Unit 6 Pengukuran Transpirasi Dengan Cara Menimbang
-
Upload
syarif-hidayat-amrullah -
Category
Documents
-
view
353 -
download
11
Transcript of Unit 6 Pengukuran Transpirasi Dengan Cara Menimbang
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan judul “Pengukuran
Transpirasi dengan Cara Penimbangan” disusun oleh :
Nama : Syarif Hidayat A.
Nim : 071 404 092
Kelas/Kelompok : B/II
setelah diperiksa oleh Asisten dan dikonsultasikan dengan Koordinator Asisten,
maka dinyatakan diterima.
Makassar, April 2009
Koordinator asisten Asisten
Hermayanti, S. Pd. Mirawati, S. Pd.
MengetahuiDosen Penanggung Jawab
Drs. Ismail, M.S.NIP: 131 625 063
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki fungsi tertentu yang dimiliki oleh setiap
organ tubuhnya. Ilmu fisiologi yang merupakan salah satu cabang ilmu dari
biologi adalah ilmu yang membahas tentang fungsi dari alat-alat atau organ
tubuh. Termasuk ke dalamnya fungsi sel, molekul, dan zat-zat yang terkandung
di dalamnya sehingga dapat mempengaruhi kerja suatu individu. Terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka ilmu fisiologi ini
tidak dapat dipisahkan dari cabang-cabang ilmu lainnya seperti morfologi,
anatomi dan sebagainya. Hal ini disebaban ilmu fisiologi juga memegang
peranan yang sangat penting dalam kehidupan.
Tumbuhan hidup sebagaimana halnya dengan organisme lainnya, dalam
hidupnya melewati berbagai tahapan. Tumbuh dari benih, berkecambah, tumbuh
dan berkembang secara optimal selam fase vegetative dan kemudian
melestarikan diri dan jenisnya dengan melalui perkembangan reproduktif. Sel
tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida, serta bagaimana zat-zat
tersebut bergerak melewati membran sel? Bagian-bagian penyusun zat di alam
ini selalu dalam keadaan bergerak.
Hilangnya air dari tumbuh-tumbuhan sebagian besar melalui permukaan
daun yang disebut transpirasi. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata
dan lenti sel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap
tumbuhan tidak sama dan tergantung pada banyak faktor. Transpirasi
dipengaruhi oleh faktor luar maupun faktor dalam. Untuk mengetahui salah satu
faktornya maka praktikum pengukuran transpirasi dengan cara menimbang ini
perlu dilaksanakan.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan :
1. Mengetahui kecepatan transpirasi tumbuhan pacing (Costus speciosus).
2. Mengetahui jumlah air yang diuapkan/satuan luas daun dalam waktu tertentu.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah
mahasiswa akan lebih memahami cara menghitung kecepatan transpirasi
tumbuhan pacing (Costus speciosus) dan jumlah air yang diuapkan/satuan luas
daun dalam waktu tertentu.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Hilangnya air dari tumbuh-tumbuhan sebagian besar melalui permukaan daun
yang disebut transpirasi. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata dan lenti
sel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap tumbuhan tidak sama
dan tergantung pada banyak faktor. Transpirasi dipengaruhi oleh faktor luar maupun
faktor dalam. Faktor luar antara lain radiasi, temperatur, kelembaban, tekanan udara,
angin, dan kadar air dalam tanah. Sedangkan faktor dalam antara lain ukuran daun.
Tebal tipisnya daun, keadaan permukaan daun (ada idaknya lapisan him, banyak
sedikitnya bulu) jumlah dan letak stomata pada permukaan daun (Ismail, dkk. 2009).
Air merupakan salah satu factor utama penentu bagi berlangsungnya
kehidupan tumbuhan. Banyaknya air yang ada di dalam tubuh tumbuhan selalu
mengalami fluktuasi tergantung pada kecepaan proses mesuknya air ke dalam tubuh
tumbuhan, kecepatan proses penggunaan air oleh tumbuhan, dan kecepatan proses
hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Hilangnya air dalam tubuh tumbuhan dapat
berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh
tumbuhan dapat berbentuk gas ke udara di sekitar tumbuhan disebut dengan
transpirasi (Anonim, 2009).
