UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA...

89
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KARYAWISATA DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MUTIARA HATI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH : Vira Septina NIM : TRA 162035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA...

Page 1: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PADA

ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KARYAWISATA DI TAMAN

KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MUTIARA HATI

KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH :

Vira Septina

NIM : TRA 162035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI 2020

Page 2: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PADA

ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KARYAWISATA DI TAMAN

KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MUTIARA HATI

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

starata satu (S1) dalam pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah dan keguruan

OLEH :

Vira Septina

NIM : TRA 162035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI 2020

Page 3: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

i

Page 4: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

ii

Page 5: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

iii

Page 6: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

iv

Page 7: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini di persembahkan kepada kedua orang tua Bapak M.Taufik dan Ibu Ramziana,

adik-adikku Isfana Salsabila dan Alif Alfarizi, serta sahabat-sahabat seperjuangan dan orang-

orang yang mencintai ilmu pengetahuan

Page 8: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

vi

MOTTO

روامابأن فسهموإذاأراداللهبقومسوءافلمإ ي غي رمابقومحت اللهلي غي ندونهمنوالن ردلهومالمم

Artinya:Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap suatu kaum, amak tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada

pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S Ar- ra’ad :11)

Page 9: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

vii

KATA PENGANTAR

Alhmdulillah puji syukur Allah SWT, Tuhan yang Maha’Alim yang kita tidak

mengetahui kecuali apa yang diajarkan Nya , atas iradahnya sehingga skripsi ini dapat

dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah pencerah bagi manusia.

Penulis skripi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Penulis menyadari sepenuhnya penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari,MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlillah, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Ridwan S,Psi, M.Psi.Psikolog dan Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd.I Selaku Kaprodi

dan Sekprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

4. Dra. Rts. Magdalena, M.Pd.I Selaku dosen pembimbing I dan Ibu Siti Maria Ulfa,

M.Pd.I Pembimbing II

5. Ibu Rasini, S.Pd, Aud Selaku Kepala Sekolah yang telah memberi kemudahan kepada

penulis dalam memperoleh data dilapangan.

6. Kedua Orang Tua Tercinta Beserta Keluargaku yang telah memberikan motivasi tiada

henti hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat seperjuanaganku“ Dwi Wulan dari, Nanda Sartika, Ninda Rahilda,

Nisrina zihni, Nurzalina,Nila Dia Rahma, Ricka Alfitri, Safitri Bahran, M.Satria

Budi,Mela novebriana, Indah Dwi Lestary, Putri Hidyatul Aisyah, Seren Monica Putri.

8. Kepada semua Pihak yang telah banyak memberikan dukungannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan dan bimbingan yang mereka berikan dengan penuh ke ikhlasan

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, AAMIIN Ya Rabbal Alamin.

Penulis,

Vira Septina

NIM: TRA.162035

Page 10: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

viii

ABSTRAK

Nama : Vira Septina

Program Study : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Pada Anak

Usia Dini Melalui Kegiatan Karyawisata Di TK Islam Terpadu

Mutiara Hati Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang upaya guru dalam meningkatkan kemampuan literasi

anak usia dini di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk

memberi bantuan kepada guru dalam meningkatan kemampuan literasi anak di TK Islam

Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi. Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelas B4 TK Islam

Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi sebanyak 9 anak 7 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.

Skripsi ini bersifat kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Untuk

memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara,

triangulangi, pengujian keabsahan data dengan menggunakan beberapa variabael atau skripsi

yang relevan saling berkaitan sehingga dapat memperkuat data yang di dapat dalam

penelitian. Selanjutnya dalam pengujian keabsahan data, peneliti memahami terlebih dahulu

penelitian lain yang berkaitan dengan masalah ini yang sudah diteliti oleh orang lain

ditempatkan untuk memperkuat isi dari skripsi yang bermutu.

Penelitian menemukan bahwa bentuk kesulitan dalam literasi ( bahasa ) pada anak

yaitu kurang lancarnya anak dalam menyampaikan pendapat seperti belum bisa dalam

merangakai kata-kata yang baik dan benar. Penyebab sulitnya anak dalam kemampuan

berbahasa ini disebabkan karena faktor lingkungan dan faktor orang tua. Kendala guru dalam

mengatasi kesulitan berbahasa anak adalah anak kurang memperhatikan guru ketika kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam mengatasi kesulitan

berbahasa adalah anak telah dapat meningkatkan kemampuan bahasanya dengan berani

berbicara di depan umum. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan berbahasa anak adalah

dengan melaksanakan kegiatan karyawisat

Page 11: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

ix

ABSTRACT

Name : Vira Septina

Study Program : Early Childhood Islamic Education

Title :Teacher's Efforts in Improving Literacy Ability in Early Childhood

Through Field Trip Activities in Mutiara Hati Integrated Islamic

Kindergarten, Jambi City

This thesis discusses the efforts of teachers in improving the ability of early

childhood literacy in Mutiara Hati Integrated Islamic Kindergarten in Jambi City. This study

aims to provide assistance to teachers in improving children's literacy skills in the Integrated

Islamic Kindergarten Mutiara Hati Jambi City. The subjects of this study were 9 children of

B4 Integrated Islamic Kindergarten in Mutiara Hati, Jambi City, 9 children, 7 boys and 2

girls. This thesis is qualitative by using primary and secondary data sources. To obtain these

data the researcher uses the method of observation, documentation, interviews, triangulang,

testing the validity of the data by using several relevant variables or theses that are

interrelated so as to strengthen the data obtained in the study. Furthermore, in testing the

validity of the data, the researcher first understands other research related to this problem that

has been investigated by others placed to strengthen the content of a quality thesis.

The study found that the form of difficulty in literacy (language) in children is the

lack of fluency in children expressing opinions such as not being able to use good and right

words. The cause of children's difficulty in language skills is due to environmental factors

and parental factors. The obstacle of the teacher in overcoming the language difficulties of

children is that children pay less attention to the teacher when learning activities take place.

The results showed that teachers' efforts to overcome language difficulties are that

children have been able to improve their language skills by speaking in public. The teacher's

effort in overcoming child language difficulties is by carrying out field trip activities

Page 12: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

x

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ....................................................................................................... i

NOTA DINAS........................................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................... v

MOTTO .................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

ABSRTRACK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori ............................................................................................ 9

1.Upaya Guru ............................................................................................... 9

a.Pengertian Upaya Guru ........................................................................ 9

2.Defenisi Literasi Anak Usia Dini ............................................................. 13

3.Prinsip Pembelajaran Pada anak Usia Dini .............................................. 17

4.Macam-macam Literasi ............................................................................ 19

a.Menyimak dan Berbicara ..................................................................... 20

b.Menyimak dan Membaca ..................................................................... 20

c.Berbicara dan Membaca ....................................................................... 22

d.Ekspresi lisan dan Tulisan .................................................................... 23

5. Bahasa ...................................................................................................... 24

a.Pengertian Bahasa ................................................................................ 24

Page 13: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

xi

b.Perkembangan Bahasa Anak ................................................................ 25

c. Teori-Teori Perkembangan Bahasa Anak ........................................... 27 6.Metode Karyawisata ................................................................................. 28

a. Pengertian karyawisata bagi anak TK ................................................ 28

b. Manfaat karyawisata bagi anak TK .................................................... 31

c. Tujuan karyawisata bagi anak TK ...................................................... 33

B. PENELITIAN YANG RELEVAN ........................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desian Penelitian ........................................................... 36

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................. 36

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 38

E. Teknik Analisis Data................................................................................ 40

F. Uji Keabsahan Data ................................................................................. 41

G. Rencana Waktu Penelitian ....................................................................... 44

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Histori dan geografis TKIT mutiara Hati Kota Jambi ....................... 45

a. Historis ................................................................................... 45

b. Letak geografis....................................................................... 46

c. Identitas sekolah..................................................................... 46

2. Struktur organisasi ............................................................................. 48

3. Keadaan tenaga pendidikan dan anak ............................................... 49

4. Sarana dan prasarana.......................................................................... 50

B. Temuan khusus dan pembahasan ............................................................ 52

1. Tingkat kemamapuan anak dalam kemampuan literasi anak

di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi ................................. 52

2. Kendala guru dalam meningkatkan kemapuan berbahasa

anak diTK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi ......................... 56

3. Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia

dini kelompok B4 di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi ... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 60

B. Saran........................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

xii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 :Kartu Konsultasi

LAMPIRAN 2 :Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

LAMPIRAN 3 :Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN 4 : Daftar Riwayat Hidup

Page 15: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................................... 45

Tabel 4.1 Keadaan Guru ............................................................................................ 50

Tabel 4.2 Keadaan Siswa ........................................................................................... 51

Tabel 4.3 Sarana......................................................................................................... 52

Tabel 4.4 Prasarana .................................................................................................... 53

Tabel 4.5 Data Anak ................................................................................................. 54

Page 16: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasonal pasal

1 ayat 14 yaitu,pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang di

tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan dengan

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Selanjutnya pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan

melalui jalur formal,nonformal,dan informal.

Pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan

dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan

nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk

menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi

berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses

pendidikan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil

peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai

dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita

dan pernyataan tujuan pendidikanya. Sekaligus juga menunjukkan sesuatu bagaimana warga

Negara bangsanya berpikir dan berprilaku secara turun-temurun hingga kepada generasi

berikutnya yang dalam perkembangannya akan sampai pada tingkat peradaban yang maju

atau meningkatnya nilai-nilai kehidupan dan pembinaan kehidupan yang lebih sempurna.

(Drs. H. Fuad Ihsan, 2010)

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak dari usia 0-6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

bekal dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Page 17: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

2

pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda, karena dengan pendidikan

atau pembiasaan akan lebih meransang otak anak untuk enerima pendidikan-pendidikan

selanjutnya. Melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal atau diakui

masyarakat. Hendaknya pendidikan juga memperhatikan lingkungan disekitarnya,

sehingga tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Setiap

anak membutuhkan ransangan pendidikan untuk mengoptimalkan potensinya. Melalui

pendidikan anak juga diperkenalkan dengan lingkungannya agar dia dapat

menyesuaikan diri ilingkungannya. (Mukhtar Latif, dkk, 2013, )

Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan

perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan

anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral,

fisik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Pertumbuhan anak yang mencakup

pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu menuju sehat

(KMS) dan deteksi tumbuh kembang anak. Perkembangan anak berlangsung secara

berkesinambungan, yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu

tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap

selanjutnya. Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda

satu sama lain yang dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, namun demikian,

perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum. Agar anak mencapai tingkat

perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan orangtua dan orang dewasa untuk

memberikan ransangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan,

pengasuhan, kesehatan, gizi dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui

pembiasaan.(Permen Diknas No. 58 Tahun 2009)

Bentuk kerja sama dengan orangtua dan orang dewasa ini sangat penting

dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui

enam aspek perkembangan yang meliputi aspek moral dan agama, fisik motorik,

kognitif, bahasa, seni, dan sosial-emosional. Maka dari itu, pendidik dituntut kreatif

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di PAUD, terutama dalam meningkatkan

kecerdasan bahasa pada anak.

Page 18: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

3

Pada masa anak-anak mulailah memperperkenalkan Aspek Agama melalui

pendidikan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an yang menjadi peganggan dan pedoman

didalam kehidupan nanti,sehingga ketika dewasa tidak kehilangan peganggan dan

pedoman. Maka dari itulah kita harus meperkenalkan Aspek agama kepada anak, kita

harus mengenalkan huruf-huruf hijaiyah pada anak sebagai dasar pembelajaran

Al-Qur’an tuntutan dasar dalam pendidikan al-qur’an adalah jelas terdapat didalam

AL-Qur’an surah AL-Tahrimayat 6 :

اس ا الن ه ىد ق ا و ار م ن يك ل ه أ م و ك س ف ن ىا أ ىا ق ن ين آم ذ ا ال ه ي ا أ ي

ا ىن م ل ع ف ي م و ه ز م ا أ م صىن الل ع اد ل ي د ظ ش ل ة غ ك ئ ل ا م ه ي ل ع ة ار ج ح ال و

ون ز م ؤ ي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluar gamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu

penjagaannya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahnya kepada mereka

dan selalu mengajarkan apa yang diperintahkan”.

Kemampuan literasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk

dimiliki setiap orang. Literasi adalah proses membaca, menulis, berbicara,

mendengarkan, melihat dan berpendapat (Kuder & Hasit, 2002). Literasi secara umum

didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis serta menggunakan bahasa

lisan. Perkembangan literasi pada anak prasekolah berada pada tahap literasi dasar.

Anak-anak prasekolah sering kali terlihat mencorat-coret kertas atau bahkan dinding

dengan huruf-huruf atau angka namun masih kurang jelas dan kurang tertata.

Era literasi,memang sudah ada dari dulu sejak zaman pra-sejarah, bahkan sudah

hadir sejak zaman Nabi Adam yang hidup selama 930 tahun (sekitar 3760-2830 SM)

sejak awal penciptaan yang ada di dalam islam disebut penciptaan nur muhammad

(cahaya yang terpuji) oleh Allah SWT. Sedangkan dalam teori modern disebut bigbang

atau ledakan besar yang menjadi awal kehidupan. Dalam surah Al-Baqarah (2):31, telah

dijelaskan Adam dididik langsung oleh Allah SWT dengan baca tulis.

“Dan (Allah) mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-

benda)seluruhnya,kemudian,mengemukakannya kepada para malaikat,lalu berfirman:

Page 19: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

4

“sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar.” (Q.S, Al-

Baqarah ayat 31).

Dari penjelasan di atas, Nabi Adam dikenalkan dengan nama-nama makhluk

selain dirinya sendiri. Di sini, Literasi sebenarnya sudah dimulai dan di situlah sejarah

dan episode literasi mulai diputa. Pesan ayat di atas,menyimpan makna bahwa “ Yang

Maha Literasi” adalah Allah SWT, bukan manusia.

Allah Swt secara tegas di Al-qur’an menyuruh manusia untuk berpikir atau

menggunakan akal. Peranti akal itu menjadi salah satu wahana untuk melakukan

kegiatan literasi yang komprehensif. Lietrasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca

saja,namun lengkap,dan universal dan bahkan sakral. Kemudian, Nabi Muhammad

Saw, sebagai rasul terakhir diperintah Allah untuk berliterasi melalui perintah iqra’

dalam surat Al-alaq ayat 1-5

(3) (2) (1)

(5) (4)

Artinya:”Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmu lah yang paling

pemurah,sang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinnya.” (Q.S Al-Alaq:1-5).

Ayat pertama kali yang diturunkan Allah Swt lewat perantara malaikat Jibril

kepada Nabi Muhammad Saw itu memerintahkan untuk “Membaca” Sejarah manusia

tidak bisa lepas dari sejarah mambaca. Maka dari itu,membaca menjadi “kunci” dalam

kehidupan. Sebelum Al-qu’an pun Allah memberi kitab suci yang juga berfungsi

sebagai “kitab literasi” yaitu Taurat ( Nabi Musa),Zabur( Nabi Daud) dan Injil (Nabi

Isa).

Jika boleh diusulkan,”Pahlawan literasi” atauu pun “Bapak Literasi” di dunia

adalah Nabi Muhammad Saw. Juga ketiga Nabi di atas,Musa,Daud, dan Isa.

Namun,karena kita adalah umat Nabi Muhammad Saw,maka kita kaji hanya fokus pada

Al-qur’an dan Nabi Muhammad Saw saja.

Page 20: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

5

Jika diruntut lebih lanjut, Literasi harus diakui sudah ada sejak dulu,dan kini

warga dunia termasuk indonesia baru sadar, bahwa kegiatan literasi sangat penting

untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dan untuk kelangsungan hidup manusia. Tidak

hanya sekadar karena alasan ilmu pengetahuan,namun juga berkaitan dengan trinitas

sejarah,yaitu masa lalu,masa sekarang dan masa depan.

Kuder & Hasit (2002) menjelaskan bahwa pertama kali anak-anak memegang

sebuah buku atau pensil melihat orang dewasa membaca atau menulis, atau melihat

papan nama rumah makan, maka anak tersebut sedang belajar sesuatu tentang literasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku anakanak tersebut telah menunjukkan

adanya tahap literasi dasar. Anak-anak yang memperlihatkan kemampuan membaca

yang baik akan menunjukkan sikap yang lebih positif dibandingkan dengan anak-anak

yang memiliki masalah dalam kegiatan membacanya (Mullis, dalam Hayat & Yusuf

2010). Namun, minat membaca di Indonesia masih rendah. Hal ini diketahui dari

beberapa hasil penelitian bertaraf internasional yang telah diikuti oleh Indonesia untuk

dapat mengetahui kondisi bangsa Indonesia jika disejajarkan dengan negera-negara lain

di dunia

Pemaparan hasil penelitian tersebut menunjukkan pentingnya meningkatkan

kemampuan baca tulis anak. Keterlibatan orang tua adalah salah satu faktor yang dapat

mengoptimalkan kemampuan literasi anak. Oleh karena itu, kesadaran para orang tua

untuk dapat ikut terlibat dalam mendidik anak-anaknya sejak dini terutama mengenai

literasi merupakan hal yang sangat diperlukan.

Sesuai dengan perkembangan anak prasekolah, maka persepsi tentang

pengembangan literasi dasar anak mengarah pada emergent literacy. Umumnya, anak

memiliki kesiapan membaca pada usia enam tahun (Adhim, 2004). Teori kesiapan ini

sejalan dengan pendapat klasik Havigurst (dalam Adhim, 2004), bahwa mengajar

haruslah pada saat anak berada dalam kondisi teachable moment (saat tepat untuk

belajar). Pandangan inilah yang menjadi dasar anak-anak yang masih berada di Taman

Kanak-kanak dilarang untuk diberikan pelajaran membaca.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya salah dan tidak pula sepenuhnya benar.

Kesiapan membaca tidak harus ditunggu secara pasif, sesuai dengan pendapat Burns

Page 21: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

6

dkk, di bukunya yang berjudul Teaching Reading in 6 Today’s Elementary Schools

(dalam Adhim, 2004), yang menyatakan bahwa para pendidik modern tidak percaya

bahwa kesiapan merupakan sesuatu yang harus ditunggu secara pasif melainkan sebuah

tahap yang anak-anak dapat dibimbing untuk memasukinya.

Karyawisata merupakan salah satu kegiatan yang sangat dapat menunjang

pembelajaran anak-anak dengan cara mengunjungi tempat-tempat diluar sekolah seperti

kebun binatang, museum, taman-taman dan tempat lainnya. Pengamatan itu diperoleh

melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan dan

perabaan. Enam manfaat metode karyawisata bagi anak adalah dapat menumbuhkan

minat anak untuk mengenal dan belajar mengenai sesuatu hal yang nyata.

Penggunaan metode ini dikarenakan pembelajarannya yang menarik dan

menyenangkan serta banyak diminati oleh anak. Pendidikpun dapat memanfaatkan

lingkungan dan alam sekitar sebagai objek wisata.

Dengan demikian akan lebih mudah untuk mengembangkan kemampuan bahasa

anak. Perkembangan bahasa anak memang masih jauh dari sempurna. Namun

potensinya dapat diransang lewat komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa

yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan

anak-anak akan mempengaruhi keterampilan anak dalam berbicara atau berbahasa

(Nurbiana Dhieni, dkk, 2008). Maka dalam hal ini pendidik di tuntut untuk

berkomunikasi baik dengan anak.

Fungsi strategis dijalankan guru yaitu membantu anak agar mampu berbahasa

dengan baik. Guru memiliki peranan penting dalam mengembangkan metode

pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan anak disekolah. Guru selama ini telah

berusaha menjalankan fungsinya sebagai pendidik yang membantu terlaksananya

pendidikan dan pembelajaran.

Pengembangan metode karyawisata menjadi sangat penting jika guru di TKIT

Mutiara Hati adalah ingin meningkatkan kemampuan literasi anak. Namun

permasalahannya, metode karyawisata di TKIT Mutiara Hati hanya dilaksanakan sekali

dalam satu bulan.Keterbatasan dana menjadi alasan dalam pelaksanaan metode

karyawisata. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman pendidik mengenai hal yang

Page 22: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

7

diperlukan dalam mengembangkan metode tersebut, padahal pendidik dapat

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai tempat wisata.

Dari hasil tinjauan awal yang peneliti lakukan mengenai kemampuan literasi

(Bahasa) pada anak usia dini melalui kegiatan karyawisata, ada beberapa hal yang

peneliti temui, hasil observasi menunjukkan bahwa dalam kegiatan karyawisata anak

kurang fokus dalam mengikuti kegiatan karyawisata,contohnya ada anak yang jika

sedang mengamati suatu hal dia tidak fokus dengan kegitan tersebut karena dia melihat

benda-benda yang lebih menarik di luar misalnya ada yang berjualan mainan atau

makanan. Kemudian data yang peneliti dapat di TKIT Mutiara Hati kelas B 4 terdiri

dari 9 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Berdasarkan latar

belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Upaya

meningkatkan kemampuan literasi pada anak usia dini melalui kegiatan karyawisata

kelompok B 4 di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini pada Upaya dalam meningkatkan kemampuan literasi melalui

kegiatan karyawisata di TKIT Mutiara Hati kelas B 4 yang dilakukan 1 bulan sekali.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan Literasi anak melalui metode karya wisata di TKIT

Mutiara Hati Kota Jambi?

2. Apa saja kendala guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak

melalui metode karya wisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi?

3. Apa upaya guru untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak melalui

metode karya wisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi?

D. Tujuan dan kegunaanPenelitian

1.Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan literasi anak melalui

metode karya wisata di TKIT Mutiara hati Kota Jambi.

Page 23: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

8

b. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam meningkatkan kemampuan

berbahasa anak melalui metode karya wisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi.

c. Untuk mengetahui upaya mengatasi masalah dalam meningkatkan

kemampuan berbahasa anak melalui metode karya wisata di TKIT Mutiara Hati

Kota Jambi.

2.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang baik dalam bidang teoritis

dan praktis maupun yang lainnya diantaranya sebagai berikut :

a.Kegunaan teoritis

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan hasilnya dapat menjadi

pedoman dan acuan bagi para orangtua dan guru dalam meningkatkan

kemampuan literasi pada anak usia dini.

b.Kegunaan praktis

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan temuan-temuan dari

pembahasan hasil penelitian dapat menjadi pedoman dalam memahami upaya

kendala dan faktor.

1.Guru

Dapat menjadi masukan bagi guru tentang faktor yang menunjang dan

menghambat untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak usia dini.

2.Anak Usia Dini

Dapat menjadikan anak usia dini memiliki kemampuan yang baik dalam

berbahasa.

3.Masyarakat

Dapat menjadi masukan bagi masyarakat tentang faktor yang menunjang

dan menghambat untuk meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan

karyawisata pada anak usia dini.

Page 24: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Peneliti sangat memerlukan landasan berpikir. Untuk itu, bagaian ini akan

dikemukakan teori dari sejumlah ahli untuk mengkaji masalah yang ada di lapangan,

teori yang digunakan adalah:

1. Upaya Guru

a. Pengertian Upaya Guru

Dalam KBBI upaya adalah usaha, ikhtiar ( untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan persoalan,mencari jalan keluar dan sebagainya).

Upaya adalah usaha,ikhtiar untuk mencapai suatu apa yang hendak di

capai untuk diinginkan (Pius A Partanto,1994:770). Upaya merupakan usaha

sadar yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini

adalah upaya guru dalam meningkatkan kemampuan Literasi Anak Usia Dini.

Guru adalah orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada anak didik.

Guru adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu

seperti sekolah,madrasah,masjid,rumah dan lain sebagainya (Syaiful Bahri

Djamarah, 2000:31). Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah

ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah atau madrasah. Guru adalah

orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang

dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas

(Syaiful Bahri Djamarah,2000:126).

Guru adalah seseorang yang memberikan pengetahuan kepada seseorang

(dalam hal ini siswa) secara sadar dan terencana untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapakan.

Guru sebagai pengajar atau peserta didik merupakan salah satu faktor

yang menjadi penen tu keberhasilan setiap usaha pendidikan. Oleh karena itu,

upaya guru dalam peningkatan proses pembelajaran adalah suatu hal yang amat

Page 25: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

10

penting. Guru dapat melalui tahap-tahap pembelajaran dalam melaksanakan

strategi mengajar. Pendekatan proses belajar mengaja, proses belajar mengajar

merupakan proses yang sistematik, artinya proses dilakukan guru dan siswa

ditempat belajar untuk mencapai tujuan (Martinis Yamin, 2010: 59). Demikian

juga guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kemampuan tersendiri

guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan pendidikan

pada umumnya dan proses belajar-mengajar pada khususnya.

Untuk memiliki kemapuan tersebut guru membina diri secara baik

karena fungsi guru adalah membina dan mengembangkan kemampuan siswa

secara profesionaldi dalam proses belajar-mengajar. Tujuan dasar pembelajaran

adalah mentransfer ilmu pengetahuan secara efektif dan menyeluruh (totality)

dalam artian bahwa proses pembelajaran untuk membentuk pola berfikir dalm

konsep pengetahuan yang lengkap dan detail, sehingga perlu strategis yang

efektif pula dalam mencapai proses tersebut. Dalam pengaruh lebih lanjut dapat

mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian anak.

Peserta didik membutuhkan pendidikan karena pendidikan dipandang

penting. Sebagai salah satu aspek yang memiliki penerapan pokok dalam

membentuk generasi masa mendatang. Dalam pendidikan dapat menghasilakan

manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menghadapi

masa depan. Salah satu untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan

memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk mengelola lembaga

pendidikan sebaik mungkin agar tujuan pendidikan dapat tercapai,termasuk

kesempatan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru.

Guru adalah salah satu faktor yang menetukan berbagai keberhasilan

siswa dalam suatu proses pembelajaran dikelas. Untuk itu, profesioanalitas guru

dalam suatu pembelajaran sangatlah dirasakan penting. Menurut (Martinis dan

Maisah, 2010: 3-4) ada beberapa hal dapat dilakukan guru untuk mmewujudkan

hal tersebut yaitu :

1. Menguasai bahan meliputi menguasai bahan mata pelajaran dalam

kurikulum dan menguasai bahan penunjang mata pelajaran.

Page 26: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

11

2. Mengelola program pengajaran berupa merumuskan tujuna intruksional,

mengenal dan dapat mengunakan prosedur intruksional yang tepat,

melaksanakan program pengajaran dan mengenal kemampuan anak didik.

3. Mengelola kelas meliputi mengatur tata ruang kelas dan menciptakan iklim

belajar mengajar yang serasi.

4. Mengunakan media/sumber

5. Menguasai landasan-landasan pendidikan.

6. Mengelola interaksi belajar mengajar.

7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan belajar mengajar.

8. Mengenal layanan bimbingan dan penyuluahn di sekolah.

9. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan.

Guru mempunyai tugas untuk mendorong,membina,membimbing, dan

memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Secara lebih

terperinci tugas guru berpusat pada mendidik dengan titik berat memberikan

arah pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, memberi

fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai,

membantu perkembangan aspek-aspek probadi seperti sikap, nilai-nilai dan

penyesuaian diri. Pendidikan guru tidak terbatas sebagai penyampaian ilmu

pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ai bertanggung jawab akan keseluruhan

perkembangan keribadian siswa.

Sebagai salah satu aspek terpenting dalm prosespembelajaran aktivitas

siswa merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran

tersebut. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, maka sumbangan partisipasi

soswa akan optimal, sehingga mempercepat untuk mencapai kemadirian dan

dapat mengembangkan cakrawala berpikir siswa. Dengan demikian aktivitas

belajar siswa menjadi keharusan dalam proses pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Tidak semua pendidik memahami fakto-faktor yang mempengaruhi

belajar seorang anak. Hal ini sebabkan kebekuan pemahaman pendidik terhadap

Page 27: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

12

anak. Tidak sepatutnya guru memiliki kebekuan pemikiran dalam hal ini, guru

juga bersifat dinamisator dengan melakukan tindakan efektif dalam mengajar

dengan lebih memahami sisi individu seorang anak baik psokologis, sosiologis

maupun fisiknya. Ini tentu memrerlukan kerja keras dari pendidik sendiri dalam

mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak selalu berubah setiap

waktunya.

Aktivitas belajar setiap individu tidak selamnya dapat berlangsung secara

wajar. Siswa terkadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang lambat.

Pada waktu tertentu terkadang terasa amat sulit untuk menangkap apa yang

dipelajari. Setiap individu tidak ada yang sama. Perbedaan individu itulah yang

menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. Keadaan di

mana anak diidk tidak dapat belajar sebagaimana mestinya maka anak didik

tersebut telah mengalami kesulitan belajar.

Dalam proses pembelajaran guru melakukan tindakan mendidik seperti

memberi hadiah,memuji,menegur,menghukum atau memberi nasehat. Tindakan

guru tersebut berarti menguatkan motivasi instrinsik; tindakan guru tersebut juga

berati mendorong siswa belajar,suatu penguatan minat belajar. Siswa tertarik

belajar karena ingin memperoleh hadiah. Meskipun hadiah memiliki fungsi yang

tepat untuk membangkitkan minat siswa, namun guru memperhatikan waktu

penggunaanya, sehungga hadiah memiliki fungsi sebagai motivasi belajar saat

digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu interaksi anara guru dan siswa

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Tujuan yang

ingin dicapai dari interaksi itu pada dasarnya adalah bertambahnya pengalaman

siswa baik teori maupun praktek dan perubahan tingkah laku siswa. Proses

pembelajaran membutuhkan adanya kegiatan komunikasi.

Komunikasi tersebut timbul karena adanya hubungan timbal balik antara

guru dan siswa yang tujuan hubungan itu akan mempengaruhi perubahan intelek,

watak serta sosial dan hubungan tersebut didasarkan pada hubungan yang

bersifat mendidik. Dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya aksi dan

Page 28: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

13

reaksi yang menjadi interaksi antara guru dan siswa mempunyai fungsi berbeda,

yaitu guru berfungsi sebagai pengajar dan siswa berfungsi sebagaai pelajar.

Dalam proses pembelajaran,siswa sering dihadapkan dengan berbagai hambatan

dalam menerima pelajaran yang di ajarkan. Untuk itu diperlukan adanya binaan

dari guru.

2. Definisi Literasi Anak Usia Dini

Literasi yang dalam bahasa Inggrisnya Literacy berasal dari bahasa

Latin littera (huruf) yang pengertiannya melibatkan penguasaan sistem-sistem

tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya. Kendatipun demikian, literasi

utamanya berhubungan dengan bahasa dan bagaimana bahasa itu digunakan.

Lebih lanjut Literasi merupakan kemampuan yang terkait dengan kemampuan

membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Sependapat yang disampaikan oleh

Laurie & Whitehead (2004) mengemukakan bahwa literasi anak merupakan

kemampuan yang berkaitan dengan, membaca, menulis, menyimak dan berbica.

Literasi menurut kemendikbud (2016:2) adalah kemampuan

mengakses,memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai

aktivitas,antara lain membaca,melihat,menyimak,menulis dan berbicara.

Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis, atau

melek aksara (Resmini, 2013). Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti

yang sangat luas. Literasi dapat berarti melek teknologi, politik, berpikiran kritis,

dan peka terhadap lingkungan sekitar. Widayati (2011) mendefinisikan literasi

kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi

tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga mendatangkan

manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, seorang baru dapat dikatakan literat jika ia

sudah dapat memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu

berdasarkan pemahaman bacaannya.

Menurut hemat Justice dan Kaderavek (2002) mengatakan bahwa periode

literasi anak mulai dari lahir sampai dengan usia enam tahun. Pada periode

tersebut anak-anak memperoleh pengetahuan tentang membaca dan menulis tidak

melalui pengajaran, tetapi melalui perilaku yang sederhana dengan mengamati

Page 29: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

14

dan berpartisipasi pada aktivitas yang berkaitan dengan literasi. Pengajaran formal

tidak selalu diperlukan untuk mengembangkan literasi emergen. Dengan

mengamati orang yang melakukan aktivitas literasi dan berpartisipasi dengan

aktivitas tersebut maka anak akan memperoleh kemampuan yang merupakan

prasyarat penting untuk mengembangkan membaca konvensional.

Menurut Nutbrown & Claugh (2015) mengemukakan bahwa pengenalan

literasi bagi anak anak mulai dikembangakan terlebih di Inggris sejak tahun 1980-

an karena para guru dan peneliti melihat jika pentingnya mengenalkan atau

membelajarkan literasi membaca dan menulis bagi anak usia dini. Senada yang

disampaikan oleh Chomsky (Subyantoro, 2012) pemerolehan literasi anak pada

dasarnya ia akan menginternalisasikan sistem kaidah yang berhubungan dengan

bunyi dan makna secara khusus dan anak memperoleh kemampuan lietrasi dengan

cara yang sangat menakjubkan.

Lebih lanjut Montessori dan Maturationis (Moriison, 2013) mengemukakan

bahwa, penguasaan bahasa adalah pembawaan lahir pada semua anak tanpa

memandang budaya dan agamnya. Artinya bahwa sejak lahir sampai dengan usia

6 tahun anak usia dini sudah mempunyai kemampuan dalam literasi, meskipun

tidak belajar secara khusus tetapi anak belajar bahasa memlalui interaksi dengan

lingkungan dimana anak tinggal.

Anak memiliki Pengalaman literasi sebelum mereka pergi ke sekolah dan

apa yang mereka ketahui tentang keaksaraan sangat penting bagi perkembangan

mereka. Anak belajar aksaraan pertama kali didapat dari rumah mereka masing-

masing melalui interaksi dengan orang tua dan dengan cara yang menyenangkan

tanpa adanya intimidasi (Makin 1L, & Whitehead M, 2004). Gambaran

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang kondusif menstimulasi

kemampuan literasi anak mengenai kemampuan mambaca dan menulis Nutbrown

& Claugh (2015). Kemampuan literasi awal anak adalah suatu proses kemampuan

yang dimulai pada saat lahir dan terus berkembangn selama masa hidup. Anak-

anak mempelajari literasi dengan cara yang sangat menakjubkan. Menurut

Page 30: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

15

Montessori (Morrison, 2013) mengemukakan bahwa, penguasaan bahasa adalah

pembawaan lahir pada semua anak tanpa memandang budaya dan agamnya.

Menurut Hasan (2010), minat anak untuk membaca tidak lepas pula dari

kebiasaan orang tuanya. Oleh karena itu orang tua hendaknya membuat 3 (tiga)

lingkungan keluarga yang kondusif dan membangkitkan minat belajar baca-tulis.

Kesadaran orang tua terhadap pengembangan literasi anak diperlihatkan dengan

keterlibatan orang tua dalam aktifitas literasi anak.

Menurut Curtis (2003), keterlibatan orang tua diidentikan dengan kerjasama

dengan orang tua. Dalam hal ini, keterlibatan orang tua adalah segala usaha yang

dilakukan oleh orang tua untuk menjalankan sebuah program atau aktifitas dalam

perkembangan literasi anak. Penelitian oleh Reutzel, dkk (2006) menunjukkan

bahwa keterlibatan orang tua dan guru dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam membaca dan menulis. Namun, yang terjadi saat ini adalah orang tua

cenderung melimpahkan pembelajaran literasi kepada guru PAUD.

Iswidharmanjaya (2008) menyatakan bahwa, banyak orang tua khususnya di

Indonesia yang berpikir bahwa anak-anaknya dapat mulai belajar ketika ia

bersekolah. Oleh karena itu kebanyakan orang tua menyerahkan pendidikan

sepenuhnya ada di tangan para pendidik di sekolah (Iswidharmanjaya, 2008).

Pemaparan Iswidharmanjaya tersebut berkaitan dengan persepsi yang dimiliki 5

oleh orang tua, yaitu orang tua mepersepsikan anak siap belajar ketika anak telah

bersekolah. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang

kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Sehingga persepsi orang tua dapat

menentukan cara orang tua terlibat dalam pengembangan literasi dasar anak.

Selanjutnya,

Davidov (dalam Walgito, 2003), meyatakan bahwa dengan persepsi

individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada

disekitarnya, dan juga tentang keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi

merupakan proses yang integrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu

seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan

aspekaspek lain yang ada dalam individu akan terlibat dalam persepsi tersebut.

Page 31: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

16

Sehingga meskipun stimulusnya sama, tetapi karena pengalaman tidak sama,

kemampuan berpikir tidak sama, dan kerangka acuan tidak sama, maka hasil

persepsi individu satu dengan yang lainnya tidak akan sama (Walgito, 2003).

Menurut Burns dkk (dalam Adhim, 2004), kesiapan membaca pada anak

dapat dirangsang dengan memberikan pengalaman pramembaca (prereading

experience). Inilah yang sekarang disebut dengan emergent literacy, yaitu

anakanak mulai dikenalkan dengan tulisan namun dengan kegiatan yang lebih

menyenangkan, bukan langsung pada ketrampilan membaca. Yang terpenting

dalam hal ini adalah anak mulai memiliki ketertarikan dengan buku, walaupun

hanya melihat sampul buku atau melihat gambar-gambar didalamnya. Dua

pandangan ini memang telah menjadi perdebatan panjang oleh para orang tua

yaitu kapan waktu yang tepat mengajarkan anak mengenai baca tulis terutama saat

ini banyak TK yang telah mengajarkan baca tulis sebagai persiapan anak masuk

ke Sekolah Dasar (SD).

Kemampuan berbahasa sangat dibutuhkan anak untuk berkomunikasi, atau

berhubungan dengan orang lain. Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa anak didiknya adalah dengan menggunakan

metode karya wisata.(Nurbiana Dhieni, dkk, 2008)

Menurut Clay dalam Musfiroh (2009, hal.23) anak belajar bahasa secara

otentik, holistik dan bertujuan. Cara tersebut membangkitkan dan

mengembangkan kontrol anak terhadap bahasa tulis. Menurut Alwasilah

(2012,hal.160) literasi adalah memahami, melibatkan, menggunakan,

menganalisis dan mentransformasi teks.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi berhubungan erat

dengan kemampuan menulis dan membaca. Kemampuan menulis dan membaca

pada anak dimulai dengan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi.

Kemampuan berbahasa di mualai sejak bayi berkomunikasi dengan menangis

kemudian merespon orang terdekat dengan cara tersenyum dan mengoceh. Dari

ocehan tersebut kemudian berkembang menjadi kata dan kalimat selanjutnya

bercerita atau mendengarkan cerita di usia 2-3 tahun. Sejak itu mulailah

Page 32: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

17

kemampuan literasi berkembang. Kemapuan literasi atau kemampuan berbahasa

pada anak-anak bertahap berkembang dari melakukan ekspresi menjadi

berekspresi dengan komunikasi mereka dapat menggunakan bahasa dengan

berbagai cara seperti bertanya,berdialog dan bernyanyi.

Allah menciptakan bahasa supaya manusia dapat berkomunikasi dan saling

kenal mengenal selanjutnya dapat saling tolong menolong. Walaupun dengan

bahasa pula manusia bisa saling menyakiti. Tetapi dengan bahasa ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat berkembang luas.

Tahapan penguasaan bahsa pada masa anak-anak menurut Hetherington

dalam Izzaty(2005,hal 61) adalah:

1.Usia 36-48 bulan :

a.Menggunakan pertanyaan “Ya/tidak” kalimat bertanya,kalimat negatif dan

kalimat perintah.

b.Menggunakan klausa untuk penekanan pada kalimat yang dimaksud.

c.Mengkoordinasikan kalimat-kalimat dengan menggunakan preposisi.

2.Usia 48-50 bulan

a.Menggunakan aturan pragmatik dalam berkomunikasi

b.Menggunakan kata-kata humor dan perumpamaan.

3.5 Tahun ke atas

a.Menggunakan kompleks sintaksis

b.Kosa kata mencapai 14000

c.Perkembangan kesadran metalinguistik( kesadaran akan belajar mengenai

fungsi bahasa yang benar)

3. Prinsip Pembelajaran Literasi Pada AUD

Menurut Kern (2000) Terdapat tujuh prinsip pendidikan literasi

diantarannya yaitu: Pertama; Literasi melibatkan interpretasi; Penulis/pembicara

dan pembaca/pendengar berpartisipasi dalam tindak interpretasi, yakni:

penulis/pembicara menginterpretasikan dunia (peristiwa, pengalaman, gagasan,

perasaan, dan lain-lain), dan pembaca/pendengar kemudian mengiterpretasikan

interpretasi penulis/pembicara dalam bentuk konsepsinya sendiri tentang dunia.

Page 33: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

18

Kedua; Literasi melibatkan kolaborasi; Terdapat kerjasama antara dua

pihak yakni penulis/pembicara dan pembaca/pendengar. Kerjasama yang

dimaksud itu dalam upaya mencapai suatu pemahaman bersama.

Penulis/pembicara memutuskan apa yang harus ditulis/dikatakan atau yang tidak

perlu ditulis/dikatakan berdasarkan pemahaman mereka terhadap

pembaca/pendengarnya. Sementara pembaca/pendengar mencurahkan motivasi,

pengetahuan, dan pengalaman mereka agar dapat membuat teks penulis bermakna.

Ketiga; Literasi melibatkan konvensi; Orang-orang membaca dan menulis

atau menyimak dan berbicara itu ditentukan oleh konvensi/kesepakatan kultural

(tidak universal) yang berkembang melalui penggunaan dan dimodifikasi untuk

tujuan-tujuan individual. Konvensi disini mencakup aturan-aturan bahasa baik

lisan maupun tertulis.

Keempat; Literasi melibatkan pengetahuan kultural; Membaca dan menulis

atau menyimak dan berbicara berfungsi dalam sistem- sistem sikap, keyakinan,

kebiasaan, cita-cita, dan nilai tertentu. Sehingga orang- orang yang berada di luar

suatu sistem budaya itu rentan/beresiko salah/keliru dipahami oleh orang-orang

yang berada dalam sistem budaya tersebut.

Kelima; Literasi melibatkan pemecahan masalah; Karena kata-kata selalu

melekat pada konteks linguistik dan situasi yang melingkupinya, maka tindak

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis itu melibatkan upaya

membayangkan hubungan-hubungan di antara kata-kata, frase- frase, kalimat-

kalimat, unit-unit makna, teks-teks, dan dunia-dunia. Upaya membayangkan,

memikirkan, mempertimbangkan ini merupakan suatu bentuk pemecahan

masalah.

Keenam; Literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri; Pembaca/pendengar

dan penulis/pembicara memikirkan bahasa dan hubungan- hubungannya dengan

dunia dan diri mereka sendiri. Setelah mereka berada dalam situasi komunikasi

mereka memikirkan apa yang telah mereka katakan, bagaimana mengatakannya,

dan mengapa mengatakan hal tersebut.

Page 34: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

19

Ketujuh; Literasi melibatkan penggunaan bahasa; Literasi tidaklah sebatas

pada sistem-sistem bahasa (lisan/tertulis) melaikan mensyaratkan pengetahuan

tentang bagaimana bahasa itu digunakan baik dalam konteks lisan maupun tertulis

untuk menciptakan sebuah wacana/diskursus.

4. Macam-macam literasi

Ruang lingkup literasi seperti konsep kemampuan berbahasa terbagi atas

empat aspek atau biasa disebut “Caturtunggal Bahasa” atau kemapuan

berbahasa.dalam ilmu bahasa,keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting

bagi seorang pelajar khususnya,karena ketika orang bisa menguasai keterampilan

berbahasa seorang akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami

suatu maksud.

Farid ahmadi dkk (2019:24) sejak lama membagi keterampilan berbahasa

meliputi empat aspek. Empat aspek tersebut,yaitu :

a. Keterampilan menyimak.

b. Ketampilan berbicara.

c. Keterampilan membaca.

d. Keterampilan menulis.

Setiap keterampilan tersebut erat sekali hubungannya dengan keterampilan

yang lainnya dengan cara yang memang braneka ragam. Dalam memperoleh

keterampilan berbahasa,biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang

terakhir: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian

berbicara;sesudah itu kita membaca dan menulis . menyimak dan berbicara kita

pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari

sekolah.keempat keterampilan tersebut pada dasarnya memang merupakan satu

kesatuan biasa disebut ”Caturtunggal”.

Selanjutnya,setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses

berpikir yang mendasari adalah bahasa. Bahasa seorang mencerminkan

pikirannya. Semakin terampil seorang berbahasa, semakin cerah dan jelaskan

jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan

Page 35: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

20

praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berati pula melatih

keterampilan berfikir.Farid ahmadi dkk (2019:24).

Adapun keterampilan berbahasa itu sendiri meliputi:

a. Menyimak dan berbicara

Menurut kamus besar bahasa indonesia, menyimak adalah

mendengarkan(memperhatikan ) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca

orang. Sedangkan berbicara berkata,bercakap,berbahasa. Menyimak dan

berbicara merupakan kegiatan komunikasi tatap muka atau face to face

communication ( Farid ahmadi dkk 2019:24).

Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat,hubungan

ini terdapat pada hal-hal berikut:

1. Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru

(imitation). Oleh karena itu, model atau contoh yang disimak serta direkam

oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan serta kecakapan berbicara.

2. Ujaran sang anak mencerminkan pemkaian bahasa di rumah dan dalam

masyarakat tempatnya hidup. Hal ini terlihat dalam ucapan,intonasi

kosakata, penggunaan kata-kata pola-pola kalimatnya.

3. Meningkatnya sebuah keterampilan menyimak berarti pula membantu

meningkatkan kualitas berbicara seseorang.

4. Bunyi suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan cara

pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan tergolong

kalau dia mendengar serta menyimak ujaran-ujaran yang baik dan benar dari

para guru,rekaman-rekaman yang bermutu,cerita-cerita yang bernilai tinggi

dan lain-lain.

b. Menyimak dan membaca

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membac adalah melihat serta

memahami isi dari apa yang tertulis,menjaga atau melafalkan apa yang tertulis.

Menyimak dan membaca mempunyai persamaan,kedua-duanya bersifat

reseptif,bersifat menerima (Brook,1964:134), perbedaanya menyimak

Page 36: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

21

menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima

informasi dari kegiatan menulis.

Agar mendapat gambaran yang lebih jelas,perhatikan bagan berikut ini:

Menyimak, Lisan (hasil kegiatan berbicara), Membaca, Reseptif (menerima

informasi dari sumber) dan Tulisan (hasil kegiatan menulis)

Keterampilan menyimak juga merupakan faktor penting bagi

keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Penelitian para

pakar atau ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan anatara membaca dan

menyimak, sebagai berikut:

1. Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca disampaikan oleh

sabagian guru melalui bahasa lisan,dan kemampuan sang anak untuk

menyimak dengan pemahaman sangat penting sekali.

2. Menyimak merupakan cara atau metode utama bagi pelajaran lisan (

verbalized learning), selama betahun-tahun permulaan sekolah. Perlu dicatat

misalnya bahwa anak yang cacat dalam membaca haruslah meneruskan

pelajarannya di kelas yang lebih tinggi dengan lebih banyak menyimak

daripada membaca.

3. Walaupun menyimak pemahaman (listening kemprehension) lebih unggul

daripada membaca pemahaman (reading komprehension) anak-anak sering

gagal memahaminya, dan tetap menyimpan,memakai menguasai sejumlah

pakta yang merekan dengar atau mereka simak.

4. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan dalam belajar

menyimak lebih efektif dan lebih tertutup lagi agar pengajaran itu lebih baik.

5. Kosa kata simak (listening vocabulary) yang sangat terbatas mempunyai

kaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca secara baik.

6. Menyimak turut membantu anak untuk menanggapi ide pokok atau gagasan

utama yang diajukan oleh sang pembaca.

Tujuan menyimak dan membaca terbagi atas beberapa hal:

1. Untuk membedakan dn menemukan unsur-unsur fonetik dan struktur kata

lisan.

Page 37: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

22

2. Mempergunkan cuplikan-cuplikan yang mengandung kata-kata yang

bersajak.

3. Untuk memperkenalkan bunyi-bunyi,kata-kata atau ide-ide baru kepada

penyimak

4. Membaca nyaring,langsung,atau buatan. Adalam hal ini rekaman dapat

digunakan.

5. Menyimak secara terperinci agar dapat menginterpretasikan ide pokok dan

juga menanggapinya secara tepat.

6. Sesudah menyimak,menunjukan ide pokok beserta detail-detail yang

terpancar darinya.

7. Memahami kalimat penunjuk itu terjadi dalam posisi yang beraneka ragam.

c. Berbicara dan Membaca

Berbicara ialah bentuk komunikasi denga menggunakan media

bahasa,berbicara merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk ujaran-

ujaran. Beberapa penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat

antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dan kesiapan

membaca.telaaah-telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan-

kemampuan umum berbahasa lisan turut melengkapi suatu latarbelakang

pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan bagi pelajaran membaca.

Kemampuan tersebut mencakup ujaran yang jelas dan lancar,kosa kata

yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat-kalimat lengkap dan

sempurna bila diperukan,pembedaan-pembedaan pendengaran yang tepat dan

kemapuan mengikuti serta menelusuri perkembangan suatu cerita. Selain itu

juga, menghubungkan ankea kejadian dalam urutan yang wajar.

Aneka hubungan antara bidang kegiatan lisan dan membaca telah dapat

kita ketahui dalam beberapa telaah penelitian,antara lain:

1. Performa atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan

berbahasa lisan.

2. Pola-pola ujaran tuna aksara atau buta huruf mungkin sekali mengganggu

pelajaran membaca bagi anak-anak.

Page 38: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

23

3. Jika pada tahun-tahun permulaan sekolah,ujaran membentuk suatu dasar bagi

pelajaran membaca,membaca bagi anak-anak yang lebi tinggi kelasnya turut

membantu meningkatkan bahasa lisan mereka, misalnya: kesadaran

linguistik mereka terhadap kata-kata baru atau istilah-istilah baru, struktur

kalimat yang lebih baik dan efektif,serta penggunaan kata-kata yang tepat.

d. Ekspresi lisan dan Tulisan

Kamus besar bahasa indonesia (KBBI) menjelaskan ekspresi merupakan

sebuah pengungkapan atau proses menyatakan meksud dan gagasan perasaan.

Kemudian kata lisan diartikan sebagai lidah,kata-kata yang diucapkan dan

berkenaan dengan kata yang diungkapkan. Serta kata tulis merupakan huruf

(angka dan sebagainya) yang dibuat dengan pena (pensil),cat dan sebagainya).

Jadi dapat diketahui bahwa ekspresi lisan merupakan pengungkapan

yang di implementasikan melalui perkataan maupun ungkapan secara langsung.

Kemudian ekspresi tulis adalah pengungkapan yang di implementasikan melalui

mediumisasi huruf ataupun angka (tulisan0.

Pada dasarnya kommunikasi lisan dan juga komunikasi tulis erat sekali

hubungannya karena keduanya memang mempunyai banyak kesejajaran bahkan

kesamaan,antara lain:

1. Sang anak belajar berbicra jauh sebelum dia dapat menulis,sedangkan

kosakata,pola-pola kalimat, serta organisasi ide-ide yang memberi ciri

kepada ujarannya merupakan dasar bagi ekspresi tulis berikutnya.

2. Aneka perbedaan pun terdapat antara komunikasi lisan dan komunikasi tulis.

Ekspresi lisan cenderung ke arah kurang berstruktur,lebih sering berubah-

ubah ,tidak tetapitetapi biasanya lebih kacau serta membingungkan daripada

ekspresi tulis,sebaliknya, komunikasi tulis cenderung lebih unggul dalam isi

pikiran maupun struktur kalimat,lebih formal dalam gaya bahasa,jauh lebih

teratur dalam penyajian ide-ide. Sang penulis biasanya telah memikirkan

dalam setiap kalimat sebelum ia menulis naskahnya.

Page 39: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

24

Menyimak dan membaca berhubungan erat sebagai alat menerima

komunikasi. Berbicara dan menulis,di sisni juga berhubungan erat dalam hal

mengekspresikan mana. Seorang maha siswa saat membuat catatan ketika dia

menyimak atau membaca. Seorang pembicara menafsirkan respons pendengar

terhadap suaranya sendiri. Dalam percakapan,jelas terlihat bahwa berbicara da

menyimak hampir-hampir merupakan proses sama Farid ahmadi dkk(2019:29)

Dari penjelasan Farid ahmadi dkk (2019:29) dapat disimpulkan ruang

lingkup literasi meliputi keterampilan berbahasa yang di dalamnya merupakan hal

penting bagi seorang pelajar khususnya,karena dengan menguasai keterampilan

berbahasa,seorang akan lebih mudah dalam menangkap ilmu pengetahuan.

Keterampilan berbahasa anak meliputi beberapa aspek, yaitu keterampilan

menyimak/mendengarkan,lalu keterampilan berbicara,keterampilan

membaca,keterampilan menulis dan keterampilan ekspresi lisan dan ekspresi tulis.

5. Bahasa

a. Pengertian Bahasa

Badudu mengemukakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau

komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang

menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya.bahasa sebagai sistem bunyi

yang sering digunakan masyarakat dalam rangka bekerja sama, berinteraksi

dengan mengidentifikasi diri. (Gunarti Winda, dkk. 2008, hal 135).Dari

pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi

antar seseorang untuk menyampaikan informasi melalui kombinasi symbol-

simbol sesuai dengan ketentuan atau sistem komunikasi yang digunakan

seseorang untuk memperoleh informasi.

Kecerdasan linguistik (bahasa) adalah kemampuan dalam mengolah

kata atau menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun

tertulis. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi,

meyakinkan orang, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata

yang diucapkan. Kecerdasan ini menuntut kemampuan anak untuk menyimpan

Page 40: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

25

berbagai informasi yang berkaitan dengan proses berpikirnya. ( Soefandi Indra,

dkk: 58)

Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan untuk

menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini

secara kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran ini

dalam berbicara, membaca dan menulis. Kecerdasan verbal penting bukan

hanya untuk keterampilan berkomunikasi melainkan juga penting untuk

mengungkapkan pikiran, keinginan dan pendapat seseorang.

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kecerdasan bahasa

adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan menggunakan kata

secara efektif baik lisan maupun tertulis. Orang yang cerdas dalam bidang ini

dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar dengan

efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Kecerdasan ini memiliki empat

keterampilan yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara.

b. Perkembangan Bahasa Anak

Anak-anak usia dini adalah masa yang sangat penting dalam

perkembangan bahasannya. Bahasa anak adalah sistem simbol lisan yang

digunakan anak. Sistem tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan orang

lain yang mengacu pada bahasa tertentu,seperti bahasa indonesia,bahasa

jawa,bahsa inggris.(Daryanto, 2010:110). Bahasa mencakup setiap sarana

komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan

makna kepada orang lain.(Musfiroh Tadkiroatun, 2010 :109)

Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa,sejak lahir

manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk memperlajari bahasa

dengan sendirinya, Wardhani & Asmawulan menjelaskan bahasa adalah

rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran,perasaan dan sikap manusia.

Dengan menggunakan bahasa anak akan tumbuh dan berkembang menjadi

manusia dewasa yang dapat bergaul di tengah-tengah masyarakat.

Rice mengungkapkan banyak peneliti mengenai penguasaan bahsa

menyakini bahwa anak-anak dari berbagai konteks sosial yang luas mampu

Page 41: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

26

menguasai bahsa ibu mereka tanpa terlebih dahulu diajarkan secara khusus dan

tanpa penguatan yang jelas.

Menurut Vygosky,ada tiga tahapan perkembangan bahsa anak yang

menentukan tingkat perekambangan berpikir,yaitu tahap

eksternal,egosentris,dan internal. Pertama tahap eksternal yaitu tahap berfikir

dengan sumber berpikir anak berasal dari luar dirinya. Sumber eksternal

tersebut terutama dari orang dewasa yang memberi pengarahan kepada anak

dengan cara tertentu. Kedua tahap egosentris, yaitu tahap ketika pembicaraan

orang deawasa tidak lagi menjadi persyaratan dengan suara khas,anak akan

berbicara seperti jalan pikirannya. Ketiga tahap internal,yaitu tahap ketika anak

dapat menghayati proses berpikir.(Elisabet Hurlock,1978:11)

Perkembangan bahasa anak melalui cara-cara yang sistematis dan

berkembangan secara bersama-sama. Anak melewati tahapan yang

sama,meskipun dengan waktu yang berbeda,tergantung pada latar belakang

kehidupan anak. Sekalipun berbeda komponen-komponen dalam bahasa tidak

berubah,komponen tersebut diorganisasikan dalam lima sistem aturan:

a. Fonologi adalah sistem dari suatu bahasa, termasuk suara-suara yang

digunakan dan bagaimana suara-suara tersebut dikombinasikan. Berkenaan

dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam bahasa;

b. Morfologi brkenaan dengan pertumbuhan dan produksi arti bahasa;

c. Sintaksis meliputi bagaimana kata-kata dikombinasikan sehingga

membentuk frasa-frasa dan kalimat-kalimat yang dapat dimengerti;

d. Semantik mengacu pada makna kata dan kalimat;

e. Pragmatik adalah penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks-konteks

yang berbeda.

