etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf ·...

32
51 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Ma„arif Patihan Wetan Ponorogo Madrasah ibtidaiyah Ma’arif Patihan Wetan semula merupakan lembaga pendidikan non formal yakni Madrasah Diniyah. Seiring dengan perkembangan zaman dan antusias masyarakat, tahun 1960 status Madrasah Diniyah diubah oleh Kementerian Agama RI menjadi Madrasah Campuran yaitu perpaduan antara pendidikan agama dan pendidikan umum yang diberi nama Madrasah Wajib Belajar (MWB). Pada tahun 1962 status Madrasah Wajib Belajar (MWB) diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Patihan Wetan. Madrasah Ibtidaiyah ini berada dibawah naungan Badan Otonom (BANOM) NU. Hal ini mendapatkan respon serta sambutan yang baik dari masyarakat lingkungan Kelurahan Patihan Wetan maupun dari luar kelurahan Patihan Wetan. Tahun 1978 Madrasah mendapat piagam dari Departemen Agama RI dengan piagam No. L.M/3/2. 11/A/1978 tertanggal 1 Desember 1978. Dengan piagam tersebut Madrasah diberikan hak mengikuti ujian persamaan Madrasah Negeri. Pada tahun 2008 telah diakreditasi oleh BAN dengan memperoleh nilai B. Pada tahun 2007 mendapat bantuan peningkatan mutu melalui berbagai Work shop, pelatihan, pembinaan dan pengawasan serta

Transcript of etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf ·...

Page 1: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI Ma„arif Patihan Wetan Ponorogo

Madrasah ibtidaiyah Ma’arif Patihan Wetan semula merupakan

lembaga pendidikan non formal yakni Madrasah Diniyah. Seiring

dengan perkembangan zaman dan antusias masyarakat, tahun 1960

status Madrasah Diniyah diubah oleh Kementerian Agama RI menjadi

Madrasah Campuran yaitu perpaduan antara pendidikan agama dan

pendidikan umum yang diberi nama Madrasah Wajib Belajar (MWB).

Pada tahun 1962 status Madrasah Wajib Belajar (MWB) diubah

menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Patihan Wetan. Madrasah

Ibtidaiyah ini berada dibawah naungan Badan Otonom (BANOM) NU.

Hal ini mendapatkan respon serta sambutan yang baik dari masyarakat

lingkungan Kelurahan Patihan Wetan maupun dari luar kelurahan

Patihan Wetan.

Tahun 1978 Madrasah mendapat piagam dari Departemen Agama

RI dengan piagam No. L.M/3/2. 11/A/1978 tertanggal 1 Desember

1978. Dengan piagam tersebut Madrasah diberikan hak mengikuti ujian

persamaan Madrasah Negeri.

Pada tahun 2008 telah diakreditasi oleh BAN dengan memperoleh

nilai B. Pada tahun 2007 mendapat bantuan peningkatan mutu melalui

berbagai Work shop, pelatihan, pembinaan dan pengawasan serta

Page 2: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

52

bantuan alat peraga yang cukup dari LAPIS (Learning Asisten Program

For Islamic School) dari Negara Australia yang di wilayah kabupaten

Ponorogo ditangani oleh STAIN Ponorogo.

Pada tahun 2007 pula MI Ma’arif Patihan Wetan mendapat

bantuan dari Kementrian Agama RI bekerjasama dengan Asian

Development Bank (ADB) dan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp.

467.664.500,- dicairkan bertahab selama 3 tahun.

Adapun Kepala Sekolah Madrasah yang pernah menjabat dan

berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan MI Ma’arif

Patihan Wetan mulai dari awal sampai sekarang adalah sebagai berikut:

a. Tahun 1954-1960 dikepalai oleh Bapak H. Sofwan

b. Tahun 1960-1965 dikepalai oleh Bapak Hadi Sutrisno

c. Tahun 1965-1970 dikepalai oleh Bapak H. Romlan

d. Tahun 1970-1975 dikepalai oleh Bapak Rukani

Page 3: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

53

e. Tahun 1975-1977 dikepalai oleh Bapak Rohmad,S.Ag

f. Tahun 1977-2003 dikepalai oleh Bapak H. Romlan

g. Tahun 2003-2008 dikepalai oleh Ibu Hj. Surjati,A.Ma

h. Tahun 2008-sekarang dikepalai oleh Bapak Drs. Sadikin

2. Letak Geografis MI Ma‟arif Patihan Wetan Ponorogo

MI Ma’arif Patihan Wetan Ponorogo adalah salah satu lembaga

pendidikan yang berdiri diatas tanah seluas 76677 m2 yang terletak di

Jl. Parang Menang Gg. IV No. 18 klurahan Patihan Wetan kec.

Babadan, Kab. Ponorogo.

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan persawahan

b. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk

c. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk

d. Sebelah barat berbatasan dengan pemakaman dann persawahan

3. Identitas MI Ma‟arif Patihan Wetan Ponorogo

a. Nama Madrasah : MI Ma’arif Patihan Wetan

b. Nomor Statistik Madrasah : 111235020007

c. Alamat : Jl. Parang Menang Gg IV

d. Desa/Kelurahan : Patihan Wetan

e. Kecamatan : Babadan

f. Kabupaten : Ponorogo

g. Provinsi : Jawa Timur

h. Kode Pos : 63491

Page 4: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

54

i. Telepon : (0352) 487 803

j. E-mail :[email protected].

k. Mulai Operasional Tahun : 1962

l. Luas Tanah : 7.677M2

m. Luas Bangunan : 2.475 M2

n. Status Tanah : Milik Sendiri

o. Status Bangunan : Milik Sendiri

p. Letak Geografis : Garis Lintang-7.8497

Garis Bujur 111.486.762

4. Visi dan Misi MI Ma‟arif Patihan Wetan Ponorogo

a. Visi MI Ma‟arif Patihan Wetan Ponorogo

“UPRES BERIMTAQ BERIPTEK” dengan Berwawasan Ahlus

Sunnah Wal Jama‟ah

Indikator visi:

1) Unggul dalam Pembinaan Agama

2) Unggul dalam Proses Pembelajaran

3) Unggul dalam Prestasi

4) Unggul dalam Sumber Daya Manusia

5) Unggul dalam Sarana dan Prasarana

6) Unggul dalam mendapatkan kepercayaan masyarakat

7) Unggul dalam Disiplin dan Percaya diri

8) Unggul dalam penanaman konsep Ahlussunah Wal Jamaah

Page 5: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

55

b. Misi MI Ma‟arif Patihan Wetan Ponorogo

1) Menciptakan suasana madrasah yang islami

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal dengan

prestasi yang dimiliki.

3) Memaksimalkan hasil prestasi akademik siswa.

4) Meningkatkan potensi yang dimiliki madrasah dalam berbagai

bidang

5) Meningkatkan kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana sesuai

dengan kebutuhan yang ideal

6) Menjalin kerja sama antar stakeholder untuk pemberdayaan dan

peran serta masyarakat

7) Menanamkan sikap keteladanan siswa dalam bermasyarakat

8) Menumbuhkan kecintaan terhadap ajaran islam serta budaya

bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

c. Tujuan pendidikan MI Ma‟arif Patihan Wetan

1) Mengembangkan KTSP dengan dilengkapi Silabus tiap mata

pelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan

Siswa dan Sistem Penilaian.

2) Mengembangkan Silabus muatan lokal dengan dilengkapi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa

dan Sistem Penilaian.

Page 6: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

56

3) Mengembangkan program pengembangan diri beserta jadwal

pelaksanaannya.

4) Mengoptimalkan proses pembelajaran PAKEM.

5) Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

dalam pelatihan peningkatan profesionalisme melalui kegiatan

KKG, MGMP, PTBK, PTK, Lomba-lomba, Seminar,

Workshop, Kursus Mandiri, Deman Driver dan kegiatan lain

yang menunjang profesionalisme.

6) Meningkatkan skor UN minimal rata-rata 1,5 dari standart yang

ada.

7) Memenuhi kebutuhaan sarana dan prasarana kegiatan

pembelajaran dengan IT serta mengedepankan skala prioritas.

8) Melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah dan Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah secara demokratis,

akuntabel dan terbuka.

9) Menggalang pembiyaan pendidikan secara adil dan demokratis

dan memanfaatkan secara terencana serta

dipertanggungjawabkan secara jujur, transparan dan memenuhi

akuntabilitas publik.

10) Mengoptimalkan pelaksanaan penilaian otentik secara

berkelanjutan

11) Mengoptimalkan pelaksanaan program remedi dan pengayaan.

Page 7: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

57

12) Membekali komunitas sekolah agar dapat mengimplementasikan

ajaran agama melalui kegiatan shalat dluha dan dhuhur

berjamah, baca tulis Al-Qura’an, hafalan surat-surat pendek/Al-

Qur’an dan pengajian keagaman.

13) Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan Porseni tingkat

kabupaten atau jenjang berikutnya.

14) Memiliki tim olah raga yang dapat bersaing pada tingkat

kabupaten atau jenjang berikutnya.

15) Menanamkan sikap sanrtun, berbudi pekerti luhur dan

berbudaya, budaya hidup sehat, cinta kebersihan, cinta

kelestarian lingkungan dengan dilandasi keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Data Guru, Karyawan dan Siswa MI Ma‟arif Patihan Wetan

Ponorogo

a. Data Guru

Tenaga pengajar di MI Ma’arif Patihan Wetan ini berjumlah 13

orang guru terdiri dari 5 laki-laki dan 8 orang wanita. Guru di MI

Ma’arif Patihan Wetan semuanya menyadang gelar sarjana. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Keadaan Siswa

Di MI Ma’arif Patihan Wetan terdiri dari 11 kelas, 11 rombel, dan

jumlah siswa untuk tahun pelajaran 2015/2016 yaitu 279 siswa

Page 8: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

58

terdiri dari 145 putra dan 134 putri. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dilampiran.

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan saran prasarana di MI Ma’arif Patihan Wetan sudah cukup

memadai.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran.

B. Deskripsi Data Tentang Lingkungan Fisik Sekolah dengan Sikap

Keagamaan

Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh

siswa kelas V di MI Ma’arif Patihan Wetan, yang berjumlah 34 siawa.

Pada Bab ini dijelaskan masing-masing variabel penelitian yaitu

tentang lingkungan fisik sekolah dan sikap keagamaan pada siswa

diperlukan penghitungan statistik. Sedangkan rumus yang digunakan

adalah rumus product moment. Adapun hasil dari penghitungan dapat

dilihat pada analisis data.

1. Deskripsi data tentang Lingkungan Fisik Sekolah

Untuk mendapatkan data mengenai lingkungan fisik sekolah

peneliti menggunakan metode angket, yaitu angket yang dijawab oleh

responden yang telah ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini

yang dijadikan objek adalah siswa kelas V di MI Ma’arif Patihan Wetan

dengan jumlah 34 siswa.

Adapun skor angket lingkungan sekolah pada kelas V di MI

Ma’arif Pathan Wetan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 9: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

59

Tabel 4.1 Skor Jawaban Angket Lingkungan Fisik Sekolah

No Skor Lingkungan Sekolah F

1 39 1

2 38 2

3 37 1

4 36 3

5 35 4

6 34 5

7 33 5

8 32 4

9 31 5

10 30 1

11 29 1

12 28 1

13 27 1

Jumlah 429 34

2. Deskripsi Data tentang Sikap Keagamaan

Adapun skor angket sikap keagamaan peserta didik pada kelas V di

MI Ma’arif Pathan Wetan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2Skor Jawaban Angket Sikap Keagamaan

No Skor Sikap Keagamaan F

1 38 1

2 35 1

3 34 4

4 33 4

5 32 5

6 31 6

7 30 5

8 29 2

9 28 4

10 26 1

11 21 1

Jumlah 337 34

Page 10: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

60

C. Analisis Data

Setelah peneliti mengadakan penelitian dan memperoleh data yang

penulis butuhkan sesuai dengan pembahasan pada skripsi ini, data tersebut

belum dapat dimengerti sebelum adanya analisis data yang dimaksud.

Agar para pembaca dapat mengerti keadaan yang sebenarnya seperti dalam

gambaran yang ada dalam skripsi ini, akan dijelaskan dalam analisis di

bawah ini:

1. Analisis Data tentang Lingkungan Fisik Sekolah Kelas V MI

Ma‟Arif Patihan Wetan.

Dalam analisis ini untuk memperoleh jawaban tentang lingkungan

sekolah siswa kelas V di MI Ma’Arif Patihan Wetan, dalam hal ini

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberi penilaian, dalam penilaian ini ada 4 kategori yaitu:

1) Apabila menjawab Selalu (SL) : Skor 4

2) Apabila menjawab Sering (SR) : Skor 3

3) Apabila menjawab Jarang (JR) : Skor 2

4) Apabila menjawab Tidak Pernah (TP) : Skor 1

b. Mencari mean dan standar deviasinya sebagai berikut:

Tabel 4.3 Penghitungan Untuk Mencari Mean dan

Standar Deviasi dari Lingkungan Fisik Sekolah Siswa kelas V

MI Ma‟Arif Patihan Wetan

X F FX x’ Fx’ x’2 Fx’2

39 1 39 6 6 12 36

38 2 76 5 10 25 50

37 1 37 4 4 16 16

36 3 108 3 9 9 27

35 4 140 2 8 4 16

Page 11: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

61

X F FX x’ Fx’ x’2 Fx’2

34 5 170 1 5 1 5

33 5 165 0 0 0 0

32 4 128 -1 -4 1 4

31 5 155 -2 -10 4 20

30 1 30 -3 -3 9 9

29 1 29 -4 -4 16 16

28 1 28 -5 -5 25 25

27 1 27 -6 -6 36 36

Total 34 1132 - 10 - 260

Dari hasil data di atas, kemudian dicari mean dan standar

deviasinya dengan langkah sebagai berikut:

1) Mencari mean (rata-rata) dari variabel x

= �

= 1132

34 =33,294117647059

2) Mencari standar deviasi dari variabel x

SDX = ⅀fx’ ² − (⅀f’

= 260

34− (

10

34)2

= 7,6470588235294 − 0,0865051903114

= 7,560553633218

= 2,7496460923577

Dari hasil di atas dapat diketahui Mx: 33,294117647059 dan

SDx: 2,7496460923577 Untuk menentukan tingkatan lingkungan

Page 12: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

62

sekolah siswa baik, cukup dan kurang dibuat pengelompokan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

a) Skor lebih dari Mx + 1.SD adalah tingkatan lingkungan sekolah

siswa kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetan baik.

b) Skor kurang dari Mx – 1.SD adalah adalah lingkungan sekolah

siswa kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetan kurang.

c) Dan skor antara Mx – 1.SD sampai dengan Mx + 1.SD adalah

adalah lingkungan sekolah siswa kelas V MI Ma’Arif Patihan

Wetan cukup. Adapun penghitungannya adalah:

Mx + 1. SD = 33,294117647059 + 1. 2,7496460923577

= 33,294117647059 + 2,7496460923577

= 36,043763739417

= 37 (dibulatkan)

Mx - 1. SD = 33,294117647059 - 1.2,7496460923577

= 33,294117647059 -2,7496460923577

= 30,544471554701

= 31 (dibulatkan)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa skor lebih dari

37 dikategorikan lingkungan sekolah siswa kelas V MI Ma’Arif

Patihan Wetan baiksedangkan skor kurang dari 31 lingkungan

sekolah siswa kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetan kurang dan

skor 31 – 37dikategorikan lingkungan sekolah siswa kelas V MI

Ma’Arif Patihan Wetan cukup.

Page 13: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

63

Untuk mengetahui lebih jelas tentang lingkungan fisik

sekolah siswa kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetandapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Lingkungan Fisik Sekolah

Siswa kelas VMI Ma‟rif Patihan Wetan

No Skor Frekuensi Persentase Kategori

1 Lebih dari 37 3 8,82% Baik

2 Antara 31-37 27 79,41% Cukup

3 Kurang dari 31 4 11,76% Kurang

Jumlah 34 100%

Dari pengkategorian tersebut dapat diketahui lingkungan fisik

sekolah kelas V MI Ma’arif Patihan Wetan dalam kategori baik adalah

sebanyak 3 siswa (8,82%), kategori cukup sebanyak 27 siswa (79,41%),

dan kategori kurang sebanyak 4 siswa (11,76%). Dengan demikian,

secara umum dapat dikatakan bahwa lingkungan fisik sekolah kelas V

MI Ma’arif Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016 yaitu cukup

dengan jumlah persentase 79,41%. Hasil pengkategorian ini secara

terperinci dapat dilihat pada lampiran 15.

2. Analisis Data tentang Sikap Keagamaan peserta didik pada Kelas V

di MI Ma‟Arif Patihan Wetan.

Untuk menentukan kategori sikap keagamaan, yaitu dengan

menyusun urutan kedudukan atas tiga rangking atau tiga tingkatan.

Untuk keperluan tersebut, terlebih dahulu dicari mean dan standar

deviasinya sebagai berikut:

Page 14: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

64

Tabel 4.5 Penghitungan Untuk Mencari Mean dan Standar Deviasi

Sikap Keagamaan Kelas V MI Ma‟Arif Patihan Wetan.

Y F Fy y’ Fy’ y’2 Fy’2

38 1 38 5 5 25 25

35 1 35 4 4 16 16

34 4 136 3 12 9 36

33 4 132 2 8 4 16

32 5 160 1 5 1 5

31 6 186 0 0 0 0

30 5 150 -1 -5 1 5

29 2 58 -2 -4 4 8

28 4 112 -3 -12 9 36

26 1 26 -4 -4 16 16

21 1 21 -5 -5 25 25

Total 34 1054 - 4 - 188

Dari hasil data di atas, kemudian dicari mean dan standar

deviasinya dengan langkah sebagai berikut:

a. Mencari mean (rata-rata) dari variabel y

= �

= 1054

34 = 31

b. Mencari standar deviasi dari variabel y

SDy = ⅀fy’ ² − (⅀y’

= 188

34− (

4

34)2

= 5,5294117647059 − 0,0138408304498

= 5,5155709342561

= 2,34852567962

Page 15: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

65

Dari hasil di atas dapat diketahui My: 31 dan SDy:

2,34852567962. Untuk menentukan tingkatan sikap keagamaan tinggi,

sedang dan rendah dibuat pengelompokan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

1) Skor lebih dari My + 1.SD adalah tingkatan sikap keagamaan pada

kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetan tinggi.

