Un Descend End Test Is

download Un Descend End Test Is

of 16

Transcript of Un Descend End Test Is

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    1/16

    UNDESCENDEND TESTIS (CRYPTORCHIDISM)

    DEFINISI

    Testis adalah organ yang penting dan sesuai fungsinya. Keberadaan, posisi dan

    fungsi testis dari sepasang tesitis secara praktikal dan fisiologi sebagai pananda

    indeks jenis kelamin pria pada pertumbuhan anak dan pada remaja atau dewasa

    berhubungan dengan fertilitas. Cryptorchidism adalah perkembangan abnormalitas

    seksual pria yang paling sering. Pada kondisi ini, testis tidak terdapat dalam skrotum.

    Bisa karena testis ectopik, penurunan yang tidak lengkap, retraktil, tidak ada

    pembentukan testis atau atrofik. stilah cryptorchidism di terjemahkan dari bahasa

    !unani yang berarti tersembunyi atau tidak jelas. Cryptorchidismadalah istilah yang

    digunakan untuk menggantikan istilah undescended testis. Kedua istilah merujuk pada

    posisi testis yang abnormal, tapi cryptorchidism secara literal berarti "testis

    tersembunyi.# $engan demikian, undescended testismungkin istilah lebih tepat karena

    kebanyakan testis yang tidak berada dalam skrotum pada saat lahir dapat dideteksi

    melalui palpasi. %ntuk memahami sepenuhnya perbedaan gangguan kongenital ini, satu

    hal yang harus diakui bahwa gangguan ini bukan proses penyakit tunggal denganpathogenesis yang biasa, tapi kelompok abnormalitas klinik ini biasanya dikenal dengan

    penyebab yang multipel. &aktanya adalah testis cryptorchid menunjukkan 'ariasi

    ekspresi fenotip yang luas.( )ir *ohn +unter, ahli anatomi asal nggris, melaporkan

    kondisi ini pada tahun (-. Tahun (-, /nnandale melakukan orchidope0y pertama

    kali dan sukses. Tahun (-11, Be'an mempublikasikan prinsip mobilisasi testikuler,

    pemisahan processus 'aginalis, dan reposisi testis kedalam skrotum.2,3

    EMBRIOLOGI

    $ifferensiasi gonadal dini dalam urogenital ridge, diregulasi oleh sekurangnya

    dua gen,ZYFdan SRY, terletak pada kromosom ! lengan pendek. )!4 5area penentu

    kromosom !6 suatu gen yang menyandikan testis-spesific deoxyribobucleic acid

    5$7/68binding protein yang menstimulasi perkembangan gonad embrionik kearah

    testis. Produksi hormone selanjutnya, khususnya testosterone dan Mullerian inhibiting

    substance 59)6, melakukan kontrol cascade perubahan sekunder yang memicu

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    2/16

    timbulnya 'irilisasi dari basic female external genitalia dan mempengaruhi proses

    penurunan testikuler.3

    Penurunan testikuler bersifat bifasik, dengan masing8masing fase dipengaruhi oleh

    hormone berbeda. &ase transabdominal, antara urogenital ridge dan internal inguinal ring,

    tidak tergantung androgen. Proses migrasi berhubungan dengan regresi ligament

    suspensory cranial, sedang reaksi pembengkakan gubernakuler berhubungan dengan

    penebalan dan pemendekan gubernakulum, menarik testis bergerak kearah inguinal ring

    e0ternal. Proses8proses ini hanya terjadi pada pria dan terlihat juga pada pasien dengan

    insensitifitas androgen komplet. Proses ini dipikirkan dipengaruhi oleh insulin 3, dibantu

    oleh 9), yang kemungkinan diproduksi oleh sel )ertoli testis yang sedang berkembang,

    keduanya memiliki kerja lokal. &ase terakhir, penurunan inguinoscrotal, fase ini bersifat

    androgen-dependent. 9endahului penurunan testis, procesus 'aginalis terbentuk diantara

    kanal inguinal sampai scrotum. Procesus ini dikelilingi oleh musculus cremaster, yang

    diiner'asi oleh ner'us genitofemoral. /ndrogen diproduksi oleh testis fetus bekerja pada

