UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

117
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI STRATEGI HUMAS PUSAT KEBUDAYAAN KOREA DALAM MEMROMOSIKAN BUDAYA TARI TRADISIONAL KOREA MELALUI MEDIA FACEBOOK Diajukan Oleh : NAMA : RININTA ADISTY POETRI DWI RANI NIM : 2010-41-608 KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2016

Transcript of UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

Page 1: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI HUMAS PUSAT KEBUDAYAAN KOREA DALAM

MEMROMOSIKAN BUDAYA TARI TRADISIONAL KOREA

MELALUI MEDIA FACEBOOK

Diajukan Oleh :

NAMA : RININTA ADISTY POETRI DWI RANI

NIM : 2010-41-608

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta

2016

Page 2: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya serta karunia yang diberikan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktu. Skripsi

ini berjudul: Strategi Humas Pusat Kebudayaan Korea Dalam Memromosikan

Budaya Tari Tradisional Korea Melalui Media Facebook”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan di Fakultas Ilmu

Komunikasi dengan konsentrasi Humas Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan-kekurangan, untuk itu kritik serta saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan penulis demi kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata saya berharap

skripsi ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang berkaitan dalam pembuatan skripsi

ini khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Jakarta, 29 Agustus 2016

Penulis

Page 3: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala karunia dan

kemudahan-Nya yang teramat besar dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnyakepada:

1. Keluarga saya, kedua orang tua saya, mama Lien Magdalena dan papa Achmad

Zaini Usman serta kakak Natasya Setyarani dan adik Angeline Rizkyani saya

yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi, dan kasih sayang serta

perhatian yang tiada henti.

2. Prof. Dr. Rudy Harjanto, MM, M.Sn, sebagai Rektor dan selaku Plt. Dekan

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

3. Dr. Hendri Prasetyo, S.Sos. M.Si, Ketua Program Studi FIKOM, Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Ibu Dr. Hj. Hadiati, MM, M.Si, selaku Pembimbing I dan Kustiatno, SE, M.Si,

selaku Pembimbing II.

5. Mr. Chae, Deputy Secretary South Korea Embassy for Indonesia yang telah

membantu dalam memperkenalkan saya kepada Mr. Rezky Kim Direktur Pusat

Kebudayaan Korea.

6. Ibu Kimberly Febrianti dan seluruh staff Pusat Kebudayaan Korea, atas

informasi serta data yang diberikan kepada peneliti dalam melakukan penelitian

kegiatan skripsi ini.

Page 4: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

iii

7. Kepada seluruh sahabat saya yang selalu memberikan dukungan BFF Ossy,

Nesha, Tia, Laras, Yuli dan Nandya), Sarah, Renggalih, Mas Felix, Faisal, Ardi,

Fize, Okky, Dandy, Rizky, Siti Sarah, Sydney, Ratih dan Airin, terimakasih

banyak dorongan yang membuat saya tetap semangat dan menjadi pribadi

seperti saat ini.

8. Seluruh dosen serta staff pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof.

Dr. Moestopo (Beragama) yang telah mendidik dan membekali penulis dengan

ilmu yang berguna dan sangat berarti.

9. Seluruh teman- teman kampus seperjuangan Anggoro, Besoes, Tyo, Hilzkia, Ka

Lia, teman- teman baik yang sudah lulus ataupun yang sedang berusaha

mengejar pencapaian ijazah sarjana, khususnya kepada Mas Adit, Nanda, The

Lina, Ryan, Winna, Ojan, Dimas, Amel, Nesto, terimakasih atas pertemanan 6

tahun ini yang benar-benar berkesan saling mendukung dan peduli satu dengan

yang lain.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila dalam

penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki

kekurangan, agar tercipta kesempurnaan pada skripsi ini yang kelak akan bermanfaat

bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 29 Agustus 2016

Penulis

Page 5: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... x

ABSTRACT ..................................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1

1.2. Pembatasan Materi ............................................................. 7

1.3. Fokus Penelitian .................................................................. 11

1.4. Pertanyaan Penelitian ........................................................... 11

1.5. Tujuan Penelitian ................................................................. 11

1.6. Signifikansi Penelitian ......................................................... 12

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis .................................... 14

2.2. Kerangka Konsep-konsep Penelitian dan Teori ................. 18

2.2.1. Strategi .................................................................... 18

2.2.2. Strategi Humas ........................................................ 19

Page 6: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

v

2.2.3. Hakikat Komunikasi ............................................... 21

2.2.4. Tujuan Komunikasi ................................................. 23

2.2.5. Fungsi Komunikasi ................................................. 24

2.2.6. Hubungan Masyarakat ............................................ 25

2.2.7. Fungsi Humas ......................................................... 27

2.2.8. Tujuan Humas ......................................................... 27

2.2.9. Kegiatan Humas ...................................................... 28

2.2.10. Peran Humas terhadap Perkembangan Budaya ...... 28

2.2.11. Promosi ................................................................... 29

2.2.12. Facebook ................................................................. 30

2.3. Landasan Teori ................................................................... 33

2.3.1. Empat Langkah Perencanaan Scott Cutlip and

Broom ..................................................................... 33

2.3.2. Teori The Seven C’s of Communication ................. 35

2.4. Kerangka Penelitian ............................................................ 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian ........................................................... 38

3.2. Pendekatan Penelitian .......................................................... 38

3.3. Metode Penelitian ............................................................... 42

3.4. Objek dan Subjek Penelitian ................................................ 43

3.5. Teknik dan Subjek Penelitian ............................................. 43

3.6. Teknik Keabsahan Data ...................................................... 45

3.7. Teknik Analisis Data .......................................................... 47

Page 7: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 50

4.1.1. Gambaran Ringkas Pusat Kebudayaan Korea ........ 50

4.1.2. Fasilitas ................................................................... 64

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 65

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 70

4.3.1. Research and listening (Riset dan Memperhatikan) 71

4.3.2. Planning and Decision (Perencanaan dan

Pengambilan Keputusan) ......................................... 72

4.3.3. Communication and Action (Komunikasi dan

Pelaksanaan) ............................................................ 73

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan .............................................................................. 90

5.2. Saran .................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 8: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penelitian Sejenis ..................................................................... 16

Page 9: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Bagan Alur Pikir ................................................................. 37

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta ... 51

Gambar 4.2. Tarian Istana Mugo ............................................................. 60

Gambar 4.3. Gainjeonmokdan ................................................................. 61

Gambar 4.4. Bongsan Talchum ............................................................... 62

Gambar 4.5. Buchaechum ....................................................................... 63

Gambar 4.6. Konten Budaya Tradisional Korea di Facebook ................ 72

Gambar 4.7. Tampilan Informasi Tari Tradisional Korea di Facebook .. 74

Gambar 4.8. Tampilan Profile Pusat Kebudayaan Korea di Facebook ... 75

Gambar 4.9. Program Acara Tradisional Korea ...................................... 77

Gambar 4.10. Sajian Pengetahuan Budaya Tari Korea di Facebook ........ 79

Gambar 4.11. Survey Pengguna Facebook ............................................... 84

Gambar 4.12. Konten Promosi Koomunikasi di Facebook ....................... 86

Gambar 4.13. Konten Layanan Customer Service ................................... 86

Gambar 4.14. Konten Tradisional Pengetahuan Budaya Korea ................ 87

Gambar 4.15. Konten Informasi Pengetahuan Budaya Korea ................... 88

Gambar 4.16. Teori Strategi 7 C‟S dalam aktifitas Media Sosial dan

Website ................................................................................ 89

Page 10: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara dengan Narasumber

2. Data Analisis gambar dari Facebook Pusat Kebudayaan Korea.

Page 11: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

x

UNIVERSITAS PROF. DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : RININTA ADISTY POETRI DWI RANI

NIM : 2010-41-608

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skirpi : Strategi Humas Pusat Kebudayaan Korea Dalam

Memromosikan Budaya Tari Tradisional Korea Melalui

Media Facebook

Jumlah / Halaman : V Bab + 93 halaman

Bilbografi : 25 Buku + 10 Website + 1 jurnal

Pembimbing I : Dr. Hj. Hadiati, MM, M.Si.

Pembimbing II : Kustiatno, SE, M.Si.

Korea sebagai Negara maju yang memilik memiliki nilai sejarah serta ilmu

pengetahuan yang tinggi membuat Korea dikenal dengan budaya modern

kontemporer yang dikenal dengan Korean Wave. Korean Wave yaitu drama, film,

lagu, fashion hingga produk-produk industri Korea. Namun atas perkembangannya

tersebut khalayak public akhirnya mengenal Korea hanya dengan budaya modern

tersebut. Hal ini merupakan fenomena yang menjadi alesan untuk peneliti dalam

melakukan penelitian ini. Dalam perkembangan terakhir pada sektor promosi peran

media internet mendominasi kebudayaan Korea dapat masuk dan berkembang di

seluruh dunia khususnya di Indonesia. Internet saat ini merupakan satu-satunya alat

komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan efektif di Indonesia.

Perkembangan informasi dan internet membuka peluang untuk Humas menjalankan

fungsinya dalam aktifitas Publisitas dan Pemasaran dalam kasus penelitian ini yaitu

mempromosikan budaya tari tradisional Korea melalui media sosial yaitu Facebook.

Pertukaran informasi mudah terjadi sebagai akibat pertukaran unsur-unsur

budaya asing antar Negara mudah terjadi pula atas penemuan teknologi internet.

Dalam hal ini perkembangan budaya Korea Selatan juga dimanfaatkan pusat

kebudayaan Korea menggunakan media facebook. Media sosial banyak berperan

dalam persebaran informasi, ilmu pengetahuan, dan program acara pusat kebudayaan

Korea dalam tujuan promosi untuk menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan

paradigma postpositivisme, dengan metode wawancara dan studi pustaka. Penelitian

ini menggunakan 4 langkah manajemen dalam perencanaan strategi dalam

mempromosikan budaya tari tradisional Korea dan teori 7 C‟s dalam implementasi

aktifitas promosi dengan media facebook.

Page 12: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

xi

Berdasarkan hasil peneilitian, penulis dapat menyimpulkan strategi pusat

kebudayaan korea melalui facebook dalam mempromosikan budaya tari tradisional

Korea. Dalam penelitian ini kita dapat mengetahui bagaimana Pusat kebudayaan

korea yang hanya berada di Jakarta menggunakan media Facebook untuk

menjangkau banyaknya peminat kebudayaan Korea.

Namun pelaksanaannya masih terdapat kekurangannya Pusat Kebudayaan

Korea menggunakan media yang efektif dan efisien dalam memromosikan Budaya

tari tradisional Korea, yaitu dengan facebook yang menjadi portal utama masyarakat

dalam mencari tahu tentang budaya tari tradisional Korea. Tetapi konten yang kurang

bervariatif atas program-program promosi budaya tari tradisional Korea perlu

ditingkatkan agar tidak terdominasi dari budaya modern yang banyak dikenal saat

ini.

Page 13: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

xii

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRACT

Name : RININTA ADISTY POETRI DWI RANI

NIM : 2010-41-608

Program Study : Communications

Concentration : Public Relations

Tittle : Public Relations Strategy Korean Culture Center on

Promoting Korean Tradsitional Dance on Facebook

Content : V Chapters + 93 pages

Bilbografi : 25 Books + 10 Website + 1 journal

Advisor I : Dr. Hj. Hadiati, MM, M.Si.

Advisor II : Kustiatno, SE, M.Si.

Korea as a developed country, who has historical value as well as high

science make Korea known of the contemporary modern culture or known as the

Korean Wave. Korean Wave that is contents in drama, movies, songs, fashion to

product - Korean industrial products. However the situation nowadays still

dominated Traditional Korean Dance to go on public. This phenome has being one

of the trigger this research has to be done. Development on promorion using social

media has dominated korean culture to come and big in Indonesia. Facebook

become efficient and affactive tools to spread the news, specialy on this research is

Traditional Dance Culture. It impacts an open gate for Public Relation to develop

their skill and job on news development in the new era.

This study used a qualitative approach and using the constructivist paradigm,

with interview and literature study. This study uses a four-step management in

strategic planning in promoting Korean culture and theory 7 c's in the

implementation of cultural promotion activities undertaken with the help of media

facebook.

The development of modern technology has affected the people of Indonesia,

especially Jakarta in getting news and information. Easy information exchange

occurs as a result of exchange of foreign cultural elements easily occur between

countries is also on the discovery of internet technology. In this case the cultural

development of South Korea also made the center of Korean culture using social

Page 14: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

xiii

media facebook. Many social media plays a role in the spread of information,

knowledge, and programs in the Korean cultural center promotional purposes to

reach people throughout Indonesia.

Based on research outputs, the authors can conclude Korean cultural center

strategy through social media in promoting Tradistional Korean Dance culture. In

this research

Although in practice there are drawbacks Korean Cultural Center is said to

have done it effectively and efficiently, Facebook as the main portal in finding out

more about Traditional Korean Dance and its culture in Indonesia. Based on the

research there are some less interest on the variety of contents to be showed, the

programs and events in promotion tradistional dance culture may should be improve

and develop, therefore Traditional korean dance could be known best consider on

moder culture.

Page 15: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korea the Land of the Morning Calm, sebuah predikat atas keindahan

pemandangan di bawah sinar matahari pagi. Sebagai salah satu bangsa tertua di dunia

dengan fitur gegografis yang indah, Korea merupakan sebuah bangsa yang menarik

perhatian dunia. Korea memiliki beragam tempat indah yang selalu diikuti oleh

cerita-cerita legenda yang penuh sejarah dan memperlihatkan kekuatan budaya

bangsanya.

Korea memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli

yang dibentuk dalam berbagai kesenian dan tarian. Budaya Tionghoa ikut berperan

membentuk sistem sosial dan norma berdasarkan Konfusianisme, Buddhisme dan

Taoisme. Hasilnya adalah beragamnya bentuk manifestasi dan akulturasi antara

budaya asli Korea dan Tiongkok yang unik.

Korea Selatan merupakan Negara maju yang mampu mengembangkan

identitas budaya yang unik dan berbeda. Korea Selatan telah melahirkan suatu

budaya modern yang kontemporer tanpa meninggalkan warisan kebudayaan

tradisional yang ada. Dalam budaya kontemporer, Korea dikenal akan tren Korean

Wave yang dihasilkan menyebarnya popularitas budaya musik pop, film dan drama

Korea, serta baru-baru ini tren video game dan B-Boy Korea. Namun diplomasi

secara kultural adalah diakuinya olahraga tradisional Korea, Taekwondo, ke dalam

pesta olahraga internasional Olimpiade.

Page 16: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

2

Perkembangan identitas budaya yang unik termasuk salah satu faktor

kebudayaan Korea Selatan menjadi sasaran banyak wisatawan mancanegara,

sehingga pemerintah dengan serius mengelola industri pariwisata agar mampu

menciptakan brand-image bahwa Korea adalah destinasi wisata berkelas dunia. Salah

satunya Indonesia, dalam catatan Korea Tourism Organization ada lebih dari

175.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Korea Selatan. Hal tersebut

membuktikan banya minat orang Indonesia untuk mengenal Negara yang biasa

disebut Negeri gingseng.

Berdasarkan hal tersebut, perjanjian Korea-Indonesia Cultural Cooperation

telah dibuat dan ditandatangani oleh kedua Negara pada 28 November 2000

(Kemenlu.go.id). Dalam perjanjian tersebut, kedua Negara telah memutuskan untuk

mencari langkah-langkah spesifik dan realistis dalam bidang kebudayaan. Sebagai

bagian dari perwujudan perjanjian tersebut, kedua Negara telah membentuk Komisi

Kebudayaan Bersama (Joint Cultural Commission) dan telah menyelenggarakan

pertemuan untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada bulan Mei tahun 2008. Dalam

pertemuan ini dibahas tentang pertukaran budaya tradisional kedua Negara, seperti

tari tradisional, musik, kerajinan dan pariwisata agar membuka masing-masing

kesempatan untuk mempromosikan bentuk kebudayaan tersebut.( Hasil Laporan

Kegiatan Sidang Pertama Komisi Bersama Kebudayaan RI – ROK)

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, merupakan suatu cara hidup

yang berkembang, dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan

dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang kompleks seperti

agama, sistem politik, adat istiadat, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni, dan

bahasa. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda

budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaanya, membuktikan bahwa budaya itu

Page 17: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

3

dipelajari melalui kegiatan sosial manusia. Sehingga dalam perilaku komunikatif

suatu kelompok terbentuk perilaku khusus yang dilakukan, atapun suatu gagasan

yang dipercaya, membentuk suatu kebudayaan.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Dikatakan oleh

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam

masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ;

Brentano's, 1924), yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan

adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan

yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan wacana diatas, Pusat Kebudayaan Korea Selatan diperlukan agar

menjadi suatu sarana dan prasarana yang dapat mewujudkan perjanjian Korea-

Indonesia Cultural Cooperation dan mengakomodasi kebutuhan promosi budaya

Korea di Indonesia sehingga dapat memberikan kemudahan dan optimalisasi dalam

mempromosikan pertunjukan dan pameran seni kebudayaan Korea di Indonesia.

Martin dan Nakayama (2004:97-99) mengulas bagaimana komunikasi

mempengaruhi budaya. Dijelaskan, bahwa budaya tidak bisa terbentuk tanpa

komunikasi. Pola-pola komunikasi yang tentunya sesuai dengan latar

belakang dan nilai-nilai budaya Akan menggambarkan identitas budaya

seseorang. Komunikasi merupakan aktivitas yang melekat dalam kehidupan

manusia. Dikatakan aktivitas yang melekat sebab pada dasarnya manusia

adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan sehari-hari manusia

komunikasi digunakan sebagai alat berinteraksi satu sama lain dalam

kehidupan bermasyarakat. Melalui komunikasi seseorang dapat

menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Informasi yang

disampaikan untuk khalayak dalam hal ini publik dari suatu perusahaan

menjadi salah satu bagian dari kegiatan Public Relations. Keberhasilan dari

penyampaian informasi ini sangat tergantung dari materi yang disampaikan,

media dan metode yang digunakan.

Page 18: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

4

Dalam melakukan misi dan visinya, Pusat Kebudayaan Korea memerlukan

suatu system perencanaan yang baik untuk mencapai tujuannya, Oleh Karenanya

sebuah perencanaan dapat sukses apabila didasarkan pada suatu akar filosofi yang

memberikan suatu dasar analisa, pelaksanaan, eksekusi dan evaluasi. Suatu

pemahaman yang mendalam mengenai pemasaran dan perencanaan harus diusulkan

dengan konsep dan ide kreatif yang baik. Selain itu stragtegi komunikasi adalah salah

satu dari hal perencanaan yang sangat penting Hal ini dilakukan agar dalam

prakteknya informasi yang disampaikan dapat menarik animo masyarakat dalam

mengenal budaya Korea.

Karena telah menjadi industri, maka pariwisata di Korea mendapat perhatian

serius dari pemerintah. Pembenahan infrastruktur secara besar-besaran, de ngan tetap

mempertahankan budaya khas Korea, telah membuat wisatawan mancanegara

menjadi nyaman untuk tinggal di Korea. Faktor infrastruktur ini menjadikan

wisatawan betah tinggal di Korea. Tetapi karena faktor jarak yang menjadi

penghalang orang-orang dapat berkunjung dan belajar secara langsung kebudayaan

Korea Selatan.

Untuk itu dalam hal ini strategi komunikasi sangat penting untuk dapat

mencapai tujuan perusahaan, agar mampu mencapai tujuan yang dikehendaki.

(Ruslan, 2014:134) Pada hal ini, komunikasi adalah aspek penting dalam

keseluruhan misi pemasaran baik barang maupun jasa, serta penentu suksesnya pesan

yang diterima khalayak dengan harapan suatu organisasi.

Perkembangan komunikasi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan

yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan

Page 19: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

5

keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang

cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi.

(Eric P. Simanullang, 2015; 04).

Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan konsentrasi dari ilmu

komunikasi yang secara khusus dipelajari. Cutlip Center Broom mendefinisikan

bahwa humas adalah usaha yang ternecana untuk mempengaruhi pandangan melalui

karakter yang baik serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas

komunikasi dua arah yang saling memuaskan.

Pada saat ini keberadaan Humas sudah terspesialisasi, setiap organisasi tidak

bisa dipisahlan dengan khalayaknya. Ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi

menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu;

1. Publisitas.;

2. Pemasaran;

3. Public Affairs;

4. Manajemen Isu;

5. Lobi; dan

6. Hubungan Investor.

Dalam penelitian ini peneliti akan membahas secara mendalam pada lingkup

pekerjaan humas Pusat Kebudayaan Korea dalam aktifitas Publisitas dan Pemasaran

Budaya Tari Tradsional melalui facebook.( Morissan, Manajemen Public Relation;

14)

Dalam perkembangan terakhir pada sektor promosi peran media internet

mendominasi kebudayaan Korea dapat masuk dan berkembang di seluruh dunia

Page 20: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

6

khususnya di Indonesia. Internet saat ini merupakan satu-satunya alat komunikasi

yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan efektif di Indonesia.

Perkembangan informasi dan internet membuka peluang untuk Humas menjalankan

fungsinya dalam aktifitas Publisitas dan Pemasaran dalam kasus penelitian ini yaitu

mempromosikan budaya melalui media sosial dan website.

Tidak hanya latar belakan yang telah disebutkan. Saat ini peneliti bekerja

part-time sebagai private tutor Bahasa Indonesia dan Inggris untuk orang Korea,

sehingga dalam mempelajari budaya serta kehidupan orang Korea menggunakan

Media Website dan Media Sosial Pusat Budaya Korea untuk mempelajarinya, oleh

karena inilah peneliti mengambil judul ini untuk mengetahui secara mendalam

strategi humas dalam penggunaan media dengan portal website dan media sosial

untuk mempromosikan budaya oleh Humas Pusat Kebudayaan Korea.

1.2 Pembatasan Materi

Pembatasan materi adalah penjelasan spesifik mengenai konsep atau definisi

yang akan dibahas dalam sebuah penelitian. Fungsi pembahasan materi adalah guna

memberikan gambaran mengenai faktor apa saja yang termasuk dalam penelitian.

Menurut Usman (2009:24), pembatasan materi adalah “usaha dalam menetapkan

batasan dari penelitian yang akan diteliti, batasan masalah ini berguna untuk

mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup permasalahan

penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup

permasalahan penelitian.”

Page 21: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

7

1.2.1 Strategi Humas

Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

pengyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat

dicapai. Sedangkan secara khusus, strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan

di masa depan.

Berikut ini adalah beberapa definisi yang dipaparkan oleh para ahli:

William F. Glueck Lawrence Jauch dalam Saladin,

“Sebuah rencana yang disatukan, luas dan diintegrasi yang menghubungkan

keunggulan srtategi perusahaan dengan tantangan lingkungan da dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”.

Chandler dalam Freddy Rangkuti,

“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi

sumber daya, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai

konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan sangat menentukan

suksesnya strategi yang disusun”.

Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah promosi budaya yang

dilakukan Humas Pusat Kebudayaan Korea. Dalam aktifitas komunikasi

pemasaran ini, perencanaan strategis sangat diperlukan.

Perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi problem yang dapat

dipecahkan dengan komunikasi pemasaran kemudian menentukan

tujuan/sasaran (apa yang ingin dicapai), menentukan strategi (bagaimanan

mencapai tujuan), dan mengimplementasikan taktik (aksi untuk menjalankan

rencana). Proses ini terjadi di dalam kerangka waktu spesifik. (Sandra

Moriarty dkk. Advertising. (Jakarta: Kencana) h. 234 )

Page 22: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

8

Atas penjelasan tentang perencanaan atau strategi diatas,strategi humas yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan divisi pusat

kebudayaan Korea dapat mengkomunikasikan pesan – pesan dalam Media

Sosial dan Website agar dapat memasarkan budaya Korea di Indonesia.

Menurut buku Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Prof. Onong Uchjana

Effendy., M.A. Strategi Komunikasi merupakan penting karena berhasil atau

tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi

komunikasi. Humas pusat kebudayan Korea dalam hal ini

mengimplementasikan strategi nya dalam sosial media dan website.

1.2.2 Pusat Kebudayaan Korea

Pusat kebudayaan korea atau dikenal dengan Korean Cultural Center

Indonesia merupakan suatu wadah yang menjadi tempat untuk

memperkenalkan dan menyebarkan budaya Korea. Terletak di Gedung Equity

Tower lantai 17, Jalan Jendral Sudirman, SCBD, Lot 9, Jakarta Selatan. Pusat

Kebudayaan Korea juga merupakan pusat layanan informasi atas kebudayaan,

olahraga, pariwisata, ekonomi, sejarah, hubungan Inter Korea, dan tidak lupa

kehidupan bangsa Korea.

1.2.3 Promosi Budaya

Promosi budaya atau biasanya saat ini dikenal sebagai Globalisasi

digambarkan sebagai kegiatan pengembangan – pengembangan budaya yang

Page 23: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

9

terjadi atas kegiatan komunikasi. Dalam hal ini pula dijelaskan aktifitas

promosi budaya di dukung atas perkembangan teknologi yang pesat terjadi

sehingga jangkauan nya lebih meluas. Namun walaupun jangkauan teknologi

faktor utama perkembangan budaya, keseragaman budaya atas suatu budaya

tidak dapat disamakan antara suatu kawasan dengan kawasan lainnya. Dalam

kasus ini di batasi bahwa promosi budaya Korea adalah yang dilakukan oleh

Humas Pusat Kebudayan Korea dengan bantuan Media Sosial dan Website.

1.2.4 Media Sosial

Secara sederhana media merupakan alat komunikasi sebagaimana definisi

yang selama ini diketahui (Laughey, 2007: McQuail, 2003.) Terkadang

pengertian ini cenderung lebih dekat terhadap sifatnya yang massa, atau

merupakan kegiatan komunikasi massa. Namun

Page 24: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

10

Page 25: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

11

1.3 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini maka peneliti memfokuskan masalah pada Strategi

Komunikasi yang digunakan Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam menyebarkan

informasi guna mempromosikan Budaya Tari Tradisional Korea melalui media

Facebook, dalam rangka mengedukasi masyarakat atas makna tarian tersebut.

1.4. Pertanyaan Penelitian

Perkembangan teknologi kini memberikan peluang aktifitas Humas

dilaksanakan secara tidak langsung dengan beberapa tahapan dan faktor yang

dibutuhkan untuk dapat mempromosikan budaya tari tradisional Korea melalui media

Facebook karena perkembangan tarian serta music modern Korea yang biasa dikenal

dengan Korean Wave sudah banyak mendominasi masyarakat Indonesia. Oleh

karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui deskripsi usaha atau strategi yang

dilakukan Pusat Kebudayaan Korea dalam salah satu tujuannya untuk

mempromosikan budaya tari tradisional Korea khususnya melalui mdia Facebook.

1. Bagaimana strategi Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam memromosikan

budaya tari tradisional Korea melalui media Facebook?

2. Bagaimana hambatan – hambatan yang dialami Humas Pusat Kebudayaan Korea

dalam memromosikan budaya tari tradisional Korea melalui media Facebook?’

1.5. Tujuan Penelitian

Menurut Husnaini Usman tujuan penelitian ialah “ Pernyataan mengenai apa

yang hendak kita cpaai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita

Page 26: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

12

maupun pihak lain yang membaca laporan penelitian dapat mengetahui dengan pasti

apa tujuan penelitian yang sesungguhnya” (Usman, 2003:29)

Merujuk pada perumusan masalah maka Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui strategi humas Pusat Kebudayaan Korea melalui media

Facebook.

2. Untukmengetahui hambatan-hambatan yang dialami Humas Pusat Kebudayaan

Korea dalam memromosikan budaya tari tradisional Korea melalui media

Facebook.

1.6. Signifikasi Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dan

masukan bagi semua pihak yang memiliki kepentingan untuk

mengembangkan penelitian dalam Ilmu Komunikasi khususnya pada

konsentrasi hubungan masyarakat (humas).

1.6.2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

serta dapat menjadi wahana pengembangan ide-ide ilmiah dan

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Public Relations.

Page 27: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

13

b. Bagi Pusat Kebudayaan Korea

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya peningkatan

strategi promosi dan pemasaran budaya khususnya dalam aktifitas Public

Relation dengan bantuan Media Sosial dan Website.

c. Bagi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Untuk menambah referensi perpustakaan sehingga dapat digunakan

sebagai bahan-bahan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

khususnya pada konsentrasi Public Relation dan pihak yang

berkepentingan untuk pencarian bahan penelitian sejenis.

Page 28: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka - Penelitian Sejenis

Dalam bab ini dikemukakan tentang penelitian sejenis terdahulu dibidang

komunikasi dapat dijadikan dasar melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat

pengembangan atau pengujian ulang terhadap hasil yang telah diperoleh, apakah

masih mempunyai hasil yang sama setelah diuji pada waktu yang berbeda atau

memiliki hasil yang berbeda sama sekali. Pengujian tersebut bermanfaat untuk

memperkuat hasil penelitian sebelumnya sehingga tidak ada keraguan bahwa suatu

faktor tertentu mempunyai pengaruh terhadap faktor yang diteliti. Selanjutnya hasil

penelitian tersebut dapat dipergunakan untuk menentukan suatu kebijakan dibidang

ilmu komunikasi. Namun demikian ada pula penelitian yang sama sekali baru

dan belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian itu biasanya ditujukan untuk

memperoleh pengetahuan baru mengenai hubungan atau pengaruh suatu faktor

terhadap faktor lain. Penelitian ini sendiri merupakan replikasi (pengulangan) dari

penelitian sebelumnya.

1. Penelitian pertama telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama) yang bernama Rina Puspa tahun 2012 yang berjudul

Strategi Humas dalam mempublikasikan program K- Pop Vaganza di Dreams

Radio. Strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang

menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah

organisasi atau instansi untuk mencapai suatu tujuan. Analisis SWOT

Page 29: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

15

digunakan dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana kekuatan dari

strategi yang dilakukan Tim Humas Dreams Radio. Kelebihan dari penelitian ini

adalah kesuksesan program K- Pop

Vaganza yang menjaring 15.000 pengunjung setiap harinya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana publikasi dalam

Dreams Radio dalam program K- Pop Vaganza melalui sistem penyiaran dengan

menggunakan internet dapat mempengaruhi khalayaknya melalui pelaksanaan

strategi yang dijalankan humas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

antusias pendengar Dreams Radio.

Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan

kualitatif dan paradigma yang digunakan dalam peneliti adalah paradigm

konstruktivisme. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Analisis SWOT

Streght (kekuatan), Weakness (kelemahan) Opportunities (peluang), dan Threats

(ancaman). Selain itu penulis juga menggunakan konsep AIDDA dalam

mengetahui bagaimana publikasi ini dapat mempengaruhi khalayak, Konsep

AIDDA menggambarkan bagaimana khalayak dapat memutuskan

mendengarkan K-Pop Vaganza.

AIDDA dalam penelitian ini adalah Attention dalam memutar lagu

seratus persen Korea, memberitakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

Korea atau K-Pop dan mampu mengadakan acara yang mampu menarik

perhatian penggemar musik Korea atau K-popers. Dalam ketertarikan tersebut

menimbulkan keinginan untuk mendengar dan mengikuti program K-Pop

Vaganza juga berbagai hal yang berkaitan dengan Dreams Radio.

Page 30: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

16

2. Penelitian kedua adalah Infizah Ambiya dari Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang melakukan penelitian Promosi

Pariwisata Budaya Melayu Siak (Strategi Promosi Oleh Dinas Pariwisata

Pemuda dan Olahraga (Disparpora) dalam Mengembangkan Pariwisata Budaya

Melayu Kabupaten Siak).. Untuk menganalisis permasalahan ini, metode yang

digunakan adalah metode studi kasus yang memungkinkan peneliti untuk

menggali secara mendalam pada kasus strategi promosi pariwisata budaya

melayu Kabupaten Siak. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemerintah

melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak telah

melakukan upaya maksimal dalam kegiatan promosi. Alat-alat promosi yang

digunakan meliputi periklanan, publisitas, penjualan personal, promosi

penjualan, dan pemasaran dari mulut-ke-mulut. Ini mengindikasikan bahwa

strategi yang digunakan adalah gabungan dari strategi dorong dan strategi tarik.

Namun, dalam merumuskan strategi promosi Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Siak masih belum selaras antara target audiens dengan

media atau alat promosi yang digunakan.

Untuk lebih jelas persamaaan dan perbedaan peneliti- peneliti sebelumnya

dengan penulis dapat dilihat melalui table dibawah ini:

Tabel 2.1

Penelitian Sejenis

Nama

Peneliti Rina Puspa Infizah Ambiya Rininta Adisty P. Dwi

Judul Strategi Humas dalam

mempublikasikan

program K- Pop Vaganza

di Dreams Radio

Promosi Pariwisata Budaya

Melayu Siak (Strategi Promosi

Oleh Dinas Pariwisata Pemuda

dan Olahraga (Disparpora)

dalam Mengembangkan

Pariwisata Budaya Melayu

Kabupaten Siak)

Strategi Humas Pusat

Kebudayaan Korea dalam

mempromosikan Budaya;

Studi kasus promosi melalui

media sosial

Page 31: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

17

Tujuan

Penelitian

Mengetahui

Strategi Humas yang

digunakan

untuk mengetahui

antusias pendengar

Dreams Radio dalam

program K-Pop Vaganza

1. Mengetahui strategi

promosi Dinas Pariwisata

Pemuda dan Olahraga

(Disparpora) Kabupaten

Siak dalam usaha

mengembangkan Siak

sebagai wisata budaya

Melayu

2. Menganalisis kelebihan dan

kekurangan dari strategi

promosi yang telah

dilakukan oleh Dinas

Pariwisata Pemuda dan

Olahraga (Disparpora)

Kabupaten Siak

1. Mengetahui strategi

Humas Pusat

Kebudayaan Korea dalam

memromosikan Budaya

Tari Tradisional Korea

melalui media Facebook.

2. Mengetahui hambatan-

hambatan Pusat

Kebudayaan Korea dalam

memromosikan Budaya

Tari Tradisional Korea

melalui media Facebook.

Metode

Penelitian

Metode Deskriptif

kualitatif

Metode kualitatif studi kasus Metode kualitatif

Teori 1. 9 Model Komunikasi

2. Analisis SWOT

3. Model AIDDA

1. Marketing Mix

2. 4 step manajemen

1. 4 Step Manajemen

2. Teori 7 „s

Hasil Strategi punlikasi yang

dilaksanakan humas

seperti bekerja sama

dengan berbagai media

label music, penerbit,

serta event off air.

Pemerintah melalui Dinas

Pariwisata Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Siak telah

melakukan upaya maksimal

dalam kegiatan promosi. Alat-

alat promosi yang digunakan

mengindikasikan bahwa

strategi yang digunakan adalah

gabungan dari strategi dorong

dan strategi tarik. Namun,

dalam merumuskan strategi

promosi masih belum selaras

antara target audiens dengan

media atau alat promosi yang

digunakan.

Diharapkan dapat

mengungkapkan Strategi

Humas Pusat Kebudayaan

Korea dalam

mempromosikan budaya Tari

tradisional Korea melalui

media Facebook.

Page 32: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

18

Persamaan penelitian ini dengan dua penelitian terdahulu yang di ungkapkan

pada table di atas adalah, penelitian ini sama-sama menggunakan strategi Humas

untuk mengetahui kegiatan dan program kerja dalam masing- masing objek

penelitian, dan objek penelitian yang berkaitan dengan upaya Humas untuk dapat

menyebar luaskan suatu pandangan peneliti. Sedangkan perbedaan penelitian ini

dengan dua peneliti terdahulu adalah, bahwa masalah yang ada dalam setiap

penelitian berbeda, tetapi penelitian kedua memiliki persamaan tujuan dalam

penelitian walaupun dalam objek serta kesimpulan terindikasi berbeda atas

perbedaan upaya yang dilakukan peneliti saat ini terkerucutkan pada media facebook

untuk dapat mengetahui bagaimana strategi Pusat Kebudayaan Korea dalam

memromosikan Budata Tari Tradisional Korea berlangsung.

2.3. Kerangka Konsep – Konsep Penelitian dan Teori

2.3.1. Strategi

Menurut Jack Trout (Suyanto, 2007:16) inti dari strategi adalah

bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana menbuat

persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan

dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata di kepala.

Kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengam

menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik. Pernyataan diatas

juga di dukung oleh Stephen Robbins sebagai “The determination of the

basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of

course of anction and the allocation of resources necessary for carrying out

Page 33: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

19

this goals”. Artinya adalah, penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan

memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang

diperlukan untuk mencapai tujuan (Morissan, 2008:152).

2.3.2. Strategi Humas

Menurut soleh soemirat dan elvinaro ardianto dalam bukunya dasar –

dasar Public Relation: “Istilah manajemen sering pula disebut rencana

strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis

perusaan menetapkan garis-garis besar tindakan sttrategis yang akan diambil

dalam kurun waktu tertentu ke depan”. (Soemirat & Ardianto, 2002:90)

Rencana jangka panjang inilah yang menjadi acuan bagi para praktisi

humas untuk menyusun berbagai rencana terahir dari langkah komunikasi

yang akan digunakan sehari- hari. Untuk dapat bertindak secara strategis,

kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi perusahaan. Hal ini

dimaksudkan agar tujuan spesifik dari perusahaan tersebut tercapai.

Menurut John P. Simanjuntak Dkk dalam bukunya Public Relations

Strategi : “ suatu kegiatan dalam yang dilakukan organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ada atau aksi dalam organisasi untuk mencapai performance

terbaiknya”. ( Simajuntak, 2002:79)

Strategi bisa dikatakan suatu rencana jangka panjang organisasi yang

bersifat internal, sebelum nantinya dilakukan pelaksanaan kegiatannya.

Menurut Onong Uchjana Effendy bahwa:

Page 34: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

20

“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning), dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya”. (Effendy, 2001 : 32)

Untuk memeberi kontribusi kepada rencana kepada rencana kerja

jangka panjang itu, praktisi Humas dapat melakukan langkah – langkah

sebagai berikut :

1. Mencapaikan fakta dan opini baik yang beredar didalam

perusahaan maupun di luar perusahaan.

2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari

perubahan yang terjadi secara historis. Perubahan umumnya

disertai dengan perubahan singkat perusahaan terhadap public

atau sebaliknya.

3. Melakukan tindakan- tindakan manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan

untuk menentukn serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

– sumber lainnya”. (Mahmud, 2007:21)

4. Melakukan analisis SWOT. Humas perlu melakukan analisis yang

berbobot mengenai persepsi dari luar dan dalam perusahaan atas

SWOT yang dimiliknya. Contoh : citra yag dimiliki perusahaan,

kultur dan potensi yang dimiliki perusahaan”. (Soemirat &

Ardianto, 2002: 91)

Strategi humas dibentuk dengan dua komponen yang saling berkaitan, yaitu;

1. Komponen Sasaran : Satuan yang akan digarap

2. Komponen Sarana : Alat untuk menggarap suatu sasaran

Menurut Rosady Ruslan, untuk mewujudkan suatu tujuan perusahaan

yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan Humas melakukan suatu

pendekatan atau strategi operasional Humas. Strategi Operasional Humas

adalah:

Page 35: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

21

1. Strategi Operasional/ Pendeketan Kemasyarakatan

Melalui pelaksanaan program Humas yang dilakukan dengan

pendekatan kemasyarakatan, yaitu denngan melihat opini public

yang ada di berbagai media massa. Pihak Humas mutlak bersikap

atau berkemampuan untuk mendengar aspirasi – aspirasi yang ada

dalam masyarakat baik menyangkut etika, moral, maupun nilai –

nilai kemasyarakatan yang dianut merupakan acuan dalam strategi

operasional kehumasan.

2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif

Fungsi Humas meningkatkan komunikasi dua arah terkait berita

dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak

publiknya baik bersifat mendidik dan meberikan penerangan

maupun dengan melakukan pendekatan persuasive, agar tercipta

saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan

sebagainya.

3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari

dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari

masyarakat, tetapi memperoleh keuntungan bersama yang tampil

dalam memadukan keuntungan dengan motivasi tanggung jawab

sosial.

4. Pendekatan Kerjasama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dengan berbagai kalangan, baik ditujukan ke dalam (internal

relations) dan keluar (eksternal relations)untuk meningkatkan

kerjasama.

5. Pendekatan Koordinatir dan Integrative

Untuk memperluas peranan Humas di masyarakat ma fungsi

Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga atau

institusinya, tetapi peranan lebih luas berpartisipasi dalam

menunjang program pembangunan nasional dan mewujudkan

ketahanan nasional dibidang politik, ekonomi, sosial budaya dan

hankam rata. (Ruslan, 1999;125)

2.2.3. Hakikat Komunikasi

Setiap sisi kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.

Apapun bentuk kegiatannya, manusia selalu melakukan suatu proses yang

berjalan secara berkesinambungan dan tidak dapat dihindari yaitu proses

komunikasi. Melalui komunikasi, manusia dapat menyampaikan segala

Page 36: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

22

keinginannya, sehingga pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan fisik, baik

bagi dirinya sendiri maupun untuk lingkungan sosialnya.

Secara umum komunikasi merupakan proses kegiatan penyampaian

pesan dari komunikator kepada komunikasi. Isi pesan yang disampaikan

berupa lambang-lambang yang penuh arti dan bermakna. Menurut Onong

Uchjana Effenfy; “Dilihat dari sisi etimologi komunikasi yang dalam bahasa

Inggrisnya, „Communication‟, berasal dari kata Latin „Communicatio‟ yang

bersumber dari kata komunikas yang berarti sama. Sama dalam artian, sama

makna sehingga pengertian komunikasi minimal harus mengandung

kesamaan makna di antara dua pihak yang terlibat.” (Effendy, 1999:6).

Sementara itu, menurut Shanon dan Waver yang dikutip oleh

Wiryanto dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi, mengatakan bahwa

komunikasi adalah “bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk

komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan

teknologi” (Wiryanto, 2004:7)

Dalam aktifitas yang telah dijelaskan terdapat 5 unsur yang terkait

satu sama lain dalam menilai aktifitas komunikasi tersebut berjalan sesuai

dengan hakikat yang telah dijelaskan dan juga dapat menganalisa proses

komunikasi dinyatakan efektif atau tidak, yaitu;

1. Who? (siapa/sumber).

Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai

suatu komunikasi,bisa seorang individu, kelompok, organisasi,

maupun suatu negara sebagai komunikator.

Page 37: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

23

2. Says What? (pesan).

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima

(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi

informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang

mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3

komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan

makna, dan bentuk/organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).

Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari

komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara

langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media

cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).

Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan

dari sumber.Disebut

tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komu

nikan/penafsir/penyandi balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek).

Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah

menerima pesan dari sumber,seperti perubahan

sikap,bertambahnya pengetahuan, dll. (Effendy, 1999:10)

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kelima

unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh. Apabila salah satu

unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi, dengan kata lain

masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan.

2.2.4. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah terciptanya suatu pemahaman bersama

(mutualunderstanding) antara dua arah atau lebih partisipan komunikasi

terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran

komunikasi tertentu. Proses komunikasi, seperti halnya semua proses sosial,

terdiri dari unsur-unsur, hubungan-hubungan dan lingkungan-lingkungan

yang terus menerus berubah.

Page 38: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

24

R. Wayne Pace, Brent D. Paterson, dan M. Dallas Burnett dalam

bukunya, Techinques of effective communication, menyatakan bahwa tujuan

sentral komunikasi terdiri atas:

1. To secure understanding, memastikan bahwa komunikasi mengerti pesan

yang diterimanya.

2. To elistablish acceptance, melakukan pembinaan kepada komunikan.

3. To motivate action, memotivasikan kegiatan. (Effendy, 2009:32)

2.2.5. Fungsi Komunikasi

Komunikasi dipandangan dan diartikan cukup jelas dan memiliki

pengertian yang cukup luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita

dan pesan, tetapi sebagai individu dan kelompok mengenai tukar- menukar

data, ide, fakta. Maka komunikasi mempunyai fungsi dalam sistem sosial,

yang diuraikan yaitu:

1. “Informasi, pengumpulan, penyinnpanan, pemroseskan,

penyebaran berita, data, gambar, fakta adan pesan, opini dan

komentar yang dibutuhkan agar orang data mengerti dan bereaksi

secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang

lain. Serta dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi (Pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu

pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak

sebagai anggota masyarakat yang efektif, sehingga sadar akan

fungsi sosialnya dan dapat aktif dalam masyarakat.

3. Motivasi menjelaskan tujuan setiap masyarakat dalam jangka

pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan

pilihannya dan keinginannya secara individu maupun kelompok

berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta

yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau

menyesuaikan perbedaan pendapat, menyediakan bukti-bukti

yang diperlukan untuk kepentingan umum yang menyangkut

kegiatan bersama ditingkat internasional, nasional, dan local.

Page 39: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

25

5. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan

keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan, penyebarluasan hasil budaya dan seni,

serta membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas serta

kebutuhan estetikanya.

7. Hiburan, penyebarluasan sinyal, symbol, suara, dan citra dari

drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga,

permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan

kelompok dan individu.

8. Integrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu

kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka

agar dapat saling kenal, mengerti dan menghargai kondisi,

pandangan, dan keinginan orang lain.” (Effendy, 2008 : 27-28)

2.2.6. Hubungan Masyarakat

Pengertian Humas menurut Dr. Rex F. Harlow (Nova, 2009:35)

adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan

pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan

kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya membantu manajemen untuk

selalu mendapatkan informasi dan merespon pendapat umum,

mendeifinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam

melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan

memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan

awal untuk membantu mengantisipasi krisis, dan menggunakan riset serta

komunikasi yang logis dan etis sebagai sarana utamanya.

Seperti yang dikutip dalam jurnal Davis pengertian Humas adalah

salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan menciptakan kerja sama dan

hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau perusahaan dengan

publik, baik publik internal maupun eksternal. Humas didefinisikan sebagai

Page 40: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

26

komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan orang-orang yang

berkepentingan guna mendapatkan perhatian mereka dengan menggunakan

cara-cara yang menguntungkan. Dengan demikian, kedudukan humas

memiliki tujuan untuk mempengaruhi publiknya antara lain sejauh mana

mereka mengenal dan mengetahui aktifitas serta program yang dijalani

perusahaan nya. Dalam penelitian ini yaitu segala kegiatan humas melalui

media sosial dalam upaya mempromosikan budaya Korea untuk diketahui dan

diminati khalayak ramai.

Menurut beberapa ahli Humas adalah

1. Humas merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara

hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat,

yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. (Cutlip M. Scott,

2005:4)

2. Menurut F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek

(1992 :7), Humas merupakan “Usaha untuk menciptakan hubungan

yang harmonis antara satu badan atau organisasi dengan masyarakat

melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah.

Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual

understanding, mutual confidence dan image yang baik. Ini semua

merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh Humas untuk

mencapai hubungan yang harmonis”

Page 41: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

27

2.2.7. Fungsi Humas

Dalam melakukan fungsinya sebagai humas, berikut adalah tugas

pokok yang harus dilakukan oleh seorang humas adalah ia harus bertindak

sebagai pihak yang mampu menumbuhkan, memupuk, dan mendorong

terbentuknya sikap dan perilaku yang dapat membantu tercapainya mutual

understandingI. Berikut adlah pokok-pokok yang harus diperhatikan sebagai

Humas:

1. Medium untuk menciptakan hubungan yang harmonis degan

pihak manapun yang dpat membawa keuntungan dan kemajuan

instansi.

2. Pihak yang menilai pendapat dan sikap public

3. Perencana dan pelaksanaan setiap kegiatan untuk memperoleh

goodwill

4. Perencana publikasi

5. Pihak yang memonitor, menampung dan menangani setiap

tanggapan serta keluhan public.

6. Penyelenggara acara- acara khusus

7. Juru bicara perusahaan

8. Koordinator penyebaran informasi kepada public. (Ruslan,

2003;30)

2.2.8. Tujuan Humas

Humas tentu memiliki tujuan dalam perusahaannnya terutama

kaitannya dengan publik, sehingga dalam pencapaian tujuan humas

dibutuhkan kesamaan visi dan misi antara semua pihak dalam perusahaan.

Menurut Widjaja (2012:55), tujuan humas adalah untuk menciptakan,

membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau

organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi

yang harmonis dan timbal balik.

Page 42: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

28

2.2.9. Kegiatan Humas

Danandjaja (2100:31) membagi kegiatan Humas menjadi dua, yaitu :

1. Internal

Merupakan suatu kegiatan humas yang menitik beratkan

kegiatannya dengan publik yang ada dalam instansi atau

perusahan tersebut, yaitu :

a. Hubungan dengan publik karyawan (employee relations)

b. Hubungan manusiawi (human relations)

c. Hubungan dengan publik buruh

d. Hubungan dengan publik pemegang saham (stockholder

relations)

2. Eksternal

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Humas yang ditujukan

kepada publik yang berada di luar perusahaan atau instansi, yaitu :

a. Hubungan dengan pers (press relations/media relations)

b. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

c. Hubungan dengan publik pelanggan (costumer relations)

d. Hubungan dengan masyarakat (community relations)

e. Hubungan dengan pihak pengedar (supplier relations)

f. Hubungan dengan pendidikan (educational relations)

Berdasarkan teori diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa ruang

lingkup humas terdiri dari dua, eksternal dan internal. Dan humas harus

dapat menguasai situasi baik lingkungan dalam perusahaan maupun luar

perusahaan seperti pengunjung atau pun pelanggan.

2.2.10. Peran Humas Terhadap Perkembangan Budaya

Humas tentu memiliki peran yang sangat penting dalam suatu

perusahaan atau lembaga, Menurut Oxley di dalam buku Community

Relations konsep dan aplikasinya yang ditulis oleh Iriantara (2012:12-13),

peran Humas adalah :

Page 43: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

29

1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan

internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan

oreganisasi dengan publik-publiknya

2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap

public-publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap public-

publik utama terhadap organisasi.

3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan

publik-publiknya dan

4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua

kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi.

5. Sedangkan Rhenald Kasali (2003:27), dari perspektif yang

berbeda menyatakan public relations sebagai fungsi strategi

dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna melahirkan

pemahaman dan penerimaan publik.

Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa humas memiliki peran

sebagai orang yang menghubungkan antara manajemen perusahaan terhadap

publik untuk menjembatani hubungam komunikasi, sehingga humas dapat

mengetahui keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak.

2.2.11. Promosi

Promosi meliputi kegiatan perencanaan, implementasi dan

pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada konsumen serta

sasaran lainya. Promosi merupakan kumpulan aktivitas yang memberitahu

kebaikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Promosi dapat dikategorikan sebagai komponen dalam campuran pemasaran

yang menekankan teknik yang berkesan untuk menjual produk.

Menurut Ben M. Enis (1974:378) promosi diartikan sebagai “…as

comunication that inform potential customers of the existence of product and

persuade them that those product have want satisfying capabilities“. Promosi

bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang

Page 44: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

30

meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun sebuah proses

membagi ide, informasi atau perasaan audiens.

Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000),

”Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan

dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai

tujuan iklan dan pemasarannya.”

Promosi berkaitan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada

pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat

yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh

perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik

kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang

dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut

dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar yang sifatnya

membujuk.

2.2.12. Facebook

Media sosial telah menjadi bagian dari gaya hidup, sejalan dengan hal

tersebut, keberadaan konsumen Indonesia di dunia maya memang demikian

substansial. Mereka telah menjadikan media sosial sebagai bagian dari gaya

hidup dalam berbagi informasi, interaksi, dan diskusi antarkomunitasnya.

Page 45: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

31

Salah satu nya adalah Facebook, adalah sebuah layanan jejaring sosial

yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dan berkantor pusat di Menlo

Park, California, Amerika Serikat. Pada September 2012 , Facebook memiliki

lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan

telepon genggam. Hal ini mengubah perilaku konsumen dalam berinteraksi

yang awalnya bersifat vertikal menjadi horizontal; dari awalnya satu arah

menjadi dua arah; dari yang awalnya “one to many” menjadi “many to

many”; dari awalnya “broadcasting” menjadi “engagment” dan“permission-

based” . dengan perubahan-perubahan tersebut, maka pendekatan kepada

konsumen pun juga harus dirubah, salah satunya melalui pemanfaatan

facebook yang menitikberatkan pada bagaimana dikelompokkan sebagai

interactive media karena kemampuannya dalam menciptakan proses interaksi

yang cepat antara pemasar dengan target audien. Faecbook juga mampu

menjangkau target audien secara luas tanpa batasan geografis. Oleh sebab itu,

Facebook merupakan media promosi yang sangat diperhatikan oleh banyak

pemasar saat ini menciptakan komunikasi dan engagment dengan konsumen.

Beberapa manfaat Facebook bagi PR dalam berhubungan dengan

konsumennya:

1. Sebagai media komunikasi dua arah di mana brand

dan fans/followers sebagai sahabat yang sama kedudukannya.

2. Memberikan layanan “customer servis” dua arah.

Page 46: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

32

3. Sebagai sarana product knowledge maupun edukasi produk. Terutama

pada saat ada “friend” yang menyerang lewat media sosial atau beredar

luasnya keluhan pelanggan.

4. Mempermudah untuk menggali insight atau pendapat konsumen tentang

produk.

Lalu, Bagaimana sebaiknya PR mengelola hubungan konsumennya di

media sosial?

1. Giving. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan follower/friend

gunakan prinsip “giving”, memberi-memberi-memberi. Berilah mereka

konten-konten yang berguna berupa informasi , inspirasi, tips-tips yang

berkaitan dengan merek anda. “the more you give, the more you get”.

Semakin banyak anda memberi, maka followers/friends Anda akan

memberikan loyalitas dan trust mereka kepada merek Anda.

2. Conversations. Komunikasi yang anda lakukan haruslah dua arah, di

mana setiap komentar, masukan, dan curhat dari follower/friends harus

direspons secara interaktif.

3. Listening. Fungsi penting komunikasi di samping conversation adalah

mendengarkan (listening) di ranah media sosial kita harus melakukan

conversation dan listeniing secara proporsional. Dengan kontinyu

mendengar updates atau posting dari followers/friends maka kita akan

menunjukkan bahwa kita peduli kepada mereka, tidak selfish. Kepedulian

ini merupakan modal luar biasa untuk menjalin relationship antara

merek dengan konsumen.

Page 47: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

33

4. Passing. Harus mengerti gaya obrolan pada masing-masing media.

Misalnya di Kaskus itu gaya obrolannya begini, beda dengan di FB atau

twitter. Gaya bahasanya bagaiman, kita harus tahu dan bersedia meniru.

5. Enthusiasm. Harus benar-benar ingin ngobrol. Jangan bilang mau

ngobrol tapi jualan. Boleh juga diselipkan jualan, tapi jangan terlalu

kentara. Dan harus bisa menerima kritik. Kritik di social media adalah

hal biasa, terhadap suara sumbang, harus bisa menjelaskan dengan baik

agar permasalahan menjadi clear.

2.3. Landasan Teori

2.3.1 Empat Langkah Perencanaan Scott Cutlip and Broom

Menurut Scot M. Cutlip& Alien H. Center (1982:139), yaitu upaya

pemecahan persoalnan program kerja dan kegiatan dalam Humas yang

dikenal melalui proses empat tahapan utama, sebagai landasan pedoman

melaksanakan penelitian untuk merancang program kerja Humas selanjutnya,

dan langkah- langkahnya dijabarkan sebagai berikut:

1. Research and listening (Riset dan memperhatikan)

Dalam tahapan ini melalui riset utnuk menemukan fakta di lapangan

suatu hal yang berkaitan dari opini, sikap, dan reaksi public dengan

kebijaksanaan pihak organisasi/ perusahaan yang bersangkutan,

kemudian melakukan pengevaluasian (penilaian) dari fakta, data untuk

menentukan keputusan diambil berikutnya. Pada tahap ini biasanya

seorang Humas harus memiliki kemampuan mendengar dan menemukan

fakta di lapangan yang ada didalam masyarakat (Publik) yang berkaitan

Page 48: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

34

langsung dengan kepentingan organisasi, agar bisa menjawab suatu

pertanyaan.

2. Planning and Decision ( Perencanaan dan pengambilan keputusan)

Pada tahap ini pihak Humas bersangkutan merancang suatu perencanaan

dan upaya pengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan

dan menetapkan program kerja perusahaan yang sejalan dengan

kepentingan pihak lainnya sebagai khalayak sasaran yang memiliki sikap,

opini, dan ide-ide dan reaksi tertentu terhadap kebijaksanaan (keputusan)

yang telah ditentukan oleh pihak organisasi.

3. Communication and Action (Komunikasi dan pelaksanaan)

Tahapan ini adalah bagaimana seorang Humas harus mampu

menjelaskan sekaligus mendramatisirkan informasi mengenai

pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan- pesan

yang efektif untuk mempengaruhi opini public atau pihak lain yang

dianggap penting, berpotensi dalam upaya memberikan dukungan penuh.

4. Evaluation (Penilaian)

Pada langkah ini pihak Public Relations mengadakan penilaian

(Evaluasi) terhadap hasil-hasil dari riset dan hingga perencanaan program

kerja (aktifitas humas) serta efektifitas dari proses manajemen dan bentuk

atau model komunikasi yang dipergunakan.

Setiap tahapan-tahapan menurut Cutlip, Center & Broom (2003;341),

bahwa dari proses empat langkah proses Humas diatas adalah sama

pentingnya dan efektifitas dalam riset Humas yang berkaitan dengan

Page 49: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

35

strategi program kerja Humas tersebut, jadi keempat langkah proses kerja

Humas tersebut berjalan seirama dan harmonis antara tahapan – tahapan

satu sama lainnya.

2.3.2 Teori The seven c’s Of Communications

Teori ini memperkenalkan pertimbangan dan prinsip utama dalam

mengimplementasikan program PR. Menurut Cutlip, Center, and broom

dalam buku Effectivitas Public Relations dimana terdapat 7 faktor penting

dalam public relations yang terdiri dari:

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikasi dimulai dengan iklim rasa saling percaya. Iklim ini dibangun

melalui kinerja dipihak institusi yang merefleksikan keinginan untuk

melayani stakeholder dan public. Penerima harus percaya kepada

pengirim informasi dan menghormati kompetensi sumber informasi

terhadap topic informasi.

2. Context (Konteks)

Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan lingkungan. Media

massa hanyalah suplemen untuk ucapan dan tindakan dalam kehidupan

sehari hari. Harus disediakan konteks untuk partisipasi dan umpan balik.

Konteks harus menginformasikan bukan menentang isi pesannya.

Komunikasi yang efektif membutuhkan yang mendukung, yang sebagian

besar dipengaruhi oleh media.

3. Content (Isi)

Pesan harus mengandung makna bagi penerimanya dan harus sesuai

dengan system nilai penerima, pesan harus relevan dengan situasi

penerima. Pada umumnya orang memilih item informasi yang

menjanjikan manfaat yang besar bagi mereka. Isi pesan menentukan

audien.

4. Clarity (Kejelasan)

Pesan harus diberikan dalam istilah sederhana. Kata harus bermakna

sama menurut si pengirim dan penerima. Isu yang kompleks harus di

padatkan kedalam tema, slogan, atau stereotik yang mengandung

keserhanaan dan kejelasan. Semakin jauh pesan akan dikirim, pesan itu

seharusnya semakin sederhana. Organisasi harus berbicara satu suara,

tidak banyak suara.

Page 50: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

36

5. Continuty and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)

Komunikasi adalah proses tanpa akhir. Ia membutuhkan repetisi agar

bisa masuk. Repitisi dengan variasi berperan untuk pembelajaran dan

persuasi. Beritanya harus konsisten

6. Channels (Saluran)

Saluran komunikasi yang sudah ada harus di gunakan, sebaiknya saluran

yang di hormati dan diperbaiki oleh penerima. Menciptakan saluran baru

bisa jadi sulit, membutuhkan waktu, dan mahal. Saluran yang berbeda

punya effect yang berbeda dan efektif pada tingkat yang berbeda beda

dalam tahap proses difusi informasi. Dibutuhkan pemilihan saluran yang

sesuai dengan public sasaran. Orang mengasosiasikan nilai yang berbeda

beda pada berbagai saluran komunikasi.

7. Capability of The Audience (Kapasitas atau Kemampuan Audience)

Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan audien. Komunikasi

akan efektif apabila tidak banyak membebani penerima untuk

memahaminya. Kemampuan ini di pengaruhi oleh factor factor seperti

waktu yang mereka miliki, kebiasaan kemampuan membaca dan

pengetahuan yang teah mereka punyai.” (Cultip. Et.al : 408-409)

Komunikasi dan aksi bukan tujuan, tetapi sarana mencapai tujuan.

Tujuan PR adalah hal yang disebutkan dalam tujuan dan sasaran program.

2.4. Kerangka Penelitian

Pusat Kebudayaan Korea merupakan suatu organisasi yang dikelola oleh

pemerintah Republik Korea (Selatan) sebagai pusat pengembangan serta informasi

mengenai situasi budaya, ekonomi dan sosial negara tersebut dalam kaitannya

menyebarkan dan melestarikan nya kepada khalayak khususnya di Indonesia. Dalam

aktifitasnya sebagai resperentative pemerintah dalam mengembangkan aktifitas

tersebut, Humas Pusat Budaya Korea memiliki strategi serta perencanaan yang baik

tentunya dalam mencapai tujuan pembentukannya. Merupakan salah satu tugas

utama divisi Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam mempublikasikan dan

menyampaikan informasi – informasi terkait dalam perihal mempromosikan budaya

Page 51: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

37

Korea khususnya. Dalam membangun pengertian antara pihak eksternal, Facebook

merupakan suatu alat penyampaian informasi, dan aktifitasnya menjadi ujung

tombak kegiatan publisitas promosi budaya Korea. Tentu dalam melakukan

aktifitasnya guna mempromosikan budaya Korea, divisi Humas Pusat Kebudayaan

Korea memiliki strategi- strategi yang membantu mencapai tujuan tersebut.

Aktifitas publisitas melalui Facaebook dalam komunikasi modern yang

terjadi saat ini merupakan tantangan Pusat Kebudayaan Korea dalam menarik minat

serta keinginan untuk mengetahui Budaya Tari Tradisional Korea. Secara sederhana

berikut uraian alur pemikiran penelitian Strategi Humas Pusat Budaya Korea dalam

memromosikan Budaya Tari Tradisional Korea melalui Media facebook.

Gambar 3.1

Bagan Alur Pikir

Fenomena

1. Budaya Tari Tradisional Korea

terdominasi oleh Budaya Modern

Korea.

2. Media Facebook sebagai media

komunikasi masa kini.

Masalah 1. Strategi Humas Pusat Kebudayaan Korea

Dalam Memromosikan Budaya Tari Tradisional Korea Melalui Media Facebook.

2. Hambatan-hambatan yang dialami Pusat Kebudayaan Korea dalam memromosikan Budaya Tari Tradisional Korea Melalui Media Facebook.

Teori 1. Strategi Humas 4 langkah manajemen

Humas a. Research & Listening b. Planning & Decision c. Communication & action d. Evaluation

2. Upaya promosi Budaya Tari Tradisional Korea Melalui media Facebook dengan 7Cs of Communication.

Tujuan 1. Untuk mengetahui strategi Pusat

Kebudayaan Korea melalui media Facebook.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam memromosikan budaya tari tradisional melalui media Facebook.

Page 52: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

38

Page 53: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma

Guba (1990:20) menjelaskan Postpositivism sebagai berikut: “Post positivism

is bes characterized as modified version of positivism. Having assessed the damage

that positivism has occurred, postpositivism stunggle to limited that damaged as well

as to adjust to it. Prediction and control continue to be the aim” kutipan tersebut

menjelaskan Postpositivim mempunyai ciri utama sebagai suatu modifikasi dar

positivism. Melihat banyak kekurangan dari positivism menyebabkan para

pendukung Post Positivisme berupaya memperkecil kelemahan tersebut dan

menyesuaikannya. Prediksi dan control tetap menjadi tujuan dari poat positivism

tersebut.

Paradigma ini merupakan aliran yang ining memperbaiki kelemahan

positivism yang hanya mengendalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap

objek yang diteliti. Secara ontology aliran ini bersifat realitas kritis yang memandang

bahwa memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hokum alam, tetapi suatu hal

yang mustahill bila suatu relaitas dapat dlihat secara benar oleh manusia.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif diharapkan menghasilkan suatu

uraian yang mendalam mengenai kejiwaan, perilaku, sikap, kelompok maka risetnya

dilaksanakan dengan teknik-teknik wawancara.

Page 54: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

40

Penelitian kualitatif bertujuan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum

terhadap kenyataan sosial dari perspektif sang partisipan. Pemahaman tersebut tidak

ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap

kenyataan sosial yang menjadi focus penelitian, dan kemudian ditarik suatu

kesimpulan berupa umum tentang kenyataan – kenyataan tersebut.

Hal terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti tidak boleh

mempengaruhi dan terpengaruh oleh subjek. Setiap subjek memiliki kedudukan yang

sama antara yang satu dengan yang lain dan tidak dipandang sebagai benar atau

salah, baik ataupun buruk.

Adapun ciri pokok metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu antara lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif berupa

lingkungan alamiah. Kajian utama dalam penelitian kualitatif yaitu peristiwa-

peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Peneltian dilakukan

ketika berinteraksi langsung ditempat kejadian. Peneliti melakukan pengamatan,

mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang

terjadi pada saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat itu juga. Apa yang

telah diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkah

laku itu berlangsung.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi,

analisis, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, bukan dalam

bentuk angka-angka. Peneliti melakukan analisis data dengan memeperbanyak

Page 55: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

41

informas, mencari hubungannya, membandingkan, dan menemukan hasil atas

dasar data sebenarnya (bukan dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa

pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang diteliti dan disajikan dalam

bentuk uraian narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari

pertanyaan dalam rumusan masalah yang dtetapkan.

3. Tekanan pada proses bukan hasil

Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif berkaitan

dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan bukan hasil dari suatu

kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan sebenarnya tentang kegiatan,

tahap-tahap, prosedur, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi pada saat dimana

proses itu berlangsung.

