UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina...

102
UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DIRI DENGAN MASALAH KESEHATAN DM DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR, CIMANGGIS, DEPOK KARYA ILIMIAH AKHIR CHRISTINA MELDAWATI 0806323220 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA REGULER ILMU KEPERAWATAN DEPOK JUNI 2013

Transcript of UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina...

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

UNIVERSITAS INDONESIA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS DENGAN

KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DIRI DENGAN

MASALAH KESEHATAN DM DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK

PASAR, CIMANGGIS, DEPOK

KARYA ILIMIAH AKHIR

CHRISTINA MELDAWATI

0806323220

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA REGULER ILMU KEPERAWATAN

DEPOK

JUNI 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

UNIVERSITAS INDONESIA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS DENGAN

KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DIRI DENGAN

MASALAH KESEHATAN DM DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK

PASAR, CIMANGGIS, DEPOK

KARYA ILIMIAH AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

CHRISTINA MELDAWATI

0806323220

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA REGULER ILMU KEPERAWATAN

DEPOK

JUNI 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1
Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1
Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

berkatnya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini. Penulisan karya

ilmiah akhir ners ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Ners pada Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini, saya merasa sangat terbantu oleh

banyak pihak, oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Henny Permatasari,. S.Kp., M.Kep., Sp,Kom, selaku Dosen

Pembimbing saya yang selalu memberikan bimbingan dengan penuh

perhatian, sabar dan telaten.

2. Ibu Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kom., selaku Koordinator Peminatan

PKKMP Komunitas.

3. Ibu Dewi Irawaty, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan.

4. Ibu Kuntarti S.Kp., M. Biomed, sebagai kepala program studi S1.

5. Keluarga saya, terutama Ibu dan Bapak serta kakak-kakak yang selalu

memberikan dukungan baik moril maupun materiil, dan selalu menjadi

sumber semangat saya dalam menjalani semua perjuangan ini.

6. Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni, Putri dan

Amir, atas bantuan dan ketulusan untuk berbagi suka duka selama praktik.

7. Teman-teman kelompok PKKMP Komunitas Pioneer Perkesmas atas

kerjasama dan kekompakannya.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan FIK UI reguler 2008, kita semua luar

biasa karena bisa sampai di tahap ini.

Akhir kata, saya berharap karya ilmiah akhir ners ini dapat membawa manfaat

positif bagi banyak pihak, terutama dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu.

Depok, 5 Juli 2013

Penulis

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1
Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

v

ABSTRAK

Nama : Christina Meldawati

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak Ks Dengan

Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Diri Dengan

Masalah KesehatanDM di RT 07 RW 05 Kelurahan

Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok

Manajemen diet DM adalah pengaturan makanan meliputi jadwal, jenis dan

jumlah makanan pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan Diabetes

Melitus. Pengaturan makanan yang dilakukan menggunakan zat triguna dengan

memperhatikan daya beli keluarga. Tujuan karya ilmiah ini untuk

menggambarkan asuhanan keperawatan keluarga dengan ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan diri dengan masalah kesehatan DM. Pemantauan kadar

glukosa dilakukan dengan mengecek kadar glukosa tiap minggu anggota keluarga

yang mengalami DM. Asuhan keperawatan ini diterapkan pada keluarga Bapak

Ks di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok. Asuhan

keperawatan keluarga dilakukan selama 6 minggu, sebanyak 12 kali kunjungan.

Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan mematuhi

menu makan yang telah disusun dapat menurunkan kadar glukosa.

Kata kunci: Diabetes Mellitus, manajemen diet, asuhan keperawatan keluarga,

triguna makanan, keperawatan komunitas

ABSTRACT

Name : Christina Meldawati

Study Program : Faculty of Nursing

Title :Family Nursing Mr Ks With Ineffective Health

Maintenance DM Yourself With Health Problems in RT

07 RW 05 Sub Cisalak Market, Cimanggis, Depok

Dietary management of diabetes mellitus is dietary includes schedules, the type

and amount of food to families who experiencing Diabetes Mellitus health

problems. Dietary substances performed using triguna power with have a concern

to the family income. The purpose of this scientific paper is to illustrate family

nursing care with ineffectiveness helath care of Diabetic Mellitus problem.

Glucose monitoring is done by checking glucose levels each week family

members who have diabetic. Nursing care was applied to the family Mr Ks in RT

07 RW 05 Sub Cisalak Market, Cimanggis, Depok. Family nursing care is given

during 6 weeks, were did 12 times visited. A Nursing care showed that following

the diet which has been developed can reduced the glucose levels.

Keywords: Diabetes Mellitus, diet management, nursing care families, triguna

food, community nursing

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

vi

DAFTAR ISI

Halaman Pernyataan Orisinalitas........................................................................................i

Halaman Pengesahan.........................................................................................................ii

Kata pengantar..................................................................................................................iii

Halaman pernyataan persetujuan.......................................................................................iv

Abstrak...............................................................................................................................v

Daftar Isi...........................................................................................................................vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................................................3

1.2.1 Tujuan umum.....................................................................................................3

1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................................3

1.3 Manfaat Penulisan........................................................................................................4

1.3.1 Manfaat bagi keluarga........................................................................................4

1.3.2 Manfaat bagi Masyarakat...................................................................................4

1.3.3 Manfaat bagi Instansi: Puskesmas......................................................................5

1.3.4 Manfaat bagi Keiluman Keperawataan..............................................................5

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Perkotaan.........................................................................................................6

2.1. 1 Karakteristik Kota..............................................................................................6

2.2 Konsep Usia Dewasa....................................................................................................7

2.2.1 Aggregat Dewasa................................................................................................7

2.2.2 Tugas Perkembangan Keluarga Dewasa....................................................................7

2.2.3 Masalah Kesehatan pada Aggregat Dewasa.......................................................8

2.3 Peran Perawat...............................................................................................................9

2.4 Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Diri........................9

2.4.1 Pengkajian Friedmann........................................................................................9

2.5 Diagnosa Keperawatan................................................................................................11

2.6 Intervensi Keperawatan...............................................................................................11

2.7 Intervensi Unggulan....................................................................................................12

2.7.1 Mengukur Kebutuhan Kalori............................................................................12

2.7.2 Prinsip Penyusunan Manajemen Diet bagi penderita DM...............................12

BAB 3 LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

3.1 Pengkajian...................................................................................................................15

3.1.1 Pengkajian Umum.............................................................................................15

3.1.2 Pemeriksaan Fisik.............................................................................................17

3.2 Analisa Data...............................................................................................................18

3.3 Diagnosis Keperawatan Keluarga..............................................................................20

3.4 Intervensi Inovasi Unggulan......................................................................................21

3.4.1 Tujuan Khusus 1..............................................................................................21

3.4.2 Tujuan Khusus 2..............................................................................................21

3.4.3 Tujuan Khusus 3..............................................................................................22

3.4.4 Tujuan Khusus 4..............................................................................................23

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

vii

3.4.5 Tujuan Khusus 5..............................................................................................23

3.5 Implementasi.............................................................................................................23

3.6 Evaluasi.....................................................................................................................26

3.6.1 Evaluasi Subjektif...........................................................................................26

3.6.2 Evaluasi Objektif............................................................................................27

3.7 Rencana Tindak Lanjut.............................................................................................28

BAB 4 ANALISIS SITUASI

4. 1 Profil Lahan Praktik................................................................................................29

4.2 Analisis Masalah Keperawatan................................................................................29

4.2.1 Analisis Masalah Terkait Konsep KKMP.....................................................29

4.2.2 Analisis Pengkajian Keluarga dengan Diabetes Melitus...............................31

4.2.3 Analisis Diagnosis Keperawatan Keluarga...................................................31

4.2.4 Analisis Intervensi Keperawatan Keluarga...................................................32

4.2.5 Analisis Implementasi Keperawatan Keluarga dihubungkan dengan

PenelitianTerkait............................................................................................33

4.3 Evaluasi....................................................................................................................34

4.4 Alternatif Pemecahan Masalah yang Dapat Dilakukan...........................................35

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................36

5.2 Saran 37

5.2.1 Bagi Keluarga........................................................................................37

5.2.2 Bagi Masyarakat....................................................................................38

5.2.3 Bagi Instansi: Puskesmas.......................................................................38

5.2.4 Bagi Keilmuwan Keperawatan Komunitas...........................................38

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................39

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengkajian Lengkap Keluarga Binaan

Lampiran 2. Lembar Pemeriksaan Fisik Lengkap Keluarga Binaan

Lampiran 3. Lembar Hasil Skoring Diagnosis Asuhan Keperawatan Keluarga

Lampiran 4. Lembar Rencana Asuhan Keperawatan

Lampiran 5. Lembar Catatan Perkembangan Keluarga

Lampiran 6. Lembar Format Evaluasi Sumatif

Lampiran 7. Lembar Tingkat Kemandirian Keluarga

Lampiran 8. Media

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini sedang melakukan

pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang dilakukan salah satunya adalah

pembangunan di bidang kesehatan. Pembangunan tersebut bertujuan untuk membangun

kesehatan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik. Hal tersebut terwujud dengan

keikutsertaan Indonesia dalam program MDGs (Millenium Development Goals) yang

dideklarasikan oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New

York pada bulan September 2000 di Konferensi Tingkat Tinggi Milenium. MDGs

merupakan suatu agenda yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan

memperbaiki kehidupan pada tahun 2015.

Pembangunan yang dilakukan menyebabkan peningkat jumlah masyarakat yang

tinggal di desa menuju wilayah perkotaan atau yang biasa dikenal sebagai urbanisasi.

Urbanisasi yang terjadi selain berdampak postif, juga memiliki dampak negatif.

Dampak negatif dari urbanisasi tersebut adalah perubahan gaya hidup masyarakat

perkotaan. Perubahan gaya hidup lebih cenderung ke arah yang negatif, seperti

banyaknya masyarakat perkotaan yang mengkonsumsi makanan cepat saji. Hal tersebut

dipengaruhi padatnya kesibukan yang dijalani oleh masyarakat perkotaan sehingga

tidak memiliki waktu untuk memasak. Tersedianya tempat-tempat makan di wilayah

perkotaan semakin mendukung masyarakat perkotaan untuk membeli makanan di luar.

Selain itu, dampak dari kesibukan yang dijalani oleh masyarakat perkotaan juga

menyebabkan kurangnya waktu untuk berolahraga. Hal inilah yang menyebabkan

timbulnya berbagai masalah kesehatan pada masayarakat perkotaan. Salah satu

masalah kesehatan yang sering terjadi adalah Diabetes Melitus.

Hasil survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2006 menunjukkan

Indonesia merupakan urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita DM di dunia. Pada

tahun 2006 jumlah penerita DM di Indonesia mencapai 14 juta orang dan diperkirakan

meningkat menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan menurut Riskesdes pada

tahun 2007 diperoleh data bahwa penyakit DM di daerah Jawa Barat menempati urutan

kedua dengan presentase 14,7% pada penderita dalam rentang usia 45-55 tahun. Selain

itu, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) melakukan penelitian dan

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

2

Universitas Indonesia

didapatkan hasil bahwa jumlah penderita diabetes mellitus di Depok mencapai 12,8%.

Kemudian menurut Litbangkes (2001) prevalensi hipertensi di kota Depok sebesar

25,6%, DM 12,8 %, obesitas 48,7% dan kolesterol 32,4%. Hal diatas memperlihatkan

bahwa Diabetes Melitus merupakan salah satu masalah utama di kota Depok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Residen FIKUI tahun 2013

didapatkan data pasien DM di wilayah RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar berjumlah 30

orang. Selain itu, berdasarkan hasil skrining yang dilakukan oleh kelompok Mahasiswa

Profesi 2013 bersama kader RW 05 diperoleh hasil bahwa 18 orang mengalami DM.

Berdasarkan data tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat 48 warga yang menderita

DM di wilayah RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar.

Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah untuk mencegah

peningkatan angka kejadian Diabetes di Indonesia. Salah satunya adalah dengan

menegakkan 5 pilar, yaitu melalui pendidikan kesehatan, manajemen diet, latihan

fisik/olahraga, pengecekan rutin kadar glukosa dan pengelolaan obat-obatan (Dinkes,

2011). Namun, apabila melihat data yang telah dijabarkan diatas masih terdapat banyak

masyarakat perkotaan, khususnya di kota Depok yang mengalami masalah kesehatan

Diabetes Melitus.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) sebagai institusi

pendidikan memiliki tanggung jawab untuk ikut berperan serta dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui

penempatan mahasiswa profesi di masyarakat perkotaan. Kegiatan tersebut terlaksana

dengan adanya mahasiswa yang berperan sebagai perawat keluarga yang akan membina

keluarga di masyarakat perkotaan tersebut. Model pendekatan yang dilakukan oleh

mahasiswa keperawatan ini diharapkan dapat membantu peningkatan pengetahuan

sehingga dapat meningkatkan kemandirian keluarga binaan.

Keluarga yang menjadi binaan mahasiswa yaitu keluarga Bapak Ks, khususnya

Ibu Mh yang mengalami masalah kesehatan DM tipe II. Keluarga Bapak Ks tinggal di

wilayah Cisalak Pasar RT 07 RW 05 Cimanggis, Depok. Berdasarkan hasil pengkajian

diperoleh data bahwa Ibu Mh menderita DM karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain kurang pengetahuan, pola makan tidak tepat dan kurang aktivitas

fisik/olahraga. Ibu Mh juga belum pernah memeriksakan kadar glukosanya ke

pelayanan kesehatan. Berdasarkan data tersebut mahasiswa mengangkat diagnosa

ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan Diabetes Melitus pada Ibu Mh.

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

3

Universitas Indonesia

Rencana asuhan keperawatan yang ingin diangkat oleh mahasiswa adalah

mengenai manajemen diet pada penderita Diabetes Melitus. Hal tersebut berdasarkan

pemeriksaan yang dilakukan dan didapatkan hasil bahwa Ibu Mh akan mengalami

peningkatan kadar glukosa apabila Ibu Mh tidak mematuhi pengaturan menu makan

yang telah disusun bersama. Setelah dilakukan implementasi berdasarkan diagnosan

dan rencana keperawatan yang telah ditegakkan sebelumnya, didapatkan hasil bahwa

Ibu Mh mengalami penurunan kadar glukosa.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan umum

Memberikan gambaran hasil Asuhan Keperawatan pada Keluarga Bapak Ks

dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Diri di RT 07 RW

05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Memberikan gambaran proses pengkajian pada Keluarga Bapak Ks

dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Diri di RT

07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis Depok oleh mahasiswa

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

b. Memberikan gambaran perencanaan keperawatan keluarga pada

Keluarga Bapak Ks dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan

Kesehatan Diri di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis

Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

c. Memberikan gambaran implementasi keperawatan keluarga pada

Keluarga Bapak Ks dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan

Kesehatan Diri di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis

Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

d. Memberikan gambaran asuhan keperawatan inovasi unggulan pada

Keluarga Bapak Ks dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan

Kesehatan Diri di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

4

Universitas Indonesia

Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

e. Memberikan gambaran tentang evaluasi keperawatan keluarga pada

Keluarga Bapak Ks dengan diagnosa Ketidakefektifan Pemeliharaan

Kesehatan Diri di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis

Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

f. Memberikan gambaran tentang rencana tindak lanjut asuhan

keperawatan pada Keluarga Bapak Ks dengan diagnosa Ketidakefektifan

Pemeliharaan Kesehatan Diri di RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar

Cimanggis Depok oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia.

1.3 Manfaat Penulisan

a. Manfaat bagi Keluarga

Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai Diabetes Melitus

Membantu keluarga mengidentifikasi anggota keluarga yang menderita

Diabetes Melitus

Membantu keluarga memodifikasi lingkungan untuk anggota keluarga

yang mengalami Diabetes Melitus

Meningkatkan tingkat kemandirian keluarga di dalam mengatasi masalah

kesehatan dengan Diabetes Melitus

b. Manfaat bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan mengenai masalah kesehatan, khususnya

Diabetes Melitus

Memberdayakan masyarakat di dalam melakukan pencegahan masalah

kesehatan terkait Diabetes Melitus

Mencegah terjadinya peningkatan angka kejadian Diabetes Melitus di

Cisalak Pasar

c. Manfaat bagi Instansi: Puskesmas Cimanggis

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

5

Universitas Indonesia

Memberikan tambahan data bagi Puskesmas mengenai jumlah penderita

DM yang berada di wilayah Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan

Cimanggis, Kota Depok, khususnya di RW 05.

Menjadi role model bagi perawat di Puskesmas Cimanggis

d. Manfaat bagi Keilmuwan Keperawatan Komunitas

Memberikan informasi kepada keperawatan komunitas dalam melakukan

asuhan keperawatan keluarga

Meningkatkan profesionalisme keperawatan komunitas dalam

melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan

Diabetes Melitus

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

6 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Perkotaan

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia definsi kota

adalah suatu wadah yang memiliki batasan administratif wilayah, seperti kotamadya

dan kota administrasi. Terdapat beberapa teori yang mengemukakan konsep

terbentuknya wilayah perkotaan. Salah satu teori mengatakan bahwa pengembanagn

wilayah perkotaan berasal dari lahirnya model keterkaitan antara desa dan kota atau

disebut juga rural – urban linkages (Douglass, 1999). Sedangkan Friedmann

mengatakan pengembangan wilayah perkotaan berasal dari pembentukan hierarki untuk

mempermudah sistem pembangunan yang kemudian dikenal dengan teori pusat

pertumbuhan. Seorang ahli lainya yaitu Walter Isard mengkaji bahwa faktor utama yang

membentuk wilayah perkotaan adalah faktor fisik, sosial-ekonomi, dan budaya.

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang dikemukakan oleh beberapa ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan wilayah perkotaan dimulai dari

kebutuhan fisik, sosial-ekonomi dan kebudayaan suatu pedesaan dan berkembang

menjadi kebutuhan perkotaan. Kemudian atas desakan kebutuhan yang semakin

meningkat akhirnya dibentuk suatu susunan pihak-pihak yang berwenang untuk

mengatur jalannya operasional wilayah tersebut.

2.1.1 Karakteristik Kota

Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kota apabila ditinjau dari

aspek morfologi. Karakteristik tersebut antara lain:

1. Aspek jumlah penduduk, yaitu dapat jumlah penduduk yang besar dalam

suatu wilayah.

2. Aspek sosial, gejala kota dapat dilihat dari adanya hubungan sosial anatara

masyarakatnya.

3. Aspek ekonomi, dapat dilihat dari gaya hidup masyarakatnya dalam

mengkonsumsi kebutuhan dalam hidupnya

4. Aspek hukum, adanya hak-hak dan kewajiban hukum bagi masyarakat yang

tinggal di dalamnya

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

7

Universitas Indonesia

2.2 Konsep Usia Dewasa

2.2.1 Aggregat Dewasa

Tahap perkembangan dewasa terbagi menjadi 2, yaitu tahap perkembangan

dewasa awal dan dewasa menengah (Potter & Perry, 2007). Tahap dewasa dalah tahap

perkembangan manusia usia 30 – 60 tahun dimana pada tahap ini merupakan tahap

dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan

mampu membimbing anaknya (Potter & Perry, 2007).

2.2.2 Tugas Perkembangan Keluarga Dewasa

Terdapat beberapa tugas perkembangan keluarga dengan tahap usia dewasa,

antara lain:

a. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar

Disini keluarga akan membangun keluarga menjadi lebih luas, biasanya

terdiri dari anak, ibu dan ayah.

b. Mempertahankan keintiman pasangan

Keluarga akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan rumah

tangganya dengan meningkatkan keharmonisan antara pasangan dan anak-

anaknya

c. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah

Orang tua akan berbagi peran, baik sebagai pencari nafkah maupun yang

mengurus keperluan sehari-hari

d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya

Keluarga akan mempersiapkan anak di dalam menghadapi tugas dan

perkembangan di setiap usianya dan mempersiapkan diri untuk melepas

anaknya ketika akan menuntut ilmu atau bekerja jauh dari rumah

e. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat

Keluarga akan mempersiapkan anak-anaknya untuk membentuk keluarga

sendiri/menikah

f. Menilai pencapaian hidup

Pada tahap ini keluarga akan melihat kembali keberhasilan telah dicapainya

dalam hidup

g. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

8

Universitas Indonesia

h. Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia

Selain itu, pada tahap perkembangan dewasa, individu dituntut

Mempunyai inisiatif atau memiliki ide-ide melakukan sesuatu yang

bermanfaat

i. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan

orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat

j. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang

lain.

k. Mengembangkan minat dan hobi.

2.2.3 Masalah Kesehatan pada Aggregat Dewasa

Tahap perkembangan dewasa merupakan periode produktif, dimana individu

akan memfokuskan diri pada kesejahteraan keluarganya (Potter & Perry, 2000).

Menurut Putri dalam penelitiannya pada tahun 2011, pada masa dewasa individu sedang

berorientasi pada kesejahteraan keluarga sehingga cenderung akan memfokuskan diri

pada mata pencahariaannya. Hal tersebut dapat memicu pemenuhan kebutuhan yang

serba instan untuk menghemat waktu, termasuk dalam hal makan dan minuman.

Keluarga akan cenderung untuk membeli makanan di luar untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Perubahan pola kehidupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan

degeneratif, salah satunya adalah diabetes melitus.

Selain itu, banyak dari Ibu-Ibu yang berada di usia dewasa adalah Ibu rumah

tangga yang sering berdiam diri di rumah dan tidak pernah menyempatkan waktu untuk

olahraga. Ibu-ibu rumah tangga tersebut menganggap bahwa aktivitasnya sehari-hari

seperti menyapu, mengepel, mencuci dan memasak sudah merupakan olahraga.

Sebagian besar Ibu-ibu yang tidak memiliki aktivitas tersebut akan mengobrol bersama

tetangga ataupun menonton televisi sambil makan makanan berupa cemilan yang

banyak mengandung gula (Endang, 2003).

Kurangnya olahraga dan pola makan yang tidak sehat akan memacu

peningkatan berat badan dan menjadi faktor resiko terjadinya beberapa penyakit, seperti

hipertensi, kolestrol, asam urat, dan peningkatan kadar glukosa yang akhirnya dapat

menyebabkan penyakit Diabetes Melitus. Penyakit-penyakit yang telah disebutkan tadi

dapat memicu penyakit seperti jantung koroner, gagal jantung dan stroke. Selain itu,

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

9

Universitas Indonesia

faktor-faktor pencemaran lingkungan yang terjadi di udara, air, tanah ataupun makanan

sangat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Pencemaran lingkungan tersebut

banyak mengakibatkan gangguan pencernaan, gangguan pernapasan dan gangguan

kulit. Penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat dari pencemaran lingkungan antara

lain, diare, ISPA, dan gatal-gatal (Azrul, 1990).

2.3 Peran Perawat

Perawat komunitas diharapkan memiliki kemampuan untuk memberdayakan

masyarakat perkotaan dalam pengambilan keputusan dan menangani persoalan yang

penting untuk kesehatan atau kesejahteraan mereka melalui partisipasi pemberdayaan

keluarga. Peran perawat dalam pemberdayaan komunitas adalah membangun kemitraan

yang efektif melalui partisipasi di komunitas (Anderson & McFarlane, 2007). Pada

proses penyelesaian masalah di lingkungan sub urban, perawat komunitas perlu

melakukan tahapan-tahapan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi tindakan. Selama melakukan asuhan keperawatan,

masyarakat juga dapat diberdayakan untuk mempermudah melakukan praktik

keperawatan di masyarakat perkotaan.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat selain sebagai

sasaran atau target tetapi juga sebagai mitra dalam melakukan asuhan keperawatan

mulai peng kajian sampai evaluasi. Asuhan keperawatan yang diberikan dapat berupa

upaya-upaya preventif dan promotif dapat berupa penyuluhan maupun pendidikan

kesehatan mengenai masalah kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat perkotaan.

Upaya-upaya yang dilakukan tersebut sebaiknya melibatkan berbagai pihak, misalnya

pihak instansi dan petugas kesehatan yang berada di wilayah tersebut ataupun

memberdayakan kader-kader yang bergerak di bidang Posyandu dan Posbindu. Dengan

adanya peran perawat bagi masyarakat di perkotaan, diharapkan masalah kesehatan

yang sering terjadi tidak mengalami peningkatan.

2.4 Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Diri

2.4.1 Pengkajian Friedmann

Dalam melakukan pengkajian dalam keluarga, diperlukan beberapa pengkajian

yang harus dilakukan. Pemgkajian-pengkajian tersebut antara lain data umum yang

meliputi komposisi keluarga, genogram, tipe keluarga, latar belakang budaya/suku,

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

10

Universitas Indonesia

agama, status sosial ekonomi, dan aktivitas reakreasi. Kemudian pengkajian riwayat

dan tugas perkembangan keluarga, yang terdiri dari tugas perkembangan keluarga saat

ini, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga sebelumnya,

dan riwayat keluarga saat ini. Dan pengkajian lingkungan yang meliputi karakteristik

keluarga, mobilitas keluarga, interaksi dengan masyarakat dan sistem pendukung

keluarga. Selain itu, terdapat pengkajian struktur keluarga, meliputi struktur kekuatan

keluarga, stuktur peran, pola komunikasi keluarga dan nilai serta norma.

Kemudian terdapat pengkajian fungsi perawatan keluarga yang harus dikaji lebih

mendalam oleh perawat sebelum menegakkan diagnosa keperawatan yang akan

diterapkan. Selain itu, pengkajian tersebut penting dikaji lebih mendalam karena akan

menentukan tingkat kemandirian keluarga. Menurut Friedman (1998) fungsi kesehatan

memiliki lima fungsi dasar keluarga, yaitu sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan

Disini perawat mengkaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai masalah

kesehatan yang terjadi dalam keluarganya. Kurangnya pengetahuan keluarga

dalam mengenal masalah pada Diabetes Mellitus merupakan salah satu

faktor yang menyebabkan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan yang terjadi dalam keluarganya.

b. Memutuskan untuk melakukan perawatan pada anggota keluarga yang

mengalami masalah kesehatan

Keluarga yang tidak memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam

menghadapi masalah kesehatan dalam keluarganya akan cenderung tidak

mampu untuk mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan perawatan

kepada anggota keluarganya yang mengalami masalah kesehatan

c. Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

Keluarga yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai masalah

kesehatan yang terjadi dalam keluarganya akan mampu melakukan

perawatan sederhana kepada anggota keluarganya yang mengalami masalah

kesehatan

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

11

Universitas Indonesia

d. Memodifikasi lingkungan

Keluarga yang mampu memodifikasi lingkungan akan menciptakan

lingkungan yang aman dan nyaman bagi anggota keluarganya yang

mengalami masalah kesehatan

e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat.

Keluarga yang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan akan rutin

memeriksakan kesehatan anggota keluarganya yang mengalami masalah

kesehatan

2.5 Diagnosa Keperawatan

Kekhasan masalah kesehatan yang sering muncul di masyarakat perkotaan tentu

akan memicu perawat untuk menerapkan beberapa diagnosa yang ditegakkan untuk

mengatasi masalah tersebut. Diagnosa keperawatan dapat ditegakkan pada

masyarakat perkotaan berdasarkan buku diagnosa Nanda tahun 2012, antara lain:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

3. Perilaku cenderung beresiko

4. Ketidakefektifan regimen terapeutik

5. Koping individu tidak efektif

6. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

7. Gangguan integritas kulit

Diagnosa-diagnosa yang muncul tersebut akan disesuaikan dengan masalah

kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotan.

2.6 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada masyarakat perkotaan

anatara lain:

1. Menjelaskan kepada keluarga melalui pendidikan kesehatan mengenai

masalah kesehatan yang terjadi

2. Menejemen diet, yaitu dengan mengatur jadwal, jenis dan jumlah makanan

bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan

3. Melatih dan memotivasi keluarga untuk rutin melakukan aktivitas atau

olahraga tepat dan sesuai kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

12

Universitas Indonesia

4. Mengajarkan keluaraga untuk melakukan teknik relaksasi untuk mengatasi

stresor yang datang

2.7 Intervensi Unggulan

Intervensi yang dilakukan oleh perawat dalam mengatasi masalah yang terjadi pada

keluaraga adalah dengan menggunakan menejemen diet, yaitu dengan mengatur

jadwal, jenis dan jumlah makanan pada keluarga yang mengalami masalah

kesehatan Diabetes Melitus. Manajemen diet yang diterapkan pada keluarga binaan

utama di kolaborasikan dengan senam kaki dan senam DM serta manajemen stres

yang dilakukan selama implementasi. Sebelum perawat mengatur pola makan

keluarga dengan Diabetes Melitus, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

2.7.1 Mengukur Kebutuhan Kalori

Sebelum mengatur menu makan pada penderita DM, hal yang harus dilakukan

adalah mengukur beberapa komponen. Komponen tersebut antara lain Indeks massa

tubuh dengan menggunakan rumus berat IMT dengan rumus sebagai berikut:

BB

(TB:100)2

x 100%. Kemudian yang kedua adalah mengukur berat badan ideal dengan

menggunakan rumus: TB-100 x 1 kg ±10%. Dan yang ketiga adalah mengukur

kebutuhan kalori klien dengan rumus: BB x 25 kkal (konstanta menggunakan nilai BB

ideal), kemudian hasilnya akan dikalikan sesuai tingkat aktivitas dan didapatkan hasil

kebutuhan kalori perhari.

2.7.2 Prinsip Penyusunan Manajemen Diet bagi penderita DM

Kemudian setelah didapatkan kebutuhan kalori perhari maka hal yang harus

diperhatikan adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang akan dikonsumi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan makananan bagi penderita DM

adalah mengatur makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,

vitamin dan mineral. Adapun komposisi yang disarankan adalah karbohidrat 45-65%,

protein 10-15%, dan vitamin atau mineral 20-25%. Setelah itu, menyusun menu makan

yang sesuai bagi penderita diet, meliputi jadwal, jumlah, dan jenis makanan (3 J).

Pengaturan makanan yang disusun harus memperhatikan kebutuhan kalori perhari, yang

didasarkan pada tinggi badan, berat badan, jenis aktivitas serta umur. Kemudian,

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

13

Universitas Indonesia

menyusun menu makan perhari sebaiknya memperhatikan makanan yang disukai

ataupun tidak disukai oleh keluarga tersebut. Misalnya apabila tidak menyukai telur

dapat diganti dengan tempe sesuai dengan jumlah kalori yang diperlukan. Dan yang tak

kalah penting adalah memilih menu makan sesuai dengan kemampuan ekonomi

keluaraga yang bersangkutan

Selain itu, perawat juga memperkenalkan triguna makanan yaitu terdiri dari zat

tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga adalah makanan yang mengandung

lemak dan karbohidrat, baik itu karbohidrat sederhana maupun karbohidrat kompleks.

Zat pembangun adalah makanan yang mengandung protein. Sedangkan zat pengatur

adalah makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral. Berikut ini akan

dijelaskan lebih lanjut mengenai zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur

1. Zat tenaga

Manfaat dari zat tenaga adalah untuk menyediakan energi dalam melakukan

aktivitas sehari-hari. Sumber-sumber zat tenaga adalah makanan yang banyak

mengandung karbohidrat dan lemak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

karbohidrat terbagi dua, yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Makanan

yang mengandung karbohidrat kompleks, antara lain beras, jagung, gandum, ubi

kayu, ubi jalar, kentang, talas, sagu, dan roti. Makanan yang mengandung

karbohidrat kompleks ini disarankan bagi penderita DM karena kandungan gula

yang terdapat dalam makanan tersebut akan lebih lama dicerna oleh

metabolisme tubuh sehingga akan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Sedangkan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, antara lain gula

murni atau makanan yang diolah dengan gula murni, misalnya gula pasir, gula

merah, permen, dodol, coklat, selai, madu, sirop, limun, minuman ringan, susu

kental manis, es krim, kue manis, kue tart, dan buah kalengan. Makanan yang

mengandung karbohidrat sederhana sebaiknya harus dihindari oleh penderita

Diabetes Melitus karena kandungan gulanya mudah dicerna oleh metabolisme

tubuh dan mengakibatkan rasa lapar yang lebih cepat.

Selain itu, terdapat sumber zat tenaga yang berasal dari lemak nabati dan lemak

hewani. Contoh sumber tenaga yang berasal dari lemak nabati, adalah minyak,

margarin, dan santan. Sedangkan sumber tenaga yang berasal lemak hewani

adalah lemak jenuh yang berasal dari hewan adalah kuning telur dan jeroan;

serta goreng-gorengan dan harus dibatasi oleh penderita Diabetes Melitus.

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

14

Universitas Indonesia

2. Zat pembangun

Makanan yang banyak mengandung zat pembangun adalah protein nabati

seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Selain itu, terdapat sumber zat

pembangun yang berasal dari protein hewani seperti telur, ikan, ayam, daging,

susu dan hasil olahnya. Zat pembangun ini disarankan bagi penderita DM,

namun harus sesuai dengan kebutuhan protein yang disaranka

3. Zat pengatur

Makanan yang banyak mengandung zat pengatur adalah segala jenis sayuran

dan buah-buahan. Buah-buahan dan sayuran banyak mengandung vitamin dan

mineral yang sangat dibutuhkan tubuh. Selain itu, buah dan sayuran juga banyak

mengandung serat bermanfaat untuk memperlambat penyerapan gula dan juga

baik untuk menjaga pola eliminasi. Namun, terdapat beberapa buahan yang

terlalu manis sehingga perlu dibatasi misalnya durian, rambutan, sawo, jeruk,

nanas, dan anggur.

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

15 Universitas Indonesia

BAB 3

LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

3.1 Pengkajian

3.1.1 Pengkajian Umum

Keluarga Bapak Ks (48 tahun) dan Ibu (40 tahun) merupakan keluarga inti

dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa. Keluarga Bapak Ks

memiliki 3 orang anak yaitu, anak M (20 tahun) yang telah menikah dan tinggal

bersama suaminya, anak I (17 tahun) serta anak J (11 tahun). Keluarga ini beragama

Islam dan bersuku Betawi, keluarga ini mengikuti pantangan yang tidak diperbolehkan

oleh agama, namun tidak ada pantangan makanan dari segi suku. Ibu Mh merupaka ibu

rumah tangga, mengatakan tidak ada masalah dalam hal keuangan, gaji dari Bapak Ks

yang berkerja di pabrik kimia, cukup untuk keperluan sehari-hari, seperti membeli

kebutuhan bahan makanan, membayar rekening listrik, rekening air dan membeli

pakaian serta digunakan untuk membiayai kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

Keluarga sering melakukan berekreasi diakhir pekan apabila Bapak Ks tengah libur

kerja. Keluarga Bapak Ks biasanya memasak makanan sendiri, namun apabila sibuk

atau sedang malas Ibu Mh lebih sering membeli makanan di luar. Makanan tersebut

antara lain, sayuran dan lauk pauk.

Riwayat kesehatan keluarga berdasarkan pengkajian didapatkan hasil Bapak Ks

memiliki hipertensi dengan TD: 160/80 mmHg, N: 88x/m, S: 37, RR: 16x/m BB: 67kg,

TB: 170 cm, GDS 92mg/dl, tidak memiliki DM atau asam urat, tidak ada riwayat

penyakit keturunan dari orang tua belum pernah dirawat di layanan kesehatan. Bapak

Ks merokok 1-2 bungkus sehari, minum kopi tiap hari 1 gelas belimbing dengan gula 1

sendok teh, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak meluangkan waktu untuk

olahraga. Makan 3xsehari dengan cemilan, porsi: nasi 3-4 sendok makan, 1 potong

ayam/ikan/telur/tempe, sayur kuah atau tumis 2-4 sendok sayur, cemilan apabila di

kantor kue-kue basah atau buah-buahan seperti melonpepaya atau jeruk. Selama ini, Ibu

Mh mengatakan Bpk. Ks belum pernah dirawat di rumah inap di pelayanan kesehatan.

Keluhan yang pernah diderita oleh Bpk. Ks adalah sakit ringan seperti pegal-pegal,

batuk dan pilek. Bpk. Ks apabila merasa sakit akan berobat jalan di layanan klinik

perusahaan tempatnya bekerja.

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

16

Universitas Indonesia

Bpk. Ks mengatakan bahwa hipertensi adalah darah tinggi, Bpk. Ks megetahui

nilai normal, penyebab, tanda dan gejala, akibat serta cara pencegahan HT. Namun,

tidak ada tindak lanjut untuk berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok dan minum

kopi atau berolahraga. Bapak Ks hanya mengecek kesehatan setaun sekali dengan

fasilitas medical check up di pabrik tempatnya bekerja.

Ibu Mh memiliki 5 saudara kandung dan semuanya masih hidup. Orang tua Ibu

Mh telah meninggal. Ayahnya meninggal karena usia tua sedangkan Ibunda Ibu Mh

meninggal karena penyakit DM. Kadar glukosa Ibu Mh pada tanggal 13 Mei 2013

adalah 305 mg/dl, tanggal 22 Mei 2013 adalah 293 mg/dl, tanggal 1 Juni adalah 272

mg/dl dan pemeriksaan yang terakhir pada tanggal 22 Juni 2013 180 mg/dl. Ibu Mh

belum pernah dirawat inap di pelayanan kesehatan.

Ibu Mh mengetahui Ibundanya meninggal karena penyakit DM dan mengetahui

bahwa penyakit DM dapat diturunkan, namun Ibu Mh belum pernah memeriksa kadar

glukosanya ke pelayanan kesehatan ataupun mengkonsumsi obat untuk DM. Ibu Mh

mengatakan dirinya tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit DM dan baru

mengetahuinya saat dicek kadar glukosanya pada tanggal 13 Mei 2013. Ibu Mh

mengatakan menghindari konsumsi gula, namun tidak membatasi makanan yang

banyak mengandung karbohidrat sederhana, seperti nasi, es krim dan cemilan yang

manis-manis.

Ibu Mh makan tidak menjaga pola makannya dengan mengkonsumsi makanan

yang mengandung kadar gula tinggi. Ibu Mh makan berat 2 kali sehari dengan cemilan,

di jam yang tidak teratur. Porsi makanan berat adalah sebagai berikut dengan porsi nasi

2-3 sendok nasi, 1 potong ikan/ayam/tempe/telur/tahu dan sayur 2-4 sendok sayur,

cemilan buah anggur 2-4 kali perminggu ± ½ kg. Ibu Mh juga mengkonsumsi mi instan

3-5 kali perminggu, masak sayur tumis dan lauk kuah dengan menggunakan gula/kecap

manis, 1 masakan ±1 sendok makan, perhari memasak 2 jenis sayur dan lauk, tidak

suka minuman manis.

Ibu Mh mengatakan mengetahui bahwa penyakit DM adalah penyakit karena

terlalu banyak mengkonsumsi gula. Ibu Mh tidak mengetahui berapa kadar gula yang

dikatakan tidak normal, tanda dan gejala serta akibat dari DM. Ibu Mh juga tidak

mengetahui cara pencegahan peningkatan kadar glukosa yang dapat dilakukan selain

obat-obatan. Ibu Mh mengatakan bahwa ia belum pernah ke layanan kesehatan untuk

mengecek kadar gulanya .

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

17

Universitas Indonesia

Anak J mengalami caries pada kedua gigi geraham sebelah kanan bawah,

namun belum ada keluhan nyeri pada gigi dari anak J. Anak J mengatakan menyukai

makanan yang manis-manis seperti arum manis dan minum minuman dalam kemasan

saset yang banyak mengandung gula. Anak J juga mengatakan sebelum tidur malam

sering lupa untuk menggosok giginya. Ibu Mh terkadang lupa mengingatkan anak J

untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari. Anak J dan Ibu Mh maupun anggota

keluarga yang lain tidak menyadari kapan caries gigi tersebut muncul.

Keluarga Bapak Ks khususnya Ibu Mh mengatakan akan mengambil keputusan

untuk merawat jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Belum

ada tindakan perawatan sederhana yang telah dilakukan oleh keluarga Bapak Ks Ibu Mh

untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dalam keluarganya.

3.1.2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dari head to toe yang dilakukan pada Ibu Mh didapatkan

hasil tekanan nadi 120/80 mmHg, nadi 78 kali permenit, suhu; 37 0C, dan pernapasan

15 kali permenit. Pengkajian dari kepala meliputi rambut didapatkan hasil tidak mudah

rontok, sebaran merata dan bersih, mata tidak anemis, tidak ikterik dan penglihatan

normal, telinga pendengaran normal, tidak terdapat serumen, pada hidung tidak ada

pembesaran polip, tidak terdapat sekret dan penciuman normal. pemeriksaan pada

mulut dan gigi didapatkan hasil mukosa lembap, tidak pucat, tidak ada sariawan dan

tidak halitosis. Pemeriksaan pada leher: tidak ada pembesaran nodus limfe dan kelenjar

tiroid. Pemeriksaan pada dada didapatkan hasul tidak ada retraksi, pergerakan simetris,

bunyi napas vesikuler, bunyi jantung S1 dan S2, dan tidak ada bantuan otot napas. Pada

pemeriksaan abdomen didapatkan hasil datar, lunak, dan tidak ada nyeri tekan.

Pemeriksaan pada kulit didapatkan hasil turgor kulit baik, tidak ada sianosis, jaundice

dan lesi. Pemeriksaan pada kuku didapatkan hasil lengkung kuku normal dan CRT <

3dtk. Pemeriksaan ekstremitas pada kaki kanan Ibu Mh mengalami kesemutan durasi 12

jam, skala ringan, kualitas seperti kesemutan, intensitas apabila kadar gula tinggi, tidak

ada perubahan bentuk dan luka ganggren. Pemeriksaan kadar glukosa GDS tanggal 13

Mei 2013 didapatkan hasil 305 mg/dl, Gula darah Puasa tanggal 22 Mei 2013, yaitu

293 mg/dl, GDS tanggal 1 Juni 2013 adalah 272 mg/dl, dan tanggal 22 Juni 2013

dilakukan pemeriksaan GDS terakhir dan didapatkan hasil 180 mg/dl. Pengukuran fisik

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

18

Universitas Indonesia

meliputi berat badan dan tinggi badan didapatkan hasil berat badan Ibu Mh 42 kg dan

tinggi 142 cm. Kepala: rambut hitam, sebaran merata, tidak

3.2 Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif Masalah

Keperawatan

Ibu Mh mengatakan:

• Penyebab DM adalah

karena gula

• tidak pernah berolahraga

• belum pernah cek kadar

glukosa ataupun

memeriksakan diri ke

yankes

• belum bisa mengatur

jenis, jumlah dan jadual

makannya

• sudah mengurangi

minum yang manis-

manis

• Ibu Mh minum manis

1-3 kali/minggu, gula 1

sendok teh

• TD: 120/80, N:

78x/m, S; 37, RR:

15x/m, B: TB:

142cm, usia 40

tahun

• GDS tanggal 13

Mei 2013: 305

mg/dl, Gula darah

Puasa tanggal 22

Mei 2013: 293

mg/dl, GDS tanggal

1 Juni 2013: 272

mg/dl, dan tanggal

22 Juni 2013 180

mg/dl

• keluarga kooperatif

• belum ke yankes dan

tidak pernah

olahraga

• Ibu Mh tidak

mengetahui tanda

dan gejala, akibat

serta cara

pencegahan DM

Ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan diri dengan

masalah DM pada Ibu

Mh

Bapak Ks mengatakan:

Mengetahui penyebab

• TD: 160/80 mmHg,

N: 88x/m, S: 37, RR:

Ketidakefektifan

pemeliharaan

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

19

Universitas Indonesia

Hipertensi namun susah

untuk berhenti merokok

ataupun berhenti

mengkonsumsi kopi

merokok 1-2 bungkus

sehari

minum kopi tiap hari 1

gelas belimbing dengan

gula 1 sendok teh

tidak mengkonsumsi

minuman beralkohol

menyukai makanan

yang asin seperti keripik

yang asin

tidak meluangkan waktu

untuk olahraga.

Makan 3xsehari dengan

cemilan, porsi: nasi 3-4

sendok makan, 1 potong

ayam/ikan/telur/tempe,

sayur kuah atau tumis 2-

4 sendok sayur, cemilan

apabila di kantor kue-

kue basah atau buah-

buahan seperti

melonpepaya atau jeruk

Keluhan yang pernah

diderita oleh Bpk. Ks

adalah kadang-kadang

16x/m

• BB: 67kg, TB: 170

cm

• GDS 92mg/dl

• Bapak Ks merokok

dan minum kopi saat

berinteraksi dengan

mahasiswa

kesehatan diri dengan

Hipertensi pada Bapak

Ks

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

20

Universitas Indonesia

kaku pada tengkuk dan

pusing

Anak J mengatakan:

Tidak mengetahui

bahwa giginya

hitam/caries

Menggosok gigi secara

mandiri

Giginya tidak sakit

Menggosok gigi pada

pagi hari, namun jarang

menggosok gigi

sebelum tidur

Ibu Mh mengatakan:

Mengetahui gigi

anaknya ada yang hitam

Menggosok gigi

menggunakan pasta gigi

Belum pernah ke dokter

gigi

• Anak J menggosok

gigi hanya sekitar 2

menit dan tidak

menggunakan

langkah yang tepat

Kerusakan Gigi:

caries pada anak J

3.3 Diagnosis Keperawatan Keluarga

Dari berbagai masalah kesehatan yang muncul dalam keluarga Bapak Ks,

penulis mengangkat 3 diagnosa utama berdasarkan Nanda tahun 2012, yaitu:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan Diabetes Melitus pada Ibu

Mh

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan Hipertensi pada Bapak Ks

3. Kerusakan gigi: caries pada anak J

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

21

Universitas Indonesia

Berdasarkan hal tersebut diagnosa yang mahasiswa angkat adalah Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan diri dengan masalah kesehatan DM Diabetes Melitus pada Ibu

Mh, dengan batasan karakteristik:

1. Menunjukkan kurang perilaku adatif terhadap perubahan lingkungan

2. Menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dsar

3. Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan dasar

4. Riwayat kurang perilaku mencari batuan dasar

5. Hambatan sistem pendukung pribadi

6. Kurang menunjukkan minat pada perbaikan perilaku sehat

3.4 Intervensi Inovasi Unggulan

Adapun inovasi unggulan yang dilakukan oleh penulis adalah manejemen diet

dengan mengatur jadwal, jumlah, dan jenis makanan (3 J) yang akan dikonsumsi oleh

Ibu Mh. Setelah mengukur kebutuhan kalori Ibu Mh dan kemudian melakukan

implentasi berdasarkan 5 tujuan asuhan keperawatan keluarga.

3.4.1 Tujuan Khusus 1

Tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga yang pertama adalah keluarga

mampu mengenal masalah Diabetes Melitus. Perawat menjelaskan pengertian Diabetes

Mellitus yaitu gangguan kadar gula dalam darah dengan kenaikan saat 2 jam setelah

makan > 200mg/dl dan saat puasa >140mg/dl, menjelaskan faktor penyebab DM, yaitu

faktor keturuna, pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik/olahraga, kerusakan

pada pankreas dan faktor usia. Selain itu, perawat juga menjelaskan tanda dan gejala

DM yaitu cepat lapar dan haus, sering BAK terutama malam hari, cepat merasa lemas,

pandangan kabur, apabila terjadi luka akan mengalami proses kesembuhan yang lama,

badan turun dratis dalam waktu ± 3 bulan, kesemutan terutama pada jari-jari tangan dan

kaki.

3.4.2 Tujuan Khusus 2

Setelah tujuan khusus pertama dapat dicapai, perawat kemudian meneruskan

tujuan khusus ke 2 yaitu keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota

keluarga yang mengalami penyakit Diabetes Melitus. Perawat menjelaskan akibat atau

komplikasi dari Diabetes Melitus, yaitu penyakit gagal ginjal, jantung koroner, ulkus

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

22

Universitas Indonesia

diabetikum dan stroke. Selanjutnya perawat memotivasi keluarga agar mampu

mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami Diabetes

Melitus.

3.4.3 Tujuan Khusus 3

Tujuan khusus ketiga yaitu keluarga mampu untuk melakukan perawatan

sederhana terhadap anggota keluarga dengan masalah Diabetes Melitus. Perawat

menjelaskan cara pengaturan diet makan bagi penderita DM sesuai dengan jumlah,

jadwal dan jenis yang telah ditentukan dan memilih menu makanan bagi penderita DM

bersama dengan keluarga yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Kemudian, perawat mendemonstrasikan bersama keluarga pengaturan menu makan

dengan bahan-bahan yang telah disiapkan (food’s model). Setelah itu, perawat

memberikan kesempatan pada keluarga untuk memdemonstrasikan kembali pemilihan

menu makan bagi penderita DM secara mandiri. Perawat juga membuat menu makan

Ibu Mh dalam sehari, pagi, siang dan sore berdasarkan kebutuhan kalori. Pengaturan

menu makan keluarga yang telah disusun akan dilampirkan mahasiswa.

Setelah dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan

pengukuran Indeks massa tubuh dan didapatkan 22 dengan arti lain adalah normal.

Pengkuran IMT menggunakan rumus:

IMT: 44

(1,42)2

x 100% = 22. Pengukuran berat badan ideal didapatkan hasil TB-100 x

1 kg ±10% 42x10% = 4,2 = 37,3-46,2 kg, jadi berat badan ideal untuk Ibu Mh dari

rentang 37,3 kg hingga 46,2 kg. Setelah didapatkan berat badan ideal kemudian yang

dilakukan berikutnya adalah mengukur kebutuhan kalori dengan menggunakan rumus

berat badan x 25 kkal, perawat menggunakan konstansta berat badan ideal karena berat

badan Ibu Mh termasuk dalam kategori ideal. Dari hasil tersebut dimasukan ke dalam

perkalian, 42 x 25 dan didapatkan hasil kebutuhan kalori awal Ibu Mh adalah 1050

kkal.

Kemudian kebutuhan kalori dikalikan dengan tingkat aktivitas menggunakan

rumus kebutuhan kalori x 20% (tingkat aktivitas sedang). Disini perawat menggunakan

tingkat aktivitas sedang karena Ibu Mh merupakan ibu rumah tangga, yaitu 1050 + 210.

Dari penjumlahan tersebut didapatkan hasil bahwa kebutuhan kalori Ibu Mh perhari

adalah 1260 kkal. Dari kebutuhan kalori tersebut akan dibagi untuk zat triguna yang

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

23

Universitas Indonesia

meliputi, karbohidrat, protein dan vitamin serta mineral dalam 3 kali makan berat dan 2

kali cemilan. Kebutuhan karbohidrat yang baik bagi penderita DM adalah 60% jadi

1260x60% = 756/3 dan didaptkan hasil kebutuhan akan karbohidrat perhari adalah 252

kkal. Untuk kebutuhan protein 15%, jadi 1260x15%= 189/3 dan didapatkan hasil 63

kkal kebutuahn protein perhari. Sedangakan untuk kebutuhan vitamin dan mineral

adalah 25%, jadi 1260x25% = 315/3 dan didapatkan hasil kebutuhan vitamin dan

mineral Ibu Mh perhari adalah 105 kkal.

3.4.4 Tujuan Khusus 4

Tujuan khusus yang keempat adalah keluarga mampu memodifikasi lingkungan

untuk merawat anggota keluarga dengan masalah DM. Perawat menjelaskan cara

memodifikasi lingkungan terkait DM yaitu dengan menjauhkan gula dari meja makan

atau memindahkan gula ke tempat yang tidak terlihat secara langsung dan mengganti

cemilan yang banyak mengandung gula saat bersantai atau menonton denga cemilan

buah-buahan, seperti pear, melon atau apel. Kemudian menempelkan jadwal makan di

ruang makan, sesuai dengan jumlah dan jenis makanan yang telah dipilih bersama.

Perawat juga memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan untuk mengatasi

masalah DM.

3.4.5 Tujuan Khusus 5

Tujuan khusus kelima adalah keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan

yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya. Perawat menjelaskan fasilitas pelayanan

kesehatan yang dapat digunakan keluarga untuk mengatasi DM pada anggota keluarga,

antara lain Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan dan Dokter praktik. Perawat juga

menjelaskan manfaat fasilitas pelayanan kesehatan antara lain memeriksa kadar gula

secara rutin, memberi informasi tentang cara perawatan DM, memberi pengobatan

terhadap DM yang dialami anggota keluarga. Setelah itu, perawat memotivasi agar

keluarag memutuskan untuk mengunjungi ke fasilitas kesehatan dan memeriksakan

kadar gula darah minimal satu bulan sekali.

3.5 Implementasi

Implementasi keperawatan yang diberikan kepada keluarga adalah meningkatkan

pengetahuan keluarga terlebih dahulu. Implementasi tujuan khusus pertama dilakukan

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

24

Universitas Indonesia

pada tanggal 13 Mei 2013. Perawat bersama keluarga mendiskusikan mengenai

pengertian diabtes melitus, penyebab diabtes melitus, tanda dan gejala diabetes

mellitus. Setelah keluarga mengalami peningkatan pengetahuan, kemudian perawat

membantu keluarga untuk keluarga mengidentifikasi anggota keluarga dengan masalah

diabetes melitus.

Perawat juga menjelaskan tujuan khusus kedua yaitu, akibat lanjut dari diabetes

mellitus kepada keluarga. Keluarga mengerti bahwa diabetes mellitus banyak

mengakibat penyakit seperti jantung koroner, stroke dan gagal ginjal, perawat

kemudian memotivasi keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah kesehatan diabetes mellitus. Setelah itu, perawat menjelaskan cara mengatasi

masalah diabetes mellitus. Cara perawatan lebih ditekanan pada diet rendah gula

dengan prinsip 3 J, yaitu jadwal, jenis dan jumlah makanan bagi penderita diabetes.

Keluarga sangat kooperatif setelah mengalami peningkatan pengetahuan dan

mengatakan akan mematuhi menu makanan yang akan disusun nanti.

Perawat telah menghitung kebutuhan kalori Ibu Mh sebelum melakukan

implementasi tujuan khusus ketiga mengenai pengaturan makanan bagi penderita

diabetes mellitus yang dilakukan pada tanggal 14 Mei 2013. Perawat menjelaskan

kepada keluarga mengenai pengaturan makanan bagi penderita diabetes mellitus

menggunakan prinsip 3 J yaitu jadwal, jenis, dan jumlah makanan. Perawat juga

menjelaskan makanan yang disarankan, atau perlu dikurangi bagi anggota keluarga

yang mengalami diabetes mellitus. Makanan yang dijelaskan adalah triguna makanan

yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Setelah keluarga mengerti

mengenai triguna makanan, perawat kemudian menjelaskan bagaimana memilih

makanan sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kemudian bersama perawat, keluarga menyusun menu seimbang yang

disesuaikan dengan tingkat ekonomi, mudah didapat dan sesuai dengan makanan yang

disukai oleh Ibu Mh. Jenis makanan yang dipilih adalah makanan seperti nasi, tempe,

ikan, buah dan sayuran. Setelah keluarga sepakat dengan menu makanan yang disusun

dan sudah sesuai dengan kebutuhan kalori Ibu Mh perhari, perawat kemudian

menjelaskan satuan ukur rumah tangga kepada keluarga. Satuan ukur rumah tangga

tersebut menggunakan gelas belimbing, mangkok kecil, dan potongan. Setelah keluarga

mengerti mengenai penyusanan makanan yang diberikan, perawat kemudian meminta

keluarga untuk mendemonstrasikan secara mandiri cara pengkuran dalam ukuran rumah

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

25

Universitas Indonesia

tangga. Adapun penyusunan jadwal makan adalah makan pagi pukul 07.00 WIB,

selingan pada pukul 10.00 WIB, makan siang pada pukul 12.00 WIB, selingan pada

pukul 15.00 WIB, makan malam pada pukul 19.00 WIB, dan selingan malam pada

pukul 21.00 WIB. Perawat menyusun menu makanan yang akan dilampirkan di

makalah ini.

Sebelum melanjutkan tujuan khusus yang keempat, perawat melakukan

kunjungan secara tiba-tiba ke rumah keluarga Bapak Ks. Hasil pengkajian tersebut

didapatkan hasil bahwa keluarga Bapak Ks, terutam Ibu Mh menaati menu makan yang

telah disusun bersama. Kemudian perawat melakukan pengecekan kadar glukosa dan

didapatkan hasil kadar glukosa Ibu Mh dari 305 mg/dl turun menjadi 293 mg/dl. Setelah

kelurga dapat mematuhi penyusunan makanan yang diberikan, perawat kemudian

mengajarkan senam kaki pada tanggal 22 Mei 2013 dan 23 Mei 2013 serta manajemen

stres pada tanggal 27 Mei 2013. Ibu dapat memdemonstrasikan ulang yang diajarkan

oleh perawat dengan bantuan video yang diberikan.

Perawat menjelaskan tujuan khusus keempat pada keluarga tanggal 28 Mei

2013 mengenai cara memodifikasi lingkungan bagi penderita diabetes mellitus. Perawat

menjelaskan bagaimana cara menciptakan lingkungan yang baik bagi penderita diabetes

mellitus yaitu dengan cara yaitu dengan menjauhkan gula dari meja makan atau

memindahkan gula ke tempat yang tidak terlihat secara langsung dan mengganti

cemilan yang banyak mengandung gula saat bersantai atau menonton denga cemilan

buah-buahan, seperti pear, melon atau apel. Kemudian menempelkan jadwal makan di

ruang makan, sesuai dengan jumlah dan jenis makanan yang telah dipilih bersama.

Perawat juga memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan untuk mengatasi

masalah DM.

Perawat menjelaskan mengenai manfaat pelayanan kesehatan yang ada

disekitar lingkungan keluarga, khususnya Puskesmas. Perawat juga menjelaskan

manfaat fasilitas pelayanan kesehatan antara lain memeriksa kadar gula secara rutin,

memberi informasi tentang cara perawatan DM, memberi pengobatan terhadap DM

yang dialami anggota keluarga. Setelah itu, perawat memotivasi agar keluarag

memutuskan untuk mengunjungi ke fasilitas kesehatan dan memeriksakan kadar gula

darah minimal satu bulan sekali. Keluarga mengatakan akan mengunjung Puskesmas

pada tanggal 24 Juli 2013 untuk memeriksa kadar glukosa.

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

26

Universitas Indonesia

Pada tanggal 10 Juni 2013, perawat melakukan pengecekan kadar glukosa

kembali dan didapatkan hasil kadar glukosa Ibu Mh 180 mg/dl.

3.6 Evaluasi

Asuhan keperawatan pada keluarga Bapak Ks dilakukan sebanyak 12 kali

pertemuan, terdiri dari pengkajian selama 2 kali pertemuan dan impelementasi

sebanyak 10 kali pertemuan. Evaluasi yang ingin penulis gambarkan dalam tulisan ini

terdiri dari rangkuman evaluasi dari semua implementasi yang telah penulis lakukan

kepada keluarga Bapak Ks.

3.6.1 Evaluasi Subjektif

Ibu Mh mengatakan yaitu kadar gula tinggi yaitu saat kadar gula tinggi lebih

dari > 200 mg/dl dan saat puasa gula darah > 140 mg/dl. Keluarga dapat menyebutkan

faktor penyebab DM, yaitu: faktor keturunan, pola makan tidak sehat, kurang olahraga

dan faktor usia. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala DM yaitu kesemutan,

luka susah sembuh, cepat haus, sering BAK terutama malam hari bebrat badan turun

dratis. Keluarga dapat menyebutkan akibat DM yaitu kebutaan, penyakit jantung, stroke

dan gagal ginjal. Keluarga dapat menyebutkan cara perawatan DM yaitu dengan

pengaturan diet makan bagi penderita DM sesuai dengan jumlah, jadwal dan jenis yang

telah ditentukan.

Keluarga dapat menyebutkan kembali menu makanan bagi penderita DM yaitu

zat tenaga mengandung karbohidrat, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga

seperti nasi, roti, kentang dan beras merah, untuk zat pembangun yang mengandung

protein, seperti ikan, ayam, tempe, telur dan zat pengatur (vitamin dan mineral) yang

terkandung dalam sayur-sayuran, seperti buncis bayam dan kangkung serta dalam

bentuk buah-buahan, seperti melon, pepaya dan apel.

Keluarga dapat memilih menu makanan bagi penderita DM yang telah dipilih

bersama mahasiswa, yaitu untuk zat tenaga: nasi, zat pembangun seperti ikan, ayam,

tempe, telur dan tahu, zat pengatur seperti sayur asam, bayam dan kangkung serta untuk

buah-buahan seperti melon, pepaya dan apel. Keluarga juga dapat mendemonstrasikan

kembali pemilihan menu makan yang telah dipilih secara mandiri. Keluarga dapat

menyebutkan cara memodifikasi lingkungan terkait DM yaitu dengan menjauhkan gula

dari meja makan atau memindahkan gula ke tempat yang tidak terlihat secara langsung

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

27

Universitas Indonesia

dan mengganti cemilan yang banyak mengandung gula saat bersantai atau menonton

denga cemilan buah-buahan, seperti pear, melon atau apel. Kemudian menempelkan

jadwal makan di ruang makan, sesuai dengan jumlah dan jenis makanan yang telah

dipilih bersama.

Keluarga dapat menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan

keluarga untuk mengatasi DM pada anggota keluarga yaitu Puskesmas, Rumah Sakit,

Bidan dan dokter praktik. Keluarga dapat menyebutkan manfaat fasilitas pelayanan

kesehatan yaitu memberi informasi/ tentang cara perawatan DM, memberi pengobatan

terhadap DM yang dialami anggota keluarga. Keluarga mengatakan akan mengunjungi

Puskesmas pada tanggal 24 Juni 2013.

3.6.2 Evaluasi Objektif

Asuhan keperawatan yang dilakukan selam 6 minggu, keluarga Bapak Ks

mengalami beberapa perubahan. Perubahan tersebut antara lain adalah peningkatan

pengetahuan yang dapat dilihat dengan keluarga mampu menyebutkan definisi DM

secara sederhana, yaitu saat kadar gula tinggi lebih dari > 200mg/dl dan saat puasa gula

darah > 140mg/dl, menyebutkan 5 dari 9 penyebab DM, menyebutkan 4 dari 5 tanda

gejala DM, mengidentifikasi anggota keluarga dengan masalah DM, dan menyebutkan

4 dari 6 akibat DM. Keluarga juga mampu mengalami perubahan perilaku yaitu

keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah gizi

dengan mengatakan mau merawat anggota keluarga dengan masalah DM ,

menyebutkan cara mengatasi masalah DM, menyebutkan kembali definisi triguna

makanan dan memberikan 3 contoh dari tiap komponen triguna makanan, memilih

makanan triguna yang baik bagi penderita DM, me-redemonstrasikan cara memilih dan

mengolah bahan makanan triguna bagi penderita DM. Kemudian keluarga juga mampu

menyebutkan 2 cara memodfikasi lingkungan dan menyebutkan 3 dari 4 fasilitas

kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal , menyebutkan 3 manfaat mengunjungi

fasilitas pelayanan kesehatan dan mengatakan akan mengunjungi Puskesmas dalam

pada tanggal 24 Juni 2013. Pemeriksaan kadar glukosa yang dilakukan didapatkan hasil

sebagai berikut GDS tanggal 13 Mei 2013, yaitu 305 mg/dl, Gula darah Puasa tanggal

22 Mei 2013 adalah 293 mg/dl, GDS tanggal 1 Juni 2013 adalah 272 mg/dl, dan tanggal

22 Juni 2013 adalah 180 mg/dl.

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

28

Universitas Indonesia

Selama praktek dan melakukan kunjungan rumah, keluarga selalu menerima

kehadiran perawat dengan sikap ramah dan terbuka sesuai dengan kontrak yang telah

disepakati bersama. Keluarga dan mahasiswa hampir selalu menyepakati kontrak yang

telah ditentukan. Apabila keluarga ada acara dan kegiatan pada saat kontrak yang telah

disepakati, keluarga memberitahukan kepada mahasiswa terlebih dahulu. Selama

pembinaan dan kunjungan rutin, keluarga mengungkapkan masalah kesehatan yang

dialami dalam keluarga secara terbuka, dan telah dilakukan klarifikasi dengan

pemeriksaan fisik. Selama pengkajian keluarga juga menjawab semua pertanyaan yang

diajukan mahasiswa dengan baik sehingga dapat menunjang dalam menegakkan

permasalahan yang ada dalam keluarga.

Keluarga telah memiliki motivasi untuk mengunjungi Puskesmas Cimanggis

pada tanggal 24 Juli 2013 dengan tujuan memeriksa rutin kadar glukosa. Keluarga juga

telah berusaha melakukan perawatan sederhana bagi penderita DM, yaitu dengan

mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan mengganti

makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks.

Kemudian keluarga juga telah melakukan pencegahan secara aktif pada masalah DM

dengan menjauhkan gula dari meja makan atau memindahkan gula ke tempat yang tidak

terlihat secara langsung dan mengganti cemilan yang banyak mengandung gula saat

bersantai atau menonton dengan cemilan buah-buahan, seperti pear, melon atau apel.

Kemudian menempelkan jadwal makan di ruang makan, sesuai dengan jumlah dan jenis

makanan yang telah dipilih bersama. Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa

evaluasi sumatif yang dilakukan telah tercapai dan tingkat kemandirian keluarga yang

sebelumnya berada pada tingkat II meningkat menjadi kemandirian tingkat III. Evaluasi

sumatif dan tingkat kemandirian keluarga dilampirkan pada makalah ini.

3.7 Rencana Tindak Lanjut

Memotivasi Ibu Mh untuk terus mematuhi pengaturan diet makanan sesuai

jadwal, jenis, dan jumlah yang telah dijadwalkan dan rutin mengikuti senam DM yang

dilakukan di RW 05 tiap hari Sabtu. Mahasiswa juga memotivasi Ibu Mh untuk

memeriksakan rutin kadar glukosa ke pelayanan kesehatan minimal sebulan sekali.

Selain itu, mahasiswa menganjurkan keluarga Bapak Ks untuk mendukung Ibu Mh agar

terus mematuhi program diet yang telah diberikan dan rutin ke fasilitas kesehatan.

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

29 Universitas Indonesia

BAB 4

ANALISIS SITUASI

4.1 Profil Lahan Praktik

Praktik komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa Profesi Keperawatan FIK UI

bertempat di Kota Depok. Depok berbatasan dengan Jakarta Timur, Jakarta Selatan,

Bekasi dan Kabupaten Bogor. Depok turut menyumbang angka kejadian Diabetes

Melitus yang cukup besar, yaitu mencapai angka 12,8%. Salah satu kelurahan yang

berada di wilayah Kota Depok adalah Kelurahan Cisalak Pasar. Kelurahan Cisalak

Pasar memilki luas wilayah 1,71 km2 dengan total penduduk sebanyak 24.617 jiwa.

Keluarga binaan mahasiswa, yaitu Bapak Ks bertempat tinggal di Kelurahan

Cisalak Pasar, lebih tepatnya di RT 07 RW 05. Rumah keluarga Bapak Ks berada di

lingkungan yang bersih dan cukup asri serta berada tak jauh dari jalan raya. Jarak

pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posbindu, Bidan dan Dokter praktek dekat

dengan keluarga Bapak Ks. Namun, keluarga Bapak Ks tidak pernah mengunjungi

layanan kesehatan secara rutin.

Pada Kelurahan Cisalak Pasar juga terdapat banyak tempat-tempat yang menjual

berbagai makanan, baik itu warung maka, warung kelontongan dan warung-warung

yang menjual minuman dalam kemasan (dalam bentuk saset). Selain itu, banyak

pedagang keliling yang berjualan bakso, siomay dan sate. Masyarakat di kelurahan

Cisalak Pasar pada saat siang hari terlihat sering membeli makanan di luar, terutama

bakso dan minuman es.

4.2 Analisis Masalah Keperawatan

4.2.1 Analisis Masalah Terkait Konsep KKMP

Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat perkotaan tidak terlepas dari pola

hidup masyarakat perkotaan itu sendiri. Pola hidup yang serba cepat dan instan, memicu

bermunculan banyaknya tempat-tempat makan cepat saji. Faktor lain yang turut

berperan dalam pola makan yang tidak sehat adalah warung makan yang memasak

tanpa memperhatikan takaran faktor kesehatan dan kebersihan. Padatnya aktivitas

pekerjaan juga menyebabkan masyarakat kota tidak menyempatkan waktu untuk

berolahraga.

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

30

Universitas Indonesia

Selain itu, banyak dari Ibu rumah tangga yang sering berdiam diri di rumah dan

tidak pernah menyempatkan waktu untuk olahraga. Ibu-ibu rumah tangga tersebut

menganggap bahwa aktivitasnya sehari-hari seperti menyapu, mengepel, mencuci dan

memasak sudah merupakan olahraga. Sebagian besar Ibu-ibu yang tidak memiliki

aktivitas tersebut akan mengobrol bersama tetangga ataupun menonton televisi sambil

makan makanan berupa cemilan yang banyak mengandung gula. Perubahan pola

kehidupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan degeneratif, salah satunya

adalah Diabetes Melitus.

Perawat sebagai edukator dapat melakukan asuhan keperawatan berupa

pendidikan kesehatan kepada masyarakat perkotaan. Pendidikan kesehatan yang

diberikan dapat berupa asuhan keperawatan kepada individu, kelompok, keluarga dan

masyarakat. Peran perawat lebih ditekan kepada usaha promotif dan preventif. Selain

itu, perawat juga dapat memperdayakan masyarakat sebagai patner dalam melakukan

asuhan keperawatan atau yang lebih dikenal sebagai community as partner (Anderson,

2010). Asuhan keparawatan pada keluarga bertujuan untuk memandirikan keluarga

dengan membantu keluarga mengenal masalah kesehatan yang terjadi di dalam

keluarganya. Dengan meningkatkan pengetahuan keluarga makan diharapkan keluarga

dapat mengubah perilaku dalam merawat anggota keluarga yang mengalami masalah

kesehatan.

Masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan, khususnya masalah

diabetes mellitus pada kelurahan Cisalak Pasar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Mahasiswa Residen FIKUI tahun 2013 didapatkan data pasien DM di wilayah RW

05 Kelurahan Cisalak Pasar berjumlah 30 orang. Selain itu, berdasarkan hasil skrining

yang dilakukan oleh kelompok Mahasiswa Profesi 2013 bersama kader RW 05

diperoleh hasil bahwa 18 orang mengalami DM. Berdasarkan data tersebut didapatkan

hasil bahwa terdapat 48 warga yang menderita DM di wilayah RW 05 Kelurahan

Cisalak Pasar.

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

31

Universitas Indonesia

4.2.2 Analisis Pengkajian Keluarga dengan Diabetes Melitus

Hasil pemeriksaan kadar glukosa Ibu Mh pada tanggal 13 Mei 2013 adalah 305

mg/dl, gula darah puasa tanggal 22 Mei 2013 adalah 293 mg/dl, GDS tanggal 1 Juni

2013 adalah 272 mg/dl, dan pemeriksaan tanggal 22 Juni 2013 adalah 180 mg/dl.

Salah satu penyebab terjadinya masalah Diabetes Melitus adalah kurangnya

pengetahuan keluarga tidak mengenai penyakit DM. Ibu Mh mengatakan dirinya baru

mengetahuinya dirinya menderita DM saat dicek kadar glukosanya pada tanggal 13 Mei

2013 oleh mahasiswa. Keluarga Bapak Ks biasanya memasak makanan sendiri, namun

apabila sibuk atau sedang malas Ibu Mh lebih sering membeli makanan di luar.

Makanan tersebut antara lain, sayuran dan lauk pauk.

Selain itu, Ibu Mh makan tidak menjaga pola makannya dengan mengkonsumsi

makanan yang mengandung kadar gula tinggi. Ibu Mh makan berat 2 kali sehari dengan

cemilan, di jam yang tidak teratur. Porsi makanan berat adalah sebagai berikut dengan

porsi nasi 2-3 sendok nasi, 1 potong ikan/ayam/tempe/telur/tahu dan sayur 2-4 sendok

sayur, cemilan buah anggur 2-4 kali perminggu ± ½ kg. Ibu Mh juga mengkonsumsi mi

instan 3-5 kali perminggu, masak sayur tumis dan lauk kuah dengan menggunakan

gula/kecap manis, 1 masakan ±1 sendok makan, perhari memasak 2 jenis sayur dan

lauk, tidak suka minuman manis. Ibu Mh juga tidak mengetahui cara pencegahan

peningkatan kadar glukosa yang dapat dilakukan selain obat-obatan. Ibu Mh

mengatakan bahwa ia belum pernah ke layanan kesehatan untuk mengecek kadar

gulanya.

Diabetes Melitus merupakan suatu kondisi penyakit yang sangat dipengaruhi

oleh pola makan seseorang. Apabila Ibu Mh tidak patuh dalam melaksanakan program

pengobatan yang telah dianjurkan maka akan dapat memperburuk kondisi penyakitnya.

Melalui manajemen diet yang dilakukan dan diimbangi dengan olahrga dan konsumsi

melalui obat-obatan Diabetes Melitus maka kadar glukosa darah dapat diturunkan

hingga ke nilai normal (Putri, 2011).

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

32

Universitas Indonesia

4.2.3 Analisis Diagnosis Keperawatan Keluarga

Masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa adalah ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan diri dengan Diabetes Melitus pada Ibu Mh. Hal tersebut

berdasarkan pengkajian bahwa Ibu Mh kurang pengetahuan mengenai DM, belum

menjaga pola makan dan belum pernah memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Berdasarkan NANDA tahun 2012 ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri

merupakan ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan

untuk mempertahankan kesehatan. Batasan karakteristik pada diagnosa ini yang ada

pada keluarga bapak Ks adalah menunjukkan kurang perilaku adatif terhadap perubahan

lingkungan, menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar,

ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan dasar, riwayat

kurang perilaku mencari batuan dasar, hambatan sistem pendukung pribadi dan kurang

menunjukkan minat pada perbaikan perilaku sehat. Batasan karakteristik ini disesuaikan

dengan pengkajian pada keluarga Bapak Ks.

Faktor-faktor yang berhubungan adalah pola perawatan kesehatan keluarga Ks

adalah hambatan kognitif pada keluarga, ketidakmampuan membuat penilaian yang

tepat dan ketidakefektifan koping keluarga. Berdasarkan batasan karakteristik diagnosa

dan faktor-faktor yang berhubungan maka perlu dilakukan penanganan terhadap

diagnosa ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada keluarga bapak Ks

terkhususnya Ibu Mh dengan masalah kesehatan DM.

4.2.4 Analisis Intervensi Keperawatan Keluarga

Intervensi yang diberikan diharapkan dapat memenuhi 5 tugas perkembangan

keluarga. Intervensi yang diberikan mahasiswa kepada keluarga Bapk Ks adalah

meningkatkan pengetahuan, yaitu dengan menjelaskan tentang DM meliputi pengertian,

tanda gejala dan akibat DM, menjelaskan tentang manajemen Diet dan

mendemonstrasikan langsung tentang Diet khusus penderita DM. Peningkatan

pengetahuan ini akan motivasi keluarga dan meningkatkan kesadaran bahwa anggota

yang mengalami diabetes mellitus penting untung dilakukan perawatan. Keluarga juga

diajarkan bagaimana cara merawat anggota keluarga dengan DM yaitu dengan

menyusun makanan yang sesuai bagi penderita DM. Setelah itu keluarga juga

diharapkan dapat merubah perilaku dengan menjelaskan cara untuk memodifikasi

lingkungan dan memanfaatkan layanan kesehatan yang terdekat dan terjangkau oleh

keluarga.

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

33

Universitas Indonesia

Intervensi yang diberikan menggunakan beberapa media, seperti leaflet, lembar

balik, contoh makan dan alat ukur rumah tangga. Media leaflet dan lembar balik berisi

mengenai penjelasan mengenai DM, pengaturan makan, cara memodifikasi lingkungan

dan memanfaatkan layanan kesehatan. Sedangkan contoh makanan berupa triguna

makanan yang meliputi zat tenaga yang mengandung karbohidrat, zat pembangun yang

mengandung protein serta zat pengatur yang mengandung vitamin dan mineral.

Kemudian dan alat rumah tangga seperti sendok teh, sendok makan, mangkok kecil

dan gelas belimbing digunakan untuk mempermudah keluarga mengukur kebutuhan

kalori.

4.2.5 Analisis Implementasi Keperawatan Keluarga dihubungkan dengan

Penelitian Terkait

Implementasi yang dilakukan oleh perawat lebih menekan pada manajemen diet

dengan mengatur jadwal, jenis dan jumlah makanan pada keluarga yang mengalami

masalah kesehatan Diabetes Melitus. Putri dalam penelitiannya yang berjudul faktor-

faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan komplikasi DM tahun 2011

mengatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengaturan menu makan

dengan penurunan kadar glukosa. Hal tersebut sesuai dengan hasil implementasi yang

dilakukan oleh mahasiswa, yaitu Ibu Mh mengalami penurunan kadar glukosa setelah

kurang lebih 6 minggu mematuhi menu makan yang telah dijadwalkan.

Kemudian, peningkatan pengetahuan keluarga akan mendukung perilaku keluarga

dalam mematuhi menu makan yang telah dibuat. Sebelumnya Ibu Mh hanya

mengetahui bahwa Diabetes Melitus hanya disebabkan oleh gula dan bukan oleh

makanan yang lain, seperti nasi yang mengandung karbohidrat kompleks ataupun buah

anggur yang banyak mengandung gula. Hal tersebut menyebabkan Ibu Mh hanya

mengurangi konsumsi gula dan tidak membatasi makanan yang lain. Namun, setelah

dijelaskan mengenai triguna makanan, Ibu Mh akhirnya mengerti dan membatasi

konsumsi nasi sesuai dengan kebutuhan kalorinya. Edukasi yang diberikan juga

memotivasi keluarga untuk rutin mengikuti senam DM dan melakukan pengecekan

kadar glukosa walaupun kadar glukosa telah mendekati nilai normal. Ibu Mh rutin

mengikuti senam DM pada hari Sabtu di RW 05 dan mengatakan akan mengunjungi

Puskesmas pada tanggal 24 Juli 2013 untuk mengecek kadar glukosa. Hasil

implementasi yang dilakukan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

34

Universitas Indonesia

Rusminan pada tahun 2011 dengan judul hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan

gizi dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus (diabetisi).

Implementasi yang diberikan juga membantu keluarga untuk memodifikasi

lingkungan yang mendukung yang aman dan nyaman bagi penderita Diabetes Melitus.

Keluarga telah menjauhkan gula dari meja makan atau memindahkan gula ke tempat

yang tidak terlihat secara langsung dan mengganti cemilan yang banyak mengandung

gula saat bersantai atau menonton dengan cemilan buah-buahan, seperti pear, melon

atau apel. Kemudian menempelkan jadwal makan di ruang makan, sesuai dengan

jumlah dan jenis makanan yang telah dipilih bersama untuk membantu kepatuhan

keluarga. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Endang tahun 2011 yang berjudul

faktor-faktor yang mempengaruhi kberhasilan diet penderita dm tipe 2, yang

mengatakan bahwa faktor lingkungan yang kondusif akan membantu keluarga

keberhasilan keluarga dalam menurunkan kadar glukosa.

4.3 Evaluasi

Setelah implementasi selesai dilakukan maka tahap selanjutnya adalah menilai

hasil tindakan yang dilakukan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

keperawatan dari mulai pengkajian hingga pelaksanaan. Hasil evaluasi tersebut

nantinya dapat digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut bagi keluarga yang

telah dilakukan implementasi. Hasil evaluasi pada keluarga Bapak Ks diperoleh hasil

bahwa tingkat pengetahuan keluarga mulai meningkat, terjadi perubahan perilaku dari

pola makan, mampu memodifikasi lingkungan dan mau mengunjungi pelyanan

kesehatan.

Kemudian didapatkan hasil penuruan kadar glukosa pada Ibu Mh. Hasil dari

asuhan keperawatan berupa program inovasi yang telah dilakukan menunjukkan hasil

bahwa Ibu Mh mengalami penurunan kadar glukosa dari pemeriksaan awal pada

tanggal yaitu 13 Mei 2013 adalah 305 mg/dl menjadi 180 mg/dl pada tanggal 22 Juni

2013. Ibu Mh juga mengatakan akan mengunjungi Puskesmas pada tanggal 24 Juli

2013 untuk mengecek kadar glukosa. Selain itu, Ibu Mh mengatakan menyempatkan

waktu untuk ikut senam DM. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi yang

dilakukan oleh mahasiswa efektif untuk memotivasi Ibu Mh mematuhi manajemen diet

yang telah disusun sehingga kadar glukosa Ibu Mh telah mencapai nilai normal.

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

35

Universitas Indonesia

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan memotivasi Ibu Mh untuk menjaga

kestabilan kadar glukosa dengan mematuhi pengaturan diet makanan sesuai jadwal,

jenis, dan jumlah yang telah dijadwalkan dan rutin mengikuti senam DM yang

dilakukan di RW 05 tiap hari Sabtu. Mahasiswa juga memotivasi Ibu Mh untuk

memeriksakan rutin kadar glukosa ke pelayanan kesehatan minimal sebulan sekali.

Selain itu, mahasiswa menganjurkan keluarga Bapak Ks untuk mendukung Ibu Mh agar

terus mematuhi program diet yang telah diberikan dan rutin ke fasilitas kesehatan.

4.4 Alternatif Pemecahan Masalah yang Dapat Dilakukan

Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan pada keluarga Bapak Ks

dengan masalah kesehatan DM adalah dengan mengatur menu makanan. Menu

makanan yang diatur ini harus memperhatikan kemampuan ekonomi keluarg. Selain itu,

makanan kesukaan dan makanan yang mudah didapatkan oleh keluarga juga penting

untuk diperhatikan.

Kemudian mahasiswa juga dapat memotivasi keluarga untuk memberdayakan

layanan kesehatan Posbindu yang terdapat di RW 05. Keluarga dimotivasi untuk

melakukan pengecekan kadar glukosa secara rutin minimal sebulan sekali di Posbindu.

Keluarga juga dimotivasi untuk mengikuti senam DM yang rutin dilakukan setiap hari

Sabtu pagi oleh warga di RW 05.

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

36 Universitas Indonesia

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada

masyarakat perkotaan. Selama praktik komunitas, mahasiswa mengelola satu keluarga

binaan, yaitu keluarga Bapak Ks, khususnya pada Ibu Mh yang tinggal di RT 07 RW 05

Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis, Depok dan didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Pengkajian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa Ibu Mh menderita Diabetes

Melitus tipe II dengan kadar glukosa saat pertama kali dicek adalah 305 mg/dl.

Beberapa faktor yang menyebbakan Ibu Mh menderita Diabetes Melitus, antara

lain kurang pengetahuan, pola makan tidak tepat dan kurang aktivitas

fisik/olahraga. Ibu Mh juga tidak banyak mengetahui mengenai penyakit

Diabetes Melitus, seperti pengertian, tanda dan gejala, penyebab, akibat dan cara

pencegahan. Ibu Mh juga belum pernah memeriksakan diri ke pelayanan

kesehatan terkait masalah kesehatan Diabetes Melitus.

2. Diagnosa yang ditegakkan yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri

dengan masalah kesehatan DM pada Ibu Mh.

3. Rencana asuhan keperawatan yang ingin diangkat oleh mahasiswa adalah

mengenai manajemen diet pada penderita Diabetes Melitus. Hal tersebut

berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dan didapatkan hasil bahwa Ibu Mh

akan mengalami peningkatan kadar glukosa apabila Ibu Mh tidak mematuhi

pengaturan menu makan yang telah disusun bersama.

4. Implementasi yang dilakukan adalah program inovasi berupa penyusunan menu

makan dalam satu hari berdasarkan jadwal, jumlah dan jadwal yang sesuai

dengan kebutuhan kalori perhari Ibu Mh. Mahasiswa bersama keluarga memilih

menu makanan yang disukai oleh Ibu Mh dan sesuai dengan kemampuan

ekonomi keluarga tersebut. Setelah itu, menu makan tersebut ditulis dan

ditempelkan di ruang makan keluarga dengan tujuan selalu mengingatkan Ibu

Mh.

5. Hasil evaluasi dari implementasi yang dilakukan selama 7 minggu didapatkan

hasil Ibu Mh mengalami penurunan kadar glukosa awal pada tanggal 22 Mei

2012, yaitu 305 mg/dl menjadi 180 mg/dl pada tanggal 22 Juni 2013. Saat

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

37

Universitas Indonesia

dilakukan kunjungan tiba-tiba ke rumah pada jam makan siang, Ibu Mh terlihat

mematuhi menu makan yang telah dibuat. Setelah diberi penjelasan mengenai

masalah kesehatan Diabetes Melitus, Ibu Mh mengalami peningkatan

pengetahuan mengenai DM dan cara perawatannya. Ibu Mh mengalami

perubahan perilaku dengan mau mengganti cemilan yang mengandung banyak

gula dengan buah-buahan, meletakkan gula di tempat yang tidak mudah terlihat

dan rutin mengikuti senam DM yang dilakukan setiap hari Sabtu di RW 05. Ibu

Mh juga mengatakan akan mengunjungi Puskesmas pada tanggal 24 Juli 2013

untuk memeriksakan kadar glukosa. Kemudian, hasil evaluasi susmatif tercapai

dn tingkat kemandirian keluarga yang sebelumnya berada pada tingkat II,

meningkat menjadi kemandirian III.

6. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan memotivasi Ibu Mh untuk menjaga

kestabilan kadar glukosa dengan mematuhi pengaturan diet makanan sesuai

jadwal, jenis, dan jumlah yang telah dijadwalkan dan rutin mengikuti senam

DM yang dilakukan di RW 05 tiap hari Sabtu. Mahasiswa juga memotivasi Ibu

Mh untuk memeriksakan rutin kadar glukosa ke pelayanan kesehatan minimal

sebulan sekali. Selain itu, mahasiswa menganjurkan keluarga Bapak Ks untuk

mendukung Ibu Mh agar terus mematuhi program diet yang telah diberikan dan

rutin ke fasilitas kesehatan.

5.2 Saran

Berdasarkan impelementasi yang telah dilakukan, mahasiswa memiliki beberapa

saran yang perlu untuk dipertimbangkan, saran-saran tersebut antara lain:

5.2.1 Bagi Keluarga

Keluarga binaan yang telah mengalami peningkatan pengetahuan keluarga

diharapkan agar selalu menerapkan perilaku hidup yang sehat, terutama pola makan

untuk mencegah komplikasi dari masalah kesehatan Diabetes Melitus. Keluarga juga

diharapkan untuk rutin mengunjungi pelayanan kesehatan agar dapat mengontrol kadar

glukosa minimal sebulan sekali.

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

38

Universitas Indonesia

5.2.2 Bagi Masyarakat

Masyarakat Kelurahan Cisalak Pasar dapat terpacu untuk melakukan upaya-

upaya pencegahan masalah kesehatan, khususnya Diabetes Melitus. Upaya-upaya

tersebut dapat melalui pemberdayaan Posbindu untuk kegiatan penyuluhan maupun

pemeriksaan gula darah secara rutin.

5.2.3 Bagi Puskesmas Cimanggis

Puskesmas Cimanggis diharapakan dapat menindaklanjuti data-data tambahan

mengenai jumlah pasien Diabetes Melitus di Kelurahan Cisalak Pasar dengan

mengadakan program Lintas Sektor. Program Lintas Sektor tersebut dapat berupa

kerjasama dengan para Kader-Kader untuk memperdayakan Posbindu ataupun melatih

kader-kader menjadi instruktur senam untuk masalah kesehatan DM dan mengadakan

senam bersama.

5.2.4 Bagi Keilmuan Keperawatan Komunitas

Perawat komunitas dapat menjadikan tulisan ilmiah ini sebagai sumber

informasi dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga dari tahap pengkajian hingga

tahap evaluasi. Penambahan informasi tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan

profesionalitas perawat komunitas dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga.

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

39

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Allender, J. A & Spradley, B.W (2005). Community health nursing: promoting and

protecting the public’s health. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins

Allender, J.A., Rector, C., & Warner, K.D (2010). Community health nursing:

promoting and protecting the public’s health. 6th

Ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins

Anderson, E.T., dan McFarlane, J. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori

dan Praktik. Edisi ke 3. Alih bahasa: Agus Sutarna, dkk. EGC: Jakarta

Arita (2007). Pengaruh konseleling keluarga terhadap perbaikan peran keluarga dalam

pengelolaan anggota keluarga dengan DM di wilayah kerja puskesmas Kokap

Kulon Progo. Jurnal kesehatan surya medika jogjakarta.

Azwar, Azrul. (1990). Pengantar epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara. Fawcett,

Jacqueline. (2005). Contemporary nursing knowledge: analysis and evaluation of

nursing model and theories. 2nd

E. FA Davis: Philadelphia.

Azwar, Azrul. (1990). Pengantar ilmu kesehatan lingkungan. Jakarta: PT Mutiara

Sumber Widya

Departemen Kesehatan RI. (2008). Peran Diit Dalam Penanggulangan Diabetes.

Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Depkes. (2006). pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas.

Direktoorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medik. Jakarta:

Depkes.

Edelman, C.L., & Mandle, C. L. (2010). Health promotion throught the life span.7th

.

Ed. St. Louis, Missouri: Mosby

Eugsti, CS., Guire, L., Stone CS. (2002). Comprehensive community health nursing

family, aggregate, & community practice. St. Louis: Mosby.

Friedman, M., Bowden, V.R., Jones, E.G. (2003). Family nursing: research, theory &

pravtice. 4th

Ed. Ner Jersey: Person Education Inc

Grodner. M., Long. S., Walkingshaw. B.C. (2007). Foundations and clinical

applications of nutrition:a nursing approach. 4th

. Ed. Louis, Missouri: Mosby.

Inc

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

40

Universitas Indonesia

Hannon, P. A., Bowen, D. J., Moinpour, C. M., & Mc. Lerran, D. F. (2003).

Correlations in perceived food use between the family food preparer and their

spouses and children. Appetite,40. 77-83

Harkreader. H., Hogan. M., & Thobaben. M. (2007). Fundamental of nursing: caring

and clinical judgment. 3th

.Ed. Louis, Missouri: Saunder Elseiver.Inc

Heliala, A. M. (2001). Profil kesehatan Indonesia 2001: Menuju Indonesia sehat

2010. Jakarta: Pusat Data Kesehatan Depkes RI.

Hitchcock, J.E., Schubert, P.E & Thomas, S.A. (2004). Community health nursing:

caring in action. Albany: Delmar Publisher.

Kaakinen. J. R., Duff. V.G., Coehlo. D.P & Hanson. S.MH., (2010). Familiy health

nursing: theory, practice and research. 4th

. Ed. Philadelphia. F.A. Dafis

Company

Kolasa, K.M., Lackey, C.J., Grandjean, A.C (2009). Hidration and health promotion.

Nutrition today; 190-201

Kozier, B. Erb., Berman. A & Snynder, S.J. (2010). Buku ajar fundamental

keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jakarta: EGC

Maurer, F.A & Smith , C.M. (2005). Community public health nursing practice: health

for families and populations.3th

.Ed. Louis, Missouri: Mosby

McMyrray, A (2003). Community health and wellness a sociocelogical approach. 2nd.

Ed. Australia: Mosby

Moeller, Dade W. (1992). Environmental health. England: Harvard University Press.

Moore, M.C. (2009). Nutritional assessment and care. 6th

Ed. St. Louis, Missouri.

Mosby

Mubarak, Wahit Iqbal & Chayatin, Nurul. (2009). Ilmu keperawatan komunitas:

pengantar dan teori. Jakarta: Salemba Medika.

Mulia, Ricki M. (2005). Kesehatan lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Nies, M. A & McEwen, M. (2001). Community / public health nursing. 4th

ed. St.Louis

Missouri: Elsevier Saunders.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.

PERKENI. (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes mellitus Tipe 2

di Indonesia. Jakarta : PB. PERKENI

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

41

Universitas Indonesia

Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Cipto Mangunkusumo/FKUI. (1999). Pedoman Diet

Diabetes Mellitus Rumah Sakit. Balai Penerbit FKUI : Jakarta

Putri. (2011). faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan komplikasi

DM. Jakarta: FKUI

Rochsismandoko, Endang. (2003). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kberhasilan

diet Penderita DM Tipe 2. Jakarta: FKUI

Roy, Sister Callista & Andrews, Heather A.(1999).The roy adaptations model.2nd

Ed.Appleton & Lange:USA

Rusminah. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Gizi Dengan

Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus (Diabetisi). Banjarmasin:

Stikes Husada Borneo.

Stanhope,M., Lancaster, J. (2004). Community and public health nursing. 6th

. Ed. St.

Louis. Mosby. Inc

Stone, Clemen, McGuire & Eigsti. (2002). Comprehensive community health nursing:

family, aggregate & community practice. 6th

edition. USA: Mosby, Inc.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. HK.03.01/60/I/2010 Tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014

UNICEF. (1996). Strategy of improved nutrition of children and women in developing

countries, New York

Wills, Jane & Naidoo,Jennie.(2000).Health promotion foundations for practice.2nd

Ed.Harcourt Publishers Limited:London

Depkes. (2007). Riskesdas 2007. Juni 22, 2013. http://www.balitbangkes.go.id

Strategi Akselerasi Pencapaian Target MDGs 2015. Diambil pada 11 November 2010

darihttp://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebija

kan/untuk_organisasi_advokasi/files/112.pdf

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN PENGKAJIAN LENGKAP KELUARGA KELOLAAN UTAMA

BPK. KS DI RT 7 RW 5 CISALAK PASAR DEPOK

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Bpk. Ks

2. Umur : 48 tahun

3. Pendidikan : SMEA

4. Pekerjaan : Karyawan Swasta

5. Alamat : RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan

Cimanggis Depok

6. Komposisi keluarga:

No

o

Nama Hubungan

dengan KK

TTL/Umur Pekerjaan Pendidikan

1. Ibu Mn Istri 40 tahun IRT SMA

2. Anak M Anak 20 tahun Menikah SMA

3. Anak I Anak 17 tahun _ SMA

4. Anak J Anak 11 tahun _ SD

Genogram

DM

B

Bpk KS Ibu Mh (DM)

Anak M Anak I Anak J

48 40

20 17 11

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Entry point

: Meninggal

: Keturunan

: Tinggal dalam 1 rumah

4. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak Ks merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak Ks (548

tahun), Ibu Mh (40 tahun), serta Anak M (20 tahun), Anak I (17 tahun), dan Anak J

(11 tahun), dalam rumah yang mereka tempati saat ini.

5. Suku

Keluarga Bapak Ks dan Ibu Mh merupakan suku Betawi. Menurut Ibu Mh

keluarganya tidak mengikuti pantangan yang ada dalam sukunya, terutama dalam hal

makan. Tidak terdapat benda-benda seperti lukisan atau gambar-gambar yang

menggambarkan budaya Betawi di rumah keluarga Bpk. Ks

6. Agama

Agama yang dianut oleh seluruh anggota keluarga Bapak Ks adalah Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari, Ibu Mh merupakan umat Islam yang taat melaksanakan

ibadah sholat 5 waktu. Bpk. Ks juga dikatakan Ibu Mh selalu sholat 5 waktu. Saat

ditanyakan apakah keluarga sering sholat bersama, Ibu Mh mengatakan lebih banyak

pada saat sholat Isya karena Bpk. Ks tiba dari di rumah pukul 6 sore lewat. Ibu Mh

mengatakan dirinya selalu menyempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan pengajian

yang ada di RW 05 setiap hari Selasa dan Jumat. Ibu Mh mengatakan bahwa Bpk. Ks

apabila sedang libur juga akan mengikuti kegiatan pengajian. Anak-anaknya kadang-

kadang juga mengikuti pengajian.

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Penanaman nilai-nilai agama yang dilakukan oleh keluarga Bapak Ks kepada

ketiga anaknya adalah dengan mengingatkan anak-anaknya untuk selalu sholat dan

mengaji. Selain itu, Ibu Mh mengatakan mengajarkan nilai-nilai kesopanan kepada

orang yang lebih tua.

7. Status ekonomi

Keluarga Bapak Ksmerupakan keluarga dengan status ekonomi menengah ke

atas dengan penghasilan keluarga Rp. 5.000.000,00/bulan. Bapak Ks bekerja sebagai

seorang karyawan swasta yang bekerja di sebuah pabrik kimia di Cisalak Pasar.

Bapak Ks bekerja setiap hari Senin-Jumat jam kerja pukul 08.00-16.00. Sedangkan

Ibu Mh merupakan Ibu Mhumah tangga dan tidak melakukan pekerjaan sambilan.

Saat ditanyakan apakah kebutuhan-kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi, Ibu Mh

mengatakan bahwa dengan penghasilan yang diperoleh cukup untuk membiayai

rumah tangganya. Pendapatan yang diperoleh Bpk. Ks setiap bulannya digunakan

untuk keperluan sehari-hari, seperti membeli kebutuhan bahan makanan, membayar

rekening listrik, rekening air dan membeli pakaian. Selain itu, digunakan untuk

membiayai kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

Alat-alat elektronik yang dimiliki oleh keluarga Bapak Ks adalah TV, kulkas,

handphone, komputer, kipas angin, dan setrika. Keluarga Bapak Ks memiliki

kendaraan 3 sepeda motor.

8. Aktivitas rekreasi keluarga

Aktivitas rekreasi keluarga yang paling sering dilakukan adalah menonton TV.

Apabila hari libur, yaitu hari Sabtu dan Minggu keluarga Bapak Ks sering jalan-jalan

ke pusat perbelanjaan. Tidak terdapat taman atau lapangan tempat bermain di sekitar

rumah Ibu Mh.

II. Riwayat dan Tugas Perkembangan Keluarga

a. Tugas perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Bapak Ks adalah keluarga dengan dewasa.

Tugas perkembangan keluarga dengan dewasa pada keluarga Bapak Ks yang sudah

terpenuhi antara lain:

Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Mempertahankan keintiman pasangan.

Bapak Ks dan Ibu Mh selalu berusaha menjaga keintiman hubungan keluarga

mereka. Walau Bapak Ks lebih banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaannya

dari hari Senin-Sabtu, Bapak Ks memberikan waktu untuk berkumpul dengan

keluarga di rumah. Ibu Mh selalu berada di rumah sehingga bisa memantau setiap

anggota keluarga. Ibu Mh selalu menyempatkan diri untuk memasak makanan

buat keluarga setiap pagi sebelum berangkat kerja dan sekolah dan juga makan

buat siang dan malam.

Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat

Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah

Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

c. Riwayat keluarga inti

Bpk Ks (48): sering merasa lelah saat pulang kerja, akan hilang jika istirahat,

jam kerja 08.00-16.00

Ibu Mh (40): Ibu memiliki riwayat penyakit DM, memiliki penyakit DM,

kesemutan pada kaki kiri

Ank I (17):, sering batuk, pilek atau demam, Makan 3xsehari dengan porsi

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Bapak Ks dan Ibu Mh telah menikah kurang lebih selama 20 tahun. Sejak awal

pernikahan Bapak Ks dan Ibu Mh memtuskan untuk hidup mandiri (terpisah dari

orangtua). Bapak Ks menikah dengan Ibu Mh sekitar 19 tahun yang lalu. Bpk Ks

memiliki 4 orang saudara kandung dan semuanya masih hidup.

Bpk. Ks sebelumnya tinggal bersama orang tuanya di kelurahan Cimanggis.

Begitu juga dengan Ibu Mh yang tinggal bersama orang tuanya di Kelurahan

Cimanggis. Setelah menikah Bpk. Ks dan Ibu Mh pindah ke rumah sendiri. Bapak Ks

dan Ibu Mh bertemu pada saat acara pernikahan salah satu sahabat, saling berkenalan

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

dan berteman terlebih dahulu. Beberapa bulan kemudian berpacaran selama 8 bulan

dan selanjutnya melangsungkan pernikahan.

Bpk. Ks memiliki hipertensi, DM atau asam urat, tidak ada riwayat penyakit

keturunan dari orang tua dan belum pernah dirawat di yankes

Ibu Mh memiliki riwayat penyakit DM dari alm. Ibunya, tidak ada hipertensi

dan asam urat, belum pernah dirawat di yankes

Ank I tidak mengalami gangguan pertumbuhan, BB normal, belum pernah

dirawat di yankes, saat usia anak-anak sering batuk, pilek atau demam

Anak J mengalami gangguan pertumbuhan, BB normal, terdapat caries pada

kedua gigi geraham sebelah kanan bawah, belum pernah dirawat di yankes, saat usia

anak-anak sering batuk, pilek atau demam

III. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Tipe rumah Bpk. Ks adalah bangunan permanen dengan status kepemilikan

pribadi. Rumah ini memiliki 5 ruangan. Ventilasi udara dan sinar matahari masuk

melalui pintu depan dan jendela depan. Sumber air adalah air Sumur. Bpk. Ks

memiliki 4 tempat tidur, 3 tv, lemari, komputer, sofa, meja dan peralatan dapur.

Septi tang berjarak ± 10 m dari sumber air. Pembuangan limbah berada dibelakang

rumah, sampah diangkut oleh tukang sampah keliling.

Rumah yang ditinggali oleh keluarga Bpk. Ks adalah rumah permanen yang

berukuran 6mx10m. Desain panjang ke belakang sehingga desain interior rumah

terbagi menjadi 5 ruangan, yang paling depan adalah teras, ruangan kedua adalah

ruang tamu, ruang ketiga adalah ruang menonton TV dan kamar tidur, dan ruang

keempat adalah dapur, dan ruang kelima adalah kamar mandi dan wc. Pada bagian

depan rumah terdapat jendela dan pintu dan di bagian belakang rumah terdapat

pintu. Lantai rumah terbuat dari keramik dan dinding. Kondisi perabotan rumah

tertata dengan rapi. Disetiap ruangan terdapat pencahayaan yang cukup. Sinar

matahari juga dapat masuk melalui jendela. Terdapat 6 jendela dan lubang sirkulasi

di atas setiap jendela. Setiap pagi Ibu Mh selalu membuka pintu dan jendela depan

supaya udara bisa masuk.

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Pada ruang tamu terdapat sofa dan meja. Ruangan kedua terdapat TV,

komputer, lemari dan 4 kamar tidur. Ruangan ketiga terbagi menjadi dua bagian

yaitu dapur dan meja makan. Ruang keempat terdapat kamar mandi dan toilet yang

terdiri dari bak mandi dan WC. Sumber air untuk minum dan mandi dan kaskus

menggunakan air sumur. Air tersebut bening, bersih, dan tidak berbau. Jarak WC

dan septic tank sekitar 10 m dengan sumber air. Saluran pembuangan air adalah

selokan yang mengalir di belakang rumah. Saluran tersebut mengalirkan air dari wc.

Kamar mandi dan dapur. Terdapat empat tempat pembuangan sampah yang tersedia

di depan rumah rumah, ruang tengah, dapur dan wc. Sampah tersebut di ambil

petugas kebersihan di RW 05 tiap harinya. Keluarga Bapak Ks menggunakan gas

elpiji untuk memasak. Toilet tampak bersih dengan penataan sabun, odol, dan sikat

gigi rapi.

Denah rumah Bapak Ks:

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

b. Karakteristik tetangga dan komunitas

Karakteristik tetangga yang ada di dekat rumah Bpk. Ks sebagian besar adalah

warga asli. Suku yang mendominasi adalah betawi dan jawa. Sebagaian besar

tetangganya merupakan usia produktif yang masih bekerja. Selain itu, tetangga

keluarga Bapak Ks sebagian besar adalah keluarga dengan anak usia toddler, sekolah,

dan remaja sehingga memungkinkan kedua anak Bapak Ks bermain-main dengan

anak-anak tetangganya. Jarak antar rumah di daerah tempat tinggal keluarga Bapak

Ks saling berdekatan satu sama lain. Jalan menuju rumah keluarga Bapak Ksmasih

berbatu-batu dan belum diaspal. Letak rumah keluarga Bapak Kstidak berada di dekat

jalan utama sehingga harus memasuki gang setapak yang masih bisa dilalui oleh

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

motor. Rumah keluarga Bapak Ks memiliki pekarangan rumah, yang dapat digunakan

sebagai tempat jemuran dan tempat bermain.

Rata-rata kondisi ekonomi tetangga keluarga Bapak Ks adalah menengah ke

bawah dengan karakteristik suami yang bekerja dan istri sebagai Ibu Mh rumah

Tangga (IRT). Adapun tetangga yang kondisi ekonominya menengah keatas hanya

beberapa keluarga saja. Mata pencaharian tetangga keluarga Bapak Ks bervariasi ada

yng berkerja di pabrik atau berjualan di pasar dan. Tetapi ada juga beberapa keluarga

yang mata pencahariannya tidak menetap bahkan ada yang pengangguran.

c. Mobilitas geografis keluarga

Saat ini, keluarga Bapak Ks tinggal dalam rumah permanen. Ditempati sudah

lebih kurang 19 tahun di RT 07/RW 05, Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Keluarga Bapak Ks menggunakan motor atau jasa transportasi umum (angkot) jika

berpergian jauh dari rumah seperti ke pasar, mall, dan tempat lainnya. Jika salah satu

anggota keluarga sakit, keluarga Bapak Ks akan pergi ke Puskesmas Tugu.

Bpk. S dan Ibu Mh tinggal di Cisalak Pasar sejak kecil, setelah menikah kemudian

pindah ke rumah pribadi. Alat transportasi menggunakan motor

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Anggota keluarga Bapak Ks sering mengikuti kegiatan kemasyarakatan di

daerah setempat RT 07 seperti pengajian setiap hari Selasa dan Jumat. Ibu Mh

mengatakan bahwa waktu berinteraksi dengan tetangganya seringnya pada pagi dan

sore hari di depan rumah. Ibu Mh sendiri terlibat dalam kegiatan arisan di masyarakat

RT 07. Ibu Mh mengatakan bahwa ia cukup dekat dengan tetangga-tetangganya dan

sudah mengenal hampir semua tetangga di sekitar rumahnya.

e. Jaringan/social support keluarga

Keluarga Bapak Ks tinggal berdekatan dengan tetangga-tetangganya yang juga

merupakan keluarganya. Segala kebutuhan keluarga Bapak Ks semaksimal mungkin

diusahakan sendiri tanpa meminta bantuan dari keluarga lain. Akan tetapi, jika ada

kebutuhan yang benar-benar mendadak, Ibu Mh biasanya meminta bantuan biaya dari

adik-adiknya atau tetangga di sekitar rumagh. Keluarga Bpk Ks memiliki asuransi

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

yang menanggung biaya seluruh keluarga dari perusahaan pabrik kimia tempat Bpk.

Ks bekerja

IV. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga Bapak Ks termasuk komunikasi secara terbuka.

Pada saat terjadi konflik atau masalah dalam keluarga baik antara orangtua dengan

anak, atau anak dengan anak bahkan suami istri, masalah diselesaikan secara

musyawarah antara suami dan istri, anak, dan orangtua. Masalah apapun yang terjadi

dirumah selalu dikomunikasikan Ibu Mh dengan Bapak Ks bila Bapak Ks sudah

pulang kerja baik masalah yang sudah diselesaikan atau yang belum diselesaikan.

Komunikasi antara Ibu Mh dan anak-anaknya dapat dikatakan cukup baik.

Walaupun terkadang Ibu Mh mengeluh jengkel akan sikap anak-anaknya yang

terkadang susah diatur. Namun, Ibu Mh bersama Bapak Ks selalu berusaha untuk

menngkomunikasikan segala sesuatunya, termasuk dalam mengasuh anak-anaknya.

b. Struktur kekuatan keluarga

Pembuat keputusan dalam keluarga Bapak Ks adalah Bapak Ks. Akan tetapi

keputusan yang diambil adalah hasil diskusi antara Bapak Ks dan Ibu Mh misalnya

ada anggota keluarga yang sakit maka hal itu akan disampaikan oleh Ibu Mh kepada

Bapak Ks untuk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit,

Puskesmas, Bidan maupun pengobatan tradisional.

c. Struktur peran

Bapak Ks sebagai Ayah dan suami. Ia berperan sebagai kepala keluarga dan

pencari nafkah dalam keluarga sebagai karyawan swasta di pabrik kimia. Peran ini

diterima oleh setiap anggota keluarga dengan baik. Dalam hal perawatan dan

mengasuh anak, Bapak Ks dan Ibu Mh menerapkan prinsip kerjasama.

Ibu Mh berperan sebagai Ibu dan istri. Ia berperan sebagi Ibu Mh rumah

tangga. Pekerjaan sehari-harinya yaitu memasak, mencuci dan menyetrika pakaian,

membersihkan rumah, dan mengasuh kedua anaknya. Ibu Mh menjaga dan merawat

ketiga anaknya. Saat Bapak Ks sudah pulang kerja atau sedang tidak bekerja, Ibu Mh

bersama Bapak Ks berbincang-bincang bersama anak-anaknya. Saat ada hal yang sulit

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

diselesaikan oleh Ibu Mh dalam mengasuh anak-anaknya, Ibu Mh bersama Bapak Ks

langsung mencari solusi.

Anak I merupakan anak kedua dari Bapak Ks dan Ibu Mh. Saat ini, Anak I

duduk di bangku kelas 2 SMA. Anak M berperan membantu Ibu Mh untuk memasak,

mencuci pakaian, atau melakukan hal-hal rumah tangga lainnya. Anak J merupakan

anak ketiga dari Bapak Ks dan Ibu Mh. Saat ini, Anak I kelas 6 SD. Saat ini anak J

bermain dan bersekolah.

d. Nilai dan norma

Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Bapak Ks diadopsi dari pola asuh

orangtua Bapak Ks dan Ibu Mh. Keyakinan agama yang dianut adalah Islam dimana

keluarga menjalankan ibadah sholat lima waktu dan puasa dibulan Ramadhan.

Keluarga mulai menanamkan pendidikan agama semenjak kecil untuk anaknya. Nilai

keluarga terkait pola pengasuhan anak masih sering mengikuti petuah dari orang tua.

Ibu Mh mengatakan anak-anaknya diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua

dan patuh terhadap nasehat.

V. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif keluarga (kedekatan, penghargaan, ikatan dan pengenalan)

Ibu Mh mengatakan bahwa setiap anggota keluarga di dalam rumah sudah

dekat dan saling menyayangi satu sama lain tanpa membeda-bedakan. Bapak Ks dan

Ibu Mh saling mengenali karakter dan kebiasaan setiap anggota keluarga.

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi antar anggota keluarga terlaksana dengan baik dan hubungan antar

anggota keluarga dengan tetangga juga baik. Sosialisasi keempat anak Ibu Mh dengan

anak-anak tetangga juga terlaksana dengan baik. Hal itu terbukti bahwa ketiga

anaknya mengenal teman-teman disekitar rumah mereka. Pagi dan sore hari

merupakan waktu bermain kedua anaknya dengan anak-anak tetangga.

Ibu Mh mengatakan dirinya banyak berinteraksi dengan tetangga sekitar

rumah, tidak ada hambatan dalam bersosialisi. Bpk. Ks juga apabila ada di rumah

pada hari libur akan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

c. Fungsi perawatan kesehatan

Bpk. Ks memiliki hipertensi dengan TD: 140/80 mmHg, tidak memiliki DM

atau asam urat, tidak ada riwayat penyakit keturunan dari orang tua belum pernah

dirawat di yankes. Keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit. Kedua orang tua

Bpk. Ks telah meninggal dunia karena usia yang tua. Selama ini, Ibu Mh

mengatakan Bpk. Ks belum pernah dirawat di rumah inap di pelayanan kesehatan.

Sakit yang pernah diderita oleh Bpk. Ks adalah sakit ringan seperti pegal-pegal,

batuk dan pilek. Bpk. Ks apabila merasa sakit akan berobat jalan di layanan klinik

perusahaan tempatnya bekerja.

Ibu Mh memiliki 5 saudara kandung dan semuanya masih hidup. Orang tua

Ibu Mh telah meninggal. Ayahnya meninggal karena usia tua sedangkan Ibunda Ibu

Mh meninggal karena penyakit DM. Kadar glukosa Ibu Mh pada tanggal 13 Mei

2013 adalah 305 mg/dl, tanggal 22 Mei 2013 adalah 293 mg/dl dan tanggal 1 Juni

adalah 272 mg/dl. Ibu Mh belum pernah dirawat inap di pelayanan kesehatan.

Saat ini keluhan yang dirasakan oleh Ibu Mh adalah kesemutan pada jari-jari

kaki kirinya. Ibu Mh mengetahui Ibundanya meninggal karena penyakit DM dan

mengetahui bahwa penyakit DM dapat diturunkan, namun Ibu Mh belum pernah

memeriksa kadar glukosanya ke pelayanan kesehatan ataupun mengkonsumsi obat

untuk DM. Ibu Mh mengatakan dirinya tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

penyakit DM dan baru mengetahuinya saat dicek kadar glukosanya pada tanggal 13

Mei 2013. Kadang-kadang mengalami kesemutan pada jari-jari kaki kanannya.

Tidak pernah berolahraga dan tidak mengetahui cara mengatasi kesemutan pada

kaki kanannya

Ibu Mh makan 2 kali sehari dengan cemilan di jam yang tidak teratur, dengan

porsi nasi 2-3 sendok nasi, 1 potong ikan/ayam/tempe/telur/tahu dan sayur 2-4

sendok sayur. cemilan buah anggur 2-4 kali perminggu ± ½ kg. Ibu Mh juga

mengkonsumsi mi instan 3-5 kali perminggu, masak sayur tumis dan lauk kuah

dengan menggunakan gula/kecap manis, 1 masakan ±1 sendok makan, perhari

memasak 2 jenis sayur dan lauk, tidak suka minuman manis.

Anak I dan anak J tidak memiliki riwayat penyakit yang serius dan belum

pernah dirawat inap di pelayanan kesehatan. Sakit yang pernah dialami oleh anak-

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

anak Ibu Mh adalah demam, batuk dan pilek. Anak J terdapat caries pada kedua gigi

geraham sebelah kanan bawah,

Keluarga Bapak Ks khususnya Ibu Mh mengatakan mengetahui bahwa

penyakit DM adalah penyakit karena terlalu banyak mengkonsumsi gula. Ibu Mh

tidak mengetahui berapa kadar gula yang dikatakan tidak normal, tanda dan gejala

serta akibat dari DM. Ibu Mh juga tidak mengetahu cara pencegahan peningkatan

kadar glukosa yang dapat dilakukan selain obat-obatan. Ibu Mh mengatakan bahwa ia

belum pernah ke layanan kesehatan untuk mengecek kadar gulanya

Bpk. Ks mengatakan bahwa hipertensi adalah darah tinggi, Bpk. Ks megetahui

nilai normal, penyebab, tanda dan gejala, akibat serta cara pencegahan HT. Namun,

tidak ada tindak lanjut untuk berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok dan

minum kopi atau berolahraga. Bapak Ks hanya mengecek kesehatan setaun sekali

dengan fasilitas medical check up di pabrik tempatnya bekerja.

Keluarga Bapak Ks khususnya Ibu Mh mengatakan pasti akan selalu

mengambil keputusan untuk merawat jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit

termasuk dirinya sendiri dan Bapak Ks. Belum ada tindakan perawatan sederhana

yang telah dilakukan oleh keluarga Bapak Ks khususnya Ibu Mh untuk mengatasi

penyakit DM dan Hipertensi yang terjadi dalam keluarganya.

d. Fungsi reproduksi

Bapak Ks dan Ibu Mh memiliki tiga orang anak dalam keluarganya. Saat ini

Ibu Mh menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik KB per 3 bulan.

VI. Stres dan koping keluarga

a. Stressor jangka pendek

Ibu Mh mengatakan bahwa hal yang menjadi stressor jangka panjang adalah

penyakit DM yang dideritanya dan sering merasa khawatir apabila ada tetangga atau

anggota keluarganya yang mengalami komplikasi atau meninggal karena penyakit

DM.

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

b. Stressor jangka panjang

Ibu Mh khawatir anak-anaknya tidak serius untuk melanjutkan pendidikannya.

Hal tersebut dikemukan oleh Ibu Mh karena anak pertamanya lebih memilih menikah

daripada melanjutkan pendidikann ke bangku kuliah.

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga Bapak Kskhususnya Ibu Mh belum berusaha seoptimal mungkin untuk

merawat kondisinya yang mengalami DM. Belum ada usaha yang dilakukan oleh Ibu

Mh, seperti pengaturan makanan, olahraga ataupun pergi ke pelayanan kesehatan.

d. Strategi koping fungsional

Keluarga memiliki koping yang baik dalam menyelesaikan masalah yang ada

dalam keluarga, termasuk dalam masalah kesehatan anggota keluarga. Keluarga

berusaha seoptimal mungkin dengan segala sumber yang ada dalam keluarga

digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga dengan cara

memanajemen keuangan yang ada untuk memenuhi kebutuhan ketiga anaknya.

e. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak ada adaptasi disfungsional yang terdapat dikeluarga Bapak S. Untuk

mengatasi penyajit DM ibu Mh mengurangi mengkonsumsi gula. Ibu Mh selalu

menasehati anak-anaknya untuk bersekolah dengan tekun.

VII. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung ke rumah Bapak

Ksadalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga mereka khususnya

mengenai penyakit DM yang dialami oleh Ibu Mh. Keluarga dan mahasiswa bersama-

sama dapat melakukan perawatan sederhana bagi anggota keluarga yang sakit.

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

VIII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ibu Mh diperoleh hasil sebagai berikut:

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

1. TD 120/80 mmHg

2. N 78x/m

3. RR 15x/m

4. S 37 0c

5. BB 44 kg

6. TB 142 kg

7. IMT IMT: 44

(1,42)2

x 100% = 22 normal

8. BB Ideal TB-100 x 1 kg ±10% 42x10%=4,2 = 37,3-46,2 kg

9. Kebutuhan Kalori BB x 25 kkal (BB ideal) = 42 x 25 =1050 kkal

1050 x 20% (tingkat aktivitas sedang) = 210 1050 +

210 = 1260

Kebutuhan kalori perhari:

Karbohidrat: 1260x60% = 756/3= 252 kkal

Protein: 1260x15%= 189/3 = 63 kkal

Vitamin dan Mineral: 1260x25% = 315/3 = 105 kkal

10. Kepala Rambut hitam, sebaran merata, tidak mudah rontok

11. Mata Anemis (-), ikterik (-), penglihatan normal

12. Telinga Pendengaran normal, serumen (-)

13. Hidung Pembesaran polip (-), sekret (-), penciuman normal

14. Mulut dan Gigi Gigi lengkap, mukosa lembap, tidak pucat, sariawan (-),

halitosis (-)

15. Leher Pembesaran nodus limfe (-) dan kelenjar tiroid (-)

16. Abdomen Retraksi (-), pergerakan simetris, bunyi napas vesikuler,

bunyi jantung S1 dan S2, bantuan otot napas (-), datar,

lunak, nyeri tekan (-)

17. Kulit Turgor kulit baik, sianosis (-), jaundice (-), lesi (-)

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

18. Kuku Sianosis (-), CRT < 3dtk

19. Ekstermitas Kaki kanan kesemutan durasi 12 jam, skala ringan,

kualitas seperti kesemutan, intensitas apabila kadar gula

tinggi, perubahan bentuk (-), luka ganggren (-)

20. GDS GDS tanggal 13 Mei 2013: 305 mg/dl, Gula darah Puasa

tanggal 22 Mei 2013: 293 mg/dl, GDS tanggal 1 Juni

2013: 272 mg/dl, dan tanggal 22 Juni 2013 180 mg/dl

Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Bapak Ks didapatkan hasil:

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

1. TD 160/80 mmHg

2. N 88x/m

3. RR 16x/m

4. S 37 0c

5. BB 66 kg

6. TB 170 kg

7. Kepala Rambut hitam, sebaran merata, tidak mudah rontok,

pusing (+)

8. Mata Anemis (-), ikterik (-), penglihatan normal

9. Telinga Pendengaran normal, serumen (-)

10. Hidung Pembesaran polip (-), sekret (-), penciuman normal

11. Mulut dan Gigi Gigi lengkap, mukosa lembap, tidak pucat, sariawan (-),

halitosis (-)

12. Leher Pembesaran nodus limfe (-) dan kelenjar tiroid (-), nyeri

tengkuk (+)

13. Abdomen Retraksi (-), pergerakan simetris, bunyi napas vesikuler,

bunyi jantung S1 dan S2, bantuan otot napas (-), datar,

lunak, nyeri tekan (-)

14. Kulit Turgor kulit baik, sianosis (-), jaundice (-), lesi (-)

15. Kuku Sianosis (-), CRT < 3dtk

16. Ekstermitas Lesi (-), perubahan bentuk (-), luka ganggren (-)

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

17. GDS GDS tanggal 13 Mei 2013: 92 mg/dl

Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Anak I didapatkan hasil:

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

1. TD 110/70 mmHg

2. N 78x/m

3. RR 16x/m

4. S 37 0c

5. BB 40 kg

6. TB 155 kg

7. Kepala Rambut hitam, sebaran merata, tidak mudah rontok,

pusing (-)

8. Mata Anemis (-), ikterik (-), penglihatan normal

9. Telinga Pendengaran normal, serumen (-)

10. Hidung Pembesaran polip (-), sekret (-), penciuman normal

11. Mulut dan Gigi Gigi lengkap, mukosa lembap, tidak pucat, sariawan (-),

halitosis (-)

12. Leher Pembesaran nodus limfe (-) dan kelenjar tiroid (-), nyeri

tengkuk (-)

13. Abdomen Retraksi (-), pergerakan simetris, bunyi napas vesikuler,

bunyi jantung S1 dan S2, bantuan otot napas (-), datar,

lunak, nyeri tekan (-)

14. Kulit Turgor kulit baik, sianosis (-), jaundice (-), lesi (-)

15. Kuku Sianosis (-), CRT < 3dtk

16. Ekstermitas Lesi (-), perubahan bentuk (-), luka ganggren (-)

17. GDS GDS tanggal 13 Mei 2013: 88 mg/dl

Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Anak J didapatkan hasil:

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

1. N 99x/m

2. RR 16x/m

3. S 37 0c

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

4. BB 32 kg

5. TB 138 kg

6. Kepala Rambut hitam, sebaran merata, tidak mudah rontok,

pusing (-)

7. Mata Anemis (-), ikterik (-), penglihatan normal

8. Telinga Pendengaran normal, serumen (-)

9. Hidung Pembesaran polip (-), sekret (-), penciuman normal

10. Mulut dan Gigi Gigi lengkap, mukosa lembap, tidak pucat, sariawan (-),

halitosis (-), gigi berlubang (-), caries pada kedua

geraham bagian kanan bawah

11. Leher Pembesaran nodus limfe (-) dan kelenjar tiroid (-), nyeri

tengkuk (-)

12. Abdomen Retraksi (-), pergerakan simetris, bunyi napas vesikuler,

bunyi jantung S1 dan S2, bantuan otot napas (-), datar,

lunak, nyeri tekan (-)

13. Kulit Turgor kulit baik, sianosis (-), jaundice (-), lesi (-)

14. Kuku Sianosis (-), CRT < 3dtk

15. Ekstermitas Lesi (-), perubahan bentuk (-), luka ganggren (-)

Analisa Data:

Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan

Ibu Mh mengatakan:

• Penyebab DM adalah karena

gula

• tidak pernah berolahraga

• belum pernah cek kadar

glukosa ataupun

memeriksakan diri ke yankes

• belum bisa mengatur jenis,

jumlah dan jadual makannya

• sudah mengurangi minum

• TD: 120/80, N: 78x/m,

S; 37, RR: 15x/m, B:

TB: 142cm, usia 40

tahun

• GDS tanggal 13 Mei

2013: 305 mg/dl, Gula

darah Puasa tanggal 22

Mei 2013: 293 mg/dl,

GDS tanggal 1 Juni

2013: 272 mg/dl, dan

Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

diri dengan masalah DM

pada Ibu Mh

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

yang manis-manis

• Ibu Mh minum manis 1-3

kali/minggu, gula 1 sendok teh

tanggal 22 Juni 2013

180 mg/dl

• keluarga kooperatif

• belum ke yankes dan

tidak pernah olahraga

• Ibu Mh tidak

mengetahui tanda dan

gejala, akibat serta cara

pencegahan DM

Bapak Ks mengatakan:

Mengetahui penyebab

Hipertensi namun susah untuk

berhenti merokok ataupun

berhenti mengkonsumsi kopi

merokok 1-2 bungkus sehari

minum kopi tiap hari 1 gelas

belimbing dengan gula 1

sendok teh

tidak mengkonsumsi minuman

beralkohol

menyukai makanan yang asin

seperti keripik yang asin

tidak meluangkan waktu untuk

olahraga.

Makan 3xsehari dengan

cemilan, porsi: nasi 3-4 sendok

makan, 1 potong

ayam/ikan/telur/tempe, sayur

kuah atau tumis 2-4 sendok

• TD: 160/80 mmHg, N:

88x/m, S: 37, RR:

16x/m

• BB: 67kg, TB: 170 cm

• GDS 92mg/dl

• Bapak Ks merokok dan

minum kopi saat

berinteraksi dengan

mahasiswa

Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

diri dengan Hipertensi

pada Bapak Ks

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

sayur, cemilan apabila di

kantor kue-kue basah atau

buah-buahan seperti

melonpepaya atau jeruk

Keluhan yang pernah diderita

oleh Bpk. Ks adalah kadang-

kadang kaku pada tengkuk dan

pusing

Anak J mengatakan:

Tidak mengetahui bahwa

giginya hitam/caries

Menggosok gigi secara

mandiri

Giginya tidak sakit

Menggosok gigi pada pagi

hari, namun jarang menggosok

gigi sebelum tidur

Ibu Mh mengatakan:

Mengetahui gigi anaknya ada

yang hitam

Menggosok gigi menggunakan

pasta gigi

Belum pernah ke dokter gigi

• Anak J menggosok gigi

hanya sekitar 2 menit

dan tidak menggunakan

langkah yang tepat

Kerusakan Gigi: caries

pada anak J

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Skoring Diagnosis Keperawatan:

Diagnosa: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan masalah kesehatan DM pada

Ibu Mh

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah: aktual 3 1 3/3×1= 1 Masalah sudah terjadi

Kemungkinan masalah

dapat diubah: mudah

2 2 2/2 ×2= 2 Keluarga Bpk. Ks, terutama Ibu

Mh berusaha untuk mengubah

pola makannya

Potensi masalah untuk

dicegah: cukup

3 1 2/3 ×1= 2/3 Masalah sudah terjadi, GDS

tertinggi 305

Menonjolnya masalah :

harus segera ditangani

2 1 2/2 × 1= 1 Ibu Mh mengatakan kakinya

kesemutan

Total 4 2/3

Diagnosa: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dengan dengan masalah kesehatan HT

pada Bpk. Ks

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah: aktual 3 1 3/3×1= 1 Masalah sudah terjadi

Kemungkinan masalah dapat

diubah: sebagian

1 2 1/2 ×2= 1 Bpk. Ks mengatakan sulit untuk

mengurangi apalagi berhenti

merokok

Potensi masalah untuk

dicegah: sebagian

3 1 2/3 ×1= 2/3 Masalah sudah terjadi, TD

tertinggi 160/80

Menonjolnya masalah : harus

segera ditangani

2 1 2/2 × 1= 1 Bpk Ks terkadang merasakan

nyeri tengkuk dan pusing

Total 3

Diagnosa: Kerusakan Gigi: Caries pada Anak J

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Sifat masalah: aktual 3 1 3/3×1= 1 Masalah sudah terjadi

Kemungkinan masalah

dapat diubah: sebagian

1 2 1/2 ×2= 1 Anak J belum memahami pentingnya

kesehatan gigi, namun Ibu Mh

berjanji akan memperhatikan

kesehatan gigi anak J

Potensi masalah untuk

dicegah: sebagian

3 1 2/3 ×1=

2/3

Masalah sudah terjadi, terdapat 2 gigi

geraham yang mengalami caries

Menonjolnya masalah :

masalah tidak dirasakn

0 1 0× 1= 0 Anak J tidak merasakan nyeri pada

giginya

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Total 2 2/3

Masalah Keperawatan Keluarga:

Berdasarkan hasil skoring di atas didapatkan diagnosa keperawatan keluarga prioritas, yaitu:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan masalah kesehatan DM

Diabetes Melitus pada Ibu Mh

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan masalah kesehatan Hipertensi

pada Bapak Ks

3. Kerusakan gigi: caries pada anak J

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi

Rencana Intervensi Jangka

panjang

Jangka pendek Kriteria Standar

1. Ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan diri

dengan DM pada

ibu Mh

Setelah

tindakan

keperawatan

selama 6

minggu

dalam

waktu 1x 60

menit tidak

terjadi

peningkatan

kadar

glukosa

I. Setelah pertemuan

selama 1x60 menit

keluarga/ lansia

mampu mengenal

masalah diabates

1. 1 Menjelaskan arti

Diabetes

1. 2 Menyebutkan

penyebab diabates

Respon

verbal

Respon

verbal

Diabetes adalah suatu penyakit

dimana kadar gula darah

meningkat (> 200mg/dL),

akibat rusaknya system tubuh

yang bertugas memecahkan

makanan

Keluarga dapat menyebutkan 4

dari 7 penyebab diabates

- Faktor keturunan

- Faktor infeksi , keracunan.

- Faktor nutrisi

1.1.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang

pengertian diabates

1.1.2. Beri kesempatan

keluarga untuk bertanya

1.1.1. Beri reinforcement

positif atas usaha

keluarga menjelaskan

kembali.

1.2.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang

penyebab diabates

1.2.2. Beri kesempatan

keluarga untuk bertanya

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

1. 3 Menyebutkan

tanda dan gejala

penyakit diabates

1.4 Mampu

mengidentifikasi

anggota keluarga

yang mengalami

Respon

verbal

Respon

verbal

(kelebihan/kekurangan)

- Faktor stres

- Faktor obat dan hormon

- Kolestrol tinggi serta

penyakit pada pancreas

Keluarga menyebutkan 4 dari 8

tanda penyait diabates

- Mudah lapar dan haus

- Sering kencing

- Gatal-gatal terutama pada

sekitar kemaluan

- Sering kesemutan

- Penglihatan kabur

- Cepat lelah

- Berat badan turun

- Pemeriksaan GDS >

200mg/dL

Menyebutkan anggota keluarga

yang mengalami penyakit

1.2.3. Tanyakan kembali

penyebab diabates

kepada keluarga

1.2.4. Beri reinforcement

positif

1.3.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang tanda

dan gejala dari diabates

1.3.2. Beri kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

1.3.3. Tanyakan kembali

tentang tanda dan gejala

yang telah didiskusikan

1.3.4. Beri reinforcement

positif atas jawaban

yang benar

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

penyakit diabates

II. Memutuskan untuk

merawat anggota

keluarga yang

mengalami penyakit

diabates

2. 1 Keluarga mampu

menyebutkan

akibat lanjut dari

penyakit diabates

2. 2 Keluarga mampu

mengambil

Respon

verbal

diabates seperti tanda dan

gejala diatas

Keluarga dapat menyebutkan 4

dari 5 akibat lanjut dari

penyakit diabates

- Gangguan pada jantung

- Gangguan pada ginjal

- Penglihatan kabur

- Tekanan darah tinggi

- Luka yang tidak mau

sembuh sampai menjadi

ganggren sehingga harus

diamputasi

1.4.1. Diskusikan dengan

anggota keluarga yang

mempunyai tanda dan

gejala diatas.

1.4.2. Motivasi keluarga untuk

memeriksakan penyakit

tersebut.

2.1.1. Diskusikan dengan

dengan keluarga tentang

akibat lanjut dari

penyakit diabates

2.1.2. Beri kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

bila ada yang belum

jelas

2.1.3. Beri reinforcement

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

keputusan untuk

mengatasi anggota

keluarga yang

mengalami diabates

III.Keluarga mampu

merawat anggota

keluarga dengan penyakit

diabates

3.1.Menyebutkan cara

pencegahan

penyakit diabates

Respon

verbal

Respon

verbal

Keputusan keluarga untuk

merawat dan mengatasi

masalah diabates

Keluarga dapat menyebutkan 3

dari 4 cara pencegahan

penyakit diabates

- Konsul ke tenaga kesehatan

secara teratur untuk cek

gula darah

positif pada keluarga

1.2.1. Motivasi keluarga untuk

mengatasi masalah yang

dihadapi

1.2.2. Beri reinforcement

positif atas keputusan

yang diambil keluarga

3.3.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang cara

pencegahan penyakit

diabates

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

3.2.Keluarga mampu

menyebutkan cara

perawatan

anggota keluarga

yang mengalami

penyakit diabates

Respon

Verbal

- Mengatur pola makan

- Berolah raga secara teratur

- Mengkonsumsi obat sesuai

anjuran

- Manajemen stres

Keluarga dapat menyebutkan 3

dari 5 cara perawatan penyakit

diabates

- Pengaturan diet makanan

zat triguna meliputi jenis,

jumlah dan jadwal makan

sesuai dengan kebutuhan

kalori tubuh

Keluarga dapat

menyebutkan 3 dari

4 jenis makanan

yang mengandung

karbohidrat

3.3.2. Beri kesempatan

keluarga untuk bertanya

3.3.3. Tanyakan kembali pada

keluarga tantang cara

pencegahan penyakit

diabates

3.3.4. Beri reinforcement

positif pada keluarga

3.4.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang

perawatan diabates

3.4.2. Lakukan demontrasi

untuk pembuatan

rancangan menu sesuai

dengan kebutuhan

3.4.3. Beri kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

yang tidak dimengerti

3.4.4. Tanyakan kembali apa

yang telah dijelaskan

3.4.5. Beri reinforcement

positif atas jawaban dan

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

3. 3 Keluarga mampu

Mendemontrasikan

Respon

psikomotor

dianjurkan dan

tidak dianjurkan

untuk diet Diabetes

Keluarga dapat

menyebutkan 3 dari

4 jenis makanan

yang mengandung

protein dianjurkan

tidak dianjurkan

untuk diet diabetes

Keluarga dapat

menyebutkan 3 dari

4 jenis sayuran

dianjurkan untuk

diet diabtes

Keluarga dapat

menyebutkan 3 dari

4 jenis bumbu

dianjurkan dan

tidak dianjurkan

untuk diabtes

- Perawatan kaki bagi

redemontrasi yang benar

3.3.1 Diskusikan

bersama keluarga

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

cara pemilihan

menu makan sesuai

dengan jadwal,

jumlah, dan jenis

makanan, senam

kaki dan

menejemen stres

untuk penderita

diabetes mellitus

penderita diabetes

- Melakukan aktivitas

olahraga (senam kaki dan

senam DM)

- Menjelaskan pengertian

teknik relaksasi

- Menjelaskan manfaat

teknik relaksasi

- Menjelaskan prinsip teknik

relaksasi:

- Putar musik mengalun

lembut

- Ambil posisi yang

nyaman, rilekskan

badan

- Tarik napas melalui

hidung, tahan dalam

hitungan 1,2,3

- Hembuskan melalui

mulut yang membuka

tipis

- Ulangi hingga terasa

nyaman atau rileks

mengenai cara

senam kaki untuk

mengurangi kebas

dan kesemutan

pada penderita

diabetes mellitus.

3.3.2 Demonstrasikan

kepada keluarga

mengenai cara

senam kaki untuk

mengurangi kebas

dan kesemutan

pada penderita

diabetes mellitus.

3.3.3 Motivasi keluarga

untuk

mendemonstrasika

n kembali cara

senam kaki untuk

mengurangi kebas

dan kesemutan

pada penderita

diabetes mellitus.

3.3.4 Berikan

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

4. Keluarga mampu

memodifikasi

lingkungan:

4.1 Menyebutkan cara-

cara modifikasi

lingkungan untuk

mengatasi masalah

diabates

Respon

afektif

Respon

verbal

reinforcement

terhadap

kemampuan yang

dicapai oleh

keluarga

4.1.1. Diskusikan bersama

keluarga cara

memodifikasi

lingkungan

4.1.2. Beri kesempatan

keluarga untuk bertanya

4.1.3. Tanya kembali tentang

cara modifikasi

lingkungan

4.1.4. Motivasi keluarga untuk

melakukannya

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

4.2 Mampu

menciptakan

lingkungan untuk

mengatasi masalah

diabates

5. Keluarga mampu

memanfaatkan

pelayanan kesehatan

fasilitas kesehatan

yang ada untuk

mengatasi penyakit

diabates

5. 1 Mampu

menjelaskan jenis

fasilitas pelayanan

Respon

psikomotor

Respon

verbal

Cara memodifikasi lingkungan

mengatasi masalah diabtes

- Tidak menyiapakan

makanan yang manis-manis

- Hindari makanan manis di

meja

- Lingkungan bersih

- Gunakan senadal baik

didalam maupun di luar

rumah

4.2.1. Lakukan kunjungan tak

terencana

5.1.1. Diskusikan dengan

keluarga tentang jenis

fasilitas pelayanan

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

kesehatan terdekat

5. 2 Mampu

menyebutkan

manfaat fasilitas

pelayanan

kesehatan

5. 3 Keluarga

mampu membawa

anggota keluarga

Respon

verbal

Respon

Psikomotor

Usaha keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang

nyaman untuk anggota

keluarga dengan diabates

Puskesmas, dokter praktik dan

rumah sakit

kesehatan yang dapat

dimanfaatkan sesuai

kemampuan keluarga

5.1.2. Beri kesempatan

keluarga untuk

mengulangi dan beri

pujian atas jawaban

yang benar

5.2.1. Diskusikan bersama

keluarga tentang

manfaat fasilitas

kesehatan

5.2.2. Beri kesempatan

keluarga untuk

mengulangi dan beri

pujian atas jawaban

yang benar

5.3.1. Motivasi keluarga untuk

membawa anggota

keluarga yang

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS

yang sakit

kenvcing manis ke

fasilitas kesehatan

Manfaat fasilitas kesehatan:

sebagai sarana untuk

pemeriksaan,

perawatan/pengobatan

diabates, sebagai sarana untuk

mendapatkan informasi yang

akurat dan tepat untuk

mengatasi masalah diabates

Keluarga membawa anggota

keluarga yang sakit diabates ke

fasilitas pelayanan kesehatan:

Puskesmas, dokter praktek, RS

mengalami penyakit

diabates ke fasilitas

pelayanan kesehatan

5.3.2. Beri reinforcement

positif pada keluarga

atas usaha yang telah

dilakukan

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Diagnosa 1: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dengan masalah DM pada Ibu

Mh

Tgl &

waktu Implementasi Evaluasi

13 Mei

2013

pukul

10.00-

11.00

WIB

1. Mengucapkan salam dan

menanyakan keadaan

keluarga khusunya keluhan

terhadap kesehatan pada hari

ini.

2. Menjelaskan tujuan

kunjungan, yaitu berbincang-

bincang tentang DM selama ±

60 menit.