    'irilisasi ire'ersibel akar sensorik nucleus dorsal dari ner'us genitofemoral 5dimorfisme

    seksual6. 7eurotransmitter, calcitonin gene-related peptide 5C:4P6, dilepaskan melalui

    serat8serat sensorik dari ner'us genitofemoral, bekerja pada reseptor C:4P yang kaya

    gunernakulum, menginduksi kontraksi ritimik yang kuat 5(;;+4+6 terdeteksi dalam

    hipotalamus, mengindikasikan adanya fungtioning hypothalamic oscillator dalam

    nucleus arkuata. >+4+ menstimulasi pelepasan luteinizing hormone5>+6 danFollicle-

    stimulating hormone 5&)+6 dari pituitary anterior, yang mengontrol fungsi testikuler,dan pada akhirnya reproduksi pria. 4egulasi yang ada yaitu melalui mekanisme

    feedback negatif. >+ pituitary mempengaruhi sel >eydig yang oleh karenanya terjadi

    sekresi testosterone, sedangkan &)+ terlibat dalam transformasiprimordial germ cell

    menjadi spermatogonia dan dalam differensiasi sel sertoli.3

    ETIOLOGI

    )egala bentuk gangguan pada proses penurunan tersebut di atas akan berpotensi

    menimbulkan %$T. Beberapa penelitian terakhir mendapatkan bahwa mutasi pada gen

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    3/16

    7)>3 5Leydig insulin-lie hormone !" dan gen :4?/T #$ protein-coupled receptor

    affecting testis descent" dapat menyebabkan %$T. 7)>3 dan :4?/T merupakan

    pasangan ligand dan reseptor yang mempengaruhi perkembangan gubernaculum.

    9utasi atau delesi pada gen8gen tertentu yang lain juga terbukti menyebabkan %$T,

    antara lain gen reseptor androgen yang akan menyebabkan /) #androgen insensiti%ity

    syndrome", serta beberapa gen y yang bertanggung8jawab pada differensiasi testis

    misalnya@ P/A, )4!, )A1, $/A(, dan 9).

    PATOFISIOLOGI

    Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan patofisiologi

    cryptorchidism, diantaranyaD abormalitas gubernacular, penurunan tekanan intracranial,

    abnormalitas testikuler intrinsic dan

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    4/16

    maldesenden testikuler. Penyebab abnormalitas hormonal dapat ditemukan pada

    tingkat8tingkat berbeda. =,

    FREKUENSI

    Amerika Serikat: testis undescended yang dapat dipalpasi ditemukan pada 28 E bayi

    baru lahir, dan undescended testis bilateral ditemukan pada kira8kira ( E bayi baru

    lahir dengan. Kebanyakan testis undescended yang dapat dipalpasi secara spontan akan

    mengalami penurunan antara = bulan pertama kehidupanD hanya ;.E8(E dari bayi

    umur satu tahun mengami undescended testis yang persisten. )tudi8studi yang ada

    memperlihatkan bahwa penurunan spontan tidak terjadi setelah umur 1 bulan. nsiden

    tidak berubah antara umur ( tahun dan dewasa muda. /kan tetapi, beberapa testis yang

    telah turun dapat naik saat memasuki umur8umur selanjutnya.2

    Testis yang tidak terpalpasi kira8kira 2;E dari seluruh undescended testes. Kira8

    kira =;E dari testis yang tidak terpalpasi merupakan testis intraabdominal, =;E

    inguinal, dan 2;E atrofi atau tidak terbentuk.=

    Cryptorchidism ditemukan pada kira8kira 3;E bayi yang lahir prematur. &aktor

    predisposisi lain termasuk bayi berat lahir rendah, small size for gestational age,

    kehamilan kembar, dan paparan estrogen maternal. Cryptorchidism ditemukan pada E

    saudara dan kira 2E dari ayah pada bayi dengan kondisi ini.3

    Cryptorchidism saat ini tidak berhubungan dengan faktor8faktor mortalitas.

    /kan tetapi, maldesenden testis berhubungan dengan peningkatan resiko kanker

    testikkuler, infertilitas, trauma dan torsi testis, jika tidak ditangani dapat mempengaruhi

    psikologi.2,3

    DIAGNOSIS

    Ria!at k"i#ik

    Penting untuk menentukan bahwa testis dapat dipalpasi dalam skrotum. riwayat

    prenatal pasien termasuk umur gestasional saat lahir, semua yang digunakan dalam

    membantu reproduksi, penanganan hormonal ibu, dan jumlah kehamilan ibu penting

    ditanyakan. 4iwayat operasi inguinal sebelumnya juga diperlukan, demikian juga

    riwayat cryptorchidism keluarga dan kondisi8kondisi lain yang berhubungan.

    Cryptorchidism berhubungan dengan hernia inguinalis dan

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    5/16

    %aginalis, hipospadia,cerebral palsy, retardasimental ,&o'n syndrome,(ilms tumor,

    prune belly syndrome,dan)rader-(illi syndrome.3,=

    Ria!at $i%ik

    Pemeriksaan fisik penting untuk e'aluasi diagnosis cryptorchidism. Pasien harus

    diperiksa dalam lingkungan yang nyaman dan tenang. bser'asi skrotum secara dekat

    perlu sebelum melakukan manipulasi. Posisi tungai-ata atau posisi kateter dapat

    digunakan untuk membantu palpasi testis. Penting menentukan apakah testis dapat

    dipalpasi. *ika testis dapat dipalpasi, perlu diketahui dengan pasti retraktibilitas testis.

    Teknik terbaik untuk menge'aluasi undescended testis adalah palpasi mulai pada

    tingkat kanal inguinalis dan lakukan gerakan seperti memerah susu kebawah skrotum.

    Perhatikan asimetris hemiskrotal dan untuk hipertrofi testikuler kontralateralD keduanya

    merupakan sebagian idikator tidak adanya testis.2,3,

    :ambar@ +ypoplasia hemiscrotum kanan pada pasien dengan undescended testis kanan.

    )umber@ Brayfield 9P. Cryptorchidism. ?medicine specialist. Pediatric surgery, urology.+9/8)an Pablo, )an *uan. )eptember, 2;;1. /'ailable at. http@

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    6/16

    Beberapa penulis telah menyelidiki posisi anatomi dari testis kriptorchid.

    Cendron dan $uckett mendokumentasikan posisi testis berdasarkan pemeriksaan fisik

    dan membandingkan posisi ini dengan posisi saat operasi. +asilnya sebagai berikut@3

    )aat pemeriksaan fisik

    o Tidak terpalpasi 8 32.-E

    o $iatas tuberkel 8 ((.-E

    o Tuberkel 8 3=.E

    o $iatas skrotum 8 (.3E

    o ?ktopik 8 .=E

    )aat operasi

    o ntra8abdominal 8 1E

    o Peeping testis 8 2;E

    o Tuberkel 8 =2E

    o $iatas skrotum 8 -E

    o )uperficial kantong inguinal 5)P6+6

    o &ollicle8stimulating hormone 5&)+6

    o

    )tudi laboratorium selanjutnya tergantung pada hasil pemeriksaan awal

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    7/16

    %ntuk menentukan anorchia pada kasus8kasus nonpalpable gonad bilateral,

    dilakukan hal8hal sebagai berikut@

    o Tes >+

    o Tes &)+

    o >e'el testosterone sebelum dan sesudah stimulasi dengan human

    chorionic gonadotropin 5hC:6@ peningkatan le'el gonadotropin basal

    dan respon testosteron negatif terhadap stimulasi hC: memberi kesan

    congenital bilateral anorchism. )ejumlah protokol yang ada untuk tes

    stimulasi hC:, tapi yang paling banyak dipraktekkan adalah injeksi hC:

    5(;; %

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    8/16

    spermatogonia ire'ersibel akibat terpapar dengan temperatur tubuh yang lebih tinggi.

    Penanganan operasi untuk bayi umur ;8= bulan belum dapat dilakukan karena proses

    descendent testis masih berlangsung sampai umur bulan. $engan demikian, transfer

    scrotal paling baik dilakukan sesegera sesudah umur bulan kehidupan postnatal. !ang

    terbaru, tidak adanya testosterone surge postnatal pada anak8anak dengan undescended

    testis telah dipertimbangkan untuk melakukan terapi medis untuk membantu maturasi

    spermatogonia untuk alasan fertilitas. Pastinya, semua anak laki8laki dapat dilakukan

    pemeriksaan pada ulang tahun pertama mereka, jika undescended testisnya patologik

    dan membutuhkan indikasi operasi.(,3,-

    9ungkin indikasi yang paling rele'an dilakukan orchidope0y 5penempatan

    testis dalam skrotum6 adalah menjaga genitalia normal pada usia dini, dengan demikian

    meningkatkan proses ikatan antara orang tua dan anaknya. Temperatur skrotum yang

    lebih rendah penting untuk pemeliharaan spermatogonia dan untuk spermatogenesis

    serta menurunkan kejadian insiden neoplasia. Koinsiden patent processus 'aginalis dan

    penempatan testis dalam kantong subdartos ipsilateral menurunkan resiko hernia dan

    torsi testis. Galaupun jika infertil, testis memiliki sifat psiko8estetik dan hormonal

    'alue lebih besar tapi secara komparatif resiko kecil neoplasia. rchidectomy jarang

    dilakukan sebelum pubetas, dan hanya dilakukan bila terdapat disgenetik yang berat,

    testis yang secara hormonal bersifat non8fungsional, dalam konteks disetujui secara

    penuh oleh pasien dewasa untuk mengerti sepenuhnya tindakan yang dimaksudkan.(,2,=,-

    PENDEKATAN KLINIK

    / Testis yang dapat dipalpasi@ pada pemeriksan pertama, teraba, 'olume, konsistensi

    dan posisi paling kaudal dimana testis dapat digerakkan tanpa menimbulkan ketidak

    nyamanan pada anak. %ndescent persisten sesudah umur bulan merupakan tanda8

    tanda patologik dan indikasi dilakukan orchidope0y.

    / Testis yang tidak dapat dipalpasi@ dengan melihat insiden anorchia yang rendah,

    keadaan ini penting untuk selalu berusaha melokalisir testis yang tidak dapat diraba.

    >aparoskopi merupakan satu8satunya pemeriksaan definitif, dimana pemeriksaan ini

    akan dapat melokalisir lokasi dan karakteristik anatomi testis, epididimis, 'as,

    pembuluh darah testikuler, dan residu struktur8struktur 9ullerian dapat ditentukan

    secara bilateral. Bila testis tidak ada, 'isulasasi blind-ending pembuluh darahtestikuler dan 'as atretik cukup memberikan fakta tidak adanya testis.

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    9/16

    Testis yang tidak dapat dipalpasi secara bilateral paling baik dilakukan

    pendektan dengan ahli endokrinologi pediatric dan ahli genetic. >+ serum rendah dan

    le'el &)+ dapat mengindikasikan adanya disfungsi hypothalamo8pituitary8gonadal a0is,

    sedangkan peningkatan respon testosterone terhadap human chorionic gonadotropin

    5+C:6 intramuscular 5(;; % perhari selama 3 hari, atau dosis tunggal =;; %6 akan

    memberikan konfirmasi adanya disfungsi hormonal jaringan testikuler. /kan tetapi,

    rendah atau tidak adanya respon testosterone tidak menyingkirkan adanya se%erely

    dysgenetic hormonal inacti%e gonad yang dapat memberikan resiko tinggi neoplasia.

    >aparoscopi, dengan demikian sangat penting dilakukan.=,,

    ?ksplorasi operasi area inguinal bersifat distruptif dan telah digantikan oleh

    laparoscopy. >intasan 'as dan pedikulus 'askuler testis melalui inguinal ring internal,

    memberikan fakta bahwa testikuler sebelumnya keluar dari abdomen kearah skrotum.

    )ampai saat ini masih diperdebatkan, apakah perlu terus dilakukan operasi eksplorasi

    pada testis yang tidak dapat dipalpasi, sedangkan atrofi testis yang terjadi biasanya total

    dan jarang menemukan sisa jaringan testikuler. /kan tetapi, bila secara klinik masih

    meragukan, misalnya karena anak gemuk, atau jika dipertimbangkan masih mungkin

    dilakukan untuk menghilangkan kecemasan orang tua, maka eksplorasi tepat dilakukan.

    )ituasi akan berbeda jika testis yang tidak dapat dipalpasi memerlukan usaha

    orchidope0y. *angan memutuskan terjadi atrofi hanya dari pemeriksaan fisik,

    eksplorasi perlu dilakukan, karena seringkali testis ditemukan terbungkus atau berada

    dibawah jaringan ikat yang padat.2,3,,

    Penanganan testis yang tidak teraba pada anak tergantung pada apakah satu atau

    kedua testis yang tidak teraba, atau apakah sisi satu testis akibat alamiah atau iatrogenic

    dari gonad kontralateral. Keadaan memerlukan penilaian sebagai berikut 5gambar 3.36@

    / /da, lokasi dan kualitas testis, 'as dan epididimis serta pembuluh darahtesticular

    / %mur anak dalam hubungannya dengan fertilitas

    / 4esiko neoplasia,

    Terdapat sedikit aturan untuk penanganan medis dan hormomal dalam

    menginduksi penurunan testis. Terapi >+4+ dan +C: memiliki efek ringan dalam

    menginduksi kontraktilitas kremaster dan mungkin efektif dalam menginduksi

    tambahan penurunan dari testis undescended yang rendah agar dapat menurun secara

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    10/16

    spontan pada saat pubertas. Penanganan terbaru adalah induksi hormon untuk maturasi

    spermatogonia dengan kombinasi analog >+4+ dan +C: telah diusulkan sebagai

    terapi adju'ant untuk orchidope0y dini untuk meningkatkan fertilitas dan dapat menjadi

    bagian rencana penanganan. 2,3,=,,

    PILIHAN OPERASI

    perasi masih menjadi penanganan utama undescent testikuler. rchidope0y

    masih menjadi prosedur yang tepat untuk testis yang masih teraba dengan pembuluh

    darah yang adekuat dengan panjang yang cukup. Testis ini mudah digerakkan pada

    pedikulus 'askulernya dan pada 'as dengan pembuluh darahnya yang utuh, juga

    mempertahankan sirkulasi kontralateral antara testikuler dan pembuh darah 'assal.

    Panjang tambahan pembuluh darah dapat dicapai melalui disseksi retroperitoneal tinggi

    kearah asal pembuluh darah. Processus 'aginalis dihilangkan tinggi diatas inguinal ring

    internal, dan testis kemudian dilewatkan, tanpa tekanan, kedalam kantong subdartos

    pada skrotum ipsilateral. Pendekatan kon'ensional diambil melalui insisi lipatan kulit

    groin, dengan atau tanpa laying open kanal inguinal untuk mencapai inguinal ring

    internal dan retroperitoneum. Pendekatan transkrotum alternatif, dideskripsikan oleh

    Bianchi dan )Huire 5(1-16, memenuhi beberapa kriteria tapi kegunaan lebih kearah

    estetik insisi lapisan kulit skrotum dan melibatkan sedikit jaringan disseksi, dengan cara

    ini juga lebih sedikit nyaman dan operasi yang cocok. /ngka komplikasi kedua

    pendekatan ini tidak sama. Komplikasi yang spesifik untuk orchidope0y termasuk@

    / Kegagalan menempatkan testis dalam skrotum, yang biasanya disebabkan oleh

    irisan yang tidak adekuat dari pedikulus 'askuler testis atau ketidak tepatan

    pemilihan prosedur untuk testis karena pembuluh darah yang pendek.

    / dari undescended testikuler, yang terjadi karena pertumbuhan linear tubuh yang

    terjadi secara gradual diikuti fiksasi jaringan ikat dari fascia spermatic cord pada

    external inguinal ring.