Secara naluriah,anak memiliki potensi untuk berkomunikasi dengan

lingkungan yang telah di wujudkan sejak lahir. Beriku ini beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap perkembangan bahsa anak:

Page 42: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

27

a. Pengaruh biologis terhadap perkembangan bahasa anak

Chomsky menyatakan bahwa anak-anak dilahirkan ke dunia dengan

alat penguasa language Acquisition Device (LAD), yaitu suatu keterikatan

biologis yang memudahkan anak untuk mendeteksi kategori bahasa

teretentu, seperti fonologi,sintaksis, dan semantik. LAD menurut Chomsky

adalah suatu kemampuan tata bahasa bawaan yang mendasari semua bahsa.

b. Pengaruh intelektual terhadap perkembangan bahasa

Lingkungan yang berperan besar dalam perkembangan awal bahasa

anak adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial pertama yaitu keluarga,

lingkungan sosial kedua yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak

adalah sekolah. Yaitu anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya,

ibu/bapak guru dan orang deawsa lainnya.(Ahmad Susanto, 2017 :165)

c. Teori teori perkembangan dasar bahasa anak

Teori nativis, teori nativis ini berpandangan bahwa ada unsur

keterkaitan yang erat antara faktor biologis dengan perkembangan bahasa.

Para ahli nativis berpendapat bahwa kemampuan berbahasa sifatnya ini

sangat natural (bawaan), sering dengan pertumbuhan fisik dan mental anak

maka perkmbangan bahasa menjadi lebih baik dan meningkat. Para ahli

nativis juga meyakini bahwa anak-anak menginternalisasi aturan tata bahasa

sehingga mereka dapat menyusun berbagai macam kalimat tanpa

latihan,penguatan,maupun meniru bahasa orang dewasa. Jadi teori nativis

ini lebih cenderung pada kemapuan internal tiap-tiap anak dan

perkembangan bahsa berjalan seiring dengan kematangan otak.

Teori Behavioristik, teori behavioristik beranggapan bahwa bahsa

merupakan masalah respons dan seuah imitasi, yaitu bahasa dipelajari

melalui pembiasaan dari lingkungan dan merupakan hasil imitasi terhadap

orang dewasa. Dengan kata lain perkembangan bahasa menurut teori

behavioristik berasal dari luar atau disebut dengan faktor eksternal,

perkembangan bahasa pada anak usia dini diperoleh melalui pergaulan dan

interaksi yang diperoleh anak dengan teman sebayanya atau orang dewasa.

Page 43: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

28

Teori perkembangan kognitif beranggapan bahwa berpikir sebagai

persyaratan berbahasa, bahsa terus berkembangan sebagai hasil dari

pengalaman dan penalaran. Teori perkembangan kognitif lebih menekankan

pada proses berpikir dan penalaran. Salah satu tokoh teori perkembangan

kognitif adalah Jean Peaget, ia mengungkapkan bahwa perkembangan

bahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan,artinya

perkembangan bahsa anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan

anak,objek daan kejadian yang mereka alami. Selain Piaget, Vygotsky

menyatakan bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak berkaitan erat

dengan kebudayaan dan masyarakat tempat anak dibesarkan. Jadi, para ahli

perkembangan kognitif menyakini bahwa perkembangan bahasa ada

kaitannya dengan hubungan antara anak,orang dewasa, dan lingkungan

sosialnya. Dengan adanya interaksi yang harmonis antara anak,orang

dewasa dan orang-orang yang ada di sekitar lingkunga,maka anak tersebut

dapat meningkatkan kemampuan bahasannya.(Ahmad Susanto 2017: 163-

165)

6.Metode karyawisata

a. Pengertian Karyawisata Bagi Anak Usia Dini

Karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan

pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai

dengan kenytaan yang ada secara lansung yang meliputi

manusia,hewan,tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Dengan

mengamati secara langsung anak memperoleh kesan yang sesuai dengan

pengamatannya. Dan pengamatan ini diperoleh melalui panca indra yakni

mata, telinga, lidah, hidung atau penglihatan, pendengaran, pengecapan,

pembauan,dan perabaan.

Hasil penglihatan oleh mata memberi informasi tentang kesan

pengamatan (persepsi penglihatan) mengenai bentuk (segitiga, bundar,

persegi, dan sebagainya); dan ukuran (besar, kecil, tinggi, rendah, pendek,

dan sebagainnya).

Page 44: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

29

Persepsi penglihatan ini membantu anak mengembangkan

perbendaharaan pengetahuan dan memperluas wawasan. Anak dapat

mengetahui bahwa:

a) Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, orang itu mempunyai

sifat-sifat yang dapat dilihat dan dideskripsikan.

b) Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan

perbedaan dalam warna, bentuk, dan ukurannya.

c) Benda-benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, ataupun orang dapat

digolongkan berdasarkan kesamaan sifat yang dimiliki ke dalam

satu kelompok.

Indra pembauan pada hidung memberikan informasi melalui persepsi

pembauan tentang bermacam bau benda dan gas. Sedikitnya anak

memperoleh persepsi pembauan seperti bau harum, busuk, amis, sangit, dan

sebagainnya.

Persepsi pembauan akan membantu anak mengembangkan perbendaraan

pengetahuan dan memperluas wawasan :anak dapat mengetahui bahwa:

a) Setiap benda itu mempunyai sifat yang dapat dicium dan dapat

dideskripsikan sifat baunya.

b) Benda–benda itu dapat dibamdingkan berdasarkan persamaan dan

perbedaan baunya.

c) Benda-benda itu dapat digolongkan berdasarkan kesamaan bau

dalam satu penggolongan.

Indra pendengaran yang ada telinga memberi informasi dalam bentuk

persepsi auditif tentang berbagai suara,misalnya suara anak menangis,burung

berkicau,mesin berderu,lonceng berdentang, dan sebagainya.

Persepsi auditif akan membantu anak mengembangkan pendaraan

pengetahuan dan memperluas wawasan: anak dapat mengetahui bahwa:

a) Setiap bunyi itu mempunyai sumber suara dan dapat

dideskripsikan.

Page 45: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

30

b) Bunyi-bunyian itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan

dan sumber suaranya.

c) Bunyi-bunyian itu dapat digolongkan berdasarkan kesamaan sifat

bunyi ke dalam satu penggolongan.

Indra pengecapan yang terdapat pada lidah memberi informasi berupa

persepsi pengecapan tentang berbagai rasa seperti misalnya rasa

pahit,manis,asam,asin,dan sebagainya.persepsi pengecapan ini membantu

anak mengembangkan perbedaharaan pengetahuan dan memperluas

wawasan:anak dapat mengetahui bahwa:

a) Setiap benda itu mempunyai sifat-sifat yang dapat dirasa oleh

lidah dan dapat dideskripsikan rasanya.

b) Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan

perbedaa rasanya.

c) Benda-benda itu dapat digolongkan berdasarkan kesamaan rasa

dalam satu penggolongan.

Indra perabaan yang terdapat dalam kulit memberi informasi kesan

pengamatan tekanan, rasa sakit, panas, dingin, kasar, halus, lunak, keras.

Informasi tentang kesan pengamatan melalui kulit itu membantu anak

mengembangkan perbendaharaan pengetahuan dan memprluas wawasan:

a) Setiap benda itu mempunyai sifat-sifat yangdapat diraba dan

dapat dideskripsikan.

b) Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan

perbedaan dalam sifat panas/dinging, kasar/halus, keras/lunak.

c) Benda-benda itu dapat digolongkan berdasarkan kesamaan sifat

panas/dingin, kasar/halus, keras/lunak.

Jadi,ank Tk dengan menggunakan ke lima indranya untuk mengamati

dunia kenyataan secara langsung dalam kegiatan karyawisata dapat

mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan,(Setiap benda itu

mempunyai sifat-sifat yang dapat dilihat, dibau, didengar, dirasakan dan

diraba serta dapat dideskripsikan).

Page 46: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

31

Karena proses belajar anak usia dini lebih ditekankan pada “Berbuat”

dari pada mendeganrkan ceramah, maka mengajar anak usia dini itu lebih

merupakan pemberian bahan dan aktivitas sedemikian rupa sehingga anak

belajar menurut pengalamannya sendiri dan membuat kesimpulan dengan

pikirannya sendiri. Ini berarti bahwa melalui karyawisata diharapkan anak

mendapatkan kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan dan

dihadapkan dengan berbagai macam bahan yang dapat menarik perhatiannya,

memenuhi kebutuhan rasa ingin tahunya, dan mengadakan kajian terhadap

fakta yang dihadapi secara langsung. Karyawisata memberi kesempatan anak

untuk melihat, mendengar, membau,mengecap, dan meraba tentang benda-

benda yang sesuai dengan memperoleh bermacam pengalaman dari tangan

pertama tersebut hal-hal yang menarik perhatiannya akan mendorong anak

ingin mengetahui dan mengkaji lebih lanjut semua hal yang

dipersepsikannya.(Moeslichatoen R 2004:70).

b. Manfaat Karyawisata bagi anak TK

Karyawisata bagi anak TK dapat dipergunakan merangsang minat

mereka terhadap sesuatu,memperluas informasi yang telah di peroleh di kelas,

memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada dan dapat menambah

wawasan (Moeslichatoen R 2004: 71).

Melalui karyawisata anak TK mendapat kesempatan untuk

menumbuhkan minat tentang sesuatu hal, misalnya untuk mengembangkan

minat tentang dunia hewan anak dibawa ke kebun bintanatang. Mereka

mendapat kesempatan untuk mengamati tingkah laku binatang yang ada di

situ. Dengan mengamati berbagai macam binatang maka tumbuh minat untuk

mengamati lebih lanjut binatang yang menarik perhatiannya. Minat tersebut

menimbulkan dorongan untuk memperoleh informasi lebih lanjut seperti

informasi tentang kehidupannya, asalnya, makanannya, cara berkembang

biaknya, tempat tinggalnya, cara mengasuh anaknya, dan sebagainnya.

Sebagai bekal karyawisata anak perlu lebih dahulu memperoleh informsi

di kelas mengenai beberapa hal (binatang, tumbuh-tumbuhan, dan

Page 47: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

32

sebagainnya) yang akan di amati. Dengan demikian karyawisata merupakan

pengalaman puncak sesudah anak mengikuti kegiatan belajar dikelas.

Pengalaman anak di dunia yang nyata lebih mengesankan daripada informasi

yang diperoleh dikelas.

Karyawisata dapat pula menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan

yang lain. Informasi-informasi yang diperoleh anak di dunia nyata merupakan

masukan dalam kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya isi

kegiatan belajar di kelas. Misanya dalam kegiatan bermain membangun,

menggambar, dan bermain drama melalui kegiatan tersebut anak dapat

mengaitkannya dengan pengalaman yang diperolehnya melalui kegiatan

karyawisata.

Hal ini sesuai dengan pendapat Freunbel, yang mengatakan bahwa apa

yang ingin ditampilkan dan dilakukan oleh anak berangkat dari

pemahamannya tentang sesuatu yang diamati (Moeslichatoen R 2004: 72).

Untuk mencerna pengamatannya itu anak membutuhkan waktu. Tidak

mungkin demikian selesai melaksanakan karyawisata anak mampu

memproduksi apa yang diamati anak memerlukan beberapa hari untuk

memncoba memproduksi pengalammannya itu.

Setelah mengamati berbagai hal dalam kegiatan karyawisata, ada dua hal

yang mungkin dilakukan oleh anak :

a) Berusaha untuk mempertajam kesan pengamatannya sehingga

memperjelas pengertian tentang hal : kantor pos, kebun bintang,

pabrik roti dan sebagainnya. Pemahaman merupakan penguatan

bagi anak untuk mempelajari lebih lanjut hal yang diminatinnya.

b) Bersaha untuk mereproduksikan hal-hal yang yang diamati.

Reproduksi lebih mudah dikomunikasikan kepada guru atau anak

lain dibandingkan bila dikemukakan melalui kata-kata.

Semakin banyak perbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia nyata

semakin cepat perkembangan kognisi mereka terutama dalam kemampuan

berpikir konvergen,divergen, dan kemampuan membuat penilaian.

Page 48: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

33

Berfikir konvergen merupakan kemampuan kognisi anak untuk

menggunakan informasi yang diperoleh sebagai dasar untuk memecahkan

masalah. Semakin banyak pengalaman diperoleh dari dunia nyata, semakin

mantap pula cara anak memcahkan masalah.

Kemampuan berfikir divergen adalah kemampuan berfikir yang

berangkat dari bermacam informasi yang diperoleh anak dalam rangka

mencari cara-cara baru bagi pemecahan masalah, yaitu cara yang berbeda

dengan cara yang sudah di ketahui.

Kemampuan membuat penilaian diperoleh anak dengan cara

membandingkan berbagai informasi yang dipeoleh dari tangan pertama

dengan pengalaman selanjutnya serta melihat perbedaan dan persamaanya

dan baru kemudian menentukan pilihannya.

c. Tujuan Karyawisata bagi Anak Taman Kanak-Kanak

Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK dari

kegiatan karyawisata. Yakni menumbuhkan minat, meningkatkan

perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan

kemampuan hidup masyarakat, penghargaan terhadap karya dan jasa, maka

tujuan karyawisata dapat diarahkan pada pengembangan aspek perkembangan

anak TK yang sesuai. Ada beberapa pengembangan aspek perkembangan

anak TK yang cocock dengan program kegiatan belajar memalui karyawisata.

Program kegiatan belajar yang cocok dengan metode karyawisata antara lain

pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi dan kehidupan

bermasyarakat, serta penghargaan pada karya dan jasa orang-orang tertentu.

Tujuan karyawisata juga perlu dikaitkan dengan tema-tema yang sudah di

tetapkan pada program kegiatan belajar anak TK.

Tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan

anak TK dalam karyawisata antara lain tema binatang,tanaman, pekerjaan,

kehidupan kota, desa, pesisir, pegunungan. Bila anak di bawa berkaryawisata

ke kebun binatang anak akan memperoleh pemahaman penuh tentang jenis

Page 49: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

34

binatang, makanan binatang, tempat hidupnya, berkembang biaknya, ciri-ciri

binatang, jenis-jenis binatang dan lainnya.

