Unfix Ciputra Development

24
Analisis Risiko Saham, Risiko bisnis dan Analisis Portfolio Bisnis Perusahaan Ciputra Development, Tbk BAB I PROFIL PERUSAHAAN Berawal dengan nama PT Citra Habitat Indonesia, PT Ciputra Development pertama kali didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981 oleh Dr Hc. Ir. Ciputra dan keluarga dengan keahlian dan bisnis inti dalam pengembangan properti perumahan dan komersial skala besar. Kemudian, sejak tanggal 28 Desember 1990, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Ciputra Development yang digunakan sampai sekarang. PT Ciputra Development merupakan perusahaan yang bergerak dibidang properti dan real estate. Pada tahun 1994, perusahaan kemudian menjual sahamnya kepada publik, sehingga nama perusahaan menjadi PT Ciputra Development, Tbk. Dengan kode CTRA, perusahaan yang berada pada properti, real estate, dan konstruksi bangunan, dengan sub sektor properti dan real estate ini listing di IDX pada tanggal 28 Maret 1994. Saham perusahaan terbagi menjadi beberapa kepemilikan dengan komposisi kepemilikan saham Ciputra Related Co 42% dan sisanya 58% dimiliki publik. PT Ciputra Development merupakan induk perusahaan yang memiliki tujuh anak perusahaan. Dari ketujuh anak perusahan yang ada, dua diantaranya telah go public, yaitu PT Ciputra Surya Tbk dengan kode CTRS dan PT Ciputra Property Tbk dengan kode CTRP. PT Ciputra Surya Tbk terdaftar pada tahun 1999 sementara PT Ciputra Property Tbk pada tahun 2007. Lima

description

manajenen resiko Ciputra Development

Transcript of Unfix Ciputra Development

Page 1: Unfix Ciputra Development

Analisis Risiko Saham, Risiko bisnis dan Analisis Portfolio Bisnis Perusahaan

Ciputra Development, Tbk

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

Berawal dengan nama PT Citra Habitat Indonesia, PT Ciputra Development pertama kali

didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981 oleh Dr Hc. Ir. Ciputra dan keluarga dengan

keahlian dan bisnis inti dalam pengembangan properti perumahan dan komersial skala

besar. Kemudian, sejak tanggal 28 Desember 1990, perusahaan ini berganti nama menjadi

PT Ciputra Development yang digunakan sampai sekarang.

PT Ciputra Development merupakan perusahaan yang bergerak dibidang properti dan

real estate. Pada tahun 1994, perusahaan kemudian menjual sahamnya kepada publik,

sehingga nama perusahaan menjadi PT Ciputra Development, Tbk.  Dengan kode CTRA,

perusahaan yang berada pada properti, real estate, dan konstruksi bangunan, dengan sub

sektor properti dan real estate ini listing di IDX pada tanggal 28 Maret 1994. Saham

perusahaan terbagi menjadi beberapa kepemilikan dengan komposisi kepemilikan saham

Ciputra Related Co 42% dan sisanya 58% dimiliki publik.

PT Ciputra Development merupakan induk perusahaan yang memiliki tujuh anak

perusahaan. Dari ketujuh anak perusahan yang ada, dua diantaranya telah go public, yaitu

PT Ciputra Surya Tbk dengan kode CTRS  dan PT Ciputra Property Tbk dengan kode

CTRP. PT Ciputra Surya Tbk terdaftar pada tahun 1999 sementara PT Ciputra Property

Tbk pada tahun 2007. Lima anak perusahaan lainnya yaitu International City

Development Pte. Ltd, PT Ciputra Raya Sejahtera, PT Ciputra Residence, PT Ciputra

Graha Mitra, dan PT Ciputra Indah.

Selama 30 tahun terakhir, PT Ciputra Development telah mengembangkan dan mengelola

33 properti perumahan dan komersial yang tersebar di 23 kota besar di seluruh Indonesia.

Properti komersial yang telah dikembangkan meliputi pusat perbelanjaan, hotel,

apartemen servis, kompleks pergudangan dan lapangan golf. Dengan adanya jajaran

produk yang luas serta jaringan yang kuat mempromosikan perusahaan untuk menjadi

salah satu yang terbesar dan paling terdiversifikasi perusahaan properti di Indonesia

dalam hal produk dan konsumen berbagai serta penyebaran proyek. Perusahaan ini juga

Page 2: Unfix Ciputra Development

memiliki reputasi yang sangat baik sebagai hasil dari nilai yang besar menambahkan

strategi dan tim manajemen yang berpengalaman untuk mendukung ekspansi bisnis.

Visi

“Untuk mengembangkan kelompok bisnis properti yang berusaha pada keunggulan dan

inovasi dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat serta membawa

kesejahteraan dan kemakmuran bagi stakeholder”

Misi

“Untuk menjadi yang terdepan di bisnis properti dengan berusaha untuk melakukan yang

terbaik, untuk menjadi profesional dan menguntungkan, sehingga untuk menjadi pilihan

pertama, karyawan tempat kerja konsumen yang paling menarik dan menantang, investasi

pemegang saham paling menguntungkan dan membuat kontribusi yang signifikan

terhadap Bangsa”

 BAB II

Analisis Resiko

A. Analisis Risiko Bisnis PT Ciputra Development Tbk

Ada dua jenis risiko bisnis, yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Risiko

kuantitatif dapat diukur dengan melakukan perhitungan terhadap rasio keuangan.

Sementara untuk risiko kualitatif dapat dilihat dari tipe risiko yang dihadapi. Berikut

beberapa risiko kualitatif yang dihadapi perusahaan, yaitu:

Risiko Murni

PT Ciputra Development, Tbk memiliki banyak proyek anak perusahaan yang tersebar di

23 kota besar di seluruh Indonesia. Seperti yang kita ketahui, letak geografis dan kondisi

alam di Indonesia memungkinkan berbagai risiko bencana alam terjadi sewaktu-waktu.

Misalnya proyek Citra Sun Garden yang berlokasi di Yogyakarta sewaktu-waktu bisa

mengalami risiko bencana gempa bumi atau gunung berapi.

Risiko Kredit

Page 3: Unfix Ciputra Development

Terjadinya kredit macet pada proyek properti baik perumahan maupun apartement.

Ketika proyek dibangun, kemudian mulai untu dijual, perusahaan menggunakan sistem

kredit. Apabila terjadi krredit macet, maka akan menyebabkan tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan menurun. Hal ini dapat menyebabkan saham perusahaan

menurun secara bertahan. Jika harga saham jatuh secara terus-menerus maka akan

menyebabkan hilangnya investor.

Risiko Operasional

Dapat terjadi ketika perusahaan gagal melakukan lobbying terhadap perusahaan yang

hendak diakuisisi atau di merger oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak

dapat melakukan ekspansi pasar lebih luas.

Resiko Eksternal

Resiko ini terjadi karena nilai rupiah yang terus melemah, membuat inflasi di Indonesia

meningkat tajam. Kebijakan yang keluarkan oleh BI rate dengan menaikan suku bunga

membuat perusahaan menjadi kesuliatan pendanaan. Meningkat bunga pinjaman bank

membuat perusahaan harus berpikir dua kali, dan secara tidak langsung dampaknya akan

dirasakan oleh konsumen dengan naiknya harga apartemen atau perumahan. Beban yang

ditanggu oleh perusahaan menjadi berat akibat kebijakan ini, membuat masyarakat lebih

mendepositokan uang dibank daripada membeli rumah atau apartemen. Hal ini dapat

membuat penjualan rumah dan apartemen menurun secara tidak langsung.