4. Bersifat induktif

Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris.

Peneliti terjun langsung ke lapangan, mempelajari suatu proses penemuan yang

terjadi secara alami dengan mencatat, menganalisis, dan melaporkan serta

menarik kesimpulan dari proses berlangsungnya penelitian tersebut. Hasil

temuan penelitian dari lapangan dalam bentuk konsep, prinsip, teori

dikembangkan bukan dari teori yang telah ada. Penelitian kualitatif

menggunakan proses induktif artinya dari data yang terpisah – pisah namun

saling berkaitan erat.

Page 56: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

42

5. Metode penelitian kualitatif dan karakteristiknya mengutamakan makna.

Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang mengenai suatu

peristiwa yang akan diteliti tersebut. Ketepatan informasi dari partisipan

diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara

tepat.

Berdasar ciri- ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif

dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, konsepnya, melalui

pemaparan secara deskriptif analitik dan tanpa menggunakan angka, karena lebih

mengutamakan prosesnya. Metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong

berdasarkan pada pondasi penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan data dan

analisis, serta penafsiran data. (Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 1995, 63-64)

Berpijak dari penelitian diatas penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk

publikasi, promosi dan dampak yang mempengaruhi publikasi dan promosi wisata

yang dilakukan Humas Pusat Kebudayaan Korea.

Sedang jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis deskriptif

kualitatif yang mempelajari masalah- masalah yang ada serta tata cara kerja yang

berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan,

mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada

yaitu suatu metode dalam meneliti status sekolompok manusia, suatu objek dengan

tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan

akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki.

Page 57: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

43

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Studi kasus

menurut Yin (1996) dalam Mukhtar (2013:35) dengan bukunya “Metode Praktis

Penelitian Desktriptif Kualitatif”, adalah suatu metode penelitian ilmu sosial. Metode

penelitian ini sangat cocok digunakan manakala seorang peneliti ingin

mengungkapkan sesuatu dengan bertolak pada pertanyaan “How and Why”.

Studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris (sebuah penyelidikan

berdasarkan bukti melalui observasi) dengan pertanyaan-pertanyaan yang

menyelidiki fenomena didalam konteks kehidupan nyata, khususnya apabila batasan-

batasan antara fenomena dan konteks tidak terlihat dengan jelas. Dengan kata lain,

penggunaan metode studi kasus digunakan apabila peneliti ingin memahami

fenomena kehidupan secara mendalam (Yin, 2009:18). Metode studi kasus,

dalam memperoleh akurasi data tergantung pada triangulasi yang dilakukan oleh

peneliti terhadap informan, data dokumentasi dan didiskusikan dengan berbagai teori

(Mukhtar, 2013:36). Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang

menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif

(Ardianto, 2011:64).

Terdapat empat desain penelitian dalam desain studi kasus, yaitu (Yin,

2009:46)

1. Single-case holistic : digunakan apabila hanya ada satu kasus dengan satu

level yang diteliti (tidak bisa diidentifikasikan ke dalam sub-sub lainnya).

2. Single-case embedded :digunakan apabila terdapat satu kasus dan

terdapat unit multi analisis.

3. Multiple-case holistic : digunakan apabila terdapat beberapa kasus dan

terdapat satu unit analisis.

4. Multiple-case embedded : digunakan apabila terdapat beberapa kasus dan

beberapa unit analisis.

Page 58: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

44

Tipe studi kasus yang dipakai dalam penelitian ini adalah single-case

embedded karena penelitian ini menggunakan satu kasus dan dua objek peneltian

yaitu Strategi humas Pusat Kebudayaan Korea dalam mempromosikan budaya Korea

( studi kasus sosial media dan website).

3.4 Objek dan Subjek penelitian

Objek penelitian ini adalah pusat kebudayaan korea. Subjek penelitian ini

adalah bagian media sosial di Divisi Humas Pusat Kebudayaan Korea. Penelitian ini

dilakukan dengan mengamati bagaimana Humas Pusat Kebudayan Korea

memberikan informasi dan edukasi melalui media sosial. Periode peneltian ini

dilakukan pada November 2015 – Juli 2016.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan alat utama dalam sebuah penelitian, kegiatan

wawancara ini secara langsung dan mendalam dengan pihak – pihak

berwenang terhadap permasalahan yang diteliti dengan berpegangan pada

pedoman wawancara. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan secara personal

mengenai topic penelitian.

Wawancara dilakukan dengan :

a. Nama : Kimberly Febrianti

Pekerjaaan : Humas Pusat Kebudayaan Korea

Page 59: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

45

b. Nama : Laras

Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional –

Pengunjung perpustakaan KCC (Korean Culture

Center)

c. Nama : Siti Hidayati

Pekerjaan : Mantan pegawai kantor cabang provinsi Gwongyong

Do, Korea,- seorang pengguna media sosial yang

mengikuti perkembangan budaya Korea.

3.5.2. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah cara pengumpulan data dengan cara

melakukan pencacatan secara cermat dan sistematik. Observasi harus dilaku

secara teliti dan sitematis untuk mendapatka hasil yang bisa diandalkan, dan

peneliti harus mempunyai latar belakang atau pengetahuan yang lebih luas

tentang objek penelitian mempunyai dasar teori dan sikap objektif.

Observasi langsung yang di lakukan oleh peneliti bisa direalisasikan

dengan cara mencatat berupa informasi yang berhubungan dengan Humas

Pusat Kebudayaan Korea, juga mengamati bagaimana proses kerja publikasi

dab promosi Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam menjjalankan media

sosial.

Dengan observasi secara langsung, peneliti dapat memahami konteks

data dalam berbagai situasi, maksudnya dapat memperoleh pandangan secara

menyeluruh. Untuk itu peneliti dapat melakukan pengamatan secara langsung

dalam mendapatkan bukti yang terkait dengan objek penelitian.

Page 60: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

46

3.5.3. Studi Pustaka

Digunakan untuk mengumpulkan data dan teori dalam penelitian ini.

Didapatkan melalui buku-buku referensi, arsip-arsip catatan, dokumen serta

media internet. Yaitu website.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Triangulasi menurut Susan Stainback (1988) yang di kutip oleh Sugiono

dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

adalah “tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa

fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah

ditemukan” (Sugiono, 2012:241).

Menurut Sugiono terdapat beberapa teknik triangulasi, yaitu; pertama,

teknik triangulasi dengan sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Kedua, triangulasi teknik yaitu

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang

sama (Sugiono, 2012:241).

Sedangkan Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif

(2011:330-331) menyatakan bahwa, teknik triangulasi dapat dibedakan menjadi

empat macam, yaitu:

1. “Trangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai

dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

Page 61: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

47

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pendangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

2. Triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi, yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

beberapa teknik pengumpulan data.

b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama.

3. Triangulasi dengan penyidik, yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti

atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu

mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.

4. Triangulasi dengan teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat

diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori dan hal

itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding

(rival explanation).”

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan sumber. Tujuannya

adalah untuk memeriksa keabsahan data yang didapatkan dari wawancara dengan

cara melakukan perbandingan dari hasil wawancara dengan kenyataan dari kegiatan

yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan humas

dari Pusat Kebudayaan Korea yakni Ibu Kimberly Febrianty, dengan pengunjung

Pusat Kebudayaan Korea yang sedang mengunjungi perpustakaan di Pusat

Kebudayaan Korea, dan serta Siti Hidayati seorang pengguna media sosial yang

tertarik mengikuti perkembangan kebudayaan Korea.

Page 62: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

48

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisir data, memilah-milah menjadi satuan yag dapat dikelola,

mensistesiskan, mencari, dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna

sehingga dapat dipahami. Patton (1990) berpendapat bahwa tidak ada cara yang

paling benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan

menginterpretasikan data kualitatif. Karena itu, maka prosedur analisis data dalam

penelitian ini didasarkan kepada sejumlah teori (Creswell, 1994; Patton, 1990;

Bogdan & Taylor, 1984) dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Pada penelitian kualitatif, terdapat tiga pendekatan modus analisis data. Yaitu

hermeneutic, semiotik, naratif, dan metafor. Namun dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan modus Semiotik dalam menganalisa temuan-temuan yang kiranya

membantu memahami data yang didapatkan untuk proses penelitian sesuai yang

telah diuraikan sebelumnya.

Semiotik dapat diperlukan baik sebagai filosofis maupun selaku modus

analisi. Semiotik terutama berkaitan dengan makna dari tanda dan symbol dalam

bahasa. Gagasan penting adalah kata-kata atau tanda dapat di‟tugas‟kan terutama

kepada kategori konseptual, dan kategori ini merepresentasikan aspek-aspek penting

dari suatu teori yang akan diuji. Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuansi

yang muncul dalam teks. Adapun bentuk dari semiotik diantaranya :

Page 63: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

49

1. Analisis Konten

Analisis konten adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi

yang replikabel dan valid dari data pada konteksnya. Peneliti mencari bentuk

dan struktur serta pola yang berarturan dalam teks dan membuat kesimpulan atas

dasar keteraturan yang ditemukan itu.

2. Analisis Pembicaraan

Dalam analisis pembicaraan, makna diasumsikan bahwa makna itu

dipertajam dalam konteks dalam pertukaran. Peneliti itu sendiri tenggelam

dalam situasi untuk mengungkapkan latar belakang penerapannya.

3. Analisis Wacana

Dibangun dari analisis konten dan analisis percakapan. Tetapi fokusnya

pada „permainan bahasa‟. Permainan bahasa adalah suatu interaksi satuan-satuan

yang terdefinisikan dengan baik terdiri atas urutan gerak verbal yang berubah

menjadi frasa-frasa, yaitu penggunaan metafor dan alegori yang memainkan

peranan penting.

Dikatakan teknik analisis data diuraikan atas dasar teori yang telah digunakan

hal ini dilakukan berkaitan dengan proses pengumpulan data yang telah dilakukan.

Teori strategi yang digunakan dalam perencanaannya oleh Humas Pusat Kebudayan

Korea adalah Teori 4 tahap- tahap pokok dari Scott M. Cutlip & Allen H. Center

(Prentice-Hall, Inc. 1982:123) menyatakan bahwa proses perencanaan program

kerjanya melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi

landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan.

Page 64: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

50

Aktifitas data analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas. Sehingga datanya sudah jenuh. Menurut Bungin

(2003: 69 – 71) aktifitas dalam analisis data adalah:

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal pokok, memfokuskan

kepada pencarian pola dan tema. Dengan demikian data yang direduksi akan

memberikan gambaran lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

2. Data Display

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat negative.

3. Conclusion Drawing / Verivication

Langkah ketiga dalam menganalisa data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masi bersifat sementara dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat untuk mendukung

pengumpulan data berikutnya.

Page 65: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Ringkas Pusat Kebudayaan Korea

Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia adalah tempat memperkenalkan Korea

melalui harmonisasi perbedaan budaya dari dua Negara dan pertukaran budaya

antara dua Negara. Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia sebagai divisi dari KOCIS

(Korean Culture and Information Service), mengembangkan seluruh aktivitas untuk

pertukaran kebudayaan dan seni antar Negara. Termasuk pertukaran materi dan

sumber daya manusia. Pusat Kebudayaan Korea menjadi sebuah tempat forum dari

komunikasi budaya antar Negara. Pusat Kebudayaan Korea mengadakan berbagai

seminar pendidikan dan seminar oriental lukisan, kaligrafi, pengrajin tradisional dan

lain-lain, selain itu menyediakan informasi mengenai Korea dan budaya Korea yang

ingin mengetahui program untuk pelajar dan publik.

Seluruh aktifitas untuk pertukaran kebudayaan dan seni antar Negara ini telah

diatur dalam suatu divisi Humas yang bertugas untuk mengembangkan seluruh

materi dan budaya, juga sebagai portal pengolahan informasi dan komunikasi yang

berkenaan dengan pusat kebudayaan Korea.

Berikut garis besar dari struktur organisasi Pusat Kebudyaaan Korea di

Jakarta;

Page 66: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

52

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi Pusast Kebudayaan Korea di Jakarta

Budaya tradisional Korea diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan Korea

Selatan. Budaya tradisional Korea dapat dibagi menjadi pakaian tradisional,

makanan, festival, kesenian, bahasa, music dan lain-lain:

1. Ritual

Tahun Baru Korea (Korea: seolnal; hangul: 설날 atau Gujeong 구정,

hanja: 舊正) adalah hari pertama dalam kalender lunar (kalender Korea). Seollal

adalah hari raya rakyat Korea yang paling besar dan juga paling penting. Seollal

terbagi dalam perayaan-perayaan meriah. Hari libur seollal berlangsung selama

3 hari. Seollal dianggap rakyat Korea lebih penting daripada hari tahun baru

kalender Gregorian. Walaupun tidak terlalu populer, istilah Seollal juga berarti

Yang-nyeok Seollal (양력설날, tahun baru kalender Gregorian) yang disebut

Shinjeong (hangul: 신정).

Director

Rezky Seokgi Kim

Dept History

Kang Kyeong Min

Arts & Culture

Studies

Park Eun Hee

Media &

Communication

Kimberley Febriana

Business &

Operations

Jong Rye Tang

Page 67: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

53

Tahun baru Korea jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru

Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam

waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Tiongkok). Dalam kasus ini

(rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di

Korea dibanding di Tiongkok, dan Seollal akan dirayakan sehari setelah Imlek di

Tingkok.

Seollal adalah tahun baru untuk semua keluarga. Warga Korea

merayakannya dengan memakai hanbok. Orang yang berada di kota besar

berduyun-duyun mudik (pulang kampung) untuk menemui orangtua atau

saudara yang tinggal di kota asal atau pedesaan. Pada saat ini biasanya jalan-

jalan di kota besar seperti Seoul akan macet total. Pada pagi harinya mereka

akan pergi sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk

memberi hormat.

Di hari seollal juga banyak masyarakat Korea yang pergi berwisata ke

daerah-daerah seperti ke Gangneung dan Donghae di propinsi Gangwon di

pesisir timur untuk menyaksikan terbitnya matahari pertama di tahun baru

2. Sebae

Sebae adalah cara memberi hormat kepada orang tua atau kakek dan

nenek pada hari tahun baru. Anak-anak mengunjungi orang tua mereka dan

mengucapkan salam tahun baru sambil membungkukkan badan “saehae bok

manhi badeuseyo” (새해 복 많이 받으세요) yang artinya semoga mendapat

banyak keberuntungan tahun baru. Orangtua lalu memberi anak-anak mereka

angpao (saebaetdon). Dulu orang tua ada yang memberikan ddeok dan buah-

buahan.

Page 68: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

54

3. Permainan tradisional

Banyak orang bermain permainan tradisional seperti Yut, permainan

kartu Go-Stop, gasing, layangan dan jaegi chagi. Perempuan bermain nurtwigi,

permainan melompat dari jungkat-jungkit.

4. Makanan

Kuliner Korea sebagaian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang

sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang.

Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dana vitamin

ketika musim dingin. Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan

peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak

yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, upacara pemakaman dan

sebagainya. Pada peristiwa- peristiwa ini selalu dijumpai kue – kue beras yang

berwarna- warni.

Makanan kuil berbeda dari makanan biasanya karena melarang

penggunaan 5 jenis bumbu yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang

merah, daun bawang, rocambole (sejenis bawang), bawang perai, jahe serta

daging. Makanan kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal karena sudah dapat

dinikmati seluruh lapisan rakyat.

5. Festival

Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-

masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau

panen pada masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak

digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi

Page 69: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

55

hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran dan ulang tahun masih

didasarkan pada sistem kalender lunisolar.

Festival terbesar di Korea antara lain adalah Seollal, yang merupakan

imleknya masyarakat Korea yang jatuh tepat bersamaan dengan tahun baru

Imlek. Kemudian Daeboreum, yaitu festival bulan purnama pertama. Selain itu

juga ada Dano yang merupakan festival musim semi serta Chuseok, festival

panen raya atau festival kue bulan.

6. Bahasa

Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea. Penulisan bahasa

Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke

15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa

dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea.

Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai

bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.

7. Kesenian

Kesenian tradisional di Korea, dalam hal ini music dan tarian,

diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan ”lima dewa”.

Ada beberapa alat music tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum

(sejenis alat music berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh

buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgeum tetapi bentuk,

struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah

senar). Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu

(tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarin musim semi).

Page 70: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

56

Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa

irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas panen yang berhasil.

Pusat Kebudayaan Korea berusaha untuk menyebarkan bahasa Korea dan

tulisan Korea (Hangeul) yang menjadi factor penting untuk mengetahui budaya

Korea. Pusat Kebudayaan Korea menyediakan tingkatan dan jadwal dari kelas

bahasa, seperti kelas di hari kerja, hari libur dan bahasa korea dengan lagu. Pusat

Kebudayaan Korea menyediakan tingkatan dan jadwal dari kelas bahasa, seperti

kelas di hari kerja, hari libubr dan bahasa Korea dengan lagu. Pusat Kebudayaan

Korea memberikan kelas khusus bahasa untuk anak-anak Korea yang tinggal di

Indonesia maupun anak dari keluarga multicultural dan karyawan perusahaan. Untuk

meningkat mengenal Korea termasuk sejarah, seni, budaya masyarakat, dan lain-lain.

Pusat Kebudayaan Kora menyediakan informasi tentang Korea termasuk pendidikan,

travelling, pengobatan di Korea.

Ilmu sejarah itu sangat penting apalagi mengenai negara lain yang berbeda

dengan budaya negara kita. Setiap negara memiliki budaya tersendiri, seperti negara

korea, negara gingseng tersebut sangat menghormati budaya yang mereka pelihara

sampai sekarang ini, sehingga memiliki ciri khas tersendiri..Dalam penelitian ini

yaitu Strategi Humas Pusat Kebudayaan Korea dalam memromosikan Budaya Tari

Tradisional Korea, kita akan mengenal tentang Tarian Tradisional Korea untuk

menambah wawasan budaya kita dan akan membahas strategi humas yang dilakukan

guna upaya pelestarian serta penyebarluasan nya dalam lingkungan masyarakat

modern saat ini melalui media Facebook.

Page 71: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

57

Untuk tarian tradisional korea terbagi menjadi 2 kategori yaitu Tarian

Tradisional Istana dan Tarian Tradisional Rakyat, menurut sejarah yang bekembang

di korea dahulu kala orang korea sangat gemar melakukan tarian, untuk memuja para

dewa dan untuk kesenangan hati. Dalam sejarah tarian yang dibawakan oleh orang

korea selalu identik dengan selendang panjang dan ada pepatah Korea yang

berbunyi, ”Seseorang yang memiliki selendang panjang adalah penari yang bagus

dan seseorang yang memiliki banyak uang adalah pedagang yang sukses ”

Apa saja tarian tradisional korea yang bisa kita ketahui, karena dahulu korea

merupakan sebuah kerajaan yang saling berganti rajanya maka kita akan mengetahui

dari mulai jaman sejarah dahulu, namun hanya sedikit tarian yang bisa kita ketahui

pada jaman tiga kerajaan

1. Jaman Kerajaan Goguryeo (37 SM-668 M)

Tarian yang kita bisa ketahui pada zaman kerajaan Goguryeo adalah

ditemukan lewat lukisan dinding bernama Muyongchong (Makam Penari) dari

abad ke-5 sampai 6 Masehi. Lukisan dinding Muyongchong memperlihatkan 5

orang penari mengenakan kostum dengan selendang tangan yang panjang sambil

berbaris dan mengangkat tangan. Tujuh orang penyanyi laki-laki dan perempuan

digambarkan berada di bagian bawah lukisan. Li Bai, seorang penyair Cina yang

terkenal menuliskan puisi tentang tarian Goguryeo pada saat dipentaskan di

istana Dinasti Tang, yang berbunyi:

Page 72: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

58

Mengenakan mahkota emas, sang penari,

Seperti kuda putih, berputar dengan gemulai

Selendang putihnya berkibar melawan angin,

Seperti burung, dari Laut Timur

2. Zaman Kerajaan Baekje

Kerajaan Baekje memberikan warisan tarian tradisional kepada korea

berupa tarian Takmu, yaitu tarian untuk musim tanam yang ditampilkan pada

bulan mei sampai oktober, tarian ini merupakan asal mula tarian kesenian

Nongak atau musik petani, Tarian Takmu adalah tarian yang dilakukan secara

berkelompok dan diikut oleh semua warga desa yang menggunakan alat musik.

Disamping itu ada seniman Baekje yang bernama Mimaji berkunjung ke Jepang

dan memperkenalkan kesenian Giak ke jepang dan sampai sekarang kesenian

tersebut masih di pentaskan di Korea dan Jepang dalam bentuk Tarian Topeng.

3. Zaman Kerajaan Silla

Warisan budaya tari yang bisa di berikan oleh kerajaan silla kepada

korea antara lain Geommu(tari pedang) dan Cheoyongmu (tari Cheoyong).

Keduanya berasal dari tari rakyat namun diperkenalkan ke istana sehingga

memikat banyak orang dari kedua kelas. Jenis tarian lain yang masih hidup saat

ini antara lain Muaemu (tari biksu Wonhyo), Saseonmu (tari empat dewa), dan

Seonyurak (tari pesta perahu). Geommu, Cheoyongmu, dan Muaemu adalah

Page 73: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

59

tarian yang bernuansa patriotisme dan semangat, sementara Saseonmu dan

Seonyurak lebih bertema harapan akan perdamaian.

4. Dinasti Goryeo (918-1392)

Pada dinasti ini kesenian termasuk tarian masih mengikut pada masa

kerajaan Silla, itu terlihat banyak tarian seperti Palgwanhoe dan Yeondeunghoe

di gunakan secara meriah pada masa ini dan menjadikan perayaan yang penting

bagi masyarakat korea, walaupun antara dikorea menganut agama budha tetapi

banyak yang menganut ajaran shamanisme, tetapi tarian yang dibawakan seperti

Palgwanhoe merupakan perpaduan unsur dua agama tersebut.

Musik yang dimainkan dalam ritual agama Buddha dinamakan Beompae

dan tariannya dinamakan Jakbeop, terutama dipentaskan untuk mendoakan

arwah orang mati. Tarian Jakbeop (Jakbeop-mu) sebagian besar ditampilkan

dalam bagian shikdang-jakbeop pada Yeongsanjae, upacara agama Buddha

Korea yang paling besar. Jakbeopmu mencerminkan ritual Shamanisme yang

dilakukan untuk menentramkan jiwa orang mati dan mengirimkannya ke surga.

5. Dinasti Joseon

Pada masa Dinasti Joseon masyarakat korea menganut paham

Konfusianisme dan kehidupan masyarakat berubah dari aristokratik menjadi

birokratik. Karena paham Konfusianisme dalam pemerintahan Joseon mencakup

aspek ritual (ye) dan musik (ak), maka raja ikut mendukung bidang seni dan

kebudayaan. Hasilnya adalah berkembang pesatnya tari-tarian istana dengan

jumlah yang diciptakan mencapai 36 jenis sehingga totalnya jika digabungkan

Page 74: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

60

dengan tarian dari masa sebelumnya hingga akhir dinasti, mencapai 53 jenis.

Perkembangan pesat dalam seni tari dan musik dimaksudkan untuk memperkuat

fondasi dinasti dan sebagai harapan akan kesejahteraan bangsa dan negara. Di

awal periode ini, Raja Sejong mulai bertanggung jawab mengelola bidang seni

musik dan tari Joseon. Banyak karya musik dan tari diciptakan dan pada masa

pemerintahannya tidak hanya repertoar musik menjadi semakin bervariasi,

namun untuk pertama kalinya beberapa tarian dikombinasikan menjadi

pertunjukkan drama. Selain itu, langkah besar diambil dalam bidang musik dan

tari dengan mempraktikkan ”Yin Yang dan Lima Negara” menjadi tarian baru,

contohnya adalah Obang Cheoyongmu dan Jeongdaeeop.

Dari sejarah akan perkembangan tari Korea dari zaman – ke zaman pada saat

ini Korea telah membedakan tarian tradisional korea terbagi menjadi 2 kategori yaitu

Tarian Tradisional Istana dan Tarian Tradisional Rakyat, yaitu :

1. Tarian Istana ( Gungjung Muyong )

Tarian ini sekarang sudah dipentaskan oleh para penari yang profesional

khusus untuk istana dan dilakukan oleh banyak orang untuk kesenangan dan

festival istana dan tarian ini ditemukan lewat makam dinding Gogureyo yang

sudah ada pada jaman Tiga Kerajaan dan dilakukan sampai sekarang.

a. Mugo (hangul:무고) adalah tarian tradisional dari Korea yang dipentaskan

di istana. Mugo disebut juga dengan tarian genderang serta memiliki versi

lain yang dipentaskan dalam ritual tarian perang Seungjeonmu.

Page 75: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

61

Gambar 4.2

Tarian Istana Mugo

b. Gainjeonmokdan (kainʨʌ moktan) adalah tarian istana Korea (jeongjae

정재) yang berarti orang-orang cantik yang memetik bunga peoni. Tarian

ini awalnya diciptakan oleh Hyomyeong Seja (Putra Mahkota Hyomyeong)

pada tahun 1829 untuk menyenangkan hati ayahnya, Raja Sunjo.

Gainjeonmokdan tertulis pertama kali dalam Mujajinjak uiqwe

(무자진작의궤) tahun 1828.

Dalam pertunjukkannya, bunga peoni dalam vas besar di tengah

panggung. Lalu para penari akan memetik bunganya satu per satu dan

menari dalam gerakan yang lemah gemulai.

Page 76: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

62

Gambar 4.3

Gainjeonmokdan

2. Tarian Rakyat Korea

Asal mula tarian ini berawal dari ritual upacara keagamaan dengan

pemujaan kepada dewa dewa ( shamanisme ) dan juga tarian perayaan rakyat

ketika musim panen, dengan terus di pelihara warisan budaya ini maka tarian ini

selalu menyatu kesetiap aktivitas yang dilakukan masyarakat korea untuk

hiburan dan kesenian bahkan acara religious.

a. Talchum atau talnori (탈춤;탈놀이) adalah pertunjukkan tradisional Korea

yang dipertunjukkan oleh beberapa orang yang mengenakan topeng dan

kostum untuk memainkan sebuah lakon lewat tarian, dialog dan lagu.

Page 77: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

63

Orang Korea menyukai pertunjukkan ini karena sering

menyampaikan pesan-pesan moral dan menceritakan tentang kehidupan dan

permasalahan sehari-hari. Tari topeng memperlihatkan berbagai bentuk

emosi seperti kesedihan, kebahagiaan dan kecaman terhadap kaum

penguasa. Tema-tema tari topeng antara lain mengenai ritual upacara, biksu

yang murtad, kaum bangsawan yang ditimpa kemisikinan, cinta segitiga dan

kehidupan sehari-hari rakyat jelata. Pada masa lalu, hiburan ini dipentaskan

di halaman sebuah rumah besar atau di pasar untuk menarik perhatian

warga.

Gambar 4.4

Bongsan Talchum

b. Buchaechum atau Tari Kipas adalah salah satu tarian tradisional dari Korea

yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian

ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada

tahun 1954. Para penari menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga

peony dan mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.

Page 78: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

64

Gambar 4.5

Buchaechum

4.1.2. Fasilitas

Di Pusat Kebudayaan Korea terdapat berbagi fasilitas, yaitu:

1. Multifunction Hall (Han In Sil)

Multifunction Hall yang diberi nama Han In Sil merupakan

tempat untuk mengadakan acara kebudayaan Korea – Indonesia. Dengan

luas 200 meter persegi, ruangan dengan kapasitas sekitar 180 kursi dapat

digunakan untuk pemeran serta pertunjukan sepanjang tahunnya. Bagi

yang ingin mengadakan acara kebudayaan yang berhubungan Korea-

Indonesia dapat menyewa ruangan ini tanpa dipungut biaya. Berbagai

Page 79: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

65

macam acara kebudayaan telah diselenggarakan seperti pameran karya –

karya seni, pemutaran film, dan pertunjukan musik skala kecil.

2. IT Show Room

IT Show room adalah ruangan untuk merasakan kecanggihan

teknologi modern Korea. Pada IT room terdapat TV berukuran besar

untuk menyaksikan siaran Korea secara langsung serta TV 3D untuk

dapat menyaksikan penampilan para superstar Hallyu secara 3 dimensi

dan juga 3 buah monitor besar untuk PC yang dilengkapi game online

Korea, sehingga kitta dapat merasakan kemajuan teknologi informasi

Negara Korea.

3. Ruang Kelas

Pusat Kebudayaan Korea memiliki 4 ruangan kelas yang akan

digunakan sebagai kelas kursus bahasa Korea.

4. Perpustakaan

Perpustakan yang diberi nama Jib Hyeon Jeon untuk

perpustakaan yang didalemnya terdapat koleksi buku dalam bahasa

inggris dan Korea serta DVD film dan drama, CD musik dan lain-lain.

Selain itu juga memberikan one-step service bagi siapa saja yang ingin

mengetahui Korea seperti pariwisata, pendidikan dan lainnya.

Page 80: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

66

5. Ruang Istirahat

Pusat Kebudayaan Korea menyediakan tempat yang nyaman

untuk mengobrol, sambil menikmati secangkir teh. Dengan televisi yang

berukuran besar yang disediakan, pengujung dapat menikmati program

Korea serta tersedia pula PC dengan fasilitas internet. Bagi pengunjung

yang membawa notebook pribadi dapat menggunakan fasilitas hotspot.

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Pengetahuan peneliti tentang program kegiatan memperkenalkan budaya

Korea oleh Pusat Kebudayaan Korea, serta data-data informasi yang di dapat oleh

penulis dari hasil melakukan kegiatan observasi dengan narasumber penelitian

melalui kegiatan wawancara tentang program kegiatan Humas Pusat Kebudayaan

Korea dalam memperkenalkan budaya tari tradisional Korea.

Pusat Kebudayaan Korea sebagai jembatan antara Kementrian Korea dan

Kedutaan Korea dalam melakukan kegiatan- kegiatan budaya Korea di Indonesia.

Kegiatan budaya yang diselenggarakan seperti pameran, pertunjukan music serta tari

tradisional dan modern, pemutaran film, kelas bahasa dan lain-lain. Selain budaya

juga memperkenalkan dalam bidang pendidikan, seperti kunjungan pendidikan dan

informasi beasiswa di Korea.

Humas Pusat Kebudayaan Korea memperkenalkan setiap kegiatan yang

dilakukan Pusat Kebudayaan Korea seperti pameran, program pendidikan, kelas

bahasa kepada masyarakat atau pihak terkait. Humas juga selalu menggunakan media

dalam menyebarkan informasi. Media sosial Facebook adalah media utama dalam

Page 81: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

67

menyebarkan informasi mengenai program dan acara yang diselenggarakan Pusat

Kebudayaan Korea dalam tujuan mempromosikan budaya tari tradisional Korea.

Humas Pusat Kebudayaan Korea juga memiliki program membantu sekolah atau

instituisi yang ingin mengenal budaya Korea dengan mengunjungi Pusat Kebudayan

Korea dalam sesi nya seluruh peserta pendidikan diberikan presentasi secara singkat

mengenai sejarah dan kehidupan masyarakat Korea serta mempelajari bahasanya, hal

ini berdasarkan pernyataan Ibu Kimberly dari Pusat Kebudayaan Korea.

“Kunjungan Pendidikan minimal ada 1 sekolah yang datang setiap bulan dan

kita juga membukan program kelas tradisional, dimana kita akan

mengundang guru seni dari Korea seperti tari tradisional atau origami Korea

jadi warga Indonesia dapat mengetahu jenis prakarya seni mereka dan music

(tradisional) mereka seperti apa.”

Kegiatan yang rutin dilakukan oleh Pusat Kebudayaan Korea dalam menarik

minat masyarakat untuk mengetahui budaya tari tradisional Korea adalah Korean

Indonesia Festival. Korean Indonesia Festival merupakan kegiatan setiap tahun

dalam memperkenalkan budaya Korea seperti, Makanan, pendidikan, dan tari

tradisional. Setiap Korean Indonesia Festival dilakukan mengundang entertainment

yang sedang popular di Korea.

Hasil wawancara dengan Humas Pusat Kebudayaan Korea, Ibu Kimberly,

bahwa peran Pusat Kebudayaan Korea yaitu:

“Pusat Kebudayaan Korea berada dibawah Kementrian Olahraga dan

Pariwisata, dan untuk keberadaaan nya di Indonesia adalah di bawah Kedutaan

Korea di Indonesia. Pusat Kebudayaan Korea membawa budaya seperti acara musik,

dan kebudayaan pop yang saat ini digemari khususnya di Indonesia. KCC (Korean

Culture Centre) berperan mengenal kan budaya korea kepada masyarakat Indonesia,

Page 82: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

68

dan juga sebaliknya sebagai penjembatan Masyarakat Korea yang tinggal di

Indonesia untuk belajar kebudayaan Indonesia tetapi bukan hanya Satu Arah Pusat

Kebudayaan Korea berusaha juga mengenalkan Budaya Indonesia kepada warga

Korea yang tinggal agar saling mengenal.”

