Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan...

11
1 Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017 th.XV/9 Desember 2017 Unika Soegijapranata 123 snap QR code MENELADANI PERJUANGAN MGR. Alb. SOEGIJAPRANATA M gr. Soegijapranata, SJ merupakan seorang tokoh yang besar dan mempunyai pengaruh bagi perkembangan gereja Katolik di Indonesia serta merupakan tokoh penting dalarn kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di daerah Semarang Jawa Tengah. Nilai-nilai Mgr Soegijapranata juga sangat inspiratif dan sangat baik untuk mengembangkan semangat jiwa muda anak bangsa. Mgr. Soegijapranata, SJ. Lahir di Surakata 25 Novernber 1896 sebagai anak kelima dari sembilan bersaudara dari keluarga pasangan bapak Karijasoedarma seorang abdi keraton Surakata dan Ibu Soepijah, narna Soegija diharapkan agar kelak menjadi orang soegih (kaya). Fransiskus Adi Santoso Mahasiswa D3 Perpajakan

Transcript of Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan...

Page 1: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

1Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

th.XV/9 Desember 2017

Unika Soegijapranata123

snapQR code

MENELADANI PERJUANGAN MGR. Alb. SOEGIJAPRANATA

M gr. Soegijapranata, SJ merupakan seorang tokoh yang besar dan mempunyai pengaruh bagi perkembangan gereja Katolik di Indonesia serta merupakan tokoh penting dalarn kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di daerah Semarang

Jawa Tengah. Nilai-nilai Mgr Soegijapranata juga sangat inspiratif dan sangat baik untuk mengembangkan semangat jiwa muda anak bangsa. Mgr. Soegijapranata, SJ. Lahir di Surakata 25 Novernber 1896 sebagai anak kelima dari sembilan bersaudara dari keluarga pasangan bapak Karijasoedarma seorang abdi keraton Surakata dan Ibu Soepijah, narna Soegija diharapkan agar kelak menjadi orang soegih (kaya).

Fransiskus Adi SantosoMahasiswa D3 Perpajakan

Page 2: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

2 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 3Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

Wujudkan "UnikaConnect", Melalui Kerjasama dengan Visionet

B aru-baru ini Unika Soegijapranata menjalin kerjasama dengan PT. Visionet Data International. Acara

penandatanganan MoU antara kedua lembaga ini dilaksanakan pada hari Rabu (22/11) dan dihadiri oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof. Dr. F Ridwan Sanjaya, MS., IEC, beserta Wakil Rektor, Dekan atau Wakil Dekan serta Kepala SSCC, sedangkan pihak PT. Visionet Data International oleh Presiden Direktur Paulinus Soegondo beserta beberapa stafnya.

Dalam sambutannya, Prof. Ridwan Sanjaya selaku Rektor Unika Soegijapranata mengutarakan beberapa hal terkait kerjasama yang baru dirintis ini, ”Kerjasama yang ditawarkan dari Visionet ini dapat dihubungkan dengan visi Unika selama 4 tahun ke depan, yang mengangkat tag line “Unika Connect”. “Unika Connect” yaitu menghubungkan talenta-talenta yang ada di Unika dengan berbagai kesempatan yang ada di luar Unika. Kesempatan itu salah satunya adalah yang ditawarkan oleh Pak Soegondo, yaitu adanya pengembangan bibit-bibit yang diarahkan ke kewirausahaan atau Start-Up, kemudian adanya kesempatan kerja atau magang bagi para mahasiswa di Visionet. Nah ini kan tidak jauh dari visi “Unika Connect” dalam 4 tahun ke depan. Jadi talenta yang ada di Unika ini bisa terhubung dengan kesempatan yang baik di masyarakat” terang Prof. Ridwan.

Halo Alumni“Dan memang salah satu program kerja Wakil Rektor IV adalah mengembangkan inkubator bisnis, jadi salah satu yang ditawarkan oleh Pak Soegondo dapat terwujud dalam program kerja 4 tahun ke depan ini. Seperti halnya salah satu kegiatan yang hari ini tambahkan oleh Wakil Rektor III yaitu launching aplikasi mobile ‘Halo Alumni’ itu juga ada kaitannya dengan yang ditawarkan oleh Pak Soegondo.

Kita sudah on the right track melalui pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama ‘Halo Alumni’ yang nantinya akan menggunakan konsep mutual benefit. Jadi kita tidak hanya menggunakan alumni pada saat akreditasi saja tetapi kita juga memberikan kepada alumni berbagai kesempatan, entah itu kesempatan di Early Career maupun di Mid Career yang disampaikan melalui aplikasi ini.

Selain itu, ada beberapa layanan yang dibutuhkan para alumni terhadap Universitas. Kebutuhan berkas-berkas untuk bekerja itu tidak harus datang ke kampus tapi melalui aplikasi saja.

Para alumni juga mempunyai kesempatan untuk melihat adik-adik kelasnya berkembang melalui start-up atau ide-ide kreatif yang kemudian bisa para alumni danai. Siapa tahu dengan didanai bisa menjadi bisnis yang menguntungkan di masa depan atau sebagai investor-investor meskipun mereka baru saja lulus atau jadi alumni. Sehingga ‘Unika Connect’ dapat menghubungkan semua pihak, jadi tidak hanya sekedar manfaat atau keuntungan semata, tetapi juga bagaimana pertemanan atau suatu hubungan bisa tetap terjalin dengan baik,” imbuh Prof. Ridwan.

Digital UniversitySementara Presiden Direktur PT. Visionet Data International, Paulinus Soegondo mengemukakan beberapa hal yang bisa dikembangkan dalam hubungan kerjasama dengan Unika Soegijapranata, “Semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat di empat sisi, yang pertama yaitu kita ingin membuat Unika ini menjadi digital university. oleh karena itu kita ingin supaya Unika bisa prepare untuk menjadi digital. Dan kita ingin meningkatkan Unika lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat sebagai universitas yang ready di digital, yang kedua adalah kita buat business case, yang ketiga kita juga menginginkan para mahasiswa setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan seluas luasnya di tempat kami dan juga di Lippo Group lainnya, serta yang keempat terkait training bagi para dosen,” ungkap Soegondo.

Pada sesi akhir acara penandatanganan MoU yang diselenggrakan di ruang hijau gedung Mikael ini, Kepala SSCC Unika Soegijapranata Lenny Setyowati, SS mempresentasikan tentang aplikasi mobile ‘Halo Alumni’ yang menjelaskan banyak sekali fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Dua dari antara banyaknya fitur tersebut yaitu adanya fitur ruang diskusi bagi alumni dari berbagai angkatan kuliah dan fitur informasi lowongan kerja. (#Holy)

Pendidikan Soegija diawali di dalam keluarga kemudian setelah berpindah ke Yogyakarta berpindah ke HIS Wirogunan Yogyakarta, lalu tahun 1909 bersama Romo Frans Van Linth Sj dia berpindah sekolah ke daerah Muntilan. Pada 24 Desember 1910 Soegija di baptis dengan nama permandian Albertus Magnus. Pada tahun 1915 Albertus Soegija lulus dari kolose Xaverius Muntilan, dan disini terjadi penolakan di mana ia merasa ingin menjadi seorang imam dan akhirnya tahun 1919 Albertus Soegija berangkat ke Nederland untuk melanjutkan studinya dengan masuk Novisiat Serikat Yesus di Mariendaal, tahun 1923 ia melanjutkan studi belajar filsafat selama 3 tahun di Berchmans College Oudenbosch, pada 25 Mei 1928 Frater Albertus Soegija menerima tahbisan Subdiakonat dan pada 26 Mei menerima tahbisan Diakonat. Tanggal 15 Agustus 1931 Frater Albertus Soegija SJ dan Frater Reksaalmedja SJ ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr Schrijnen di Belanda. Dan pada tanggal 1 Agustus 1940 Romo Albertus Soegijapranata S.J di angkat menjadi Uskup Vikariat Semarang oleh Paus Pius XII dan tanggal 6 November 1940 di Tahbiskan menjadi Uskup Semarang di Gereja Randusari Semarang. Mgr Albertus Soegjapranata SJ meninggal pada tanggal 20 Juli I963 pukul 22.20, akibat sakit yang dialaminya dan tanggal 30 Juli 1963 beliau di semayamkan di Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang nomor 632. Mgr Albertus Soegijapranata SJ memiliki nilai - nilai yang dapat kita teladani:

1. Nilai Perjuangan dan KedewasaanMgr. Albertus Soegijapranata SJ, dapat menjadi tokoh yang besar karena sejak kecil Soegija telah belajar untuk dapat mengolah pikiran, jasmani dan pelajaran tata krama yang didapatkan dari ayah dan ibunya. Soegija sejak kecil sudah diajarkan untuk berpuasa dan di tanamkan nilai agama, seta diajarkan untuk berani menentukan sebuah pilihan dan diharapkan dapat membaca dan mernahami situasi sekitar serta dapat mengambil sebuah pilihan. Selain itu Soegija juga tidak pantang semangat untuk mempelajari banyak hal dimana Soegija juga belajar seni-seni tradisional jawa mulai dari gamelan, wayang dan menggemari kesusasteraan serta giat dalam menempuh pendidikan untuk menjadi seorang iman, jadi segala yang didapatkan Soegija hingga menjadi tokoh besar itu semua diperoleh dengan perjuangan dan mengajarkan kita bahwa menggapai sebuah cita-cita membutuhkan sebuah perjuangan dan nantinya akan membimbing kita menjadi seorang yang dewasa.