Dalam menjalankan bisnis, setiap perusahaan perlu mengetahui risiko keuangan yang

dapat dialami perusahaan. Dengan memperlihatkan hubungan antara item-item pada

laporan keuangan (neraca dan laporan laba-rugi), rasio keuangan tersebut dapat dihitung

dan dapat menjadi bahan menganalisis keadaan keuangan PT. Ciputra Development.

Terdapat beberapa jenis rasio keuangan yang dapat digunakan,

1. Leverange ratio, yang akan memperlihatkan berapa rasio hutang perusahaan,

Debt ratio yang mengukur proporsi dana dari hutang yang dialami perusahaan, apabila

tingkat ratio semakin rendah, maka perusahaan tersebut semakin likuid.

Time interest earning ratio, adalah ratio yang mengukur kemampuan EBIT (earning

before interest and tax) terhadap pembayaran bunga

Page 4: Unfix Ciputra Development

Cash coverange ratio, dimana kemampuan EBIT ditambah dana dari depresiasi untuk

membayar bunga.

1. Liquidity ratio, adalah ratio yang megukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.

Current ratio, mengukur kemampuan aktiva lancer dalam membayar hutang lancar.

Quick ratio atau disebut acid test ratio, dimana mengukur kemampuan aktiva lancar

namun persediaan tidak diperhitungkan karena dianggap tidak liquid, dalam membayar

hutang lancar.

Cash ratio, adalah kemampuan kas dan surat berharga dalam menutuh hutang lancer.

1. Efficiency ratio,atau disebut turnover asset manajemen ratio, adalah ratio

keuangan yang mengukur seberapa efektive perusahaan dalam mengelola

aktivanya.

Inventory turnover ratio, yang mengukur perputaran persediaan di suatu perusahaan.

Fixed asset turnover, dimana terdapat ratio dalam mengukur efektifitasan penggunaan

aktiva tetap.

Total asset turnover, yang mengukur efektifitas penggunaan dari keseluruhan eaktiva.

1. Profitabilitas ratio, adalah rasio keuanagan yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba.

Return On Asset (ROA), digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk emnghasilkan keuntungan bersih.

Return On Equity, (ROE)  Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh

perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.

Net profit margin atau yang disebut profit margin on sale,

Basic earning power (BEP),

Analisis Rasio Keuangan terhadap PT Ciputra Development, Tbk

Page 5: Unfix Ciputra Development

1. 1.      Rasio Likuiditas

Current ratio

2005 = 100,78%

2006 = 367,77%

2007 = 548,47%

2008 = 550,22%

2009 = 321,30%

2010 = 269,06%

2011 = 236,56%

2012 = 155,98%

Current rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan

2012 mengalami kenaikan dan penurunan.Hal ini  berarti kinerja perusahaan cukup

karena angka rasio sesuai dari ketentuan, tetapi aktiva lancar belum dapat menjamin

kewajiban lancar.

Quick ratio

2005 = 37,87%

2006 = 142,95%

2007 = 377,25%

2008 = 411,24%

2009 = 179,92%

2010 = 152,23%

2011 = 122%

2012 = 82%

Quick Rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 dan 2012 mengalami

kenaikan dan penurunan, ini berarti kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena

aktiva lancar berupa kas,piutang belum bisa menjamin hutang lancar. Pada tahun 2012 

mengalami penurunan kembal sehingga kondisi perusahaan kurang baik.

Cash ratio

2005 = 9,28%

Page 6: Unfix Ciputra Development

2006 = 69,84%

2007 = 207,17%

2008 = 185,05%

2009 = 136,88%

2010 = 121,25%

Cash Rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan 2010

selalu mengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan kinerja perusahaan kurang

baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas.

1. 2.      Ratio Laverage

Debt ratio

2005  = 84,59%

2006  =  25,29%

2007  = 17,06%

2008  = 18,59%

2009  = 18,62%

2010  = 22,67%

2011 = 34%

2012 = 44%

Debt  Rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan 2012

mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak signifikan,hal ini menandakan kinerja

perusahaan cukup baik karena perusahaan mampu meminimalkan asset perusahaan yang

dibiayai dari hutang. Namun pada tahun 2011 perubahan signifikan kea rah yang kurang

baik pada penggunaan hutang yang meningkat.

Debt to quick ratio

2005 = -4655,34%

2006 =  45,81%

2007 = 33,71%

2008 = 37,71%

2009 = 34,28%

2010 = 43,35%

Page 7: Unfix Ciputra Development

Debt to quick rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2010 selalu mengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan kinerja

perusahaan kurang baik karena perusahaan belum mampu meminimalkan hutang

dibanding modal sendiri.

Equity Ratio

2005 = -1,82%

2006 = 55,21%

2007 = 50,61%

2008 = 49,30%

2009 = 54,33%

2010 = 52,30%

2011 =  51%

2012 = 77%

Equity Rasio PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan 2012

selalu mengalami kenaikan,hal ini menandakan kinerja perusahaan sangat baik karena

perusahaan mampu memaksimalkan modal sendiri untuk mendanai asset. Pada tahun

2012 kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan meningkat

1. 3.      Aspek Efisiensi

Inventory Turnover

2005 = 21,31%

2006 = 25,62%

2007 = 39,78%

2008 = 36,82%

2009 = 35,32%

2010 = 44,46%

2011 = 19%

2012 = 22%

Inventory Turnover PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2012 smengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan kinerja

perusahaan cukup baik,tetapi belum menjamin efisiensi perusahaan.

Page 8: Unfix Ciputra Development

Account Receivables turnover

2005 = 22,26

2006 = 16,97

2007 = 13,16

2008 = 7,24

2009 = 9,95

2010=8,5

Account Recivable turnover PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005

sampai dengan 2010 selalu mengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan

kinerja perusahaan kurang baik dalam tingkat pertukaran piutang.

Total assets turn over 

2005 : 19,78%

o 2006 : 23,01%

o 2007 : 18,01%

o 2008 : 16,07%

o 2009 : 15,58%

o 2010 : 18,05%

o 2011 : 19%

o 2012 : 22%

Total assets turnover PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2010 selalu mengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan kinerja

perusahaan kurang baik dalam memaksimalkan penggunaan aset.

Fixed asset turn over  

2005 : 1,01

o 2006 : 1,06

o 2007 : 3,01

o 2008 : 3,00

o 2009 :0,37

o 2010 : 0,41

o 2011 : 0,35

Page 9: Unfix Ciputra Development

o 2012 : 0,42

Fixed asset turn over PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2012 selalu mengalami kenaikan dan penurunan,hal ini menandakan kinerja

perusahaan kurang baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan efesiensi

aktiva tetap. Namun pada perkembangannya tahun 2012 mengalami peningkatan

efektifitas aktiva tetap.

1. 4.      aspek profitabilitas

Gross profit margin

2005 : 46,31%

o 2006 : 47,15%

o 2007 : 44,18%

o 2008 : 47,70%

o 2009 : 44,98%

o 2010 : 43,40%

o 2011 : 48%

o 2012 : 50%

Gross profit margin PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2012 selalu mengalami kenaikan dan penurunan walaupun tidak terlalu

signifikan, hal ini menunjukan kekonsistenan perusahaan dalam memperoleh laba.

Kekonsistenan itu mulai memilki kenaikan positif sampai tahun 2012 yang semakin

membaik.

Operating profit margin

2005 : 22,43%

o 2006 : 24,20%

o 2007 : 24,94%

o 2008 : 22,33%

o 2009 : 21,30%

o 2010 : 20,19%

Page 10: Unfix Ciputra Development

Operating profit margin PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai

dengan 2010 selalu mengalami kenaikan dan penurunan walaupun tidak signifikan, hal

ini menunjukan bahwa perusahaan konsisten dalam memperoleh laba operasi.

Nett profit margin

2005 : 7,55%

o 2006 : 48,25%

o 2007 : 12,46%

o 2008 : 15,52%

o 2009 : -0,27%

o 2010 : 0,17%

o 2011 : 23%

o 2012 : 26%

Nett profit margin PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan

2012 selalu mengalami penurunan,hal ini menandakan kinerja perusahaan dalam

memperoleh laba bersih kurang baik. Walaupun pada tahun 2011 mengalami kenaikan

kembali dan memiliki kemungkinan untuk kinerja kerja yang terus membaik.

Operating income return on invesment          

-2005 : 4,44%

o -2006 : 5,57%

o -2007 : 4,49%

o -2008 : 3,59%

o -2009 : 3,32%

o -2010 : 3,64%

Operating income return o  investment PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun

2005 sampai dengan 2010 mulai mengalami penurunan,hal ini menandakan kemampuan

perusahaan kurang baik dalam meminimalkan biaya operasional.

Return on assets

Page 11: Unfix Ciputra Development

-2005 : 1,49%

o -2006 : 11,10%

o -2007 : 2,24%

o -2008 : 2,49%

o -2009 : 0,04%

o -2010 : 0,03%

o 2011 :  4%

o 2012 : 6%

Return on assets PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan

2010 selalu mengalami penurunan,hal ini menandakan perusahaan tidak efisien dalam

memanfaatkan aktiva untuk kegiatan operasinya.

Return on equity

-2005 : -82,17%

o -2006 : 20,11%

o -2007 : 4,43%

o -2008 : 5,06%

o -2009 : -0,08%

o -2010 : 0,06%

o 2011 : 6%

o 2012 : 10%

Return on equity PT.CIPUTRA DEVELOPMENT TBK dari tahun 2005 sampai dengan

2012 mengalami penurunan,hal ini menandakan kinerja perusahaan untuk memakmurkan

para pemegang saham kurang maksimal.

            Dalam kurun waktu 1 tahun, harga saham PT. Ciputra Development Tbk terus

meningkat. Karena perusahaan terus memperluas usaha diberbagai sektor dengan

mengakuisisi perusahaan secara internal. Pada bulan Mei 2011, harga saham perusahaan

mencapai titik tertinggi dalam kurun waktu 1 tahun yaitu pada level volume 43.618.250 ,

tetapi peristiwa ini mengganggu pergerakan harga saham pada hari-hari berikutnya,

karena pada hari-hari berikutnya harga saham terus menurun. Harga saham perusahaan

mencapai titik terendah pada bulanOktober yaitu pada level volumen 6.929.000

Page 12: Unfix Ciputra Development

Grafik pergerakan harga saham PT.Ciputra Development Tbk Makmur juga

menunjukkan pola reversal uptrend, dimana kemungkinan peningkatan harga saham akan

masih terjadi. Untuk itu, sebaiknya para investor untuk tetap mempertahankan (hold)

sahamnya untuk jangka pendek dan membeli saham PT Ciputra Development Tbk untuk

jangka menengah maupun jangka panjang, dikarenakan harga saham PT Ciputra

Development Tbk diproyeksikan akan meningkat.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Bisnis

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi risiko bisnis perusahaan, antara lain:

I.            Variabilitas Perusahaan

Variabilitas perusahaan menunjukkan bahwa semakin pasti permintaan suatu produk

maka semakin rendah risiko bisnisnya, sebaliknya semakin tidak pastinya permintaan

akan suatu produk maka risiko bisnisnya akan semakin tinggi

II.            Variabilitas harga jual

Jika harga cenderung terus berubah, maka risiko bisnisnya akan semakin besar. Akan

lebih baik jika perusahaan menetapkan suatu harga agar risiko bisnis menjadi lebih kecil

III.            Variabilitas biaya input

Perubahan biaya input yang tidak menentu membuat perusahaan mengalami risiko bisnis

yang lebih besar

IV.            Kemampuan menyesuaikan harga output untuk menyesuaikan biaya input

V.            Kemampuan mengembangkan produk baru

Dengan waktu yang tepat dan biaya yang efektif, perusahaan dapat terus mengembangkan

produk baru. Semakin cepat produk menjadi using, semakin tinggi risiko perusahaan

VI.            Komposisi biaya tetap

Apabila sebagian besar biaya perusahaan adalah biaya tetap, maka perusahaan memiliki

risiko bisnis yang lebih tinggi

Page 13: Unfix Ciputra Development

1. Eksposur oleh biaya asing

Apabila perusahaan beroperasi di wilayah yang secara politis tidak stabil maka

perusahaan akan menghadapi risiko politik yang akan memperbesar risiko bisnis

BAB III

ANALISIS PORTFOLIO BISNIS

Boston Consulting group (BCG) Matrix adalah metode yang digunakan dalam menyusun

strategic bisinees unit (SBU) dengan melakakukan klasifikasi terhadap potensi

keuntungan perusahaan. Boston Consulting Group (BCG) dikemukakakn pertam kali oleh

Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahu 1970an. BCG Matrix dikenal

juga dengan istilah BCG Growth Share Matrix.

BCG matrix dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

-          Star

Potensi pasar yang telah telah dimanfaatkan secara maksimal sumber daya yang dimiliki

oleh perusahaan. Kondisi ini disebut cah cows karena menghasilakn kas lebih dari yang

dibutuhkan dan pendapatan kasnya sering digunakan untuk membiaya sector usaha yang

lain.

-          Dogs

Perusahaan sedang mengalami situasi yang silit, dimana pasar yang kecil, artinya

perusahaan tidak memiliki jumlah konsumen yang cukup banyak dan perusahaan berada

dalam posisi dimana pertumbuhan pasarnya rendah. Pada posisi ini perusahaan perlu

melakukan perbaikan seperti inovasi produk hingga startegi dalam promosi agar dapat

merebut pangsa pasar. Jika tidak berhasil makan dapat dipastikan produk akan ditarik dari

pasar

-          Question Marks

Bagi perusahaan hal ini adalah kondisi buruk karena kebutuhna kasnya tinggi sementara

pendatannya rendah. Dalam posisi ini perusahaan atau produk berada pada posisi dimana

Page 14: Unfix Ciputra Development

memiliki pangsa pasar yang kecil tetapi masih berada dalam kondisi pasar dimana

pertumbuhan cukup besar sehingga masih terdapat potensi untuk menjadi star.

Dalam analisis BCG Matrix, terdapat dua faktor yang paling mempengaruhi  dalam

pengklasifikasian produk yaitu:

-          Faktor pangsa pasar (Market share)

Market Share menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan suatu produk

dibandingkan dengan para pesaingnya. Dalam hal ini, dapat dilihat jumlah pasar yang

dikuasai oleh perusahaan dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.

-          Faktor pertumbuhan pasar (Market growth)

Market growth adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani.

Biasanya diukur dengan peningkatan persentase dalam nilai atau volume penjualan.

Analisis Tingkat Pertumbuhan Pasar Pada PT Ciputra Development Tbk

Tingkat pertumbuhan pasar (market growth) adalah proyeksi tingkat penjualan untuk

pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan tingkat penjulana dua tahun terakhir.

Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar PT Ciputra Development TBk data

yang dibutuhkan adalag data penjualan PT Ciputra Development Tbk pada tahun 2011

dan tahun 2012. Berikut dibawah ini adalah data

Dan dibawah ini adalah data penjualan PT.Agung Podomoro Land Tbk pada tahun 2011

dan tahun 2012 sebagai berikut :

Berdasarkan table diatas, maka perhitungan matriks BCG untuk mengetahui tigkat

pertumbuhan pasar (market growth rate) pada PT Ciputra Development Tbk adalah

sebagai berikut

Tingkat Pertumbuhan Pasar tahun      = Penjualan PT Ciputra Development Tbk tahun

2012 – Penjualan PT Ciputra Developmet Tbk tahun 2011  / Penjualan PT Ciputra

Development Tbk tahun 2011  X 100%

=  3,322.70 – 2,178.30 / 2,178.30 X 100%

Page 15: Unfix Ciputra Development

= 52,5 %

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan matriks BCG diatas, maka dapat

diketahui tingkat pertumbuhan pasar PT Ciputra Development Tbk adalah sebesar 52,5%

yang bearti bahwa PT Ciputra Development Tbk memiliki pertumbuhan asar yang cukup

tinggi.

Analisis PangsaPasar Pada PT Ciputra Development Tbk

Analisis pangsa pasar relative menunjukan besarnya pangsa pasar dari penjualan PT

Ciputra Development Tbk dibandingkan dengan pesaingnya PT Agung Podomoro Land

Tbk. Pangsa pasar relative itu sendiri adalah bagian penjualan total sebuah perusahaan

disebuah pasar tertentu

Dan data yang digunakan adalah data penjualan PT Ciputa Development Tbk tahun 2011

dan tahun 2012 dan data penjualan competitor yaituj PT Agung Podomoro Lad Tbk pada

tahun 2011 dan tahun 2012 diguakan sebagai pembagi dari total pejualan PT Ciputra

Development tahun 2011 dan tahun 2012.

Berdasarkan table penjualan diatas, maka perhitungan matroiks BCG untuk kmengetahui

pangsa pasar relative (relative market share) pada PT Ciputra Development Tbk pada

tahun 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Pangsa pasar Relatif tahun 2011         = Volume Penjualan PT Ciputra Development Tbk

2011/ Velome penjualan PT Agung Podomoro Land Tbk 2011 x

= 2.178.300.000.000 / 3.824.099.116.000

= 0.57  < 1

Dan pangsa pasar relative PT Ciputra Development Tbk tahun 2012 adalah sebagai

berikut :

= 3.322.700.000.000  / 4.689.429.510.000

= 0.71  < 1

Page 16: Unfix Ciputra Development

Pangsa pasar relative tahun 2011 PT Ciputra Developmet Tbk dibandingkan dengan PT

Agung Podomoro Land Tbk adalah 0,57, itu menunjukan bahwa PT Ciputra

Development Tbk memiliki pangsa pasar yang lebih rendah dibandingkan PT Agung

Podomoro Land Tbk karena nilai pangsa pasarnya kurang dari satu. Pangsa pasar relative

tahun 2012 PT Ciputra Development Tbk dibandingkan dengan PT Agung Podomoro

Land Tbk adalah 0,71, itu menunjukan bahwa PT Ciputra development memiliki pangsa

pasar yang lebih rendah dibandingkan PT agung Podomoro Land Tbk. Namun terdapat

peningkatan pangsa pasar PT Ciputra Development Tbk pada tahun 2012 dengan nilai

0,71 , dimana pada tahun 2011 pangsa pasar hanya 0,57.

Jadi PT Ciputra Development Tbk memiliki tingkat pertumbuhan pasar sebesar 52,5%

dan pangsa pasar relative sebesar 0,71. Maka posisi PT Ciputra Development Tbk dalam

matroiks BCG adalah :

PT Ciputra Development Tbk berada dalam posisi question Mark dalam matrik BCG

yang bearti Perusahaan memiliki posisi pangsa pasar yang rendah, tetapi dapat bersaing

salam industry yang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda Tanya karena organisasi

harus memutuskan apakan akan memperkuat divisi dengan menjalanan strategi ntensif

(penetrasi pasar, Pengembangan pastar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

 BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kita dapat melihat bahwa return saham maupun

return pasar PT Ciputra Development, Tbk berfluktuatif positif dari waktu ke waktu.

Selain itu CTRA merupakan jenis saham yang agresiv karena nilai beta saham CTRA

lebih dari 1. Akan tetapi semakin tinggi tingkat return, maka semakin besar pula risiko

yang dihadapi. Memang perusahaan ini sangat menguntungkan karena pergerakan

sahamnya menunjukan sisi positif akan tetapi jika dilihat dari kondisi ekonomi saat ini

tingkat resikonya sangat tinggi.

Ada 2 faktor utama yang mempengaruhi pergerakan return saham dan eturn pasar. Yang

pertama adalah pergerakan suku bunga, hal ini cukup memperngaruhi karena investor

akan menjal sahamnya dan memindahkan uanganya ke deposito karena tingkat bunganya

naik. Lalu yang kedua kinerja perusahaan, semakin tinggi penjualan serta laba perusahaan

dan semakin bagus kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan atau pemerintah akan

Page 17: Unfix Ciputra Development

membuat sentimen positif yang membuat harga saham akan naik. Selain itu sentimen lain

seperti politik, sosial, dan keamanan juga mempengaruhi pergerakan return saham dan

return pasar

Dilihat dari resiko bisnis, ada 2 sifat yaitu kuantitatif dan kualitatif. Resiko kualitatif

berupa resiko murni, resiko kredit dan resiko operasional. Resiko murni berupa bencana

alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Banyaknya anak perusahaan dari PT Ciputra

Developmen Tbk di daerah-daerah membuat resiko terhadap bencana alam meningkat

karena faktor geografis. Yang kedua adalah resiko kredit, banyak perumahan dan

apartemen yang perusahaan jual beresiko kredit macet. Hal ini dapat merugikan

perusahaan karena dapat membuat citra perusahaan dimata masyarakat buruk yang

menyebabkan saham perusahaan menurun. Dan yang ketiga adalah resiko opersional,

ketika perusahaan gagal melakukan lobbying terhadap perusahan yang hendak di merger

atau diakusisi.

Sedangkan yang kualitatif dilihat dari rasio keuangannya, PT Ciputra Development Tbk

mengalami penurunan yang menandakan kinerja perusahaan kurang memuaskan. Pada

bulan mei 2011 harga saham perusahaan mencapai nilai tertinggi akan tetapi karena

kurangnya sentimen positif yang dikeluarkan oleh perusahaan membuat pergerakan

saham menunjukan trend penurunan walaupun ada titik dimana saham mengalami tren

penguatan.

Hasil dari analisis Portofolio bisnis PT Ciputra Development Tbk mempunyai pangsa

pasar yang lebih rendah daripada perusahaan sainganya, akan tetapi dilihat dari

pertumbuhan pasarnya cukup bagus. Perusahaan dalam analisis menggunakn BCG matrix

menunjukan posisi question mark. Posisi ini merupakan kondisi dimana perusahaan

memilki posisi pangsa pasar yang rendah akan tetapi tingkat pertumbuhan pasarnya

tinggi. PErusahaan ini walaupun harus lebih memaksimalkan penetrasi terhadap pasar

agar posisinya dapat berpindah di Star. Perusahaan ini sudah cukup baik sebenarnya

karena memiliki anak perusahaan yang mengembangkan usahanya sampai ke daerah-

daerah, akan tetapi resiko yang dihasilkan perusahaan ini cukup tinggi, mulai dari kredit

macet bahkan bencana alam

 

http://keuntungandanrisikopasarmodal.blogspot.com/2012/02/keuntungan-return-di-

pasar-modal.html

Page 18: Unfix Ciputra Development

http://esarina.blogspot.com/2013/04/menghitung-rasio-likuiditas.html

http://jarcomsys.wordpress.com/2009/10/28/analisis-rasio-keuangan/