Undang Undang Asi

3
Undang-undang Kesehatan yang terkait dengan Pemberian Air Susu Ibu adalah sebagai berikut : Pasal 128 [1] Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. [2] Selama pemberian Air Susu ibu, pihak keluarga, pemerintah pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. [3] Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat [2] diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum. Pasal 129 [1] Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu Secara Eksklusif. [2] Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat [1] diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 200

description

undang2 asi adalah meruapan siaran uang mentinaf ijawfnawf iajwdiawd inaegaiodna wfioan f wfonawoifnawnf awfinalk wvpkianw aonvaenawf

Transcript of Undang Undang Asi

Page 1: Undang Undang Asi

Undang-undang Kesehatan yang terkait dengan Pemberian Air Susu Ibu adalah sebagai berikut :

Pasal 128

[1] Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

[2] Selama pemberian Air Susu ibu, pihak keluarga, pemerintahpemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuhdengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.

[3] Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat [2] diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

Pasal 129

[1] Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangkamenjamin hak bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu Secara Eksklusif.

[2] Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat [1] diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 200

Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi Program Pemberian Air SusuIbu Secara Eksklusif dimaksud dalam pasal 128 ayat [2] dipidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00(seratus juta rupiah).

Ada beberapa hal yang harus dikiritisi terutama pasal 128 ayat 1, bahwapemberian makanan selain dari ASI (susu formula) dapat diberikan denganberdasarkan indikasi medis.

Hal ini harus berhati-hati dalam menyikapinya. Telah banyak jurnal atauulasan mengenai tidak ada satu celah pun bagi sebuah susu formula dapatmenggantikan ASI yang begitu luar biasa.(Perihal fakta mengenai susuformula dapat dibaca lebih lanjut di www.selasi.net)

Page 2: Undang Undang Asi

Sehingga pada kasus2 dimana bayi mengalami kesulitan untuk menyusuisecara langsung seperti prematur, maka sebaiknya diupayakan pemberianASI melalui penggunaan "naso gastric tube/gastric tube". Dan jika ASIsang ibu belum mencukupi secara kuantitas, maka sangat dianjurkan untukmengupayakan donor ASI. (Perihal donor ASI dapat dibaca lebih lanjut diwww.aimi-asi.org)

Informasi tambahan lain yang saya dapatkan dari Amanda Tasya, KetuaDivisi Hukum AIMI bahwa " UU Kesehatan ini sedang berada di SETNEGuntuk di tanda tangani oleh Presiden. Setelah itu akan diberi nomor dandiundangkan di lembaran negara".

Dengan adanya UU Kesehatan ini, diharapkan perlindungan bagi AnakIndonesia sebagai Generasi Masa Depan Bangsa yang Cerdas danBerkualitas bagi secara fisik maupun jiwa akan dapat terwujud. Selainitu, pemberian ASI Eksklusif serta dilanjutkan sampai 2 tahun dapatmembantu menurunkan angka kematian ibu dan kematian balita di Indonesia.

Salam ASI,dr Henny H. Zainal, CHtKonselor [email protected]