Unsur Kebudayaan Suku Jawa
-
Upload
edo-apladi -
Category
Documents
-
view
532 -
download
58
description
Transcript of Unsur Kebudayaan Suku Jawa
DISUSUN OLEH :
Yola Yolandan
Sisi Lestari Yolanda
Nurul Zaza
Juliya
Eta Sopiani
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SIJUK
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga dapat berhasil dalam menyelesaikan tugas makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Etnografi Kebudayaan Suku Jawa”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kitasemua. Amin.
Sijuk, Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nama dan Bahasa ................................................................................. 3
2.2 Lokasi .................................................................................................... 4
2.3 Demografi .............................................................................................. 5
2.4 Mata pencaharian .................................................................................. 6
2.5 Organisasi sosial ................................................................................... 6
2.6 Religi ...................................................................................................... 7
2.7 Kesenian ................................................................................................ 7
2.8 Sistem pengetahuan .............................................................................. 8
2.9 Peralatan hidup ...................................................................................... 8
2.10 Perubahan ............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 9
3.2 Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan
etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim
di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Baratmereka banyak
ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku,
sepertiOsing dan Tengger.
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini
merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah
berpenduduk terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu
kota Indonesia, Jakarta, terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia
berlangsung di pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan Hindu-
Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial,
politik, dan ekonomi Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dari manakah asal mula bahasa Jawa?
2. Bagaimanakah keadaan lokasi Suku Jawa?
3. Bagaimanakah bentuk demografi Suku Jawa?
4. Apakah mata pencaharian masyarakat suku Jawa?
5. Apa sajakah organisasi sosial suku Jawa?
6. Bagaimanakah sistem religi di suku Jawa?
7. Apa sajakah yang terdapat dalam kesenian suku Jawa?
8. Bagaimanakah sistem pengetahuan suku Jawa?
9. Apa sajakah peralatan hidup suku Jawa?
10. Apa sajakah perubahan yang terdapat pada suku Jawa?
BAB II
PEMBAHASAN
1. NAMA dan BAHASA
Secara etimologi asal mula nama 'Jawa' tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah
nama pulau ini berasal dari tanaman jáwa-wut, yang banyak ditemukan di pulau ini pada
masa purbakala, sebelum masuknya pengaruh India pulau ini mungkin memiliki banyak
nama. Ada pula dugaan bahwa pulau ini berasal dari kata jaú yang berarti
"jauh". Dalam Bahasa Sanskerta yava berarti tanaman jelai, sebuah tanaman yang
membuat pulau ini terkenal. Yawadvipa disebut dalam epik India Ramayana. Sugriwa,
panglima wanara (manusia kera) dari pasukan Sri Rama, mengirimkan utusannya ke
Yawadvipa (pulau Jawa) untuk mencari Dewi Shinta. Kemudian berdasarkan
kesusastraan India terutama pustaka Tamil, disebut dengan nama Sanskerta yāvaka
dvīpa (dvīpa = pulau). Dugaan lain ialah bahwa kata "Jawa" berasal dari akar kata dalam
bahasa Proto-Austronesia, yang berarti 'rumah'.
Bahasa yang digunakan suku (Jawa) adalah Bahasa Jawa. Bahasa lisan lebih sering di
gunakan oleh suku kami dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa lisan terbagi menjadi
bahasa “boso” yang lebih sopan dan bahasa kasar. Untuk “boso” biasanya digunakan
pada saat berbicara dengan orang yang lebih tua sepert : Mbah, Ibu, Bapak, saudara, dan
orang lain yang umurnya lebih tua dari kita. Sedangkan untuk bahasa kasar itu biasanya
digunakan untuk berbincang dengan teman sebaya atau yang lebih muda umurnya. Selain
bahasa lisan suku jawa juga mempunyai bahasa tulisan yang dulunya masih sering
digunakan, tetapi untuk saat ini bahasa tulisan sudah jarang ditemukan dalam
masyarakat. Bahasa tulisan masih bisa ditemukan dengan mudah di daerah yang budaya
jawanya masih kental seperti di Jogjakarta misanya.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan
antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek
kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat
orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat. Terdapat tiga
bahasa utama di pulau ini, namun mayoritas penduduk menggunakan bahasa Jawa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 60 juta penduduk Indonesia, dan sebagian
besar penuturnya berdiam di pulau Jawa. Sebagian besar penduduk adalah bilingual,
yang berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama maupun kedua.
2. LOKASI
Lokasi penduduk suku Jawa saat ini telah tersebar di seluruh nusantara, baik di pulau
Jawa sendiri, Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, dll. masyarakat
pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam
persentase yang cukup signifikan adalah : Lampung (61,9%), Sumatera
Utara(32,6%), Jambi (27,6%), Sumatera Selatan (27%), Aceh(15,87%) yang dikenal
sebagai Aneuk Jawoe. Khusus masyarakat Jawa di Sumatera Utara, mereka merupakan
keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau,
khususnya di wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa
Deli atau Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera), dengan dialek dan beberapa
kosa kata Jawa Deli. Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui
program transmigrasiyang diselenggarakan semenjak zaman penjajahan Belanda.
Selain di kawasan Nusantara, masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar
di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian
di Kaledonia Baru bahkan sampai kawasanAruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian
kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Perancis danVenezuela. Pengiriman tenaga
kerja ke Korea, Hong Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas
wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.
3. DEMOGRAFI
Penduduk pulau Jawa
Dengan populasi sebesar 136 juta jiwa. Jawa adalah pulau yang menjadi tempat tinggal
lebih dari 57% populasi Indonesia. Dengan kepadatan 1.029 jiwa/km², pulau ini juga
menjadi salah satu pulau di dunia yang paling dipadati penduduk. Sekitar 45% penduduk
Indonesia berasal dari etnis Jawa. Walaupun demikian sepertiga bagian barat pulau ini
(Jawa Barat, Banten, dan Jakarta) memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.400 jiwa/km2.
Sejak tahun 1970-an hingga kejatuhan Suharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia
melakukan program transmigrasi untuk memindahkan sebagian penduduk Jawa ke pulau-
pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang berhasil, namun terkadang
menghasilkan konflik antara transmigran pendatang dari Jawa dengan populasi penduduk
setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat penduduk dari etnis Madura dan Bali,
karena kedekatan lokasi dan hubungan bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut.
Jakarta dan wilayah sekelilingnya sebagai daerah metropolitan yang dominan serta
ibukota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai suku bangsa di Indonesia.
4. MATA PENCAHARIAN
Masyarakat suku jawa di daerah saya pada umunya bermata pencaharian sebagai
petani, ada juga yang bekerja sebagian yang berdagang, pegawai negeri, dan pegawai
swasta. Namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota
DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang
Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang
bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa
mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia,
Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan
Eropa.
5. ORGANISASI SOSIAL
Masyarakat Jawa pada umumnya menganut sistem kekerabatan Patrinial. Yang apabila
anggota keluarga (perempuan) yang menikah maka dia harus ikut suami. Masyarakat
jawa sangat tinggi solidaritasnya, sehingga dalam bekerjasama masyarakatnya saling
membantu dan tidak memikirkan imbalan dari pekerjaan yang sudah
dilakukan. Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya.
Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi
masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya
kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut
Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum
bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur
golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit
diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan
suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.
6. RELIGI
Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga
yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan.
Penganut agama Buddha danHindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada
pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan
ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang
kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya
luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang
kadangkala menjadi kabur.
7. KESENIAN
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama
Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Cerita wayang atau lakon sebagian besar
berdasarkan wiracaritaRamayanadan Mahabharata. Selain pengaruh India,
pengaruh Islam dan Dunia Baratjuga mempengaruhi seni yang berkembang di Jawa.
Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa.
Musikgamelan berkembang dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
8. SISTEM PENGETAHUAN
Sistem pengetahuan masyarakat jawa sudah berkembang diberbagai bidang, misalnya
dalam bidang IPTEK, ilmu alam, dll. Masyarakat jawa terkenal ulet dalam mengerjakan
sesuatu dan juga dalam hal belajar, oleh karena itulah masyarakat jawa berkempangpesat
dalam bidang ilmu pengetahuan.
9. PERALATAN HIDUP
Dapat kita lihat sekarang berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat
jawa, sehingga dapat dijelaskan mengenai peralatan-peralatan yang digunakan
masyarakat jawa dahulu sudah beragam, ada yang terbuat dari tanah liat, batu, dan juga
kayu. Seperti contoh untuk peralatan yang terbuat dari tanah liat : Gentong (untuk tempat
beras), Kendi, piring dari tanah liat, gelas dari tanah liat, penggorengan (digunakan untuk
menggoreng kopi) dan lain-lain, sedangkan alat yang dibuat dari batu yaitu cobek (alat
untuk menghaluskan bumbu masak), penumbuk kopi, dll. Dan alat yang terbuat dari kayu
yaitu penumbuk padi dan perabotan rumah seperti meja, kursi, tempat tidur, dll.
10. PERUBAHAN
Perubahan pada masyarakat Jawa mungkin disebabkan adanya migrasi kedaerah luar
Jawa dan adanya pengaruh dari luar. Sehingga budaya asli Jawa banyak di abaikan oleh
masyarakat aslinya. Seperti sekarang ini budaya Jawa mulai luntur di daerah perkotaan.
Misalnya dalam berpakaian pada saat ada suatu acara resmi, masyrakat lebih memilih
berpakaian gaya modern dari pada menggunakan pakaian khas seperti kebaya, dari
uraian ini sudah sangat jelas perubahan yang terjadi pada masyarakat jawa yang dulunya
sangat konsisten dengan budaya asli sukunya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan
etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim
di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Baratmereka banyak
ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon.
Bahasa yang digunakan suku (Jawa) adalah Bahasa Jawa. Bahasa lisan lebih
sering di gunakan oleh suku kami dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa lisan terbagi
menjadi bahasa “boso” yang lebih sopan dan bahasa kasar.
3.2 SARAN
Indonesia kaya sekali akan keragaman suku dan budayanya, oleh karena itu kita
hendaknya harus menjaga dan melestarikan kebudayaan dan kesenian warisan leluhur
dari nenek moyang kita agar tidak di ambil suku dan kebudayaan oleh bangsa lain. Karena
yang dimiliki oleh orang Jawa merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia ini.
Oleh sebab itu suku Jawa tetap terjaga keberadaannya dan tetap menjadi kesatuan dari
bangsa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:Rineka Cipta
Ahmad, Saebeni Beni. 2012. Pengantar Antropologi. Bandung: Pustaka Setia
http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa