untuk capaian tentang triple jump
description
Transcript of untuk capaian tentang triple jump
Bahan PBL
Menurut Deporter, terdapat 3 modalitas (tipe) dalam gaya belajar yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik. Pelajar Visual belajar melalui apa yang mereka lihat, Auditori belajar dengan cara mendengar dan Kinestetik belajar dengan gerak, bekerja dan menyentuh. Tetapi dalam kenyataannya, setiap orang memiliki ketiga gaya dalam belajar tersebut, hanya saja satu gaya biasanya lebih mendominasi. Sedangkan hasil belajar menurut Oemar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam waktu yang lama karna hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berfikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
Gaya BelajarPenggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya dapat menyebabkan adanya ketimpangan dalam menyerap informasi. Tulisan atau kata-kata yang terlalu banyak akan membuat seseorang menjadi bosan dan lelah serta sangat mungkin menghasilkan proses belajar yang kurang optimal. Dalam hal ini menurut Solehudin (2006) Pembelajaran praktikum adalah proses model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tiga tujuan secara bersamaan, yaitu dengan meningkatkan keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan psikomotorik.
Penjelasan dari macam macam gaya belajar
1. Visual (Visual Learners)Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus
diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham gaya seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
1. Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik,2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran
dengan baik,3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi
seringkali lupa dengan nama orang tersebut.4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya
mereka memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya,
5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik,6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh
anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik,
3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.
2. Auditori (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang singkat.
3. Memiliki tata bahasa yang baik4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.5. Senang berbicara6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang ,
dapat melakukan dengan mudah.7. Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah untuk membuat karangan.4. Susah diam dalam waktunya cukup lama.5. Mudah terganggu dengan keributan.
3. Kinestetik (Kinesthetic Learners)Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama
adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners):
1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam
laboratorium.4. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus .
Kelemahan:
1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat .
2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk .4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
22222222222222222222222222222222222222222
Source. http://jurnal-pedagogik.info/downloads/5-Tita%20Menawati%20Liansyah%20-%20PBL.pdf
333333333333333333333333333333
a. http://www.academia.edu/8234208/MAKALAH_PBL Tidak semua sekolah dapat melaksanakan sistem pembelajaran berbasis masalah karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif. b.
Pelaksanaan PBL butuh waktu yang lama sehingga dianggap kurang efisien c. Siswa tidak mendapat pengetahuan dasar secara utuh
444444444444444444
http://transmediapustaka.com/review/27322-cara-menentukan-skala-prioritas-pekerjaan
Salah satu hal penting dalam mengelola waktu adalah menentukan skala prioritas. Ketika pekerjaan menumpuk dan sebuah deadline tiba, mungkin Anda akan bingung, mana dulu yang harus dikerjakan? Bagaimana cara mengaturnya agar selesai tepat waktu?
Untuk menggapai skala prioritas, maka Anda dapat menentukan terlebih dulu pekerjaan-pekerjaan tersebut. Caranya adalah dengan mengurutkannya dari yang paling penting dan mendesak, penting, mendesak, hingga yang tidak mendesak dan tidak penting sama sekali.
Mendesak dan PentingPekerjaan jenis ini sebaiknya langsung dikerjakan tanpa menundanya. Ciri pekerjaan ini adalah jarak antara tanggal harus dikerjakan dan tanggal harus selesai sangat berdekatan.
PentingPekerjaan ini disebut penting karena punya nilai yang mendekatkan pada tercapainya tujuan (core mission). Anda juga akan merasakan betapa pentingnya pekerjaan ini begitu dilakukan, dibanding sebelum Anda melakukannya.
MendesakCiri pekerjaan ini adalah datang secara mendadak. Bisa saja pekerjaan tersebut tidak masuk ke dalam schedule pekerjaan Anda. Tidak ada salahnya untuk mengabaikan pekerjaan ini jika Anda sedang mengerjakan pekerjaan penting.
Tidak Mendesak dan Tidak PentingPekerjaan jenis ini bukan termasuk ke dalam skala prioritas. Misalnya saja bermain game, nonton film, chatting, yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan dan misi utama. Pekerjaan ini bisa dilakukan setelah semua pekerjaan pending dan mendesak Anda lakukan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan skala prioritas adalah menandai pekerjaan mana yang penting (important) dan mendesak (urgent). Selain itu, kerjakanlah salah satu yang paling mudah dan cepat terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan lebih percaya diri untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan berikutnya.