pertama yang saya lakukan apabila siswa melakukan

kenakalan,adalah dengan menugur siswa tersebut dan saya juga

selalu bertindak tegas terhadap siswa yang melakukan pelanggaran

dengan cara menghukum siswa tersebut,sanksi yang pernah saya

berikan kepada siswa adalah seperti menyuruh siswa untuk

mencatat pelajaran,memanggil orang tua siswa,menyuruh siswa

memungut sampah yang ada di halaman sekolah,menggunting

celana pensil siswa apabila siswa memakainya di lingkungan SMP

dan lain sebagainya,hal tersebut dilakukan agar siswa menjadi jera

dan tidak mengulangi perbuatan nakal lagi.(wawancara 10 mei

2018)

Hal yang sama juga dikatakan oleh bapak muhamad nanda al

firdaus selaku wali kelas VIII beliau mengatakan :

Page 50: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

„‟hal yang dapat saya lakukan apabila siswa di SMP ini melakukan

kenakalan adalah selalu menindak tegas bagi siswa yang melakukan

pelanggaran dengan memberikan sanksi terhadap siswa tersebut,menyuruh

mereka membersihkan toilet,atau keliling lapangan,dan biasanya sanksi

tersebut dapat memberikan perubahan terhadap siswa.(wawancara,02 mei

2018)

Berdasarkan wawancara dengan ibu suharwati selaku kepala

sekolah SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko,beliau mengatakan :

„‟mengenai sanksi bagi siswa yang melakukan kenakalan biasanya

sanksi tersebut diberikan oleh wali kelas,namu apabila tidak ada

perubahan dan siswa masih melakukan kenakalan,maka akan saya

ambil tindakan tegas dengan memanggil orang tua siswa dan

membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi kesalahan yang

sama.‟‟(wawancara 02 mei 2018)

Dari hasil pengamatan dan wawancara di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa guru di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko,terutama guru pendidikan agama islam sudah bertindak

tegas untuk memberikan sanksi terhadap siswa yang melakukan

kenakalan sanksi yang diberikan seperti,melalui kegiatan

keagamaan,melakukan pendekatan terhadap siswa,memberi sanksi

yang tegas terhadap siswa yang melakukan kenakalan,tindakan

yang diambil oleh guru pendidikan gama islam di SMP dalam

mengatasi hal tersebut adalah dengan membawa siswa ke ruang

BK dan memanggil orang tua siswa yang bermasalah semua hal

tersebut dilakukan agar siswa dapat dibina dan agar siswa tersebut

tidak mengulangi nya lagi.kemudian guru pendidikan agama juga

memberikan sanksi yang tegas bagi siswa yang ribut di dalam

kelasdengan menyuruh siswa tersebut mencatat satu bab pelajaran

yang dipelajari pada hari tersebut,memberikan sanksi bagi siswa

yang tidak memasukkan bajunya dengan menyuruh siswa tersebut

memasukkan bajunya di depan kelas.(Observasi,02 mei 2018)

Page 51: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan lapangan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Bentuk - bentuk kenakalan siswa kelas VIII SMP Islam Pertama Hati

Bangko, yaitu: (a) Berkata kotor, (b) Tidak memakai seragam, (c)

Mencoret fasilitas sekolah, (d) Ribut dan bermain sendiri ketika pelajaran

berlangsung, (e) Mencontek ketika ulangan.

2. Kendala guru pendidikan agama Islam dalam menanggulangi kenakalan

siswa kelas VIII SMP Islam Pertama Hati Bangko, yaitu: (a)

Menghilangkan rasa tidak percaya diri, (b) menerapkan konsekuensi atau

peraturan dengan prosedur yang jelas (c) mengisi waktu kosong dengan

baik.

3. Upaya – upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama islam cukup

efektif untuk menanggulangi kenakalan siswa.

Saran-saran

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang bersifat teori maupun dari

hasil penelitian, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada kepala sekolah

a. Masalah kenakalan siswa, hendaknya diserahkan dan ditangani oleh ahli

dibidangnya yaitu guru BP, karena sesuatu kalau tidak dipegang oleh ahlinya,

maka hasilnya kurang sempurna.

b. Hendaknya selalu memperhatikan dan mengevaluasi terhadap kinerja guru

khususnya dalam bidang menangani kenakalan siswa

Page 52: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

Page 53: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

47

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1991.

Basri, Hasan. 1996. Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daradjat, Zakiah. 1978. Problematika Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan

Bintang

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia

Gunarsa, Singgih D. 1995. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: PT BPK Gunung

Mulia.

Gunarsa, Singgih D. 1998. Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia

Jam‟an satori,aan komariah.(2009). Metodologi penelitian kualitatif

Moleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mukhtar, 2010: 86 Bimbingan skripsi,tesis dan artikel ilmiah panduan berbasis

penelitian kualitatif lapangan dan perpustakaan

Poerwadarminta. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto, (2005). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Qaimi, Ali. 2002. Keluarga Dan Anak Bermasalah. Bogor: Cahaya.

Sugiono, 2012: 219 Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

Tohirin, Pskologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2006.

Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”.

Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang “Guru dan Dosen”.

Page 54: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

49

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Pedoman Wawancara

A. Untuk Guru Pendidikan Agama Islam

1) Apa ijazah terakhir anda? Lulusan darimana?

2) Sudah berapa lama anda mengajar di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko?

3) Bagaimana keadaan siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko?

4) Dikaitkan dengan gejolak yang ada pada siswa yang sedang memasuki

masa remaja, apakah siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko banyak melakukan pelanggaran?

5) Perilaku menyimpang/ kenakalan apa saja yang dilakukan siswa di

SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko??

6) Apa yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang/ kenakalan

tersebut?

7) Apa upaya anda untuk mengatasi perilaku menyimpang/ kenakalan

yang dilakukan siswa tersebut?

8) Mengapa menggunakan upaya tersebut?

9) Bagaiman respon siswa?

10) Menurut anda sudah efektifkah upaya yang anda gunakan?

11) Apakah ada kegiatan/ program yang diadakan sekolah dalam upaya

mengatasi perilaku menyimpang/ kenakalan siswa?

12) Apa saja kegiatannya?

Page 55: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

50

B. Untuk Kepala Sekolah

1) Sudah berapa lama anda memimpin di di SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko?

2) Selama anda menjadi kepala sekolah, apakah siswa SMP Islam

Terpadu Permata Hati Bangko banyak melakukan pelanggaran?

3) Pelanggaran apa saja yang sering terjadi di SMP Islam Terpadu

Permata Hati Bangko?

4) Adakah kegiatan/ program yang diadakan sekolah dalam upaya

mengatasi perilaku menyimpang/ kenakalan siswa?

5) Menurut anda seberapa besar peran guru pendidikan agama Islam

dalam mengatasi perilaku menyimpang/ kenakalan siswa?

C. Siswa Kelas VIII

1. Sudah berapa lama anda belajar di SMP Islam Terpadu Permata

Hati Bangko?

2. Selama anda menjadi siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko, menurut pengamatan anda apakah siswa-siswa disini

banyak melakukan perilaku menyimpang/ kenakalan?

3. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan/ pelanggaran yang dilakukan

siswa SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko?

4. Dari berbagai bentuk kenakalan, menurut anda kenakalan apa yang

paling sering dilakukan?

5. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan-kenakalan

tersebut?

6. Apa yang menjadi pendorong anda untuk melakukan tindakan

perilaku menyimpang/ kenakalan tersebut?

7. Apa yang anda harapkan dari sekolah, agar anda bisa

meninggalkan perilaku menyimpang/kenakalan tersebut

Page 56: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/204/1/eva skripsi new - eva...Sebab PAI mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran agama. Keberhasilan

51

2. Pedoman Observasi

1) Perilaku keseharian para siswa di SMP Islam Permata Hati Bangko

2) Penguatan yang di berikan guru pendidikan agama Islam dalam

pembelajaran berkaitan dengan mengatasi perilaku menyimpang/

kenakalan.

3) Antusiasme siswa dalam kegiatan keagamaan di sekolah.

3. Pedoman Dokumentasi

1) Letak dan keadaan geografis SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

2) Sejarah berdirinya SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

3) Visi, misi, dan tujuan SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

4) Keadaan guru dan karyawan SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

5) Keadaan siswa di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

6) Sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Islam Terpadu Permata Hati

Bangko.

7) Data pelanggaran di SMP Islam Terpadu Permata Hati Bangko.

8) Kegiatan keagamaan sebagai upaya untuk menanggulangi perilaku

menyimpang.