UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C...

73
UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C KHRISNA MURTI KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Oleh Juriah NIM: 104052001980 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

Transcript of UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C...

Page 1: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA

DI SLB-C KHRISNA MURTI KEBAYORAN BARU

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Oleh

Juriah

NIM: 104052001980

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK

TUNAGRAHITA DI SLB-C KHRISNA MURTI KEBAYORAN BARU

JAKARTA SELATAN disusun oleh Juriah telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN (Universitas Islam Negeri)

Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, tanggal 3 juni 2009. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

pada Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 22 Juni 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekertaris Merangkap Anggota,

Dr. H. Arief Subhan, M. A. Dra. Nasichah, M. A.

NIP. 19660110 199303 1 004 NIP. 19671126 199603 2 001

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Elidar Hussein, M. A. Drs. M. Luthfi, M. A.

NIP. 19451125 197106 2 001 NIP. 19671006 199403 1 006

Pembimbing

Nurul Hidayati, S. Ag., M. Pd.

NIP. 19690322 199603 2 001

Page 3: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Starata Satu (S1) di UIN (Universitas

Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai ketentuan yang berlaku di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan penjiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 22 Juni 2009

Juriah

Page 4: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

ABSTRAK

Juriah

Upaya Bimbingan Islam bagi Anak Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Tunagrahita adalah suatu kondisi sejak masa perkembangan yang ditandai

oleh kurang sempurnanya fungsi-fungsi intelek sehingga nampak akibatnya secara social. Bimbingan agama pada anak tunagrahita bertujuan agar anak tunagrahita

mengetahui, memiliki kepercayaan kepada Tuhan, dapat mengembangkan potensi

diri, dan mampu mengatasi persoalan yang dihadapinya, karena bimbingan agama

adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Penelitian ini ingin mengetahui apa saja yang dilakukan pembimbing

agama Islam, bagaimana kondisi anak tunagrahita sebelum dan sesudah

mendapatkan bimbingan Islam, dan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan

penghambat dalam bimbingan Islam yang dilakukan oleh pembimbing. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui

observasi dan wawancara. Dimana keabsahan data dilakukan dengan tekhnik

pemeriksaan antara lain trianggulasi (membandingkan) dan ketekunan atau

keajengan pengamat.

Dengan ini dapat diketahui analisis data yang menghasilkan kesimpulan bahwa upaya bimbingan Islam yang dilakukan pembimbing ada lima yaitu:

penanaman sopan santun (akhlak), membaca do’a-do’a, membaca al-qur’an, bimbingan shalat, dan cara berwudhu, dari beberapa upaya tersebut para anak

tunagrahita di SLB-C khrisna murti mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumya.

Page 5: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim.

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan hasil karya

tulisan ilmiah dengan judul “Upaya Bimbingan Islam bagi Anak Tunagrahita di

SLB-C Khrisna Murti Kebayoran Baru Jakarta Selatan”. Shalawat dan salam

senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.,

yang memiliki akhlak mulia, dan pembawa risalah Islam kepada umat manusia.

Penulis sadari tiada kesuksesan apapun tanpa motivasi dan dukungan dari

orang lain. Dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan banyak-banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi

ini, baik secara materil maupun non materil, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Murodi, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

beserta Pembantu Dekan, Bagian Akademik, Administrasi dan Keuangan.

2. Bapak Drs. M. Lutfi, MA selaku Ketua dan Ibu Nasichah, MA selaku

Sekertaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang telah membantu

dalam kelancaran studi dan proses penyusunan skripsi.

3. Ibu Nurul Hidayati, S. Ag. M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan ilmu, motivasi serta waktunya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya di Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang telah memberikan ilmu

Page 6: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

pengetahuan kepada penulis agar kelak menjadi manusia berguna dunia

dan akhirat.

5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mempermudah peminjaman buku selama kuliah dan penulisan skripsi

berlangsung.

6. Kepala sekolah dan guru-guru SLB-C Khrisna Murti Kebayoran Baru

Jakarta Selatan yang telah memberikan motivasi, dan membantu penulis

dalam penyusunan skripsi.

7. Abi H. Ghozali H. S dan Ummi Hj. Nurhayani H. M. Noor tercinta yang

telah memberikan dukungan, pengorbanan, dan telah mendidik sejak kecil

hingga dewasa tanpa rasa letih, dan keluh kesah terutama dalam hal

pendidikan dunia maupun akhirat. Ucapan terima kasih ini tidak mampu

untuk membalas semua yang telah engkau berikan kepada penulis selama

ini. Do’akan anakmu semoga kelak menjadi “Khoirunnaas Anfauhum

Linnaas”.

8. Mpok dan abang-abang ku yang telah memberikan semangat dan motivasi

secara langsung dan mereka selalu mendo’akan penulis di dalam sujudnya.

9. Adik ku terima kasih atas do’a mu, semoga kelak kamu menjadi anak yang

selalu berbakti kepada kedua orangtua.

10. Sofa, Puah, U-She, Lilis, Indri, Jehan yang telah banyak membantu dan

memotivasi penulis, dan semua teman BPI ’04 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu terimakasih atas semua kebaikan kalian.

Page 7: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

11. Kakak-kakak BPI ’03 (teh Alvin, k’ Warti, k’ Maul, k’ Taher dkk) yang

selalu memotivasi, membantu dan setia mendengarkan keluh kesah

penulis.

Tanpa bantuan dari kedua orangtua, keluarga, sahabat penulis tidak

mungkin dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

semua kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangannya untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan

saran dari kalian.

Jakarta, 22 Juni 2009

Penulis

Page 8: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 6

D. Metodologi Penelitian............................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka....................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 13

A. Bimbingan Agama Islam .......................................................... 13

1. Pengertian Bimbingan Agama Islam ................................... 13

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama Islam ....................... 18

3. Metode Bimbingan Agama Islam ........................................ 21

4. Materi Bimbingan Agama Islam.......................................... 23

B. Anak Tunagrahita ..................................................................... 27

1. Pengertian Anak Tunagrahita .............................................. 27

Page 9: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

2. Faktor Penyebab Terjadinya Tunagrahita ............................ 28

3. Ciri-ciri Anak Tunagrahita .................................................. 32

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG SLB-C KHRISNA MURTI. 38

A. Sejarah Berdirinya ................................................................... 38

B. Visi dan Misi ........................................................................... 40

C. Tujuan Berdirinya .................................................................... 41

D. Struktur Organisasi .................................................................. 42

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA .......................................................... 44

A. Program Bimbingan Islam bagi Anak Tunagrahita di SLB-C

Khrisna Murti ........................................................................... 44

B. Kondisi Anak Tunagrahita sebelum dan sesudah Bimbingan

Islam......................................................................................... 50

C. Faktor Pendukung dan Penghambat ketika dilakukan

Bimbingan Islam....................................................................... 53

BAB V PENUTUP..................................................................................... 58

A. Kesimpulan............................................................................... 58

B. Saran ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 61

LAMPIRAN

Page 10: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah rahmat dari Allah SWT. Kelahiran anak sangat dinantikan

oleh para pasangan suami istri. Dalam konsep ajaran Islam, anak merupakan

rahmat Allah SWT yang diamanatkan kepada kedua orangtuanya yang harus

dijaga dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa kasih sayang, perhatian dan

diberikan pendidikan yang baik.

Di dalam buku Muhammad Nur Abdul Hafidz berjudul

Mendidik Anak Bersama Rosulullah yang di kutip oleh Imam al-Ghazali berkata :”anak adalah amanah orang tuanya, hatinya bersih,

suci dan polos, kosong dari segala ukiran dan gambaran. Anak selalu menerima segala yang diukirnya dan akan cenderung terhadap apa saja

yang mempengaruhinya. Apabila ia dibiasakan dan diajarkan untuk melakukan kebaikan, niscaya akan seperti itulah anak akan terbentuk.

Namun, apabila si anak dibiasakan untuk melakukan kejahatan dan ditelantarkan, sebab dosanya akan ditanggung langsung oleh orang

tuanya sebagai penanggung dari amanah Allah.1 Sebagaimana di dalam

hadits:

1 Muhammad Nur Abdul Hafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung: Al-

Bayan, 1999), cet. ke-4, h. 35.

Page 11: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

���� �� � ا �� � ا�� ه���ة ر�� ا ��� ��ل ��ل ا���

و/� . آ,+ *"�"د �"�) ��� ا�'&�ة %��"ا$ �#"�دان� او �����ان�

2)روا$ ا���5ري (او 12���0ن�

Artinya: “Setiap manusia yang dilahirkan itu dalam keadaan suci

(fitrah), dan orangtua merekalah yang menjadikan mereka beragama yahudi,

nasrani, dan majusi” (H. R. Bukhari)

Maksud hadits di atas mengandung makna bahwa manusia dilahirkan

di muka bumi ini dalam keadaan fitrah yang berarti bersih atau suci. Orang tua

mempunyai tanggung jawab besar terhadap perkembangan hidup anak-anak

mereka, baik dari segi agama, moral, akhlak, pendidikan, nafkah, kasih

sayang, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam pertumbuhan seorang anak

sangat dipengaruhi oleh faktor penting, yakni genetis (keluarga) dan mileu

(lingkungan).

Dalam faktor genetis, orang tua berperan penting dalam memberikan

bimbingan kepada anak-anaknya salah satunya dengan menanamkan

pendidikan agama sedari kecil. Hal ini bertujuan agar masa perkembangan

anak dapat berkembang dengan baik khususnya dalam hal ibadah, baik secara

vertikal (hablum minnallah) maupun horizontal (hablum minannas).

Faktor mileu (lingkungan) juga dapat mempengaruhi perkembangan

anak, sebagai contoh jika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang

mayoritas berperilaku baik maka besar kemungkinan anak akan berperilaku

baik. Namun sebaliknya, jika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang

2 Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Syarah Mukhtaarul Ahaadiits, (Bandung: Sinar Baru al-

Gensido, 2001), cet. ke-4, h. 669-670.

Page 12: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

mayoritas berperilaku buruk maka besar kemungkinan anak akan berperilaku

buruk.

Agama Islam selain sebagai ajaran juga dapat diartikan sebagai sebuah

keyakinan, yang harus dipegang bagi setiap manusia, karena dalam agama

Islam terdapat banyak ajaran-ajaran yang mengandung nilai-nilai kehidupan.

Agama Islam merupakan agama yang tidak mengenal adanya perbedaan,

terlebih bagi seseorang yang memiliki keterbatasan fisik maupun psikis.

Islam tidak mengajarkan sikap membeda-bedakan karena setiap

manusia mempunyai hak yang sama dalam hal belajar, menerima bimbingan

dan pengajaran. Penanaman nilai-nilai agama sangat penting diajarkan kepada

anak-anak sejak mereka kecil, hal ini bertujuan agar mereka mengenal

Tuhannya dan memiliki keyakinan yang kuat ketika dewasa, selain itu mereka

dapat mengembangkan potensi pribadinya secara optimal dan optimis meraih

masa depan yang lebih baik.

Namun apabila dalam perkembangan hidup seorang anak ada ketidak

seimbangan pendidikan, baik pendidikan dunia maupun pendidikan akhirat,

maka kelak anak akan mengalami adanya gangguan perkembangan, baik

intelektual, emosional, spiritual hingga keterbelakangan mental. Salah satunya

adalah Tunagrahita.

Namun kadang-kadang kegembiraan, harapan, cita-cita yang besar atas

kehadiran anak tersebut menjadi sirna, bahkan jadi beban fisik dan psikis bagi

kedua orang tua maupun keluarga, bila anak tersebut hadir di tengah-tengah

keluarga dalam keadaan tunanetra, tunagrahita, ketidakmampuan atau bahkan

Page 13: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

cacat fisik yang berat. Sehingga orang tua merasa malu dengan keadaan yang

dialami anak-anaknya. Apalagi bila ada orang-orang disekitarnya

memperlihatkan keadaan tidak simpatik pada anaknya.

Tunagrahita adalah suatu kondisi sejak masa perkembangan yang

ditandai oleh kurang sempurnanya fungsi-fungsi intelek sehingga nampak

akibatnya secara sosial.3

Menurut American Association on Mental Deficience (AAMD)

Tunagrahita adalah suatu keadaan dimana fungsi-fungsi intelektual secara

signifikan berada dibawah rata-rata, yang tampil bersamaan dalam tingkah

laku adaptif, serta tampak dalam periode perkembangan.4

Dalam pelaksanaan pendidikan, anak tunagrahita harus di khususkan

atau dibedakan dari anak-anak normal lainnya yaitu dengan diadakan

bimbingan-bimbingan yang lebih khusus, seperti bimbingan Islam. Pentingnya

bimbingan Islam bagi anak tunagrahita yakni agar anak tunagrahita memiliki

kepercayaan kepada Tuhan, dapat mengembangkan potensi diri dan mampu

mengatasi persoalan yang dihadapinya sebagai perwujudan diri secara optimal

dan mampu melakukan penyesuain diri dengan lingkungannya, karena secara

garis besar bimbingan agama adalah membantu individu mewujudkan dirinya

sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.5

3Muhammad Chalid, Studi tentang Sikap Orang Tua terhadap Anak Tuna Grahita

mampu Didik dengan Prestasi Belajar Siswa SDLB-C Asih Budi Jakarta, (Skripsi S1

Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, 1997, h. 10. 4Ibid, h. 10.

5 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press,

2001), cet. ke-2, h. 35.

Page 14: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Namun untuk melaksanakannya perlu adanya bantuan lembaga atau

seseorang yang memberikan bimbingan tersebut. Seperti bimbingan Islam

kepada anak berkebutuhan khusus yang dikembangkan oleh Yayasana SLB-C

Khrisna Murti yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang peduli

kepada anak-anak yang kurang mampu dari keterbelakangan mental

khususnya pada bimbingan Islam bagi anak tunagrahita.

Atas dasar tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dalam bentuk skripsi yang berjudul “Upaya Bimbingan Islam bagi Anak

Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti Kebayoran Baru Jakarta Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis, baik keterbatasan,

waktu, dana, dan obyek penelitian, maka penulis membatasi masalah pada

Upaya Bimbingan Islam bagi Anak Tunagrahita di SLB (Sekolah Luar

Biasa) bagian C (Tunagrahita) Khrisna Murti Kebayoran Baru Jakarta

Selatan.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a) Program apa saja yang dilakukan Pembimbing agama Islam bagi Anak

Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti.

b) Bagaimana kondisi anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan

bimbingan agama Islam.

Page 15: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

c) Apa saja faktor pendukung dan penghambat ketika dilakukan

bimbingan agama Islam.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian yaitu :

a. Untuk mengetahui Program yang dilakukan pembimbing Islam bagi

Anak Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti.

b. Untuk mengetahui kondisi anak tunagrahita sebelum dan sesudah

diberikan bimbingan Islam.

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat ketika dilakukan

bimbingan Islam.

2. Manfaat Penelitian ini adalah :

a. Manfaat akademis penelitian ini diterapkan agar dapat menambah

pengetahuan wawasan mengenai bimbingan Islam bagi anak

tunagrahita.

b. Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

acuan dan pedoman bagi para orangtua, pembimbing, sekolah yang

bergerak dalam membimbing anak tunagrahita.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian deskriptif yaitu mengambarkan tentang upaya bimbingan

Page 16: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Islam bagi anak tunagrahita di SLB (sekolah luar biasa) bagian C

(tunagrahita) Khrisna Murti.

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6

Dalam hal ini yang diteliti adalah upaya bimbingan Islam bagi anak

tunagrahita di SLB (sekolah luar biasa) bagian C (tunagrahita) Khrisna

Murti.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diambil dari tempat di Yayasan SLB-C Khrisna Murti,

yang beralamat di jalan Masjid Darussalam Blok A, Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan.

Adapun waktu penelitian ini, penulis melaksanakan pada tanggal 20

Januari sampai 30 April 2009.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian adalah 6 orang guru agama atau

pembimbing. Kemudian objeknya yaitu upaya bimbingan Islam bagi anak

tunagrahita.

5. Metode Penelitian

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), cet. ke- 33, edisi revisi, h. 4.

Page 17: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Dalam penelitian kualitatif, metode yang digunakan adalah metode

observasi yaitu aktivitas pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.7

Sumber utama penelitian ini adalah objek penelitian, yakni pada

bimbingan Islam bagi anak tunagrahita di SLB (sekolah luar biasa) bagian

C (tunagrahita) Khrisna Murti.

6. Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, maka

instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri karena ia menjadi

segalanya dan keseluruhan proses penelitian.8

7. Teknik keabsahan data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini memiliki

kriteria :

a. Kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan teknik triangulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain,9 hal itu dapat dicapai dengan jalan :

1) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain, dalam hal ini peneliti

membandingkan jawaban yang diberikan oleh guru agama atau

pembimbing yang diterapkan di lapangan mengenai upaya

bimbingan Islam bagi aanak tunagrahita.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), h. 145. 8 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.168.

9 Ibid, h. 330.

Page 18: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

2) Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang

berkaitan.

8. Ketekunan atau keajengan pengamatan

Ketekunan pengamatan yakni menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat releven dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci,10

maksudnya peneliti hanya memusatkan dan mencari jawaban sesuai

dengan rumusan masalah saja.

9. Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu aktifitas pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indera. Terkait dengan masalah bagaimana upaya dan program yang

digunakan pembimbing dalam bimbingan Islam bagi anak tunagrahita

di SLB (sekolah luar biasa) bagian C (tunagrahita).

b. Wawancara, yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi. Peneliti melakukan wawancara kepada

pembimbing, untuk memperoleh kelengkapan data sebelumnya penulis

terlebih dahulu menyusun pertanyaan tentang permasalahan yang

10 Ibid, h. 329.

Page 19: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

berkaitan dengan objek peneliti sebagai pedoman wawancara yang

dijadikan acuan pada saat wawancara berlangsung. Teknik ini dibantu

dengan tape recorder untuk merekam hasil wawancara dan mencatat

informasi yang didapat pada waktu itu.

c. Dokumentasi, yaitu penulis mencari keterangan dan bacaan yang

dibutuhkan mengenai masalah terkait, melalui sumber-sumber yang

ada juga menelaah dokumentasi dan arsip yang dimiliki yayasan.

10. Teknik analisis data

Dalam menganalisis data dari hasil observasi dan wawancara,

penulis menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian

menyimpulkan, setelah itu menganalisa kategori-kategori yang tampak

pada data tersebut. dimana seluruh data yang penulis peroleh dari hasil

pengamatan dan wawancara, lebih dulu penulis kelompokkan sesuai

dengan persoalan yang telah ditetapkan lalu menganalisanya secara

sistematis.

11. Buku pedoman penulisan

a. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan disertasi” yang di susun oleh

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan oleh CeQDA

(Center For Quality development and Assurance) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, april, cetakan ke-2 tahun 2007.

b. Buku Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi” yang di susun

oleh Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M. A. yang diterbitkan oleh PT

Remaja Rosdakarya, Januari, cetakan ke dua puluh tiga tahun 2007.

Page 20: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

E. Tinjauan Pustaka

Skripsi yang berjudul Upaya bimbingan Islam bagi aanak tunagrahita,

penulis tidak menemukan judul yang sama dari hasil penelitian di Yayasan

Sekolah Luar Biasa Khrisna Murti Kebayoran Baru Jakarta Selatan, akan

tetapi ada berbagai hasil penelitian yang mempunyai hubungan dengan judul

yang penulis teliti.

Dalam kajian ini ada 2 judul skripsi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Bimbingan Ibadah Shalat pada anak Tunagrahita C di SLB

B/C Muara Sejahtera Pondok Cabe yang di teliti oleh Husnul Mubarok

tahun 2009, skripsi ini hanya memfokuskan pada metode yang dilakukan

si pembimbing dalam menerapkan bimbingan ibadah shalat pada anak

tunagrahita.

2. Upaya Bimbingan dan Konseling dalam Menumbuhkan Kemandirian

Anak Tunagrahita di SLB Negeri kapten Halim Purwakarta yang diteliti

oleh Maimanah Sa’diah tahun 2006, penelitian ini memfokuskan pada

usaha pembimbing atau konselor dalam penanaman kemandirian pada

anak tunagrahita salah satunya berupa kemandirian dalam melakukan

Page 21: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, mandi, dan lain sebagainya

yang dilakukan oleh anak tunagrahita itu sendiri.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi sangat diperlukan sistematika penulisan yang

baik, benar, dan tepat melalui aturan dan tata cara penulisan. Untuk dijadikan

sebagai bahan acuan, maka penulis memasukkan sistematika penulisan

kedalam bahasan. Adapun sistematika penulisannya, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan kerangka penulisan skripsi, yaitu latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang ialah pengertian bimbingan Islam, tujuan, fungsi,

metode dan materi bimbingan Islam, pengertian anak tunagrahita,

faktor penyebab terjadinya tunagrahita, ciri-ciri khas tunagrahita.

BAB III GAMBARAN UMUM SLB-C KHRISNA MURTI

Mencakup gambaran umum SLB-C Khrisna Murti seperti sejarah

berdirinya, visi dan misi, tujuan yayasan SLB-C Khrisna Murti,

struktur organisasi yayasan SLB-C Khrisna Murti.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA

Page 22: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Berisi program yang dilakukan Pembimbing, kondisi anak

tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan bimbingan Islam, dan

faktor pendukung dan penghambat ketika dilakukan bimbingan

Islam.

BAB V PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 23: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Agama Islam

1. Pengertian Bimbingan Agama Islam

Bimbingan Agama Islam terdiri dari tiga kata yaitu bimbingan,

agama dan Islam. Bimbingan merupakan arti dari “guidance” bentuk kata

kerjanya yaitu “to guide” yang artinya menunjukan. Jadi bimbingan

adalah menunjukan kepada seseorang yang secara psikologis

membutuhkan bantuan, sehingga yang bersangkutan dapat menyelesaikan

atau mengurangi sendiri masalah yang sedang dihadapinya.11

Menurut H. M. Umar dan Sartono, seperti yang dikutip oleh Jear

Book of Educational, 1995 bimbingan adalah “suatu proses membantu

individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan

sosial”.12

Dr. Bimo Walgito mengatakan bahwa bimbingan adalah “bantuan

atau pertolongan yang diberikan individu atau sekumpulan individu-

individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

kehidupan, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat

mencapai kesejahteraan hidupnya”.13

11

Ahmad Mubarok, Konseling Agama Teori dan Kasus, (Jakarta: PT. Bina Rena

Pariwara, 2002), cet. ke-3, h. 2. 12

H. M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2001), cet. ke-2, h. 9. 13

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi

Offset, 1981), cet. ke-6, h. 4.

Page 24: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Selanjutnya menurut Moh. Surya sebagaimana yang dikutip Dewa

Ketut Sukardi, mengatakan bimbingan adalah “suatu proses pemberian

bantuan yang terus-menerus dan secara sistimatis dari pembimbing kepada

yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman,

penerimaan, pengarahan dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat

perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan”.14

Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan

bahwa bimbingan adalah suatu proses bantuan atau pertolongan yang

diberikan pembimbing kepada individu atau kelompok secara terus-

menerus dan sistimetis dalam mengatasi masalah yang dihadapinya di

dalam kehidupan melalui usahanya sendiri.

Agama berasal dari kata sangsekret, satu pendapat mengatakan

bahwa agama terdiri dari dua suku kata “a” yang berarti tidak dan “gama”

berarti pergi. Jadi, agama berarti tidak pergi, tetapi di tempat atau diwarisi

turun menurun. Pendapat lain mengatakan bahwa agama berarti teks atau

kitab suci, karena setiap agama mempunyai kitab suci. Ada dua yang

mengatakan bahwa agama berarti tuntunan, karena mengandung ajaran-

ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.15

Selain itu agama juga mempunyai dua pengertian yaitu subyektif

(pribadi manusia) dan secara obyektif.

14

Dewa Ketut Sukardi, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT.

Bhineka Cipta, 1995), cet. ke-1, h. 2. 15

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1987),

cet. ke-2, h. 3.

Page 25: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

a. Secara subyektif

Tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai

keagamaan berupa getaran bathin, yang dapat mengatur, dan

mengarahkan tingkah laku tersebut kepada pola hubungan dengan

masyarakat serta alam semesta. Dari aspek inilah manusia dengan

tingkah lakunya itu, merupakan perwujudan (manifestasi) dari pola

hidup yang telah membudaya dalam bathinnya, dimana nilai-nilai

keagamaan telah membentuknya menjadi rujukan (referensi) dari sikap

dan orientasi hidup sehari-hari.16

b. Secara obyektif

Agama dalam pengertian ini mengandung nilai-nilai ajaran

Tuhan yang bersifat menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai

dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam pengertian ini belum

masuk ke dalam bathin manusia atau belum membudaya dalam

tingkah laku manusia karena masih berupa ajaran yang obyektif berada

di luar diri manusia. Oleh karena itu, secara formal agama dilihat dari

aspek obyektif yang dapat diartikan sebagai peraturan yang bersifat

illahi (dari Tuhan) yang menuntun orang-orang berakal kearah ikhtiar

untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan memperoleh

kebahagiaan hidup di akhirat.17

16

H. M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT.

Golden Terayon Press, 1998), cet. ke-6, h. 1-2.

17Ibid, h. 2.

Page 26: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Jadi dari beberapa pengertian di atas Agama sebagai pedoman

hidup bagi manusia telah memberikan petunjuk (hudan) tentang

berbagai aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau pengembangan

mental (rohani) yang sehat.18

Sedangkan kata Islam mempunyai beberapa pengertian atau

memiliki beberapa makna. Islam berasal dari bahasa arab, yang

diambil dari kata “sallama” yang berarti “selamat sentausa”. Dari kata

tersebut dibentuk menjadi kata “aslama” artinya “memelihara diri

dalam keadaan selamat sentausa”.19

Menurut Harun Nasution “Islam adalah agama yang ajaran-

ajarannya di wahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui

Nabi Muhammad sebagai Rasul”. Islam pada hakekatnya membawa

ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenal

berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang

mengambil berbagai aspek itu adalah al-qur’an dan hadits.20

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah

agama Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,

dengan dua pokok ajarannya yaitu al-qur’an dan as-sunnah untuk

membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

18

Dr. Syamsu Yusuf, LN dan Dr. A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet. ke- 2, h. 137.

19 M. Ali Hasan dan Abuddin Nata, Materi Pokok Agama Islam, (Jakarta:

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1998),

h. 4. 20

Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UII press,

1985), h. 24.

Page 27: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Adapun pengertian bimbingan Islam, maka H. M. Arifin

mengartikan bimbingan Islam adalah suatu proses pemberian bantuan

kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun

bathiniyah, yang menyangkut kehidupan di masa kini dan masa yang

akan datang. Bantuan tersebut berupa pertolongan dibidang mental

spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu

mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya

sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman, dan taqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa.21

Menurut Aunur Rahim Faqih bimbingan Agama Islam adalah

“proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat”.22

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa bimbingan Agama Islam adalah usaha untuk membimbing

seseorang agar dapat mengaktualisasikan potensi keagamaan sehingga

ia hidup selaras dengan tuntunan al-qur’an dan hadits.

21

H. M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT.

Golden Terayon Press, 1998), cet. ke-6, h. 2. 22

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII

Press, 2004), cet. ke-3, h. 4.

Page 28: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama Islam

a. Adapun tujuan bimbingan Agama Islam adalah sebagai berikut:

1) Tujuan umum

Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

2) Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari bimbingan Agama Islam menurut

Aunur Rahim Faqih diantaranya yaitu:

a) Menbantu individu agar tidak menghadapi masalah

b) Membantu individu mengatasi masalah yang sedang

dihadapinya

c) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi

dan kondisi yang baik agar tetap baik dan menjadi lebih baik,

sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan

orang lain.23

b. Fungsi Bimbingan Agama Islam

Pelaksanaan bimbingan dalam usaha pemberian bantuan terhadap

peserta didik mempunyai beberapa fungsi yaitu:24

1) Fungsi Pemahaman

Adalah fungsi bimbingan yang menghasilkan pemahaman

tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan

23

Ibid, h. 36. 24 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, h. 60-61.

Page 29: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

kepentingan pengembangan peserta didik. Fungsi pemahaman ini

meliputi:

a) Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta

didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru

pembimbing.

b) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk di

dalam lingkungan dan sekolah terutama peserta didik sendiri,

orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.

c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk di

dalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan atau

pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya atau nilai-nilai,

terutama oleh peserta didik.

Dari penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa fungsi pemahaman dalam bimbingan yaitu bimbingan yang

menghasilkan tentang pemahaman suatu masalah yang ada pada

peserta didik sehingga ia dapat menyesuaikan dengan kepentingan

pengembangan diri peserta didik.

2) Fungsi Pencegahan

Adalah fungsi bimbingan yang akan menghasilkan tercegahnya

atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang

mungkin timbul yang dapat mengganggu, menghambat atau pun

menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses

perkembangannya.

Page 30: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

3) Fungsi Pengentasan

Yaitu mengusahakan teratasinya masalah-masalah klien,

sehingga masalah-masalah itu tidak lagi menjadi hambatan atau

pun menimbulkan kerugian tertentu atas perkembangan kehidupan

peserta didik.

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Ialah fungsi bimbingan yang akan menghasilkan terpeliharanya

dan terkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif peserta

didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap

dan berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan fungsi-fungsi

bimbingan agama tersebut, maka Aunur Rahim faqih mengemukakan

di dalam bukunya melakukan kegiatan bimbingan agama secara garis

besar disebutkan sebagai berikut:25

a) Membantu individu mengetahui, mengenal, dan memahami

keadaan dirinya sesuai dengan hakekatnya atau memahami kembali

keadaan dirinya, sebab dalam keadaan tertentu dapat terjadi

individu tidak mengenal atau tidak menyadari keadaan dirinya

yang sebenarnya. secara singkat dikatakan bimbingan agama

mengingatkan kembali individu akan fitrahnya.

b) Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana

adanya, segi baik, dan buruknya, kekuatan serta kelemahannya,

25 Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, h. 37.

Page 31: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

sebagai sesuatu yang memang telah ditetapkan Allah (nasib atau

takdir), tetapi juga menyadari bahwa manusia diwajibkan

berikhtiar, kelemahan yang ada pada dirinya bukan untuk terus

menerus disesali. Singkat kata dapat dikatakan sebagai membantu

individu tawakal atau berserah diri kepada Allah.

c) Membantu individu memahami keadaan situasi dan kondisi yang

dihadapi saat ini.

d) Membantu individu menemukan alternative pemecahan masalah.

Secara islami terapi umum bagi pemecahan masalah (rohaniah)

individu seperti yang dianjurkan oleh al-qur’an sebagai berikut:

1) Berlaku sabar.

2) Membaca dan memahami al-qur’an.

3) Berzikir atau mengingat Allah.

3. Metode Bimbingan Agama Islam

Dalam pengertian harfiyah, metode adalah jalan yang harus dilalui

untuk mencapai tujuan, karena kata “metode” berasal dari kata “meta”

yang berarti melalui dan “hodos” berarti jalan. Namun pengertian yang

hakiki dari “metoda” tersebut adalah segala saran yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik sarana tersebut bersifat fisik

seperti alat peraga, alat administrasi, penggedungan dimana proses

kegiatan bimbingan berlangsung.26

26

M. Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1999), cet. ke-1, h. 114.

Page 32: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Adapun metode bimbingan Islam menurut Aunur Rahim Faqih di

dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islam,”metode bimbingan

Islam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Metode Langsung (metode komunikasi langsung)

Metode langsung adalah metode di mana pembimbing

melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang

yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirincikan lagi menjadi:

a) Metode Individual

Dalam hal ini pembimbing melakukan komunikasi langsung

secara individual dengan yang dibimbing. Hal ini dapat

dilakukan pada saat percakapan pribadi, kunjungan ke rumah

(home visit), dan observasi.

b) Metode Kelompok

Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan siswa

kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan diskusi kelompok,

karya wisata, sosiodrama, psikodrama, group teaching.