    / Kerusakan pada pembuluh darah testikuler dapat memicu terjadinya atrofi,

    dimana keadaan ini jarang terjadi secara spontan sebagai alasan intrinsik.

    / Kerusakan 'assal dan epididimis dapat terjadi saat menangani epididimis dan

    'as atau kemungkinan dari gangguan suplai darah. penelusuran diperlukan bila

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    11/16

    terjadi obstruksi atau pemisahan 'as, bisa dilakukan rekonstruksi

    microsurgical.=,,,,1

    TESTIS DENGAN PEMBULUH DARAH YANG PENDEK

    Testis dengan high inguinal dan intra-abdominal terjadi sebesar 2;E

    undescendent testis. Kebanyakan memiliki pedikulus 'askuler yang pendek yang tidak

    akan memungkinkan testis ditempatkan pada skrotum. Pilihan operasi yang tersedia

    adalah@

    M"ti%ta-e Or0i,'1e2!

    $engan atau tanpa lengkungan silastik, prosedur ini setidaknya melibatkan dua

    inter'ensi operasi. $isseksi melalui jaringan ikat membuat 'asal dan pembuluh darah

    testikuler mungkin mengalami kerusakan. Galaupun kadang8kadang sukses, insiden

    kegagalan atau testikuler loss perlu dipertimbangkan

    Pr'%e,r F'"er/Ste13e#%

    $ilakukan pada pembuluh darah testikuler yang berada retroperitoneal tinggi,

    konsep &owler8)tephens dilandaskan pada sirkulasi kolateral dari pembuluh darah

    'asal untuk kehidupan testikuler. Transfer primer dari testis ke dalam skrotum

    berhubungan dengan tingginya insiden atrofi testikuler 5;8(;; E6. $ari sini, praktek

    yang paling luas dipakai prosedur &owler8)tephen dua stadium dianjurkan menunda

    transfer testis ke skrotum pada sirkulasi kolateral yang lebih kuat, tiga sampai enam

    bula sesudah interupsi tinggi dari pedikulus testikuler utama dan dengan tidaka da

    mobilisasi testikuler inisial. nterupsi 'askuler dilakukan pada saat operasi terbuka atau

    laparoscopic. Galaupun menurun, insiden atrophy testikuler masih 2E dan itu masih

    banyak. Tsang dkk 5(1136 melakukan studi paternitas pada tikus dan memperlihatkan

    tingginya insiden sterilitas meskipun pada testis yang telah dilakukan pendekatan

    &owler8)tephen.

    Testis dengan 'as yang panjang, berputar kedalam skrotum dan kembali lagi,

    dipertimbangkan ideal untuk prosedur &owler8)tephen oleh karena pembentukan

    sirkulasi kolateral pembuluh darah lebih baik. bse'asi klinik hati8hati pada waktu

    operasi, sirkulasi kolateral yang dianggap IbaikJ tidak memberikan keuntungan yang

    lebih besar, seperti testis, 'as yang panjang juga perlu perhatian yang sama untukefektifitas transfer skrotum.

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    12/16

    Mi0r'4a%0"ar Or03i,'1e2!.**5*6

    +al yang sama juga, terlihat pada usaha untuk melindungi suplay darah penuh

    pada orchidope0y. )ekali pedikel testikuler utama dibagi, dan testis telah dimasukkan

    kedalam skrotum dengan 'as dan pembuluh darah 'asal yang utuh, arteri testikuler dan

    'ena beranastomosis dengan pembuluh darah epigastrik inferior, karenanya suplay

    darah penuh kana kembali ke organ transfer antara fase iskemia hangat antara ;8(2;

    menit. rchidope0y micro'askuler membutuhkan kemampuan spesifik dalam operasi

    mikro'askuler. Pembesaran tinggi dengan mikroskop operasi penting dilakukan, bila

    diameter pembuluh darah antara ;.3 dan (.2 mm. Bagaimanapun juga, arteri dan 'ena

    harus beranastomosis, karena saat kembali ke sirkulasi InormalJ akan menjamin

    sur%i%al ratetestikuler sebesar 12 E, untuk aktif secara hormonal, psyco8estetik dari

    testikuler dalam skrotum ipsilateral, dengan pertumbuhan sekitar 8-; E dari 'olume

    saat pubertas.

