Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

32
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU “Perkembangan Kopi Dikaitkan 7 Unsur Kebudayaan” Nama : Della Mega Alfionita NIM : 071311133011 PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

Transcript of Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Page 1: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU

“Perkembangan Kopi Dikaitkan 7 Unsur Kebudayaan”

Nama : Della Mega Alfionita

NIM : 071311133011

PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SEMESTER GENAP 2013/2014

Page 2: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

TUGAS INDIVIDU .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................

1.3. Tujuan ..................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1. Sejarah Kopi di Dunia dan Indonesia...................................................................................

Sejarah Kopi di Dunia ....................................................................................................

Sejarah Kopi di Indonesia ...............................................................................................

2.2. Minuman Kopi Pada Berbagai Latar Belakang Budaya.......................................................

2.3. Tradisi Minum Kopi yang Menjadi Gaya Hidup di Aceh.................................................

2.4. Hubungan Kopi dengan Ketujuh Unsur Kebudayaan ..........................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

3.1. Kesimpulan ..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................

Page 3: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

TUGAS INDIVIDU

Ilmu Pengetahuan dan kebudayaan membutuhkan perspektif filsafat. 7 unsur kebudayaan

menjadi unsur-unsur pembahasan yang luas dan kompleks perihal hubungan “Filsafat, Ilmu

Pengetahuan dan Budaya Manusia”.

Terapkan pemahaman tersebut untuk mengkaji:

(i) Perkembangan Kopi.

Page 4: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan

mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi

dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat

ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk

dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan

pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana

ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara

menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;

macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta

implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu

sendiri.

Ilmu dengan kebudayaan memiliki keterkaitan. Sama halnya dengan filsafat ilmu

dengan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya manusia, yang meliputi hasil akal,

rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak pernah berhenti, terus

berlangsung sepanjang jaman, merupakan suatu proses yang memerlukan waktu yang

panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih berkualiatas.

Apabila kebudayaan adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil akal pikir

manusia juga merupakan kebudayaan. Namun ilmu dapat dikatakan sebagai hasil akhir

dalam perkembangan mental manusia dan dapat dianggap sebagai hasil yang paling optimal

dalam kebudayaan manusia.

Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu

kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur

tersebut, kebudayaan di sini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar

penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu dikenal adanya unsur-

unsur yang universal yang melahirkan kebudayaan universal. Menurut C. Kluckhohn ada

tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem

organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencarian hidup, sistem

teknologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. (Widyosiswoyo, 1996).

Page 5: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan.Untuk mendapatkan ilmu diperlukan cara-cara

tertentu, memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem, mempunyai obyek formal

dan obyek material. Karena pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu yang

merupakan bagian dari pengetahuan dengan sendiriya juga merupakan salah satu unsur

kebudayaan (Daruni, 1991).

Dari Penjelasan diatas, saya memilih perkembangan kopi sebagai tugas makalah

Filsafat Ilmu.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan kopi di dunia dan di Indonesia ?

2. Bagaimanakah budaya minum kopi di dunia dan di Indonesia

3. Apa hubungannya perkembangan kopi dengan ke-7 unsur kebudayaan dalam filsafat

ilmu?

1.3. Tujuan

Tujuan dari rumusan masalah tersebut antara lain :

1. Mengetahui sejarah perkembangan kopi di dunia dan di Indonesia

2. Mengetahui budaya minum kopi di dunia dan di Indonesia

3. Memahami hubungan perkembangan kopi dengan ke-7 unsur kebudayaan dalam

filsafat

Page 6: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Kopi di Dunia dan Indonesia

Sejarah Kopi di Dunia

Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia.

Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas

menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara.

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511,

karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam

konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas

minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan

Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga

disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer

selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala

besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena

tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut

pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa,

karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi,

permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka

persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena

didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika

terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun

1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi

pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.

Sejarah Kopi di Indonesia

Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di

dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok

Page 7: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan

produksi kopi.

Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda.Kopi

diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Kopi pertama kali masuk ke

Indonesia tahun 1696 dari jenis kopi Arabika. Kopi ini masuk melalui Batavia (sekarang

Jakarta) yang dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda Adrian Van Ommen dari Malabar -

India, yang kemudian ditanam dan dikembangkan di tempat yang sekarang dikenal dengan

Pondok Kopi -Jakarta Timur, dengan menggunakan tanah partikelir Kedaung. Sayangnya

tanaman ini kemudian mati semua oleh banjir, maka tahun 1699 didatangkan lagi bibit-bibit

baru, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat antara lain di Priangan,

dan akhirnya menyebar ke berbagai bagian dikepulauan Indonesia seperti Sumatera, Bali,

Sulawesi dan Timor.

Kopi pun kemudian menjadi komoditas dagang yang sangat diandalkan oleh VOC.

Tahun 1706 Kopi Jawa diteliti oleh Belanda di Amsterdam, yang kemudian tahun 1714 hasil

penelitian tersebut oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh Raja

Louis XIV.

Ekspor kopi Indonesia pertama kami dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan dalam

kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton / tahun. Hindia Belanda saat itu menjadi

perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia, yang menjadikan VOC memonopoli

perdagangan kopi ini dari tahun 1725 – 1780. Kopi Jawa saat itu sangat tekenal di Eropa,

sehingga orang-orang Eropa menyebutnya dengan “ secangkir Jawa”. Sampai pertengahan

abad ke 19 Kopi Jawa menjadi kopi terbaik di dunia.

Produksi  kopi  di Jawa mengalami peningkatan yang cukup siginificant, tahun 1830 –

1834 produksi kopi Arabika mencapai 26.600 ton, dan 30 tahun kemudian meningkat

menjadi 79.600 ton dan puncaknya tahun 1880 -1884 mencapai 94.400 ton.

Selama 1 3/4 (Satu – tiga perempat) abad kopi Arabika merupakan satu-satunya jenis

kopi komersial yang ditanam di Indonesia. Tapi kemudian perkembangan budidaya kopi

Arabika di Indonesia mengalami kemunduran hebat, dikarenakan serangan penyakit karat

daun (Hemileia vastatrix) , yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876.  Akibatnya kopi

Arabika yang dapat bertahan hidup hanya yang berada pada ketinggian 1000 m ke atas dari

permukaan laut,  dimana serangan penyakit ini tidak begitu hebat.  Sisa-sisa tanaman kopi

Page 8: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Arabika ini masih dijumpai di  dataran tinggi ijen (Jawa Timur) , Tanah Tinggi Toraja

( Sulawesi Selatan), lereng bagian atas Bukit Barisan ( Sumatera) seperti Mandhailing,

Lintong dan Sidikalang di Sumatera Utara dan dataran tinggi Gayo di Nangroe Aceh

Darussalam.

Untuk mengatasi serangan hama karat daun kemudian Pemerintah Belanda

mendatangkan Kopi Liberika (Coffea Liberica) ke Indonesia pada tahun 1875. Namun

ternyata jenis ini pun juga mudah diserang penyakit karat daun dan kurang bisa diterima di

pasar karena rasanya yang terlalu asam. Sisa tanaman Liberica saat ini masih dapat dijumpai

di daerah Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan.

Usaha selanjutnya dari Pemerintah Belanda adalah dengan mendatangkan kopi jenis

Robusta ( Coffea Canephora) tahun 1900, yang ternyata tahan terhadap penyakit karat daun

dan memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan , sedangkan produksinya

jauh lebih tinggi . Maka kopi Robusta menjadi cepat berkembang menggantikan jenis

Arabika khususnya di daerah – daerah dengan ketinggian di bawah 1000 m dpl dan mulai

menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera maupun ke Indonesia bagian timur.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat

terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa

Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya

tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

2.2. Minuman Kopi Pada Berbagai Latar Belakang Budaya

Peminum kopi yang biasa mengkonsumsi kopinya dari cangkir kertas bisa jadi

merupakan sebagian kecil dari ritual dan karakter kopi yang telah mengarungi sejarah

panjang.

Jauh sebelum Starbucks mengambil alih dunia, penikmat kopi mulai dari Afrika ke

Eropa sampai Amerika Selatan sudah menyukai berkumpul di kedai kopi sambil

menghadapi kopi untuk bergosip, menyusun rencana revolusi dan bahkan mencari makna

hidup.