Jadi peran Pusat Kebudayaan Korea adalah tidak hanya memperkenalkan

budaya tari tradisional Korea untuk masyarakat Indonesia tetapi juga sebaliknya

sebagai penjembatan kebudayaan Indonesia untuk diketahui oleh masyarakat Korea

yang tinggal di Indonesia. Meningkatkan usaha untuk perkembangan budaya kedua

Negara, termasuk pertukaran dalam hal materil dan sumber daya manusia. Pusat

Kebudayaan Korea merupakan wadah komunikasi budaya antara Korea dan

Indonesia.

Strategi yang dilakukan Pusat Kebudayaan Korea dalam memperkenalkan

budaya tari tradisional tersebut, Ibu Kimberly menuturkan bahwa:

“Pusat Kebudayaan Korea saat ini banyak bekerja sama dengan media –

media massa, baik elektronik ataupun cetak sebagai media penyebaran informasi,

namun media sosial merupakan senjata utama Humas Pusat Kebudayaan Korea

untuk mempromosikan budaya tari tradisional Korea. Dengan jumlah audience yang

besar serta teknologi yang berkembang Facebook sangat diandalkan dalam

melakukan pekerjaan Humas di Pusat Kebudayaan Korea.”

Pusat Kebudayaan memiliki beberapa program yang dilaksanakan dalam

rangka mempromosikan kebudayaan tari tradisional Korea. Kunjungan Pendidikan

diadakan bekerja sama dengan sekolah – sekolah dan universitas – universitas di

Indonesia, tujuan program ini adalah mendekati generasi muda untuk tertarik pada

Page 83: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

69

kebudayaan tari tradisional korea dan menyebarkan kepada khalayak ramai. Para

remaja memiliki sifat keingintahuan yang cukup tinggi, sehingga pemahaman dan

penjelasan mengenai kebudayaan lebih mudah dicerna.

Dalam mempromosikan budaya tari tradisional Korea, pada perkembangan

zaman teknologi yang semakin canggih Humas Kebudayaan Korea sangat

mengandalkan Facebook. Tidak dipungkiri facebook sangat memegang peranan atas

segala informasi yang masuk, setiap harinya masyarakat khususnya di Indonesia

tidak bisa terpisahkan dari Facebook. Humas Pusat Kebudayaan Korea

menggunakan Facebook sebagai media promosi kegiatan, juga sebagai media

kerjasama perusahaan-perusahaan Korea yang ada di Indonesia untuk

mempromosikan kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama keduabelah pihak.

Perkembangan budaya yang sangat cepat dan pesat atas dasar rasa

ketertarikan yang tinggi pada budaya Korea, namun untuk budaya tari tradisional

korea memang sedikit konten yang dapat diberikan karena kebudayaan modern

Korea atau dikenal dengan Korean Wave sangat mendominasi, pada pernyataan Ibu

Kimberly.

“Sepertinya untuk mempromosikan tidak ada yang sulit karena banyak sekali

peminat kebudayaan Korea dan mereka menunggu apa saja yang akan kita

berikan, namun untuk konten tari tradisional memang merupakan tantangan

kita untuk berpikir konten apalagi yang kita berikan untuk mereka di

Facebook, karena mereka sangat antusias kepada kebudayaan Korean Wave”

Hambatan yang ditemukan dalam wawancara langsung dengan Ibu Kimberly

telah dibenarkan oleh wawancara dengan salah satu pengunjung Pusat Kebudayaan

Korea, yang datang dengan tujuan menanyakan informasi kelas bahasa yang akan

Page 84: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

70

segera diselenggarakan. Dalam pernyataan Laras, pengunjung pusat kebudayaan

Korea adalah sebagai berikut;

“Lebih banyak lagi program pengenalan budaya tari tradisional Korea di

rasakan di KCC atau di informasikan lewat facebook.”

Reaksi masyarakat akan konten – konten yang ada pada facebok cukup baik,

tidak sedikit komentar yang ada sebagai bentuk interaksi akan informasi yang

disajikan masyarakat. Kepuasan masyarakat akan wawasan ilmu pengetahuan

tentang budaya tari tradisional Korea yang di deskripsikan dalam media sosial

memiliki parameter suka yang digunakan untuk mengukur kesuksesan dan kepuasan

masyarakat akan informasi yang di sajikan, begitu pernyataan yang dilontarkan oleh

Ibu Kimberly dalam wawancara yang dilangsungkan.

Harapan untuk dapat melayani dengan baik dan memuaskan masyarakat akan

rasa keingintahuan tentang budaya tari tradisional Korea sangat diperhatikan oleh

Pusat Kebudayaan Korea, namun dalam eksekusinya terdapat kekurangan yang

dirasakan oleh pihak Pusat Kebudayaan Korea atas narasumber dari Korea yang sulit

untuk didatangkan karena jadwal yang tidak hanya berfokus di Indonesia tetapi

beberapa Negara di seluruh Dunia. Namun usaha untuk memerkenalkan budaya tari

tradisional Korea tidak berhenti atas hambatan yang dihadapi, ide kreatif untuk

menyajikan hal yang variatif yang dapat kita berikan ke khalayak, karena hanya KCC

organisasi resmi untuk mengadakan promosi budaya tari tradisional Korea dan

Korean Corner yang ada di sekolah atau perpustakaan, berikut pernyataan yang di

berikan oleh Ibu Kimberly selaku Humas Pusat Kebudayaan Korea.

Berdasarkan hasi wawancara dengan Humas Pusat Kebudayaan Korea,

Promosi Kebudayaan Korea yang telah banyak terbantu oleh Teknologi yang

Page 85: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

71

semakin berkembang dan mengantarkan Pusat Kebudayaan Korea untuk tidak

tertinggal dalam perkembangan zaman untuk mempromosikan budaya tari tradisional

Korea saat ini sebagai kegiatan utama promosi berada di akun facebook tetapi

sebenarnya banyak platform yang dapat digunakan yaitu, Twitter dan Instagram.

Instagram digunakan untuk kegiatan khusus seperti Korean Festival sehingga segala

aktifitas dapat diinformasikan secara visual. Twitter digunakan sebagai media pesan

berantai yang akan mengarahkan pengikut Twitter untuk dapat melihat jelas

informasi yang disampaikan di Facebook.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Humas Pusat Kebudayaan Korea adalah salah satu divisi dari Pusat

Kebudayaan Korea yang mengatur segala aktifitas komunikasi internal dan eksternal

Pusat Kebudayaan Korea. Pusat kebudayaan korea sendiri atau dikenal dengan

Korean Cultural Center Indonesia merupakan suatu wadah yang menjadi tempat

untuk memperkenalkan dan menyebarkan budaya Korea. Terletak di Gedung Equity

Tower lantai 17, Jalan Jendral Sudirman, SCBD, Lot 9, Jakarta Selatan. Pusat

Kebudayaan Korea juga merupakan pusat layanan informasi atas kebudayaan,

olahraga, pariwisata, ekonomi, sejarah, hubungan Inter Korea, dan tidak lupa

kehidupan bangsa Korea.

Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa Keberadaaan Pusat Kebudayaan

Korea di Indonesia telah membuktikan penyebaran kebudayaan Korea di Indonesia

khususnya budaya tari tradisional Korea semakin berkembang dan mendapatkan

reaksi yang baik dari khalayak. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk dapat

Page 86: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

72

mengetahui strategi dan faktor-faktor apa saja yang mendukung promosi budaya tari

tradisonal Korea dengan perkembangan teknologi yang dirasakan dapat membuka

peluang aktifitas promosi humas pusat kebudayaan korea untuk dapat

mempromosikan dengan media facebook.

Perkembangan teknologi memberikan dampak yang sangat tinggi dalam

sistem komunikasi di Indonesia. Humas sebagai Pembina hubungan antara institusi

dan publik memiliki fungsi utama dalam memberikan informasi. Dalam

mempromosikan budaya tari tradisional Korea, Pusat Kebudayaan Korea

menggunakan media sosial facebook untuk menjangkau seluruh khalayak dalam

mengetahui segala informasi tersebut. Sebelum aktifitas dilakukan perencanaan yang

baik diperlukan agar tujuan yang di capai dapat dilakukan melalui proses yang

efektif dan efisien. Oleh karena itu dalam proses manajemen perencanaan Teori 4

tahap- tahap pokok dari Scott M. Cutlip & Allen H. Center (Prentice-Hall, Inc.

1982:123) menyatakan bahwa proses perencanaan program kerjanya melalui “proses

empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk

pelaksanaan program kerja kehumasan.

4.2.1. Research and listening (Riset dan Memperhatikan)

Dalam tahapan ini melalui riset untuk menemukan fakta di lapangan

suatu hal yang berkaitan dari opini, sikap, dan reaksi public dengan

kebijaksanaan pihak organisasi/ perusahaan yang bersangkutan, kemudian

melakukan pengevaluasian (penilaian) dari fakta, data untuk menentukan

keputusan diambil berikutnya.

Page 87: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

73

Humas Pusat Kebudayaan Korea melakukan riset dengan melihat

ketertarikan apa yang sedang berlangsung di Indonesia dengan budaya tari

tradisional Korea. Contohnya tahun 2016 ini terdapat suatu drama korea yang

mendeskripsikan tentang budaya tari tradisional Korea, dalam drama tersebut

dipresentasikan tari tradisional Korea serta beberapa budaya tradisonal

lainnya pada gilirannya dapat menjadi sebuah konten budaya Korea yang

representative untuk dipaparkan pada Facebook.

Gambar 4.6

Konten Budaya Tradisional Korea di Facebook

4.2.2. Planning and Decision (Perencanaan dan Pengambilan Keputusan)

Dalam tahap ini pihak Humas pusat kebudayaan Korea berusaha

merancang suatu perencanaan dari sikap, opini, dan ide-ide dan reaksi

tertentu terhadap hasil observasi yang telah dilakukan yang telah ditentukan

Page 88: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

74

oleh pihak Pusat Kebudayaan Korea. Upaya pengambil keputusan yang

berkaitan dengan kebijaksanaan dan menetapkan program kerja perusahaan

yang sejalan dengan kepentingan pihak lainnya sebagai khalayak sasaran.

4.2.3. Communication and Action (Komunikasi dan Pelaksanaan)

Tahapan ini adalah bagaimana seorang Humas harus mampu

menjelaskan sekaligus mendramatisirkan informasi mengenai pelaksanaan

yang akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan- pesan yang efektif untuk

mempengaruhi opini publik atau pihak lain yang dianggap penting, berpotensi

dalam upaya memberikan dukungan penuh.

Dalam tahapan ini pula tujuan humas dalam penelitian ini dengan

mempromosikan budaya tari tradsional Korea akhirnya menemui titik

implementasi dengan mengunduh informasi, program atau acara dalam

Facebook.

Dalam lampiran terdapat beberapa informasi mengenai festival tari

tradisional yang diadakan untuk khalayak umum. Ada juga kegiatan belajar

tarian tradisional Korea yang diadakan di Pusat Kebudayaan Korea, terbuka

untuk umum dengan melakkan registrasi terlebih dahulu, informasi lengkap

diberikan dalam Facebook.

Page 89: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

75

Gambar 4.7

Tampilan Informasi Tari Tradisional Korea di Facebook.

Teori 7 tahap memperkenalkan pertimbangan dan prinsip utama

dalam mengimplementasikan program humas. Menurut Cutlip, Center, and

broom dalam buku Effectivitas Public Relations dimana terdapat 7 faktor

penting dalam hubungan masyarakat yang terdiri dari:

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikasi dimulai dengan rasa saling percaya. Rasa

kepercayaan ini dibangun melalui kinerja dipihak institusi yang

merefleksikan keinginan untuk melayani public dan khalayak. Penerima

harus percaya kepada pengirim informasi dan menghormati kompetensi

sumber informasi terhadap topik informasi.

Page 90: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

76

Pusat Kebudayaan Korea merupakan suatu organisasi yang

dikelola oleh pemerintah Republik Korea (Selatan) sebagai pusat

pengembangan serta informasi mengenai situasi budaya, ekonomi dan

sosial negara tersebut dalam kaitannya menyebarkan dan

melestarikannya kepada khalayak khususnya di Indonesia. Hal ini

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar

kepercayaan public atas informasi yang didapatkan berkaitan dengan

Pusat Kebudayaan Korea. Portal informasi yang dikelola secara

professional yaitu https://www.facebook.com/KCCIndonesia/ memiliki

bagian penting dalam kredibilitas yang diakui oleh publik.

Gambar 4.8

Tampilan Profile Pusat Kebudayaan Korea di Facebook.

Page 91: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

77

Tidak hanya itu, kredibilitas setiap organisasi yang bekerja sama

dengan Pusat Kebudayaan Korea dan seluruh pihak yang berkaitan

dengan pusat kebudayaan korea memiliki peranan penting untuk

menumbuhkan rasa kepercayaan public atas informasi atau kegiatan yang

dilaksanakan oleh Pusat Kebudayaan Korea. Dalam homepage Pusat

Kebudayaan Korea di cantumkan beberapa institusi terkait yang dapat

menjadi patokan kredibilitas dan kepercayaan suatu organisasi atau

public terhadap subjek penelitian ini.

2. Context (Konteks)

Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan lingkungan

Facebook hanyalah suplemen untuk ucapan dan tindakan dalam

kehidupan sehari hari. Harus disediakan konteks untuk partisipasi dan

umpan balik. Konteks harus menginformasikan bukan menentang isi

pesannya. Komunikasi yang efektif membutuhkan yang mendukung,

yang sebagian besar dipengaruhi oleh media.

Dalam penelitian ini penyampaian pesan yang ada pada facebook,

Pusat Kebudayaan Korea telah membangun intuisi public untuk

berpartisipasi ikut merasakan budaya tari tradisional Korea yang

dipromosikan melalui program acara yang dilakukan secara gratis

ataupun melaui pendaftaran yang diinformasikan secara jelas dalam

setiap informasi yang ditayangkan dalam Facebook.

Page 92: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

78

Gambar 4.9

Program Acara Tari Tradisional Korea.

3. Content (Isi)

Pesan harus mengandung makna bagi penerimanya dan harus

sesuai dengan sistem nilai penerima, pesan harus relevan dengan situasi

penerima. Pada umumnya orang memilih item informasi yang

menjanjikan manfaat yang besar bagi mereka. Isi pesan menentukan

audien.

Sebagai institusi Negara yang bertujuan untuk mempromosikan

seluruh aspek budaya tari tradisional di Korea untuk dapat diapresiasikan

Page 93: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

79

dan disukai oleh public di Indonesia, seluruh pesan harus tetap

mencerminkan budaya lokal Indonesia dan di terima dengan Adat Istiadat

orang Indonesia. Sesuai dengan fungsi Komunikasi, dinyatakan menurut

Onong Uchjana Effendy kegiatan komunikasi adalah:

a. Menginformasikan (to inform) adalah memberikan informasi kepada

masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa

yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta

segala sesuatu yang disampaikan orang lain.

Dalam penelitian ini, isi kegiatan yang mengarah kepada

informasi banyak dilakukan dalam facebook dengan

menginformasikan acara – acara dan program yang dilakukan oleh

pusat kebudayaan korea. Ada pula informasi berita ekonomi sosial

dan budaya yang ditampilkan. Dalam website lebih cenderunng

kepada informasi jadwal program dan hal spesifik mengenai Pusat

Kebudayaan Korea.

b. Mendidik (to educated) adalah komunikasi merupakan sarana

pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide

dan pikiranya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan

informasi dan ilmu pengetahuan.

Informasi yang diberikan tidak melulu tentang program acara

yang dilakukan Pusat Kebudayaan Korea dalam menarik minat

Publik untuk ikut berpartisipasi tetapi ilmu pengetahuan tentang

budaya tari tradisional Korea ataupun dengan bahasa dan gaya pesan

yang singkat, jelas dan menarik.

Page 94: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

80

Gambar 4.10

Sajian Pengetahuan budaya tari Korea di facebook.

Page 95: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

81

Pada wawancara yang dilakukan dalam penelitian banyaknya

minat dan respon dari public akan ketertarikannya dengan budaya

tari tradisional Korea atau program program yang di buat oleh Pusat

Kebudayaan Korea. Menyebabkan kendala yang dihadapai oleh

Humas Pusat Kebudayaan Korea. Konten yang berbeda tiap hari di

harapkan dapat memberikan ketertarikan yang berbeda. Banyak

ulasan mengenai tari tradisional yang diinginkan oleh Publik namun,

Humas Pusat Kebudayaan Korea harus memilih dan memilah yang

paling baik untuk seluruh khalayak yang mengkonsumsi.

“…banyak meminta hal-hal yang perlu diulas, jadinya kita

sebenarnya kewalahan konten dan program tetapi kita sendiri

harus jeli untuk memilih apa yang cocok untuk diberikan

kepada mereka.”

c. Menghibur (to entertain) adalah komunikasi selain berguna untuk

menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga

berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

Pada penelitian ini, isi pesan yang menghibur dapat dirasakan

pada konten di facebook

bahasa yang ringan serta portal interaktif membuat public

dapat terhibur atas komentar-komentar yang tersaji. Unduhan foto –

foto yang ada sebagai laporan acara juga bisa dikatakan sebagai

bentuk komunikasi hiburan public yang mengkonsumsi atau

meggunakan akun facebook pusat kebudayaan Korea.

Page 96: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

82

d. Mempengaruhi (to influence)adalah fungsi mempengaruhi setiap

individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling

mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha

merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang di

harapkan.

5. Clarity (Kejelasan)

Pesan harus diberikan dalam istilah sederhana. Kata harus

bermakna sama menurut si pengirim dan penerima. Semakin jauh pesan

akan dikirim, pesan itu seharusnya semakin sederhana. Organisasi harus

berbicara satu suara, tidak banyak suara.

Hal ini telah terlihat dari pesan yang disajikan pada facebook

sebagai portal interaktif. Pesan di buat secara jelas namun tidak terlalu

panjang dengan bahasa yang umum, sehingga tujuan informasi tari

tradisonal yang disampaikan tidak jauh dengan tujuan pesan atau isi yang

ada.

6. Continuty and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)

Komunikasi adalah proses tanpa akhir. Ia membutuhkan repetisi

agar bisa masuk. Repitisi dengan variasi berperan untuk pembelajaran

dan persuasi. Beritanya harus konsisten.

Dalam wawancara telah dijelaskan oleh Ibu Kimberly, bahwa

setiap harinya terdapat post pada portal facebook. Setiap hari seninnya

terdapat kuis interaktif yang di sajikan sebagai bentuk apresiasi juga daya

Page 97: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

83

tarik publik untuk tetap mengikuti informasi serta acara – acara tari

tradisional yang dibuat oleh Pusat Kebudayaan Korea.

7. Channels (Saluran)

Humas Pusat Kebudayaan Korea mempersenjatai mereka dengan

media-media komunikasi yang menjangkau public secara meluas dan

merata. Pada perkembangan teknologi saaat ini, media pilihan utama

mereka Facebook merupakan saluran yang paling efektif dalam

mempromosikan budaya tari tradisional Korea karena telah banyak di

ikuti oleh seluruh khalayak yang tertarik akan tari tradisional Korea.

Sehingga promosi yang dilakukan pun menjadi lebih meluas.

“Sosial Media menjadi senjata utama kita untuk menjangkau

khalayak Indonesia. Bisa saja kita menggunakan media untuk

mempromosikan KCC, tetapi dari Media biasanya meminta

imbalan maka dari itu Sns menjadi satu cara yang sangat efektif

untuk mempromosikan acara, hanya denngan mengepost acara

kita dapat respon dari komentar untuk penasaran untuk datang.

Kita menggunakan website, ada facebook dan juga twitter, yang

paling aktif adalah Facebook dan website kita, kita juga pernah

menggunakan Instagram dimana khusus untuk Event kita yang

paling besar yaitu Korean Festival jadi Instagram hanya

digunakan untuk event besar. “

8. Capability of The Audience (Kapasitas atau Kemampuan Audience)

Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan audien.

Komunikasi akan efektif apabila tidak banyak membebani

penerima untuk memahaminya. Kemampuan ini di pengaruhi oleh

factor factor seperti waktu yang mereka miliki, kebiasaan

kemampuan membaca dan pengetahuan yang teah mereka

punyai.” (Cultip. Et.al : 408-409)

Page 98: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

84

Komunikasi dan aksi bukan tujuan, tetapi sarana mencapai tujuan.

Tujuan humas adalah hal yang disebutkan dalam tujuan dan sasaran

program. Oleh karena itu humas pusat kebudayaan Korea dalam

wawancara yang dilakukan berusahan memilah dan memilih konten yang

baik untuk khalayak tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan saja.

Tetapi memikirkan sasaran dan tujuan apa yang diinginkan oleh seluruh

pihak.

Dinyatakan bahwa target spesifik tidak ada karena siapa saja bisa

menyukai kebudayaan Korea khususnya tari tradisional, tetapi kita

memiliki parameter kesuksesan bila mencapai 100 – 120 peserta dalam

setiap event yang dilaksanakan KCC dan Likes atas setiap post yang kita

lakukan di media sosial Facebook.

Digambarkan dari pernyataan tersebut artinya pengguna facebook

dan internet merupakan target atau audience dari setiap informasi yang di

sajikan. Menurut survey yang dilakukan penggunaan facebook tertinggi

ada pada khalayak remaja maka dalam konten pesan diharapkan memilik

bahasa yang general dan tidak begitu berat.

Page 99: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

85

Gambar 4.11

Survey Pengguna Facebook

Promosi dikatakan Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008: 285)

adalah “kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar

mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu

membeli produk tersebut”. Dari penjelasan tersebut apa yang telah

dilakukan Pusat Kebudayaan Korea dalam melaksanakan kegiatan

promosi dapat dinyatakan cukup baik.

Menurut Fandy Tjiptono (1998: 221) tujuan promosi yaitu, 1)

Menginformasikan produk yang dihasilkan.2) Membujuk pelanggan

sasaran. 3) Mengingatkan para pembeli. Hal – Hal tersebut telah cukup

Page 100: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

86

menggambarkan aktifitas yang dilakukan Pusat Kebudayaan Korea

berjalan sesuai strategi ahli.

9. Evaluation (Penilaian)

Pada langkah ini pihak Public Relations mengadakan penilaian

(Evaluasi) terhadap hasilhasil dari riset dan hingga perencanaan program

kerja (aktifitas humas) serta efektifitas dari proses manajemen dan bentuk

atau model komunikasi yang dipergunakan.

Evaluasi program aktifitas Pusat Kebudayaan Korea yag telah

dilaksanakan dilakukan dengan mengunduh informasi telah

berlangsungnya suatu acara dengan hasil gambar visual tentang situasi

yang telah berlangsung sehingga seluruh masyarakat dapat memberikan

komentar atas apa yang dilihatnya pada media sosial tersebut. Seperti

informasi yang ada pada lampiran.

Menurut pendapat peneliti dalam perencanaan manajemen yang

dilakukan Humas Pusat Kebudayaan dalam melakukan segala aktifitas

yang dilakukan guna mempromosikan budaya tari tradisional Korea

khususnya melalui media Facebook adalah sebuah langkah yang baik.

Dalam pada step 3, analisis data dilakukan pada pelaksanaan telah

dilakukan dengan penggunaan poster sebagai daya Tarik khalayak untuk

membaca informasi yang diberikan. Fungsinya media sosial memiliki

beberapa manfaat media sosial bagi PR dalam berhubungan dengan

konsumennya:

Page 101: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

87

1) Sebagai media komunikasi dua arah di mana brand

dan fans/followers sebagai sahabat yang sama kedudukannya.

Gambar 4.12

Konten Promosi Komunikasi di Facebook.

2) Memberikan layanan “customer servis” dua arah.

Gambar 4.13

Konten Layanan Customer Servis

Page 102: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

88

3) Sebagai sarana product knowledge maupun edukasi

produk. Terutama pada saat ada “friend” yang menyerang lewat

media sosial atau beredar luasnya keluhan pelanggan.

Gambar 4.14

Konten Informasi Pengetahuan Budaya Korea.

Page 103: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

89

4) Mempermudah untuk menggali insight atau pendapat konsumen tentang

produk

.

Gambar 4.15.

Konten Informasi Pengetahuan Budaya Korea.

Page 104: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

90

Gambar 4.16

Teori Strategi 7 C’S dalam aktifitas Media Sosial dan Website

Page 105: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan mengenai Strategi Humas

Pusat Kebudayaan Korea dalam mempromosikan budaya tari tradisional Korea

melalui media facebook sebagai media informasi massa yang dapat menjangkau

masyarakat Indonesia secara keseluruhan dan sebagai media yang mengikuti

perkembangan teknologi modern, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Dalam menjalankan kegiatan promosi budaya tari tradisional Korea, Humas

Pusat Kebudayaan Korea mempersenjatai mereka dengan media-media komunikasi

yang menjangkau public secara meluas dan merata. Pada perkembangan teknologi

saaat ini, media pilihan utama mereka Facebook merupakan saluran yang paling

efektif dalam mempromosikan budaya tari tradisional Korea karena telah banyak di

ikuti oleh seluruh khalayak yang tertarik akan tari tradisional Korea. Sehingga

promosi yang dilakukan pun menjadi lebih meluas.

Sebelum aktifitas pelaksanaan program kerja Humas Pusat Kebudayaan

Korea dalam memromosikan Budaya Tari Tradisional Korea melalui media

Facebook dilakukan perencanaan yang baik diperlukan agar tujuan yang di capai

dapat dilakukan melalui proses yang efektif dan efisien. Oleh karena itu dalam proses

manajemen perencanaan Teori 4 tahap- tahap pokok dari Scott M. Cutlip & Allen H.

Center (Prentice-Hall, Inc. 1982:123) menyatakan bahwa proses perencanaan

program kerjanya melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang

menjadi landasan acuannya.

90

Page 106: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

92

Namun, kelima alat tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sebagai

contoh, dalam periklanan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga belum

memanfaatkan print media, billboard, dan online advertising. Selain itu, Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olahraga juga belum memanfaatkan alat promosi lainnya

yang lebih efektif yaitu pemasaran langsung (direct marketing) dan media interaktif

(interactive media).

Strategi promosi pariwisata Kabupaten Siak belum berjalan maksimal karena

adanya ketidakselarasan antara target audien dengan alat-alat promosi yang

digunakan. Dalam praktek pelaksanaan strategi promosi Kabupaten Siak menetapkan

tujuan dan target promosi adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan

mancanegara. Namun, alat atau media promosi yang digunakan masih dalam

jangkauan nasional. Brosur dan buklet belum dibuat dalam format berbahasa inggris.

Selain itu, medium gratis seperti website maupun media sosial yang memiliki

kekuatan dalam menjalin engagement dengan target audien belum dimanfaatkan

secara maksimal.

Pelaksanaan promosi dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Siak

terhambat karena kurangnya koordinasi antara Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olahraga dengan stakeholder. Belum adanya upaya kerjasama tersebut membuat

kegiatan promosi dijalankan secara sepihak. Padahal dalam memaksimalkan kegiatan

promosi dan pengembangan pariwisata diperlukan upaya saling berkesinambungan

antara pemerintah dan stakeholder mengingat pariwisata merupakan industri global

yang membutuhkan sektor usaha lain dalam pengembangannya.

Page 107: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

93

Strategi humas pusat kebudayaan dalam mempromosikan budaya tari

tradisional Korea pada manajemennya dilihat pada 4 tahap proses perencanaan

aktifitas acara dan program promosi budaya, hal ini dilakukan secara selektif

bertujuan agar upaya yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien tepat pada

sasaran.

Facebook masih menjadi senjata utama humas sebagai media komunikasi

dalam menjangkau publik secara meluas tanpa harus mengeluarkan kapital yang

besar.

Perkembangan budaya yang sangat cepat dan pesat atas dasar rasa

ketertarikan yang tinggi pada budaya Korea, namun untuk budaya tari tradisional

korea memang sedikit program - program yang diadakan karena kebudayaan modern

Korea atau dikenal dengan Korean Wave sangat mendominasi ketertarikan khalayak.

Dilihat dari hambatan tersebut dapat dinyatakan bahwa penyajian – penyajian

acara atau konten budaya tari tradisional Korea yang maish sedikit menjadi hambatan

Pusat Kebudayaan Korea dalam memromosikan budaya tari tradisional Korea

melalui media Facebook.

Pada perencanaan strategi humas dengan Teori 4 tahap jelas terlihat apa saja

faktor-faktor pendukung aktifitas promosi budaya tari tradisional melalui media

facebook

1. Jenis dan Macam Budaya Tari Tradisional Korea

2. Minat masyarakat akan Budaya Tari Tradisional Korea

3. Program dan Acara yang dibuat berkaitan dengan budaya tari tradisional Korea

4. Dukungan kemajuan teknologi dalam menyampaikan informasi secara efektif

dan efisien

Page 108: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

94

Faktor penghambatnya antara lain :

1. Ide kreatif untuk mengadakan program dan acara rutin yang menghadirkan

konten budaya tari tradisional Korea agar menjadi sumber informasi untuk

diunggah secara berkala tiap hari yang berkaitan dengan penyebaran budaya tari

tradsional Korea.

2. Network coverage internet di Indonesia yang masih belum tersebar luas.

5.2. Saran

Dari penelitian yang dilakukan ini penulis memberikan saran berdasarkan

temuan-temuan dan data pustaka yang di teliti. Saran ini diberikan agar kiranya dapat

memberikan kontribusi dalam mempromosikan Budaya Korea agar tidak hanya dapat

dinikmati tetapi hal positifnya juga dapat di lakukan oleh Publik.

1. Mengadakan program – program dan acara yang berkaitan dengan budaya tari

tradisional Korea secara rutin sehingga hal tersebut menambah informasi

konten-konten tentang budaya tari tradisional Korea.

2. Menyajikan pengetahuan tentang kesenian tari tradisional yang dapat

menumbuhkan minat serta ketertarikan masyarakat untuk mempelajari budaya

tari tradisional Korea.

3. Membuat konten konten menarik yang mengulas budaya tari tradisional Korea

dan tari kontemporer yang saat ini mendominasi sebagai referensi masyarakat

akan kesenian budaya tari Korea yang tidak hanya tarian modern atau dikenal

Korean Wave.

Page 109: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

95

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurrachman, Oemi. Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2000.

Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi: cetakan keenam. Jakarta: Bumi Aksara,

2004.

Boye Lafayette, The Korean Mind, Tuttle Publishing, 2012.

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004.

Cutlip, M.Scott. Effective Public Relations, Edisi 9, Kencana, 2006.

Effendy, Onong U., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya.

Bankdung, 1997.

Effendy, Onong Uchjana, Human Relations dan Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 1989.

Harimanto, Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Bumi Aksara 2013.

Jefkins, Frank, Public Relations, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2002.

M. Jumarin, Dasar- Daras Konseling Lintas Budaya, Pustaka Pelajar, 2002.

Mahmud, Mahiddin, dkk. Manajemen Humas, Universitas Terbuka, Jakarta, 2007.

Moekijat, Teori Komunikasi, Penerbit: Mandar Maju, Bandung, 1993.

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya Bandung

2000

__________, Teori Triangulasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya, Bandung

2002.

Nasrullah, Rulli, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosiateknologi,

Simbiosa Rekatama Media, 2015.

Prayudi, 2007. Manajemen Isu: Pendekatan Public Relations, Pustaka Adipura,

2007.

Page 110: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

96

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2001.

Rosady Ruslan, Manajemen Humas Manajemen Komunikasi, PT Raja Grafindo

persada, Jakarta, 2001.

Ruslan Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi. Radja Grafindo Persada, 2006.

Scott M. Cutlip., et al. Effective Public Relations: Kencana Perdana Media Group,

2000.

Silih Agung Wasesa Jim Macnamara, Strategi Public Relations, PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006.

Soemirat, Soleh. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004.

Yulianita, Neni. Dasar- dasar Public Relations, PT. Pusat Penelitian Universitas

P2U, Bandung, 2003.

Website

http:// www.korea.net/government/current-affairs/korean-wave

https://id.korean-culture.org/id/welcome

http://www.slideshare.net/chikasaengi/strategi-diplomasi-kebudayaan-korea-selatan

http://www.angelfire.com/gundam/sartohalim/sosial_budaya.htm

http:// Kemenlu.go.id

https://www.facebook.com/pusatkebudayaankorea?fref=ts

https://twitter.com/kcc_indonesia

https://en.wikipedia.org/wiki/Korean_Cultural_Center

http://www.mcst.go.kr/main.jsp

http://idn.mofa.go.kr/

Jurnal

Pengaruh Drama Korea, Dyah Ayu Wiwid, Institut Seni Indonesia

Page 111: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

97

LAMPIRAN

Page 112: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

98

Page 115: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

101

Page 116: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

102

Page 117: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU …

103

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rininta Adisty Putri Dwi Rani

Tempat & Tgl Lahir : Jakarta, 23 Oktober 1991

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Alamat : Harvest Residence E 16, Jl. WR. Supratman

Rengas - Ciputat

Telp : 0812 90 495485

Pendidikan

2010 – sekarang : Mahasiswa Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)

Fakultas Ilmu Komunikasi

2007 – 2010 : SMA Negeri 46 Jakarta Selatan

2004 – 2006 : SMP Negeri 68 Jakarta Selatan

1998 – 2003 : SDS Yapenka Jakarta Selatan