3. Mengkaji tingkat

pengetahuan dengan

mendiskusikan bersama

keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai Diabetes

Mellitus

TUK 1

dengan menggunakan media

leaflet yang telah disiapkan

1. Menyebutkan pengertian

Diabetes Mellitus yaitu

gangguan kadar gula dalam

darah dengan kenaikan saat

S:

– Keluarga mengatakan kabar baik dan tidak

ada keluhan hari ini

– Keluarga mengatakan senang setelah

dikunjungi oleh mahasiswa sehingga

menjadi semakin mengerti

– Keluarga dapat menyebutkan pengertian

DM, penyebab, tanda dan gejala, akibat dan

cara pencegahan DM menggunakan

kalimat-kalimat sendiri secara sederhana

– Keluarga menyebutkan pengertian DM

yaitu kadar gula yang tinggi, namun tidak

dapat menyebutkan batas nilai normal

O:

– GDS: 305

– TTV: TD: 120/80, N:76x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga antusias dan kooperatif selama

interaksi

– Keluarga menyebutkan pengertian DM

yaitu kenaikan kadar gula yaitu saat kadar

gula darah kenaikan gula saat makan

>200mg/dl dan saat puasa >140mg

– Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 5 faktor

penyebab DM, yaitu: faktor keturunan, pola

makan tidak sehat, kurang olahraga dan

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

2 jam setelah makan

>200mg/dl dan saat puasa

>140mg/dl

2. Menyebutkan faktor

penyebab DM karena:

a. faktor keturunan

b. pola makan yang tidak

sehat

c. kurang olahraga

d. kerusakan pada pankreas

e. faktor usia

3. Menyebutkan tanda dan

gejala DM yaitu:

a. cepat lapar

b. cepat haus

c. sering BAK terutama

malam hari

d. lemas

e. pandangan kabur

f. luka lama sembuh

g. kesemutan pada tangan

dan kaki

h. kulit kering

i. BB turun dratis dalam

waktu ± 3 bulan

4. Memberikan reinformance

positif

TUK 2

5. Menyebutkan akibat DM

yaitu:

a. Kebutaan

b. Impotensi

faktor usia

– Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 9 tanda

dan gejala DM yaitu kesemutan, luka susah

sembuh, cepat haus, sering BAK terutama

malam hari bebrat badan turun dratis

– Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6

akibat DM yaitu kebutaan, penyakit

jantung, stroke dan gagal ginjal

– Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 7 cara

perawatan DM yaitu diet makanan,

olahraga teratur, tidak stres, perawatan kulit

dan kaki

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

c. Penyakit jantung

d. Stroke

e. Gagal ginjal

f. Hipertensi

g. Amputasi

6. Memberikan reinformance

positif

TUK 3: kognitif

7. Menyebutkan cara perawatan

DM yaitu:

a. Diet makanan

b. Olahraga teratur

c. Manajemen stres

d. Perawatan kulit dan

kaki

e. Mengontrol kadar gula

darah secara berkala

f. Minum obat teratur

sesuai dosis dan waktu

8. Menjelaskan menu

makanan bagi penderita

DM:

a. Zat tenaga (karbohidrat):

nasi, bubur, roti tawar,

bubur

b. Zat Pembangun

(Protein): telur, ikan, ayam,

tempe, tahu

c. Zat Pengatur (vitamin

dan mineral): buah: apel,

pear, pepaya, pisang, melon

– Keluarga dapat menyebutkan kembali menu

makanan bagi penderita DM yaitu zat

tenaga mengandung karbohidrat: nasi

Zat pembangun mengandung protein : ikan,

ayam, tempe, telur

Zat pengatur (vitamin dan mineral) :

Sayur: buncis bayam dan kangkung

Buah: melon, pepaya dan apel

A:

masalah teratasi sebagian, TUK 1-3 tercapai

P:

Evaluasi TUK 1-3 kognitif dan melanjutkan

TUK 3 psikomotorik pada pertemuan

selanjutnya

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

sayuran: bayam, kangkung,

sayur asam dan buncis

9. Memberikan reinformance

positif

14 Mei

2013

pukul

10.00-

11.00

WIB

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mengevaluasi Tuk 1 dan 2

serta Tuk 3 kognitif

Menjelaskan TUK 3 mengenai

pengaturan menu makan

menggunakan leaflet:

6. Menjelaskan menu menu

makan yang baik bagi

penderita DM:

a. Zat tenaga (karbohidrat):

nasi, bubur, roti tawar

b. Zat Pembangun

(Protein): telur, ikan, ayam,

tempe, tahu

c. Zat Pengatur (vitamin

dan mineral): buah: apel,

pear, pepaya, pisang, melon

sayuran: bayam, kangkung,

sayur asam dan buncis

S:

– Keluraga mengatakan keadaanya

baik

– keluarga mampu menyebutkan

kembali TUK 1-3

O:

– GDS: 305

– TTV: TD: 120/80, N:76x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga dapat memilih menu makanan

bagi penderita DM yang telah dipilih

bersama mahasiswa, yaitu untuk zat

tenaga: nasi

Zat pembangun: ikan, ayam, tempe, telur

dan tahu

Zat pengatur: sayur asam, bayam dan

kangkung

Buah: melon, pepaya dan apel

A:

masalah teratasi sebagian, TUK 1-3 tercapai

P:

Evaluasi TUK 1-3 kognitif dan melanjutkan

TUK 3 ke-1 psikomotorik mengenai pemilihan

menu makan pada pertemuan selanjutnya

22 Mei

2013

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

S:

– Ibu Mh mengatakan kaki kirinya

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

pukul

10.00-

11.00

WIB

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mereview TUK 3

sebelumnya

Menjelaskan TUK 3 ke-1

(psikomotorik) menggunakan

leaflet dan food’s model:

6. Memilih menu makanan

bagi penderita DM bersama

dengan keluarga:

a. Zat tenaga (karbohidrat):

nasi, bubur, roti tawar

b. Zat Pembangun

(Protein): telur, ikan, ayam,

tempe, tahu

c. Zat Pengatur (vitamin

dan mineral): buah: apel,

pear, pepaya, pisang, melon

sayuran: bayam, kangkung,

sayur asam dan buncis

7. Mendemonstrasikan bersama

keluarga pengaturan menu

makan dengan bahan-bahan

yang telah disiapkan (food’s

model)

8. Memberikan kesempatan

pada keluarga untuk

memdemonstrasikan kembali

pemilihan menu makan bagi

kesemutan sekitar 6 jam

– keluarga mampu menyebutkan kembali

TUK 1-3

O:

– GDS: 293

– TTV: TD: 110/80, N:72x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga dapat memilih menu makanan

bagi penderita DM yang telah dipilih

bersama mahasiswa, yaitu untuk zat

tenaga: nasi

Zat pembangun: ikan, ayam, tempe, telur

dan tahu

Zat pengatur: sayur asam, bayam dan

kangkung

Buah: melon, pepaya dan apel

– Keluarga dapat mendemonstrasikan

kembali pemilihan menu makan yang

telah dipilih secara mandiri

A:

Masalah teratasi sebagian, TUK 1-3 tercapai

P:

Evaluasi TUK 1-3 dan melanjutkan TUK 3 ke-

2 mengenai senam kaki pada pertemuan

selanjutnya

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

penderita DM

9. Memberikan reinformance

positif

23 Mei

2013

pukul

10.00-

11.00

WIB

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mereview TUK 3 mengenai

pemilihan menu makan

Menjelaskan TUK 3 ke-2

mengenai senam kaki

6. Menjelaskan pengertian

senam kaki

7. Menjelaskan manfaat senam

kaki

8. Menjelaskan prinsip-prinsip

senam kaki

9. Menjelaskan 11 langkah

senam kaki

10. Mendemonstrasikan langkah

1-6 senam kaki

11. Mendemonstrasikan bersama

klien langkah 1-6 senam kaki

12. Memberikan kesempatan

kepada klien untuk

mendemonstrasikan langkah

1-6 senam kaki

13. Memberikan reinformance

positif

S:

– keluarga mampu menyebutkan kembali

TUK 1-3

– Keluarga mengatakan senam kaki yang

diajarkan mudah untuk dimengerti dan

diikuti

– keluarga mengatakan jari kakinya sudah

tidak kesmutan

O:

– GD puasa: 293

– TTV: TD: 120/80, N:78x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga mampu mengulang kembali

pengertian, dan manfat senam kaki

– Keluarga dapat mendemonstrasikan

ulang langkah 1-6 senam kaki secara

mandiri

A:

Masalah teratasi sebagian, TUK 1-3 (kognitif

dan psikomotorik) tercapai

P:

Evaluasi TUK 3 ke-2 gerakan 1-6 dan

melanjutkan TUK 3 ke-1 ke-2 gerakan 7-11

pada pertemuan selanjutnya

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

27 Mei

2013

pukul

10.00-

11.00

WIB

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mereview TUK 3 ke-2

Menjelaskan TUK 3 ke-2

mengenai senam kaki:

6. Menjelaskan gerakan senam

kaki gerakan ke 7-11

7. Medemonstrasikan gerakan

senam kaki gerakan ke 7-11

8. Mendemonstrasikan gerakan

senam kaki gerakan ke 7-11

bersama keluarga

9. Memberi kesempatan

keluarga mendemonstrasikan

gerakan senam kaki gerakan

ke 7-11 secara mandiri

10. Meminta keluraga

mendemonstrasikan gerakan

senam kaki gerakan ke 1-11

secara mandiri

11. Memberikan reinforcement

positif

S:

– keluarga mengatakan kesemutan sudah

tidak terjadi lagi

o:

– GD puasa: 293

– TTV: TD: 120/70, N:74x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga mampu mengulang kembali

pengertian, dan manfat senam kaki

– Keluarga dapat mendemonstrasikan

ulang langkah 1-6 senam kaki secara

mandiri

– Keluarga dapat mendemonstrasikan

ulang langkah 1-7 senam kaki secara

mandiri

– Keluarga dapat mendemonstrasikan

ulang langkah 1-11 senam kaki secara

mandiri

A:

Masalah teratasi sebagian, TUK 3 ke-2 tercapai

P:

Evaluasi TUK 3 ke -2 dan melanjutkan TUK 3

ke-3 mengenai manajemen stres pada pertemuan

selanjutnya

28 Mei

2013

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

S:

– Keluarga dapat menjelaskan kembali

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

pukul

10.00-

11.00

WIB

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mereview TUK 3 ke-2

Menjelaskan TUK 3 ke-3

mengenai manajemen stres

(teknik relaksasi) dengan

menggunakan musik

6. Menjelaskan pengertian

teknik relaksasi

7. Menjelaskan manfaat teknik

relaksasi

8. Menjelaskan prinsip teknik

relaksasi:

- Putar musik mengalun

lembut

- Ambil posisi yang

nyaman, rilekskan badan

- Tarik napas melalui

hidung, tahan dalam

hitungan 1,2,3

- Hembuskan melalui

mulut yang membuka

tipis

- Ulangi hingga terasa

nyaman atau rileks

9. Memberikan reinformance

positif

TUK 3 ke-2

– Keluarga mengatakan setelah senam

kaki terasa lebih nyaman

O:

– GD puasa: 293

– TTV: TD: 120/80, N:76x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga mampu mengulang kembali

TUK 3 ke-2

– Keluarga mampu menyebutkan kembali

pengertian, manfaat dan prinsip teknik

relaksasi

– Keluarga mampu mengulang teknik

relaksasi dengan baik

A:

Masalah teratasi sebagian, TUK 3 ke-3 tercapai

P:

Evaluasi TUK 3 ke -3 dan melanjutkan TUK 4

dan 5 pada pertemuan selanjutnya

10 Juni

2011

pukul

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

keluarga

S:

– Keluarga mengatakan kabar baik dan tidak

ada keluhan hari ini

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

11.00-

12.00

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mereview TUK 3 ke-1 , ke-

2, dan ke-3

6. Memberikan reinformance

positif

TUK 4-5 dengan menggunakan

leaflet:

1. Menyebutkan cara

memodifikasi lingkungan

terkait DM yaitu dengan

gaya hidup sehat,

mengurangi stres,

menjauhkan gula dari

jangkauan, tidak

menyediakan makanan atau

cemilan yang manis saat

bersantai dan makan sesuai

diit yang diperbolehkan

2. Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali cara

memodifikasi lingkungan

3. Menyebutkan fasilitas

pelayanan kesehatan yang

dapat digunakan keluarga

untuk mengatasi DM pada

anggota keluarga, antara lain

Puskesmas, Rumah Sakit,

dan dokter praktik

– Keluarga mengatakan senang setelah

dikunjungi oleh mahasiswa sehingga

menjadi semakin mengerti

– Keluarga mengatakan ia telah makan sesuai

menu makan yang telah dijadwalkan

O:

– GDS: 180

– TTV: TD: 120/80, N:76x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Keluarga dapat menyebutkan cara

memodifikasi lingkungan terkait DM yaitu

dengan gaya hidup sehat, mengurangi stres,

dan makan sesuai diit yang diperbolehkan

– Keluarga dapat menyebutkan fasilitas

pelayanan kesehatan yang dapat digunakan

keluarga untuk mengatasi DM pada anggota

keluarga yaitu Puskesmas, Rumah Sakit,

Bidan, dan dokter praktik

– Keluarga dapat menyebutkan manfaat

fasilitas pelayanan kesehatan yaitu

memberi informasi/ tentang cara perawatan

DM, memberi pengobatan terhadap gizi

kurang yang dialami anggota keluarga.

– Keluarga mengatakan akan mengunjungi

Puskesmas dalam waktu dekat

A:

masalah teratasi sebagian, TUK 4 dan 5

tercapai, kunjungan ke Puskesmas masih dalam

rencana dalam waktu dekat

P:

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

4. Menyebutkan manfaat

fasilitas pelayanan kesehatan

antara lain memberi

informasi/ tentang cara

perawatan DM, memberi

pengobatan terhadap DM

yang dialami anggota

keluarga.

5. Memberikan reinforcement

positif bahwa keluarga

mengatakan akan membawa

dirinya ke fasilitas kesehatan

untuk memeriksakan kadar

gula darah minimal satu

bulan sekali.

Mengevaluasi seluruh TUK/ evaluasi sumatif

dan menilai tingkat kemandirian keluarga

11 Juni 22

pukul

10.00-

11.00

WIB

1. Mengucapkan salam

2. Memvalidasi keadaan

keluarga

3. Mengingatkan kontrak antara

mahasiswa dengan keluarga

4. Menjelaskan tujuan

kunjungan

5. Mengevalusi sumatif

diagnosa ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

6. Menilai tingkat kemandirian

S:

– Keluarga mengatakan keadaanya baik

– Keluarga mengatakan ke puskesmas hari

jumat tgl 22 Juli 2013

– Keluarga mampu menyebutkan dan

mendemonstrasikan TUK 1-5

O:

– GDS: 180

– TTV: TD: 120/80, N:76x/m, RR: 16x/m,

S:36

– Evaluasi sumatif tercapai

A:

– masalah teratasi sebagian, GDS

mendekati batas normal

– Evaluasi sumatif tercapai

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

P:

– Lanjutkan diagnosa ke-2 ketidakfektifan

pemeliharaan kesehatan dengan HT pada

Bpk. Ks

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS

FORMAT EVALUASI SUMATIF

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa 1:

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri dengan DM pada Ibu Mh

No KRITERIA EVALUASI HASIL KETERANGAN

Ya Tidak

1 Keluarga dapat menyebutkan

pengertian Diabetes Mellitus yaitu

gangguan kadar gula dalam darah

dengn kenaikan saat 2 jam tetelah

makan >200mg/dl dan saat puasa

>140mg/dl

2 Keluarga dapat menyebutkan penyebab

Dm karena kurang insulin

3 Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 9

tanda dan gejala DM yaitu:

a. cepat lapar

b. cepat haus

c. sering BAK terutama malam hari

d. lemas

e. pandangan kabur

f. luka lama sembuh

g. kesemutan pada tangan dan kaki

h. kulit kering

i. BB turun

4 Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6

akibat DM yaitu:

a. Kebutaan

b. Impotensi

c. Penyakit jantung

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS

d. Stroke

e. Gagal ginjal

f. Hipertensi

g. Amputasi

5 Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 7

cara perawatan DM yaitu:

a. Diet makanan

b. Minum sesuai kebutuhan

c. Istirahat teratur

d. Olahraga teratur

e. Perawatan kulit dan kaki

f. Mengontrol kadar gul darah secara

berkala

g. Minum obat teratu sesuai dosis dan

waktu

6. Keluarga dapat menyebutkan cara

memodifikasi lingkungan terkait DM

yaitu dengan manejemen diet,

mengurangi stres, olahrga

7 Keluarga dapat menyebutkan fasilitas

pelayanan kesehatan yang dapat

digunakan keluarga untuk mengatasi

DM pada anggota keluarga, adalah

1. Puskesmas

2. Rumah Sakit

3. Dokter praktik

8 Keluarga dapat menyebutkan manfaat

fasilitas pelayanan kesehatan:

1. Memberi informasi/ tentang cara

perawatan DM

2. Memberi pengobatan terhadap DM

yang dialami anggota keluarga.

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK KS

9 Kunjungan keluarga ke fasilitas

pelayanan kesehatan untuk membawa

anggota keluarga periksa atau berobat

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.

KS

Christina Meldawati 0806323220

TINGKAT KEMANDIRIAN

Nama keluarga : Bpk. Ks

Alamat : RT 07 RW 05 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan

Cimanggis, Depok

KESIMPULAN:

Dari hasil pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi yang

dilakukan selama 6 minggu, keluarga dapat bekerjasama dengan mahasiswa

dalam mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan. Selama melakukan

pembinaan dan kunjungan rutin di keluarga, mahasiswa banyak memperoleh

informasi dari keluarga mengenai masalah kesehatan yang dialami keluarga.

Selama 6 minggu mahasiswa melakukan pembinaan dan kunjungan rutin ke

keluarga dan menemukan 3 masalah kesehatan dan dapat disimpulkan bahwa

keluarga termasuk ke dalam “Keluarga mandiri tingkat III” dengan alasan:

Kriteria Ya Tidak Pembenaran

Keluarga

menerima petugas

perawatan

kesehatan

masyarakat

√ Selama praktek dan melakukan kunjungan

rumah, keluarga selalu menerima

kehadiran perawat dengan sikap ramah

dan terbuka sesuai dengan kontrak yang

telah disepakati bersama. Keluarga dan

mahasiswa hampir selalu menyepakati

kontrak yang telah ditentukan. Apabila

keluarga ada acara dan kegiatan pada saat

kontrak yang telah disepakati, keluarga

memberitahukan kepada mahasiswa

terlebih dahulu.

Keluarga

mengungkapkan

√ Selama pembinaan dan kunjungan rutin,

keluarga mengungkapkan masalah

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.

KS

Christina Meldawati 0806323220

masalah kesehatan

yang dialami

secara benar

kesehatan yang dialami dalam keluarga

secara terbuka, dan telah dilakukan

klarifikasi dengan pemeriksaan fisik.

Selama pengkajian keluarga juga

menjawab semua pertanyaan yang

diajukan mahasiswa dengan baik sehingga

dapat menunjang dalam menegakkan

permasalahan yang ada dalam keluarga.

Keluarga yakin bahwa dengan adanya

pembinaan dan kunjungan rutin oleh

mahasiswa dapat membantu mengatasi

masalah kesehatan yang dihadapi keluarga

secara bersama-sama

Keluarga

menerima

pelayanan

kesehatan yang

diberikan sesuai

dengan rencana

keperawatan

√ Dari hasil pengkajian, dilakukan analisa

data sehingga ditemukan 3 masalah

keperawatan untuk kemudian dilakukan

scoring untuk menentukan prioritas

masalah selanjutnya disusun rencana

keperawatan sesuai dengan masalah

keperawatan yang ada. Untuk mengatasi

masalah keperawatan yang timbul

dilakukan implementasi. Dari 3 masalah

kesehatan tersebut, semua masalah yang

telah dilakukan implementasi sampai

selesai (TUK 1-5) sesuai dengan prioritas

masalah yang telah disepakati mahasiswa

bersama keluarga

Keluarga

melakukan

tindakan

√ Keluarga sudah mampu melakukan

pencegahan terhadap masalah kesehatan

yang dialami, diantaranya:

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.

KS

Christina Meldawati 0806323220

pencegahan Rajin berolahraga

Menerapkan pola makan sesuai dengan

jadwal, jenis dan jumlah yang telah

ditentukan

Menciptakan lingkungan yang bersih

dan sehat

Membiasakan keluarga untuk hidup

sehat dan bersih dengan mencuci

tangan untuk mencegah penularan

kuman penyakit

Modifikasi lingkungan bagi penderita

DM: meletakan gula dari jauh

penglihatan, mengganti cemilan yang

banyak mengandung gula dengan

buah-buahan

Keluarga

melakukan

promosi kesehatan

secara aktif

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.

KS

Christina Meldawati 0806323220

EVALUASI TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA BPK S

Pre-Intervensi

NO. INDIKATOR YA TIDAK

1 Keluarga menerima kehadiran petugas kesehatan

2 Menerima yankes sesuai rencana

3 Menyatakan masalah kesehatan secara benar

4 Memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai anjuran

5 Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

6 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

7 Keluarga melakukan promosi kesehatan secara aktif

Total Tingkat Kemandirian

Kesimpulan: Kemandirian II

5

Post-Intervensi

NO. INDIKATOR YA TIDAK

1 Keluarga menerima kehadiran petugas kesehatan

2 Menerima yankes sesuai rencana

3 Menyatakan masalah kesehatan secara benar

4 Memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai anjuran

5 Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

6 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

7 Keluarga melakukan promosi kesehatan secara aktif

TOTAL TINGKAT KEMANDIRIAN

Kesimpulan: Kemandirian III

6

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351530-PR-Christina Meldawati.pdf · Sahabat-sahabat satu kelompok di RW 05, Tea, Ayu, Kurni ... 3.4.1

Pengaturan Makan Ibu Mh

Waktu Bahan Makanan Jumlah Takaran Jumlah Kalori

Pagi (07.00)

Nasi 1 ¼ gelas belimbing 175 kkal

Telur 1 ptg sedang 75 kkal

Tahu 1 potong sedang 50 kkal

Sayur kangkung 1 mangkok kecil 50 kkal

Selingan pagi (10.00) Apel 1 buah 50 kkal

Siang (12.00)

Nasi 1 ½ gelas belimbing 175 kkal

Ikan 1 butir 75 kkal

Tempe 1 potong sedang 50 kkal

Sayur bayam 1 mangkok kecil 50 kkal

Selingan siang (15.00) Pepaya 1 potong sedang 50 kkal

Malam (19.00)

Nasi 1 ¼ gelas belimbing 175 kkal

Ayam 1 potong kecil 75 kkal

Sayur sop 1 mangkok kecil 100 kkal

Selingan malam

(21.00)

Pear 1 buah 50 kkal

Total Kalori 1260