    )tudi pada kelinci, membuat $omini dkk 5(116 mengusulkan teknik *refluo

    techni+ue,hanya untuk 'ena. 9ereka melihat bahwa alasan mengapa terjadi atrofi testis

    setelah prosedur &owler8)tephens, berhubungan dengan drainase 'ena yang tidak

    cukup. )tudi paternalitas pada tikus yang dilakukan oleh Tsang dkk 5(1136

    mengkonfirmasi tingginya sur%i%al rate testikuler dan paternity rate sebesar E,

    dibandingakn dengan hampir - E model &owler8)tephens.

    $ari sini, penulis berpendapat bahwa, bagaimanapum 5tentunya untuk kasus8

    kasus bilateral6, operasi yang ideal untuk testis intraabdominal dan kanalikular tinggi

    untuk pembuluh darah yang pendek yaitu mengembalikan suplay darah penuh dengan

    rekonstruksi arteri dan 'ena dengan waktu iskemia lebih pendek. Kegagalan disini,

    anastomosis 'ena sendiri mungkin bisa memberikan kemungkinan sur'i'e testis, masih

    bisa diterima, sedangkan prosedur &owler8)tephen dipertimbangkan hanya sebagaipopsisi fallbacdan pada kejadian dimana prosedur lain tidak memungkinkan. $alam

    keadaan ini, patut dipertimbangkan untuk mempertahankan sekurangnya satu hormonal

    aktif, tapi steril, testis yang dipalpasi dalam posisi subkutaneus di area inguinal, lebih

    sering memberikan resiko testiuler losssetelah dilakukan prosedur &owler8)tephan

    bilateral. *ika testis kontralateral normalnya menurun, nubbin ipsilateral lebih baik

    diangkat. /kan tetapi, pertimbangan harus diberikan pada testis hipoplastik atau kecil

    yang masih tersisa yang berpotensi hormonal aktif, ditempatkan dalam kantong

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    13/16

    subkutaneus dan kemungkinan mempertimbangkan orchidectomy sesudah pubertas

    komplet.(,2,-,1

    TERAPI AD7U8ANT

    Tidak ada pengobatan medis untuk undescendent testis, dan pilihan yang paling

    realistik adalah operasi dini. %ntuk testis yang tidak dapat dipalpasi seringkali

    digunakan day-case surgery, dengan prognosa jangka prospek jangka panjang yang luar

    biasa. Testis dengan pembuluh darah yang pendek membutuhkan lebih kompleks, dan

    orchidope0y micro'asculer memberikan perubahan sebesar 12E untuk testicular

    sur%i%al. 9anipulasi hormonal dengan analog >+4+ dan +C: diusulkan sebagai terapi

    adju'ant untuk orchidope0y dini, dengan tujuan untuk menginduksi maturasi

    spermatogonia dan meningkatkan fertilitas.2,=,

    KOMPLIKASI ,(;

    Ne'1"a%ia te%ti%

    Pre'alensi cryptorchidism pada pasien dengan germ cell tumorssebesar (;E.

    )atu dari 2,; pria dengan cryptorchidism akan mengalami perkembangan germ cell

    tumordibandingkan dengan ( pada (;;,;;; populasi umum pria, perbedaannya (; kali

    lipat. Testis intraabdominal terlihat paling banyak mengalami keganasan. Pasien8pasien

    dengan dengan unilateral cryptorchidismdimanan neoplasia terbentuk, kira8kira (E

    juga akan mengalami neoplasia kontralateral.

    I#$erti"ita%

    Galaupun undescendent testis pada bayi baru lahir secara morfologi normal,

    penurunan jumlah germ cell sering terlihat sesudah umur 2 tahun. Pada testis

    kontralteral dengan penurunan normal juga beresiko abnormalitas germ cell. $engan

    demikian, pria apalah dengan undescendent testis unilateral atau bilataeral bersiko

    infertilitas dalam kehidupan selanjutnya. rchidope0y profilaksis dilakukan pada umur

    2 tahun untuk memungkinkan testis yang tidak dapat dipalpasi mengalami kanker.

    Belum jelas sepenuhnya apakah orchidope0y mengubah fertilitas potensial pada

    cryptorchidism.

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    14/16

    Pada studi pengukuran paternitas, E 8 -E pria dengan cryptorchidism

    unilateral dan 33E 8 3E dari mereka dengan cryptorchidism bilateral mampu memiliki

    anak. &akta histologi dari hypoplasia sel >eydig ditemukan pada awal ( bulan

    kehidupan. /bnormalitas 'as deferent dan epididimis ditemukan pada 3;81;E pasien.

    Biopsi testis masih memperlihatkan spermatogenesis, sehingga masih memungkinkan

    untuk teknologi bantuan reproduksi.

    T'r%i te%ti%

    $apat terjadi namun jarang pada testis cryptorchid.

    KESIMPULAN

    ;E undescend testis dapat dipalpasi 5penurunan tidak sempurna atau ektopik6

    dalam area inguinal adalah dapat dilakukan penempatan testis yang bebas tekanan

    dengan suplay darah penuh sesudah umur bulan, melalui orchidope0y kon'ensional

    atau transcrotal, seringkali sebagai prosedur8prosedur day-case. Testis intraabdominal

    dengan testis kanalikular tinggi dengan pembuluh darah pendek, memerlukan pelayanan

    spesialis. ?ksplorasi groin bersifat mengganggu dan tidak memiliki tempat dalam

    diagnosis. +anya sebagian kecil pasien akan mencapai pemindahan testis bebas tekanan

    dengan suplay darah penuh, hanya dengan laparoscopic. Kebanyakan pasien akan

    memerlukan rekonstruksi mikro'askuler untuk mengembalikan suplay darah penuh jika

    sur%i%al ratetestis dapat dimaksimalkan. *ika ahli mikro'askular tidak tersedia, operasi

    t'o-stage Fo'ler-Stephens masih dipraktekkan, namun dengan angka kesuksesan

    testicular sur%i%allebih rendah. )eluruh bentuk orchydopeksi dimungkinakn pada umur

    bulan, dan keterlambatan tidak dapat diterima karena akan lebih banyak kehilangan

    spermatogonia. /dju'ant hormonal untuk induksi maturasi spermatogonia dapat

    membantu meningkatkan fertilitas dan akan menjadi terapi tetap dimasa akan datang.

    rchidectomy dapat dilakukan hanya pada neoplasia dan untuk gonal displastik yang

    memang terlihat nonfungsional total, dan terutama dilakukan hanya dalam konteks

    pasien yang cukup dewasa yang bisa menerima konsekuensi prosedur sepenuhnya.

    Testis yang tidak mengalami penurunan membutuhakn pendekatan yang sensitif

    oleh tim spesialis pediatric, yang melibatkan spesialis bedah dalam rekonstruksi

    mikro'askuler, ahli endokrinologi pediatric, ahli genetic dan spesialis konselor.

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    15/16

    +ubungandengan ahli endokrin dewasa dan layanan fertilitas sangat krusial dalam

    menjamin kualitas penanganan pasien dan keluarganya.

  • 8/13/2019 Un Descend End Test Is

    16/16

    REFERENSI

    1.

    )chneck &A, Bellinger 9&. /bnormalities of the Testes and )crotum and their)urgical 9anagement9 Pediatric urology. Gein@ Chambell8Galsh %rology, 1th ed.

    )aunders ?lse'ier. 2;;. Chapter (2

    2. Brayfield 9P. Cryptorchidism. ?medicine specialist. Pediatric surgery, urology.

    +9/8)an Pablo, )an *uan. )eptember, 2;;1. /'ailable at. http@ondon. 2;;. p 28.

    (;. Turek P*. 9ale infertility. in@ )mithJs :eneral %rology. editor@ Tanagho ?/,

    9c/ninch *G. (thedition. a >ange medical book, 9c:raw8+ill. 2;;-. p (.

    http://emedicine.medscape.com/article/438378http://emedicine.medscape.com/article/438378