2. Nilai BudayaKehidupan Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, lekat dengan kehidupan budaya jawa dan dalam melakukan pengajaran dalam karya misinya Mgr. Soegijapranata juga memperkenalkan kebudayan Jawa seperti penggunaan iringan gamelan dalam lagu-lagu ekaristi yang menandakan bahwa agama Katolik juga menghormati dan menghargai

kebudayaan yang telah tumbuh di masyarakat indonesia dan semboyannya 100% Katolik 100% Indonesia itu terbukti dan tarnpak dalam pelaksanaa kultur budaya liturgi Katolik dimana pelaksanaan ini juga dibahas dalam Konsili Vatikan II dan dianggap sah dan baik dalam memuji dan memuliakan Tuhan.

3. Nilai KebangsaanSebagai seorang tokoh agama katolik Mgr. Soegijapranata SJ, ikut membantu masyarakat sekitar dalam berbagai kegiatan mulai dari pelayanan pendidikan, ekonomi. membela dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara untuk melawan kekuatan komunis serta melawan pejajah, dan bahkan melawan korupsi, sehingga dengan ini menyatakan bahwa sebagai seorang imam katolik juga peduli dengan kehidupan bangsa dan perkembangan masyarakatnya.

4. Nilai ToleransiPertemuan Presiden Soekarno dengan Mgr.Soegijapranata di Roma dimana Presiden Soekarno ingin melakukan suatu pertemuan dengan presiden De Gaulle. Perancis. Soekarno meminta doa restu dan dukungan Romo Agung untuk perundingannya kali ini, dengan pertemuan Presiden Soekarno dan Mgr. Soegijapranta dimana keduanya merupakan tokoh penting dalam dua agama yaitu Islam dan Katolik berarti ini menandakan bahwa sebagai satu bangsa kita harus saling rnenghargai dan mengakui kebesaran pihak yang satu dengan yang lain dan harus dapat saling hidup rukun dan damai.

Dengan adanya nilai-nilai yang ditunjukkan oleh Mgr.Saegijapranata seperti toleransi, pantang menyerah dan kebangsaan terhadap tanah air dan pancasila sebagai dasar Bangsa Indonesia, Mgr. Soegijapranata mengajarkan kepada kita bahwa nilai-nilai itu merupakan sarana pemersatu bangsa dimana kita harus memiliki prinsip kesatuan, kebebasan dan kasih yang merupakan motto Mgr. Soegijapranata yang dalam bahasa latin berbunyi In Necessariis Unitas, In Dubiis Libertas, In Omnihas Caritas, yang diterjernahkan dengan arti, ”Dalam perkara yang masih bimbang haruslah ada kemerdekaan, dalam perkara yang perlu dan penting haruslah ada persatuan, dalam segala perkara haruslah ada kecintaan”. Sehingga dapat menuniukkan bahwa kita harus dapat merubah dan melakukan sebuah revolusi mental dengan mengambil dan meneladani tokoh-tokoh besar seperti Mgr.Soegijapranata dan para pejuang kemerdekaan bangsa ini. Dengan ini Mgr. Soegijapranata mau menunjukkan hahwa sebagai pemimpin Indonesia haruslah menghargai dan menjunjung Pancasila dan berkorban demi kemerdekaan bangsa dan berani untuk menjahui korupsi serta toleran terhadap warga masyarakat di Indonesia.

Page 3: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

4 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 5Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

T erlahir di Bitung, 25 Januari 1969, serta berlatar belakang pendidikan dokter, dan menjabat sebagai direktur RSUD Kabupaten Penajam Paser

Utara Kalimantan Timur tak membuat Jansje Grace Makisurat puas dengan apa yang telah diraihnya. Grace terus menimba ilmu untuk memperkaya pengetahuannya di bidang kesehatan. Grace bukanlah orang yang suka menyia-nyiakan waktu, dengan kesibukannya sebagai Direktur Rumah Sakit dirinya sering meluangkan waktu untuk menengok anaknya yang sedang menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian Semarang (AKPOL), berawal dari rutinitasnya yang selalu menengok anaknya di Semarang, Grace memilih untuk kuliah, untuk mengisi waktu luangnya. “Daripada saya cuman bolak-balik Semarang-Kalimantan, ya mending saya kuliah aja,” Jelasnya.

Grace memutuskan untuk mengambil S2 di Fakultas hukum, khususnya hukum kesehatan di Universitas Katolik Soegijapranata. Ketika ditanya mengapa memilih Unika untuk mengenyam pendidikan S2 dirinya mengaku sebelum memilih Universitas, dirinya mencari informasi lewat internet, serta informasi dari teman-teman. Akhirnya Grace menetapkan pilihan di Universitas Katolik Soegijapranata.

Langkahnya mengambil S2 berbuah manis, mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik Magister Hukum Kesehatan dengan IPK 3,85 dengan predikat “dengan pujian”. Dirinya mengambil tesis dengan judul “Pelaksanaan Pelayanan Darurat Pasien JKN di Instalasi Gawat Darurat.”

Grace menjelaskan bahwa tujuannya mengambil judul tesis tersebut karena menurutnya banyak pasien yang tidak mengerti ketika mereka masuk ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) sakit mereka benar-benar gawat atau tidak. Jadi yang masuk IGD, haruslah yang benar-benar gawat darurat bukan yang cuma sakit batuk, pilek atau penyakit ringan lainnya saja. “Kalo di era JKN, walaupun pasien merupakan peserta JKN/ BPJS, dia akan tetap dikenai sebagaimana biaya pasien umum, BPJS pun tidak akan menetapkan klaim terhadap rumah sakit karena, pasien tersebut bukan merupakan kriteria pasien gawat darurat, dan banyak sekali masyarakat yang tidak paham tentang kriteria pasien dikatakan gawat darurat,” terangnya.

Dalam penyusunan tesis nya tentu menghadapi banyak kendala, dirinya harus membagi waktu antara kuliah, pekerjaannya sebagai direktur, dan waktunya bersama keluarga., namun dirinya mampu membuktikan bahwa kesibukan tidak menjadikan alasan untuk tidak berprestasi. “Selama ada kemauan, semua pasti bisa terselesaikan, belajar tidak mengenal usia,” jelasnya.

Unika Merubah Pandangan akan P T S

Grace sangat senang dan berkesan bisa menjadi bagian dari Universitas Katolik Soegijapranata. ”Saya benar-benar bangga, Unika sebagai Perguruan tinggi swasta tak kalah jika dibandingkan Perguruan Tinggi Negeri di Semarang,” ucapnya. Kedisiplinan sungguh dijunjung tinggi di Unika, hal ini yang membuatnya sangat terkesan karena menurutnya Universitas Katolik Soegijapranata sungguh merubah pandangannya tentang PTS. “Unika memiliki kualitas,” tambahnya.

Harapan untuk prodi Magister Hukum Kesehatan, Grace berharap dapat dikembangkan lagi karena prodi ini sangatlah besar peranannya di dunia kesehatan, sejak berkuliah di Hukes pandangannya menjadi berubah, selain melayani masyarakat, ada hal-hal prinsip pengetahuan tentang hukum khususnya, yang harus dimiliki. Dengan memperdalam Hukum Kesehatan ini, dirinya menjadi lebih teliti, cermat, dan mengetahui apa konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.

Untuk seluruh mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata, Gracepun berpesan agar para mahasiswa tidak menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya.”Karena nantinya setelah kita lulus, kita akan berhadapan dengan masyarakat, serta tuntutan jaman dengan perkembangan teknologi yang ada, ketika para mahasiswa tidak siap, artinya tidak mengambil ilmu benar-benar saat pendidikan, ketika berada di dalam lingkup masyarakat akan menjadi pribadi yang kurang siap dan tentunya akan kalah saing dengan alumni-alumni perguruan tinggi lain.” Jelasnya. (#Yoan)

M empunyai hobi jalan-jalan di luar kota, membuat Nixcon Simanungkalit yang akrab

disapa Nico, menjadi paham betul naik kereta apa yang paling murah, jam berapa keberangkatan paling murah, relasi stasiun mana yang lebih baik,dll. Sehingga pengalaman tiga bulan pertamanya tinggal di Semarang, membuat teman-teman seangkatannya heran karena mereka tidak menahu soal kota Semarang, sedangkan Nico tahu. Selain itu ia juga gemar membaca buku novel, sejarah dan biografi. Maka tak heran ia didaulat menjadi wisudawan terbaik Program Magister Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata dengan IPK 3,79.

Karena Lahir dan besar di kota Tarutung, ini pertama kalinya Nico merantau keluar dari Sumatera Utara untuk kuliah di Semarang. Itulah sebabnya kesempatan ini dia pakai mengelilingi dan menjelajahi pulau Jawa yang terkenal dengan kesuburannya.

Awalnya Nico menganggap kuliah di Unika Soegijapranata semacam sebuah insiden karena tidak tahu harus Kuliah Pascasarjana Arsitektur dimana. Jadi ia hanya mengandalkan mesin google untuk mencari informasi Universitas yang menerima calon mahasiswa pascasarjana arsitektur yang bukan berasal dari sarjana teknik, setelah itu ia menemukan dua universitas yakni, Universitas Brawijaya – Malang, dan UNIKA Soegijapranata – Semarang yang menerima calon mahasiswa pasca sarjana arsitektur dari latar belakang S1 yang berbeda. “Terus terang, saya tadinya lebih tertarik untuk mendaftar ke Universitas Brawijaya, dan permohonan beasiswa saya tidak kunjung disetujui, maka pendaftaran di Brawijaya telah ditutup pertengahan bulan Juni 2015 waktu itu. Sementara di Unika pendaftaran masih bisa sampai Agustus. Maka dengan berusaha semangat dan penuh ekspektasi, mendaftarlah saya ke Unika via telepon dan email” tandas Nico.

Berlatar belakang seorang pendeta dengan pendidikan Sarjana Theologia. Membuat Nico kagum menyaksikan arsitektur gereja-gereja Eropa, dan arsitektur gereja-gereja yang lain, dan berharap Nico dapat melayani di Gereja (HKBP) yang memiliki arsitektur

Kagumi Bangunan

Gereja Eropa

gereja yang khas dan istimewa. “Kebetulan di tempat saya (Sumatera Utara) gedung gereja HKBP beberapa masih merupakan gedung gereja peninggalan Pendeta Missionaris yang dibangun dengan langgam arsitektur Eropa. Sehingga kalau berada di dalam gedung gereja itu rasanya nyaman, dan akan berbeda kesannya kalau berada di dalam gedung gereja yang dibangun belakangan oleh orang batak sendiri” kata Pria kelahiran 6 November 1988.

Oleh karena itu Nico menuliskan Tesis dengan judul “TIPOLOGI BENTUK, RUANG, DAN TATANAN ARSITEKTUR GEREJA HKBP TAHUN 1861 S.D. 1940 DI SUMATERA UTARA”. Yang berisikan tentang penelitian terhadap enam gereja HKBP yang diperkirakan dibangun dalam kurun waktu tahun 1861 s.d. 1940 di Sumatera Utara. Kurun waktu tersebut adalah waktu dimana pendeta missionaris dari Eropa masih aktif bekerja di gereja HKBP di Sumatera Utara. Keenam gereja yang menjadi objek penelitian ini ia pilih secara acak karena dapat mewakili titik-titik sejarah perkembangan gereja HKBP. Keenam gereja ini juga memiliki langgam arsitektur yang khas, yaitu langgam arsitektur gereja di Eropa. Kalau diperhatikan secara sepintas, tidak ada yang unik dan menarik dari Arsitektur gereja-gereja tersebut. Namun setelah ia teliti lebih jauh, terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan, baik dari sejarah dibangunnya gereja tersebut, bentuk, ruang, dan tatanan arsitekturnya.

Selama mengerjakan tesis Nico menganggap tidak ada kendala yang cukup berarti, bimbingan dengan dosen dan penelitian cukup lancar.

Namun ada kendala yang membuat ia sedih saat penelitian yaitu arsip mengenai sejarah perkembangan gereja HKBP yang ia teliti itu tidak disimpan dengan baik, alhasil Nico terpaksa harus membongkar sendiri arsip-arsip tua yang disimpan di gudang dan tidak pernah dibersihkan. Namun ada yang menyenangkan dalam penelitian tersebut adalah ketika informasi baru akhirnya ia ketahui, sehingga mendapat pengalaman mengunjungi beberapa tempat yang sebelumnya belum pernah ia kunjungi.

“Dalam proses mengerjakan tesis pasti lah ada prinsip agar tepat sesuai waktu yang direncanakan yaitu mempelajari tesis yang sudah ada, lalu mengusahakan komunikasi tetap terjalin dan selalu meminta arahan dari dosen pembimbing, lalu mengerjakan apa pun yang bisa dikerjakan hari ini, menuliskan apa pun yang sedang terbersit dalam pikiran, entah itu berkaitan secara langsung dengan tesis atau penelitian atau tidak berkaitan sama sekali” katanya.

Nico berharap ke depan UNIKA semakin lebih terdepan dan menjadi salah satu dari Universitas terbaik di Indonesia . “Namun buku-buku koleksi Perpustakaan sebaiknya di up grade ya karena saya perhatikan banyak buku di perpustakaan yang tidak pernah dipinjam atau dibaca mahasiswa, Perpustakaan boleh kok membuat semacam persyaratan kelulusan agar menyumbangkan minimal satu judul buku yang berkaitan dengan tesis atau skripsi yang bersangkutan. Dengan demikian koleksi buku di Perpustakaan dengan sendirinya ter up grade,” Tutup Nico. (#Adr)

Jansje Grace Makisurat

Nixcon Simanungkalit

Page 4: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

6 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 7Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

P rogram Studi Magister Manajemen kembali meluluskan salah satu mahasiswanya yang bernama Bing Yusuf dengan IPK 3,87 dan

menyandang predikat “Dengan Pujian”. Pria Kelahiran Semarang 10 Juli 1993 ini mengambil judul “Inovasi Sistem Kerja Toko Rapi Motor” sebagai judul tesisnya karena didasari keinginan untuk melakukan penelitian dari suatu kasus yang nyata dan dekat dengan kehidupan. “Selain itu, saya juga ingin langsung bisa mengaplikasikan ilmu saya dalam penelitian dan sekaligus mengembangkan perusahaan keluarga agar semakin modern dan tidak kalah dari persaingan” ujarnya.

Pria yang sebelumnya juga menempuh pendidikan S1 di Unika Soegijapranata Jurusan Manajemen ini memilih Unika Soegijapranata kembali sebagai tempat ia melanjutkan S2 karena merasa jika dosen-dosen S2 di Unika memiliki kemampuan dan kapasitas untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu yang sudah ia peroleh dari S1 Manajemen. Dengan melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2, ia bisa terus memperdalam ilmu manajemen dan kemampuan manajerial untuk bisa diaplikasikan secara empiris ke dalam kasus-kasus manajemen yang riil sehingga bisa memberikan dampak positif.

Saat ini Bing berada di Korea untuk International Conference dan Penandatanganan MOU kerjasama. Keberangkatannya ke Korea sekaligus untuk memberikan seminar mengenai penyelesaian sengketa kontrak bisnis Internasional.

Bing juga memiliki harapan supaya Unika bisa terus mendidik dan membentuk karakter para mahasiswa dan generasi muda bangsa Indonesia. Ia juga berharap dalam waktu dekat Unika mampu mengembangkan lembaga pendidikan dengan membuka Program Doktor.

“Teruslah belajar, teruslah mengembangkan diri, jangan mudah putus asa. Pada akhirnya kelak kamu sudah memiliki kemampuan berkaryalah, sumbangkanlah pikiran dan kreativitasmu untuk Indonesia, dan yang paling utama jadilah pribadi yang jujur dengan karakter yang positif dan lakukan tindakan terpuji” pesannya untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi Unika Soegijapranata.(#Chk)

Pilih MM Unika Karena Kualitas Dosennya F eriyanto atau yang akrab dipanggil Feri, merupakan wisudawan terbaik untuk Magister Sains Psikologi di Mayor Psikologi Pendidikan pada

wisuda periode III tahun 2017 Unika Soegijapranata. Pria kelahiran Tondon, 1 Februari 1990 ini adalah alumni S1 dari STAKN Toraja, Fakultas Pendidikan Kristen.

Dengan judul tesis “Hubungan Antara Kompetensi Guru dan Pola Asuh Otoriter Orangtua dengan Perilaku Menyontek Siswa”, Feri dapat menyelesaikan studi magisternya dengan IPK 3,57.

Saat ditanya tentang alasannya memilih Unika Soegijapranata sebagai tempat studi lanjutnya, Feri mengemukakan pendapatnya, ”Menurut saya Unika Soegijapranata merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia khususnya di Jawa Tengah yang notabene sudah terakreditasi institusi A dan mampu bersaing, yang berarti kualitas kurikulum dan tenaga kependidikannya pasti baik pula. Selain itu dosen-dosennya humble dan saya mendapat pengajaran baik ilmu pengetahuan maupun pengajaran kehidupan di kampus ini” ujar pria penyuka genre musik pop dan jazz ini.

“Saya memilih Magister Sains Psikologi pada mayor Psikologi Pendidikan karena saya ingin lebih mendalami perilaku manusia, khususnya psikologi pendidikan karena saya ingin terjun dalam dunia pendidikan di Indonesia serta menjadi seorang tenaga pendidik di perguruan tinggi” tambahnya.

Anak kelahiran dari pasangan Yakub Rokka dan Mariana Sandagallang ini sangat bangga bisa belajar di Unika, karena selain mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru, dia juga bisa belajar bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, meskipun pada awalnya agak kesulitan.

Feri juga mengemukakan sempat mengalami kendala dalam proses pembuatan tugas akhirnya karena faktor lokasi penelitian yang berada di Toraja, tetapi dari situlah ia mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tak lupa, Feri juga memberikan pesan kepada para mahasiswa lainnya yang masih studi, supaya fokus mengerjakan tugas yang ada dan terus membaca serta membandingkan beberapa referensi. Jangan berpikir untuk menyerah dengan melihat banyaknya tugas tapi harus dapat membagi waktu dengan baik dan terus menyemangati diri sendiri serta seringlah berdiskusi dengan teman angkatan juga senior maupun dosen.

“Fillip 4 ayat 6 ‘Janganlah Hendaknya Kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur’ – ‘Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya’.” tutupnya. (#ajie)

Indah Pada Waktunya

Feriyanto

Bing Yusuf

Page 5: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

8 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 9Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

L uki Rita Mayawati, atau yang akrab dipanggil Luki, merupakan wisudawan

terbaik pada Program Magister Profesi Psikologi Industri Organisasi untuk wisuda periode III tahun 2017 Unika Soegijapranata. Luki dengan IPK 3,83 telah berhasil menyelesaikan studinya dan dinyatakan lulus dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Person-Organization Fit dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior”.

Mencintai dan Menikmati Proses

Wanita kelahiran Salatiga, 19 Maret 1980 ini merupakan alumni dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Menurutnya, mengambil Pasca Sarjana PIO (Psikologi Industri Organisasi) di Unika dapat mendukung kebutuhan kerja, “Ya, selain mendukung pada kebutuhan pekerjaan juga sesuai dengan bidang dan pengalaman kerja selama ini, serta dapat beradaptasi dengan situasi baru yakni kembali ke dunia kuliah dan untuk sementara harus meninggalkan karir (pada saat itu) suatu proses yang membutuhkan effort untuk maintain motivasi” ujarnya.

“Di lain sisi suasana belajar di perkuliahan menjadi moment untuk recharge knowledge dan refreshment bagi saya pribadi, kemudian dalam dunia kerja masalah industri organisasi sangat kompleks, oleh karena itu manfaatkan ilmu dan fasilitasi dosen untuk menemukan intervensi yang ‘tidak itu-itu saja’,” ujarnya wanita penyuka hobi shopping, travelling, dan nonton film ini.

Anak dari pasangan Suroto dan Sri Ruki S.ST. ini sedikit terkendala dalam menyelesaikan tugas akhirnya karena harus menyesuaikan waktu dengan bekerja di luar kota.

Wanita yang memiliki motto ‘If opportunity doesn’t knock, build a door (Milton Berle)’ ini memberikan tips ‘‘Mencintai dan Menikmati Proses’.

“Saya tidak pernah memiliki ambisi harus menjadi nomor 1. Saya jalani setiap proses dan berusaha belajar dari kesalahan dan kegagalan. Hasil akhirnya ‘menjadi wisudawan terbaik’ merupakan salah satu dampak dari proses yang saya nikmati dan kemauan untuk belajar dari pengalaman,” ungkapnya.

“Terima kasih untuk orang tua, suami dan anak atas dukungan dan cinta yang diberikan. Juga dosen pembimbing yang telah memberikan ilmunya serta teman-teman Mapro PIO yang saling support” tutupnya.(#ajie)

C hindya Paramitha Devi adalah Mahasiswa S2 atau Megister Teknologi Pangan Unika Soegijapranata yang berhasil mengkantongi IPK 3,81. Mahasiswa

yang lahir di Salatiga, 11 Oktober 1990 ini juga almuni dari Unika Soegijapanata waktu S1 dulu di Teknologi Pangan. Ia mengaku tidak bosan kuliah di unika karena pendidikan di Unika terkenal bagus dan ia merasakan sendiri dan ketika ia wisuda langsung lanjut ke jenjang S2 di Unika dan tidak mau jauh jauh lagi.

Mahasiswa ini mempunyai hobi membaca, menyanyi, traveling, nonton film. Ia memang dari dulu suka ingin tahu tentang teknik pangan jadi kalau cuma modal S1 kurang memadai Karena “Kompetisi saat ini semakin tinggi. Bermodalkan pintar saja tidak cukup. Jangan lekas puas jika sudah bisa menjadi pegawai kantoran. Kita harus memajukan diri sendiri, supaya ke depannya negara kita juga makin maju. Ilmu, wawasan yang luas, dan kreativitas itu mutlak dimiliki kalau kita mau maju. Dan hal itu bisa dicapai salah satunya dengan melanjutkan jenjang studi,” ujar Chindya

Dalam Jangka pendek ini ia ingin bekerja dulu menambah wawasan lagi dan juga link atau koneksi. Utk jangka panjang, mau wirausaha. dan setelah itu akan mulai untuk melanjutka S3.

Judul Tesisnya adalah “The Evaluation of Good Retailing Practices (GRP) and Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) Implementation for Fresh Seafood in “X” Retailer in Manado,” yang berisi tentang mencakup evaluasi penanganan produk ikan laut di ritel, menganalisa tahapan penanganan ikan dimana bahaya berpotensi untuk muncul, dan juga mengembangkan tindakan pencegahan munculnya bahaya tersebut.

Ia sengaja memilih judul itu karena sangat tertarik dan ingin menguasai bidang Food Safety, karena merupakan hal pokok yang harus dipenuhi agar makanan layak konsumsi dan ada manfaat untuk orang lain. Dari sisi ritel, mereka memperoleh desain untuk pencegahan bahaya yang mungkin terjadi, sehingga menurunkan jumlah kerusakan produk. Tesis ini juga diharapkan dpt mengedukasi pembaca mengenai kualitas ikan laut segar dan bagaimana penanganannya yg baik.

Nah, Saat mengerjakan Tesis ia menceritakan sedikit tentang hal terebut “Saya mengerjakan tesis ini di tempat rantau, jauh dari keluarga, dan sambil mengurus suami juga anak. Jadwal penelitian saya yang mengharuskan untuk bekerja di laboratorium dari siang hingga malam, membuat suami saya harus mengambil cuti untuk mendampingi saya dan anak. Terkadang anak saya juga dititipkan di tempat rekan. Selain itu, kelengkapan peralatan dan fasilitas laboratorium tempat saya melakukan penelitian, jauh berbeda dengan di fakultas FTP Unika. Sehingga saya harus menyediakan peralatan lab sendiri dan impor dari jawa,” jelasnya.

Mengingat usahanya yang pantang menyerah telah menjadikannya wisudawan terbaik. “Kaget dan tidak menyangka kalau bisa meraih gelar ini,” ungkapnya.

Ia hanya membawanya dalam doa, supaya apa yang dikerjakan dapat menjadi berkat untuk keluarga dan sesama. Dan baginya, doa restu dari keluarga itu sangat besar perannya. Maka ia juga minta doa dari orangtua, keluarga, kerabat, atau bahkan ziarah ke leluhur.

Tips agar menjadi wisudawan terbaik dari Cindya yaitu totalitas dalam mengerjakan sesuatu dan jangan gampang menyerah. Jangan karena berbagai fasilitas yang kita dapat, membuat kita justru lengah dan kurang tangguh.

Ia bangga bisa menjadi alumni Unika, karena saya merasa memiliki nilai lebih dibandingkan dengan lulusan univeritas lain, salah satunya dengan adanya pengembangan soft skill. Tenaga pengajarnya profesional dan berkomitmen dengan tugasnya. Harapan kedepannya semoga Unika semakin banyak mencetak lulusan yg kreatif, kritis, dan berkepribadian.

MOTTO Chindya “Jangan menyerah dan berhenti untuk apa yg sedang kamu upayakan. Karena momen ketika kita berhenti itulah momen di mana sesungguhnya kesuksesan kita sudah dekat”. (#Dsa)

Luki Rita Mayawati

Chindya Paramitha Devi

Jangan Menyerah dan Berhenti

Page 6: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

10 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 11Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

D enis Bramedio Herlambang yang berasal dari Beringin, Muara Enim, Palembang,

Sumatra Selatan merupakan wisudawan terbaik Program Studi S1 Teknik Sipil Unika Soegijapranata pada wisuda periode III tahun 2017. Denis begitu nama sapaannya, mampu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 4 tahun serta meraih IPK 3.40.

Dengan berbagai kegiatan, ormawa, praktikum dan tugas yang ada Denis mampu membuktikan ia dapat lulus yang tergolong cepat untuk jurusan Teknik.

Denis juga bercerita mengapa dia memilih Unika, “Awalnya saya ingin kuliah di universitas negeri namun tidak lolos, lalu disarankan orang tua untuk kuliah di Unika saja, dengan pertimbangan Unika merupakan universitas yang baik dan memiliki keunikan sendiri,” ujarnya.

Denis menceritakan bahwa dia memilih Program Studi Teknik Sipil ini dikarenakan saya suka dengan kegiatan proyek dan merencanakan sebuah bangunan. Denis juga menceritakan bagaimana caranya dia bisa menjadi wisudawan terbaik, “Saya mencari tahu tahap-tahap di perkuliahan dari dosen wali, para dosen pengajar dan kakak kelas. Selanjutnya saya mencoba membuat perhitungan untuk merencanakan dan membuat target kuliah dengan menggunakan excel sehingga akhirnya setiap semester saya selalu bisa memperkirakan nilai akhir saya dari tengah semester hingga akhir semester, dan biasanya tebakan saya tidak meleset” ungkap Denis pria kelahiran Beringin 24 Maret 1995 ini.

Bagi Denis dengan banyaknya tugas, laporan serta praktikum selama kuliah tidak menyurutkan semangatnya untuk aktif berorganisasi. Salah satu organisasi yang diikutinya yaitu Senat Fakultas Teknik, Glory 6, Panitia LKTL

dan Panitia Soerats. Di Senat Fakultas Teknik pun Dennis menduduki jabatan yang cukup berat yaitu sebagai sekretaris. Tetapi hal itu tidak membuat semangat belajar Denis menurun justru ditengah kesibukannya Denis tetap menghasilkan nilai yang memuaskan.

‘Selalu bertanggung jawab terhadap kehidupan yang di berikan Allah SWT’ itu lah motto Denis Bramedio Herlambang. Judul Skripsinya adalah “Tinjauan Geometrik Jalan Raya pada Titik-Titik Rawan Kecelakaan (Blackspot) di Kota Semarang.”

Denis juga sempat menceritakan hambatannya saat menulis skripsi yaitu saat harus membagi waktu antara jam bekerja dan pengambilan data primer (pengukuran di lapangan menggunakan Total Station). Harapan ke depannya Denis juga mengungkapkan ingin menjadi ahli terbaik di bidangnya. (#HL)

Tepat Waktu Meski Aktif BerorganisasiDenis Bramedio Herlambang

M ahasiswa merupakan proses peralihan antara dunia pendidikan menuju ke dunia kerja, tak jarang mereka berusaha untuk aktif di berbagai

kegiatan agar mendapatkan kemampuan softskill yang mumpuni. Namun mereka juga harus bisa memanage waktu antara kuliah dan organisasi, jika tidak, Indeks Prestasi lah yang menjadi taruhannya. Jika mampu memanage waktu kuliah dan organisasi dengan baik, maka dapat menghasilkan hal yang terbaik seperti salah satu calon wisudawan terbaik dari Program Studi Teknik Elektro, Yoga Ivandra Raharjo. Pria yang akrab disapa Yoga ini membuktikan bahwa organisasi dan kuliah mampu dijalani dengan porsi yang seimbang,

“Dulu saya di tahun yang sama ikut 3 organisasi yaitu HMJ Teknik Elektro, BEM Fakultas Teknik di periode yang sama yaitu 2014/2015 serta ikut Co-Trainer ATGW tahun 2014. Bahkan saya juga ikut mengampu ekstrakurikuler di Almamater saya, SMA Sedes Sapientiae Semarang di bidang robotik sejak awal semester 3 sampai semester 6. Saya menjalani prosesnya dengan menikmatinya, ada beberapa pertimbangan saya ikut berbagai kegiatan, salah satunya adalah untuk pengembangan diri juga sih,” cerita Yoga.

Mahasiswa Angkatan 2012 ini juga membuktikan keseriusannya dalam bidang akademik dengan tugas akhir yang berjudul “Implementasi MLPDS ½ λ pada Atmega 8535 untuk Aplikasi Inverter 5-Tingkat” ini yang dibawanya menuju seminar Nasional yang ada di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta bulan Juli lalu,

“Tugas ini sebenarnya berawal dari keinginan saya untuk membantu project penelitian dari dosen. Tugas akhir di Program Teknik Elektro sendiri memang bentuknya harus aplikatif dalam bentuk hardware dan perlu waktu untuk simulasi trial and error kemudian beranjak ke merakit alatnya, disanalah waktu pengerjaan yang cukup lama. Perlu waktu sekitar 3-4 bulan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ending dari tugas akhir ini saya juga mempublikasi hasilnya di Seminar Nasional yang berada di UGM beberapa bulan lalu.” ungkap pria kelahiran Semarang, 26 November 1994 ini.

Tak sekedar bercerita mengenai proses pengerjaan tugas akhirnya, Yoga juga mengaku kaget dan tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik pada Periode III Desember ini. Menurut pemilik IPK 3,51 ini menyebutkan bahwa ia tidak pernah menargetkan untuk menjadi wisudawan terbaik ini, ia selalu memegang teguh pada proses yang dijalani selama proses berkuliah,

“Mungkin karena saya orangnya santai dan mengalir dalam menjalani kuliah ya, enjoy aja, dibawa senang setiap apa yang saya lakukan. Saya juga tidak menyangka bisa menjadi salah satu wisudawan terbaik karena saya tidak pernah menargetkan sesuatu dalam setiap apa yang saya lakukan. Yang terpenting adalah dijalani dan dinikmati jalannya mau seperti apa, yang pasti harus berkomitmen dengan apa yang dijalani dengan penuh percaya diri serta optimis, serta jangan melakukan hanya setengah-setengah. Saya juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses pembuatan tugas akhir ini seperti dosen pembimbing serta dosen wali saya, Pak Slamet,” Pungkasnya. (Ign)

KESIBUKAN TAK MENGHALANGI

Yoga Ivandra Raharjo

Page 7: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

12 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 13Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

“Tak ingin jatuh di lubang yang sama”

M ungkin begitulah peribahasa yang tepat menggambarkan perjalanan hidup dari Faustina, wisudawan terbaik Program Studi Ilmu Hukum

yang lulus dengan IPK 3,34.

Masa SMA menjadi masa yang tidak terlupakan bagi dara 24 tahun ini, dimana ia harus banyak berurusan dengan guru Bimbingan Konseling akibat seringnya membolos sekolah. Yang berakibat, orangtua Faustina sering dipanggil pulang pergi Pemalang-Semarang. Cukup bosan dengan hal itu, orangtua Faustina memutuskan untuk memulangkannya ke Pemalang, kota asalnya.

Setelah cukup lama berada di Pemalang sambil membantu usaha orangtua, terbesit di benaknya keinginan untuk mengenyam bangku kuliah namun ia kebingungan dikarenakan ia tidak memiliki ijazah SMA. Akhirnya, Faustina menemukan cara dengan mengikuti Program Kejar Paket C yang setara dengan SMA di PKBM Tunas Jaya Pemalang.

Ia pun akhirnya memilih Unika Soegijapranata sebagai pelabuhan selanjutnya untuk menimba ilmu dan memilih mendalami Ilmu Hukum. Awalnya, Faustina memilih Ilmu Hukum karena dari semua bidang ilmu yang diajarkan di Unika, hanya Ilmu Hukum yang tidak memakai Ilmu Matematika. Namun dugaannya pun salah, karena di Ilmu Hukum pun ia tetap bertemu dengan perhitungan. Apadaya, ia pun tetap harus menghadapi itu semua karena tidak ingin jatuh ke lubang yang sama hanya karena tidak suka dengan matematika.

Menjalani orientasi siswa baru di Unika Soegijapranata, awalnya Faustina pun mengakui belum kenal dengan siapapun karena jarak usia cukup menjadi batu sandungan bagi Faustina untuk memperkenalkan diri. Perlahan, Faustina mulai membuka diri dengan teman-teman seangkatannya yang seusia dengan adiknya. Ia juga menikmati pertemanannya dengan teman-temannya yang jauh lebih muda, baginya kondisi di kuliah lebih mengasyikkan dibanding semasa SMA meskipun teman-teman seangkatannya lebih muda darinya.

Berkaca dari pengalaman yang ia alami semasa SMA,

Faustina sejak memasuki bangku kuliah bertekad untuk tidak pernah membolos sama sekali pada kelas yang ia ikuti dan berusaha belajar setekun mungkin. Hal ini terbukti, di masa-masa ujian, Faustina telah mempelajari bahan ujian 2 hari sebelum ujian dilaksanakan dan telah menyiapkan banyak ringkasan untuk belajar dan usahanya pun tidak sia-sia hingga akhirnya ia dapat menyelesaikan studi dan menjadi wisudawan terbaik Program Studi Ilmu Hukum dengan judul skripsi “Perlindungan Hukum Pekerja Rumah Tangga Ditinjau Dari Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Pekerja Rumah Tangga Dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pekerja Rumah Tangga.”

Saat mengambil skripsi, Faustina yang lebih menyukai Hukum Pidana lebih menyoroti tentang Pekerja Rumah Tangga yang masih di bawah umur dikarenakan salah satu daerah di Kota Pemalang menjadi lumbung Pekerja Rumah Tangga anak. Dari hal inilah, Faustina mencoba membandingkan realita yang ada dengan peraturan perundangan. Dalam undang-undang, penggolongan Pekerja Rumah Tangga dimulai dari umur 18 tahun, sedangkan secara realita menjadi Pekerja Rumah Tangga dari Pemalang sejak berusia 13 tahun. Dari hasil penelitian yang ada, semua masalah yang ada berpangkal dari keterbatasan ekonomi. (#Cal)

M aria Catharina Laras, atau akrab disapa Laras, merupakan gadis yang berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dari Program

Studi Manajemen dalam wisuda periode III tahun 2017 Unika Soegijapranata. Program studi yang ditempuhnya merupakan program studi Manajemen Unggulan atau lebih dikenal dengan Manajemen S1 S2. Dengan menyelesaikan program studi Manajemen Unggulan, ia berhasil meraih menyabet gelar S1 nya dan akan melanjutkan kuliah S2 nya pada Februari 2018.

Gadis kelahiran 3 Desember 1996 ini bercerita, awalnya ia memilih masuk ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata adalah karena ia tertarik untuk masuk dalam dunia bisnis, meskipun ia merupakan lulusan jurusan IPA SMA Kolese Loyola. Hal ini tercermin dari skripsi yan ditulisnya yang berjudul “Perencanaan Bisnis Jasa Perawatan Tas “BAGTREATS” di Semarang”. Skripsi ini ditulisnya dengan mengamati bahwa di Semarang banyak sekali jasa perawatan sepatu, namun belum ada jasa perawatan tas. Business plan yang dibuatnya ini merupakan sebuah usaha pengadaan jasa perawatan tas,

Success is the Best Revenge

terutama tas yang berbahan dasar berbagai jenis kulit.

Ia juga menceritakan, bahwa IPK 3,77 yang berhasil diraihnya disebabkan kondisi belajar yang nyaman di program studi Manajemen S1 S2. Meskipun lulus dengan IPK yang cukup tinggi, ia juga meraih berbagai prestasi di luar perkuliahan. Adapun prestasi yang dia raih seperti, menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa FEB Unika Soegijapranata periode 2016/2017, memenangkan Economic and Business Ambassador (EBA) tahun 2016, menerima penghargaan Honorable Mention dalam Management Conference, menjadi finalis dalam berbagai kompetisi serta menjadi exchange participant dalam JENESYS 2016 (Japan – East Asia Network of Exchange for Students and Youth) di Tokyo, Jepang dan FGC 2017 (FEB – Goes to Cebu, The Philipines) di Cebu, Filipina.

Laras mengatakan, seluruh kesuksesan yang ia raih ini adalah pengalaman serta proses pembelajaran untuk menjadi lebih baik dan karena proses ini, ia dapat membuktikan kepada siapapun yang tidak percaya dengan mimpinya. Bagi Laras, “Success is the Best Revenge”. (#Ian)

Maria Catharina Laras

Faustina

Page 8: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

14 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 15Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

P ria kelahiran Semarang, 8 Maret 1995 ini, bernama lengkap Pouw, Ivan Jaya Mulya Wibowo atau kerap disapa dengan nama Ivan. Dengan hobi

bermain game, siapa sangka bahwa Ivan berhasil menyandang status sebagai salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Saya merasa bahagia karena perjuangan saya di Unika akhirnya bisa membuahkan hasil yang bisa membanggakan Orang Tua yang selama ini telah membiayai saya selama studi di Unika Soegijapranata,” tutur Ivan ketika menyampaikan kesan pertama yang ia rasakan saat mengetahui dirinya menjadi salah seorang wisudawan terbaik.

Ivan berhasil merampungkan studinya dengan IPK 3.72. Dia percaya bahwa tidak ada orang yang bodoh atau yang pintar, menurutnya yang ada hanyalah orang yang mau bekerja keras atau tidak. Kerja kerasnya selama 4 tahun di bangku Universitas ia tutup dengan skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Positif Pengumuman Implementasi ERP Terhadap Reaksi Pasar Modal.”

Peluang Besar

di Dunia Online

Marketing

Pada skripsinya ini, ia menulis tentang penggunaan teknologi terbaru ERP (Enterprise Resource Planning) pada perusahaan yang sudah go public. Ia menjelaskan bahwa dengan perkembangan zaman yang semakin cepat, setiap perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dengan menerapkan teknologi-teknologi terbaru yang mendukung. Selain itu, melalui skripsi ini ia mencoba menjelaskan pada pembaca mengenai manfaat penggunaan teknologi ERP (Enterprise Resource Planning), terkhusus pada reaksi pasar modal.

Di penghujung wawancara, Ivan menjelaskan langkah terdekat yang akan ia ambil selepas lulus dari Unika Soegijapranata. “Setelah ini saya berencana untuk langsung bekerja di bidang online marketing/digital marketing, karena saya melihat adanya peluang yang besar di dunia online marketing/digital marketing.”

Setelahnya, tak lupa ia berpesan pada sesama rekan yang sebentar lagi akan menjadi alumni. “Semoga para alumnus yang lain tetap ingat bahwa belajar tidak berhenti setelah kita lulus. Tetapi merupakan kewajiban seumur hidup.” (#SAK)

Meski beprestasi dan mampu menyelesaikan kuliah dalam waktu singkat, ia tetap bisa aktif beroganisasi serta berguna bagi Unika. Bagaimanakah cerita Lola bisa lulus berprestasi dalam waktu singkat tetapi tetap bisa berorganisasi dan berguna untuk Unika ?

Dalam sesi wawancara, gadis lulusan SMA Negeri 1 Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat ini menceritakan banyak hal tentang kehebatan Unika.

“Dulu menjelang kelulusan SMA saya cari info tentang Unika dari Website resminya Unika, dilihat dari profil kampusnya dan akreditasinya, maka aku mantap kuliah di Unika” ungkap wanita kelahiran Kebebu, 6 September 1996.

Aktif, Berprestasi dan Pintar Atur WaktuPutri dari pasangan Albahari dan Deliana ini selain menceritakan alasan dirinya memilih Unika sebagai tempat studi lanjutnya setelah lulus SMA, ia juga menceritakan perjuangan bagaimana dirinya berjuang menyelesaikan tugas akhirnya yang berjudul “Pembetulan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Sebelum Melakukan Likuidasi dan Pencopotan Status Pengusaha Kena Pajak”. Perjuangan yang ia maksud adalah ketika ia harus mengatur waktu dengan baik agar penyusunan tugas akhir tidak bertabrakan dengan jadwalnya bekerja di kantor konsultan pajak.

“Kemarin ketika penyusunan tugas akhir saya bolak balik dari kampus ke kantor dan berusaha semaksimal mungkin harus bisa mengatur waktu dengan sangat baik, mengatur bagaimana caranya penyusunan tugas akhir tidak berbenturan dengan pekerjaan karena saya sendiri sudah bekerja. Harapan saya waktu saya waktu itu tetap bisa lulus sesuai target meski harus berusaha mengatur waktu” ujar Lola yang hobi menari tarian tradisional Kalimantan.

Berkat usaha kerasnya dalam mengatur waktu antara penyusunan tugas akhir dan jadwal bekerja, Lola mengaku dirinya selama bimbingan dengan dosen tidak mengalami kesulitan.

Akui Kehebatan UnikaIa dan dosen pembimbingnya sama sama menepati waktu untuk berjanjian bimbingan tugas akhir. Berkat saling menepati waktu bimbingan itu ia mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhirnya dalam waktu yang terbilang cepat yakni hanya tiga bulan serta bisa meraih IPK 3,57 dan selesai kuliah dalam waktu 2 tahun 11 Bulan.