Mereka masih menjalankannya sampai saat ini. Mereka seringkali merokok, ribut, dan

bergemuruh bersama teman, sahabat dan rekan kerja untuk ngobrol, berdebat, nongkrong

dan melepas lelah, tergantung pada waktu dan situasinya. Disini, secangkir kopi disajikan

Page 9: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

pada cangkir yang sesungguhnya -bukan wadah kertas-, dan kopi yang nikmat, sebagian

besar mengeluarkan bau semerbak yang menggantung di udara karena baru saja di roasting.

Kopi Ala Italia

Espresso adalah minuman elemental di Italia yang dibuat menggunakan mesin komersil

yang megah, yang menggunakan konsep presure untuk menekan air mendidih melewati

bubuk kopi.

Kopinya: secangkir kopi pekat yang panas, kuat, hitam, kaya cita rasa dengan tekstur

yang halus. Lihatlah crema cantik yang berwarna karamel di atasnya, lapisan busa cantik

yang menggambarkan secangkir espresso yang sempurna.

Budayanya: Di Italia, ada aturan sosial tak tertulis mengenai cara mengkonsumsi kopi.

"Di Italia, anda biasa menikmati latte atau cappuccino di pagi hari bersama menu sarapan,

tetapi jika anda meminta apapun selain espresso di sore atau malam hari, mereka akan

menertawakan anda.” Begitulah yang diungkapkan seorang pecinta kopi Italia.

Kopi Ala Arab

Kopi kental nan hitam merupakan kopi favorit di Turki dan Timur Tengah yang

merupakan tempat asal minuman kopi. Sedari berabad-abad yang lampau, biji-biji di-

roasting di atas api arang kayu lalu digiling dalam lumpang batu sampai benar-benar halus.

Kopi Arab dimasak pada teko aluminium terbuka dengan tangkai yang panjang. Air

dingin dicampur dengan kopi yang digiling sangat halus dan ditambah gula jika dihendaki,

kemudian dipanaskan sampai tepat sebelum kopi mulai mendidih.

Kopi dikonsumsi ketika masih sangat panas, di dalam cangkir porselin kecil - tetapi

hanya setelah ampas kopi sudah mengendap di bagian bawah cangkir. Kopi yang terbaik

Page 10: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

adalah "mazbout" –dalam ungkapan bahasa arab- yang berarti medium: dengan jumlah yang

seimbang antara kopi dan gula. Dan, tak akan pernah ditambahi susu.

Budayanya: Aturan tradisional mengenai etika menyajikan kopi Arab mengharuskan

tuan rumah menyajikan kopi tersebut secara pribadi, dengan orang yang paling tua atau

yang paling penting yang berada dalam ruangan tersebut dilayani lebih dulu.

Secara tradisional, jumlah gula yang ditambahkan ke kopi harus sesuai dengan suasana

saat penyajian. Pada waktu kematian atau suasana dukacita lain, kopi diminum tanpa gula.

Lebih jauh, kopi jarang disajikan pada pesta pernikahan; hanya teh atau minuman manis

yang disebut sharbot yang dihidangkan.

Kopi Ala Yunani

Kopi tradisional Yunani diseduh dalam pot kuningan atau timah kecil yang disebut

brikli. Kopi bubuk halus bersama gula dan air, direbus 30 detik dan diaduk secara terus-

menerus. Barista memasak kopi di atas Coleman Burner (merk kompor) karena nyala apinya

dianggap esensial untuk menyiapkan kopi khas Yunani. Suatu single shoot kopi di sajikan

kental dan hitam dalam cangkir porselin kecil, didampingi segelas penuh air dingin.

Ada lusinan cara untuk menyajikan kopi Yunani, masing-masing dengan namanya

sendiri-sendiri, tergantung pada takaran gula dan kopi, berapa lamanya dididihkan dan

jumlah kopi yang disajikan. Sebagai contoh, anda dapat meminta gliko (manis), metrio

(manis sedang) atau sketo (tanpa gula). Me gala disajikan dengan susu; horis gala tanpa

susu.

Ada kopi Yunani lain yang lebih kontemporer, terutama dikonsumsi oleh peminum

kopi yang lebih muda usia. Kopi ini disebut frappe. Kopi ini dibuat dalam shaker, kopi

instan dikocok dengan sedikit air hingga berbusa lalu dimasukkan ke dalam gelas tinggi

Page 11: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

dan ditambahi air. Lalu susu manis yang disebut nu-nu, atau krim 10 % , dengan perlahan

ditambahkan sehingga membentuk beberapa lapisan. Kopi ini dapat disajikan baik panas

maupun dingin.

Frappe Yunani diminum menggunakan sedotan, berfungsi juga untuk mengaduk gula

yang mengendap di dasar gelas.

Budaya: Jangan membereskan peralatan makan terlalu cepat. Orang Yunani membaca

peruntungan dari sisa coklat tebal yang tertinggal pada dasar cangkir kopi mereka. Balikkan

cangki kosong di atas sebuah serbet, biarkan mengering dan pelajari pola-pola yang

terbentuk pada sisi gelas. Bentuk seekor burung berarti berita besar segera datang; bentuk-

bentuk huruf dari abjad Yunani dapat dibaca untuk menunjuk pada peruntungan yang

berbeda-beda.

Kopi Ala Vietnam

Kopi Vietnam adalah suguhan bagi mereka yang mencintai kopi manis dan kuat. Kopi

ini disajikan dengan lapisan tebal susu kental manis di dasarnya, dan menggunakan kopi

yang di-roasting berat. Sebuah filter stainlesssteel kecil ditaruh di atas cangkir delapan ons.

Air mendidih dan menetes dengan sangat pelan, merembes melalui bubuk kopi ke dalam

cangkir. Ketika berhenti menetes, filter dipindahkan dan kopi diaduk bersama susu dengan

perlahan, kemudian dituangkan ke dalam gelas tinggi yang diisi es. Citarasanya kaya,

dengan rasa karamel dan sedikit rasa “asap”.

Budayanya: Banyak orang mengaitkan restoran Asia dengan teh hijau. Tetapi Vietnam

kini merupakan eksportir kopi terbesar kedua di dunia, setelah Brazil. Perancis

memperkenalkan kopi di dataran tinggi Vietnam pada era kolonialisasi di akhir tahun

1800an. Kopi ditanam di wilayah pegunungan Vietnam, Kamboja dan Laos Selatan.

Kebanyakan merupakan biji kopi robusta, varietas kopi yang lebih murah. Karena itu,

tidaklah mengherankan bila orang Vietnam mencampurnya dengan susu kental manis.

Kopi yang manis -kopi Vietnam dengan rasa karamel-, cafe suada, sangatlah populer.

Sebelum mencobanya, bersantailah: kopi Vietnam merupakan suatu urusan yang tidak perlu

dibuat tergesa gesa. Memerlukan waktu 10 menit bagi air panas untuk menetes melalui

filter.

Page 12: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

2.3. Tradisi Minum Kopi yang Menjadi Gaya Hidup di Aceh

Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan

banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik siang

maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk

bersantai minum kopi. 

Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun

kaya, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi

orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan

Aceh.

Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh

sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga

sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan

Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee

Kareng. 

Sementara, kopi Gayo yang termasuk jenis Kopi Arabika di pasar dunia termasuk kelas

kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu

produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.

Khusus untuk Kopi Ulee Kareng, bisa dikatakan hampir semua kedai kopi di Banda

Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopi di kedai-kedai

kopi ini menyimpan keunikan tersendiri. 

Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas tetapi dimasak, sehingga aroma dan

citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian

mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.

Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi ditawarkan dalam tiga variasi penyajian, yaitu

kopi hitam, kopi susu dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah sering kita

temui di daerah-daerah lain di Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang khas dan orisinil

dari Aceh. 

Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari

Sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan

citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian

dikocok hingga berbusa.

Page 13: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Meskipun zaman telah berubah, budaya minum kopi di tengah masyarakat Aceh tetap

terjaga. Tradisi ini tetap menurun hingga ke generasi muda mereka saat ini. Yang

membuatnya berbeda, saat ini kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan pengelola ikut

menentukan ramai tidaknya suatu kedai kopi di Banda Aceh. Kini, tata ruang yang nyaman

dan fasilitas internet hotspot (wifi) gratis umumnya menarik lebih banyak kalangan muda

untuk betah berlama-lama di kedai kopi. 

Meski demikian, bagi mereka yang benar-benar penikmat kopi tulen, warung yang

sederhana namun menyajikan salah satu racikan kopi terbaik di Aceh seperti Kedai Solong

di Ulee Kareng, tetap menjadi tujuan nomor satu saat bertandang ke Banda Aceh.

2.4. Hubungan Kopi dengan Ketujuh Unsur Kebudayaan

a) Ilmu Pengetahuan

Ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan ada hubungan

pengaruh timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan,

sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan

sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa

kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran ganda

yakni:

1. Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung pengembangan kebudayaan.

2. Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak bangsa

Sedangkan Kopi minuman yang banyak disukai dan diminati oleh masyarakat dunia,

tanpa mengenal status sosial dan usia. Manfaat dari kopi selain sebagai penambah stamina

dan energi, ternyata dapat menghilangkan rasa grogi, lelah, bahkan membantu seseorang

untuk dapat fokus. Selain itu ada beberapa manfaat kopi yang jarang diketahui oleh

masyarakat secara luas diantaranya adalah sebagai berikut :

Umur Panjang

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute mengatakan bahwa

seseorang yang meminum kopi secara rutin dan teratur cenderung berumur panjang

daripada yang tidak meminum kopi. Penelitian tersebut melibatkanpopulasi peminum

kopi sebanyak 400.000 orang dari berbagai usia. Meskipun belumditemukan alasan dan

penjelasan yang pasti, namun kopi memiliki manfaat yang diperlukan oleh manusia.

Page 14: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Menurut para peneliti kopi memiliki zat anti-oksida yang dapat mencegah tumbuhnya

kanker di dalam tubuh.

Mencegah Penyakit

Manfaat lain dari kopi yang diabaikan adalah sebagai minuman yang dapat mencegah

terjangkitnya penyakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehpara ilmuwan

Harvard, meminum satu hingga empat gelas kopi sehari dapat meningkatkan kekebalan

tubuh. Bahkan para peneliti tersebut mengatakan bahwa meminum kopi sebanyak satu

hingga tiga gelas sehari dapatmenghindarkan seseorang dari ancaman diabetes. Hasil

penelitian tersebut mengungkapkan manfaat kopi selain mencegah diabetes juga dapat

menurunkan resiko terkena penyakit Parkinson hingga 80%, kemudian kanker usus besar

25%. Sementara The Journal Nutrition mengatakan bahwa perempuan yang meminum

kopi lebih dari empat gelas setiap harinya, dapat terhindar dari ancaman kanker payudara

sebesar 40%.

Meningkatkan Semangat Kerja dan Berolahraga

Menurut para peneliti, meminum kopi sebelum melakukan aktifitas, bekerja ataupun

berolahraga dapat merangsang dan melepaskan hormon endorphindi dalam tubuh

sehingga kita lebih bersemangat dalam menjalani hari. Endorphin adalah hormon yang

diproduksi oleh tubuh ketika manusia merasakan bahagia melalui tertawa. Endorfin

diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak di bagian bawah otak. Hormon

inibertindak seperti morphine, bahkan dikatakan 200 kali lebih besar dari morphine.

Endorfin atau Endorphine mampu menimbulkan perasaansenang dan nyaman hingga

membuat seseorang berenergi. Sehingga jika diminum sebelum melakukan aktifitas

bahkan berolahraga maka kita akan memulai aktifitas tersebut penuh dengan semangat.

Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Manfaat kopi lainnya adalah dapat merangsang meningkatkan kemampuan kognitif

seseorang. Maka jangan heran jika melihat seseorang yang sedang bekerja kemudian di

meja terdapat segelas kopi, karena secara tidak disadari itu adalah tonik untuk

meningkatkan kemampuan berpikir. Manfaat lain kopi secara psikologis adalah dapat

Page 15: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

mengatasi permasalahan jiwa yang sedang dialami oleh seseorang. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan di California, kopi dapat meningkatkan kemampuan kognitif

dan kewaspadaan seseorang.Sebuah teori menyebutkan bahwa kafein yang ada di dalam

kopi dapat mencegah adanya plak yang ditimbulkan beta-amyloid. Dan ketika plak

tersebut berhasil dikurangi, maka otak akan bekerja lebih optimal.

Mencegah Stroke

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 lalu oleh Departemen Kesehatan Keluarga

di Seoul, Korea Selatan, mengungkapkan bahwa kopi bermanfaat untuk mengurangi

resiko terkena serangan stroke. Para penelitimengatakan 25% perempuan yang meminum

kopi sebanyak satu gelas sehari akan tercegah dari serangan stroke. Sementara penelitian

lain yang dilakukan di Finlandia mengatakan 12% lelaki yang meminum kopi lebihdari

empat gelas sehari akan terhindar dari serangan stroke.

b) Pencarian Nafkah

Mendirikan bisnis minuman seperti halnya jualan kopi merupakan usaha yang bisa

mendatangkan keuntungan berlipat. Umumnya, sebuah usaha yang menjual minuman akan

mengambil keuntungan 100 persen dari modal yang dikeluarkan. Atau harga penjualan 2

kali lipat dari total ongkos produksi. Hal ini berarti kopi dapat dijadikan sebagai pencarian

nafkah bagi pengusaha baru.

c) Teknologi

Kita bisa menemui berbagai racikan hidangan minuman kopi yang dibuat secara

tradisional atau mengunakan mesin. Menurut Wikipedia, kopi adalah sejenis minuman yang

berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal

dari bahasa arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada zaman dahulu pada awalnya

kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.

Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa

Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa belanda. Pengunaan koffie

segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang seperti kita kenal saat ini.

Dan secara umum terdapat dua jenis kopi yang diperdagangkan di dunia yaitu arabica dan

robusta (arabica merupakan kopi kualitas terbaik).

Page 16: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Dari masa kemasa kopi kemudian berkembang hingga saat ini menjadi salah satu

minuman yang sangat populer di dunia yang di konsumsi oleh berbagai kalangan. Di

samping karena rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga bagus untuk kesehatan. Kopi

dapat menurunkan resiko penyakit kanker, diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain.

d) Kekerabatan

Kopi dikenal sebagai minuman yang sangat khas baik dari segi aroma dan maupun segi

rasa yang dihasilkan. Kenikmatan dari kopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

dan sekaligus penghubung dalam komunikasi.

Ini adalah salah satu keunikan dari kopi, bagaimana rasa dan aroma minuman ini

menjadi satu dan mampu mencairkan suasana sekaligus membuat dalam berkomunikasi

menjadi hangat dan berjalan lebih lancar. Minum kopi sekarang ini sudah menjadi gaya

hidup. Apalagi sekarang, banyak sekali anak-anak muda atau orang dewasa yang sekarang

ini gemar sekali minum kopi untuk menemani pada saat nongkrong, ngobrol-ngobrol

bersama kerabat, entah itu berbicara mulai dari mengenai politik atau persoalan hidup

sehari-hari.

Kopi yang ada di Indonesia sudah lebih dari sekedar minuman penghangat tubuh.

Melalui secangkir kopi obrolan-obrolan hangat bisa dimulai, melalui kopi pula kita bisa

saling bertukar informasi. Tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah berubah menjadi

sebuah fungsi sosial. Tidak ada permusuhan dan persaingan ketika meminumnya, yang ada

hanyalah kedamaian, kehangatan, dan keakraban.

e) Bahasa

Dalam menikmati minuman kopi, biasanya kopi dijadikan alat untuk mengakrabkan

dan sarana komunikasi antar penikmat kopi. Karena, kopi bukan sekedar minuman

penghangat tubuh. Melainkan melalui secangkir kopi, obrolan-obrolan hangat bisa dimulai,

melalui kopi pula kita bisa saling bertukar informasi dan bahasa yang diperbincangkan lebih

mudah untuk dipahami antar penikmat kopi. Tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah

berubah menjadi sebuah fungsi sosial terutama dalam hal bahasa.

f) Religi

Menurut filosofi hidup adalah kopi. Sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam

masyarakat adalah cangkir.Cangkir-cangkir itu hanyalah alat untuk memegang dan

Page 17: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

menjalani kehidupan, dan jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau

mengubah kualitas hidup kita.

Kadang, dengan berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi

yang telah Tuhan berikan pada kita.Tuhan menciptakan kopi, bukan cangkir. Nikmati kopi

kita, Hiduplah dengan sederhana, mencintailah dengan murah hati, pedulilah sesama, dan

berbicaralah dengan ramah. Tinggalkan sisanya untuk Tuhan. Dengan demikian kopi

berkaitan dengan religi, terutama berkaitan pada Tuhan. Kopi dijadikan ilustrasi dalam

mendekatkan diri pada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

g) Seni

Negara Indonesia memiliki dua provinsi yang dikenal sebagai sentranya kopi yaitu,

Provinsi Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kopi Acehmempunyai rasa dan kekentalan

tersendiri menjadi ciri khas dari daerah ini. Selain itu Aceh adalah penghasil kopi Arabika di

Indonesia memiliki para pecandu kopi yang luar biasa.

