UNIVERSITAS BINA NUSANTARA -...

23
v UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA UN TUK TYP E HYUNDAI ATO Z(MX) PADA PT.HYUNDAI INDONESIA MOTOR Kushandayati NIM : 0600653511 ABSTRAK PT.Hyundai Indonesia Motor (HIM) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif khususnya dalam perakitan mobil dengan merk Hyundai. Dalam upaya mempertahankan kualitas produk, PT.HIM berusaha untuk meminimasi jumlah kecacatan dalam setiap unit inspeksinya. Untuk itu diperlukan sebuah metode pengendalian dan peningkatan kualitas untuk mengidentifikasi cacat ke penyebab akar utamanya. Metode yang tepat untuk diterapkan adalah metode Six Sigma dengan menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control). Dalam tahap Define, proses paint shop dengan tipe unit mobil MX merupakan proyek six sigma yang diteliti. Pada tahap measure dilakukan penentuan Critical To Quality (CT Q) sebanyak 30 CTQ kemudian dilakukan pengukuran dengan membuat peta kendali U dan Xbar-R yang didapatkan hasil sigma sebesar 3,5. Pada tahap Analyze, dibuat diagram sebab akibat ( fishbone) untuk mengetahui faktor – faktor penyebab cacat untuk lima jenis cacat tertinggi pada diagram pareto yaitu cacat bintik/dirt, meleleh, tipis, crater, dan popping kemudian AHP digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk menentukan faktor cacat utama pada setiap jenis cacat. Pada tahap improvement, dilakukan analisa perbaikan dengan menggunakan FMEA, melalui hasil RPN didapatkan modus kegagalan potensial yang paling utama sebagai penyebab terjadinya kecacatan yang harus segera ditangani. Control dilakukan penerapan usulan tindakan perbaikan dan perhitungan simulasi konsep six sigma yang sudah dilakukan. Dengan adanya perancangan sistem informasi manajemen Six Sigma ini, maka perusahaan diharapkan mendapatkan solusi – solusi terbaik dan akurat untuk diimplementasikan dan perusahaan dapat terbantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat untuk menangani adanya kecacatan yang timbul pada produk sehingga dapat menghasilkan produk dengan zero defect dan meningkatkan kualitas produk pada perusahaan. Kata kunci : Kualitas, Six Sigma, DMAIC, zero defect , sistem informasi manajemen

Transcript of UNIVERSITAS BINA NUSANTARA -...

Page 1: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

v

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda

Tehnik Industri – Sistem Informasi

Skripsi Sarjana Program Ganda

Semester Ganjil 2006/2007

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFO RMASI

MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN KUALITAS DENGAN METO DE SIX SIGMA UNTUK TYPE HYUNDAI ATO Z(MX)

PADA PT.HYUNDAI INDO NESIA MO TO R

Kushandayati

NIM : 0600653511

ABSTRAK

PT .Hyundai Indonesia Motor (HIM) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif khususnya dalam perakitan mobil dengan merk Hyundai. Dalam upaya mempertahankan kualitas produk, PT .HIM berusaha untuk meminimasi jumlah kecacatan dalam setiap unit inspeksinya. Untuk itu diperlukan sebuah metode pengendalian dan peningkatan kualitas untuk mengidentifikasi cacat ke penyebab akar utamanya. Metode yang tepat untuk diterapkan adalah metode Six Sigma dengan menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control).

Dalam tahap Define, proses paint shop dengan tipe unit mobil MX merupakan proyek six sigma yang ditelit i. Pada tahap measure dilakukan penentuan Critical To Quality (CTQ) sebanyak 30 CTQ kemudian dilakukan pengukuran dengan membuat peta kendali U dan Xbar-R yang didapatkan hasil sigma sebesar 3,5. Pada tahap Analyze, dibuat diagram sebab akibat (fishbone) untuk mengetahui faktor – faktor penyebab cacat untuk lima jenis cacat tertinggi pada diagram pareto yaitu cacat bintik/dirt, meleleh, t ipis, crater, dan popping kemudian AHP digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk menentukan faktor cacat utama pada setiap jenis cacat. Pada tahap improvement, dilakukan analisa perbaikan dengan menggunakan FMEA, melalui hasil RPN didapatkan modus kegagalan potensial yang paling utama sebagai penyebab terjadinya kecacatan yang harus segera ditangani. Control dilakukan penerapan usulan tindakan perbaikan dan perhitungan simulasi konsep six sigma yang sudah dilakukan.

Dengan adanya perancangan sistem informasi manajemen Six Sigma ini, maka perusahaan diharapkan mendapatkan solusi – solusi terbaik dan akurat untuk diimplementasikan dan perusahaan dapat terbantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat untuk menangani adanya kecacatan yang timbul pada produk sehingga dapat menghasilkan produk dengan zero defect dan meningkatkan kualitas produk pada perusahaan.

Kata kunci : Kualitas, Six Sigma, DMAIC, zero defect, sistem informasi manajemen

Page 2: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

vi

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada

Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan dan bimbinganNya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara khususnya Jurusan Tehnik Industri dan Sistem Informasi guna untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana S1.

Skripsi ini disusun berdasarkan dari data yang diperoleh dari tempat melakukan survei skripsi ditambah dari penjelasan para dosen serta literatur yang berhubungan dengan topik skripsi.