Bila anak dibawa berkaryawisata ke kebun, maka anak akan memperoleh

pemahaman penuh tentang macam-macam tanaman, fungsi tanaman, cara

menanam, cara memelihara, bagian tanaman. Informasi macam-macam

tanaman.

Bila anak dibawa berkaryawisata untuk mengamati langsung pekerjaan

dokter, tukang pos, pedagang, anak akan memperoleh pemahaman secara

langsung tentang berbagai macam pekerjaan.

Bila anak dibawa berkaryawisata ke pantai atau pegunungan mereka akan

memperoleh pemahaman penuh tentang keadaan lingkungannya, tata cara

kehidupannya, mata pecarian anggota masyarakat yang tinggal di sana.

B. Penelitian yang Relevan

1. Kolbiyah, Suci. 2010. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui metode

Karyawisata pada Anak Kelompok B TK Al Hidayah 01 Dadaplangu Ponggok

Blitar. kemampuan berbicara merupakan kemampuan anak untuk berkomunikasi

secara lisan dengan orang lain. Kemampuan/kesanggupan anak menyusun kosa

kata menjadi suatu rangkaian pembicaraan secara berstruktur dapat dilatih agar

mereka biasa berinteraksi dengan yang lainnya, serta anak dapat memberikan

keterangan / informasi tentang suatu hal secara sederhana.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak

yang meliputi aspek kelancaran berbicara anak, kenyaringan berbicara anak, dan

keruntutan berbicara anak, serta mendiskripsikan pelaksanaan metode karya

wisata dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada kemampuan berbahasa di

TK Al Hidayah 01 Dadaplang.

Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama meneliti

tentang meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui metode karyawisata.

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti ini meneliti di TK Al Hidayah 01

Dadaplang ponngok blitar melalui aspek ketermpilan berbicara. sedangkan

peneliti melalui aspek kemampuan berbahasa yang baik.

Page 50: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

35

2. Meta Novtrya Sari. 2014. Yang berjudul “Meningkatkan kemampuan bahasa anak

melalui metode bercerita di kelompok B TK yasporbi kota bengkulu”. Penelitian

ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui metode

bercerita. Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama meneliti

tentang kemampuan bahasa anak. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini

meneliti di TK yasporbi kota bengkulu melalui metode bercerita sedangkan

peneliti melalui metode karyawisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi.

3. Mar’ah Rizkiyana. Yang berjudul “Meningkatkan perkembangan bahsasa anak

usia dini melalui media kartu bergambar kelompok A di TK AISYIAH

BUSTANUL ATHFAL WATES GADINGREJO PRINGSEWU” Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak melalui media kartu

bergambar. Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama meneliti

tentang perkembangan bahasa anak. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian

ini melalui media kertu bergambar di TK Aisyiah bustanul athfal sedangkan

peneliti melalui kegiatan karyawisata di TKIT Mutiara hati kota jambi.

Page 51: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif.

Kualitatif deskriprif menurut Sugiyono(2017;86) adalah suatu penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,baik satu veriabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel

lain .Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau

fakta, keadaan, fenomena, variable dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian

kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis. Oleh karena itu analisis data dilakukan bersifat

indukatifberdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat

dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori.Selain itu (Bogdan dan Taylor, 1978,

hlm. 5) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diminati. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan

dalam penelitian kualitatif. Penelitian dengan judul Upaya dalam Meningkatkan

Kemampuan literasi pada anak usia dini di TKIT Mutiara Hati kelompok B 4.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi : tempatdan waktu penelitian sebagai

berikut :

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TKIT Mutiara Hati kec.Kota Baru.

Pemilihan tempat tersebut sebagai tempat penelitian berdasarkan atas

pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian.

Page 52: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

37

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 yang dimulai dari bulan

Januari 2020 sampai dengan bulan Maret 2020

c) Subjek penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal konsep “keterwakilan”

contoh sampel dalam rangka generarisasi yang berlaku bagi populasi.

(Sanapiah Faisal, 1990 hlm.38).

Mengenai penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana memilih

informasi atau sosial yang dapat memberikan informasi yang mantap dan

terpecaya mengenai elemen-elemen yang ada (karakteristik elemen-elemen yang

tercakup dalam penelitian). (Sanapiah Faisal, 1990 hlm 38), Terdapat tiga tahap

yang biasanya dilakukan dalam pemilihan sampel/cuplikan pada penelitian yaitu:

d. Pemilihan sample awal, apakah informasi (untuk di wawancara) ataukah suatu

situasi sosial (untuk di observasi).

e. Pemilihan sample lanjutan guna memperluas informasi dan melacak segenap

variasi informasi yang mungkin ada.

f. Menghentikan pemilihan sample lanjutan sekiranya sudah tidak muncul lagi

informasi-informasi baru yang bervariasi dengan informasi-informasi yang

telah diperoleh sebelumnya.

Subjek penelitian adalah anak murid TKIT Mutiara Hatii, yang ditetapkan

dengan teknik Purpossivee sampling, yaitu teknik yang didasarkan pada ciri-ciri

tertentu yang diperkirakan erat sangkut pautnya dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Berdasarkan teknik ini, maka sebagai key iinforman dalam penelitian ini

ditetapkan guru TKIT Mutiara Hati, dan sebagai responden di tetapkan kepada

anak murid. Sedangkan sebagai informann tambahan ditetapkan sebagai guru

TKIT Mutiara Hati yang diperoleh berdasarkan observasi dan mengamati secara

langsung pada proses kegiatan karyawisata di TKIT Mutiara Hati.

Page 53: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

38

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder:

a. Data primer

Data Primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti tanpa

campur tangan orang lain yaitu peneliti langsung dapat data dari objek yang

diteliti (Sugiono, 2014 hlm. 62).

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung misalnya lewat orang

lain atau di dapatkan lewat dokumen (Sugiono, 2014 hlm. 62).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata, peristiwa, dan

dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan yaitu

pencatatan yang dilakukan peneliti melalui observasi dan wawancara (catatan

dilapangan) kepada guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data , maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data adalah keterangan-

keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap

atau anggapan, atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan

lain-lain. (sugiyono, 2017:19-20).

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

observasi, wawancara, dan dokumnetasi, lebih lengkapnya adalah sebagai

berikut:

1. Metode Observasi

Nasution ( 1988) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

Page 54: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

39

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan

sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

benda yang sangat kecil(proton atau elektron) maupun yang sangat jauh(

benda ruang angkasa) dapat diobservasikan dengan jelas. (Sugiyono, 2017 :

226).

Observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan

pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh inder.

Metode observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan langsung

terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan

maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Metode atau

pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya.

Observasi dalam rangka penelitian kualitatif harus dalam konteks alamiah.

Teknink observasi ini adalah dimana peneliti melakukan pengamatan

langsung dilakukan terhadap objek penelitian.

Berkaitan dengan focus penelitian ditujukan kepada guru,bahwa

observasi ini berguna untuk mendapatkan informasi secara akurat melalui

pengamatan langsung oleh peneliti, peneliti berperan langsung dalam

observasi dimana peneliti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang

akandiamati. Ada beberapa hal yang diobservasikan yaitu :

a. Bagaimana anak meningkatkan kemampuan berbahasa

b. Bagaimana cara guru meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak

usia dini

c. Bagaimana hambatan guru dalam meningkatkan kemampuan

berbahasa pada anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

satu topik tertentu. Wawancara digunakan digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

Page 55: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

40

menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari respondenyang lebih mendalam. Wawancara

atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam wawancara

pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Hubungan anatara

penginterviewdan yang interview bersifat sementara, yaitu berlangsung

dalam jangka wantu tertentu dan kemudian diakhiri. Wawancara digunakan

sebagai tekhnik pengumpula data ketika peneliti ingin melakukan study

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam . (Sugiyono,

2017:231)

3. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau kerya-karyamonumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,

ceritera, biografi, peraturan , kebijkan. Dokumen yang berbentuk gambar,

misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk

karya misalnya, kaerya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek

sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

( Sugiyono, 2017: 240)

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:92) mereduksi data berarti merangkum,memilih

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang telah di reduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas,dan mencarinya bila diperlukan.Berikut

langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data:

Page 56: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

41

1.Bagan Teknik Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan

digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas instrumen

pengumpulan data serta kualifiasi pengumpul data sangat diperlukan untuk

memperoleh data yang berkualitas. Saat mengumpulkan data, peneliti harus

tekun, sabar, dan tidak putus asa. Peneliti harus sabar untuk berjalan dari

rumah ke rumah, atau mendatangi instansi tertentu untuk mengadakan

wawancara atau membagi kuesioner.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan merrangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan

memudahkan untuk melakukan pengumpulan data Sugiyono, (2014; 92).

3. Penyajian Data

Pemyajian data adalah penuangan sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

data. Penyajian data digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan analisis

sajian data. Data penyajian ini disajikan dalam bentuk uraian yang didukung

dengan jringan kerja Imam gunawan, (2015; 211).

4. Kesimpulan / Verifikasi

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Verifikasi/

Penarikan

Kesimpulan

Page 57: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

42

Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif menurut Miles dan

Hubermanadalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal

yangdikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Kegiatan verifikasi diperlukan untuk membuat kesimpulan

menjadi kredibel, artinyaterpercaya yang dapatteruji dengan bukti dan

catatan lapangan melalui metode pengumpulan data yang digunakan.

F. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data adalah upaya peneliti untuk memberikan jaminan yang

diperoleh terpercaya kebenarannya (Valid). Dalam penelitian kualitatif bermacam

carau ntuk menguji keabsahan data yaitu kredibilitas, uji transfer ability, uji depend

ability, uji komfirm abillity. Masing-masing uji tersebut memiliki konsep pengujian

yang berbeda. Dalam penelitian menggunakan uji kredibilitas data sebagai alat uji

keabsahan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas

(kepercayaan terhadap data) sebagai alat uji keabsahan data.

1)Perpanjangan Pengamatan

Perpanjang pengamatan dimna peneliti harus kembali kelapangan untuk

melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui

atau sumber data baru. Dengan perpan jangan pengamatan ini bearti hubungan

peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab

(tidakadajaraklagi), saling terbuka saling mempercayai sehingga tidak ada informasi

yang disembunyikan lagi. Bila terbentuk raport maka telah terjadi kewajaran dalam

penelitian dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang dipelajari

(Sugiyono, 2014, hlm.123) Perpanjangan pengamatan yang dilakukan peneliti guna

untuk menguatkan data yang diperoleh pada tahap awal. Dan peneliti juga harus

mengecek kembali apakah data yang di berikan pada tahap awal sudah benar atau

tidak, jika peneliti menemukan ada data yang tidak benar ketika di cek dengan

sumber yang asli maka peneliti harus melakukan pengamatan dan wawancara

mendalam sehingga diperoleh data yang pasti akan kebenarannya.

Page 58: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

43

2)Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan bearti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan pristiwa

akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk

meningkatkkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku

maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan

yang diteliti.

3)Tringulasi

Tringulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam

memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan, serta program yang berbasis pada

bukti yang telah tersedia. Tringulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang

mensintesa data dari berbagai sumber (Bachri, 2010, hlm. 55). Tringulasi sebagai

teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi

sumber , teknik, dan waktu (Imam Gunawan, 2015, hlm. 219).

a)Tringulasi Sumber

Tringulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai sumber memperoleh data. Dalam tringulasi dengan perbedaan-

perbedaan tersebut. Sebuah strategi kunci harus menggolongkan masing-masing

kelompok bahwa peneliti sedang “mengevaluasi” kemudian yakin pada

sejumlah orang untuk dibandingkan dari masing-masing kelompok dalam

evaluasi tersebut. Dengan demikian, tringulasi sumber bearti membandingkan

(pengecekanulang) informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara

membandingkan dengan apa yang dikatakan secarapribadi, membandingkan

hasil wawancara dengan dokumen (Rahardjo, 2010, hlm. 219)

b)Tringulasi Teknik

Tringulasi teknik adalah upaya pengecekan data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Teknik dilakukan pengecekan data dengan

Page 59: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

44

teknik yang berbeda untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak

hanya satu cara pandang (Imam Gunawan, 2015, hlm. 222). Tringiulasi teknik

untuk menguji kredebilitas data dilakukan dengan cara pengecekan data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya data diperoleh

dengan wawancara , lalu dicek dengan observasi , dokumentasi atau kuesioner.

Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data

yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana

yang dianggap benar. Atau mungkin semua benar, karena sudut pandangnya

berbeda-beda (Sugiono, 2014, hlm. 127)

c)Tringulasi Waktu

Tringulasi waktu adalah pengecekan data dengan cara pengumpulan

data melalui observasi dan wawancara pada waktu yang berbeda. Perbedaan

waktu dalam melakukan pengumpulan data dapat memberikan hasil berbeda

terhadap sumber yang sama dapat berbeda dengan wawancara yang dilakukan

siang atau sore hari. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh kesegaran fisik.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teklnik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Page 60: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

45

G. Rencana Waktu Penelitian

Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama tiga bulan rencana waktu

ini masih bersifat tentative, artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan

kondisi secara teknis administrative maupun kondisi di lapangan. Berikut ini

dapat diberikan uraian tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian

dilaksanakan.

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 Pengajuan Judul √

2 Penyusunan Proposal √

3 Bimbingan Proposal √

4 Seminar Proposal √

5 Pengajuan Riset √

6 Pelaksanaan riset √

7 Penyusunan Data √

8 Penulisan Skripsi √

9 Perbaikan Skripsi √

10 Munaqasah

Page 61: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

46

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis dan Geografis TKIT Mutiara Hati Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi

a. Historis

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Mutiara Hati berdiri pada

tanggal 19 April 2003 dibawah naungan Yayasan Shohwah Jambi Di bawah

pimpinan yayasan Zaenal Ekarosa,S.Pd.

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Mutiara Hati merupakan

satuan PAUD yang melayani kelompok usia 4-6 tahun yang dikelola dengan

management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Shohwah jambi di

bawah pimpinan yayasan Zaenal Ekarosa,S.Pd, telah memiliki izin opersional

dengan nomor 420/ 0070/BPMPTSP/2018 , nomor NPSN 69905108.

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi terletak di

Jalan Sunan Kalijaga RT.16 No.79 Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kecamatan

Kota Baru Kota jambi 36126.

Adapun Visi didirikannya Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Mutiara

Hati Kota jambi “ Membentuk Generasi Yang Cerdas,Religius Dan

Berkarakter”.

Misi yang digunakan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Mutiara hati

Kota Jambi adalah :

1. Menumbuhkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

2. Menanamkan Nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan,

inovatif,kreatif,modern,terpadu dan religius

Tujuan yang digunakan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Kota Jambi

adalah :

Page 62: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

a. Mendidik,mengasuh dan mengasah anak-anak agar mempunyai tingkat

kecerdasan (IQ) yang seimbang dengan tinngkat emosional (EQ) serta

kemampuan spritual (SQ).

b. Mendidik anak agar mempunyai dasar-dasar akhlaq islami.

c. Mendidik anak agar mempunyai dasar-dasar akhlaq islami.

d. Mendidik anak agar mempunyai karakter yang islami.

b. Letak Geografis

Lokasi Taman Kanak-Kanak islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi

merupakan lokasi yang sangat baik untuk kegiatan pembelajaran, karena letaknya yang

cukup jauh dari keramaian. Sehingga kelihatannya dampak positif dari anak-anak dalam

mengikuti proses pembelajaran tidak terlalu bising dari suara kendaraan adapun letak

geografis Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Mutiara hati Kota Jambi sebagai berikut

a. Sebelah barat berbatasan dengan rumah peenduduk

b. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan sunan kalijaga.

c. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk

d. Sebelah utara berbatsan dengan rumah penduduk

c. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : TK Islam Terpadu Mutiara Hati

NPSN/NSS :69905108 :

Alamat Sekolah :Jl.Sunan Kalijaga No. 79 Rt.16 Kelurahan Simpang III

Sipin

Kecamatan : Kota Baru

Provinsi : Jambi

Status Sekolah : Swasta

Waktu Belajar : Pagi

Tahun Berdiri : 19 April 2003

Page 63: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu lembaga organisasi baik

lembaga pendidikan maupun lembaga lainnya. Organisasi yang baik dapat

menunjukkan kegiatan yang baik dan juga merupakan pendukung dalam pelaksanaan

segala program kerja organisasi tersebut. TK Islam Terpadu Mutiara hati Kota Jambi

telah mempunyai struktur organisasi sekolah, sama halnya dengan sekolah lainnya.

Secara operasional struktur organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang

masing-masing dalam menjalankan tugas sehari-hari. TK Islam Terpadu Mutiara hati

Kota Jambi dipimpin oleh Kepala sekolah,dibantu oleh Guru-Guru dan beberapa staf

lainnya. (Dokumentasi, 10 February 2020).

Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi TK islam Terpadu Mutiara Hati

Kota Jambi dapat dilihat pada struktur berikut :

Page 64: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

STRUKTUR ORGANISASI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TERPADU

MUTIARA HATI KOTA JAMBI

Gambar 4.1 Struktur 0rganisasi (Dokumentasi, 10 February 2020)

TENAGA PENDIDIK

Ketua Yayasan

DR. H. Muhammad Nurung, Lc, M.Ag

Kepala TKIT MUTIARA HATI

Rasini, S.Pd

Tenaga Administrasi

Nita, S.Ei

Sitti Hajrah, S.Pd. AUD

Samidah, S.Ei

Runikarina. WH, SP Linda Rahmawati, S.Pt

Nur Zahadah, A.md

Tarminah, S.Pd

Yesi Gumala Sari, S.Pd

PESERTA DIDIK

Page 65: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

3. Keadaan Tenaga Pendidikan dan Anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati

Kota Jambi

a. Keadaan Pendidik

KEADAAN GURU TKIT MUTIARA HATI KOTA JAMBI

TAHUN AJARAN 2019/2020 (Dokumentasi February 2020)

Tabel 4.1 Keadaan Guru

No Nama Jabatan/

Guru

Mengajar

Kelas

Pendidikan

Terakhir

1 Rasini,S.Pd Kepala

Sekolah

S1 PAUD

2 Nita,S.Ei T.U S1

3 Tarminah,S.Pd Guru Kelas B1 S1 PAUD

4 Sitti Hajrah,S.Pd.AUD Guru Kelas B2 S1 PAUD

5 Runikarina WH,SP Guru Kelas B3 S1 PERTANIAN

6 Nur Zahada,A.Md Guru Kelas B4 D 111

7 Yesi Gumala Sari,S.Pd Guru Kelas A S1 Pend.Eko

8 Linda Rahmawati,S.Pt Guru Kelas KB S1 Perternakan

9 Samidah,S.Ei Guru

Tahfidz

B/A/KB S1

10 Septi Pratiwi Guru Kelas TPA

11 Misridesi,S.P Guru

pendamping

TPA S1

(Dokumentasi,28 February 2020 )

Page 66: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

b. Keadaan Anak

Dalam pendidikan ada beberapa unsur yang dapat menunjang terjadinya

pembelajaran,selain guru,gedung dan kurikulum,anak juga tidak kalah pentingnya.

Tanpa adanya peserta didik proses pembelajaran tidak akan mungkin dapat berjalan atau

terlaksana. Adapaun jumlah peserta didik TK Islam Terpadu Mutiara hati Kota jambi

pada saat ini adalah 80 Orang yang mana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Keadaan anak Tk Islam Terpadu Mutiara Hati Kota

Jambi

No Nama Kelas Jumlah Anak Nama Guru

1 B1 15 Tarminah,S.Pd

2 B2 14 Sitti Hajrah,S.Pd.AUD

3 B3 9 Runikarina WH,SP

4 B4 9 Nur Zahada,Amd

A 16 Yesi Gumala Sari,S.Pd

5 KB 5 Linda Rahmawati,S.Pt

6 TPA 12 Septi Pratiwi

4. Sarana dan Prasarana di TK Islam Terpadu Mutiara Kota Jambi

1.Sarana

Upaya dalam meningkatkan mutu pendidika dan tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan maka dalam suatu lembaga pendidikan adanya faktor yang menunjang

terlaksananya proses pembelajaran tersebut, karena itu sarana dan prasarana merupakan

salah satu faktor yang mempunyai fungsi penting yang dapat memperlancar proses

pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.

Sarana pendidikan merupakan tempat berlangsngnya proses pembelajran agar

dapat berjalan dengan baik dan juga dapat memberikan pembelajaran dengan baik

Page 67: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

kepada siswa, sementara prasarana merupakan fasilitas yang membantu dan menunjng

proses pembelajaran.

Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran di

TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut

ini.(Dokumentasi 28 February 2020)

Tabel 4.3 Keadaan Sarana TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota jambi

No Jenis Sarana Jumlah Satuan Kondisi

1. Meja/Kursi kepala sekolah

sekolah

1 Set Baik

2. M

eja/Kursi Tamu

1 Set Baik

3. Permadani/Karpet 10 Buah Baik

4. Meja Siswa 20 Buah Baik

5. Kursi Siswa 4 Buah Baik

6. Meja Komputer 1 Buah Baik

7. Rak/Lemari 1 Buah Baik

8 Meja TU 1 Buah Baik

9 Papan Tulis/White Board 9 Buah Baik

10 Papan Data kantor 2 Buah Baik

11 Mading 1 Unit Baik

Sumber Data : (Dokumentasi, 28 February 2020)

2.Prasarana

Di samping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas yang

mendukung dan membantu proses pembelajaran di TK Islam Terpadu Mutiara Hati

Kota Jambi yaitu dapat dilihat pada tabel berikut. ( Dokumentasi 28 February 2020).

Page 68: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

Tabel 4.4 Keadaan Prasarana TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota

jambi

No Prasarana Jumlah Kondisi

1 Luas Tanah 382 m2 Baik

2 Ruang kelas 6 Baik

3 Ruang kantor/Adm 1 Baik

4 Tempat Bermain Outdoor 1 Baik

5 WC 2 Baik

6 Gudang 1 Baik

7 Buku Lks 50 Baik

8 Buku khibar 40 Baik

9 Buku Cerita Bergambar 100 Baik

10 Perangkat komputer 1 Baik

11 Printer 1 Baik

12 Infokus 1 Baik

13 Layar Infokus 1 Baik

14 DVD Player 1 Baik

15 Sound System 1 Baik

16 TOA 1 Baik

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dilapangan melalui

wawancara bersama kepala sekolah dan guru kelompok B4 TK Islam Terpadu

Mutiara Hati Kota Jambi dengan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Tingkat Kemampuan Literasi anak Di TK Islam Terpadu Mutiara Hati

Kota Jambi.

Pada tingkat kemampuan anak dalam Literasi Contohnya dalam

Berbahasa berbeda-beda, di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota jambi ada

Page 69: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

yang sudah bisa berbahasa dengan baik ada juga yang belum bisa berbahasa

dengan baik, Didalam tingkat kemampuan anak untuk berbahasa di TK Islam

Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi ini di kelompok B4 hampir keseluruhan sudah

bisa berbahasa dengan baik walaupun ada sekitar 2 anak yang belum baik.

Tabel 4.5 Data Anak dalam berbahasa dengan baik di TK Islam

Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

No Nama Kelompok

A/ Kelas

4-5

tahun Keterangan

L P

1 Muhammad Fakhri B4 L BAIK

2 Muhammad Azzam B4 L CUKUP

3 Azizah B4 P BAIK

4 Abbiyu B4 L CUKUP

5 Rayyan B4 L BAIK

6 Raihan B4 L BAIK

7 Iif B4 L BAIK

8 Gita B4 P CUKUP

9 Zikri B4 L BAIK

Peneliti telah meneliti perkembangan anak dalam berbahasa di TK Islam

Terpadu Mutiara hati Kota Jambi, dari 9 anak di kelompok B4 yang telah

berbahasa dengan baik hanya 6 anak saja , kemudian 3 anak sisanya masih

kurang dalam menyampaikan pendapat seperti jika berbicara masih terbatah

batah.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan anak dalam Berbahasa, guru TK

Islam Terpadu Mutiara hati Kota jambi ini telah menggunakan catatan kecil untuk

mengetahui seberapa baiknya anak dalam berbahasa atau menyampaikan

pendapat. Berikut hasil wawancara dengan informan yang peneliti lakukan :

1) Tidak bisa berbahasa dengan baik

Page 70: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

Anak usia dini TK Islam Terpadu Mutiara hati kelompok B4

khususnya, masih ada anak yang kurang dalam berbahasa dengan baik. Berikut

wawancara oleh penulis kepada ibu Rasini S.Pd. Aud selaku Kepala sekolah

yang mengatakan

“jika melihat dari apa yang telah di capai anak-anak di kelompok B4,

kemampuan berbahasa yang mereka miliki bisa dikatakan cukup baik karena

dilihat dari ketika anak- anak menyampaikan pendapat di depan kelas sebelum

memasuki ruangan ada sebagian yang menjawab pertanyaan saya ” (wawancara

peneliti, 17 February 2020).

Hal tersebut dibenarkan oleh guru kelompok B4 yang bernama ibu Nur

Zahada,A.Md yang mengatakan :

“Tingkat kemampuan anak dalam Berbahasa di kelompok B4 ini hampir

mendekati sempurna, setiap selesai kegiatan karyawisata/kunjungan edukatif

guru mulai bertanya kepada anak apa saja yang mereka lihat, apa saja yang

mereka lakukan sebagaian anak telah bisa menyampaikan pendapatnya dengan

baik/berbahasa dengan baik ada 3 orang anak yang belum bisa berbahasa dengan

baik,dikarenakan anak tersebut belum fasih dalam menyampaikan

pendapat”(wawancara peneliti, 17 February 2020).

Dari beberapa wawancara peneliti dapat disimpulkan hambir 30% anak

murid kelompok B4 yang belum bisa berbahasa dengan baik. Dalam hal ini sangat

dikhawatirkan terhadap anak yang belum bisa berbahasa dengan baik,jika ini di

biarkan anak akan menjadi orang yang tidak percaya diri karena dia merasa

kurang pandai dalam menyampaikan pendapat atau berbahasa dengan baik di

depan orang banyak. (Observasi Peneliti,17 February 2020).

2) Bisa berbahasa dengan baik

Beberapa bentuk kesulitan dalam berbahasa lainnya masih ada yang

lancar berbahasa dengan baik. Hal ini dijelaskan oleh kepala sekolah ibuk Rasini

S.Pd yang mengatakan :

“saya masih merasa tenang karena diantara beberapa anak ada anak yang

lancar dalam berbahasa dengan baik sebanyak 6 orang anak di kelompok B4,

Page 71: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

walaupun umur mereka belum mencapai target yang di tentukan dalam

berbahasa.(wawancara peneliti, 17 February 2020).

Selain itu wawancara penulis dengan Guru kelompok B4 ibu Nur

zahada,A.Md mengatakan :

“saya sangat senang karena dari 6 orang anak sudah baik dalam

berbahasa atau menyampaikan pendapat,jika saya bertanya mereka sudah bisa

mencerna pertanyaan saya dengan baik dan sudah bisa menjawab pertanyaan

saya dengan sangat baik walaupun ada 3 orang anak yang kurang bisa dalam

menyusun kalimat sehingga kurang dalam baik dalam menyampaikan pendapat

atau berbahasa. (wawancara peneliti, 17 February 2020).

Dari hasil wawancara peneliti dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3

orang anak yang sulit dalam berbahasa di karenakan faktor tertentu, tetapi ada

juga yang sudah bisa berbahasa dengan baik dan sempurna,(Observasi Penelitian

17 February 2020).

2. Kendala Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan berbahasa anak di

TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

Masalah anak usia dini dalam berbahasa datang dari lingkungan keluarga

yang lingkungan hidupnya berbeda-beda, anak usia dini datang kesekolah

membawa kemampuan dan caranya sendiri yang tumbuh berkembang

dilingkungannya, begitu juga di sekolah TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota

Jambi, ada anak yang bisa berbahasa dengan baik dan ada juga yang belum bisa

dalam berbahasa dengan baik, ada yang bersikap menurut dan patuh dinasehati, dan

ada yang manja suka dipuji dan ada pula yang bertindak seenaknya tanpa

memperdulikan anak lain, ada yang suka mengganggu keadaan masing-masing

anak tersebut bisa mempengaruhi proses-proses kegiatan tersebut.