Meskipun Lola mampu menyelesaikan kuliah dalam waktu cepat, serta mampu meraiih IPK 3,57 tidak lantas membuat ia lupa dengan kegiatan keorganisasi dan kepanitiaan di kampus Unika. Lola yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara ini tercatat sering mengikuti kegiatan kepanitiaan dan menduduki tugas yang cukup penting, antara lain : acara Food Festival dan Kontes Fotografi pada tahun 2014 sebagai Seksi Liaison Offiicer, acara Dian Fenata Camp pada tahun 2015 sebagai Seksi Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi, serta acara Ksatria pada tahun 2016 sebagai Ketua Panitia.

Meskipun kuliahnya selesai dalam waktu 2 tahun 11 bulan, Lola memiliki kesan positif untuk Unika Soegijpranata. Menurutnya Unika Soegijpranata adalah kampus yang hebat, selain memiliki akreditasi yang baik, Unika Soegijapranata sebagai Universitas Katolik bisa menjaga perbedaan atau pluralisme yang ada di dalam Kampus.

“Unika ini menurut saya adalah kampus yang memiliki rasa toleran terhadap perbedaan, Unika tidak memandang perbedaan yang ada. Semua mahasiswa dari berbagai golongan bisa berbaur dengan baik menjadi satu” terang Lola yang sudah dinyatakan lulus sejak 26 Juli 2017.

Kini di sela sela masa penantian wisuda periode III tahun 2017, Lola sibuk dengan pekerjaannya sebagai Staff Perpajakan di Kantor Konsultan Pajak “HARIANTO & ASSOCIATES”. Ia diterima bekerja sejak 1 Maret 2017 yang lalu, pekerjaan ini ia dapatkan usai pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) atau magang yang ia laksanakan di Kantor Konsultan Pajak tersebut pada periode 23 Januari 2017 hingga 24 Februari 2017 lalu. Ia juga aktif mengelola 2 bisnisnya yakni Bisnis Online Shop “Roatheashop” yang bergerak dalam penjualan sepatu berbagai merk, dan Bisnis Bimbingan Belajar “Roatheacourse”. (#Holy)

U nika memiliki salah satu wisudawati terbaik pada wisuda periode III tahun 2017.

Wisudawati terbaik tersebut adalah Putri Lolalia Pitaloka. Gadis yang sehari-hari akrab disapa Lola ini merupakan wisudawati terbaik dari program studi D3 Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika, yang mampu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 2 tahun 11 bulan serta meraih IPK 3,57.

Putri Lolalia Pitaloka

Pouw, Ivan Jaya Mulya Wibowo

Page 9: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

16 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 17Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

Selama kuliah, Dayvelin banyak mengisi kegiatannya dengan menjadi asisten mahasiswa untuk praktikum. Ia juga menjadi panitia Sie konsumsi dalam event Food Festival yang digelar di Balaikota tahun 2015.

Dayvelin mempunyai strategi tersendiri dalam mengatur waktunya selama kuliah untuk belajar, mengerjakan tugas, dan kegiatan lainnya. “Sebenarnya sudah terbiasa sejak SMA untuk mengatur waktu antara sekolah dan kegiatan pelayanan di luar. Jadi waktu kuliah juga sudah bisa membagi waktu antara belajar dan kesibukan lainnya. Waktu kuliah, biasanya ada praktikum sampai malam lalu besok paginya ada kelas dan sore ada kuis untuk praktikum. Jadi habis pulang malam praktikum, biasanya langsung belajar untuk bahan kuis besoknya. Sampai pernah kalau pergi makan malam juga bawa buku praktikum. Untuk deadline laporan juga ada waktu 1 minggu setelah praktikum selesai, tapi saya membagi waktu dengan mencicil laporan sebelum praktikum selesai, walaupun cuma format dan metode praktikum. Jadi beberapa hari sebelum deadline sudah selesai semua dan tidak perlu lembur-lembur sampai pagi. Jadi sisa hari-hari itu bisa digunakan untuk kesibukan pelayanan di luar,” terangnya.

Dalam skripsinya, ia meneliti mengenai roti bebas gluten yang disubstitusi dengan tepung beras. Kemudian diteliti dari segi fisik yang meliputi tekstur, pori-pori, volume pengembangan, dan warna. Selain itu, juga dilakukan uji proksimat dan total kalori. Ia mengaku mengalami beberapa kesulitan dan tantangan dalam melakukan penelitian untuk skripsinya. Namun hal itu tak lantas menurunkan semangatnya. “Tepung yang dipakai untuk bahan penelitian adalah tepung impor dan tidak dijual bebas di supermarket, harganya juga mahal. Jadi waktu itu bisa beli langsung 5 kg di supplier salah satu hotel di Semarang tempat saya magang untuk topik skripsi. Kalau tepungnya sampai kurang, saya juga bingung harus beli di mana selain di tempat itu. Jadi, harus diatur dengan baik bagaimana caranya supaya tepung itu cukup sampai akhir penelitian. Selain itu, juga ada uji-uji yang harus diulang-ulang karena hasilnya acak. Data yang diolah juga ada yang jelek, jadi mau tidak mau harus buat produk lagi dan diteliti lagi. Yang pasti supaya tetap maju harus saling support antar teman, khususnya yang melakukan penelitian bareng kita. Dan yang pasti semuanya itu dibawa dalam doa supaya semuanya bisa cepat selesai,” ungkapnya.

Ia berharap supaya ke depannya Unika tetap menjadi universitas terbaik, dapat menjadi berkat bagi banyak orang, dan bisa menghasilkan mahasiswa-mahasiswa berkualitas yang siap untuk bekerja. Ia juga berpesan untuk adik kelas supaya tetap melakukan bagian yang tebaik, “Tetap lakukan bagian kalian yang terbaik seperti untuk Tuhan dan jangan banyak mengeluh karena semua yang kalian kerjakan selama masa kuliah tidak ada yang sia-sia, dan semuanya akan indah pada waktunya,” pungkasnya. (#B.Agth)

Tidak Perlu Lembur Sampai Pagi

D ayvelin Samantha atau yang kerap disapa Dayvelin menjadi wisudawati terbaik dari Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan pada

wisuda periode III tahun 2017 Unika Soegijapranata. Wanita kelahiran Surabaya, 22 Mei 1995 ini melakukan penelitian dalam skripsinya yang berjudul “Karakteristik Fisikokimia, Sensori, dan Kandungan Kalori dalam Roti Bebas Gluten yang Disubstitusi dengan Tepung Beras”. Wanita yang mengambil program di bidang Nutrisi dan Teknologi Kuliner ini mengaku bahwa dirinya tidak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik Unika untuk program Teknologi Pangan. “Yang pasti senang sekali karena bisa membanggakan orang tua dengan prestasi kita,” ungkapnya.

Dayvelin Samantha

H idup tanpa ambisi, bagaikan burung yang ingin terbang namun tak bersayap,

nampaknya ungkapan itulah yang cocok menggambarkan bagi seorang wisudawan terbaik dari program studi Psikologi, Tan Theofena Dwimeyliani yang nantinya akan di wisuda pada Periode III tahun 2017 Unika ini. Fena, panggilan akrabnya menuturkan bahwa hidupnya memang sudah sejak awal kuliah selalu penuh ambisius, terutama di bidang akademik.

“Sejak awal memang aku selalu berambisi untuk lebih dari teman-teman yang lain, terkadang aku merasakan bahwa teman-temanku ada yang tidak nyaman dengan apa yang menjadi ambisi atau target tujuanku. Namun kembali lagi ke diri sendiri, ketika ambisiku tidak merugikan orang lain yaa sebisa mungkin aku harus melakukannya. Aku tidak ingin yang biasa-biasa saja dalam perkuliahan, tapi aku ingin bisa mencapai apa yang aku mau. Ibarat orang lain biasanya hanya mengerjakan tugas 2 lembar, aku berusaha dengan tenagaku sendiri supaya bisa 3-4 lembar.”

Ambisi yang dimiliki fena ini memang tak salah dan pantas jika ia mendapatkan gelar wisudawan terbaik pada periode

Ambisi Yang Positif

ini. Dara kelahiran Semarang, 22 Mei 1996 berhasil menyelesaikan studinya di Psikologi dengan skripsi yang berjudul “Perbedaan Organizational Citizenship Behavior anggota UKM Fakultas Psikologi berdasarkan Big Five Personality” ini selain aktif dalam perkuliahan, ia juga tercatat pernah mengikuti berbagai kegiatan organisasi, salah satunya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa di Psikologi yaitu Sunrice. Bermodalkan keingintahuan akan bagaimana kinerja anggota UKMF bisa berjalan sukarela tanpa harus diberikan perintah terlebih dahulu,

“Sebenarnya saya ambil judul ini karena saya melihat OCB (Organizational Citizenship BehaviorI) pada anak-anak UKM kok kurang maksimal dan optimal, kurangnya rasa cinta terhadap UKMnya itu. Terus akhirnya aku baca literatur lalu menemukan beberapa faktor dan ambil salah satu faktor yaitu kepribadian. Namun saat itu disarankan oleh dosen pembimbing untuk ambil theory big five personality ini,” ungkap Fena

Ia juga bercerita bagaimana proses pengerjaan skripsi ini, mulai dari hambatan yang dialami seperti sulit untuk bertemu dengan mahasiswa anggota UKM, dan mencari literasi

mengenai topik yang dibahas. Fena menuturkan bahwa dipilihnya anggota UKM karena lebih terjangkau pengambilan datanya daripada organisasi yang berskala besar, karena nantinya ia ingin membuat penelitian ini lebih simpel bisa dipertanggung jawabkan.

“Anak UKM di Fakultas lebih mudah ditemui karena kan memang masih dalam jangkuanku ya, apalagi mereka juga welcome dan humble waktu tahu aku meneliti mereka. Pengalaman ujian skripsi juga menjadi pengalaman luar biasa bagiku”.

Tak hanya itu, alumni SMA Sint. Louis Semarang ini juga pernah aktif di Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi untuk periode 2015/2016 sebagai sekretaris. Walaupun begitu disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi, tak membuat prestasi akademiknya menurun, hal ini dibuktikan dengan peraihan IPK 3,83 yang mampu membawanya ke prestasi yang membanggakan khususnya bagi yang mendukung proses pembuatan persyaratan untuk lulus dari S1 ini, seperti orang tua, teman-temannya serta kekasihnya. (#Ign)

Tan, Theofena Dwimeyliani

Page 10: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

18 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017 19Kronik Edisi 123/Th.XV 9 Desember 2017

P erjalanan yang ia lalui menjadi seorang wisudawan terbaik bukan jalan yang mudah, hal itu ia mulai dari kebimbangannya dalam

menentukan ilmu yang ingin ia dalami. Pada saat mendaftar di Unika Soegijapranata, Maria cukup bimbang karena di satu sisi ia menyukai Bahasa Inggris sebelum menginjak masa kuliah, tapi di sisi lain ia tertarik untuk mendaftar di Psikologi karena baginya ilmu psikologi merupakan ilmu yang baru. Akan tetapi, akhirnya, Maria memilih untuk mendalami Sastra Inggris dengan tidak lepas dari dukungan orangtuanya. Maria pun juga mengakui bahwa motivasi baginya untuk memilih Unika Soegijapranata berasal dari pengalaman dan kualitas alumni yang dihasilkan karena 2 kakaknya yang telah menyelesaikan kuliah di Unika Soegiijapranata.

Selama kuliah di Unika Soegijapranata, Maria Carmelita Gunawan, wisudawan terbaik dari Fakultas Bahasa dan Seni yang meraih IPK 3,94, termasuk mahasiswa yang cukup aktif dalam mengikuti kegiatan kampus dan banyak menorehkan prestasi akademik maupun non-akademik. Pada bidang non-akademik misalnya, Maria menorehkan pencapaian dengan memimpin teman-temannya menjadi Ketua Badan Ekstekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni periode 2014/2015 dan menjadi anggota Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni pada periode 2015/2016.

Selain aktif berperan di organisasi mahasiswa kampus dan kepanitiaan, Maria juga mengasah bakatnya dengan mengikuti grup D’battlelogy (grup debat Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata). Di bidang ini, Maria juga menorehkan pencapaian tersendiri dengan menjadi finalis Asian English Olympics (event debat antar mahasiswa di Benua Asia) pada kategori Novice di Jakarta.

Di tengah sibuknya aktivitas, menurut Maria sudah selayaknya sebagai mahasiswa untuk bijak dalam membagi waktu untuk berkegiatan dan belajar. “Sebagai mahasiswa, kita harus tahu seberapa besar kesempatan yang bisa kita ambil dan di kepanitiaan, kita juga harus mengetahui apa saja pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita. Apabila itu semua sudah dilakukan, menurutku kedua hal itu bukan menjadi hal yang menakutkan karena di tiap harinya, kita bisa membagi pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu” jelas Maria

Mengambil judul skripsi “A Study on Multimodal Online Slang and Its contribution to Language”, Maria mencoba meneliti gambar meme di internet dari segi bahasa. Dalam penelitiannya, Maria hendak mengungkap jenis tata bahasa yang digunakan dalam slang (bahasa gaul dalam Bahasa Inggris) karena tidak semua bahasa meme dapat digolongkan slang. Ia pun mengambil sampel meme yang beredar di media sosial whatsapp untuk digolongkan tata bahasanya apakah termasuk slang atau tidak. (#Cal)

“Pemanfaatan Game Kuliner sebagai Media Promosi Makanan Daerah” menjadi judul skripsi Maryuni yang membuat ia mampu menjadi wisudawati terbaik dari Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer pada wisuda periode III tahun ini. Wanita kelahiran Semarang, 7 Mei 1995 ini awalnya memiliki beberapa judul skripsi. Namun, pada saat proses bimbingan, dosen pembimbing skripsinya yang memiliki koneksi dengan dinas pariwisata memilih judul terkait game kuliner tersebut agar Maryuni dapat mencari informasi yang valid dari dinas pariwisata.

“Sebenarnya aku sudah mengambil SKS skripsi pada semester tujuh, namun mulai fokus pembuatan skripsi dari desain, pemrograman hingga penyusunan laporan tiga bulan terakhir. Pengalaman selama penyusunan skripsi, yang jelas ada saat dimana aku merasa stres banget bahkan sampai engga tidur juga. Namun, semua terbayarkan setelah dinyatakan lulus pada tanggal 31 Juli 2017. Rasanya senang banget waktu itu,” cerita Maryuni tentang pengalaman penyusunan skripsi nya.

Setiap orang pasti mengalami hambatan atau tantangan dalam mengerjakan suatu hal, terutama dalam penyusunan skripsi. Sama seperti halnya orang lain, Maryuni juga merasa malas untuk mengerjakan skripsi. Beruntungnya, ia dapat mengatasi rasa malasnya karena memiliki teman yang rajin dan memiliki dosen pembimbing yang sama dengannya. Energi positif dari temannya ini menular kepada dirinya sehingga ia dapat mengatasi rasa malasnya. Selain itu, ia juga memiliki motivasi dalam dirinya agar dapat lulus tepat waktu dan membuat orang tuanya bahagia.

Setelah menyelesaikan studinya pada Program Studi Sistem Informasi, Maryuni mengakui jika ia akan merindukan cerita-cerita yang telah ia lewati sebagai mahasiswa aktif, terutama saat ia tergabung sebagai bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer periode 2014/2015. Ia akan merindukan kegiatan di kampus dan teman-teman kuliah yang telah menemani perkuliahannya selama bertahun-tahun.

Maryuni yang memiliki hobi menggambar cartoon dan anime ini menjadikan orang tuanya sebagai motivasi dirinya untuk melakukan segala hal sejak kecil hingga saat ini. Ia ingin membuat orang tua nya bahagia dan bangga. Setelah mengetahui bahwa dirinya menjadi wisudawati terbaik Program Studi Sistem Informasi, ia merasa senang dan bersyukur kepada Tuhan. Tentunya, setelah berhasil lulus, Maryuni ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada orang tua, dosen pembimbing, serta teman-temannya yang mendukung dirinya hingga sampai ke titik ini dengan caranya masing-masing.

“Buat teman-teman yang masih kuliah atau sedang mengerjakan skripsi, tetap semangat. Buatlah motivasi dalam diri teman-teman dan selalu berpikir positif karena good things always happen to good people,” tutup Maryuni. (#SF)

Buat Game Kuliner sebagai Sarana Media Promosi

Maryuni

Maria Carmelita Gunawan

Termotivasi karena 2 Kakaknya

Page 11: Unika Soegijapranatanews.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-123.pdf · pengembangan-pengembangan yang terhubung dengan anak-anak muda. Kita meluncurkan aplikasi mobile dengan nama

20 Kronik Edisi 123/Th.XV9 Desember 2017

SIDA

NG

REDA

KSI wakil rektor 4 unika, hum

as unika REDA

KTUR PELA

KSAN

A hum

as unika REPO

RTER Ajie, Andra, Agatha, Ari_Sadewo, Calvin, D

esi, Chika, Hanlois, H

oly, Ian, Sherin, Wahyu, Yoanita LAYO

UT eR

nanto KA

NTO

R REDA

KSI Hum

as Unika G

edung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 em

ail : [email protected]