Dalam kesempatan ini pula, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Gerardus Polla, M.App.Sc selaku Rektor Universitas Bina

Nusantara. 2. Kedua orang tua dan saudara – saudara saya tercinta yang senantiasa memberikan

dukungan doa dan semangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

3. Bapak Budi Aribowo S.T., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang sangat sabar membimbing penulis dan selalu memberi masukan – masukan yang berguna terhadap skripsi ini.

4. Bapak Harisno Ir. MM. selaku Dosen Pembimbing yang sangat sabar membimbing penulis dan selalu memberi masukan – masukan yang berguna terhadap skripsi ini.

5. Bapak Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Industri. 6. Bapak Siswono S.Kom., MM selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi 7. Iman H. Kartowisastro, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik 8. Ir. Sablin Yusuf, M.Sc, M.Comp.Sc selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. 9. Ibu Siti Nur Fadlilah A, ST., MT selaku Ka. Lab Teknik Industri. 10. Bapak Sunaryo, Bapak Isa Karismawan, Ibu Anita, Bapak Haffizul Rahman, Bapak

Arie yang telah membantu penulis secara keseluruhan di PT.Hyundai Indonesia Motor yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

11. Para sahabat (Ines(Trisakti), Fanida(IPB), Dendy, Citra, Ana, Jun, Melina, Reza) yang selalu menyemangati saya dan memberikan bantuan pada saat proses penulisan skripsi ini.

12. Teman – teman PAX Group yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis. Skripsi ini merupakan hasil pemikiran dari penulis yang tentunya tidak lepas dari segala

kekurangan . Penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun.

Jakarta, 06 Maret 2007 Penyusun, Kushandayati 0600653511

Page 3: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR TABEL xiiii

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR GRAFIK xxiv

DAFTAR DIAGRAM xxvi

DAFTAR LAMPIRAN xxvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3. Ruang Lingkup 4

1.4 Tujuan dan Manfaat 5

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7

2.1. Sejarah Perusahaan 7

2.2. Letak Perusahaan 8

2.3. Visi dan Misi Perusahaan 9

2.4. Kebijakan Perusahaan 9

2.5. Kebijakan Untuk Karyawan 12

2.5.1. Pengaturan Jam Kerja 12

2.5.2. Gaji Karyawan 13

2.5.3. Kesejahteraan Karyawan 13

2.6. Jenis – Jenis Produk yang Dihasilkan 15

2.7. Struktur Organisasi 18

2.8. Supplier Perakitan 30

2.8.1. Completely Knock Down (CKD) 30

2.8.2. Local Part 31

2.9. Proses Produksi Perakitan 31

Page 4: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

viii

2.9.1. Departemen Material Supply 33

2.9.2 Body Shop 36

2.9.3. Paint Shop 38

2.9.4. Engine Shop 42

2.9.5. Plastic Part 43

2.9.6. Trim Shop (TCF) & FAI 45

2.9.7. Testing Line 47

2.9.8. PDC (Pre Delivery Center) 51

2.10.Sistem Manajemen Mutu 51

2.11.Sistem Pengambilan Sampel 52

BAB 3 LANDASAN TEORI 54

3.1. Tinjauan Pustaka Industri 54

3.1.1. Definisi Kualitas 54

3.1.2. Variasi dan Penyebab Variasi 56

3.1.3. Program Peningkatan dan Perbaikan Proses Six Sigma 58

3.1.3.1. Sejarah dan Perkembangan Six Sigma 58

3.1.3.2. Definisi Six Sigma 61

3.1.3.3. Six Sigma dari Sudut Pandang Statistik 63

3.1.3.4. Karakteristik Kunci Six Sigma 66

3.1.3.5. Keuntungan dan Manfaat Six Sigma 68

3.1.3.6. Model Perbaikan DMAIC 70

3.1.3.6.1. Tahap DEFINE 71

3.1.3.6.1.1 Project Statement 72

3.1.3.6.1.2 Pernyataan Kebutuhan Pelanggan 73

3.1.3.6.1.3 SIPOC Diagram 74

3.1.3.6.2. Tahap MEASURE 75

3.1.3.6.2.1 Critical To Quality (CTQ) 76

3.1.3.6.2.2 Cost Of Poor Quality (COPQ) 77

3.1.3.6.2.3. Pengukuran Kinerja Proses 77

3.1.3.6.2.3.1 Peta Kendali U 79

3.1.3.6.2.3.2 Peta kendali X-bar dan R 82

Page 5: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

ix

3.1.3.6.2.3.3 Analisis Kapabilitas Proses (Capability Process) 85

3.1.3.6.2.4. Pengukuran Kinerja Produk 87

3.1.3.6.2.4.1 Perhitungan DPMO dan Tingkat Sigma Untuk

Kinerja Atribut

87

3.1.3.6.2.4.2 Perhitungan DPMO dan Tingkat Sigma Untuk

Kinerja Variabel

90

3.1.3.6.3. Tahap ANALYZE 91

3.1.3.6.3.1. Diagram Pareto 92

3.1.3.6.3.2. Diagram Sebab Akibat (Fishbone) 94

3.1.3.6.3.3. AHP (Analytical Hierarchy Process) 96

3.1.3.6.4. Tahap IMPROVE 110

3.1.3.6.4.1. Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) 110

3.1.3.6.5. Tahap CONTROL 114

3.2. Sistem Informasi Manajemen 115

3.2.1. Pengertian Sistem 115

3.2.2. Pengertian Informasi 118

3.2.3. Pengertian Sistem Informasi 121

3.2.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 123

3.2.5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC – System Development

Life Cycle)