Berikut wawancara penulis dengan Kepala sekolah Ibu (Rasini S.Pd)

“meningkatkan berbahasa bagi anak itu sangat penting,dalam proses

kegiatan pembelajaran ada beberapa anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati yang

sulit dalam menyampaikan pendapat,seperti contohnya anak tersebut masih

terbatah-batah dalam berbahasa kalimat anak tersebut belum pas dan jika berbicara

Page 72: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

kurang jelas,hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan orang tua, untuk

faktor yang mendukung dalam berbahasa anak sebagian besar guru-guru

melaksanakan kegiatan karyawisata untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak”

(wawancara peneliti, 17 February 2020)

Pendapat tersebut didukung oleh ibu (Nur Zahada) guru kelompok B4

berikut yang mengatakan bahwa :

”seharusnya lingkungan dan orang tua disini berperan penting dalam

meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan cara mengajak anak untuk

berkomunikasi, agar anak lebih lancar dan lebih meningkat lagi dalam

berbahasanya di rumah maupun di sekolah, maka dari itu faktor pendukung guru

dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan melaksanakan kegiatan

karyawisata agar anak bisa bercerita pengalaman menyenangkannya ini kepada

guru di sekolah maupun orang tua di rumah,dengan ini anak secara tidak langsung

kemapuan berbahasa anak akan meningkat.”(wawancara peneliti, 17 February

2020)

Ada dua faktor yang menjadi penghambat anak sulitnya dalam berbahasa,

antara lain:

1. faktor lingkungan

Lingkungan yang kurang baik sangatlah mempunyai pengaruh yang

sangat besar terhadap perkembangan seorang anak yang belum mengetahui

mana yang baik dan yang buruk untuk diikuti. Sehingga berpengaruh kepada

jiwa seorang anak tersebut. (Observasi peneliti, 17 February 2020).

Wawancara penulis dengan Guru kelompok B4 ibuk Nur Zahada, A.Md

terhadap anak didik di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi mengatakan :

“para anak jaman sekarang susah untuk bermain atau bergaul dengan

teman sebaya hal ini dikarenakan anak sejak dini anak sudah dikenalkan dengan

handphone hal ini membuat anak malas untuk berbicara dengan teman atau

bermain denga teman.”(wawancara peneliti 20 Januari 2020)

2. Orang tua

Page 73: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

Orang tua adalah guru dirumah tangga, yang mempunyai pengaruh besar

terhadap perkembangan seorang anak dirumah dan lingkungan, apabila seorang

orang tua salah mendidik seorang anak, maka anak tersebut tidak akan berhasil

didalam tingkat berbahasanya dengan baik, dan dari akibat ini anak tidak akan

mendapatkan hasil dalam berbahasa nya dan orang tua dikatakan tidak berhasil

dalam mendidik seorang anak (Observasi Peneliti, 17 January 2020).

Hasil wawancara penulis dengan salah satu anak kelompok A yang

bernama Azzam di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi mengatakan :

“ Ibu dan ayah saya main handphone sendiri sendiri ,dan jarang

mengajak say bermain, ibu dan ayah saya pulang kerja sudah sore jadi saya

jarang ada waktu untuk bertemu ibu dan ayah saya,saya di rumah hanya bermain

bersama nenek di rumah.” (wawancara peneliti, 17 February 2020)

Hal senada dibenarkan oleh guru kelompok B4 ibuk Nur Zahada, A.Md

di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi:

“Dari hasil yang saya ketahui ibu azzam bekerja di sebuah rumah sakit

swasta di jambi dan ayah azzam adalah seorang dosen di sebuah Universitas

swasta di kota jambi azzam di jemput dengan ayahnya ketika sore hari di

Tempat penitipan anak Mutiara Hati setiap hari seperti itu jadi saya pikir azzam

tidak bnayak memiliki waktu bersama orang tuanya.” (Wawancara Peneliti, 17

Februari 2020)

3. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Pada Anak

Usia Dini Kelompok B4 di Tk Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan anak dalam meningkatkan

kemampuan berbahasa ini, guru TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi ini

menggunakan kegiatan karyawisata.

Berikut hasil wawancara penulis dengan ibuk Rasini S.Pd.selaku kepala

sekolah TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi mengatakan :

“upaya yang kami lakukan di TK Islam Terpadu Mutiara Hati untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini diantaranya dengan

menggunakan kegiatan karyawisata, kegiatan ini kami gunakan karena cukup

Page 74: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak” (wawancara

peneliti, 17 February 2020)

Hal tersebut dibenarkan oleh ibuk Nur Zahada A.Md selaku guru

kelompok B4 di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi mengatakan:

“ jadi upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa ini salah

satunya dengan menggunakan kegiatan karyawisata karena menurut kami

dengan kegiatan karyawisata anak bisa leluasa dalam mengetahui hal-hal yang

nyata seperti contoh anak bisa mengetahui bentuk dari sayur-sayur an anak juga

bisa mengetahui nama-nama sayur dengan melihat secara langsung di sini anak

tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang nyata dan anak juga bisa sambil

berekreasi,oleh karena itu kami memilih kegiatan ini untuk salah satu penunjang

pembelajaran di sekolah kami terutama dalam upaya meningkatkan kemampuan

berbahasa anak” (wawancara peneliti 17 February 2020)

Berdasarkan uraian di atas, dari data yang didapatkan, disimpulkan

bahwa dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan guna meningkatkan

meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini, sehingga upaya yang

dilakukan bisa dikatakan berhasil, selain itu setiap anak juga memiliki

kenangan dan cerita yang bisa di kenang dan mereka bisa menceritakan

pengalaman tersebut kepada guru dan orang tua di rumah.

Perencanaan guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak

dengan memberikan pertanyaan kepada anak setelah selesai kegiatan

karyawisata tersebut,apakah anak bisa memberikan pendapat mereka dengan

baik atau tidak.

Peneliti menemukan ada 2 (dua) Strategi Guru dalam meningkatkan

kemampuan berbahasa kepada anak usia dini , strateginya antara lain :

a. Melaksanakan kegiatan karyawisata

Untuk mencapai tingkatan berbahasa dengan baik TK Islam Terpadu

Mutiara Hati Kota Jambi menggunakan kegiatan karyawisata sebagai salah satu

penunjang kegiatan belajar mengajar,di sini anak dapat belajar secara nyata

dengan melihat langsung objek tersebut sehingga anak dapat mengetahui dan

Page 75: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

merasakannya, para guru dan pihak sekolah yakin dengan adanya kegiatan ini

dapat menunjang kemampuan berbahasa anak karena anak

b. Menggunakan Cara tanya jawab setelah kegiatan karyawisata.

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak setelah kegiatan

karyawisata para guru hendaknya bertanya kepada anak apakah yang meraka

rasakan setelah kegiatan tersebut, di sini kemapuan bahasa anak akan meningkat

dengan mereka bercerita pengalaman selama kegiatan tersebut.

Dalam perencanaan tersebut peneliti berpendapat bahwa perencanaan

guru sebagai bentuk strategi dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak

ini sudah baik dengan adanya kegiatan karyawisata dan metode tanya jawab

setelah kegiatan tersebut.(Observasi Peneliti, 20 January 2020).

Page 76: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

61

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan tentang uraian-uraian hasil penelitian yang telah dikemukakan

pada bab di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Tingkat kemampua anak dalam literasi di TK Islam Terpadu Mutiara Hati kota

jambi sudah cukup baik,contohnya anak sudah bisa berbahasa dengan benar tetapi

masih ada beberapa anak yang belum bisa berbahasa dengan benar. Bentuk-bentuk

kesulitan dalam berbahasa anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota jambi berupa

tidak lancarnya anak dalam berbahasa seperti ada beberapa anak yang kurang bisa

dalam menyusun kata-kata yang benar dalam menyampaikan pendapat.

Kendala guru dalam mengatasi kesulitan bahasa anak pada TK Islam Terpadu

Mutiara Hati Kota Jambi yaitu antara lain kurangnya minat anak dalam memperhatikan

guru ketika sedang mengajar sehingga anak tersebut tidak mengerti apa yang di

sampaikan oleh guru tersebut.

Upaya guru dalam mengatasi kesulitan berbahasa anak di TK Islam Terpadu

Mutiara Hati Kota Jambi yaitu dengan malaksanakan kegiatan karyawisata menurut

guru di TK tersebut kegiatan ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa

anak.

B.Saran

Sebelum mengakhiri tulisan ini tak lupa peneliti menyampaikan beberapa saran

yang dirasakan berguna dan bermanfaat sebagai masukan dalam mengatasi sulitnya

kemapuan bahasa anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi. Adapun saran

dari peneliti sebagai berikut:

1. Kepada kepala sekolah untuk terus berupaya meningkatkan jumlah sumber

yang ada, hal ini mengingat pentingnya kemampuan bahasa anak di TK

Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi sudah lumayan bagus, dengan

kegiatan karyawisata diharapkan kemampuan bahasa anak terus meningkat.

Page 77: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

2. Kepada guru kelas B4 di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi agar

dapat melakukan inovasi baru dalam peningkatan belajar siswa,kemudian

teruslah berupaya untuk membuat pembelajaran yang di senangi anak

sehingga anak lebih mudah dalam memahami setiap pembelajaran yang di

berikan oleh guru.

3. Kepada anak-anak di TK Mutiara Hati Kota Jambi lebih mematuhi perintah

guru dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, mengikuti pembelajaran

dengan tertib dan mematuhi peraturan sekolah serta peraturan yang

ditetapkan oleh guru agar menjadi siswa yang pandai dalam berbahasa yang

baik dan benar.

Page 78: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

63

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an, Terjemahan & tajwid ,Bandung :Sygma;2014

Ahmadi farid dkk, Media Literasi Sekolah, Jawa Tengah :CV Pilar Nusantara; 2019

Daryanto, Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa,2010

Drs. H. Fuad Ihsan,Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2010

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta. 2000

Gunarti Winda,dkk. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Bahasa di

TK. Jakarta: Depdiknas,2008

Junita Dwi Wardhani dan Tri Asmawulan, Perkembangan Fisik, Motorik dan

Bahasa.Surakarta,2011

Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Jakarta: Gaung Persada Press,

2010, Cet. 1, Hlm. 59

Moeslichatoen R, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak,Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2004

Mukhtar Latif, dkk,Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana

Prenada media Group,2013

MusfirohTadkiroatun..Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, (Yogyakarta:

Kementrian Pendidikan Nasional,2010

Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda

Karya,2009

Nurbiana Dhieni, dkk. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka

Permen Diknas No. 58 Tahun 2009

Soefandi Indra, dkk, Strategi Mengembangkan Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta:

Bee Media Indonesia, 2019

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta;2014

Page 79: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D Bandung: Alfabeta;2017

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D Bandung: Alfabeta;2012

SKRIPSI Astika Leni, Upaya Guru Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Membaca Al-Qur’an Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Muara

Tabir, Jambi 2016

http://blogspotrahm.blogspot.com/2014/05/meningkatkan-kemampuan-bahasa

anak.html

Page 80: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

DAFTAR RESPONDEN

NO NAMA KETERANGAN

1 Rasini, S.Pd Kepala sekolah

2 Nur Zahada, A.Md Guru kelas B4

3 Muhammad Azzam Siswa

Page 81: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1 Rasini, S.Pd Kepala sekolah

2 Nur Zahada, A.Md Guru kelas B4

3 Muhammad azzam Siswa

4 Muhammad Fakhri Siswa

5 Azizah Siswa

6 Abbiyu Siswa

7 Rayyan Siswa

8 Raihan Siswa

9 Iif Siswa

10 Gita Siswa

11 Zikri Siswa

Page 82: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi :Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Pada Anak

Usia Dini Melalui Kegiatan Karyawisata di TK Islam Terpadu Mutiara

Hati Kota Jambi.

A. Dokumentasi

1. Histori TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

2. Geografis TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

3. Struktur organisasi TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

4. Keadaan guru dan siswa TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

5. Sarana dan prasarana TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

B. Metode Observasi

4. Mengamati Kemampuan Anak Dalam Kemampuan Literasi anak Di TK

Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

5. Mengamati Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Pada

Anak Usia Dini Kelompok B4 di Tk Islam Terpadu Mutiara Hati Kota

Jambi.

6. Mengamati Kendala Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan berbahasa

anak di TK Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Jambi.

C. Metode wawancara

Metode ini Digunakan untuk wawancara :

1. Bagaimana kemampuan literasi anak melalui metode karyawisata di kelas

B4 TKIT Mutiara Hati Kota Jambi apakah sesuai dengan yang diharapkan

atau masih ada kekurangan?

2. Apa saja kendala guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak

melalui melalui metode karyawisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi?

3. Apa upaya guru untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak melalui

metode karyawisata di TKIT Mutiara Hati Kota Jambi?

Page 83: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

4. Bagaimana cara guru supaya anak mengikuti kegiatan karyawisata dengan

tertib?

5. Apakah ada faktor penghambat ketika melaksanakan kegiatan karyawisata

di kelas B4 TKIT mutiara hati kota jambi?

6. Bagaimana dengan anak-anak ketika melaksanakan kegiatan karyawisata

apakah bahagia atau sebaliknya?

7. Bagaimana menurut Ibu,apakah kegiatan karyawisata bisa meningkatkan

kemampuan berbahasa anak?

Page 84: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,
Page 85: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,
Page 86: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

DOKUMENTASI PENELITIAN

A. Wawancara dengan kepala sekolah

B. Wawancara dengan guru kelas B4

Page 87: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

C. Penilitian

Page 88: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :Vira septina

Jenis kelamin :Perempuan

Tempat/tgl lahir :Malapari 18 September 1998

Alamat sekarang :Mayang. Perumahan Citra Nusa

Pekerjaan :Mahasiswa

Alamat Email :[email protected]

No kontack :085266649000

Pengalaman pendidikan

Pendidikan Formal

1.SDN 28/1 Desa Malapari

2.MTS N Sridadi

3.SMA N 6 Batanghari

4.UIN STS JAMBI

Pendidikan Non Formal

1. Mengikuti seminar-seminar diberbagai kegiatan kampus maupun luar

kampus

Page 89: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI …repository.uinjambi.ac.id/3744/1/SKRIPSI VIRA PDF watermark.pdf · memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode observasi,

Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Batanghari (2017)

2. Pergerakan mahasiswa islam indonesia (2017)

Motto Hidup:

“Jangan pernah menyerah dalam mengejar impian”