Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam...

81
UPAYA BIMBINGAN ROHANI ISLAM TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB RANGKASITUNG Skripsi: Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam Oleh: MARIAM Nim: 104052001984 Di Bawah Bimbingan: Drs. M. Lutfi, M. Ag Nip: 150 268 782 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H /2008 M

Transcript of Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam...

Page 1: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

UPAYA BIMBINGAN ROHANI ISLAM TERHADAP WARGA

BINAAN PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN

NEGARA KELAS IIB RANGKASITUNG

Skripsi:

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Sosial Islam

Oleh:

MARIAM Nim: 104052001984

Di Bawah Bimbingan:

Drs. M. Lutfi, M. Ag Nip: 150 268 782

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H /2008 M

Page 2: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

UPAYA BIMBINGAN ROHANI ISLAM TERHADAP

WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI RUMAH

TAHANAN NEGARA KELAS IIB RANGKASBITUNG

Oleh:

MARIAM Nim: 104052001984

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H /2008 M

Page 3: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya milik Allah. Tuhan seru sekalian alam, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasullah Saw. yang telah

membimbing umatnya menuju jalan yang penuh dengan ridho-Nya.

Skripsi yang berjudul “ Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga

Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung”

terselesaikan berkat bantuan semua pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA, Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Murodi, MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Para

pembantu Dekan I, II dan III yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis dalam mengikuti perkuliahan di Fakultas ini.

3. Bapak Drs. M. Lutfi, M.Ag, selaku Kajur BPI dan sekaligus sebagai

pembimbing yang telah memberikan ide-ide kreativitas dan memberikan

motivasi dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Nasichah, MA, selaku Sekjur BPI yang telah membantu penulis dalam

pengurusan nilai-nilai mata kuliah

5. Bapak dan ibu Dosen khususnya yang mengajar pada jurusan BPI yang

telah mencurahkan ilmu mereka kepada penulis selama mengikuti kuliah.

Page 4: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

6. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah

memberiakn pelayanan kepada penulis selama mengikuti kuliah. Petugas

perpustakan baik pusat maupun fakultas, yang memberikan semangat

penulis untuk terus mencari berbagai informasi.

7. Kepala Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Rangkasbitung, Bapak M.

Hilal. SH. M. Si serta para staf dan pembimbing, yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan data dan informasi

bagi penulis, selama penelitian skripsi ini.

8. Kepala Seksi BIMROH RUTAN Rangkasbitung, Bapak Samsu Al-

Bantani, yang telah membantu proses penelitian dan memberikan motivasi

dan dorongan kepada penulis. Serta semua Staf RUTAN Rangkasbitng

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

9. Umi & Bapak tercinta, yang telah mengasuh, mendidik dan membesarkan

penulis serta senantiasa memberikan doa dan dorongan kepada penulis

untuk menyelesaikan tugas skripsi ini.

10. Teman-teman pada jurusan BPI yang banyak memberikan dorongan dan

masukan kepada penulis selama kuliah, dan semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu dalam lembaran ini.

11. Senior-senior HMB :Teh Ita, Teh Endoh, Teh Yoyoh, Kang Asep, beserta

temen-teman HMB bahagia yang tak bisa disebutkan satu persatu yang

selalu memberikan perhatian dan pengertiannya. Khususnya kepada, Ulfah

Makiyah S.Pd dan Fifi Maghfiroh (cepet lulus ya.....), Deden MD rintik,

Buluk, Pipin, BT Hamid, Sudirman.

Page 5: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis

harapkan. Semoga Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan taufiq dan

hidayahnya kepada kita semua.

Jakarta, 17 Juni 200

Penulis

Page 6: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii

DAFTAR ISI................................................................................................. vi

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ................................................................. 7

E. Metodologi Penelitian ......................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ......................................................... 11

BAB II : TINJAUAN TEORI................................................................ 13

A. Bimbingan Rohani Islam ................................................... 13

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam .......................... 13

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani Islam ............. 17

B. Remaja ................................................................................ 20

1. Pengertian Remaja ........................................................ 20

2. Ciri-ciri Remaja............................................................. 22

3. Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Remaja............. 26

BAB III : GAMBARAN UMUM RUMAH TAHANAN KELAS

II B RANGKASBITUNG...................................................... 28

A. Sejarah Berdirinya ............................................................. 28

Page 7: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

B. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................. 29

C. Visi, Misi dan Tujuan ......................................................... 29

D. Sasaran Pembinaan ............................................................. 30

E. Struktur Organisasi dan Pengelolaan................................. 31

F. Sarana dan Prasarana .......................................................... 32

G. Program Kegiatan .............................................................. 33

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Subyek Penelitian............................................... 35

B. Kondisi Warga Binaan

Pemasyarakatan .................................................................. 41

C. Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan

Pemasyarakatan................................................................... 43

D. Analisis Hasil Upaya Bimbingan

Warga Binaan Pemasyarakatan .......................................... 46

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 49

B. Saran ................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 51

LAMPIRAN

Page 8: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan tindak kriminal di Indonesia seolah tidak pernah hilang dan

tidak pernah tuntas terselesaikan, bahkan grafiknya mengalami peningkatan baik

secara kuantitas maupun kualitas. Hal ini juga berimbas pada meningkatnya

jumlah pelaku tindak kriminal dari kalangan anak-anak dan remaja.

Saat ini ditengarai jumlah anak dan remaja yang terlibat tindak

kriminalitas semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan pola hidup sehari-hari

dari anak dan remaja serta tekanan sosial. Dari kondisi seperti itulah, kemudian

terjadi proses pembelajaran terhadap tindakan-tindakan yang perlu dilakukan agar

dapat bertahan di tengah kondisi yang sulit sekalipun. Salah satu upaya yang

mereka lakukan adalah dengan melakukan pencurian, penodongan, pencopetan

maupun tindak kriminalitas lainnya.

Remaja adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa dan

negara yang akan datang1. Ia merupakan asset terbesar bangsa, jikalau rusak moral

generasi ini maka dapat dikatakan kelamnya masa depan bangsa. Dari sisi

kejiwaan remaja dalam keadaan jiwa yang gelisah, keadaan tidak tenang

menguasai diri remaja hal ini dikarenakan banyaknya keinginan remaja tetapi dia

1 A. W. Widjaja, Masalah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkotika, (Bandung

: Armico, 1985), h. 1.

Page 9: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

sendiri tidak sanggup memenuhinya2. Selain itu remaja juga menginginkan sistem

kaidah nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginannya yang tidak selalu

sama dengan kaidah dan nilai yang dianut orang dewasa3. Sistem nilai yang

terbentuk dalam diri remaja dikarenakan kondisi pergaulan atau lingkungan yang

membentuknya. Akibat tidak adanya norma yang menginternalisasi Secara kuat

dalam diri remaja mengakibatkan pemahaman yang salah tentang diri dan

lingkungan diri remaja sehingga melahirkan persepsi sekaligus citra yang salah.

Imam Ghazali mengatakan seperti yang dikutip, A. H. Hasanuddin ”anak

sebagai amanat bagi orang tua. Hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang. Bersih

dari ukiran serta gambaran. Ia mampu menerima segala yang diukirkan di atasnya

dan condong kepada apa yang dicondongkan kepadanya. Maka apabila dibiasakan

ke arah kebaikan, jadilah ia baik, tetapi jika sebaliknya, dibiasakan ke arah

kejelekan, jadilah ia jelek”4.

Anak remaja sebagai generasi penerus memerlukan pembinaan baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, sosial serta perlindungan yang

akan membahayakan mereka dan bangsa di masa depan. Namun seringkali terjadi

penyimpangan perilaku pada anak remaja yang dapat dikategorikan dalam

pelanggaran hukum yang dapat merugikan masyarakat.

2 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak dan Remaja, (Jakarta : Gunung Mulia, 1995), Cet

Ke-7, h.203. 3 Soerjono Soekanto, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, (Jakarta : Pustaka

Antara, 1996), Cet. Ke-4, h.40. 4 Hasanudin A.H, Retorika Dakwah dan Publistik Dalam Kepemimpinan ( Surabaya:

Usaha Nasiona)l, h.134.

Page 10: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Kenakalan yang dilakukan anak remaja terjadi karena kosongnya jiwa dari

nilai-nilai agama. Agama yang memberikan atauran hidup dalam bertingkah laku

dan apabila dijalankan Secara benar dan konsisten, maka akan melahirkan

kehidupan yang tenang. Dengan kata lain yaitu agama merupakan solusi guna

penanggulangan penyimpangan manusia khususnya kaum remaja. Ketenangan

tersebut berangakat dari meningkatnya kesadaran beragama5. Remaja dengan

penyimpangan yang dilakukannya berangkat dari nilai psikologisnya. Kejiwaan

yang labil tidak kuatnya prinsip yang dipegang ditambah lagi dengan lingkugan

rusak mendukung terbentuknya karakter kejiwaan remaja yang menyimpang.6

Anak remaja yang bermasalah terhadap hukum akibat tindakan yang

mereka lakukan akan dimasukan ke dalam Rumah Tahanan atau Lembaga

Pemasyarakatan khusus anak-anak. Dan kehidupan dalam Rumah Tahanan atau

Lembaga Pemasyarakatan memiliki aturan tersendiri, sehingga tidak menutup

kemungkinan konflik batin semakin berkembang ketika berada dalam Rumah

Tahanan apalagi bagi para tahanan yang baru pertama kali masuk.

Melihat dari segi kehidupan para warga binaan pemasyarakatan khususnya

anak remaja yang kesehariannya dibatasi pada jeruji besi, sehingga refleksi atau

tindakan para warga binaan pemasyarakatan tidak bisa bergerak dengan bebas,

sebelum mereka masuk Rumah Tahanan ini, sehingga adanya suatu kekhwatiran

dari aktivitas yang dilakukan oleh para warga binaan pemasyarakatan khususnya

anak remaja yang mengarah pada tindakan yang merugikan orang lain, perasaan

5 Syamsu Yusuf, Mental Hygiene Pengembangan Kesehatan Mental dalam Kajian

Psikologi dan Agama, (Bandung : Pustaka Bani Quraisi, 2004) Cet. Ke1 h. 37. 6 Siti Sundari, Kesehatan mental Dalam Kehidupan, (Jakarta :PT Rineka Cipta), h.32.

Page 11: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

tertekan akibat kehidupannya dibatasi dan merasa tidak bebas dalam beraktivitas.

Sehingga sesuatu yang dilakukannya akan mengarah pada satu titik yaitu,

gangguan bathin pada dirinya, stres, dan cemas dalam Rumah Tahanan.

Di dalam Rumah Tahanan Negara, yang menimbulkan emosi menjadi

tidak stabil, malu menghadapi masyarakat, enggan menjalani hidup, sehingga

pikiran dan tingkah laku sering tertuju untuk melakukan perbuatan negatif, hingga

menimbulkan kecemasan.

Anak remaja yang berada dalam Rumah Tahanan merupakan warga binaan

yang memiliki latar belakang pendidikan agama yang kurang memadai, baik

pendidikan formal maupun pendidikan non formal yang ditanamkan di

lingkungan keluarga. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab bagi mereka

yang menjadi penghuni Rumah Tahanan. Maka bimbingan rohani adalah salah

satu hal yang menjadi kebutuhan bagi mereka untuk dapat memperbaiki diri.

Bimbingan rohani Islam tidak hanya diprioritaskan kepada satu sisi

kehidupan saja, tetapi lebih jauh dari itu kegiatan rohani Islam ditujukan untuk

seluruh kehidupan agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pembinaan rohani

Islam adalah segala usaha untuk merealisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan

hidup sehari-hari, baik bagi kehidupan bersama dalam rangka pembangunan

bangsa dan umat manusia untuk memperoleh keridhaan Allah SWT.

Kepedulian terhadap sesama Makhluk Tuhan yang memerlukan bimbingan

untuk belajar menjadi manusia yang lebih baik lagi adalah tugas seluruh manusia.

Kita tidak dapat mengkesampingkan bahwa penjahat selamanya akan tetap jahat

tetapi kita ditantang untuk dapat mengarahkan mereka menjadi manusia yang

menyadari benar tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia menyeru

Page 12: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

kepada agama Allah. Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa setiap manusia

mempunyai potensi untuk merubahnya, sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah

ar-Rad’du ayat 11 yang berbunyi :

☯ ⌧

Artinya : ”bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, dimuka dan dibelakangnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.Ar-Ra’du: 11)

Dalam ayat tersebut tersirat bahwa setiap individu punya potensi untuk

merubah nasib hambanya tanpa ada usaha yang berarti dari individu tersebut. Dan

inilah tugas seorang pembimbing sekalipun penyuluh Islam untuk memberikan

bimbingan dan arahan agar individu tersebut mampu menggunakan potensi yang

dimilikinya untuk hal-hal yang bermanfaat agar tercipta kestabilan dalam diri

anak serta terus memberikan motivasi dan kekuatan kepada para warga binaan

pemasyarakatan, khususnya anak untuk tidak menyerah menjalani hidup dan

memperbaiki segala kesalahan di masa lalu karena manusia yang hebat adalah

manusia yang mampu mengambil hikmah dari sebuah kegagalan dan berjanji

untuk tidak mengulanginya lagi.

Page 13: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Dari uraian diatas, maka beralasanlah bila penulis pada kesempatan

menyusun dan menulis skripsi dengan judul ” Upaya Bimbingan Rohani Islam

Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rumah Tahahan Negara Kelas

11B Rangksabitung”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Terdapat beberapa program bimbingan yang diberikan kepada para warga

binaan yakni : bimbingan keterampilan pembuatan paving blok, pembuatan gitar

akustik, keterampilan perkayuan, keterampilan mengelas, keterampilan

menyablon, keterampilan pertanian / perkebunan. Bimbingan lain yang diberikan

adalah bimbingan rohani keagamaan. Adapun problem-problem kejiwaan yang

dialami narapidana diantaranya adalah stres, kecemasan, dan depresi. Khususnya

remaja dengan kategori usia 13 -17 tahun di Rutan. Selanjutnya perlu penulis

jelaskan bahwa rumah tahanan negara kelas IIB Rangkasbitung membagi batasan

tahun ke dalam dua bentuk yaitu anak (13-17 tahun) dan dewasa (18 tahun dan

seterusnya).

Dengan demikian jelasnya yang dimaksud dengan warga binaan yang

diperoleh dari Rutan tentang anak dapat dipahami penulis dalam kategori remaja.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, maka pokok permasalah

yang hendak diteliti dapat di rumuskan sebagai berikut : Bagaimana upaya

bimbingan rohani Islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di Rumah

Tahanan Negara Kelas 11B Rangkasbitung.

Page 14: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui gambaran yang jelas sejauh mana upaya yang

dilakukan bimbingan rohani Islam dalam mengatasi kecemasan warga

binaan anak.

b. Untuk mengetahui hasil upaya yang dilakukan Bimbingan Rohani

Islam dalam menagatasi kecemasan warga binaan anak .

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis :

Sebagai salah satu literatur dalam rangka pengembangan wawasan

terutama mengenai bimbingan rohani Islam dan kecemasan.

b. Prakttis :

Dapat dijadikan rujukan bagi lembaga yang bersangkutan atau mungkin

Rumah Tahanan Negara yang lainnya mengenai bentuk pelayanan secara

umum kepada narapidana melalui pendekatan bimbingan rohani Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Tinajuan kepustakaan (Literatur) yang berkaitan dengan topic

pembahasan, atau bhkn yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakuknnya

penelitian. Diantaranya :

Page 15: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

1. Zakaiah Daradjat, Ilmu Jiwa agama, ( Jakarta : Bulan Bintang 2003). Buku

ini menekankan teori-teori tentang sejarah perkembangan ilmu jiwa,

perkembangan jiwa keagamaan anak dan remaja dan problematika remaja.

2. Dr. Lexy J. Moleong, M. A. Metodologi Kualitatif, (Bandung : Remaja

Rosda Karya 2004). Buku ini menekankan kepada tata cara penggunaan

alat dan teknik di bidang penelitian yang berorintasi pada paradigma

alamiah.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan menggunakan informasi orang

yang terlibat dalam objek7. Sedangkan desain penelitiannya adalah eksploratif

yaitu penelitian yang menjelajahi semua objek yang perlu dicari dan bukan

memprediksikan relasi yang dicari dan ditemukan. Adapun sumber utama

penelitian ini adalah objek lapangan, dalam hal ini yaitu bimbingan rohani para

warga binaan khususnya anak remaja yang berusia anatar 13- 17 tahun yng berada

di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Tahanan Kelas IIB Rangkasbitung

Banten yang terletak : Jl. Multatuli No. 2 Rangkasbitung, Banten.

7 Lexi J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda Karya,

1989), Cet ke-2 h. 3.

Page 16: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu terhitung dari

tanggal 11 Maret s.d 30 April 2008.

3. Sumber Data

Sumber data ialah unsur utama yang dijadikan sasaran dalam penelitian

untuk memperoleh data-data kongkret, dan yang dapat memberikan informasi

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.8

Untuk menetapkan sumber data, penulis mengklasifikasikannya

berdasarkan jenis data yang dibutuhkan (dikumpulkan).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu :

a. Sumber data primer adalah pembimbing dan anak remaja yang berada

di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung.

b. Sumber data sekunder diambil dari dokumen-dukumen yang ada di

Rutan Rangkasbitung.

4. Subjek dan Obyek Penelitian

a. Subyek Penelitian :

Subyek pada penelitian ini adalah 5 orang warga binaan anak. 4 orang

pembimbing rohani Islam Rutan Rangkasbitung.

b. Objek

Obyek penelitian ini ialah upaya Bimbingan Rohani Islam terhadap

warga binaan khususnya anak remaja yang berusia 13-17 tahun.

8 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikolog, (Jakarta:

LP3S, 1998), Cet. Ke-1 h.29.

Page 17: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

5. Teknik Pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

ialah teknik-teknik komunikasi langsung dan tidak langsung, dengan

menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung kegiatan pembinaan

rohani Islam, kemudian mencatat fenomena dan fakta yang terlihat ketika

kegiatan itu dilaksanakan. Seperti komunikasi antara pembina dengan para

tahanan dan respon terhadap

b. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung kepada dua orang

petugas pembinaan rohani Islam (pembimbing),.satu orang Petugas

penaggung jawab rohani Islam, dan lima orang dari tahanan sebagai warga

binaan pemasyarakatan anak remaja.

c. Data dan Dokumentasi

Adalah data-data berupa catatan-catatan, buku, arsip, dan sebagai berikut,

ang didapatkan di lapangan serta dari perpustakaan yang dijadikan sumber

atau literatur dalam penelitian ini.

6. Teknik Penulisan

Sedangkan untuk penulisan dalam skripsi ini, penulis mengacu pada buku

pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan disertasi yang diterbitkan olek UIN Jakarta

tahun 2002. dengan pengecualiaan sebagai berikut :

Page 18: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

a. Guna memudahkan dalam penulisan skripsi ini Rumah Tahanan

Negara disingkat menjadi Rutan.

b. Warga Binaan Pemasyarakatan (anak) menjadi WBP Anak.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini diuraikan dalam beberapa bab, yaitu :

Pada bab satu merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Selanjutnya bab dua mengungkapkan tentang landasan teori, mengenai

pengertian bimbingan rohani Islam, fungsi dan tujuan bimbingan rohani Islam,

pengertian remaja, ciri-ciri remaja, dan perkebangan jiwa keagamaan pada remaja.

Pada bab tiga memaparkan mengenai gambaran umum Rumah Tahanan

Negara kelas IIB Rangkasnitung, berisi sejarah berdirinya, tugas pokok dan fungsi

visi misi dan sarana pembinaan, struktur organisasi dan pengelolaan dan program

kegiatan.

Dan Pada bab empat temuan dan analisis yakni deskriftif subyek

penelitian, kondisi warga binaan pemasyarakatan, upaya bimbingan rohani Islam

terhadap warga binaan pemasyarakatan. Dan analisis hasil upaya bimbingan

rohani Islam terhadap warga binaan pemayarakatan.

Terakhir bab lima merupakan penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan

saran.

Page 19: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Kemudian secara keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan lembar

pengesahan, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi, selanjutnya diakhiri dengan

daftar pustaka dan lampiran.

Page 20: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

Pengertian harfiyah “ bimbingan “adalah” menunjukan, memberi jalan,

atau menuntun” orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa

kini, dan masa mendatang. Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata

bahasa inggris ”guidance”, yang berasal dari kata kerja “to guide” yang berarti

menunjukan”.9

Dewa Ketut Sukardi menjelaskan, ” bimbingan adalah suatu proses yang

diberikan kepada seseorang agar mengembangkan potensin-potensinya yang

dimiliki, mengenal diri sendiri, mengatasi persoalan xehingga ia dapat

menentukan sendidri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung

pada orang lain”.10

Mc Daniel menjelaskan, Bimbingan adalah bagian dari proses layanan

yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan

dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-

9 H.M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbimngan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT.

Golden Terayon Press, 1994), h. 1.

10 Dewa Ketut Sukardi, ”Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah”, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), h. 66.

Page 21: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

rencana, dan interpensi-interpensi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang

baik”.11

Jones, Staffire dan Strewart menjelaskan, ” Bimbingan adalah bantuan

yangdiberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-

penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokratis

yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya

sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain”.12

Dari definisi yang dikutip di atas, dapat diambil beberapa penjelasan, yaitu

a) Bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan pada setiap orang

yang mengalami perkembangan. Sehingga tidak benar orang yang

menganggap bahwa bimbingan hanya diberikan bagi orang yang hanya

bermasalah saja, tapi bimbingan berlaku bagi setiap individu, pada

setiap fase, dan di mana saja.

b) Bimbingan dilakukan secara berkesinambungan, tidak cukup sekali

saja diberikan, karena bimbingan memiliki tujuan yang pasti, bukan

kegaiatan yang dilakukan secara kebetulan saja, tanpa ada aturan main

yang berlaku dan bimbingan memberikan alternatif-alternatif dalam

memecahkan msalah yang sedang dihadapi oleh klien.

Selanjutnya pengertian Rohani, kata rohani berasal dari kata roh atau ruh.

Menurut Toto Tasmara, ruh adalah ”fitrah manusia yang dengan itu pula, manusia

menjadi berbeda dengan binatang, kekuatan yaang melangit dan

11 Ibid,. H. 95 12 Prof. Dr. Drs. Prayitno, MSc, Drs Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta; Rineka Cipta, 1999) Cet Ke-1. h. 94.

Page 22: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

bertanggungjawab, akan tetaapi dapat juga melanggar berbagai norma-norma

moral”.13

Secara etimologi, kata ruhani dalam kamus sinonim Bahasa Indonesia,

mempunyai arti roh dan juga yang berkaitan dengan yang tidak berbadan

jasmaniah. Sedangkan persamaan kata rohani dalam kamus Bahasa Indonesia

adalah batin, spiritual daan kejiwaan.14

Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer dijelaskan bahwasannya

rohani adalah ”kondisi kejiwaan seseorang dimana terbentuk hubungan manusia

dengan Tuhan Yang Esa yang diwujudkan dalam budi pekerti seseorang melalui

hubungan manusia dengan sesama manusia dengan ajaran Agama yang

dianutnya”.15

Menurut Arifin, Rohani memiliki dua pengertian yaitu :

1) Secara obyektif (sosiologis psikologis manusia). Rohani adalah perilaku manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaannya, berupa getaran baatin yaang dapat mengatur dan mengendalikan tingkah lakunya, baik dal;am berinteraksi dengan sesama manusia, maupun dengan Tuhannya serta mahluk lainnya. Sehingga manisfestasinya rohani adalah sebuah pola hidup yang telah mengakar dalam batinnya.

2) Secara obyektif (doktriner). Rohani Islam adalah ajaran dari Tuhhan yaang menuntun daan menjadi petunjuk bagi manusia dalaam kehidupannya mencapai kebahagiaan. Rohani Islam dalam pengertian ini belum membudaya dalam batin dan perilaku manusia.16

13 Toto Kasmara, Kesehatan Ruhaniah (Transcedental Intelligence), (Jakarta : GIP.

2001), Cet Ke-2, h.55.

14 Hadi Mutikrida Laksana, kamus sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta : Nusa Indah, 1981) Cet Ke-3 h. 134.

15 Petter Salim dan Yummy Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta : Modem English, 1991)h. 299.

16 H.M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbimngan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1998), Cet. Ke-3, h. 1-3.

Page 23: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Menurut Lismidar, pada dasarnya Bimbingan Rohani Islam merupakan

aktualisasi teologi yang dimanisfestasikan dalam suaatu kegiatan manusia

beriman sebagai makhluk sosial yang dilaksanakan secara teratur untuk membina

dan mengarahkan manusia, agar aqidahnya mantap, keyakinannya kokoh,

bertambah taqwa kepada Allah Swt, taat melaksanakan ibadah dan memantapkan

kesadaran beragama, sehingga dapat membawa seseorang menjadi lebih tenang

dalam permasalahan, dan jauh dari rasa cemas.17

Pengertiaan Islam menurut Nasarudin Rajaq, memberikan pengertian

bahwa kata Islam secara kebahasaan berasal dari bahasa arab yaitu ” salima yang

berarti selamat, sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan

taat”.18

Pengertian secara kebahasaan, menurut Maulana Muhammad Ali, kata

Islam mempunyai pengertian perdamaian. Damai dengan Allah dengan berserah

diri sepenuhnya kepada kehendaknya.19

Menurut Harun Nasution, Islam secara istilah adalah agama yang ajaran-

ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW

sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya mempunyai ajaran-ajaran yang bukan hanya

17 Lismidar, “Tuntunan Rohani Islam dalam Memenuhi Kebutuhan Spritual Pasien”

dalam makalah penataran dakwaah ke Rumah Sakit, (Jakarta ; 1993), h.1.

18 Nasarudin Razak, Peninjauan Kembali Islam Sebagai Suatu Dogma, (Bandung : Al-Ma’rif, 1977), Cet Kare-2, h.9.

19 Maulana Muhammad Ali, Islamologi atau Dinul Islam, (Jakarta : Darul Kutubi Islamiyyah, 1996), Cet. Ke-5. h,4.

Page 24: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

mempunyai satu segi saja, akan tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan

manusia.20

Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam adalah

agama Tuhan (Allah) yang diwahyukan kepada nabi Muhammad, dengan dua

pokok ajarannya, yakni al-Qur’an dan as-Sunah untuk membawa manusia pada

kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Bimbingan Rohani Islam mengenai pengertian di atas yaitu proses

pemberian bantuan yang terarah dan berkesinambungan kepada setiap individu

agar ia dapat mengembangkan potensinya atau fitrah beragama yang dimilikinya

secara optimal melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran

dan hadits kedalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras daan sesuai dengan

tuntunan agama Islam.

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani Islam

a. Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Menurut H.M Arifin, " sebagai fasilitator dan monivator klien dalam

upaya mengatasi dan memecahkan masalah kehidupan klien agar dengan

kemampuan pada dirinya”.21

Adapun fungsi bimbingan rohani Islam adalah :

1. Fungsi pemahaman

20 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta : UI Press 1979) Cet Ke-

1. h.9. 21 H.M Arifin, Teori-Konseling Agama dan Umum, (Jakarta :PT. Golden Terayon Press,

1998), Cet. Ke-3 h.23

Page 25: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Yakni bimbingan akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh

pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan individu.

2. Fungsi pencegahan

Yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan tercegahnya atau

terhindarnya individu atau klien dari berbagai permasalahan yang

mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun

menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses

perkembangannya.

3. Fungsi pengentasan.

Fungsi ini sama dengan “terapeutik” dengan arti pengobatan

penyembuhan.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi ini akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangannya

berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka mengemban

dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

5. Fungsi Advokasi

Yaitu pembelaan klien terhadap klien atau individu dalam rangka

pengembangan seluruh potensi secara optimal.22

Jadi, fungsi bimbingan rohani Islam adalah sebagai pemberian layanan

kepada klien agar masing-masing dapat berkembang menjadi pribadi yang

mandiri akan tuntunan syariat Islam secara optimal.

b. Tujuan bimbingan rohani Islam

22 Hallen. A.Bimbingan dan konseling dalam islam, ( jakarta: Ciputat Press, 2002 ), Cet ke-1, h. 70

Page 26: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Tujuan bimbingan rohani Islam menurut Anur Rahim Faqih sebagai

berikut :

1. Membantu klien untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri

sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, dan kesempatan yang ada.

2. Membuat proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuhan orang

lain.

3. Memberi dorongan didalam mengarahkan diri, pemecahan masalah,

pengembalian keputusan dalam keterlibatan diri dalam masalah yang

ada.

4. Mengembang nilai dan sikap meyeluruh serta perasaan sesuai dengan

penerimaan diri.

5. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia.

6. Membantu klien untuk memperoleh kepuasan pribadi dan dalam

penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat.

7. Membantu klien untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang

dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial.23

Jelasnya tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan rohani Islam ialah

tingkat perkembangan yang optimal bagi setiap individu sesuai dengan

kemampunnya, agar dapat menyesuaikan dirinya pada lingkungan dan

menjalankan tuntunan ajaran Islam.

23 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konsling Dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001), Cet ke-2, h. 54

Page 27: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

B. Remaja

1. Pengertian Remaja

Allah menjadikan manusia melalui proses yang bertahap-tahap dan

melalui perubahan. Setelah dilahirkan manusia memasuki fase kanak-kanak, fase

remaja, fase dewasa dan diakhiri dengan fase tua. Semuanya itu merupakan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh manusia dan semua proses tersebut akan

berhenti dengan datangnya kematian. Di dalam fase-fase perkembangan masa

remaja merupakan pusat perhatian, karena masa remaja adalah suatu periode

dalam kehidupan seseorang yang ditandai dengan problema-problema dalam

mencari identitas diri.24

Masa remaja merupakan suatu fase dimana dalam perkembangan ini

disebut masa unik, dimana masa ini manusia mengalami suatu dinamika yang

khas, peralihan dan perubahan baik dari segi biologis naupun pskologis dengan

alasan tersebut dilihat dari berbagai sisi kehidupan remaja menjadi suatu yang

menarik untuk dikaji baik oleh para pendidik, pemikir, maupun dari pihak diri

sendiri.

Remaja dalam bahasa latin disebut dengan kata pubertas yang berarti usia

menjadi orang.25 Sedangkan kata lainnya ”pubescere” yang berarti masa

pertumbuhan rambut di daerah tulang ”pusic” (diwilayah kemaluan).

Ada banyak definisi yang dapat diambil untuk memperoleh pengertian

tentang remaja diantaranya :

24 Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaja, (Jakarta : BUlan Bintang, 19999999982), h.11 25 Andi Mapiare, Psikologis Remaja, (surabaya :Usaha Nasional, 1982), H.27.

Page 28: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

1. Save M.Dagun, menerangkan bahwa remaja merupakan tahap

pertumbuhan anak menuju dewasa, yang terjadi muylai saat puber usia 17-

18 tahun.26

2. Sarlito Wirawan Sarwono, menerangkan bahwa masa remaja adalah masa

peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis

tetapi juga fisik. Bahkan perubahan fisik yang terjadi itulah merupakan

gejala primer sebagai akibat dari perubahan perubahan fisik itu.27

3. M. Alisuf Sabri, menerangkan bahwa masa remaja merupakan masa yang

penting dalam rentan kehidupan. Masa ini dikenal dengan sebagai suatu

periode peralihan, suatu masa perubahan usia bermasalah saat di mana

individu mencari identitas usia yang menakutkan, masa tidak realistis dan

masa ambang dewasa.28

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa remaja adalah suatu masa

transisi, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang di dalamnya

menjalani semua perkembangan sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Remaja adalah masa yang penuh dengan perubahan-perubahan yang amat

cepat menyangkut segi pertumbuhan dari kejiwaan maupun yang bersfat sosial

sehingga nampak adanya perubahan-perubahan itu menyebabkan gejolak-gejolak

kejiwaan yang terefleksikan dalam perilaku sehari-hari yang kadang terlihat

normal dan kadang bernilai menyimpang.

26 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengeathuan (Jakarta :LPKN, 1999), h.957. 27 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : Remaja Press, 2000), h. 6. 28 M. Alisup Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembanganb Anak dan Remaja,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. Ke-02 h.160.

Page 29: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

1. Ciri-ciri Remaja

Kita mungkin bisa membedakan antara anak-anak, remaja dan dewasa, ini

dikarenakan kita mengetahui bahwa perkembangan anak-anak, remaja dan dewasa

berbeda, baik dari segi pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikisnya.

Menurut Sarlito Wirawan diantara perubahan-perubahan fisik yang besar

pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan

semakin tinggi dan panjang), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai

dengan haid pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda

seksual sekunder yang tumbuh.

Para ulama sepakat bahwa kehidupan seseorang itu dapat dibagi menjadi

beberapa fase sebagai berikut :

1. Dari mulai lahir sampai usia dua tahun disebut fase persiapan..

2. Dari usia dua samapai enam tahun disebut fase permulaan anak.

3. Dari usia enam samapai dua belas tahun disebut fase paripurna anak.

4. Dari usia dua belas sampai lima belas tahun disebut fase permulaan

remaja.

5. Dari usia lima belas sampai delapan belas tahun disebut fase

pertengahan remaja.

6. Dari usia delapan belas samapai dua puluh dua tahun disebut

paripurna remaja.

7. Dari usia dua puluh dua sampai tiga puluh tahun disebut fase

pematangan dan pemuda.

Page 30: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

8. Dari usia tiga puluh samapi enam puluh tahun disebut fase

pertengahan usia

9. Dari usia enam puluh tahun sampai selanjutnya disebut fase lanjut

usia.29

Dari ciri-ciri pertumbuhan fisik pada remaja menandakan mulai

matangnya keadaan fisik dan menyenangi lawan jenis. Perubahan-perubahan fisik

itu menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri

dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya itu.

Sebenarnya masalah perkembangan psikologisnya remaja sangat berkaitan

erat dengan pertumbuhan fisiknya begitu pula sebaliknya, karena antara jiwa dan

raga tidak dapat dipisahkan kecuali mati, keadaan ini berlaku bagi semua individu.

menurut Sarlito Wirawan perkembangan psikis remaja dapat ditinjau dari

beberapa segi, diantaranya yaitu :

a. Pembentukan Konsep Diri

Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, ia

mulai menunjukan dan mencerminkan kepribadiannya yang khas dan berbeda

dengan ketika ia masih kanak-kanak serta tidak mau diperlakukan sebagai anak-

anak lagi. Sikap remaja seperti ini disebut juga dengan masa pueral.

b. Perkembangan Intelegensi

dalam perkembangan intelegensi ini, masa remaja adalah masa dimulainya

bersikap kritis, logis dan realistis. Ini dikarenakan perkembangan psikis remaja

sudah mulai matang.

29 Syaikh M. Jamaluddin Mahfudzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta : Pustaka Al-kautsar, 2001) Cet Ke-I h. 3-4.

Page 31: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

c. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan salah satu sifat yang terdapat pada setiap individu yang

biasanya berkaitan dengan perasaan. Permasalahan tentang emosi ini bila

dikaitkan dengan kondisi psikologis remaja yang masih labil adalah bentuk emosi

yang lebih mengarah kepada hal-hal yang kurang normative bahkan bisa

menjerumuskan kepada tindakan amoral dan asusila. Akan tetapi di lain keadaan

emosi remaja yang menggebu tersebut bermanfaat, karena remaja tersebut dapat

terus mencarai identitas diri, mengembangkan bakat dan kreatifitas yang

dimilikinya untuk menjadi yang terbaik dalam mencapai cita-citanya.

Menurut Zakiah Daradjat di antara sebab-sebab atau sumber-sumber

kegoncangan emosi pada masa remaja adalah konflik atau pertentangan-

pertentangan yang terjadi pada remaja dalam kehidupan sehari-hari, baik yang

terjadi pada diri sendiri, keluarga, sekolah maupun pada lingkungan masyarakat.

Untuk mengatasi keadaan konflik remaja tersebut perlu adanya dukungan yang

positif serta hubungan yang harmonis dan agamis antara keluarga, sekolah dan

lingkungan masyarakat, agar dapat menetralisir emosi remaja serta mengarahkan

kepada sesuatu yang baik dan bermanfaat.30

d. Perkembangan Peran Sosial

Remaja sudah merasa dewasa, menampilakan kepribadiannya, bergaul

bebas dengan teman sebayanya dan muali menyenangi lawan jenisnya serta lebih

mementingkan pergaulan dalam lingkungan sosialnya daripada lingkungan

keluarganya. Oleh karena itu, supaya remaja dapat menyalurkan peran sosialnya

30 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1991), h.77

Page 32: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

ke arah positif maka tugas keluarga dan lingkungannyalah memberikan pengertian

tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial serta lebih ditekankan kepada hal-hal

yang berbau keagamaan. Dengan demikian, peran sosial remaja tersebut akan

tersalurkan dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh keluarganya

maupun lingkungannya, terlebih lagi bagi remaja itu sendiri.

e. Perkembangan Peran Seksual

Masalah perkembangan seksual bagi remaja menentukan terhadap

identitas kepribadian dan jati dirinya. Artinya remaja tersebut akan kelihatan sifat

maskulinnya atau feminimnya bila perkembangan seksualnya sudah

matang.keadaan sifatnya seperti ini bisa dilihat dalam tingkah lakunya, misalnya

terhadap teman sebayanya terutama terhadap lawan jenisnya. Tanda-tanda adanya

perkembangan seksualnya pada rmaja dapat dilihat dari pertumbuhan fisiknya

yang begitu cepat.

f. Perkembangan Moral Religi

Antara moral dan religi merupakan suatu sistem yang tidak dapat

dipisahkan dalam mengatur hidup dan kehidupan. Manusia akan kehilangan jejak

dan sinar kehidupan yang hakiki bila tidak berpedoman pada moral dan religi.

Masalah moral dan religi ini sebenarnya sangat diperlukan oleh remaja sebagai

pedoman atau petunjuk dalam mencarai jati dirinya, sehingga terarah dan tidak

terjerumus kepada tindakan yang negatif. Oleh karena itu remaja haruslah diberi

pengertian-pengertian serta latihan-latihan tentang moral dan religi.

Page 33: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

2. Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Remaja

Menurut Rumke perasaan ketuhanan baru tumbuh pada usia puber, namun

pendapat ini disinggah oleh Arnold Gessel yang berpendapat bahwa persaan

ketuhanan (beragama) telah muncul sejak usia dini (0-2)31. Pada dasarnya remaja

telah membawa potensi beragama sejak dilahirkan dan itu merupakan fitrah yang

harus dikembangkan, karena agama merupakan bagian yang cukup penting dalam

jiwa remaja.

Perkembangan keagamaan pada remaja sejalan dengan perkembangan

intelektualnya, karena perkembangan intelektual remaja akan mempunyai

pengaruh terhadap keyakinan kepada Tuhan serta dalam kelakuan beragamanya

yang mungkin bisa kuat atau lemah, giat atau malas, bahkan mengalami keraguan

yang ditandai oleh adanya konflik batin, dan hal ini digambarkan sebagai gerak

peralihan cara berpikir yang konkrit menuju cara berpikir yang proposional.32

Fungsi intelektual remaja akan memproses secara analitis terhadap apa

yang dimiliki selama ini, dan apa yang akan diterima. Remaja sudah mengadakan

kritik tentang masalah yang ditemui dalam kehidupan masyarakat, mereka mulai

mengemukakan ide-ide keagamaan, walau hal tersebut tidak berasal dari sudut

perangkat ilmu yang matang, hal ini sebagai akibat dari keadaan psikis remaja

yang sedang bergejolak.33

31Sanapiah Faisal dan Andi Mappiare, Dimensi-dimensi di Indonesia, (Surabaya : Usssaha

Nasional), Cet Ke-3.h.109 32Zakiah Daradjat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang

1976, ) Cet ke-3. h.109. 33 RRobert Crapps, Perkembangan Kepribadian dan Keagamaan, ( Yogyakarta :

Kanisius, 1994), h.24

Page 34: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Jadi keyakinana remaja akan Tuhan akan berubah-ubah sesuai dengan

situasi emosinya, dan ia akan mengalami suatu keyakinan yang maju. Terutama

bagi remaja awal (23-16 tahun) yang jiwanya masih mengalami kegoncangan dan

masih sangat labil. Sedangkan pada remaja akhir (17-21) emosinya mulai stabil

dan pemikirannya mulai matang serta sudah mulai melibatkan diri dalam

kegiatan-kegiatan keagamaan. Dan menurut para ahli psikologi agama

menganggap bahwa kemantapan beragama biasanya tidak terjadi sebelum usia 24

tahun.34

Kebutuhan akan Tuhan kadang kadang tidak terasa dan merasa jauh

apabila jiwa dalam keadaan aman dan tentram. Sebaliknya Tuhan akan sangat

dibutuhkan apabila keadaan perasaan remaja tersebut gelisah dan goncang, karena

menghadapi bahaya yang mengancam, merasa ketakutan akan kegagalan, atau

perasaan berdosa dalam dirinya. Dalam hal ini, remaja menganggap kegiatan-

kegiatan keagamaan seperti shalat, membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya dan

mengurangi kegelisahannya serta dapat memberikan ketenangan batin. Dengan

kata lain kuatnya gelombang rasa keagamaan merupakan usaha-usaha untuk

menenangkan kegoncangan jiwa yang sewaktu-waktu akan timbul.35

34 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya, 2000), h.205. 35 Panut Panuju dan Ida Umami, Psikologi Remaja, ( Yogyakarta : PT. Tiara Wacana,

1999), h.121.

Page 35: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

BAB III

PROFIL RUMAH TAHANAN NEGARA (RUTAN) KELAS IIB

RANGKASBITUNG

A. Sejarah Berdirinya

Sebelum dikenal lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) sebagai perwujudan

dari diberlakukannya sistem Pemasyarakatan tanggal 27 April 1964, sistem

pemidanaan di Indonesia dikenal dengan sebutan Sistem Kepenjaraan. Sistem

kepenjaraan adalah suatu sistem pemidanaan yang diciptakan oleh kolonial

Belanda yang menjajah Indonesia pada waktu itu. Institusi yang dikenal dalam

sistem kepenjaraan pada waktu itu ialah Rumah Penjara.

Bangunan Rumah penjara Rangkasbitung dibangun sekitar tahun 1918 dan

ketika di Indonesia diberlakukan sistem Pemasyarakatan termasuk lembaga

pemasyarakatanj Rangkasbitung

Dengan diundangkannya UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dan pp

No. 27 tahun 1983 tentang pelaksanaan UU NO 8 tahun 1981, dikenal sebuah

Institusi baru yakni Rumah Tahanan Negara. Beberapa Lembaga Pemasyarakatan

berubah fungsi menjadi Rumah Tahanan Negara, dan lembaga pemasyarakatan

Page 36: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

negara Rangkasbitung berubah fungsi menjadi Rumah Tahanan Negara

Rangkasbitung.36

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok Rutan Kelas IIB Rangkasbitung adalah “Melaksanakan

perawatan terhadap para tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku”.37

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Rutan Kelas IIB Rangkasbitung

mempunyai fungsi:

1. Melakukan pelayanan dan perawatan terhadap para

tersangka/terdakwa

2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan keterlibatan Rutan.

3. Melalakukan pengelolaan dan rumah tangga Rutan.

4. Melakukan urusan tata usaha Rutan.

Disamping mempunyai tugas pokok dan fungsi tersebut diatas, Rutan juga

melaksanakan tugas-tugas pembinaan terhadap para Warga Binaan

Pemasyarakatan sebagaimana diatur oleh UU No. 12 Tahun 1995 tentang

pemasyarakatan.

C. Visi, Misi dan Tujuan

36 Brosur, Profil Rumah Tahanan Negara Rangkasbitung. Dep. Hukum dan Ham R.I Kantor Wilayah Banten 2007.

37 Ibid.

Page 37: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Visi :Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan

penghidupan warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu,

anggota masyarakat dan mahluk Tuhan yang Maha Esa.

Misi :Melaksanakan pelayanan dan perawatan tahanan, pembinaan dan

pembimbingan warga binaan Pemasyarakatan dalam rangka

penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan

serta pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

Tujuan :

1. Memberi jaminan perlindungan Hak Asasi tahanan dalam

rangka memperlancar proses penyidikan, penuntunan,

pemeriksaan di sidang pengadilan.

2. Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi

manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

menyadari keselahannya, memperbaiki diri dan tidak akan

mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali

oleh masyarakat serta berperan aktif dalam pembangunan.

D. Sasaran Pembinaan :

1) Pembinaan

a) Kualitas ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

b) Kualitas Intelektual.

c) Kualitas Sikap dan perilaku

d) Kualitas professional.

Page 38: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

e) Kualitas kesehatan jasmani dan rohani.

2) Pelaksanaan

a) Isi lebih rendah dari kapasitas.

b) Menekan angka pelarian dan gangguan kamtib

c) Meningkatkan jumlah napi yang bebas sebelum waktunya

melalui proses asimilasi dan pelepasan bersyarat (PB)

d) Menurunya jumlah napi residivis

e) Menurunnya jumlah napi / tahanan yang sakit

f) Terpeliharanya lingkungan yang bersih dan asri.

g) Terwujudnya hasil pembinaan sebagai refleksi dari pelaksanaan

sistim pemasyarakatan.

h) Terciptanya lingkungan Rutan yang bebas dari peredaran uang,

narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.38

E. Struktur Organisasi dan Pengelolaan

Untuk struktur organisasi Rutan Rangkasbitung sesuai dengan surat

keputusan Menteri Kehakiman No.M04.PR.07.03 tahun 1985 tanggal 20

september1985 selengkapnya akan diberikan dalam lampiran.

Dan pengelolaan Rutan ini ialah kasubsi yang mengangani tata usaha,

antara lain :

1. Sub bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

38 Ibid.

Page 39: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

2. Seksi Bimroh

Mempunyai tugas memberikan bimbingan kemasyarakatan bagi warga

binaan di Rutan Rangkasbitung.

3. Seksi Administrasi keamanan

Mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, perlengkapan dan pembagian

tugas keamanan, menerima laporan harian dan berisikan acara dari jadwal

pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala di bidang

keamanan dan menegakan tata tertib.

Berikut ini adalah daftar pimpinan Rutan Rangkasbitung. Sejak berdiri

sampai sekarang.

Kepala Rutan Rangkasbitung dari Masa ke Masa

1. Periode 1965-1971 : Bpk. Sahiloen

2. Periode 1971-197 : Bpk. Mujahid Arifin, Bc.IP

3. Periode 1976-1983 : Bpk. Drs. Amin Haryono, Bc.IP

4. Periode 1983-1987 : Bpk. Hasan Affandi, Bc.IP

5. Periode 1987-1991 : Bpk. Drs.Hayumi

6. Periode 1991-1994 : Bpk. Ahmad Burhan

7. Periode 1994-1998 : Bpk. Drs. Hidayatullah Mursid

8. Periode 1998-2002 : Bpk. Kries Setyoharnoto, Bc.IP

9. Periode 2002-2005 : Bpk. Syarief Usman, SH,MM

10. Periode 2005-2007 : Bpk. Yandi Suyandi

11. Periode 2007 s/d sekarang : Bpk. M. Hilal, SH, M.Si

Page 40: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

F. Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah sumber terpenting dalam menunjang kegiatan

keagamaan yang terdapat pada Rutan Rangkasbitung tersedianya sarana ibadah

(mushalla) yang diperuntukan shalat dan pengajian rutin. Tersedianya aula yang

cukup representif yang digunakan untuk melakasanakan setiap kegiatan

pembinaan keagamaan, serta sarana air yang cukup untuk mandi dan berwudhu

dan lain-lainnya

G. Program Kegiatan

Dalam rangka upaya pembinaan dan peningkatan kualitas WBP maka

program-program pembinaan wajib diikuti oleh semua WBP agar nantinya dapat

bersosialisasi kembali di tengah-tengah masyarakat, yang pada dasarnya ruang

lingkup pembinaan dapat dibagi kedalam dua bidang, yaitu :

1. Pembinaan kepribadian

Pembinaan kepribadian ini terdari dari beberapa program / kegiatan

diantaranya :

a) Pembinaan keagamaan

b) Pembinaan olah raga

c) Kejar paket dan perpustakaan

d) Penyuluhan hukum

e) Pelayanan kesehatan

2. Pembinaan kemandirian

Page 41: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Pembinaan kemandirian merupakan program pembinaan keahliaan

keterampilan bagi warga binaan . Dengan bekal keterampilan yang mereka miliki,

diharapkan nantinya setelah kembali ke masyarakat mereka dapat menjadikan

keahlian tersebut menjadi bekal untuk mencari nafkah. Pembinaan kemandirian

ini terdiri dari :

a) Pembuatan paving Blok

b) Pembuatan gitar akustik

c) Keterampilan perkayuan

d) Keterampilan mengelas

e) Keterampilan menyablon

f) Keterampilan pertanian / perkebunan.39

Dengan beberapa program pembinaan tersebut, diharapkan Warga Binaan

pemasyarakatan setelah keluar dari Rutan Rangkasbitung dapat kembali diterima

di masyarakat dan mempunyai bekal keterampilan sebagai mata pencaharian

untuk menghidupi keluarga mereka.

39 Ibid.

Page 42: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Subyek penelitian

1. Deskripsi Subyek Penelitian

Sebelumnya pada bab ini penulis memberikan deskripsi subyek penelitian

mengenai Subyek dalam hal ini narapidana atau tahanan anak selanjutnya di sebut

warga binaan anak, yang penulis dapat berdasarkan hasil wawancara pada tanggal

11 Maret 2008, di antaranya :

1) Nama : Anggi

Usia : 15 tahun

Kasus : Pencurian

Agama : Islam

Ia berasal dari Warung Gunung, tidak jauh dari kota Rangkasbitung.

Orang tua Anggi bekerja di luar kota, ibunya bekerja sebagai baby sitter dan

bapaknya bekerja di terminal rambutan. Anggi sendiri tinggal bersama neneknya,

otomatis ia dididik dan dibesarkan oleh neneknya hingga Anggi tidak bisa

menamatkan sekolahnya tamat Sekolah Dasar karena orang tuanya tidak

memperhatikan dalam hal ekonomi maupun pendidikannya. Ia harus membiayai

hidupnya sendiri dengan bekerja sebagai tukang rongsokan atau membeli barang-

barang bekas di daerahnya.

Page 43: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Yang menyebabkan Anggi masuk Rutan Rangkas ialah pencurian, karena

ketika itu Anggi sedang mencari barang bekas di daerahnya untuk dijual. Anggi

melihat sebuah tempat makanan ternak ayam. Menurutnya barang tersebut tidak

digunakan lagi oleh pemiliknya, karena ayam-ayamnya sudah tidak ada. Terbesit

dalam hatinya mengambil untuk kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari, kemudian pemilik barang tersebut melihat Anggi mengambil barang

miliknya dan akhirnya membawa Anggi ke kantor polisi untuk di periksa.40

2) Nama : Usman

Usia : 16 Tahun

Kasus : Pencurian

Agama : Islam

Ia adalah anak sulung dari 3 bersaudara, Usman merupakan anak yang

paling beruntung karena masih dapat bersekolah hingga tamat Sekolah Menengah

Pertama, berbeda dengan kakak-kakaknya yang tidak dapat menamatkan Sekolah

Dasarnya. Usman sendiri selain bersekolah dia juga sambil pesantren tidak jauh

dari kampungnya. Setamatnya dari Sekolah Menengah Pertama Usman tidak bisa

melanjutkan lagi ke sekolah menengah atas karena masalah biaya. Angan-

angannya untuk meneruskan sekolah lebih tinggi hanya tinggal harapan. Dia tidak

memiliki pekerjaan dan hanya membantu orang tuanya di sawah atau kebun .

Awal mula Usman di Rutan ini ialah karena pencurian karet. Pencurian itu

dilakukannya bersama temannya yaitu Fudin yang pada saat ini ada di Rutan

Rangkasbitung. Usman sendiri menceritakan kepada penulis, bahwasannya dia

40 Anggi, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 12 Maret 2008

Page 44: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

tidak berniat untuk mencuri barang tersebut, yang merencanakan pencurian itu

ialah Fudin, Fudin membujuknya untuk mencuri barang yang tidak jauh dari

tempat Usman, Usmanpun menuruti ajakan temannya itu. Pada suatu malam

Usman bersama Fudin mengambil barang berbentuk karet, dan karet tersebut di

simpan di rumah Usman, tetapi ternyata ada beberapa warga yang melihatnya,

kemudian warga pun membawa Usman dan Fudin ke kantor polisi terdekat

bersama barang buktinya.41

3) Nama : Yatna

Usia : 15 tahun

Kasus : Pencurian

Agama : Islam

Yatna, asalnya Muncang, Rangkasabitung. Anak ke 5 dari 8 bersaudara,

Yatna hanya mengenyam penididkan sampai di sekolah dasar kelas tiga. Ia tidak

bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah biaya. Pekerjaan orang tuanya hanya

petani. Yatna sehari-hari bekerja di pasar Muncang, mencuci mobil atau jualan

plastik.

Penyebab Yatna masuk Rutan ini ialah karena pencurian uang di

daerahnya. Awalnya Yatna tidak ada rencana untuk mengambil uang tetangganya

itu, kebetulan Yatna lewat rumah korban dan melihat keadaan rumah tetangganya

itu kosong, hingga terbesit dalam hatinya untuk mengambil uang tersebut,

karena pada saat itu Yatna tidak memiliki atau mempunyai uang. Dan akhirnya

Yatna masuk ke rumah korban dan mengambil uang sebesar Rp. 2.100.000. Yatna

41 Usman, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 12 Maret 2008.

Page 45: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

menceritakan kepada penulis bahwa uang tersebut rencananya untuk membeli

handphone tetapi niatnya belum terlaksana sudah diketahui oleh warga setempat.

Kemudian warga pun akhirnya membawa Yatna ke kantor polisi untuk di

proses.42

4) Nama : Wawan

Usia : 17 tahun

Kasus : Pencurian

Agama : Islam

Wawan lahir dan dibesarkan di kota Rangkasbitung. Wawan anak ke-4

dari 4 bersaudara, orang tuanya yang sibuk berjualan di pasar Rangkasbitung,

begitu sibuknya sampai Wawan tidak mendapat perhatian dari orangtuanya,

sehingga memutuskan untuk kost sendiri tidak jauh dari rumahnya. Setamatnya

dari Sekolah Menengah Pertama, Wawan bekerja di sebuah pabrik sepatu di

daerah Tangerang.

Awal mula Wawan masuk Rutan ini ialah karena desakan temannya untuk

mencuri sepeda yang berada di daerah alaun-alun. Pada saat itu Wawan baru

datang dari Tangerang dan kebetulan kehilangan uang. Ia pun akhirnyaa mau

mengikuti ajakan temannya itu. Terjadilah pencurian sepeda yang dilakukanya

bersama temannya itu. Hasil pencuriannya disimpan di rumah kostnya, dan polisi

42 Yatna, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 13

Maret 2008.

Page 46: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

mengetahui pelaku pencurian dan sepeda karena barang bukti masih ada di kost

Wawan.43

5) Nama : Hamidi

Usia : 15 Tahun

Kasus : Pencurian

Agama : Islam

Hamidi adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Ayahnya meninggal

saat dia masih duduk dikelas tiga SD. Sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh.

Dia dan tiga saudaranya tinggal bersama neneknya. Hamidi tidak bisa

melanjutkan sekolah dasar (SD) karena masalah ekonomi. Ia bekerja sebagai

tukang cuci motor di sebuah pencucian mobil tetangganya.

Hamidi di tangkap karena kasus pencurian kabel telkom. Pencurian itu ia

lakukan dengan temannya, rencananya kabel itu akan dijual. Dan rencananya

uangnya itu ia gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.44

2. Deskripsi Subyek Penelitian ( Pembimbing)

1) Samsu al-Bantani

Samsu al-bantani, pria kelahiran Serang 4 juni 1969 ini awalnya menjabat

sebagai keamanan atau penjagaan. Bekerja sejak tahun 1993 di Rutan

43 Wawan, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 13

Maret 2008.

44 Hamidi, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 13 Maret 2008.

Page 47: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Rangkasbitung. Dan menjabat sebagai kepala bidang pendidikan dan kerohanian

dari tahun 2003 sampai sekarang.

Beliau adalah satu-satunya petugas bimbingan rohani yang ada di Rutan

dan penanggung jawab berjalannya kegiatan bimbingan rohani Islam di Rutan.

Selain menjabat sebagai kepala bimbingan rohani Islam, beliau juga menjabat

sebagai kepala koperasi di Rutan Rangkasbitung. Kesibukannya sebagai kepala

koperasi, menyebabkan ia tidak intens sebagai praktisi bimbingan rohani

2) Abdul azis

Lahir di jakarta, tugas bagian penjagaan, Ia adalah satu-satu pemerhati

keadaan anak di Rutan. Selama penulis melakukan penelitian, pak azis sering

memberikan bimbingan rohani Islam secara tidak formal, diantaranya

menanyakan seputar shalat dan mengaji. Diluar jadwal, banyak anak-anak

berkonsultasi kepada beliau, diantaranya konsultasi seputar pribadi atau hal-hal

yang belum diketahuinya. Ahirnya penulis menjadikan beliau sebagai subyek

dalam penelitian pembimbing walau beliau bukan pembimbing rohani secara

formal. Tetapi keaktifan beliau memberiakan bimbingan secara pribadi dengan

warga binaan khususnya anak-anak.

3) Ust. Zaki

Adalah pembimbing dari luar beliau hadir setiap dua kali dalam sebulan,

dan memberikan ceramah serta diskusi kepada warga binaan yang ada di Rutan.

Beliau dari sekertaris Pemuda Muhamadiyah yang ada di Rangkasbitung. Beliau

sangat aktif dalam memberikan ceramah agama atau ide-ide kepada Program

bimbingan supaya kegiatan Rutan berjalan dengan baik.

Page 48: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

4) Ust Abdullah

Beliau pembimbing rohani islam dari luar. Ustadz Abdullah ini dari

Yayasan Ad-adkwah Rangkasbitung. Beliau lulusan dari Mesir. Datang ke Rutan

dua kali dalam sebulan, beliau mengajak para warga binaan yang ingin kosultasi

secara pribadi baik pada saat tugas maupun di luar jadwal.

B. Kondisi Warga Binaan Pemasyarakatan.

Mengingat pada umumnya warga binaan pemasyarakatan kurang memiliki

latar belakang pendidikan formal maupun pendidikan non formal, sehingga

melakukan pelanggaran hukum yang akibatnya mengantarkan mereka menjadi

penghuni Rumah Tahanan Negara.

Warga Binaan Pemasyarakatan Anak yang berada di Rumah Tahanan

Negara Rangkasbitung merupakan anak-anak yang sebagian besar mempunyai

keterbatasan dan kekurangan dalam berbagai hal antara lain : Kurang iman dan

taqwa, kurang cerdas, kurang sopan santun, kurang mampu beradaptasi, dan lain

sebagainya. Kondisi ini akibat dari faktor lingkungan dan pergaulan mereka

sebelum berada di dalam Rutan. Faktor ini sangat mempengaruhi pembentukan

sikap, watak dan karakter warga binaan, sehingga anak cenderung berperilaku

menyimpang bahkan melakukan perbuatan melanggar hukum.

Semua anak yang diwawancarai di Rutan Rangkasbitung adalah anak-

anak dari keluarga yang lemah ekonomi, lemah agama, lemah pendidikan dan

lemah dalam pergaulan sosial, Dari 11 anak yang di Rutan rangkasbitung di

antaranya : 4 orang anak tidak lulus Sekolah Dasar, 3 orang anak tamat Sekolah

Dasar, 4 anak tidak tamat Sekolah Menengah Pertama dan 4 orang anak yang

Page 49: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

meneruskan Sekolah Dasar paket A. Usia mereka antara 13-17 tahun. Latar

belakang pendidikan mereka setidaknya bisa dijadikan sebagai gambaran,

bagaimana dan di mana posisi mereka dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Dari wawancara penulis selama di lapangan, penulis berpendapat bahwa

hampir seluruh warga binaan mengalami kecemasan atau rasa bersalah, mereka

khawatir pada saat kelak bebas dari Rutan, mereka tidak diterima kembali

ditengah-tengah keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar karena status

mereka yang mantan penghuni Rutan dimana masyarakat mempunyai citra buruk

terhadap para mantan napi.

Sebagimana diuraikan oleh seorang subyek warga binaan Anggi, seperti

yang dikatakannya, ia cemas memikirkan masa depannya setelah keluar dari

Rutan ini, karena ia merasa dirinya tidak berguna untuk masyarakat dan

keluarganya. 45 .

Hal senada dengan Usman yang menceritakan kepada penulis, bahwasanya

Usman selalu mencemaskan kalau seandainya keluar dari Rutan ini dia tidak

diterima oleh masyarakat dan keluarga karena kesalahannya.46

Hal lain yang diceritakan Wawan, ia merasa cemas karena takut

kehilangan pekerjaannya, dan tidak diterima oleh keluarganya. Perasaan

mengganggu pikirannya samapi ia sulit untuk tidur, malas untuk beraktifitas di

Rutan.47

45 Anggi, Warga binaan Pemasyarakatan Negara, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 12

Maret 2008

46 Hamidi, Warga Binaan Pemasyarakatan Anak, Wawancara Pribadi, Rangkasbitung, 12 Maret 2008.

Page 50: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Kondisi kejiwaan yang dialami oleh anak yang ada di Rutan selama

pemantauan penulis lakukan mereka tidak bisa menjalani aktifitas secara serius,

dan mereka selalu murung, dan bila ada kegiatan mereka jarang mengikutinya,

karena kurangnya perhatian yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani secara

khusus kepada mereka.

C. Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan

Pemasyarakatan.

Pada dasarnya pelaksanaan bimbingan rohani islam terhadap warga binaan

pemasyarakatan merupakan tugas dan kewajiban dari pembinaan umat Islam pada

umumnya. Bahkan bisa jadi mereka di tempat sebagai prioritas utama, sebab

mereka secara khusus sedang mengalami kegoncangn rohani (spiritual). Tindakan

kriminal atau pelanggaran hukum yang mererka lakukan tentu tidak semata-mata

di latar belakangi oleh tuntunan kebutuhan yang bersifat materi (jasmani), akan

tetapi banyak di antara munculnya tindakan dan perilaku kriminal dipengaruhi

oleh kondisi rohani yang tidak stabil, atau tidak mendapat bimbingan dan

pembinaan secara terus menerus, oleh karena itu pelaksanaan bimbingan rohani

Islam terhadap warga binaan pemasyarakatan semestinya mendapatkan perhatian

khusus bagi setiap umat Islam yang berada di Rumah Tahanan Negara

Rangkasbitung.

Bimbingan Rohani islam adalah merupakan salah satu program pembinaan

yang diberikan kepada para narapidana dan tahanan yang beragama Islam.

Program ini berada di bawah tanggung jawab Kepala Seksi Pembinaan

kerohaniaan (Bimroh) Bapak Samsu Albantani.

Page 51: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Setelah penulis melakukan pengamatan dan wawancara, maka penulis

dapat menggambarkan upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Rutan atau

petugas bimbingan rohani Islam adalah sebagai berikut :

2. Metode

Secara teknis penggunaan metode dalam pembinaan warga binaan

pemasyarakatan dilakukan telah diatur baik dalam peraturan pemerintah maupun

keputusan menteri kehakiman namun pelaksanaan tersebut cenderung disesuaikan

dengan keadaan warga binaan pemasyarakatan dan kemampuan pembimbing

tersebut. Pada metode yang pembimbing digunakan sebagai berikut :

a. Ceramah Agama

Ceramah agama yaitu dilakukan pembimbing dengan tujuan memberikan

siraman rohani kepada WBP dan juga nasehat-nasehat agama. Bimbingan Rohani

ini dilakukan oleh petugas bimbingan dari luar dan dalam Rutan sendiri secara

bergiliran sesuai jadwal yang ditentukan (lihat lampiran).

b. Dialog atau Tanya jawab

Metode dialog atau tanya jawab ini merupakan tindak lanjut dari metode

ceramah, ini dilaksanakan setelah pembina memberikan penjelasan terhadap

materi yang disampaikan kemudian warga binaan diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai materi tersebut yang telah dibahas, yang mereka anggap

kurang jelas dan sulit untuk dipahami. Ataupun sebaliknya, pembina memberikan

pertanyaan kepada warga binan seputar materi yang telah dijelaskan sebelumnya,

Page 52: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

lalau diharapkan mereka dapat menjawab tanpa rasa malu dan takut akan salah

dari jawaban yang dilontarkan. Cara ini dapat menjadi stimulus dan melatih

mental mereka untuk berani berbicara dan mengungkapkan pendapat didepan

orang banyak.

3. Materi

Kegiatan menyampaikan materi bmbingan rohani Islam merupakan

kegaiatan utama yang tombak dari serangkaian bentuk kegauatan rohani Islam

lainnya.

Namun sejauh penulis mencari data tentang jabaran atau uraian materi

secara rinci pihak pengelola Rutan Rangkas tidak memiliki uraian materi secara

rinci. Bahkan sebaliknya materi diserahkan kepada pembimbing yang akan

melakukan bimbingan pada warga binaan.

Adapun materi yang diberikan diantaranya : Fiqih ibadah, Tauhid, Akhlak.

Untuk itu lebih jelasnya penulis jelaskan yaitu :

a. Figih Ibadah : Materi ini adalah cara untuk mendekatkan diri kepada

sang penciptanya dengan selalu beribadah seperti shalat, dan tata

cara berwudhu dan lain-lain.

b. Tauhid : Sebagai pengenalan warga binaa pemasyarakatan kepada

Allah dan untuk mempertebal keimanan mereka.

c. Akhlak : Materi ini bertujuan untuk membina para warga agar

mempunyai budi pekerti dan berprilaku baik setelah kelaur dari

Rutan ini.

Page 53: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Materi-materi ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai agama

kembali kepada warga binaan pemasyarakatan, memberikan pengertian tentang

agama islam yang sesuai dengan tingkat kecerdasan masing-masing warga binaan

pemasyarakatan, menanamkan akhlak mulia, dan konsisten beribadah, serta

menanamkan rasa percaya diri.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Ustadz zaki pembimbing Bimroh

Rangkasbitung, beliau mengatakan : ”bahwa dengan adanya materi-materi ini

diharapkan bisa membantu para warga binaan yang ada di Rutan dapat

mengembalikan harga diri dan mental warga binaan, karena setelah mereka

merasa tertekan akibat hukuman yang mereka terima atau perbuatan yang mereka

lakukan”.48

3. Waktu Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam

Waktu yang dilaksanakan dalam kegiatan bimbingan rohani Islam selama

penulis melakukan penelitian adalah : tiga kali dalam seminggu dari pukul 10.00-

12.00, sesuai jadwal yang sudah diotentukan. (lihat Lampiran)

Selain itu juga di Rutan juga selalu melaksanakan kegiatan tahunan yaitu

memperingati hari-hari Besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammmad Saw, Isra

Mi’raj, I Muharam dan Bulan Ramadhan.

D. Analisa Hasil Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan

Pemasyarakatan

48 Ustadz. Zaki, Pembimbing Rohani Islam. Wawancara Pribadi, Rangkasbitung : 22

Maret 2008.

Page 54: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Bimbingan rohani Islam, yang menggunakan pendekatan-pendekatan dan

motivasi yang bersumber dari kitab suci dan hadits Nabi, dapat dijadikan solusi

yang tepat untuk menaggulangi gangguan jiwa yang dialami oleh manusia sebagai

akibat tressor kehidupan. Dalam konteks ini, KARUTAN Rangkasbitung

mengatakan bahwa, salah satu tujuan diadakanya program bimbingan rohani ini

adalah untuk membantu para warga binaan pemasyarakatan yang mengalami

gangguan jiwa.49

Berdasarkan hasil pengamatan penulis serta data-data yang ditemukan

dilapangan, upaya bimbingan rohani Islam terhadap warga binaan, khususnya

untuk anak-anak masih kurang efektif.

Efektivitas sebuah program, dapat dilihat secara visual, yakni melalui

adanya perubahan dari komunitas atau perorangan yang menjadi sasaran dari

program tersebut, sesuai dengan tujuan diadakannya program.

Selama dua bulan melakukan penelitian, Secara umum, dapat penulis

katakan bahwa metode yang digunakan adalah hanya metode berbentuk ceramah

dan diskusi. Metode tersebut kurang begitu mengatasi permasalahan yang dialami

oleh warga binaan anak, metodenya hanya berbentuk penyampaian materi saja,

dan keterbatasan kemampuan berbagai pemahaman yang dimiliki anak dalam hal

rendahnya pemahaman tentang agama dan pendidikan yang mereka miliki. Tidak

adanya pelayanan khusus bimbingan rohani islam untuk warga binaan anak di

Rutan Rangkasbitung.

49 M. Hilal.SH, Kepala Rumah Tahanan Negara , Wawancara Pribadi, Rangkasbitung :

25 Maret 2008.

Page 55: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Rutan juga belum efektif untuk mengatur tentang materi yang harus

disesuaikan dengan kultural warga binaan yang ada di sana, terutama warga

binaan yang menderita tekanan di dalam Rutan kurang begitu meringankan beban

mereka yang sedang mengalami kecemasan dan rasa tertekan berada dalam

Rutan..

Kurangnya pemantauan dari petugas bimbingan rohani dapat berakibat

dalam hal pelaksanaan program bimbingan di lapangan, karena pemantauan

dilapangan dapat diketahui berapa banyak warga binaan khususnya anak remaja

yang ikut, materi yang disampaikan,dan keefektipan pembimbing.

Manfaat adanya pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan dan pemahaman warga binaan khususnya anak remaja terhadap

nilai-nilai keislaman. Dengan adanya pemantauan maka akan diketahui apa saja

kenadala-kendala yang ada pada saat bimbingan rohani, setelah diketahui kendala

tersebut dengan segera dicarikan solusinya.

Bimbingan rohani Islam bisa memiliki pengaruh yang besar apabila

dilakukan dengan perencanaan dan terstruktur dengan baik, karena dengan adanya

bimbingan rohani Islam dalam membantu menangani rasa cemas dan rasa tertekan

saat berada di Rutan yang mereka alami sangat membantu. Tetapi harus diakui

bahwa bimbingan rohani Islam bukanlah satu-satunya pembinaan yang diberikan

kepada mereka. Karena motivasi teman serta dorongan dari keluarga serta

pembinaan lain yang ada, dapati membantu mereka ke arah perbaikan kondisi

yang stabil..

Page 56: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis di Rutan kelas IIB Rangkasbitung

maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya bimbingan rohani Islam terhadap warga binaan di Rumah Tahanan

Negara dilihat dari segi Para petugas Pembimbing Rohani Islam di Rumah

Tahanan Negara (RUTAN) dalam penyampaian materi bimbingan dan

pembinaan menggunakan beberapa metode-metode sebagai berikut :

a. Metode ceramah Agama

b. Metode diskusi atau tanya jawab.

2. Upaya bimbingan rohani Islam terhadap warga binaan yang dilaksanan

dengan metode yang ada. Sudah diupayakan oleh pihak Rutan atau petugas

bimbingan rohani, meskipun belum maksimal, karena keterbatasan petugas

bimbingan dan waktu.

3. Semua pembinaan dan bimbingan yang dilakukan pihak Rutan adalah

merupakan bagian dari bimbingan rohani islam yang membantu para warga

binaan pemasyarakatan kembali kepada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Page 57: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Perubahan sikap para warga binaan pemasyarakatan menjadi lebih baik adalah

merupakan satu perwujudan dari sebuah upaya yang telah diberikan.

B. Saran

Kepada semua pihak pengurus dan pembimbing Rutan Rangkasbitung,

penulis menyarankan :

1. Fasilitas yang menunjang kegiatan bimbingan islam masih perlu diperhatikan

dan dipenuhi, seperti perlengkapan shalat, papan tulis dan alat tulis lainnya

yang dicapai melalui kerjasama dengan berbagai pihak.

2. Kurangnya tenaga profesinal menyebabkan binbingan ini kurang berjalan

dengan baik dan tidak seimbang antara pegawai dengan warga binaan.

3. Masyarakat diharapkan aktif memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap

warga Binaan Binaan pemasyarakat setelahnya keluar dari Rutan

Rangkasbitung, agar dapat hidup normal dan tidak lagi kembali ke jalan yang

salah.

Page 58: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

DAFTAR PUSTAKA Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbimngan dan Penyuluhan Agama, Jakarta:

PT.Golden Terayon Press, 1994. -----------. Teori-Konseling Agama dan Umum, Pt. Golden Terayon Press, 1998. A, Hallen. Bimbingan dan konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002. A, Hasanudin. Retorika Dakwah dan Publistik dalam Kepemimpinan. Surabaya:

Usaha Nasiona 1982. Alisup, Muhammad, Sabri.Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan Anak

dan Remaja, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997 Cet. Ke-02 h.160 Brosur, Profil Rumah Tahanan Negara Rangkasbitung. Dep. Hukum dan Ham R.I

Kantor Wilayah Banten 2007 Daradjat, Zakiah. Peran Agama dalam Kesehatan Mental Jakarta : CV. Haji

Masagung 1994. -----------. Ilmu jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 2003. ------------, Pembinaan Remaja, Jakarta : Bulan Bintang, 1982, h.11 Dagun, Save M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta :LPKN, 1999, h.957. Crapps, Robert .Perkembangan Kepribadian dan Keagamaan, Yogyakarta :

Kanisius, 1994, h.24 Dep Dik.Bud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Faqih, Aunur Rahim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta : UII

Press, 2001. Gunarsa, Singgih D.Psikologi Anak dan Remaja, Jakarta : Gunung Mulia, 1995,

Cet Ke-7, h.203. Jamaluddin, Syaik Mahfudzh. Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta :

Pustaka Al-kautsar, 2001) Cet Ke-I h. 3-4. Kartono Kartini. Patologi Sosial 3: Gangguan-gangguan Kejiwaan Jakarta : CV

Rajawali Press, 1997.

Page 59: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Ketut, Dewa, Sukardi. ”Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah”, Surabaya : Usaha Nasional, 1982, h. 66.

Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda Karya, 1989), Cet ke-2 h. 3.

Mahfuzh, Syaikh M. Jaaamaludin. Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta :

Pustaka Al Kautsar, 2001. Maulana, Muhammad Ali. Islamologi atau Dinul Islam, (Jakarta : Darul Kutubi

Islamiyyah, 1996), Cet. Ke-5. h,4.

Mutikrida, Hadi, Laksana. kamus sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta : Nusa Indah, 1981.

Mapiare, Andi. Psikologis Remaja. (surabaya :Usaha Nasional, 1982), H.27.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta : UI Press 1979) Cet Ke-1. h.9. Panuju, panut dan Ida Umami. Psikologi Remaja, ( Yogyakarta : PT. Tiara

Wacana, 1999), h.121. Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang 2003. Soekanto, Soerjono. Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, (Jakarta ;

Pustaka Antara, 1996), Cet. Ke-4, h.40. Sundari, Siti. Kesehatan mental Dalam Kehidupan, (Jakarta :PT Rineka Cipta), h.32. Umam Khairul dan Aminudin Achyar. Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung:

CV. Pustaka Setia, 1998 Widjaja, A. W. Masalah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkotika,

(Bandung : Armico, 1985), h. 1. Wirawan, Sarlito, Sarwono. Psikologi Remaja, (Jakarta : Remaja Press, 2000), h.

6. Yusuf, Syamsu. Mental Hygiene Pengembangan Kesehatan Mental dalam kajian

Psikologi dan Agama, (Bandung : Pustaka Bani Quraisi, 2004) Cet.ke1 h. 37.

Yummy, Salim dan Petter Salim. kamus bahasa Indonesia kontemporer, (Jakarta : Modem English, 1991)h. 299.

Page 60: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : M. Hilal, SH, M.Si

Jabatan : Kepala Rutan Rangkasbitung

Tanggal : 10 Maret 2008

Tempat : Ruang Kerja KARUTAN

1. Sejak kapan bapak menjadi KARUTAN Rangkasbitung?

Sejak dari Bulan Juni akhir 2007 hingga sekarang

2. Bagaimana dengan sejarah berdirinya Rutan ini?

Sejarah Rutan ini tahun 40-an masih zaman Belanda dengan kata penjara,

60-an itu berganti nama dengan ada perubahan Rutan Negara. Fungsi dan

peran berbeda dengan Lembaga pemasyarakatan dengan Rutan.

3. Menurut Bapak apa pengertian Rutan secara luas?

Untuk Rutan itu sebetulnya diperuntuhkan bagi para tahanan yaitu masih

dalam proses pemeriksaan, penyelidikan, tetapi karena di Rangkasbitung

tidakkah ada, sehingga kita pun diijinkan selama 1). Masa pidananya tidak

lebih dari 5 tahun kemudian jenis pidana tidak membahayakan di lingkungan

Rutan ini. Kemudian Lp diperuntuhkan untuk bagi orang-orang yang sudah

mendapatkan ponis kekuatan hukum yang tetap dari hakim. Tetapi Rutan bagi

mereka yang masih menjalani proses pemeriksaan, masih dalam proses

penyelidikan dari kejaksaan pengadilan.

Page 61: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

4. Apa bedanya Rutan ini dengan Rutan alinnya?

Rutan ini tidak berbeda dengan Rutan lainnya, hanya saja untuk aplikasinya

dari segi blok penghunian yang sudah berbeda kemudian kreativitas dari

masing-masing unit pelaksana teknis setiap rutan berbeda-beda, Rutan juga

mempunyai program. Dari pusat dan bagaimana tinggal masing-masing

melaksanakan program itu.

5. Apa visi dan misi Rutan ini?

Misinya : adalah memajukan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk dapat

kembali pada masyarakat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

berlaku sehingga, masyarakat dan mereka kembali diterima, kehendaki

bersama.

6. Bisakah Bapak Jelaskan tugas pegawai di sini khususnya kegiatan bimbingan

Rohani?

Tugas pegawai mereka adalah :

1. mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan

pelayanan, perawatan mencakup bidang kesehatan kemudian juga mereka

harus memperhatikan kondisi warga binaan pemasyarakat di dalam

termasuk di dalamnya adalah olahraga, kemudian bimbingan terhadap

mental agama islam.

Page 62: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

2. kegiatan bimbingan rohani islam ini di bawah tanggung jawab petugas

bimbingan rohani yaitu Bapak Samsu, beliau memberikan bimbingan

dalam bentuk pengajian (Ceramah Agama) sesuai dengan jadwal yang

sudah ditentukan

Interview Interviewer

(Mariam) (M. Hilal, SH, M.Si)

Page 63: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Samsu Al-Bantani

Jabatan : Seksi Pendidikan dan Pembinaan Rohani

Tanggal Wawancara : 26 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Sejak kapan Bapak menjadi petugas bimbingan rohani Islam di Rutan

Rangkasbitung?

Saya ditugaskan sebagai seksi pendidikan dan pembinaan rohani sekitar

tahun 2003 yang lalu, hingga sekarang, karena sebelumnya saya ditugaskan

sebagai penjagaan dari tahun 1997 sampai 2003.

2. Bagaimana teknis pembinaan yang bapak berikan?

Teknis pembinaan yang saya berikan berupa metode ceramah, dan Saya selalu

mengarahkan kepada warga binaan untuk selalu mengikuti program yang ada

di Rutan ini,

3. Dalam seminggu ada berapa kali kegiatan bimbingan rohani yang

dilaksanakan di Rutan Rangkasbitung?

Kegiatan bimbingan rohani diadakan tiga kali dalam seminggu, yaitu Hari

Senin, Rabu, dan Sabtu, dan Hari Selasa, Kamis, Jum’at untuk kegiatan kejar

paket A. Pengajian bulanan setiap satu kali dalam sebulan.

Page 64: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

4. Materi apa saja yang diberikan dalam pelaksanaan bimbingan rohani di Rutan

ini?

Materi yang diberikan dalam pelaksanaan bimbingan rohani ialah tergantung

kepada yang menyampaikan materi, misalkan Ustadz Zaki selalu memberikan

materi tentang Fiqih, kalau Ustadz Abdullah selalu memberikan materi

tentang ketauhidan.

5. Di dalam Rumah Tahanan Negara Rangkasbitung ini ada berapa orang

Pembimbing Rohani Islam ?

Petugas yang dari Rutan ini hanya saya pribadi dan petugas dari luar itu ada

dua orang, tetapi terkadang selalu bergiliran karena mereka itu dari Lembaga

Swadaya Masyarakat, tetapi yang sering memberikan yaitu ustad Zaky dan

ustadz Abdullah.

6. Apakah bimbingan di Rutan ini sudah dikatakan berhasil atau tidak?

kalau dilihat dari segi kualitas sangat sulit untuk mengidentifikasikan berhasil

atau tidaknya suatu bimbingan rohani Islam. bila dilihat dari segi keseharian

warga binaan ketika berada di Rumah Tahanan Negara sudah di bilang

berhasil. sebagai contoh yang dulunya mereka tidak mau shalat sekarang

sudah mau shalat. akan tetapi kita kembalikan lagi kepada warga binaan

tersebut apakah mereka setelah keluar masih bersikap seperti di dalam Rumah

Tahanan Negara Rangkasbitung. Dan juga peran dari masyarakat mereka

Page 65: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

tinggal sangat penting untuk mengembalikan mental dan kepercayaan diri

mereka setelah keluar dari Rutan ini.

Interview Interviewer

(Mariam) (Samsu Al-Bantani)

Page 66: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Ustadz Zaki

Jabatan : Pembimbing Rohani

Tanggal Wawancara : 25 Maret 2008

Tempat Wawancara : Rumah kediaman

1. Sejak kapan Ustadz menjadi pembimbing rohani di Rutan ini?

Sejak tahun 2005, awalnya saya hanya ditugaskan untuk memberikan

bimbingan secara tidak formal,artinya tidak sesuai jadwal yang sudah ditentukan,

terkadang saya datang setiap tiga kali dalam seminggu, tetapi karena

musyawarah dengan petugas yang ada di Rutan akhirnya kita mengatasnamakan

dari sekretaris pemuda Muhammadiyah, dan akhirnya kegiatan tersebut sering

bergiliran sesuai jadwal yang ditentukan.

2. Upaya apa yang ustadz lakukan untuk kegiatan dalam pembinaan ini?

Kegiatan yang saya berikan berbentuk ceramah, diskusi atau tanya jawab,

karena terkadang para warga binaan membutuhkan siraman rohani berbentuk

seputar tauhid atau fiqih karena keterbatasan agama yang mereka miliki.

Page 67: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

3. Apakah ada perubahan dari warga binaan tersebut setelah mendapat

bimbingan dari bapak?

Sebagian besar warga binaan atau narapidana mengalami perubahan

seperti melaksanakan shalat dan perilaku mereka, mereka mengakui dengan

adanya bimbingan rohani hati mereka sangat tenang untuk menjalani masa

pidana atau tahanan di Rutan ini dan menjalankan aktivitas ibadah dengan

tenang.

Interview Interviewer

(Mariam) (Ustadz Zaki)

Page 68: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Abdul Azis

Jabatan : Penjagaan

Tanggal Wawancara : 22 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Sejak kapan bapak menjadi petugas penjagaan di Rutan Rangkas ini?

Saya tugas di Rutan ini setahun yang lalu yaitu tahun 2007.

2. Apa yang melatar belakangi bapak menjadi perhatian kepada warga binaan

anak?

Dilihat dari umur anak-anak yang sangat muda, mereka sudah harus

menjalani masa-masa yang seharusnya anak-anak yang seumurannya bermain

atau belajar. Saya tidak selalu menyalahkan mereka, tetapi saya sering

memberikan motivasi, sehingga anak-anak yang berada di Rutan ini tidak terlalu

cemas memikirkan masa depannya. karena ini bukan kewajiban petugas

bimbingan rohani saja melainkan tugas kita semua khususnya staf yang berada di

Rutan ini.

Page 69: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

3. Menurut penilaian bapak apakah program bimbingan rohani di sini sudah

berhasil terhadap warga binaan khususnya anak-anak?

Menurut saya program yang dijalankan sudah cukup, akan tetapi

terkadang petugas bimbingan yang dari luar dan sudah dijadwalkan tidak hadir,

sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan. dan kesadaran para warga binaan

tidak mengikuti pengajian kurang begitu antusias mungkin dikarenakan tidak

diwajibkannya dalam mengikuti program yang ada.

4. kapan saja bapak memberikan bimbingan?

Tidak tentu, terkadang saat anak-anak sedang tidak ada kegiatan. Karena

tugas saya menjaga para warga, di situ ada kesempatan saya memberi motivasi

atau dorongan kepada warga binaan khususnya anak-anak

5. Apakah ada perubahan dari warga binaan anak setelah mengikuti bimbingan

rohani?

Setelah saya perhatikan dari warga binaan anak, mereka disini tekun

melaksanakan shalat berjamaah dan mengikuti pengajian , terkadang ada saja

anak yang tidak melaksanakan shalat dan tidak mengikuti pengajian.

Interview Interviewer

(Mariam) (Abdul Azis)

Page 70: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

PEDOMAN WAWANCARA

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas Bimroh?

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Page 71: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Anggi

Tanggal Wawancara : 12 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

Kasus 363 yaitu pencurian,yaitu mencuri tempat makan ayam di daerah

Warung gunung. Awalnya saya tidak berniat untuk mencuri barang tersebut,

perkiraan saya barang tersebut tidak digunakan lagi oleh pemiliknya,

akhirnya saya mengambilnya.

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

Sudah dua bulan, yaitu dari bulan Januari hingga sekarang

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

Perasaan saya saat ini ialah ingin pulang, sedih melihat orang tua jauh.

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

Program yang diberikan oleh petugas yaitu pengajian oleh ustadz-ustadz dari

luar, dan pengajiannya dilakukan tiga kali dalam seminggu.

Page 72: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

Saya sering mengikuti bimbingan yang berbentuk pengajian atau tanya jawab

yang diberikan oleh petugas bimroh di sini.

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

Menurut saya tidak ada, pengajian ini bentuknya tidak memaksa yaitu yang

mau mengikuti siapa saja.

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas Bimroh?

Kalau saya sendiri sering melakukan salat berjamaah atau saya selalu berdoa

supaya hukumannya diringankan.

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Harapan setelah keluar dari Rutan ini saya ingin membahagian orang tua

dan tidak mau mengecewakannya lagi.

Interview Interviewer

(Mariam) (Anggi)

Page 73: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Usman

Tanggal Wawancara : 12 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

Yang menyebabkan saya masuk Rutan ini ialah karena kasus pencurian karet

di daerahnya.

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

Saya sudah satu bulan setengah.

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

Perasaan saya sekarang saat ini, saya cemas memikirkan kalau saya keluar

dari sini, masyarakat tidak menerima saya lagi.

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

Program yang diberikan bentuknya pengajian.

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

Saya sering mengikuti pengajian dan tidak pernah absen

Page 74: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

Bagi para warga yang tidak mengikuti pengajian tidak ada sanksi, karena

menurut saya ini bentuknya kesadaran saja.

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas Bimroh?

Saya merasakan ada perubahan dalam hal beribadah namun kalau masalah

pribadi mungkin

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Setelah keluar dari Rutan ini saya akan melanjutkan sekolah kalaupun tidak

ada biaya mungkin saya akan pesantren.

Interview Interviewer

(Mariam) (Usman)

Page 75: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Wawan

Tanggal Wawancara : 13 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

Saya masuk Rutan ini karena pencurian sepeda di daerah alun-alun

Rangkasbitung, pencurian yang saya lakukan karena desakan teman.

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

Saya masuk Rutan ini sudah dua bulan.

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

Ia merasa cemas karena takut kehilangan pekerjaannya, dan tidak diterima

oleh keluarganya. Perasaan mengganggu pikirannya sampai ia sulit untuk

tidur, malas untuk beraktivitas di Rutan.

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

Program yang diberikan berbentuk pengajian atau ceramah agama atau

diskusi oleh ustad-ustad yang sudah dijadwalkan.

Page 76: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

Saya jarang mengikuti program atau pengajian

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

Tidak ada sanksi bagi warga yang tidak mengikuti pengajian

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas Bimroh?

Menurut saya tergantung pada orangnya, kalau saya lumayan ada

perubahan, yang biasanya di luar saya tidak shalat kalau di sini pasti saya

shalat.

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Harapan keluar dari sini mencari pekerjaan lagi dan bantuan orang tua.

Interview Interviewer

(Mariam) (Wawan)

Page 77: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Yatna

Tanggal Wawancara : 13 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

Kasus yang menyebabkan saya masuk Rutan ini ialah mencuri uang di pasar

sebanyak Rp.21000.000, karena saya ingin membeli haind phone.

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

Saya di sini baru tiga Minggu.

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

Perasaan saya saat ini saya ingin pulang dan saya malu pada masyarakat

kalau saya keluar dari Rutan ini.

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

Program yang diberikan oleh petugas yaitu pengajian yaitu tiga kali dalam

seminggu..

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

Page 78: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

Saya sering mengikuti pengajian, saya tidak pernah ketinggalan.

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

Tidak ada sanksi bagi orang yang tidak mengikuti pengajian karena ini

bentuknya yang mau saja.

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas

Bimroh?

Perubahan yang saya rasakan ada perubahan yang bisanya saya jarang

sekali melakukan shalat, tetapi di sini saya sering berjamaah atau sering

konsultasi dengan pak Azis karena beliau sering ke tempat kami.

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Harapan setelah keluar dari Rutan ini saya ingin menjadi lebih baik lagi dan

tidak mau menguangi lagi.

Interview Interviewer

(Mariam) (Yatna)

Page 79: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

HASIL

WAWANCARA

Nama : Hamidi

Tanggal Wawancara : 13 Maret 2008

Tempat Wawancara : Aula RUTAN Rangkasbitung.

1. Kasus apa yang menyebabkan anda masuk Rutan ini?

Saya masuk Rutan ini karena kasus pencurian kabel yaitu pasal 363.

2. Sudah berapa lama anda berada di Rutan ini?

Saya di sini sudah tiga Minggu, dan dalam proses pelimpahan

3. Perasaan apa yang anda rasakan saat ini?

Perasaan saya saat ini bingung dan ada teman, yang biasanya di luar main

tapi di sini saya hanya melamun dan saya takut setelah keluar dari sini saya

dimarahin oleh masyarakat dan tidak diterima lagi.

4. Bagaimana program bimbingan yang diberikan di Rutan ini?

Program di sini hanya pengajian yaitu hari senin, Rabu dan Sabtu.

5. Berapa kali anda mengikuti bimbingan rohani di Rutan ini?

Saya mengikuti pengajian baru empat kali

Page 80: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung

6. Apakah ada sanksi jika para warga binaan tidak mengikuti pengajian?

Tergantung pada warganya yang mau mengikuti pengajian kalau dia ingin

sadar tapi masih banyak yang tidak mau ikut pengajian, alasannya bosan.

7. Apakah ada perubahan setelah mengikuti program yang diberikan oleh

petugas Bimroh?

Setelah mengikuti pengajian ini saya selalu shalat berjamaah dan banyak

tahu yang belum diketahui.

8. Apa harapan anda setelah keluar dari Rutan ini?

Harapan setelah keluar dari Rutan ini, saya ingin baik sama orang tua saya

dan ingin jadi manusia berguna bagi masyarakat dan tidak mau di cap

sebagai manusia tidak berguna.

Interview Interviewer

(Mariam) (Hamidi)

Page 81: Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan ... · PDF fileupaya bimbingan rohani islam terhadap warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara kelas iib rangkasbitung