Faktor lingkungan dan cara faktor tersebut mempengaruhi transpirasi melalui
daun serta penyerapan CO2 kedalam daun pada saat-saat yang berlainan sangatlah
sulit karena berbagai faktor tersebut berinteraksi dengan begitu banyak cara. Faktor
lingkungan mempengaruhi tidak hanya proses fisika penguapan dan difusi, tetapi juga
mempengaruhi membuka menutupnya stomata pada permukaan daun yang dilalui
lebih dari 90% air yang ditranspirasikan dan CO2. Naiknya suhu daun, misalnya
sangat banyak menaikkan penguapan dan sedikit difusi, namun mungkin
menyebabkan stomata membuka dan menutup lebih lebar (Salisbury, 1995)
Menurut anonim (2009), kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak factor,
baik itu factor dalam dan factor luar. Adapun yang terhitung sebagai factor-faktor
dalam di antaranya adalah:
1. Besar kecilnya daun.
2. Tebal tipisnya daun.
3. Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun.
4. Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun.
5. Banyak sedikitnya stomata.
6. Bentuk dan lokasi stomata.
Air terikat didalam tanah dengan daya absorbsi atau tekanan hidrostatik. Air
dapat meninggalkan tanah dengan penguapan, gravitasi atau di absorbsi olek akar
tumbuahn. Karena penyerapan air oleh akar tumbuhan terjadi melalui osmosis, maka
potensial osmotik air tanah akan merupakan faktor penting dalam hubungan
tumbuhan dengan air tanah. Udara yang mengisis rongga-rongga antar partikel tanah
disebut atmosfer tanah. Kandungan udara antara partikel ini sangat ditentukan oleh
ukuran tanah yang membangunnya (Ismail, dkk. 2009).
Sebagian besar air bergerak turun melalui ruang pori diantara partikel tanah.
Jika konsentrasi ion sangat encer , maka potensial air air tanah itu cukup tinggi,
biasanya sekitar -0,03 MPa. Setelah beberapa jam atau bahkan sehari atau lebih, air
yang tertinggal ditanah merupakan air yang dapat ditahan melawan gaya gravitasi
oleh adanya adhesi antara molekul air dan partikel tanah. Air yang tertinggal ini
berada di pori kapiler yang sering berbentuk tabung. Tanah yang mengandung air
kapiler yang tertahan melawan gravitasi dikatakan basah sampai kapasitas lapang
(Salisbury, 1995)
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat / 03 April 2009
Waktu : Pukul 09.10 s/d 10.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Barat Jurusan Biologi
FMIPA UNM.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol 100 ml
b. Timbangan
c. Stopwatch
d. Kertas HVS
e. Penggaris
2. Bahan
a. Tanaman pacing (Costus speciosus).
b. Vaselin
c. Air
d. Gabus
C. Prisedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengisi botol dengan air kurang lebih setengahnya dan menutup dengan
gabus yang berlubang.
3. Memasukkan tanaman pacing (Costus speciosus), panjangnya sekitar 40 cm
dalam botol melalui lubang gabus.
4. Mengolesi vaselin pada sekeliling gabus dan lubang gabus untuk mencegah
penguapan selain melalui tanaman.
5. Menimbang botol bersama tanamannya da mencatat beratnya.
6. Menimbang botol yang berisi tanaman setiap 30 menit dan melakukannya
selama 3 kali.
7. Setelah penimbangan terakhir, mengambil dan mengukur luas total daun
(LTD) tanaman pacing (Costus speciosus) tadi.