2) Metode Tidak Langsung (metode komunikasi tidak langsung)

Metode tidak lansgsung adalah metode bimbingan yang

dilakukan melalui media massa. Hal ini dapt dilakukan secara

individual maupun kelompok. Metode yang digunakan yaitu:

a) Metode Individual, ini dapat dilakukan dengan cara melalui

surat menyurat, telepon, fax, dan e-mail.

Page 33: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

b) Metode kelompok, ini dapat dilakukan dengan cara melalui

papan bimbingan, surat kabar atau majalah, brosur, radio dan

televisi.

4. Materi Bimbingan Agama Islam

Secara kontekstual bahwa materi atau maudhu bimbingan Islam

mencakup seluruh ajaran agama Islam secara universal dalam segala

bidang yang berkaitan dengan segala kehidupan manusia.

Materi bimbingan agama Islam merupakan salah satu bidang

terpenting seseorang didalam menjalani kehidupannya baik itu bersifat

keimanan dan juga kehidupan sehari-hari. Adapun materi sebagai berikut:

a) Pengajaran Keimanan (Aqidah)

Pengajaran keimanan atau aqidah adalah keyakinan,

kepercayaan, sumbernya yaitu al-qur’an.27 Hakekatnya iman

sebagaimana yang diterangkan oleh Rosulullah SAW kepada para

sahabatnya, ketika Nabi didatangi oleh laki-laki dan ternyata malaikat

jibril yang menanyakan apakah iman, islam dan ihsan itu? Nabi

Muhammad SAW menjelaskan sebagaimana hadits di bawah ini:

��� 2�����9 ن2���: �ل ��� � ا�� ر�ب& �5 ا

� ال"/ ر)� �س"�ج�= ذ ام" �ات ذ.� / و��� � ا

A�B� ���جر�,C (�( ��ض��Eب� ا��C (�(/ "اد

Fا�G�,I��� �ث ا���ى ح)حا�� *�%I�G�و,�' ا�0Mج =�N

27 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani, 2004), cet. ke-

1, h. 26.

Page 34: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

��= ا�� �ا=� � = M���آ= ر� اM���آ ر)�/� %.� / و��� �ا

آB�وو'��� �% =5P��,9*� ��ل�و �� =ن��خ ا)2

� ال"/ ر�لT%.مI/Rا� ن امI/Rا:.� / و��� �= ا

ا��ا Iنا)#FتI .T�تو, ال"/ا ر)2 9 *ن ا وا

=تXتو,ةRا��Yتو,�ةآ ا�F�"رم *Z9تو,�ن ن ا\�� ا�]

G1������ 0��� %\�)�: �ل�.R�� /��� ا\M&Gا/

�*X تنا:�ل�.�نI�2 ا�= �ن��خ�%.��)���و� �

�*Xت و�خI ام"��ا و��"/ر وM��آ وR]M�*و

��T�(و$��خر C� )روا$ *�0....($�

Artinya: “Dari Umar bin Khatab ra, ia berkata: Ketika kami

sedang duduk di dekat Rosulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang

lelaki yang berpakaian putih, berambut hitam pekat, bekas jalannya

tak terlihat dan tidak seorang pun diantara kami yang

mengenalinya. Ia duduk menghadap Rosulullah SAW lalu

menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua

telapak tangannya di atas kedua paha Nabi, seraya berkata: Wahai

Muhammad terangkan kepada ku tentang islam? Rosulullah SAW

menjawab: Islam adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada

Tuhan selain Allah AWT dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,

mendirikan shalat, memberikan zakat, berpuasa dibulan ramadhan,

dan melakukan ibadah haji ke baitullah jika memenuhi syarat. Ia

berkata engkau benar. Kami keheranan karenanya, dia bertanya

tetapi membenarkannya. Lebih lanjut Ia berkata: Sekarang

terangkanlah kepada ku tentang iman? Rosulullah SAW menjawab:

Yaitu engkau beriman kepada Allah SWT, kepada para malaikat-

Nya, kitab-kitab-Nya, para rosul-Nya, dan hari akhir-Nya, serta

engkau beriman kepada baik dan buruknya takdir…(H. R. Muslim).28

28

Salim Bahreis, Riyadhus Shalihin, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1987), cet. ke-10,

h. 34.

Page 35: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Iman dan islam adalah satu kesatuan yang terkait satu sama lain.

Abdul A’la Mauhudi mengatakan hubungan antara iman dan islam

laksana hubungan pohon dengan akarnya, sebatang pohon tidak akan

tumbuh tanpa akar. Mustahil seorang yang tidak memiliki iman untuk

memulai dirinya menjadi seorang muslim. Masalah aqidah merupakan

hal yang fundamental, aqidah sebagai motor penggerak bagi seorang

muslim.29

Dengan kata lain bahwa kepercayaan harus menjadi keyakinan

yang mutlak dan bulat, keyakinan yang mutlak kepada Allah dengan

membenarkan dan mengakui wujud Allah, sifat, hukum-hukum Allah,

kekuasaan-Nya, hidayah dan taufik Allah.

b) Pengajaran Ibadah Shalat

Pengajaran Ibadah Shalat yaitu bentuk pengabdian yang

ditujukan kepada Allah semata yang sudah digariskan oleh syariat

Islam baik bentuknya, caranya, waktunya, serta syarat dan rukunnya.

Diantara semua itu adalah ibadah shalat yang paling utama karena

merupakan tiang agama.30

Pendidikan ibadah shalat yang diberikan kepada anak tunagrahita

tentunya berbeda dengan anak normal, terutama dalam hal

penyampaiannya. Dalam pemberian bacaan-bacaan shalat guru harus

menuntun anak dalam melafazkan bacaannya dengan cara terus

menerus, karena anak tunagrahita memiliki kelemahan dalam berfikir.

29

Moh. Rifai, Aqidah Akhlak, (Semarang: CV. Wicaksana, 1994), cet. ke-2, h. 32. 30 Halim Mahmud, Akhlak Mulia, h. 26.

Page 36: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

c) Pengajaran Al-qur’an

Pengajaran al-qur’an hendaknya diberikan kepada anak sejak

dini, supaya anak terbiasa dan terlatih untuk melakukan baca tulis al-

qur’an. Pengajaran al-qur’an juga penting untuk diberikan bagi anak-

anak tunagrahita. Tujuan dari pengajaran al-qur’an adalah untuk

memaksimalkan kemampuan anak tentang baca tulis al-qur’an, karena

bagaimana pun anak tunagrahita harus belajar al-qur’an sesuai dengan

kemampuan mereka dalam memahami al-qur’an.31

d) Pengajaran Akhlak

Pengajaran akhlak adalah sebuah system yang lengkap yang

terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang

membuat seseorang menjadi istimewa. karakteristik-karakteristik ini

membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berprilaku

sesuai dirinya dan nilai-nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi

yang berbeda-beda.32

B. Anak Tunagrahita

1. Pengertian Anak Tunagrahita

31

Ibid, h. 27. 32 Ibid.

Page 37: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Tunagrahita sering juga disebut dengan keterbelakangan mental

(retardasi mental). Tunagrahita atau cacat mental adalah mereka yang

memiliki kemampuan intelektual (IQ) dan keterampilan di bawah rata-rata

teman seusianya.33

Menurut AAMR (American Assosiotion on Mental Retardartion)

adalah keterbelakangan mental menunjukkan adanya keterbatasan dalam

fungsi intelektual yang di bawah rata-rata, dimana berkaitan dengan

keterbatasan pada dua atau lebih dari keterampilan adaftif seperti

komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan social, kesehatan dan

keamanan, fungsi akademis, waktu luang dan lain-lain. keadaan ini tampak

sebelum usia 18 tahun.34

Menurut ICD WHO Geneve, retardasi mental adalah suatu keadaan

perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang ditandai oleh

adanya hendaya (Impairtment), keterampilan (skill) selama masa

perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensi,

yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.35

2. Faktor penyebab terjadinya Tunagrahita

33

Nur’aeni, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1997), cet. ke-1, h. 105. 34

Frieda Mangunsong et. al, Psikologi dan Pendidikan Luar Biasa, (Jakarta: LPSP

3 UI, 1998), cet. ke-1, h. 102. 35

Lumbantobing, Anak Dengan Mental Terbelakang, (Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran UI, 1997), h. 2.

Page 38: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

S. A. Bratanata, penyebab tunagrahita disebabkan oleh bebarapa

faktor baik dari dalam (endogen) maupun luar (eksogen). Menurut waktu

terjadinya ketunaan dibagi atas tiga masa:36

a. Masa Pranatal

Masa pranatal adalah masa sebelum anak dilahirkan. Jadi, selama

dalam kandungan. ada dua kemungkinan yang dapat menyebabkan

kelainan pada masa ini, yaitu bersifat endogen dan eksogen.

Adapun yang bersifat endogen ialah:

1) Bermacam-macam penyakit yang diderita ibu ketika mengandung.

Misalnya, penyakit syphilis (penyakit kelamin).

2) Akibat berbagai obat yang diminum ibu ketika mengandung dan

sesuatu hal yang dilakukan ibu untuk mengurangi rasa sakit atau

penderitaan ketika hamil muda.

3) Kelainan pada kelenjer gondok, yang dapat mengakibatkan

pertumbuhan yang kurang wajar, retardasi mental dalam

perkembangan kecerdasan, rambut anak menjadi kasar dan kering,

muka anak menjadi bengkak, dan lidahnya panjang-lebar sehingga

tampak keluar dari mulut si anak.37

Sedangkan yang bersifat eksogen ialah penyinaran dari sinar

roentgen dan radiasi atom yang mengakibatkan kelainan pada bayi

dalam rahim ibunya, seperti terlihat pada bayi-bayi dalam kandungan

36

S. A. Bratanata, Pengantar dan Pendidikan Anak Berkelainan, (Bandung: Pelita,

1970), h. 9. 37 Ibid, h. 9.

Page 39: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

ibu ketika kota Nagasaki Jepang mengalami ledakan bom atom di

tahun 1945.

b. Masa Natal

Masa natal adalah masa ketika bayi dilahirkan, kelainan dapat

timbul karena:

1) Kekurangan zat asam dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel

otak.

2) Pendarahan otak yang terjadi pada proses kelahiran bayi yang

dirasa sulit, antara lain dengan penggunaan tang untuk membantu

kelahiran si bayi.

3) Kelahiran si bayi belum cukup umur, yang disebut juga kelahiran

premature, sebab tulang-tulang yang masih sangat mudah

mengalami perubahan bentuk.38

c. Masa Post Natal

Masa post natal ini adalah masa dimana anak yang dilahirkan

normal kemudian berubah menjadi seorang penderita cacat mental. Hal

ini, akibat kerusakan pada otak sehingga mengalami kemunduran

kecerdasan si anak. Peristiwa itu mungkin terjadi karena kecelakaan

yang mengakibatkan kerusakan pada tulang tengkorak, dan penyakit

yang dapat menyerang otak, seperti radang otak. Kelainan yang dapat

terjadi pada anak yang disebut di atas. Sifat dan kualitasnya tergantung

pada besar atau kecilnya kerusakan sel otak atau bagian otak yang

terkena.

38 Ibid, h. 10.

Page 40: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Menurut Dr. A. Supratiknya dalam bukunya yang berjudul

“Mengenal Perilaku Abnormal” dijelaskan bahwa faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya tunagrahita adalah disebabkan oleh kondisi

biologis tertentu yang menimbulkan disfungsi organik pada otak dan

berakibat menghambat seluruh pertumbuhan. Beberapa kondisinya

yaitu:

1) Faktor Genetik Kromosom

Kelainan kromosom tertentu dapat mengakibatkan kelainan

metabolik yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan otak

secara negative dan melahirkan tunagrahita. Contohnya, Sindrom

Down dan Mongolism. Disebut mongolism, karena penderitanya

sering bermata sipit, mirip orang mongol.

Simptom-simptom lainnya kelopak mata tebal, wajah lebar

dan hidung pesek-lebar, belakang lebar, lidah besar disertai garis-

garis lubang yang dalam, leher pendek dan lebar, tangan pendek

dan lebar, jari-jari pendek dan tebal. Penyebabnya adalah kelainan

pada kromosom, karena usia ayah maupun ibu yang sudah lanjut,

yakni diatas 40 atau bahkan 50 tahun waktu bayi dikandung atau

dilahirkan.

2) Infeksi dan Keracunan

Pada wanita hamil yang terkena Syphilis, bayi yang

dikandungannya dapat mengalami kerusakan otak. Kerusakan ini

juga dapat terjadi akibat infeksi sesudah bayi dilahirkan. Obat-

Page 41: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

obatan tertentu, yang dikonsumsi ibu selama hamil atau yang

dikonsumsi bayi secara berlebihan, dapat menimbulkan keracunan

yang berakibat kerusakan pada otak.

3) Prematuritas dan Trauma Fisik

Banyak anak lhir premature dengan berat badan kurang dari

dua setengah kilogram. Ternyata, kemudian memiliki gangguan

saraf dan tunagrahita. Cedera fisik waktu lahir atau tak lama

sesudah lahir juga dapat mengakibatkan kerusakan pada otak yang

berakibat lebih lanjut pada tunagrahita. Salah satunya adalah

anoksia, yaitu kekurangan oksigen pada otak karena bayi terlambat

bernafas sesudah dilahirkan atau karena sebab lain.

4) Malnutrisi dan sebab-sebab lain

Kekurangan protein bayi masih berada dalam kandungan

maupun sesudah dilahirkan dapat mengakibatkan tunagrahita.

Radiasi dan tumor otak juga dapat menjadi penyebab kerusakan

otak dan tunagrahita. Kondisi-kondisi sosio-kultural tertentu yang

tidak menguntungkan, juga dapat menimbulkan tunagrahita.

Ada dua jenis tunagrahita : tunagrahita akibat deprivasi

sensorik dan social yang berlangsung selama bertahun-tahun

pembentukan, misalnya seorang bayi yang diasuh dalam keadaan

terisolasi dari dunia luar oleh seorang ibu yang mengalami

gangguan mental dapat tumbuh menjadi anak tunagrahita.

Page 42: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Tunagrahita kultur-familial akibat kualitas interaksi dan

lingkungan cultural yang tidak memadai.39

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa factor

penyebab tunagrahita pada dasarnya disebabkan oleh dua factor yaitu

factor internal (biologis) dan eksternal (lingkungan luar).

3. Ciri-ciri Anak Tunagrahita

Drs. Tamsih Udin AM dan E. Tejaningsih di dalam bukunya yang

berjudul “Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa SPG/SPO/KPG”

menyebutkan ciri-ciri anak tunagrahita dapat dilihat dari beberapa segi

yaitu:

a. Ciri-ciri jasmaniah anak tunagrahita

1) Anak tunagrahita ringan

Keadaan fisik anak tunagrahita ringan (mampu didik) pada

umumnya masih sama dengan anak normal maupun anak lambat

belajar. Bentuk kepala, mata, hidung, bentuk tubuhnya tidak ada

bedanya. Jadi, dengan melihat keadaan fisik saja tidak dapat

membedakan mana anak yang mampu didik, mana anak yang

lambat belajar, dan mana anak yang normal. Para ahli baru dapat

menentukan seseorang anak itu tergolong mampu didik setelah

mengadakan observasi dan tes psikologi.

39

A. Supratiknya, Mengenal Prilaku Abnormal, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), cet.

ke-1, h. 78-81.

Page 43: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

2) Anak tunagrahita sedang

Keadaan fisik anak mampu latih (tunagrahita sedang) pada

umumnya berbeda dengan anak normal. Letak perbedaanya

mungkin pada kepala, mata, bentuk muka, mulut, dan pada bentuk

badannya. Ada yang tubuhnya kecil, kurus dengan mata sayu, dan

ada pula yang badannya besar dengan kepala kecil, bentuk

mukanya bulat telur, bibirnya tebal dan selalu terbuka, kadang-

kadang air liurnya selalu keluar, serta ada pula yang kepalanya

lebih besar dari kepala anak normal dan tidak seimbang dengan

badannya. Para guru SLB-C dan para pengasuh yang sudah

berpengalaman akan dengan mudah mengenal anak mampu latih.

3) Anak tunagrahita berat

Keadaan fisik anak perlu rawat (tunagrahita berat) seperti

halnya anak mampu latih. Beda dengan anak mampu didik dan

anak lambat belajar, bahkan perbedaanya lebih menonjol. Orang

awam akan dapat membedakan anak perlu rawat dari pada anak

normal. Akan tetapi, mereka tidak akan mengerti bahwa anak itu

tergolong anak perlu rawat yang diketahuinya bahwa anak itu

gila.40

40

Tamsih Udin AM dan E. Tejaningsih, Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa

SPG/SPO/KPG, (Bandung: Epsilon Grup Bandung Anggota IKAPI, 1988), cet. ke-1, h.

42-44.

Page 44: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

b. Ciri-ciri rohaniah/ mental/ intelektual anak tunagrahita

1) Anak tunagrahita ringan

Kemampuan berfikir anak tunagrahita ringan (mampu didik)

lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan berfikir anak

lambat belajar, sehingga mereka selalu mengalami kesulitan dalam

memecahkan suatu masalah, walaupun masalah itu sederhana,

perhatian dan ingatannya lemah. Mereka tidak dapat

memperhatikan sesuatu hal dengan seruius dan lama, sebentar saja

perhatiannya akan berpindah kepada soal lain. Apalagi dalam hal

memperhatikan pelajaran mereka lekas jemu. Pada umumnya

mereka mampu mengingat peristiwa 3 bulan yang lalu, mereka

hanya mampu mengingat kurang lebih 10% dari bahan bacaan

yang telah dibaca sebanyak dua kali itu pun lekas lupa.

2) Anak tunagrahita sedang

Kemampuan berfikir anak tunagrahita sedang (mampu latih)

sangat rendah sehingga tidak mampu melihat suatu masalah.

Terhadap masalah yang sederhana saja mereka akan mengalami

kesulitan. Anak usia 6 tahun tidak mampu menghitung 1-5, pada

umumnya mereka hanya mampu menghitung 1-2 saja dan juga

tidak dapat menyebutkan nama-nama saudara-saudaranya secara

lengkap.

Sudah jelas tidak akan mampu menyebutkan nama-nama

anggota badannya sendiri, perhatian dan ingatannya sangat lemah

Page 45: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

dapat dikatakan mereka hanya hidup pada saat ini. Masa lampau

hampir terlupakan sama sekali, hanya sedikit yang dapat diingat.

Mereka tidak mempunyai imajinasi untuk masa yang akan datang

dan dalam proses belaja-mengajar di sekolah apa yang diajarkan

oleh guru pada pagi hari akan terlupakan pada sore hari.

3) Anak tunagrahita berat

Kemampuan berfikir anak perlu rawat (tunagrahita berat)

hampir tidak ada. Biarpun sudah berusia 15 tahun anak itu tidak

dapat berhitung, tidak dapat melihat suatu masalah sehingga segala

sesuatu dibiarkan dengan acuh tak acuh. Biar lapar itu hanya dapat

merasakan perutnya lapar tetapi tidak mengerti lapar itu dan

bagaimana meminta makanan.

Ingatan anak perlu rawat sangat lemah hampir tidak mampu

lagi mengungkap kesan-kesan dari apa yang dilihat/ didengar.

Mereka sulit untuk menirukan sesuatu kata yang panjang. Misalnya

disuruh menirukan kata Indonesia tetapi yang terucapkan enak,

karena anak itu baru mengucap kata enak.41

c. Ciri-ciri sosial anak tunagrahita

1) Anak tunagrahita ringan

Keadaan sosial anak tunagrahita ringan mengalami hambatan,

mereka kurang dapat mengendalikan diri, hal ini dikarenakan

terbatasnya kemampuan mereka,. Karena mereka tidak mampu

41 Ibid, h. 45-48.

Page 46: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

mempertimbangkan baik dan buruk, boleh dan tidak boleh. Mereka

tidak dapat menghayati norma-norma sosial yang berlaku di dalam

masyarakat, pada umumnya anak tunagrahita ringan mengalami

kesulitan dalam penyesuaian diri dengan masyarakat luas, mereka

hanya mampu menyesuaikan diri dengan saudara-saudaranya

didalam keluarga dan teman-temannya.

Anak tunagrahita ringan masih mampu menghitung uang dalam

pecahan mata uang yang kecil, menghitung jual-beli makanan di

sekolah masih dapat dilakukan tetapi mereka tidak akan dapat

belajar di pasar/ di toko.

2) Anak tunagrahita sedang

Anak tunagrahita ringan dan sedang tidak dapat mengendalikan

diri, apa yang diinginkannya dilakukannya mereka tidak

mempertimbangkan baik buruk, sopan dan tidak sopan, untung-

rugi, suka mengganggu temannya, tapi kalau ia diganggu akan

lekas marah. Sehingga sering terjadi pertengkaran, hamper setiap

hari di SLB-C ada anak yang menangis karena tidak dapat

mengendalikan dirinya maka pada umumnya anak tunagrahita

sedang tidak dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial.

Pada umumnya sikap dan tingkah lakunya lebih lamban bila

dibandingkan dengan anak tunagrahita ringan. Akan tetapi, ada

kalanya terjadi sebaliknya. Banyak gerakan-gerakan anggota

Page 47: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

tubuhnya tidak terkendali, kadang-kadang suaranya juga tidak

terkendali, bahkan mereka bicara semaunya.

3) Anak tunagrahita berat

Anak tunagrahita berat tingkah lakunya tidak wajar, oleh

karena tidak ada dorongan untuk meniru dan tidak dapat

menanggapi suatu masalah. Maka, sikapnya diam saja, hidupnya

kosong tanpa gairah sedikit pun. Biasanya gerakan-gerakan yang

dilakukan hanya untuk memenuhi kepuasan atau untuk mencapai

kenikmatan, kalau dengan mengerak-gerakan salah satu kakinya

terasa nikmat maka, ia akan terus menggerak-gerakan kaki itu.

Ada suatu dugaan dari sementara orang bahwa dengan gejala

dan tingkah lakunya seperti di atas, anak tunagrahita berat tidak

mempunyai kesadaran ruang dan waktu. Mereka tidak mengetahui

dimana dan kapan suatu peristiwa atas dirinya sendiri, kesadaran

akan rasa panas dan sakit masih dimiliki. Buktinya kalau dikenai

api dapat menghindarkan diri dan kalau dicubit masih merasakan

kesakitan.42

42 Ibid, h. 49-52.

Page 48: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN SLB-C KHRISNA MURTI

A. Sejarah berdirinya SLB-C Khrisna Murti

Yayasan SLB-C Khrisna Murti yang didirikan pada hari selasa, tanggal

11 September tahun 1973. Murniati Nasution dan Sanawia Nur menghadap

Raden Soeratman, mereka berdua adalah notaris yang dikenal oleh beliau.

Kedua notaris tersebut menjelaskan tujuan kedatangannya yaitu bahwa mereka

bersama-sama ingin mendirikan satu yayasan dengan cara menyisihkan dari

kekayaan mereka sebesar Rp. 5000 (lima ribu rupiah).43

Kemudian Ibu Murniati Nasution mengajak teman-temannya yaitu Ibu

Titi Sayono dan Dra. Ganjar Dani untuk mendirikan sebuah sekolah untuk

anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. Karena masih sedikit sekali

sekolah untuk anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental di Jakarta dan

rasa kepedulian Ibu Murniati Nasution terhadap pendidikan anak-anak

keterbelakangan mental. Lalu sekolah itu diberi nama Khrisna Murti yang di

ambil dari nama Ibu Murniati Nasution.44

Yayasan ini bernama Khrisna Murti yang beralamat di jalan raya III no.

8 Kebayoran Baru Jakarta. Lalu dipindahkan oleh Lurah setempat yaitu bapak

Yusuf Sirait, karena tempat tersebut ingin didirikan sebuah masjid. Selain

ingin di bangun sebuah masjid tempat tersebut sudah tidak memadai, oleh

karena itu sekolah dipindahkan ke jalan Masjid Darussalam Blok A Gandaria

43

Raden Soeratman, Akta Notaris SLB-C no 93, 1973. 44

Wawancara Pribadi dengan Chairani Parinduri, (Kepala Sekolah SLB-C Khrisna

Murti), 29 Januari 2009.

Page 49: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada tahun 1985 dengan

luas tanah 600 M dan luas bangunan 400 M dalam keadaan darurat seperti

ruang kelas yang lantainya masih berupa tanah, dan sering terkena banjir

karena tempat tersebut adalah empang. Tetapi tahap demi tahap sekolah

tersebut direnovasi dengan dana sumbangan dari para donatur dan

pemerintah.45

Yayasan SLB-C Khrisna Murti sudah mendapatkan surat persetujuan

menyelenggarakan sekolah swasta dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia pada tanggal 10 Januari tahun 1989, no. 55/ A/ I-89.

Selain itu yayasan juga telah terdaftar di Badan Koordinasi Kegiatan

Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DKI Jakarta pada tanggal 4 April tahun 1991,

surat ini menjelaskan bahwa yayasan tersebut telah melaksanakan upaya

pelayanan di bidang usaha kesejahteraan sosial dalam bentuk pendidikan

tunagrahita.46

Pada tanggal 7 Oktober 1996, Murniati Nasution mendaftarkan yayasan

SLB-C Khrisna Murti pada badan Dinas Sosial no. 96. 40101. 285. karena ini

merupakan salah satu persyaratan untuk mendapat izin oprasional kegiatan

dari instansi pemerintah yang berwenang sesuai dengan bidang usaha

kegiatannya.47

45

Wawancara Pribadi dengan Chairani Parinduri, (Kepala Sekolah SLB-C Khrisna

Murti), 29 Januari 2009. 46

Sarsito N. Sarwono, Badan Kordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DKI

Jakarta, 1991. 47

H. Emon Setia Sumanti. SH, Akta Notaris, Surat Tanda daftar Dinas Sosial DKI

Jakarta, 1996.

Page 50: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

SLB-C Khrisna Murti mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap

seperti perakarya, alat peraga, computer, terapi wicara, mesin jahit,

perlengkapan memasak, televisi, radio tape, bola voli, meja tennis, ruang

tunggu, kantin, lemari buku, lemari guru, meja dan kursi anak, lapangan olah

raga, alat peraga dan lain sebagainya.

SLB-C Khrisna Murti memiliki sumber daya manusia yang latar

belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya. 48

Table 1

Data guru-guru SLB-C Khrisna Murti Jakarta Selatan

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Dra. Chairani Parinduri S1 PLB Kepala sekolah

2 Dewi Tri Mulayana DII SGPLB Guru

3 Noor Isnanto Heru S1 Akta IV Guru

4 Suminten Spd S1 Akta IV Guru

5 Zawarly Spd S1 Akta IV Guru

6 Bepi Rusmeina SPGLB Guru

7 Ida Spd S1 Guru

8 Johan simak Spd S1 Terapis

B. Visi dan Misi Yayasan SLB-C Khrisna Murti

Dalam mendirikan sekolah Yayasan SLB-C Khrisa Murti memiliki

beberapa visi dan misi agar yayasan yang didirikan menjadi sebuah lembaga

yang dapat memajukan bangsa. Adapun visi dan misi yayasan SLB-C Khrisna

Murti yaitu:

48 Arsip Data Guru SLB-C Khrisna Murti, 2007.

Page 51: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

1. Visi yayasan SLB-C Khrisna Murti

Yaitu memberdayakan peserta didik menuju kemandiriannya dalam

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Misi yayasan SLB-C Khrisna Murti

Misi yayasan SLB-C Khrisna Murti sebagai berikut:

a. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengidentifikasi potensi peserta didik untuk ditumbuhkembangkan

agar berpengetahuan, bercita-cita, mampu menerapkan hasil belajarnya

dalam hidup bermasyarakat lokal dan global.

c. Berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program wajib belajar.

Dari beberapa visi dan misi di atas, maka yayasan SLB-C krisna Murti

berkembang menjadi lebih baik. Karena para peserta didik menjadi siswa yang

lebih mandiri dan bertaqwa Kepada Tuhan yang Maha Esa.

C. Tujuan berdirinya Yayasan SLB-C Khrisna Murti

Selain memiliki sebuah visi dan misi Yayasan SLB-C Khrisna Murti

juga memiliki sebuah tujuan. Adapun tujuan tersebut sebagai berikut:

a. Membiasakan penerapan akhlak mulia, perilaku terpuji, sehat jasmani dan

rohani, untuk berkreasi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menumbuhkembangkan kemampuan berkomunikasi, keterampilan bekerja

sama, dan keberanian membuat solusi.

c. Mempersiapkan perserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

Page 52: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Yayasan SLB-C Khrisna Murti adalah sebuah lembaga pendidikan bagi

anak-anak yang mempunyai intelegensinya di bawah anak-anak normal

lainnya atau keterbelakangan mental, sehingga dengan tujuan tersebut

Yayasan SLB-C Khrisna Murti ingin menjadikan anak-anak yang

berkebutuhan khusus ini seperti anak normal lainnya.

D. Struktur Organisasi Yayasan SLB-C Khrisna Murti

Pengurus Yayasan

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Bendahara Sekolah

Guru

Guru Guru Guru Guru Guru Guru

Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa

Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Selatan

Tata Usaha

Siswa

Page 53: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Keterangan:

Garis Komunikasi

Garis Birokrasi

Sumber : Arsip Kepala Sekolah SLB-C Khrisna Murti, 29 Januari 2009.

Page 54: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

A. Program yang dilakukan Pembimbing Agama Islam pada Anak

Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti

Manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling sempurna

dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya, diantaranya

melengkapi tubuh manusia dengan dua pasang mata untuk melihat, dua pasang

telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara, dan sebuah akal untuk

berfikir. Namun ada beberapa orang yang Allah ciptakan ia memiliki mata

namun tidak dapat melihat, bertelinga namun tidak dapat mendengar begitu

pula dengan akal fikiran, mereka memiliki kekurangmampuan dalam berfikir

karena rendahnya tingkat kecerdasan yang mereka miliki.

Bimbingan Islam adalah salah satu cara untuk memberikan bantuan

kepada orang yang mengalami kesulitan-kesulitan baik secara lahiriyah

maupun bathiniyah yang menyangkut kehidupan sekarang maupun di masa

yang akan datang. Bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang agama

Islam, dengan tujuan agar ia mampu mengatasi kesulitannya dengan

kemampuan yang ada pada dirinya, melalui dorongan kekuatan iman dan

taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Page 55: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Yayasan Khrisna Murti merupakan salah satu sekolah untuk anak-anak

yang berkebutuhan khusus salah satunya yaitu anak tunagrahita. Berdasarkan

hasil wawancara kepada para pembimbing agama Islam mengenai upaya

bimbingan Islam bagi anak tunagrahita dapat ditrianggulasikan sebagai

berikut:

No Kata kunci Hasil wawancara

1 Bagaimana Cara Bimbingan

Agama Dilaksanakan

� Mengarahkan langsung yang

menyangkut tingkah laku agama

� Mengucapkan as-salamu'alaikum,

melafazkan surat-surat,

dan do'a-do'a pendek

� Memperhatikan prilaku anak

� Menuntun dan mencontohkan

� Berprilaku sopan santun

2 Kapan Bimbingan Agama

Dilakukan

� Setiap hari yang berhubungan

dengan tingkah laku dan tutur kata

� Setiap hari jum'at berupa melafazkan

do’a-do’a pendek, membaca al-

qur’an

3 Dimana Bimbingan Agama

Berlangsung

� Di luar kelas dan di dalam kelas

4 Program Apa Saja Yang

Dilakukan Pembimbing

Agama

� Penanaman sopan santun, bimbingan

shalat, dan cara berwudhu

� Membaca al-qur'an surat pendek

� Membaca do'a-do'a

5 Mengapa Bimbingan Agama

Dilakukan

� Karena termasuk program

pengajaran

� Untuk mendidik anak supaya tau dan

memahami setiap kegiatan itu ada

Page 56: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

do'anya

� Untuk mendidik anak supaya tau dan

mengetahui tentang Allah SWT

� Untuk mereka bisa bergaul, dan

bertutur kata yang baik

� Untuk mendidik anak kejalan yang

benar

� Untuk mendidik anak agar mereka

tau sopan santun dan mengenal

Tuhannya

Dari hasil trianggulasi di atas peneliti dapat mendiskripsikan bahwa

program bimbingan agama pada anak tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti

sebagai berikut:

1. Penanaman Sopan Santun (Akhlak)

Penanaman sopan santun atau akhlak adalah merupakan salah satu

program bimbingan agama Islam yang dilakukan sekolah luar biasa

khrisna murti. Dalam penanaman sopan santun atau akhlak pembimbing

atau guru agama melakukannya dengan cara memperhatikan prilaku anak,

apabila si anak melakukan prilaku yang kurang sopan, maka pembimbing

menegur, mengarahkan langsung kepada yang benar dan memberikan

contoh prilaku yang sopan santun.

Dalam penanaman sopan santun pada anak tunagrahita jelas berbeda

dengan anak normal yang lain, dimana anak normal hanya diberikan

arahan saja tanpa ada pencontohan dari pembimbing atau guru agama yang

Page 57: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

bersangkutan karena sebelumnya anak normal tersebut sejak kecil sudah

diarahkan oleh kedua orang tuanya.

Sedangkan, anak tunagrahita perlu adanya arahan sekaligus

pencontohan dari pembimbing atau guru agama yang bersangkutan seperti

mengucapkan assalamu’alaikum ketika anak hendak masuk ke dalam

kelas, bertutur kata yang sopan terhadap guru dan teman-temannya. Hal-

hal seperti itulah yang mudah untuk dicontohkan kepada anak tunagrahita.

Penanaman sopan santun dilakukan secara bertahap yakni berulang-

ulang agar si anak bisa meniru dan memahami apa yang sudah diajarkan

oleh pembimbing atau guru agamanya karena anak tunagrahita

perkembangan mentalnya jelas lebih lambat dengan anak normal.

Adapun program ini dilakukan setiap hari, ketika anak berada di

dalam kelas maupun di luar kelas, mulai anak datang ke sekolah hingga

anak pulang sekolah.

Penanaman sopan santun ini dilakukan karena termasuk salah satu

program sekolah yang telah di buat jadwal oleh sekolah, untuk mendidik

anak supaya tahu dan memahami setiap kegiatan yang dilakukan sehari-

hari itu ada do’anya, agar mereka mengetahui tentang Sang Pencipta alam

semesta Allah SWT dan berada di jalan yang benar, dan dapat bergaul

dengan lingkungan sekitar baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan

rumah, bertutur kata yang baik dengan lingkungan sekitar.

Page 58: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Program ini bertujuan agar anak mengetahui sopan santun dan dapat

bersosialisasi atau bergaul dengan lingkungan sekitar seperti orang tua,

guru, keluarga dan temen.

2. Membaca Do’a-do’a

Do’a merupakan suatu ucapan rasa syukur seorang hamba kepada

Tuhannya. Dalam hal ini anak tunagrahita diberikan do’a oleh para guru

agama yaitu berupa do’a sehari-hari seperti : Do’a mau makan, sesudah

makan, do’a untuk kedua orang tua, do’a mau tidur, bangun tidur, do’a

mau belajar, dan do’a masuk kamar mandi.

Membaca do’a-do’a pendek ini dilakukan oleh pembimbing atau

guru agama dengan cara guru membacakan do’a tersebut perkata lalu

anak-anak mengikutinya dengan baik dan itu dibaca berulang-ulang

hingga anak dapat melafazkan dan mengetahui do’a tersebut.

Adapun pemberian do’a-do’a tersebut dilakukan setiap hari jum’at,

kecuali pada responden ke dua ia melakukan membaca do’a-do’a pendek

setiap hari. Tujuan dari bimbingan ini supaya anak tahu bagaimana

mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada hamba-Nya.49

Adapun praktek do’a-do’a tersebut dilakukan setiap hari seperti

waktu istirahat, ketika anak mau makan, pembimbing agama atau guru

agama menuntun membaca do’a mau makan, dan setelah anak selesai

makan pembimbing juga menuntun membaca do’a setelah makan.

49 Suminten Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 26 Februari 2009.

Page 59: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

3. Membaca Al-qur’an

Al-qur’an sebuah sebuah kitab suci yang dimiliki oleh para ummat

islam dan diwajibkan bagi semua ummat Islam termasuk anak tunagrahita

untuk membacanya walaupun hanya satu ayat karena dengan membaca

ayat suci al-qur’an hati kita akan merasa tentram, dan tenang.

Program membaca al-qur’an kepada anak tunagrahita dilakukan di

dalam kelas setiap hari jum’at, mulai jam 08.00 sampai jam 09.00 dengan

cara satu persatu anak maju kemeja pembimbing atau guru agama lalu

pembimbing atau guru agama mencontohkan terlebih dahulu dan si anak

mengikutinya, dan bertujuan supaya anak dapat mengenal atau mengetahui

huruf hijaiyah.

4. Bimbingan Shalat

Shalat adalah suatu bentuk pengabdian yang ditujukan kepada Allah

semata yang sudah digariskan oleh syariat islam, baik bentuknya, caranya,

waktunya serta syarat dan rukunnya. Diantara semua ibadah itu, shalatlah

yang dianggap paling utama, karena shalat merupakan tiang agama.

Bimbingan shalat dilakukan setiap hari jum’at di dalam kelas,

dengan menggunakan alat peraga yaitu melihat gambar orang yang sedang

melakukan shalat. Pembimbing atau guru agama membacakan bacaan-

bacaan shalat secara berulang-ulang karena daya fikir anak tunagrahita

berbeda dengan anak normal. Oleh karena itu, pembimbing atau guru

agama harus memberikan bacaan-bacaan shalat dengan berulang-ulang

dan surat-surat pendek agar mudah untuk diikuti oleh anak tunagrahita.

Page 60: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Program bimbingan shalat ini dipraktekan setiap hari di luar kelas

pada saat shalat zuhur tiba. Mereka melakukan shalat zuhur berjama’ah,

dimana seorang pembimbing laki-laki menjadi imam dan semua para anak

tunagrahita dan pembimbing wanita termasuk kepala sekolah menjadi

imam.

5. Cara berwudhu

Berwudhu merupakan salah satu kewajiban untuk seseorang yang

hendak melakukan shalat baik shalat fardu maupun shalat sunnah. Karena

wudhu adalah cara kita menghilangkan najis-najis kecil.

Program ini bertujuan agar anak mengetahui bahwa sebelum

melakukan shalat diwajibkan untuk berwudhu atau menghilangkan najis-

najis kecil yang ada pada diri anak. Cara berwudhu dilakukan setiap ingin

melakukan shalat zuhur berjama’ah.

Dari semua program yang telah dilakukan pembimbing dalam upaya

bimbingan agama pada anak tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti guna

mengajarkan kepada anak tunagrahita bahwa semua ini ada yang

menciptakan yaitu Allah SWT. Selain itu untuk mendidik anak agar

mereka mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

B. Kondisi Anak Tunagrahita Sebelum dan Sesudah Mendapatkan

Bimbingan Agama

Dalam melakukan bimbingan agama, seorang guru agama sangat penting

sekali untuk mengetahui bagaimana kondisi anak tunagrahita pada saat mereka

Page 61: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

belum mendapatkan bimbingan agama dan sesudah mendapatkan bimbingan

agama. Apakah ada perubahan pada diri anak baik secara zohir atau tidak?

untuk mengetahui jawaban tersebut maka, peneliti melakukan wawancara

kepada para pembimbing atau guru agama di sekolah luar biasa khrisna murti

khususnya bagian C (tunagrahita).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat ditrianggulasikan seperti

table di bawah ini:

No Kata kunci Hasil wawancara

1 Sebelum dan sesudah

Bimbingan Agama

dilaksanakan

� Melakukan perbuatan semaunya

mereka sendiri dan sesudah bimbingan

agama perubahannya sangat bagus

sekali

� nggak tau sopan santun dan setelah

bimbingan agama perubahan prilaku

yang lebih baik

� Melakukan apa yang mereka inginkan

dan Perubahan mereka sudah lebih

baik

� Berbuat semaunya dan setelah

bimbingan agama perilakunya yang

kian hari kian membaik

� Prilakunya nggak karuan dan

perubahan prilakunya lebih baik

� Nggak tau sopan santun tapi sesudah

bimbingan agama prilaku mereka yang

makin membaik

Page 62: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

2 Prilaku Anak Yang Kurang

Sopan

� Ditegur dan diarahkan langsung

� Menegur dan membenarkan pada saat

itu juga

� Dipanggil dan diberitau kalo

perbuatannya kurang sopan

� Ditegur langsung dan meluruskannya

� Ditegur dengan baik

� Tegur dan mengarahkannya kepada

yang benar

Adapun kondisi anak tunagrahita di sekolah luar biasa khrisna murti

dapat didiskripsikan seperti berikut:

Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ (intelektual) di bawah

rata-rata anak normal.50

Kondisi anak tunagrahita sebelum mendapatkan

bimbingan agama seperti melakukan semaunya mereka sendiri, tidak tahu

sopan santun, sehingga prilaku mereka tidak karuan.

Akan tetapi ketika anak melakukan prilaku yang kurang sopan

pembimbing atau guru agama memanggil anak tersebut lalu menegur dengan

baik dan memberi tahu bahwa perbuatan yang ia lakukan itu kurang sopan dan

langsung mengarahkan atau meluruskan kepada yang benar.

Bimbingan agama sangatlah penting bagi anak tunagrahita, karena untuk

mendidik anak supaya tau dan memahami, mengetahui tentang Allah SWT.51

50

Suminten Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 26 Februari 2009. 51

Noor Isnanto Heru Nugroho, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 04 Maret

2009.

Page 63: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Dengan bimbingan agamalah anak dapat mengetahui mana yang baik dan

mana yang tidak baik.

Kondisi anak tunagrahita setelah diberikan bimbingan agama, mereka

mempunyai perubahan prilaku yang lebih baik. Seperti berprilaku sopan

santun, betutur kata yang baik, dapat berdo’a dengan baik, dan membaca al-

qur’an dengan baik.

C. Faktor Penghambat dan Faktor Pendundukung

Berdasarkan hasil wawancara dari para guru agama (pembimbing) maka

dapat ditrianggulasikan seperti di bawah ini:

No Kata kunci Hasil wawancara

1 Faktor Penghambat dan

pendukung bimbingan agama

� Anak-anak tidak sekolah dan

pendukungnya dorongan orang tua

� Kosa kata kalo faktor pendukung alat

peraga atau gambar-gambar

� Anak-anak pada nggak masuk,

pendukungnya fasilitas memadai

� Kalo ada anak yang ngompol di

dalam kelas dan pendukung adalah

alat peraga atau gambar-gambar

� Anak-anak tidak masuk sekolah

sedangkan pendukungnya Gambar-

gambar atau alat peraga

� Sifat malas anak-anak, kalo

pendukungnya gambar-gambar

2 Menghadapi Faktor

Penghambat

� Saya dan orang tua berkomunikasi

aktif

Page 64: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

� Memberi latihan-latihan secara terus

menerus

� Memanggil orang tua untuk

memberitahu agar mau mengantar

anak ke sekolah

� sabar

� Musyawarah dengan orang tua murid

� Mengikuti kemauan mereka

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya bimbingan agama pada anak

tunagrahita itu melalui faktor penghambat dan faktor pendukung. Dalam

melakukan bimbingan agama para pembimbing atau guru agama memiliki

beberapa faktor penghambat diantaranya:

1. Anak-anak tidak masuk

Anak tidak masuk sekolah merupakan faktor penghambat yang sering

terjadi, anak tidak masuk sekolah sehari ketika si anak masuk sekolah

pembimbing harus mengulang pelajaran dari awal kembali karena anak

tunagrahita adalah anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak

normal.

Anak-anak tidak masuk sekolah dikarenakan oleh beberapa sebab

diantaranya: Ibu tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena

kerja dan sakit. Sedangkan anak yang biasa diantar oleh pembantu ketika

pembantunya sakit atau pulang kampung, maka anak tidak masuk sekolah

beberapa hari.

Page 65: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Anak tunagrahita masuk sekolah tergantung kepada orang-orang yang

biasa mengantarkan mereka ke sekolah karena anak tunagrahita tidak bisa

berangkat ke sekolah sendiri walaupun rumah mereka tidak jauh dari

sekolah.52

2. Kosa-kata

Ucapan para anak tunagrahita tidak seperti anak normal, apa yang

mereka ucapkan rata-rata tidak jelas. Maka dalam bimbingan agama kata-

kata yang guru contohkan mereka mengucapkan kata-kata itu tidak jelas

sehingga guru harus mengulang-ulang beberapa kali sampai mereka dapat

mengucapkan dengan baik walau hanya satu kata terutama dalam hal

membaca al-qur’an.53

3. Sifat malas anak

Sifat malas tidak hanya terdapat pada anak normal saja tetapi pada

anak tunagrahita pun ada. Tetapi ketika anak tunagrahita sudah

menunjukan sifat malas mereka pembimbing atau guru agama tidak dapat

memaksakan mereka untuk melakukan apa yang pembimbing atau guru

agama inginkan.

Sifat malas pada anak tunagrahita dapat timbul karena beberapa

penyebab seperti anak sudah merasa jenuh, mearasa capek, mengantuk,

kekenyangan setelah makan pada saat istirahat. Setelah pembimbing

melihat bahwa anak telah menunjukan sifat malasnya, maka pembimbing

52

Suminten Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 26 Februari 2009. 53 Zawarly Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 26 Februari 2009.

Page 66: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

atau guru agama harus dapat mengikuti keinginan mereka sehingga

mereka tidak keluar dari kelas.

Pembimbing atau guru agama dalam melakukan bimbingan agama

memiliki faktor penghambat seperti yang telah dijelaskan di atas. Tetapi

pembimbing atau guru agama dalam menghadapi semua faktor penghambat

dengan sabar, selain itu pembimbing atau guru agama memiliki beberapa cara

seperti: memanggil orang tua murid dan melakukan musyawarah bersama

dengan orang tua murid, karena orang tua sangat berperan penting dalam hal

pendidikan anak, selain itu agar mengetahui perkembangan anaknya dari hari

ke hari dan lebih perhatian lagi kepada anak-anak mereka dan lebih

menekankan agar para orang tua mau mengantarkan anak ke sekolah, dan

orang tua harus sering bertanya kepada anak tentang pelajaran setiap hari agar

anak mau mengulang-ulang pelajaran sekolah.

Sedangkan faktor pendukung dalam melakukan bimbingan agama di

sekolah luar biasa khrisna murti bagian c (tunagrahita) sebagai berikut:

1. Fasilitas sekolah memadai

Bimbingan agama dapat berjalan dengan baik karena fasilitas

sekolah memadai, seperti gambar-gambar atau alat peraga. Dalam

melakukan bimbingan agama para pembimbing atau guru agama dapat

menggunakan gambar-gambar, seperti gambar cara berwudhu.

Sedangkan apabila pembimbing atau guru agama ingin melakukan

bimbingan membaca al-qur’an, maka pembimbing atau guru agama dapat

mengambil iqro bagi anak yang belum mengenal huruf hijaiyah atau al-

Page 67: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

qur’an bagi anak yang sudah mengenal huruf hijaiyah.di perpustakaan

yang telah disediakan oleh sekolah.

2. Dorongan orang tua

Dalam bimbingan agama faktor pendukung yang paling utama

adalah dorongan orang tua, karena dengan dorongan orang tua bimbingan

agama dapat berjalan dengan baik walaupun fasilitas sekolah memadai.

Tanpa dorongan orang tua anak tidak mau mengikuti kegiatan sekolah atau

tidak mau masuk sekolah.54

54 Suminten Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama, Jakarta, 26 Februari 2009.

Page 68: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti mendiskripsikan dan menganalis skripsi ini, maka

penulis menyimpulkan:

1. Program yang dilakukan Pembimbing agama Islam pada Anak

Tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti sebagai berikut:

a. Sopan santun dilakukan dalam prilaku sehari-hari seperti:

mengucapkan assalamu’alaikum ketika masuk kelas, bertutur kata

yang sopan dengan guru, orang tua, teman, dan bertingkah laku yang

sopan.

b. Membimbing shalat seperti: mengajarkan gerakan-gerakan shalat,

bacaan-bacaan dalam shalat, dan dipraktekan setiap hari.

c. Berwudhu seperti apa saja yang harus dilakukan saat berwudhu, and

dilakukan setiap hendak melakukan shalat berjama’ah.

d. Membaca al-qur'an surat pendek seperti mencontohkan untuk

melafazkan ayat al-qur’an, dan menghafalnya.

Page 69: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

e. Do'a-do'a seperti: melakukan do’a makan ketika anak mau makan, dan

do’a sesudah makan, do’a kedua orang tua ketika selesai melakukan

shalat berjama’ah, dan do’a sebelum belajar.

2. Kondisi anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan bimbingan

agama Islam.

a. Prilaku anak sebelum diberikan bimbingan agama

1) Melakukan perbuatan semau mereka sendiri

2) Prilaku mereka tidak sopan

3) Tingkahlaku mereka sudah tidak karuan

b. Perubahan prilaku anak sesudah diberikannya bimbingan agama

1) Prilaku anak menjadi lebih baik

2) Anak tahu tentang sopan santun

3) Berprilaku sesuai dengan norma agama

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat ketika dilakukan bimbingan

agama Islam.

a. Faktor pendukung ketika bimbingan agama

Ketika bimbingan agama berlangsung para pembimbing atau

guru agama melakukan dengan baik, karena sekolah memiliki fasilitas

yang memadai seperti: Alat peraga misalnya gambar-gambar shalat,

cara berwudhu, dan cara membaca do’a

b. Faktor penghambat ketika bimbingan agama

Page 70: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

1) Anak-anak tidak masuk

2) Kosa-kata

3) Sifat malas anak

B. Saran

Kegiatan bimbingan agama kepada anak tunagrahita yang telah

dilakukan oleh yayasan SLB-C Khrisna Murti. Ada baiknya jika dilengkapi

dengan beberapa saran berikut ini:

1. Untuk Yayasan SLB-C Krisna Murti agar lebih diperhatikan lagi masalah

bimbingan khususnya bimbingan agama, karena bimbingan agama

merupakan salah satu cara agar anak tunagrahita mengenal Allah SWT dan

dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dengan melihat kondisi siswa-siswi SLB-C Khrisna Murti, penulis

mengharapkan kepada pihak sekolah atau para guru agama lebih giat

dalam menjalankan bimbingan agama kepada siswa-siswi SLB-C Khrisna

Murti terutama dalam hal praktek. Karena siswa-siswi SLB-C Khrisna

Murti lebih suka melakukan kegiatan di luar kelas.

Page 71: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad al-Hasyimi, Sayyid, Syarah Mukhtaarul Ahaadiits, Bandung: Sinar Baru al-Gensido, 2001.

Arifin, H. M., Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press,

1998.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

Bahreis, Salim, Riyadhus Shalihin, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1987.

Bratanata,S. A., Pengantar dan Pendidikan Anak Berkelainan, Bandung: Pelita, 1970.

Chalid,Muhammad, Studi tentang Sikap Orang Tua terhadap Anak Tuna Grahita mampu Didik

dengan Prestasi Belajar Siswa SDLB-C Asih Budi Jakarta, Skripsi S1 Fakultas

Psikologi, Universitas Islam Bandung, 1997.

Halim Mahmud, Ali Abdul, Akhlak Mulia, Jakarta: Gema Insani, 2004.

Hasan, M. Ali dan Abuddin Nata, Materi Pokok Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jendral

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1998.

Lumbantobing, Anak Dengan Mental Terbelakang, Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

UI, 1997.

Mangunsong et. al, Frieda, Psikologi dan Pendidikan Luar Biasa, Jakarta: LPSP 3 UI, 1998.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Mubarok, Ahmad, Konseling Agama Teori dan Kasus, Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2002.

Nasution,Harun, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UII press, 1985.

Nur Abdul Hafidz, Muhammad, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al-Bayan, 1999.

Nur’aeni, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.

Rahim Faqih, Aunur, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press, 2001.

Page 72: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

Rahim Faqih, Aunur, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press, 2004.

Rifai,Moh., Aqidah Akhlak, Semarang: CV. Wicaksana, 1994.

Sarwono, Sarsito N., Badan Kordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DKI Jakarta,

1991.

Setia Sumanti., H. Emon SH, Surat Tanda daftar Dinas Sosial DKI Jakarta, 1996.

Sukardi, Dewa Ketut, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: PT. Bhineka Cipta, 1995.

Supratiknya,A., Mengenal Prilaku Abnormal, Yogyakarta: Kanisius, 1995.

Udin AM., Tamsih, dan E. Tejaningsih, Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa SPG/SPO/KPG,

Bandung: Epsilon Grup Bandung Anggota IKAPI, 1988.

Umar H. M. dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001.

Prayitno M., dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1999.

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1981.

Yusuf, LN, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2006.

Page 73: UPAYA BIMBINGAN ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Ucapan terima kasih ini tidak mampu ... Kelahiran anak sangat dinantikan

WAWANCARA

Parinduri, Dra. Chairani, Kepala Sekolah SLB-C Khrisna Murti, Wawancara Pribadi, 29 Januari

2009.

Suminten Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama Islam, Jakarta, 26 Februari 2009.

Heru Nugroho, Noor Isnanto, Wawancara Pribadi, Guru agama Islam, Jakarta, 04 Maret 2009.

Zawarly Spd, Wawancara Pribadi, Guru agama Islam, Jakarta, 26 Februari 2009.