Budaya meminum kopi di Aceh seperti tidak mengenal waktu karena bisa berlangsung

dari pagi hingga ketemu pagi lagi disertai dengan menikmati gorengan dan obrolan hangat

membuat waktu berlalu begitu cepat. Tidak mengherankan jika warung-warung kopi di

Aceh akan selalu senantiasa tampak ramai.

Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan

banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik siang

maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk

bersantai minum kopi.

Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun

kaya, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi

orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan

Aceh.

Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh

sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga

sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan

Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee

Kareng.

Page 18: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Sementara, kopi Gayo yang termasuk jenis Kopi Arabika di pasar dunia termasuk kelas

kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu

produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.

Khusus untuk Kopi Ulee Kareng, bisa dikatakan hampir semua kedai kopi di Banda

Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopi di kedai-kedai

kopi ini menyimpan keunikan tersendiri.

Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas tetapi dimasak, sehingga aroma dan

citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian

mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.

Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi ditawarkan dalam tiga variasi penyajian, yaitu

kopi hitam, kopi susu dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah sering kita

temui di daerah-daerah lain di Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang khas dan orisinil

dari Aceh.

Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari

Sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan

citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian

dikocok hingga berbusa.

Meskipun zaman telah berubah, budaya minum kopi di tengahmasyarakat Aceh tetap

terjaga. Di Aceh meminum kopi adalah suatu hal yang wajib dan telah menjadi

kebutuhan.Tradisi ini tetap menurun hingga ke generasi muda mereka saat ini.

Yogyakarta pun memiliki kopi yang sudah begitu akrab di telinga penduduk Jawa yaitu

kopi joss. Kopi joss adalah kopi tubruk yang dicampuri dengan arang yang masih menyala.

Kombinasi dari kopi tubruk dengan arang adalah panas kopi yang begitu awet dan

menjadikan rasanya sangat nikmat, cocok untuk dinikmati selama berjam-jam. Oleh karena

itu mudah bagi kita untuk menemukan warung-warung angkringan yang menyediakan kopi

joss. Sembari menikmati secangkir kopijoss, pengunjung bisa mendiskusikan dan berbicara

berbagai hal. Budaya meminum kopi joss adalah salah satu ciri khas kota gudeg dalam

menjaga hubungan kekerabatan. Masyarakat biasanya menyeruput kopi joss untuk

mengumpulkan kembali balung tulang yang hilang atau istilahnya menjaga hubungan

kekerabatan. Melalui secangkir kopi joss pula, sudah banyak deal-deal bisnis yang bisa

tercapai. Memang seperti inilah budaya tentang meminum kopi yang ada di Indonesia.

Page 19: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

Budaya meminum kopi adalah salah satu cara untuk merayakan suatu kejadian penting.

Bahkan sejak kecil sudah banyak masyarakat Indonesia yang dikenalkan dengan minuman

kopi selain susu. Sampai ada beberapa orang yang merasakan pusing dan tidak enak badan

jika mereka tidak bisa meminum setidaknya secangkir kopi dalam sehari.

Page 20: Tujuh Unsur Kebudayaan Kopi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan

mengenai hakikat ilmu. Sedangkan ilmu dengan kebudayaan memiliki keterkaitan. Sama

halnya dengan filsafat ilmu dengan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya

manusia, yang meliputi hasil akal, rasa, dan kehendak manusia. Seperti halnya budaya

dalam minum kopi yang memiliki akal, rasa dan diperoleh dari kehendak manusia. Budaya

dalam minum kopi memiliki perkembangan. Perkembangan kopi jika dikaitkan dengan ke-7

unsur kebudayaan akan menghasilkan suatu inovasi, kreasi baru, serta akan bermanfaat bagi

manusia terutama dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perkembangan kopi dapat

dijadikan ilmu filsafat terutama dalam kebudayaan di dunia.

Daftar Pustaka

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tradisi-minum-kopi-yang-menjadi-gaya-hidup-di-acehhttp://www.rumahkopi.com/2012/02/minuman-kopi-pada-berbagai-latar.htmlhttp://pencintakopi.com/sejarah-kopi-di-dunia-dan-indonesia/