125

3.3. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek (Obyek Oriented Analysis

and Design)

133

3.3.1. Pemilihan Sistem (System Choice) 134

3.3.2. Problem Domain Analysis 136

3.3.2.1. Menentukan Class dan Event 136

3.3.2.2. Menentukan Structure 137

3.3.2.2.1 Class dan Object Diagram 139

3.3.2.3. Menentukan Behaviour 140

3.3.2.3.1. Statechart Diagram 140

Page 6: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

x

3.3.3. Application Domain Analysis 141

3.3.3.1. Use Case Diagram 142

3.3.3.2. Sequence Diagram 145

3.3.3.3. Navigation Diagram 146

3.3.4. Architecture Design 147

3.3.5. Component Design 151

3.3.6. Tahapan Konstruksi dan Implementasi Sistem 153

3.3.7. Tahapan Pengembangan Software Berorientasi Objek 155

3.3.8. Keuntungan dan Keterbatasan OOAD (Obyek Oriented Analysis and

Design)

158

3.4. Perancangan Basis Data 159

3.4.1. Normalisasi 159

3.4.2. Entity Relationship Diagram 162

3.5. SQL Server 2000 162

3.5.1. Tool – tool SQL Server 164

3.6. Visual Basic 6.0 165

3.6.1. Fitur – Fitur Visual Basic 6 165

3.6.2. Keuntungan Menggunakan Visual Basic 166

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 167

4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 167

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 182

5.1. Hasil Pengumpulan Data 182

5.2. Tahapan Pengolahan Data 183

5.2.1. Tahap Define 184

5.2.1.1. Pernyataan Proyek (Project Statement) 184

5.2.1.2. Pernyataan Kebutuhan Pelanggan 189

5.2.1.3. Pernyataan Proses Kunci Dan Pelanggannya (SIPOC) 192

5.2.2. Tahap Measure 205

5.2.2.1. Penentuan Karakteristik Kualitas Kunci (CTQ) 206

Page 7: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xi

5.2.2.2. Pengukuran Kinerja Proses 212

5.2.2.2.1. Pembuatan Peta Kendali (Control Chart) U Pada Proses

Paint Shop

212

5.2.2.2.2. Perhitungan Dan Pembuatan Peta Kendali Xbar Dan R

Pada Proses Paint Shop

220

5.2.2.2.3. Perhitungan Kapabilitas Proses 232

5.2.2.3. Pengukuran Kinerja Produk 237

5.2.2.3.1. Perhitungan DPMO (Defect Per Million Opportunities)

Dan Tingkat Sigma Untuk Kinerja Atribut

237

5.2.2.3.2. Perhitungan DPMO (Defect Per Million Opportunities)

Dan Tingkat Sigma Untuk Kinerja Variabel

240

5.2.2.4. Perhitungan COPQ (Cost Of Poor Quality) 244

5.3. Analisa Data Dan Pembahasan 245

5.3.1. Tahap Analyze 245

5.3.1.1. Pembuatan Diagram Pareto 246

5.3.1.2. Pembuatan Diagram Fishbone 249

5.3.1.3. Pembuatan AHP (Analytical Hierarchy Process) 259

5.3.1.3.1. Perhitungan Konsistensi 283

5.3.1.3.1.1. Cacat Bintik / Dirt 283

5.3.1.3.1.2. Cacat Meleleh 287

5.3.1.3.1.3. Cacat Tipis 291

5.3.1.3.1.4. Cacat Crater 291

5.3.1.3.1.5. Cacat Popping 291

5.4. Usul Penerapan 291

5.4.1. Tahap Improve 291

5.4.1.1. Pembuatan FMEA (Failure Mode Analyze Effect And Mode) 293

5.4.2. Tahap Control 301

5.4.2.1. Usulan Perbaikan 302

5.4.2.1.1. Usulan Perbaikan Cacat Bintik/Dirt 302

5.4.2.1.2. Usulan Perbaikan Cacat Meleleh 304

Page 8: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xii

5.4.2.1.3. Usulan Perbaikan Cacat Tipis 306

5.4.2.1.4. Usulan Perbaikan Cacat Crater 307

5.4.2.1.5. Usulan Perbaikan Cacat Popping 310

5.4.2.2. Simulasi Untuk Peningkatan Secara Teknis 312

5.4.2.3. Dokumentasi dan Sosialisasi Proyek Six Sigma 317

5.4.2.4. Langkah – Langkah Implementasi Proyek Six Sigma 318

5.4.2.5. Laporan Akhir Proyek Six Sigma 320

5.5. Analisa Sistem Informasi 321

5.5.1. Definisi Sistem Berjalan 321

5.5.2. Definisi Sistem Usulan 324

5.5.2.1. System Definition 324

5.6. Analisa dan Pembahasan Sistem Yang Akan Dikembangkan 329

5.6.1. Problem Domain Analysis 329

5.6.1.1. Cluster 329

5.6.1.2. Struktur 330

5.6.1.3. Class Diagram 330

5.6.1.4. Behaviour Pattern 334

5.6.2. Application Domain Analysis 342

5.6.2.1. Usage 341

5.6.2.1.1. Overview 343

5.6.2.1.2. Use Case Diagram 344

5.6.2.1.3. Use Case Description 344

5.6.2.2. Function Lists 354

5.6.2.3. Sequence Diagram 356

5.6.2.4. User Interface 362

5.6.2.4.1. NavigationDiagram 363

5.6.2.4.2. Rancangan Layar 364

5.6.3. Perancangan Basis Data 386

5.6.3.1. Normalisasi 386

Page 9: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xiii

5.7. Perancangan (Design) Sistem 390

5.7.1. Architecture Design 391

5.7.1.1. Revised Class Diagram 391

5.7.1.2. Penentuan Criteria 392

5.7.2. Component Design 395

5.7.2.1. Component Diagram 395

5.7.2.2. Deployment Diagram 396

5.7.3. Pemrograman 397

5.8. Usulan Penerapan 398

5.8.1. Perangkat Keras 398

5.8.2. Perangkat Lunak 399

5.8.3. Pengguna 400

5.8.4. Jadwal Implementasi 400

5.9. User Documentation 401

5.9.1. Instalasi Aplikasi Pendukung 401

5.9.1.1. Instalasi Microsoft SQL Server 2000 401

5.9.1.2. Instalasi Crystal Report 8.5 407

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 411

6.1. Kesimpulan 411

6.2. Saran 413

DAFTAR PUSTAKA 415

RIWAYAT HIDUP 417

Page 10: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perbandingan Hasil 3.8 Sigma dengan 6 Sigma 64

Tabel 3.2 Perbandingan True Six Sigma dengan Motorola’s Six Sigma 66

Tabel 3.3 Manfaat dari Pencapaian Beberapa Tingkat Sigma 77

Tabel 3.4 Jenis Data dan Peta Kendalinya 79

Tabel 3.5 Matriks alternatif 98

Tabel 3.6 Derajat Kepentingan AHP 99

Tabel 3.7 Matriks kriteria 100

Tabel 3.8 Random Index 101

Tabel 3.9 Definisi FMEA untuk rating Occurance 111

Tabel 3.10 Definisi FMEA untuk rating Detectability 112

Tabel 3.11 Definisi FMEA untuk rating Severity 113

Tabel 3.12 Asosiasi Obyek/Kelas 139

Tabel 5.1 Data Jumlah Produksi Dan Jumlah Cacat Tahun 2005 - 2007 185

Tabel 5.2 Hasil Jumlah Kecacatan Per Unit Pada Semua Proses Untuk Hyundai

Atoz (MX) Bulan Maret – Agustus 2007

187

Tabel 5.3 Hasil Defective Cost Untuk Masing – Masing Proses 188

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan UCL dan LCL untuk peta kendali U pada proses Paint

Shop

212

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Revisi I Peta Kontrol U pada proses Paint Shop 217

Tabel 5.6 Peta Kontrol U Revisi 2 Pada Proses Paint Shop 219

Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Batas Kendali Peta Xbar Dan R Untuk Surfacer 221

Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Batas Kendali Peta Xbar Dan R Revisi 1 Untuk

Surfacer

224

Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Batas Kendali Peta Xbar Dan R Untuk Cat Top Coat 227

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Batas Kendali Peta Xbar Dan R Revisi 1 Untuk

Cat Top Coat

230

Tabel 5.11 Hasil Perhitungan DPMO Ketebalan Cat Surfacer 241

Page 11: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xv

Tabel 5.12 Hasil Perhitungan DPMO Ketebalan Cat Top Coat 242

Tabel 5.13 Hasil Perhitungan COPQ Untuk Biaya Material Repair 245

Tabel 5.14 Perhitungan Frekuensi Cacat Bulan Maret s/d Agustus 2007 246

Tabel 5.15 Matriks Alternatif QA 1 Untuk Bintik/Dirt 262

Tabel 5.16 Normalized Matrix QA 1 Untuk Bintik/Dirt 263

Tabel 5.17 Matriks Alternatif Supervisor Untuk Bintik/Dirt 263

Tabel 5.18 Normalized Matrix Supervisor Untuk Bintik/Dirt 264

Tabel 5.19 Matriks Alternatif QA 2 Untuk Bintik/Dirt 264

Tabel 5.20 Normalized Matrix QA 2 Untuk Bintik/Dirt 264

Tabel 5.21 Matriks Kriteria Untuk Bintik/Dirt 265

Tabel 5.22 Perhitungan Normalized Matrix Untuk Bintik/Dirt 265

Tabel 5.23 Perkalian Matriks Kriteria Untuk Bintik/Dirt 265

Tabel 5.24 Perbandingan Faktor Untuk Penyebab Cacat Bintik/Dirt 266

Tabel 5.25 Matriks Alternatif QA 1 Untuk Meleleh 267

Tabel 5.26 Normalized Matrix QA 1 Untuk Meleleh 268

Tabel 5.27 Matriks Alternatif Supervisor Untuk Meleleh 268

Tabel 5.28 Normalized Matrix Supervisor Untuk Meleleh 268

Tabel 5.29 Matriks Alternatif QA 2 Untuk Meleleh 269

Tabel 5.30 Normalized Matrix QA 2 Untuk Meleleh 269

Tabel 5.31 Perkalian Matriks Kriteria Untuk Meleleh 269

Tabel 5.32 Perbandingan Faktor Untuk Penyebab Cacat Meleleh 270

Tabel 5.33 Matriks Alternatif QA 1 Untuk tipis 271

Tabel 5.34 Normalized Matrix QA 1 Untuk Tipis 272

Tabel 5.35 Matriks Alternatif Supervisor Untuk Tipis 272

Tabel 5.36 Normalized Matrix Supervisor Untuk Tipis 272

Tabel 5.37 Matriks Alternatif QA 2 Untuk Tipis 273

Tabel 5.38 Normalized Matrix QA 2 Untuk Tipis 273

Tabel 5.39 Perkalian Matriks Kriteria Untuk Tipis 273

Tabel 5.40 Perbandingan Faktor Untuk Penyebab Cacat Tipis 274

Tabel 5.41 Matriks Alternatif QA 1 Untuk Crater 275

Tabel 5.42 Normalized Matrix QA 1 Untuk Crater 276

Page 12: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xvi

Tabel 5.43 Matriks Alternatif Supervisor Untuk Crater 276

Tabel 5.44 Normalized Matrix Supervisor Untuk Crater 276

Tabel 5.45 Matriks Alternatif QA 2 Untuk Crater 277

Tabel 5.46 Normalized Matrix QA 2 Untuk Crater 277

Tabel 5.47 Perkalian Matriks Kriteria Untuk Crater 277

Tabel 5.48 Perbandingan Faktor Untuk Penyebab Cacat Crater 278

Tabel 5.49 Matriks Alternatif QA 1 Untuk Popping 279

Tabel 5.50 Normalized Matrix QA 1 Untuk Popping 280

Tabel 5.51 Matriks Alternatif Supervisor Untuk Popping 280

Tabel 5.52 Normalized Matrix Supervisor Untuk Popping 280

Tabel 5.53 Matriks Alternatif QA 2 Untuk Popping 281

Tabel 5.54 Normalized Matrix QA 2 Untuk Popping 281

Tabel 5.55 Perkalian Matriks Kriteria Untuk Popping 281

Tabel 5.56 Perbandingan Faktor Untuk Penyebab Cacat Popping 282

Tabel 5.57 Perhitungan Konsistensi Kriteria Kualitas Cacat Bintik/Dirt 284

Tabel 5.58 Perhitungan Konsistensi Kriteria Supervisor Untuk Cacat Bintik/Dirt 285

Tabel 5.59 Perhitungan Konsistensi Kriteria QA 2 Untuk Cacat Bintik/Dirt 286

Tabel 5.60 Perhitungan Konsistensi Kriteria QA 1 Cacat Meleleh 287

Tabel 5.61 Perhitungan Konsistensi Kriteria Supervisor Cacat Meleleh 288

Tabel 5.62 Perhitungan Konsistensi Kriteria QA 2 Cacat Meleleh 289

Tabel 5.63 FMEA Untuk Jenis Cacat Bintik/Dirt 293

Tabel 5.64 FMEA Untuk Jenis Cacat Meleleh 295

Tabel 5.65 FMEA Untuk Jenis Cacat Tipis 297

Tabel 5.66 FMEA Untuk Jenis Cacat Crater 298

Tabel 5.67 FMEA Untuk Jenis Cacat Popping 300

Tabel 5.68 SOP Station Preparation di PT.HIM 308

Tabel 5.69 Usulan SOP Station Preparation di PT.HIM 309

Tabel 5.70 Simulasi Peningkatan Six Sigma 313

Tabel 5.71 Perbandingan Tingkat Sigma, DPMO, dan COPQ Impelementasi 315

Tabel 5.72 Event Table 331

Tabel 5.73 Actor Table 343

Page 13: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xvii

Tabel 5.74 Spesifikasi Use Case Entry Data Inspeksi 345

Tabel 5.75 Analisis Use Case Entry Data Cacat 346

Tabel 5.76 Analisis Use Case Entry Data Produk 347

Tabel 5.77 Analisis Use Case Melihat dan Mencetak Laporan Data Inspeksi 348

Tabel 5.78 Analisis Use Case Tahap Define 348

Tabel 5.79 Analisis Use Case Tahap Measure 349

Tabel 5.80 Analisis Use Case Tahap Analyze 350

Tabel 5.81 Analisis Use Case Tahap Improvement 352

Tabel 5.82 Analisis Use Case Tahap Control 353

Tabel 5.83 Function List 355

Tabel 5.84 Spesifikasi File Tabel Produk 387

Tabel 5.85 Spesifikasi File Tabel Cacat 387

Tabel 5.86 Spesifikasi File Tabel Faktor Cacat 388

Tabel 5.87 Spesifikasi File Tabel Solusi 388

Tabel 5.88 Spesifikasi File Tabel Proyek Akhir 6Sigma 388

Tabel 5.89 Spesifikasi File Tabel FMEA 389

Tabel 5.90 Spesifikasi File Tabel Jalur 389

Tabel 5.91 Spesifikasi File Tabel Pengguna 389

Tabel 5.92 Spesifikasi File Tabel Inspeksi 390

Tabel 5.93 Event Table Revised Class 392

Tabel 5.94 Prioritas Kriteria Sistem 393

Tabel 5.95 Tabel Arsitektur Client-Server 395

Tabel 5.96 Jadwal Implementasi 401

Page 14: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hyundai Atoz (MX) 15