2) Skor kurang dari My – 1.SD adalah adalah tingkatansikap

keagamaan pada kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetanrendah.

3) Dan skor antara My – 1.SD sampai dengan My + 1.SD adalah

adalah tingkatan sikap keagamaan pada kelas V MI Ma’Arif

Patihan Wetan sedang. Adapun penghitungannya adalah:

My + 1. SD = 31+ 1.2,34852567962

= 31 + 2,34852567962

= 33,34852567962

= 34 (dibulatkan)

My - 1. SD = 31- 1.2,34852567962

= 31- 2,34852567962

= 28,65147432038

=29(dibulatkan)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa skor lebih dari

34 dikategorikan sikap keagamaan kelas V MI Ma’Arif Patihan

Wetan tinggi sedangkan skor kurang dari 29 dikategorikan sikap

keagamaan kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetanren dah dan skor

Page 16: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

66

29–34 dikategorikan sikap keagamaan kelas V MI Ma’Arif Patihan

Wetan sedang.

Untuk mengetahui lebih jelas tentangsikap keagamaan kelas

V MI Ma’Arif Patihan Wetan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Sikap Keagamaan kelas V

MI Ma‟arif Patihan Wetan

No Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 Lebih dari 34 2 5,88% Baik

2 Antara 29-34 26 76,47% Cukup

3 Kurang dari29 6 17,64% Kurang

Jumlah 34 100%

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa yang

menyatakan sikap keagamaan kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetandalam

kategori baik dengan frekuensi sebanyak 2 anak dengan persentase

5,88%, dalam kategori cukup dengan frekuensi sebanyak 26 anak

dengan persentase 76,47%, dan dalam kategori kurang dengan

frekuensi sebanyak 6 anak dengan persentase 17,64%. Dengan

demikian secara umum dapat dikatakan bahwa sikap keagamaan kelas

V MI Ma’Arif Patihan Wetan adalah cukup dinyatakan dengan 26

responden.

Adapun hasil dari pengkategorian ini secara terperinci dapat dilihat

dalam lampiran 16.

Page 17: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

67

3. Analisis Hubungan Antara Lingkungan Fisik Sekolah dengan

Sikap Keagamaan.

Dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product

Moment yang bersifat parametrik. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji

normalitas dan homogenitas untuk mengetahui jika data yang

digunakan diasumsikan normal dan homogen.1

a. Uji normalitas

Peneliti menggunakan uji Normalitas dengan rumus Liliefors.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan Hipotesa

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

2) Menghitung Mean

3) Menghitung Frekuensi Kumulatif Bawah (Fkb)

4) Menghitung masing-masing frekuensi dibagi jumlah data

5) Menghitung masing-masing frekuensi kumulatif bawah (Fkb)

dibagi jumlah data (Fkb/n)

6) Menghitung nilai Z

7) Menghitung P ≤ Z

8) Membandingkan angka tertinggi dengan table Lilifors

9) Uji hipotesis dan kesimpulan

1Retno Widyaningrum, Statistika……….,203

Page 18: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

68

a) Uji Normalitas untuk Lingkungan Sekolah

Dari hasil perhitungan analisis data lingkungan sekolah

siswa, diperoleh Mx = 33,294117647059 dan

SDx=2,7496460923577. Sehingga digunakan untuk mencari

normalitas dengan tabel berikut:

Tabel 4.7 Data Perhitungan Uji Normalitas Lingkungan Sekolah

Dengan Rumus Liliefors

X F Fkb f/n fkb/n Z p < Z L

39 1 34 0,02 1,00 2,075 0,9808 0,019

38 2 33 0,05 0,97 1,711 0,9564 0,013

37 1 31 0,02 0,91 1,347 0,9099 0,0001

36 3 30 0,08 0,88 0,984 0,8365 0,043

35 4 27 0.11 0,79 0,620 0,7324 0,057

34 5 23 0,14 0,67 0,256 0,5987 0,071

33 5 18 0,14 0,52 -0,106 0,4602 0,059

32 4 13 0,11 0,38 -0,470 0,3192 0,060

31 5 9 0,14 0,26 -0,834 0,2033 0,056

30 1 4 0,02 0,11 -1,198 0,1170 0,008

29 1 3 0,02 0,08 -1,561 0,4681 0,4

28 1 2 0,02 0,05 -1,925 0,0274 0,02

27 1 1 0,02 0,02 -2,289 0,0113 0,009

Hipotesis Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Dari tabel di atas diperoleh Lmax =0,071. Dengan N = 34

dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh angka pada tabel

Liliefors adalah sehingga Ltabel = 0,0260 . Kriteria pengujian Ho

ditolak jika Lmax > Ltabel sedangkan Ho diterima jika Lmax <

Ltabel. Karena melalui perhitungan di atas Lmax = 0,071 < Ltabel

Page 19: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

69

= 0,0260, maka Ho diterima yang berarti data tentang lingkungan

sekolah berdistribusi normal.

b) Uji Normalitas untuk Sikap Keagamaan

Dari hasil perhitungan analisis data moral siswa, diperoleh nilai

My = 31 dan SDy =2,34852567962 Sehingga digunakan untuk

mencari normalitas dengan tabel berikut:

Tabel 4.8 Data Perhitungan Uji Normalitas Sikap Keagamaan Dengan Rumus

Liliefors

X F Fkb f/n fkb/n Z p < Z L

38 1 34 0,02 1,00 2,980 0,9986 0,001

35 1 33 0,02 0,97 1,703 0,9554 0,014

34 4 32 0,11 0,94 1,277 0,898 0,042

33 4 28 0,11 0,82 0,851 0,8023 0,017

32 5 24 0,14 0,70 0.425 0,6628 0,037

31 6 19 0,17 0,55 0 0,5 0,05

30 5 13 0,14 0,38 -0,425 0,3372 0,042

29 2 8 0,02 0,23 -0,851 0,1977 0,032

28 4 6 0,11 0,17 -1,277 0,1020 0,068

26 1 2 0,02 0,05 -2,128 0,0170 0,033

21 1 1 0,02 0,02 -4,257 0,00003 0,019

Hipotesis Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Dari tabel di atas diperoleh Lmax = 0,068. Dengan N = 34

dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh Ltabel = 0,0260.

Kriteria pengujian Ho ditolak jika Lmax > Ltabel sedangkan Ho

diterima jika Lmax < Ltabel. Karena melalui perhitungan di atas

Lmax = 0,068< Ltabel = 0,0260, maka Ho diterima yang berarti

data tentang sikap keagamaan berdistribusi normal.

Page 20: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

70

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas diperlukan sebelum kita membandingkan

beberapa kelompok data. Adapun rumus yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan Uji Harley dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Menghitung standar deviasi

2) Memasukkan hasil SD ke dalam rumus Harley:

Fhitung =��2 ���2 �

= 2,7496460923577 2

2,34852567962 2

= 7,560553633218

5,5155728678346

= 1,3707648895927

3) Uji hipotesis

Membandingkan Fhitung dengan Ftabel, dengan db = (n-

1;k) = (34-1;2) = (33;2) pada taraf signifikansi 5% didapatkan 3,30.

Hipotesis Ho : data homogen

Ha : data tidak homogen

Kriteria pengujian

Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel

Page 21: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

71

Dengan melihat data bahwa Fhitung (1,370) < Ftabel (3,30), maka

data homogen.

4. Analisis Data tentang Hubungan Lingkungan Fisik Sekolah dengan

Sikap Keagamaan peserta didik kelas V MI Ma‟Arif Patihan

Wetan Tahun Pelajaran 2015/2016

Untuk menganalisis data tentang hubungan lingkungan fisik

sekolah dengan sikap keagamaan peserta didik pada kelas V di MI

Ma’arif Patihan Wetan, peneliti menggunakan teknik perhitungan

product moment. Dengan rumus sebagai berikut:

Rumus � = � ′ 2 – Cx’Cy’

n

SDx’SDy’ Keterangan: � =Angka Indeks Korelasi Product Moment

� ′2 = Jumlah hasil perkalian silang (Product Moment) antara

frekuensi sel (f) dengan x’ y’

Cx’ = Nilai koreksi pada variabel X, Cx’ = fx’ n

Cy’ = Nilai koreksi pada variabel Y, Cy’ = fy’ n

SDx’ = Deviasi Standar nilai X dalam arti tiap nilai sebagai 1 unit

(dimana i=1)

SDy = Deviasi Standar nilai Y dalam arti tiap nilai sebagai 1

unit (dimana i=1)

Page 22: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

72

n = Number of cases2

Selanjutnya, dilakukan perhitungan . Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

a. Mentabulasikan data kedua variabel yang dapat dilihat pada lampiran

19.

b. Membuat peta korelasi dengan langkah-langkah sebgai berikut:

1) Pada lajur paling atas ditempatkan variabel X dengan

meletakkan interval terendah pada bagian kiri dan interval

tertinggi pada bagian kanan.

2) Pada kolom kiri berturut-turut ke bawah kita tempatkan interval

nilai variabel Y dengan meletakkan interval tertinggi pada

tempat paling atas dan interval terendah pada tempat paling

bawah.

3) Melakukan perhitungan antara variabel X dan variabel Y setelah

sel-sel peta korelasi dibuat. (lihat di lampiran 22)

4) Dari peta korelasi diperoleh data sebagai berikut:

N = 34 fy’ = 12

fx’ = 10 � ′2 = 204

fx’2 = 260 x’y’ = 110

Dari hasil perhitungan dalam peta korelasi selanjutnya

dimasukkan ke dalam rumus product moment, yaitu:

2Retno Widyaningrum, Statistika (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2011), 110.

Page 23: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

73

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh sebelum

mencari angka indeks korelasi “r” product moment adalah:

a. Mencari Cx’ dengan rumus:

Cx’ = fx' = 10

34 = 0,294

n

b. Mencari Cy’ dengan rumus:

Cy’ =fy’ = 12

34 = 0,352

n

c. Mencari nilai Standar Deviasi (SDx’) dengan rumus:

SDX = � ⅀fx’² − (⅀f’

= 1 260

34− (

10’34

)2

= 7,647 − 0,294 2

= 7,647 − 0,086

= 7,560564

= 2,749647

d. Mencari nilai Standar Deviasi (SDy’) dengan rumus:

SDX = � ⅀fx’² − (⅀f’

= 1 204

34− (

12

34)

2

Page 24: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

74

= 6 − 0,352 2

= 6 − 0,123904

= 5,876096

= 2,4240660057

e. Dari hasil perhitungan Cx’, Cy’, SDx’, dan SDy’ tersebut

selanjutnya menghitung indeks korelasi product moment

dengan:

� = � ′ ′ – Cx’Cy’ n

SDx’SDy’

� =110

34 – (0,294) (0,352)

(2,749647) ( 2,4240660057)

=3,2352941176 − 0,103488

6,6653258204

= 3,1318061176

6,6653258204

= 0,4698654202

Page 25: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

75

D. Interpretasi dan Pembahasan

1. Interpretasi

Untuk pengujuian hipotesis, mencari derajat bebas, (db/df)

dengan menggunakan rumus db = N – nr. Diketahui bahwa responden

berjumlah 34. Jadi 34 – 2 = 32. Dalam tabel tidak dijumpai df sebesar

32, karena itu dipergunakan df yang terdekat yaitu 30. Dengan df

sebesar 30, diperoleh “r” tabel �� pada taraf signifikan 5% sebesar

0.349.

Berdasarkan perhitungan “r” product moment ditemukan � =

0,469 > (lebih besar) dari pada �� baik pada taraf signifikansi 5%

sebesar 0.349.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dala penelitian ini

yakni hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi bahwa ada korelasi

lingkungan fisik sekolah dengan sikap keagamaan peserta didik pada

kelas V MI Ma’Arif Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016.

2. Pembahasan

a. Lingkungan fisik sekolah peserta didik kelas V di MI Ma’arif

Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016

Lingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi

individu, sehingga individu itu terlibat/terpengaruh karenanya.

Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi

perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan sekolah dibagi

Page 26: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

76

menjadi 3 (tiga) di antaranya: Meliputi lingkungan fisik sekolah,

Lingkungan sosial dan Lingkungan sekolah juga menyangkut

lingkungan akademis.

Syarat Lingkungan Sekolah yang Nyaman:

Adapun syarat-syarat untuk memenuhi lingkungan yang baik

dan dapat ditempati dengan nyaman adalah sebagai berikut:

Lapangan Bermain, Pepohonan yang hijau dan rindang, Sistem

sanitasi dan sumur resapan air, Tempat pembungan sampah,

Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung dan Bangunan

sekolah yang kokoh dan sehat.

Berdasarkan pengelompokan pada tabel 4.4 kategorisasi

lingkungan fisik sekolah peserta didik kelas V MI Ma’arif Patihan

Wetan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dapat diketahui bahwa kondisi

lingkungan fisik sekolah peserta didik dalam kategori baik

sebanyak 3 siswa (8,82%), kategori cukup sebanyak 27 siswa

(79,41%), dan kategori kurang sebanyak 4 siswa (11,76%).

b. Sikap keagamaan peserta didik pada kelas V di MI Ma’arif Patihan

Wetan tahun pelajaran 2015/2016

Sikap keagamaan merupakan suatu kesadaran yang ada

pada dalam diri seseorang yang mendorong untuk bertingkah laku

sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama.

