Untukmu Yang Terlalu Lama Sendiri

2
Untukmu, Yang Terlalu Lama Sendiri (Artikel ini gue tulis karena gue dapat Inspirasi dari keseharian hidup (salah satu temen gue). :D ) <iframe width="100%" height="166" scrolling="no" frameborder="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.c om/tracks/ 152399451&amp;color=ff5500&amp;auto_play=false&amp;hide_related=fals e&amp;show_comments=true&amp;show_user=true&amp;show_reposts=false"> </iframe> Dalam menjalani hidup, sebagai manusia tentu kita akan dihadapkan berbagai pilihan hidup, termasuk dalam masalah cinta. Walaupun dibilang jodoh di tangan Allah, tapi rasa cinta dapat hadir kepada siapapun, sebagai naluriah manusia. Banyak orang yang menjadikan naluri alamaiahnya ini dengan memiliki pasangan agar sama-sama bahagia. Namun, sebagian juga merasakan hidup dengan kesendirian lebih menenangkan. Memang tak ada yang bisa memaksakan seseorang yang merasakan nyaman dalam kesendiriannya. Tapi bukankah manusia ditakdirkan hidup berpasangan? Tidakkah lebih bahagia kalau tertawa bersama di akhir- akhir usia? ** Hak setiap orang untuk memilih jalan hidupnya Seseorang berhak terhadap dirinya sendiri untuk menetap dalam kesendirian. Nonton film, ke mall, nongkrong di cafe, dan hal lainnya tentu jadi menyenangkan kalau dilakukan tanpa gangguan orang lain. Kadang kamu ngerasa lebih bisa lebih maksimal terhadap sesuatu pekerjaan jika masih tetap sendiri. Tapi, bukankah kamu juga masih ada hak lain, untuk memenuhi belahan jiwamu? Seseorang yang bisa mengisi kekosongan separuh hatimu? Yang menggenapkanmu? Bagai dua lobus di hati, saling berbagi. Bukankah

description

Untukmu, Yang Terlalu Lama Sendiri(Artikel ini gue tulis karena gue dapat Inspirasi dari keseharian hidup (salah satu temen gue). :D )Dalam menjalani hidup, sebagai manusia tentu kita akan dihadapkan berbagai pilihan hidup, termasuk dalam masalah cinta. Walaupun dibilang jodoh di tangan Allah, tapi rasa cinta dapat hadir kepada siapapun, sebagai naluriah manusia. Banyak orang yang menjadikan naluri alamaiahnya ini dengan memiliki pasangan agar sama-sama bahagia. Namun, sebagian juga merasakan hidup dengan kesendirian lebih menenangkan.Memang tak ada yang bisa memaksakan seseorang yang merasakan nyaman dalam kesendiriannya. Tapi bukankah manusia ditakdirkan hidup berpasangan? Tidakkah lebih bahagia kalau tertawa bersama di akhir-akhir usia?** Hak setiap orang untuk memilih jalan hidupnyaSeseorang berhak terhadap dirinya sendiri untuk menetap dalam kesendirian. Nonton film, ke mall, nongkrong di cafe, dan hal lainnya tentu jadi menyenangkan kalau dilakukan tanpa gangguan orang lain. Kadang kamu ngerasa lebih bisa lebih maksimal terhadap sesuatu pekerjaan jika masih tetap sendiri.Tapi, bukankah kamu juga masih ada hak lain, untuk memenuhi belahan jiwamu? Seseorang yang bisa mengisi kekosongan separuh hatimu? Yang menggenapkanmu? Bagai dua lobus di hati, saling berbagi. Bukankah berbagi dan memberi akan lebih menyenangkan dibanding asyik sendiri. Dan bukan berarti dengan ada pasangan, akamu akan terkekang. Kamu akan tetap bisa memiliki waktu privasimu sendiri.

Transcript of Untukmu Yang Terlalu Lama Sendiri

Untukmu, Yang Terlalu Lama Sendiri(Artikel ini gue tulis karena gue dapat Inspirasi dari keseharian hidup (salah satu temen gue). :D )

Dalam menjalani hidup, sebagai manusia tentu kita akan dihadapkan berbagai pilihan hidup, termasuk dalam masalah cinta. Walaupun dibilang jodoh di tangan Allah, tapi rasa cinta dapat hadir kepada siapapun, sebagai naluriah manusia. Banyak orang yang menjadikan naluri alamaiahnya ini dengan memiliki pasangan agar sama-sama bahagia. Namun, sebagian juga merasakan hidup dengan kesendirian lebih menenangkan.Memang tak ada yang bisa memaksakan seseorang yang merasakan nyaman dalam kesendiriannya. Tapi bukankah manusia ditakdirkan hidup berpasangan? Tidakkah lebih bahagia kalau tertawa bersama di akhir-akhir usia?

** Hak setiap orang untuk memilih jalan hidupnyaSeseorang berhak terhadap dirinya sendiri untuk menetap dalam kesendirian. Nonton film, ke mall, nongkrong di cafe, dan hal lainnya tentu jadi menyenangkan kalau dilakukan tanpa gangguan orang lain. Kadang kamu ngerasa lebih bisa lebih maksimal terhadap sesuatu pekerjaan jika masih tetap sendiri.Tapi, bukankah kamu juga masih ada hak lain, untuk memenuhi belahan jiwamu? Seseorang yang bisa mengisi kekosongan separuh hatimu? Yang menggenapkanmu? Bagai dua lobus di hati, saling berbagi. Bukankah berbagi dan memberi akan lebih menyenangkan dibanding asyik sendiri. Dan bukan berarti dengan ada pasangan, akamu akan terkekang. Kamu akan tetap bisa memiliki waktu privasimu sendiri.