Gambar 2.2 Hyundai Verna (LC) 16

Gambar 2.3 Hyundai Trajet (FO) 16

Gambar 2.4 Hyundai Accent Excel (X3) 17

Gambar 2.5 Hyundai Santa FE 17

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT.HIM 19

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Departemen QA 27

Gambar 2.8 Proses Unboxing 34

Gambar 2.9 Sub Assy Seat 35

Gambar 2.10 Hasil dari Sub Assy Tire 35

Gambar 2.11 Sub Assy Glass 35

Gambar 2.12 Sub Assy Struth 36

Gambar 2.13 Proses Body Shop 37

Gambar 2.14 Thickness Meter 41

Gambar 2.15 Proses Engine Shop 42

Gambar 2.16 Proses Pada Plastic Part 45

Gambar 2.17 Proses Pada Trimming 2 45

Gambar 2.18 Proses Pada Station Chassis 46

Gambar 2.19 Proses Pada Station Final 46

Gambar 2.20 Proses Pada Spray Wax 48

Gambar 2.21 Proses Pada Wheel Alignment 48

Gambar 2.22 Proses Pada Roll Test 49

Gambar 2.23 Proses Pada Brake Test 49

Gambar 2.24 Proses Pada Aiming, CO Underbody & A/C 50

Gambar 2.25 Proses Pada Rectification 51

Gambar 3.1 Pergeseran Tingkat Sigma dalam konsep Six Sigma Motorola 65

Gambar 3.2 Model Perbaikan Six Sigma DMAIC 71

Page 15: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xix

Gambar 3.3 Diagram SIPOC 75

Gambar 3.4 Tampilan Pengisian Data Untuk Peta U 81

Gambar 3.5 Tampilan Pengolahan Data Untuk Peta U 81

Gambar 3.6 Peta U Dengan Menggunakan MInitab 82

Gambar 3.7 Tampilan Pengisian Data Untuk Peta X-bar dan R 83

Gambar 3.8 Tampilan Pengolahan Data Untuk Peta Xbar - R 84

Gambar 3.9 Tampilan Hasil Peta kendali X-bar dan R 84

Gambar 3.10 Tampilan Kalkulator Data Atribut 90

Gambar 3.11 Tampilan Kalkulator Sigma Data Variabel 91

Gambar 3.12 Tampilan Pengisian Data Diagram Pareto 92

Gambar 3.13 Tampilan Pengolahan Data Pareto Chart 93

Gambar 3.14 Tampilan Pareto Chart Dengan Minitab 93

Gambar 3.15 Skema Diagram Sebab Akibat 96

Gambar 3.16 Skema Pemilihan Pada AHP 98

Gambar 3.17 Tampilan Awal Expert Ckoice 101

Gambar 3.18 Tampilan File – New Expert Choice 102

Gambar 3.19 Masukkan Kriteria 102

Gambar 3.20 Tampilan Semua Kriteria 103

Gambar 3.21 Nilai Perbandingan Faktor Pada QA 1 104

Gambar 3.22 Nilai Perbandingan Faktor Pada QA 2 104

Gambar 3.23 Nilai Perbandingan Semua Kriteria 105

Gambar 3.24 Tampilan Perhitungan 105

Gambar 3.25 Tampilan Pairwise Verbal Comparisons 106

Gambar 3.26 Tampilan Pairwise Graphical Comparisons 107

Gambar 3.27 Tampilan 4 Grafik Perbandingan 107

Gambar 3.28 Tampilan Grafik Performance Sensitivity 108

Gambar 3.29 Tampilan Grafik Dynamic Sensitivity 108

Gambar 3.30 Tampilan Grafik Head-To-Head 109

Gambar 3.31 Tampilan Grafik Gradient Sensitivity 109

Gambar 3.32 Komponen Sistem 115

Page 16: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xx

Gambar 3.33 Model Closed-Loop System 116

Gambar 3.34 Model Open-Loop System 116

Gambar 3.35 Model Computer Based Information System (CBIS) 122

Gambar 3.36 Model Sistem Informasi Manajemen 123

Gambar 3.37 Sistem Informasi Organisasi Dalam SIM 124

Gambar 3.38 Tahapan Siklus Hidup Sistem 125

Gambar 3.39 Siklus Pengembangan Dengan OOAD 134

Gambar 3.40 Sub Aktivitas dari Pemilihan Sistem 135

Gambar 3.41 Hubungan Generalisasi 137

Gambar 3.42 Hubungan Cluster 138

Gambar 3.43 Contoh Agregasi 138

Gambar 3.44 Simbol Statechart Diagram 141

Gambar 3.45 Analisis Application Domain 141

Gambar 3.46 Contoh Diagram Model Use Case 144

Gambar 3.47 Simbol – Simbol Message 146

Gambar 3.48 Simbol – Simbol pada Sequence Diagram 146

Gambar 3.49 Contoh Navigation Diagram 147

Gambar 3.50 Simbol – Simbol Pada Component Diagram 149

Gambar 3.51 Contoh Deployment Diagram 151

Gambar 3.52 Urutan Proses Normalisasi 161