Page 27: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

77

Bentuk-Bentuk Sikap Keagamaan: Sikap terhadap, Sikap

terhadap puasa, Sikap terhadap baca Al-Quran, Sikap terhadap

amal shaleh, dan Sikap terhadap orang tua dan guru.

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.6 kategorisasi skor

sikap keagamaan peserta didik kelas V MI Ma’arif Patihan Wetan

tahun pelajaran 2015/2016, dapat diketahui bahwa sikap

keagamaan dalam kategori baik sebanyak 2 siswa (5,88%),

kategori cukup sebanyak 26 siswa (76,47%), dan kategori kurang

sebanyak 6 siswa (17,64%).

c. Korelasi lingkungan fisik sekolah dengan sikap keagamaan peserta

didik pada kelas V di MI Ma’arif Patihan Wetan tahun pelajaran

2015/2016.

Berdasarkan perhitungan “r” Product moment ditemukan � = 0,469 > (lebih besar) dari pada ��baik pada taraf signifikansi

5% ��sebesar 0.349.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

yakni hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi bahwa ada korelasi

lingkungan fisik sekolah dengan sikap keagamaan peserta didik pada

kelas V di MI Ma’arif Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016

diterima.

Page 28: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

78

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan teknik analisis

statistik Product Moment dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kondisi lingkungan sekolah peserta didik pada Kelas V di MI Ma’arif

Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016dalam kategori baik

sebanyak 3 siswa (8,82%), kategori cukup sebanyak 27 siswa

(79,41%), dan kategori kurang sebanyak 4 siswa (11,76%). Dengan

demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan

fisik sekolah peserta didik pada kelas V di MI Ma’arif Patihan Wetan

tahun pelajaran 2015/2016 yaitu cukup.

2. Sikap keagamaan peserta didik kelas V MI Ma’arif Patihan Wetan

tahun pelajaran 2015/2016, dalam kategori baik sebanyak 2 siswa

(5,88%), kategori cukup sebanyak 26 siswa (76,47%), dan kategori

kurang sebanyak 6 siswa (17,64%).Dengan demikian, secara umum

dapat dikatakan bahwa sikap keagamaan peserta didik pada kelas V di

MI Ma’arif Patihan Wetan tahun pelajaran 2015/2016 yaitu cukup.

3. Ada korelasi antara lingkungan fisik sekolah dengan sikap keagamaan

peserta didik pada kelas V MI Ma’arif tahun pelajaran 2015/2016. Hal

ini terbukti dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan

rumus Korelasi Product moment didapatkan nilai: Berdasarkan

78

Page 29: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

79

perhitungan “r” Product moment ditemukan � = 0,469 > (lebih besar)

dari pada ��baik pada taraf signifikansi 5% ��sebesar 0.349 maupun.

B. Saran

1. Bagi Bapak/Ibu guru

Untuk selalu berperan aktif dan bekerja sama dengan wali

murid dalam memberikan arahan dan pengetahuan kepada siswa

dalam hal sikap, khususnya sikap keagamaan.

2. Peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar atau sebagai

pembanding untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Siswa

Hendaknya siswa harus lebih aktif dalam proses belajar di

lingkungan sekolah, menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah

sekitar dan selalu menanamkan sikap keagamaan yang baik

dikehidupanya baik di dalam lingkungan sekolah, lingkungan

keluarga, dan masyarakat.

Page 30: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

80

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

---------. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Amir, Sofan, dkk. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustakarya. 2011.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di

Indonesia . Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007.

Dayakisni, Tri dan Hudaniah. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press, 2009.

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Elmubarok, Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan yang Terserak

Menyambang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Gunawan, Ary H. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Page 31: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

81

Hanurawan, Fattah. Psikologi Sosial Suatu Pengantar . Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.

Poerwanti, Endang dan Nur Widodo. Perkembangan Peserta Didik. UMM Press,

2002.

Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

---------. Psikologi Agama Edisi Revisi 2002. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003.

Prayitno, dkk. Dasar–Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.

Pidarta, Made. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Mahmud, H. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2005.

Mudzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia, 1997.

Sarwono, Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Sudjiana, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2006.

Sutirna. Bimbingan Konseling dan Pendidikan Formal Non Formal dan Informal.

Yogyakarta: Andi Offset, 2013.

Page 32: etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/1220/4/BAB IV, V DAFTAR PUSTAKA.pdf · etheses.iainponorogo.ac.id ... Title: Untitled

82

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2009.

Tirtahardja, Umar dan Sulo La. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,

2000.

Walgito, Bimo. Psikologi Sosial. Yogyakrta: Andi Offset, 1991.

Widyaningrum, Retno. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2015.

Yusuf, Syamsu. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

Yusuf, Syamsu dan Juantika Nuhrihsan. Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.