Untitled
-
Upload
sintiaekaaprilia -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Untitled
PAKET PELATIHAN DOKTER KELUARGA
Paket A:
Nilai Sentral Kedokteran Keluarga
Pelayanan Personal, Pelayanan Berkelanjutan, Pelayanan Komprehensif
Keluarga sebagai suatu unit pelayanan
Pelayanan Emergency, Pelayanan di rumah dan rerawatan di rumah
Pelayanan Palliative/palatif
Paket B:
Manajemen SDM
Manajemen fasilitas dan utilitas
Manajemen Informasi
Manajemen Keuangan meliputi asuransi/managed care
Paket C: Ketrampilan Teknis Medis dan pelayanan dalam situasi spesifik,
A. Ketrampilan Praktek :
Proses Konsultasi
Ketrampilan komunikasi
Ketrampilan konseling
Merubah perilaku
Ketrampilan Manajemen Penyakit
Ketrampilan Pelayanan emergency
B. Common Symtomps:
Fatigue
Weightloss
Fever
Dyspepsia
Breathlessness
Cough
Sorethroat
Chest pain
Diarrhoea
Constipation
Vomiting
Abdominal Pain
Skin Rash
Backache
Joint pain
Dizziness
Headache
Insomnia
Persistently Crying Baby
Red Eye
C.Kelainan Spesifik
Cardiovascular and respiratory disorders
Gastrointestinal disorders
Renal and hematological disorders
Psychological disorders
Skin Disorders
Bone and Joint disorders
Nervous System, Eye and Ear disorders
Nutritional, metabolic and endocrine disorders
Paket D: Kedokteran terapan dalam bermacam-macam kelompok umur
Child and adolescence Health
Women’s Health
Men’s Health
Health of the Working Adult
Elder’s Health
Public Health
Praktek DOGA
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga ( SPDK )
Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga yang terdiri atas komponen :
Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter Keluarga (KDK),
Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter Spesialis (KDSp),
Rumah sakit rujukan,
Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,
Seperangkat peraturan penunjang.
Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat tentang kedudukan dan peranan dokter keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan, pada saat ini telah ditemukan banyak bentuk praktek dokter keluarga. Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :
Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit (hospital based).
Pada bentuk pelayanan dokter keluarga ini diselenggarakan di rumah sakit. Untuk ini dibentuklah suatu unit khusus yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Unit khusus ini dikenal dengan nama bagian dokter keluarga (departement of family medicine), semua pasien baru yang berkunjung ke rumah sakit, diwajibkan melalui bagian khusus ini. Apabila pasien tersebut ternyata membutuhkan pelayanan spesialistis, baru kemudian dirujuk kebagian lain yang ada dirumah sakit.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family clinic).
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (family clinic/center). Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah sakit (satellite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan juga penghasilan rumah sakit.
Terlepas apakah klinik dokter keluarga tersebut adalah suatu klinik mandiri atau hanya merupakan klinik satelit dari rumah sakit, lazimnya klinik dokter keluarga tersebut menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan rumah sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap akan dirawat sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja sama tersebut. Klinik dokter keluarga ini dapat diselenggarakan secara sendiri (solo practice) atau bersama-sama dalam satu kelompok (group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang paling dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga. Pada klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem manajernen yang sama. Dalam arti para dokter yang tergabung dalam klinik dokter keluarga tersebut secara bersama-sama membeli dan memakai alat-alat praktek yang sama. Untuk kemudian menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga yang dikelola oleh satu sistem manajemen keuangan, manajemen personalia serta manajemen sistem informasi yang sama pula. Jika bentuk praktek berkelompok ini yang dipilih, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut (Clark, 1971) :
Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih bermutu
Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang dikelola secara kelompok, para dokter keluarga yang terlibat akan dapat saling tukar menukar pengalaman, pengetahuan dan keterampilan. Di samping itu, karena waktu praktek dapat diatur, para dokter mempunyai cukup waktu pula untuk menambah pengetahuan dan keterampilan.
Kesemuannya ini, ditambah dengan adanya kerjasama tim (teamwork) disatu pihak, serta lancarnya hubungan dokter-pasien di pihak lain, menyebabkan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih bermutu.
Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih terjangkau
Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok, pembelian serta pemakaian pelbagai peralatan medis dan non medis dapat dilakukan bersama-sama (cost sharing). Lebih dari pada itu, karena pendapatan dikelola bersama, menyebabkan penghasilan dokter akan lebih terjamin. Keadaan yang seperti ini akan mengurangi kecenderungan penyelenggara pelayanan yang berlebihan. Kesemuanya ini apabila berhasil dilaksanakan, pada gilirannya akan menghasilkan pelayanan dokter keluarga yang lebih terjangkau.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (family practice)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah praktek dokter keluarga. Pada dasarnya bentuk pelayanan dokter keluarga ini sama dengan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan melalui klinik dokter keluarga. Disini para dokter yang menyelenggarakan praktek, rnenerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga pada pelayanan
kedokteran yang diselenggarakanya. Praktek dokter keluarga tersebut dapat dibedaka pula atas dua macam. Pertama, praktek dokter keluarga yang diselenggarakan sendiri (solo practice). Kedua praktek dokter keluarga yang diselenggarakan secara berkelompok (group practice).
Pelayanan pada Praktek Dokter Keluarga
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
Jenis pelayanan yang diselenggarakan
Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak membatasi diri pada satu jenis pelayanan kedokteran saja, melainkan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat. Untuk ini banyak pembagian jenis pelayanan yang pernah di kemukakan.
Dua antaranya yang dipandang penting adalah:
Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan.
Jika ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan, pelayanan kedokteran dibedakan atas tiga macam. Ketiga macam pelayanan tersebut adalah pelayanan kedokteran tingkat pertama (primary medical care), pelayanan kedokteran tingkat kedua (secondary medical care), serta pelayanan kedokteran tingkat ketiga (tertiary medical care). Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang mencakup ketiga tingkat pelayanan kedokteran di atas.
Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit
Jika ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit, pelayanan kedokteran dibedakan atas lima macam (Leavel dan Clark, 1953). Kelima macam pelayanan kedokteran tersebut adalah peningkatan derajat kesehatan (health promotion), pencegahan khusus (specific protection), diagnosis dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation), serta pemulihan kesehatan (rehabilitation), pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang mencakup kelima macam pelayanan kedokteran diatas.
Tata cara pelayanan.
Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak (fragmented) dan ataupun terputus-putus, melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continuous). Pengertian pelayanan terpadu disini banyak macamnya. Yang terpenting adalah dari sudut pengorganisasiannya. Dalam arti pelbagai jenis pelayanan kedokteran yang dikenal, harus berada dalam suatu pengorganisasian yang utuh.
Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan
Penyelenggaraan pelayanan kedokteran menyeluruh tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan atau masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Adanya perhatian yang bersifat menyeluruh ini dipandang penting, bukan saja untuk lebih mempertajam diagnosis penyakit, tetapi juga pada waktu mencari jalan keluar untuk mengatasi penyakit tersebut.
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan
Perumusan masalah dan atau penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi penderita pada pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach). Sisi yang dimaksudkan disini mencakup bidang yang amat luas sekali. Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik, mental dan sosial, yang secara keseluruhan disebut dengan pendekatan holistik (holistic approaches).
Jika diperhatikan keempat karakteristik pelayanan kedokteran menyeluruh segeralah mudah dipahami bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran menyeluruh tersebut tidak lain adalah pelayanan kedokteran yang mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan, memusatkan perhatiannya kepada pasien sebagai manusia seutuhnya, serta pendekatan pelayanannya dilakukan secara holistik.
Pelayanan DOGA yang Holistik
Upaya Promotif
Adalah upaya dalam pelayanan dokter keluarga yang bertujuan untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya atau upaya untuk meningkatkan status kesehatan dan menjaganya dari semua kemungkinan-kemingkinan yang menyebabkan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan.
Secara umum, kegiatan promotif yang sesuai dengan prinsip dokter keluarga, yaitu:
Pendidikan kesehatan ( harus proaktif, diberikan kepada setiap anggota yang kontak dengan dokter, setiap kontak ada upaya mengevaluasi masalah kesehatan anggota.
Penyuluhan ( lebih mengutamakan ke individu dan keluarga, proaktif melakukan program pengembangan anggota.
Konsultasi
Dr. Rino sering memberikan penyuluhan di Balai Kecamatan dan juga sering berkunjung ke rumah-rumah masyarakat bila ada yang sakit ini menunjukkan bahwa dr Rino telah melakukan upaya promotif dengan baik.
Upaya Preventif
Adalah upaya untuk mencegah dan menghindari timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Tujuan upaya preventif adalah untuk menghilangkan atau mengurangi resiko, diagnosis dini, pengobatan cepat, membatasi terjadinya komplikasi, termasuk dalam upaya ini adalah penyakit iatrogenik dan penyesuaian yang maksimal terhadap kecacatan.
Ada 3 level dalam upaya preventif / pencegahan, yaitu:
Pencegahan primer
Adalah upaya agar suatu gangguan atau penyakit tidak akan timbul sama sekali. Yang termasuk ke dalam upaya preventif primer adalah health promotion & spesific protection.
Upaya-upaya pencegahan primer terdiri dari:
pendidikan untuk mengubah faktor-faktor gaya hidup yang diketahui berhubungan dengan terjadinya penyakit. Misalnya, kebiasaan merokok, makan dengan gizi sehat seimbang, mengurangi minum-minum beralkohol, olahraga.
Pemberantasan, misalnya upaya pemberatansan nyamuk untuk mencegah penyakit malaria, DBD.
Sanitasi, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan limbah dan sampah industri yang efisien
Sterilisasi alat-alat bedah dan alat medis lainnya.
Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi tertentu.
Pembuatan undang-undang atau peraturan untuk menjamin upaya-upaya pencegahan primer dilakukan dengan benar
Pencegahan sekunder
Adalah upaya untuk menemukan secepatnya suatu masalah (penyakit) sehingga dapat dilaksanakan pengobatan yang segera. Yang termasuk ke dalam upaya preventif primer adalah early diagnosis & prompt treatment.
Upaya preventif sekunder umumnya dilakukan dengan pemeriksaan-pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit pada stadium dini, misalnya pada fase presimtomatik (fase subklinis) sehingga pengobatan dapat dimulai sebelum proses patologi yang irreversible terjadi.
Pada tingkat keluarga, kegiatan preventif ini dilakukan dengan kunjungan rumah bagi pasien yang memiliki masalah penyakit tertentu dan kontol terhadap penyakit, mengetahui potensial hazard, memberi motivasi kepada anggota keluarga.
Pencegahan tersier
Adalah upaya untuk meringankan sebanyak mungkin adanya ketidakmampuan penderita dan mengurangi terjadinya cacat (kelemahan) akibat gangguan atau penyakitnya sehingga penderita masih dapat menggunakan sisa kemampuannya untuk menolong dirinya sendiri.
Upaya pencegahan tersier umumnya dilakukan dengan melakukan proses disability limitation maupun rehabilitasi, yang memungkinkan pasien diperbaiki kondisinya ke tingkat yang paling optimal, akibat terjadinya kerusakan atau perubahan yang irreversible.
Upaya Kuratif
Adalah upaya pengobatan atau tatalaksana terhadap suatu penyakit dengan harapan agar gangguannya cepat sembuh dan sesedikit mungkin menimbulkan gejala sisa. Upaya ini sebenarnya dapat disamakan dengan upaya preventif sekunder.
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Berkesinambungan
Pengertian pelayanan berkesinambungan ada dua macam, yaitu :
Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien
Seseorang yang berada dalam keadaan sehat membutuhkan pelayanan peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit. Tetapi apabila telah jatuh sakit ia membutuhkan pelayanan pengobatan. Sedangkan bagi yang telah sembuh dari penyakit, mungkin memerlukan pelayanan pemulihan. Kesemua jenis pelayanan kedokteran yang dibutuhkan ini harus tersedia secara berkesinambungan.
Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan
Pelayanan berkesinambungan yang dimaksudkan disini adalah pelayanan yang harus tersedia pada setiap saat yang dibutuhkan. Pelayanan kedokteran yang tidak tersedia pada setiap saat, bukanlah pelayanan kedokteran berkesinambungan.
Manfaat Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh dapat dilaksanakan dengan baik, banyak manfaat yang diperoleh. Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni:
Pendayagunaan dokter pasca PTT
Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Menghadapi era globalisasi
Beberapa hal yang menyebabkan pelayanan dokter keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak adanya regulasi yang mengatur "aturan main" sistem pelayanan kesehatan yang ada baik klinik maupun puskemas.
Kapasitas sumber daya yang masih lemah
Pengorganisasian sumber daya manusia yang cukup sulit terhadap dokter keluarga, karena berbenturan dengan aturan kepegawaian yang ada.
Tidak adanya model sistem pembiayaan.
Tidak jelasnya pemetaan sasaran pada klinik.