Gambar 4.1 Model Metodologi Pemecahan Masalah 168

Gambar 5.1 Zona Pembagian Untuk Standar Pemeriksaan 191

Gambar 5.2 Tools dan Material Pada Proses Paint Shop 194

Gambar 5.3 Station PCD 195

Gambar 5.4 Station Dry Sanding 197

Gambar 5.5 Station UBS 198

Gambar 5.6 Preparation 199

Gambar 5.7 Pengecatan Top Coat 201

Gambar 5.8 Preparation 202

Gambar 5.9 Proses Blocking 202

Gambar 5.10 Proses Polishing 203

Page 17: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxi

Gambar 5.11 Proses Touch Up 203

Gambar 5.12 Layout Paint Shop 204

Gambar 5.14 Hyundai Atoz Tampak Samping 207

Gambar 5.15 Hasil Nilai Six Sigma Untuk Kinerja Atribut 239

Gambar 5.16 Hasil Nilai Six Sigma Untuk Kinerja Variabel 240

Gambar 5.17 Diagram Fishbone Untuk Jenis Cacat Dirt/Bintik 249

Gambar 5.18 Diagram Fishbone Untuk Jenis Cacat Meleleh 250

Gambar 5.19 Diagram Fishbone Untuk Jenis Cacat Cat Tipis 250

Gambar 5.20 Diagram Fishbone Untuk Jenis Cacat Crate 251

Gambar 5.21 Diagram Fishbone Untuk Jenis Cacat Popping 251

Gambar 5.22 Pemilihan Faktor Penyebab Jenis Cacat di Paint Shop 260

Gambar 5.23 Perfomance Sensivity Untuk Cacat Bintik/Dirt 266

Gambar 5.24 Dynamic Sensivity Untuk Cacat Bintik/Dirt 267

Gambar 5.25 Gradient Sensivity Untuk Cacat Meleleh 270

Gambar 5.26 Dynamic Sensivity Untuk Cacat Meleleh 271

Gambar 5.27 Perfomance Sensivity Untuk Cacat Tipis 274

Gambar 5.28 Dynamic Sensivity Untuk Cacat Tipis 275

Gambar 5.29 Gradient Sensivity Untuk Cacat Crater 278

Gambar 5.30 Dynamic Sensivity Untuk Cacat Crater 279

Gambar 5.31 Perfomance Sensivity Untuk Cacat Popping 282

Gambar 5.32 Dynamic Sensivity Untuk Cacat Popping 283

Gambar 5.33 Jenis Cacat Bintik / Dirt 294

Gambar 5.34 Jenis Cacat Meleleh 296

Gambar 5.35 Jenis Cacat Crater 299

Gambar 5.36 Jenis Cacat Popping 301

Gambar 5.37 Laporan Akhir Proyek Six Sigma 320

Gambar 5.38 Rich Picture dari Sistem Berjalan 322

Gambar 5.39 Rich Picture dari Sistem Yang Akan Dikembangkan 327

Gambar 5.40 Cluster 330

Gambar 5.41 Struktur Cluster Dokumen 330

Gambar 5.44 Login 364

Page 18: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxii

Gambar 5.45 Main Menu Bagian Admin QA 365

Gambar 5.46 Interface Master Produk 366

Gambar 5.47 Interface Master Cacat 367

Gambar 5.48 Interface Data Inpeksi 368

Gambar 5.49 View Data Inspeksi 369

Gambar 5.50 Main Menu Untuk Manager QA 370

Gambar 5.51 Interface Compare Product (DEFINE) 371

Gambar 5.52 Interface Control Chart U (Measure) 372

Gambar 5.53 Tampilan Control Chart U 373

Gambar 5.54 Interface Tingkat Sigma (Measure) 374

Gambar 5.55 Interface Diagram Pareto (Analyze) 375

Gambar 5.56 Tampilan Diagram Pareto 376

Gambar 5.57 Interface Faktor Cacat (Analyze) 376

Gambar 5.58 Tampilan Layar 1 AHP 377

Gambar 5.59 Tampilan Layar 2 AHP 378

Gambar 5.60 Tampilan Layar 3 AHP 379

Gambar 5.61 Tampilan Grafik Perfomance Sensivity 379

Gambar 5.62 Tampilan Grafik Dynamic Sensivity 380

Gambar 5.63 Tampilan Grafik Head To Head 380

Gambar 5.64 Interface FMEA (Improvement) 381

Gambar 5.65 Interface Solusi (Control) 382

Gambar 5.66 Laporan Akhir Proyek Six Sigma (Control) 383

Gambar 5.67 Main Menu Untuk Manajemen 384

Gambar 5.68 Interface View Data Untuk Manajemen 385

Gambar 5.69 Laporan Data Inspeksi 385

Gambar 5.70 Menu Instalasi SQL Server Tahap 1 402

Gambar 5.71 Menu Instalasi SQL Server Tahap 2 402

Gambar 5.72 Menu Instalasi SQL Server Tahap 3 403

Gambar 5.73 Menu Instalasi SQL Server Tahap 4 403

Gambar 5.74 Menu Instalasi SQL Server Tahap 5 404

Gambar 5.75 Menu Instalasi SQL Server Tahap 6 405

Page 19: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxiii

Gambar 5.76 Menu Instalasi SQL Server Tahap 7 405

Gambar 5.77 Menu Instalasi SQL Server Tahap 8 406

Gambar 5.78 Menu Instalasi SQL Server Tahap 9 407

Gambar 5.79 Menu Instalasi Crystal Report 8.5 408

Gambar 5.80 Tahap 1 Instalasi Crystal Report 408

Gambar 5.81 Tahap 2 Instalasi Crystal Report 409

Gambar 5.82 Tahap 3 Instalasi Crystal Report 409

Gambar 5.83 Tahap 4 Instalasi Crystal Report 410

Gambar 5.84 Tahap Akhir Instalasi Crystal Report 410

Page 20: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 5.1 Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat Tahun 2005 – 2007 186

Grafik 5.2 Peta Kontrol U Bulan Maret – Agustus 2007 Pada Paint Shop 214

Grafik 5.3 Peta U Revisi 1 Bulan Maret – Agustus 2007 Pada Paint Shop 218

Grafik 5.4 Peta Kontrol U Revisi 2 Pada Paint Shop 220

Grafik 5.5 Peta Kontrol Xbar dan R Bulan Maret – Agustus 2007 Untuk

Ketebalan Cat Surfacer (Dasar)

223

Grafik 5.6 Peta Kontrol Xbar dan R Revisi 1 Bulan Maret – Agustus 2007

Untuk Ketebalan Cat Surfacer (Dasar)

225

Grafik 5.7 Peta Kontrol Xbar dan R Revisi 2 Untuk Ketebalan Cat Surfacer

(Dasar)

226

Grafik 5.8 Peta Kontrol Xbar dan R Bulan Maret – Agustus 2007 Untuk

Ketebalan Cat Top Coat

229

Grafik 5.9 Peta Kontrol Xbar dan R Revisi 1 Bulan Maret – Agustus 2007 Untuk

Ketebalan Cat Top Coat

232

Grafik 5.10 Diagram Pareto Jenis Cacat Untuk Hyundai Atoz 248

Grafik 5.11 Perbandingan Tingkat Sigma dan DPMO

Grafik 5.12 Perbandingan DPMO Dengan COPQ

315

316

Page 21: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxv

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 2.1 Diagram Alur Proses Produksi 32

Diagram 2.2 Diagram Alur Proses Pada Body Shop 37

Diagram 2.3 Diagram Alur Proses Pada Engine Shop 43

Diagram 2.4 Diagram Alur Proses Pada Trim Shop 47

Diagram 5.1 Diagram SIPOC dari Proses Paint Shop 192

Diagram 5.2 Class Diagram 334

Diagram 5.3 Statechart Diagram Produk 335

Diagram 5.4 Statechart Diagram Proyek_Akhir_6σ 336

Diagram 5.5 Statechart Diagram Data_Inspeksi 337

Diagram 5.6 Statechart Diagram Data_Cacat 338

Diagram 5.7 Statechart Diagram Faktor_Cacat 339

Diagram 5.8 Statechart Diagram Solusi 340

Diagram 5.9 Statechart Diagram FMEA 341

Diagram 5.10 Statechart Diagram Jalur 341

Diagram 5.11 Statechart Diagram Pengguna 342

Diagram 5.12 Use Case Diagram 344

Diagram 5.13 Sequence Diagram Entry Data Inspeksi 356

Diagram 5.14 Sequence Diagram Entry Data Cacat 357

Diagram 5.15 Sequence Diagram Entry Data Produk 357

Diagram 5.16 Sequence Diagram Melihat dan Mencetak Laporan Data Inspeksi 358

Diagram 5.17 Sequence Diagram Tahap Define 358

Diagram 5.18 Sequence Diagram Tahap Measure 359

Diagram 5.19 Sequence Diagram Tahap Analyze 360

Diagram 5.20 Sequence Diagram Tahap Improvement 361

Diagram 5.21 Sequence Diagram Tahap Control 362

Diagram 5.22 Navigation Diagram 363

Diagram 5.23 ERD 390

Page 22: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxvi

Diagram 5.24 Revised Class Diagram 391

Diagram 5.25 Component Diagram 396

Diagram 5.26 Deployment Diagram 397

Page 23: UNIVERSITAS BINA NUSANTARA - eprints.binus.ac.ideprints.binus.ac.id/1496/1/2007-2-00590-TISI_Abstrak.pdfv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Tehnik Industri – Sistem

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabel Z Distribusi Normal 418

Lampiran 2 Tabel Konversi DPMO ke Tingkat Sigma 420

Lampiran 3 Tabel Koefisien Dalam Batas – batas Peta Kontrol 423

Lampiran 4 Brainstorming Pembuatan Fishbone 424

Lampiran 5 Kusioner Untuk Pembuatan AHP 427

Lampiran 6 Perhitungan konsistensi Untuk AHP 444

Lampiran 7 Kuisioner Untuk Pembuatan FMEA 455