Mengukur Luas Total Daun (LTD)
1. Membuat dan menimbang dari seluruh pola daun. Mialnya beratnya: x gr
2. Membuat potongan kertas seluas 1 cm2 dan menimbang beratnya. Misalnya: y
gr. Jadi
2
Kecepatan transpirasi tiap cm 2 daun/jam 2/jam
Dimana :
a. Selisih rata-rata berat botol + tanaman padaawal percobaan dan setelah
1 jam percobaan
b. Luas total daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Tempat gelap
Berat awal botol + tanaman : 240,5 g
Berat botol + 30 menit I : 240,7 g
Berat botol + 30 menit II : 240,7 g
Berat botol + 30 menit III : 240,8 g
2. Tempat terang
Berat awal botol + tanaman : 222,8 g
Berat botol + 30 menit I : 222,9 g
Berat botol + 30 menit II : 222 g
Berat botol + 30 menit III : 220 g
B. Analisis Data
1. Selisih rata-rata berat awal botol dan setelah akhir percobaan pada tempat gelap:
× 2 = -0,2 g
LTD :
: = 70 cm2
2. Selisih rata-rata berat awal botol dan setelah akhir percobaan pada tempat gelap:
× 2 = 295,2 g
LTD :
: = 50 cm2
C. Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan bahan yaitu tanaman pacing (Costus speciosus),
yaitu mengamati kecepatan transpirasi dan menghitung jumlah air yang diuapkan/
satuan luas daun dalam waktu tertentu. Kami mengamati pada dua tempat yang
memiliki intensitas cahaya yang berbeda, yakni gelap dan terang. Dari pengamatan
dapat dilihat bahwa, pada tempat gelap; awal penimbangan, berat botol dan tanaman
adalah 240,5 gram, pada 30 menit ke I penimbangan, berat botol dan tanaman adalah
240,7 gram, pada 30 menit ke II penimbangan, berat botol dan tanaman tetap 240,7
gram, pada 30 menit ke III penimbangan, berat botol dan tanaman bertambah menjadi
240,8 gram. Sedangkan pada tempat terang dapat dilihat bahwa; awal penimbangan,
berat botol dan tanaman adalah 222,8 gram, pada 30 menit ke I penimbangan, berat
botol dan tanaman adalah 222,9 gram, pada 30 menit ke II penimbangan, berat botol
dan tanaman tetap 222 gram, pada 30 menit ke III penimbangan, berat botol dan
tanaman bertambah menjadi 220 gram.
Data tersebut terlihat kurang tepat karena pada tempat yang gelap, berat botol
dan tanaman malah bertambah dan pada tempat terang walaupun beratnya menurun,
tapi data sempat mengalami kenaikan pada 30 menit I. Seharusnya semakin lama
waktu yang digunakan, maka berat botol dan tanaman akan berkurang karena
pengaruh dari proses transpirasi yang dialami oleh tanaman tersebut.
Pengamatan ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Salisbury,
1995) yakni hilangnya air dari tumbuh-tumbuhan sebagian besar melalui permukaan
daun yang disebut transpirasi. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata dan
lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap tumbuhan tidak
sama dan tergantung pada banyak factor. Ketidak sesuaian ini, mungkin disebabkan
oleh kesalahan-kesalahan prosedur yang terjadi pada saat praktikum.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, maka dapat kami simpulkan bahwa:
1. Hilangnya air dari tumbuh-tumbuhan sebagian besar melalui permukaan daun
yang disebut transpirasi.
2. Semakin lama waktu yang digunakan maka kemungkinan transpirasi akan
terjadi.
B. Saran
Diharapkan kepada para praktikan agar lebih teliti dan berhati-hati dalam
melakukan praktikum sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Transpirasi. http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 31 Maret 2009.
Ismail . 2009. Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Ismail, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Salisbury. F, dkk. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Instisut Teknologi Bandung.
TranspirasiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cari
Transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration) adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.
Perbedaan antara transpirasi dan penguapanTranspirasi berbeda dengan penguapan/evaporasi sederhana karena berlangsung pada jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tumbuhan.
Mekanisme transpirasi
Stoma (tunggal) atau mulut daun, sebagian besar transpirasi berlangsung di bagian ini.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi
Hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur pada musim hujan
DaunTumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas.Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.
Contoh kaktus: Melocactus curvispinus.
Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik.Lapisan lilinKulit luar daunnya tebal, mempunyai lapisan lilin yang tebal dan mempunyai sedikit stomata untuk mengurangi penguapan.Mekanisme menutup/membukaBeberapa tumbuhan di gurun pasir daunnya menutup (mengatup) pada siang hari dan membuka pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebih.AkarSistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak.